PENDIDIKAN JASMANI,
OLAHRAGA, DAN KESEHATAN
SMP/M.TS KELAS VII
Ditulis Oleh:
Muhajir
Diterbitkan Oleh :
PENERBIT YUDHISTIRA JAKARTA
2022
Hak Cipta 2022 pada penerbit Yudhistira
Dilindungi Undang-Undang
Disclaimer: Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku
pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU No. 3 Tahun
2017. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Penerbit
Yudhistira. Buku ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan
dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari
berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau melalui penerbit Yudhistira
diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Penulis
Muhajir, M.Pd (Sertifikat Penulis Profesional BNSP)
Penelaah
Prof. Dr. Sri Winarni, M.Pd.
Penyelia
...................................................
Ilustrator
...................................................
Penyunting
...................................................
Penerbit: Yudhistira
Penulis
Unit 9 Aktivitas Pembelajaran Kebugaran yang Berkaitan dengan Kesehatan ... 431
Untuk memahami dan mampu melaksanakan seluruh isi dalam Buku Guru PJOK
SMP/M.s Kelas VII ini, Guru PJOK diharapkan membaca secara seksama, serta menggali
lebih dalam informasi yang diberikan melalui eksplorasi sumber-sumber lain, melakukan
diskusi, serta upaya lain yang relevan. Pada tahap penguasaan keterampilan diharapkan
Guru PJOK mencoba berbagai keterampilan yang disajikan secara bertahap sesuai
dengan langkah dan prosedur yang dituliskan dalam Buku Guru SMP/M.s Kelas VII ini.
Cobalah berkali-kali dan kemudian bandingkan keterampilan yang Guru PJOK kuasai
dengan kriteria yang ada dalam setiap pembahasan.
Evaluasi merupakan tugas lain yang perlu Guru PJOK kerjakan, sehingga secara
mandiri akan dapat mengetahui tingkat penguasaan materi yang diimplementasikan.
Pada setiap akhir aktivitas kegiatan pembelajaran disajikan refleksi berupa asesmen
sikap, pengetahuan, dan keterampilan suatu proses hasil pembelajaran.
Setelah mempelajari dan menyimak materi pada bagian ini, guru diharapkan
dapat mendisain pembelajaran PJOK yang sesuai dengan konsep dasar
pembelajaran PJOK, Profil Pelajar Pancasila, karakter spesifik, alur capaian
pembelajaran, strategi pembelajaran yang tepat, asumsi-asumsi yang
digunakan penulis, dan fitur-fitur buku panduan guru PJOK tersebut.
Istilah “Pelajar” atau learner digunakan dalam penamaan profil ini merupakan
representasi seluruh individu yang belajar. Istilah ini lebih inklusif daripada
“Peserta didik” ataupun “Siswa” yang hanya mewakili individu yang tengah
menempuh program pendidikan yang terorganisir. Menjadi pelajar sepanjang
hayat (lifelong learner) adalah salah satu atribut yang dinyatakan dalam Profil
Pelajar Pancasila, sehingga harapannya meskipun sudah tidak menjadi peserta
didik lagi, sudah menamatkan pendidikannya, seseorang dapat senantiasa
menjadi pelajar.
Profil ini juga tidak menggunakan istilah “Profil Lulusan” (graduate profile).
Selain karena seorang pelajar sepanjang hayat tidak mengenal akhir atau ujung
dari proses belajar, profil lulusan memberi kesan bahwa karakter serta
kemampuan yang dituju baru akan dicapai saat seseorang lulus.
Dengan demikian, Profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan
yang sehari-hari dibangun dan dihidupkan dalam diri setiap individu pelajar.
Karakter dan kemampuan ini adalah perwujudan dari nilai-nilai Pancasila.
Dengan adanya Profil Pelajar Pancasila, sistem pendidikan nasional
menempatkan Pancasila tidak saja sebagai dasar, tetapi juga ditempatkan sebagai
tujuan yang utama. Dalam kerangka kurikulum, misalnya, Profil ini berada di
paling atas, menjadi luaran (learning outcomes) yang dicapai melalui berbagai
program dan kegiatan pembelajaran.
Profil Pelajar Pancasila, yaitu tujuan besar (atau bahkan misi) yang ingin
diwujudkan melalui sistem pendidikan. Profil lulusan, dalam konteks ini adalah
Profil Pelajar Pancasila, merupakan jawaban dari pertanyaan penting: “karakter
serta kemampuan esensial apa yang perlu dipelajari dan dikembangkan terus-
menerus oleh setiap individu warga negara Indonesia, sejak pendidikan anak usia
dini hingga mereka menamatkan sekolah menengah atas?” Kemampuan esensial
yang dimaksud adalah kemampuan yang tidak lagi melekat pada mata pelajaran,
yang bertahan lama (dibandingkan pengetahuan yang diingat) bahkan hingga
individu sudah bertahun-tahun menyelesaikan sekolah (Posner, 2004).
Keterangan:
Untuk mengetahui indikator alur perkembangan setiap dimensi profil
pelajar pancasila pada semua fase, guru dapat mempelajari dokumen
profil pelajar pancasila.
Tabel 1.1
Dimensi Mandiri
Elemen Pemahaman Diri dan Situasi Yang Dihadapi
Sub elemen Indikator Alur Perkembangan Fase D
Di Akhir Fase D (Jenjang SMP, usia 13-15 tahun), pelajar
Mengenali kualitas Membuat penilaian yang realistis terhadap kemampuan
dan minat diri serta dan minat, serta prioritas pengembangan diri
tantangan yang berdasarkan pengalaman belajar dan aktivitas lain yang
dihadapi dilakukannya.
Pada buku panduan guru PJOK ini indikator alur perkembangan yang
akan dijadikan poin pembelajaran dan indikator asesmen, seperti terlihat pada
tabel 1.2 berikut ini.
Tabel 1.2
Indikator Alur Perkembangan yang Dijadikan Poin Pembelajaran
dan Indikator Asesmen
Tujuan mata pelajaran PJOK untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah
adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan kesadaran tentang arti penting aktivitas jasmani untuk
mencapai pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta gaya hidup aktif
sepanjang hayat.
b. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani, mengelola kesehatan
dan kesejahteraan dengan benar, serta mengembangkan pola hidup sehat.
c. Mengembangkan pola gerak dasar dan keterampilan gerak (motorik) yang
dilandasi dengan penerapan konsep, prinsip, strategi dan taktik secara
umum.
d. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
nilai kepercayaan diri, sportif, jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja sama,
pengendalian diri, kepemimpinan, dan demokratis dalam melakukan
aktivitas jasmani.
e. Menciptakan suasana yang rekreatif, berisi tantangan, dan ekspresi diri
dalam interaksi sosial.
B. Capaian Pembelajaran ( CP )
1. Capaian Pembelajaran Umum Mata Pelajaran PJOK
Capaian pembelajaran PJOK adalah menyiapkan individu yang terliterasi secara
jasmani, yang memiliki motivasi, kepercayaan diri, pengetahuan, pemahaman,
dan kompetensi jasmani agar dapat menghargai serta mengambil tanggung jawab
untuk terlibat dalam aktivitas jasmani secara reguler.
2. Asumsi-asumsi
a. Penggunaan buku panduan guru
Untuk memahami dan mampu melaksanak an seluruh isi dalam Buku Panduan
Guru PJOK SMP/M.Ts Kelas VII ini, Guru PJOK diharapkan membaca secara
seksama, serta menggali lebih dalam informasi yang diberikan melalui eksplorasi
sumber-sumber lain, melakukan diskusi, serta upaya lain yang relevan. Pada tahap
Tabel 1.4
Fitur-Fitur yang Terdapat dalam Buku Guru
PJOK SMP/M.Ts Kelas VII
UNIT-UNIT PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran
B. Deskripsi Materi
Pada unit pembelajaran 1 ini peserta didik dapat menganalisis fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan gerak spesifik mengoper, menangkap,
menggiring, dan menembak bola permainan bola basket. Kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini menganalisis dan
mempraktikkan gerak spesifik mengoper/melempar, menangkap, menggiring,
menembak, dan pivot permainan bola basket yang prinsip gerakannya berpusat
pada gerakan mengoper/melempar, menangkap, menggiring, menembak, dan
pivot permainan bola basket.
