Anda di halaman 1dari 475

BUKU PANDUAN GURU

PENDIDIKAN JASMANI,
OLAHRAGA, DAN KESEHATAN
SMA/MA KELAS XI

Ditulis Oleh:
Muhajir

Diterbitkan Oleh :
PENERBIT ERLANGGA JAKARTA
2022
Hak Cipta 2022 pada penerbit Erlangga
Dilindungi Undang-Undang

Disclaimer: Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku
pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU No. 3 Tahun
2017. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Penerbit Erlangga.
Buku ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan
dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari
berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau melalui penerbit Erlangga diharapkan
dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


untuk Kelas SMA/MA Kelas XI

Penulis
Muhajir, M.Pd (Sertifikat Penulis Profesional BNSP)

Penelaah
Prof. Dr. Sri Winarni, M.Pd.

Penyelia
...................................................

Ilustrator
...................................................

Penata Letak (Desainer)


...................................................

Penyunting
...................................................

Penerbit: Erlangga
Jl. H. Baping Raya No. 100 Ciracas, Jakarta 13740
Website:www.erlangga.co.id (Anggota IKAPI)

Cetakan pertama, 2022


ISBN 978-XXX-XXX-XXX_X

Isi buku ini menggunakan huruf Palatino linotype 10 pt.


viii, 454 hlm.: ...... cm.

Buku Panduan Guru PJOK SMA/MA Kelas XI i


Kata Pengantar

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan yang disingkat dengan PJOK,


merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk
mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir
kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola
hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas PJOK terpilih yang
direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur
hidup, PJOK yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai
pengalaman belajar melalui aktivitas PJOK yang terpilih yang dilakukan secara
sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina
pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk
pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Melalui proses pembelajaran yang
dilakukan, diharapkan peserta didik terampil dalam berolahraga. Untuk itu maka,
PJOK dimasukkan ke dalam struktur mata pelajaran dalam kurikulum nasional dari
jenjang SD sampai dengan SMA.
Terampil berolahraga bukan berarti peserta didik dituntut untuk menguasai
cabang olahraga dan permainan tertentu, melainkan mengutamakan proses
perkembangan gerak dari waktu ke waktu. Dalam aktivitasnya, peserta didik dibawa
dalam suasana gembira, sehingga dapat berekplorasi dan menemukan sesuatu secara
tidak langsung. Untuk mengaktualisasikan PJOK seperti ini, peserta didik harus
dijadikan sebagai subyek didik.
Saat ini Kemendikbud sedang mengembangkan kurikulum penyederhanaan
atau kurikulum paradigma baru. Kurikulum ini memberikan keleluasan bagi satuan
pendidikan dan guru untuk mengembangkan potensinya serta keleluasan bagi peserta
didik untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan perkembangannya dalam rangka
Merdeka Belajar. Untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum tersebut, Penerbit
Erlangga menyediakan Buku Guru yang sesuai dengan kurikulum tersebut.
Harapan penulis semoga buku ini dapat memberikan sumbangan yang berarti
bagi pengembangan pendidikan, khususnya Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan di Sekolah Menengah Atas (SMA/MA) Kelas XI.

Jakarta, Juni 2022

Penulis

Buku Panduan Guru PJOK SMA/MA Kelas XI ii


Daftar Isi

KATA PENGANTAR ………………………………………………………................ iii


PRAKATA ……………………………………………………….................................. iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………................................ v
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….................. vii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………........................ xiii
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU …………………………................................. xiv

PANDUAN UMUM ………………...…………………….......................................... 1


A. Pendahuluan ……………….………………........................................................ 2
1. Tujuan Panduan Buku Guru ...................................................................... 3
2. Profil Pelajar Pancasila ................................................................................ 4
3. Karakteristik Mata Pelajaran PJOK di SMA ............................................. 12
4. Tujuan Mata Pelajaran PJOK di SMA ....................................................... 13
5. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PJOK di SMA ........................................ 14
6. Mata Pelajaran PJOK di SMA Kelas XI ..................................................... 19
B. Capaian Pembelajaran ......................................................................................... 20
1. Capaian Pembelajaran Umum Mata Pelajaran PJOK ............................. 20
2. Capaian Pembelajaran per Fase ................................................................. 20
3. Alur Pembelajaran Per Tahun (Capaian dan Konten) ............................ 22
4. Keterkaitan antara Tujuan Pembelajaran dengan Capaian
Pembelajaran sesuai Fasenya ..................................................................... 22
C. Strategi Umum Pembelajaran ............................................................................. 24
1. Strategi Pembelajaran .................................................................................. 24
2. Asumsi-Asumsi ............................................................................................ 27
D. Fitur-Fitur Buku Panduan ................................................................................... 28

Unit-Unit Pembelajaran ………………...…............................................................... 31

Unit 1 Aktivitas Pembelajaran Permainan Invasi ..................................................... 33

A. Aktivitas Pembelajaran Permainan Bola Basket ......................................... 33

B. Aktivitas Pembelajaran Permainan Sepak Bola .......................................... 70

Buku Panduan Guru PJOK SMA/MA Kelas XI iii


Unit 2 Aktivitas Pembelajaran Permainan Net ......................................................... 101

A. Aktivitas Pembelajaran Permainan Bola Voli ............................................. 101

B. Aktivitas Pembelajaran Permainan Bulu Tagkis ........................................ 128

Unit 3 Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan Melalui Permainan Sofbol 153

Unit 4 Beladiri Pencak Silat .......................................................................................... 181

Unit 5 Aktivitas Pembelajaran Atletik ........................................................................ 205

A. Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat ............................................................. 205

B. Aktivitas Pembelajaran Lari Estafet/Sambung ........................................... 226

C. Aktivitas Pembelajaran Lompat Jangkit ...................................................... 247

D. Aktivitas Pembelajaran Lempar Lembing ................................................... 270

Unit 6 Aktivitas Pembelajaran Senam ........................................................................ 299

Unit 7 Aktivitas Pembelajaran Gerak Berirama ........................................................ 327

Unit 8 Aktivitas Pembelajaran Renang Gaya Bebas ................................................. 355

Unit 9 Aktivitas Pembelajaran Kebugaran yang Berkaitan dengan

Keterampilan ...................................................................................................... 385

Unit 10 Aktivitas Pembelajaran Bahaya HIV/AIDS ................................................. 415

Penutup ………………...…............................................................................................ 451

A. Simpulan ................................................................................................................ 452

B. Kegiatan Tindak Lanjut ....................................................................................... 452

Glosarium ……………………………………………………………........................... 455


Daftar Pustaka ………….…………………………………...………............................ 460
Indeks ………….…………………………………...……….......................................... 462
Biodata Penulis ………….…………………………………...……….......................... 464
Biodata Penelaah ………….…………………………………...……........................... 465

Buku Panduan Guru PJOK SMA/MA Kelas XI iv


Daftar Gambar

Buku Panduan Guru PJOK SMA/MA Kelas XI v


Daftar Tabel

1.1 Indikator Alur Perkembangan Dimensi Mandiri dan Gotong


Royong pada Fase E dan F ........................................................................ 8
1.2 Indikator Alur Perkembangan yang Dijadikan Poin Pembelajaran
dan Indikator Penilaian ............................................................................. 10
1.3 Fase E (Umumnya Kelas XI) Mata Pelajaran PJOK ............................... 21
1.4 Fitur-Fitur yang Terdapat dalam Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas
XI ..................................................................................................................... 28

Buku Panduan Guru PJOK SMA/MA Kelas XI vi


Petunjuk Penggunaan Buku

Untuk memahami dan mampu melaksanakan seluruh isi dalam Buku Guru PJOK
SMA/MA Kelas XI ini, Guru PJOK diharapkan membaca secara seksama, serta menggali
lebih dalam informasi yang diberikan melalui eksplorasi sumber-sumber lain, melakukan
diskusi, serta upaya lain yang relevan. Pada tahap penguasaan keterampilan diharapkan
Guru PJOK mencoba berbagai keterampilan yang disajikan secara bertahap sesuai
dengan langkah dan prosedur yang dituliskan dalam Buku Guru SMA/MA Kelas XI ini.
Cobalah berkali-kali dan kemudian bandingkan keterampilan yang Guru PJOK kuasai
dengan kriteria yang ada dalam setiap pembahasan.

Guru PJOK juga diminta untuk mengimplementasikan materi yang terdapat


dalam Buku Guru PJOK ini dalam proses pembelajaran. Pengimplementasian tersebut
didasarkan pada informasi yang ada pada Buku Guru PJOK ini sebelumnya, dan
kemudian diperkaya dengan berbagai informasi yang didapat dari sumber-sumber lain.

Evaluasi merupakan tugas lain yang perlu Guru PJOK kerjakan, sehingga secara
mandiri akan dapat mengetahui tingkat penguasaan materi yang diimplementasikan.
Pada setiap akhir aktivitas kegiatan pembelajaran disajikan refleksi berupa asesmen
sikap, pengetahuan, dan keterampilan suatu proses hasil pembelajaran.

Hasil proses pembelajaran dalam bentuk asesmen pengetahuan, keterampilan, dan


pengembangan karakter peserta didik, dapat dikomunikasikan kepada orangtua/wali
peserta didik. Komunikasi tersebut dalam bentuk pertemuan langsung dengan
orangtua/wali peserta didik atau dapat dikomunikasikan dalam bentuk buku
penghubung antara orangtua/wali peserta didik dengan guru.

Buku Panduan Guru PJOK SMA/MA Kelas XI vii


Buku Panduan Guru PJOK SMA/MA Kelas XI viii
PANDUAN UMUM

Setelah mempelajari dan menyimak materi pada bagian ini, guru diharapkan
dapat mendisain pembelajaran PJOK yang sesuai dengan konsep dasar
pembelajaran PJOK, Profil Pelajar Pancasila, karakter spesifik, alur capaian
pembelajaran, strategi pembelajaran yang tepat, asumsi-asumsi yang
digunakan penulis, dan fitur-fitur buku panduan guru PJOK tersebut.

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 1


A. Pendahuluan
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2019-
2024 salah satu visi Pemerintah Republik Indonesia berfokus pada
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peningkatan kualitas
pendidikan dan manajemen talenta. Visi ini berkesesuaian dengan kesiapsiagaan
insan pendidikan nasional dalam menghadapi tantangan global Abad ke-21,
dimana sudah tidak ada lagi sekat-sekat antar negara diberbagai bidang
kehidupan. Risiko dari kondisi ini adalah perlu dipersiapkan peserta didik yang
memiliki daya saing untuk menghadapinya.
Peningkatan kualitas pendidikan merupakan cara utama untuk
mewujudkan hal tersebut. Layanan pendidikan diselenggarakan dalam rangka
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar senyaman mungkin
dalam suasana bahagia, menantang, bermakna, namun menyenangkan dan tanpa
adanya rasa tertekan.
Kondisi ini yang memungkinkan peserta didik dapat belajar untuk
mendapatkan kecakapan umum (general capabilities) berupa kemampuan berpikir
ke tingkat yang lebih tinggi atau higher order thinking skills (HOTS), kemampuan
berpikir kritis (critical thinking), kreativitas (creativity), kolabaratif (coolaborative),
dan memiliki keterampilan berkomunikasi (communication skills) atau yang biasa
dikenal sebagai 4 C, pelajar yang berkarakter baik, dan terliterasi. Kemampuan
penguasaan pengetahuan dan keterampilan pada setiap mata pelajaran sebagai
area pembelajaran (learning area) juga akan terfasilitasi dengan baik.
Kondisi saat ini yang terjadi adalah tersedianya berbagai kemudahan akses
dan layanan berbagai kebutuhan kehidupan, sehingga selain berdampak positif
pada sisi tertentu juga adanya risiko negatif pada sisi lain. Anak-anak yang malas
bergerak dan melakukan aktivitas jasmani merupakan salah satu contoh sisi
negatif ini. Padahal disadari bahwa kekurangan gerak dan aktivitas jasmani (tuna
gerak) berakibat munculnya penyakit degeneratif pada tubuh yang pada
akhirnya mengurangi produktivitas dan daya saing seseorang.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) merupakan bagian
integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Sebagai sebuah mata
pelajaran di sekolah, PJOK menjamin tersedianya aktivitas jasmani bagi peserta
didik. Pelaksanaan PJOK bukan hanya merupakan aktivitas jasmani dan
bertujuan untuk itu saja, akan tetapi untuk mengembangkan seluruh potensi
peserta didik secara utuh melalui aktivitas jasmani.
Hal krusial dan mendasar dalam menyelenggarakan pembelajaran PJOK
dengan tujuan sebagaimana uraian di atas adalah tersedianya guru PJOK
profesional yang berdaya dan memberdayakan. Guru PJOK sesuai harapan

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 2


tersebut memiliki karakter berjiwa nasionalisme Indonesia, bernalar, pembelajar,
profesional, dan berorientasi pada peserta didik.
Guru PJOK dengan karakter ini mampu mendorong tumbuh kembang
peserta didik secara holistik; aktif dan pro-aktif dalam mengembangkan pendidik
lainnya; serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk
mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, yaitu pelajar sepanjang hayat yang memiliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Semua pihak berkepentingan untuk mewujudkan penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu, termasuk tersedianya guru PJOK profesional yang
terliterasi secara baik. Kehadiran buku panduan bagi Guru PJOK ini diharapkan
turut memberi sumbangsih dalam memperbanyak ragam sumber informasi.
Buku panduan ini secara umum terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama
berisi pandahuluan yang terdiri dari: latar belakang penyusunan buku, Profil
Pelajar Pancasila dan bagaimana penerapannya dalam mata pelajaran PJOK,
karakteristik mata pelajaran PJOK dan karakteristik pelajar di jenjang tertentu,
capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran, informasi strategi
pembelajaran PJOK serta informasi mengenai fitur-fitur yang disediakan dalam
buku.
Bagian kedua dari buku panduan pembelajaran PJOK ini adalah unit-unit
pembelajaran berupa contoh rangkaian peristiwa dan perangkat pembelajaran
yang dapat dijadikan referensi guru PJOK dalam menyelenggarakan
pembelajaran untuk mewujudkan capaian pembelajaran peserta didik sesuai
dengan elemen mata pelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan.

1. Tujuan Panduan Buku Guru PJOK


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 tahun 2013 Tentang Buku
teks pelajaran dan buku guru untuk pendidikan dasar dan menengah
menyatakan bahwa “buku teks dan buku guru adalah sarana untuk menunjang
keterlaksanaan Kurikulum”. Buku ini merupakan buku pegangan guru untuk
mengelola pembelajaran, terutama dalam memfasilitasi peserta didik untuk
memahami materi dan mengamalkannya.
Buku ini dikembangkan untuk dipergunakan guru sebagai salah satu
rujukan dan atau petunjuk dalam melaksanakan pembelajaran. Buku panduan ini
bukan sumber informasi tunggal, akan tetapi guru PJOK diharapkan
memperkaya pengetahuan dan pemahamannya dengan mempelajari buku-buku
atau sumber informasi lain yang relevan.
Tahapan yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran
meliputi: perencanaan, pelaksaaan dan asesmen pembelajaran. Secara operasional

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 3


langkah-langkah dalam tahap setiap tahapan dijelaskan dalam buku panduan
guru ini.

2. Profil Pelajar Pancasila

Pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku


sesuai nilai-nilai Pancasila.

Istilah “Pelajar” atau learner digunakan dalam penamaan profil ini merupakan
representasi seluruh individu yang belajar. Istilah ini lebih inklusif daripada
“Peserta didik” ataupun “Siswa” yang hanya mewakili individu yang tengah
menempuh program pendidikan yang terorganisir. Menjadi pelajar sepanjang
hayat (lifelong learner) adalah salah satu atribut yang dinyatakan dalam Profil
Pelajar Pancasila, sehingga harapannya meskipun sudah tidak menjadi peserta
didik lagi, sudah menamatkan pendidikannya, seseorang dapat senantiasa
menjadi pelajar.
Profil ini juga tidak menggunakan istilah “Profil Lulusan” (graduate profile).
Selain karena seorang pelajar sepanjang hayat tidak mengenal akhir atau ujung
dari proses belajar, profil lulusan memberi kesan bahwa karakter serta
kemampuan yang dituju baru akan dicapai saat seseorang lulus.
Dengan demikian, Profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan
yang sehari-hari dibangun dan dihidupkan dalam diri setiap individu pelajar.
Karakter dan kemampuan ini adalah perwujudan dari nilai-nilai Pancasila.
Dengan adanya Profil Pelajar Pancasila, sistem pendidikan nasional
menempatkan Pancasila tidak saja sebagai dasar, tetapi juga ditempatkan sebagai
tujuan yang utama. Dalam kerangka kurikulum, misalnya, Profil ini berada di
paling atas, menjadi luaran (learning outcomes) yang dicapai melalui berbagai
program dan kegiatan pembelajaran.
Profil Pelajar Pancasila, yaitu tujuan besar (atau bahkan misi) yang ingin
diwujudkan melalui sistem pendidikan. Profil lulusan, dalam konteks ini adalah
Profil Pelajar Pancasila, merupakan jawaban dari pertanyaan penting: “karakter
serta kemampuan esensial apa yang perlu dipelajari dan dikembangkan terus-
menerus oleh setiap individu warga negara Indonesia, sejak pendidikan anak usia
dini hingga mereka menamatkan sekolah menengah atas?” Kemampuan esensial
yang dimaksud adalah kemampuan yang tidak lagi melekat pada mata pelajaran,
yang bertahan lama (dibandingkan pengetahuan yang diingat) bahkan hingga
individu sudah bertahun-tahun menyelesaikan sekolah (Posner, 2004).

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 4


Jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah rangkaian kemampuan yang
lintas batas ruang lingkup disiplin ilmu (transversal skills). Sebagian pihak
menyebutnya sebagai kompetensi atau keterampilan umum (general skills atau
general capabilities) atau keterampilan yang dapat dialihkan ke dalam konteks
yang berbeda-beda (transferable skills).
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam dimensi utama yaitu: 1) Beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) Mandiri, 3)
Bernalar Kritis, 4) Kreatif, 5) Bergotong-royong, dan 6) Berkebinekaan global.
Keenam dimensi tersebut kemudian dirangkum dalam satu rangkaian profil yang
tidak terpisahkan, sebagai berikut: “Pelajar Indonesia merupakan pelajar
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-
nilai Pancasila.” Profil lulusan yang dibangun dan dinamai “Profil Pelajar
Pancasila” dengan tujuan untuk menguatkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam
diri setiap individu pelajar Indonesia.
Upaya untuk penerapan Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan
dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu pelajar
melalui budaya sekolah, pembelajaran intra kurikuler, ko kurikuler, maupun
ektra kurikuler. Keterkaitan antar keempat komponen tersebut dijelaskan dalam
gambar 1.1 berikut ini.

Gambar 1.1. Keterkaitan antar empat komponen budaya sekolah, pembelajaran intra
kurikuler, ko-kurikuler maupun ektra kurikuler

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 5


Seperti halnya mata pelajaran lain, mata pelajaran PJOK berkontribusi
dalam penerapan dan pencapaian Profil Pelajar Pancasila. Secara umum jika kita
mempertimbangkan pembelajaran langsung (direct) dan tidak langsung (indirect),
semua dimensi dalam profil pelajar pancasila dapat didukung pencapaiannya
oleh mata pelajaran PJOK melalui dua jenis pembelajaran tersebut. Akan tetapi
dalam konteks upaya untuk pencapaian dan penerapan profil pelajar pancasila
melalui pembelajaran intra kurikuler (sebagaimana dijelaskan dalam gambar 1.1),
pembelajaran diarahkan pada kesadaran bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah
profil pelajar pancasila. Oleh sebab itu, indikator alur perkembangan dalam profil
pelajar pancasila perlu menjadi poin pembelajaran serta menjadi indikator
asesmen, sehingga upaya pencapaian dan penerapan profil pelajar pancasila bisa
terencana, dilaksanakan dengan baik dan terukur.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami, bahwa ketika kita merencanakan
pembelajaran dan ingin pembelajaran dapat mendukung semua dimensi Profil
Pelajar Pancasila, yang perlu dipertimbangkan adalah kemampuan untuk
melaksanakan pembelajaran dan asesmen yang mengacu pada semua indikator
alur perkembangan pada enam dimensi Profil Pelajar Pancasila tersebut. Dalam
beberapa kondisi dan untuk beberapa guru, hal ini sulit untuk dilakukan karena
berbagai keterbatasan.
Oleh sebab itu, tidak ada keharusan dalam pembelajaran intra kurikuler
untuk mendukung pencapaian semua dimensi dalam Profil Pelajar Pancasila,
yang perlu guru lakukan adalah menganalisa capaian pembelajaran untuk
mengidentifikasi dimensi beserta elemen dan sub elemen yang mana dalam
Profil Pelajar Pancasila yang paling relevan dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan, indikator alur perkembangan pada dimensi, elemen dan sub
elemen ini yang kemudian dijadikan salah satu poin pembelajaran dan indikator
asesmen. Dengan demikian beban pembelajaran dapat diatur sesuai dengan
kapasitas guru, peserta didik dan satuan pendidikan.
Berdasarkan hasil analisis dokumen capaian pembelajaran, penulis
berasumsi bahwa dari penjelasan rasional, karakteristik, elemen, dan sub elemen
pada mata pelajaran PJOK, pembelajaran PJOK cenderung lebih kuat mendukung
pencapaian atau penerapan Profil Pelajar Pancasila pada dimensi mandiri dan
gotong royong. Meskipun demikian bukan berarti dimensi lain tidak dapat
diterapkan dalam pembelajaran PJOK. Guru PJOK dapat mendukung pencapaian
dimensi Profil Pelajar Pancasila lainnya selain mendiri dan gotong royong melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect).

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 6


Hal ini dapat dilihat dari keselarasan elemen dan sub elemen Profil Pelajar
Pancasila pada dimensi mandiri dan gotong royong dengan tujuan mata pelajaran
PJOK yang tertuang di dalam dokumen Capaian Pembelajaran PJOK sebagai
berikut:
a. Mengembangkan kesadaran tentang arti penting aktivitas jasmani untuk
mencapai pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta gaya hidup aktif
sepanjang hayat.
Selaras dengan indikator pada alur perkembangan dimensi mandiri elemen
pemahaman diri dan situasi yang dihadapi sub elemen mengembangkan
refleksi diri ( lihat dokumen profil pelajar pancasila).
b. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani, mengelola kesehatan
dan kesejahteraan dengan benar, serta mengembangkan pola hidup sehat.
Selaras dengan indikator pada alur perkembangan dimensi mandiri elemen
pemahaman diri dan situasi yang dihadapi sub elemen mengenali kualitas
diri serta tantangan yang dihadapi.
c. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
nilai kepercayaan diri, sportif, jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja sama,
pengendalian diri, kepemimpinan, dan demokratis dalam melakukan
aktivitas jasmani dan olahraga.
Selaras dengan indikator pada alur perkembangan dimensi mandiri dan
gotong royong pada elemen dan sub elemen sebagai berikut:
1) Dimensi mandiri elemen regulasi diri sub elemen penetapan tujuan dan
rencana strategis pengembangan diri dan percaya diri, resilien, dan
adaptif.
2) Dimensi gotong royong elemen kolaborasi sub elemen kerjasama
komunikasi untuk mencapai tujuan bersama, saling ketergantungan
positif, koordinasi sosial.
d. Menciptakan suasana yang rekreatif, berisi tantangan, dan ekspresi diri
dalam interaksi sosial.
Selaras dengan indikator alur perkembangan dimensi mandiri dan gotong
royong pada elemen dan sub elemen sebagai berikut:
1) Dimensi mandiri elemen regulasi diri sub elemen regulasi emosi.
2) Dimensi gotong royong elemen kepedulian sub elemen tanggap
terhadap lingkungan sosial dan persepsi sosial.
e. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk memiliki pola hidup
aktif serta memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran pribadi
sepanjang hayat.

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 7


Selaras dengan indikator pada dimensi mandiri elemen regulasi diri sub
elemen mengembangkan pengendalian dan disiplin diri.

Keterangan:
Untuk mengetahui indikator alur perkembangan setiap dimensi profil
pelajar pancasila pada semua fase, guru dapat mempelajari dokumen
profil pelajar pancasila.

Setelah menentukan bahwa dimensi mandiri dan dimensi gotong royong


sebagai dimensi yang paling relevan untuk didukung pencapaiannya,
selanjutnya di dalam pembelajaran agar pencapaian dimensi mandiri dan
dimensi gotong royong bisa dilaksanakan dengan efektif, guru dapat memilih
beberapa indikator alur perkembangan pada dimensi mandiri dan gotong
royong sebagai poin pembelajaran dan indikator asesmen.

Guru tidak perlu memaksakan semua indikator alur perkembangan pada


dimensi mandiri dan gotong royong menjadi poin pembelajaran dan
indikator asesmen, guru cukup memilih indikator yang paling relevan dan
memungkinkan untuk dintegrasikan atau ditumbuh kembangkan dalam
pembelajaran.

Indikator alur perkembangan dimensi mandiri dan gotong royong pada

fase E dan F, terlihat seperti pada tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1

Indikator Alur Perkembangan Dimensi Mandiri dan Gotong Royong


pada Fase E dan F

Dimensi Mandiri
Elemen Pemahaman Diri dan Situasi Yang Dihadapi
Indikator Alur Perkembangan Fase E dan F
Sub elemen
Di Akhir Fase E dan F (Jenjang SMA/MA, usia 16-18
tahun), pelajar
Mengenali kualitas Mengidentifikasi kekuatan dan tantangan-tantangan
dan minat diri serta yang akan dihadapi pada konteks pembelajaran, sosial
tantangan yang dan pekerjaan yang akan dipilihnya.
dihadapi

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 8


Mengembangkan Melakukan refleksi terhadap umpan balik dari teman,
refleksi diri guru, dan orang dewasa lainnya, serta informasi-
informasi karir yang akan dipilihnya untuk
menganalisis karakteristik dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam menunjang atau menghambat
karirnya di masa depan.
Elemen Regulasi Diri
Regulasi emosi Mengendalikan dan menyesuaikan emosi yang
dirasakannya secara tepat ketika menghadapi situasi
yang menantang dan menekan pada konteks belajar,
relasi, dan pekerjaan.
Penetapan tujuan Mengevaluasi efektivitas strategi pembelajaran
dan rencana digunakannya, serta menetapkan tujuan pengembangan
strategis diri secara spesifik dan merancang strategi yang sesuai
pengembangan diri untuk menghadapi tantangantantangan yang akan
dihadapi pada konteks pembelajaran, sosial dan
pekerjaan yang akan dipilihnya dimasa depan.
Menunjukkan Menentukan prioritas pribadi, berinisiatif mencari dan
inisiatif dan bekerja mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang
secara mandiri spesifik sesuai tujuan di masa depan.
Mengembangkan Melakukan tindakan-tindakan secara konsisten guna
disiplin diri mencapai tujuan karir dan pengembangan dirinya di
masa depan, serta berusaha mencari dan melakukan
alternatif tindakan lain yang
dapat dilakukan ketika menemui hambatan.
Percaya diri, resilien, Menyesuaikan dan mulai menjalankan rencana dan
dan adaptif strategi pengembangan dirinya dengan
mempertimbangkan minat dan tuntutan pada konteks
belajar maupun pekerjaan yang akan dijalaninya di
masa depan, serta berusaha untuk mengatasi
tantangantantangan yang ditemui.
Dimensi Gotong Royong
Elemen Kolaborasi
Kerja sama Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk
mencapai tujuan bersama sesuai dengan target yang
sudah ditentukan.
Komunikasi untuk Aktif menyimak untuk memahami dan menganalisis
mencapai tujuan informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan
bersama keprihatinan yang disampaikan oleh orang lain dan
kelompok menggunakan berbagai simbol dan media
secara efektif, serta menggunakan berbagai strategi
komunikasi untuk menyelesaikan masalah guna
mencapai berbagai tujuan bersama.
Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 9
Saling Menyelaraskan kapasitas kelompok agar para anggota
ketergantungan kelompok dapat saling membantu satu sama lain
positif memenuhi kebutuhan mereka baik secara individual
maupun kolektif.
Koordinasi sosial Menyelaraskan dan menjaga tindakan diri dan anggota
kelompok agar sesuai antara satu dengan lainnya serta
menerima konsekuensi tindakannya dalam rangka
mencapai tujuan bersama.
Elemen Kepedulian
Tanggap terhadap Tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan
lingkungan sosial tuntutan peran sosialnya dan berkontribusi sesuai
dengan kebutuhan masyarakat untuk menghasilkan
keadaan yang lebih baik.
Persepsi sosial Melakukan tindakan yang tepat agar orang lain
merespon sesuai dengan yang diharapkan dalam rangka
penyelesaian pekerjaan dan pencapaian tujuan.
Elemen Berbagi
Mengupayakan memberi hal yang dianggap penting
dan berharga kepada orang-orang yang membutuhkan
di masyarakat yang lebih luas (negara, dunia).

Pada buku panduan guru PJOK ini indikator alur perkembangan yang
akan dijadikan poin pembelajaran dan indikator asesmen, seperti terlihat pada
tabel 1.2 berikut ini.

Tabel 1.2
Indikator Alur Perkembangan yang Dijadikan Poin Pembelajaran
dan Indikator Asesmen

No Elemen Capaian Pembelajaran Dimensi/Elemen/Sub Elemen


1. Keterampilan Pada akhir fase ini peserta Indikator keterampilan gerak
Gerak didik dapat menunjukkan mampu dan dapat
kemampuan dalam mem- mempraktikkan variasi dan
praktikkan variasi dan kombinasi aktivitas
kombinasi aktivitas keterampilan gerak dan
keterampilan gerak dan fungsional permainan dan
fungsional permainan dan olahraga, aktivitas senam,
olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan
aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan
aktivitas permainan dan olahraga air (pilihan).
olahraga air (pilihan).

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 10


2. Pengetahuan Pada akhir fase ini peserta Indikator pengetahuan gerak
Gerak didik dapat menganalisis menganalisis konsep,
konsep, prinsip, dan prosedur prinsip, dan prosedur dalam
dalam melakukan variasi dan melakukan variasi dan
kombinasi keterampilan gerak kombinasi keterampilan
dan fugsional permainan dan gerak dan fugsional
olahraga, aktivitas senam, permainan dan olahraga,
aktivitas gerak berirama, dan aktivitas senam, aktivitas
aktivitas permainan dan gerak berirama, dan aktivitas
olahraga air (pilihan). permainan dan olahraga air
(pilihan).
3. Pemanfaatan Pada akhir fase ini, Indikator dimensi mandiri,
Gerak menganalisis konsep, prinsip, elemen pemahaman diri dan
dan prosedur dan situasi yang dihadapi, sub
mempraktikkan latihan
elemen mengenali kualitas
pengembangan kebugaran
dan minat diri serta
jasmani terkait kesehatan
(physical fittness related health) tantangan yang dihadapi
dan kebugaran jasmani terkait pada fase E dan F.
keterampilan (physical fittness Membuat asesmen yang
related skills), serta pengukuran realistis terhadap
secara sederhana, untuk kemampuan dan minat, serta
mendapatkan kebugaran
prioritas pengembangan diri
dengan status baik. Peserta
didik juga dapat menganalisis berdasarkan pengalaman
bahaya, cara penularan, dan belajar dan aktivitas lain
cara pencegahan HIV/AIDS, yang dilakukannya.
serta menganalisis langkah-
langkah melindungi diri dan
orang lain dari Penyakit
Menular Seksual (PMS).
4. Pengembang Pada akhir fase ini peserta • Indikator dimensi
an Karakter didik dapat menggunakan mandiri, elemen regulasi
dan kemampuan untuk memonitor diri, sub elemen regulasi
emosi pada fase E dan F.
Internalisasi diri sendiri dalam peningkatan
• Memahami dan mem-
Nilai-Nilai derajat kebugaran jasmani dan
prediksi konsekuensi dari
Gerak kemampuan aktivitas jasmani emosi dan
lainnya, serta menunjukkan pengekspresiannya dan
kemampuan untuk menyusun langkah
memperlihatkan keterampilan langkah untuk mengelola
emosinya dalam
Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 11
bekerja sama dengan merujuk pelaksanaan belajar dan
peraturan dan pedoman untuk berinteraksi dengan
menyelesaikan perbedaan dan orang lain.
• Dimensi gotong royong
konflik antar individu.
elemen kolaborasi sub
elemen koordinasi sosial.
• Membagi peran dan
menyelaraskan tindakan
dalam kelompok serta
menjaga tindakan agar
selaras untuk mencapai
tujuan bersama.

3. Karakteristik Mata Pelajaran PJOK di SMA/MA


Pendidikan jasmani di Indonesia dikenal dengan Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan. William H Freeman (2007: 27-28) mengemukakan bahwa yang
dumaksud dengan pendidikan jasmani adalah aktivitas jasmani untuk
menghasilkan peningkatan secara menyeluruh jasmani, mental, dan emosional
peserta didik. Pendidikan jasmani memperlakukan setiap peserta didik sebagai
satu kesatuan yang utuh, tidak menganggap individu sebagai pemilik jiwa dan
raga yang terpisah, sehingga diantaranya dianggap dapat saling memengaruhi.
Pendidikan jasmani memperlakukan setiap peserta didik sebagai satu
kesatuan yang utuh, tidak menganggap individu sebagai pemilik jiwa dan raga
yang terpisah, sehingga diantaranya dianggap dapat saling memengaruhi.
Di dalam panduan mata pelajaran PJOK yang dikembangkan oleh Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013
dijelaskan bahwa nama pendidikan jasmani lebih menegaskan bahwa mata
pelajaran ini menggunakan aktivitas jasmani sebagai media untuk mencapai
tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran yang
didesain untuk mengembangkan keterampilan motorik dan pola gerak,
meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan yang dilandasi pengetahuan
dan perilaku hidup aktif, serta sikap sportif melalui kegiatan jasmani.
Berbagai penjelasan ini menyisyaratkan bahwa PJOK bukan semata-mata
berurusan dengan pembentukan badan, tetapi dengan manusia seutuhnya. Oleh
karena itu, dalam penerapannya tetap berlandaskan pada suasana kependidikan,
serta berpegang pada kaidah-kaidah praktik pendidikan. Hal ini secara
keseluruhan berkesesuaian dengan cita-cita terbentuknya Profil Pelajar Pancasila
yang dicirikan dengan beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri.

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 12


PJOK sebagai sebuah bidang kajian memiliki karakteristik:
a. Penyelenggaraan PJOK di sekolah didasari nilai-nilai luhur bangsa untuk
membentuk profil pelajar Pancasila.
b. Penyelenggaraan PJOK membentuk individu-individu yang terliterasi secara
jasmani dan menerapkannya dalam kehidupan sepanjang hayat.
c. PJOK merupakan proses pendidikan tentang dan melalui aktivitas jasmani
(permainan, olahraga, dan aktivitas lain yang relevan) untuk meningkatkan
kualitas individu yang holistik dan menunjang pencapaian tujuan
pendidikan secara umum.
d. PJOK di dalam proses pembelajarannya juga mengembangkan nilai-nilai dan
kecakapan umum (general capabilities) berupa kreativitas, bernalar kritis dan
ke tingkat yang lebih tinggi, kolaborasi, serta keterampilan berkomunikasi
melalui aktivitas jasmani.

PJOK di dalam proses pembelajarannya mempertimbangkan karakteristik


peserta didik, tugas gerak (movement task), dan dukungan lingkungan yang
berprinsip developmentally appropriate practices (DAP).

4. Tujuan Mata Pelajaran PJOK di SMA/MA


Tujuan mata pelajaran PJOK untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah
adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan kesadaran tentang arti penting aktivitas jasmani untuk
mencapai pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta gaya hidup aktif
sepanjang hayat.
b. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani, mengelola kesehatan
dan kesejahteraan dengan benar, serta mengembangkan pola hidup sehat.
c. Mengembangkan pola gerak dasar dan keterampilan gerak (motorik) yang
dilandasi dengan penerapan konsep, prinsip, strategi dan taktik secara
umum.
d. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
nilai kepercayaan diri, sportif, jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja sama,
pengendalian diri, kepemimpinan, dan demokratis dalam melakukan
aktivitas jasmani.
e. Menciptakan suasana yang rekreatif, berisi tantangan, dan ekspresi diri
dalam interaksi sosial.
f. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk memiliki pola hidup
aktif serta memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran pribadi
sepanjang hayat.

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 13


g. Mengembangkan profil pelajar Pancasila yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, kreatif, gotong royong, berkebinekaan global,
bernalar kritis, dan mandiri melalui aktivitas jasmani.

5. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PJOK di SMA/MA


Ruang lingkup materi mata pelajaran PJOK SMA/MA berdasarkan alternatif
materi/kegiatan/aktivitas pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Elemen Keterampilan Gerak
1) Aktivitas Permainan dan Olahraga Pilihan
a) Mempraktikkan rancangan keterampilan gerak dalam berbagai
permainan invasi (*):
(1) Permainan sepak bola: menendang/mengoper, menghentikan,
menggiring, menyundul, dan melempar bola ke dalam.
(2) Permainan bola basket: melempar/mengoper, menangkap,
menggiring, menembak, rebound, dan pivot.
(3) Permainan bola tangan: melempar/mengoper, menangkap,
menggiring, menembak, rebound, dan pivot.
(4) Permainan hoki: memukul/mendorong bola, menahan bola,
menggiring, dan menembak bola.
b) Mempraktikkan rancangan keterampilan gerak dalam berbagai
permainan net (*):
(1) Permainan bola voli: passing bawah, passing atas, servis bawah,
servis atas, smash, dan block/bendungan.
(2) Permainan bulu tangkis: memegang raket, posisi berdiri/
stance, gerakan kaki/footwork, servis panjang, servis pendek,
pukulan forehand, pukulan backhand, dan pukulan smes.
(3) Permainan tenis meja: memegang bet, posisi berdiri/ stance,
gerakan kaki/footwork, servis forehand, servis backhand, pukulan
forehand, pukulan backhand, dan smes.
c) Mempraktikkan rancangan keterampilan gerak dalam berbagai
permainan lapangan (*):
(1) Permainan rounders: melempar/mengoper bola, menangkap,
memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan
lawan.
(2) Permainan sofbol: melempar/mengoper bola, menangkap,
memukul bola, berlari ke base, dan mematikan lawan.
(3) Permainan basebol: melempar/mengoper bola, menangkap,
memukul bola, berlari ke base, dan mematikan lawan.

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 14


d) Mempraktikkan rancangan keterampilan gerak olahraga beladiri
(**):
(1) Pencak silat: kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan,
tangkisan, elakan, dan hindaran.
(2) Karate: kuda-kuda, pukulan, tendangan, tangkisan, kihon,
kata, dan komite.
(3) Taekwondo: kuda-kuda, pukulan, tendangan, tangkisan, dan
sabetan.
e) Mempraktikkan rancangan keterampilan gerak dalam berbagai
olahraga atletik (*):
(1) Jalan cepat: start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis
finis.
(2) Lari jarak pendek: start, gerakan lari jarak pendek, dan
memasuki garis finis.
(3) Lompat jauh: awalan, tolakan/tumpuan, melayang di udara,
dan mendarat.
(4) Tolak peluru: memegang peluru, awalan, menolak peluru, dan
gerak lanjutan tolak peluru.
f) Mempraktikkan rancangan keterampilan gerak dalam berbagai
olahraga tradisional (**):
(1) Permainan sepak takraw: menyepak/menendang,
mengumpan, menyundul, melempar bola, dan smes.
(2) Permainan tradisional anak-anak Indonesia: permainan
egrang, balap karung, mendorong ban, bakiak atau sandal
raksasa, dan lain-lain.
2) Aktivitas rancangan Keterampilan Gerak Dominan Senam
• Mempraktikkan hasil evaluasi senam lantai (pola gerak dominan,
baling-baling, handspring), senam alat (pola gerak dominan, lompat
guling depan, dan lompat round off tekuk).
3) Aktivitas rancangan Keterampilan Gerak Berirama
• Mempraktikkan pola langkah dasar, pola langkah mengarah ke
langkah irama cha-cha-cha, lompat tali, dan juggling tangan.
4) Aktivitas rancangan Keterampilan Permainan dan Olahraga Air (Pilihan
***)
a) Mempraktikkan keterampilan gerak pengenalan air, gerakan
meluncur, gerakan kaki, gerakan lengan, gerakan mengambil
napas, dan koordinasi gerakan renang gaya bebas menempuh jarak
25 meter.

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 15


b) Mempraktikkan bentuk-bentuk gerakan penyelamatan dan
keselamatan di air dengan koordinasi yang baik.

b. Elemen Pengetahuan Gerak


1) Aktivitas Permainan dan Olahraga Pilihan
a) Mengevaluasi hasil rancangan keterampilan gerak dalam berbagai
permainan invasi (*):
(1) Permainan sepak bola: menendang/mengoper, menghenti-kan,
menggiring, menyundul, dan melempar bola ke dalam.
(2) Permainan bola basket: melempar/mengoper, menangkap,
menggiring, menembak, rebound, dan pivot.
(3) Permainan bola tangan: melempar/mengoper, menangkap,
menggiring, menembak, rebound, dan pivot.
(4) Permainan hoki: memukul/mendorong bola, menahan bola,
menggiring, dan menembak bola.
b) Mengevaluasi hasil rancangan keterampilan gerak dalam berbagai
permainan net (*):
(1) Permainan bola voli: passing bawah, passing atas, servis bawah,
servis atas, smash, dan block/bendungan.
(2) Permainan bulu tangkis: memegang raket, posisi
berdiri/stance, gerakan kaki/footwork, servis panjang, servis
pendek, pukulan forehand, pukulan backhand, dan pukulan
smes.
(3) Permainan tenis meja: memegang bet, posisi berdiri/ stance,
gerakan kaki/footwork, servis forehand, servis backhand, pukulan
forehand, pukulan backhand, dan smes.
c) Mengevaluasi hasil rancangan keterampilan gerak dalam berbagai
permainan lapangan (*):
(1) Permainan rounders: melempar/mengoper bola, menangkap,
memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan
lawan.
(2) Permainan sofbol: melempar/mengoper bola, menangkap,
memukul bola, berlari ke base, dan mematikan lawan.
(3) Permainan basebol: melempar/mengoper bola, menangkap,
memukul bola, berlari ke base, dan mematikan lawan.
d) Mengevaluasi hasil rancangan keterampilan gerak olahraga
beladiri (**):

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 16


(1) Pencak silat: kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan,
tangkisan, elakan, dan hindaran.
(2) Karate: kuda-kuda, pukulan, tendangan, tangkisan, kihon,
kata, dan komite.
(3) Taekwondo: kuda-kuda, pukulan, tendangan, tangkisan, dan
sabetan.
e) Mengevaluasi hasil rancangan keterampilan gerak dalam berbagai
olahraga atletik (*):
(1) Jalan cepat: start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis
finis.
(2) Lari jarak pendek: start, gerakan lari jarak pendek, dan
memasuki garis finis.
(3) Lompat jauh: awalan, tolakan/tumpuan, melayang di udara,
dan mendarat.
(4) Tolak peluru: memegang peluru, awalan, menolak peluru, dan
gerak lanjutan tolak peluru.
f) Mengevaluasi hasil rancangan keterampilan gerak dalam berbagai
olahraga tradisional (**):
(1) Permainan sepak takraw: menyepak/menendang,
mengumpan, menyundul, melempar bola, dan smes.
(2) Permainan tradisional anak-anak Indonesia: permainan
egrang, balap karung, mendorong ban, bakiak atau sandal
raksasa, dan lain-lain.
2) Aktivitas Rancangan Keterampilan Gerak Dominan Senam
• Mengevaluasi hasil evaluasi senam lantai (pola gerak dominan,
baling-baling, handspring), senam alat (pola gerak dominan,
lompat guling depan, dan lompat round off tekuk).
3) Aktivitas Keterampilan Gerak Berirama
• Mengevaluasi pola langkah dasar, pola langkah mengarah ke
langkah irama cha-cha-cha, lompat tali, dan juggling tangan.
4) Aktivitas Rancangan Keterampilan Permainan dan Olahraga Air
(Pilihan ***)
a) Mengevaluasi hasil evaluasi keterampilan gerak pengenalan air,
gerakan meluncur, gerakan kaki, gerakan lengan, gerakan
mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya bebas
menempuh jarak 25 meter.
b) Mengevaluasi hasil evaluasi bentuk-bentuk gerakan penyelamatan
dan keselamatan di air dengan koordinasi yang baik.

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 17


c. Elemen Pemanfataan Gerak
1) Aktivitas jasmani dan aktivitas kebugaran untuk pemeliharaan dan
peningkatan keterampilan:
a) Latihan kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan
(kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi).
b) Pengukuran kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan
dan hasilnya, serta mempromosikannya melalui media yang sesuai.
2) Memahami dan mampu menerapkan pola perilaku hidup sehat
a) Manfaat jangka panjang dari partisipasi dalam aktivitas fisik secara
teratur.
b) Bahaya, cara penularan, dan cara pencegah HIV/AIDS.

d. Elemen Pengembangan Karakter dn Internalisasi Nilai-Nilai Gerak


1) Dimensi Mandiri
a) Elemen pemahaman diri dan situasi yang dihadapi
(1) Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang
dihadapi.
(2) Mengembangkan refleksi diri.
b) Elemen regulasi diri
(1) Regulasi emosi.
(2) Penetapan tujuan dan rencana strategis pengembangan diri.
(3) Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri.
(4) Mengembangkan disiplin diri.
(5) Percaya diri, resilien, dan adaptif.
2) Dimensi Gotong Royong
a) Elemen kolaborasi
(1) Kerja sama.
(2) Komunikasi untuk mencapai tujuan bersama.
(3) Saling ketergantungan positif.
(4) Koordinasi sosial.
b) Elemen kepedulian
(1) Tanggap terhadap lingkungan sosial.
(2) Persepsi sosial.
c) Elemen berbagi
(1) Memberi dan menerima segala hal yang penting bagi
kehidupan pribadi dan bersama.
(2) Berbagi sesuatu hal yang abstrak: waktu, tempat/area gerak,
memberi kesempatan orang lain berbicara/merespon.
(3) Berbagi alat, makanan, mainan, dan lain sebagainya.

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 18


6. Mata Pelajaran PJOK di SMA/MA Kelas XI
Penerapan standar dan isi Capaian Pembelajaran jenjang SMA/MA, dengan
elemen dan sub elemen Capaian Pembelajaran dapat dipadukan dengan muatan
lokal sesuai karakteristik daerah masing-masing dimana sekolah tersebut berada.
Guru PJOK dapat memilah, memilih, dan menetapkan materi ajar dan
strategi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
Ketersediaan alokasi waktu untuk mata pelajaran PJOK di SMA/MA tiga jam
pelajaran setiap minggu dapat digunakan secara fleksibel oleh guru dengan
mempertimbangkan kecukupan dan ketercakupan, serta keluasan dan kedalaman
kompetensi yang ingin dicapai. Alokasi waktu pembelajaran di SMA/MA
merupakan jumlah minimal yang dapat disesuaikan dengan mempertimbangkan
jam mata pelajaran lain melalui kesepakatan sekolah.
Materi-materi ajar PJOK di SMA/MA dijabarkan dari elemen dan sub elemen
capaian pembelajaran secara umum yang kemudian dirinci ke dalam fase dan
kelas. Fase di SMA/MA merupakan fase E (umumnya kelas X) dan fase F
(umumnya kelas XI dan XII). Sebagaimana pada fase sebelumnya fase E dan F ini
juga terdiri dari elemen keterampilan gerak dan elemen pengetahuan gerak yang
meliputi: permainan sederhana (lead up games) yang mengarah pada penguasaan
keterampilan permainan (sederhana, invasi, net, dan lapangan) dan keterampilan
olahraga (beladiri, atletik, dan tradisional).
Sekolah dapat memilih satu atau beberapa jenis permainan sesuai dengan
kondisi sarana dan prasarana yang tersedia dan kemampuan guru dalam
membelajarkan setiap elemen dan sub elemen, tidak terkecuali dengan sub
elemen aktivitas air. Pada sub elemen tertentu, guru wajib membelajarkan peserta
didik (aktivitas atletik, senam, gerak berirama, dan pengembangan pola hidup
sehat), karena dianggap tidak memerlukan sarana dan prasarana khusus atau
dengan mudah untuk dimodifikasi dan setiap sekolah diharapkan mampu
memenuhinya.
Apabila satuan pendidikan menetapkan pelaksanaan pembelajaran PJOK
dilaksanakan setiap minggu, maka pada SMA/MA mata pelajaran PJOK
diberikan alokasi waktu tiga jam pembelajaran (@ 45 menit) per minggu. Tiga jam
pembelajaran per minggu tersebut dapat diatur sebagai berikut:
a. Total jam pelajaran PJOK dalam satu tahun adalah 108 JP. Jam pelajaran
tersebut terbagi menjadi dua kegiatan pembelajaran, yaitu: dalam bentuk
pembelajaran intrakurikuler sebanyak 72 JP (75%) dan pembelajaran
kokurikuler sebanyak 36 JP (25%) dari total jam pembelajaran PJOK.

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 19


b. Melakukan kegiatan belajar mengajar intrakurikuler sebanyak dua jam
pelajaran per minggu atau per pertemuan dengan alokasi waktunya adalah
90 menit.
c. Melakukan kegiatan belajar mengajar kokurikuler sebanyak satu jam
pelajaran per tahun dalam bentuk proyek Profil Pelajar Pancasila.

B. Capaian Pembelajaran ( CP )
1. Capaian Pembelajaran Umum Mata Pelajaran PJOK
Capaian pembelajaran PJOK adalah menyiapkan individu yang terliterasi secara
jasmani, yang memiliki motivasi, kepercayaan diri, pengetahuan, pemahaman,
dan kompetensi jasmani agar dapat menghargai serta mengambil tanggung jawab
untuk terlibat dalam aktivitas jasmani secara reguler.
Individu yang terliterasi secara jasmani tersebut meliputi: 1) memiliki
kemampuan keterampilan berupa pola-pola gerak dasar (fundamental movement
patterns) dan berbagai keterampilan gerak (motor skills) yang baik; 2) menerapkan
pengetahuan (konsep, prinsip, prosedur, taktik, dan strategi) terkait gerak,
kinerja, dan budaya hidup aktif; 3) menunjukkan pengetahuan dan keterampilan
aktivitas jasmani dan kebugaran untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan; 4) menunjukkan perilaku tanggung jawab secara personal dan sosial
yang menghargai diri-sendiri dan orang lain; serta 5) mengakui nilai-nilai
aktivitas jasmani untuk kesehatan, kesenangan, tantangan, ekspresi diri, dan
interaksi sosial.
Pada akhir Capaian Pembelajaran jenjang SMA/MA (Fase E dan F), peserta
didik dapat menunjukkan kemampuan berbagai keterampilan variasi dan
kombinasi gerak aktivitas jasmani dan olahraga sebagai hasil evaluasi
pengetahuan yang benar, melakukan latihan aktivitas jasmani dan kebugaran
untuk kesehatan sesuai dengan prinsip latihan, menunjukkan perilaku tanggung
jawab personal dan sosial serta memonitornya secara mandiri, selain itu juga
dapat menganalisis nilai-nilai aktivitas jasmani.

2. Capaian Pembelajaran Per Fase


Capaian pembelajaran (learning outcomes) adalah suatu ungkapan tujuan
pendidikan, yang merupakan suatu pernyataan tentang apa yang diharapkan
diketahui, dipahami, dan dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah
menyelesaikan suatu periode belajar. Capaian pembelajaran memuat rasional,
tujuan, karakteristik mata pelajaran, dan urutan pencapaian setiap fase pada
setiap pembelajaran.

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 20


Fase E dan F (Umumnya Kelas X, XI dan XII)

Pada akhir fase E dan F, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam
memvariasi dan mengombinasikan berbagai aktivitas keterampilan gerak dan
fungsional sebagai hasil analisis pengetahuan yang benar, melakukan latihan
aktivitas jasmani untuk menjaga kebugaran dan kesehatan sesuai dengan prinsip
latihan, menunjukkan perilaku tanggung jawab personal dan sosial, serta
memonitornya secara mandiri, selain itu juga dapat menganalisis nilai-nilai pada
aktivitas jasmani.

Tabel 1.3
Fase E (Umumnya Kelas XI) Mata Pelajaran PJOK

Elemen Keterampilan Gerak


Pada akhir fase ini peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam
mempraktikkan hasil rancangan aktivitas penerapan keterampilan gerak berupa
permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas
permainan dan olahraga air (kondisional) dengan berbagai bentuk taktik dan strategi.
Elemen Pengetahuan Gerak
Pada akhir fase ini peserta didik dapat merancang prosedur, strategi, dan taktik,
terkait dengan aktivitas penerapan keterampilan gerak berupa permainan dan
olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan
olahraga air (kondisional)..
Elemen Pemanfaatan Gerak
Pada akhir fase ini peserta didik dapat merancang dan mempraktikkan program
latihan pengembangan kebugaran jasmani terkait kesehatan (physicsl fittness related
health) dan kebugaran jasmani terkait keterampilan (physicsl fittness related skills)
secara sederhana serta penggunaan instrumen pengukurannya, untuk mendapatkan
kebugaran dengan status baik. Peserta didik juga dapat menganalisis bahaya, cara
penularan, dan cara pencegahan HIV/AIDS, serta menganalisis langkah-langkah
melindungi diri dan orang lain dari Penyakit Menular Seksual (PMS).
Elemen Pengembangan Karakter dan Internalisasi Nilai-nilai Gerak
Pada akhir fase ini peserta didik dapat mengambil peran sebagai pemimpin
kelompok yang lebih besar dalam aktivitas jasmani dan olahraga dengan tetap
menjunjung tinggi moral dan etika. Selain itu peserta didik dapat menginisiasi
pembentukan komunitas peminatan agar orang lain menjalankan etika yang baik,
saling menghormati, dan mengambil bagian dalam kerja kelompok sosial lainnya.
Peserta didik juga dapat memengaruhi kelompoknya dalam mengekspresikan diri
melalui aktivitas jasmani.

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 21


3. Alur Pembelajaran Per Tahun (Capaian dan Konten)
Pada pembelajaran paradigma baru, komponen yang ditetapkan oleh pemerintah
adalah kerangka dasar kurikulum yang terdiri dari Profil Pelajar Pancasila,
struktur kurikulum, capaian pembelajaran dan prinsip pembelajaran dan
asessmen. Untuk melaksanakan pembelajaran, guru terlebih dahulu perlu
menetapkan alur tujuan pembelajaran yang akan diacu, alur tujuan pembelajaran
adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara logis menurut urutan
pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase.
Alur pembelajaran disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari. Dalam menetapkan alur tujuan
pembelajaran guru dapat memilih alur tujuan pembelajaran pada buku ini dan
atau memilih alur tujuan pembelajaran yang tersedia pada platform digital atau
guru dapat menjabarkan alur tujuan pembelajarannya sendiri menyesuaikan
dengan karakteristik satuan pendidikan.
Penjabaran alur tujuan pembelajaran dalam buku ini didasarkan pada
konsep individu yang terliterasi secara jasmani tersebut meliputi: 1) memiliki
kemampuan keterampilan berupa pola-pola gerak dasar (fundamental movement
patterns) dan berbagai keterampilan gerak (motor skills) yang baik; 2) menerapkan
pengetahuan (konsep, prinsip, prosedur, taktik, dan strategi) terkait gerak,
kinerja, dan budaya hidup aktif; 3) menunjukkan pengetahuan dan keterampilan
aktivitas jasmani dan kebugaran untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan; 4) menunjukkan perilaku tanggung jawab secara personal dan sosial
yang menghargai diri-sendiri dan orang lain; serta 5) mengakui nilai-nilai
aktivitas jasmani untuk kesehatan, kesenangan, tantangan, ekspresi diri, dan
interaksi sosial.
Di dalam dokumen capaian pembelajaran dijelaskan Capaian pembelajaran
PJOK ada fase F yaitu, pada akhir fase F ( Umumnya Kelas XI), peserta didik
dapat menunjukkan kemampuan berbagai variasi aktivitas jasmani dan olahraga
sebagai hasil analisis pengetahuan yang benar, melakukan latihan aktivitas
jasmani dan kebugaran untuk kesehatan sesuai dengan prinsip latihan,
menunjukkan perilaku tanggung jawab personal dan sosial serta memonitornya
secara mandiri, selain itu juga dapat menganalisis nilai-nilai aktivitas jasmani.

4. Keterkaitan antara Tujuan Pembelajaran dengan Capaian Pembelajaran sesuai


Fase
Alur pembelajaran adalah rangkaian pembelajaran yang disusun secara logis
menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur
pembelajaran disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 22


yang dilakukan dari hari ke hari, dan kemudian dirinci lebih operasional ke
dalam bentuk-bentuk tujuan pembelajaran.
Penulisan tujuan pembelajaran yang utuh harus mengacu pada prinsip-
prinsip perumusan. Beberapa prinsip perumusan tujuan pembelajaran dianjurkan
oleh para pakar Pendidikan, namun di dalam buku ini tujuan pembelajaran
dirumuskan mengacu pada prinsip tujuan pembelajaran harus mengandung
unsur-unsur yang disebut sebagai ABCD.
a. A : Audience artinya siapa yang menjadi sasaran dari pembelajaran kita.
Audience bisa siapa saja peserta pembelajaran, misalnya peserta pelatihan,
santri, peserta didik. Dalam hal ini, audience kita adalah peserta didik.
b. B : Behaviour adalah perilaku apa yang kita harapkan dapat ditunjukkan
oleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Perilaku ini
dirumuskan dengan kata kerja yang kita tuliskan setelah frase
pendahuluan (peserta didik dapat …). Perilaku menggambarkan ranah dari
pembelajaran. Oleh sebab itu posisinya penting dalam perumusan tujuan
pembelajaran. Contoh: menendang bola (psikomotor), memahami
peraturan pertandingan permainan bola basket (kognitif), menunjukkan
dukungan (afektif).
c. C : Condition merupakan kondisi dimana perilaku (behaviour) tersebut
ditunjukkan oleh peserta didik dan sengaja diciptakan oleh guru sebagai
sebuah proses pembelajaran. Misalnya, secara berpasangan dengan
temannya, dalam permainan 3 on 3, menghindari rintangan kayu, atau
kerja kelompok.
d. D : Degree adalah kriteria atau tingkat penampilan seperti apa yang kita
harapkan dari peserta didik. Contohnya: 90% akurat, sebanyak 3 kali, 8 kali
berhasil dari 10 kesempatan melakukan.

Keterkaitan antara tujuan pembelajaran dengan capaian pembelajaran sesuai


fase capaian pembelajaran, dapat digambarkan bahwa capaian pembelajaran
merupakan gambaran dari hasil yang dituju setelah peserta didik melakukan
pembelajaran dan kemudian disebut sebagai perilaku/behaviour.
Tujuan pembelajaran merupakan rincian lebih lanjut dimana perilaku atau
hasil belajar dapat dicapai melalui proses pembelajaran yang kondisinya
diciptakan oleh guru serta gambaran derajat keberhasilannya terdeskripsikan
secara jelas. Tujuan pembelajaran memuat uraian yang lebih spesifik, dapat
diukur dengan mudah, memungkinkan untuk dicapai oleh peserta didik, relevan
dengan capaian pembelajaran yang dituju dengan ditandai oleh indikator
keberhasilan.

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 23


C. Strategi Umum Pembelajaran dalam Mencapai Capaian Pembelajaran
1. Strategi Pembelajaran PJOK
Marilyn M. Buck dan kawan-kawan (2007:15) menerjemahkan pendidikan
jasmani sebagai kajian, praktik, dan apresiasi atas seni dan ilmu gerak manusia
(human movement). Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan
umum.
Hakikat tujuan PJOK diberikan di sekolah adalah untuk membentuk “insan
yang terdidik secara jasmaniah (physically-educated person)”. National Association for
Sport and Physical Education (NASPE) sebagaimana yang dikutip oleh Michel W.
Metzler (2005:14) menggambarkan bahwa sosok “insan yang terdidik secara
jasmaniah” ini memiliki ciri sebagai berikut:
a. Mendemonstrasikan kemampuan keterampilan motorik dan pola gerak yang
diperlukan untuk menampilkan berbagai aktivitas fisik;
b. Mendemonstrasikan pemahaman akan konsep gerak, prinsip-prinsip,
strategi, dan taktik sebagaimana yang mereka terapkan dalam pembelajaran
dan kinerja berbagai aktivitas fisik;
c. Berpartisipasi secara regular dalam aktivitas fisik;
d. Mencapai dan memelihara peningkatan kesehatan dan derajat kebugaran;
e. Menunjukkan tanggung jawab personal dan sosial berupa respek terhadap
diri sendiri dan orang lain dalam suasana aktivitas fisik;
f. Menghargai aktivitas fisik untuk kesehatan, kesenangan, tantangan, ekspresi
diri, dan atau interaksi sosial.

Untuk mengusung tujuan yang demikian komprehensif di atas, mata


pelajaran PJOK tentu perlu disesuaikan dengan dasar paradigma perubahan
kurikulum yang menekankan pada penyempurnaan strategi pembelajaran,
sebagai berikut:
a. Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat
pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap
materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama.
b. Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (interaktif antara guru, peserta didik, masyarakat,
lingkungan alam, dan sumber/media lainnya).
c. Pola pembelajaran yang terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring
(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang
dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
d. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran
peserta didik aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran
pendekatan sains);

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 24


e. Pola pembelajaran sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
f. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat
multimedia;
g. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users)
dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap
peserta didik;
h. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
i. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif dan kritis.

Strategi pembelajaran dalam PJOK antara lain sebagai berikut:


a. Pengajaran Interaktif (Interactive Teaching)
Pengajaran interaktif mempunyai makna guru memberitahukan,
menunjukkan, atau mengarahkan sekelompok anak tentang apa yang harus
dilakukan; lalu siswa melakukannya; dan guru mengevaluasi seberapa baik
hal itu dilakukan dan mengembangkan isi pelajaran lebih jauh, guru
mengontrol proses pengajaran. Biasanya seluruh kelas bekerja pada tugas
yang sama atau dalam kerangka tugas yang sama. Bandingkan strategi ini
dengan gaya komando; keduanya memiliki perangkat ciri yang sama.
b. Pengajaran Berpangkalan (Station Teaching)
Pengajaran berpangkalan menata lingkungan sehingga dua atau lebih tugas
bisa berlangsung dalam ruangan secara bersamaan. Biasanya, setiap tugas
harus dilakukan dalam pangkalan yang berbeda dengan tugas lainnya,
sehingga setiap tugas memiliki pangkalannya masing-masing. Siswa
berputar dari satu pangkalan ke pangkalan lain. Kadang-kadang, pengajaran
berpangkalan ini disebut juga pengajaran tugas. Strategi ini dalam tataran
gaya mengajar, serupa dengan gaya latihan (practice style).
c. Pengajaran Sesama Teman (Peer Teaching)
Pengajaran sesama teman adalah strategi pengajaran yang mengalihkan
tanggung jawab guru dalam fungsi pengajarannya kepada siswa. Strategi ini
biasanya digunakan bersamaan dengan strategi lain tetapi berharga untuk
dieksplorasi secara terpisah. Strategi ini tidak jauh berbeda dengan gaya
berbalasan (reciprocal style), dalam hal siswa sendiri memberikan pengarahan
kepada siswa lainnya. Bedanya, dalam pengajaran sesama teman, siswa yang
bertindak sebagai pengajar tidak hanya berhadapan dengan satu siswa,
tetapi bisa dengan sekelompok siswa.

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 25


d. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Dalam pembelajaran kooperatif, sekelompok siswa diberi tugas
pembelajaran atau proyek untuk diselesaikan oleh kelompoknya. Siswa
dikelompokkan secara heterogen menurut faktor yang berbeda seperti
kemampuan atau kebutuhan sosialnya. Keberhasilan kelompok dalam
pembelajaran dinilai sesuai dengan seberapa baik mereka mampu
menyelesaikan tugasnya, di samping dari cara mereka bekerja sama dengan
yang lain.
e. Strategi Pembelajaran Sendiri (Self-instructional Strategies)
Strategi pembelajaran sendiri melibatkan program yang ditetapkan oleh
siswa sendiri dan mengurangi peran guru sebagai penyampai informasi.
Strategi pembelajaran sendiri menyandarkan diri sepenuhnya pada materi
tertulis, media, dan prosedur evaluasi yang ditetapkan sebelumnya. Strategi
ini dapat dipakai untuk memenuhi satu atau lebih, terkadang seluruhnya,
fungsi pengajaran.
f. Strategi Kognitif (Cognitive Strategies)
Strategi kognitif adalah strategi pembelajaran yang dirancang untuk
melibatkan siswa secara kognitif dalam isi pelajaran melalui penyajian
tugasnya. Strategi ini meliputi gaya pemecahan masalah, penemuan
terbimbing, dan gaya lain yang memerlukan fungsi kognitif anak, seperti
pembelajaran penemuan (inquiry learning). Semua model ini menggambarkan
pendekatan yang melibatkan siswa dalam merumuskan respons sendiri
tanpa meniru apa yang sudah diperlihatkan guru sebelumnya.
Tingkat keterlibatan siswa bervariasi sesuai dengan tingkat respons
kognitifnya. Ketika guru mengetengahkan masalah yang memerlukan
jawaban benar yang tunggal, pemecahan masalah itu biasanya disebut
convergent problem solving. Ketika masalah tersebut bersifat terbuka dan tidak
memerlukan satu jawaban terbaik, maka pemecahan masalah tersebut
disebut divergent problem solving.
g. Pengajaran Beregu (Team Teaching)
Pengajaran beregu adalah strategi pembelajaran yang melibatkan lebih dari
satu orang guru yang bertanggung jawab untuk menyajikan pelajaran
kepada sekelompok siswa. Ketika pelajaran pendidikan jasmani bersifat
co-educational (melibatkan siswa putra dan putri), banyak pendidik melihat
bahwa team teaching sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan baik putra
maupun putri yang terkelompokan secara heterogen dengan mendapat guru
pria dan wanita di saat bersamaan.

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 26


2. Asumsi-asumsi
a. Pengetahuan dan keterampilan guru mendisain pembelajaran
Guru PJOK wajib memahami konsep, capaian, tujuan, karakter spesifik, dan strategi
pembelajaran PJOK untuk dapat mengimplementasikan Buku Panduan Guru
SMA/MA Kelas XI ini.
b. Hubungan pembelajaran dengan mata pelajaran lain
Guru PJOK harus dapat mengaitkan unit-unit pembelajaran atau lingkup materi
yang terdapat dalam pembelajaran PJOK SMA/MA Kelas XI, agar dapat
menghubungkan pembelajaran PJOK dengan mata pelajaran lain. Unit-unit
pembelajaran atau lingkup materi pembelajaran yang terdapat di SMA/MA Kelas
XI dapat dikaitkan dengan mata pelajaran yang lainnya, baik intrakurikuler
maupun kokurikuler melalui tema-tema pembelajaran.
c. Ruang lingkup kesadaran lingkungan (environmental awareness)
Perubahan iklim, pemanasan global, keanekaragaman hayati, pengolahan limbah,
jejak karbon, deforestasi, kenaikan permukaan air laut, energi terbarukan, kimia
hijau/green chemistry.
d. Ruang lingkup keamanan digital (digital safety)
Keamanan data, privasi data, enkripsi, etika berinternet, internet sehat.
e. Ruang lingkup nutrisi dan kebugaran (nutrition and wellness)
Sehat jasmani dan rohani, membangun hubungan sosial, gizi baik, regulasi emosi,
resilient, dan hidup sehat sepanang hayat.
f. Ruang lingkup literasi finansial
Keterampilan mengidentifikasi informasi finansial, menganalisis informasi dan
situasi finansial, mengevaluasi isu-isu finansial, menerapkan pemahaman finansial
dalam konteks yang beragam.
g. Kondisi peserta didik dan kelas
Guru perlu mengelompokkan peserta didik agar pembelajaran berlangsung
secara efektif. Dengan pengelompokkan yang tepat peserta didik memiliki
peluang melakukan aktivitas lebih banyak, bermain dengan jenjang kemampuan
dan keterampilan yang seimbang.
h. Rata-rata jumlah peserta didik dalam kelas
Jumlah peserta didik 36 orang dalam satu kelas membutuhkan seorang guru yang
berfungsi sebagai manajer dan motivator bagi peserta didik. Sebagai seorang
manajer guru diharapkan mampu melakukan tugas manajemennya dengan
mengatur peserta didik dalam pembelajaran agar memperoleh kesempatan yang
sama.
Kesempatan tersebut baik dalam pemanfaatan alat, kesempatan bergerak
dan waktu istirahat, serta memotivasi individu maupun kelompok serta perilaku

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 27


untuk mengkreasikan lingkungan pembelajaran yang aman, meningkatkan
interaksi sosial, komitmen pembelajaran yang tinggi, dan membangun motivasi
diri peserta didik untuk belajar.
i. Sarana dan prasarana
Guru perlu merencanakan penjagaan dan pemanfaatan peralatan dan ruang
secara efisien. Peralatan yang akan digunakan dalam pembelajaran harus
dipersiapkan dengan baik. Selain hal di atas, peserta didik perlu dibiasakan untuk
ikut bertanggung jawab terhadap peralatan yang dipergunakan dalam
pembelajaran.
Pembelajaran PJOK memerlukan sarana dan prasarana untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Sehingga tercapai tujuan pembelajaran PJOK secara aman,
efektif dan efisien.
Secara ideal, aktivitas pembelajaran menggunakan sarana dan prasarana
yang sesuai. Akan tetapi, jika sekolah tidak memiliki dan menyediakan sarana
dan prasarana, kreativitas guru sangat diperlukan, untuk membuat modifikasi
media pembelajaran PJOK. Demikian juga guru dapat menyesuaikan aktivitas
yang dipilih, sesuai dengan ketersediaan sarana dan prasarana, dan tetap
melakukan pembelajaran yang sesuai untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan.

D. Fitur-Fitur Buku Panduan


Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI ini dilengkapi dengan fitur-fitur seperti
terlihat pada tabel 1.4 berikut ini.

Tabel 1.4 Fitur-Fitur yang Terdapat dalam Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI

Bagian Nama Fitur Deskripsi


Pendahuluan Tujuan Buku Guru Rumusan berupa tujuan disusunnya buku
guru pembelajaran ini, yaitu sebagai contoh
dalam membelajarkan peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Profil Pelajar Pancasila Penjelasan mengenai konsep Profil Pelajar
Pancasila dan bagaimana mata pelajaran
PJOK mendukung pencapaian Profil Pelajar
Pancasila.
Karakteristik Mata Uraian mengenai pengertian dan kekhasan
Pelajaran PJOK SD mata pelajaran PJOK yang dilaksanakan di
SMA/MA.
Mata Pelajaran PJOK Uraian mengenai alur tujuan pembelajaran
di SMA/MA Kelas XI serta lingkup mata pelajaran PJOK di

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 28


SMA/MA Kelas XI yang dijabarkan oleh
penulis.
Capaian Capaian Pembelajaran Rumusan capaian pembelajaran umum
Pembelajaran Umum Mata Pelajaran mata pelajaran PJOK.
PJOK
Capaian Pembelajaran Rumusan capaian pembelajaran mata
Per Fase pelajaran PJOK SMA/MA yaitu fase F yang
mewakili SMA/MA Kelas XI.
Alur Pembelajaran Per Rumusan alur tujuan pembelajaran mata
Tahun (Capaian dan pelajaran PJOK SMA/MA yaitu fase F yang
Konten) mewakili SMA/MA Kelas XI.
Keterkaitan Tujuan Uraian yang menunjukkan keterkaitan
Pembelajaran dengan antara tujuan pembelajaran sebagai proses
Capaian Pembelajaran dalam upaya mendapatkan capaian
Sesuai Fase pembelajaran pelajar sesuai fase F dan
SMA/MA Kelas XI.
Strategi Pembelajaran Uraian yang menunjukkan strategi yang
PJOK biasa digunakan dan sesuai dengan
karakteristik pembelajaran PJOK.
Asumsi-asumsi Uraian yang menjelaskan pandangan
penulis terhadap berbagai kemungkinan
kegunaan buku dipandang dari sisi
pengguna serta kemungkinan alternatif
yang disediakan.
Unit Tujuan Pembelajaran Merupakan rumusan kompetensi atau hasil
Pembelajaran yang akan dicapai atau dikuasai pelajar.
Deskripsi Materi Merupakan uraian singkat materi yang
akan dipelajari oleh pelajar dalam satu
pembelajaran.
Apersepsi Uraian yang menyatakan skenario yang
akan dilakukan oleh guru dalam
mengaitkan materi yang akan dipelajari
oleh peserta didik dan kegunaannya dalam
kehidupan nyata.
Prosedur Kegaitan Merupakan tahapan-tahapan yang akan
Pembelajaran dilakukan oleh guru pembelajaran sesuai
dan didasarkan pada model/pendekatan/
strategi/metode/gaya/teknik yang akan
digunakan.

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 29


Refleksi Guru Uraian yang menggambarkan upaya guru
untuk mendapakan umpan balik secara
mandiri dalam meningkatkan kualitas pem-
belajarannya, baik proses maupun hasil.
Asesmen Rumusan teknik asesmen yang akan
dilakukan oleh guru untuk mendapatkan
data proses dan hasil belajar peserta didik.
Remedial Merupakan upaya yang akan dilakukan
oleh guru dalam memberikan penguatan
atau perlakuan kepada pelajar yang
memperlihatkan penguasaan kompetensi
kurang dari kompetensi yang sedang
diajarkan.
Pengayaan Merupakan upaya yang akan dilakukan
oleh guru dalam memberikan pengalaman
lebih kepada pelajar yang memperlihatkan
penguasan kompetensi diatas kompetensi
yang sedang diajarkan.
Lembar Kegiatan Lembaran yang berisi aktivitas
Peserta Didik pembelajaran yang harus dilakukan peserta
didik untuk mendapatkan kompetensinya.
Bahan Bacaan Peserta Merupakan bahan bacaan yang disediakan
Didik untuk peserta didik untuk memperkuat
pemahaman dan penguasaan kompetensi.
Bahan Bacaan Guru Bahan bacaan yang disediakan untuk guru
dalam menunjang kompetensi
penyelenggaraan pembelajaraan.

