Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kangkung tergolong sayuran yang sangat populer. Kangkung berasal dari
India, yang kemudian menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, Cina Selatan
Australia, dan Afrika. Di Cina, sayuran ini dikenal sebagai weng cai. Di negara
Eropa, kangkung biasanya disebut swamp cabbage, water convovulus, atau water
spinach.
Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa barat, juga di
Irian Jaya di Kecamatan Muting Kabupaten Merauke. Kangkung merupakan
lumbung hidup sehari-hari. Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar
tanaman kangkung darat banyak ditanam penduduk untuk konsumsi keluarga
atau dijual ke pasar.
Jenis kangkung ada dua macam, yaitu kangkung air dan kangkung darat.
Adapun ciri khusus kangkung air:
1. Daunnya tidak begitu panjang
2. Daunnya tidak begitu keras, melaikan ada yang sangat lemas daunnya.
Kangkung yang berdaun lemas inilah yang dicari oleh setiap orang.
Ciri khusus kangkung darat:
1. Daun putih
2. Batang putih dan keras
Tanaman kangkung di Indonesia juga dikenal oleh masyarakat, karena
dapat ditemukan hampir di seluruh Indonesia. Kangkung biasanya dapat
dikonsumsi sebagai lalapan dengan ditemani sambal sebagai pelengkap dalam
makanan. Kangkung juga sebagai sayuran dalam pembuatan tumis kangkung atau
pelencing kangkung. Hal ini membuktikan bahwa kangkung sebagai sayuran yang
dikenal dan banyak digunakan oleh masyarakat sebagai santapan sehari-hari.

1
B. Rumusan Masalah
Seperti yang sudah dijelaskan dalam latar belakang maka yang menjadi
rumusan masalah adalah bagaimana proses budidaya hidroponik kangkung?

C. Tujuan
Laporan ini bertujuan sebagai berikut :
1. Mempelajari teknik budidaya tanaman kangkung secara hidroponik di
SMAN 3 Samarinda.
2. Mempraktekan secara langsung teknik budidaya tanaman kangkung secara
hidroponik di SMAN 3 Samarinda.
3. Menganalisis dan mengkaji permasalahan yang muncul dari teknik
budidaya secara hidroponik dan mencoba untuk memecahkan masalah
tersebut.

D. Manfaat
Manfaat dari kerja praktik ini adalah :
1. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai teknik budidaya
hidroponik yang digunakan di SMAN 3 Samarinda
2. Dapat mengetahui teknik yang diterapkan pada teknik budidaya secara
hidroponik.
3. Dapat mengetahui dan memperoleh pengalaman mengenai organisasi di
bidang pertanian.
4. Dapat mempraktekan budidaya secara hidroponik setelah selesai kerja
praktik.

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kangkung
Kangkung tergolong sayur yang sangat populer, karena banyak
peminatnya. Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus,
Water spinach. Berasal dari India yang kemudian menyebar ke Malaysia,
Burma, Indonesia, China Selatan Australia dan bagian negara Afrika.
Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa Barat, juga di
Irian Jaya di Kecamatan Muting Kabupaten Merauke kangkung merupakan
lumbung hidup sehari-hari. Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh
Besar tanaman kangkung darat banyak ditanam penduduk untuk konsumsi
keluarga maupun untuk dijual ke pasar.

A. Jenis Tanaman

Kangkung termasuk suku Convolvulaceae (keluarga


kangkung-kangkungan). Kedudukan tanaman kangkung dalam
sistematika tumbuh-tumbuhan diklasifikasikan ke dalam.

1) Divisio : Spermatophyta

2) Sub-divisio : Angiosperma.

3) Kelas : Dicotyledonae

4) Famili : Convolvulaceae

5) Genus : Ipomoea

6) Species : Ipomoea reptans

Kangkung (Ipomoea sp.) dapat ditanam di dataran rendah


dan dataran tinggi.. Kangkung merupakan jenis tanaman sayuran
daun, termasuk kedalam famili Convolvulaceae. Daun kangkung
panjang, berwarna hijau keputih-putihan merupakan sumber
vitamin pro vitamin

3
Berdasarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi
dua macam yaitu: 1) Kangkung darat, hidup di tempat yang kering
atau tegalan, dan 2) Kangkung air, hidup ditempat yang berair dan
basah.

Petanian Organik adalah sebuah bentuk solusi baru guna


menghadapi kebuntuan yang dihadapi petani sehubungan dengan
maraknya intervensi barang-barang sintetis atas dunia pertanian
sekarang ini. Dapat dilihat, mulai dari pupuk, insektisida,
perangsang tumbuh, semuanya telah dibuat dari bahan-bahan yang
disintesis dari senyawa-senyawa murni (biasanya unorganik) di
laboratorium. Pertanian organik dapat memberi perlindungan
terhadap lingkungan dan konservasi sumber daya yang tidak dapat
diperbaharui, memperbaiki kualitas hasil pertanian, menjaga
pasokan produk pertanian sehingga harganya relatif stabil,
serta memiliki orientasi dan memenuhi kebutuhan hidup ke arah
permintaan pasar.