Tujuan dari pembelajaran gerakan mengoper/melempar, menangkap,
menggiring, menembak, dan pivot permainan bola basket adalah untuk
meningkatkan kemampuan gerak spesifikmengoper/melempar, menangkap,
menggiring, menembak, dan pivot permainan bola basket.
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan gerak
spesifik permainan bola basket akan membantu peserta didik untuk melakukan
permainan bola basket dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan demikian
aktivitas jasmani yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang pada
peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
Aktivitas 1
Gambar 1.3 Aktivitas gerak spesifik memegang bola permainan bola basket
(a) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik mengoperkan bola dengan dua tangan
dari depan dada (chest pass) permainan bola basket
Cara melakukannya:
(c) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik mengoperkan bola dari atas kepala
permainan bola basket
Cara melakukannya:
• Posisi bola berada di atas kepala dengan dipegang oleh dua tangan dan
cenderung agak di belakang kepala.
• Bola dilemparkan dengan lekukan pergelangan tangan arahnya agak
menyerong ke bawah disertai dengan meluruskan lengan.
• Lepasnya bola dari tangan juga menggunakan jentikan ujung jari
tangan.
• Posisi kaki berdiri tegak, tetapi tidak kaku. Bila berhadapan dengan
lawan, untuk mengamankan bolanya dapat dilakukan dengan
meninggikan badan, yaitu mengangkat kedua tumit.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
selama 3 – 5 menit dan menghitung berapa banyak bola yang dilempar.
Aktivitas 2
(1) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik menangkap bola dengan dua tangan dari
depan dada (chest pass) permainan bola basket
Cara melakukannya:
(a) Berdiri dengan sikap kaki melangkah menghadap arah datangnya bola.
(b) Kedua lengan dijulurkan ke depan menyongsong arah datangnya bola
dengan sikap telapak tangan menghadap arah datangnya bola.
(c) Berat badan bertumpu pada kaki depan.
(d) Setelah bola menyentuh telapak tangan, tariklah kaki depan ke belakang.
(e) Sikut lengan ditekuk hingga bola ditarik mendekati dada/badan.
(f) Badan agak condong ke depan, berat badan bertumpu pada kaki belakang,
dan posisi bola dipegang di depan badan.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(h) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit dan menghitung berapa banyak bola yang ditangkap.
(3) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik menangkap bola setinggi dada dengan
pantulan
Cara melakukannya:
(a) Dilakukan secara berpasangan atau kelompok saling berhadapan.
(b) Jika dilakukan secara berpasangan, dapat dilakukan di tempat, bergerak
maju, mundur dan menyamping.
(c) Jika dilakukan dalam bentuk kelompok dan formasi berbanjar, maka yang
telah melakukan gerakan berpindah tempat.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit dan menghitung berapa banyak bola yang ditangkap.
Aktivitas 3
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik mengoper/melempar, menangkap, dan menggiring bola permainan bola
basket, sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik mengoper/
melempar, menangkap, dan menggiring bola permainan bola basket,
peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-
kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan
aktivitas pembelajaran gerak spesifik mengoper/melempar, menangkap,
dan menggiring bola permainan bola basket. Kemudian peserta didik
diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam
buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Aktivitas 1
(1) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik menembak bola dengan dua tangan di atas
kepala
Cara melakukannya:
(a) Berdiri tegak menghadap arah gerakan dalam sikap melangkah, posisi kaki
lurus ke depan.
(b) Kedua lutut agak direndahkan.
(c) Bola dipegang pada bagian samping bawah dengan kedua telapak tangan
dan jari-jari terbuka.
(d) Pandangan ke arah tembakan sasaran.
(e) Dorong bola ke depan atas hingga lengan lurus, bersamaan dengan itu
pinggul, lutut, dan tumit naik.
(f) Lepaskan bola dari pegangan tangan saat lengan lurus dan gerakan
pelepasan bola dibantu dengan mengaktifkan pergelangan tangan serta jari-
jarinya.
(g) Bentuk arah bola yang benar adalah menyerupai parabola atas melengkung.
(h) Kedua lengan lurus ke depan rileks dan arah pandangan mengikuti arah
gerak bola.
(i) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(j) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit dan
menghitung berapa banyak
bola yang ditembakan.
Gambar 1.16 Aktivitas pembelajaran gerak spesifik
menembak bola dengan dua tangan di atas kepala
(2) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik menembak bola dengan satu tangan di atas
kepala
Cara melakukannya:
(a) Berdiri tegak, sikap melangkah menghadap arah gerakan bola dan kedua
lutut agak rendah.
(b) Bola dipegang pada bagian bawahnya dengan telapak tangan dan jari-jari.
(3) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik menembak bola sambil melompat dengan
dua tangan
Cara melakukannya:
(a) Berdiri kedua kaki dibuka selebar bahu.
(b) Kedua lengan memegang bola di depan badan.
(c) Pandangan ke depan atas (ke arah tembakan).
(d) Rendahkan kedua lutut dengan membawa bola ke depan atas dahi.
(e) Tolakkan kedua kaki ke atas tegak lurus bersamaan kedua lengan diluruskan
ke atas.
(f) Lepaskan tembakan pada sasaran saat lompatan berada pada titik tertinggi
atau saat akan turun menggunakan kedua tangan.
(g) Mendarat menggunakan kedua ujung telapak kaki bersamaan kedua lutut
mengeper.
(4) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik menembak bola dari depan dada dengan
dua tangan
Cara melakukannya:
(a) Sikap awal sama dengan menembak dari atas kepala, dengan sikap jongkok
badan tegak.
(b) Pelaksanaannya, kedua tungkai diluruskan dengan kedua lengan tetap lurus,
bola dilemparkan ke atas menuju ring basket. Palannya bola membentuk
parabola.
(c) Sikap akhir, yaitu badan tegak, lengan lurus ke atas dan pandangan ke arah
ring.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit dan menghitung berapa banyak bola yang ditembakan.
Aktivitas 2
(2) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik tahap 2 : Pivot ke depan dan ke belakang
Cara melakukannya:
(a) Begitu ada aba-aba, berlari ke depan.
(b) Pada setiap 6 langkah, lakukanlah pivot.
(c) Kaki yang digunakan untuk terakhir melangkah berperan sebagai poros.
(d) Lakukan putaran 360° dengan 3 kali langkah.
(e) Kemudian, berlari lagi 6 langkah, lalu pivot begitu seterusnya.
(f) Variasikan gerakan dengan putaran ke depan dan ke belakang.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(h) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
1 – 2 menit dan menghitung berapa banyak gerakan pivot dilakukan.
c. Kegiatan Alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik menembak bola dan pivot permainan bola basket, sesuai potensi dan
kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik menembak bola
dan pivot permainan bola basket, peserta didik diminta untuk menuliskan
kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik
menembak bola dan pivot permainan bola basket. Kemudian melaporkan
hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas
peserta didik kepada guru.
Aktivitas 1
(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan bermain bola basket dengan peraturan yang
dimodifikasi, menggunakan gerak spesifik mengoper, menangkap, menggiring,
dan menembak bola
Cara melakukannya:
Gambar 1.26 Aktivitas bermain bola basket menggunakan satu lapangan dan
dibagi dua bidang, yakni bidang A lapangan untuk tim A dan bidang B
lapangan untuk tim B
c. Kegiatan Alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran bermain
bola basket menggunakan peraturan dimodifikasi, sesuai potensi dan kreativitas
yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran bermain bola basket
menggunakan peraturan dimodifikasi, peserta didik diminta untuk
menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran bermain bola
basket menggunakan peraturan dimodifikasi. Kemudian melaporkan hasil
capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas
peserta didik kepada guru.
3. Refleksi Guru
Keterangan/Proses
No Uraian Kegiatan Ya Tidak
Perbaikan
1. Proses pembelajaran secara
umum berlangsung dengan
baik (menarik, menyenangkan,
menantang, dan bermakna).