Panduan Umum Buku Guru PJOK SMA/MA Kelas XI 30


Penerbit PT. Erlangga Jakarta
Buku Panduan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMA/MA Kelas XI
Penulis: Muhajir
ISBN: ........................................

UNIT-UNIT PEMBELAJARAN

Pada bagian 2 ini merupakan Unit-unit Pembelajaran PJOK SMA/MA Kelas XI


yang berisi tentang pembahasan unit-unit pembelajaran per unit pembelajaran.
Guru diharapkan juga dapat mengelola pembelajaran dan memfasilitasi
peserta didik untuk memahami materi dan mempraktikkan gerakan-gerakan
dalam olahraga yang disampaikan dalam buku panduan guru PJOK ini. Materi
inti dalam unit-unit pembelajaran pada bagian 2 ini antara lain sebagai berikut:
A. Pembelajaran 1: Keterampilan dan Pengetahuan Gerak, Pengembangan
Karakter, dan Internalisasi Nilai-Nilai Gerak
1. Unit 1 : Aktivitas Pembelajaran Permainan Invasi melalui
Permainan Bola Basket dan Permainan Sepak Bola.
2. Unit 2 : Aktivitas Pembelajaran Permainan Net melalui Permainan
Bola Voli dan Permainan Bulu Tangkis.
3. Unit 3 : Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan melalui
Permainan Sofbol.
4. Unit 4 : Aktivitas Pembelajaran Beladiri Pencak Silat.
5. Unit 5 : Aktivitas Pembelajaran Atletik melalui melalui Jalan
Cepat, Lari Estafet/Sambung, Lompat Jangkit, dan Lempar
Lembing.
6. Unit 6 : Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam.
7. Unit 7 : Aktivitas Pembelajaran Aktivitas Gerak Berirama.
8. Unit 8 : Aktivitas Pembelajaran Renang Gaya Bebas.

B. Pembelajaran 2: Pemanfaatan Gerak, Pengembangan Karakter, dan


Internalisasi Nilai-Nilai Gerak
9. Unit 9 : Aktivitas Kebugaran Jasmani yang Berkaitan dengan
Keterampilan.
10. Unit 10 : Mencegah Bahaya HIV/AIDS.
Penerbit Erlangga Jakarta, 2022
Buku Panduan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMA/MA Kelas XI
Penulis: Muhajir
ISBN: ........................................

Keterampilan Gerak, Pengetahuan Gerak, Pengembangan Karakter, dan


Internalisasi Nilai-Nilai Gerak Permainan Invasi Melalui (Permainan Bola Basket
dan Sepak Bola)
(Pilih Salah Satu Materi atau Lebih Sesuai dengan Kondisi Sekolah)

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


Kelas/Semester : XI / .....
Pokok Bahasan : Permainan Invasi
Sub Pokok Bahasan : Keterampilam Gerak Permainan Bola Basket
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri dan Gotong Royong
Alokasi Waktu : 3 Kali Pertemuan ( 6 JP )

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam merancang dan mampu


mempraktikkan keterampilan gerak mengoper, menangkap, menggiring, dan
menembak bola permainan bola basket sesuai potensi dan kreativitas yang
dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan
meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi,
kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi
diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari.

B. Deskripsi Materi

Pada unit pembelajaran 1 ini peserta didik dapat merancang fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan keterampilan gerak mengoper,
menangkap, menggiring, dan menembak bola permainan bola basket. Kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 33


pembelajaran merancang keterampilan gerak mengoper, menangkap,
menggiring, dan menembak bola permainan bola basket, guru menutup pelajaran
dengan pendinginan, dan menyampaikan simpulan serta berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, pembelajaran
dapat dilakukan dengan bermain bola basket dengan menggunakan peraturan
yang dimodifikasi dengan menekankan pada nilai-nilai mandiri dan gotong
royong.
Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak mengoper, menangkap, menggiring, dan menembak bola
permainan bola basket dapat dilakukan dengan memodifikasi bola. Bola yang
digunakan tidak harus bola standar bermain bola basket. Bola alternatif yang
dapat digunakan seperti: bola sepak, bola voli, atau bola lain yang dapat
memantul.
Idealnya adalah menggunakan bola basket yang standar agar peserta didik
lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Asesmen yang dilakukan guru meliputi:
asesmen sikap dengan menggunakan jurnal, asesmen pengetahuan dengan
melakukan tes tertulis yang dilakukan diakhir pertemuan, serta asesmen
keterampilan dengan tes unjuk kerja.

C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini merancang dan
mempraktikkan keterampilan gerak mengoper, menangkap, menggiring, dan
menembak bola permainan bola basket yang prinsip gerakannya berpusat pada
gerakan mengoper, menangkap, menggiring, dan menembak bola permainan
bola basket.
Tujuan dari pembelajaran gerakan mengoper, menangkap, menggiring, dan
menembak bola permainan bola basket adalah untuk meningkatkan kemampuan
keterampilan gerak mengoper/melempar, menangkap, menggiring, menembak,
dan pivot permainan bola basket.
Kemampuan peserta didik untuk merancang dan mempraktikkan
keterampilan gerak permainan bola basket akan membantu peserta didik untuk
melakukan permainan bola basket dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan
demikian aktivitas jasmani yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang
pada peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 34


Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak mengoper/melempar,
menangkap, menggiring, dan menembak, dan pivot permainan bola basket?

D. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak melempar, menangkap, dan
menggiring bola permainan bola basket, diantaranya:
1) Keterampilan gerak melempar dan menangkap bola basket, diantaranya:
mengoper dan menangkap bola berpasangan di tempat, mengoper dan
menangkap bola formasi segitiga, mengoper dan menangkap bola formasi
berbanjar (passing run), mengoper dan menangkap bola dari atas kepala
tanpa pantulan, mengoper dan menangkap bola dari atas kepala dengan
pantulan, mengoper dan menangkap bola formasi lingkaran, mengoper dan
menangkap bola sambil bergerak ke kanan dan ke kiri berpasangan dan
berkelompok, dan mengoper dan menangkap bola sambil bergerak maju dan
mundur berpasangan dan berkelompok.
2) Keterampilan gerak menggiring bola basket, diantaranya: menggiring bola
sambil berjalan, menggiring bola sambil berjalan dan berlari, menggiring
bola mengikuti teman yang di depannya, menggiring bola secara zig-zag
(berkelok-kelok), menggiring bola dengan lari berantai berputar mengitari
bendera, dan menggiring bola zig-zag, diawali dari dan diakhiri dari garis
start.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Materi pembelajaran untuk remedial sama dengan materi reguler. Akan tetapi
penekanan materinya hanya pada materi yang belum dikuasai (berdasarkan
identifikasi) yang akan dipelajari peserta didik kembali. Materi dapat
dimodifikasi dengan menambah jarak, pengulangan, intensitas, dan kesempatan/
frekuensi melakukan bagi peserta didik. Setelah dilakukan identifikasi kelemahan
peserta didik, guru dapat mengubah strategi dengan memasangkan peserta didik
dan belajar dalam kelompok agar bisa saling membantu, serta berbagai strategi
lain sesuai kebutuhan peserta didik.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 35


c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Materi pembelajaran untuk pengayaan lebih tinggi dari materi regular. Materi
dapat dikembangkan dengan meningkatkan kompleksitas materi, mengubah
lingkungan permainan, dan mengubah jumlah pemain di dalam permainan yang
dimodifikasi.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1) Membaca kembali Modul Ajar (MA) yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
2) Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak permainan bola basket.
3) Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
a) Lembar kegiatan siswa (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator
tugas gerak.
b) Bola basket atau bola sejenisnya (bola terbuat dari plastik, karet, dll).
c) Rintangan (corong) atau sejenisnya (kursi atau bilah bambu).
d) Peluit dan stopwatch.
e) Lapangan permainan bola basket atau lapangan sejenisnya (lapangan bola
voli atau halaman sekolah) yang aman.

b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
a) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di
lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta
didik.
b) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan
peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
c) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik
tersebut untuk berisitirahat di kelas.
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga
bagi kesehatan dan kebugaran.
e) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 36


f) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah
proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian
kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan bermain bola
basket.
g) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak melempar, menangkap, dan
menggiring bola permainan bola basket.
h) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar
Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-
nilai karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan:
menganalisis aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
melempar, menangkap, dan menggiring bola permainan bola basket
menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu:
mempraktikkan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
melempar, menangkap, dan menggiring bola permainan bola basket, serta
bermain bola basket dalam bentuk yang sederhana dengan peraturan yang
dimodifikasi.
i) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam
materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan.
Pemanasan dalam bentuk permainan antara lain:
(1) Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok besar (peserta didik
putera dan puteri dibagi sama banyak). Kalau jumlah peserta didik 36
orang, maka satu kelompok terdiri dari 9 peserta didik.
(2) Cara bermain: (1) Bola dioperkan secara beranting dari belakang ke
depan melalui samping kiri/kanan, (2) Bola dioperkan secara beranting
dari belakang ke depan melalui atas kepala, (3) Bola dioperkan secara
beranting dari belakang ke depan melalui bawah/selangkangan. Apabila
bola tersebut terjatuh atau kelompok yang paling terakhir
menyelesaikan operan, dinyatakan sebagai kelompok yang kalah dan
diberi hukuman berjoget atau bernyanyi.
(3) Berdasarkan pengamatan guru pada game, dipilih sejumlah peserta
didik yang dianggap cukup mampu untuk menjadi tutor bagi temannya
dalam aktivitas berikutnya.
(4) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen
keterampilan gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga
diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila
dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti:

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 37


berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang
dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku
hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

2) Kegiatan inti (70 menit)


Setelah peserta didik melakukan pemanasan dalam bentuk permainan sederhana
yaitu permainan mengoper-operkan bola secara beranting, dilanjutkan dengan
mempelajari aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak melempar,
menangkap, dan menggiring bola permainan bola basket. Peserta didik diminta
untuk merancang dan mempraktikkan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak melempar, menangkap, dan menggiring bola permainan bola
basket.
Berdasarkan hasil rancangan tersebut, peserta didik diminta untuk membuat
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak melempar, menangkap, dan menggiring bola permainan bola
basket.
Kemudian peserta didik diminta untuk mendiskusikan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dengan teman sekelompoknya.
Jika peserta didik menemukan kesulitan, minta bantuan guru.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
melempar/mengoper, menangkap, dan menggiring bola permainan bola basket
antara lain sebagai berikut:

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak melempar/mengoper dan menangkap bola
permainan bola basket

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak


melempar/mengoper dan menangkap bola permainan bola basket antara lain
sebagai berikut:
(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak mengoper dan menangkap bola
berpasangan di tempat
Cara melakukannya:
(a) Berdiri tegak, berpasang-pasangan, dan saling berhadapan.
(b) Mengoper dan menangkap bola berpasangan di tempat.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 38


(c) Dilanjutkan sambil bergerak maju, mundur, dan menyamping (mengoper
dari dada, pantul dan dari atas kepala).
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berpasangan dan menghitung berapa banyak bola yang
dilempar dan ditangkap.

Gambar 1.1 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak mengoper


dan menangkap bola berpasangan di tempat

(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak mengoper dan menangkap bola


formasi segitiga
Cara melakukannya:
(a) Berdiri tegak dan membentuk formasi segitiga.
(b) Mengoper dan menangkap bola dalam formasi segi tiga, empat atau
lingkaran (mengoper dari dada, pantul dan dari atas kepala).
(c) Gerakan dilakukan di tempat dilanjutkan bergerak maju-mundur dan
bergerak kanan-kiri.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta
untuk melakukan
gerakan ini berulang-
ulang selama 3 – 5 menit
secara berpasangan dan
menghitung berapa
banyak bola yang
dilempar dan ditangkap.
Gambar 1.2 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
mengoper dan menangkap bola formasi segitiga

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 39


(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak mengoper dan menangkap bola
formasi berbanjar (passing run)
Cara melakukannya:
(a) Berdiri tegak, berpasang-pasangan, dan saling berhadapan.
(b) Mengoper dan menangkap bola dalam formasi berbanjar (passing run) atau
setelah melakukan bergerak lari pindah tempat.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berpasangan dan menghitung berapa banyak bola yang
dilempar dan ditangkap.

Gambar 1.3 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak mengoper dan


menangkap bola formasi berbanjar (passing run)

(4) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak mengoper dan menangkap bola dari
atas kepala tanpa pantulan
Cara melakukannya:
(a) Dilakukan secara berpasangan atu kelompok saling berhadapan.
(b) Jika dilakukan secara berpasangan, dapat dilakukan di tempat, bergerak
maju, mundur dan menyamping.
(c) Jika dilakukan dalam bentuk kelompok dan formasi berbanjar, maka yang
telah melakukan gerkan berpindah tempat.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berpasangan dan menghitung berapa banyak bola yang
dilempar dan ditangkap.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 40


Gambar 1.4 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak mengoper
dan menangkap bola dari atas kepala tanpa pantulan

(5) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak mengoper dan menangkap bola dari
atas kepala dengan pantulan
Cara melakukannya:
(a) Dilakukan secara berpasangan atau kelompok saling berhadapan.
(b) Jika dilakukan secara berpasangan, dapat dilakukan di tempat, bergerak
maju, mundur dan menyamping.
(c) Jika dilakukan dalam bentuk kelompok dan formasi berbanjar, maka yang
telah melakukan gerakan berpindah tempat.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berpasangan dan menghitung berapa banyak bola yang
dilempar dan ditangkap.

Gambar 1.5 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak mengoper dan


menangkap bola dari atas kepala dengan pantulan

(6) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak mengoper dan menangkap bola


formasi lingkaran
Cara melakukannya:

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 41


(a) Dilakukan secara berpasangan atau kelompok saling berhadapan.
(b) Passing dan menangkap bola basket pada formasi lingkaran.
(c) Setelah melakukan lemparan bergerak berpindah tempat (dari tengal
lingkaran pindah ke garis lingkaran dan dari garis lingkaran pindal ke
tengah lingkaran).
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara
berpasangan dan
menghitung berapa banyak
bola yang dilempar dan
ditangkap.

Gambar 1.6 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak


mengoper dan menangkap bola formasi lingkaran

(7) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak mengoper dan menangkap bola


sambil bergerak ke kanan dan ke kiri berpasangan dan berkelompok
Cara melakukannya:
(a) Pemain 1 melakukan lemparan pada pemain 2 yang telah bergerak
menyamping.
(b) Pemain 2 menangkap bola dan melemparkannya kembali ke pemain 1 dalam
keadaan bergerak.
(c) Untuk pertama pemain 1 diam di tempat dan untuk kedua sama-sama
bergerak.
(d) Gunakan teknik lempar tangkap yang telah dipelajari (dari depan dada dan
atas kepala, tanpa pantulan/ dengan pantulan).
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berpasangan dan menghitung berapa banyak bola yang
dilempar dan ditangkap.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 42


Gambar 1.7 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak mengoper dan
menangkap bola sambil bergerak ke kanan dan ke kiri berpasangan dan
berkelompok

(8) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak mengoper dan menangkap bola


sambil bergerak maju dan mundur berpasangan dan berkelompok
Cara melakukannya:
(a) Berdiri tegak, berpasang-pasangan, dan saling berhadapan.
(b) Passing dan menangkap bola basket bergerak maju, mundur dan
menyamping.
(c) Pembelajaran dilakukan secara berpasangan atau berkelompok.
(d) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara
berpasangan dan
menghitung berapa banyak
bola yang dilempar dan
ditangkap.
Gambar 1.8 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
mengoper dan menangkap bola sambil bergerak maju
dan mundur berpasangan dan berkelompok

Aktivitas 2

b) Aktivitas pembelajaran 2 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak menggiring bola permainan bola basket

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 43


Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
gerak melempar/mengoper dan menangkap bola permainan bola basket,
dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
gerak menggiring bola permainan bola basket.
Menggiring bola adalah upaya membawa bola dengan cara memantulkan
bola di tempat, memantulkan bola sambil berjalan dan memantulkan bola sambil
berlari. Menggiring bola merupakan suatu usaha untuk membawa/menguasai
bola menuju ke ring/ke lapangan lawan.
Cara menggiring bola yang dibenarkan adalah dengan satu tangan (kiri/
kanan). Kegunaan menggiring bola adalah untuk mencari peluang serangan,
menerobos pertahanan lawan, dan memperlambat tempo permainan. Cara
menggiring bola yang dibenarkan adalah dengan satu tangan (kiri/kanan).
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
menggiring bola basket dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain sebagai
berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring bola sambil berjalan


Cara melakukannya:
(a) Berdiri dengan sikap melangkah.
(b) Badan agak condong ke depan.
(c) Berat badan tertumpu pada kaki depan.
(d) Menggiring bola sambil berjalan, dilanjutkan dengan lari (menggunakan
tangan kanan dan kiri).
(e) Pembelajaran dilakukan secara perorangan atau kelompok.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini sebanyak 3 – 5 kali dan
menempuh jarak 20 – 30
meter

Gambar 1.9 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak


menggiring bola sambil berjalan

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 44


(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring bola sambil berjalan dan
berlari
Cara melakukannya:
(a) Berdiri dengan sikap melangkah.
(b) Badan agak condong ke depan.
(c) Berat badan tertumpu pada kaki depan.
(d) Menggiring bola sambil berjalan, dilanjutkan dengan lari (menggunakan
tangan kanan dan kiri).
(e) Pembelajaran dilakukan secara perorangan atau kelompok.
(f) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini sebanyak 3 – 5 kali dan
menempuh jarak 20 – 30
meter.
Gambar 1.10 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
menggiring bola sambil berjalan dan berlari

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring bola mengikuti teman


yang di depannya
Cara melakukannya:
(a) Berdiri dengan sikap melangkah.
(b) Badan agak condong ke depan.
(c) Berat badan tertumpu pada kaki depan.
(d) Menggiring bola basket mengikuti teman yang di depannya.
(e) Pembelajaran ini dilakukan berpasangan dalam bentuk kelompok.
(f) Selama melakukan gerakan tidak boleh bersinggungan sesama teman.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(h) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali dan
menempuh jarak 20 – 30 meter.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 45


Gambar 1.11 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring bola
mengikuti teman yang di depannya

(4) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring bola secara zig-zag


(berkelok-kelok)
Cara melakukannya:
(a) Berdiri dengan sikap melangkah.
(b) Badan agak condong ke depan.
(c) Berat badan tertumpu pada kaki depan.
(d) Menggiring bola secara zig-zag (berkelok-kelok) melalui rintangan sambil
berjalan dan dilanjutkan sambil berlari (menggunakan tangan kanan dan
kiri).
(e) Pembelajaran dilakukan secara perorangan atau kelompok.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali dan
menempuh jarak 20 – 30 meter.

Gambar 1.12 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring bola secara


zig-zag (berkelok-kelok)

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 46


(5) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring bola dengan lari berantai
berputar mengitari bendera
Cara melakukannya:
(a) Berdiri dengan sikap melangkah.
(b) Badan agak condong ke depan.
(c) Berat badan tertumpu pada kaki depan.
(d) Menggiring bola dengan lari berantai berputar mengitari bendera dalam
bentuk kelompok (menggunakan tangan kanan dan kiri).
(e) Pembelajaran dilakukan secara perorangan atau kelompok.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali dan
menempuh jarak 20 – 30 meter.

Gambar 1.13 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring bola


dengan lari berantai berputar mengitari bendera

(6) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring bola zig-zag, diawali dari
dan diakhiri dari garis start
Cara melakukannya:
(a) Berdiri dengan sikap melangkah.
(b) Badan agak condong ke depan.
(c) Berat badan tertumpu pada kaki depan.
(d) Menggiring bola zig-zag, diawali dari dan diakhiri dari garis start, dengan lari
berantai berputar mengitari bendera dalam bentuk kelompok (menggunakan
tangan kanan dan kiri).
(e) Pemenangnya adalah kelompok yang cepat menyelesaikan gerak menggiring
bola.
(f) Jumlah perkelompok ± 4 - 5 orang.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 47


(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(h) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali dan
menempuh jarak 20 – 30 meter.

Gambar 1.14 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring bola zig-zag,


diawali dari dan diakhiri dari garis start

c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak mengoper/melempar, menangkap, dan
menggiring bola permainan bola basket, sesuai potensi dan kreativitas yang
dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
melempar/mengoper, menangkap, dan menggiring bola permainan bola
basket, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan,
kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam
melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
melempar/mengoper, menangkap, dan menggiring bola permainan bola
basket. Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan hasil capaian
belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 48


3) Kegiatan penutup (10 menit)
a) Salah seorang peserta didik di bawah bimbingan guru melakukan gerakan
pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya.
b) Guru dan peserta didik melakukan refleksi apa yang telah dicapai dan belum
dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara umum dan kesalahan-
kesalahan yang masih sering timbul saat melakukan aktivitas pembelajaran.
c) Guru menginformasikan kepada peserta didik, kelompok dan peserta didik
yang paling baik penampilannya selama pembelajaran permainan bola
basket.
d) Guru menugaskan peserta didik yang terkait dengan pembelajaran yang
telah dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan tentang aktivitas
keterampilan gerak melempar, menangkap, dan menggiring permainan bola
basket, hasilnya dijadikan sebagai tugas asesmen penugasan.
e) Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan salam.
f) Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib, dan bagi
peserta didik yang bertugas mengembalikan peralatan ke tempat semula.

E. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 2)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak menembak permainan bola basket,
diantaranya:
• Keterampilan gerak menembak bola basket diantaranya: menembak bola
sambil melompat menggunakan dua atau satu tangan di tempat, menembak
bola sambil melompat menggunakan dua atau satu tangan, bola melewati
atas tali, menggiring dan menembak, lay-up shoot bola melewati atas tali, dan
menembak sambil melompat menggunakan dua atau satu tangan dalam
formasi berbanjar menghadap ring basket.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 49


b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak menembak bola permainan bola basket

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan


melempar/mengoper, menangkap, dan menggiring bola, dilanjutkan dengan
mempelajari aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak menembak
bola permainan bola basket.
Menembak merupakan sasaran akhir setiap bermain. Keberhasilan suatu
regu dalam permainan selalu ditentukan oleh keberhasilan dalam menembak.
Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik dasar lemparan.
Jadi jika pemain menguasai teknik dasar mengoper (passing), maka pelaksanaan
teknik menembak bagi pemain tersebut akan sangat mudah dan cepat dilakukan.
Di samping itu, tepat tidaknya “mekanik gerakan” dalam menembak akan
menentukan pula berhasil tidaknya tembakan.
Aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak menembak
permainan bola basket dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain sebagai
berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menembak bola sambil melompat


menggunakan dua atau satu tangan di tempat
Cara melakukannya:
(a) Pemain 1 melakukan tembakan sambil melompat ke pemain 2.
(b) Pemain 2 menangkap bola, kembalikan bola pada pemain 1 dengan teknik
menembak sambil melompat.
(c) Lakukan seterusnya, bila dilakukan dalam formasi berbanjar, yang telah
melakukan gerakan menembak pindah tempat.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 50


(e) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara
berkelompok dan
menghitung berapa banyak
bola yang ditembakaan.

Gambar 1.15 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak


menembak bola sambil melompat menggunakan dua atau
satu tangan di tempat

(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menembak bola sambil melompat


menggunakan dua atau satu tangan, bola melewati atas tali
Cara melakukannya:
(a) Pemain 1 melakukan tembakan sambil melompat ke arah pemain 2 dengan
bola melalui atas tali.
(b) Pemain 2 menangkap dan mengembalikan bola pada pemain 1 dengan
teknik menembak sambil melompat.
(c) Arah bola melengkung.
(d) Lakukan seterusnya, bila dilakukan dalam formasi berbanjar, yang telah
melakukan gerakan menembak pindah tempat.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berkelompok dan menghitung berapa banyak bola yang
ditembakaan.

Gambar 1.16 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menembak bola


sambil melompat menggunakan dua atau satu tangan, bola melewati atas tali

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 51


(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring dan menembak, lay-up
shoot bola melewati atas tali
Cara melakukannya:
(a) Pemain 1 melakukan teknik menggiring ke arah tali dan menembak dengan
arah bola melewati atas tali, lalu lari ke barisan belakang.
(b) Pemain 2 menangkap bola dan mengopernya pada pemain 3.
(c) Pemain 3 melakukan seperti pemain 1.
(d) Lakukan seterusnya dan yang menangkap bola bisa bergantian.
(e) Gerak spesifik menembak yang dapat digunakan (menembak dengan dua
atau satu tangan tanpa melompat dilanjutkan dengan melompat).
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berpasangan dan menghitung berapa banyak bola yang
ditembakaan.

Gambar 1.17 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring dan


menembak, lay-up shoot bola melewati atas tali

(4) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menembak sambil melompat


menggunakan dua atau satu tangan dalam formasi berbanjar menghadap ring
basket
Cara melakukannya:
(a) Pemain 1 menembak ke arah ring basket, lalu lari menangkap bola dan
mengopernya pada pemain 2.
(b) Pemain 2 melakukannya seperti pemain 1.
(c) Setiap pemain yang telah mengoper bola, berlari ke barisan belakang.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 52


(e) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara
berkelompok dan
menghitung berapa banyak
bola yang ditembakaan.

Gambar 1.18 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak


menembak sambil melompat menggunakan dua atau satu
tangan dalam formasi berbanjar menghadap ring basket

c. Kegiatan Alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak menembak bola dan pivot permainan bola basket,
sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
menembak bola permainan bola basket, peserta didik diminta untuk
menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak menembak bola permainan bola basket. Kemudian
peserta didik diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang
diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 53


F. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 3)
1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
pembelajaran merancang permainan bola basket menggunakan peraturan
dimodifikasi, diantaranya:
• Konsep peraturan permainan dan modifikasi aktivitas permainan bola
basket, serta mempraktikkan bermain bola basket dengan berbagai
modifikasi.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


keterampilan bermain bola basket menggunakan peraturan dimodifikasi

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan


gerak menembak bola permainan bola basket, dilanjutkan dengan mempelajari
aktivitas pembelajaran merancang keterampilan bermain bola basket
menggunakan peraturan dimodifikasi.
Bermain dengan menggunakan peraturan dimodifikasi menggunakan
rancangan keterampilan gerak mengoper, menangkap, menggiring, dan
menembak bola permainan bola basket serta menggunakan lapangan yang
disederhanakan dan jumlah pemain disesuaikan dengan kebutuhan.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 54


Aktivitas pembelajaran merancang keterampilan bermain bola basket
menggunakan peraturan dimodifikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran bermain bola basket dengan peraturan yang dimodifikasi,
menggunakan melempar tangkap, dan menembak
Cara melakukannya:
(a) Aktivitas pembelajaran permainan dilakukan oleh dua regu, yang masing-
masing 4 - 8 pemain.
(b) Lapangan dapat menggunakan lapangan bola basket, voli atau bulu tangkis.
(c) Setiap regu berusaha memasukan pada gawang lawan, dengan teknik dasar
lempar tangkap, menggiring, dan menembak.
(d) Regu yang banyak memasukan bola ke gawang keluar sebgai pemenang.
(e) Peraturan dapat ditambah sesuai dengan situasi dan kebutuhan (dapat
dikompromikan antara guru dan peserta didik).
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk bermain bola basket selama 10 – 15 menit dan
menghitung berapa banyak bola yang dilempar, ditangkap, dan digiring.

Gambar 1.19 Aktivitas pembelajaran bermain bola basket dengan peraturan


yang dimodifikasi, menggunakan melempar tangkap, dan menembak

(2) Aktivitas pembelajaran bermain bola basket menggunakan satu lapangan dan
dibagi dua bidang, yakni bidang A lapangan untuk regu A dan bidang B
lapangan untuk regu B)
Cara melakukannya:
(a) Aktivitas pembelajaran diawalai dengan Regu A menempatkan pemainnya
di lapangan B sebanyak 2 orang pemain, begitu juga Regu B menempatkan 2
pemain di lapangan A.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 55


(b) Para pemain boleh menggiring, melempar, dan menembak.
(c) Saat menggiring bola, pemain yang berada pada lapangan A dan B tidak
boleh melewati garis tengah.
(d) Jadi yang berhak melakukan serangan pada lapangan lawan hanya 2 orang
pemain.
(e) Regu pemenang adalah Regu yang dapat memasukkan bola ke ring basket
lebih banyak.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk bermain bola basket selama 10 – 15 menit dan
menghitung berapa banyak bola yang dilempar, ditangkap, digiring, dan
ditembak.

Gambar 1.20 Aktivitas pembelajaran bermain bola basket menggunakan satu


lapangan dan dibagi dua bidang, yakni bidang A lapangan untuk regu A dan
bidang B lapangan untuk regu B)

c. Kegiatan Alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
keterampilan bermain bola basket menggunakan peraturan dimodifikasi, sesuai
potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 56


Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
bermain bola basket menggunakan peraturan dimodifikasi, peserta didik
diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan
bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan bermain bola basket
menggunakan peraturan dimodifikasi. Kemudian peserta didik diminta
untuk melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku
catatan atau buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

3. Refleksi Guru

Lembar Refleksi Diri Guru

1. Tuliskan pkok bahasan dan pertemuan materi yang diajarkan.


2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = YA atau Tidak, jika yang ada dalam
pernyataan sesuai dengan kondisi guru saat dalam proses pembelajaran.
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur.

Keterangan/Proses
No Uraian Kegiatan Ya Tidak
Perbaikan
1. Proses pembelajaran secara
umum berlangsung dengan baik
(menarik, menyenangkan,
menantang, dan bermakna).
2. Tujuan pembelajaran dapat
dicapai.
3. Materi pembelajaran
tersampaikan dengan baik.
4. Model/ pendekatan/ strategi/
metode/ gaya/ teknik
pembelajaran yang digunakan
efektif.
5. Media/ bahan/ alat yang dipilih
dan digunakan tepat dan
variatif.
6. Penilaian proses dan hasil
belajar dilakukan dan dengan
teknik yang tepat.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 57


7. Keterlibatan dan antusiasme
peserta didik baik.
Catatan Umum:

G. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan
pengamatan guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan
pada proses pembelajaran di setiap aktivitas pembelajaran.

Lembar Refleksi Penilaian (Sikap) Diri Sendiri Peserta Didik

a. Isikan identitas peserta didik.


b. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju,
(4) Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap
peserta didik.
c. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur.

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya membuat target penilaian yang
realistis sesuai kemampuan dan minat
belajar yang dilakukan.
2. Saya memonitor kemajuan belajar yang
dicapai serta memprediksi tantangan yang
dihadapi.
3. Saya menyusun langkah-langkah dan
strategi untuk mengelola emosi dalam
pelaksanaan belajar.
4. Saya merancang strategi dalam mencapai
tujuan belajar.
5. Saya mengkritisi efektivitas diri dalam
bekerja secara mandiri dalam mencapai
tujuan.
6. Saya berkomitmen dan menjaga konsistensi
dalam mencapai tujuan yang telah
direncanakannya.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 58


7. Saya membuat tugas baru dan keyakinan
baru dalam melaksanakannya.
8. Saya menyamakan tindakan sendiri dengan
tindakan orang lain untuk melaksanakan
tujuan kelompok.
9. Saya memahami hal-hal yang diungkapkan
oleh orang lain secara efektif.
10. Saya melakukan kegiatan kelompok dengan
kelebihan dan kekurangannya dapat saling
membantu.
11. Saya membagi peran dan menyelaraskan
tindakan dalam kelompok untuk mencapai
tujuan bersama.
12. Saya tanggap terhadap lingkungan sosial
sesuai dengan tuntutan peran sosialnya di
masyarakat.
13. Saya menggunakan pengetahuan tentang
sebab dan alasan orang lain menampilkan
reaksi tertentu.
14. Saya mengupayakan memberi hal yang
dianggap penting dan berharga kepada
masyarakat.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor
> 41 dari 28 s.d 41 dari 14 s.d 27 dari < 14 pernyataan di
pernyataan di atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas. atas.

Lembar Refleksi Penilaian (Sikap) Antarteman Peserta Didik

1. Isikan identitas peserta didik.


2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju,
(4) Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap
peserta didik.
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur.

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Teman saya mampu bekerja sama dengan
orang lain disertai perasaan senang.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 59


2. Teman saya memperhatikan dan bertindak
proaktif terhadap kondisi lingkungan fisik
sosial.
3. Teman saya mampu dan mau
berkomunikasi dengan orang lain.
4. Teman saya mengedepankan penggunaan
bersama sumber daya dan ruang yang ada
di masyarakat secara sehat.
5. Teman saya mengenali kualitas dan minat
diri serta tantangan yang dihadapi.
6. Teman saya memahami strategi dan rencana
pengembangan diri.
7. Teman saya mengembangkan pengendalian
dan disiplin diri.
8. Teman saya berusaha menjadi individu
yang percaya diri, resilien (elastis), dan
adaptif.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor
> 23 dari 16 s.d 23 dari 8 s.d 15 dari < 8 pernyataan di
pernyataan di atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas. atas.

H. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan
pengamatan guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan
pada proses pembelajaran di setiap aktivitas pembelajaran.

2. Penilaian Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini, yang merupakan keterampilan
teknik dasar permainan bola basket.
a) Posisi bola berada di atas kepala dengan dipegang oleh dua tangan dan
cenderung agak di belakang kepala.
b) Bola dilemparkan dengan lekukan pergelangan tangan arahnya agak
menyerong ke bawah disertai dengan meluruskan lengan.
c) Lepasnya bola dari tangan juga menggunakan jentikan ujung jari tangan.
d) Posisi kaki berdiri tegak, tetapi tidak kaku. Bila berhadapan dengan lawan,
untuk mengamankan bolanya dapat dilakukan dengan meninggikan badan,
yaitu mengangkat kedua tumit.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 60


Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, gerakan tersebut merupakan teknik .
...
a. melempar bola dari atas kepala
b. melempar bola dari samping
c. melempar bola lengkung (kaitan)
d. melempar bola dari bawah
e. melempar bola pantulan

2) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini, yang merupakan keterampilan


teknik dasar permainan bola basket.
a) Bola dipegang dengan tangan kanan, dan bawa ke samping telinga kanan.
Namun tangan kiri tetap ikut menjaga supaya bola tidak jatuh dan
keseimbangan bola terjaga.
b) Sikap tangan kanan dengan siku ditekuk dan telapak tangan menghadap ke
atas.
c) Lemparkan bola ke depan melambung sesuai dengan sasarannya gerakan
terakhir melepas bola dengan lecutan jari-jari tangan.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, gerakan tersebut merupakan teknik .


...

a. melempar bola dari atas kepala


b. melempar bola dari samping
c. melempar bola lengkung (kaitan)
d. melempar bola dari bawah
e. melempar bola pantulan

3) Teknik permainan bola basket yang harus dikuasasi oleh pemain bola basket
antara lain: teknik melempar dan menangkap bola, teknik menggiring bola,
teknik menembak, teknik gerakan berporos, teknik lay-up shoot, dan teknik
merayah/rebound. Dari sekian banyak teknik-teknik permainan bola basket
tersebut, teknik yang paling dominan dilakukan adalah . . . .
a. menggiring bola
b. menembak bola
c. berporos
d. melempar dan menangkap bola
e. perayah/rebound

4) Perhatikan gambar berikut ini, yang merupakan keterampilan teknik dasar


menggiring bola permainan bola basket.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 61


Berdasarkan gambar di atas, keterampilan teknik dasar menggiring bola
permainan bola basket tersebut adalah . . . .
a. memantul-mantulkan bola.
b. menggiring bola di tempat.
c. menggiring bola secara zig-zag (berkelok-kelok)
d. menggiring bola maju-mundur.
e. menggiring bola mengitari rintangan.

5) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.


a) Dorong bola ke depan atas hingga lengan lurus, bersamaan dengan itu
pinggul, lutut, dan tumit naik.
b) Lepaskan bola dari pegangan tangan saat lengan lurus dan gerakan
pelepasan bola dibantu dengan mengaktifkan pergelangan tangan serta jari-
jarinya.
c) Bentuk arah bola yang benar adalah menyerupai parabola atas melengkung.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut di atas, gerakan tersebut merupakan


cara melakukan keterampilan gerak menembak bola dari atas kepala pada
tahapan . . . .
a. sikap permulaan/awal
b. sikap menembak bola
c. gerak mengambil bola
d. gerak pelaksanaan
e. gerak lanjutan (follow through)

b. Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan tepat.


1) Jelaskan tujuan permainan bola basket.
2) Jelaskan tujuan pembelajaran variasi keterampilan gerak permainan bola
basket.
3) Jelaskan cara melakukan variasi keterampilan gerak mengoper dan
menangkap bola berpasangan di tempat permainan bola basket.
4) Jelaskan cara melakukan variasi keterampilan gerak menggiring bola sambil
berjalan permainan bola basket.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 62


5) Jelaskan cara melakukan variasi keterampilan gerak menembak bola sambil
melompat menggunakan dua atau satu tangan di tempat permainan bola
basket.

c. Buatlah salah satu tugas berikut ini.


1) Membuat kliping dan gambar-gambar atlet bola basket baik nasional
maupun dunia yang meliputi: riwayat singkat pribadi dan prestasinya secara
berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat
diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet, atau
sumber lainnya.
2) Membuat makalah tentang aktivitas gerak spesifik permainan bola basket
secara berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut,
dapat diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet,
atau sumber lainnya.

3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas hasil rancangan keterampilan gerak mengoper dan
menangkap bola permainan bola basket
a) Butir tes
Lakukan aktivitas merancang keterampilan gerak melempar/mengoper dan
menangkap bola permainan bola basket. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesesuaian melakukan gerakan (penilaian proses) meliputi: sikap awal,
pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.
b) Petunjuk asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
(1) Isikan identitas peserta didik.
(2) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak,
sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
c) Rubrik asesmen keterampilan gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar asesmen).

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 63


Nama :____________________________ Kelas: __________

Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik

Pelaksanaan
Nama Peserta Sikap Awal Sikap Akhir Skor
No Gerakan
Didik Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

b. Instrumen untuk Penilaian Produk


1) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan
Gerak Melempar, Menangkap, Meggiring, dan Menembak Bola Secara Terpisah
untuk Perorangan Peserta Didik).

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 64


Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)

2) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan


Gerak Melempar, Menangkap, Meggiring, dan Menembak Bola Secara Terpisah
untuk Seluruh Peserta Didik).

Nama Peserta Percobaan I Percobaan II Skor


No Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Didik Ulangan norma) Ulangan norma)
Terbaik
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

3) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Bermain Bola


Basket Menggunakan Peraturan yang Dimodifikasi Secara Terpisah Peserta
Didik).
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Gerak permainan
Keterampilan Kesempatan didapat dimodifikasi dilakukan
dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......

4) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Bermain Bola


Basket Menggunakan Peraturan yang Dimodifikasi Secara Perorangan Peserta
Didik).

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 65


Hasil Uji Keterampilan
Persentasi
Nama Peserta Keterampilan
No Kesempatan GB /K X
Didik Gerak dilakukan
yang didapat 100% = .......
dengan benar
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

c. Pengolahan Nilai Uji Keterampilan


Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:
1) Skor keterampilan proses gerak peserta didik: 80.
2) Skor keterampilan produk gerak (dari contoh di atas diambil salah satu
sesuai dengan kategori gerak (tertutup/terbuka/diskrit/kontinum, dan lain-
lain), diujikan secara terpisah atau terintegrasi dalam permainan): 90.
Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan
tujuan akhir dari pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan proses
gerak, dan 30% untuk skor keterampilan produk gerak), maka skor akhir
keterampilan gerak adalah:

80 X 70% = 56 ditambah dengan


90 X 30% = 27 sama dengan 83

4. Umpan Balik
Umpan balik yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran dilakukan
pada setiap aktivitas pembelajaran. Guru harus memberikan penguatan, jika
teridentifikasi ada pemahaman yang belum baik, ada hal yang perlu menjadi
perhatian mengacu pada hasil refleksi.

I. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan
pada setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk
menentukan perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan.
Remedial dan pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah
pembelajaran. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara
lain:
1. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
2. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses
pembelajaran.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 66


3. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses
pembelajaran tersebut.

J. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Remedial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari
mana guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi
diketahui dari refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial
dilakukan dengan cara menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam
materi pembelajaran.

2. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan
pada setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah
diadakan asesmen pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada
setiap aktivitas pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang
telah ditetapkan oleh guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat
kesulitan permainan dengan cara mengubah jumlah pemain, memperketat
peraturan, menambah alat yang digunakan, serta menambah tingkat kesulitan
tugas keterampilan yang diberikan.

K. Interaksi dengan Orang Tua


Buku penghubung/buku komunikasi Orang Tua dengan Guru. Pengertian buku
penghubung adalah buku yang dibuat dalam sebuah kerangka niat untuk
membangun komunikasi yang efektif antara orang tua dan sekolah. Mengingat
kesibukan orang tua yang tinggi merupakan kendala bagi pihak sekolah untuk
menyampaikan informasi tentang perkembangan anak di sekolah.

Buku Penghubung Orang Tua/Wali Peserta Didik dengan Guru

Nama Orang Tua/Wali : .......................................... Jenis Kelamin : L/P


Nama Peserta Didik : .......................................... Kelas : ...............

No Hari/Tgl Uraian Masalah Tindak Lanjut

1.
2.
3.
dst.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 67


L. Lembar Kegiatan Peserta Didik

Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : F / XI

1. Panduan umum
a. Pastikan peserta didik dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti
aktivitas pembelajaran.
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang
diberikan guru untuk menghindari cidera.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan
bersama.

2. Panduan aktivitas pembelajaran


a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 9 orang.
b. Lakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak permainan
bola basket secara berpasangan dengan temanmu satu kelompok.
c. Perhatikan penjelasan berikut ini:
Cara bermain aktivitas pembelajaran hasil rancangan keterampilan gerak
permainan bola basket antara lain:
1) Keterampilan rancangan gerak melempar/mengoperkan dan
menangkap bola permainan basket dari.
2) Keterampilan rancangan gerak menggiring bola permainan bola basket.
3) Keterampilan hasil rancangan gerak menembak bola permainan bola
basket.
4) Konsep peraturan permainan dan modifikasi aktivitas permainan bola
basket, serta mempraktikkan bermain bola basket dengan berbagai
modifikasi.

M. Bahan Bacaan Peserta Didik


1. Materi keterampilan gerak permainan bola basket. Untuk membantu dalam
mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah,
koran, internet, atau sumber lainnya.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 68


2. Peraturan permainan bola basket yang standar. Untuk membantu dalam
mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah,
koran, internet, atau sumber lainnya.
3. Mengamati video pembelajaran materi keterampilan gerak permainan bola
basket dengan dibantu oleh orangtua, kakak atau saudara. Untuk membantu
dalam mencari video pembelajaran tersebut, dapat diperoleh melalui:
internet atau sumber lainnya.

N. Bahan Bacaan Guru


1. Bentuk-bentuk teknik dasar permainan bola basket.
2. Bentuk-bentuk permainan sederhana dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi dalam permainan bola basket.
3. Video pembelajaran teknik dasar permainan bola basket.
4. Peraturan permainan bola basket yang standar.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 69


Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Kelas/Semester : XI / .....
Pokok Bahasan : Permainan Invasi
Sub Pokok Bahasan : Keterampilan Gerak Permainan Sepak Bola
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri dan Gotong Royong
Alokasi Waktu : 3 Kali Pertemuan ( 6 JP )

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam merancang dan mampu


mempraktikkan keterampilan gerak menendang/mengoper bola, menghentikan
bola, menggiring bola, dan menyundul bola permainan sepak bola sesuai potensi
dan kreativitas yang dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar
Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti:
berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi,
dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari.

B. Deskripsi Materi

Pada unit pembelajaran 2 ini peserta didik dapat merancang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas keterampilan gerak menendang/
mengoper bola, menghentikan bola, menggiring bola, dan menyundul bola
permainan sepak bola. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan perencanaan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak menendang/mengoper bola,
menghentikan bola, menggiring bola, dan menyundul bola permainan sepak bola,
guru menutup pelajaran dengan pendinginan, dan menyampaikan simpulan
serta berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak dapat dilakukan dengan bermain
bola basket dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi dengan
menekankan pada nilai-nilai mandiri dan gotong royong.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 70


Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak menendang/mengoper bola, menghentikan bola, menggiring
bola, dan menyundul bola permainan sepak bola dapat dilakukan dengan
memodifikasi bola. Bola yang digunakan tidak harus bola standar bermain sepak
bola. Bola alternatif yang dapat digunakan seperti: bola terbuat dari plastik, atau
bola lain yang dapat memantul.
Idealnya adalah menggunakan bola basket yang standar agar peserta didik
lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Asesmen yang dilakukan guru meliputi:
asesmen sikap dengan menggunakan jurnal, asesmen pengetahuan dengan
melakukan tes tertulis yang dilakukan diakhir pertemuan, serta asesmen
keterampilan dengan tes unjuk kerja.

C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini merancang
keterampilan gerak menendang/mengoper bola, menghentikan bola, menggiring
bola, dan menyundul bola permainan sepak bola yang prinsip gerakannya
berpusat pada gerakan menendang/mengoper bola, menghentikan bola,
menggiring bola, dan menyundul bola permainan sepak bola.
Tujuan dari pembelajaran merancang keterampilan gerak menendang/
mengoper bola, menghentikan bola, menggiring bola, dan menyundul bola
permainan sepak bola adalah untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar
permainan sepak bola.
Kemampuan peserta didik untuk merancang dan mempraktikkan
keterampilan gerak bermain sepak bola akan membantu peserta didik untuk
melakukan permainan sepak bola dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan
demikian aktivitas jasmani yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang
pada peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak menendang/mengoper bola,
menghentikan bola, menggiring bola, dan menyundul bola permainan sepak
bola?

D. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 71


Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak menendang, menahan, dan
menggiring bola permainan sepak bola, diantaranya:
1) Keterampilan gerak menendang dan menahan bola diantaranya: menendang
dan menghentikan bola di tempat, menendang dan menghentikan bola yang
dilakukan tiga orang, menendang dan menghentikan bola yang dilakukan
berpasangan, menendang dan menghentikan bola lapangan segi empat, dan
mengumpan dan menendang bola ke arah sasaran (gawang).
2) Keterampilan gerak menggiring diantaranya: mengiring bola dengan kaki
bagian luar dan punggung pada garis lurus, menggiring bola dengan kaki
bagian luar dan punggung mengikuti gerakan teman yang ada di depan,
lomba menggiring bola melewati bendera yang dipasang zig-zag, menggiring
bola dengan menggunakan kaki bagian dalam, luar, dan punggung kaki,
menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam, luar, dan
punggung kaki, dan menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian
dalam, luar, dan punggung kaki.

d. Materi Pembelajaran Remedial


Sama dengan konsep materi pembelajaran remedial pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

e. Materi Pembelajaran Pengayaan


Sama dengan konsep materi pembelajaran pengayaan pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1) Membaca kembali Modul Ajar (MA) yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
2) Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak permainan sepak bola.
3) Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
a) Lembar kerja siswa (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator
tugas gerak.
b) Bola sepak atau bola sejenisnya (bola terbuat dari plastik, karet, dll).
c) Rintangan (corong) atau sejenisnya (kursi atau bilah bambu).
d) Peluit dan stopwatch.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 72


e) Lapangan permainan sepak bola atau lapangan sejenisnya (lapangan futsal
atau halaman sekolah) yang aman.

b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:

1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)


a) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di
lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta
didik.
b) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan
peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
c) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik
tersebut untuk berisitirahat di kelas.
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga
bagi kesehatan dan kebugaran.
e) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
f) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah
proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian
kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan bermain sepak
bola.
g) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak menendang/mengoper,
menghentikan, dan menggiring bola permainan sepak bola.
h) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak permainan sepak bola, baik kompetensi sikap
(Profil Pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu
pengembangan nilai-nilai karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi
pengetahuan: menganalisis aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
gerak menendang/mengoper, menghentikan, dan menggiring bola
permainan sepak bola menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait
keterampilan yaitu: mempraktikkan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak menendang/mengoper, menghentikan, dan menggiring
bola permainan sepak bola, serta bermain sepak bola dalam bentuk yang
sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 73


i) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam
materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan.
Pemanasan dalam bentuk permainan. Nama permainannya adalah
permainan kucing-tikus:
(1) Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok besar (peserta didik
putera dan puteri dibagi sama banyak). Kalau jumlah peserta didik 36
orang, maka satu kelompok terdiri dari 9 peserta didik.
(2) Cara bermain: (1) Masing-masing kelompok peserta didik membentuk
lingkaran, (2) Salah seorang peserta didik bertugas sebagai tikus dan
peserta didik yang lain sebagai kucing, (3) Bola dioperkan dan
ditangkap oleh peserta didik yang menjadi kucing, (4) Kemudian
peserta didik yang menjadi tikus berusaha merebut/meraih bola
tersebut. Apabila bola tersebut dapat direbut/diraih oleh peserta didik
yang sebagai tikus, maka tugasnya berganti sebagai kucing, dan begitu
juga sebaliknya.
(3) Berdasarkan pengamatan guru pada game, dipilih sejumlah peserta
didik yang dianggap cukup mampu untuk menjadi tutor bagi temannya
dalam aktivitas berikutnya.
(4) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen
keterampilan gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga
diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila
dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti:
berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang
dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku
hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

2) Kegiatan inti (70 menit)


Setelah peserta didik melakukan pemanasan dengan cara pelemasan dalam
bentuk permainan sederhana yaitu permainan kucing dan tikus, dilanjutkan
dengan mempelajari aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
menendang/mengoper, menghentikan, dan menggiring bola permainan sepak
bola.
Peserta didik diminta untuk menganalisis dan mempraktikkan aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak menendang/mengoper,
menghentikan, dan menggiring bola permainan sepak bola.
Berdasarkan hasil rancangan tersebut, peserta didik diminta untuk membuat
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak menendang/mengoper, menghentikan, dan menggiring bola

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 74


permainan sepak bola. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dengan teman sekelompok
peserta didik. Jika menemukan kesulitan, minta bantuan guru.

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


merancang keterampilan gerak menendang/mengoper dan menghentikan bola
permainan sepak bola
Setelah peserta didik melakukan pemanasan dengan cara pelemasan dan
penguluran bagian tubuh, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak menendang/mengumpan dan
menghentikan bola permainan sepak bola. Peserta didik diminta untuk
merancang dan mempraktikkan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
gerak menendang/mengumpan dan menghentikan bola permainan sepak bola.
Berdasarkan hasil rancangan tersebut, peserta didik diminta untuk membuat
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak menendang/mengumpan dan menghentikan bola permainan
sepak bola. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah dirumuskan dengan teman sekelompoknya. Jika peserta
didik menemukan kesulitan, minta bantuan kepada guru.
Menendang dan menghentikan bola sendiri itu merupakan teknik dasar
yang ada dalam permainan sepak bola yang tujuannya untuk memasukkan bola
ke dalam gawang atau dapat diartikan juga sebagai keterampilan gerak
menendang dan menembak bola ke arah gawang lawan. Tujuan utamanya yaitu:
untuk menggoalkan atau memasukkan bola ke arah gawang lawan supaya
mendapatkan skor poin.
Aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak menendang dan
menghentikan bola permainan sepak bola dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menendang dan menghentikan bola


di tempat
Cara melakukannya:
(a) Menendang dengan kaki bagian dalam, luar dan punggung kaki serta
menghentikan bola dengaan, kaki bagian luar, telapak kaki serta punggung
kaki berpasangan di tempat.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 75


(b) Kemudian dilanjutkan dengan gerak maju-mundur sambil berjalan, berlari
dan menyamping.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berpasangan dan menghitung berapa banyak bola yang
ditendang dan ditahan.

Gambar 1.21 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak


menendang dan menghentikan bola di tempat

(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menendang dan menghentikan bola


yang dilakukan tiga orang
Cara melakukannya:
(a) Menendang dengan kaki bagian dalam, luar dan punggung kaki serta
menghentikan bola dengaan, kaki bagian luar, telapak kaki serta punggung
kaki yang dilakukan tiga orang.
(b) Satu pemain di tempatkan di tengah-tengah, dua pemain lainnya melakukan
operan bola sambil bergerak menyamping, ke kanan dan kiri.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berpasangan dan menghitung berapa banyak bola yang
ditendang dan ditahan.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 76


Gambar 1.22 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menendang dan
menghentikan bola yang dilakukan tiga orang

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menendang dan menghentikan bola


yang dilakukan berpasangan
Cara melakukannya:
(a) Menendang dengan kaki bagian dalam, luar dan punggung kaki serta
menghentikan bola dengan, kaki bagian luar, telapak kaki serta punggung
kaki sambil bergerak ke kanan dan kiri.
(b) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
(c) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini
berulang-ulang selama 3 – 5
menit secara berkelompok dan
menghitung berapa banyak
bola yang ditendang dan
ditahan.
Gambar 1.23 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
menendang dan menghentikan bola yang dilakukan berpasangan

(4) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menendang dan menghentikan bola


lapangan segi empat
Cara melakukannya:
(a) Dilakukan berkelompok yang terdiri atas 4 atau 5 orang.
(b) Lakukan gerak spesifik mengumpan dan menahan bola pada lapangan segi
empat, gunakan kaki kanan dan kiri.
(c) Upayakan bola tidak jatuh jauh dari lapangan.
(d) Peserta didik yang mengeluarkan bola dari lapangan, dikenai hukuman
squat-jump atau push-up.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 77


(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta
untuk melakukan
gerakan ini berulang-
ulang selama 3 – 5
menit secara
berkelompok dan
menghitung berapa
banyak bola yang
ditendang dan ditahan.
Gambar 1.24 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
menendang dan menghentikan bola lapangan segi empat

(5) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak mengumpan dan menendang bola ke


arah sasaran (gawang)
Cara melakukannya:
(a) Dilakukan 3 orang.
(b) Pemain pertama sebagai pengumpan, pemain kedua menendang ke gawang,
dan pemain ketiga sebagai penjaga gawang.
(c) Saat mengumpan gunakan kaki kanan dan kiri.
(d) Pembelajaran ini dilakukan bergantian sebagai pengumpan, menendang ke
gawang, dan penjaga gawang.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berkelompok dan menghitung berapa banyak bola yang
ditendang dan ditahan.

Gambar 1.25 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak mengumpan dan


menendang bola ke arah sasaran (gawang)

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 78


Aktivitas 2

b) Aktivitas pembelajaran 2 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak menggiring bola permainan sepak bola

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan


gerak menendang dan menghentikan bola permainan sepak bola, dilanjutkan
dengan mempelajari aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
menggiring bola permainan sepak bola.
Tujuan latihan menggiring bola adalah untuk mengombinasikan teknik
gerakan-gerakan menendang dan menahan bola yang telah dipelajari. Gerakan
menggiring bola dapat dilakukan dengan cara: berpasangan dan berkelompok.
Pembelajaran ini menekankan pada nilai-nilai pengembangan karakter: mandiri
dan gotong royong. Aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
menggiring bola permainan sepak bola dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak mengiring bola dengan kaki bagian
luar dan punggung pada garis lurus
Cara melakukannya:
(a) Sikap awal berdiri pada garis start berhadapan untuk menggiring bola
dengan jarak ± 3 - 6 m.
(b) Lakukan gerak menggiring bola ke arah teman, dan sama-sama bergerak
dengan arah berlawanan.
(c) Pada saat jarak sudah dekat dengan pasangan, bola diambil alih oleh
pasangan dihadapannya, lalu digiring ke garis start, lakukan berulang-ulang.
(d) Setelah melakukan gerakan kembali pada garis start.
(e) Perhatikan kapan bola mulai digiring, dan kemudian siap untuk digiring.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berpasangan dan menempuh jarak 20 – 30 meter.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 79


Gambar 1.26 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak mengiring bola dengan kaki
bagian luar dan punggung pada garis lurus

(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring bola dengan kaki bagian
luar dan punggung mengikuti gerakan teman yang ada di depan
Cara melakukannya:
(a) Satu bola untuk setiap siswa dihadapannya.
(b) Lakukan gerak menggiring, mengikuti teman bergerak yang berada di
hadapannya.
(c) Hindari bersentuhan atau bertabrakan dengan teman yang lainnya saat
melakukan gerakan menggiring.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok dan menempuh jarak 20 – 30 meter.

Gambar 1.27 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring bola dengan


kaki bagian luar dan punggung mengikuti gerakan teman yang ada di depan

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak lomba menggiring bola melewati


bendera yang dipasang zig-zag
Cara melakukannya:

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 80


(a) Berdiri pada garis start untuk menggiring bola melalui bendera, dilakukan
secara beregu.
(b) Lakukan gerak menggiring bola secara zig-zag melalui bendera, hingga
bendera yang paling akhir, dan berputar kembali untuk melakukan
menggiring bola seperti pertama menuju garis start.
(c) Setelah tiba pada garis start, lanjutkan gerakan oleh teman berikutnya (secara
estafet/berangkai).
(d) Regu yang paling cepat menyelesaikan tugas menggiring bola dianggap
memenangkan lomba ini.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok dan menempuh jarak 20 – 30 meter.

Gambar 1.28 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak lomba menggiring bola


melewati bendera yang dipasang zig-zag

(4) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring bola dengan


menggunakan kaki bagian dalam, luar, dan punggung kaki
Cara melakukannya:
(a) Pembelajaran dilakukan dengan mengikuti gerak teman/guru yang berada
didepannya.
(b) Pembelajaran ini dilakukan secara perorangan dan berkelompok.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok dan menempuh jarak 20 – 30 meter.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 81


Gambar 1.29 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring bola dengan
menggunakan kaki bagian dalam, luar, dan punggung kaki

(5) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring bola dengan


menggunakan kaki bagian dalam, luar, dan punggung kaki
Cara melakukannya:
(a) Pembelajaran dilakukan dengan mengikuti gerak teman yang berada di
depannya.
(b) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok dan menempuh jarak 20 – 30 meter.

Gambar 1.30 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring bola


dengan menggunakan kaki bagian dalam, luar, dan punggung kaki

(6) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring bola dengan


menggunakan kaki bagian dalam, luar, dan punggung kaki
Cara melakukannya:
(a) Buat satu lingkaran yang di dalamnya terdapat bendera yang ditancapkan
sebagai rintangannya.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 82


(b) Antar sesama teman tidak boleh bersenggolan (beradu).
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok dan menempuh jarak 20 – 30 meter.

Gambar 1.31 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggiring bola


dengan menggunakan kaki bagian dalam, luar, dan punggung kaki

c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak menendang/mengoper, menghentikan, dan
menggiring bola permainan sepak bola, sesuai potensi dan kreativitas yang
dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
menggiring bola permainan sepak bola, peserta didik diminta untuk
menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak menggiring bola permainan sepak bola. Kemudian
peserta didik diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang
diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 83


3) Kegiatan penutup (10 menit)
Sama dengan konsep kegiatan penutup pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

E. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 2)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak menyundul bola permainan sepak
bola, diantaranya:
• Keterampilan gerak menyundul bola diantaranya: menyundul bola yang
dilambungkan sendiri, menyundul bola di tempat berulang-ulang, yang
diawali dengan melambungkan bola ke atas depan dahi, lalu lakukan
gerakan menyundul, menyundul bola di tempat, dilanjutkan gerak maju
mundur dan menyamping, menyundul bola dalam formasi segitiga, dan
menyundul bola menggunakan net/tali yang dipasang melintang.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak menyundul bola permainan sepak bola

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 84


Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
gerak menggiring bola, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak menyundul bola permainan sepak bola.
Teknik menyundul bola dalam permainan sepak bola disebut heading, pada
hakekatnya adalah memainkan bola dengan kepala. Teknik dasar menyundul
bola merupakan salah satu keterampilan dasar yang sangat diperlukan dalam
permainan sepak bola, selain gerak dasar menendang bola.
Secara umum menyundul bola memiliki tujuan yang berbeda-beda antara
lain: meneruskan bola atau mengoper bola ke teman, memasukkan bola ke
gawang lawang atau membuat gol, memberi umpan ke teman untuk membuat
gol, menyapu bola di daerah pertahanan guna mematahkan serangan lawan, dan
memberi umpan kepada penjaga gawang agar bola ditangkap dengan tangan
sebagai bola aman.
Aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak menyundul bola
permainan sepak bola dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain sebagai
berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menyundul bola yang dilambungkan


sendiri
Cara melakukannya:
(a) Pembelajaran dilakukan di tempat, dilanjutkan dengan gerak berjalan, secara
perorangan atau kelompok.
(b) Sumber gerakan dari pinggang, dan leher dikeraskan.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini selama 3 – 5 menit dan
menghitung berapa banyak bola yang disundul.

Gambar 1.32 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menyundul


bola yang dilambungkan sendiri

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 85


(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menyundul bola di tempat berulang-
ulang, yang diawali dengan melambungkan bola ke atas depan dahi, lalu lakukan
gerakan menyundul
Cara melakukannya:
(a) Pertama, lakukan 2 x menyundul bola, lalu di tangkap kembali.
(b) Kedua, lakukan 3 x menyundul bola, lalu ditangkap kembali.
(c) Ketiga, lakukan 4 x, 5 x atau 6 x sundulan, lalu ditangkap kembali dan
seterusnya, hingga makin banyak menyundul bola secara berulang-ulang.
(d) Pembelajaran ini dilakukan di tempat dan dilanjutkan dengan gerak berjalan
maju, secara perorangan atau kelompok.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini selama 3 – 5 menit dan
menghitung berapa banyak bola yang disundul.

Gambar 1.33 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menyundul bola


di tempat berulang-ulang, yang diawali dengan melambungkan bola ke
atas depan dahi, lalu lakukan gerakan menyundul

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menyundul bola di tempat,


dilanjutkan gerak maju mundur dan menyamping
Cara melakukannya:
(a) Pembelajaran ini dilakukan berpasangan dan berhadapan, di tempat, maju
mundur, dan menyamping.
(b) Dilanjutkan dengan berkelompok dan berhadapan dalam formasi berbanjar.
(c) Bola dilambung dan diarahkan tepat pada dahi teman.
(d) Sundulan bola diarahkan pada pelambung bola.
(e) Pembelajaran ini dilakukan bergantian, bila dilakukan dalam formasi
berbanjar, yang sudah melakukan lambungan bola dan menyundul bola
bergerak berpindah tempat.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 86


(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini selama 3 – 5 menit secara
berpasangan dan menghitung berapa banyak bola yang disundul.

Gambar 1.34 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menyundul


bola di tempat, dilanjutkan gerak maju mundur dan menyamping

(4) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menyundul bola dalam formasi


segitiga
Cara melakukannya:
(a) Bentuk formasi segitiga di lapangan.
(b) Awal gerakan, dengan bola dilambung.
(c) Arahkan bola pada teman dalam formasi segitiga.
(d) Upayakan bola tidak jatuh atau tetap mengudara.
(e) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini selama
3 – 5 menit secara
berkelompok dan menghitung
berapa banyak bola yang
disundul.
Gambar 1.35 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
menyundul bola dalam formasi segitiga

(5) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak melakukan permainan menyundul


bola menggunakan net/tali yang dipasang melintang
Cara melakukannya:

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 87


(a) Dilakukan pada lapangan bola voli atau bulu tangkis.
(b) Jumlah pemain setiap regu terdiri atas 3 atau 4 orang.
(c) Awal permainan dilakukan dengan melambungkan bola melewati net/tali.
(d) Bola dimainkan di lapangan sendiri 3 kali sundulan atau langsung pada
lawan melewati net/tali.
(e) Regu yang tidak dapat menyundul bola melewati net atau keluar lapangan
dianggap kalah.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini selama 3 – 5 menit secara
berkelompok dan menghitung berapa banyak bola yang disundul.

Gambar 1.36 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak


melakukan permainan menyundul bola menggunakan net/tali
yang dipasang melintang

c. Kegiatan Alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak menyundul bola permainan sepak bola, sesuai
potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 88


Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
menyundul bola permainan sepak bola, peserta didik diminta untuk
menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak menyundul bola permainan sepak bola. Kemudian
peserta didik diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang
diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

F. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 3)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
merancang permainan sepak menggunakan peraturan dimodifikasi, diantaranya:
• Konsep peraturan permainan dan modifikasi aktivitas permainan bola
basket, serta mempraktikkan bermain sepak bola dengan berbagai
modifikasi.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 89


Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan bermain sepak bola menggunakan peraturan yang dimodifikasi

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan


gerak menyundul bola, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan bermain sepak bola menggunakan peraturan
dimodifikasi.
Bermain dengan menggunakan peraturan dimodifikasi menggunakan
keterampilan gerak menendang/mengoper, menahan, menggiring, dan
menyundul bola permainan sepak bola serta menggunakan lapangan yang
disederhanakan dan jumlah pemain disesuaikan dengan kebutuhan.
Aktivitas pembelajaran merancang keterampilan bermain sepak bola
menggunakan peraturan dimodifikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak bermain sepak bola dengan peraturan
yang dimodifikasi, lomba menggiring bola zig-zag
Cara melakukannya:
(a) Lomba menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam dan luar, kaki
kanan dan kiri melewati bendera yang dipasang zig-zag.
(b) Lomba dilakukan secara berkelompok, kelompok yang lambat melaksanakan
tugas menggiring dianggap kalah.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan permainan secara berkelompok
selama 5 – 10 menit dan menghitung berapa banyak bola yang ditendang,
ditahan, dan disundul.

Gambar 1.37 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak bermain sepak


bola dengan peraturan yang dimodifikasi, lomba menggiring bola zig-zag

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 90


(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak bermain sepak bola dengan peraturan
yang dimodifikasi, menggiring dan menendang bola melalui rintangan (zig-zag),
berpasangan atau kelompok (regu)
Cara melakukannya:
(a) Pembelajaran ini dilakukan secara berpasangan/berkelompok.
(b) Bola digiring menggunakan kaki bagian luar, dalam atau punggung kaki
secara zig-zag melewati tiang bendera kecil.
(c) Setelah melewati bendera terakhir/tanda, lakukan teknik menendang dengan
menggunakan kaki bagian dalam, luar, dan punggung kaki ke arah teman
yang ada pada garis start.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan permainan secara berkelompok
selama 5 – 10 menit dan menghitung berapa banyak bola yang ditendang,
ditahan, dan disundul.

Gambar 1.38 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak bermain sepak


bola dengan peraturan yang dimodifikasi, menggiring dan menendang bola
melalui rintangan (zig-zag), berpasangan atau kelompok (regu)

c. Kegiatan Alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan bermain bola basket menggunakan peraturan
dimodifikasi, sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 91


Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
bermain sepak bola menggunakan peraturan dimodifikasi, peserta didik
diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan
bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan bermain sepak bola menggunakan
peraturan dimodifikasi. Kemudian peserta didik diminta untuk
melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

G. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran keterampilan gerak permainan bola basket.

2. Penilaian Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e yang merupakan jawaban
paling benar.

1) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini, yang merupakan keterampilan


teknik dasar menendang bola permainan sepak bola.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, keterampilan teknik dasar


menendang bola permainan sepak bola tersebut dengan menggunakan . . . .
a. kaki bagian dalam
b. kaki bagian luar

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 92


c. punggung kaki
d. tumit
e. kura-kura kaki

2) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini, yang merupakan keterampilan


teknik dasar menahan/mengontrol bola permainan sepak bola.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, keterampilan teknik dasar


menahan/mengontrol bola permainan sepak bola tersebut dengan menggunakan .
...
a. kaki bagian dalam
b. kura-kura kaki
c. kaki bagian luar
d. punggung kaki
e. tumit

3) Perhatikan gambar berikut ini, yang merupakan keterampilan teknik dasar


menggiring bola permainan sepak bola.

Berdasarkan gambar di atas, keterampilan teknik dasar menggiring bola


permainan sepak bola menggunakan . . . .
a. punggung kaki (instep-foot)
b. punggung kaki bagian dalam (inside-instep)
c. punggung kaki bagian luar (outside-instep)
d. kaki bagian dalam (inside-foot)
e. kaki bagian luar (outside-foot)

4) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini, yang merupakan keterampilan


teknik dasar menahan/mengontrol bola permainan sepak bola.
a) Kedua kaki tumpu dalam posisi dibuka dan ditekuk pada kedua lututnya.
b) Badan bagian atas dicondongkan ke belakang dengan dada ditarik ke depan.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 93


c) Bola akan memantul di dada yang telah ditarik ke bawah.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, keterampilan teknik dasar


menahan/mengontrol bola permainan sepak bola tersebut dengan menggunakan .
...
a. kaki bagian dalam
b. kaki bagian luar
c. paha
d. kepala
e. dada

5) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.


a) Sikap permulaan, badan mengarah ke sasaran dengan pandangan
mengawasi bola melayang, sikap badan condong ke depan, kedua lutut di
tekuk.
b) Pelaksanaannya, pada waktu bola meluncur dari arah yang berlawanan,
lompat ke depan dan melayang sejajar dengan tanah. Sundullah bola dengan
dahi.
c) Pada saat mendarat tangan bertumpu pada tanah sambil meluncur di
lapangan.

Pernyataan-pernyataan tersebut merupakan gerakan menyundul bola dengan


teknik . . . .
a. dengan awalan
b. dengan posisi berdiri
c. sambil melompat
d. sambil melayang
e. sambil menjatuhkan diri

b. Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan tepat.


1) Jelaskan yang dimaksud dengan merancang keterampilan gerak permainan
sepak bola.
2) Jelaskan tujuan melakukan merancang keterampilan gerak menendang dan
menghentikan bola permainan sepak bola.
3) Jelaskan cara melakukan merancang keterampilan gerak menendang dan
menghentikan bola permainan sepak bola.
4) Jelaskan tujuan melakukan merancang keterampilan gerak menggiring bola
permainan sepak bola.
5) Jelaskan cara melakukan merancang keterampilan gerak menggiring bola
permainan sepak bola.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 94


c. Buatlah salah satu tugas berikut ini.
1) Membuat kliping dan gambar-gambar atlet sepak bola baik nasional maupun
dunia yang meliputi: riwayat singkat pribadi dan prestasinya secara
berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat
diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet, atau
sumber lainnya.
2) Membuat makalah tentang aktivitas gerak permainan sepak bola secara
berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat
diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet, atau
sumber lainnya.

3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas merancang keterampilan gerak mengoper/menendang dan
menahan bola permainan sepak bola
a) Butir tes
Lakukan aktivitas merancang keterampilan gerak mengoper/menendang dan
menahan bola permainan sepak bola. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesesuaian
melakukan gerakan (penilaian proses) meliputi: sikap awal, pelaksanan gerakan,
dan sikap akhir.
b) Petunjuk asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
(1) Isikan identitas peserta didik.
(2) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak,
sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
c) Rubrik asesmen keterampilan gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar asesmen).

Nama :____________________________ Kelas: __________

Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 95


2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

a) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik

Pelaksanaan
Nama Peserta Sikap Awal Sikap Akhir Skor
No Gerakan
Didik Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

b. Instrumen untuk Penilaian Produk


1) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan
Gerak Menendang, Menahan, Menggiring, dan Menyundul Bola Secara Terpisah
untuk Perorangan Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 96


2) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan
Gerak Menendang, Menahan, Menggiring, dan Menyundul Bola Secara Terpisah
untuk Seluruh Peserta Didik).

Nama Peserta Percobaan I Percobaan II Skor


No Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Didik Ulangan norma) Ulangan norma)
Terbaik
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

3) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Bermain Sepak


Bola Menggunakan Peraturan yang Dimodifikasi Secara Terpisah Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Gerak permainan
Keterampilan Kesempatan didapat dimodifikasi dilakukan
dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......

4) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Bermain Sepak


Bola Menggunakan Peraturan yang Dimodifikasi Secara Perorangan Peserta
Didik).

Hasil Uji Keterampilan


Persentasi
Nama Peserta Keterampilan
No Kesempatan GB /K X
Didik Gerak dilakukan
yang didapat 100% = .......
dengan benar
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

c. Pengolahan Nilai Uji Keterampilan


Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 97


1) Skor keterampilan proses gerak peserta didik: 80.
2) Skor keterampilan produk gerak (dari contoh di atas diambil salah satu
sesuai dengan kategori gerak (tertutup/terbuka/diskrit/kontinum, dan lain-
lain), diujikan secara terpisah atau terintegrasi dalam permainan): 90.
Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan
tujuan akhir dari pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan proses
gerak, dan 30% untuk skor keterampilan produk gerak), maka skor akhir
keterampilan gerak adalah:

80 X 70% = 56 ditambah dengan


90 X 30% = 27 sama dengan 83

4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

H. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

I. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Sama dengan konsep remedial pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

J. Interaksi dengan Orang Tua


Sama dengan konsep interaksi dengan orang tua pada aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak permainan bola basket.

K. Lembar Kegiatan Peserta Didik

Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : F / XI

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 98


1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

2. Panduan aktivitas pembelajaran


a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 9 orang.
b. Lakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak permainan
sepak bola secara berpasangan dengan temanmu satu kelompok.
c. Perhatikan penjelasan berikut ini:
Cara bermain aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
permainan sepak bola antara lain:
1) Keterampilan merancang gerak menendang dan menahan bola
permainan sepak bola.
2) Keterampilan merancang gerak menggiring bola permainan sepak bola.
3) Konsep peraturan permainan dan modifikasi aktivitas permainan sepak
bola, serta mempraktikkan bermain sepak bola dengan berbagai
modifikasi.