B. Syarat Pertumbuhan

a. Iklim

Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang


tahun. Kangkung darat dapat tumbuh pada daerah yang
beriklim panas dan beriklim dingin. Jumlah curah hujan yang
baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-
5000 mm/tahun. Pada musim hujan tanaman kangkung
pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan di
sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan demikian,
kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput liar,
sehingga kangkung dapat tumbuh di padang rumput,
kebun/ladang yang agak rimbun.

Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka


atau mendapat sinar matahari yang cukup. Di tempat yang
terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh
memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat
kuat menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang.
Apabila ditanam di tempat yang agak terlindung, maka
kualitas daun bagus dan lemas sehingga disukai konsumen.

4
b. Media Tanam

Kangkung darat menghendaki tanah yang subur,


gembur banyak mengandung bahan organik dan tidak
dipengaruhi keasaman tanah. Tanaman kangkung darat tidak
menghendaki tanah yang tergenang, karena akar akan
mudah membusuk. Sedangkan kangkung air membutuhkan
tanah yang selalu tergenang air. Tanaman kangkung
membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya, sebab
tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat
mempertahankan kandungan air secara baik.

B. Hidroponik

Hidroponik berasal dari bahasa latin (Greek), hydro berarti air dan
phonos berarti kerja sehingga hidroponik berarti air yang bekerja. Jadi,
hidroponik merupakan media tanam tanpa menggunakan tanah dan
mengambil unsur hara mineral dari yang dibutuhkan dari larutan nutrisi
yang dilarutkan dalam air.

Makanan tanaman yang ditanam secara hidroponik diperoleh dari


air yang mengandung zat – zat anorganik yang diberikan melalui pipa –
pipa air atau dengan cara disiramkan. Dalam praktiknya hidroponik
dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media yang digunakan.
Adapun metode yang digunakan dalam hidroponik, antara lain metode
kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir (menggunakan
media pasir), dan metode porus (menggunakan media kerikil, batu bata,
dan lain – lain).

A) Bahan – bahan yang dibutuhkan

Metode yang tergolong berhasil dan mudah


diterapkan adalah metode pasir. Pada umumnya orang
bertanam dengan menggunakan tanah. Namun, dalam
hidroponik tidak lagi digunakan tanah, hanya dibutuhkan air
yang ditambah nutrient sebagai sumber makanan bagi
tanaman. Apakah cukup dengan air dan nutrien? Bahan
dasar yang dibutuhkan tanaman adalah air, mineral, cahaya,
dan CO2. Cahaya telah terpenuhi oleh cahaya matahari.
Demikian pula CO2 sudah cukup melimpah di udara.

5
B) Jenis – jenis tanaman hidroponik

Jenis tanaman yang telah banyak dihidroponikkan dari


golongan tanaman hias antara lain Philodendron, Dracaena,
Aglonema, dan Spatyphilum. Golongan sayuran yang telah
dihidroponikkan antara lain tomat, paprika, mentimun,
selada, sawi, kangkung, dan bayam. Adapun jenis tanaman
buah yang dapat dihidroponikkan antara lain jambu air,
melon, kedondong Bangkok, dan belimbing.

Bercocok tanam secara hidroponik memerlukan


keahlian di bidang hidroponik. Diperlukan pengenalan dan
pembelajaran mengenai cara – cara bercocok tanam
hidroponik agar masyarakat dapat memanfaatkan sistem ini
dengan baik, khususnya petani. Petani perlu mengetahui
sistem hidroponik karena banyaknya keuntungan yang
didapatkan untuk hasil pertanian mereka. Dengan demikian
hasil pertanian akan menjadi lebih baik dan daya jualnya pun
dapat meningkat. Selain itu petani juga dapat
memaksimalkan lahan yang mereka miliki untuk bercocok
tanam dengan hidroponik karena tidak memerlukan lahan
yang luas.

6
BAB 3
METODE PELAKSANAAN

A. Waktu Dan Tempat


Waktu pelaksanaan budidaya tanaman Kangkung Hidroponik Selama 2 Minggu
dilaksanakan di SMAN 3 Samarinda.

B. Bahan Dan Alat


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam budidaya tanaman kangkung
hidroponik di antara lain sebagai berikut :
1. Bahan
a) Benih kangkung
b) Pupuk hidroponik
c) Air
2. Alat
a) Besek plastik
b) Baskom

C. Teknis Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan ini meliputi beberapa teknis diantaranya sebagai berikut :
a. Persiapan tanaman
b. Panen (Tanaman yang telah mencapai umur maksimal dapat di
panen dengan cara mencabut)
c. Pasca Panen (Hasil panen sayuran Kangkung di kemas dengan
baik kemudian di pasarkan kepada konsumen)
d. Analisis Usaha Tani (Menganalisis untung dan ruginya dengan
cara membandingkan antara biaya produksi dan hasil
penjualaan)

7
D. Tahapan Pelaksanaan
Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan praktik ini meliputi beberapa kegiatan
berikut.