2. Tujuan pembelajaran dapat
dicapai.
3. Materi pembelajaran
tersampaikan dengan baik.
4. Model/ pendekatan/ strategi/
metode/ gaya/ teknik
pembelajaran yang digunakan
efektif.
5. Media/ bahan/ alat yang
dipilih dan digunakan tepat
dan variatif.
6. Penilaian proses dan hasil
belajar dilakukan dan dengan
teknik yang tepat.
7. Keterlibatan dan antusiasme
peserta didik baik.
Catatan Umum:
No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya membuat target penilaian yang
realistis sesuai kemampuan dan minat
belajar yang dilakukan.
2. Saya memonitor kemajuan belajar yang
dicapai serta memprediksi tantangan yang
dihadapi.
3. Saya menyusun langkah-langkah dan
strategi untuk mengelola emosi dalam
pelaksanaan belajar.
4. Saya merancang strategi dalam mencapai
tujuan belajar.
5. Saya mengkritisi efektivitas diri dalam
bekerja secara mandiri dalam mencapai
tujuan.
6. Saya berkomitmen dan menjaga konsistensi
dalam mencapai tujuan yang telah
direncanakannya.
7. Saya membuat tugas baru dan keyakinan
baru dalam melaksanakannya.
8. Saya menyamakan tindakan sendiri dengan
tindakan orang lain untuk melaksanakan
tujuan kelompok.
9. Saya memahami hal-hal yang diungkapkan
oleh orang lain secara efektif.
No Pernyataan
1 2 3 4
1. Teman saya mampu bekerja sama dengan
orang lain disertai perasaan senang.
2. Teman saya memperhatikan dan bertindak
proaktif terhadap kondisi lingkungan fisik
sosial.
3. Teman saya mampu dan mau
berkomunikasi dengan orang lain.
4. Teman saya mengedepankan penggunaan
bersama sumber daya dan ruang yang ada
di masyarakat secara sehat.
2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Awalan, kaki lurus sejajar dengan bola, kaki tumpu diletakkan di samping bola
dengan jari kaki menghadap ke depan dan lutut sedikit ditekuk. Daerah
pergelangan kaki bagian dalam kontak dengan bola, sedangkan bola disepak
tepat pada titik tengahnya, dan pandangan mata melihat ke arah bola. Gerakan
ini merupakan menendang bola dengan menggunakan . . . .
a. kaki bagian dalam
b. kaki bagian luar
c. punggung kaki
d. tumit
2) Kaki penahan diangkat dimuka kaki tumpu, dengan lutut sedikit bengkok, dan
bagian luar sepatu menghadap tanah. Bola di-trap antara kaki (sepatu) bagian luar
dan tanah. Gerakan tersebut merupakan menahan bola memantul dengan
menggunakan . . . .
a. kaki bagian dalam
b. kaki bagian luar
c. kura-kura kaki
d. punggung kaki
4) Perhatikan gambar berikut ini yang merupakan variasi dan kombinasi gerak
spesifik permainan sepak bola.
Berdasarkan gambar di atas, yang merupakan urutan variasi dan kombinasi gerak
spesifik permainan sepak bola adalah . . . .
a. menahan, mengumpan, menembak ke gawang
b. mengontrol, menembak ke gawang, mengumpan
c. mengumpan, menembak ke gawang, menahan
d. mengontrol, menggiring, menembak ke gawang
5) Perhatikan gambar berikut ini yang merupakan variasi dan kombinasi gerak
spesifik permainan sepak bola.
Berdasarkan gambar di atas, yang merupakan urutan variasi dan kombinasi gerak
spesifik permainan sepak bola adalah . . . .
3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas gerak spesifik mengoper dan menangkap bola permainan
bola basket
a) Butir tes
Lakukan aktivitas gerak spesifik melempar, menangkap, dan menggiring bola.
Unsur-unsur yang dinilai adalah kesesuaian melakukan gerakan (penilaian
proses) meliputi: sikap awal, pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.
Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerak b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor
> 9 dalam 7 s.d 9 dalam 4 s.d 6 dalam < 4 dalam
keterampilan yang keterampilan yang keterampilan yang keterampilan yang
ditunjukan. ditunjukan. ditunjukan. ditunjukan.
d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.
Pelaksanaan
Nama Peserta Sikap Awal Sikap Akhir Skor
No Gerakan
Didik Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)
1. Umpan Balik
Umpan balik yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran dilakukan
pada setiap aktivitas pembelajaran. Guru harus memberikan penguatan, jika
H. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan
pada setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk
menentukan perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan.
Remedial dan pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah
pembelajaran. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara
lain:
1. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
2. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses
pembelajaran.
3. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses
pembelajaran tersebut.
2. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan
pada setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah
diadakan asesmen pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada
setiap aktivitas pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang
telah ditetapkan oleh guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat
kesulitan permainan dengan cara mengubah jumlah pemain, memperketat
peraturan, menambah alat yang digunakan, serta menambah tingkat kesulitan
tugas keterampilan yang diberikan.
1.
2.
3.
dst.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
a. Pastikan peserta didik dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti
aktivitas pembelajaran.
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang
diberikan guru untuk menghindari cidera.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan
bersama.
A. Tujuan Pembelajaran
B. Deskripsi Materi
Pada unit pembelajaran 1 ini peserta didik dapat menganalisis fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan gerak spesifik menendang/mengoper
bola, menghentikan bola, menggiring bola, dan menyundul bola permainan sepak
bola. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas gerak
spesifik menendang/mengoper bola, menghentikan bola, menggiring bola, dan
menyundul bola permainan sepak bola, guru menutup pelajaran dengan
pendinginan, dan menyampaikan simpulan serta berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, pembelajaran
dapat dilakukan dengan bermain sepak bola dengan menggunakan peraturan
yang dimodifikasi dengan menekankan pada nilai-nilai mandiri dan gotong
royong.
Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas pembelajaran gerak
spesifik menendang/mengoper bola, menghentikan bola, menggiring bola, dan
menyundul bola permainan sepak bola dapat dilakukan dengan memodifikasi
C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini menganalisis dan
mempraktikkan gerak spesifik menendang/mengoper bola, menghentikan bola,
menggiring bola, dan menyundul bola permainan sepak bola yang prinsip
gerakannya berpusat pada gerak spesifik menendang/mengoper bola,
menghentikan bola, menggiring bola, dan menyundul bola permainan sepak bola.
Tujuan dari aktivitas pembelajaran gerak spesifik menendang/mengoper
bola, menghentikan bola, menggiring bola, dan menyundul bola permainan sepak
bola adalah untuk meningkatkan kemampuan gerak spesifik menendang/
mengoper bola, menghentikan bola, menggiring bola, dan menyundul bola
permainan sepak bola.
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan gerak
spesifik permainan sepak bola akan membantu peserta didik untuk melakukan
permainan sepak bola dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan demikian
aktivitas jasmani yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang pada
peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai aktivitas
pembelajaran gerak spesifik menendang/mengoper bola, menghentikan bola,
menggiring bola, dan menyundul bola permainan sepak bola?
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
a) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di
lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta
didik.
Aktivitas 2
(1) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik menghentikan bola dengan kaki bagian
dalam
Cara melakukannya:
(a) Diawali dengan sikap menghadap arah datangnnya bola dan pusatkan
pandangan ke arah gerakan bola.
(b) Putar pergelangan kaki yang akan digunakan menahan bola ke arah luar dan
dikunci.
(c) Julurkan kaki yang akan digunakan menahan bola ke arah datangnya bola.
(d) Tarik kembali ke belakang mengikuti arah gerakan bola saat bola mengenai
kaki bagian dalam, hingga gerak bola tertahan dan berhenti di depan badan.
(e) Perhatikan kapan bola mulai diumpan, dan kemudian siap untuk
dihentikan.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berpasangan dan menghitung berapa banyak bola yang
ditahan.