L. Bahan Bacaan Peserta Didik


1. Materi keterampilan gerak permainan sepak bola. Untuk membantu dalam
mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah,
koran, internet, atau sumber lainnya.
2. Peraturan permainan sepak bola yang standar. Untuk membantu dalam
mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah,
koran, internet, atau sumber lainnya.
3. Mengamati video pembelajaran materi keterampilan gerak permainan sepak
bola dengan dibantu oleh orangtua, kakak atau saudara. Untuk membantu
dalam mencari video pembelajaran tersebut, dapat diperoleh melalui:
internet atau sumber lainnya.

M. Bahan Bacaan Guru


1. Bentuk-bentuk teknik dasar permainan sepak bola.
2. Bentuk-bentuk permainan sederhana dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi dalam permainan sepak bola.
3. Video pembelajaran teknik dasar permainan sepak bola.
4. Peraturan permainan sepak bola yang standar.

Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 99


Aktivitas Keterampilan Permainan Invasi 100
Penerbit Erlangga Jakarta, 2022
Buku Panduan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMA/MA Kelas XI
Penulis: Muhajir
ISBN: ........................................

Keterampilan Gerak, Pengetahuan Gerak, Pengembangan Karakter, dan


Internalisasi Nilai-Nilai Gerak Permainan Net Melalui (Permainan Bola Voli dan
Bulu Tangkis)
(Pilih Salah Satu Materi atau Lebih Sesuai dengan Kondisi Sekolah)

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


Kelas/Semester : XI / .....
Pokok Bahasan : Permainan Net
Sub Pokok Bahasan : Keterampilam Gerak Permainan Bola Voli
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri dan Gotong Royong
Alokasi Waktu : 3 Kali Pertemuan ( 6 JP )

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam merancang dan mampu


mempraktikkan keterampilan gerak passing bawah, passing atas, servis bawah,
dan servis atas permainan bola voli sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki
serta mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan
menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai,
pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat
menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

B. Deskripsi Materi

Pada unit pembelajaran 2 ini peserta didik dapat merancang fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan keterampilan gerak passing bawah,
passing atas, servis bawah, dan servis atas permainan bola voli. Kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan
asesmen yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 101


pembelajaran merancang keterampilan gerak passing bawah, passing atas, servis
bawah, dan servis atas permainan bola voli, guru menutup pelajaran dengan
pendinginan, dan menyampaikan simpulan serta berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, pembelajaran
dapat dilakukan dengan bermain bola voli dengan menggunakan peraturan
yang dimodifikasi dengan menekankan pada nilai-nilai mandiri dan gotong
royong.
Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas merancang keterampilan
gerak passing bawah, passing atas, servis bawah, dan servis atas permainan bola
voli dapat dilakukan dengan memodifikasi bola. Bola yang digunakan tidak
harus bola standar bermain bola voli. Bola alternatif yang dapat digunakan
seperti: bola terbuat dari bahan karet, atau bola lain yang dapat memantul.
Iidealnya adalah menggunakan bola voli yang standar agar peserta didik
lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Asesmen yang dilakukan guru meliputi:
asesmen sikap dengan menggunakan jurnal, asesmen pengetahuan dengan
melakukan tes tertulis yang dilakukan diakhir pertemuan, serta asesmen
keterampilan dengan tes unjuk kerja.

C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini merancang dan
mempraktikkan keterampilan gerak passing bawah, passing atas, servis bawah,
dan servis atas permainan bola voli yang prinsip gerakannya berpusat pada
gerakan passing bawah, passing atas, servis bawah, dan servis atas permainan
bola voli.
Tujuan dari pembelajaran gerakan merancang keterampilan gerak passing
bawah, passing atas, servis bawah, dan servis atas permainan bola voli adalah
untuk meningkatkan kemampuan keterampilan gerak passing bawah, passing
atas, servis bawah, dan servis atas permainan bola voli.
Kemampuan peserta didik untuk merancang dan mempraktikkan
keterampilan gerak permainan bola voli akan membantu peserta didik untuk
melakukan permainan bola voli dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan
demikian aktivitas jasmani yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang
pada peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 102


Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai rancangan
keterampilan gerak passing bawah, passing atas, servis bawah, dan servis atas
permainan bola voli?

D. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
merancang keterampilan gerak passing bawah permainan bola voli, diantaranya:
• Keterampilan gerak passing bawah dan passing atas diantaranya: passing
bawah dan passing atas berpasangan dan berkelompok di tempat, passing
atas dan bawah bergerak maju, mundur, dan menyamping, passing atas dan
bawah menggunakan dua bola, passing atas dan bawah secara langsung
dalam formasi lingkaran, dan passing atas dan bawah bertiga dalam formasi
garis lurus, bola dilambung menggunakan teknik passing.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama dengan konsep materi pembelajaran remedial pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

c. Materi Pembelajaran Pengayaan


Sama dengan konsep materi pembelajaran pengayaan pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1) Membaca kembali Modul Ajar (MA) yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
2) Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan permainan bola
voli.
3) Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
a) Lembar kerja siswa (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator
tugas gerak.
b) Bola voli atau bola sejenisnya (bola terbuat dari plastik, karet, dll).
c) Net/rintangan (seutas tali).
d) Gambar dan video pembelajaran permainan bola voli.
e) Peluit dan stopwatch.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 103


f) Lapangan permainan bola voli atau lapangan sejenisnya (lapangan bola
basket atau halaman sekolah).

b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:

1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)


a) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di
lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada
peserta didik.
b) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan
peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
c) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila
ada peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta
didik tersebut untuk berisitirahat di kelas.
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga
bagi kesehatan dan kebugaran.
e) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
f) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah
proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian
kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan bermain bola
voli: misalnya bahwa bermain bola voli.
g) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas
merancang keterampilan gerak passing bawah dan passing atas permainan
bola voli.
h) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas merancang
keterampilan gerak permainan bola voli, baik kompetensi sikap (Profil
Pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu
pengembangan nilai-nilai karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi
pengetahuan: menganalisis aktivitas merancang keterampilan gerak passing
bawah dan passing atas permainan bola voli menggunakan tes tertulis, dan
kompetensi terkait keterampilan yaitu: mempraktikkan aktivitas merancang
keterampilan gerak passing bawah dan passing atas permainan bola voli,
serta bermain bola voli dalam bentuk yang sederhana dengan peraturan
yang dimodifikasi.
i) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam
materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 104


Pemanasan dalam bentuk permainan. Nama permainannya adalah
permainan kucing-tikus:
(1) Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok besar (peserta didik
putera dan puteri dibagi sama banyak). Kalau jumlah peserta didik 36
orang, maka satu kelompok terdiri dari 9 peserta didik.
(2) Cara bermain: (1) Masing-masing kelompok peserta didik membentuk
lingkaran, (2) Salah seorang peserta didik bertugas sebagai tikus dan
peserta didik yang lain sebagai kucing, (3) Bola dioperkan dan
ditangkap oleh peserta didik yang menjadi kucing, (4) Kemudian
peserta didik yang menjadi tikus berusaha merebut/meraih bola
tersebut. Apabila bola tersebut dapat direbut/diraih oleh peserta didik
yang sebagai tikus, maka tugasnya berganti sebagai kucing. Begitu juga
sebaliknya.
(3) Berdasarkan pengamatan guru pada permainan, dipilih sejumlah
peserta didik yang dianggap cukup mampu untuk menjadi tutor bagi
temannya dalam aktivitas berikutnya.
(4) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen
keterampilan gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga
diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila
pada eleman gotong royong dan mandiri dengan meregulasi dan
menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian,
berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi
diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari.

2) Kegiatan inti (70 menit)

Setelah peserta didik melakukan pemanasan dalam bentuk permainan sederhana


yaitu permainan kucing dan tikus, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak passing bawah dan passing atas
permainan bola voli. Peserta didik diminta untuk merancang dan
mempraktikkan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak passing
bawah dan passing atas permainan bola voli.
Berdasarkan hasil rancangan tersebut, peserta didik diminta untuk
membuat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak passing bawah dan passing atas permainan bola
voli. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah dirumuskan dengan teman sekelompoknya. Jika peserta
didik menemukan kesulitan, minta bantuan kepada guru.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 105


Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
passing bawah dan passing atas permainan bola voli adalah sebagai berikut:

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak passing bawah dan passing atas permainan bola
voli

Ada sejumlah rancangan permainan bola voli yang penting untuk kita ketahui,
khususnya bagi Anda yang menjadi seorang pemain bola voli. Aktivitas olahraga
tim yang seru ini memiliki keterampilan gerak di mana merancang itu sendiri
merupakan gabungan dari beberapa teknik dasar yang kemudian pemain dapat
lakukan dalam serangkaian gerakan.
Tujuan dari merancang gerakan tersebut adalah supaya para pemain
mampu memperkirakan efek gerakan servis, blocking, smash dan passing. Dengan
mengetahui, mengenal, mempelajari dan menguasai merancang tersebut, akan
lebih mudah bagi seorang pemain untuk berusaha memenangkan pertandingan
voli.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
passing bawah dan passing atas permainan bola voli antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak passing bawah dan passing atas
berpasangan dan berkelompok di tempat
Cara melakukannya:
(a) Aktivitas pembelajaran dilakukan secara perorangan atau berkelompok.
(b) Pembelajaran dimulai dengan melakukan passing atas tegak lurus setelah
bola turun lakukan pula passing bawah, dan setelah bola naik/melambung
ke atas, lakukan lagi passing atas, dan seterusnya.
(c) Aktivitas pembelajaran pertama mempassing bola dilakukan di tempat, dan
kemudian dilakukan sambil berjalan.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit dan menghitung berapa banyak bola yang dipassing.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 106


Gambar 2.1 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak passing
bawah dan passing atas berpasangan dan berkelompok di tempat

(2) Aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak passing atas dan bawah
bergerak maju, mundur, dan menyamping
Cara melakukannya:
(a) Aktivitas pembelajaran diawali dengan melambungkan bola oleh teman dari
depan.
(b) Pembelajaran dilakukan secara berpasangan atau berkelompok.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berkelompok dan menghitung berapa banyak bola yang
dipassing.

Gambar 2.2 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak passing atas


dan bawah bergerak maju, mundur, dan menyamping

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak passing atas dan bawah


menggunakan dua bola
Cara melakukannya:

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 107


(a) Aktivitas pembelajaran diawali dengan melambungkan bola oleh teman.
(b) Kemudian dilakukan secara bergantian dan berpasangan.
(c) Selanjutnya dilakukan di tempat, dilanjutkan maju-mundur dan
menyamping.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berkelompok dan menghitung berapa banyak bola yang
dipassing.

Gambar 2.3 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak passing atas dan bawah
menggunakan dua bola

(4) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak passing atas dan bawah secara
langsung dalam formasi lingkaran
Cara melakukannya:
(a) Aktivitas pembelajaran diawali dengan melambungkan bola oleh teman
yang berada ditengah-tengah lingkaran.
(b) Setelah melakukan passing bergerak berpindah, dari pinggir lingkaran
berpindah ke tengah lingkaran.
(c) Kemudian dari tengah lingkaran berpindah ke pinggir lingkaran.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berkelompok dan menghitung berapa banyak bola yang
dipassing.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 108


Gambar 2.4 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak passing atas
dan bawah secara langsung dalam formasi lingkaran

(5) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak passing atas dan bawah bertiga dalam
formasi garis lurus, bola dilambung menggunakan teknik passing
Cara melakukannya:
(a) Pemain 1 melakukan passing atas/bawah pada pemain 2.
(b) Pemain 2 melakukan passing atas/bawah ke pemain 3 dalam sikap
membelakangi.
(c) Pemain 3 melakukan passing atas/bawah ke pemain 2.
(d) Pemain 2 melakukan passing atas/bawah ke pemain 1 yang diawali dengan
gerak berputar menghadap pemain 3.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berkelompok dan menghitung berapa banyak bola yang
dipassing.

Gambar 2.5 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak passing atas dan bawah
bertiga dalam formasi garis lurus, bola dilambung menggunakan teknik passing

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 109


c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak passing bawah dan passing atas permainan bola
voli, sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
passing bawah dan passing atas permainan bola voli, peserta didik diminta
untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan
bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan passing bawah dan passing atas
permainan bola voli. Kemudian peserta didik melaporkan hasil capaian
belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama dengan konsep kegiatan penutup pada aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak permainan bola basket.

E. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 2)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
merancang keterampilan gerak servis bawah dan servis atas permainan bola voli,
diantaranya:
• Keterampilan gerak servis bawah dan servis atas permainan bola voli
diantaranya: memukul bola ke lantai dengan menggunakan satu tangan,
memantulkan bola voli (servis) ke arah teman, dan diterima dengan
menggunakan passing bawah, dan memukul bola voli (servis) atas ke arah
sasaran pada lapangan melalui atas net.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 110


c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak servis bawah dan servis atas permainan bola voli
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
gerak passing bawah dan passing atas permainan bola voli, dilanjutkan dengan
mempelajari aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak pukulan
servis bawah dan servis atas permainan bola voli.
Servis merupakan teknik dasar untuk memulai permainan bola voli. Selain
itu, servis juga ikut menentukan suatu regu untuk memenangkan permainan
atau pertandingan, karena suatu regu hanya akan mendapatkan angka apabila
servisnya tidak gagal. Merancang dan kombinasi teknik dasar servis atas bola
voli dengan konsisten dan tepat dalam berbagai situasi.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak servis
bawah dan servis atas permainan bola voli, antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak memukul bola ke lantai dengan


menggunakan satu tangan
Cara melakukannya:
(a) Pembelajaran dilakukan secara berpasangan atau berkelompok.
(b) Bola dipegang dengan satu tangan di depan badan dan lambungkan ke atas.
(c) Pukul bola ke lantai (depan) menggunakan satu tangan diawali dengan
melentingkan pinggang ke belakang, yang telah melakukan pukulan
bergerak pindah tempat.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 111


(d) Pembelajaran ini dilakukan berpasangan atau kelompok, formasi berbanjar.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berkelompok dan menghitung berapa banyak bola yang
diservis.

Gambar 2.6 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak memukul


bola ke lantai dengan menggunakan satu tangan

(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak memantulkan bola voli (servis) ke


arah teman, dan diterima dengan menggunakan passing bawah
Cara melakukannya:
(a) Sama dengan pembelajaran 1, namun bola dipukul ke lantai yang
sebelumnya dilambung ke atas oleh tangan yang satunya.
(b) Pembelajaran ini dilakukan berpasangan atau kelompok.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berkelompok dan menghitung berapa banyak bola yang
diservis.

Gambar 2.7 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak


memantulkan bola voli (servis) ke arah teman, dan diterima
dengan menggunakan passing bawah

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 112


(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak memukul bola voli (servis) atas ke
arah sasaran pada lapangan melalui atas net
Cara melakukannya:
(a) Pembelajaran memukul bola seperti pada pembelajaran-pembelajaran
sebelumnya, yang telah melakukan pukulan bergerak pindah tempat.
(b) Pembelajaran ini dilakukan dengan jarak yang bertambah jauh, dari jarak 6
m dan secara bertahap jarak memukul ditambah menjadi 7 m, 8 m, dan 9 m
disesuaikan dengan tingkat kemampuan Peserta didik.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berkelompok dan menghitung berapa banyak bola yang
diservis.

Gambar 2.8 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak memukul


bola voli (servis) atas ke arah sasaran pada lapangan melalui atas net

c. Kegiatan Alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak pukulan servis bawah dan servis atas permainan
bola voli, sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 113


Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
pukulan gerak servis bawah dan servis atas permainan bola voli, peserta
didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan,
dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak servis bawah dan servis atas
permainan bola voli. Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan
hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas
kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

F. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 3)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
merancang bermain permainan bola voli menggunakan peraturan dimodifikasi,
diantaranya:
• Konsep peraturan permainan dan modifikasi aktivitas permainan bola voli,
serta mempraktikkan bermain bola voli dengan berbagai modifikasi.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 114


Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan bermain bola voli menggunakan peraturan yang
dimodifikasi

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan


gerak pukulan servis bawah dan servis atas permainan bola voli, dilanjutkan
dengan mempelajari aktivitas pembelajaran keterampilan gerak bermain bola
voli menggunakan peraturan dimodifikasi.
Tujuan bermain bola voli menggunakan peraturan dimodifikasi adalah
memperagakan keterampilan gerak dasar dan taktik memainkan bola di
lapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan. Merancang
rangkaian pembelajaran mengandung empat unsur dasar antara lain: passing
bawah, passing atas, servis, smash dan blocking.
Pembelajaran dimulai dengan gerakan-gerakan yang sederhana. Kemudian
dilanjutkan dengan bentuk-bentuk yang lebih rumit dan berakhir pada
penerapan teknik-teknik yang dipelajari dalam jenis permainan dari rangkaian
permainan yang sesuai.
Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak bermain bola voli menggunakan
peraturan dimodifikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain sebagai
berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak bermain bola voli dengan peraturan
yang dimodifikasi, dengan memainkan bola dengan beranting
Cara melakukannya:
(a) Dua regu saling berhadapan dengan dibatasi tali yang terentang ditengah-
tengah.
(b) Bola mula-mula dioperkan oleh pemimpin regu yang bertugas
membetulkan gerak bola yang dikembalikan secara kurang cermat.
(c) Baru kemudian siswa yang kurang terampil bisa disertai tugas tersebut
dalam satu ronde menurut urut-urutan tertentu.
(d) Pada tahap terakhir, siswa/atlet disuruh dengan cepat berganti posisi ke
bidang permainan seberang.
(e) Pemain dalam kelompok yang sudah mengembalikan bola berlari ke
belakang. Hanya pemain terakhir dari kelompok yang tetap tinggal di
tempatnya. Ia memulai ronde kedua dengan arah terbalik.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 115


(f) Bola dioperkan pada pemimpin regu.
(g) Urutan-urutan pemain tidak boleh diubah. Pertandingan selesai apabila
susunan awal sudah tercapai kembali.
(h) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(i) Peserta didik diminta untuk melakukan permainan ini selama 3 – 5 menit
secara berkelompok dan menghitung berapa banyak bola yang dipassing
dan di servis.

Gambar 2.9 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak bermain bola voli


dengan peraturan yang dimodifikasi, dengan memainkan bola dengan
beranting

(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak bermain bola voli dengan peraturan
yang dimodifikasi, dengan gerakan servis, passing bawah, atas, smes, dan
membendung) dalam bentuk berkelompok
Cara melakukannya:
(a) Aktivitas pembelajaran diawali dengan pemain 1 melakukan servis ke
pemain 2.
(b) Kemudian pemain 2 menahan bola dengan passing bawah ke pemain 3.
(c) Selanjutnya pemain 3 mengumpan bola pada pemain 4 dengan passing atas.
(d) Pemain 4 melakukan pukulan smes yang dibendung pemain 5.
(e) Setiap pemain yang telah melakukan gerakan dan berpindah tempat, yakni:
• Pemain 1 pindah ke posisi membendung
• Pemain 2 pindah ke posisi pengumpan
• Pemain 3 pindah ke posisi smes
• Pemain 4 pindah ke posisi passing bawah
• Pemain 5 pindah ke posisi servis

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 116


(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan permainan ini selama 3 – 5 menit
secara berkelompok dan menghitung berapa banyak bola yang dipassing
dan di servis.

Gambar 2.10 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak bermain bola voli


dengan peraturan yang dimodifikasi, dengan gerakan servis, passing
bawah, atas, smes, dan membendung) dalam bentuk berkelompok

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak bermain bola voli dengan peraturan
yang dimodifikasi, dengan servis atas dalam bentuk berkelompok
Cara melakukannya:
(a) Diawali dengan pukulan servis atas.
(b) Permainan dimulai dengan melempar pukulan servis atas melalui atas net.
(c) Bola harus ditangkap dan segera diservis kembali ke seberang lapangan.
(d) Pemenang adalah regu yang terlebih dahulu mencapai 15 angka.
(e) Kesalahan yang mengakibatkan perolehan angka bagi lawan. Bola
menyentuh tanah/lantai.
• Bola ke luar lapangan dan Pemain menyentuh tali/net.
• Pemain menginjak lapangan lawan.
• Bola menyentuh tali/net pada saat lemparan pertama.
(f) Jumlah pemain 4-5 orang/regu.
(g) Luas lapangan dapat disesuaikan, misalnya 4 x 6 m atau 8 x 9 m.
(h) Tinggi net dua meter.
(i) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(j) Peserta didik diminta untuk melakukan permainan ini selama 3 – 5 menit
secara berkelompok dan menghitung berapa banyak bola yang dipassing dan
di servis.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 117


Gambar 2.11 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak bermain
bola voli dengan peraturan yang dimodifikasi, dengan servis atas
dalam bentuk berkelompok

(4) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak bermain bola voli dengan peraturan
yang dimodifikasi, dengan bermain menangkap dan menolak bola dilanjutkan
dengan teknik passing atas/bawah 2 kali gerakan (sentuhan)
Cara melakukannya:
(a) Permainan dimulai dengan lemparan melalui atas net.
(b) Bola yang dilempar lawan harus ditangkap dengan posisi passing atas dan
ditolakkan ke atas.
(c) Lakukan passing atas/bawah 2 x gerakan (sentuhan) kemudian diumpan ke
arah teman satu lapangan.
(d) Setelah bola dimainkan oleh 3 orang pada satu lapangan, seberangkan bola
ke lapangan lawan.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan permainan ini selama 3 – 5 menit
secara berkelompok dan menghitung berapa banyak bola yang dipassing
dan di servis.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 118


Gambar 2.12 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak bermain
bola voli dengan peraturan yang dimodifikasi, dengan bermain
menangkap dan menolak bola dilanjutkan dengan teknik passing
atas/bawah 2 kali gerakan (sentuhan)

c. Kegiatan Alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
keterampilan bermain bola voli menggunakan peraturan dimodifikasi, sesuai
potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran keterampilan gerak bermain
bola voli menggunakan peraturan dimodifikasi, peserta didik diminta
untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan
bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas
pembelajaran keterampilan gerak bermain bola voli menggunakan
peraturan dimodifikasi. Kemudian peserta didik diminta untuk
melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
gerak permainan bola basket.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 119


G. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran keterampilan gerak permainan bola basket.

2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini, yang merupakan keterampilan
teknik dasar permainan bola voli.
a) Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu dan kedua lutut
direndahkan hingga berat badan tertumpu pada kedua ujung kaki di bagian
depan.
b) Rapatkan dan luruskan kedua lengan did epan badan hingga kedua ibu jari
sejajar.
c) Pandangan ke arah datangnya bola

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, gerakan tersebut merupakan teknik


dasar passing bawah pada tahapan . . . .
a. gerakan permulaan
b. gerakan pelaksanaan
c. gerakan akhir
d. gerakan recovery
e. gerak lanjutan

2) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini, yang merupakan keterampilan


teknik dasar permainan bola voli.
1) Tumit terangkat dari lantai.
2) Pinggul dan lutut naik serta kedua lengan lurus.
3) Pandangan mengikuti arah gerakan bola.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, gerakan tersebut merupakan teknik


dasar passing atas pada tahapan . . . .
a. gerakan permulaan
b. gerakan pelaksanaan
c. gerakan akhir
d. gerakan recovery
e. gerak lanjutan

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 120


3) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini, yang merupakan keterampilan
teknik dasar permainan bola voli.
a) Berdiri dengan kedua kaki dalam posisi melangkah.
b) Berat badan bertumpu pada kedua kaki dan sikap badan agak condong ke
depan.
c) Pegang bola setinggi pinggang atau lebih rendah di depan badan.
d) Jari-jari yang akan digunakan memukul (servis) dirapatkan.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, gerakan tersebut merupakan teknik


dasar servis bawah pada tahapan . . . .

a. gerakan permulaan
b. gerakan pelaksanaan
c. gerakan akhir
d. gerakan recovery
e. gerak lanjutan

4) Perhatikan gambar berikut ini, yang merupakan keterampilan teknik dasar servis
atas permainan bola voli.

Berdasarkan gambar di atas, keterampilan teknik dasar servis atas tahapan


pelaksanaan permainan bola voli adalah . . . .
a. berdiri tegak.
b. kedua kaki sikap melangkah (kaki kiri di depan, kanan di belakang).
c. tangan kiri memegang bola di depan badan.
d. pandangan mengikuti arah gerakan bola
e. lambungkan bola ke atas agak ke belakang menggunakan tangan kiri.

5) Di bawah ini merupakan urutan gerakan yang harus dilakukan oleh


smesher/spiker dalam permainan bola voli.
a) Berdiri dekat net dan menghadap net berjarak kira-kira 60 cm.
b) Sikap kedua kaki dibuka selebar bahu dan kedua lengan di samping badan.
c) Tolakan kedua kaki ke atas bersamaan kedua lengan diayun ke atas.
d) Pukul bola pada bagian atasnya dengan telapak tangan terbuka bersamaan
pergelangan tangan diaktifkan.
e) Rendahkan kedua lutut bersamaan kedua lengan ditarik ke belakang.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 121


f) Mendarat kembali pada tempat menolak dengan menggunakan kedua
ujung telapak kaki

Urutan gerakan yang harus dilakukan oleh smesher/spike adalah . . . .


a. 1, 2, 3, 4, 5, 6
b. 1, 2, 3, 5, 4, 6
c. 1, 2, 4, 3, 5, 6
d. 1, 2, 5, 3, 4, 6
e. 1, 2, 5, 4, 3, 6

b. Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan tepat.


1) Tuliskan tujuan utama dari bermain bola voli.
2) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak passing bawah dengan
melambungkan bola secara individu.
3) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak passing atas dengan
melambungkan dan menangkap bola berpasangan.
4) Jelaskan cara melakukan merancang keterampilan gerak passing atas dan
passing bawah permainan bola voli.
5) Jelaskan cara melakukan merancang keterampilan gerak passing atas dan
bawah secara langsung dalam formasi berbanjar melewati atas net/tali
permainan bola voli.

c. Buatlah salah satu tugas berikut ini.


1) Membuat kliping dan gambar-gambar atlet bola voli baik nasional maupun
dunia yang meliputi: riwayat singkat pribadi dan prestasinya secara
berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat
diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet, atau
sumber lainnya.
2) Membuat makalah tentang aktivitas keterampilan gerak permainan bola voli
secara berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut,
dapat diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet,
atau sumber lainnya.

3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas keterampilan gerak passing bawah dan passing atas
permainan bola voli.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 122


a) Butir Tes
Lakukan aktivitas keterampilan gerak passing bawah dan passing atas permainan
bola voli. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesesuaian melakukan gerakan
(penilaian proses) meliputi: sikap awal, pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.
b) Petunjuk Asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
(1) Isikan identitas peserta didik.
(2) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika
Tidak, sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
c) Rubrik Asesmen Keterampilan Gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik
satu lembar asesmen).

Nama :____________________________ Kelas: __________

Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

a) Pedoman penskoran
• Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
• Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 123


Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik

Pelaksanaan
Nama Peserta Sikap Awal Sikap Akhir Skor
No Gerakan
Didik Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

b. Instrumen untuk Penilaian Produk


1) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan
Gerak Passing dan Servis Bola Secara Terpisah untuk Perorangan Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)

2) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan


Gerak Passing dan Servis Bola Secara Terpisah untuk Seluruh Peserta Didik).

Nama Peserta Percobaan I Percobaan II Skor


No Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Didik Ulangan norma) Ulangan norma)
Terbaik
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

3) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Bermain Bola Voli
Menggunakan Peraturan yang Dimodifikasi Secara Terpisah Peserta Didik).

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 124


Nama :
Kelas :
Hasil Uji Gerak permainan
Keterampilan Kesempatan didapat dimodifikasi dilakukan
dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......

4) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Bermain Bola Voli
Menggunakan Peraturan yang Dimodifikasi Secara Perorangan Peserta Didik).

Hasil Uji Keterampilan


Persentasi
Nama Peserta Keterampilan
No Kesempatan GB /K X
Didik Gerak dilakukan
yang didapat 100% = .......
dengan benar
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

c. Pengolahan Nilai Uji Keterampilan


Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:
1) Skor keterampilan proses gerak peserta didik: 80.
2) Skor keterampilan produk gerak (dari contoh di atas diambil salah satu
sesuai dengan kategori gerak (tertutup/terbuka/diskrit/kontinum, dan lain-
lain), diujikan secara terpisah atau terintegrasi dalam permainan): 90.
Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan
tujuan akhir dari pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan proses
gerak, dan 30% untuk skor keterampilan produk gerak), maka skor akhir
keterampilan gerak adalah:

80 X 70% = 56 ditambah dengan


90 X 30% = 27 sama dengan 83

4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 125


H. Refleksi Guru
Sama dengan konsep remedial pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

I. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Sama dengan konsep remedial pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

J. Interaksi dengan Orang Tua


Sama dengan konsep interaksi dengan orang tua pada aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak permainan bola basket.

K. Lembar Kegiatan Peserta Didik

Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : F / XI

1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

2. Panduan aktivitas pembelajaran


a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 9 orang.
b. Lakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak permainan
bola voli secara berpasangan dengan temanmu satu kelompok.
c. Perhatikan penjelasan berikut ini:
Cara bermain aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
permainan bola voli antara lain:
1) Keterampilan gerak passing bawah dan passing atas permainan bola
voli.
2) Keterampilan gerak servis bawah dan servis atas permainan bola voli.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 126


3) Konsep peraturan permainan dan modifikasi aktivitas permainan bola
voli, serta mempraktikkan bermain bola voli dengan berbagai
modifikasi.

L. Bahan Bacaan Peserta Didik


1. Materi keterampilan gerak permainan bola voli. Untuk membantu dalam
mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah,
koran, internet, atau sumber lainnya.
2. Peraturan permainan bola voli yang standar. Untuk membantu dalam
mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah,
koran, internet, atau sumber lainnya.
3. Mengamati video pembelajaran materi keterampilan gerak permainan bola
voli dengan dibantu oleh orangtua, kakak atau saudara. Untuk membantu
dalam mencari video pembelajaran tersebut, dapat diperoleh melalui:
internet atau sumber lainnya.

M. Bahan Bacaan Guru


1. Bentuk-bentuk teknik dasar permainan bola voli.
2. Bentuk-bentuk permainan sederhana dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi dalam permainan bola voli.
3. Video pembelajaran teknik dasar permainan bola voli.
4. Peraturan permainan bola voli yang standar.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 127


Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Kelas/Semester : XI / .....
Pokok Bahasan : Permainan Net
Sub Pokok Bahasan : Keterampilan Gerak Permainan Bulu Tangkis
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri dan Gotong Royong
Alokasi Waktu : 3 Kali Pertemuan ( 6 JP )

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam merancang dan mampu


mempraktikkan keterampilan gerak memegang raket, posisi berdiri/stance,
gerakan kaki/footwork, pukulan forehand, dan pukulan backhand permainan bulu
tangkis sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki serta mengembangkan nilai-
nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai
gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi
yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup
sehat dalam kehidupan sehari-hari.

B. Deskripsi Materi

Pada unit pembelajaran 2 ini peserta didik dapat merancang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas keterampilan gerak memegang raket,
posisi berdiri/stance, gerakan kaki/footwork, pukulan forehand, dan pukulan
backhand permainan bulu tangkis. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan perencanaan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan
asesmen yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas
rancangan keterampilan gerak memegang raket, posisi berdiri/stance, gerakan
kaki/footwork, pukulan forehand, dan pukulan backhand permainan bulu tangkis,
guru menutup pelajaran dengan pendinginan, dan menyampaikan simpulan
serta berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, pembelajaran
dapat dilakukan dengan bermain bulu tangkis dengan menggunakan peraturan
yang dimodifikasi dengan menekankan pada nilai-nilai mandiri dan gotong
royong.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 128


Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas pembelajaran rancangan
keterampilan gerak memegang raket, posisi berdiri/stance, gerakan kaki/footwork,
pukulan forehand, dan pukulan backhand permainan bulu tangkis dapat dilakukan
dengan memodifikasi bola. Bola yang digunakan tidak harus bola standar
bermain bulu tangkis. Bola alternatif yang dapat digunakan seperti: bola terbuat
dari plastik, atau bola lain yang dapat memantul.
Idealnya adalah menggunakan bola basket yang standar agar peserta didik
lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Asesmen yang dilakukan guru meliputi:
asesmen sikap dengan menggunakan jurnal, asesmen pengetahuan dengan
melakukan tes tertulis yang dilakukan diakhir pertemuan, serta asesmen
keterampilan dengan tes unjuk kerja.

C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini merancang
keterampilan gerak memegang raket, posisi berdiri/stance, gerakan kaki/footwork,
pukulan forehand, dan pukulan backhand permainan bulu tangkis yang prinsip
gerakannya berpusat pada gerakan memegang raket, posisi berdiri/stance,
gerakan kaki/footwork, pukulan forehand, dan pukulan backhand permainan bulu
tangkis.
Tujuan dari pembelajaran merancang keterampilan gerak memegang raket,
posisi berdiri/stance, gerakan kaki/footwork, pukulan forehand, dan pukulan
backhand permainan bulu tangkis adalah untuk meningkatkan kemampuan
teknik dasar permainan bulu tangkis.
Kemampuan peserta didik untuk merancang dan mempraktikkan
keterampilan gerak bermain bulu tangkis akan membantu peserta didik untuk
melakukan permainan bulu tangkis dengan lebih baik dan menyenangkan.
Dengan demikian aktivitas jasmani yang dilakukan dengan baik dapat
menyumbang pada peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai rancangan
keterampilan gerak memegang raket, posisi berdiri/stance, gerakan kaki/
footwork, pukulan forehand, dan pukulan backhand permainan bulu tangkis?

D. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 129


Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak servis permainan bulu tangkis,
diantaranya:
• Keterampilan gerak servis permainan bulu tangkis diantaranya: servis
forehand panjang tanpa net dan dilanjutkan menggunakan net, servis
forehand pendek tanpa net dan dilanjutkan menggunakan net, servis
backhand tanpa net dan dilanjutkan menggunakan net, servis forehand
panjang dan pendek tanpa net, dan dilanjutkan menggunakan net, dan
servis backhand panjang dan pendek tanpa net, dan dilanjutkan
menggunakan net.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama dengan konsep materi pembelajaran remedial pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

c. Materi Pembelajaran Pengayaan


Sama dengan konsep materi pembelajaran pengayaan pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1) Membaca kembali Modul Ajar (MA) yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
2) Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan permainan bulu
tangkis.
3) Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
a) Lembar kerja siswa (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator
tugas gerak.
b) Shuttlecock atau bola sejenisnya (bola terbuat dari gulungan kertas/plastik,
karet, dll).
c) Peluit dan stopwatch.
d) Lapangan permainan bulu tangkis atau lapangan sejenisnya (lapangan atau
halaman sekolah).

b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 130


1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
a) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di
lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada
peserta didik.
b) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan
peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
c) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila
ada peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta
didik tersebut untuk berisitirahat di kelas.
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga
bagi kesehatan dan kebugaran.
e) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
f) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah
proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian
kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan bermain bulu
tangkis.
g) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas
rancangan keterampilan gerak pukulan servis permainan bulu tangkis.
h) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas merancang
keterampilan gerak permainan bulu tangkis, baik kompetensi sikap (Profil
Pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu
pengembangan nilai-nilai karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi
pengetahuan: menganalisis aktivitas merancang keterampilan gerak
pukulan servis permainan bulu tangkis menggunakan tes tertulis, dan
kompetensi terkait keterampilan yaitu: mempraktikkan aktivitas merancang
keterampilan gerak pukulan servis permainan bulu tangkis, serta bermain
bulu tangkis dalam bentuk yang sederhana dengan peraturan yang
dimodifikasi.
i) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam
materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan.
Pemanasan dalam bentuk permainan. Nama permainannya melambung-
lambungkan shuttlecok ke atas.
j) Peserta didik mencari dan mendapatkan pasangan sesuai dengan yang
ditentukan guru melalui permainan.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 131


k) Peserta didik bersama pasangan menerima dan mempelajari lembar kerja
(student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas merancang
keterampilan gerak pukulan servis permainan bulu tangkis.
l) Peserta didik berbagi tugas siapa yang pertama kali menjadi “pelaku” dan
siapa yang menjadi “pengamat”. Pelaku melakukan tugas merancang
keterampilan gerak pukulan servis permainan bulu tangkis satu persatu dan
pengamat mengamati, serta memberikan masukan jika terjadi kesalahan
(tidak sesuai dengan lembar kerja).
m) Peserta didik secara berganti peran setelah mendapatkan aba-aba dari guru
melakukan rancangan keterampilan gerak pukulan servis permainan bulu
tangkis.
n) Peserta didik mencoba tugas merancang keterampilan gerak pukulan servis
permainan bulu tangkis dalam bentuk permainan sederhana dengan
peratauran yang dimodifikasi.
o) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen
keterampilan gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan
dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan
meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi,
kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan
meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari.

2) Kegiatan inti (70 menit)


Setelah peserta didik melakukan pemanasan dalam bentuk permainan sederhana
yaitu permain melambung-lambungkan shuttlecock, dilanjutkan dengan
mempelajari aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak pukulan
servis permainan bulu tangkis. Peserta didik diminta untuk merancang dan
mempraktikkan aktivitas keterampilan gerak pukulan servis permainan bulu
tangkis.
Berdasarkan hasil rancangan tersebut, peserta didik diminta untuk
membuat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak pukulan servis permainan bulu tangkis. Peserta
didik diminta untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang
telah dirumuskan dengan teman sekelompoknya. Jika peserta didik menemukan
kesulitan, minta bantuan kepada guru.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
pukulan servis permainan bulu tangkis adalah sebagai berikut:

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 132


Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak servis permainan bulu tangkis

Tujuan pembelajaran memukul shuttlecock adalah untuk mengombinasikan


teknik gerakan-gerakan memukul shuttlecock yang telah dipelajari. Merancang
merupakan gabungan beberapa hal teknik dasar yang dilakukan dalam satu
rangkaian gerakan, dengan tujuan agar Peserta didik dapat memperkirakan efek
dari pukulan, mengetahui yang harus dilakukan untuk mencetak angka, dan
membuat tempo permainan.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak servis
permainan bulu tangkis antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak servis forehand panjang tanpa net dan
dilanjutkan menggunakan net
Cara melakukannya:
(a) Berdiri dibelakang garis servis (dipertengahan lapangan).
(b) Ayunkan raket dengan kuat dari belakang ke arah shuttlecock yang
dijatuhkan dari atas, hingga shuttlecock jatuh jauh dibelakng garis servis
(dekat garis belakang lapangan).
(c) Dilakukan bergerak ke kiri dan kanan lapangan, bila dilakukan dalam
formasi berbanjar.
(d) Pemain yang telah melakukan servis bergerak berpindah tempat.
(e) Pembelajaran dilakukan secara perorangan atau kelompok.
(f) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
(g) Pembelajaran dilakukan
berulang-ulang selama 3 - 5
menit secara berpasangan dan
menghitung berapa banyak
servis yang dilakukan.

Gambar 2.13 Aktivitas pembelajaran keterampilan


gerak servis forehand panjang tanpa net dan
dilanjutkan menggunakan net

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 133


(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak servis forehand pendek tanpa net dan
dilanjutkan menggunakan net
Cara melakukannya:
(a) Berdiri dibelakang dekat garis servis (servis pendek) dengan posisi kaki
melangkah
(b) Ayunkan raket dengan lembut dari belakang ke arah shuttlecock yang
dijatuhkan dari atas (servis pendek), hingga shuttlecock jatuh dekat
dibelakng garis servis lawan.
(c) Dilakukan bergerak ke kiri dan kanan lapangan, bila dilakukan dalam
formasi berbanjar, yang telah melakukan servis bergerak berpindah tempat.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Pembelajaran dilakukan berulang-ulang selama 3 - 5 menit secara
berpasangan dan menghitung berapa banyak servis yang dilakukan.

Gambar 1.14 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak servis


forehand pendek tanpa net dan dilanjutkan menggunakan net

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak servis backhand tanpa net dan
dilanjutkan menggunakan net
Cara melakukannya:
(a) Berdiri di belakang dekat garis servis (servis pendek) dengan posisi kaki
melangkah atu kedua kaki dibuka ke samping selebar bahu, posisi raket
menyilang di depan badan.
(b) Dorongkan raket dengan lembut ke arah shuttlecock yang dijatuhkan dari
atas, hingga shuttlecock jatuh dekat dibelakng garis servis lawan.
(c) Dilakukan bergerak ke kiri dan kanan lapangan, bila dilakukan dalam
formasi berbanjar, yang telah melakukan servis bergerak berpindah tempat.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 134


(e) Pembelajaran dilakukan berulang-ulang selama 3 - 5 menit secara
berpasangan dan menghitung berapa banyak servis yang dilakukan.

Gambar 2.15 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak servis


backhand tanpa net dan dilanjutkan menggunakan net

(4) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak servis forehand panjang dan pendek
tanpa net, dan dilanjutkan menggunakan net
Cara melakukannya:
(a) Pemain 1 melakukan servis ke pemain 2.
(b) Pemain 2 menangkap shuttlecock dan kembalikan shuttlecock pada pemain 1
dengan teknik servis.
(c) Lakukan seterusnya, hingga menguasai.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Pembelajaran dilakukan berulang-ulang selama 3 - 5 menit secara
berpasangan dan menghitung berapa banyak servis yang dilakukan.

Gambar 2.16 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak servis forehand panjang


dan pendek tanpa net, dan dilanjutkan menggunakan net

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 135


(5) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak servis backhand panjang dan pendek
tanpa net, dan dilanjutkan menggunakan net
Cara melakukannya:
(a) Pemain 1 melakukan servis ke pemain 2.
(b) Pemain 2 menangkap shuttlecock dan kembalikan shuttlecock pada pemain 1
dengan teknik servis.
(c) Lakukan seterusnya, hingga menguasai.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Pembelajaran dilakukan berulang-ulang selama 3 - 5 menit secara
berpasangan dan menghitung berapa banyak servis yang dilakukan.

Gambar 2.17 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak servis backhand panjang


dan pendek tanpa net, dan dilanjutkan menggunakan net

c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak pukulan servis permainan bulu tangkis, sesuai
potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 136


Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan servis
permainan bulu tangkis, peserta didik diminta untuk menuliskan
kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan servis permainan bulu tangkis. Kemudian peserta didik
diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam
buku catatan atau buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama dengan konsep kegiatan penutup pada aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak permainan bola basket.

E. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 2)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
merancang keterampilan gerak pukulan forehand permainan bulu tangkis,
diantaranya:
• Keterampilan gerak pukulan forehand permainan bulu tangkis diantaranya:
pegangan raket dan pukulan forehand arah bola lurus dan pegangan raket
dan pukulan forehand arah bola menyilang lapangan.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 137


Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak pukulan forehand dan pukulan backhand
permainan bulu tangkis

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan


gerak pukulan servis permainan bulu tangkis, dilanjutkan dengan mempelajari
aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak pukulan forehand
permainan bulu tangkis.
Pukulan forehand adalah pukulan yang diayun dari belakang badan kita
dengan arah depan raket dan telapak tangan kita menghadap bola. Pukulan
forehand adalah pukulan standard yang paling mudah diajarkan dalam memukul
shuttlecock. Pukulan forehand adalah pukulan yang diayun dari belakang badan
dengan arah depan raket dan telapak tangan kita menghadap shuttlecock.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan pukulan
forehand permainan bulu tangkis antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak pegangan raket dan pukulan forehand
arah bola lurus
Cara melakukannya:
(a) Bola dipukul/diumpan teman.
(b) Dilakukan berpasangan atau kelompok.
(c) Yang telah melakukan pukulan forehand, bergerak berpindah tempat.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Pembelajaran dilakukan berulang-ulang selama 3 - 5 menit secara
berkelompok dan menghitung berapa banyak shuttlecock yang dipukul.

Gambar 2.18 pembelajaran keterampilan gerak pegangan raket dan


pukulan forehand arah bola lurus

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 138


(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak pegangan raket dan pukulan forehand
arah bola menyilang lapangan
Cara melakukannya:
(a) Bola dipukul/diumpan teman.
(b) Dilakukan berpasangan atau kelompok.
(c) Yang telah melakukan pukulan forehand bergerak berpindah tempat.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Pembelajaran dilakukan berulang-ulang selama 3 - 5 menit secara
berkelompok dan menghitung berapa banyak shuttlecock yang dipukul.

Gambar 2.19 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak pegangan raket


dan pukulan forehand arah bola menyilang lapangan

c. Kegiatan Alternatif
Peserta didik dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
rancangan keterampilan gerak pukulan forehand permainan bulu tangkis, sesuai
potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 139


Catatan:
• Setelah melakukan bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak pukulan forehand permainan bulu tangkis, peserta
didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan,
dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan bentuk-bentuk
aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak pukulan forehand
permainan bulu tangkis. Kemudian peserta didik diminta untuk
melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

F. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 3)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
merancang keterampilan gerak pukulan backhand permainan bulu tangkis,
diantaranya:
• Keterampilan gerak pukulan backhand permainan bulu tangkis diantaranya:
pegangan raket dan pukulan backhand arah bola lurus dan pegangan raket
dan pukulan backhand arah bola menyilang lapangan.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 140


Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak pukulan backhand permainan bulu tangkis

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran rancangan keterampilan


gerak pukulan forehand permainan bulu tangkis, dilanjutkan dengan mempelajari
aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak pukulan backhand
permainan bulu tangkis.
Pukulan backhand adalah pukulan dalam permainan bulu tangkis dengan
posisi lengan membelakangi arah gerakan. Pukulan backhand merupakan salah
satu teknik dasar yang harus dikuasai dalam permainan bulu tangkis, untuk bisa
menguasai pukulan backhand yang benar maka perlu pembelajaran secara rutin
atau terus menerus.
Dalam melakukan pukulan backhand maka posisi raket harus berada di atas
atau menunjuk ke atas sementara posisi tangan yang memegang raket harus
dekat dengan bahu yang berlawanan. Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak pukulan backhand permainan bulu tangkis antara
lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak pegangan raket dan pukulan


backhand arah bola lurus
Cara melakukannya:
(a) Bola dipukul/diumpan oleh teman.
(b) Dilakukan berpasangan atau kelompok.
(c) Yang telah melakukan pukulan backhand bergerak berpindah tempat.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Pembelajaran dilakukan berulang-ulang selama 3 - 5 menit secara
berkelompok dan menghitung berapa banyak shuttlecock yang dipukul.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 141


Gambar 2.20 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak pegangan
raket dan pukulan backhand arah bola lurus

(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak pegangan raket dan pukulan


backhand arah bola menyilang lapangan
Cara melakukannya:
(a) Bola dipukul yang diumpan teman.
(b) Dilakukan secara berpasangan atau kelompok.
(c) Yang telah melakukan pukulan backhand bergerak berpindah tempat.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Pembelajaran dilakukan berulang-ulang selama 3 - 5 menit secara
berkelompok dan menghitung berapa banyak shuttlecock yang dipukul.

Gambar 2.21 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak pegangan


raket dan pukulan backhand arah bola menyilang lapangan

c. Kegiatan Alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak pukulan backhand permainan bulu tangkis, sesuai
potensi dan kreativitas yang dimiliki.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 142


Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak pukulan backhand permainan bulu tangkis, peserta
didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan,
dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan bentuk-bentuk
aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak pukulan backhand
permainan bulu tangkis. Kemudian peserta didik diminta untuk
melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

G. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran keterampilan gerak permainan bola basket.

2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.
a) Melangkahlah ke arah kanan atas sebanyak 2 langkah dengan kaki kiri
melangkah lebih dulu. Usahakan dengan 2 langkah tersebut sudah berada
dipojok lapangan.
b) Saat sampai dipojok, ambil 1 bola shuttlecock dengan tangan kanan dan
posisi kaki kanan berada didepan.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 143


c) Melangkahlah ke tengah lapangan sebanyak 2 langkah mundur dengan kaki
kiri lebih dulu sambil membawa 1 bola shuttlecock.

Pernyataan-pernyataan tersebut merupakan cara melatih gerakan footwork pada


tahapan . . . .
a. gerakan permulaan
b. pelaksanaan
c. gerakan akhir
d. recovery
e. istirahat

2) Perhatikan gambar berikut berikut ini yang merupakan teknik memukul bola
permainan bulu tangkis.

Berdasarkan gambar tersebut di atas, gerakan keterampilan memukul shuttlecock


teknik . . . .
a. lob atau clear
b. smash
c. dropshot
d. drive
e. netting

3) Perhatikan gambar berikut berikut ini yang merupakan teknik memukul bola
permainan bulu tangkis.

Berdasarkan gambar tersebut di atas, gerakan keterampilan memukul shuttlecock


teknik . . . .
a. lob atau clear
b. drive
c. dropshot
d. smash
e. netting

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 144


4) Perhatikan gambar berikut berikut ini yang merupakan teknik memukul bola
permainan bulu tangkis.

Berdasarkan gambar tersebut di atas, gerakan keterampilan memukul shuttlecock


teknik . . . .
a. lob atau clear
b. drive
c. dropshot
d. smash
e. netting

5) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.


a) Saat shuttlecock akan datang, pindahkan kaki kanan ke belakang (memukul
dengan tangan kanan) bersamaan mengangkat raket ke atas.
b) Posisi raket di belakang kepala dan bahu serta tangkai raket menghadap ke
bawah.
c) Saat shuttlecock akan menyentuh kepala raket segera pindahkan kembali
kaki kanan ke depan berat badan tertumpu pada kaki kiri.
d) Badan menghadap ke arah gerakan serta lengan mulai bergerak ke atas
lurus dengan pergelangan tangan diputar ke dalam.
e) Pada saat shuttlecock menyentuh kepala raket, pergelangan tangan dan
bidang raket lurus.

Pernyataan-pernyataan tersebut merupakan cara melakukan forehand overhead


pada tahapan . . . .
a. gerakan permulaan
b. pelaksanaan
c. gerakan akhir
d. recovery
e. istirahat

b. Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan tepat.


1) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerakan pukulan shuttlecock forehand
overhead permainan bulu tangkis.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 145


2) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerakan pukulan forehand dan
backhand tanpa net permainan bulu tangkis.
3) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerakan pukulan forehand dan
backhand melewati net permainan bulu tangkis.
4) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerakan gerakan pukulan backhand
tanpa net, dilanjutkan menggunakan net, secara berpasangan atau
kelompok permainan bulu tangkis.
5) Tuliskan bentuk-bentuk pembelajaran bermain bulu tangkis.

c. Buatlah salah satu tugas berikut ini.


1) Membuat kliping dan gambar-gambar atlet bulu tangkis baik nasional
maupun dunia yang meliputi: riwayat singkat pribadi dan prestasinya
secara berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut,
dapat diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet,
atau sumber lainnya.
2) Membuat makalah tentang aktivitas merancang keterampilan gerak
permainan bulu tangkis secara berkelompok. Untuk membantu dalam
mengerjakan tugas tersebut, dapat diperkaya melalui informasi melalui:
buku, majalah, koran, internet, atau sumber lainnya.

3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas keterampilan gerak pukulan forehand dan backhand
permainan bulu tangkis.
a) Butir Tes
Lakukan aktivitas keterampilan gerak pukulan forehand dan backhand permainan
bulu tangkis. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesesuaian melakukan gerakan
(penilaian proses) meliputi: sikap awal, pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.
b) Petunjuk Asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
(1) Isikan identitas peserta didik.
(2) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika
Tidak, sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
c) Rubrik Asesmen Keterampilan Gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik
satu lembar asesmen).

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 146


Nama :____________________________ Kelas: __________

Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik

Pelaksanaan
Nama Peserta Sikap Awal Sikap Akhir Skor
No Gerakan
Didik Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

b. Instrumen untuk Penilaian Produk


1) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan
Gerak Memukul Shuttlecock Secara Terpisah untuk Perorangan Peserta Didik).

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 147


Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)

2) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan


Gerak Memukul Shuttlecock Secara Terpisah untuk Seluruh Peserta Didik).

Nama Peserta Percobaan I Percobaan II Skor


No Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Didik Ulangan norma) Ulangan norma)
Terbaik
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

3) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Bermain Bulu


Tangkis Menggunakan Peraturan yang Dimodifikasi Secara Terpisah Peserta
Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Gerak permainan
Keterampilan Kesempatan didapat dimodifikasi dilakukan
dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......

4) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Bermain Bulu


Tangkis Menggunakan Peraturan yang Dimodifikasi Secara Perorangan Peserta
Didik).

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 148


Hasil Uji Keterampilan
Persentasi
Nama Peserta Keterampilan
No Kesempatan GB /K X
Didik Gerak dilakukan
yang didapat 100% = .......
dengan benar
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

c. Pengolahan Nilai Uji Keterampilan


Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:
1) Skor keterampilan proses gerak peserta didik: 80.
2) Skor keterampilan produk gerak (dari contoh di atas diambil salah satu
sesuai dengan kategori gerak (tertutup/terbuka/diskrit/kontinum, dan lain-
lain), diujikan secara terpisah atau terintegrasi dalam permainan): 90.
Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan
tujuan akhir dari pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan proses
gerak, dan 30% untuk skor keterampilan produk gerak), maka skor akhir
keterampilan gerak adalah:

80 X 70% = 56 ditambah dengan


90 X 30% = 27 sama dengan 83

4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

H. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

I. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Sama dengan konsep remedial pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 149


J. Interaksi dengan Orang Tua
Sama dengan konsep interaksi dengan orang tua pada aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak permainan bola basket.

K. Lembar Kegiatan Peserta Didik

Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : F / XI
1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

2. Panduan aktivitas pembelajaran


a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 9 orang.
b. Lakukan aktivitas pembelajaran keterampilan gerak permainan bulu tangkis
secara berpasangan dengan temanmu satu kelompok.
c. Perhatikan penjelasan berikut ini:
Cara bermain aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
permainan bulu tangkis antara lain:
1) Keterampilan gerak pukulan servis permainan bulu tangkis.
2) Keterampilan gerak pukulan forehand permainan bulu tangkis.
3) Keterampilan gerak pukulan backhand permainan bulu tangkis.

L. Bahan Bacaan Peserta Didik


1. Materi keterampilan gerak permainan bulu tangkis. Untuk membantu
dalam mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku,
majalah, koran, internet, atau sumber lainnya.
2. Peraturan permainan bulu tangkis yang standar. Untuk membantu dalam
mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah,
koran, internet, atau sumber lainnya.
3. Mengamati video pembelajaran materi keterampilan gerak permainan bulu
tangkis dengan dibantu oleh orangtua, kakak atau saudara. Untuk
membantu dalam mencari video pembelajaran tersebut, dapat diperoleh
melalui: internet atau sumber lainnya.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 150


M. Bahan Bacaan Guru
1. Bentuk-bentuk teknik dasar permainan bulu tangkis.
2. Bentuk-bentuk permainan sederhana dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi dalam permainan bulu tangkis.
3. Video pembelajaran teknik dasar permainan bulu tangkis.
4. Peraturan permainan permainan bulu tangkis yang standar.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 151


Aktivitas Pembelajaran Permainan Net 152
Penerbit Erlangga Jakarta, 2022
Buku Panduan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMA/MA Kelas XI
Penulis: Muhajir
ISBN: ........................................

Keterampilan Gerak, Pengetahuan Gerak, Pengembangan Karakter, dan


Internalisasi Nilai-Nilai Gerak Permainan Lapangan Melalui (Permainan Sofbol)
(Pilih Salah Satu Materi atau Lebih Sesuai dengan Kondisi Sekolah)

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


Kelas/Semester : XI / .....
Pokok Bahasan : Permainan Lapangan
Sub Pokok Bahasan : Keterampilan Gerak Permainan Sofbol
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri dan Gotong Royong
Alokasi Waktu : 3 Kali Pertemuan ( 6 JP )

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam merancang dan mampu


mempraktikkan keterampilan gerak melempar, menangkap, memukul bola
menggunakan pemukul, berlari ke base, sliding, dan mematikan lawan permainan
sofbol sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki serta mengembangkan nilai-
nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai
gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi
yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup
sehat dalam kehidupan sehari-hari.

B. Deskripsi Materi

Pada unit pembelajaran 3 ini peserta didik dapat merancang fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan keterampilan gerak melempar,
menangkap, memukul bola menggunakan pemukul, berlari ke base, sliding, dan
mematikan lawan permainan sofbol. Kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 153


yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak melempar, menangkap, memukul
bola menggunakan pemukul, berlari ke base, sliding, dan mematikan lawan
permainan sofbol, guru menutup pelajaran dengan pendinginan, dan
menyampaikan simpulan serta berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, pembelajaran
dapat dilakukan dengan bermain sofbol dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi dengan menekankan pada nilai-nilai mandiri dan gotong royong.
Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas pembelajaran rancangan
keterampilan gerak melempar, menangkap, memukul bola menggunakan
pemukul, berlari ke base, sliding, dan mematikan lawan permainan sofbol dapat
dilakukan dengan memodifikasi bola. Bola yang digunakan tidak harus bola
standar bermain sofbol. Bola alternatif yang dapat digunakan seperti: bola kasti,
bola rounders, atau bola lain yang terbuat dari plastik, kain, atau bahan lainnya.
Idealnya adalah menggunakan bola basket yang standar agar peserta didik
lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Asesmen yang dilakukan guru meliputi:
asesmen sikap dengan menggunakan jurnal, asesmen pengetahuan dengan
melakukan tes tertulis yang dilakukan diakhir pertemuan, serta asesmen
keterampilan dengan tes unjuk kerja.

C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini merancang dan
mempraktikkan keterampilan gerak melempar, menangkap, memukul bola
menggunakan pemukul, berlari ke base, sliding, dan mematikan lawan permainan
sofbol yang prinsip gerakannya berpusat pada gerakan melempar, menangkap,
memukul bola menggunakan pemukul, berlari ke base, sliding, dan mematikan
lawan permainan sofbol.
Tujuan dari pembelajaran gerakan melempar, menangkap, memukul bola
menggunakan pemukul, berlari ke base, sliding, dan mematikan lawan permainan
sofbol adalah untuk meningkatkan kemampuan keterampilan gerak melempar,
menangkap, memukul bola menggunakan pemukul, berlari ke base, sliding, dan
mematikan lawan permainan sofbol.
Kemampuan peserta didik untuk mengevaluasi dan mempraktikkan
keterampilan gerak permainan sofbol akan membantu peserta didik untuk
melakukan permainan sofbol dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 154


demikian aktivitas jasmani yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang
pada peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai rancangan
keterampilan gerak melempar, menangkap, memukul bola menggunakan
pemukul, berlari ke base, sliding, dan mematikan lawan permainan sofbol?

D. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
merancang keterampilan gerak formasi pemain permainan sofbol, diantaranya:
• Keterampilan gerak formasi pemain permainan sofbol diantaranya: posisi-
posisi pemain dan posisi-posisi penjagaan dalam lapangan permainan sofbol.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama dengan konsep materi pembelajaran remedial pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

c. Materi Pembelajaran Pengayaan


Sama dengan konsep materi pembelajaran pengayaan pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1) Membaca kembali Modul Ajar (MA) yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
2) Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan permainan sofbol.
3) Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
a) Lembar kegiatan siswa (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator
tugas gerak.
b) Bola sofbol atau bola sejenisnya (bola terbuat dari plastik, karet, dll).
c) Rintangan (corong) atau sejenisnya (kursi atau bilah bambu).
d) Peluit dan stopwatch.
e) Lapangan permainan sofbol atau lapangan sejenisnya (lapangan bola basket
atau halaman sekolah) yang aman.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 155


b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:

1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)


a) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di
lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta
didik.
b) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan
peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
c) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik
tersebut untuk berisitirahat di kelas.
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga
bagi kesehatan dan kebugaran.
e) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
f) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah
proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian
kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan bermain
sofbol.
g) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas
rancangan keterampilan gerak melempar, menangkap, memukul bola
menggunakan pemukul, berlari ke base, sliding, dan mematikan lawan
permainan sofbol.
h) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas keterampilan
gerak permainan sofbol, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila)
dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai
karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan: menganalisis
aktivitas keterampilan gerak melempar, menangkap, memukul bola
menggunakan pemukul, berlari ke base, sliding, dan mematikan lawan
permainan sofbol menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait
keterampilan yaitu: mempraktikkan aktivitas pembelajaran rancangan
keterampilan gerak melempar, menangkap, memukul bola menggunakan
pemukul, berlari ke base, sliding, dan mematikan lawan permainan sofbol,
serta bermain bola basket dalam bentuk yang sederhana dengan peraturan
yang dimodifikasi.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 156


i) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam
materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan.
Pemanasan dalam bentuk permainan antara lain:
(1) Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok besar (peserta didik
putera dan puteri dibagi sama banyak). Kalau jumlah peserta didik 36
orang, maka satu kelompok terdiri dari 9 peserta didik.
(2) Cara bermain: (1) Bola dioperkan secara beranting dari belakang ke
depan melalui samping kiri/kanan, (2) Bola dioperkan secara beranting
dari belakang ke depan melalui atas kepala, (3) Bola dioperkan secara
beranting dari belakang ke depan melalui bawah/selangkangan. Apabila
bola tersebut terjatuh atau kelompok yang paling terakhir
menyelesaikan operan, dinyatakan sebagai kelompok yang kalah dan
diberi hukuman berjoget atau bernyanyi.
(3) Berdasarkan pengamatan guru pada permainan, dipilih sejumlah
peserta didik yang dianggap cukup mampu untuk menjadi tutor bagi
temannya dalam aktivitas berikutnya.

2) Kegiatan inti (70 menit)


Setelah peserta didik melakukan pemanasan dalam bentuk permainan sederhana
yaitu permainan mengoperkan bola beranting, dilanjutkan dengan mempelajari
aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak posisi-posisi pemain
permainan sofbol. Peserta didik diminta untuk mengevaluasi dan praktikkan
aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak posisi-posisi pemain
permainan sofbol.
Berdasarkan hasil rancangan tersebut, peserta didik diminta membuat
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak posisi-posisi pemain permainan sofbol. Peserta didik diminta
untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah
dirumuskan dengan teman sekelompoknya. Jika menemukan kesulitan, mintalah
bantuan guru.
Dalam permainan sofbol ada dua bentuk/posisi penjagaan yang dilakukan
oleh pemain bertahan, yaitu: daerah infield dan outfield. Seorang pemain sofbol
harus mengetahui tugas-tugas pokoknya, seperti: mengetahui letak base, posisi
pemain, pitcher dan catcher.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran keterampilan formasi permainan
sofbol adalah sebagai berikut:

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 157


Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak formasi permainan sofbol
(1) Hakikat posisi-posisi pemain permainan sofbol
Dalam melakukan dan memperdalam permainan sofbol, posisi pemain
merupakan syarat penting yang harus diketahui oleh setiap pemain. Karena
posisi-posisi pemain merupakan kunci kemenangan dalam permainan sofbol. Di
dalam permainan sofbol dikenal ada dua bentuk atau posisi yang dilakukan oleh
pemain bertahan yaitu: daerah Infield dan Outfield. Dengan demikian sebelum
para pemain dapat mempraktekkan strategi pertahanan, mereka harus
mempelajari dan menguasai daerah yang menjadi tanggungjawabnya terhadap
posisi yang harus dikuasai.
Posisi pemain bertahan
antara lain: First baseman,
second baseman, shortstop, thirt
baseman, pitcher, dan catcher,
yang memiliki daerah dan
tanggung jawab yang
berbeda. Posisi-posisi
pemain bertahan dalam
permainan sofbol seperti
terlihat pada gambar berikut
ini.
Gambar 3.1 Formasi-formasi dalam permain sofbol

(2) Posisi-posisi penjagaan dalam lapangan permainan sofbol


(a) Posisi first baseman
First baseman memiliki posisi yang tidak terlalu luas, posisi bertahan tersebut
berada diantara Home Plate dan base pertama, serta diantara base pertama dan
base kedua. Tugas dari pemain yang berada di posisi ini adalah sebagai
berikut:
• Menjaga dan menangkap bola yang dipukul atau dilempar kearah base
pertama.
• Mematikan dengan terpaksa yaitu: dengan menyentuh atau
melemparkan bola kepada pemain lain yang menjaga base pertama.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 158


• Melempar bola ke base kedua untuk mendapatkan force out (mati
terpaksa).
• Memotong pemain pada home plate.
• Meneruskan lemparan dari lapangan sebelah kanan.
• Membatu menjaga base kedua.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sampai merasakan posisi mana yang mudah dilakukan.

Gambar 3.2 Posisi first baseman dalam permain sofbol

(b) Posisi second baseman


Second baseman merupakan posisi penjagaan yang berada kira-kira ditengah
antara base pertama dan base kedua. Posisi second baseman ini terletak di luar
dan harus menjaga base kedua. Oleh sebab itu second baseman tidak perlu
melakukan lemparan jauh. Tugas-tugas dari posisi second baseman ini adalah
sebagai berikut:
• Menjaga bola hasil pukulan yang jatuh pada daerah tersebut.
• Melempar bola ke base kedua atau base pertama untuk membuat mati
terpaksa (force out).
• Mengetik (menyentuh pemain dengan bola) pelari yang bergerak dari
base pertama ke base kedua.
• Membuat mati terpaksa dan mengetik pemain yang berlari pada base
kedua.
• Menjaga base pertama jika pukulan bunt pada saat First Baseman
menjaga atau memugut bola.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 159


• Meneruskan lemparan dari otufild ke infield.
• Membantu menjaga pertahanan daerah belakang base kedua jika
shortstop menjaga base kedua.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sampai merasakan posisi mana yang mudah dilakukan.

Gambar 3.3 Posisi second baseman dalam permain sofbol

(c) Posisi shortstop


Posisi shortstop ini merupakan posisi yang memiliki daerah yang luas untuk
dikuasai, yaitu: daerah di sekitar base kadua sampai dengan base ketiga dan
daerah sekitar posisi depan bagian outfield. Posisi yang ideal bagi posisi
shortstop ini kira-kira berada pada bagian tengah antara base kedua dan base
ketiga. Posisi shortstop ini memiliki tugas-tugas sebagai berikut:
• Menjaga bola hasil pukulan yang jatuh di daerah yang dikuasainya.
• Melempar bola ke base satu atau base dua untuk membuat pelari mati
dengan terpaksa.
• Memotong atau meneruskan lemparan dari outfield.
• Menjaga base kedua pada saat terjadi pukulan bunt kearah base kedua,
sedangkan second baseman menjaga bola.
• Membantu menjaga base kedua, jika second baseman menjaga base kedua.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 160


• Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini berulang-
ulang sampai merasakan posisi
mana yang mudah dilakukan.

Gambar 3.4 Posisi shortstop dalam permain sofbol

(d) Posisi third baseman


Baseman menjaga daerah infield, kira-kira di tengah garis batas base tiga
sampai di belakang posisi Shortstop dan daerah bagian dalam left fielder.
Daerah yang dikuasai tidak terlalu luas, tetapi karena jarak ini terlalu jauh
dari jarak base pertama dan base kedua. Third baseman perlu pemain yang
memiliki lemparan yang kuat dan baik. Bagi pemain yang memukul dengan
tangan kanan kebanyakan arah bola ke shortstop dan daerah base ketiga.
Tugas-tugas third baseman antara lain sebagai berikut:
• Melempar bola ke base pertama untuk membuat force out (mati
terpaksa).
• Menjaga base ketiga.
• Meneruskan atau memotong lemparan bola dari outfielder.
• Menguasai pukulan bunt kea rah base ketiga di bagian samping infield.
• Membantu menjaga belakang
shortstop.
• Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini berulang-
ulang sampai merasakan posisi
mana yang mudah dilakukan.

Gambar 3.5 Posisi third baseman dalam permain sofbol

(e) Posisi pitcher


Pitcher memiliki tugas untuk melakukan lemparan kepada pemukul (Batter).
Akan tetapi disamping seorang pitcher memiliki tugas lain yang menjadi
tanggung jawabnya di daerah yang harus dikuasai oleh pitcher yaitu daerah

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 161


sekitar lingkaran daerah pitcher sampai dengan daerah Homeplate. Tugas-
tugas posisi pitcher adalah sebagai berikut:
• Menjaga homeplate dan mematikan pelari lawan yang akan membuat
nilai.
• Menjaga pukulan Bunt (pukulan dekat) di sekitar homeplate.
• Melempar bola ke base satu, base dua atau base tiga untuk mematikan
lawan.
• Membantu menjaga daerah
belakang base pertama.
• Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini berulang-
ulang sampai merasakan posisi
mana yang mudah dilakukan.
Gambar 3.6 Posisi pitcher dalam permain sofbol

(f) Posisi catcher


Sesuai dengan pekerjaan pitcher melakukan pitch lebih banyak, maka catcher
akan bekerja lebih banyak melakukan menangkap di samping menangkap
pitches. Daerah penjagaan catcher berada di antara home plate dan back stop.
Daerah perpanjangan base satu dan base tiga, di depan home plate kira-kira
setengah ke arah lingkaran pitcher.
Tugasnya catcher lebih banyak menangkap bola lemparan dari pitcher.
Daerah penjagaannya berada diantara home plate dan back stop. Tugas
Lainnya adalah sebagai berikut:
• Menjaga home plate untuk mematikan pelari dan membuat nilai.
• Menjaga pukulan bunt di sekitar home plate.
• Melempar bola ke base satu, dua, tiga untuk mematikan lawan.
• Membantu menjaga belakang base pertama.
• Menjaga pukulan bunt.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 162


• Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini berulang-
ulang sampai merasakan posisi
mana yang mudah dilakukan.

Gambar 3.7 Posisi catcher dalam permain sofbol

c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak posisi-posisi pemain permainan sofbol, sesuai
potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran keterampilan gerak posisi
pemain permainan sofbol, peserta didik diminta untuk menuliskan
kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran rancangan
keterampilan gerak posisi pemain permainan sofbol. Kemudian peserta
didik diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh
dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama dengan konsep kegiatan penutup pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

E. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 2)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
pembelajaran merancang formasi-formasi permainan sofbol, diantaranya:

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 163


• Keterampilan gerak formasi-formasi permainan sofbol diantaranya: posisi
pemain di daerah outfield dan posisi pemain di daerah outfield.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak posisi-posisi penjagaan lapangan luar (outfield)
permainan sofbol permainan sofbol

Setelah peserta didik melakukan pemanasan dengan cara pelemasan dan


penguluran bagian tubuh, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak posisi-posisi penjagaan lapangan
(outfield) permainan sofbol.
Pemain Outfield adalah merupakan bagian yang penting dalam tim yang
bertahan. Pemain tersebut ternyata menjaga daerah batas dekat garis batas
lapangan dengan daerah lapangan yang luas. Setiap bola yang dipukul ke daerah
outfield sebagai suatu kekuatan penyerangan. Kemampuan dasar dan tanggung
jawab yang harus dikuasai oleh separang pemain yang berada di posisi outfield
adalah sebagai berikut:
(1) Posisi Pemain di daerah outfield
(a) Posisi pemain yang berada di daeah outfield adalah sebagai berikut:
(b) Left fielder (posisi sebelah kiri lapangan) daerah yang harus dikuasai adalah
dari garis batas base ketiga sampai mendekati base kedua.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 164


(c) Center fielder (posisi pemain lapangan tengah) daerah yang harus dikuasai
adalah bagian tengah dari garis batas tengah outfield.
(d) Right fielder (posisi pemain sebelah kanan lapangan) daerah yang harus
dikuasai adalah garis batas base pertama sampai base kedua.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan posisi mana yang mudah dilakukan.

Gambar 3.8 Posisi pemain di daerah outfield dalam permain sofbol

(2) Posisi pemain di daerah outfield


(a) Posisi siap outfield
Pada saat pemain telah mengetahui dan menempati posisi outfield masing-
masing. Pemain juga harus mengetahui bagaimana cara menjaga bola yang
dipukul lawan ke daerah outfield. Posisi siap pemain yang berada pada posisi
outfield hampir sama dengan posisi siap infield. Perbedaannya adalah pada
posisi outfield hanya cukup dengan membengkokan kaki pada infielder.
(b) Menangkap bola lambung
Dalam melakukan tangkapan bola yang melambung hasil dari pukulan batter
harus menggunakan kedua tangan hal ini supaya dapat menguasai dan
melakukan tangkapan dengan sempurna, dan juga agar mempercepat dalam
pengambilan bola dari dala glove dan melemparkan nya ke posisi lain. Cara
yang baik dalam mengkap bola lambung adalah sebagai berikut:
• Berlari ke arah datangnya bola, sambil berlari tangan tangan di depan
dengan membentuk sebuah keranjang.
• Posisi glove diletakan lebih tinggi dari pergelangan tangan dan
menghadap ke atas.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 165


• Untuk keberhasilan agar bola tepat pada glove tunjukan kepada para
pemain dengan menarik kedua tangan kearah badan.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sampai merasakan posisi mana yang mudah dilakukan.

Gambar 3.9 Cara yang baik dalam menangkap bola lambung


dalam permain sofbol

(c) Menjaga bola bergulir pada posisi outfield


Posisi outfiled merupakan posisi yang memiliki daerah yang luas dan
tekadang pukulan pemain lawan tidak melambung dan hanya merupakan
bola bergulir, dan itu pemain outfield dapat melakukan lemaparan bola
dengan cepat dan tepat ke posisi infield, dapat mematikan beberapa base.
Cara memblok posisi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
• Melatih cara bergerak ke arah datangnya bola.
• Melipatkan lutut dan meletakan glove di samping kaki.
• Meletakan glove di antara kedua kaki.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sampai merasakan posisi mana yang mudah dilakukan.