1. Pemilihan Benih Kangkung


Gunakan bibit kangkung unggul atau Bibit kangkung idaman, Bibit
kangkung idaman memiliki beberapa kelebihan seperti pemanenan
dengan cara dicabut atau di potong, pertumbuhan serempak serta tidak
merambat. Dengan memilih bibit kangkung yang berkualitas, maka
presentasi tingkat keberhasilan pada proses budidaya kangkung akan
bertambah dengan tingkat kualitas tanaman yang dihasilkan.

8
2. Penyemaian Bibit Kangkung
Sebelum memulai menyemai, Anda harus memberlakukan benih
untuk mengetahui mana benih yang bagus dipakan dan kurang sebagai
berikut.
a) Sediakan baskom dan isi dengan air bersih
b) Tuang benih kangkung tersebut ke dalam wadah berisi air,
kemudian biarkan seharian
c) Keesokan harinya, lihatlah beberapa benih yang mengapung
tandanya benih yang mengapung dan beberapa benih ada yang
tenggelam
d) Buang benih kangkung yang mengapung karena benih yang
mengapung karena benih yang mengapung tandanya benih
tersebut tidak dapat berkecambah dan mengalami
pertumbuhan yang relative lambat

9
Setelah mendapatkan benih yang benar-benar layak pakai dan
berkualitas, selanjutnya memulai kegiatan semai benih.
a) Ambil kain dengan ketebalan cukup untuk menyerap air
b) Bungkus benih kangkung yang telah direndam tadi dengan
kain
c) Kemudian, siram kain dengan air hangat secukupnya.
Fungsinya agar kain sekadar basah agar bisa menjaga
kelembaban untuk mempercepat benih kangkung pecah
menjadi kecambah

3. Pemberian Nutrisi Hidroponik


Kita bisa membuat nutrisi hidroponik dengan menggunakan bahan-
bahan organik dari sekitar, atau jika ingin praktis bisa dengan meracik
sendiri pupuk organik yang telah dibeli dari toko pertanian terdekat.

Jika Kita memilih untuk menggunakan nutrisi hidroponik dari pupuk AB


Mix, maka berikut cara meraciknya:

a) Ambil 1 liter air, selanjutnya tambahkan 5 ml nutrisi A dan 5 ml


nutrisi B. Seperti itu takarannya.

b) Aduk hingga pupuk tercampur dengan rata kemudian masukkan


larutan nutrisi ke baskom dengan ketinggian mencapai
permukaan batas bawah besek.

c) Usahakan agar tidak membiarkan benih terendam, karena jika


benih terendam akan busuk nantinya.

10
4. Perancangan wadah tanam Kangkung

Yang harus dilakukan di tahap ini adalah :

a. Pindahkan semua benih yang sudah berkecambah ke dalam


besek. Anda bisa melapisi bagian bawah besek dengan busa
filter akuarium ataupun tidak, tidak masalah.

Budidaya kangkung hidroponik tidak menggunakan media


tanam juga tidak masalah karena kangkung mempunyai akar
tunggang yang akan menopang kangkung agar berdiri tegak.

b. Tuangkan larutan nutrisi ke dalam baskom sampai mengenai


permukaan besek dan benih. Jika Anda menggunakan busa filter
akuarium maka cukup sampai terkena busa tersebut.

c. Letakkan besek ke atas baskom berisikan larutan nutrisi tadi.

d. Selanjutnya, bisa langsung memperkenakan benih pecah ke


bawah sinar matahari.

Atau juga bisa membiarkan tanaman melakukan gerak pertumbuhan


(fitotropisme) dengan cara menutup besek dan baskom dengan plastik
hitam selama satu hari penuh.

Apabila dari awal langsung menginginkan hidroponik kangkung dengan


menggunakan besek lebih dari satu (banyak), maka ada hal yang harus
ketahui.

Benih kangkung akan mengalami pertumbuhan lebih baik dan efisien jika
benih-benih tersebut berjumlah banyak dalam satu wadah, dan hampir
tidak ada ruang kosong di antaranya

11
5. Perawatan Tanaman Kangkung Hidroponik

Ketika kangkung sudah memasuki umur 2 minggu atau lebih,


konsentrasi larutan akan bertambah. Anda perlu meningkatkan jumlah
pupuk yang tadinya hanya 5 ml per 1 liter kini menjadi 7 – 9 ml per liter.
Ganti larutan nutrisi jika sudah berbau. Lakukan hal seperti itu hingga
memasuki masa panen.

6. Masa Panen Kangkung Hidroponik

Kangkung merupakan salah satu tanaman yang mengalami


pertumbuhan dalam waktu singkat. Itulah salah satu keunggulan yang
dimiliki kangkung selain bisa tumbuh di berbagai cakupan kondisi ladang
tanam.

Jika bisa memanen kangkung setelah 4 – 6 minggu (sekitar 1 bulan


atau lebih) saat terlihat masih segar dan belum tua. Setelah dipanen dan
dibersihkan, Anda bisa mengolah dan nikmati kangkung hidroponik yang
nikmat dan menyehatkan tanaman sendiri tersebut

12

Anda mungkin juga menyukai