(2) Aktivitas pembelajaran gerak spesifikmenghentikan bola dengan kaki bagian luar
Cara melakukannya:
(a) Diawali dengan sikap menghadap arah datangnnya bola dan pusatkan
pandangan ke arah gerakan bola.
(b) Putar pergelangan kaki yang akan digunakan menahan bola ke arah luar dan
dikunci.
(c) Julurkan kaki yang akan digunakan menahan bola ke arah datangnya bola.
(d) Tarik kembali ke belakang mengikuti arah gerakan bola saat bola mengenai
kaki bagian dalam, hingga gerak bola tertahan dan berhenti di depan badan.
(e) Perhatikan kapan bola mulai diumpan, dan kemudian siap untuk
dihentikan.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berpasangan dan menghitung berapa banyak bola yang
ditahan.
(4) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik menghentikan bola dengan telapak kaki
Cara melakukannya:
(a) Diawali dengan sikap menghadap arah datangnnya bola dan pusatkan
pandangan ke arah datangnya bola.
(b) Sikap kedua lengan di samping badan.
(c) Sikap badan agak condong ke depan.
(d) Pada saat bola datang sambut dengan telapak kaki menghadap ke dpean,
pergelangan kaki dikunci, hingga posisi tumit ada di bawah.
(e) Akhir gerakan, posisi kaki terangkat dari tanah dengan lutut agak tertekuk
dan gerak bola tertahan oleh telapak kaki, sedangkan tumpuan berat badan
pada kaki yang lainnya.
(5) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik menghentikan bola dengan kura-kura kaki
Cara melakukannya:
(a) Kaki yang digunakan untuk menghentikan bola diangkat dan berada di
bawah bola yang akan jatuh.
(b) Ketika bola akan kontak dengan kaki, maka kaki diturunkan dan pemain
berusaha menghentikan bola pada kura-kura kaki.
(c) Agar bola tidak memantul jauh, maka pergelangan kaki perlu dilemaskan.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit secara berpasangan dan menghitung berapa banyak bola yang
ditahan.
Aktivitas 3
(2) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik menggiring bola dengan kaki bagian luar
Cara melakukannya:
(a) Diawali sikap berdiri menghadap arah gerakan, pandangan ke depan.
(b) Sikap kedua lengan di samping badan agak terentang.
(c) Pergelangan kaki diputar ke dalam dan dikunci.
(d) Dorong bola dengan kaki bagian luar ke arah depan dengan posisi kaki agak
terangkat dari tanah.
(e) Tumpuan berat badan berada pada kaki yang tidak digunakan menggiring
bola.
(f) Perhatikan kapan bola mulai digiring, dan kemudian siap untuk digiring.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(h) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang selama
3 – 5 menit dan menghitung berapa banyak bola yang digiring.
(3) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik menggiring bola dengan punggung kaki
Cara melakukannya:
(a) Diawali sikap berdiri menghadap arah gerakan, pandangan ke dpean.
(b) Sikap kedua lengan di samping badan agak terentang.
(c) Pergelangan kaki ditekuk ke bawah, hingga punggung kaki menghadap arah
bola.
(d) Dorong bola dengan punggung kaki ke arah depan dengan posisi kaki agak
terangkat dari tanah.
(e) Tumpuan berat badan berada pada kaki yang tidak digunakan menggiring
bola.
(f) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini berulang-
ulang selama 3 – 5 menit dan
menghitung berapa banyak bola
yang digiring.
Gambar 1.43 Aktivitas pembelajaran gerak spesifik
menggiring bola dengan punggung kaki
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik menendang/mengoper, menghentikan, dan menggiring bola permainan
sepak bola, sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik menendang/
mengoper, menghentikan, dan menggiring bola permainan sepak bola,
peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-
kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan
aktivitas pembelajaran gerak spesifik menendang/mengoper,
menghentikan, dan menggiring bola permainan sepak bola. Kemudian
peserta didik diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang
diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Aktivitas 1
c. Kegiatan Alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik menyundul bola permainan sepak bola, sesuai potensi dan kreativitas
yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik menyundul bola
permainan sepak bola, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-
kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya
dalam melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik menyundul bola
permainan sepak bola. Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan
hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas
kepada guru.
Aktivitas 1
(2) Aktivitas pembelajaran bermain sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi,
bermain bola pada lapangan kecil menggunakan dua gawang kecil (bendera
kecil)
Cara melakukannya:
(a) Jumlah pemain 5 orang untuk setiap regunya.
(b) Untuk pertama, setiap pemain hanya boleh memainkan bola dengan 4 kali
sentuhan.
(c) Untuk kedua 3 kali sentuhan bola, untuk ketiga 2 kali sentuhan bola, untuk
keempat 1 kali sentuhan bola.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
Gambar 1.49 Aktivitas bermain sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi,
bermain bola pada lapangan kecil menggunakan dua gawang kecil (bendera
kecil)
(3) Aktivitas pembelajaran bermain sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi,
lomba menguasi bola yang diletakkan di tengah lapangan
Cara melakukannya:
(a) Jumlah bola lebih sedikit dari pemain.
(b) Teknik dasar yang digunakan mengumpan, menggiring dan menahan
menggunakan kaki bagian dalam dan luar.
(c) Bagi pemain yang tidak dapat bola harus berusaha untuk mendapatkan bola.
(d) Yang telah mendapatkan bola diumpan ke teman yang berdiri pada garis
start, dilakukan secara berpasangan atau kelompok.
(e) Yang tidak mendapatkan bola dianggap kalah.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan permainan secara berkelompok
selama 5 – 10 menit dan menghitung berapa banyak bola yang ditendang,
ditahan, dan disundul.
c. Kegiatan Alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran bermain
bola basket menggunakan peraturan dimodifikasi, sesuai potensi dan kreativitas
yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran bermain sepak bola
menggunakan peraturan dimodifikasi, peserta didik diminta untuk
menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran bermain sepak
bola menggunakan peraturan dimodifikasi. Kemudian peserta didik
diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam
buku catatan atau buku tugas kepada guru.
3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik permainan
bola basket.
2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Gerak spesifik permainan sepak bola yang harus dikuasasi oleh pemain sepak
bola antara lain: menendang bola, menahan bola (trapping), menggiring bola
(dribble), gerak tipu, menyundul bola (heading), merebut bola (tackling), lemparan
kedalam (throw-in), dan teknik penjaga gawang. Dari sekian banyak gerak
spesifik permainan sepak bola tersebut, gerak spesifik yang paling dominan
dilakukan adalah . . . .
a. menendang bola
b. menembak bola ke gawang
c. mengontrol/menghentikan bola
d. menggiring bola
2) Diawali dengan sikap berdiri menghadap arah gerakan. Letakkan kaki tumpu di
samping bola dengan sikap lutut agak tertekuk dan bahu menghadap gerakan.
Tarik kaki yang akan digunakan menendang ke belakang lalu ayun ke depan ke
arah bola. Perkenaan kaki pada bola tepat pada tengah-tengah bola. Gerakan ini
merupakan gerak spesifik menendang bola dengan menggunakan . . . .
a. kaki bagian luar
b. kaki bagian dalam
c. punggung kaki
d. kura-kura kaki
3) Diawali dengan sikap menghadap arah datangnnya bola dan putar pergelangan
kaki yang akan digunakan menahan bola ke arah luar dan dikunci. Julurkan kaki
yang akan digunakan menahan bola ke arah datangnya bola. Tarik kembali ke
belakang mengikuti arah gerakan bola saat bola mengenai kaki bagian dalam,
hingga gerak bola tertahan dan berhenti di depan badan. Gerakan tersebut
merupakan gerak spesifik menahan bola memantul dengan menggunakan . . . .
a. kaki bagian dalam
b. kaki bagian luar
c. kura-kura kaki
d. punggung kaki
Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerak b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor
> 9 dalam 7 s.d 9 dalam 4 s.d 6 dalam < 4 dalam
d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.
Pelaksanaan
Nama Peserta Sikap Awal Sikap Akhir Skor
No Gerakan
Didik Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Gerak permainan
Keterampilan Kesempatan didapat dimodifikasi dilakukan
dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......