Gambar 3.10 Cara yang baik memblok posisi dalam permain sofbol

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 166


(d) Melemparkan bola ke infield
Untuk melemparkan bola dari outfield ke infield dapat dilakukan dengan
melemparkan bola melambung ke atas karena apabila dilakukan dengan
lemparan samping maka lemparan yang dihasilkan akan melengkung dan
mengakibatkan bola susah ditangkap karena bola akan berubah arah.
Berbeda dengan lemparan atas
bola hasil lemparan atas akan
berjalan lurus dan
memungkinkan lemparan akan
tepat pada sasaran sehingga
bola akan dengan cepat di
teruskan ke Infield.

Gambar 3.11 Melemparkan bola ke infield dalam permain sofbol

(e) Hubungan antar pemain outfield


Para pemain yang berada pada posisi outfield harus memiliki komunikasi
yang aktif baik itu dengan kata-kata maupin isyarat hal ini bertujuan agar
tidak terjadi miss komunikasi yang dapat mengakibatkan pemain lawan
mendapatkan point.

Gambar 3.12 Hubungan antar pemain outfield dalam permain sofbol

(f) Posisi membantu menjaga belakang


Setiap pemain harus mengetahui posisi saat menjaga belakang pemain lain.
Pemain yang hendak membantu harus bergerak kira-kira 6 - 7 meter
dibelakang pemain yang akan dibantu segaris dengan arah datangnya bola.
Tugas tugas pemain outfield yang membantu pemain manjaga belakang
pemain infield adalah sebagai berikut:

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 167


• Right fielder bertanggung jawab membantu menjaga belakang first
baseman pada second base.
• Center fielder bertanggung jawab menjaga belakang second baseman dan
shortstop.
• Left fielder bertanggung jawab membantu menjaga first baseman dan
second base.
• Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini berulang-
ulang sampai merasakan posisi
mana yang mudah dilakukan.
Gambar 3.13 Posisi membantu menjaga
belakang dalam permain sofbol

c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak formasi-formasi pemain permainan sofbol, sesuai
potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran keterampilan gerak formasi-
formasi dalam permainan sofbol, peserta didik diminta untuk menuliskan
kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak formasi-formasi dalam permainan sofbol. Kemudian peserta didik
melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 168


F. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 3)
1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas bermain
permainan sofbol menggunakan peraturan dimodifikasi, diantaranya:
• Konsep peraturan permainan dan modifikasi aktivitas permainan sofbol,
serta mempraktikkan bermain sofbol dengan berbagai modifikasi.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan bermain sofbol menggunakan peraturan yang
dimodifikasi

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan


formasi-formasi permainan sofbol, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas
pembelajaran keterampilan bermain sofbol menggunakan peraturan dimodifikasi.
Bermain dengan menggunakan peraturan dimodifikasi menggunakan
pembelajaran keterampilan gerak melempar, menangkap, memukul bola dengan
pemukul permainan sofbol serta menggunakan lapangan yang disederhanakan
dan jumlah pemain disesuaikan dengan kebutuhan.
Pembelajaran bermain sofbol menggunakan peraturan dimodifikasi dapat
dilakukan dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut:

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 169


(1) Aktivitas bermain sofbol dengan peraturan yang dimodifikasi, dengan gerakan
melempar, menangkap bola, dan berlari
Cara melakukannya:
(a) Pemainan dibagi berkelompok (A sampai F) empat orang (pemain)
perkelompok, masing-masing menempati posisinya.
(b) Pemain kelompok A menangkap dan melempar, pemain kelompok B
pelambung (pitcher atau lambungan biasa) juga penangkap bola.
(c) Pemainan kelompok C D, E sebagai pelari, dan pemainan kelompok F
penangkap dan pelempar.
(d) Permainan dilakukan ± 2 - 3 menit.
(e) Pemain B melambungkan bola pada pemain A, dan pemain A menangkap
lalu dilempar ke pemain kelompok F, maka pemain A berlari ke pemain C, C
ke D, D ke E, dan E ke B.
(f) Lakukan seterusnya seperti gerakan pertama. Untuk pemain kelompok F,
mendapat giliran setelah permainan berakhir ± 2 - 3 menit.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(h) Peserta didik diminta untuk melakukan permainan ini selama 10 – 15 menit
secara berkelompok dan menghitung berapa banyak bola yang dilempar,
tangkap, dan dipukul.

Gambar 3.14 Aktivitas bermain sofbol dengan peraturan yang dimodifikasi,


dengan gerakan melempar, menangkap bola, dan berlari

(2) Aktivitas bermain sofbol dengan peraturan yang dimodifikasi, dengan bermain
melempar, memegang stick, memukul, menangkap bola, dan berlari cepat
Cara melakukannya:

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 170


(a) Pemain dibagi berkelompok (pemain A sampai pemain pemain F ).
(b) Empat pemain perkelompok, masing-masing menempati posisinya, pemain
kelompok A pemukul, pemain kelompok B pelambung (pitcher atau
lambungan biasa), pemain kelompok C, D, E pelari, dan kelompok F
penangkap dan pelempar.
(c) Permainan dilakukan ± 2-3 menit, pemain B melambungkan bola pada
pemain A, dan pemain A memukul, maka setelah bola dipukul pemain A lari
ke C, D ke E, dan pemain E ke pemain B, sedangkan pemain B ke pemain A.
(d) Perpindahan lari dilakukan dengan cepat sebelum bola dilempar ke O.
(e) Lakukan seterusnya seperti gerakan pertama. Untuk pemain kelompok F
dan O, mendapat giliran setelah permainan berakhir ± 2 - 3 menit.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan permainan ini selama 10 – 15 menit
secara berkelompok dan menghitung berapa banyak bola yang dilempar,
tangkap, dan dipukul.

Gambar 3.15 Aktivitas bermain sofbol dengan peraturan yang dimodifikasi, dengan
bermain melempar, memegang stick, memukul, menangkap bola, dan berlari cepat

c. Kegiatan Alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak bermain sofbol menggunakan peraturan dimodifikasi, sesuai
potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 171


Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran rancangan keterampilan
bermain sofbol menggunakan peraturan dimodifikasi, peserta didik
diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan
bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas
pembelajaran rancangan keterampilan bermain sofbol menggunakan
peraturan dimodifikasi. Kemudian peserta didik diminta untuk
melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

G. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran keterampilan gerak permainan bola basket.

2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.
a) Berdiri dengan sedikit kaki dibengkokkan ke bawah, hadapkan glove ke arah
pelempar sebagai sasaran.
b) Gerakkan badan ke arah datangnya bola, untuk melangkah ke depan, ke
samping kiri/kanan badan.
c) Lihatlah bola sampai dapat ditangkap dan yakin dikuasai.
d) Tangkaplah bola dengan kantong glove, bukan dengan jari-jari tangan.
e) Tangkaplah bola dengan kedua tangan, dengan tangan yang lain menutup
bola dan kemudian dengan cepat siap bola dilemparkan pada sasaran yang
lain.
f) Redamlah tangkapan bola dari lemparan dengan menarik tangan atau glove
ke arah badan agar bola tidak memantul ke luar.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 172


Pernyataan-pernyataan tersebut merupakan teknik menangkap bola sofbol
dengan cara . . . .
a. lurus
b. bergulir di tanah
c. lambung
d. pemain catcher
e. ke samping

2) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.


a) berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu.
b) kedua lengan di depan siap menangkap bola.
c) kedua lutut agak direndahkan.
d) pandangan ke arah datangnya bola.
e) Saat bola datang menggelinding langkahkan kaki kiri ke depan, bersamaan
kedua lutut agak direndahkan da lengan kiri serta kanan dilulurkan di
depan kaki kiri hingga glove mengarah datangnya bola.
f) Saat bola masuk, glove segera ditutup dengan tangan yang lain.

Pernyataan-pernyataan tersebut merupakan teknik menangkap bola sofbol


dengan cara . . . .
a. lurus
b. bergulir di tanah
c. lambung
d. pemain catcher
e. ke samping

3) Putar posisi badan dari posisi siap memukul, untuk melakukan pukulan
menghadap pitcher. Pegang stick dengan ujung tangan di antara jari telunjuk dan
ibu jari, sedangkan jari-jari lain dilipat disekitar pemukul. Tempatkan pemukul
sama tinggi/datar di depan berhadapan dengan pitcher. Gerakan tersebut
merupakan teknik pukulan . . . .
a. stride ball
b. swing
c. bunt
d. full swing
e. back swing
4) Memukul bola dengan stick terhadap bola lemparan pitcher adalah hal yang sulit
dilakukan. Karena memerlukan ketelitian dan koordinasi dan kekuatan.
Berdasarkan jenis gerakannya ada tiga fase teknik pukulan ayunan (swing) dalam
permainan sofbol antara lain . . . .
a. melangkah, putaran lengan, dan gerak memukul
b. melangkah, gerakan memukul, dan putaran lengan

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 173


c. putaran lengan, gerak memukul ,dan gerak lanjutan
d. melangkah, putaran lengan, dan gerak lanjutan
e. putaran lengan, gerak lanjutan, dan melangkah

5) Teknik sliding ini, dimana pelari merebahkan diri kearah samping kanan/kiri ke
dalam atau ke luar lapangan. Badan dibiarkan melewati base, dengan salah satu
kaki lurus sedangkan kaki yang lain tegak lurus untuk mengait base yang dituju
agar tidak terlepas. Gerakan ini merupakan teknik . . . .
a. sliding lurus (straight leg slide)
b. sliding dengan kepala lebih dulu (first head slide)
c. sliding dengan menjatuhkan diri (slide by attaching youself)
d. sliding depan (front the slide)
e. sliding mengait (hook slide)

b. Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan tepat.


1) Jelaskan yang dimaksud dengan posisi pemain dalam permainan sofbol.
2) Jelaskan tugas posisi first baseman dalam permainan sofbol.
3) Jelaskan tugas posisi second baseman dalam permainan sofbol.
4) Jelaskan tugas posisi shortstop baseman dalam permainan sofbol.
5) Jelaskan tugas posisi pitcher dalam permainan sofbol.

c. Buatlah salah satu tugas berikut ini.


1) Membuat kliping dan gambar-gambar pemain sofbol baik nasional yang
meliputi: riwayat singkat pribadi dan prestasinya secara berkelompok. Untuk
membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat diperkaya melalui
informasi melalui: buku, majalah, koran, internet, atau sumber lainnya.
2) Membuat makalah tentang aktivitas keterampilan gerak permainan sofbol
secara berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut,
dapat diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet,
atau sumber lainnya.

3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas keterampilan gerak melempar dan menangkap bola
permainan sofbol.
a) Butir Tes
Lakukan aktivitas keterampilan gerak melempar dan menangkap bola permainan
sofbol. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesesuaian melakukan gerakan
(penilaian proses) meliputi: sikap awal, pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 174


b) Petunjuk Asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
(1) Isikan identitas peserta didik.
(2) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak,
sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
c) Rubrik Asesmen Keterampilan Gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar asesmen).

Nama :____________________________ Kelas: __________

Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

d) Pedoman penskoran
• Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
• Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik

Pelaksanaan
Nama Peserta Sikap Awal Sikap Akhir Skor
No Gerakan
Didik Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 175


2. Gilang
3. Rasyad
dst

b. Instrumen untuk Penilaian Produk


1) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan
Gerak Melempar, Menangkap, dan Memukul Bola Secara Terpisah untuk
Perorangan Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)

2) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan


Gerak Melempar, Menangkap, dan Memukul Bola Secara Terpisah untuk Seluruh
Peserta Didik).

Nama Peserta Percobaan I Percobaan II Skor


No Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Didik Ulangan norma) Ulangan norma)
Terbaik
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

3) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Bermain Sofbol


Menggunakan Peraturan yang Dimodifikasi Secara Terpisah Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Gerak permainan
Keterampilan Kesempatan didapat dimodifikasi dilakukan
dengan benar

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 176


Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......

4) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Bermain Sofbol


Menggunakan Peraturan yang Dimodifikasi Secara Perorangan Peserta Didik).

Hasil Uji Keterampilan


Persentasi
Nama Peserta Keterampilan
No Kesempatan GB /K X
Didik Gerak dilakukan
yang didapat 100% = .......
dengan benar
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

c. Pengolahan Nilai Uji Keterampilan


Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:
1) Skor keterampilan proses gerak peserta didik: 80.
2) Skor keterampilan produk gerak (dari contoh di atas diambil salah satu
sesuai dengan kategori gerak (tertutup/terbuka/diskrit/kontinum, dan lain-
lain), diujikan secara terpisah atau terintegrasi dalam permainan): 90.
Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan
tujuan akhir dari pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan proses
gerak, dan 30% untuk skor keterampilan produk gerak), maka skor akhir
keterampilan gerak adalah:

80 X 70% = 56 ditambah dengan


90 X 30% = 27 sama dengan 83

4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

H. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 177


I. Remedial dan Pengayaan
1. Remedial
Sama dengan konsep remedial pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

J. Interaksi dengan Orang Tua


Sama dengan konsep interaksi dengan orang tua pada aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak permainan bola basket.

K. Lembar Kegiatan Peserta Didik

Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : F / XI

1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

2. Panduan aktivitas pembelajaran


a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 9 orang.
b. Lakukan aktivitas pembelajaran keterampilan gerak permainan sofbol secara
berpasangan dengan teman satu kelompok.
c. Perhatikan penjelasan berikut ini:
Cara bermain aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
permainan sofbol antara lain:
1) Keterampilan gerak posisi-posisi pemain permainan sofbol.
2) Keterampilan gerak formasi-formasi pemain permainan sofbol.
3) Konsep peraturan permainan dan modifikasi aktivitas permainan
sofbol, serta mempraktikkan bermain sofbol dengan berbagai
modifikasi.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 178


L. Bahan Bacaan Peserta Didik
1. Materi keterampilan gerak permainan sofbol. Untuk membantu dalam
mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah,
koran, internet, atau sumber lainnya.
2. Peraturan permainan sofbol yang standar. Untuk membantu dalam mencari
sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah, koran,
internet, atau sumber lainnya.
3. Mengamati video pembelajaran materi keterampilan gerak permainan sofbol
dengan dibantu oleh orangtua, kakak atau saudara. Untuk membantu dalam
mencari video pembelajaran tersebut, dapat diperoleh melalui: internet atau
sumber lainnya.

M. Bahan Bacaan Guru


1. Bentuk-bentuk teknik dasar permainan sofbol.
2. Bentuk-bentuk permainan sederhana dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi dalam permainan sofbol.
3. Video pembelajaran teknik dasar permainan sofbol.
4. Peraturan permainan sofbol yang standar.

Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 179


Aktivitas Pembelajaran Permainan Lapangan 180
Penerbit Erlangga Jakarta, 2022
Buku Panduan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMA/MA Kelas XI
Penulis: Muhajir
ISBN: ........................................

Keterampilan Gerak, Pengetahuan Gerak, Pengembangan Karakter, dan


Internalisasi Nilai-Nilai Gerak Beladiri Melalui Pencak Silat.
(Pilih Salah Satu Materi atau Lebih Sesuai dengan Kondisi Sekolah)

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


Kelas/Semester : XI / .....
Pokok Bahasan : Beladiri
Sub Pokok Bahasan : Keterampilan Gerak Beladiri Pencak Silat
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri dan Gotong Royong
Alokasi Waktu : 2 Kali Pertemuan ( 4 JP )

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam merancang dan mampu


mempraktikkan keterampilan gerak kuda-kuda, pola langkah, pukulan,
tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat sesuai potensi
dan kreativitas yang dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar
Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti:
berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi,
dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari.

B. Deskripsi Materi

Pada unit pembelajaran 4 ini peserta didik dapat merancang fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan keterampilan gerak kuda-kuda, pola
langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak
silat. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 181


pembelajaran rancangan keterampilan gerak kuda-kuda, pola langkah, pukulan,
tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat, guru menutup
pelajaran dengan pendinginan, dan menyampaikan simpulan serta berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, pembelajaran
dapat dilakukan dengan rangkaian gerakan beladiri pencak silat dengan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi dengan menekankan pada nilai-nilai
mandiri dan gotong royong.
Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas keterampilan gerak kuda-
kuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri
pencak silat dapat dilakukan dengan memodifikasi gerakan.
Idealnya adalah menggunakan gerakan-gerakan yang standar agar peserta
didik lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Asesmen yang dilakukan guru
meliputi: asesmen sikap dengan menggunakan jurnal, asesmen pengetahuan
dengan melakukan tes tertulis yang dilakukan diakhir pertemuan, serta asesmen
keterampilan dengan tes unjuk kerja.

C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini merancang dan
mempraktikkan keterampilan gerak kuda-kuda, pola langkah, pukulan,
tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat yang prinsip
gerakannya berpusat pada gerakan kuda-kuda, pola langkah, pukulan,
tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat.
Tujuan dari pembelajaran gerakan kuda-kuda, pola langkah, pukulan,
tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat adalah untuk
meningkatkan kemampuan keterampilan gerak kuda-kuda, pola langkah,
pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat.
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan
keterampilan gerak beladiri pencak slat akan membantu peserta didik untuk
melakukan beladiri pencak silat dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan
demikian aktivitas jasmani yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang
pada peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai rancangan
keterampilan gerak kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan,
tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat?

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 182


D. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1)
1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
pembelajaran rancangan keterampilan gerak memukul, menangkis, menendang,
dan mengelak beladiri pencak silat, diantaranya:
• Keterampilan gerak rangkaian pertama beladiri pencak silat diantaranya:
tangkisan luar dan pukulan depan (tebak), tangkisan dalam dan pukulan
depan (tinju), tangkisan silang tinggi dan pukulan ketok, tangkisan buang
samping dari tendangan depan, tangkisan dengan kaki tutup depan dan
tendangan depan, dan gerak tutup samping dan tendangan samping.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama dengan konsep materi pembelajaran remedial pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

c. Materi Pembelajaran Pengayaan


Sama dengan konsep materi pembelajaran pengayaan pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1) Membaca kembali Modul Ajar (MA) yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
2) Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan beladiri pencak
silat.
3) Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
a) Lembar kerja siswa (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator
tugas gerak.
b) Peluit dan stopwatch.
c) Arena beladiri pencak silat atau lapangan sejenisnya.
d) Ruangan atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).

b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 183


1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
a) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di
lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta
didik.
b) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan
peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
c) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik
tersebut untuk berisitirahat di kelas.
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga
bagi kesehatan dan kebugaran.
e) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
f) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah
proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian
kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan beladiri
pencak silat.
g) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas
rancangan keterampilan gerak rangkaian pertama beladiri pencak silat.
h) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas keterampilan
gerak beladiri pencak silat, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila)
dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai
karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan: menganalisis
aktivitas rancangan keterampilan gerak rangkaian pertama beladiri pencak
silat menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu:
mempraktikkan aktivitas rancangan keterampilan gerak rangkaian pertama
beladiri pencak silat.
i) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam
materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan.
Pemanasan dalam bentuk permainan yang disesuaikan dengan beladiri
pencak silat.
j) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen
keterampilan gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan
dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi
dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian,
berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri,

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 184


serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari.

2) Kegiatan inti (70 menit)

Setelah peserta didik melakukan pemanasan dalam bentuk permainan sederhana


yaitu permainan berdiri dan jongkok, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak rangkaian pertama beladiri pencak
silat, peserta didik diminta untuk merancang dan mempraktikkan aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak rangkaian pertama beladiri pencak
silat.
Berdasarkan hasil rancangan tersebut, peserta didik diminta untuk membuat
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak rangkaian pertama beladiri pencak silat. Peserta didik
diminta untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah
dirumuskan dengan teman sekelompoknya. Jika peserta didik menemukan
kesulitan, minta bantuan kepada guru.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
rangkaian pertama beladiri pencak silat adalah sebagai berikut:

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan rangkaian gerak pertama beladiri pencak silat

Dalam pencak silat dikenal adanya sikap kuda-kuda. Fungsi dari kuda-kuda
dalam pencak silat diantaranya adalah untuk memperkokoh atau
memperkuat posisi berdiri kaki di saat melakukan penyerangan maupun
tangkisan terhadap lawan.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
pertama pencak silat antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan luar dan pukulan depan
(tebak)
Cara melakukannya:
(a) Lakukan sikap awal berhadapan (A dan B).
(b) B melakukan pukulan depan (tebak) ke arah A.
(c) A melakukan tangkisan luar.
(d) Lakukan bergantian.

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 185


(e) Setelah melakukan kembali pada sikap awal.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini selama 2 – 3 menit dan
menghitung berapa kali pukulan dan tangkisan yang dilakukan.

Gambar 4.1 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan


luar dan pukulan depan (tebak)

(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan dalam dan pukulan depan
(tinju)
Cara melakukannya:
(a) Lakukan sikap awal berhadapan (A dan B).
(b) B melakukan pukulan depan {tinju} ke arah A.
(c) A melakukan tangkisan dalam.
(d) Lakukan bergantian.
(e) Setelah melakukan kembali pada sikap awal.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini selama 2 – 3 menit dan
menghitung berapa kali pukulan dan tangkisan yang dilakukan.

Gambar 4.2 Aktivitas pembelaaran keterampilan gerak tangkisan


dalam dan pukulan depan (tinju)

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 186


(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan silang tinggi dan pukulan
ketok
Cara melakukannya:
(a) Lakukan sikap awal berhadapan (A dan B).
(b) B melakukan pukulan ketok ke arah A.
(c) A melakukan tangkisan silang tinggi.
(d) Lakukan bergantian.
(e) Setelah melakukan gerakan kembali pada sikap awal.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini selama 2 – 3 menit dan
menghitung berapa kali pukulan dan tangkisan yang dilakukan.

Gambar 4.3 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan


silang tinggi dan pukulan ketok

(4) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan buang samping dari


tendangan depan
Cara melakukannya:
(a) Lakukan sikap awal berhadapan (A dan B).
(b) B melakukan tendangan depan ke arah A.
(c) A melakukan tangkisan buang samping.
(d) Lakukan bergantian.
(e) Setelah melakukan gerakan kembali pada sikap awal.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini selama 2 – 3 menit dan
menghitung berapa kali tendangan dan tangkisan yang dilakukan.

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 187


Gambar 4.4 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan
buang samping dari tendangan depan

(5) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan dengan kaki tutup depan
dan tendangan depan
Cara melakukannya:
(a) Lakukan sikap awal berhadapan (A dan B).
(b) B melakukan tendangan depan ke arah A.
(c) A melakukan tangkisan dengan kaki tutup depan.
(d) Lakukan bergantian.
(e) Setelah melakukan gerakan kembali pada sikap awal.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini selama 2 – 3 menit dan
menghitung berapa kali tendangan dan tangkisan yang dilakukan.

Gambar 4.5 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan


dengan kaki tutup depan dan tendangan depan

(6) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tutup samping dan tendangan


samping
Cara melakukannya:
(a) Lakukan sikap awal berhadapan (A dan B).
(b) B melakukan tendangan samping ke arah A.

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 188


(c) A melakukan tangkisan dengan kaki tutup samping.
(d) Lakukan betgantian.
(e) Setelah melakukan gerakan kembali ke sikap awal.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini selama 2 – 3 menit dan
menghitung berapa kali tendangan dan tangkisan yang dilakukan.

Gambar 4.6 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tutup


samping dan tendangan samping

c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak rangkaian pertama beladiri pencak silat, sesuai
potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak rangkaian pertama beladiri pencak silat, peserta didik
diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan
bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan bentuk-bentuk
aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak rangkaian pertama
beladiri pencak silat. Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan
hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas
kepada guru.

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 189


3) Kegiatan penutup (10 menit)
Sama dengan konsep kegiatan penutup pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

E. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 2)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
merancang keterampilan gerak beladiri pencak silat, diantaranya:
• Keterampilan rangkaian kedua gerak beladiri pencak silat diantaranya:
tangkisan luar dan pukulan depan (tebak), tangkisan dalam dan pukulan
depan (tinju), tangkisan dalam dan pukulan bawah (sodok), tangkisan atas
dan pukulan pedang atas, tangkisan buang samping dan tendangan depan,
berpasangan, tangkisan dua lengan (sejajar dua tangan, belah tinggi dan
rendah, silang tinggi dan rendah, buang samping), berpasangan, gerak tutup
depan dan tendangan depan, berpasangan, dan gerak tutup samping dan
tendangan samping, berpasangan.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak rangkaian kedua beladiri pencak silat

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 190


Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
gerak rangkaian pertama beladiri pencak silat, dilanjutkan dengan mempelajari
bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak kedua
beladiri pencak silat.
Keterampilan gerak beladiri pencak silat merupakan gabungan beberapa hal
(teknik dasar) yang dilakukan dalam satu rangkaian gerak, dengan tujuan agar
Peserta didik dapat melakukan berbagai macam gerakan.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak kedua
beladiri pencak silat antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan luar dan pukulan depan
(tebak)
Cara melakukannya:
(a) Sikap awal berhadapan (siswa A dan B).
(b) Siswa B melakukan pukulan depan (tebak) ke arah siswa A.
(c) Siswa A melakukan tangkisan luar.
(d) Pembelajaran ini dilakukan secara bergantian.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini selama 2 – 3 menit dan
menghitung berapa kali pukulan dan tangkisan yang dilakukan.

Gambar 4.7 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan luar


dan pukulan depan (tebak)

(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan dalam dan pukulan depan
(tinju)
Cara melakukannya:
(a) Lakukan sikap awal berhadapan (siswa A dan B).
(b) Siswa B melakukan pukulan depan {tinju} ke arah siswa A.
(c) Siswa A melakukan tangkisan dalam.
(d) Pembelajaran ini dilakukan secara bergantian.

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 191


(e) Setelah melakukan kembali pada sikap awal.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini selama 2 – 3 menit dan
menghitung berapa kali pukulan dan tangkisan yang dilakukan.

Gambar 4.8 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan


dalam dan pukulan depan (tinju)

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan dalam dan pukulan bawah
(sodok)
Cara melakukannya:
(a) Lakukan sikap awal berhadapan (siswa A dan B).
(b) Siswa B melakukan pukulan bawah (sodo) ke arah siswa A.
(c) Siswa A melakukan tangkisan dalam.
(d) Pembelajaran ini dilakukan secara bergantian.
(e) Setelah melakukan kembali pada sikap awal.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini selama 2 – 3 menit dan
menghitung berapa kali pukulan dan tangkisan yang dilakukan.

Gambar 4.9 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan dalam


dan pukulan bawah (sodok)

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 192


(4) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan atas dan pukulan pedang
atas
Cara melakukannya:
(a) Lakukan sikap awal berhadapan (siswa A dan B).
(b) Siswa B melakukan pukulan pedang atas ke arah siswa A.
(c) Siswa A melakukan tangkisan atas.
(d) Pembelajaran ini dilakukan secara bergantian.
(e) Setelah melakukan gerakan kembali pada sikap awal.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini selama 2 – 3 menit dan
menghitung berapa kali pukulan dan tangkisan yang dilakukan.

Gambar 4.10 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan


atas dan pukulan pedang atas

(5) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan buang samping dan


tendangan depan, berpasangan
Cara melakukannya:
(a) Lakukan sikap awal berhadapan (A dan B).
(b) B melakukan tendangan depan ke arah A.
(c) A melakukan tangkisan buang samping.
(d) Pembelajaran ini dilakukan secara bergantian.
(e) Setelah melakukan gerakan kembali pada sikap awal.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini selama 2 – 3 menit dan
menghitung berapa kali tendangan dan tangkisan yang dilakukan.

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 193


Gambar 4.11 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan
buang samping dan tendangan depan, berpasangan

(6) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan dua lengan (sejajar dua
tangan, belah tinggi dan rendah, silang tinggi dan rendah, buang samping),
berpasangan
Cara melakukannya:
(a) Sikap awal berhadapan (siswa A dan B).
(b) Siswa B melakukan pukulan ketok ke arah siswa A.
(c) Siswa A melakukan tangkisan silang tinggi.
(d) Pembelajaran ini dilakukan secara bergantian.
(e) Setelah melakukan gerakan kembali pada sikap awal.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini selama 2 – 3 menit dan
menghitung berapa kali pukulan dan tangkisan yang dilakukan.

Gambar 4.12 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tangkisan


dua lengan (sejajar dua tangan, belah tinggi dan rendah, silang
tinggi dan rendah, buang samping), berpasangan

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 194


(7) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tutup depan dan tendangan depan,
berpasangan
Cara melakukannya:
(a) Sikap awal berhadapan (siswa A dan B).
(b) Siswa B melakukan tendangan depan ke arah siswa A.
(c) Siswa A melakukan tangkisan dengan kaki tutup depan.
(d) Pembelajaran ini dilakukan secara bergantian.
(e) Setelah melakukan gerakan kembali pada sikap awal.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini selama 2 – 3 menit dan
menghitung berapa kali tendangan dan tangkisan yang dilakukan.

Gambar 4.13 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tutup


depan dan tendangan depan, berpasangan

(8) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tutup samping dan tendangan


samping, berpasangan
Cara melakukannya:
(a) Sikap awal berhadapan (siswa A dan B).
(b) Siswa B melakukan tendangan samping ke arah siswa A.
(c) Siswa A melakukan tangkisan dengan kaki tutup samping.
(d) Pembelajaran ini dilakukan secara bergantian.
(e) Setelah melakukan gerakan kembali ke sikap awal.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini selama 2 – 3 menit dan
menghitung berapa kali tendangan dan tangkisan yang dilakukan.

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 195


Gambar 4.14 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tutup
samping dan tendangan samping, berpasangan

c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak rangkaian kedua beladiri pencak silat, sesuai
potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak rangkaian kedua beladiri pencak silat, peserta didik
diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan
bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan bentuk-bentuk
aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak rangkaian kedua
beladiri pencak silat. Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan
hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas
kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 196


F. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran keterampilan gerak permainan bola basket.

2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Perhatikan pernyataan-pernyataan dan gambar berikut yang merupakan teknik
gerakan memukul.
a) sikap tegak/sikap awal.
b) kedua lengan di samping pinggang.
c) langkahkan kaki kanan ke depan bersamaan kedua lengan mendorong ke
arah depan.
d) kedua telapak tangan menghadap arah sasaran tumpuan berat badan pada
kaki kanan/depan.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan dan gambar di atas, gerakan tersebut


merupakan teknik pukulan . . . .
a. tebak
b. dorong
c. sodok
d. colok
e. sanggah

2) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.


1) diawali dengan sikap tegak.
2) angkatan kaki dan salah satu kaki ditendangkan ke depan dengan gerak
menyentakan kaki hingga lurus.
3) telapak kaki menghadap arah sasaran.
4) kedua tangan sikap waspada di depan badan.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, gerakan tersebut merupakan teknik


tendangan . . . .

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 197


a. samping
b. membusur
c. depan
d. belakang
e. memutar

3) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.


a) diawali dengan sikap tegak.
b) angkatan kaki dan salah satu kaki ditendangkan ke belakang dengan gerak
menyentakan kaki hingga lurus.
c) dengan posisi badan membelakangi sasaran kedua tangan menyentuh lantai
di depan.
d) telapak kaki menghadap arah sasaran.
e) kedua tangan sikap waspada di depan badan.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, gerakan tersebut merupakan teknik


tendangan . . . .
....
a. samping
b. membusur
c. depan
d. belakang
e. memutar

4) Perhatikan gambar berikut yang merupakan teknik gerakan tangkisan.

Berdasarkan gambar di atas, gerakan tersebut merupakan teknik tangkisan . . . .


a. luar
b. dalam
c. samping
d. bawah
e. atas

5) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut yang merupakan teknik gerakan


tangkisan.

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 198


a) Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua tumit membentuk sudut ± 900.
b) Kedua tangan mengepal di depan dada, dan pandangan ke depan.
c) Geser kaki kiri ke samping kiri bersamaan tangkiskan tangan kanan ke
bawah, dengan posisi sikut tertekuk dan telapak tangan mengepal
menghadap bawah.
d) Kuda-kuda pada kaki kiri.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, gerakan tersebut merupakan teknik


tangkisan . . . .
a. luar
b. dalam
c. samping
d. bawah
e. atas

b. Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan tepat.


1) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak kuda-kuda atau sikap pasang
dalam pencak silat.
2) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak elakan dalam pencak silat.
3) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak tangkisan dalam pencak silat.
4) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak pukulan dalam pencak silat.
5) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak tendangan dalam pencak silat.

c. Buatlah salah satu tugas berikut ini.


1) Membuat kliping dan gambar-gambar atlet beladiri pencak silat baik
nasional yang meliputi: riwayat singkat pribadi dan prestasinya secara
berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat
diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet, atau
sumber lainnya.
2) Membuat makalah tentang aktivitas gerak beladiri pencak silat secara
berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat
diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet, atau
sumber lainnya.

3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas keterampilan gerak beladiri pencak silat.

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 199


a) Butir Tes
Lakukan aktivitas keterampilan gerak sikap kuda-kuda, pola langkah, pukulan,
tangkisan, tendangan, dan elakan dalam pencak silat. Unsur-unsur yang dinilai
adalah kesesuaian melakukan gerakan (penilaian proses) meliputi: sikap awal,
pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.
b) Petunjuk asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
(1) Isikan identitas peserta didik.
(2) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak,
sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
c) Rubrik asesmen keterampilan gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar asesmen).

Nama :____________________________ Kelas: __________

Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

d) Pedoman penskoran
• Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
• Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 200


Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik

Pelaksanaan
Nama Peserta Sikap Awal Sikap Akhir Skor
No Gerakan
Didik Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

b. Instrumen untuk Penilaian Produk


1) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan
Rangkaian Gerak Pukulan, Tangkisan, Tendangan, dan Elakan Secara Terpisah
untuk Perorangan Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)

2) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan


Rangkaian Gerak Pukulan, Tangkisan, Tendangan, dan Elakan Secara Terpisah
untuk Seluruh Peserta Didik).

Nama Peserta Percobaan I Percobaan II Skor


No Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Didik Ulangan norma) Ulangan norma)
Terbaik
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

3) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Rangkaian Gerak


Sederhana Secara Terpisah Peserta Didik).

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 201


Nama :
Kelas :
Hasil Uji Gerak rangkaian sederhana
Kesempatan didapat
Keterampilan dilakukan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......

4) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Rangkaian Gerak


Sederhana Secara Perorangan Peserta Didik).

Hasil Uji Keterampilan


Persentasi
Nama Peserta Keterampilan
No Kesempatan GB /K X
Didik Gerak dilakukan
yang didapat 100% = .......
dengan benar
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

c. Pengolahan Nilai Uji Keterampilan


Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:
1) Skor keterampilan proses gerak peserta didik: 80.
2) Skor keterampilan produk gerak (dari contoh di atas diambil salah satu
sesuai dengan kategori gerak (tertutup/terbuka/diskrit/kontinum, dan lain-
lain), diujikan secara terpisah atau terintegrasi dalam permainan): 90.
Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan
tujuan akhir dari pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan proses
gerak, dan 30% untuk skor keterampilan produk gerak), maka skor akhir
keterampilan gerak adalah:

80 X 70% = 56 ditambah dengan


90 X 30% = 27 sama dengan 83

4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 202


G. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

H. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Sama dengan konsep remedial pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.
2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

I. Interaksi dengan Orang Tua


Sama dengan konsep interaksi dengan orang tua pada aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak permainan bola basket.

J. Lembar Kegiatan Peserta Didik

Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : F / XI

1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

2. Panduan aktivitas pembelajaran


a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 9 orang.
b. Lakukan aktivitas rancangan keterampilan gerak rangkaian beladiri pencak
silat secara berpasangan dengan temanmu satu kelompok.
c. Perhatikan penjelasan berikut ini:
Cara melakukan rancangan keterampilan gerak rangkaian beladiri pencak
silat antara lain:
1) Keterampilan rancangan keterampilan gerak rangkaian pertama beladiri
pencak silat.
2) Keterampilan rancangan keterampilan gerak rangkaian kedua beladiri
pencak silat.

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 203


K. Bahan Bacaan Peserta Didik
1. Materi keterampilan gerak beladiri pencak silat. Untuk membantu dalam
mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah,
koran, internet, atau sumber lainnya.
2. Peraturan beladiri pencak silat yang standar. Untuk membantu dalam
mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah,
koran, internet, atau sumber lainnya.
3. Mengamati video pembelajaran materi keterampilan gerak beladiri pencak
silat dengan dibantu oleh orangtua, kakak atau saudara. Untuk membantu
dalam mencari video pembelajaran tersebut, dapat diperoleh melalui:
internet atau sumber lainnya.

L. Bahan Bacaan Guru


1. Bentuk-bentuk teknik dasar beladiri pencak silat.
2. Bentuk-bentuk permainan sederhana dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi dalam beladiri pencak silat.
3. Video pembelajaran teknik dasar beladiri pencak silat.
4. Peraturan beladiri pencak silat yang standar.

Aktivitas Pembelajaran Beladiri 204


Penerbit Erlangga Jakarta, 2022
Buku Panduan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMA/MA Kelas XI
Penulis: Muhajir
ISBN: ........................................

Keterampilan Gerak, Pengetahuan Gerak, Pengembangan Karakter, dan


Internalisasi Nilai-Nilai Gerak Atletik Melalui (Jalan Cepat, Lari
Sambung/Estafet, Lompat Jangkit, dan Lempar Lembing).
(Pilih Salah Satu Materi atau Lebih Sesuai dengan Kondisi Sekolah)

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


Kelas/Semester : XI / .....
Pokok Bahasan : Atletik
Sub Pokok Bahasan : Keterampilan Gerak Jalan Cepat
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri dan Gotong Royong
Alokasi Waktu : 2 Kali Pertemuan ( 4 JP )

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam merancang dan mampu


mempraktikkan keterampilan gerak start, gerakan jalan cepat, dan memasuki
garis finis jalan cepat sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki serta
mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan
menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai,
pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat
menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

B. Deskripsi Materi

Pada unit pembelajaran 5 ini peserta didik dapat merancang fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan keterampilan gerak start, gerakan jalan
cepat, dan memasuki garis finis jalan cepat. Kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan perencanaan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas merancang

Aktivitas Pembelajaran Atletik 205


keterampilan gerak start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis jalan
cepat, guru menutup pelajaran dengan pendinginan, dan menyampaikan
simpulan serta berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, pembelajaran
dapat dilakukan dengan perlombaan jalan cepat dengan menggunakan peraturan
yang dimodifikasi dengan menekankan pada nilai-nilai mandiri dan gotong
royong.
Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas merancang keterampilan
gerak start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis jalan cepat dapat
dilakukan dengan memodifikasi gerakan.
Idealnya adalah menggunakan gerakan-gerakan yang standar agar peserta
didik lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Asesmen yang dilakukan guru
meliputi: asesmen sikap dengan menggunakan jurnal, asesmen pengetahuan
dengan melakukan tes tertulis yang dilakukan diakhir pertemuan, serta asesmen
keterampilan dengan tes unjuk kerja.

C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini merancang dan
mempraktikkan keterampilan gerak start, gerakan jalan cepat, dan memasuki
garis finis jalan cepat yang prinsip gerakannya berpusat pada gerakan start,
gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis jalan cepat.
Tujuan dari pembelajaran gerakan start, gerakan jalan cepat, dan memasuki
garis finis jalan cepat adalah untuk meningkatkan kemampuan keterampilan
gerak start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis jalan cepat.
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan
keterampilan gerak jalan cepat akan membantu peserta didik untuk melakukan
jalan cepat dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan demikian aktivitas
jasmani yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang pada peningkatan
kebugaran jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai rancangan
keterampilan gerak start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis jalan
cepat?

Aktivitas Pembelajaran Atletik 206


D. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1)
1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
merancang keterampilan gerak jalan cepat, diantaranya:
• Keterampilan gerak jalan cepat diantaranya: jalan cepat permainan (hitam-
hijau), dilakukan berpasangan dan berkelompok, jalan cepat dengan
menangkap bola yang dilambung, lomba jalan cepat mengambil bola
dilakukan berpasangan dan berhadapan, jalan cepat dengan langkah kaki
lebar, mengikuti garis pada lintasan, jalan cepat pada garis lurus melewati
tanda titik-titik untuk mengatur lebar langkah, jalan cepat berkelompok 4 - 7
orang dalam satu formasi berbanjar, dan jalan cepat berkelompok 4 - 7 orang
dalam satu formasi berbanjar menggunakan tongkat estafet.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama dengan konsep materi pembelajaran remedial pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

c. Materi Pembelajaran Pengayaan


Sama dengan konsep materi pembelajaran pengayaan pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1) Membaca kembali Modul Ajar (MA) yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
2) Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan jalan cepat.
3) Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
a) Lembar kerja siswa (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator
tugas gerak.
b) Startblock atau sejenisnya.
c) Tali pembatas
d) Bendera start
e) Peluit dan stopwatch.
f) Lapangan atletik atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).

b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:

Aktivitas Pembelajaran Atletik 207


1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
a) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di
lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta
didik.
b) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan
peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
c) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik
tersebut untuk berisitirahat di kelas.
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga
bagi kesehatan dan kebugaran.
e) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
f) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah
proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian
kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan jalan cepat.
g) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas
merancang keterampilan gerak start, langkah kaki, ayunan lengan, posisi
tubuh/kemiringan tubuh, dan memasuki garis finish jalan cepat.
h) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas merancang
keterampilan gerak jalan cepat, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar
Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-
nilai karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan:
menganalisis aktivitas merancang keterampilan gerak start, langkah kaki,
ayunan lengan, posisi tubuh/kemiringan tubuh, dan memasuki garis finish
jalan cepat menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan
yaitu: mempraktikkan aktivitas merancang keterampilan gerak start, langkah
kaki, ayunan lengan, posisi tubuh/kemiringan tubuh, dan memasuki garis
finish jalan cepat.
i) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam
materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan.
Pemanasan dalam bentuk permainan. Nama permainannya adalah
berkumpul dengan berjalan ke suatu sasaran.
j) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen
keterampilan gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan
dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi
dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian,

Aktivitas Pembelajaran Atletik 208


berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri,
serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari.

2) Kegiatan inti (70 menit)


Setelah peserta didik melakukan pemanasan dalam bentuk permainan sederhana
yaitu permainan berkumpul dengan berjalan ke suatu sasaran, dilanjutkan
dengan mempelajari aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak start,
gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finish jalan cepat.
Peserta didik diminta untuk merancang dan mempraktikkan aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak start, gerakan jalan cepat, dan
memasuki garis finish jalan cepat.
Berdasarkan hasil rancangan tersebut, peserta didik diminta untuk membuat
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finish jalan
cepat. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah dirumuskan dengan teman sekelompoknya. Jika peserta
didik menemukan kesulitan, minta bantuan kepada guru.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak start,
gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finish jalan cepat adalah sebagai berikut:

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak jalan cepat permainan (hitam-hijau),


dilakukan berpasangan dan berkelompok
Cara melakukannya:
(1) Pemain kelompok A diberi nama Hitam.
(2) Pemain kelompok B diberi nama Hijau.
(3) Setiap pemain berhadapan sikap melangkah.
(4) Nama kelompok yang disebut lari berbalik ke belakang dan yang tidak
disebut mengejar.
(5) Cara penyebutan nama kelompok (Hi.......tam/jau).
(6) Yang tidak dapat mengejar atau dapat dikejar menggendong.
(7) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 209


(8) Peserta didik diminta
untuk melakukan
gerakan ini sebanyak 3 –
5 kali secara
berkelompok.

Gambar 5.1 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak


jalan cepat permainan (hitam-hijau), dilakukan berpasangan
dan berkelompok

b) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak jalan cepat dengan menangkap bola


yang dilambung
Cara melakukannya:
(1) Aktivitas pembelajaran dilakukan secara berkelompok.
(2) Pembelajaran dilakukan gerakan jalan cepat setelah bola dilambungkan ke
depan ke atas oleh pelambung bersamaan aba-aba “Ya”.
(3) Kemudian bola ditangkap sebelum jatuh ke lantai.
(4) Pembelajaran ini dilakukan bergantian yang melambung bola dan yang
berjalan menangkap bola.
(5) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(6) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok.

Gambar 5.2 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak jalan cepat dengan


menangkap bola yang dilambung

Aktivitas Pembelajaran Atletik 210


c) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak dengan lomba jalan cepat mengambil
bola dilakukan berpasangan dan berhadapan
Cara melakukannya:
(1) Aktivitas pembelajaran diawali dengan diletakkan bola pada garis tengah
lapangan basket/voli atau halaman sekolah.
(2) Peserta didik berdiri dan melakukan gerakan start berdiri pada garis start,
menghadap arah bola.
(3) Selanjutnya setelah ada aba-aba ”ya”, lakukan jalan cepat ke arah bola dan
mengambilnya.
(4) Peserta didik yang lebih awal menyentuh bola dinyatakan sebagai
pemenang.
(5) Peserta didik diminta
untuk melakukan
gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari
guru.
(6) Peserta didik diminta
untuk melakukan
gerakan ini sebanyak 3 –
5 kali secara
berkelompok.
Gambar 5.3 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
dengan lomba jalan cepat mengambil bola dilakukan
berpasangan dan berhadapan

d) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak jalan cepat dengan langkah kaki lebar,
mengikuti garis pada lintasan
Cara melakukannya:
(1) Aktivitas pembelajaran dilakukan secara perorangan atau berkelompok.
(2) Pembelajaran dilakukan menggunakan gerakan jalan cepat dengan langkah
mengikuti garis pada lintasan.
(3) Badan dicondongkan ke depan dan pandangan lurus ke depan.
(4) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(5) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 211


Gambar 5.4 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak jalan cepat
dengan langkah kaki lebar, mengikuti garis pada lintasan

e) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak jalan cepat pada garis lurus melewati
tanda titik-titik untuk mengatur lebar langkah
Cara melakukannya:
(1) Aktivitas pembelajaran dilakukan secara perorangan, berpasangan atau
berkelompok.
(2) Aktivitas pembelajaran dilakukan menggunakan gerakan jalan cepat dengan
mengitari lapangan basket/voli/sepak bola atau halaman sekolah.
(3) Peserta didik diminta
untuk melakukan
gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari
guru.
(4) Peserta didik diminta
untuk melakukan
gerakan ini sebanyak 3 –
5 kali secara
berkelompok.
Gambar 5.5 Aktivitas pembelajaran eterampilan gerak jalan
cepat pada garis lurus melewati tanda titik-titik untuk
mengatur lebar langkah

f) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak jalan cepat berkelompok 4 - 7 orang


dalam satu formasi berbanjar
Cara melakukannya:
(1) Aktivitas pembelajaran dilakukan secara berkelompok.
(2) Peserta didik yang paling depan memberikan aba-aba "ya".

Aktivitas Pembelajaran Atletik 212


(3) Peserta didik yang berada di belakang berjalan ke depan melewati samping
formasi barisan dengan gerakan jalan cepat, dan seterusnya.
(4) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(5) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok.

Gambar 5.6 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak jalan cepat


berkelompok 4 - 7 orang dalam satu formasi berbanjar

g) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak jalan cepat berkelompok 4 - 7 orang


dalam satu formasi berbanjar menggunakan tongkat estafet
Cara melakukannya:
(1) Aktivitas pembelajaran diawali dengan salah seorang peserta didik
mengoper tongkat ke belakang dengan cara dijulurkan ke belakang.
(2) Kemudian peserta didik yang berada di belakang mengambilnya, dan yang
terakhir menerima tongkat berlari ke barisan depan sambil membawa
tongkat, dan kembali memberikan pada yang di belakangnya.
(3) Peserta didik diminta
untuk melakukan
gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari
guru.
(4) Peserta didik diminta
untuk melakukan
gerakan ini sebanyak 3 –
5 kali secara
berkelompok.
Gambar 5.7 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak jalan
cepat berkelompok 4 - 7 orang dalam satu formasi berbanjar
menggunakan tongkat estafet

Aktivitas Pembelajaran Atletik 213


c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak start, teknik jalan cepat, dan teknik melewati garis
finish, sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak jalan cepat, peserta didik diminta untuk menuliskan
kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak jalan cepat. Kemudian peserta didik
diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam
buku catatan atau buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama dengan konsep kegiatan penutup pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

E. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 2)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
perlombaan jalan cepat menggunakan peraturan dimodifikasi, diantaranya:
• Keterampilan gerak jalan cepat dalam bentuk perlombaan menempuh jarak
3.000 meter menggunakan peraturan yang dimodifikasikan.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 214


b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan perlombaan jalan cepat

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan


gerak jalan cepat, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas pembelajaran
perlombaan jalan cepat dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi.
Perlombaan jalan cepat menggunakan peraturan yang dimodifikasi
merupakan menggabungkan gerak-keterampilan gerak yang telah dipelajari,
mulai dari start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finish, dengan tujuan
agar Peserta didik dapat melakukan jalan cepat dengan berbagai macam gerakan.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran keterampilan perlombaan jalan cepat
menggunakan peraturan yang dimodifikasi antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak berlomba jalan cepat pada lintasan
lurus
Cara melakukannya:
(a) Berjalan sepanjang lintasan dan upayakan agar telapak kaki mengikuti
sebuah garis lurus.
(b) Menjaga agar badan bergerak pada jalur lurus sehingga tidak terjadi
pengurangan jangkauan langkah ataupun kecepatan.
(c) Berkonsentrasi pada gerak sebelah kaki dalam tahap penarikan dengan
menancapkan tumit pada tanah dan berkonsentrasi pada gerak tersebut oleh
kaki yang lain, kemudian perhatikan kedua kaki.
(d) Seperti pembelajaran (3) tetapi berkonsentrasi pada kaki pendorong.
(e) Lakukan pembelajaran di atas berulang kali, pertaa dengan satu kaki
kemudian dengan kedua belah kaki.
(f) Dengan langkah terkontrol, lakukan langkah-langkah percepatan dan
perubahan-perubahan irama jalan, pada jarak-jarak yang pendek.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 215


(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(h) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali secara berkelompok.

(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak perlombaan jalan cepat pada tikungan
Cara melakukannya:
(a) Badan dan kepala diusahakan tetap vertikal, lengan bengkok pada siku
dengan sudut ±90º.
(b) Kaki belakang setelah melakukan dorongan dengan sempurna, bergerak
maju ke depan, bengkok dan ujung jari kaki dekat dengan tanah.
(c) Kaki depan ditarik ke belakang dan diluruskan sampai mencapai penarikan
dan dorongan.
(d) Kaki-kaki bergerak pada satu garis dalam arah jalan cepat dan titik pusat
gravitasi menempuh jalur yang sama.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali secara berkelompok.

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak perlombaan jalan cepat menempuh


jarak 200 meter
Cara melakukannya:
(a) Start
Cara melakukannya:
• Start perlombaan jalan cepat dilakukan dengan start berdiri.
• Start pada jalan cepat ini kurang berpengaruh terhadap hasil
perlombaan maka tidak ada teknik khusus yang harus dipelajari atau
dilatih.
• Sikap start pada umumnya adalah sebagai berikut.
o Pada aba “bersedia”, peserta didik menepatkan kaki kiri di
belakang garis start, kaki kanan di belakang kaki kiri, badan agak
condong ke depan, tangan bergantung kendor.
o Pada “bunyi pistol” atau aba “Ya!”, segera langkahkan kaki kanan
ke muka, dan terus jalan.
(b) Langkah
Cara melakukannya:
• Dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke muka, lutut
terlipat, tungkai badan bergantung ke muka, karena ayunan paha ke

Aktivitas Pembelajaran Atletik 216


muka tungkai bawah ikut terayun ke muka, lutut menjadi lurus,
kemudian menapak ke tumit terlebih dahulu menyentuh tanah.
• Bersamaan dengan ayunan kaki tersebut kaki tumpu menolak dengan
mengangkat tumit selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah
berganti menjadi kaki ayun.
(c) Kecondongan badan sedikit ke depan dengan ayunan lengan
Cara melakukannya:
• Siku dilipat lebih kurang 90 derajat.
• Ayunan lengan arahnya lebih masuk, gerakan lengan seirama dengan
langkah kaki.
(d) Finish
Cara melakukannya:
• Tidak ada gerakan khusus untuk memasuki garis finish.
• Umumnya jalan terus hingga melewati garis finish, baru dikendorkan
keceppatan jalannya setelah melewati jarak lima meter.
• Untuk memperoleh langkah-langkah yang tidak sampai terangkat
sehingga melayang, maka pemindahan berat badan dari satu kaki ke
kaki lain harus nampak jelas pada gerak panggul.
• Pembelajaran jalan cepat menempuh jarak 200 meter dilakukan dengan
kecepatan maksimal (pengerahan tanaga 85-95%) dilakukan dengan
pengulangan 10-15 kali dengan istirahat atau pemulihan tenaga 2-3
menit.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali secara berkelompok.

(4) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak perlombaan jalan cepat menempuh


jarak 500 meter
Cara melakukannya:
(a) Pembelajaran jalan cepat dengan menempuh jarak 500 meter sama dengan
pembelajaran jalan cepat menempuh jarak 200 meter, akan tetapi dilakukan
dengan kecepatan sub-maksimal dengan pengulangan antara 6-12 kali
dengan istirahat atau pemulihan antara 3 - 4 menit.
(b) Setelah melakukan gerakan-gerakan di atas dilanjutkan dengan
pembelajaran jalan cepat menempuh jarak 1.000 meter.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 217


(c) Pembelajaran ini dilakukan sama dengan pembelajaran di atas, akan tetapi
dilakukan dalam berntuk perlombaan, yaitu dimulai dari gerakan start
berdiri sampai dengan finish.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali secara berkelompok.

Gambar 5.8 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak lomba jalan


cepat menempuh jarak 1.000 m dan 3.000 m

c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak perlombaan jalan cepat, sesuai potensi dan
kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran keterampilan gerak perlombaan
jalan cepat menggunakan peraturan yang dimodifikasi, peserta didik
diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan
bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas
pembelajaran keterampilan gerak perlombaan jalan cepat menggunakan
peraturan yang dimodifikasi. Kemudian peserta didik diminta untuk
melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 218


3) Kegiatan penutup (10 menit)
Sama seperti pada pertemuan pertama.

3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

F. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran keterampilan gerak permainan bola basket.

2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Jalan cepat atau racewalking atau race walking merupakan cabang olahraga atletik
yaitu: berjalan gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus
dengan tanah. Dalam melakukan jalan cepat setiap kali melangkah, kaki depan
harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang . . . .
a. meninggalkan tanah
b. menyentuh tanah
c. dibengkokkan
d. diluruskan
e. ditekuk dan rileks
2) Cara melakukan teknik jalan cepat dengan cara kaki melangkah bergerak maju,
kaki harus tetap berhubungan dengan tanah sebelum kaki satunya meninggalkan
tanah, kaki yang bertumpu harus diluruskan setidaknya dalam keadaan . . . .
a. diluruskan dan rileks
b. dibengkokkan dan rileks
c. vertikal atau tegak
d. horizontal dan rileks
e. diluruskan dan dibengkokkan

3) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.


a) Berjalan sepanjang lintasan dan upayakan agar telapak kaki mengikuti
sebuah garis lurus.
b) Menjaga agar badan bergerak pada jalur lurus sehingga tidak terjadi
pengurangan jangkauan langkah ataupun kecepatan.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 219


c) Berkonsentrasi pada gerak sebelah kaki dalam tahap penarikan dengan
menancapkan tumit pada tanah dan berkonsentrasi pada gerak tersebut oleh
kaki yang lain, kemudian perhatikan kedua kaki.
d) Seperti latihan (3) tetapi berkonsentrasi pada kaki pendorong.
e) Dengan langkah terkontrol, lakukan langkah-langkah percepatan dan
perubahan-perubahan irama jalan, pada jarak-jarak yang pendek.

Pernyataan-pernyataan tersebut merupakan gerakan jalan cepat pada . . . .


a. gerakan melangkah
b. gerakan menginjak tanah
c. gerakan menekuk lutut
d. lintasan lurus
e. lintasan tikungan

4) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.


a) Badan dan kepala diusahakan tetap vertikal, lengan bengkok pada siku
dengan sudut ±90º.
b) Kaki belakang setelah melakukan dorongan dengan sempurna, bergerak
maju ke depan, bengkok dan ujung jari kaki dekat dengan tanah.
c) Kaki depan ditarik ke belakang dan diluruskan sampai mencapai penarikan
dan dorongan.
d) Kaki-kaki bergerak pada satu garis dalam arah jalan cepat dan titik pusat
gravitasi menempuh jalur yang sama.

Pernyataan-pernyataan tersebut merupakan gerakan jalan cepat pada . . . .


a. gerakan melangkah
b. gerakan menginjak tanah
c. gerakan menekuk lutut
d. lintasan lurus
e. lintasan tikungan

5) Di dalam perlombaan jalan cepat, hal yang harus diperhatikan oleh setiap pejalan
cepat adalah hal gerak langkah maju ke depan dengan salah satu kaki selalu
tetap kontak dengan tanah. Urutan teknik jalan cepat adalah . . . .
a. start, teknik jalan cepat, finis
b. start, langkah kaki, finis
c. start, langkah kaki, ayunan lengan
d. langkah kaki, ayunan lengan, finis
e. melangkah, ayunan lengan, finis

Aktivitas Pembelajaran Atletik 220


b. Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan tepat.
1) Jelaskan cara melakukan jalan cepat permainan (hitam-hijau), dilakukan
berpasangan dan berkelompok.
2) Jelaskan cara melakukan start jalan cepat.
3) Jelaskan cara melakukan jalan cepat pada lintasan lurus.
4) Jelaskan cara melakukan jalan cepat pada tikungan.
5) Tuliskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan jalan cepat.

c. Buatlah salah satu tugas berikut ini.


1) Membuat kliping dan gambar-gambar atlet jalan cepat baik nasional yang
meliputi: riwayat singkat pribadi dan prestasinya secara berkelompok. Untuk
membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat diperkaya melalui
informasi melalui: buku, majalah, koran, internet, atau sumber lainnya.
2) Membuat makalah tentang aktivitas keterampilan gerak jalan cepat secara
berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat
diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet, atau
sumber lainnya.

3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas keterampilan gerak jalan cepat.
a) Butir tes
Lakukan aktivitas pembelajaran keterampilan gerak start, langkah kaki, ayunan
lengan, dan memasuki garis finis jalan cepat. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesesuaian melakukan gerakan (penilaian proses) meliputi: sikap awal,
pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.
b) Petunjuk asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
(1) Isikan identitas peserta didik.
(2) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak,
sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
c) Rubrik asesmen keterampilan gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar asesmen).

Aktivitas Pembelajaran Atletik 221


Nama :____________________________ Kelas: __________

Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata

Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik.

Pelaksanaan Sikap
Nama Peserta Sikap Awal
No Gerakan Akhir Skor Akhir
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

b. Instrumen untuk Penilaian Produk


1) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan
Gerak Start, Langkah Kaki, Ayunan Lengan, dan Memasuki Garis Finis Jalan
Cepat Secara Terpisah untuk Perorangan Peserta Didik).

Aktivitas Pembelajaran Atletik 222


Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)

2) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan


Gerak Start, Langkah Kaki, Ayunan Lengan, dan Memasuki Garis Finis Jalan
Cepat Secara Terpisah untuk Seluruh Peserta Didik).

Nama Peserta Percobaan I Percobaan II Skor


No Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Didik Ulangan norma) Ulangan norma)
Terbaik
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

3) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Perlombaan Jalan


Cepat Menempuh Jarak 3.000 Meter Secara Terpisah Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Rangkaian gerakan dilakukan
Kesempatan didapat
Keterampilan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......

4) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Perlombaan Jalan


Cepat Menempuh Jarak 3.000 Meter Secara Perorangan Peserta Didik).
Hasil Uji Keterampilan
Persentasi
Nama Peserta Rangkaian gerakn
No Kesempatan GB /K X
Didik dilakukan dengan
yang didapat 100% = .......
benar
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

Aktivitas Pembelajaran Atletik 223


c. Pengolahan Nilai Uji Keterampilan
Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:
1) Skor keterampilan proses gerak peserta didik: 80.
2) Skor keterampilan produk gerak (dari contoh di atas diambil salah satu
sesuai dengan kategori gerak (tertutup/terbuka/diskrit/kontinum, dan lain-
lain), diujikan secara terpisah atau terintegrasi dalam permainan): 90.
Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan
tujuan akhir dari pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan proses
gerak, dan 30% untuk skor keterampilan produk gerak), maka skor akhir
keterampilan gerak adalah:

80 X 70% = 56 ditambah dengan


90 X 30% = 27 sama dengan 83

4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

G. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

H. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Sama dengan konsep remedial pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

I. Interaksi dengan Orang Tua


Sama dengan konsep interaksi dengan orang tua pada aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak permainan bola basket.

J. Lembar Kegiatan Peserta Didik

Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : F / XI

Aktivitas Pembelajaran Atletik 224


1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.
2. Panduan aktivitas pembelajaran
a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 9 orang.
b. Lakukan aktivitas pembelajaran keterampilan gerak jalan cepat secara
berpasangan dengan temanmu satu kelompok.
c. Perhatikan penjelasan berikut ini:
Cara melakukan aktivitas pembelajaran keterampilan gerak jalan cepat
antara lain:
1) Keterampilan gerak start, langkah kaki, ayunan lengan, posisi tubuh/
kemiringan tubuh, dan memasuki garis finish jalan cepat.
2) Keterampilan gerak jalan cepat dalam bentuk perlombaan menempuh
jarak 3.000 meter menggunakan peraturan yang dimodifikasikan.

K. Bahan Bacaan Peserta Didik


1. Materi keterampilan gerak jalan cepat. Untuk membantu dalam mencari
sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah, koran,
internet, atau sumber lainnya.
2. Peraturan jalan cepat yang standar. Untuk membantu dalam mencari sumber
bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah, koran, internet,
atau sumber lainnya.
3. Mengamati video pembelajaran materi keterampilan gerak jalan cepat
dengan dibantu oleh orangtua, kakak atau saudara. Untuk membantu dalam
mencari video pembelajaran tersebut, dapat diperoleh melalui: internet atau
sumber lainnya.

L. Bahan Bacaan Guru


1. Bentuk-bentuk teknik dasar jalan cepat.
2. Bentuk-bentuk permainan sederhana dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi dalam jalan cepat.
3. Video pembelajaran teknik dasar jalan cepat.
4. Peraturan jalan cepat.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 225


Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Kelas/Semester : XI / .....
Pokok Bahasan : Atletik
Sub Pokok Bahasan : Keterampilan Gerak Lari Sambung/Estafet
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri dan Gotong Royong
Alokasi Waktu : 2 Kali Pertemuan ( 4 JP )

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam merancang dan mampu


mempraktikkan keterampilan gerak start, gerakan lari sambung/estafet, dan
memasuki garis finish lari sambung/estafet sesuai potensi dan kreativitas yang
dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan
meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi,
kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi
diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari.

B. Deskripsi Materi

Pada unit pembelajaran 5 ini peserta didik dapat merancang fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan keterampilan gerak start, gerakan lari
sambung/estafet, dan memasuki garis finish lari sambung/estafet. Kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan perencanaan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas merancang
keterampilan gerak start, gerakan lari sambung/ estafet, dan memasuki garis finish
lari sambung/estafet, guru menutup pelajaran dengan pendinginan, dan
menyampaikan simpulan serta berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, pembelajaran
dapat dilakukan dengan perlombaan lari sambung/estafet dengan menggunakan
peraturan yang dimodifikasi dengan menekankan pada nilai-nilai mandiri dan
gotong royong.
Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas merancang keterampilan
gerak start, gerakan lari sambung/estafet, dan memasuki garis finish lari
sambung/estafet dapat dilakukan dengan memodifikasi gerakan.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 226


Idealnya adalah menggunakan gerakan-gerakan yang standar agar peserta
didik lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Asesmen yang dilakukan guru
meliputi: asesmen sikap dengan menggunakan jurnal, asesmen pengetahuan
dengan melakukan tes tertulis yang dilakukan diakhir pertemuan, serta asesmen
keterampilan dengan tes unjuk kerja.

C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini merancang dan
mempraktikkan merancang keterampilan gerak start, gerakan lari
sambung/estafet, dan memasuki garis finish lari sambung/estafet yang prinsip
gerakannya berpusat pada gerakan start, gerakan lari sambung/estafet, dan
memasuki garis finish lari sambung/estafet.
Tujuan dari pembelajaran merancang keterampilan gerak start, gerakan lari
sambung/estafet, dan memasuki garis finish lari sambung/estafet adalah untuk
meningkatkan kemampuan keterampilan gerak start, gerakan lari
sambung/estafet, dan memasuki garis finish lari sambung/estafet.
Kemampuan peserta didik untuk mengevaluasi dan mempraktikkan
keterampilan gerakan lari sambung/estafet akan membantu peserta didik untuk
melakukan lari sambung/estafet dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan
demikian aktivitas jasmani yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang
pada peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai rancangan
keterampilan gerak start, gerakan lari sambung/ estafet, dan memasuki garis
finish lari sambung/estafet?

D. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
merancang keterampilan gerak lari sambung/estafet, diantaranya:
• Keterampilan gerak lari sambung/estafet diantaranya: memegang tongkat
estafet lari sambung/estafet dan penyerahan tongkat estafet.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama dengan konsep materi pembelajaran remedial pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 227


c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama dengan konsep materi pembelajaran pengayaan pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1) Membaca kembali Modul Ajar (MA) yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
2) Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan lari sambung/
estafet.
3) Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
a) Lembar kerja siswa (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator
tugas gerak.
b) Start block atau sejenisnya.
c) Tongkat estafet
d) Tali pembatas
e) Bendera start
f) Peluit dan stopwatch
g) Lapangan atletik atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).

b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:

1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)


a) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di
lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta
didik.
b) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan
peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
c) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik
tersebut untuk berisitirahat di kelas.
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga
bagi kesehatan dan kebugaran.
e) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
f) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah
proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian

Aktivitas Pembelajaran Atletik 228


kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan lari sambung/
estafet.
g) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas
merancang keterampilan gerak start, gerakan lari sambung/estafet, dan
memasuki garis finish lari sambung/estafet.
h) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas merancang
keterampilan gerak lari sambung/estafet, baik kompetensi sikap (Profil
Pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu
pengembangan nilai-nilai karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi
pengetahuan: menganalisis aktivitas merancang keterampilan gerak start,
gerakan lari sambung/estafet, dan memasuki garis finish lari sambung/estafet
menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu:
mempraktikkan aktivitas merancang keterampilan gerak start, gerakan lari
sambung/estafet, dan memasuki garis finish lari sambung/estafet.
i) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam
materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan.
Pemanasan dalam bentuk permainan. Nama permainannya berkumpul
dengan berlari ke suatu sasaran.
j) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen
keterampilan gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan
dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi
dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian,
berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri,
serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari.

2) Kegiatan inti (70 menit)


Setelah peserta didik melakukan pemanasan dalam bentuk permainan sederhana
yaitu permainan berkumpul dengan berlari ke suatu sasaran, dilanjutkan dengan
mempelajari aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak start, gerakan
lari sambung/estafet, dan memasuki garis finish lari sambung/estafet. Peserta
didik diminta untuk merancang dan praktikkan aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak start, gerakan lari sambung/estafet, dan memasuki
garis finish lari sambung/ estafet.
Berdasarkan hasil rancangan tersebut, peserta didik diminta untuk membuat
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak start, gerakan lari sambung/estafet, dan memasuki garis finish
lari sambung/estafet.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 229


Peserta didik diminta untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah dirumuskan dengan teman sekelompoknya. Jika peserta
didik menemukan kesulitan, minta bantuan kepada guru.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak start,
gerakan lari sambung/estafet, dan memasuki garis finish lari sambung/estafet
adalah sebagai berikut:

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak memegang tongkat estafet lari sambung/estafet
Pegangan tongkat estafet bebas, boleh dengan tangan kanan atau kiri menurut
kebutuhan. Keterampilan gerak memegang tongkat dapat dibedakan menjadi
dua.
(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak memegang tongkat ketika start
Cara melakukannya:
(a) Memegang tongkat dengan pangkal ibu jari, jari kelingking, dan jari
manis sehingga ketika start, ibu jari dan telunjuk menjadi tumpuan berat
badan.
(b) Memegang tongkat dengan pangkal ibu jari dan jari tengah hingga
ketika start ibu jari dan telunjuk menjadi tumpuan berat berat badan di
atas garis start.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sampai merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 5.9 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak memegang


tongkat ketika start

(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak memegang tongkat tongkat


ketika akan memberikan tongkat
Cara melakukannya:

Aktivitas Pembelajaran Atletik 230


(a) Gerakan ini adalah tongkat dipegang agak ke ujung belakang.
(b) Untuk pelari pertama, gerakan ini harus dimulai ketika start.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini
berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana
yang mudah dilakukan.

Gambar 5.10 Aktivitas pembelajaran


keterampilan gerak memegang tongkat
tongkat ketika akan memberikan tongkat

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menerima tongkat tongkat


estafet
Cara melakukannya:
(a) Cara visual
Cara visual adalah cara menerima tongkat dengan melihat kebelakang
sebelum tongkat berpindah tangan dilakukan.
Cara melakukannya:
• Tangan yang menerima harus diluruskan kebelakang dengan
telapak tangan menghadap ke atas, keempat jari rapat, dan ibu jari
terbuka.
• Tangan yang menerima tongkat diayunkan kebelakang dengan
sikap telapak tangan menghadap kebelakang dan keempat jari
terbuka kearah dalam.
• Tangan yang menerima tongkat dijulurkan kebelakang serong
bawah dengan telapak tangan menghadap belakang serong atas
dan keempat jari rapat menuju luar. Sementara itu, ibu jari terbuka
menuju dalam.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sampai merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 231


Gambar 5.11 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menerima
tongkat tongkat estafet

(b) Cara Non-Visual


Cara nonvisual adalah teknik menerima tongkat dengan cara tidak
menoleh kebelakang ketika tongkat berpindah tangan.
Cara melakukannya:
• Tangan yang menerima tongkat diayun kebelakang atas, telapak
tangan menghadap atas, keempat jari rapat, dan ibu jari terbuka.
• Tangan yang menerima tongkat diayun kebelakang dengan telapak
tangan menghadap ke bawah, keempat jari rapat, dan ibu jari
terbuka.
• Tangan yang menerima tongkat dijulurkan kebelakang pinggul,
dengan telapak tangan menghadap dalam dan jari-jari agak
ditekuk, sedangkan ibu jari dibuka.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sampai merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 5.12 Aktivitas pembelajaran gerakan menerima tongkat tongkat


estafet cara non-visual

Aktivitas Pembelajaran Atletik 232


Aktivitas 2

b) Aktivitas pembelajaran 2 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak penyerahan tongkat estafet

Pada dasarnya teknik nonvisual dan visual hampir sama. Perbedaannya terutama
pada nama dan cara penerimaan tongkat. Pada cara nonvisual, penerimaan
tongkat tidak melihat kebelakang (kepada yang menyerahkan tongkat) dan
digunakan pada nomor lari 4 x 1000 m. Pada cara visual, penerimaan tongkat
dapat melihat kebelakang (kepada yang menyerahkan tongkat) dan digunakan
pada nomor lari 4 x 400 m.
Perbedaan ini disebabkan karena pada lari 4 x 100 m waktu persatu detik
pun sangat berharga sebab jarak tempuh tiap pelari hanya 100 m sampai 130 m,
sehingga waktu yang sesaat itu dapat dimanfaatkan lawan untuk
mendahuluinya.
Lain halnya dengan jarak 4 x 400 m, jarak tempuh tiap pelari 400 m sampai
dengan 430 m, sehingga apabila ada waktu sesaat untuk melihat kebelakang tidak
akan terlalu berpengaruh. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam nomor lari
estafet adalah sebagai berikut:

(1) Bagi penerima tongkat estafet


Cara melakukannya:
(a) Tentukanlah tanda setepat-tepatnya sesuai hasil latihan.
(b) Lakukan start tepat pada waktu pemberi sampai tanda, jangan terlalu
cepat atau terlalu tambat.
(c) Lakukan start secepat-cepatnya agar segera mencapai kecepatan
tertinggi.
(d) Waktu tangan diulurkan kebelakang, tangan jangan goyang/bergerak.
(e) Apabila terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 m belum
terkejar, hendaknya kecepatan larinya dikurangi sedikit sehingga dapat
menerima tongkat sebelum melewati batas daerah pertukaran tongkat.
Jangan mengurangi kecepatan secara mendadak apalagi berhenti.
(f) Agar tidak melewati batas daerah pertukaran tongkat, hendaknya start
dilakukan 10 m sebelum garis batas permulaan pergantian.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 233


(h) Peserta didik diminta
untuk melakukan
gerakan ini sebanyak 3 –
5 kali secara
berkeompok dan
menempuh jarak 20 – 30
meter.

Gambar 5.13 Aktivitas pembelajaran gerak penyerahan tongkat


estafet bagi penerima tongkat estafet

(2) Bagi pemberi tongkat estafet


Cara melakukannya:
(a) Jangan sampai terjadi kegagalan dalam pemberian tongkat.
(b) Apabila pemerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan jangan
sampai menabraknya, tetapi larilah disamping penerima dan jagan
tergesa-gesa memberikan tongkat sebelum penerima siap menerima
tongkat dengan baik
(c) Jangan melepaskan tongkat dan mengurangi kecepatan sebelum yakin
tongkat itu telah diterima. Larilah terus dengan mengurangi kecepatan
sedikit demi sedikit dilintasannya sendiri agar tidak mengganggu pelari
regu lain.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkeompok dan menempuh jarak 20 – 30 meter.

Gambar 5.14 Aktivitas pembelajaran gerak penyerahan


tongkat estafet bagi pemberi tongkat estafet

Aktivitas Pembelajaran Atletik 234


c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan lari sambung/estafet, sesuai potensi dan kreativitas yang
dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran keterampilan gerak lari
sambung/ estafet, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-
kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya
dalam melakukan aktivitas pembelajaran keterampilan gerak lari
sambung/estafet. Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan hasil
capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas
kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama dengan konsep kegiatan penutup pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

E. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 2)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
merancang perlombaan lari sambung/estafet, diantaranya:
1) Keterampilan gerak lari sambung/estafet diantaranya: mengatur susunan
urutan pelari sambung/estafet dan strategi tim dalam lari sambung/estafet.
2) Keterampilan gerak lari sambung/estafet dalam bentuk perlombaan
menempuh jarak 100 meter menggunakan peraturan yang dimodifikasikan.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 235


2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)
a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak susunan urutan pelari pada lari sambung/estafet
dan strategi perlombaan

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan


lari sambung/estafet, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak susunan urutan pelari dan strategi perlombaan pada lari
sambung/estafet. Susunan urutan pelari pada lari sambung/estafet dan strategi
perlombaan antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak mengatur susunan urutan pelari


sambung/estafet
Dalam sebuah perlombaan lari sambung/estafet, haruslah disusun suatu urutan
tertentu diantara para pelari agar regu dapat memenagkan lomba. Susunan
urutan pelari sambung/estafet adalah sebagai berikut:
(a) Pelari pertama
Pelari pertama harus mempunyai kemampuan:
• Mempunyai kemampuan start yang baik dan dapat melakukan lari
dengan baik ditikungan.
• Mempunyai kemampuan lari dengan kecepatan yang tinggi, tetapi daya
tahannya kurang apabila dibandingkan pelari lainnya.
(b) Pelari kedua
Pelari kedua harus mempunya kemampuan:
• Terampil dan bertanggung jawab sebab mempunyai tugas ganda, yaitu:
sebagai penerima dan pemberi tongkat.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 236


• Mempunyai daya tahan yang baik karena harus menempuh jarak 120 m
sampai 130 m.
• Pelari kedua dipilih dari pelari yang kurang memiliki kemampuan
ditikungan.
(c) Pelari ketiga
Pelari yang mempunyai kemampuan ditikungan dengan baik, memiliki daya
tahan yang baik, dan memiliki tanggung jawab yang besar karena harus
menerima dan memberikan tongkat.
(d) Pelari keempat
Pelari keempat mempunyai kemampuan:
• Pelari yang tercepat.
• Pelari yang mempunyai semangat tinggi karena sebagai penentu kalah
atau menang dari regunya.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkeompok dan menempuh jarak 50 – 100 meter.

Gambar 5.15 Aktivitas pembelajaran susunan urutan pelari pada lari


sambung/estafet

Susunan pelari harus diatur sedemikian rupa berdasarkan teori dan hasil
praktek di lapangan. Akan tetapi, jika tidak dilatih dengan baik dan terprogram,
akan mendapat hasil yang tidak sesuai dengan keinginan. Latihan harus dimulai
secara beetahap dari jarak yang lebih pendek menuju jarak yang sebenarnya.
Misalnya dari karak 4 x 200 m, 4 x 300 m, kemudian sampai jarak 4 x 400 m dan
dilakukan secara berulang-ulang.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 237


(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak strategi tim dalam lari sambung/
estafet
Lari estafet adalah salah satu cabang olahraga dalam atletik. Lari estafet
dilakukan dengan melakukan pergantian tongkat antarpemain dalam wilayah
tertentu. Inti dari lari estafet sendiri adalah kerja sama yang baik sehingga
menghasilkan kemenangan bagi tim.
Poin penting dalam memenangkan lari estafet adalah pergantian tongkat
yang cepat, maka dari itu sangat diperlukan penempatan pelari yang tepat agar
bisa memenangkan pertandingan.
Pergantian tongkat dalam lari estafet adalah salah satu hal yang paling
penting. Daerah pergantian tongkat ini mempunyai peran yang sangat penting.
Karena daerah ini adalah daerah yang digunakan sebagai penghubung antara
satu pelari dengan pelari yang lainnya. Perpindahan tongkat ini harus dilakukan
di wilayah wissel yang memiliki jarak 20 meter. Cara menempatkan pelari-pelari
estafet sebagai berikut:
(a) Pelari pertama akan ditempatkan di wilayah start pertama dengan lintasan
yang ada ditikungan.
(b) Pelari kedua akan ditempatkan di wilayah start kedua yang ada dilintasan
lurus.
(c) Pelari ketiga akan ditempatkan di wilayah start ketiga yang ada dilintasan
tikungan.
(d) Pelari keempat di tikungan ada di wilayah start keempat dengan lintasan
yang lurus dan akan berakhir di garis finish.
Regu estafet yang baik akan memiliki pelari yang memiliki kekhususan
tersendiri. Beberapa pertimbangan yang bisa dilakukan untuk menyusun
regu estafet, antara lain:
• Pelari pertama haruslah pelari yang punya start yang baik dan pelari
tikungan yang baik. Selain itu, pelari pertama juga harus mempunyai
kecepatan yang tinggi dengan daya tahan yang baik.
• Pelari kedua harus pelari yang bisa bertanggung jawab karena dia
berperan ganda. Selain itu, dia juga harus mempunyai kemampuan
yang baik karena mempunyai jarak tempuh yang panjang dan harus
bisa berlari ditikungan dengan baik.
• Pelari ketiga harus punya kemampuan yang sama di pelari satu dan
dua. Selain itu dia juga harus mempunyai kemampuan menikung yang
baik.
• Pelari keempat adalah pelari tercepat dan kunci kemenangan.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 238


c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak susunan urutan pelari dan strategi perlombaan
pada lari sambung/estafet, sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
susunan urutan pelari dan strategi perlombaan pada lari sambung/estafet,
peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-
kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan
aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak susunan urutan
pelari dan strategi perlombaan pada lari sambung/estafet. Kemudian
peserta didik diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang
diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran rancangan keterampilan
gerak permainan bola basket.

F. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran keterampilan gerak permainan bola basket.

2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Lari sambung merupakan olahraga atletik yang tergolong nomor beregu. Lari
sambung atau estafet termasuk nomor bergengsi dalam lomba atletik. Lari

Aktivitas Pembelajaran Atletik 239


sambung atau lari estafet adalah salah satu nomor lomba lari pada perlombaan
atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Pada nomor ini, tiap
regu terdiri atas empat pelari. Sebagai nomor beregu, diperlukan kerja sama yang
baik terutama dalam . . . .
a. start atau pertolakan
b. berlari dan memasuki finis
c. pemberian tongkat estafet
d. penerimaan tongkat estafet
e. pemberian dan penerimaan tongkat estafet

2) Dalam satu regu lari sambung ada empat orang pelari, yaitu pelari pertama,
kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang
tidak akan dijumpai pada nomor lari yang lain. Suksesnya lari estafet sangat
bergantung dari . . . .
a. berlari dan memasuki finis
b. pemberian tongkat estafet
c. penerimaan tongkat estafet
d. kelancaran pergantian tongkat
e. pemberian dan penerimaan tongkat estafet

3) Perhatikan pernyataan-pernyataan dan gambar berikut ini, yang merupakan fase-


fase teknik dasar lari sambung/estafet.
1) Memegang tongkat dengan pangkal ibu jari, jari kelingking, dan jari manis
sehingga ketika start, ibu jari dan telunjuk menjadi tumpuan berat badan.
2) Memegang tongkat dengan pangkal ibu jari dan jari tengah hingga ketika
start ibu jari dan telunjuk menjadi tumpuan berat berat badan di atas garis
start.

Berdasarkan pernyataan dan gambar di atas, gerakan tersebut merupakan teknik


dasar lari sambung/estafet pada fase . . . .
a. menerima tongkat estafet
b. memberi tongkat estafet
c. memegang tongkat ketika start
d. memegang tongkat ketika memberikan tongkat
e. menerima dan memberi tongkat estafet

Aktivitas Pembelajaran Atletik 240


4) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini, yang merupakan fase-fase teknik
dasar lari sambung/estafet.
a) Tangan yang menerima harus diluruskan kebelakang dengan telapak tangan
menghadap ke atas, keempat jari rapat, dan ibu jari terbuka.
b) Tangan yang menerima tongkat diayunkan kebelakang dengan sikap telapak
tangan menghadap kebelakang dan keempat jari terbuka kearah dalam.
c) Tangan yang menerima tongkat dijulurkan kebelakang serong bawah
dengan telapak tangan menghadap belakang serong atas dan keempat jari
rapat menuju luar. Sementara itu, ibu jari terbuka menuju dalam.

Berdasarkan pernyataan di atas, gerakan tersebut merupakan teknik dasar lari


sambung/estafet pada fase . . . .
a. memberi tongkat estafet cara visual
b. menerima tongkat estafet cara visual
c. memberi tongkat estafet cara non-visual
d. menerima tongkat estafet cara non-visual
e. menerima dan memberi tongkat estafet cara visual

5) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini, yang merupakan fase-fase teknik


dasar lari sambung/estafet.
a) Tangan yang menerima tongkat diayun kebelakang atas, telapak tangan
menghadap atas, keempat jari rapat, dan ibu jari terbuka.
b) Tangan yang menerima tongkat diayun kebelakang dengan telapak tangan
menghadap ke bawah, keempat jari rapat, dan ibu jari terbuka.
c) Tangan yang menerima tongkat dijulurkan kebelakang pinggul, dengan
telapak tangan menghadap dalam dan jari-jari agak ditekuk, sedangkan ibu
jari dibuka.

Berdasarkan pernyataan di atas, gerakan tersebut merupakan teknik dasar lari


sambung/estafet pada fase . . . .
a. menerima tongkat estafet cara non-visual
b. menerima tongkat estafet cara visual
c. memberi tongkat estafet cara non-visual
d. memberi tongkat estafet cara visual
e. menerima dan memberi tongkat estafet cara visual

b. Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan tepat.


1) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak memegang tongkat estafet cara
visual dan non-visual.
2) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak pemberian tongkat estafet.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 241


3) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak penerimaan tongkat estafet.
4) Tuliskan strategi dalam melakukan keterampilan gerak perlombaan lari
sambung/ estafet.
5) Tuliskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan lari sambung/
estafet.

c. Buatlah salah satu tugas berikut ini.


1) Membuat kliping dan gambar-gambar atlet lari sambung/estafet baik
nasional yang meliputi: riwayat singkat pribadi dan prestasinya secara
berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat
diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet, atau
sumber lainnya.
2) Membuat makalah tentang aktivitas keterampilan gerak lari sambung/estafet
secara berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut,
dapat diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet,
atau sumber lainnya.

3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Produk
1) Tes kinerja aktivitas keterampilan gerak lari sambung/estafet
a) Butir tes
Lakukan aktivitas keterampilan gerak lari sambung/estafet menempuh jarak 4 X
400 meter. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesesuaian melakukan gerakan
(penilaian proses) meliputi: sikap awal, pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.
b) Petunjuk asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
(1) Isikan identitas peserta didik.
(2) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak,
sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
c) Rubrik asesmen keterampilan gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar asesmen).

Aktivitas Pembelajaran Atletik 242


Nama :____________________________ Kelas: __________

Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata

Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

d) Pedoman penskoran
• Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
• Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik.

Pelaksanaan Sikap
Nama Peserta Sikap Awal
No Gerakan Akhir Skor Akhir
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

b. Instrumen untuk Penilaian Produk


1) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan
Gerak Lari Sambung/Estafet Secara Terpisah untuk Perorangan Peserta Didik).

Aktivitas Pembelajaran Atletik 243


Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)

2) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan


Gerak Lari Sambung/Estafet Secara Terpisah untuk Seluruh Peserta Didik).

Nama Peserta Percobaan I Percobaan II Skor


No Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Didik Ulangan norma) Ulangan norma)
Terbaik
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

3) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Perlombaan Lari


Sambung/Estafet 4 x 100 Meter Secara Terpisah Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Rangkaian gerakan dilakukan
Kesempatan didapat
Keterampilan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......

4) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Perlombaan Lari


Sambung/Estafet 4 x 100 Meter Secara Perorangan Peserta Didik).

Hasil Uji Keterampilan


Persentasi
Nama Peserta Rangkaian gerakn
No Kesempatan GB /K X
Didik dilakukan dengan
yang didapat 100% = .......
benar
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

Aktivitas Pembelajaran Atletik 244


c. Pengolahan Nilai Uji Keterampilan
Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:
1) Skor keterampilan proses gerak peserta didik: 80.
2) Skor keterampilan produk gerak (dari contoh di atas diambil salah satu
sesuai dengan kategori gerak (tertutup/terbuka/diskrit/kontinum, dan lain-
lain), diujikan secara terpisah atau terintegrasi dalam permainan): 90.
Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan
tujuan akhir dari pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan proses
gerak, dan 30% untuk skor keterampilan produk gerak), maka skor akhir
keterampilan gerak adalah:

80 X 70% = 56 ditambah dengan


90 X 30% = 27 sama dengan 83

4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

G. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

H. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Sama dengan konsep remedial pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

I. Interaksi dengan Orang Tua


Sama dengan konsep interaksi dengan orang tua pada aktivitas keterampilan
gerak pembelajaran permainan bola basket.

J. Lembar Kegiatan Peserta Didik

Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : F / XI

Aktivitas Pembelajaran Atletik 245


1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

2. Panduan aktivitas pembelajaran


a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 9 orang.
b. Lakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak lari
sambung/estafet secara berpasangan dengan teman satu kelompok.
c. Perhatikan penjelasan berikut ini:
Cara melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak lari
sambung/estafet antara lain:
1) Keterampilan gerak start, gerakan lari sambung/ estafet, dan memasuki
garis finish lari sambung/estafet.
2) Keterampilan gerak lari sambung/estafet dalam bentuk perlombaan
menempuh jarak 4 X 400 meter menggunakan peraturan yang
dimodifikasikan.

K. Bahan Bacaan Peserta Didik


1. Materi keterampilan gerak lari sambung/estafet. Untuk membantu dalam
mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah,
koran, internet, atau sumber lainnya.
2. Peraturan lari sambung/estafet yang standar. Untuk membantu dalam
mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah,
koran, internet, atau sumber lainnya.
3. Mengamati video pembelajaran materi keterampilan gerak lari
sambung/estafet dengan dibantu oleh orangtua, kakak atau saudara. Untuk
membantu dalam mencari video pembelajaran tersebut, dapat diperoleh
melalui: internet atau sumber lainnya.

L. Bahan Bacaan Guru


1. Bentuk-bentuk teknik dasar lari sambung/estafet.
2. Bentuk-bentuk permainan sederhana dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi dalam lari sambung/estafet.
3. Video pembelajaran teknik dasar lari sambung/estafet.
4. Peraturan lari sambung/estafet yang standar.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 246


Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Kelas/Semester : XI / .....
Pokok Bahasan : Atletik
Sub Pokok Bahasan : Keterampilan Gerak Lompat Jangkit
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri dan Gotong Royong
Alokasi Waktu : 2 Kali Pertemuan ( 4 JP )

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam merancang dan mampu


mempraktikkan keterampilan gerak awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan
sikap mendarat lompat jangkit sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki serta
mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan
menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai,
pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat
menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

B. Deskripsi Materi

Pada unit pembelajaran 5 ini peserta didik dapat merancang fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan keterampilan gerak awalan, tolakan,
sikap badan di udara, dan sikap mendarat lompat jangkit. Kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan perencanaan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas merancang
keterampilan gerak awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat
lompat jangkit, guru menutup pelajaran dengan pendinginan, dan
menyampaikan simpulan serta berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, pembelajaran
dapat dilakukan dengan perlombaan lompat jauh dengan menggunakan
peraturan yang dimodifikasi dengan menekankan pada nilai-nilai mandiri dan
gotong royong.
Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas merancang keterampilan
gerak awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat lompat jangkit
dapat dilakukan dengan memodifikasi gerakan.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 247


Idealnya adalah menggunakan gerakan-gerakan yang standar agar peserta
didik lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Asesmen yang dilakukan guru
meliputi: asesmen sikap dengan menggunakan jurnal, asesmen pengetahuan
dengan melakukan tes tertulis yang dilakukan diakhir pertemuan, serta asesmen
keterampilan dengan tes unjuk kerja.

C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini merancang dan
mempraktikkan keterampilan gerak awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan
sikap mendarat lompat jangkit yang prinsip gerakannya berpusat pada gerakan
awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat lompat jangkit.
Tujuan dari pembelajaran keterampilan gerak awalan, tolakan, sikap badan
di udara, dan sikap mendarat lompat jangkit adalah untuk meningkatkan
kemampuan keterampilan gerak awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap
mendarat lompat jangkit.
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan
keterampilan gerak lompat jangkit akan membantu peserta didik untuk
melakukan lompat jangkit dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan
demikian aktivitas jasmani yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang
pada peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai rancangan
keterampilan gerak awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap
mendarat lompat jangkit?

D. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
merancang keterampilan gerak lompat jangkit, diantaranya:
1) Keterampilan gerak awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap
mendarat lompat jangkit.
2) Keterampilan tahapan-tahapan gerak lompat jangkit diantaranya: melompati
tali, melompati bangku senam, dan melompati dari papan tolakan/ tumpuan.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama dengan konsep materi pembelajaran remedial pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 248


c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama dengan konsep materi pembelajaran pengayaan pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1) Membaca kembali Modul Ajar (MA) yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
2) Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan lompat jangkit.
3) Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
a) Lembar kerja siswa (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator
tugas gerak.
b) Tali pembatas
c) Bendera
d) Peluit dan stopwatch.
e) Bak lompat jangkit atau lapangan sejenisnya.
f) Lapangan atletik atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).

b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:

1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)


a) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di
lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta
didik.
b) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan
peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
c) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik
tersebut untuk berisitirahat di kelas.
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga
bagi kesehatan dan kebugaran.
e) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
f) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah
proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian

Aktivitas Pembelajaran Atletik 249


kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan lompat
jangkit.
g) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas
rancangan keterampilan gerak awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan
sikap mendarat lompat jangkit.
h) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas merancang
keterampilan gerak lompat jangkit, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar
Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-
nilai karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan:
menganalisis aktivitas merancang keterampilan gerak awalan, tolakan, sikap
badan di udara, dan sikap mendarat lompat jangkit menggunakan tes
tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu: mempraktikkan aktivitas
merancang keterampilan gerak awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan
sikap mendarat lompat jangkit.
i) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam
materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan.
Pemanasan dalam bentuk permainan. Nama permainannya melompat-
lompat tali yang direntangkan.
j) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen
keterampilan gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan
dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi
dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian,
berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri,
serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari.

2) Kegiatan inti (70 menit)


Setelah peserta didik melakukan pemanasan dalam bentuk permainan sederhana
yaitu permainan melompat-lompat tali yang direntangkan, dilanjutkan dengan
mempelajari aktivitas pembelajaran rancangan keterampilan gerak awalan,
tolakan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat lompat jangkit, peserta didik
diminta untuk merancang dan praktikkan aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat lompat jangkit.
Berdasarkan hasil rancangan tersebut, peserta didik diminta untuk membuat
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat
lompat jangkit.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 250


Peserta didik diminta untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah dirumuskan dengan teman sekelompoknya. Jika peserta
didik menemukan kesulitan, minta bantuan kepada guru.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran rancangan keterampilan gerak
awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat lompat jangkit adalah
sebagai berikut:

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak lompat jangkit

Lompat jangkit adalah salah satu nomor yang cukup kompleks dalam cabang
olahraga atletik. Lompatan ini diawali dengan awalan lari dan tolakan seperti
dalam lompat jauh. Akan tetapi, pendaratan pertama, pada akhir lompatan
disebut “hop” dilakukan pada satu kaki yang sama seperti yang digunakan untuk
menolak.
Lompatan kedua, disebut “step” berakhir pada kaki yang lain. Akhirnya,
lakukan tolakan untuk membuat lompatan ketiga yang disebut “jump” dan
mendarat dengan kedua kaki. Dari tiga buah lompatan itulah, yaitu: “hop, step,
dan jump”, maka lompat jangkit juga disebut lompat tiga (triple jump).
Hop adalah lompatan yang dilakukan dengan satu kaki dan mendarat
dengan kaki yang sama dengan kaki tolak. Lompatan ini dalam bahasa Indonesia
disebut jingkat. Step dapat diartikan langkah, yaitu: lompatan yang dilakukan
dengan satu kaki dan mendarat dengan satu kaki lainnya. Langkah dalam dalam
lompat jangkit ini biasanya merupakan lompatan yang dilakukan dari kaki
terkuat dan mendarat dengan kaki ayun menyerupai gerakan lompat kijang.
Jump berarti melompat, yaitu: peristiwa lompatan yang dilakukan dengan
satu kaki dan mendarat dengan dua kaki. Lompatan yang dilakukan ini persis
seperti pada lompat jauh, hanya kali ini dilakukan bukan dengan kaki yang
terkuat. Ketika peristiwa lompatan tersebut dapat digambarkan dengan tumpuan
kaki pada saat kontak dengan tanah seperti gambar berikut ini.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 251


Gambar 5.16 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tumpuan kaki pada
saat kontak dengan tanah

Tahapan-tahapan dalam melakukan lompat jangkit sama dengan lompat


jauh dan lompat tinggi. Perbedaannya hanyalah terletak pada lompat jangkit,
sebelum melakukan tolakan untuk melompat didahului dengan melakukan
tolakan untuk berjingkat dan melangkah.
Keterampilan gerak lompat jangkit antara lain: awalan/ancang-ancang,
tolakan/tumpuan, irama lompatan, sikap/gerakan badan di udara, dan sikap
mendarat. Bentuk-bentuk aktivitas merancang keterampilan gerak lompat jangkit
antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak awalan/ancang-ancang (approach run)


Cara melakukan awalan dalam lompat jangkit sama seperti pada lompat jauh,
baik mengenai kecepatan maupun jaraknya.
Cara melakukannya:
(a) Tergandung dari tingkat prestasi lari ancang-ancang bervariasi antara 10
langkah (untuk atlet pemula) dan 20 langkah (bagi atlet top).
(b) Kecepatan lari ancang-ancang semakin dipercepat sampai saat bertolak.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali dengan menempuh jarak 30 – 40 meter.

Gambar 5.17 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak awalan/ancang-ancang


(Approach Run)

Aktivitas Pembelajaran Atletik 252


(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tolakan/tumpuan (take-off)
Tumpuan pada balok tumpuan harus sedemikian rupa sehingga kecepatan tidak
banyak berkurang. Fase tolakan/ tumpuan lompat jangkit dibagi atas tiga
tahapan, yaitu: (1) Tolakan pada waktu berjingkat, (2) Tolakan pada waktu
melangkah, dan (3) Tolakan pada waktu melompat.

(a) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tolakan pada waktu berjingkat


Cara melakukannya:
• Kaki penolak harus mendarat dengan aktif dan siap menendang,
ayunkan paha kaki-bebas (kaki yang tidak digunakan untuk menolak)
ke posisi horizontal.
• Bertolak ke depan dan ke atas.
• Untuk “Jingkat” yang panjang dan datar, tariklah kaki penolak ke
depan-atas dan tarik kaki-bebas ke bawah dan ke belakang.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta
untuk melakukan
gerakan ini berulang-
ulang sampai
merasakan gerakan
mana yang mudah
dilakukan.

Gambar 5.18 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak


tolakan pada waktu berjingkat

(b) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tolakan pada waktu melangkah


Cara melakukannya:
• Bertolak dengan cepat, luruskan mata-kaki, sendi lutut dan pinggang,
ayunkan paha kaki-bebas ke posisi horizontal.
• Pada waktu gerak “Langkah”, posisi bertolak dipertahankan untuk
mempersiapkan gerak “Lompat”, luruskan kaki-bebas ke depan dan ke
bawah.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sampai merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 253


Gambar 5.19 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tolakan pada waktu
melangkah

(c) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tolakan pada waktu melompat


Cara melakukannya:
• Bertolaklah dengan cepat, ayunkan paha kaki-bebas ke posisi
horizontal.
• Untuk lompat yang jauh, tahap melayang melibat-kan teknik
menggantung atau teknik melangkah.
• Tarik tubuh ke depan-bawah untuk mendarat, bawa lengan ke depan.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sampai merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 5.20 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak


tolakan pada waktu melompat

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak sikap mendarat (landing)


Cara melakukannya:
(a) Pada waktu akan mendarat kedua kaki diangkat atau dibawa ke depan-
lurus.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 254


(b) Badan dibungkukkan ke depan dan kedua tangan dari atas dibawa ke depan.
(c) Kemudian mendarat pada kedua kaki mengeper dengan cara
membengkokkan kedua lutut.
(d) Berat badan di bawa ke depan supaya jangan terjatuh ke belakang, kepala
ditundukkan, kedua tangan ke depan.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 5.21 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak sikap


mendarat (landing)

(4) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak keseluruhan lompat jangkit


Cara melakukannya:
(a) Melakukan awalan/ancang-ancang, lari secepat-cepatnya sampai pada balok/
papan tumpuan (tolakan) seperti untuk melakukan lompat jauh.
(b) Tepat pada papan tumpuan/tolakan, menolak sekuat-kuatnya dengan salah
satu kaki (misalnya kaki kanan), mendarat dengan kaki kanan lagi, kaki kiri
terangkat/tergantung lemas dengan lutut agak dibengkokkan (hop).
(c) Pada saat kaki kanan mendarat di tanah, bersamaan dengan menolakkan
kaki kanan (yang baru mendarat) lagi ke atas ke depan, kaki kiri diayunkan
dari belakang ke depan-ke atas-ke depan untuk dilangkahkan (step).
Mendarat dengan kaki kiri lagi, kaki kanan tergantung dengan lutut agak
dibengkokkan.
(d) Pada waktu akan mendarat, segera kedua kaki diangkat atau dibawa ke atas
ke depan lurus.
(e) Kemudian mendarat pada kedua kaki dengan mengeper, yaitu: dengan cara
badan dibungkukkan, kedua lutut ditekuk, dan kedua tangan dibawa ke
depan.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 255


(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 2 – 3 kali dan
menghitung berapa jauh lompatan yang dicapai.

Gambar 5.22 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak keseluruhan lompat jangkit

Aktivitas 2

b) Aktivitas pembelajaran 2 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan tahapan-tahapan keterampilan gerak lompat jangkit

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan


gerak lompat jangkit, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak tahapan-tahapan lompat jangkit.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
tahapan-tahapan lompat jangkit antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak melompati tali


Cara melakukannya:
(a) Pancangkan seutas tali yang dipasang dengan ketinggian ± 50 cm.
(b) Kemudian kamu berdiri ± 4 – 5 meter di depan seutas tali tersebut.
(c) Lalu berlari, menolak, sikap di udara, dan mendarat, melalui tali yang
dipasang melintang.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 256


Gambar 5.23 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
melompati tali

(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak melompati bangku senam


Cara melakukannya:
(a) Tempatkan 2 buah bangku senam (jarak antarbangku 1,5 m) dan seutas tali
yang dipasang melintang.
(b) Kemudian kamu berdiri ± 1 meter di depan tanda-tanda tersebut.
(c) Lakukan gerakan melangkah melalui atas bangku senam, dan akhiri gerakan
melangkah, dengan tolakan melalui atas tali yang dipasang melintang lalu
mendarat.
(d) Setelah itu berpindah tempat (posisi).
(e) Lakukan pembelajaran tersebut secara berkelompok.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 5.24 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak melompati bangku senam

Aktivitas Pembelajaran Atletik 257


(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak melompati dari papan tolakan/
tumpuan
Cara melakukannya:
(a) Berdiri kurang lebih 5 – 6 meter dari papan tolakan.
(b) Kemudian melakukan lomba lompat jangkit yang diawali dengan posisi
melangkah menghadap bak lompat.
(c) Lalu menolak dengan kaki depan/terkuat ke depan atas.
(d) Lakukan pembelajaran tersebut secara berkelompok.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 5.25 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak melompati dari papan


tolakan/tumpuan

c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap
mendarat lompat jangkit, sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 258


Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
lompat jangkit, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-
kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya
dalam melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
lompat jangkit. Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan hasil
capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas
kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama dengan konsep kegiatan penutup pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

E. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 2)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
merancang perlombaan lompat jangkit menggunakan peraturan dimodifikasi,
diantaranya:
1) Keterampilan variasi dan kombinasi gerak lompat janggkit.
2) Keterampilan gerak lompat jangkit dalam bentuk perlombaan menggunakan
peraturan yang dimodifikasikan.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.

b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 259


Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan kombinasi gerak lompat jangkit

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan


gerak awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat lompat jangkit,
dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas pembelajaran merancang kombinasi
keterampilan gerak lompat jangkit.
Untuk memperoleh suatu hasil yang optimal dalam lompat jangkit, selain
pelompat tersebut harus memiliki kekuatan, daya ledak, kecepatan, ketepatan,
kelentukan, dan koordinasi gerakan, juga harus memahami dan menguasai teknik
gerakan untuk melakukan gerakan lompat jangkit. Di samping pula, gerakan
lompat jangkit harus dilakukan dengan cepat, tepat, luwes, dan lancar.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan kombinasi
gerak lompat jangkit antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak awalan dan menolak melalui atas boxs
Awalan atau ancang-ancang adalah gerakan permulaan dalam bentuk lari untuk
mendapatkan kecepatan pada waktu akan melakukan tolakan (lompatan).
Kecepatan yang diperoleh dari hasil awalan itu disebut dengan kecepatan
horizontal berguna untuk membantu kekuatan pada waktu melakukan tolakan ke
atas-depan.
Cara melakukannya:
(a) Pembelajaran dilakukan secara perorangan atau berkelompok.
(b) Aktivitas pembelajaran diawali dengan menolak melalui atas boks dan
mendarat menggunakan satu kaki, dilanjutkan dengan dua kaki.
(c) Kemudian setelah melakukan gerakan berpindah tempat (posisi).
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 260


Gambar 5.26 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak awalan dan
menolak melalui atas boxs

(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak langkah dan menolak melawati tali
Cara melakukannya:
(a) Pembelajaran dilakukan secara perorangan atau berkelompok.
(b) Aktivitas pembelajaran diawali dengan gerak langkah melalui atas bangku
senam dari akhir gerakan melangkah, melakukan tolakan melalui atas tali
yang dipasang melintang lalu mendarat.
(c) Peserta didik yang telah melakukan gerakan, lalu berpindah tempat (posisi).
(d) Setelah melakukan gerakan berpindah tempat (posisi).
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 5.27 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak langkah dan menolak


melawati tali

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak langkah, menolak dan posisi badan di
udara
Cara melakukannya:

Aktivitas Pembelajaran Atletik 261


(a) Pembelajaran dilakukan secara perorangan atau berkelompok.
(b) Aktivitas pembelajaran diawali dengan melangkah melalui atas bangku
senam, menolak dan melenting saat di udara dengan perut/dada menyentuh
benda yang tergantung di depan atas.
(c) Kemudian mendarat menggunakan kedua kaki.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 5.28 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak langkah, menolak


dan posisi badan di udara

c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan kombinasi gerak lompat jangkit, sesuai potensi dan
kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
kombinasi gerak lompat jangkit, peserta didik diminta untuk menuliskan
kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan kombinasi gerak lompat jangkit. Kemudian peserta didik
diminta melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku
catatan atau buku tugas kepada guru.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 262


3) Kegiatan penutup (10 menit)
Sama seperti pada pertemuan pertama.

3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

F. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran keterampilan gerak permainan bola basket.

2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Suatu lompatan yang terdiri dari sebuah jingkat (hop), sebuah langkah (step), dan
sebuah lompat (jump) yang dilakukan secara berurutan dan terpadu. Rangkaian
urutan geraknya secara lengkap dimulai dari awalan, kemudian jingkat,
melangkah, dan diakhiri dengan melompat. Gerakan tersebut merupakan teknik .
...
a. lompat jauh
b. lompat tinggi
c. lompat tinggi galah
d. lompat jongkok
e. lompat jangkit
2) Unsur-unsur pokok lompat jangkit sama dengan lompat jauh dan lompat tinggi.
Perbedaannya hanyalah terletak pada lompat jangkit, sebelum melakukan tolakan
untuk melompat didahului dengan melakukan tolakan untuk melakukan . . . .
a. persiapan awalan
b. tolakan/tumpuan
c. melayang di udara
d. jingkat dan melangkah
e. mendarat di bak pasir
3) Lompat jangkit adalah salah satu nomor yang cukup kompleks dalam cabang
olahraga atletik. Lompatan ini diawali dengan awalan lari dan tolakan seperti
dalam lompat jauh. Dalam melakukan lompat jangkit harus mengikuti tahapan-
tahapan dalam melakukan lompatan. Urutan tahapan-tahapan teknik lompat
jangkit adalah . . . .

Aktivitas Pembelajaran Atletik 263


a. awalan, tolakan, irama lompatan, gerakan badan di udara, dan berjongkok
b. awalan, tolakan, irama lompatan, dan gerakan badan di udara
c. awalan, tolakan, irama lompatan, gerakan badan di udara, dan sikap
mendarat
d. tolakan/tumpuan, irama lompatan, gerakan badan di udara, dan sikap
mendarat
e. tolakan/tumpuan, melangkah, gerakan badan di udara, dan sikap mendarat

4) Untuk memperoleh suatu hasil yang optimal dalam lompat jauh, selain pelompat
tersebut memiliki kekuatan, daya ledak, kecepatan, ketepatan, kelentukan, dan
koordinasi gerakan, juga harus memahami dan menguasai . . . .
a. taktik lompat jangkit
b. teknik lompat jangkit
c. panjang kaki pelompat
d. strategi lompat jangkit
e. pola lompat jangkit

5) Lompat jangkit adalah salah satu nomor yang cukup kompleks dalam cabang
olahraga atletik. Lompatan ini diawali dengan awalan lari dan tolakan seperti
dalam lompat jauh. Akan tetapi, pendaratan pertama, pada akhir lompatan
disebut “hop” dilakukan pada satu kaki yang sama seperti yang digunakan untuk
....
a. menolak
b. melangkah
c. menumpu/menolak
d. melompat
e. jingkat

b. Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan tepat.


1) Tuliskan macam-macam keterampilan gerak lompat jangkit.
2) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak awalan lompat jangkit.
3) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak tumpuan lompat jangkit.
4) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak melayang di udara lompat
jangkit gaya jongkok.
5) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak mendarat lompat jangkit.

c. Buatlah salah satu tugas berikut ini.


1) Membuat kliping dan gambar-gambar atlet lompat jangkit baik nasional yang
meliputi: riwayat singkat pribadi dan prestasinya secara berkelompok. Untuk
membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat diperkaya melalui
informasi melalui: buku, majalah, koran, internet, atau sumber lainnya.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 264


2) Membuat makalah tentang aktivitas keterampilan gerak lompat jangkit
secara berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut,
dapat diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet,
atau sumber lainnya.

3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas keterampilan gerak lompat jangkit.
a) Butir tes
Lakukan aktivitas merancang keterampilan gerak awalan, tolakan, sikap badan di
udara, dan sikap mendarat lompat jangkit. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesesuaian melakukan gerakan (penilaian proses) meliputi: sikap awal,
pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.
b) Petunjuk asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
(1) Isikan identitas peserta didik.
(2) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak,
sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
c) Rubrik asesmen keterampilan gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar asesmen).

Nama :____________________________ Kelas: __________

Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata

Aktivitas Pembelajaran Atletik 265


Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik.

Pelaksanaan Sikap
Nama Peserta Sikap Awal
No Gerakan Akhir Skor Akhir
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

b. Instrumen untuk Penilaian Produk


1) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan
Gerak Lompat Jangkit Secara Terpisah untuk Perorangan Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)

2) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan


Gerak Lompat Jangkit Secara Terpisah untuk Seluruh Peserta Didik).

Nama Peserta Percobaan I Percobaan II Skor


No Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Didik Ulangan norma) Ulangan norma)
Terbaik
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

Aktivitas Pembelajaran Atletik 266


3) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Perlombaan
Lompat Jangkit Secara Terpisah Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Rangkaian gerakan dilakukan
Kesempatan didapat
Keterampilan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......

4) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Perlombaan


Lompat Jangkit Secara Perorangan Peserta Didik).

Hasil Uji Keterampilan


Persentasi
Nama Peserta Rangkaian gerakn
No Kesempatan GB /K X
Didik dilakukan dengan
yang didapat 100% = .......
benar
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

c. Pengolahan Nilai Uji Keterampilan


Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:
1) Skor keterampilan proses gerak peserta didik: 80.
2) Skor keterampilan produk gerak (dari contoh di atas diambil salah satu
sesuai dengan kategori gerak (tertutup/terbuka/diskrit/kontinum, dan lain-
lain), diujikan secara terpisah atau terintegrasi dalam permainan): 90.
Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan
tujuan akhir dari pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan proses
gerak, dan 30% untuk skor keterampilan produk gerak), maka skor akhir
keterampilan gerak adalah:

80 X 70% = 56 ditambah dengan


90 X 30% = 27 sama dengan 83

Aktivitas Pembelajaran Atletik 267


4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

G. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

H. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Sama dengan konsep remedial pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

I. Interaksi dengan Orang Tua


Sama dengan konsep interaksi dengan orang tua pada aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak permainan bola basket.

J. Lembar Kegiatan Peserta Didik

Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : F / XI

1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

2. Panduan aktivitas pembelajaran


a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 9 orang.
b. Lakukan aktivitas pembelajaran keterampilan gerak lompat jangkit secara
berpasangan dengan temanmu satu kelompok.
c. Perhatikan penjelasan berikut ini:
Cara melakukan aktivitas pembelajaran keterampilan gerak lompat jangkit
antara lain:

Aktivitas Pembelajaran Atletik 268


1) Keterampilan gerak awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap
mendarat lompat jangkit.
2) Keterampilan gerak tahapan-tahapan gerakan lompat jangkit.
3) Keterampilan gerak lompat jangkit dalam bentuk perlombaan
menggunakan peraturan yang dimodifikasikan.

K. Bahan Bacaan Peserta Didik


1. Materi keterampilan gerak lompat jangkit. Untuk membantu dalam mencari
sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah, koran,
internet, atau sumber lainnya.
2. Peraturan lompat jangkit yang standar. Untuk membantu dalam mencari
sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah, koran,
internet, atau sumber lainnya.
3. Mengamati video pembelajaran materi keterampilan gerak lompat jangkit
dengan dibantu oleh orangtua, kakak atau saudara. Untuk membantu dalam
mencari video pembelajaran tersebut, dapat diperoleh melalui: internet atau
sumber lainnya.

L. Bahan Bacaan Guru


1. Bentuk-bentuk teknik dasar lompat jangkit.
2. Bentuk-bentuk permainan sederhana dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi dalam lompat jangkit.
3. Video pembelajaran teknik dasar lompat jangkit.
4. Peraturan lompat jangkit yang standar.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 269


Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Kelas/Semester : XI / .....
Pokok Bahasan : Atletik
Sub Pokok Bahasan : Keterampilan Gerak Lempar Lembing
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri dan Gotong Royong
Alokasi Waktu : 2 Kali Pertemuan ( 4 JP )

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam merancang dan mampu


mempraktikkan keterampilan gerak memegang lembing, gerak melempar
lembing, gerakan melepaskan lembing, dan gerakan ikutan lempar lembing
sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai
Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak
seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang
dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari.

B. Deskripsi Materi

Pada unit pembelajaran 5 ini peserta didik dapat merancang fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan keterampilan gerak memegang lembing,
gerak melempar lembing, gerakan melepaskan lembing, dan gerakan ikutan
lempar lembing. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teori
dan praktik.
Kegiatan guru melakukan perencanaan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas merancang
keterampilan gerak memegang lembing, gerak melempar lembing, gerakan
melepaskan lembing, dan gerakan ikutan lempar lembing, guru menutup
pelajaran dengan pendinginan, dan menyampaikan simpulan serta berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, pembelajaran
dapat dilakukan dengan perlombaan lempar lembing dengan menggunakan
peraturan yang dimodifikasi dengan menekankan pada nilai-nilai mandiri dan
gotong royong.
Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas merancang keterampilan
gerak memegang lembing, gerak melempar lembing, gerakan melepaskan

Aktivitas Pembelajaran Atletik 270


lembing, dan gerakan ikutan lempar lembing dapat dilakukan dengan
memodifikasi gerakan.
Idealnya adalah menggunakan gerakan-gerakan yang standar agar peserta
didik lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Asesmen yang dilakukan guru
meliputi: asesmen sikap dengan menggunakan jurnal, asesmen pengetahuan
dengan melakukan tes tertulis yang dilakukan diakhir pertemuan, serta asesmen
keterampilan dengan tes unjuk kerja.

C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini merancang dan
mempraktikkan keterampilan gerak memegang lembing, gerak melempar
lembing, gerakan melepaskan lembing, dan gerakan ikutan lempar lembing.
Tujuan dari pembelajaran merancang keterampilan gerak memegang
lembing, gerak melempar lembing, gerakan melepaskan lembing, dan gerakan
ikutan lempar lembing adalah untuk meningkatkan kemampuan keterampilan
gerak memegang lembing, gerak melempar lembing, gerakan melepaskan
lembing, dan gerakan ikutan lempar lembing.
Kemampuan peserta didik untuk merancang dan mempraktikkan
keterampilan gerak lempar lembing akan membantu peserta didik untuk
melakukan keterampilan gerak lempar lembing dengan lebih baik dan
menyenangkan. Dengan demikian aktivitas jasmani yang dilakukan dengan baik
dapat menyumbang pada peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai rancangan
keterampilan gerak memegang lembing, gerak melempar lembing, gerakan
melepaskan lembing, dan gerakan ikutan lempar lembing?

D. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
keterampilan gerak lempar lembing, diantaranya:
• Keterampilan gerak memegang lembing, gerak melempar lembing, gerakan
melepaskan lembing, dan gerakan ikutan lempar lembing.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 271


b. Materi Pembelajaran Remedial
Sama dengan konsep materi pembelajaran remedial pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

c. Materi Pembelajaran Pengayaan


Sama dengan konsep materi pembelajaran pengayaan pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1) Membaca kembali Modul Ajar (MA) yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
2) Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan lempar lembing.
3) Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
a) Lembar kerja siswa (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator
tugas gerak.
b) Lembing atau sejenisnya.
c) Sektor lempar lembing atau lapangan sejenisnya.
d) Peluit dan stopwatch.
e) Lapangan/track atletik atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).

b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:

1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)


a) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di
lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta
didik.
b) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan
peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
c) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik
tersebut untuk berisitirahat di kelas.
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga
bagi kesehatan dan kebugaran.
e) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 272


f) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah
proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian
kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan lempar
lembing.
g) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas
keterampilan memegang lembing, gerak melempar lembing, gerakan
melepaskan lembing, dan gerakan ikutan lempar lembing.
h) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas keterampilan
gerak lempar lembing, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila)
dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai
karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan: menganalisis
aktivitas merancang keterampilan memegang lembing, gerak melempar
lembing, gerakan melepaskan lembing, dan gerakan ikutan lempar lembing
menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu:
mempraktikkan aktivitas merancang keterampilan memegang lembing,
gerak melempar lembing, gerakan melepaskan lembing, dan gerakan ikutan
lempar lembing.
i) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam
materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan.
Pemanasan dalam bentuk permainan. Nama permainannya berlomba
melempar-lempar benda sejauh-jauhnya.
j) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen
keterampilan gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan
dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi
dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian,
berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri,
serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari.

2) Kegiatan inti (70 menit)


Setelah peserta didik melakukan pemanasan dalam bentuk permainan sederhana
yaitu permainan berlomba melempar-lempar benda sejauh-jauhnya, dilanjutkan
dengan mempelajari aktivitas pembelajaran merancang keterampilan memegang
lembing, gerak melempar lembing, gerakan melepaskan lembing, dan gerakan
ikutan lempar lembing. Peserta didik diminta untuk merancang dan
mempraktikkan aktivitas pembelajaran keterampilan memegang lembing, gerak
melempar lembing, gerakan melepaskan lembing, dan gerakan ikutan lempar
lembing.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 273


Berdasarkan hasil rancangan tersebut, peserta didik diminta untuk membuat
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan memegang lembing, gerak melempar lembing, gerakan melepaskan
lembing, dan gerakan ikutan lempar lembing.
Diskusikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan
dengan teman sekelompoknya. Jika peserta didik menemukan kesulitan, minta
bantuan kepada guru.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan memegang
lembing, gerak melempar lembing, gerakan melepaskan lembing, dan gerakan
ikutan lempar lembing adalah sebagai berikut:

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak lempar lembing
Nomor lempar lembing dalam atletik dianggap nomor lempar yang paling
menarik. Nomor ini dianggap sebagai nomor paling alamiah dari gerak manusia.
Karena dilakukan seperti orang berburu dan hendak membunuh hewan buruan
dengan lembing.
Bentuk lembing dan berat lembing yang relatif ringan, membuat siapapun
pasti berkeinginan untuk melakukannya. Ketika lembing dilempar, jarak yang
ditempuh lembing dan gerak layangan lembing di udara membuat pelempar
bertanya-tanya, akan jauhkah lemparannya? Menunggu jatuhnya lembing adalah
saat yang mendebarkan.
Tujuan lempar lembing adalah mencapai jarak lemparan lembing sejauh-
jauhnya. Tahapan-tahapan melempar lembing meliputi: awalan, lemparan, sikap
badan sewaktu melempar dan sikap badan setelah melempar. Pertama-tama yang
harus dipelajari adalah gerak spesifik atau cara memegang dan melempar
lembing tanpa awalan.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
melempar lembing antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak memegang lembing


Cara melakukannya:
(a) Pada tengah-tengah lembing terdapat lilitan tali. Pada lilitan tersebut
lembing dipegang.
(b) Pertama-tama lembing diletakkan pada telapak tangan.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 274


(c) Letakkan lembing sedemikian rupa sehingga lembing hampir sejajar dengan
lengan yang digunakan memegang lembing.
(d) Kemudian, ibu jari telunjuk atau jari tengah bersatu pada akhir lilitan dengan
erat.
(e) Sementara itu, jari-jari yang
lainnya secara lemas melingkupi
lilitan tali tersebut.
(f) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini berulang-
ulang sampai merasakan gerakan
mana yang mudah dilakukan.
Gambar 5.30 Aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak memegang
lembing

Dalam perlombaan lempar lembing, pelempar dapat memilih tiga cara


memegang lembing, yaitu:
(a) Cara Amerika, yaitu: dengan menempatkan ibu jari telunjuk diujung lilitan
pegangan dengan ketiga jari yang lain melingkar disekitarnya. Letak
kekuatan pegangan ada di jari telunjuk dan ibu jari. Lembing ditempatkan
ditengah-tengah telapak tangan.
(b) Cara Finlandia, yaitu: dengan menempatkan ibu jari dan jari tengah diujung
lilitan pegangan. Kedua jari inilah yang memberikan kekuatan pada
pegangan lembing. Jari telunjuk hanya menunjang lembing dengan cara
diluruskan di bawah lembing dan jari kelingking dan jari manis ditempatkan
di atas lilitan.
(c) Cara Tang, yaitu: cara yang sudah jarang digunakan. Hal ini disebabkan
kurang kuatnya dukungan yang diberikan oleh jari yang menggenggam
lembing. Cara ini dilakukan dengan menempatkan lembing diantara jari
telunjuk dan jari tengah.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 275


Cara Amerika Cara Finlandia Cara Tang
Gambar 5.31 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak tiga cara
memegang lembing

(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak melempar lembing


Setelah mahir memegang lembing, pembelajaran dilanjutkan dengan melempar
lembing tanpa awalan. Tujuannya adalah agar terlempar sesuai arah sasaran.
Lalu menancap ditempat sasaran saat jatuh.
(a) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak persiapan
Cara melakukannya:
• Taruhlah lembing di atas bahu.
• Rentangkan kedua tangan merangkul lembing.
• Putarlah badan ke kiri dan ke kanan, sementara kedua lutut kaki sedikit
dibengkokkan.
• Lakukan 3 - 5 set, tiap set sebanyak 20 - 30 kali putaran ke kanan dan ke
kiri. Istirahat antara set selama satu menit.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sampai merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 5.32 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak persiapan

Aktivitas Pembelajaran Atletik 276


(b) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak pelaksanaan
Cara melakukannya:
• Bila melempar dengan tangan kanan, letakkan kaki kiri di depan dan
kaki kanan di belakang. Pegang lembing setinggi dahi. Lengan
membentuk siku, sementara lembing menyerong ke atas.
• Jika lembing siap dilemparkan, luruskan tangan kanan kebelakang.
Bersamaan dengan gerakan tangan tersebut, bengkokkan kaki belakang
(kaki kanan) sehingga badan condong kebelakang. Tumpukan berat
badan pada kaki belakang.
• Saat lembing akan dilemparkan, pilinlah lengan ke dalam bersamaan
dengan gerakan memutar panggul kaki belakang ke depan. Lalu,
ayunkan tangan melalui atas kepala terus ke depan. Saat tangan kanan
lurus, lepaskanlah lembing dengan dorongan jari-jemari. Lemparkan
lembing secara melambung (parabola) sehiungga lembing akan
menancap di tanah ketika mendarat.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
dan menghitung berapa jauh lembing dilemparkan.

Gambar 5.33 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak pelaksanaan

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak awalan jingkat langkah


Apabila telah terampil memegang dan melempar lembing tanpa awalan.
Pembelajaran dilanjtukan dengan melempar lembing dengan awalan.

(a) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak awalan atau ancang-ancang


Jarak awalan untuk melempar lembing adalah 15 - 20 meter. Pada waktu
akan melakukan lemparan, buatlah dua tanda terlebih dahulu. Tanda
pertama tempat akan dimulai lari. Tanda kedua dibuat beberapa meter
sebelum jarak atau batas untuk melempar.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 277


Cara melakukannya:
• Irama lima langkah didahului dengan lari ancang-ancang kira-kira 8
langkah dengan kecepatan lari terus ditambah.
• Peganglah lembing mendatar/horizontal dengan tangan ditekuk dan di
atas bahu.
• Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini
sesuai dengan petunjuk dari
guru.
• Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini
berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana
yang mudah dilakukan.
Gambar 5.34 Aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak awalan atau ancang-ancang

(b) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak awalan langkah


• Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak langkah 1
Cara melakukannya:
o Pada waktu mendarat pada kaki kanan, gerakkan lengan pelempar
kebelakang setinggi bahu, telapak tangan pelempar menghadap ke
atas.
o Pertahankan kecepatan lari ancang-ancang.
o Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
o Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sampai merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 5.35 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak langkah 1

Aktivitas Pembelajaran Atletik 278


• Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak langkah 2
Cara melakukannya:
o Peganglah lembing dekat dengan kepala.
o Langkah 3 berfungsi sebagai persiapan untuk melakukan langkah
berikutnya “langkah 4 dorong”.
o Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
o Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sampai merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 5.36 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak langkah 2

(c) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak langkah dorong


Cara melakukannya:
• Langkah dorong lebih panjang dan datar terjadi sesudah
mendorongnya dengan kaki kiri.
• Kaki kanan mendahului kaki kiri, sebelum mendarat, kaki kiri berada di
depan kaki kanan lagi (1).
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sampai merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 5.37 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak langkah


dorong

Aktivitas Pembelajaran Atletik 279


(4) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak melempar lembing
Cara melakukannya:
(a) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka. Kaki kiri di depan, dan kaki kanan
dibelakang menyamping arah lemparan.
(b) Lutut kaki kanan ditekuk ke depan ke samping badan.
(c) Kaki kiri ke depan lurus dan lemas (rileks).
(d) Badan condong kebelakang, pandangan kearah lemparan.
(e) Tangan kanan yang memegang lembing lurus kebelakang.
(f) Mata lembing berada dekat di depan mata kanan serong atau menyudut ke
atas.
(g) Sudut yang dibentuk oleh lembing bila diukur dari tanah kurang lebih 40°.
(h) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(i) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 5.38 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak melempar


lembing

(5) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak melepaskan lembing


Cara melakukannya:
(a) Begitu kaki kiri mendarat dengan ujung kaki menjurus kearah lemparan,
kaki kanan diputar dan digerakkan ke atas depan.
(b) Panggul diputar ke kiri dan badan ditegakkan.
(c) Kemudian dengan segera, lembing dilemparkan sekuat-kuatnya ke depan
atas.
(d) Lembing lepas pada waktu tangan yang memegang lembing lurus ke depan.
(e) Setelah lembing dilepas, segera kaki kanan yang digunakan untuk menolak
menggantikan kaki kiri (kaki kiri diangkat).
(f) Pandangan ke depan ke arah lemparan.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 280


(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(h) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 5.39 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak melepaskan lembing

(6) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menjaga keseimbangan setelah


melempar lembing
Cara melakukannya:
(a) Untuk dapat menjaga keseimbangan, badan tetap baik, setelah melepaskan
lembingm yaitu: saat kaki kanan dilangkahkan ke depan, menggantikan
posisi kaki kiri yang diayun kebelakang.
(b) Kaki kanan ikut mengerem lajunya badan ke muka dengan jalan
dipindahkan ke depan dekat garis batas lemparan, dan kaki kiri ditarik lurus
kebelakang atau agak ke samping kiri.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 5.40 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menjaga


keseimbangan setelah melempar lembing

Aktivitas Pembelajaran Atletik 281


c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan memegang lembing, gerak melempar lembing, gerakan
melepaskan lembing, dan gerakan ikutan lempar lembing, sesuai potensi dan
kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
lempar lembing, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-
kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya
dalam melakukan aktivitas keterampilan gerak lempar lembing. Kemudian
peserta didik diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang
diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama dengan konsep kegiatan penutup pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

E. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 2)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
merancang perlombaan lempar lembing menggunkan peraturan dimodifikasi,
diantaranya:
1) Keterampilan tahapan-tahapan gerak lempar lembing.
2) Keterampilan gerak lempar lembing dalam bentuk perlombaan
menggunakan peraturan yang dimodifikasikan.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 282


2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)
a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan tahapan-tahapan gerak lempar lembing
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
memegang lembing, gerak melempar lembing, gerakan melepaskan lembing, dan
gerakan ikutan lempar lembing, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas
pembelajaran keterampilan gerak tahapan-tahapan lempar lembing.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
tahapan-tahapan lempar lembing antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak lomba melempar bola basket


menggunakan bola voli, tenis atau kasti
Cara melakukannya:
(a) Dua regu berhadapan melempar bola basket didepannya. Masing-masing
regu berusaha memindah-kannya ke garis lawan.
(b) Gunakan lemparan dengan satu tangan dari atas kepala.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 283


Gambar 5.41 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak lomba
melempar bola basket menggunakan bola voli, tenis atau kasti

(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak lomba melempar bola basket yang
diletakkan di atas meja
Cara melakukannya:
(a) Berdiri menghadap bola basket yang diletakkan di atas meja.
(b) Lakukan lemparan ke arah bola basket, dan upayakan lemparan tepat
mengenai sasaran dan bola jatuh.
(c) Gunakan lemparan dengan satu tangan dari atas kepala.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok.

Gambar 5.42 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak lomba


melempar bola basket yang diletakkan di atas meja

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak lomba melempar sasaran/target


lingkaran yang digantung (lingkaran pada dinding)
Cara melakukannya:

Aktivitas Pembelajaran Atletik 284


(a) Lakukan lemparan kearah lingkaran dan usahakan lemparan tepat pada
lingkaran.
(b) Gunakan lemparan dengan satu tangan dan atas kepala dengan arah gerakan
ke depan atas.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok.

Gambar 5.43 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak lomba


melempar sasaran/target lingkaran yang digantung (lingkaran
pada dinding)

(4) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak melempar bola basket dari sikap
berdiri berpasangan
Cara melakukannya:
(a) Lakukan lemparan bola kearah teman dengan menggunakan dua tangan
melalui atas kepala.
(b) Setiap lemparan diawali dengan gerak melangkah kaki kanan/kiri ke depan
dan lentingan pingang.
(c) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini
sebanyak 3 – 5 kali secara
berkelompok.

Gambar 5.44 Aktivitas pembelajaran keterampilan


gerak melempar bola basket dari sikap berdiri
berpasangan

Aktivitas Pembelajaran Atletik 285


(5) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak melempar bola basket dengan dua
tangan dan gerak berlari 2 – 3 langkah
Cara melakukannya:
(a) Lakukan lemparan bola basket kearah teman menggunakan dua tangan
melalui atas kepala.
(b) Setiap lemparan diawali dengan gerak lari 2 – 3 langkah ke depan dan
lentingan pinggang.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok.

Gambar 5.45 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak melempar bola


basket dengan dua tangan dan gerak berlari 2 – 3 langkah

(6) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak menggapai bola ke belakang dan


melempar
Cara melakukannya:
(a) Gapai bola dibelakang dari sikap melangkah.
(b) Putar pinggang ke depan, lalu lempar bola ke depan atas kearah teman
dihadapannya.
(c) Arah gerak lemparan melalui atas kepala.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 286


Gambar 5.46 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
menggapai bola ke belakang dan melempar

(7) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak melempar bola diawali dengan gerak
melangkah 3 – 5 langkah
Cara melakukannya:
(a) Berdiri dan bola dipegang lurus kebelakang.
(b) Lakukan gerakan melangkah 3 – 5 langkah.
(c) Pada saat melangkah terakhir kaki kiri di depan, lakukan lemparan bola
melalui atas kepala yang diawali gerak memutar pinggang ke depan dan
sikut ditekuk.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok.

Gambar 5.47 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak melempar


bola diawali dengan gerak melangkah 3 – 5 langkah

(8) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak meluruskan tangan yang melempar


bola
Cara melakukannya:
(a) Berdiri dan bola dipegang tangan di atas bahu.
(b) Lakukan gerakan melangkah kaki kiri ke depan bersamaan lengan yang
memegang bola luruskan kebelakang.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 287


(c) Saat kaki kiri mendarat putar pinggang ke depan dan sikut ditekuk,
lemparkan bola ke depan atas.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok.

Gambar 5.48 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak meluruskan


tangan yang melempar bola

(9) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak melempar bola diawali dengan


langkah dan jingkat
Cara melakukannya:
(a) Lakukan gerak melangkah 2 langkah lalu berjingkat kaki kanan.
(b) Setelah kaki dilangkahkan ke depan dan mendarat, putar pinggang ke depan
dan lemparkan bola ke depan atas.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok.

Gambar 5.49 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak melempar bola


diawali dengan langkah dan jingkat

Aktivitas Pembelajaran Atletik 288


(10) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak koordinasi melempar bola/lembing
langkah jingkat (hop step)
Cara melakukannya:

Gambar 5.50 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak koordinasi melempar


bola/lembing langkah jingkat (hop step)

c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak tahapan-tahapan lempar lembing, sesuai potensi
dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
tahapan-tahapan lempar lembing, peserta didik diminta untuk menuliskan
kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak tahapan-tahapan lempar lembing. Kemudian peserta
didik diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh
dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 289


3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

F. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran keterampilan gerak permainan bola basket.

2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Lempar lembing adalah sebuah jenis olahraga yang berfokus pada usaha
membuang lembing jauh-jauh. Tujuan lempar lembing adalah melempar sejauh-
jauhnya untuk memperoleh prestasi yang optimal. Untuk mencapai lemparan
yang jauh, seorang pelempar lembing harus memahami dan menguasai . . . .
a. teknik lempar lembing
b. taktik lempar lembing
c. strategi lempar lembing
d. pola lempar lembing
e. postur tubuh yang kekar

2) Perhatikan tahapan-tahapan dalam lempar lembing berikut.


1) awalan/ancang-ancang
2) sikap badan sewaktu melempar
3) sikap melempar lembing
4) sikap badan setelah melempar

Berdasarkan tahapan-tahapan tersebut, urutan dalam melakukan gerakan lempar


lembing yang benar adalah . . . .
a. 1, 2, 3, 4
b. 1, 3, 2, 4
c. 1, 2, 4, 3
d. 1, 3, 4, 3
e. 2, 3, 4, 1

3) Pertama-tama lembing diletakkan pada telapak tangan. Letakkan lembing


sedemikian rupa sehingga lembing hampir sejajar dengan lengan yang digunakan
memegang lembing. Kemudian, ibu jari telunjuk atau jari tengah bersatu pada
akhir lilitan dengan erat. Sementara itu, jari-jari yang lainnya secara lemas

Aktivitas Pembelajaran Atletik 290


melingkupi lilitan tali tersebut. Gerakan tersebut merupakan teknik lempar
lembing pada tahapan . . . .
a. memegang lembing
b. gerak pengenalan lembing
c. sikap awal akan melempar lembing
d. melempar lembing
e. setelah melempar lembing
4) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini, yang merupakan tahapan-tahapan
teknik dasar lempar lembing.
1) Taruhlah lembing di atas bahu.
2) Rentangkan kedua tangan merangkul lembing.
3) Putarlah badan ke kiri dan ke kanan, sementara kedua lutut kaki sedikit
dibengkokkan.
4) Lakukan 3 - 5 set, tiap set sebanyak 20 - 30 kali putaran ke kanan dan ke kiri.
Istirahat antara set selama satu menit.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, gerakan tersebut merupakan teknik


dasar melempar lembing pada tahapan . . . .
a. memegang lembing
b. gerakan pengenalan lembing
c. persiapan melempar lembing
d. gerakan melempar lembing
e. gerakan setelah melempar lembing

5) Perhatikan gambar berikut ini, yang merupakan tahapan-tahapan teknik dasar


lempar lembing.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, gerakan tersebut merupakan teknik


dasar melempar lembing pada tahapan . . . .
a. memegang lembing
b. gerakan pengenalan lembing
c. persiapan melempar lembing
d. gerakan melempar lembing
e. gerakan setelah melempar lembing

Aktivitas Pembelajaran Atletik 291


b. Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan tepat.
1) Tuliskan macam-macam keterampilan gerak lempar lembing.
2) Jelaskan cara memegang lembing.
3) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak melempar lembing.
4) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak melepaskan lembing.
5) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak gerakan ikutan lempar lembing.

c. Buatlah salah satu tugas berikut ini.


1) Membuat kliping dan gambar-gambar atlet lempar lembing baik nasional
yang meliputi: riwayat singkat pribadi dan prestasinya secara berkelompok.
Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat diperkaya
melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet, atau sumber
lainnya.
2) Membuat makalah tentang aktivitas keterampilan gerak lempar lembing
secara berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut,
dapat diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet,
atau sumber lainnya.

3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas keterampilan gerak lempar lembing.
a) Butir tes
Lakukan aktivitas keterampilan gerak lempar lembing. Unsur-unsur yang dinilai
adalah kesesuaian melakukan gerakan (penilaian proses) meliputi: sikap awal,
pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.
b) Petunjuk asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
a) Isikan identitas peserta didik.
b) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak,
sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
c) Rubrik asesmen keterampilan gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar asesmen).

Aktivitas Pembelajaran Atletik 292


Nama :____________________________ Kelas: __________

Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata

Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik.

Pelaksanaan Sikap
Nama Peserta Sikap Awal
No Gerakan Akhir Skor Akhir
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

b. Instrumen untuk Penilaian Produk


1) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan
Gerak Lempar Lembing Secara Terpisah untuk Perorangan Peserta Didik).

Aktivitas Pembelajaran Atletik 293


Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)

2) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan


Gerak Lempar Lembing Secara Terpisah untuk Seluruh Peserta Didik).

Nama Peserta Percobaan I Percobaan II Skor


No Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Didik Ulangan norma) Ulangan norma)
Terbaik
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

3) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Perlombaan


Lempar Lembing Secara Terpisah Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Rangkaian gerakan dilakukan
Kesempatan didapat
Keterampilan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......

4) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Perlombaan


Lempar Lembing Secara Perorangan Peserta Didik).
Hasil Uji Keterampilan
Persentasi
Nama Peserta Rangkaian gerakn
No Kesempatan GB /K X
Didik dilakukan dengan
yang didapat 100% = .......
benar
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

Aktivitas Pembelajaran Atletik 294


c. Pengolahan Nilai Uji Keterampilan
Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:
1) Skor keterampilan proses gerak peserta didik: 80.
2) Skor keterampilan produk gerak (dari contoh di atas diambil salah satu
sesuai dengan kategori gerak (tertutup/terbuka/diskrit/kontinum, dan lain-
lain), diujikan secara terpisah atau terintegrasi dalam permainan): 90.
Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan
tujuan akhir dari pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan proses
gerak, dan 30% untuk skor keterampilan produk gerak), maka skor akhir
keterampilan gerak adalah:

80 X 70% = 56 ditambah dengan


90 X 30% = 27 sama dengan 83

4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

G. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

H. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Sama dengan konsep remedial pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

I. Interaksi dengan Orang Tua


Sama dengan konsep interaksi dengan orang tua pada aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak permainan bola basket.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 295


J. Lembar Kegiatan Peserta Didik

Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : F / XI

1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

2. Panduan aktivitas pembelajaran


a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 9 orang.
b. Lakukan aktivitas pembelajaran keterampilan gerak lempar lembing secara
berpasangan dengan teman satu kelompok.
c. Perhatikan penjelasan berikut ini:
Cara melakukan aktivitas pembelajaran keterampilan gerak lempar lembing
antara lain:
1) Keterampilan gerak memegang lembing, gerak melempar lembing,
gerakan melepaskan lembing, dan gerakan ikutan lempar lembing.
2) Keterampilan tahapan-tahapan gerak lempar lembing.
3) Keterampilan gerak lempar lembing dalam bentuk perlombaan
menggunakan peraturan yang dimodifikasikan.

K. Bahan Bacaan Peserta Didik


1. Materi keterampilan gerak lempar lembing. Untuk membantu dalam
mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah,
koran, internet, atau sumber lainnya.
2. Peraturan lempar lembing yang standar. Untuk membantu dalam mencari
sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah, koran,
internet, atau sumber lainnya.
3. Mengamati video pembelajaran materi keterampilan gerak lempar lembing
dengan dibantu oleh orangtua, kakak atau saudara. Untuk membantu dalam
mencari video pembelajaran tersebut, dapat diperoleh melalui: internet atau
sumber lainnya.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 296


L. Bahan Bacaan Guru
1. Bentuk-bentuk teknik dasar lempar lembing.
2. Bentuk-bentuk permainan sederhana dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi dalam lempar lembing.
3. Video pembelajaran teknik dasar lempar lembing.
4. Peraturan lempar lembing yang standar.

Aktivitas Pembelajaran Atletik 297


Aktivitas Pembelajaran Atletik 298
Penerbit Erlangga Jakarta, 2022
Buku Panduan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMA/MA Kelas XI
Penulis: Muhajir
ISBN: ........................................

Keterampilan Gerak, Pengetahuan Gerak, Pengembangan Karakter, dan


Internalisasi Nilai-Nilai Gerak Aktivitas Gerak Dominan Senam

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


Kelas/Semester : XI / .....
Pokok Bahasan : Aktivitas Gerak Senam
Sub Pokok Bahasan : Keterampilan Gerak Senam
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri dan Gotong Royong
Alokasi Waktu : 2 Kali Pertemuan ( 4 JP )

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam merancang dan mampu


mempraktikkan keterampilan gerak dominan pada senam seperti berdiri dengan
kedua tangan, meroda, dan loncat harimau sesuai potensi dan kreativitas yang
dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan
meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi,
kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi
diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari.

B. Deskripsi Materi

Pada unit pembelajaran 6 ini peserta didik dapat merancang fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan keterampilan gerak dominan pada senam
seperti berdiri dengan kedua tangan, meroda, dan loncat harimau. Kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas merancang
keterampilan gerak dominan pada senam seperti berdiri dengan kedua tangan,

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 299


meroda, dan loncat harimau, guru menutup pelajaran dengan pendinginan, dan
menyampaikan simpulan serta berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, pembelajaran
dapat dilakukan dengan melakukan rangkaian gerakan aktivitas gerak senam
secara sederhana dengan menekankan pada nilai-nilai mandiri dan gotong
royong.
Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas gerak senam dapat
dilakukan dengan memodifikasi rangkaian secara sederhana. Rangkaian gerakan
yang digunakan tidak terlalu sulit dan komplek, melainkan gerakan-gerakan
yang sederhana.
Idealnya adalah menggunakan rangkaian gerakan yang standar agar peserta
didik lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Asesmen yang dilakukan guru
meliputi: asesmen sikap dengan menggunakan jurnal, asesmen pengetahuan
dengan melakukan tes tertulis yang dilakukan diakhir pertemuan, serta asesmen
keterampilan dengan tes unjuk kerja.

C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini merancang dan
mempraktikkan keterampilan gerak dominan pada senam seperti berdiri dengan
kedua tangan, meroda, dan loncat harimau yang prinsip gerakannya berpusat
pada gerak dominan pada senam seperti berdiri dengan kedua tangan, meroda,
dan loncat harimau.
Tujuan dari pembelajaran rancanga keterampilan gerak dominan berdiri
dengan kedua tangan, meroda, dan loncat harimau senam adalah untuk
meningkatkan kemampuan keterampilan gerak dominan berdiri dengan kedua
tangan, meroda, dan loncat harimau senam.
Kemampuan peserta didik untuk merancang dan mempraktikkan
keterampilan gerak dominan senam akan membantu peserta didik untuk
melakukan keterampilan gerak dominan senam dengan lebih baik dan
menyenangkan. Dengan demikian aktivitas jasmani yang dilakukan dengan baik
dapat menyumbang pada peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai rancangan
keterampilan gerak dominan pada senam seperti berdiri dengan kedua
tangan, meroda, dan loncat harimau?

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 300


D. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1)
1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan rancangan
keterampilan gerak dominan pada senam, diantaranya:
• Keterampilan gerak berdiri dengan kedua tangan, meroda, dan loncat
harimau.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama dengan konsep materi pembelajaran remedial pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

c. Materi Pembelajaran Pengayaan


Sama dengan konsep materi pembelajaran pengayaan pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1) Membaca kembali Modul Ajar (MA) yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
2) Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan gerak dominan
pada senam seperti berdiri dengan kedua tangan, meroda, dan loncat harimau.
3) Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
a) Lembar kerja siswa (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator
tugas gerak.
b) Matras senam atau sejenisnya
c) Peluit dan stopwatch.
d) Lapangan olahraga atau halaman sekolah (ruangan kelas).

b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:

1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)


a) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di
lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta
didik.
b) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan
peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 301


c) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik
tersebut untuk berisitirahat di kelas.
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga
bagi kesehatan dan kebugaran.
e) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
f) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah
proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian
kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan aktivitas gerak
senam.
g) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas
gerak dominan pada senam seperti berdiri dengan kedua tangan, meroda,
dan loncat harimau.
h) Guru menjelaskan tehnik asesmen untuk kompetensi aktivitas keterampilan
gerak dominan pada senam, baik kompetensi sikap spiritual dengan
observasi dalam bentuk jurnal: yaitu perilaku keseriusan dalam berdoa dan
berusaha secara maksimal, kompetensi sikap sosial: nilai-nilai karakter
antara lain: gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan:
mengidentifikasi keterampilan gerak dominan pada senam seperti berdiri
dengan kedua tangan, meroda, dan loncat harimau menggunakan
penugasan atau tes lisan dan tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan
yaitu: melakukan keterampilan gerak dominan pada senam seperti berdiri
dengan kedua tangan, meroda, dan loncat harimau, serta perlombaan senam
dalam bentuk rangkaian yang sederhana dengan peraturan yang
dimodifikasi.
i) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam
materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan.
Pemanasan dalam bentuk permainan. Nama Permainannya adalah lomba
lompat-lompat katak.

2) Kegiatan inti (70 menit)


a) Peserta didik menyimak informasi dan peragaan materi tentang
keterampilan gerak dominan pada senam seperti berdiri dengan kedua
tangan, meroda, dan loncat harimau, baik melalui vidio pembelajaran,
gambar, maupun peragaan guru atau peserta didik.