4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
H. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
A. Tujuan Pembelajaran
B. Deskripsi Materi
Pada unit pembelajaran 2 ini peserta didik dapat menganalisis fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan gerak spesifik passing bawah, passing atas,
servis bawah, dan servis atas permainan bola voli. Kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas
C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini menganalisis dan
mempraktikkan gerak spesifik passing bawah, passing atas, servis bawah, dan
servis atas permainan bola voli yang prinsip gerakannya berpusat pada gerak
spesifik passing bawah, passing atas, servis bawah, dan servis atas permainan bola
voli.
Tujuan dari aktivitas pembelajaran gerak spesifik passing bawah, passing atas,
servis bawah, dan servis atas permainan bola voli adalah untuk meningkatkan
kemampuan gerak spesifik passing bawah, passing atas, servis bawah, dan servis
atas permainan bola voli.
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan gerak
spesifik permainan bola voli akan membantu peserta didik untuk melakukan
permainan bola voli dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan demikian
aktivitas jasmani yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang pada
peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai aktivitas
pembelajaran gerak spesifik passing bawah, passing atas, servis bawah, dan
servis atas permainan bola voli?
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
Aktivitas 1
Aktivitas 2
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik passing bawah dan passing atas permainan bola voli, sesuai potensi dan
kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
(3) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik servis bawah melalui atas net atau tali
yang dipasang melintang dari jarak 3 meter (garis serang)
Cara melakukannya:
(a) Melakaukan servis bawah melalui atas net atau tali yang dipasang
melintang, pertama dari jarak 3 meter (garis serang).
(b) Kedua dari jarak 6 meter dan terakhir dari belakang garis lapangan.
(c) Pembelajaran dilakukan secara berkelompok.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
selama 3 – 5 menit secara berkelompok dan menghitung berapa banyak
bola yang servis bawah.
Aktivitas 2
(1) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik memukul bola ke depan bawah secara
berpasangan
Cara melakukannya:
(a) Sikap awal berdiri tegak dan saling berhadapan dengan teman.
(b) Kemudian dilakukan berkelompok dan berhadapan, ada kelompok
servis dan penerima servis dengan passing bawah.
(c) Bola dipukul servis mengarah pada penerima servis.
(d) Setelah melakukan gerakan, pindah tempat.
(e) Pembelajaran ini dilakukan secara bergantian sesama teman.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
selama 3 – 5 menit secara berpasangan dan menghitung berapa banyak
bola yang servis atas.
c. Kegiatan Alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik servis bawah dan servis atas permainan bola voli, sesuai potensi dan
kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
(1) Aktivitas pembelajaran keterampilan bermain bola voli dengan peraturan yang
dimodifikasi, dengan memainkan bola dengan melewati tali
Cara melakukannya:
(a) Dua regu saling berhadapan dengan dibatasi tali yang terentang ditengah-
tengah.
(b) Bola harus dilemparkan sedemikian rupa, sehingga jatuh ke lantai di bidang
permainan lawan dan diusahakan dapat menyulitkan untuk ditangkap dan
dilemparkan kembali oleh lawan.
(c) Baik pemain maupun bola tidak boleh sampai menyentuh tali. Apabila ini
terjadi, regu lawan mendapat satu angka kemenangan.
(d) Bola harus dilemparkan kembali dari posisi penangkapan. Bola boleh
dioperkan sampai dua kali di bidang permainan sendiri.
(e) Lemparan pada awal permainan dan setelah terjadi angka kemenangan
dilakukan oleh pemain belakang. Lemparan dilakukan dari garis belakang.
(f) Regu yang menang ialah yang lebih dulu mencapai 15 angka (dengan selisih
kemenangan paling sedikit 2 angka).
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(2) Aktivitas pembelajaran bermain bola voli dengan peraturan yang dimodifikasi,
dengan memainkan bola ditangkap
Cara melakukannya:
(a) Dua regu saling berhadapan dengan dibatasi tali yang terentang ditengah-
tengah.
(b) Bola harus dilemparkan sedemikian rupa, sehingga jatuh ke lantai di bidang
permainan lawan dan diusahakan dapat menyulitkan untuk ditangkap dan
dilemparkan kembali oleh lawan.
(c) Bola yang datang dari pihak lawan harus dipantulkan ke atas (passing atas),
setelah itu baru boleh ditangkap teman seregu dan dilemparkan kembali.
(d) Pemain yang menerima bola dari daerah lawan melakukan passing atas ke
pemain berikut yang melakukan passing atas lagi ke pemain ketiga atau
pertama. Pemain ini yang boleh menangkap bola dan mengembalikannya ke
daerah lawan.
(e) Penangkap bola tidak boleh melemparkannya, tetapi setelah menangkapnya
lalu melambungkan dan kemudian mengembali-kannya ke daerah lawan
dengan passing atas. Dengan pengaturan khusus ini permainan menjadi lebih
lambat, tetapi memaksa diadakannya pengoperan ke depan (apabila bola
tidak boleh dibawa sambil berlari).
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(3) Aktivitas pembelajaran bermain bola voli dengan peraturan yang dimodifikasi,
dengan memainkan bola sentuhan ganda
Cara melakukannya:
a) Dua regu saling berhadapan dengan dibatasi tali yang terentang ditengah-
tengah.
b) Pemain yang menerima bola dari lawan harus mengoperkannya dulu ke
teman seregu, yang kini boleh langsung mengembalikan ke lapangan lawan.
c) Sentuhan ganda merupakan cara pengoperan wajib. Menangkap dan
melempar bola dihitung sebagai kesalahan, begitu pula passing atas langsung
ke teman seregu atau ke lapangan lawan.
d) Kesalahan lain: bola menyentuh lantai atau tali. Pemain menginjak lapangan
yang merupakan daerah lawan (melampaui garis tengah), atau menyentuh
tali.
e) Lemparan pada awal permainan dan setelah lawan melakukan kesalahan,
dilakukan dari sebelah luar garis belakang. Lemparan dilakukan dari bawah
dengan kedua tangan.
f) Regu yang paling dulu mencapai 15 angka (dengan selisih paling sedikit 2
angka dari lawan), itulah yang menang.
g) Dalam permainan ini teknik passing atas bisa dinilai dengan lebih kritis. Di
samping gerak meraup (kedua jari kelingking berdekatan), gerak menolak
bola dengan pelan atau menepuk juga dinilai sebagai kesalahan.
h) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
c. Kegiatan Alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran bermain
bola voli menggunakan peraturan dimodifikasi, sesuai potensi dan kreativitas
yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran bermain bola voli
menggunakan peraturan dimodifikasi, peserta didik untuk menuliskan
kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran bermain bola
voli menggunakan peraturan dimodifikasi. Kemudian peserta didik
diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam
buku catatan atau buku tugas kepada guru.
G. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran gerak spesifik permainan bola basket.
2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Teknik permainan bola voli yang harus dikuasasi oleh pemain bola voli antara
lain: passing bawah, passing atas, smash dan spike, servis, dan bendungan. Dari
sekian banyak teknik-teknik permainan bola voli tersebut, teknik yang paling
dominan dilakukan adalah . . . .
a. passing
b. smesh
c. block/bendungan
d. servis
2) Dorongkan kedua lengan ke arah datangnya bola bersamaan kedua lutut dan
pinggul naik serta tumit terangkat dari lantai. Usahakan arah datangnya bola
tepat di tengah-tengah badan. Perkenaan bola yang baik tepat pada pergelangan
tangan. Gerak spesifik tersebut merupakan pelaksanaan . . . .
a. servis atas
b. passing bawah
c. passing atas
d. smesh
4) Di bawah ini merupakan gerak spesifik passing bawah permainan bola voli antara
lain:
3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas gerak spesifik passing bawah dan passing atas permainan bola
voli.
a) Butir tes
Lakukan gerak spesifik passing bawah dan passing atas permainan bola voli.
Unsur-unsur yang dinilai adalah kesesuaian melakukan gerakan (penilaian
proses) meliputi: sikap awal, pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.
b) Petunjuk asesmen
Berikan (tanda ceklis) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
(1) Isikan identitas peserta didik.