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 302


b) Peserta didik mencoba keterampilan gerak dominan pada senam seperti
berdiri dengan kedua tangan, meroda, dan loncat harimau, yang telah
diperlihatkan melalui video pembelajaran, gambar, atau diperagakan oleh
guru atau peserta didik.
c) Peserta didik melakukan keterampilan gerak dominan pada senam seperti
berdiri dengan kedua tangan, meroda, dan loncat harimau secara berulang-
ulang sesuai dengan komando dan giliran yang diberikan oleh guru, sesuai
dengan koreksi yang diberikan oleh guru.
Secara rinci bentuk-bentuk pembelajaran keterampilan gerak dominan
pada senam seperti berdiri dengan kedua tangan, meroda, dan loncat
harimau adalah sebagai berikut:

Aktivitas 1

Setelah peserta didik melakukan pemanasan dalam bentuk permainan sederhana yaitu
permainan lomba lompat-lompat katak, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerak dominan pada senam seperti berdiri
dengan kedua tangan, meroda, dan loncat harimau, peserta didik diminta untuk
merancang dan mempraktikkan aktivitas pembelajaran keterampilan gerak dominan
pada senam seperti berdiri dengan kedua tangan, meroda, dan loncat harimau.
Berdasarkan hasil rancangan tersebut, peserta didik diminta untuk membuat
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak dominan pada senam seperti berdiri dengan kedua tangan, meroda, dan loncat
harimau.
Peserta didik diminta untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah dirumuskan dengan teman sekelompoknya. Jika peserta didik
menemukan kesulitan, minta bantuan kepada guru.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak dominan
pada senam seperti berdiri dengan kedua tangan, meroda, dan loncat harimau adalah
sebagai berikut:

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak dominan pada senam seperti berdiri dengan kedua
tangan (handstand)
Berdiri dengan tangan atau disebut handstand adalah sikap tegak dengan
bertumpu pada kedua tangan atau tegak atas kedua tangan dengan siku-siku
lurus, kedua kaki rapat dan lurus ke atas. Suatu hal yang perlu diperhatikan

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 303


dalam melakukan handstand adalah harus dilakukan di atas landasan atau alas
yang keras (misalnya lantai). Karena akan memudahkan untuk bertumpu, jika
dibandingkan dengan melakukan handstand di atas landasan atau alas yang lunak
(misalnya kasur).
Cara melakukannya:
(1) Sikap awal berdiri tegak dengan salah satu kaki berada di depan dan kedua
tangan lurus di atas dengan telapak tangan terbuka, kemudian letakkan telapak
tangan bertumpu di atas matras.
(2) Kemudian bungkukkan badan ke depan, kedua tangan tetap lurus lalu ayunkan
kaki kebelakang-atas, diikuti kaki yang satunya dan rapatkan, sehingga
membentuk garis vertikal antara lengan, badan, dan kedua kaki lurus ke atas.
(3) Pandangan ditujukan di
antara kedua tangan.
(4) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
(5) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini
berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana
yang mudah dilakukan.
Gambar 6.1 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
berdiri dengan kedua tangan (handstand)

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak dominan


pada senam seperti berdiri dengan tangan (handstand) antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran 1 : Keterampilan gerak berjalan maju dan lompat kelinci
Cara melakukannya:
1) Berjalan maju dengan kedua tangan dan kedua kaki kangkang serta panggul
setinggi mungkin.
2) Lompat kelinci, dari sikap jongkok kedua kaki/lutut rapat, melompat ke
depan dan mendarat atas tumpuan kedua tangan yang kemudian kedua
kaki.
3) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
4) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 304


Gambar 6.2 Aktivitas pembelajaran 1 keterampilan
gerak berjalan maju dan lompat kelinci

(2) Aktivitas pembelajaran 2 : Keterampilan gerak melompati bangku


Cara melakukannya:
(a) Melompati bangku dengan bertumpu pada kedua tangan pada bangku,
mengangkat panggul tinggi dengan kedua lutut rapat ke dada.
(b) Sama dengan latihan di atas, dengan kedua lutut lurus.
(c) Sama dengan latihan di atas, dengan sesaat merentangkan kedua tangan kaki
kebelakang atas.
(d) Peserta didik diminta
untuk melakukan
gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari
guru.
(e) Peserta didik diminta
untuk melakukan
gerakan ini berulang-
ulang sampai
merasakan gerakan
mana yang mudah
dilakukan.
Gambar 6.3 Aktivitas pembelajaran 2 keterampilan gerak
melompati bangku

(3) Aktivitas pembelajaran 3 : Keterampilan gerak lompat jongkok


Cara melakukannya:
(a) Sikap jongkok, tempatkan kedua tangan di lantai, kedua lutut (rapat)
diantara kedua tangan.
(b) Dengan tolakan kedua kaki, angkat panggul hingga tegak lurus di atas
kepala.

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 305


(c) Tahan sesaat dalam sikap ini.
(d) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini
berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang
mudah dilakukan.

Gambar 6.4 Aktivitas pembelajaran 3 keterampilan


gerak lompat jongkok

(4) Aktivitas pembelajaran 4 : Keterampilan gerak lompat jongkok dilanjtkan


meluruskan kaki ke atas
Cara melakukannya:
(a) Sama dengan pembelajaran 3, kemudian meluruskan kaki ke atas.
(b) Pembantu berada didepan, memegang/menahan pada sisi paha dengan
kedua tangan.
(c) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini berulang-
ulang sampai merasakan gerakan
mana yang mudah dilakukan.

Gambar 6.5 Aktivitas pembelajaran 4


keterampilan gerak lompat jongkok
dilanjtkan meluruskan kaki ke atas

(5) Aktivitas pembelajaran 5 : Keterampilan gerak sikap merangkak dengan panggul


tinggi
Cara melakukannya:
(a) Sikap merangkak dengan panggul tinggi.
(b) Satu kaki agak ke depan dengan lutut agak dibengkokkan.

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 306


(c) Dengan tolakan kaki “depan” tersebut, lemparan kaki yang lain (lurus) ke
atas hingga tegak lurus di atas kepala, kaki yang lain tetap di bawah
sekalipun terangkat dari lantai.
(d) Tahan gerakan ini sesaat.
(e) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini berulang-
ulang sampai merasakan gerakan
mana yang mudah dilakukan.

Gambar 6.6 Aktivitas pembelajaran 5 keterampilan


gerak sikap merangkak dengan panggul tinggi

(6) Aktivitas pembelajaran 6 : Keterampilan gerak sikap merangkak dengan panggul


tinggi dan diluskan ke atas
Cara melakukannya:
(a) Sama dengan di atas, kaki yang di bawah mengikuti kaki yang lurus ke atas.
(b) Tahan gerakan ini sesaat.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan
gerakan ini sesuai dengan petunjuk dari
guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan
gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah
dilakukan.

Gambar 6.7 Aktivitas pembelajaran 6


keterampilan gerak sikap merangkak
dengan panggul tinggi dan diluskan
ke atas

(7) Aktivitas pembelajaran 7 : Keterampilan gerak bersandar pada tembok


Cara melakukannya:
(a) Pembelajaran dilakukan dekat tembok, sehingga anak bersandar ke tembok.
(b) Anak berada (penempatan kedua tangan ± 10 cm) dari tembok.
(c) Tahan sikap gerakan ini sesaat.

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 307


(d) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini
berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana
yang mudah dilakukan.

Gambar 6.8 Aktivitas pembelajaran 7


keterampilan gerak bersandar pada
tembok

(8) Aktivitas pembelajaran 8 : Keterampilan gerak merangkak dengan panggul tinggi


Cara melakukannya:
(a) Sikap merangkak dengan panggul tinggi.
(b) Satu kaki agak ke depan dengan lutut agak membengkok.
(c) Dengan tolakan kaki ke depan, lempar/ayunkan kaki yang lain ke atas, saat
itu juga diikuti oleh kaki tolak.
(d) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini berulang-
ulang sampai merasakan gerakan
mana yang mudah dilakukan.

Gambar 6.9 Aktivitas pembelajaran 8 keterampilan


gerak merangkak dengan panggul tinggi

(9) Aktivitas pembelajaran 9 : Keterampilan gerak merangkak dengan panggul tinggi


kemudian melemparkan/mengayunkan kaki ke atas kebelakang
Cara melakukannya:
(a) Mengulangi pembelajaran di atas berkali-kali, hingga Peserta didik dapat
melemparkan/mengayunkan kaki ke atas kebelakang dengan baik.
(b) Lemparan/mengayunkan kaki tidak terlalu lemah atau tidak terlalu kuat.

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 308


(c) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini
berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana
yang mudah dilakukan.

Gambar 6.10 Aktivitas pembelajaran 9


keterampilan gerak merangkak dengan
panggul tinggi kemudian melemparkan/
mengayunkan kaki ke atas kebelakang

Aktivitas 2

b) Aktivitas pembelajaran 2 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak dominan pada senam seperti meroda (radschlag)

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan


gerak dominan pada senam seperti berdiri dengan tangan (handstand), dilanjutkan
dengan mempelajari aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
dominan pada senam seperti meroda.
Meroda adalah gerakan memutar ke samping, pada satu saat bertumpu pada
kedua tangan dengan kaki terbuka lebar atau kangkang. Gerakannya menyerupai
roda yang berputar. Gerakan meroda merupakan rangkaian gerakan dari macam-
macam gerakan lain pada senam lantai.
Gerakan meroda kelihatannya mudah untuk dilakukan. Akan tetapi gerakan
ini memerlukan koordinasi gerakan yang tinggi. Tanpa adanya koordinasi yang
baik, gerakan ini sukar untuk dilakukan.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri sikap menyamping arah gerakan.
(2) Kedua kaki dibuka selebar bahu dan kedua lengan terentang serong atas.
(3) Bila gerakan diawali tangan kiri, letakkan telapak tangan kiri pada matras yang
diikuti kaki kanan terangkat lurus ke atas.
(4) Saat tangan kanan diletakkan pada matras, kaki kiri terangkat lurus ke atas,
hingga badan membentuk berdiri dengan tangan.

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 309


(5) Turunkan dengan cepat kaki kanan pada matras disusul terangkatnya tangan kiri
dari matras dan kaki kiri mendarat matras.
(6) Berdiri sikap menyamping arah gerakan dengan posisi kedua kaki terbuka
selebar bahu.
(7) Sikap kedua lengan terentang serong atas di samping telinga.
(8) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk dari
guru.
(9) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 6.11 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak meroda

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak dominan


pada senam seperti meroda antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran 1 : Keterampilan gerak meroda mengangkat pinggul


kedua lutut ditekuk
Cara melakukannya:
(a) Sikap awal kedua tangan berpegangan dan bertumpu pada pinggiran
bangku dengan menyamping.
(b) Angkat pinggul ke atas dengan kedua lutut ditekuk.
(c) Turunkan kedua kaki di samping bangku.
(d) Gerakan dilakukan zig-zag melalui atas bangku.
(e) Pembelajaran dilakukan secara berpasangan atau kelompok.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 310


Gambar 6.12 Aktivitas pembelajaran 1 keterampilan gerak meroda mengangkat
pinggul kedua lutut ditekuk

(2) Aktivitas pembelajaran 2 : Keterampilan gerak meroda mengangkat pinggul


kedua lutut lurus
Cara melakukannya:
(a) Sikap awal kedua tangan berpegangan dan bertumpu pada pinggiran
bangku dengan menyamping.
(b) Angkat pinggul ke atas dengan kedua lutut ditekuk.
(c) Turunkan kedua kaki di samping bangku.
(d) Gerakan dilakukan zig-zag melalui atas bangku.
(e) Pembelajaran dilakukan secara berpasangan atau kelompok.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 6.13 Aktivitas pembelajaran 2 keterampilan gerak meroda mengangkat


pinggul kedua lutut lurus

(3) Aktivitas pembelajaran 3 : Keterampilan gerak meroda menurunkan kaki satu


persatu dibantu teman (guru)
Cara melakukannya:

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 311


(a) Sikap awal teman yang membantu berdiri di belakang yang akan dibantu.
(b) Kemudian teman yang akan dibantu melakukan sikap berdiri dengan tangan,
yang membantu memegang bagian pinggangnya.
(c) Diteruskan menurunkan kaki satu persatu ke lantai, hingga kedua tangan
terangkat dari lantai.
(d) Pembelajaran dilakukan secara berpasangan atau kelompok.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 6.14 Aktivitas pembelajaran 3 keterampilan gerak meroda menurunkan


kaki satu persatu dibantu teman (guru)

(4) Aktivitas pembelajaran 4 : Keterampilan gerak meroda menurunkan tangan satu


persatu dibantu teman (guru)
Cara melakukannya:
(a) Teman yang membantu berdiri di belakng yang akan dibantu.
(b) Teman yang akan dibantu melakukan sikap berdiri posisi menyamping, yang
membantu memegang bagian pinggangnya.
(c) Turunkan tangan satu persatu ke lantai, hingga kedua kaki terangkat dari
lantai.
(d) Pembelajaran dilakukan secara berpasangan atau kelompok.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 312


Gambar 6.14 Aktivitas pembelajaran 4 keterampilan gerak
meroda menurunkan tangan satu persatu dibantu teman (guru)

(5) Aktivitas pembelajaran 5 : Keterampilan gerak meroda dibantu teman (guru) dan
dilanjutkan tanpa bantuan
Cara melakukannya:
(a) Teman yang membantu berdiri di belakang yang akan dibantu.
(b) Teman yang akan dibantu melakukan sikap berdiri posisi menyamping, yang
membantu memegang bagian pinggangnya.
(c) Turunkan tangan satu persatu ke lantai, hingga kedua kaki terangkat dari
lantai.
(d) Pembelajaran dilakukan secara berpasangan atau kelompok.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 6.16 Aktivitas pembelajaran 5 keterampilan gerak meroda dibantu


teman (guru) dan dilanjutkan tanpa bantuan

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 313


c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak dominan pada senam seperti berdiri dengan
kedua tangan dan meroda, sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
dominan pada senam seperti berdiri dengan kedua tangan dan meroda
senam lantai, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan,
kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam
melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
dominan pada senam seperti berdiri dengan kedua tangan dan meroda.
Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar
yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama dengan konsep kegiatan penutup pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

E. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 2)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan rancangan
keterampilan loncat harimau atau tiger sprong senam, diantaranya:
• Keterampilan gerak loncat harimau atau tiger sprong senam.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 314


b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak dominan pada senam seperti loncat harimau (tiger
sprong)

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan


gerak dominan pada senam seperti berdiri dengan kedua tangan dan meroda,
dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
gerak dominan pada senam seperti loncat harimau atau tiger sprong. Secara teknis
dasar gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan teknik dasar guling
depan. Perbedaannya terletak pada gerak menolak ke depan atas sebelum
melakukan gerak berguling.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri menghadap arah gerakan dan matras.
(2) Pandangan kearah depan (matras).
(3) Kedua lengan di samping badan.
(4) Lakukan gerak lari kearah depan (matras) 3-5 langkah.
(5) Saat langkah terakhir gerak menumpu kedua kaki dan menolak ke depan atas
bersamaan kedua lengan diluruskan ke depan atas.
(6) Setelah beberapa saat melayang di udara, mendarat pada matras dengan kedua
telapak tangan, dan dengan cepat tekuk kedua sikut kesamping, kepala
dimasukkan diantara kedua lengan hingga pundak menempel matras.
(7) Bengkokkan, lanjutkan dengan sikap berdiri kedua kaki rapat dan kedua lengan
lurus ke atas.
(8) Pandangan ke depan.
(9) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk dari
guru.
(10) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 315


Gambar 6.17 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak loncat harimau
(tiger sprong)

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak dominan


pada senam seperti loncat harimau adalah sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran tahap 1 keterampilan gerak sikap berjongkok


Cara melakukannya:
(a) Sikap berjongkok, kedua tangan sejajar ke muka setinggi bahu.
(b) Tempatkan sebuah bola di depan anak-anak ditugaskan melompati bola
tersebut dan diakhiri dengan guling depan.
(c) Jarak bola dan ujung kaki 30 – 40 cm.
(d) Kemudian bola dijauhkan 50 – 60 cm, dan kemudian anak-anak ditugaskan
melompati bola tersebut dan diakhiri dengan guling depan.
(e) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana
yang mudah dilakukan.
Gambar 6.18 Aktivitas pembelajaran 1 keterampilan gerak
sikap berjongkok

(2) Aktivitas pembelajaran tahap 2 keterampilan gerak diawali guling ke depan di


atas peti lompat
Cara melakukannya:
(a) Dengan awalan guling ke depan di atas peti lompat/ matras yang disusun
(tinggi ± 40 cm).
(b) Jarak batas tolak lompat dan peti ± 60 cm.

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 316


(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta
untuk melakukan
gerakan ini berulang-
ulang sampai merasakan
gerakan mana yang
mudah dilakukan.

Gambar 6.19 Aktivitas pembelajaran 2


keterampilan gerak diawali guling ke depan di
atas peti lompat

(3) Aktivitas pembelajaran tahap 3 keterampilan gerak diawali guling ke depan di


atas peti lompat yang direndahkan
Cara melakukannya:
(a) Seperti pembelajaran 2, akan tetapi peti/matras direndahkan dan jarak
diperjauh 80 cm.
(b) Demikian pembelajaran 3 dilakukan terus dengan mengurangi tinggi peti/
matras serendah mungkin.
(c) Diisyaratkan daya tolak lompatan yang tinggi dengan sikap kedua lengan
direntangkan lurus ke depan pada saat melompat.
(d) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana
yang mudah dilakukan.
Gambar 8.20 Aktivitas pembelajaran 3 keterampilan
gerak diawali guling ke depan di atas peti lompat yang
direndahkan

(4) Aktivitas pembelajaran tahap 4 keterampilan gerak dengan awalan melompati


tongkat yang dipegang tinggi (75 cm)
Cara melakukannya:

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 317


(a) Dengan awalan, melompati tongkat yang dipegang tinggi (75 cm) diakhiri
dengan guling depan di atas peti lompat/matras yang tingginya ± 50 cm.
(b) Jarak batas lompat dan tempat mendarat ± 1 m.
(c) Jarak tongkat yang dipegang dengan peti kurang lebih 75 cm.
(d) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana
yang mudah dilakukan.
Gambar 8.21 Aktivitas pembelajaran 4 keterampilan
gerak awalan melompati tongkat yang dipegang tinggi
(75 cm)

(5) Aktivitas pembelajaran tahap 5 keterampilan gerak dengan awalan melompati


tongkat yang dipegang dengan menambah tinggi tongkat
Cara melakukannya:
(a) Seperti pembelajaran 4, dengan menambah tinggi tongkat yang dipegang
atau meletakkan sesuautu (benda/anak membungkuk) sebagai rintangan.
(b) Jauhkan/perlebar batas tolak lompatan.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 8.22 Aktivitas pembelajaran 5 keterampilan gerak dengan awalan


melompati tongkat yang dipegang dengan menambah tinggi tongkat

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 318


c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerak dominan pada senam seperti loncat harimau,
sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak
dominan pada senam seperti loncat harimau, peserta didik diminta untuk
menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan gerak dominan pada senam seperti loncat harimau.
Kemudian peserta didik dimnta untuk melaporkan hasil capaian belajar
yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

F. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran keterampilan gerak permainan bola basket.

2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Perhatikan gambar di bawah ini yang merupakan rangkaian gerakan senam
lantai.

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 319


Berdasarkan rangkaian gerakan di atas, gerakan ini merupakan rangkaian
gerakan . . . .

a. berdiri dengan kedua tangan dan kayang


b. berdiri dengan kedua tangan dan guling lenting
c. guling lenting dan sikap lilin
d. guling depan, guling belakang, guling lenting
e. sikap lilin, guling depan, guling lenting

2) Sikap tegak dengan bertumpu pada kedua tangan atau tegak atas kedua tangan
dengan siku-siku lurus, kedua kaki rapat dan lurus ke atas merupakan gerakan . .
..
a. keseimbangan
b. guling ke depan
c. berdiri dengan tangan
d. guling lenting
e. loncat harimau

3) Sikap awal berdiri tegak dengan salah satu kaki berada di depan dan kedua
tangan lurus di atas dengan telapak tangan terbuka, kemudian letakkan telapak
tangan bertumpu di atas matras merupakan gerakan awalan . . . .
a. keseimbangan
b. guling ke depan
c. guling lenting
d. berdiri dengan tangan
e. loncat harimau

4) Suatu gerakan ke samping dimana pada suatu saat bertumpu di atas kedua
tangan dengan kaki terbuka lebar, merupakan gerakan . . . .
a. meroda
b. keseimbangan
c. kayang
d. guling lenting
e. loncat harimau

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 320


5) Posisi badan saat akan melakukan gerakan berguling belakang yang benar adalah
....
a. di depan matras
b. di sebelah kanan matras
c. di sebelah kiri matras
d. membelakangi matras
e. di depan dan belakang matras

b. Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan tepat.


1) Jelaskan yang dimaksud dengan berdiri dengan kedua tangan.
2) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak berdiri dengan kedua tangan.
3) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak meroda.
4) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerak loncat harimau.
5) Jelaskan cara melakukan keterampilan rangkaian gerakan berdiri dengan
kedua tangan, guling lenting dan meroda.

c. Buatlah salah satu tugas berikut ini.


1. Membuat kliping dan gambar-gambar atlet senam lantai baik nasional yang
meliputi: riwayat singkat pribadi dan prestasinya secara berkelompok. Untuk
membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat diperkaya melalui
informasi melalui: buku, majalah, koran, internet, atau sumber lainnya.
2. Membuat makalah tentang aktivitas keterampilan gerak senam lantai secara
berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat
diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet, atau
sumber lainnya.

3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas gerak dominan senam
a) Butir tes
Lakukan aktivitas merancang keterampilan gerak dominan pada senam seperti
rangkaian gerakan berdiri dengan kedua tangan, meroda, dan loncat harimau.
Unsur-unsur yang dinilai adalah kesesuaian melakukan gerakan (penilaian
proses) meliputi: sikap awal, pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.
b) Petunjuk asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan gerak yang diharapkan.

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 321


(1) Isikan identitas peserta didik.
(2) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak,
sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
c) Rubrik asesmen keterampilan gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar asesmen).

Nama :____________________________ Kelas: __________

Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik

Pelaksanaan
Nama Peserta Sikap Awal Sikap Akhir Skor
No Gerakan
Didik Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 322


b. Instrumen untuk Penilaian Produk
1) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan
Gerak Dominan pada Senam seperti Berdiri dengan Kedua Tangan, Meroda, dan
Loncat Harimau Secara Terpisah untuk Perorangan Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)

2) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan


Gerak Dominan pada Senam seperti Berdiri dengan Kedua Tangan, Meroda, dan
Loncat Harimau Secara Terpisah untuk Seluruh Peserta Didik).

Nama Peserta Percobaan I Percobaan II Skor


No Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Didik Ulangan norma) Ulangan norma)
Terbaik
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

3) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Gerak Dominan


pada Senam seperti Rangkaian Sederhana Secara Terpisah Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Gerak rangkaian sederhana
Kesempatan didapat
Keterampilan dilakukan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 323


4) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Gerak Dominan
pada Senam seperti Rangkaian Sederhana Secara Perorangan Peserta Didik).

Hasil Uji Keterampilan


Persentasi
Nama Peserta Keterampilan
No Kesempatan GB /K X
Didik Gerak dilakukan
yang didapat 100% = .......
dengan benar
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

c. Pengolahan Nilai Uji Keterampilan


Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:
1) Skor keterampilan proses gerak peserta didik: 80.
2) Skor keterampilan produk gerak (dari contoh di atas diambil salah satu
sesuai dengan kategori gerak (tertutup/terbuka/diskrit/kontinum, dan lain-
lain), diujikan secara terpisah atau terintegrasi dalam permainan): 90.
Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan
tujuan akhir dari pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan proses
gerak, dan 30% untuk skor keterampilan produk gerak), maka skor akhir
keterampilan gerak adalah:

80 X 70% = 56 ditambah dengan


90 X 30% = 27 sama dengan 83

4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

G. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak keterampilan gerak permainan bola basket.

H. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Sama dengan konsep remedial pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 324


2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

I. Interaksi dengan Orang Tua


Sama dengan konsep interaksi dengan orang tua pada aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak permainan bola basket.

J. Lembar Kegiatan Peserta Didik

Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : F / XI

1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

2. Panduan aktivitas pembelajaran


a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 9 orang.
b. Lakukan aktivitas pembelajaran keterampilan rangkaian gerakan berdiri
dengan kedua tangan, meroda, dan loncat harimau senam secara
berpasangan dengan teman satu kelompok.
c. Perhatikan penjelasan berikut ini:
Cara melakukan aktivitas pembelajaran keterampilan rangkaian gerakan
senam antara lain:
1) Keterampilan gerak berdiri dengan kedua tangan senam.
2) Keterampilan gerak meroda senam.
3) Keterampilan gerak meroda senam.
4) Keterampilan rangkaian gerakan berdiri dengan kedua tangan, meroda,
dan loncat harimau senam.

K. Bahan Bacaan Peserta Didik


1. Materi keterampilan gerak dominan senam. Untuk membantu dalam
mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah,
koran, internet, atau sumber lainnya.
2. Mengamati video pembelajaran materi keterampilan gerak dominan senam
dengan dibantu oleh orangtua, kakak atau saudara. Untuk membantu dalam

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 325


mencari video pembelajaran tersebut, dapat diperoleh melalui: internet atau
sumber lainnya.

L. Bahan Bacaan Guru


1. Bentuk-bentuk teknik dasar keterampilan gerak dominan senam.
2. Bentuk-bentuk permainan sederhana dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi dalam gerak dominan senam.
3. Video pembelajaran teknik dasar keterampilan gerak dominan senam.

Aktivitas Pembelajaran Gerak Dominan Senam 326


Penerbit Erlangga Jakarta, 2022
Buku Panduan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMA/MA Kelas XI
Penulis: Muhajir
ISBN: ........................................

Keterampilan Gerak, Pengetahuan Gerak, Pengembangan Karakter, dan


Internalisasi Nilai-Nilai Gerak Aktivitas Gerak Berirama

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


Kelas/Semester : XI / .....
Pokok Bahasan : Aktivitas Gerak Berirama
Sub Pokok Bahasan : Keterampilan Gerak Langkah Kaki dan Ayunan Lengan
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri dan Gotong Royong
Alokasi Waktu : 2 Kali Pertemuan ( 4 JP )

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam merancang dan mampu


mempraktikkan keterampilan gerak variasi dan kombinasi gerak berbentuk
rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan
musik sebagai pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak berirama sesuai
potensi dan kreativitas yang dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai Profil
Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak
seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang
dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari.

B. Deskripsi Materi

Pada unit pembelajaran 7 ini peserta didik dapat mengevaluasi fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas pembelajaran keterampilan variasi dan
kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) tanpa/dengan musik sebagai pembentuk gerak pemanasan dalam
aktivitas gerak berirama. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan teori dan praktik.

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 327


Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas merancang
merancang keterampilan variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian
langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik
sebagai pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak berirama, guru
menutup pelajaran dengan pendinginan, dan menyampaikan simpulan serta
berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, pembelajaran
dapat dilakukan dengan melakukan rangkaian gerakan aktivitas gerak berirama
secara sederhana dengan menekankan pada nilai-nilai mandiri dan gotong
royong.
Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas gerak berirama dapat
dilakukan dengan memodifikasi rangkaian secara sederhana. Rangkaian gerakan
yang digunakan tidak terlalu sulit dan komplek, melainkan gerakan-gerakan
yang sederhana.
Idealnya adalah menggunakan rangkaian gerakan yang standar agar peserta
didik lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Asesmen yang dilakukan guru
meliputi: asesmen sikap dengan menggunakan jurnal, asesmen pengetahuan
dengan melakukan tes tertulis yang dilakukan diakhir pertemuan, serta asesmen
keterampilan dengan tes unjuk kerja.

C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini merancang dan
mempraktikkan keterampilan variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian
langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik
sebagai pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak berirama.
Tujuan dari pembelajaran gerakan variasi dan kombinasi gerak berbentuk
rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan
musik sebagai pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak berirama
adalah untuk meningkatkan kemampuan keterampilan variasi dan kombinasi
gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik sebagai pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak
berirama.

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 328


Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan aktivitas
gerak berirama akan membantu peserta didik untuk melakukan aktivitas gerak
berirama dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan demikian aktivitas
jasmani yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang pada peningkatan
kebugaran jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai rancangan
keterampilan variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik sebagai
pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak berirama?

D. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan variasi dan kombinasi gerak berbentuk
rangkaian langkah kaki dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik sebagai pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak
berirama, diantaranya:
• Keterampilan variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah kaki
dan ayunan lengan diantaranya: ayunan satu lengan ke belakang dan ke
depan, ayunan dua tangan ke belakang dan ke depan, ayunan lengan silang
dan rentang di muka badan, ayunan lengan melingkar di atas kepala,
ayunan lengan satu lengan horizontal ke kiri dan ke kanan, ayunan lengan
kedua lengan ditarik ke dada dan didorong ke depan, ayunan lengan kedua
tangan setinggi bahu, dan ayunan satu lengan ke kaki kanan dan kiri secara
bergantian.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama dengan konsep materi pembelajaran remedial pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

c. Materi Pembelajaran Pengayaan


Sama dengan konsep materi pembelajaran pengayaan pada keterampilan gerak
permainan bola basket.
2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)
a. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran antara lain sebagai berikut:

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 329


1) Membaca kembali Modul Ajar (MA) yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
2) Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan variasi dan
kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan.
3) Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
a) Lembar kerja siswa (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator
tugas gerak.
b) Tipe recorder.
c) Kaset senam ritmik/aktivitas gerak berirama.
d) Peluit dan stopwatch.
e) Lapangan olahraga atau halaman sekolah (ruangan kelas).

b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:

1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)


a) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di
lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta
didik.
b) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan
peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
c) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik
tersebut untuk berisitirahat di kelas.
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga
bagi kesehatan dan kebugaran.
e) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
f) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah
proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian
kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan aktivitas gerak
berirama.
g) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas
merancang keterampilan gerak berirama diantaranya: variasi dan kombinasi
gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan.
h) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas merancang
keterampilan gerak berirama, baik kompetensi sikap (profil Pelajar
Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-
nilai karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan:

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 330


menganalisis aktivitas gerak berirama diantaranya: variasi dan kombinasi
gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan menggunakan tes
tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu: mempraktikkan variasi
dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan
aktivitas gerak berirama.

2) Kegiatan inti (70 menit)


a) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam
materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan.
Pemanasan dalam bentuk permainan. Nama permainannya adalah bermain
bergerak bereaksi mengikuti perintah guru.
b) Peserta didik menyimak informasi dan peragaan materi tentang analisis
rancangan keterampilan gerak langkah kaki dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama.
c) Peserta didik membagi diri ke dalam kelompok sesuai dengan petunjuk
guru.
d) Peserta didik menganalisis rancangan keterampilan gerak langkah kaki dan
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama
sesuai dengan gerakan yang dikuasai dan kreativitas kelompok dalam
bentuk tulisan dan gambar (paling tidak memuat 10 puluh gerakan dan
menuju tiga arah.
e) Setiap anggota kelompok mencoba secara bersama-sama merancang
keterampilan gerak langkah kaki dan ayunan lengan mengikuti irama
(ketukan) dalam aktivitas gerak berirama tersebut dan saling memberikan
umpan balik.
f) Peserta didik memaparkan merancang keterampilan gerak langkah kaki dan
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama
kelompoknya, disertai peragaan seluruh anggota kelompok secara
bergantian di depan kelas.
g) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen
keterampilan gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan
dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi
dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian,
berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri,
serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari.

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 331


Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan variasi
dan kombinasi gerak langkah kaki dan ayunan lengan mengikuti irama
(ketukan) dalam aktivitas gerak berirama antara lain sebagai berikut:

Aktivitas 1

Setelah peserta didik melakukan pemanasan dalam bentuk permainan sederhana


yaitu permainan bergerak bereaksi mengikuti perintah guru, dilanjutkan dengan
mempelajari aktivitas merancang keterampilan variasi dan kombinasi gerak pola
langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama.
Peserta didik diminta untuk merancang dan mempraktikkan aktivitas
merancang keterampilan variasi dan kombinasi gerak langkah kaki dan ayunan
lengan aktivitas gerak berirama.
Berdasarkan hasil rancangan tersebut, peserta didik diminta untuk
membuat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan aktivitas merancang
keterampilan variasi dan kombinasi gerak pola langkah kaki dan ayunan lengan
aktivitas gerak berirama.
Peserta didik diminta untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah dirumuskan dengan teman sekelompoknya. Jika peserta
didik menemukan kesulitan, minta bantuan kepada guru.
Bentuk-bentuk aktivitas merancang keterampilan variasi dan kombinasi
gerak pola langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama adalah
sebagai berikut:

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerak variasi dan kombinasi aktivitas gerak berirama
Variasi dan kombinasi adalah melakukan beberapa bentuk prinsip dasar dengan
berbagai cara, seperti: melakukan prinsip dasar pola langkah, dan ayunan lengan,
baik secara perorangan, berpasangan maupun kelompok.
Bentuk-bentuk aktivitas merancang keterampilan variasi dan kombinasi
gerak pola langkah kaki ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/ dengan
musik dalam aktivitas gerak berirama, antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak ayunan satu lengan ke belakang dan
ke depan
Cara melakukannya:

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 332


(a) Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri menyilang bergantian dan kedua lengan
lurus ke depan.
(b) Gerakannya
• Hitungan 1 : Lengan kiri diayunkan kebelakang
• Hitungan 2 : Lengan kiri diayunkan ke depan.
• Hitungan 3 : Lengan kanan diayunkan ke belakang.
• Hitungan 4 : Lengan kanan diayunkan ke depan
• Pandangan selalu mengikuti ayunan lengan.
(c) Sikap akhir
• Kembali ke sikap semula.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8
hitungan.

Gambar 7.1 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak ayunan satu lengan


ke belakang dan ke depan

(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak ayunan dua tangan ke belakang dan
ke depan
Cara melakukannya:
(a) Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke depan.
(b) Gerakannya
• Hitungan 1 : Kedua lengan diayunkan ke belakang samping kiri.
• Hitungan 2 : Kedua lengan diayunkan kembali ke depan.
• Hitungan 3 : Kedua lengan diayunkan ke belakang samping kanan.
• Hitungan 4 : Kedua lengan diayunkan kembali ke depan.
• Pandangan selalu mengikuti ayunan lengan.

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 333


(c) Sikap akhir
• Kembali ke sikap semula.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8
hitungan.

Gambar 7.2 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak ayunan dua


tangan ke belakang dan ke depan

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak ayunan lengan silang dan rentang di
muka badan
Cara melakukannya:
(a) Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan direntangkan.
(b) Gerakannya
• Hitungan 1 : Kedua lengan disilangkan di depan dada.
• Hitungan 2 : Kedua lengan terentang setinggi bahu.
• Hitungan 3 : Arahkan pandangan ke bahu kanan secara bergantian.
(c) Sikap akhir
• Kembali ke sikap semula.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8
hitungan.

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 334


Gambar 7.3 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak ayunan
lengan silang dan rentang di muka badan

(4) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak ayunan lengan melingkar di atas


kepala
Cara melakukannya:
(a) Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke depan.
(b) Gerakannya
• Hitungan 1 : Kedua lengan diayunkan ke kanan melingkar ke dalam
satu lingkaran di atas kepala.
• Hitungan 2 : Berdiri tegak, langkahkan kaki kanan dan kedua lengan
lurus ke depan.
• Hitungan 3 : Kedua lengan diayunkan ke kiri melingkar ke dalam satu
lingkaran di atas kepala.
• Hitungan 4 : Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri dan kedua lengan lurus
ke depan.
• Pandangan mengikuti gerakan lengan.
(c) Sikap akhir
• Kembali ke sikap semula.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8
hitungan.

Gambar 7.4 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak ayunan


lengan melingkar di atas kepala

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 335


(5) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak ayunan lengan satu lengan horizontal
ke kiri dan ke kanan
Cara melakukannya:
(a) Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan direntangkan.
(b) Gerakannya
• Hitungan 1 : Lengan kiri diayun ke kanan di depan badan.
• Hitungan 2 : Lengan kiri diayun ke kiri (sikap semula).
• Hitungan 3 : Lengan kanan diayun ke kiri di depan badan.
• Hitungan 4 : Lengan kanan diayun ke kanan (sikap semula)
• Setiap ayunan diikuti dorongan panggul.
(c) Sikap akhir
• Kembali ke sikap semula.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8
hitungan.

Gambar 7.5 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak ayunan


lengan satu lengan horizontal ke kiri dan ke kanan

(6) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak ayunan lengan kedua lengan ditarik
ke dada dan didorong ke depan
Cara melakukannya:
(a) Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke depan.
(b) Gerakannya
• Hitungan 1 : Kedua lengan diluruskan di depan dada.
• Hitungan 2 : Kedua lengan ditarik di depan dada.
• Hitungan 3 : Kedua lengan didorong ke depan (sikap semula)
• Setiap ayunan diikuti dorongan panggul.

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 336


(c) Sikap akhir
• Kembali ke sikap semula.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8
hitungan.

Gambar 7.6 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak ayunan


lengan kedua lengan ditarik ke dada dan didorong ke depan

(7) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak ayunan lengan kedua tangan setinggi
bahu
Cara melakukannya:
(a) Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri ke samping kiri dan kedua lengan lurus
ke samping kanan.
(b) Gerakannya
• Hitungan 1 : Kedua lengan diayunkan ke kiri.
• Hitungan 2 : Kedua lengan diayunkan ke kanan.
• Hitungan 3: Kedua lengan diayun melingkar satu lingkaran ke kiri di
atas kepala.
• Hitungan 4 : Kedua lengan lurus ke samping kiri.
• Setiap gerakan ini diulang, ayunan lengan dari samping kiri.
(c) Sikap akhir
• Kembali ke sikap semula.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8
hitungan.

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 337


Gambar 7.7 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak ayunan lengan
kedua tangan setinggi bahu

(8) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak ayunan satu lengan ke kaki kanan
dan kiri secara bergantian
Cara melakukannya:
(a) Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri ke samping kiri dan kedua tangan
direntangkan.
(b) Gerakannya
• Hitungan 1 : Tangan kanan diayun menyentuh ujung kaki kiri dan
badan membungkuk.
• Hitungan 2 : Tangan kembali diayun ke sikap semula.
• Gerakan dilakukan bergantian dengan tangan kiri.
(c) Sikap akhir
• Kembali ke sikap semula.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8
hitungan.

Gambar 7.8 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak ayunan


satu lengan ke kaki kanan dan kiri secara bergantian

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 338


c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan variasi dan kombinasi gerak pola langkah kaki dan
ayunan lengan aktivitas gerak berirama, sesuai potensi dan kreativitas yang
dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
variasi dan kombinasi gerak pola langkah kaki dan ayunan lengan
aktivitas gerak berirama, peserta didik diminta untuk menuliskan
kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan variasi dan kombinasi gerak pola langkah kaki dan ayunan
lengan aktivitas gerak berirama. Kemudian peserta didik diminta untuk
melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama dengan konsep kegiatan penutup pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

E. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 2)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan merancang
keterampilan variasi dan kombinasi gerak langkah kaki dan ayunan lengan
aktivitas gerak berirama, diantaranya:
• Keterampilan gerak variasi dan kombinasi gerak rangkaian langkah kaki
ayunan lengan aktivitas gerak berirama, diantaranya: rangkaian gerak
pertama, rangkaian gerak kedua, rangkaian gerak ketiga, rangkaian gerak
keempat, rangkaian gerak kelima, rangkaian gerak keenam, dan rangkaian
gerak ketujuh.

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 339


b. Materi Pembelajaran Remedial
Sama seperti pada pertemuan pertama.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan rangkaian gerak pola langkah kaki dan ayunan lengan
aktivitas gerak berirama
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
variasi dan kombinasi gerak pola langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak
berirama, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas pembelajaran merancang
keterampilan rangkaian gerak pola langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas
gerak berirama.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan rangkaian
gerak pola langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama, antara lain
sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan rangkaian gerak pertama


Cara melakukannya:
(a) Sikap permulaan
Sikap berdiri tegak, kaki kiri ditekuk sedikit, kedua lengan direntangkan
kesamping, dan arah pandangan ke depan.
(b) Pelaksanaan
• Hitungan 1-2 : Angkat kedua lengan ke atas lurus sambil memindahkan
berat badan.

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 340


• Hitungan 3-4 : Pindahkan berat badan ke kanan lurus dan lengan kanan
ke atas serta lengan kiri kearah samping sejajar dengan bahu.
(c) Sikap akhir
• Kembali ke sikap semula.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8
hitungan.

Gambar 7.9 Aktivitas pembelajaran keterampilan rangkaian gerak pertama

(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan rangkaian gerak kedua


Cara melakukannya:
(a) Sikap permulaan
Sikap berdiri tegak, kedua lengan di samping dan pandangan ke depan.
(b) Pelaksanaan
• Hitungan 1-2 : Ayunkan lengan kanan kearah kiri dan ayunkan lengan
kanan kearah kanan, tumpuan berat badan tetap pada kaki kiri.
• Hitungan 3-4 : Ayunkan lengan kiri kearah kanan dengan tumpuan
berat badan pada kaki kanan, ayunkan kembali lengan kiri dan berat
badan tetap pada kaki kanan.
(c) Sikap akhir
• Kembali ke sikap semula.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8
hitungan.

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 341


Gambar 7.10 Aktivitas pembelajaran keterampilan rangkaian gerak
kedua

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan rangkaian gerak ketiga


Cara melakukannya:
(a) Sikap permulaan
Sikap berdiri tegak, kaki kiri ditekuk, kedua lengan direntangkan kesamping
dan pandangan ke depan.
(b) Pelaksanaan
• Hitungan 1-2 : Ayunkan kedua lengan kebelakang badan sambil
memindahkan berat badan ke kiri dan liukkan badan kebelakang.
• Hitungan 3-4 : Kembali ke sikap hitungan 1.
(c) Sikap akhir
• Kembali ke sikap semula.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8
hitungan.

Gambar 7.11 Aktivitas pembelajaran keterampilan


rangkaian gerak ketiga

(4) Aktivitas pembelajaran keterampilan rangkaian gerak keempat


Cara melakukannya:

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 342


(a) Sikap permulaan
Sikap berdiri tegak, langkahkan kaki kiri ke kiri dan rentangkan kedua
tangan kearah samping sejajar dengan bahu.
(b) Pelaksanaan
• Hitungan 1-2 : Ayunkan kedua lengan kearah samping sejajar dengan
bahu yang disertai gerakan mengeper.
• Hitungan 3-4 : Ayunkan kembali kedua lengan lurus ke depan dengan
disertai gerakan mengeper.
(c) Sikap akhir
• Kembali ke sikap semula.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8
hitungan.

Gambar 7.12 Aktivitas pembelajaran keterampilan


rangkaian gerak keempat

(5) Aktivitas pembelajaran keterampilan rangkaian gerak kelima


Cara melakukannya:
(a) Sikap permulaan
Sikap berdiri tegak, kedua tungkai lurus, kedua lengan disamping badan,
dan pandangan ke depan.
(b) Pelaksanaan
• Hitungan 1 : Angkat kedua lengan lurus ke atas dengan cara diayunkan
diikuti dengan melangkahkan kaki kanan ke depan.
• Hitungan 2 : Kembali ke sikap semula.
• Hitungan 3 : Angkat kembali kedua lengan ke atas disertai
melangkahkan kaki kiri ke depan.
(c) Sikap akhir
• Kembali ke sikap semula.

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 343


• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8
hitungan.

Gambar 7.13 Aktivitas pembelajaran keterampilan rangkaian


gerak kelima

(6) Aktivitas pembelajaran keterampilan rangkaian gerak keenam


Cara melakukannya:
(a) Sikap permulaan
Sikap berdiri tegak, tungkai lurus, kedua lengan disilang di depan dada, dan
pandangan lurus ke depan.
(b) Pelaksanaan
• Hitungan 1 : Rentangkan kedua lengan kesamping sejajar bahu dengan
diikuti tendangan tungkai kanan ke depan.
• Hitungan 2 : Kembali ke sikap hitungan 1.
• Hitungan 3 : Lakukan seperti pada hitungan 1, tetapi kaki kiri yang
ditendangkan ke depan.
(c) Sikap akhir
• Kembali ke sikap semula.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8
hitungan.

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 344


Gambar 7.14 Aktivitas pembelajaran keterampilan rangkaian
gerak keenam

(7) Aktivitas pembelajaran keterampilan rangkaian gerak ketujuh


Cara melakukannya:
(a) Sikap permulaan
Sikap berdiri tegak, kedua tungkai lurus, kedua lengan disamping badan,
dan pandangan ke depan.
(b) Pelaksanaan
• Hitungan 1 : Putarkan kedua lengan searah dengan jarum jam dimulai
kesamping kanan, diikuti dengan melangkahkan kaki kanan kesamping
kanan.
• Hitungan 2 : Kembali ke sikap semula.
• Hitungan 3 : Putar kedua lengan kearah kiri berlawanan dengan arah
jarum jam diikuti melangkahkan tungkai kiri ke kiri disertai tungkai
kanan.
(c) Sikap akhir
• Kembali ke sikap semula.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8
hitungan.

Gambar 7.15 Aktivitas pembelajaran keterampilan rangkaian


gerak ketujuh

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 345


c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan rangkaian gerak pola langkah kaki dan ayunan lengan
aktivitas gerak berirama, sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
rangkaian gerak pola langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak
berirama, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan,
kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam
melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan rangkaian
gerak pola langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama.
Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar
yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

F. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran keterampilan gerak permainan bola basket.

2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Senam ritmik merupakan senam yang dilakukan untuk menyalurkan rasa seni
atau rasa keindahan atau untuk membina dan meningkatkan seni gerak. Secara
prinsip antara senam biasa dengan senam ritmik tidak ada perbedaan, hanya saja

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 346


pada senam irama ditambahkan irama (ritme). Tekanan yang harus diberikan
pada senam ritmik adalah . . . .
a. irama, kelentukan tubuh dan kontinuitas gerakan
b. irama, kelentukan tubuh dan keindahan gerakan
c. irama, kontinuitas gerakan dan keindahan gerakan
d. kelentukan tubuh, keindahan gerakan dan daya tahan
e. kelentukan tubuh, kontinuitas gerakan, keutuhan gerakan

2) Gerakan tari dalam aktivitas gerak berirama merupakan bagian penting dalam
senam baik pada latihan bebas, balok titian, maupun tumbling. Kebebasan gerak
tubuh yang diperoleh melalui tarian memberikan unsur . . . .
a. keseimbangan, timing, balance, kekuatan, dan daya tahan
b. keseimbangan, timing, balance, kekuatan, dan koordinasi
c. timing, balance, kekuatan, koordinasi, dan kelenturan
d. timing, balance, kekuatan, koordinasi, dan keseimbangan
e. balance, kekuatan, koordinasi, daya tahan, kelenturan, keseimbangan

3) Aktivitas gerak berirama hendaknya mengikuti ketentuan, yaitu tidak lepas dari
sistematika latihan yang biasa ditemui dalam kegiatan olehraga lainya. Aktivitas
pembelajaran terdiri dari . . . .
a. pemanasan (warming up), inti, dan kelenturan gerakan
b. pemanasan (warming up), inti, dan kontiunitas gerakan
c. pemanasan (warming up), inti, dan pendinginan (colling down)
d. inti gerakan, pelaksanaan gerakan, akhir gerakan
e. inti gerakan, pelaksanaan gerakan, dan kontiunitas gerakan

4) Berdiri dengan sikap tegak, langkahkan kaki kiri ke depan dan kaki kanan
menyusul melangkah ke depan merupakan gerakan langkah . . . .
a. langkah biasa
b. langkah ke belakang
c. langkah rapat
d. langkah keseimbangan
e. langkah maju-mundur

5) Berdiri dengan sikap tegak, langkahkan kaki kanan di depan kaki kiri, kemudian
melangkahkan kaki kiri di depan kaki kanan merupakan gerakan langkah . . . .
a. langkah biasa
b. langkah rapat
c. langkah ke belakang
d. langkah keseimbangan
e. langkah maju-mundur

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 347


b. Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan tepat.
1) Jelaskan yang dimaksud dengan variasi dan kombinasi keterampilan gerak
aktivitas gerak berirama.
2) Tuliskan bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi
keterampilan gerak aktivitas gerak berirama.
3) Jelaskan yang dimaksud dengan variasi dan kombinasi keterampilan
rangkaian gerak aktivitas gerak berirama.
4) Jelaskan cara melakukan variasi dan kombinasi keterampilan gerak pola
langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama.
5) Jelaskan cara melakukan variasi dan kombinasi keterampilan rangkaian
gerak pola langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama.

c. Buatlah salah satu tugas berikut ini.


1) Membuat kliping dan gambar-gambar atlet aktivitas gerak berirama baik
nasional yang meliputi: riwayat singkat pribadi dan prestasinya secara
berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat
diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet, atau
sumber lainnya.
2) Membuat makalah tentang aktivitas keterampilan gerak aktivitas gerak
berirama secara berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas
tersebut, dapat diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran,
internet, atau sumber lainnya.

3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas gerak variasi dan kombinasi gerak rangkaian langkah kaki
dan ayunan lengan.
a) Butir tes
Lakukan aktivitas keterampilan gerak variasi dan kombinasi gerak rangkaian
langkah kaki dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik
dalam aktivitas gerak berirama. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesesuaian
melakukan gerakan (penilaian proses) meliputi: sikap awal, pelaksanan gerakan,
dan sikap akhir.
b) Petunjuk asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 348


(1) Isikan identitas peserta didik.
(2) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak,
sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
c) Rubrik asesmen keterampilan gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar asesmen).

Nama :____________________________ Kelas: __________

Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik.

Pelaksanaan Sikap
Nama Peserta Sikap Awal
No Gerakan Akhir Skor Akhir
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 349


b. Instrumen untuk Penilaian Produk
1) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Variasi dan
Kombinasi Gerakan Langkah Kaki dan Ayunan Lengan Aktivitas Gerak Berirama
Secara Terpisah untuk Perorangan Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)

2) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Variasi dan


Kombinasi Gerakan Langkah Kaki dan Ayunan Lengan Aktivitas Gerak Berirama
Secara Terpisah untuk Seluruh Peserta Didik).

Nama Peserta Percobaan I Percobaan II Skor


No Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Didik Ulangan norma) Ulangan norma)
Terbaik
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

3) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Rangkaian


Gerakan Aktivitas Gerak Berirama Sederhana Secara Terpisah Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Rangkaian gerakan dilakukan
Kesempatan didapat
Keterampilan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......

4) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Rangkaian


Gerakan Aktivitas Gerak Berirama Sederhana Secara Perorangan Peserta Didik).

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 350


Hasil Uji Keterampilan Persentasi
Nama Peserta Rangkaian gerakan
No Kesempatan GB /K X
Didik dilakukan dengan
yang didapat 100% = .......
benar
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

c. Pengolahan Nilai Uji Keterampilan


Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:
1) Skor keterampilan proses gerak peserta didik: 80.
2) Skor keterampilan produk gerak (dari contoh di atas diambil salah satu
sesuai dengan kategori gerak (tertutup/terbuka/diskrit/kontinum, dan lain-
lain), diujikan secara terpisah atau terintegrasi dalam permainan): 90.
Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan
tujuan akhir dari pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan proses
gerak, dan 30% untuk skor keterampilan produk gerak), maka skor akhir
keterampilan gerak adalah:

80 X 70% = 56 ditambah dengan


90 X 30% = 27 sama dengan 83

4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

G. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

H. Remedial dan Pengayaan


1. Remidial
Sama dengan konsep remedial pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 351


I. Interaksi dengan Orang Tua
Sama dengan konsep interaksi dengan orang tua pada aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak permainan bola basket.

J. Lembar Kegiatan Peserta Didik

Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : F / XI

1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

2. Panduan aktivitas pembelajaran


a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 9 orang.
b. Lakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak pola langkah
kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama secara berpasangan dengan
teman satu kelompok.
c. Perhatikan penjelasan berikut ini:
Cara melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak pola
langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama antara lain:
1) Keterampilan variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah
dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik
sebagai pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak berirama.
2) Keterampilan gerak variasi dan kombinasi gerak rangkaian langkah
kaki ayunan lengan aktivitas gerak berirama

K. Bahan Bacaan Peserta Didik


1. Materi keterampilan gerak aktivitas gerak berirama. Untuk membantu dalam
mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah,
koran, internet, atau sumber lainnya.
2. Mengamati video pembelajaran materi keterampilan gerak aktivitas gerak
berirama dengan dibantu oleh orangtua, kakak atau saudara. Untuk
membantu dalam mencari video pembelajaran tersebut, dapat diperoleh
melalui: internet atau sumber lainnya.

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 352


L. Bahan Bacaan Guru
1. Bentuk-bentuk teknik dasar aktivitas gerak berirama.
2. Bentuk-bentuk permainan sederhana dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi dalam aktivitas gerak berirama.
3. Video pembelajaran teknik dasar aktivitas gerak berirama.

Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 353


Aktivitas Aktivitas Gerak Berirama 354
Penerbit Erlangga Jakarta, 2022
Buku Panduan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMA/MA Kelas XI
Penulis: Muhajir
ISBN: ........................................

Keterampilan Gerak, Pengetahuan Gerak, Pengembangan Karakter, dan


Internalisasi Nilai-Nilai Gerak Aktivitas Renang Gaya Bebas

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


Kelas/Semester : XI / .....
Pokok Bahasan : Aktivitas Di Air
Sub Pokok Bahasan : Keterampilan Gerak Renang Gaya Bebas
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri dan Gotong Royong
Alokasi Waktu : 8 Kali Pertemuan ( 16 JP )

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam merancang dan mampu


mempraktikkan keterampilan gerak kaki, gerakan lengan, pengambilan napas,
dan koordinasi gerakan renang gaya bebas sesuai potensi dan kreativitas yang
dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan
meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi,
kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi
diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari.

B. Deskripsi Materi

Pada unit pembelajaran 8 ini peserta didik dapat mengevaluasi fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan keterampilan gerak kaki, gerakan lengan,
pengambilan napas, dan koordinasi gerakan renang gaya bebas. Kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas merancang

Aktivitas Pembelajaran di Air 355


keterampilan gerak kaki, gerakan lengan, pengambilan napas, dan koordinasi
gerakan renang gaya bebas, guru menutup pelajaran dengan pendinginan, dan
menyampaikan simpulan serta berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, pembelajaran
dapat dilakukan dengan melakukan rangkaian gerakan aktivitas gerak renang
gaya bebas secara sederhana dengan menekankan pada nilai-nilai mandiri dan
gotong royong.
Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas gerakan renang gaya bebas
dapat dilakukan dengan memodifikasi rangkaian secara sederhana. Rangkaian
gerakan yang digunakan tidak terlalu sulit dan komplek, melainkan gerakan-
gerakan yang sederhana.
Idealnya adalah menggunakan rangkaian gerakan yang standar agar peserta
didik lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Asesmen yang dilakukan guru
meliputi: asesmen sikap dengan menggunakan jurnal, asesmen pengetahuan
dengan melakukan tes tertulis yang dilakukan diakhir pertemuan, serta asesmen
keterampilan dengan tes unjuk kerja.

C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini merancang dan
mempraktikkan keterampilan gerak kaki, gerakan lengan, pengambilan napas,
dan koordinasi gerakan renang gaya bebas yang prinsip gerakannya berpusat
pada gerakan kaki, gerakan lengan, pengambilan napas, dan koordinasi gerakan
renang gaya bebas.
Tujuan dari pembelajaran rancangan keterampilan gerak kaki, gerakan
lengan, pengambilan napas, dan koordinasi gerakan renang gaya bebas adalah
untuk meningkatkan kemampuan keterampilan gerak kaki, gerakan lengan,
pengambilan napas, dan koordinasi gerakan renang gaya bebas.
Kemampuan peserta didik untuk merancang dan mempraktikkan
keterampilan gerakan renang gaya bebas akan membantu peserta didik untuk
melakukan gerakan renang gaya bebas dengan lebih baik dan menyenangkan.
Dengan demikian aktivitas jasmani yang dilakukan dengan baik dapat
menyumbang pada peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai rancangan
keterampilan gerak kaki, gerakan lengan, pengambilan napas, dan
koordinasi gerakan renang gaya bebas?

Aktivitas Pembelajaran di Air 356


D. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1 dan 2)
1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan rancangan
keterampilan gerakan kaki renang gaya bebas, diantaranya:
1) Keterampilan gerakan kaki sambil duduk atas kolam.
2) Keterampilan gerakan kaki sambil duduk di dalam.
3) Keterampilan gerakan kaki sambil samvil berpegangan dipinggir kolam.
4) Keterampilan gerakan kaki kedua lengan dipegang teman.
5) Keterampilan gerakan kaki kedua lengan berpegangan pada papan
pelampung di depan.
6) Keterampilan gerakan kaki kedua lengan di samping telinga.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama dengan konsep materi pembelajaran remedial pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

c. Materi Pembelajaran Pengayaan


Sama dengan konsep materi pembelajaran pengayaan pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1) Membaca kembali Modul Ajar (MA) yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
2) Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan rancangan
keterampilan gerak kaki, gerakan lengan, pengambilan napas, dan koordinasi
gerakan renang gaya bebas.
3) Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
a) Pelampung renang
b) Kaca mata renang
c) Peluit dan stopwatch
d) Kolam renang

b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:

Aktivitas Pembelajaran di Air 357


1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
a) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di
lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta
didik.
b) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan
peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
c) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik
tersebut untuk berisitirahat di kelas.
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga
bagi kesehatan dan kebugaran.
e) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
f) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah
proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian
kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan aktivitas
renang gaya bebas.
g) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas
rancangan keterampilan gerak kaki, gerakan lengan, pengambilan napas,
dan koordinasi gerakan renang gaya bebas.
h) Guru menjelaskan tehnik asesmen untuk kompetensi aktivitas keterampilan
renang gaya bebas, baik kompetensi sikap spiritual dengan observasi dalam
bentuk jurnal: yaitu perilaku keseriusan dalam berdoa dan berusaha secara
maksimal, kompetensi sikap sosial: nilai-nilai karakter antara lain: gotong
royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan: mengidentifikasi rancangan
keterampilan gerak kaki, gerakan lengan, pengambilan napas, dan
koordinasi gerakan renang gaya bebas menggunakan penugasan atau tes
lisan dan tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu: melakukan
rancangan keterampilan gerak kaki, gerakan lengan, pengambilan napas,
dan koordinasi gerakan renang gaya bebas, serta perlombaan renang gaya
bebas menempuh jarak tertentu dengan peraturan yang dimodifikasi.
i) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam
materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan.
Pemanasan dalam bentuk permainan. Nama permainannya adalah bermain
di kolam renang (bermain saling menjipratkan air ke muka teman).
j) Peserta didik menyimak informasi dan peragaan materi tentang rancangan
keterampilan gerak kaki, gerakan lengan, pengambilan napas, dan

Aktivitas Pembelajaran di Air 358


koordinasi gerakan renang gaya bebas, baik melalui vidio pembelajaran,
gambar, maupun peragaan guru atau peserta didik.
k) Peserta didik mencoba rancangan keterampilan gerak kaki, gerakan lengan,
pengambilan napas, dan koordinasi gerakan renang gaya bebas, yang telah
diperlihatkan melalui vidio pembelajaran, gambar, atau diperagakan oleh
guru atau peserta didik.

2) Kegiatan inti (70 menit)


Setelah peserta didik melakukan pemanasan dalam bentuk permainan sederhana
yaitu bermain saling menjipratkan air ke muka teman, dilanjutkan dengan
mempelajari aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerakan kaki
renang gaya bebas. Peserta didik diminta untuk merancang dan mempraktikkan
aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerakan kaki renang gaya bebas.
Berdasarkan hasil rancangan tersebut, peserta didik diminta untuk membuat
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran keterampilan
gerakan kaki renang gaya bebas.
Peserta didik diminta untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah dirumuskan dengan teman sekelompoknya. Jika peserta
didik menemukan kesulitan, minta bantuan kepada guru.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerakan kaki
renang gaya bebas adalah sebagai berikut:

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerakan kaki renang gaya bebas

Gerakan kaki sangat penting, karena kaki dapat membuat daya dorong yang
besar agar tubuh dapat bergerak. Saat berenang, kaki harus lurus dan lutut tidak
boleh ditekuk. Karena jika lutut ditekuk, maka hal tersebut akan memperlambat
kecepatan. Pada kaki yang bergerak adalah pangkal paha, lakukan secepat
mungkin seperti berjalan cepat namun harus tetap lurus dan mencambuk air.
Untuk melatih gerakan kaki ini dapat berpegangan pada pinggir kolam,
kemudian kaki melakukan gerakan di atas sampai terasa kaki sudah benar dan
ada dorongan ke depan. Lakukan pembelajaran secara rutin agar didapat hasil
yang maksimal.
Cara melakukannya:

Aktivitas Pembelajaran di Air 359


(1) Gerakan lengan, badan, dan kedua kaki lurus serta sumber gerakan kaki dari
pangkal paha, hingga lutut kaki tidak ditekuk, tetapi hanya tertekuk saat
bergerak.
(2) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk dari
guru.
(3) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sebanyak
3 – 5 kali dengan menempuh jarak 10 – 15 meter.

Gambar 8.1 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan kaki renang gaya bebas

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerakan kaki


renang gaya bebas antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan kaki sambil duduk atas kolam
Cara melakukannya:
(a) Duduk dipinggir kolam.
(b) Lakukan gerakan kaki renang gaya bebas sambil duduk dipinggir kolam.
(c) Gerakan kaki menendang secara bergantian kanan-kiri.
(d) Sumber gerakan dari pangkal paha, hingga lutut tidak ditekuk, akan tetapi
hanya tertekuk.
(e) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini
berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang
mudah dilakukan.

Gambar 8.2 Aktivitas pembelajaran keterampilan


gerakan kaki sambil duduk atas kolam

Aktivitas Pembelajaran di Air 360


(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan kaki sambil duduk di dalam
Cara melakukannya:
(a) Duduk dipinggir kolam.
(b) Lakukan gerakan kaki renang gaya bebas sambil duduk pada kolam yang
dangkal.
(c) Gerakan kaki menendang (turun naik kanan dan kiri) di dalam air, sumber
gerakan dari pangkal paha.
(d) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini berulang-
ulang sampai merasakan gerakan
mana yang mudah dilakukan.

Gambar 8.3 Aktivitas pembelajaran keterampilan


gerakan kaki sambil duduk di dalam kolam

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan kaki sambil samvil berpegangan


dipinggir kolam
Cara melakukannya:
(a) Melakukan gerakan kaki renang gaya bebas sambil berpegangan dipinggir
kolam.
(b) Posisi lengan, badan, dan kedua kaki lurus serta sumber gerakan kaki dari
pangkal paha, hingga lutut kaki tidak ditekuk, akan tetapi hanya tertekuk
saat bergerak.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta
untuk melakukan
gerakan ini berulang-
ulang sampai
merasakan gerakan
mana yang mudah
dilakukan.

Gambar 8.4 Aktivitas pembelajaran keterampilan


gerakan kaki sambil samvil berpegangan dipinggir
kolam

Aktivitas Pembelajaran di Air 361


(4) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan kaki kedua lengan dipegang teman
Cara melakukannya:
(a) Melakukan gerakan kaki renang gaya bebas.
(b) Kedua lengan di pegang teman.
(c) Lengan, badan, dan kaki lurus, hingga saat menggerakkannya kaki maju ke
depan sedangkan yang memegang lengan bergerak mundur.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali dengan menempuh jarak 10 – 15 meter.

Gambar 8.5 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan


kaki kedua lengan dipegang teman

(5) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan kaki kedua lengan berpegangan


pada papan pelampung di depan
Cara melakukannya:
(a) Melakukan gerakan kaki renang gaya bebas.
(b) Kedua lengan berpegangan pada papan pelampung di depan.
(c) Lengan, badan, dan kedua kaki lurus, hingga saat menggerakan kaki, badan
maju ke depan.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali dengan
menempuh jarak 10 – 15
meter.

Gambar 8.6 Aktivitas pembelajaran gerakan kaki kedua


lengan berpegangan pada papan pelampung di depan

Aktivitas Pembelajaran di Air 362


(6) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan kaki kedua lengan di samping
telinga
Cara melakukannya:
(a) Melakukan gerakan kaki renang gaya bebas.
(b) Kedua lengan lurus di samping telinga dan ujung-ujung jarinya dirapatkan
pada bagian ibu jari, hingga badan dapat meluncur ke depan.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali dengan menempuh jarak 10 – 15 meter.

Gambar 8.7 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan


kaki kedua lengan di samping telinga

c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerakan kaki renang gaya bebas, sesuai potensi dan
kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
gerakan kaki renang gaya bebas, peserta didik diminta untuk menuliskan
kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran hasil evaluasi
keterampilan gerakan kaki renang gaya bebas. Kemudian peserta didik
diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam
buku catatan atau buku tugas kepada guru.

Aktivitas Pembelajaran di Air 363


3) Kegiatan penutup (10 menit)
Sama dengan konsep kegiatan penutup pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

E. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 3 dan 4)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan merancang
keterampilan gerakan lengan renang gaya bebas, diantaranya:
1) Keterampilan gerakan lengan dengan kedua kaki dipegang teman.
2) Keterampilan gerakan lengan dengan kedua kaki mengepit papan
pelampung.
3) Keterampilan gerakan lengan dengan sikap telungkup di atas permukaan
air.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerakan lengan renang gaya bebas

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan


gerakan kaki renang gaya bebas, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas
pembelajaran merancang keterampilan gerakan lengan renang gaya bebas.

Aktivitas Pembelajaran di Air 364


Selain kaki, lengan juga mempunyai peran yang sangat penting dalam
renang gaya bebas. Dengan kekuatan tangan yang besar, maka akan membuat
kecepatan renang juga bertambah. Gerakan tangan saat berenang gaya bebas
seperti mengayuh, namun jari-jari harus menyerupai tangan atau kaki katak. Hal
tersebut dikarenakan dapat membuat berenang lebih cepat.
Kekuatan tangan kanan dan kiri harus seimbang, karena jika tidak maka
dapat mengakibatkan arah akan melenceng atau ketika berenang akan berbelok
arah. Selain itu juga harus membuka mata saat berenang atau jika perlu harus
menggunakan kacamata. Dalam proses gerakan lengan gaya bebas ada tiga fase,
sebagai berikut: (1) Fase menarik, (2) fase mendorong, dan (3) fase istirahat.
Cara melakukannya:
(1) Gerakan menarik dimulai setelah siku masuk kedalam air sampai tangan
mencapai bidang vertikal. Setelah itu dilanjutkan dengan mendorong sampai
lengan lurus kebelakang.
(2) Kemudian dilanjutkan dengan recovery, yaitu: setelah lengan lurus kebelakang
dengan jalan mengangkat siku keluar dari air, diikuti lengan bawah dan jari-jari
secara.
(3) Gerakan lengan pada waktu pull, harus dilakukan dengan kuat, dan arahnya dari
depan kebelakang sampai tangan berada di bawah bebas. Selanjutnya dengan
tenaga yang kuat tangan didorongkan kebelakang sampai siku lurus.
(4) Kemudian siku ditarik ke atas rileks, terus digeser ke depan pelan-pelan seirama
dengan lengan yang lain yang sedang ditarik sampai segaris dengan bahu.
Telapak tangan dan jari-jari mengikuti gerakan siku secara pasif.
(5) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk dari
guru.
(6) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sebanyak 3 –
5 kali dengan menempuh jarak 10 – 15 meter.

Gambar 8.8 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan lengan renang


gaya bebas

Aktivitas Pembelajaran di Air 365


Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerakan lengan
renang gaya bebas antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan lengan dengan kedua kaki


dipegang teman
Cara melakukannya:
(a) Melakukan gerakan tangan renang gaya bebas dengan kedua kaki dipegang
oleh teman dari belakang.
(b) Posisi kedua kaki dan badan lurus serta badan terapung di atas permukaan
air.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta
untuk melakukan
gerakan ini berulang-
ulang sebanyak 3 – 5
kali dengan menempuh
jarak 10 – 15 meter.

Gambar 8.9 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan


lengan dengan kedua kaki dipegang teman

(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan lengan dengan kedua kaki


mengepit papan pelampung
Cara melakukannya:
(a) Melakukan gerakan tangan renang gaya bebas, dengan kedua paha mengepit
papan pelampung.
(b) Posisi kedua kaki, badan, dan tangan lurus serta badan terapung di atas
permukaan air.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali dengan menempuh jarak 10 – 15 meter.

Aktivitas Pembelajaran di Air 366


Gambar 8.10 Aktivitas pembelajaran keterampilan
gerakan lengan dengan kedua kaki mengepit papan
pelampung

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan lengan dengan sikap telungkup di


atas permukaan air
Cara melakukannya:
(a) Lakukan sikap telungkup di atas permukaan air.
(b) Badan, kedua lengan, dan kaki lurus, hingga badan terapung di atas
permukaan air.
(c) Lakukan gerakan tangan sebanyak 1 kali (tangan kiri) dan setelah itu
gerakan kaki sebanyak 3 kali pukulan.
(d) Pembelajaran ini dilakukan secara bergantian tangan kiri dan kanan.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta
untuk melakukan
gerakan ini berulang-
ulang sebanyak 3 – 5
kali dengan menempuh
jarak 10 – 15 meter.

Gambar 8.11 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan


lengan dengan sikap telungkup di atas permukaan air

c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerakan lengan renang gaya bebas, sesuai potensi dan
kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka

Aktivitas Pembelajaran di Air 367


perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
gerakan kaki dan lengan renang gaya bebas, peserta didik diminta untuk
merasakan otot-otot apa saja yang dapat teregang dan berkontraksi.
Peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-
kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan
aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerakan kaki dan lengan
renang gaya bebas. Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan
hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas
kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

F. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 5 dan 6)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan merancang
keterampilan gerakan posisi tubuh dan mengambil napas renang gaya bebas,
diantaranya:
1) Keterampilan gerakan posisi tubuh renang gaya bebas.
2) Keterampilan gerakan mengambil napas renang gaya bebas.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas Pembelajaran di Air 368


2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerakan posisi tubuh renang gaya bebas

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan


gerakan lengan renang gaya bebas, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas
pembelajaran keterampilan gerakan gerakan posisi tubuh renang gaya bebas.
Berenang dengan gaya bebas tak sesepele itu. Posisi tubuh tetap harus tepat
dan sewaktu melakukannya posisi badan perlu streamline. Streamline disini
artinya mulai dari kaki hingga kepala sejajar dan lurus. Ini adalah awal ketika
masuk ke dalam air dan memosisikan diri.
Cara melakukannya:
(1) Posisi tubuh hampir sejajar dengan permukaan air.
(2) Tubuh harus berputar pada garis pusat atau pada rotasinya.
(3) Hindarkan kemungkinan
terjadinya gerakan-gerakan tangan
atau kaki yang berakibat tumbuh
menjadi naik-turun atau meliuk-
liukkan badan.
(4) Sikap kepala yang normal.
(5) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
(6) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini berulang-
ulang sebanyak 3 – 5 kali dengan
menempuh jarak 10 – 15 meter.

Gambar 8.12 Aktivitas pembelajaran keterampilan


gerakan posisi tubuh renang gaya bebas

Aktivitas Pembelajaran di Air 369


(1) Untuk perenang jarak pendek, sikap kepala cenderung agak naik
(pandangan agak lurus ke depan).
(2) Untuk perenang jarak menengah dan jauh sikap kepala agak rendah
(arahkan pandangan sedikit membentuk sudut dengan dasar kolam).

Aktivitas 2

b) Aktivitas pembelajaran 2 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerakan mengambil napas renang gaya bebas

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan


gerakan posisi tubuh renang gaya bebas, dilanjutkan dengan mempelajari
aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerakan mengambil napas
renang gaya bebas.
Cara mengambil nafas saat berenang gaya bebas juga sangat penting. Karena
jika salah melakukan hal ini maka dapat menelan air dalam kolam renang. Ketika
mengambil nafas pastikan jika tangan berada pada posisi mengayuh ke atas dan
akan kedepan. Penyesuaian tangan sesuai dengan arah menarik nafas.
Jadi ketika mengambil nafas kearah kanan, maka harus menoleh ke kanan
dan tangan kanan berada diposisi atas setelah mengayuh dan mengarahkannya
kedepan. Jika menoleh ke kiri pastikan tangan kiri kita berada di atas.
Pengambilan nafas saat berenang biasanya dilakukan setelah gerakan tangan kiri
dan tangan kanan mengayuh sebanyak 1 kali.
Cara melakukannya:
(1) Pengambilan napas secara ekplosif
(a) Caranya dengan mengambil udara melalui mulut dan hidung pada saat
kepala diputar ke samping dan mengeluarkan udara di luar air melalui
mulut dan hidung sesaat sebelum pengambilan udara berikutnya dimulai.
(b) Hal ini berarti pengeluaran udara dilakukan pada saat mulut atau sebagian
dari mulut di luar permukaan air.
(2) Pengambilan napas secara ritmis
(a) Caranya mengambil udara melalui mulut dan hidung pada saat kepala
berputar kesamping dan mengeluarkan udara sedikit demi sedikit secara
tetap melalui mulut dan hidung setelah mulut masuk ke dalam air.
(b) Penting untuk diperhatikan bahwa pengeluaran udara tidak perlu terlalu
kuat. Bila terlalu kuat, perenang akan kehabisan persediaan udara sebelum
ia memutar kepalanya lagi untuk mengambil napas.

Aktivitas Pembelajaran di Air 370


Gambar 8.13 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan mengambil
napas renang gaya bebas

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerakan


mengambil napas antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan mengambil napas berpegang pada


pada sisi kolam
Cara melakukannya:
(a) Berdiri menghadap dinding kolam dan kedua tangan berpegangan pada sisi
kolam.
(b) Rendahkan kedua lutut dan badan agak dibungkukkan ke depan hingga
kepala masuk ke dalam air.
(c) Putar leher ke kanan atau kiri, saat memutar ke atas permukaan air, hiruf
udara dari mulut dan saat memutar ke dalam air, hembuskan udara dari
mulut.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.

Gambar 8.14 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan


mengambil napas berpegang pada pada sisi kolam

Aktivitas Pembelajaran di Air 371


(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan mengambil napas berpegang pada
pada sisi kolam dan kedua kaki lurus dibelakang
Cara melakukannya:
(a) Lakukan gerakan pukulan kaki sebanyak 2 kali atau 4 kali pukulan dan
putar leher ke kanan/kiri, hiruf udara di atas permukaan air melalui mulut.
(b) Putar kembali leher ke dalam air dan buang udara di dalam air melalui
mulut.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali dengan menempuh jarak 10 – 15 meter.

Gambar 8.15 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan


mengambil napas berpegang pada pada sisi kolam dan kedua
kaki lurus dibelakang

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan mengambil napas kedua lengan


berpegang pada papan pelampung
Cara melakukannya:
(a) Melakukan gerakan pernafasan renang gaya bebas kedua lengan
berpegangan pada papan pelampung, hingga badan.
(b) Kedua kaki dan lengan lurus serta badan terapung di atas permukaan air.
(c) Lakukan gerakan pukulan kaki sebanyak 2 kali atau 4 kali pukulan dan
putar leher ke kanan/kiri, hirup udara di atas permukaan air melalui mulut.
(d) Putar kembali leher ke dalam air dan buang udara di dalam air melalui
mulut.
(e) Pembelajaran ini dilakukan berpasangan atau kelompok.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali dengan menempuh jarak 10 – 15 meter.

Aktivitas Pembelajaran di Air 372


Gambar 8.16 Aktivitas pembelajaran
keterampilan gerakan mengambil napas kedua
lengan berpegang pada papan pelampung

(4) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan mengambil napas dengan posisi


badan terapung di atas permukaan air
Cara melakukannya:
(a) Badan, kedu kakai, dan lengan lurus.
(b) Lakukan gerakan kaki sebanyak 2 kali pukulan dan tarik lengan kanan ke
belakang. Saat lengan mendorong ke belakang putar leher ke atas dan hirup
udara.
(c) Saat lengan diputar dan masuk air di depan kepala (muka), putar kembali
leher ke dalam air.
(d) Lakukan terus berulang-ulang bila sudah mahir, lakukan putaran leher ke
kanan dan kiri, untuk pengambilan napas.
(e) Pembelajaran ini dilakukan berpasangan atau kelompok.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali dengan menempuh jarak 10 – 15 meter.

Gambar 8.17 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan mengambil


napas dengan posisi badan terapung di atas permukaan air

Aktivitas Pembelajaran di Air 373


c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan gerakan posisi tubuh dan gerakan mengambil napas
renang gaya bebas, sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
gerakan posisi tubuh dan mengambil napas renang gaya bebas, peserta
didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-
kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan
aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerakan posisi tubuh dan
mengambil napas renang gaya bebas. Kemudian peserta didik diminta
untuk melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku
catatan atau buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

G. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 7 dan 8)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan merancang
keterampilan gerakan koordinasi renang gaya bebas, diantaranya:
1) Keterampilan gerakan koordinasi 1 renang gaya bebas berpasangan
menempuh jarak 15 – 25 meter.
2) Keterampilan gerakan koordinasi 2 renang gaya bebas berpasangan
menempuh jarak 15 – 25 meter.
3) Keterampilan gerakan koordinasi renang gaya bebas perseorangan
menempuh jarak 15 – 25 meter.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.

Aktivitas Pembelajaran di Air 374


c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan keterampilan gerakan koordinasi kaki, lengan, dan mengambil napas
renang gaya bebas

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan


gerakan posisi tubuh dan gerakan mengambil napas renang gaya bebas,
dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
gerakan koordinasi (gerakan kaki, tangan, dan mengambil napas) renang gaya
bebas.
Aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerakan koordinasi kaki,
lengan dan mengambil napas renang gaya bebas, menempuh jarak ± 15-25 meter
sebagai berikut.

(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan koordinasi 1 renang gaya bebas


berpasangan menempuh jarak 15 – 25 meter
Cara melakukannya:
(a) Pembelajaran dilakukan secara berkelompok.
(b) Koordinasi gerakan kaki gaya bebas menempuh jarak ± 15 - 25 meter.
(c) Koordinasi gerakan ini dilakukan 2 sampai 3 kali.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali dengan menempuh jarak 10 – 15 meter.

Aktivitas Pembelajaran di Air 375


Gambar 8.18 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan
koordinasi 1 renang gaya bebas berpasangan menempuh
jarak 15 – 25 meter

(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan koordinasi 2 renang gaya bebas


berpasangan menempuh jarak 15 – 25 meter
Cara melakukannya:
(a) Pembelajaran dilakukan lomba gerakan lengan dan pernafasan gaya bebas
menempuh jarak ± 15 - 25 meter.
(b) Koordinasi gerakan ini dilakukan secara berpasangan.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali dengan menempuh jarak 10 – 15 meter.

Gambar 8.19 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan koordinasi


2 renang gaya bebas berpasangan menempuh jarak 15 – 25 meter

(3) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan koordinasi renang gaya bebas


perseorangan menempuh jarak 15 – 25 meter
Cara melakukannya:
(a) Pembelajaran dilakukan lomba gerakan kaki, lengan, dan mengambil napas
renang gaya bebas menempuh jarak ± 15 - 25 meter.
(b) Koordinasi gerakan ini dilakukan secara perseorangan.

Aktivitas Pembelajaran di Air 376


(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali dengan menempuh jarak 10 – 15 meter.

Gambar 8.20 Aktivitas pembelajaran keterampilan gerakan koordinasi renang


gaya bebas perseorangan menempuh jarak 15 – 25 meter

c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
merancang keterampilan koordinasi keterampilan gerakan kaki, tangan, dan
mengambil napas renang gaya bebas, sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan
gerakan koordinasi (gerakan kaki, tangan, dan mengambil napas) renang
gaya bebas, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan,
kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam
melakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerakan
koordinasi (gerakan kaki, tangan, dan mengambil napas) renang gaya
bebas. Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan hasil capaian
belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

Aktivitas Pembelajaran di Air 377


3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

H. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran keterampilan gerak permainan bola basket.

2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e yang merupakan jawaban
paling benar.

1) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.


a) Posisi tubuh hampir sejajar dengan permukaan air.
b) Tubuh harus berputar pada garis pusat atau pada rotasinya.
c) Hindarkan kemungkinan terjadinya gerakan-gerakan tangan atau kaki yang
berakibat tumbuh menjadi naik-turun atau meliuk-liukkan badan.
d) Sikap kepala yang normal.

Pernyataan-pernyataan tersebut merupakan renang gaya bebas pada teknik . . . .


a. gerakan kaki (kicking)
b. posisi tubuh (body position)
c. gerakan lengan (hand rotation)
d. gerakan pernapasan (breathing)
e. koordinasi gerakan
2) Gerakan kaki sangat penting, karena kaki dapat membuat daya dorong yang
besar agar tubuh dapat bergerak. Pada kaki yang bergerak adalah pangkal paha,
lakukan secepat mungkin seperti berjalan cepat namun harus tetap lurus dan
mencambuk air. Gerakan ini merupakan renang gaya bebas teknik . . . .
a. gerakan kaki (kicking)
b. posisi tubuh (body position)
c. gerakan lengan (hand rotation)
d. gerakan pernapasan (breathing)
e. koordinasi gerakan
3) Gerakan dimulai setelah siku masuk kedalam air sampai tangan mencapai bidang
vertikal. Setelah itu dilanjutkan dengan mendorong sampai lengan lurus ke
belakang. Kemudian dilanjutkan dengan recovery. Gerakan lengan ini merupakan
fase . . . .

Aktivitas Pembelajaran di Air 378


a. sikap permulaan
b. menarik
c. gerakan
d. mendorong
e. istirahat

4) Perhatikan gambar berikut ini, yang merupakan fase gerakan lengan renang gaya
bebas.

Gambar di atas merupakan teknik gerakan lengan renang gaya bebas pada fase . .
..
a. sikap permulaan
b. gerakan
c. mendorong
d. istirahat
e. menarik

5) Cara mengambil nafas saat berenang gaya bebas sangat penting. Karena jika salah
melakukan hal ini maka dapat menelan air dalam kolam renang. Ketika
mengambil nafas pastikan jika tangan berada pada posisi mengayuh ke atas dan
kedepan. Penyesuaian tangan sesuai dengan . . . .
a. posisi kepala
b. posisi badan
c. arah menarik nafas
d. arah jarum jam
e. arah perputaran kaki dan tangan

b. Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan tepat.


1) Tuliskan tahapan-tahapan keterampilan gerak renang gaya bebas.
2) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerakan kaki renang gaya bebas.
3) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerakan lengan renang gaya bebas.
4) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerakan mengambil napas renang
gaya bebas.
5) Jelaskan cara melakukan keterampilan gerakan koordinasi renang gaya
bebas.

Aktivitas Pembelajaran di Air 379


c. Buatlah salah satu tugas berikut ini.
1) Membuat kliping dan gambar-gambar atlet renang gaya bebas baik nasional
yang meliputi: riwayat singkat pribadi dan prestasinya secara berkelompok.
Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat diperkaya
melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet, atau sumber
lainnya.
2) Membuat makalah tentang aktivitas gerak spesifik renang gaya bebas secara
berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat
diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet, atau
sumber lainnya.

3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas gerakan renang gaya bebas
a) Butir tes
Lakukan keterampilan gerak renang gaya bebas. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesesuaian melakukan gerakan (penilaian proses) meliputi: sikap awal,
pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.
b) Petunjuk asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
(1) Isikan identitas peserta didik.
(2) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak,
sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
c) Rubrik asesmen keterampilan gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar asesmen).

Nama :____________________________ Kelas: __________

Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata

Aktivitas Pembelajaran di Air 380


3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata

Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik.

Pelaksanaan Sikap
Nama Peserta Sikap Awal
No Gerakan Akhir Skor Akhir
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

b. Instrumen untuk Penilaian Produk


1) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan
Gerak Renang Gaya Bebas Secara Terpisah untuk Perorangan Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)

2) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan


Gerak Renang Gaya Bebas Secara Terpisah untuk Seluruh Peserta Didik).

Aktivitas Pembelajaran di Air 381


Nama Peserta Percobaan I Percobaan II Skor
No Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Didik Ulangan norma) Ulangan norma)
Terbaik
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

3) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan


Gerak Renang Gaya Bebas Secara Terpisah Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Rangkaian gerakan dilakukan
Kesempatan didapat
Keterampilan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......

4) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan


Rangkaian Gerakan Renang Gaya Bebas Secara Perorangan Peserta Didik).

Hasil Uji Keterampilan


Persentasi
Nama Peserta Rangkaian gerakn
No Kesempatan GB /K X
Didik dilakukan dengan
yang didapat 100% = .......
benar
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

c. Pengolahan Nilai Uji Keterampilan


Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:
1) Skor keterampilan proses gerak peserta didik: 80.
2) Skor keterampilan produk gerak (dari contoh di atas diambil salah satu
sesuai dengan kategori gerak (tertutup/terbuka/diskrit/kontinum, dan lain-
lain), diujikan secara terpisah atau terintegrasi dalam permainan): 90.
Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan
tujuan akhir dari pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan proses

Aktivitas Pembelajaran di Air 382


gerak, dan 30% untuk skor keterampilan produk gerak), maka skor akhir
keterampilan gerak adalah:

80 X 70% = 56 ditambah dengan


90 X 30% = 27 sama dengan 83

4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

I. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

J. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Sama dengan konsep remedial pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

K. Interaksi dengan Orang Tua


Sama dengan konsep interaksi dengan orang tua pada aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak permainan bola basket.

L. Lembar Kegiatan Peserta Didik

Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : F / XI

1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

Aktivitas Pembelajaran di Air 383


2. Panduan aktivitas pembelajaran
a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 9 orang.
b. Lakukan aktivitas pembelajaran merancang keterampilan rangkaian gerakan
kaki, gerakan lengan, pengambilan napas, dan koordinasi gerakan renang
gaya bebas secara berpasangan dengan temanmu satu kelompok.
c. Perhatikan penjelasan berikut ini:
Cara melakukan aktivitas pembelajaran keterampilan rangkaian gerakan
renang gaya bebas antara lain:
1) Keterampilan gerakan kaki, gerakan lengan, pengambilan napas, dan
koordinasi gerakan renang gaya bebas.
2) Keterampilan gerakan koordinasi gerakan kaki, gerakan lengan,
pengambilan napas, dan koordinasi gerakan renang gaya bebas.
3) Keterampilan gerakan renang gaya bebas dalam bentuk perlombaan
menempuh jarak 50 meter menggunakan peraturan yang
dimodifikasikan.

M. Bahan Bacaan Peserta Didik


1. Materi keterampilan renang gaya bebas. Untuk membantu dalam mencari
sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah, koran,
internet, atau sumber lainnya.
2. Peraturan renang gaya bebas yang standar. Untuk membantu dalam mencari
sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah, koran,
internet, atau sumber lainnya.
3. Mengamati video pembelajaran materi keterampilan renang gaya bebas
dengan dibantu oleh orangtua, kakak atau saudara. Untuk membantu dalam
mencari video pembelajaran tersebut, dapat diperoleh melalui: internet atau
sumber lainnya.

N. Bahan Bacaan Guru


1. Bentuk-bentuk teknik dasar renang gaya bebas.
2. Bentuk-bentuk permainan sederhana dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi dalam renang gaya bebas.
3. Video pembelajaran teknik dasar renang gaya bebas.
4. Peraturan renang gaya bebas yang standar.

Aktivitas Pembelajaran di Air 384


Penerbit Erlangga Jakarta, 2022
Buku Panduan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMA/MA Kelas XI
Penulis: Muhajir
ISBN: ........................................

Keterampilan Gerak, Pengetahuan Gerak, Pengembangan Karakter, dan


Internalisasi Nilai-Nilai Gerak Aktivitas Kebugaran Jasmani

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


Kelas/Semester : XI / .....
Pokok Bahasan : Aktivitas Kebugaran Jasmani
Sub Pokok Bahasan : Aktivitas Kebugaran Jasmani yang terkait dengan
Keterampilan
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri dan Gotong Royong
Alokasi Waktu : 2 Kali Pertemuan ( 4 JP )

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mengevaluasi dan mampu


mempraktikkan aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang
terkait dengan keterampilan seperti kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan
koordinasi dan pengukuran hasilnya sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki
serta mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan
menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai,
pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat
menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

B. Deskripsi Materi

Pada unit pembelajaran 9 ini peserta didik dapat mengevaluasi fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran
jasmani yang terkait dengan keterampilan. Kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan perencanaan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 385


yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas latihan
peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan, guru
menutup pelajaran dengan pendinginan, dan menyampaikan simpulan serta
berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, pembelajaran
dapat dilakukan dengan melakukan aktivitas latihan peningkatan derajat
kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan dengan menekankan pada
nilai-nilai mandiri dan gotong royong.
Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas latihan peningkatan
derajat kebugaran jasmani dapat dilakukan dengan memodifikasi bentuk-bentuk
latihan secara sederhana. Rangkaian gerakan yang digunakan tidak terlalu sulit
dan komplek, melainkan gerakan-gerakan yang sederhana.
Idealnya adalah menggunakan rangkaian gerakan yang standar agar peserta
didik lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Asesmen yang dilakukan guru
meliputi: asesmen sikap dengan menggunakan jurnal, asesmen pengetahuan
dengan melakukan tes tertulis yang dilakukan diakhir pertemuan, serta asesmen
keterampilan dengan tes unjuk kerja.

C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini merancang dan
mempraktikkan aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang
terkait dengan keterampilan.
Tujuan dari pembelajaran aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran
jasmani yang terkait dengan keterampilan adalah untuk meningkatkan
kemampuan dalam aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang
terkait dengan keterampilan.
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan aktivitas
latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan
akan membantu peserta didik untuk melakukan aktivitas latihan peningkatan
derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan dengan lebih baik
dan menyenangkan. Dengan demikian aktivitas jasmani yang dilakukan dengan
baik dapat menyumbang pada peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai aktivitas latihan
peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 386


seperti kecepatan, kelincahan, keseimbangan, koordinasi, dan pengukuran
hasilnya?

D. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas latihan
peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan dan
pengukuran hasilnya, diantaranya:
1) Latihan kebugaran jasmani (kecepatan).
2) Latihan kebugaran jasmani (kelincahan).
3) Latihan kebugaran jasmani (keseimbangan).
4) Latihan kebugaran jasmani (koordinasi).

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama dengan konsep materi pembelajaran remedial pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

c. Materi Pembelajaran Pengayaan


Sama dengan konsep materi pembelajaran pengayaan pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1) Membaca kembali Modul Ajar (MA) yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
2) Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan aktivitas latihan
peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan seperti
kecepatan, kelincahan, keseimbangan, koordinasi, dan pengukuran hasilnya.
3) Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
a) Lembar kerja siswa (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator
tugas gerak.
b) Matras senam atau sejenisnya.
c) Palang tunggal atau sejenisnya.
d) Peluit dan stopwatch.
e) Lapangan olahraga atau halaman sekolah (ruangan kelas).

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 387


b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
a) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di
lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta
didik.
b) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan
peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
c) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik
tersebut untuk berisitirahat di kelas.
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga
bagi kesehatan dan kebugaran.
e) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
f) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah
proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian
kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan aktivitas
latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan
keterampilan.
g) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas
latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan
keterampilan diantaranya: kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan
koordinasi.
h) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas latihan
peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan,
baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila) dengan observasi dalam
bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter gotong royong dan
mandiri, kompetensi pengetahuan: menganalisis aktivitas latihan
peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan
menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu:
mempraktikkan aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani
yang terkait dengan keterampilan.
i) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam
materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan.
Pemanasan dalam bentuk permainan. Nama permainannya adalah bermain
gerobak dorong.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 388


j) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen
keterampilan gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan
dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi
dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian,
berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri,
serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari.

2) Kegiatan inti (70 menit)

Setelah peserta didik melakukan pemanasan dala bentuk permainan sederhana


yaitu permainan gerobak dorong, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas
merancang latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan
keterampilan seperti kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi.
Peserta didik diminta untuk merancang dan mempraktikkan aktivitas latihan
peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan seperti
kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi.
Berdasarkan hasil rancangan tersebut, peserta didik diminta untuk membuat
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan aktivitas latihan peningkatan derajat
kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan seperti kecepatan,
kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi.
Peserta didik diminta untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah dirumuskan dengan teman sekelompoknya. Jika peserta
didik menemukan kesulitan, minta bantuan kepada guru.
Bentuk-bentuk aktivitas merancang latihan peningkatan derajat kebugaran
jasmani yang terkait dengan keterampilan seperti kecepatan, kelincahan,
keseimbangan, dan koordinasi adalah sebagai berikut:

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan latihan kecepatan

Kecepatan adalah kemampuan untuk menggerakkan tubuh dari suatu tempat ke


tempat lain dalam waktu sesingkatnya-singkatnya. Kecepatan dapat diketahui
dengan menetapkan kapan tugas gerak dimulai dan kapan berakhir. Selang
waktu antara mulai dan berakhir disebut waktu jarak. Hal inilah yang
menggambarkan kecepatan gerak seseorang.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 389


Bentuk-bentuk merancang latihan kecepatan secara sederhana sebagai
berikut:

(1) Kecepatan sprint (sprinting speed)


Kecepatan sprint adalah kemampuan seseorang bergerak ke depan dengan
kekuatan dan kecepatan maksimal untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya.
Cara pengembangan kecepatan sprint dapat dilakukan dengan interval running
dengan volume beban latihan: 5 - 10 kali giliran lari, jarak: 30 - 80 meter, intensitas
Pembelajaran lari: 80% -100%.
(a) Kecepatan reaksi (Reaction speed)
Kecepatan reaksi adalah kemampuan seseorang untuk menjawab rangsangan
secepat mungkin dalam mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Hampir semua
cabang olahraga memerlukan kecepatan reaksi di dalam pertandingan. Untuk
mengembangkan kecepatan reaksi dapat dilakukan dengan metode
pertandingan, untuk mencapai waktu yang secepat-cepatnya dalam mereaksi
suatu rangsangan.
(b) Kecepatan bergerak (Speed of movement)
Kecepatan bergerak adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secepat
mungkin dalam satu gerakan yang tidak terputus. Seperti gerakan melompat,
melempar, salto dan lain-lain. Cara mengembangkan peningkatan kemampuan
kecepatan bergerak dilakukan dengan metode Weight Training. Volume beban
Pembelajaran: 4-6 kali giliran, intensitas: 40% - 60%, recovery : 2-3 menit.
Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan antara lain sebagai
berikut : (1) Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter, (2) Lari dengan mengubah-
ubah kecepatan (mulai lambat makin lama makin cepat), (3) Lari naik bukit, (4)
Lari menuruni bukit, dan (5) Lari menaiki tangga gedung.
Cara melakukannya:
• Peserta didik berdiri di belakang garis start dengan sikap berdiri.
• Apabila ada aba-aba “ya” peserta didik lari ke depan secepat mungkin
menempuh jarak yang ditentukan.
• Pada saat peserta didik menyentuh/melewati garis finish stopwatch
dihentikan.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 - 5 kali.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 390


Gambar 9.1 Aktivitas latihan kecepatan

Aktivitas 2

b) Aktivitas pembelajaran 2 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancanga latihan kelincahan
Setelah peserta didik melakukan aktivitas latihan kecepatan dalam meningkatkan
kebugaran jasmani, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas merancang latihan
kelincahan dalam meningkatkan kebugaran jasmani.
Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk mengubah posisi dan arah
secepat mungkin sesuai dengan situasi yang dihadapi dan dikehendaki.
Kelincahan sangat penting fungsinya untuk meningkatkan prestasi maksimal
dalam cabang olahraga atau meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.
Bentuk-bentuk latihan kelincahan, antara lain : lari bolak-balik (shuttle-run),
lari belak-belok (zig-zag), dan jongkok-berdiri (squat thrust). Bentuk-bentuk
aktivitas merancang latihan data tahan otot dalam meningkatkan kebugaran
jasmani antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas latihan mengubah gerak tubuh arah lurus (shuttle run)
Cara melakukannya:
(a) Lari bolak-balik dilakukan secepat mungkin sebanyak 6 – 8 kali (jarak 4 – 5
meter).
(b) Setiap kali sampai pada suatu titik sebagai batas, si pelaku harus secepatnya
berusaha mengubah arah untuk berlari menuju titik larinya.
(c) Perlu diperhatikan bahwa jarak antara kedua titik tidak terlalu jauh serta
jumlah ulangan tidak terlampau banyak sehingga menyebabkan kelelahan
bagi si pelaku.
(d) Dalam latihan ini yang diperhatikan ialah kemampuan mengubah arah
dengan cepat pada waktu bergerak.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 391


(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 - 5 kali.

Gambar 9.2 Aktivitas latihan mengubah gerak tubuh arah lurus (shuttle run)

(2) Aktivitas latihan lari bolak belok (zig-zag)


Cara melakukannya:
(a) Dalam melakukan latihan ini dimana si pelaku berlari bolak-balik dengan
cepat sebanyak 2 – 3 kali di antara beberapa titik (misalnya 4 – 5 titik).
(b) Jarak setiap titik sekitar dua meter.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 - 5 kali.

Gambar 9.3 Aktivitas latihan lari bolak belok (zig-zag)

(3) Aktivitas latihan mengubah posisi tubuh jongkok-berdiri (squat-thrust)


Cara melakukannya:
(a) Jongkok sambil menumpukan kedua lengan di lantai.
(b) Pandangan ke arah depan.
(c) Lemparkan kedua kaki belakang sampai lurus dengan sikap badan
telungkup dalam keadaan terangkat.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 392


(d) Kemudian dengan serentak, kedua kaki ditarik ke depan, kemudian kembali
ke tempat semula.
(e) Latihan ini dilakukan berulang-ulang dengan gerakan yang sama.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 - 5 kali.

Gambar 9.4 Aktivitas latihan mengubah posisi tubuh jongkok-berdiri


(squat-thrust)

(4) Aktivitas latihan gerakan bereaksi


Cara melakukannya:
(a) Berdiri dengan sikap ancang-ancang. Kedua lengan di samping badan
dengan siku bengkok, perhatikan aba-aba peluit.
(b) Bunyi peluit pertama, lari ke depan secepat-cepatnya.
(c) Bunyi peluit kedua, lari mundur secepat-cepatnya.
(d) Bunyi peluit ketiga, lari ke samping kiri secepat-cepatnya .
(e) Bunyi peluit keempat, lari kesamping kanan secepat-cepatnya.
(f) Latihan ini dilakukan terus-menerus secara berangkai tanpa berhenti dahulu.
(g) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
(h) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini
berulang-ulang sebanyak 3 - 5
kali.

Gambar 9.5 Aktivitas latihan bereaksi bergerak

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 393


Aktivitas 3

c) Aktivitas pembelajaran 3 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan latihan keseimbangan
Setelah peserta didik melakukan aktivitas latihan merancang kelincahan dalam
meningkatkan kebugaran jasmani, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas
merancang latihan keseimbangan dalam meningkatkan kebugaran jasmani.
Keseimbangan adalah kemampuan seseorang dalam memelihara posisi
tubuh yang statis (tidak bergerak) atau dalam keadaan posisi badan yang dinamis
(bergerak). Latihan keseimbangan ini dapat dilakukan dengan jalan mengurangi
atau memperkecil bidang tumpuan. Latihan keseimbangan adalah bentuk/sikap
badan dalam keadaan seimbang baik pada sikap berdiri, duduk, maupun
jongkok. Keseimbangan adalah bentuk sikap badan dalam keadaan seimbang,
baik pada saat berdiri, duduk, maupun jongkok.
Bentuk-bentuk aktivitas merancang latihan keseimbangan dalam
meningkatkan kebugaran jasmani antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas latihan keseimbangan berdiri bangau


Cara melakukannya:
(a) Sikap permulaan berdiri tegak rileks.
(b) Salah satu kaki diangkat dengan posisi tangan dipegang secara berlawanan
(jika yang diangkat kaki kanan tangan kiri yang memegang) di belakang
pantat.
(c) Tangan kanan diluruskan ke samping.
(d) Lakukan latihan ini 8 kalio hitungan dan kembali ke seikap awal.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan masing-masng gerakan ini berulang-
ulang sebanyak 2 x 8 hitungan.

Gambar 9.6 Aktivitas latihan keseimbangan berdiri bangau

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 394


(2) Aktivitas latihan keseimbangan dalam sikap kapal terbang
Cara melakukannya:
(a) Berdiri tegak rileks dengan psosi kaki dirapatkan dan kedua tangan
direntangkan lurus ke samping.
(b) Kemudian bungkukkan badan sambil meluruskan salah satu kaki kiri atau
kanan ke arah belakang.
(c) Arah pandangan lurus ke depan dan pertahankan gerakan ini selama 8 kali
hitungan.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan masing-masng gerakan ini berulang-
ulang sebanyak 2 x 8 hitungan.

Gambar 9.7 Aktivitas latihan keseimbangan dalam sikap


kapal terbang

(3) Aktivitas latihan keseimbangan dalam berbagai sikap dan gerak


Cara melakukannya:
(a) Latihan keseimbangan dari sikap berdiri, dilakukan dengan cara
mengangkat salah satu kaki ke samping menggunakan tangan, tangan yang
lainnya direntangkan sejajar bahu dan tahan sampai 8 hitungan. Lakukan
latihan ini secara bergantian.
(b) Latihan keseimbangan berikutnya sama dengan latihan satu, tetapi bagian
kaki yang dipegang adalah bagian pergelangannya dan tangan yang lainnya
diangkat ke atas. Lakukan latihan secara bergantian.
(c) Latihan keseimbangan ketiga prinsipnya sama dengan latihan kedua. Akan
tetapi, salah satu kaki diangkat menekuk di depan panggul dan kedua
tangan direntangkan ke samping.
(d) Lakukan latihan ini secara bergantian.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 395


(f) Peserta didik diminta untuk melakukan masing-masng gerakan ini berulang-
ulang sebanyak 2 x 8 hitungan.

Gambar 9.8 Aktivitas latihan keseimbangan dalam berbagai


sikap dan gerak

Aktivitas 4

d) Aktivitas pembelajaran 4 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


rancangan latihan koordinasi

Setelah peserta didik melakukan aktivitas merancang latihan keseimbangan


dalam meningkatkan kebugaran jasmani, dilanjutkan dengan mempelajari
aktivitas latihan koordinasi dalam meningkatkan kebugaran jasmani.
Koordinasi adalah satu pola gerak yang terbentuk dari gabungan beberapa
fungsi komponen kesegaran jasmani. Salah satu cara untuk melatih koordinasi
adalah lompat tali (skiping).
Bentuk-bentuk aktivitas merancang latihan koordinasi dalam meningkatkan
kebugaran jasmani antara lain sebagai berikut:

(1) Aktivitas latihan lompat tali perorangan


Cara melakukannya:
(a) Berdiri tegak dengan memegang seutas tali.
(b) Putar tali dari belakang, atas, depan, bawah, belakang dan seterusnya.
(c) Meloncat sebelum tali menyentuh tanah.
(d) Lakukan latihan ini berulang-ulang.
(e) Kemudian coba tali diputar ke arah belakang.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 396


(f) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini
berulang-ulang selama 30
detik.

Gambar 9.9 Aktivitas latihan lompat tali perorangan

(2) Aktivitas latihan lompat tali berteman


Cara melakukannya:
(a) Dua orang teman memegang ujung tali.
(b) Peserta didik yang lain berbaris di samping.
(c) Kemudian tali diputar perlahan-lahan.
(d) Peserta didik satu per satu mencoba masuk ke dalam putaran tali itu.
(e) Apabila dapat dilakukan dengan baik, cobalah dengan dua atau tiga teman
bersama-sama.
(f) Semakin lama, putaran tali dipercepat.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(h) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
30 detik secara berkelompok.

Gambar 9.10 Aktivitas latihan lompat tali berteman

(3) Aktivitas latihan mengayunkan simpai


Cara melakukannya:
(a) Berdiri dengan kaki kanan, kaki kiri berdiri dengan ujung jari di belakang,
pegang simpai dengan tangan kanan, di depan badan.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 397


(b) Ayunkan simpai di samping kiri badan.
(c) Bersamaan dengan kaki kiri diayunkan ke depan.
(d) Kembali ke sikap semula.
(e) Lakukan latihan ini dengan simpai dipegang tangan kiri, begitu seterusnya
latihan secara bergantian.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 2 x 8 hitungan.

Gambar 9.11 Aktivitas latihan mengayunkan simpai

c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas merancang latihan
kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi dalam meningkatkan
kebugaran jasmani, sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas merancang latihan kecepatan, kelincahan,
keseimbangan, dan koordinasi dalam meningkatkan kebugaran jasmani,
peserta didik diminta untuk merasakan otot-otot apa saja yang dapat
teregang dan berkontraksi. Peserta didik diminta untuk menuliskan
kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas merancang latihan
kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi dalam
meningkatkan kebugaran jasmani catatan atau buku tugas kepada guru.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 398


3) Kegiatan penutup (10 menit)
Sama dengan konsep kegiatan penutup pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

E. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 2)


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas tes
kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan, diantaranya:
• Pengukuran aktivitas kebugaran jasmani siswa SMA Usia 16 s.d 18 Tahun.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama seperti pada pertemuan pertama.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Sama seperti pada pertemuan pertama.
2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)
a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

Aktivitas 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


hasil evaluasi pengukuran kebugaran jasmani

Setelah peserta didik melakukan aktivitas merancang latihan kecepatan,


kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi dalam meningkatkan kebugaran
jasmani, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas pengukuran kebugaran
jasmani siswa SMA Usia 16 s.d 18 Tahun.
Kebugaran jasmani merupakan bagian dari total fitness. Dalam total fitness
terdaat beberapa komponen yaitu: Anatomical fitness, physiological fitness dan
psychological fitness. Menurut Karpovich, bahwa physical fitness adalah suatu
kemampuan untuk melakukan suatu tugas tertentu yang memerlukan usaha otot.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 399


Menurut Direktorat Jenderal Olahraga dan Pemuda, yang dimaksud dengan
physical fitness adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan
dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.
Tes kesegaran jasmani Indonesia, terdiri dari lima butir tes, dengan
rangkaian butir tesnya yaitu: (1) Lari cepat (60 meter), (2) Angkat tubuh (pull-up/
30 detik untuk puteri dan 50 detik untuk putera), (3) Baring duduk (sit-up/60
detik), (4) Loncat tegak (vertical jump), dan (5) Lari jauh (1.000 m untuk puteri dan
1.200 meter untuk putera).
Bentuk-bentuk aktivitas pengukuran kebugaran jasmani siswa SMA Usia 16
s.d 18 Tahun, antara lain sebagai berikut:

(1) Tes lari cepat 60 meter


(a) Tujuan : Mengukur kecepatan lari seseorang.
(b) Alat/fasilitas : Lintasan lari, peluit, stopwatch, bendera start dan tiang
pancang.
(c) Pelaksanaan:
• Peserta didik berdiri di belakang garis start dengan sikap berdiri.
• Apabila ada aba-aba “ya” peserta didik lari ke depan secepat mungkin
menempuh jarak 50 meter.
• Pada saat peserta didik menyentuh/melewati garis finish stopwatch
dihentikan.
(d) Cara memberi skor:
Skor hasil tes yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 50
meter. Waktu dicatat sampai persepuluh detik.

Gambar 9.12 Aktivitas mengukur lari cepat 50 meter

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 400


(2) Tes angkat tubuh (30 detik untuk puteri dan 60 detik untuk putera)
(a) Tujuan : Mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan otot
bahu.
(b) Alat/fasilitas : Lantai, palang tunggal, stopwatch dan formulir pencatat hasil.
(c) Pelaksanaan:
• Peserta didik bergantung pada palang tunggal, sehingga kepala, badan
dan tungkai lurus.
• Kedua lengan dibuka selebar bahu dan keduanya lurus.
• Kemudian peserta didik mengangkat tubuhnya dengan
membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau
melewati palang tunggal, lalu kembali ke sikap semula.
• Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang, tanpa istirahat selama
(30 detik untuk puteri dan 60 detik untuk putera).
(d) Cara memberi skor:
Skor hasil tes yaitu jumlah angkatan tubuh yang dilakukan dengan benar
selama (30 detik untuk puteri dan 60 detik untuk putera). Setiap gerakan
angkat tubuh yang tidak benar diberi nilai 0 (nol).

Gambar 9.13 Aktivitas Tes angkat tubuh (30 detik


untuk puteri dan 60 detik untuk putera)

(3) Tes baring duduk 60 detik


(a) Tujuan : Mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut.
(b) Alat/fasilitas : Lantai, palang tunggal, stopwatch dan formulir pencatat hasil.
(c) Pelaksanaan :
• Peserta didik berbaring di atas lantai/rumput, kedua lutut ditekuk
kurang lebih 90 derajat.
• Kedua tangan dilipat dan diletakkan di belakang kepala dengan jari
tangan saling berkaitan dan kedua lengan menyentuh lantai.
• Salah seorang teman membantu memegang dan menekan kedua
pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 401


• Apabila ada aba-aba “ya”, peserta didik bergerak mengambil sikap
duduk, sehingga kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke
sikap semula.
• Lakukan gerakan itu berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat dalam
waktu 60 detik.
(d) Cara memberi skor:
Skor hasil tes yaitu jumlah baring duduk yang dilakukan dengan benar
selama 60 detik. Setiap gerakan angkat tubuh yang tidak benar diberi nilai 0
(nol).

Gambar 9.14 Aktivitas tes baring duduk 60 detik

(4) Tes loncat tegak


(a) Tujuan : Mengukur daya ledak (tenaga eksplosif) otot tungkai.
(b) Alat/fasilitas : Dinding, papan berwarna gelap berukuran (30 x 150 cm)
berskala satuan ukuran sentimeter yang digantung pada dinding dengan
ketinggian jarak antara lantai dengan nol pada papan skala ukuran 150
cm, serbuk kapur dan alat penghapus, dan formulir pencatat hasil.
(c) Pelaksanaan:
• Peserta didik berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki berada dekat
papan dinding di samping tangan kiri atau kanannya.
• Kemudian tangan yang berada dekat dinding diangkat lurus ke atas,
telapak tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga
meninggalkan bekas raihan jarinya.
• Kedua tangan lurus berada di samping badan kemudian peserta didik
mengambil sikap awalan dengan membengkokkan kedua lutut dan
kedua tangan diayun ke belakang.
• Seterusnya peserta didik meloncat setinggi mungkin sambil menepuk
papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga
meninggalkan bekas raihan pada papan berskala. Tanda ini
menampilkan tinggi raihan loncatan peserta didik tersebut.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 402


(d) Cara memberi skor:
Ambil tinggi raihan yang tertinggi dari ketiga kali loncatan, sebagai hasil tes
loncat tegak. Hasil loncat tegak diperoleh dengan cara hasil raihan tertinggi
dari salah satu loncatan tersebut dikurangi tinggi raihan tanpa loncatan.
Contoh : Rasyad tinggi raihan tanpa loncatan 165 cm, sedangkan tinggi
raihan loncatannya mencapai 220 cm, maka skor tegaknya yaitu 220 cm – 165
cm = 55 cm.

Gambar 9.15 Aktivitas tes loncat tegak

(5) Tes lari jauh (1.000 meter untuk puteri dan 1.200 meter untuk putera)
(a) Tujuan : Mengukur daya tahan (cardio repiratory endurance)
(b) Alat/fasilitas : Lapangan, bendera start, peluit, stopwatch, nomor dada,
tanda/garis start dan finish, dan formulir pencatat hasil.
(c) Pelaksanaan :
• Peserta didik berdiri di belakang garis start. Pada aba-aba “siap”
peserta didik mengambil sikap start berdiri untuk siap berlari.
• Pada aba-aba “ya” peserta didik berlari menuju garis finish, dengan
menempuh jarak (800 meter untuk puteri dan 1.000 meter untuk
putera).
• Bila ada peserta didik yang mencuri start, maka peserta didik tersebut
dapat mengulangi tes tersebut.
(d) Cara memberi skor :
Hasil yang dicatat sebagai skor lari 800 meter (puteri) dan 1.000 meter
(putera) adalah waktu yang dicapai dalam menempuh jarak tersebut. Hasil
dicatat sampai sepersepuluh detik.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 403


Gambar 9.16 Aktivitas tes lari jauh (800 meter untuk puteri dan 1.000
meter untuk putera)

Aktivitas 2

b) Aktivitas pembelajaran 2 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan


pengolahan dan menginterprestasikan hasil tes dan pengukuran kebugaran
jasmani

Setelah peserta didik melakukan hasil rancangan aktivitas pengukuran latihan


kebugaran jasmani, dilanjutkan dengan mempelajari pengolahan dan
menginterprestasikan hasil tes dan pengukuran kebugaran jasmani siswa SMA
Usia 16 s.d 18 Tahun.
Langkah-langkah pengolahan dan menginterprestasikan hasil tes dan
pengukuran kebugaran jasmani siswa SMA Usia 16 s.d 18 Tahun adalah sebagai
berikut:

(1) Mengolah hasil tes dan pengukuran kebugaran jasmani


Hasil yang didapat dari tes dan pengukuran adalah masih berupa data mentah
dan menggunakan berbagai macam satuan ukuran, yaitu sentimeter serta detik
dan banyaknya pengulangan (frekuensi).
Agar data-data tersebut dapat terbaca dan dimengerti, maka harus diolah
dan diinterprestasikan. Untuk mengolah data dilakukan dengan cara
mencocokkan data mentah dengan nilai yang ada pada table. Hasil pengolahan
hasil tes tersebut akhirnya dapat digunakan untuk menginterprestasikan
seberapa tingkat kebugaran jasmani peserta didik.
Proses perubahan angka mentah menjadi nilai dilakukan dengan
menggunakan bantuan tabel sesuai dengan butir-butir tes tersebut.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 404


(2) Menginterpretasikan hasil tes dan pengukuran kebugaran jasmani
Setelah dicocokkan ke tabel-tabel tersebut, didapat hasil dari pengolahan tes dan
pengukuran kebugaran jasmani. Kita dapat menginterprestasikan hasil tersebut
berupa kesimpulan tingkat kebugaran jasmani seseorang. Untuk lebih jelasnya
dapat dipelajari contoh sebagai berikut:
Nama Siswa : Rasyad Aditya Anugrah
Usia : 16 Tahun
Jenis Kelamin : Pria

Hasil tes pengukuran diperoleh sebagai berikut:


(a) Kelincahan
Lari bolak-balik 4 x 10 m = waktu 8,6 detik
(b) Kekuatan
• Dynamometer genggam = Tangan kanan= 45,00 kg/ Tangan kiri = 44,60
kg
• Dynamometer tungkai = 190,8 kg
• Dynamometer punggung = 115,50 kg
(c) Daya Tahan
• Daya tahan kardiovaskuler
o Lari 2,4 km = Waktu 9,30 menit
o Lari 12 menit = Jarak 2,57 km
• Daya tahan otot local
(1) Push up = 59 kali
(2) Sit up = 44 kali
(d) Kecepatan
Lari 60 meter = Waktu 10,52
(e) Kelentukan
Metode sit and reach = 9,6 cm. Setelah dicocokkan dengan tabel nilai dan
katagori diperoleh hasil interprestasi sebagai berikut:
(f) Kelincahan
Lari bolak-balik 4 x 10 m = Nilai 3 atau Katagori Sedang.
(g) Kekuatan
• Dynamometer genggam = Tangan kanan = Nilai 3 atau Sedang. Kiri =
Nilai 4 atau Baik.
• Dynamometer tungkai = Nilai 4 atau Katagori Baik.
• Dynamometer punggung = Nilai 4 atau Katagori Baik.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 405


(h) Daya Tahan
• Daya tahan kardiovaskuler
o Lari 2,4 km = Nilai 5 atau Katagori Baik Sekali.
o Lari 12 menit = Nilai 4 atau Katagori Baik.
• Daya tahan otot local
o Push up = Nilai 5 atau Katagori Baik Sekali.
o Sit up = Nilai 4 atau Katagori Baik.
(i) Kecepatan
Lari 60 meter = Nilai 3 atau Katagori Sedang.
(j) Kelentukan
Metode sit and reach = Nilai 3 atau Katagori Sedang.

Asesmen produk/capaian Hasil Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (untuk Siswa Putera
SMA/16 s.d 18 Tahun).

Gantung/
Lari 60 m Baring duduk Loncat tegak Lari 1.200 m Klasifikasi Nilai
Angkat tubuh

≤ 7.2 dtk ≤ 41 kali ≥ 41 kali ≥ 73 kali ≤ 3.14 mnt Sangat Baik


7.3 – 8.3 dtk 22 – 40 kali 30 – 40 kali 60 – 72 kali 3.15 – 4.25 mnt Baik
8.4 – 9.6 dtk 10 – 21 kali 21 – 29 kali 50 – 59 kali 4.26 – 5.12 mnt Cukup
9,7-11,00 dtk 3 - 9 kali 10 - 20 kali 39 - 49 kali 5.12 – 6,33 mnt Kurang
≥ 11,00 dtk ≥ 2 kali ≤ 9 kali ≤ 22 kali ≥ 6,34 mnt Kurang Sekali

Asesmen produk/capaian Hasil Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (untuk Siswa Puteri
SMA/16 s.d 18 Tahun).

Gantung/Siku
Lari 60 m Baring duduk Loncat tegak Lari 1.000 m Klasifikasi Nilai
tekuk

≤ 8,4 dtk ≤ 41 kali ≥ 29 kali ≥ 50 kali ≤ 3.52 mnt Sangat Baik


8.5 – 9.8 dtk 22 – 40 kali 20 – 28 kali 39 – 49 kali 3.53 – 4.56 mnt Baik
9,9 – 11,4 dtk 10 – 21 kali 10 – 19 kali 31 – 39 kali 4.57 – 5.58 mnt Cukup
11,5 – 13,4 dtk 3 - 9 kali 3 - 8 kali 23 - 30 kali 5.59 – 7,23 mnt Kurang
≥ 13,5 dtk ≥ 2 kali ≤ 2 kali ≤ 22 kali ≥ 7,24 mnt Kurang Sekali

c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pengukuran
kebugaran jasmani siswa SMA Usia 16 s.d 18 Tahun, sesuai potensi dan
kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 406


Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pengukuran kebugaran jasmani siswa SMA
Usia 16 s.d 18 Tahun, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-
kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya
dalam melakukan hasil evaluasi aktivitas pengukuran kebugaran jasmani
siswa SMA Usia 16 s.d 18 Tahun. Kemudian peserta didik diminta untuk
melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

F. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran keterampilan gerak permainan bola basket.

2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Gejala kemorosotan kebugaran jasmani di kalangan anak-anak di seluruh dunia
sudah merupakan gejala umum. Anak-anak begitu asyik bermain permaian di
komputer disertai dengan pola makan yang tidak sehat, seperti senang
menyantap makanan siap hidang (Mc. Doland atau goreng ayam plus kentang)
dalam susunan menu yang tidak seimbang. Penyebab utama kemorosotan
kebugaran jasmani pada anak-anak tersebut diakibatkan oleh . . . .
a. kurang aktif bergerak
b. aktivitas fisik yang berlebihan
c. faktor kesehatan tubuh
d. daya tahan tubuh
e. gizi makanan yang tidak seimbang

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 407


2) Seseorang dikatakan bugar jika mampu melakukan segala aktivitas kehidupan
sehari-hari tanpa mengalami hambatan yang berarti, dan dapat melakukan
tugas berikutnya dengan segera. Pernyataan tersebut merupakan faktor penentu
....
a. daya tahan tubuh
b. kondisi tubuh
c. derajat kebugaran jasmani
d. kekuatan tubuh
e. tingkat kesehatan tubuh

3) Komponen kebugaran jasmani terdiri dari dua macam, yaitu yang berkaitan
dengan kesehatan dan keterampilan. Komponen-komponen kebugaran jasmani
yang berkaitan dengan keterampilan antara lain . . . .
a. koordinasi, agilitas, kecepatan gerak, power dan kekuatan
b. koordinasi, agilitas, kecepatan gerak, power dan daya tahan
c. koordinasi, agilitas, kecepatan gerak, power dan kelenturan
d. koordinasi, agilitas, kecepatan gerak, power dan keseimbangan
e. koordinasi, agilitas, kecepatan gerak, power dan daya tahan aerobik

4) Kemampuan seseorang untuk mengubah posisi dan arah secepat mungkin sesuai
dengan situasi yang dihadapi dan dikehendaki. Bentuk latihan ini sangat penting
fungsinya untuk meningkatkan prestasi maksimal dalam cabang olahraga atau
meningkatkan kebugaran jasmani seseorang. Bentuk latihan tersebut adalah . . . .
a. kekuatan otot
b. daya tahan otot
c. kecepatan
d. keseimbangan
e. kelincahan

5) Perhatikan pernyataan-pernyataan dan gambar berikut.


a) Lari bolak-balik dilakukan secepat mungkin sebanyak 6 - 8 kali (jarak 4
sampai 5 meter).
b) Setiap kali sampai pada suatu titik sebagai bawah, si pelaku harus
secepatnya berusaha mengubah arah untuk berlari menuju titik larinya.
c) Perlu diperhatikan bahwa jarak antara kedua titik tidak terlalu jauh serta
jumlah ulangan tidak terlampau banyak sehingga menyebabkan kelelahan
bagi si pelaku.
d) Dalam latihan ini yang diperhatikan ialah kemampuan mengubah arah
dengan cepat pada waktu bergerak.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 408


Pernyataan-pernyataan dan gambar tersebut merupakan cara melakukan latihan .
...
a. kecepatan (speed)
b. gerakan bereaksi
c. lari bolak belok (zig-zag)
d. mengubah posisi tubuh jongkok-berdiri (squat-thrust)
e. mengubah gerak tubuh arah lurus (shuttle run)

b. Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan tepat.


1) Tuliskan macam-macam komponen kebugaran jasmani yang berkaitan
dengan keterampilan.
2) Jelaskan yang dimaksud dengan kecepatan.
3) Jelaskan yang dimaksud dengan kelincahan.
4) Jelaskan yang dimaksud dengan keseimbangan.
5) Jelaskan yang dimaksud dengan koordinasi.

c. Buatlah salah satu tugas berikut ini.


1) Membuat kliping dan gambar-gambar aktivitas kebugaran jasmani di
tempat-tempat latihan kebugaran baik nasional yang meliputi: riwayat
singkat pribadi dan prestasinya secara berkelompok. Untuk membantu
dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat diperkaya melalui informasi
melalui: buku, majalah, koran, internet, atau sumber lainnya.
2) Membuat makalah tentang aktivitas peningkatan kebugaran jasmani yang
terkait dengan keterampilan secara berkelompok. Untuk membantu dalam
mengerjakan tugas tersebut, dapat diperkaya melalui informasi melalui:
buku, majalah, koran, internet, atau sumber lainnya.

3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan.
a) Butir tes
Lakukan aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan seperti
kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi. Unsur-unsur yang dinilai

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 409


adalah kesesuaian melakukan gerakan (penilaian proses) meliputi: sikap awal,
pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.
b) Petunjuk asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan gerak yang diharapkan.
c) Rubrik asesmen keterampilan gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar asesmen).

Nama :____________________________ Kelas: __________

Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata

Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik.

Pelaksanaan Sikap
Nama Peserta Sikap Awal
No Gerakan Akhir Skor Akhir
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 410


b. Instrumen untuk Penilaian Produk
1) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Aktivitas
Kebugaran Jasmani yang terkait dengan Keterampilan Seperti: Latihan
Kecepatan, Kelincahan, Keseimbangan, dan Koordinasi Secara Terpisah untuk
Perorangan Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)

2) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Aktivitas


Kebugaran Jasmani yang terkait dengan Keterampilan Seperti: Latihan
Kecepatan, Kelincahan, Keseimbangan, dan Koordinasi Secara Terpisah untuk
Seluruh Peserta Didik).

Nama Peserta Percobaan I Percobaan II Skor


No Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Didik Ulangan norma) Ulangan norma)
Terbaik
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

3) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Aktivitas


Kebugaran Jasmani yang terkait dengan Keterampilan dalam Bentuk Sirkuit
Secara Terpisah Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Gerak rangkaian sirkuit
Kesempatan didapat
Keterampilan dilakukan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 411


4) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Aktivitas
Kebugaran Jasmani yang terkait dengan Keterampilan dalam Bentuk Sirkuit
Secara Perorangan Peserta Didik).

Hasil Uji Keterampilan


Persentasi
Nama Peserta Rangkaian sirkuit
No Kesempatan GB /K X
Didik dilakukan dengan
yang didapat 100% = .......
benar
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

c. Pengolahan Nilai Uji Keterampilan


Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:
1) Skor keterampilan proses gerak peserta didik: 80.
2) Skor keterampilan produk gerak (dari contoh di atas diambil salah satu
sesuai dengan kategori gerak (tertutup/terbuka/diskrit/kontinum, dan lain-
lain), diujikan secara terpisah atau terintegrasi dalam permainan): 90.
Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan
tujuan akhir dari pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan proses
gerak, dan 30% untuk skor keterampilan produk gerak), maka skor akhir
keterampilan gerak adalah:

80 X 70% = 56 ditambah dengan


90 X 30% = 27 sama dengan 83

4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

G. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

H. Remedial dan Pengayaan


1. Remidial
Sama dengan konsep remedial pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 412


2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

I. Interaksi dengan Orang Tua


Sama dengan konsep interaksi dengan orang tua pada aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak permainan bola basket.

J. Lembar Kegiatan Peserta Didik

Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : F / XI

1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

2. Panduan aktivitas pembelajaran


a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 9 orang.
b. Lakukan aktivitas peningkatan kebugaran jasmani yang terkait dengan
keterampilan secara berpasangan dengan temanmu satu kelompok.
c. Perhatikan penjelasan berikut ini:
Cara melakukan aktivitas peningkatan kebugaran jasmani yang terkait
dengan keterampilan antara lain:
1) Latihan kebugaran jasmani (kecepatan).
2) Latihan kebugaran jasmani (kelincahan).
3) Latihan kebugaran jasmani (keseimbangan).
4) Latihan kebugaran jasmani (koordinasi).
5) Tes kebugaran jasmani siswa SMA usia 16 s.d 18 tahun.

K. Bahan Bacaan Peserta Didik


1. Materi aktivitas latihan peningkatan kebugaran jasmani yang terkait dengan
keterampilan. Untuk membantu dalam mencari sumber bacaan tersebut,
dapat diperoleh melalui: buku, majalah, koran, internet, atau sumber
lainnya.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 413


2. Mengamati video pembelajaran materi aktivitas latihan peningkatan
kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan dengan dibantu oleh
orangtua, kakak atau saudara. Untuk membantu dalam mencari video
pembelajaran tersebut, dapat diperoleh melalui: internet atau sumber
lainnya.

L. Bahan Bacaan Guru


1. Bentuk-bentuk teknik dasar aktivitas latihan peningkatan kebugaran jasmani
yang terkait dengan keterampilan.
2. Bentuk-bentuk permainan sederhana dalam aktivitas latihan peningkatan
kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan.
3. Video pembelajaran aktivitas latihan peningkatan kebugaran jasmani yang
terkait dengan keterampilan.

Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani 414


Penerbit Erlangga Jakarta, 2022
Buku Panduan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMA/MA Kelas XI
Penulis: Muhajir
ISBN: ........................................

Keterampilan Gerak, Pengetahuan Gerak, Pengembangan Karakter, dan


Internalisasi Nilai-Nilai Menghindari Bahaya, Cara Penularan, dan
Pencegahan HIV/AIDS

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


Kelas/Semester : XI / .....
Pokok Bahasan : Pola Perilaku Hidup Sehat
Sub Pokok Bahasan : Menghindari Bahaya, Cara Penularan, dan Pencegahan
HIV/AIDS
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri dan Gotong Royong
Alokasi Waktu : 1 Kali Pertemuan ( 2 JP )

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam menganalisis dan dapat


menerapkan hakikat HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS,
dan cara mencegah HIV/AIDS sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki serta
mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan
menginternalisasi nilai-nilai karakter seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai,
pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat
menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

B. Deskripsi Materi

Pada unit pembelajaran 10 ini peserta didik dapat menganalisis dan mampu
menerapkan konsep hakikat HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara penularan
HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS. Kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan perencanaan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 415


yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas
pembelajaran hakikat HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS,
dan cara mencegah HIV/AIDS, guru menutup pelajaran dengan pendinginan, dan
menyampaikan simpulan serta berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, pembelajaran
dapat dilakukan dengan memahami dan dapat menerapkan hakikat HIV/AIDS,
bahaya HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS
dengan menekankan pada nilai-nilai mandiri dan gotong royong.
Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas pembelajaran hakikat
HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah
HIV/AIDS dengan memperkaya materi pembelajaran hakikat HIV/AIDS, bahaya
HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS. Rangkaian
pembelajaran yang digunakan tidak terlalu sulit dan komplek, melainkan
sederhana.
Idealnya adalah menggunakan rangkaian gerakan yang standar agar peserta
didik lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Asesmen yang dilakukan guru
meliputi: asesmen sikap dengan menggunakan jurnal, asesmen pengetahuan
dengan melakukan tes tertulis yang dilakukan diakhir pertemuan, serta asesmen
keterampilan dengan tes unjuk kerja.

C. Apersepsi
Kemampuan peserta didik untuk memahami dan menerapkan hakikat
HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah
HIV/AIDS dengan memperkaya materi pembelajaran hakikat HIV/AIDS, bahaya
HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS sesuai
dengan pola perilaku hidup sehat akan membantu peserta didik untuk
memahami dan dapat menerapkan konsep hakikat HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS,
cara penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS dengan memperkaya
materi pembelajaran hakikat HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara penularan
HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS sesuai dengan pola perilaku hidup
sehat dengan lebih baik dan menyenangkan.
Dengan demikian aktivitas pembelajaran konsep hakikat HIV/AIDS, bahaya
HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS dengan
memperkaya materi pembelajaran hakikat HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara
penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS sesuai dengan pola perilaku
hidup sehat yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang pada peningkatan
pola perilaku hidup sehat peserta didik.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 416


Dalam hal ini memahami dan dapat menerapkan konsep hakikat HIV/AIDS,
bahaya HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS
dengan memperkaya materi pembelajaran hakikat HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS,
cara penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS sesuai dengan pola
perilaku hidup sehat yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang pada
peningkatan pola perilaku hidup sehat peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menerapkan hakikat
HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah
HIV/AIDS sesuai dengan pola perilaku hidup sehat?

D. Prosedur Kegiatan Pembelajaran


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler
Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta dapat menerapkan bahaya
HIV/AIDS, diantaranya:
1) Hakikat HIV/AIDS.
2) Bahaya penyakit HIV/AIDS.
3) Dampak penyakit HIV/AIDS.
4) Pencegahan dn penanggulangan penyakit HIV/AIDS.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Sama dengan konsep materi pembelajaran remedial pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

c. Materi Pembelajaran Pengayaan


Sama dengan konsep materi pembelajaran pengayaan pada keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1) Membaca kembali Modul Ajar (MA) yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
2) Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan materi hakikat
HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah
HIV/AIDS sesuai dengan pola perilaku hidup sehat.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 417


3) Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
a) Lembar kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas
gerak.
b) Alat peraga hakikat HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara penularan
HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS.
c) Vidio pembelajaran tentang hakikat HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara
penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS.
d) Ruangan kelas atau sejenisnya.

b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:

1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)


a) Guru menyiapkan peserta didik di dalam kelas dan mengucapkan salam
atau selamat pagi kepada peserta didik.
b) Guru memerintahkan salah seorang peserta didik untuk memimpin doa.
c) Guru harus memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat.
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan menjelaskan manfaat mempelajari dan memahami
hakikat HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara
mencegah HIV/AIDS sesuai dengan pola perilaku hidup sehat.
e) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
f) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah
proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian
kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari mempelajari tentang
hakikat HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara
mencegah HIV/AIDS sesuai dengan pola perilaku hidup sehat.
g) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: hakikat
HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah
HIV/AIDS sesuai dengan pola perilaku hidup sehat.
h) Guru menjelaskan tehnik asesmen untuk kompetensi hakikat HIV/AIDS,
bahaya HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS
sesuai dengan pola perilaku hidup sehat, baik kompetensi sikap dengan
observasi dalam bentuk jurnal: yaitu nilai-nilai karakter Profil Pelajar
Pancasila: dimensi gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan:
mengidentifikasi hakikat HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara penularan
HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS sesuai dengan pola perilaku hidup

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 418


sehat menggunakan penugasan atau tes lisan dan tertulis, dan kompetensi
terkait keterampilan yaitu: berdiskusi atau mempresentasikan di depan kelas
materi tentang hakikat HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara penularan
HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS sesuai dengan pola perilaku hidup
sehat.
i) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen
pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan dapat mengembangkan
nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila pada eleman gotong royong dan mandiri
dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai karakter seperti:
berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang
dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup
sehat dalam kehidupan sehari-hari.

2) Kegiatan inti (70 menit)


Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti dengan prosedur sebagai berikut:
a) Guru menyajikan/menyampaikan sebuah fenomena yaitu: sebuah kejadian
di suatu tempat terhadap kasus penyakit HIV/AIDS. Masalah utamanya
adalah penyebaran virus HIV/AIDS.
b) Peserta didik dengan difasilitasi oleh guru menemukan dan mengklarifikasi
masalah tersebut.
c) Peserta didik mengidentifikasi masalah dan melakukan curah pendapat
dengan difasilitasi oleh guru.
d) Peserta didik dalam kelompok mengklasifikasi apa yang diketahui, apa yang
perlu diketahui, apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah,
dengan menyusun pertanyaan seperti:

Materi Pembelajaran 1

a) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta memahami hakikat


HIV/AIDS

Peserta didik diminta untuk membaca dan menyimak teks berikut ini yang
merupakan hakikat HIV/AIDS. Materi tersebut akan dibahas dengan lengkap
sebagai berikut.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 419


(1) Pengertian HIV
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh yang selanjutnya melemahkan kemampuan tubuh melawan
infeksi dan penyakit. Obat atau metode penanganan HIV belum ditemukan.
Dengan menjalani pengobatan tertentu, pengidap HIV bisa memperlambat
perkembangan penyakit ini, sehingga pengidap HIV bisa menjalani hidup dengan
normal.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficlency Syndrome, yaitu:
suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodecifiency Virus).
Penyakit ini bukan merupakan keturunan atau diwarisi. Ia menyerang sistem
kekebalan tubuh (Immune system), yaitu: sistem pertahanan alami tubuh terhadap
serangan organisme yang merupakan musuh.
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem
imun tubuh manusia, khususnya sel CD4 atau biasa dikenal sebagai sel T (T cell).
Virus ini bekerja secara agresif terhadap sistem imun tubuh. Padahal, kekuatan
dan ketahanan tubuh sangat bergantung pada sistem imun tubuh.
Jika sistem imun tubuh terganggu, kekebalan tubuh terhadap bermacam
penyakit akan melemah. Hasilnya, tubuh akan mudah diserang infeksi virus,
bakteri jahat, dan sumber penyakit lainnya. Pada akhirnya, muncullah penyakit
yang disebut AIDS.

(2) Pengertian AIDS


AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah penyakit gangguan
imunitas tubuh yang disebabkan oleh virus HIV. Pada penderita AIDS atau
ODHA (Orang dengan HIV AIDS), tubuh mereka akan melemah seiring
berjalannya waktu.
Virus HIV merusak sistem imun tubuh dengan cara menyerang dan
membunuh sel-T yang terkandung di dalam sel darah putih. Sel-T maupun sel
darah putih memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh, karena sel tersebut
berperan sebagai pelindung tubuh dari infeksi serta pemulihan tubuh (self-
healing).
Sayangnya, sel tersebut tidak kuat melawan keagresifan virus HIV, sehingga
tubuh tidak dapat melawan infeksi atau penyakit yang ada. Di samping itu, virus
HIV yang agresif tersebut akan memakan sel-T untuk memperbanyak diri dan
menyebar ke seluruh tubuh.
Tubuh ODHA yang mengalami pelemahan akan rentan diserang penyakit,
seperti infeksi dan kanker. Akan tetapi, ada treatment atau perawatan terhadap
orang-orang yang terjangkit virus HIV ini.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 420


Meskipun tidak ada obat untuk HIV atau AIDS, seseorang yang menjalani
penanganan medis tertentu secara rutin memiliki potensi hidup yang dapat
menjangkau masa hidup orang yang tidak terjangkit AIDS.
HIV atau Human Immunodeficiency Virus secara fisiologis adalah virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh penderitanya. Dalam buku “Pers Meliput
AIDS”, virus HIV adalah retrovirus yang termasuk dalam family lentivirus, yaitu:
virus yang dapat berkembang biak dalam darah manusia.
Pasien yang sudah terinfeksi HIV dan mengalami stres yang
berkepanjangan, akan mempercepat menyebarnya AIDS. Replikasi virus yang
terus-menerus mengakibatkan semakin berat kerusakan sistem kekebalan tubuh
dan semakin rentan terhadap infeksi oportunistik (IO) sehingga akan berakhir
dengan kematian.
Secara struktural morfologinya, virus HIV sangat kecil sama halnya dengan
virus-virus lain. Bentuk virus HIV terdiri atas sebuah silinder yang dikelilingi
pembungkus lemak yang melingkar-melebar. Dan pada pusat lingkaran terdapat
untaian RNA atau ribonucleic acid.
Bedanya virus HIV dengan virus lain, HIV dapat memproduksi selnya
sendiri dalam cairan darah manusia, yaitu: pada sel darah putih. Sel-sel darah
putih yang biasanya dapat melawan segala virus, lain halnya dengan virus HIV,
virus ini justru dapat memproduksi sel sendiri untuk merusak sel darah putih.
HIV dapat menyebabkan sistem imun mengalami beberapa kerusakan dan
kehancuran, lambat laun sistem kekebalan tubuh manusia menjadi lemah atau
tidak memiliki kekuatan pada tubuhnya, maka pada saat inilah berbagai penyakit
yang dibawa virus, kuman dan bakteri sangat mudah menyerang seseorang yang
sudah terinfeksi HIV.
Kemampuan HIV untuk tetap tersembunyi adalah yang menyebabkannya
virus tetap ada seumur hidup, bahkan dengan pengobatan yang efektif. AIDS
disebut sebagai sindrom yang merupakan kumpulan gejala-gejala berbagai
penyakit dan infeksi akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh virus
(HIV).
AIDS adalah tahap akhir dari HIV, dimana perjalanan HIV menuju AIDS
membutuhkan waktu sekitar 10 - 13 tahun. Nama AIDS sendiri pertama kali
digunakan oleh Don Amstrong, kepala bagian penyakit infeksi di New York.

(3) Asal-usul HIV/AIDS


Virus HIV diyakini pertama kali ditemukan di Kinshasa, Republik Demokratik
Kongo pada tahun 1920, ketika dilaporkan adanya penyebaran infeksi virus
“Simian Immunodeficiency Viruses” (SIV)dari simpanse dan gorila kepada manusia.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 421


Semenjak itu kasus kematian mendadak dengan gejala-gejala khas hilang dan
dianggap tidak menjadi ancaman.
Keresahan kembali terjadi pada awal tahun 80-an, dimana pada tahun 1981
ditemukan infeksi paru yang amat jarang yang disebut Pneumocystis Carinii
Pneumonia (PCP) pada lima orang pemuda homoseksual yang sebelumnya tidak
memiliki masalah kesehatan di Los Angeles.
Pada saat yang bersamaan, New York dan California turut melaporkan
adanya jangkitan kanker ganas yang disebut dengan sarcoma kaposi. Penyakit ini
juga menyerang sekelompok pria homoseksual. Penyakit-penyakit yang
dilaporkan tersebut ternyata memiliki hubungan dengan adanya kerusakan berat
pada sistem kekebalan tubuh.
Pada akhir tahun 1981, infeksi semakin meluas, dilaporkan 270 kasus pasien
dengan kerusakan kekebalan tubuh yang parah pada pria homoseksual dan 121
orang diantaranya meningal dunia. Pada akhir tahun ini pula pertama kali
didapati kasus PCP pada orang yang menggunakan narkoba suntik.
Terkait cara penularan yang diketahui selama ini, pada awal tahun 1982
pakar menyebut penyakit ini dengan Gay-Related Immune Deficiency (GRID).
Namun pada bulan september CDC menamakan penyakit tersebut dengan
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) karena diperkirakan penyebaran
penyakit ini tidak semata-mata dapat ditularkan oleh perilaku seksual sesama
jenis semata.
Penyebaran HIV/AIDS untuk pertama kalinya ditemukan di sub-Sahara
Afrika pada abad kedua puluh tepatnya tahun 1959. Virus ini kemudian
menyebar keluar Afrika, dan mulai memasuki Amerika Serikat antara
pertengahan dan akhir tahun 70-an. Dari beberapa negara yang telah terinfeksi
virus HIV/AIDS, secara umum diperkirakan bahwa 10% penduduk di Afrika
Tengah mengidap HIV + dalam kurun waktu hanya 5 tahun sejak mulai
menyebar.
Penyebaran virus HIV/AIDS di Afrika terjadi melalui perilaku homoseksual.
Penyebaran melalui homoseksual, cukup mengejutkan karena angka-angka
mengenai penyebaran virus HIV/AIDS berkembang dengan pesat. Pada tahun
1980 selain dikalangan homoseksual virus HIV/AIDS juga ditemukan melalui
hubungan heteroseksual, baik yang disebabkan oleh perilaku biseksual maupun
karena kebiasaan berganti-ganti pasangan.
Di Indonesia, permasalahan AIDS muncul pada tahun 1987 dari seorang
turis asing berkebangsaan Belanda yang meninggal di Bali dengan tanda-tanda
infeksi AIDS. Berita penyebaran virus HIV/AIDS yang terjadi di Indonesia
menyebutkan bahwa AIDS masuk di Indonesia pada tahun 1987, sebenarnya
AIDS sudah ada di Indonesia pada tahun 1983.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 422


Berangsur–angsur penyebaran HIV/AIDS sangat cepat di dunia, sampai
akhir 1993 di Indonesia virus HIV/AIDS sudah menjangkau 12 propinsi. Namun
masih banyak orang Indonesia beranggapan bahwa angka atau jumlah penderita
yang terinfeksi virus HIV/AIDS belum seberapa dibandingkan jumlah penduduk
yang ada di Indonesia.
Berdasarkan hasil laporan epidemi HIV/AIDS, didapatkan dalam tahun 2007
terdapat 27 juta infeksi baru dan 2 juta kematian akibat HIV/AIDS. Secara
estimasi diperkirakan terdapat 33 juta orang yang hidup dengan HIV/AIDS
didunia (Depkes, 2008). Kasus HIV/AIDS di Indonesia terjadi peningkatan setiap
tahun.

Materi Pembelajaran 2

b) Aktivitas pembelajaran 2 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta memahami bahaya


penyakit HIV/AIDS

Setelah peserta didik membaca dan menyimak bahaya penyakit HIV/AIDS,


peserta didik diminta untuk mengamati dan mengkaji materi tentang bahaya
penyakit HIV/AIDS, seperti bacaan berikut ini atau peserta didik dapat juga
memperkaya dengan bacaan-bacaan dari sumber-sumber yang lain.
Tak dipungkiri HIV/AIDS memiliki dampak yang cukup serius dan buruk
pada anak-anak dari negara miskin dan berkembang. Dimana penyakit ini
menyerang anak-anak secara langsung melalui infeksi. Meskipun HIV dapat
berkembang lebih cepat pada anak-anak ketimbang pada orang dewasa, mereka
masih mungkin menikmati kehidupan berkualitas bertahun-tahun, terutama jika
mendapat perawatan yang mendukung.
Jumlah kasus HIV dan AIDS dari tahun ke tahun semakin meningkat di
seluruh bagian dunia, meskipun berbagai upaya preventif terus dilaksanakan.
Resiko tertinggi penularan HIV diketahui berasal dari perilaku, termasuk
penggunaan jarum suntik (penasun), dan seks yang tidak terlindungi, dan dari
ibu yang terjangkit ke anak mereka dan selama persalinan.
Jumlah perempuan yang terinfeksi saat ini cenderung meningkat HIV di
Indonesia, membuat kemungkinan penularan seperti itu bahkan semakin besar.
HIV tidak dapat disembuhkan, karena tidak ada obat yang dapat sepenuhnya
menyembuhkan HIV/AIDS. Perkembangan penyakit dapat diperlambat. Akan
tetapi, tidak dapat dihentikan sepenuhnya.
Kombinasi yang tepat antara berbagai obat-obatan anti revitrivoral dapat
memperlambat kekurasakan yang diakibatkan oleh HIV pada sistem kekebalan
tubuh dan menunda awal terjadinya AIDS.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 423


(1) Masuknya virus AIDS
Darimana sebenarnya virus AIDS ini berasal? Dugaan sementara ini adalah virus
AIDS berasal dari kerja yang mempunyai daya toleransi cukup tinggi terhadap
jenis virus AIDS. Berpindahnya virus AIDS pada manusia terjadi karena gigitan
binatang tersebut. Ada dugaan bahwa virus AIDS sudah berkembang lama pada
beberapa komunitas penduduk yang terisolasi ternyata cukup mempunyai daya
tahan terhadap virus ini. Sayangnya, data lengkap tentang penduduk yang
terisolasi ini belum diperoleh.
Virus HIV tidak memiliki sifat seperti: virus flu yang dapat menular melalui
udara. Proses penularan ini bisa melalui hubungan seksual dengan penderita
(homo maupun hetero-seksual), transfusi darah yang mengandung virus HIV,
jarum suntik atau alat tusuk lainnya yang baru saja dipakai oleh penderita
(setelah pemakaian obat bius, apukuntur, tindik atau tato) atau dengan alat
tertentu yang mana alat ini telah melukai penderita dan kemudian dipakai oleh
orang lain hingga luka juga (pisau cukur, sikat gigi, dan lain-lain).
Virus HIV masuk ke dalam tubuh manusia melalui perantara darah, semen
dan sekret vagina. Human Immunodeficiency Virus (HIV) tergolong retrovirus
yang mempunyai materi genetik RNA yang mampu menginfeksi limfosit CD4
(Cluster Differential Four), dengan melakukan perubahan sesuai dengan DNA
inangnya.
Virus HIV cenderung menyerang jenis sel tertentu, yaitu: sel-sel yang
mempunyai antigen CD4 terutama limfosit T4 yang memegang peranan penting
dalam mengatur dan memper-tahankan sistem kekebalan tubuh. Virus juga dapat
menginfeksi sel monosit makrofag, sel Langerhans pada kulit, sel dendrit folikuler
pada kelenjar limfe, makrofag pada alveoli paru, sel retina, sel serviks uteri dan sel-
sel mikroglia otak.
Virus yang masuk ke dalam limfosit T4 selanjutnya mengadakan replikasi,
sehingga menjadi banyak dan akhirnya menghancur-kan sel limfosit itu sendiri.
Kejadian awal yang timbul setelah infeksi HIV disebut sindrom retroviral akut
atau Acute Retroviral Syndrome.
Sindrom ini diikuti oleh penurunan jumlah CD4 dan peningkatan kadar
RNA HIV dalam plasma. CD4 secara perlahan akan menurun dalam beberapa
tahun dengan laju penurunan CD4 yang lebih cepat pada 1,5 – 2,5 tahun sebelum
pasien jatuh dalam keadaan AIDS.
Viral load (jumlah virus HIV dalam darah) akan cepat meningkat pada awal
infeksi dan pada fase akhir penyakit akan ditemukan jumlah CD4 < 200/mm3
kemudian diikuti timbulnya infeksi oportunistik, berat badan turun secara cepat

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 424


dan muncul komplikasi neurulogis. Pada pasien tanpa pengobatan ARV, rata-rata
kemampuan bertahan setelah CD4 turun < 200/mm3 adalah 3,7 tahun.
(2) Stadium HIV/AIDS
Infeksi HIV memiliki empat stadium sampai nantinya menjadi AIDS yaitu
sebagai berikut:
(a) Stadium I belum menunjukkan gejala dan dalam hal ini pasien dengan HIV
tidak menunjukkan gejala klinis yang berarti, sehingga pasien akan tampak
sehat seperti orang normal dan mampu melakukan aktifitasnya seperti
biasanya.
(b) Stadium II sudah mulai menunjukkan gejala yang ringan dan gejala ringan
seperti: penurunan berat badan kurang dari 10%, infeksi yang berulang pada
saluran nafas dan kulit.
(c) Stadium III Pasien sudah tampak lemah, gejala dan infeksi sudah mulai
bermunculan, enderita akan mengalami penurunan berat badan yang lebih
berat, diare yang tidak kunjung sembuh, demam yang hilang timbul dan
mulai mengalami infeksi jamur pada rongga mulut bahkan infeksi sudah
menjalar ke paru-paru.
(d) Stadium IV pasien akan menjadi AIDS, aktivitas pasien akan banyak
dilakukan di tempat tidur karena kondisi dan keadaannya sudah mulai
lemah dan infeksi mulai bermunculan dimana-mana dan cenderung berat.