(2) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak,
sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
c) Rubrik asesmen keterampilan gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar asesmen).
Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.
Pelaksanaan
Nama Peserta Sikap Awal Sikap Akhir Skor
No Gerakan
Didik Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)
3) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Bermain Bola Voli
Menggunakan Peraturan yang Dimodifikasi Secara Terpisah Peserta Didik).
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Gerak permainan
Keterampilan Kesempatan didapat dimodifikasi dilakukan
dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......
4) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Bermain Bola Voli
Menggunakan Peraturan yang Dimodifikasi Secara Perorangan Peserta Didik).
4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
H. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
A. Tujuan Pembelajaran
B. Deskripsi Materi
Pada unit pembelajaran 2 ini peserta didik dapat menganalisis fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan gerak spesifik memegang raket, posisi
berdiri/stance, gerakan kaki/footwork, pukulan forehand, dan pukulan backhand
permainan bulu tangkis. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas
pembelajaran gerak spesifik memegang raket, posisi berdiri/stance, gerakan kaki/
footwork, pukulan forehand, dan pukulan backhand permainan bulu tangkis, guru
menutup pelajaran dengan pendinginan, dan menyampaikan simpulan serta
berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, pembelajaran
dapat dilakukan dengan bermain bulu tangkis dengan menggunakan peraturan
yang dimodifikasi dengan menekankan pada nilai-nilai mandiri dan gotong
royong.
C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini menganalisis dan
mempraktikkan gerak spesifik memegang raket, posisi berdiri/stance, gerakan
kaki/footwork, pukulan forehand, dan pukulan backhand permainan bulu tangkis
yang prinsip gerakannya berpusat pada gerak spesifik memegang raket, posisi
berdiri/stance, gerakan kaki/footwork, pukulan forehand, dan pukulan backhand
permainan bulu tangkis.
Tujuan dari aktivitas pembelajaran gerak spesifik memegang raket, posisi
berdiri/stance, gerakan kaki/footwork, pukulan forehand, dan pukulan backhand
permainan bulu tangkis adalah untuk meningkatkan kemampuan gerak spesifik
memegang raket, posisi berdiri/stance, gerakan kaki/footwork, pukulan forehand,
dan pukulan backhand permainan bulu tangkis.
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan gerak
spesifik permainan bulu tangkis akan membantu peserta didik untuk melakukan
permainan bulu tangkis dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan demikian
aktivitas jasmani yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang pada
peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai aktivitas
pembelajaran gerak spesifik memegang raket, posisi berdiri/stance, gerakan
kaki/footwork, pukulan forehand, dan pukulan backhand permainan bulu
tangkis?
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
a) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di
lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta
didik.
b) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan
peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
Aktivitas 2
Gambar 2.30 Aktivitas pembelajaran gerak spesifik pukulan lob atau clear
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik memegang raket, posisi berdiri/stance, gerakan kaki/footwork, pukulan
forehand, dan pukulan backhand permainan bulu tangkis, sesuai potensi dan
kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik memegang raket,
posisi berdiri/stance, gerakan kaki/footwork, dan pukulan permainan bulu
tangkis, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan,
kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik memegang raket, posisi
berdiri/stance, gerakan kaki/footwork, dan pukulan permainan bulu
tangkis. Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan hasil capaian
belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Aktivitas 1
Catatan:
• Setelah melakukan bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak spesifik
pukulan forehand permainan bulu tangkis, peserta didik diminta untuk
menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
gerak spesifik pukulan forehand permainan bulu tangkis. Kemudian
peserta didik diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang
diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Aktivitas 1
Catatan:
• Setelah melakukan bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak spesifik
pukulan backhand permainan bulu tangkis, peserta didik diminta untuk
menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
gerak spesifik pukulan forehand dan backhand permainan bulu tangkis.
Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar
yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik permainan
bola basket.
G. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran gerak spesifik permainan bola basket.
2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Berdiri dengan kaki berjajar, dalam posisi terbuka lebih lebar sedikit dari bahu.
Lutut menekuk dan berat badan berada pada bagian telapak kaki sebelah muka,
dekat pangkal ibu jari. Raket dipegang mengarah ke atas dan kepala raket sedikit
4) Pukulan yang diayun dari belakang badan kita dengan arah depan raket dan
telapak tangan kita menghadap bola. Pernyataan tersebut merupakan pengertian
pukulan . . . .
a. pukulan servis
b. pukulan drive
c. pukulan forehand
d. pukulan backhand
3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas gerak spesifik pukulan forehand dan backhand permainan bulu
tangkis.
a) Butir Tes
Lakukan aktivitas gerak spesifik pukulan forehand dan backhand permainan bulu
tangkis. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesesuaian melakukan gerakan
(penilaian proses) meliputi: sikap awal, pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.
b) Petunjuk Asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir
d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.
Pelaksanaan
Nama Peserta Sikap Awal Sikap Akhir Skor
No Gerakan
Didik Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Gerak permainan
Keterampilan Kesempatan didapat dimodifikasi dilakukan
dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......
4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
H. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
A. Tujuan Pembelajaran
B. Deskripsi Materi
Pada unit pembelajaran 3 ini peserta didik dapat menganalisis fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan gerak spesifik melempar, menangkap,
memukul bola, dan berlari menuju tiang hinggap permainan kasti. Kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas
C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini menganalisis dan
mempraktikkan gerak spesifik melempar, menangkap, memukul bola, dan berlari
menuju tiang hinggap permainan kasti yang prinsip gerakannya berpusat pada
gerak spesifik melempar, menangkap, memukul bola, dan berlari menuju tiang
hinggap permainan kasti.
Tujuan dari aktivitas pembelajaran gerak spesifik melempar, menangkap,
memukul bola, dan berlari menuju tiang hinggap permainan kasti adalah untuk
meningkatkan kemampuan gerak spesifik melempar, menangkap, memukul bola,
dan berlari menuju tiang hinggap permainan kasti.
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan gerak
spesifik permainan kasti akan membantu peserta didik untuk melakukan
permainan kasti dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan demikian
aktivitas jasmani yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang pada
peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
Aktivitas 1
Melempar bola adalah tugas dari Pitcher (pelempar). Pemain ini berdiri disekitar
lingkaran daerah pitcher sampai daerah dekat home plate. Tugas pitcher antara lain
melempar bola kepada pemukul (batter) dengan baik, menjaga tiang hinggap
pertama ketika pemain first baseman memungut bola, dan membantu pemain di
belakang tiang hinggap.
Seorang pelempar harus menguasai gerak spesifik lemparan dengan cara
yang berbeda. Setiap lemparan memiliki efek yang berbeda. Ada lemparan bola
yang melesat cepat, ada lemparan bawah yang lambat, ada pula lemparan
melintir. Upayakan lemparan supaya susah ditebak oleh lawan. Langkah-langkah
melempar bola kasti yang benar:
(1) Posisi berdiri menghadap catcher (penangkap). Pegang bola dibalik paha dan
sembunyikan dari pandangan batter Penyerang/Pemukul.
(2) Ayunkan lengan ke belakang lalu ke depan dengan ayunan yang stabil.
(3) Putarlah kaki kanan dan badan (pivot) hingga mengarah ke base ketiga.
(4) Pada waktu lengan dibelakang, sepakan kaki kiri ke atas. Kemudian,
langkahkan kaki kiri lurus ke depan.
(5) Ayunkan lengan dan lemparkan bola ke depan dengan sepenuh tenaga. Pada
saat bersamaan, ayunkan kaki kanan ke belakang.
Gambar 3.9 Aktivitas pembelajaran gerak spesifik melempar bola bagi pelambung
Menangkap adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pemain untuk dapat
menguasai bola dengan tangan yang mengenakan glove, dan hasil pukulan
ataupun lemparan teman. Pembelajaran menangkap bola harus dimiliki dan
dilatih oleh pemain agar dapat bermain kasti dengan baik.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak spesifik menangkap bola
permainan kasti, antara lain sebagai berikut:
Variasi atau kombinasi merupakan gabungan beberapa hal gerak spesifik yang
dilakukan dalam satu rangkaian gerakan, dengan tujuan agar anak didik dapat
memperkirakan efek dari pukulan, mengetahui yang harus dilakukan untuk
mencetak angka, dan membuat tempo permainan.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak spesifik menangkap bola
permainan kasti, antara lain sebagai berikut:
(1) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik melempar dan menangkap bola di tempat
secara individu
Cara melakukannya:
(a) Bola dilambungkan dari arahkan bola dengan lemparan dari bawah ke atas.
(b) Pandangan ditujukan pada arah lambungan bola ke atas.
(c) Sikap badan sedikit ke depan.
(d) Ayunkan bola dari belakang bawah menuju ke depan atas hingga bola lepas
dan melambung ke atas.
(e) Setelah itu bola ditangkap dengan dua tangan.
(f) Pembelajaran lempar tangkap bola di tempat dan dilanjutkan sambil
bergerak maju dengan bola dilambungkan sendiri.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(h) Peserta didik diminta
untuk melakukan
gerakan ini berulang-
ulang selama 3 – 5
menit dan menghitung
berapa banyak bola
yang dilempar dan
ditangkap.
(3) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik melempar dan menangkap bola di tempat
secara berpasangan dengan berbagai lemparan
Cara melakukannya:
(a) Saling berhadapan dengan jarak 6 – 7 meter.
(b) Bola dilemparkan secara bergantian dengan lemparan ayunan atas, ayunan
samping, dan bawah.
(c) Menangkap dengan gerakan menangkap bola lurus serta bola guling tanah,
dilakukan ditempat dilanjutkan dengan gerak maju mundur jalan atau lari
jogging secara berpasangan.
(d) Pandangan ditujukan pada arah lemparan bola.
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik melempar dan menangkap bola permainan kasti, sesuai potensi dan
kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik melempar dan
menangkap bola permainan kasti, peserta didik diminta untuk menuliskan
kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik
melempar dan menangkap bola permainan kasti. Kemudian peserta didik
diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam
buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Aktivitas 1
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik memukul bola dengan pemukul permainan kasti, sesuai potensi dan
kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik memukul bola
dengan pemukul permainan kasti, peserta didik diminta untuk
menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik
memukul bola dengan pemukul permainan kasti. Kemudian peserta didik
diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam
buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Aktivitas 1
c. Kegiatan Alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran bermain
kasti menggunakan peraturan dimodifikasi, sesuai potensi dan kreativitas yang
dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik permainan
bola basket.
G. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran gerak spesifik permainan bola basket.
2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Agar bisa bermain kasti dengan baik, seorang pemain dituntut harus memiliki
beberapa kemampuan gerak spesifik permainan kasti, seperti: memukul,
melempar, dan menangkap bola serta kemampuan . . . .
a. berlari
b. berjalan
c. menggapai tiang hinggap
d. mematikan pergerakan lawan
3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas gerak spesifik melempar dan menangkap bola kasti.
a) Butir Tes
Lakukan aktivitas gerak spesifik melempar dan menangkap bola kasti. Unsur-
unsur yang dinilai adalah kesesuaian melakukan gerakan (penilaian proses)
meliputi: sikap awal, pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.
b) Petunjuk Asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
(1) Isikan identitas peserta didik.
(2) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak,
sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
c) Rubrik Asesmen Keterampilan Gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar asesmen).
Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir
d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.
Pelaksanaan
Nama Peserta Sikap Awal Sikap Akhir Skor
No Gerakan
Didik Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Gerak permainan
Keterampilan Kesempatan didapat dimodifikasi dilakukan
dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......
4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
H. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
A. Tujuan Pembelajaran
B. Deskripsi Materi
Pada unit pembelajaran 4 ini peserta didik dapat menganalisis fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan gerak spesifik kuda-kuda, pola langkah,
pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat.
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas
C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini menganalisis dan
mempraktikkan gerak spesifik kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan,
tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat yang prinsip gerakannya
berpusat pada gerak spesifik kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan,
tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat.
Tujuan dari aktivitas pembelajaran gerak spesifik kuda-kuda, pola langkah,
pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat adalah
untuk meningkatkan kemampuan gerak spesifik kuda-kuda, pola langkah,
pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat.
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan gerak
spesifik beladiri pencak silat akan membantu peserta didik untuk melakukan
beladiri pencak silat dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan demikian
aktivitas jasmani yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang pada
peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai aktivitas
pembelajaran gerak spesifik kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan,
tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat?
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
Aktivitas 1
Dalam pencak silat dikenal adanya sikap kuda-kuda. Fungsi dari kuda-kuda
dalam pencak silat diantaranya adalah untuk memperkokoh atau memper-
kuat posisi berdiri kaki di saat melakukan penyerangan maupun tangkisan
terhadap lawan.
Merupakan posisi kaki sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan
gerakan bela serang, terdiri dari: kuda-kuda depan, kuda-kuda belakang, kuda-
kuda tengah, kuda-kuda samping, dan kuda-kuda silang: silang depan, dan
silang belakang.
(5) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik sikap salam dan sikap berdoa
Cara melakukannya:
Gambar 4.5 Aktivitas pembelajaran sikap bersyukur, berdoa atau memusatkan diri
Aktivitas 2
Aktivitas 4
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik kuda-kuda, pola langkah, pukulan, dan tangkisan beladiri pencak silat,
sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik kuda-kuda, pola
langkah, pukulan, dan tangkisan beladiri pencak silat, peserta didik
diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan
bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas
pembelajaran gerak spesifik kuda-kuda, pola langkah, pukulan, dan
tangkisan beladiri pencak silat. Kemudian peserta didik diminta untuk
melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.
Aktivitas 1
Aktivitas 2
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik tendangan dan elakan, sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik tendangan dan
elakan beladiri pencak silat, peserta didik diminta untuk menuliskan
kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik
tendangan dan elakan beladiri pencak silat. Kemudian peserta didik
diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam
buku catatan atau buku tugas kepada guru.
3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik permainan
bola basket.
2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Sistem sikap dan gerak terencana, terkoordinasi, terarah, terorganisasi dan
terkendali yang bermoral dan beretika, yaitu memiliki ukuran tentang baik dan
buruk yang dapat digunakan untuk pembelaan diri serta kegiatan seni dan
olahraga disebut sebagai . . . .
a. pencak silat
b. pembelaan diri
c. unsur beladiri
d. hakikat beladiri
2) Gerak pencak silat yang baik selalu berupaya agar lawan selalu berada dalam
posisi kedudukan yang tidak baik. Misalnya dengan sikap dan gerak tipu
menghilangkan keseimbangan lawan, sapuan kaki, ungkitan terhadap lawan dan
sebagainya. Hal-hal yang harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh sebagai
dasar pencak silat adalah . . . . .
a. sikap kuda-kuda
b. sikap dan gerak
c. pola gerak
d. pola langkah
3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas gerak beladiri pencak silat.
Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.
Pelaksanaan
Nama Peserta Sikap Awal Sikap Akhir Skor
No Gerakan
Didik Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)
4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
A. Tujuan Pembelajaran
B. Deskripsi Materi
Pada unit pembelajaran 5 ini peserta didik dapat menganalisis fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan gerak spesifik start, gerakan jalan cepat,
dan memasuki garis finis jalan cepat. Kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas
C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini menganalisis dan
mempraktikkan gerak spesifik start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis
jalan cepat yang prinsip gerakannya berpusat pada gerak spesifik start, gerakan
jalan cepat, dan memasuki garis finis jalan cepat.
Tujuan dari aktivitas pembelajaran gerak spesifik start, gerakan jalan cepat,
dan memasuki garis finis jalan cepat adalah untuk meningkatkan kemampuan
gerak spesifik start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis jalan cepat.
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan gerak
spesifik jalan cepat akan membantu peserta didik untuk melakukan aktivitas jalan
cepat dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan demikian aktivitas jasmani
yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang pada peningkatan kebugaran
jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai aktivitas
pembelajaran gerak spesifik start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis
finis jalan cepat?