(3) Cara Penularan HIV/AIDS


Menurut Prof. Luc Montagnier, hubungan seksual yang berupa homo-seksual,
hete-seksual maupun oral seksual bisa menyebabkan AIDS. Kontaminasi dimulai
jika ada virus yang ada terjadi kontak seksual tersebut, yang memungkinkan
terjadinya kontak antara virus yang ada pada semen atau cairan vagina dengan
darah.
Jelas, bahwa hubungan seksual yang menimbulkan luka atau peradangan
mempunyai kans besar untuk terkontaminasi virus ini. Virus ini tidak
memerlukan beberapa kali kontak seksual untuk memasuki aliran darah
seseorang. Bila saja hanya sekali kontak ia sudah hinggap dialiran darah. Namun
sampai saat ini belum ada data yang pasti tentang perbandingan frekuensi mutasi
virus dari pria ke wanita atau sebaliknya. Satu yang perlu diingat adalah
semuanya mungkin terjadi.

(4) Gejala-gejala yang Menunjukkan Orang Terinfeksi HIV/AIDS


Penularan penyakit AIDS baru bisa ditemukan gejalanya setelah 5 – 10 tahun,
terhitung sejak terjadinya penularan. Jadi kalau sekarang tampak sehat belum
tentu terlepas dari AIDS. Pada penderita yang baru saja terinfeksi oleh virus HIV

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 425


dan sudah membentuk antibodi positif, belum kelihatan gejala maupun tanda-
tanda penyakitnya. Akan tetapi bila kejadian ini sudah berlangsung lama, maka
penderita ini akan mengalami full blown AIDS. Jika sudah terjadi demikian, maka
gejala-gejala klinisnya muncul.
Gejala klinis itu antara lain: rasa lelah yang berkepanjangan, sering demam
(lebih dari 38°C) yang disertai keringat malam tanpa sebab yang jelas, sesak napas
dan batuk berkepanjangan, berat badan menurun secara mencolok, pembesaran
kelenjar (di leher, ketiak dan lipatan paha) tanpa sebab yang jelas, diare yang
hebat secara terus-menerus, bercak merah kebiruan pada kulit dan kalau terjadi
infeksi, maka infeksinya akan semakin meluas dan semakin berat.
Disamping itu, para penderita AIDS sering mengalami infeksi yang
seharusnya tidak lazim terjadi pada manusia dan bahkan kejadian ini justru
semakin berat pada penderita AIDS, seperti: pada Pneumonia Carinii. Kemudian
anak yang orang tuanya terinfeksi HIV, pernah menjalani transfusi serta
menderita hemofili mempunyai kecenderungan terinfeksi virus HIV.

(a) Tahap pertama:


• Pengidap akan mengalami nyeri mirip, seperti flu, beberapa minggu
setelah terinfeksi, selama satu hingga dua bulan.
• Dapat tidak menimbulkan gejala apapun selama beberapa tahun.
• Dapat timbul demam, nyeri tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar
getah bening, diare, kelelahan, nyeri otot, dan sendi.
(b) Tahap kedua:
• Umumnya, tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-
tahun.
• Virus terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh.
• Penularan infeksi sudah bisa dilakukan pengidap kepada orang lain.
• Berlangsung hingga 10 tahun atau lebih.
(c) Tahap ketiga:
• Daya tahan pengidap rentan, sehingga mudah sakit, dan akan berlanjut
menjadi AIDS.
• Demam terus-menerus lebih dari sepuluh hari.
• Merasa lelah setiap saat.
• Sulit bernapas.
• Diare yang berat dan dalam jangka waktu yang lama.
• Terjadi infeksi jamur pada tenggorokan, mulut, dan vagina.
• Timbul bintik ungu pada kulit yang tidak akan hilang.
• Hilang nafsu makan, sehingga berat badan turun drastis.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 426


Tanda-tanda anak terinfeksi ada yang muncul setelah dia dilahirkan. Namun
umumnya muncul pada sekitar usia 6 bulan, gejala tersebut adalah tidak sesuai
dengan usia, timbulnya berbagai benjolan, gangguan pada hati, otak, serta sering
sakit akibat lemahnya daya kekebalan tubuh.
Tanda-tanda HIV/AIDS diantaranya sebagai berikut:
(a) Ruam kulit
Jika muncul ruam kulit tanpa sebab yang pasti, segeralah lakukan
pemeriksaan medis ke dokter.
(b) Sakit kepala
Agaknya, sakit kepala sulit dikenali sebagai gejala awal kemunculan HIV
AIDS, namun sakit kepala yang tidak kunjung membaik perlu diwaspadai.
(c) Sakit tenggorokan
Sore throat atau sakit tenggorokan amatlah dirasa mengganggu. Apalagi,
tenggorokan yang terasa gatal dan panas ini merupakan salah satu ciri-ciri
HIV AIDS.
(d) Diare
Pasalnya, virus HIV menyerang sistem imun tubuh. Tidak heran bahwa
sistem pencernaan terkena imbasnya. Diare pun menjadi salah satu gejalanya
yang perlu diwaspadai.
(e) Nyeri otot
Meskipun tidak melakukan aktivitas berat, seseorang yang baru saja terkena
virus HIV akan merasa nyeri otot. Bukan hanya itu, terkadang rasa nyeri pun
dapat terjadi diper-sendian tubuh.
(f) Kelelahan berlebih
Sama halnya dengan nyeri otot, kelelahan berlebih sering dirasakan oleh
orang-orang yang memiliki indikasi kemunculan HIV AIDS. Intensitas
kegiatan tidak melulu menjadi penyebab kelelahan. Barangkali, bermacam
penyakit dan kondisi fisik yang memengaruhi kelelahan tubuh, terutama
kelelahan secara berlebihan.
(g) Demam
Mulanya, demam yang muncul merupakan demam biasa. Lama-kelamaan
demam tersebut semakin parah dan berlanjut pada demam panas tinggi.
(h) Pembengkakan kelenjar getah bening
Tubuh tidak akan berhenti untuk melawan keagresifan virus HIV, sehingga
tubuh akan memperbanyak sel imun.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 427


(i) Keringatan malam hari
Salah satu pragejala HIV AIDS adalah kondisi tubuh yang mengeluarkan
keringat pada malam hari, meskipun tubuh tidak melakukan banyak
aktivitas atau suhu ruangan tidak panas.
(j) Ulkus kelamin
Satu lagi yang jadi penanda tahap awal terinfeksi HIV, yaitu: munculnya
tukak dibagian kemaluan. Bentuknya seperti: luka terbuka, mirip sariawan.

(5) Masa Inkubasi HIV/AIDS


Masa inkubasi HIV dalam tubuh penderita belum dapat dipastikan secara jelas
namun pada umumnya berkisar dari 6 bulan hingga 5 tahun. Pada anak, masa
inkubasi umumnya lebih pendek dari orang dewasa (2 sampai 24 bulan). Hal ini
mungkin sistem kekebalan anak masih belum matur.
Dengan demikian, orang yang telah tertular virus HIV baru akan kelihatan
kelihatan klinisnya, jika sudah 5 tahun kemudian. Berarti sebelum masa
inkubasinya habis, penderita masih tetap sehat dan merasa dirinya merupakan
penular bagi yang lainnya.

(6) Penyebab Terjadinya HIV/AIDS


Penyebab terjadinya AIDS berasal dari infeksi virus HIV. Virus ini dahulu disebut
virus limfotrofik sel T manusia tipe III (Human T Lympotrophic Virus
III/HTLVIII) atau virus limfadenopati, adalah suatu retrovirus manusia dari famili
lentivirus.
Terdapat dua tipe virus HIV yang sudah teridentifikasi ber-dasarkan
susunan genom dan hubungan filogeniknya, yaitu HIV-1 dan HIV-2 yang
keduanya memiliki penyebaran epidemiologis yang berbeda. Virus HIV-1
merupakan tipe yang paling umum dan virulen menginfeksi manusia dimana
sebanyak 90% kejadian infeksi HIV yang terjadi di dunia berasal dari HIV-1.
Di negara Indonesia, penyebaran dan penularan HIV paling banyak
disebabkan melalui hubungan intim yang tidak aman dan bergantian
menggunakan jarum suntik yang tidak steril saat memakai narkoba. Seseorang
yang terinfeksi HIV dapat menularkannya kepada orang lain, bahkan sejak
beberapa minggu sejak tertular. Semua orang berisiko terinfeksi HIV.

(7) Diagnosis HIV/AIDS


Tes HIV harus dilakukan untuk memastikan seseorang mengidap HIV atau tidak.
Pemeriksaan yang dilakukan sebagai langkah diagnosis adalah dengan
mengambil sampel darah atau urine pengidap untuk diteliti di laboratorium.
Jenis pemeriksaan untuk mendeteksi HIV, antara lain:

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 428


(a) Tes antibodi
Tes ini bertujuan mendeteksi antibodi yang dihasilkan tubuh untuk melawan
infeksi HIV. Meski akurat, perlu waktu 3-12 minggu agar jumlah antibodi
dalam tubuh cukup tinggi untuk terdeteksi saat pemeriksaan.
(b) Tes antigen
Tes antigen bertujuan mendeteksi protein yang menjadi bagian dari virus
HIV, yaitu: p24. Tes antigen tersebut dapat dilakukan 2-6 minggu setelah
pengidap yang dicurigai terinfeksi HIV.

Materi Pembelajaran 3

c) Aktivitas pembelajaran 3 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta memahami dampak


penyakit penyakit HIV/AIDS

Setelah membaca dan menyimak dampak penyakit HIV/AIDS, peserta didik


diminta untuk mengamati dan mengkaji materi tentang dampak penyakit
HIV/AIDS, seperti bacaan berikut ini atau peserta didik diminta juga
memperkaya dengan bacaan-bacaan dari sumber-sumber yang lain.
Dampak penyakit HIV/AIDS seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, AIDS
adalah penyakit yang amat mengerikan, HIV/AIDS menimbulkan kepanikan di
seluruh dunia, “Mass Hysteria”. HIV/AIDS dalam kasus ini juga disebut penyakit
terminal, yaitu: penyakit yang sudah tidak ada harapan sembuh terutama bagi
mereka yang selalu dijatuhkan vonis mati. Penderita AIDS akan mengalami krisis
afeksi pada diri, keluarga, dan orang yang dicintainya maupun pada masyarakat.
Permasalahan yang biasa muncul pada penderita HIV/AIDS selain masalah
fisik juga adanya stigma bahwasanya penderita HIV/AIDS dianggap tidak
bermoral. Kalau sudah demikian risiko bunuh diri para penderita HIV/AIDS pun
cukup tinggi. Dan tidak jarang pula para dokter dan petugas kesehatan
dihadapkan kepada dilema, konflik dalam pengambilan keputusan, risiko dalam
permintaan penderita untuk bantuannya melakukan bunuh diri agar
mempercepat kematian.
Seseorang yang mengalami AIDS pertama kali akan mengalami gejala-gejala
umum seperti influenza. Namun perlu diperhatikan juga gejala-gejala non
spesifik dari penyakit AIDS yaitu yang disebut ARC (AIDS Related Complex) yang
berlangsung lebih dari 3 bulan, dengan ciri-ciri, berat badan turun lebih dari 10%,
demam lebih dari 38 derajat celcius, berkeringat di malam hari tanpa sebab, diare

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 429


kronis lebih dari 1 bulan, muncul bercak putih pada lidah, pembesaran kelenjar
getah bening, serta ditemukan antigen HIV atau antibody terhadap HIV.
Dalam perawatannya atau menanganan penderita HIV/AIDS memerlukan
perlakuan yang sama dengan penderita lainnya, hendaknya para penderita atau
pasien tidak diperlakukan secara diskriminatif. Pasien hendaknya tidak
dipandang sebagai individu seorang diri, melainkan seseorang anggota dari
sebuah keluarga, masyarakat, serta lingkungan sosial.
Kita bisa tertular, jika bertukar cairan tubuh seperti: darah, air mani, cairan
vagina, dan air susu ibu dengan penderita HIV/AIDS. Berbagai penyebab
pertukaran cairan tubuh tersebut antara lain: melakukan hubungan seksual dan
memakai jarum suntik yang sama.
Bisa juga melalui peralatan tato yang tidak diperhatikan kebersihannya, atau
transfusi darah. Akan tetapi, HIV tidak bisa ditularkan melalui kontak kulit atau
air liur, asalkan tidak luka terbuka.
Sampai saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan secara penuh pasien
terjangkit HIV/AIDS. Selain kesempatan sembuh yang rendah bagi penderita,
penyakit ini juga bisa mengakibatkan pasien mengalami komplikasi penyakit
karena kekebalan tubuh yang melemah. Komplikasi penyakit yang kerap
ditemukan pada penderita HIV/AIDS, diantaranya sebagai berikut:

(1) Tuberkulosis (TBC)


TBC bisa dengan mudah menyerang penderita HIV yang punya daya tahan
tubuh lemah, karena TBC bisa menular lewat udara. Jika penderita HIV/AIDS
terbukti positif terjangkit virus TBC, maka harus segera diberi antibiotik untuk
mematikan bakteri TBC tersebut.
Bakteri TBC yang berada dalam tubuh penderita HIV/AIDS harus segera
ditangani dulu sampai tuntas, baru pasien boleh melanjutkan obat-obatan HIV
lagi. Tuberkulosis dinobatkan sebagai penyebab kematian nomor satu bagi
penderita HIV/AIDS.

(2) Toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah infeksi pada manusia yang ditimbulkan oleh parasit
bersel satu Toxoplasma gondii (T. gondii). Parasit ini biasa ditemukan pada kotoran
kucing atau daging yang belum matang.
Sebenarnya pada sistem kekebalan tubuh normal, infeksi parasit ini tidak
membahayakan. Tapi bagi seseorang dengan sistem imunitas rendah seperti
penderita HIV/AIDS, perlu penanganan medis serius untuk menghindari
komplikasi yang lebih berat. Komplikasi yang dapat ditimbulkan toksoplasmosis

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 430


terkhusus pada penderita HIV/AIDS adalah infeksi otak serius yang disebut
ensefalitis.

(3) Kriptosporidiosis
Kriptosporidiosis adalah penyakit akibat infeksi parasit cryptosporidium yang
ditandai dengan diare yang tak kunjung sembuh. Infeksi ini biasanya datang dari
infeksi usus pada hewan.
Infeksi parasit ini masuk ke dalam tubuh lewat makanan atau minuman
yang telah terkontaminasi. Gejalanya biasanya akan muncul seminggu setelah
tubuh dimasuki parasit dan akan berlangsung selama dua minggu. Namun, pada
orang dengan sistem kekebalan rendah atau anak-anak, gejala ini bisa bertahan
24-36 bulan, bahkan bisa sampai komplikasi fatal.

(4) Sitomegalovirus
Sitomegalovirus adalah virus yang berhubungan dengan virus herpes. Penularan
virus ini melalui cairan tubuh seperti air liur, darah, air mani, urin dan air susu
ibu. Sistem kekebalan sehat bisa mengontrol virus ini sehingga menjadi tidak
aktif.
Namun, pada penderita HIV, CMV dapat menyebar ke seluruh tubuh jika
tidak cepat diobati. Penderita HIV akan mengalami gangguan penglihatan,
saluran pencernaan, paru-paru, atau lemah tulang sampai kesulitan berjalan.
Kemungkinan pasien HIV terserang virus CMV akan lebih besar ketika jumlah
CD4 kurang dari 100 sel/mikroliter.

(5) Kandidiasis
Infeksi yang satu ini disebabkan oleh infeksi jamur yang lagi-lagi menyerang
seseorang dengan kekebalan tubuh lemah. Pada penderita HIV, jamur-jamur
tersebut berkembangbiak secara berlebihan sehingga membuat lapisan ‘membran
palsu’ pada mulut, lidah dan vagina.
Area mulut akan terasa seperti terbakar dan jika membran putih tersebut
coba dilepaskan akan mengakibatkan rasa perih dan pendarahan. Kandidiasis
orofaring ditemukan pada 50-95% penderita HIV/AIDS.

(6) Kriptokokus meningitis


Meningitis adalah penyakit radang selaput cairan otak dan sumsum tulang
belakang. Sementara kriptokokus meningitis adalah infeksi pada sistem saraf
umum pusat yang biasanya muncul pada pasien positif HIV/AIDS.
Jamur penyebab infeksi ini disebut Cryptococcus neoformans yang tersebar
melalui udara. Itu berarti jamur ini sangat mudah terhirup jamur ini karena
setelah itu jamur ini akan mengendap di paru-paru dan masuk ke aliran darah

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 431


yang melalui otak dan sumsum tulang belakang. Penderita HIV dengan CD4 di
bawah 50 akan lebih mudah terinfeksi jamur ini.

(7) Limfoma atau Kanker Kelenjar Getah Bening


Limfoma atau kanker kelenjar getah bening adalah kanker darah yang
menyebabkan kelenjar getah bening membengkak. Penyakit ini berawal dari sel
kanker yang menyerah salah satu limfosit atau sel darah putih.
Selain di kelenjar getah bening, limfosit juga tersebar di limpa, timus,
sumsum tulang dan saluran pencernaan. Limfosit yang terserang akan berubah,
berkembang dan menyebar secara tidak normal.
Pengobatan kanker yang diterima penderita HIV/AIDS tidak berbeda
dengan yang lainnya, seperti kemoterapi, radiasi bahkan operasi. Efek samping
dari pengobatan kanker pada pasien HIV/AIDS adalah rentan terhadap berbagai
penyakit infeksi.
Sistem imun pasien positif HIV yang sudah lemah akan semakin melemah
selama pengobatan kanker ini. Makanya pasien HIV yang terkena kanker akan
mendapat perawatan khusus.

(8) Pneumonia Kronis


Pneumonia adalah infeksi pada salah satu atau kedua paru-paru yang disebabkan
oleh bakteri, virus dan jamur. Mungkin kamu pernah dengar paru-paru basah, ini
dia penyakitnya.
Kantung udara di paru-paru yang terinfeksi akan meradang dan
membengkak. Infeksi ini sebenarnya bisa dilawan oleh siapapun berusia di atas 3
atau 4 tahun, jika memiliki sistem kekebalan tubuh yang bekerja dengan baik.
Pada penderita HIV/AIDS dengan jumlah CD4 kurang dari 200 akan lebih mudah
terinfeksi penyakit ini. Hampi 75% pasien positif HIV terinfeksi pneumonia
kronis.

(9) Sindrom Wasting pada AIDS


Wasting syndrome dialami penderita stadium akhir AIDS, ditunjukkan pada
pengurangan masa tubuh sampai 10% dalam waktu yang singkat. Ada lim
penyebab terjadinya sindrom wasting ini.
Pertama, tubuh butuh lebih banyak nutrisi untuk melawan virus HIV/AIDS
sementara penyerapan nutrisi tubuh sudah tidak sempurna lagi. Kedua, pasien
HIV biasanya mengalami diare kronis yang bisa berlangsung selama 10 hari.
Ketiga, dengan kondisi kesehatan seperti ini, nafsu makan pun pasti akan
menurun.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 432


Selanjutnya, akan muncul bintik pada mulut dan tenggorokan yang
menyebabkan peradangan dan rasa sakit. Kalau sudah begini, bagaimana bisa
meningkatkan nafsu makan?
Terakhir, obat-obatan yang dikonsumsi penderita HIV bisa mengurangi
nafsu makan. Pada beberapa kejadian malah timbul efek samping mual, muntah
dan gangguan fungsi indera pengecap.

(10) Herpes Simpleks dan Herpes Zoster


Walaupun sama-sama berawalan Herpes, tapi kedua jenis herpes ini berbeda.
Herpes Simpleks adalah penyakit kelamin. Pasien yang terkena Herpes Simpleks
dapat melihat gejala nya dengan memperhatikan apakah ada muncul bintil-bintil
kecil berkelompok seperti anggur pada anus, kemaluan, mulut dan kulit.
Penularan Herpes Simpleks terjadi melalui aktivitas seksual. Sedangkan
Herpes Zoster adalah infeksi saraf dan kulit disekitarnya. Virus penyebab Herpes
Zoster serupa dengan penyebab cacar air. Virus yang tidak sepenuhnya teratasi
saat pengobatan cacar air berpotensi menyebabkan penyakit Herpes Zoster ini.

Materi Pembelajaran 4

d) Aktivitas pembelajaran 4 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta memahami


pencegahan dan penanggulangan penyakit HIV/AIDS
Setelah membaca dan menyimak pencegahan dan penanggulangan penyakit
HIV/AIDS, peserta didik amati dan kaji materi tentang pencegahan dn
penanggulangan penyakit HIV/AIDS, seperti bacaan berikut ini atau peserta didik
diminta juga memperkaya dengan bacaan-bacaan dari sumber-sumber yang lain.
Berbagai upaya program pencegahan sudah dilakukan, akan tetapi masih
terdapat banyak remaja yang tidak mengetahui dan mengambil sikap pencegahan
terhadap penyakit HIV, sedangkan penyakit ini merupakan penyakit yang
mematikan. Kurangnya pengetahuan mengenai penyebab dan cara menularnya
penyakit ini membuat remaja tidak tahu dan tidak dapat mengenali penyakit
HIV. Sehingga upaya untuk menurunkan kejadian HIV dan AIDS diantara remaja
membutuhkan penanganan yang lebih lanjut.
Beberapa kegiatan untuk mengurangi HIV dan AIDS diantaranya dengan
pendidikan kesehatan, pemberian materi atau sosialisasi tentang bahayannya
HIV. Karena dapat diketahui bahwa pengetahuan yang baik akan mendukung
sikap remaja tentang HIV dan AIDS. Hal ini dikarenakan pengetahuan sikap yang
didasari oleh pengetahuan akan bersifat lebih langgeng atau lebih lama.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 433


Perilaku berkaitan dengan pengetahuan terhadap pencegahan HIV dan
AIDS, dengan meningkatnya pengetahuan tentang HIV dan AIDS, maka
menimbulkan perilaku/sikap terhadap pencegahan HIV akan meningkat.
Sehingga akan mengakibatkan tindakan pencegahan berdasarkan pengetahuan
yang dimiliki.

(1) Pencegahan HIV/AIDS


Faktor-Faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang adalah mencakup
pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi, dan kepercayaan
masyarakat terhadap hal- hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang
dianut masyarakat, informasi, tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi,
ketersediaan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pencegahan HIV/AIDS,
diantaranya sebagai berikut:

(a) Hubungan pengetahuan dengan pencegahan HIV/AIDS


Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya
tindakan seseorang, pengalaman dan penelitian membuktikan bahwa
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Remaja yang memiliki pengetahuan baik akan memiliki perilaku yang
positif. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hamdi (2016),
tentang pencegahan penularan HIV/AIDS, diketahui bahwa rendahnya
perilaku pencegahan remaja terhadap HIV/AIDS disebabkan karena
kurangnya pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS, sehingga remaja tidak
termotivasi untuk melakukan pencegahan.
Kurangnya pengetahuan remaja juga disebabkan karena sebagian besar
masyarakat Indonesia membicarakan seks adalah hal yang tabu dan
bertentangan dengan budaya, sehingga remaja tidak mendapat informasinya
dari teknologi dan semakin mudah mendapat informasi tentang hal yang
berhubungan dengan seksualitas.

(b) Hubungan sikap dengan pencegahan HIV/AIDS


Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap stimulus atau objek. Sikap adalah predisposisi untuk melakukan
atau tidak melakukan suatu perilaku tertentu, sehingga sikap bukan hanya
kondisi internal psikologis yang murni dari individu, sikap merupakan
kesadaran yang sifatnya individual.
Artinya proses ini terjadi secara subjektif dan unik pada diri setiap
individu. Keunikan ini dapat terjadi oleh adanya perbedaan individual yang

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 434


berasal dari nilai-nilai dan norma yang ingin dipertahankan dan dikelola
oleh individu.
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap stimulus atau objek. Sikap adalah predisposisi untuk melakukan
atau tidak melakukan suatu perilaku tertentu, sehingga sikap bukan hanya
kondisi internal psikologis yang murni dari individu, sikap merupakan
kesadaran yang sifatnya individual.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Liawati (2018), tentang faktor-
faktor yang berhubungan terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS pada
pekerja seks komersial, diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan
anatara sikap dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS, dimana responden
yang baik dalam pencegahan HIV/AIDS cenderung memiliki sikap yang
positif terhadap pencegahan HIV/AIDS dan sebaliknya responden yang
perilaku pencegahan kurang baik cenderung memiliki sikap negatif terhadap
pencegahan HIV/AIDS.

(c) Hubungan pendidikan dengan pencegahan HIV/AIDS


Pendidikan adalah suatu kegiatan proses pembelajaran untuk
mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga
pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Jadi pendidikan diperlukan untuk
mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan,
sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki.
Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat
perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru
diperkenalkan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam
kesehatan karena dengan pendidikan yang baik dapat menerima segala
informasi dari luar terutama tentang menjaga kesehatan. Selain itu
pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang,
semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin banyak pula
pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya jika pendidikan rendah maka akan
menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan
informasi.
Sehingga terdapat hubungan antara pendidikan dengan pencegahan
HIV/AIDS, remaja yang memiliki pendidikan yang tinggi cenderung
melakukan pencegahan terhadap HIV/AIDS karena memiliki pengetahuan
yang lebih luas tentang HIV/AIDS yang didapatkan dari berbagai sumber
informasi.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 435


(d) Hubungan Teman Sebaya dengan Pencegahan HIV/AIDS
Teman sebaya mempunyai pengaruh terhadap perilaku seksual remaja,
dimana hasil penelitian ditemukan ada hubungan secara bermakna.
Pengaruh negatif dari teman sebaya adalah gaya pergaulan bebas, perilaku
teman sebaya dalam kelompok menjadi acuan atau norma tingkah laku yang
diharapkan dalam kelompok.
Gaya berpacaran teman sebaya menjadi model atau acuan yang
digunakan seseorang remaja dalam pacaran. Teman biasa melakukan ciuman
dengan pacarnya, maka dibenarkan kalau dia juga berciuman. Remaja
cenderung mengembang norma sendiri yang bertentangan dengan norma
umum yang berlaku. Remaja sangat terbuka terhadap kelompok teman
sebaya.
Perkembangan sosial pada remaja lebih melibatkan kelompok teman
sebaya dibandingkan orang tua, remaja lebih banyak melakukan kegiatan
diluar rumah dengan teman sebaya.
Pada diri remaja pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku
diakui cukup kuat, walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan
kognitif yang memadai untuk menentukan tindakannya sendiri, namun
penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak dipengaruhi oleh tekanan
dari kelompok teman sebaya.
Kelompok teman sebaya diakui dapat mempengaruhi pertimbangan
dan keputusan seorang remaja tentang perilakunya. Informasi mengenai
kesehatan reproduksi dan hubungan seksual yang diperoleh dari teman
sebaya sedikit banyak telah memberikan dorongan untuk menentukan sikap
remaja dalam melakukan interkasi dengan pasangan.
Remaja cenderung memperoleh informasi kesehatan reproduksi melalui
teman sebayanya, apabila pengetahuan teman sebaya tentang kesehatan
reproduksi positif, maka informasi yang disampaikan kepada teman
sebayanya juga berdampak positif. Sebaliknya apabila pengetahuan teman
sebaya bersifat negatif maka akan memberikan dampak negatif pada teman
sebayanya.

(e) Hubungan Informasi dengan Pencegahan HIV/AIDS


Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat mempercepat
seseorang memperoleh pengetahuan yang baru. Informasi adalah suatu
rekaman fenomena yang diamati atau berupa putusan-putusan yang dibuat
seseorang dan mempunyai potensi untuk dimanfaatkan oleh seseorang.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 436


Jenis informasi sangat banyak dan jumlahnya terus bertambah karena setiap
saat lahir informasi baru. Terdapat beberapa sumber informasi adalah
sebagai berikut:
• Media cetak Media cetak berupa booklet (dalam bentuk buku), leaflet
(dalam bentuk kalimat atau gambar), flyer (selebaran), flif chart (Lembar
balik), rubrik (surat kabar atau majalah kesehatan), poster, foto yang
mengungkapkan informasi kesehatan.
• Media elektronik (audio visual) media elektronik berupa televisi, radio,
film dan iklan.
• Internet.
• Petugas kesehatan. Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau
upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin
disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, eletronik
dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat
pengetahuannya yang akhirnya dapat merubah perilaku kearah positif
terhadap kesehatan.

(2) Cara Melindungi Diri dari Infeksi HIV/AIDS


HIV bisa menular dari satu orang ke orang lainnya dengan banyak cara. Untuk
melindungi diri sendiri dari infeksi HIV, pertama kita harus mengenali virus HIV
dan bagaimana cara virus tersebut menular.
Hingga saat ini obat untuk mengobati HIV masih belum pasti dan tengah
dalam perkembangan. Untuk itu, lebih baik mencegah agar tak tertular infeksi
HIV daripada berusaha mengobatinya. HIV/AIDS akan mengubah hidup
seseorang dan membuat kita tak bisa hidup dengan normal lagi. Cara melindungi
diri dari infeksi HIV/AIDS, diantaranya sebagai berikut:

(a) Hindari seks bebas


Seks bebas memang dilarang secara moral, namun dari segi kesehatan, seks
bebas juga bisa memberikan efek yang berbahaya bagi tubuh. Salah satunya
adalah kemungkinan terjangkit HIV/AIDS. Setia pada pasangan dan jangan
suka 'jajan' sembarangan di luar atau berganti-ganti pasangan, terutama
dengan orang yang tidak dikenal dengan baik.
(b) Jangan gunakan jarum bergantian
Jika kamu pengguna obat-obatan, jangan gunakan jarum secara bergantian
dengan orang lain. Hanya gunakan jarum sekali pakai yang masih steril,
setelahnya buang jarum yang sudah digunakan. Penggunaan jarum
bergantian bisa meningkatkan risiko seseorang terinfeksi HIV/AIDS. Hal ini

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 437


terutama jika kamu pengguna obat terlarang, tubuh akan semakin lemah dan
mudah terjangkit virus HIV.
(c) Jika pasangan terkena HIV, lakukan perlindungan ekstra
Peserta didik harus ekstra hati-hati jika mengetahui bahwa pasangan
memiliki HIV. HIV bisa menular lewat darah dan air liur yang masuk ke
dalam tubuh, juga melalui hubungan seksual. Ketika berhubungan seksual,
lindungi diri dengan kondom ekstra untuk mencegah kemungkinan
terjadinya kondom yang robek dan lain sebagainya.
(d) Jika bekerja dengan orang yang terkena HIV
Jika bekerja dengan pasien HIV yang parah, pastikan kamu melindungi diri
dengan sangat hati-hati. Gunakan pakaian yang diwajibkan oleh rumah sakit
dan hati-hati dengan segala luka terbuka yang dimiliki. Terutama jika luka
terbuka akan bersentuhan atau terkena kontak dengan pasien HIV. Virus
tersebut bisa menular melalui luka yang terbuka.
(e) Lakukan vaksin
Melakukan vaksin hepatitis A dan hepatitis B, serta melakukan tes secara
teratur sangat baik untuk melindungi diri dari HIV. Ini terutama berlaku
pada orang yang menyukai sesama jenis atau homoseksual.

(3) Upaya Pencegahan dan Penularan HIV/AIDS


Upaya pencegahan suatu penyakit dan virus, termasuk pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS selama ini sudah banyak dilakukan oleh organisasi
pemerintah maupun non pemerintah. Upaya yang dilakukan antara lain dalam
bentuk seminar, workshop, penyuluhan, pelatihan, penerbitan buku, bahkan
pamlet atau stiker tentang bahaya HIV/AIDS dan cara-cara pencegahannya.
Berbagai upaya pencegahan bertujuan untuk:
(a) Menurunkan hingga meniadakan infeksi HIV baru.
(b) Menurunkan hingga meniadakan kematian yang disebabkan oleh AIDS.
(c) Menurunkan stigma diskriminasi terhadap ODHA.
(d) Meningkatkan kualitas hidup ODHA, dan mengurangi dampak sosial
ekonomi dari penyakit HIV dan AIDS pada individu, keluarga, dan
masyarakat.

Berkaitan dengan pencapaian tujuan tersebut Pemerintah melalui


Kementrian Kesehatan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Kesehatan
(PERMENKES) No. 21 Tahun 2013 tentang penanggulangan HIV/AIDS. Dimana
secara rinci tertuang pada bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1, No.1 yang

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 438


menjelaskan bahwasanya Penanggulangan adalah segala upaya yang meliputi
beberapa pelayanan yaitu sebagai berikut:
(a) Promotif (fungsi pemahaman), yaitu: fungsi bimbingan dan konseling yang
membantu konseli atau klien agar memiliki pemahaman terhadap dirinya
(potensinya), dan lingkungan-nya (pendidikan, pekerjaan, dan norma
agama). Berdasarkan pemahaman ini, klien diharapkan mampu
mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
(b) Preventif (fungsi pencegahan), yaitu: membantu individu menjaga atau
mencegah timbulnya masalah bagi dirinya.
(c) Kuratif, yaitu: membantu individu memecahkan masalah yang sedang
dihadapi atau dialami.
(d) Rehabilitatif, layanan ini ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan,
angka kematian, mengatasi penularan serta penyebaran penyakit agar wabah
tidak meluas ke daerah lain serta mengurangi dampak negative yang
ditimbulkannya.

Mengacu pada Permenkes No. 21 tahun 2013 mengenai penanggulangan


HIV/AIDS di atas, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini juga tengah
berupaya untuk menanggulangi kasus HIV/AIDS di Indonesia. Usaha yang
dilakukan untuk mencegah penularan akan dimulai dari pengendalian populasi
kunci, yaitu: kelompok yang berisiko atau rentan terkena infeksi, lalu baru
melangkah pada populasi jembatan, yaitu orang-orang yang berhubungan
seksual dengan banyak pasangan, serta mencegah penularan pada masyarakat
umum dan bayi. Selain itu untuk upaya mencegah penularan HIV/AIDS,
Kementrian Kesehatan juga menerapkan beberapa strategi diantaranya sebagai
berikut:
(a) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam penang-gulangan HIV dan
AIDS melalui kerjasama nasional, regional, dan global dalam aspek legal,
organisasi, pembiayaan, fasilitas pelayanan kesehatan dan sumber daya
manusia.
(b) Memprioritaskan komitmen nasional dan internasional.
(c) Meningkatkan advokasi, sosialisasi, dan mengembangkan kapasitas.
(d) Meningkatkan upaya penanggulangan HIV dan AIDS yang merata,
terjangkau, bermutu, dan berkeadilan serta berbasis bukti, dengan
mengutamakan pada upaya preventif dan promotif.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 439


(e) Meningkatkan jangkauan pelayanan pada kelompok masyarakat berisiko
tinggi, daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan serta
bermasalah kesehatan.
(f) Meningkatkan pembiayaan penanggulangan HIV dan AIDS.
(g) Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia
yang merata dan bermutu dalam penanggulangan HIV dan AIDS.
(h) Meningkatkan ketersediaan, dan keterjangkauan pengobatan, pemeriksaan
penunjang HIV dan AIDS serta menjamin keamanan, kemanfaatan, dan
mutu sediaan obat dan bahan/alat yang diperlukan dalam penanggulangan
HIV dan AIDS.
(i) Meningkatkan manajemen penanggulangan HIV dan AIDS yang akuntabel,
transparan, berdaya guna dan berhasil guna.

Dengan demikian upaya pencegahan dan penularan HIV/AIDS adalah usaha


yang dilakukan untuk mencegah yang dimulai dari pengendalian populasi kunci,
kelompok yang berisiko atau rentan terkena infeksi, lalu melangkah pada orang-
orang yang berhubungan seksual dengan banyak pasangan, dan mencegah
penularan pada masyarakat umum dan bayi, serta member-dayakan sumber daya
manusia yang merata dan bermutu dalam penanggulangan HIV dan AIDS.
Usaha-usaha penanggulangan terhadap penyakit AIDS, diantaranya sebagai
berikut:
(a) Hindarkan hubungan seksual dengan kelompok resiko tinggi tertular AIDS,
seperti homo-seksual, kelompok pria/wanita yang aktif melakukan
hubungan seksual dengan banyak mitra seksual (lelaki yang melakukan
hubungan seksual dengan lelaki maupun wanita), muchikari dan
penyalahgunaan narkotik suntik.
(b) Harus menghindari hubungan seksual bila seorang mengalami luka pada
alat kelamin atau mulut dan hindarkan pula penggunaan alat-alat tertentu
saat berhubungan seksual yang memungkinkan timbulnya luka. Dan
gunakan kondom secara tepat.
(c) Jangan gunakan alat seperti: pisau cukur, sikat gigi dan pemotong kuku
milik orang lain. Karena mungkin alat-alat tersebut mengandung butir-butir
darah pengidap AIDS. Dan sebaliknya, alat-alat tersebut di atas milik sendiri
diusahakan jangan dipakai oleh orang lain yang mungkin mengidap AIDS.
Karena orang yang tampak sehat dan merasa sehat, masih mungkin
mengidap virus AIDS.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 440


(4) Upaya Pemberantasan HIV/AIDS
Penyakit kelamin bukan saja merupakan penyakit menular yang harus diberantas
menurut garis-garis epidemiologis, tapi juga merupakan masalah sosial yang
mempunyai sifat-sifat yang sangat kompleks. Dalam usaha pencegahan dan
pemberantasan-nya perlu kerja sama yang baik dengan instansi-instansi lain seperti:
pendidikan, sosial, agama, kepolisian, dan sebagainya.
Dalam garis besarnya, usaha-usaha pencegahan dan pemberantasannya
dijalankan dengan cara sebagai berikut:
(a) Usaha-usaha yang ditujukan terhadap penderita dengan pengobatan,
untuk penyembuhan, dan menghilangkan somber penularan. Untuk ini perlu:
• Casefinding, yaitu untuk mencari penderita dalam masyarakat dengan
jalan pemeriksaan.
• Contacttracing, yaitu menanyakan kepada penderita kepada siapa saja
ia telah menularkan, agar dapat diusut sehingga pengobatan dapat
segera diberikan.
(b) Pengawasan sumber penularan mengingat bahwa sebagian besar dari
sumber penularan adalah wanita tuna-susila (WTS), maka perlu
diusahakan registrasi dan lokalisasi WTS agar dapat diberikan
pengobatan secara periodik.
(c) Pendidikan dan penerangan kepada masyarakat. Masyarakat perlu
mengetahui dan menyadari bahaya-bahaya penyakit kelamin untuk dirinya,
keluarga, dan keturunannya, agar mereka menghindari penularan
penyakit kelamin tersebut.

c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi materi tentang hakikat HIV/AIDS, bahaya
HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS, sesuai
potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 441


Catatan:
• Setelah melakukan diskusi dan mempresentasikan materi tentang hakikat
HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara
mencegah HIV/AIDS; peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-
kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya
dalam melakukan diskusi dan mempresentasikan materi tentang hakikat
HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara
mencegah HIV/AIDS. Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan
hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas
kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)


Sama seperti pada pertemuan pertama.

2. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

E. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran keterampilan gerak permainan bola basket.

2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e yang merupakan jawaban
paling benar.

1) Penyakit AIDS sampai kini masih menjadi ancaman terbesar bagi kesehatan
penduduk dunia. Proses penularannya begitu cepat dan belum ada obat yang
bisa menahan laju perkembangan AIDS dalam tubuh atau membunuhnya sama
sekali. Virusnya adalah HIV (Human Immunodeficiency Virus), yaitu virus yang
menyerang . . . . yang selanjutnya melemahkan kemampuan tubuh melawan
infeksi dan penyakit.
a. anti body tubuh
b. ketahanan tubuh
c. sistem pernapasan tubuh
d. sistem ketahanan tubuh
e. sistem kekebalan tubuh

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 442


2) Penyebab penyebaran HIV/AIDS, awal mula ketika HIV/AIDS menyebar di
Amerika serikat, adalah dari kelompok homoseksual di kota San Fransisco.
Orang-orang beranggapan bahwa penularan utama terjadi karena perilaku
homoseksual, sebab pada umumnya para pelaku homoseksual banyak yang
menggunakan jarum suntik (morfin) dan sering berganti-ganti pasangan. Namun,
informasi terakhir menyatakan bahwa kini 86% penularan virus HIV/AIDS justru
melalui hubungan hetero seksual, sedangkan hubungan homo seksual sekitar
60%, sisanya penularan melalui . . . .
a. pergaulan bebas sesama jenis kelamin
b. pergaulan bebas sesama lain jenis kelamin
c. penggunaan jarum suntik dan pisau cukur
d. tranfusi darah dan jarum suntik pada pecandu narkoba
e. pergaulan bebas, penggunaan jarum suntik dan pisau cukur

3) Human Immunodeficiency Virus (HIV) tergolong retrovirus yang mempunyai


materi genetik RNA yang mampu menginfeksi limfosit CD4 (Cluster Differential
Four), dengan melakukan perubahan sesuai dengan DNA inangnya. Virus HIV
masuk ke dalam tubuh manusia melalui . . . .
a. hubungan seksual sesama jenis
b. hubungan seksual sesama lain jenis
c. perantara darah, semen, dan sekret vagina
d. pernapasan, jarum suntik, tranfusi darah
e. hubungan seksual, jarum suntik, tranfusi darah

4) Pada penderita yang baru saja terinfeksi oleh virus HIV dan sudah membentuk
antibodi positif, belum kelihatan gejala maupun tanda-tanda penyakitnya. Akan
tetapi bila kejadian ini sudah berlangsung lama, maka penderita ini akan
mengalami full blown AIDS. Jika sudah terjadi demikian, maka gejala-gejala
klinisnya muncul. Penularan penyakit AIDS baru bisa ditemukan gejalanya
setelah . . . . terhitung sejak terjadinya penularan.
a. 3 – 4 tahun
b. 5 – 10 tahun
c. 6 – 8 tahun
d. 7 – 9 tahun
e. 8 – 10 tahun

5) Infeksi HIV memiliki beberapa tingkat stadium sampai nantinya menjadi AIDS.
Pasien dengan HIV tidak menunjukkan gejala klinis yang berarti, sehingga pasien
akan tampak sehat seperti orang normal dan mampu melakukan aktifitasnya
seperti biasanya. Gejala-gejala tersebut merupakan pada tingkat . . . .

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 443


a. stadium 1
b. stadium 2
c. stadium 3
d. stadium 4
e. stadium 5

b. Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan tepat.


1) Jelaskan yang dimaksud dengan HIV/AIDS.
2) Jelaskan bahaya HIV/AIDS.
3) Jelaskan cara penularan penyakit HIV/AIDS.
4) Jelaskan cara mencegah penularan penyakit HIV/AIDS.
5) Jelaskan cara menghindari penyakit HIV/AIDS.

c. Buatlah salah satu tugas berikut ini.


1) Buatlah salah satu tugas (membuat kliping dan gambar-gambar tentang
bahaya penyakit HIV/AIDS secara berkelompok. Untuk membantu dalam
mengerjakan tugas tersebut, dapat diperkaya melalui informasi melalui:
buku HIV/AIDS, majalah, koran, internet, atau sumber lainnya. Tugas
tersebut dikerjakan pada kertas HVS dan dijilid dan dikumpulkan pada
pertemuan terakhir materi budaya hidup sehat.
2) Buatlah salah satu tugas makalah tentang bahaya penyakit HIV/AIDS secara
berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat
diperkaya melalui informasi melalui: buku HIV/AIDS, majalah, koran,
internet, atau sumber lainnya. Tugas tersebut dikerjakan pada kertas HVS
dan dijilid dan dikumpulkan pada pertemuan terakhir materi Budaya Hidup
Sehat.

3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses
1) Presentasi bersama teman materi tentang hakikat HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS,
cara penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS
a) Butir tes
Diskusi materi tentang hakikat HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara penularan
HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS bersama temanmu. Unsur-unsur yang
dinilai adalah kesesuaian menjelaskan materi tentang pergaulan yang sehat antar
remaja dan menjaga diri dari kehamilan pada usia sekolah bersama teman
(asesmen proses) dalam kegiatan pembelajaran.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 444


b) Petunjuk asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan mempresentasikan materi hakikat HIV/AIDS,
bahaya HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS yang
diharapkan.
(1) Isikan identitas peserta didik.
(2) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak,
sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunujukan peserta didik.
c) Rubrik asesmen keterampilan presentasi/diskusi
Contoh lembar asesmen proses presentasi/diskusi untuk perorangan (setiap
peserta didik satu lembar asesmen).

Nama :____________________________ Kelas: __________

Indikator Ya Tidak
No Uraian Pembelajaran
Esensial (1) (0)
1. Persiapan awal a. Menyiapkan buku tulis dan
pembelajaran pensil/pulpen.
b. Menyiapkan buku paket.
c. Duduk dengan tertib di kelas.
d. Berdoa sesuai dengan agama
masing-masing.
2. Pelaksanaan a. Membaca buku paket pelajaran
pembelajaran tentang materi yang akan
diajarkan.
b. Menjelaskan pengalaman dalam
belajar.
c. Menjelaskan kesulitan-kesulitan
dalam memahami materi
pelajaran.
d. Menanyakan kepada guru
apabila ada hal-hal yang tidak
dimengerti.
3. Refleksi hasil a. Tanya jawab antara guru
pembelajaran dengan peserta didik.
b. Menyimpulkan kembali materi
pelajaran yang telah dipelajari.
c. Merapikan kembali buku tulis
dan pensil/pulpen.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 445


d. Berdoa sesuai dengan agama
masing-masing.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor
> 9 dalam 7 s.d 9 dalam 4 s.d 6 dalam < 4 dalam
keterampilan yang keterampilan yang keterampilan yang keterampilan yang
ditunjukan. ditunjukan. ditunjukan. ditunjukan.

d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik.

Persiapan Pelaksanaan Refleksi


Nama Peserta Awal Pembelajaran Pembelajaran Skor
No
Didik 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
Akhir
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

b. Instrumen untuk Penilaian Produk


1) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Konsep Bahaya
Penyakit HIV/AIDS Secara Terpisah untuk Perorangan Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)

2) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Konsep Bahaya


Penyakit HIV/AIDS Secara Terpisah untuk Seluruh Peserta Didik).

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 446


Nama Peserta Percobaan I Percobaan II Skor
No Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Didik Ulangan norma) Ulangan norma)
Terbaik
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

3) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Konsep Bahaya


Penyakit HIV/AIDS dalam Bentuk Diskusi Secara Terpisah Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Diskusi materi pembelajaran
Kesempatan didapat
Keterampilan dilakukan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Diskusi Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......

4) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Konsep Bahaya


Penyakit HIV/AIDS dalam Bentuk Diskusi Secara Perorangan Peserta Didik).

Hasil Uji Keterampilan Persentasi


Nama Peserta Diskusi materi
No Kesempatan GB /K X
Didik pembelajaran
yang didapat 100% = .......
dengan benar
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst

c. Pengolahan Nilai Uji Keterampilan


Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:
1) Skor keterampilan proses gerak peserta didik: 80.
2) Skor keterampilan produk gerak (dari contoh di atas diambil salah satu
sesuai dengan kategori gerak (tertutup/terbuka/diskrit/kontinum, dan lain-
lain), diujikan secara terpisah atau terintegrasi dalam permainan): 90.
Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan
tujuan akhir dari pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan proses

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 447


gerak, dan 30% untuk skor keterampilan produk gerak), maka skor akhir
keterampilan gerak adalah:

80 X 70% = 56 ditambah dengan


90 X 30% = 27 sama dengan 83

4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

F. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

G. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Sama dengan konsep remedial pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran keterampilan gerak
permainan bola basket.

H. Interaksi dengan Orang Tua


Sama dengan konsep interaksi dengan orang tua pada aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak permainan bola basket.

I. Lembar Kegiatan Peserta Didik

Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : F / XI

1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak permainan bola basket.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 448


2. Panduan aktivitas pembelajaran
a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 9 orang.
b. Lakukan aktivitas pembelajaran atau diskusi dengan materi tentang hakikat
HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah
HIV/AIDS sesuai dengan pola perilaku hidup sehat secara berpasangan
dengan temanmu satu kelompok.
c. Perhatikan penjelasan berikut ini:
Cara melakukan aktivitas pembelajaran atau diskusi materi tentang hakikat
HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah
HIV/AIDS sesuai dengan pola perilaku hidup sehat antara lain:
1) Hakikat HIV/AIDS.
2) Bahaya penyakit HIV/AIDS.
3) Dampak penyakit HIV/AIDS.
4) Pencegahan dn penanggulangan penyakit HIV/AIDS.

J. Bahan Bacaan Peserta Didik


1. Materi bahaya HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, dan cara mencegah
HIV/AIDS. Untuk membantu dalam mencari sumber bacaan tersebut, dapat
diperoleh melalui: buku, majalah, koran, internet, atau sumber lainnya.
2. Mengamati video pembelajaran materi bahaya HIV/AIDS, cara penularan
HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS dengan dibantu oleh orangtua,
kakak atau saudara. Untuk membantu dalam mencari video pembelajaran
tersebut, dapat diperoleh melalui: internet atau sumber lainnya.

K. Bahan Bacaan Guru


1. Materi-materi pembelajaran bahaya HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS,
dan cara mencegah HIV/AIDS.
2. Video pembelajaran materi tentang bahaya HIV/AIDS, cara penularan
HIV/AIDS, dan cara mencegah HIV/AIDS.

Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 449


Pencegahan Bahaya HIV/AIDS 450
Penerbit PT. Erlangga Jakarta
Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMA/MA Kelas XI
Penulis: Muhajir
ISBN: ........................................

PENUTUP

Bagian 3 ini merupakan penutup dari buku panduan guru PJOK SMA/MA kelas XI. Pada bagian
penutup ini, guru PJOK diharapkan dapat mempraktikkan kegiatan pembelajaran yang dimulai
dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran ini, adalah awal bagi
seorang guru untuk dapat melaksanakan pembelajaran secara baik, sehingga sangat penting
artinya.
Namun demikian menerapkannya dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
sebuah pembelajaran di sekolah merupakan hal yang jauh lebih penting. Untuk itu kemauan
guru PJOK agar membawa pengetahuan dan keterampilan ini dalam kehidupan nyata pada
perencanaan pembelajaran sebelum melakukan pembelajaran, bahkan mampu
mengembangkannya dengan berbagai bentuk dan memvariasikan isi sesuai dengan landasan
keilmuan yang diyakini benar merupakan harapan yang perlu dilakukan.
Kesuksesan sebuah pembelajaran akan sangat tergantung dengan persiapan yang
dilakukan oleh seorang guru. Dengan persiapan yang matang, sesungguhnya pembelajaran
dalam PJOK akan mendapat hasil yang maksimal, untuk itu perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian pembelajaran perlu secara terus-menerus untuk dikembangkan.

Penutup 451
A. Simpulan
Penjelasan secara rinci mengenai pemahaman konsep dasar pembelajaran dan
panduan praktik dari setiap materi pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga,
dan kesehatan dijabarkan ke dalam bagian umum dan khusus pada setiap unit
dan sub unit materi pembelajaran. Uraian tentang konsep kepenjasan berupa
pengertian, karakteristik, tujuan, dan manfaat PJOK, serta ruang lingkup
pembelajaran yang disajikan dalam unit dan sub unit berupa aktivitas pola
gerak dasar lokomotor, aktivitas pola gerak dasar non-lokomotor, aktivitas pola
gerak dasar manipulatif, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, aktivitas air,
aktivitas pengembangan kebugaran jasmani, dan kebersihan dan kesehatan alat
reproduksi pada buku ini bukan merupakan satu-satunya rujukan yang dapat
digunakan, untuk itu perlu pengetahuan tambahan dari berbagai sumber lain.
Berbagai deskripsi materi yang telah dijabarkan secara terinci di dalam
buku ini, diharapkan dapat diaplikasikanan oleh guru PJOK ke dalam proses
pembelajaran PJOK di sekolah. Wujud dari aplikasi dari sajian materi pada
buku ini adalah guru mampu mengelola pembelajaran yang dimulai dari
merencanakan, melaksanakan, dan melakukan penilaian. Kehadiran buku
panduan guru ini semoga mampu meningkatkan kompetensi profesional dan
pedagogik guru dan berefek pada peningkatan kompetensi peserta didik dalam
memenuhi capaian pembelajaran serta profil pelajar pancasila.
Buku panduan ini adalah buku panduan bagi guru PJOK yang akan
melaksanakan pembelajaran secara regular. Pada kondisi-kondisi tertentu, guru
PJOK dapat melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta
didik, tugas gerak yang akan dipelajari, serta ketersediaan sarana dan
prasarana atau secara umum kondisi sekolah masing-masing. Pada kondisi
tertentu ini guru PJOK diharapkan mampu melakukan modifikasi
pembelajaran, sehingga capaian pembelajaran tetap dapat dipenuhi oleh
peserta didik.

B. Kegiatan Tindak Lanjut


Guru PJOK perlu melakukan telaah informasi yang disajikan dalam buku ini.
Telaah informasi dimaksudkan untuk membandingkan informasi yang didapat
dari buku panduan ini degan pengetahuan yang didapat sebelumnya (prior
knowledge), pengalaman yang pernah didapat, serta kebutuhan pembelajaran di
sekolah.
Kesimpulan dari hasil telaah informasi kemudian dijadikan dasar sebagai
pengambilan keputusan penerapannya ke dalam pembelajaran. Kepada guru
PJOK disajikan contoh lembar refleksi diri yang bermanfaat untuk mengukur
tingkat keberhasilan pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru tersebut.
Pengisian format refleksi secara jujur akan membantu guru dalam melihat
secara objektif kualitas proses dan hasil pembelajaran yang diselenggarakan.
Tindak lanjut yang perlu dilakukan dapat diambil setelah guru melakukan
refleksi di setiap aktivitas pembelajaran. Hal-hal baik dari proses dan hasil

Penutup 452
belajar dipertahankan dan ditingkatkan, sedangkan yang tidak sesuai dengan
ekspektasi segera dilakukan perbaikan.
Tindak lanjut secara umum yang perlu dilakukan setelah mempelajari dan
berusaha menerapkan contoh-contoh pembelajaran yang ada di dalam buku
panduan ini adalah terus menggali informasi dari berbagai sumber, memadu-
padankan hal-hal yang baik, mencoba mengaplikasikan dan melakukan
refleksi, serta melakukan perbaikan proses pembelajaran secara terus-menerus.
Harapan penulis semoga guru PJOK tidak puas dengan isi buku panduan
ini. Oleh karena itu, ingin mengeksplorasi lagi lebih jauh, baik melalui sumber
media cetak atau elektronik lainnya yang relevan. Selamat belajar dan teruslah
belajar, demi terwujudnya tujuan PJOK dalam mencapai tujuan pendidikan
nasional seutuhnya yang bermanfaat sepanjang hayat bagi peserta didik.

Penutup 453
Penutup 454
Glosarium

a
AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah penyakit gangguan
imunitas tubuh yang disebabkan oleh virus HIV.
Aktivitas air Rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam air atau segala
kegiatan yang berhubungan dengan air. Contohnya: Olahraga
renang, polo air, loncat indah, berselancar, arung jeram,
keselamatan dan penyelamatan di air, dan sebagainya.
Aktivitas fisik Setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang
memerlukan pengeluaran energi. Selain itu aktivitas fisik juga
melakukan pergerakkan anggota tubuh yang menyebabkan
pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup
agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Jenis aktivitas fisik
yang dapat dilakukan berupa kegiatan sehari-hari, yaitu:
berjalan kaki, berkebun, kerja di taman, mencuci pakaian,
mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga.
Alur Pembelajaran Rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara logis
menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu
fase. Alur pembelajaran disusun secara linear sebagaimana
urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.
Aktivitas gerak Bentuk gerakan senam yang menekankan pada mat dan irama,
berirama kelentukan tubuh dalam gerakan dan kontinuitas gerakan.
b
Berjalan biasa Berjalan dengan menggunakan tumit terlebih dahulu.
Berjalan cepat Berjalan dengan tumit dan seluruh telapak kaki.
Berjinjit Berdiri atau berjalan dengan ujung jari kaki saja yang berjejak;
berjengket.
c
Capaian Suatu ungkapan tujuan pendidikan, yang merupakan suatu
Pembelajaran pernyataan tentang apa yang diharapkan diketahui, dipahami,
(learning outcomes) dan dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah menyelesaikan
suatu periode belajar.
Capaian Menyiapkan individu yang terliterasi secara jasmani, yang
Pembelajaran memiliki motivasi, kepercayaan diri, pengetahuan, pemahaman,
(learning outcomes) dan kompetensi jasmani agar dapat menghargai serta
PJOK mengambil tanggung jawab untuk terlibat dalam aktivitas
jasmani secara reguler.

Glosarium 455
f
Fitur Karakteristik khusus yang tersemat pada suatu alat elektronik,
seperti: televisi, ponsel, komputer, dan sebagainya. Keberadaan
fitur sejatinya tidak hanya membuat alat elektronik menjadi
lebih menarik dan memiliki nilai tambah, tetapi juga
memberikan kemudahan bagi setiap penggunanya. Tidak mau
kalah dengan komputer dan ponsel, penerbit buku elektronik
(ebook) kini mulai memasukkan beragam fitur menawan guna
menarik lebih banyak lagi pembaca ebook.
g
Gerak dasar Suatu pola gerakan yang mendasari suatu gerakan mulai dari
kemampuan gerak yang sederhana hingga kemampuan gerak
yang komplek, seperti: gerak dasar manusia (berjalan, berlari,
melompat, dan melempar).
h
HIV Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang
selanjutnya melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi
dan penyakit.
i
Infeksi Masalah kesehatan yang disebabkan oleh organisme seperti
virus, bakteri, jamur, dan parasit.
Intensitas latihan Kualitas latihan yang dilakukan dalam satu sesi latihan secara
terus menerus”.
k
Keterampilan Gerakan-gerakan dasar dalam olahraga yang dilakukan dengan
gerak satu teknik, kemudian gerakan yang dilakukan secara efektif
dan efisien untuk dapat menghasilkan hasil yang maksimal.
Untuk menjadi seorang olahragawan diperlukan keterampilan
gerak yang baik agar dapat mencapai prestasi.
Keterampilan Cara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan agar
pengetahuan gerak bermanfaat bagi semua makhluk hidup. Selain itu keterampilan
ilmu pengetahuan tersebut berfungi untuk menyempurnakan
atau memperbaiki serta mengembangkan ilmu pengtahuan
yang sudah diteliti maupun ditemukan sebelumnya.
Kombinasi Melakukan beberapa teknik gerakan dalam satu rangkaian
gerak.
Kompetensi global Kapasitas untuk mempelajari isu-isu lokal, global, dan
interkultural, memahami dan menghargai perspektif dan
pandangan orang/kelompok lain, terlibat dalam interaksi yang
terbuka, pantas, dan efektif bersama orang-orang dari budaya
yang berbeda, serta bertindak untuk kesejahteraan bersama dan
pembangunan yang berkelanjutan.

Glosarium 456
i
Langkah Perubahan injakan kaki dari satu tempat ke tempat lain, yang
dapat dilakukan dengan posisi segaris, tegak lurus, dan serang.
Lompat jauh Salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik. Tujuan lompat
jauh ialah melakukan lompatan sejauh mungkin dengan teknik
dan prosedur yang telah ditetapkan.
m
Manfaat aktivitas Setiap aktivitas fisik bagi adalah dapat mengurangi risiko
fisik kematian dini.
Melempar Gerakan yang dilakukan tangan jauh dari pusat berat badan,
seperti lempar cakram, lembing dan lontar martil.
Melompat Bentuk gerakan yang dapat memindahkan tubuh dengan cepat.
Menangkap bola Suatu usaha yang dilakukan oleh pemain untukdapat
menguasai bola dengan tangan dan hasil pukulanataupun
lemparan teman.
Mengayun Menggerakkan lengan dan/atau tungkai ke depan, belakang,
dan/atau ke samping.
Merdeka Belajar Bukan semata-mata kebebasan tetapi juga kemampuan,
keberdayaan untuk mencapai kebahagiaan. Keselamatan dan
kebahagiaan ini pun tidak saja diperoleh dan dirasakan oleh
individu, akan tetapi juga secara kolektif. Inilah visi Pendidikan
Indonesia yang sudah lama dicanangkan, dan dihidupkan
kembali dalam semangat Merdeka Belajar.
n
Nilai Gerak Keindahan yang ditampilkan seorang dalam gerak berolahraga,
nilai estetis ini bisa dilihat dari seseorang gerak yaitu:
kelincahannya, keluwesannya, dan kelentikannya.
o
ODHA Orang dengan HIV AIDS.
p
Pembelajaran Proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan
tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar.
Pendidikan Suatu proses pembelajaran melalui aktivitias jasmani yang
jasmani didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan
prilaku hidup sehat dan aktif, dan sikap sportif, kecerdasan
emosi.
Pendinginan Menurunkan suhu tubuh secara perlahan, mempersiapkan
tubuh untuk melakukan aktifitas lain.
Pengembangan Unsur pokok dalam diri manusia yang dengannya membentuk
Karakter karakter psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku
sesuai dengan dirinya dan nilai-nilai yang yang cocok dengan

Glosarium 457
dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda.
Perawatan fisik Usaha yang dilakukan dengan tujuan menjaga tubuh agar dapat
berfungsi dengan baik.
Permainan Permainan tim dimana skor diperoleh jika pemain secara
Invasi/Serangan beregu mampu memanipulasi bola atau proyektil sejenis untuk
(Invasion Games) dimasukkan ke gawang lawan atau ke daerah tertentu lebih
banyak dari lawan dan mampu mempertahankan daerah
gawangnya atau lapangannya dari kemasukan oleh lawan.
Permainan ini mensyaratkan penguasan bola atau proyektil
sejenis serta menciptakan ruang sehingga memudahkan bola
mendekat ke gawang lawan untuk menghasilkan gol.
Permainan yang termasuk invasion games antara lain: sepak
bola, rugby, bola basket, bola tangan, hoki, dll.
Permainan Permainan tim yang cara mendapatkan skornya dengan cara
Lapangan memukul sebuah bola atau proyektil sejenis untuk ditempatkan
(Striking/Ffielding pada tempat tertentu atau agar tidak tertangkap oleh pemain
Games) jaga, sehingga si pemukul dapat berlari menuju pada daerah
aman atau bahkan mampu melewati keliling ke beberapa
daerah aman dan kembali ke tempat semula. Permainan ini
mensyaratkan kemampuan kecepatan reaksi memukul bola
yang bergerak dari pelempar untuk dipukul dalam.
Permainan Net Permainan tim atau indvidu dimana skor didapat apabila
(Net/Wall Games) mampu memberikan bola atau proyektil sejenis jatuh pada
lapangan lawan agar tidak bisa dikembalikan dengan jalan
melewatkan bola melalui net dengan tinggi tertentu. Permainan
ini mensyaratkan untuk memanupulasi bola atau proyektil
sejenis untuk ditempatkan pada lapangan kosong lawan yang
menggunaka kekuatan dan akurasi yang baik disamping harus
mampu menjaga lapangannya sendiri dari datangnya bola dari
lawan.
Permainan Target Permainan dimana pemain akan mendapatkan skor apabila bola
(Target Games) atau proyektil lain sejenis baik dilempar atau dipukul dengan
terarah mencapai sebuah sasaran yang sudah ditentukan dan
semakin sedikit untuk menuju pukulan/ perlakuan menuju
sasaran semakin baik. Permainan ini sangat mengandalkan
akurasi dan konsentarasi yang tinggi. Permainan yang termasuk
dalam target games antara lain adalah Golf, Woodball, Bowling,
Snooker, dan lain-lain.
Permainan Permainan olahraga yang disederhanakan, penyederhanaan
sederhana aturan main, jumlah pemain, lapangan permainan atau alat.
Pola gerak Seri aksi gerak yang memiliki fungsi luas yang ditampilkan
dominan dengan tuntutan ketepatan yang rendah dalam keadaan
dinamis bergerak atau seimbang, misalnya berguling atau berputar.

Glosarium 458
Profil Pelajar Tujuan besar (atau bahkan misi) yang ingin diwujudkan melalui
Pancasila sistem pendidikan. Profil lulusan, dalam konteks ini adalah
Profil Pelajar Pancasila, merupakan jawaban dari pertanyaan
penting: “Karakter serta kemampuan esensial apa yang perlu
dipelajari dan dikembangkan terus-menerus oleh setiap
individu warga negara Indonesia, sejak pendidikan anak usia
dini hingga mereka menamatkan sekolah menengah atas?”
s
Senam irama Rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan pola
irama, disesuaikan dengan perubahan tempo, atau semat-mata
gerak ekspresi tubuh mengikuti iringan musik atau ketukan di
luar musik.
Stadium Tingkatan dalam daur hidup atau perkembangan suatu proses.
v
Variasi Melakukan satu teknik gerakan dengan berbagai cara.
Volume Latihan Lamanya waktu yang digunakan berlatih untuk mencapai
tingkat kebugaran jasmani, misalnya lama waktu yang
digunakan untuk berlatih bukan atlit minimal 20 menit.

Glosarium 459
Daftar Pustaka

Anderson, L.W., Krathwohl, D.R., Airasian, P.W., Cruikshank, K.A., Mayer, R.E.,
Pintrich, P.R., Raths, J., Wittrock, M.C. 2000. A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assessing: A revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New York:
Pearson, Allyn & Bacon.

Freeman, Diana Larsen. 2001. Tehniques and Principle in Language Teaching and Jack
Richards and Theodore Rogers, 2nd Edition. Scellenbasch University : Library and
Information Service.

Kemendikbud. 2020. Naskah Akademik Profil Pelajar Pancasila. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud.

Kemendikbud. 2020. Capaian Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.


Jakarta: Pusat Kurikulum, Kemendikbud.

Kemendikbud. 2020. Alur Tujuan Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


Kesehatan. Jakarta: Pusat Kurikulum, Kemendikbud.

Kemendikbud. 2020. Modul Ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta:
Pusat Kurikulum, Kemendikbud.

Lutan, Rusli. 2005. Pendidikan Jasmani dan Olahraga Sekolah: Penguasaan Kompetensi
Dalam Konteks Budaya Gerak. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Perguruan
Tinggi.

Marilyn, M. Buck, et.all. 2007. Instructional Strategies for Secondary School Physical
Education. United States : Mc. Graw Hill Publisher.

Muhajir. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk SMA/MA
Kelas XI. Jakarta: PT. Erlangga.
Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk SMA/MA
Kelas XI. Jakarta: PT. Erlangga.

Muhajir. 2019. Perspektif Guru PJOK Indonesia di Abad 21. Bandung : Sahara Multi
Trading.

Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Atletik Nomor Jalan dan Lari. Bandung : Sahara Multi
Trading.

Daftar Pustaka 460


Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Atletik Nomor Lompat. Bandung : Sahara Multi
Trading.

Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Atletik Nomor Lempar. Bandung : Sahara Multi
Trading.

Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Aktivitas Gerak Berirama. Bandung : Sahara Multi
Trading.

Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Aktivitas Renang Gaya Bebas. Bandung : Sahara Multi
Trading.

Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Permainan Bola Basket. Bandung : Sahara Multi
Trading.

Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Permainan Bola Voli. Bandung : Sahara Multi Trading.

Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Permainan Bulu Tangkis. Bandung : Sahara Multi
Trading.

Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Beladiri Pencak Silat. Bandung : Sahara Multi Trading.

Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Senam Lantai. Bandung : Sahara Multi Trading.

Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Permainan Sepak Bola. Bandung : Sahara Multi
Trading.

Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Permainan Sofbol. Bandung : Sahara Multi Trading.

Muhajir. 2020. Latihan Peningkatan Kebugaran Jasmani. Bandung : Sahara Multi Trading.

Muhajir. 2020. Bahaya HIV/AIDS dan Pencegahannya. Bandung: Sahara Multi Trading.

William, H. Freeman. 2007. Physical Education, Exercise and Sport Science, Eight Edition.
Burlington, United States : Janes & Bartlett Publishers.

Daftar Pustaka 461


INDEKS

Indeks 462
Indeks 463
Biodata Penulis

Nama Lengkap : Muhajir, M.Pd


Telp Kantor/HP : 08122465832
Sertifikat Penulis : BNSP / 58110 2641 0 0003148 2021
E-mail : muhajir_21@ymail.com
Alamat Kantor : SMP Negeri 2 Talaga
Jl. Raya Lampuyang No.21 Kec.
Talaga Kabupaten Majalengka.
Bidang Keahlian : Olahraga dan Menulis Buku

Riwayat Pekerjaan/Profesi 10 Tahun Terakhir:


1. Guru Penjasorkes SMPN 2 Talaga Majalengka (Tahun 1998 - Sekarang)
2. Guru Penjasorkes SMA Unggulan Darul Hikam Kota Bandung (Tahun 2007-2010)
3. Guru Penjasorkes SMEA Insan Cinta Bangsa Kota Bandung (Tahun 2007-2012)
4. Guru Penjasorkes SMIP Insan Cinta Bangsa Kota Bandung (Tahun 2007-2010)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


1. S1 Fakultas Olahraga dan Kesehatan/Pendidikan Kepelatihan Olahraga IKIP Bandung
(Masuk 1989 dan Lulus 1994).
2. S2 Program Studi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Pasca Sarjana IKIP Bandung
(Masuk 1997 dan Lulus 2000).
3. S2 Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Nusantara
Bandung (Masuk 2012 dan Lulus 2019).

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):


1. Buku PJOK SMP Kelas VII s.d IX Berdasarkan KTSP dan K13 (Penerbit Yudhistira, 2006).
2. Buku PJOK SMA Kelas X s.d XII Berdasarkan KTSP (Penerbit Erlangga, 2006).
3. Buku PJOK SMK Kelas X s.d XII Berdasarkan KTSP (Penerbit Erlangga, 2006).
4. Buku PJOK SMP Kelas VII s.d IX Berdasarkan K13 (Penerbit Yudhistira, 2014).
5. Buku PJOK SMA Kelas X s.d XII Berdasarkan K13 (Penerbit Erlangga, 2014).
6. Buku PJOK SMK Kelas X s.d XII Berdasarkan K13 (Penerbit Erlangga, 2014).
7. Buku PJOK SMP Kelas VII Berdasarkan K13 (Kemendikbud, 2013).
8. Buku PJOK Kelas I s.d VI Berdasarkan K13 (Penerbit Sahara Multi Trading, 2020).
9. Buku Belajar dan Berlatih Atletik, Renang, Sepak Bola, Bola Voli, Bola Basket, Kasti, Rounders, Bola
Bakar, Sofbol, Beladiri Pencak Silat, dan lain-lain (Penerbit Sahara Multi Trading, 2020).
10. Buku Panduan Guru PJOK SD Kelas I dan IV, Kurikulum Merdeka (Penerbit Pusat Perbukuan
Kemendikbudristek, 2021).
11. Buku Panduan Guru PJOK SMP Kelas VIII, Kurikulum Merdeka (Penerbit Pusat Perbukuan
Kemendikbudristek, 2020).
12. Buku Panduan Guru PJOK SMA Kelas XI, Kurikulum Merdeka (Penerbit Pusat Perbukuan
Kemendikbudristek, 2020).
13. Buku Panduan Guru PJOK SD Kelas I dan IV, Kurikulum Merdeka (Penerbit Pusat Perbukuan
Kemendikbudristek, 2022).

Biodata Pelaku Penulisan Buku 464


Biodata Penelaah

Nama Lengkap : Prof. Dr. Sri Winarni, M.Pd.


Telp Kantor/HP : (0274) /081325071684
E-mail : sri_winarni@uny.ac.id
Alamat Kantor : FIK UNY
Jl. Kolombo No. 1 Yogyakarta
Bidang Keahlian : Kurkulum Pendidikan Jasmani

Riwayat Pekerjaan (10 Tahun Terakhir):


1. Dosen FIK UNY sejak 1994-hingga sekarang
2. Asesor Calon Kepala Sekolah 2015-hingga sekarang
3. Wasit Nasional Senam Artistik Putri 2010-2018
4. Pengurus KONI DIY 2022-2024
5. Pengurus KONI Sleman 2013-2021
6. Pengurus ISORI DIY 2019-2022
7. Redaktur Jurnal Pendidikan Karakter (2013-sekarang)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


1. S1 Pendidkan Olahraga FPOK IKIP Bandung 1988-1993.
2. S2 Pendidikan Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia 1997-2001.
3. S3 Pendidikan Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia 2007-2012.

Buku yang Pernah ditelaah, Direviu, dibuat Ilustrasi dan/atau Dinilai (10 Tahun
Terakhir):
1. Modul PJJ PJOK, SMP/M.Ts Kelas VII, VIII, IX Semester Ganjil & Genap Kurikulum 2013
(Penerbit Direktorat Pembinaan SMP Kemendikbud, 2020).
2. Modul PJOK SLB Kurikulum 2013 (Penerbit Kemendikbud, 2020).
3. Modul Inspirasi PJOK Mas Pandemi Kurikulum 2013 (Penerbit Kemendikbud, 2020).
4. Buku Perencanaan Pendidikan Jasmani (Penerbit Cakrawala Cendikia, 2020).
5. Buku Kurikulum Pendidikan Jasmani Dari Teori Hingga Evaluasi Kurikulum (Penerbit
UNY Press, 2018).
6. Buku Panduan Pelaksanaan Ekstrakurikuler (Penerbit Kemendikbud, 2017).
7. Buku Panduan Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SD/MI Kelas I Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud tahun 2022.

Biodata Pelaku Penulisan Buku 465

Anda mungkin juga menyukai