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
Aktivitas 1
(2) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak langkah kaki dan ayunan lengan jalan
cepat
Cara melakukannya:
(a) Pada saat melangkah, kaki yang satunya harus selalu kontak dengan tanah
dan kaki harus selalu lurus sebelum kaki yang satunya melangkah dan
mendarat di tanah.
(b) Bersamaan dengan menganggat paha tangan diayunkan ke depan seperti
orang berjalan pada umumnya akan tetapi tangan diayunkan ke atas seperti
posisi ketika berlari.
(3) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik memasuki garis finish jalan cepat
Cara melakukannya:
Tidak ada teknik khusus untuk finish ini. Umumnya jalan terus hingga melewati
garis finish, baru dikendorkan keceppatan jalannya setelah melewati jarak lima
meter.
Aktivitas 2
(1) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik fase tumpuan dua kaki jalan cepat
Cara melakukannya:
(a) Fase gerakan tumpuan dua kaki ini terjadi sangat singkat.
(b) Pada saat kedua kaki menyentuh tanah, pada saat itu pula berakhir
dorongan yang diikuti oleh gerakan tarikan.
(c) Tarikan ini lebih lama dan menyebabkan gerakan berlawanan antara bahu
dan pinggul.
(d) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali dengan
menempuh jarak 30 –50
meter.
Gambar 5.4 Aktivitas pembelajaran fase tumpuan dua
kaki jalan cepat
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik start, teknik jalan cepat, dan teknik melewati garis finish, sesuai potensi
dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
(3) Aktivitas pembelajaran gerak lomba jalan cepat mengambil bola dilakukan
berpasangan dan berhadapan
Cara melakukannya:
(a) Aktivitas pembelajaran diawali dengan diletakkan bola pada garis tengah
lapangan basket/voli atau halaman sekolah.
(b) Peserta didik berdiri dan melakukan gerakan start berdiri pada garis start,
menghadap arah bola.
(c) Selanjutnya setelah ada aba-aba ”ya”, lakukan jalan cepat ke arah bola dan
mengambilnya.
(d) Peserta didik yang lebih awal menyentuh bola dinyatakan sebagai
pemenang.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(4) Aktivitas pembelajaran gerak gerakan jalan cepat dengan langkah kaki lebar,
mengikuti garis pada lintasan
Cara melakukannya:
(a) Aktivitas pembelajaran dilakukan secara perorangan atau berkelompok.
(b) Pembelajaran dilakukan menggunakan gerakan jalan cepat dengan langkah
mengikuti garis pada lintasan.
(c) Badan dicondongkan ke depan dan pandangan lurus ke depan.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali secara berkelompok.
(6) Aktivitas pembelajaran gerak gerakan jalan cepat berkelompok 4 - 7 orang dalam
satu formasi berbanjar
Cara melakukannya:
(a) Aktivitas pembelajaran dilakukan secara berkelompok.
(b) Peserta didik yang paling depan memberikan aba-aba "ya".
(c) Peserta didik yang berada di belakang berjalan ke depan melewati samping
formasi barisan dengan gerakan jalan cepat, dan seterusnya.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali secara berkelompok.
(7) Aktivitas pembelajaran gerak gerakan jalan cepat berkelompok 4 - 7 orang dalam
satu formasi berbanjar menggunakan tongkat estafet
Cara melakukannya:
(a) Aktivitas pembelajaran diawali dengan salah seorang peserta didik
mengoper tongkat ke belakang dengan cara dijulurkan ke belakang.
(b) Kemudian peserta didik yang berada di belakang mengambilnya, dan yang
terakhir menerima tongkat berlari ke barisan depan sambil membawa
tongkat, dan kembali memberikan pada yang di belakangnya.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali secara berkelompok.
(3) Aktivitas pembelajaran lomba jalan cepat menempuh jarak 1.000 meter
Cara melakukannya:
(a) Start
Cara melakukannya:
• Start perlombaan jalan cepat dilakukan dengan start berdiri.
• Start pada jalan cepat ini kurang berpengaruh terhadap hasil
perlombaan maka tidak ada teknik khusus yang harus dipelajari atau
dilatih.
• Sikap start pada umumnya adalah sebagai berikut.
o Pada aba “bersedia”, peserta didik menepatkan kaki kiri di
belakang garis start, kaki kanan di belakang kaki kiri, badan agak
condong ke depan, tangan bergantung kendor.
o Pada “bunyi pistol” atau aba “Ya!”, segera langkahkan kaki kanan
ke muka, dan terus jalan.
(b) Langkah
Cara melakukannya:
• Dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke muka, lutut
terlipat, tungkai badan bergantung ke muka, karena ayunan paha ke
muka tungkai bawah ikut terayun ke muka, lutut menjadi lurus,
kemudian menapak ke tumit terlebih dahulu menyentuh tanah.
• Bersamaan dengan ayunan kaki tersebut kaki tumpu menolak dengan
mengangkat tumit selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah
berganti menjadi kaki ayun.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak
spesifik jalan cepat, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-
kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya
dalam melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak
spesifik jalan cepat. Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan
hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas
kepada guru.
3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik permainan
bola basket.
F. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran gerak spesifik permainan bola basket.
2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Perbedaan antara jalan dengan lari terletak pada . . . .
a. kecondongan badan
b. cara kaki menapak
c. panjang langkah
d. memasuki garis finish
3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas gerak spesifik jalan cepat.
a) Butir tes
Lakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik start, langkah kaki, ayunan lengan,
dan memasuki garis finis jalan cepat. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesesuaian
melakukan gerakan (penilaian proses) meliputi: sikap awal, pelaksanan gerakan,
dan sikap akhir.
b) Petunjuk asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
(1) Isikan identitas peserta didik.
(2) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak,
sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
c) Rubrik asesmen keterampilan gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar asesmen).
Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)
4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
A. Tujuan Pembelajaran
B. Deskripsi Materi
Pada unit pembelajaran 4 ini peserta didik dapat menganalisis fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan gerak spesifik start, posisi kaki, posisi
lengan, kemiringan tubuh, finis lari jarak pendek. Kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menganalisis materi aktivitas
pembelajaran gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh,
finis lari jarak pendek, guru menutup pelajaran dengan pendinginan, dan
menyampaikan simpulan serta berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, pembelajaran
dapat dilakukan dengan perlombaan lari jarak pendek dengan menggunakan
peraturan yang dimodifikasi dengan menekankan pada nilai-nilai mandiri dan
gotong royong.
Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas pembelajaran gerak
spesifik start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, finis lari jarak pendek
dapat dilakukan dengan memodifikasi gerakan.
C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini menganalisis dan
mempraktikkan gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh,
finis lari jarak pendek yang prinsip gerakannya berpusat pada gerak spesifik start,
posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, finis lari jarak pendek.
Tujuan dari aktivitas pembelajaran gerak spesifik start, posisi kaki, posisi
lengan, kemiringan tubuh, finis lari jarak pendek adalah untuk meningkatkan
kemampuan gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh,
finis lari jarak pendek.
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan gerak
spesifik lari jarak pendek akan membantu peserta didik untuk melakukan
gerakan lari jarak pendek dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan
demikian aktivitas jasmani yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang
pada peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai aktivitas
pembelajaran gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan
tubuh, finis lari jarak pendek?
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
Aktivitas 1
Tahap-tahap aktivitas pembelajaran gerak spesifik start lari jarak pendek antara
lain sebagai berikut:
(c) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik gerakan lari dengan langkah lebar
Cara melakukannya:
• Gerak lari dengan langkah lebar dan mengangkat paha tinggi serta
pendaratan kaki menggunakan ujung telapak kaki.
• Pembelajaran ini dilakukan secara perorangan, berpasangan atau
beregu.
• Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sebanyak
3 – 5 kali dan menempuh jarak 20 –
30 meter.
(3) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik memasuki garis finish lari jarak pendek
Setelah menempuh jarak 50 m dengan kecepatan maksimal, gerakan selanjutnya
memasuki garis finish. Keterampilan gerak memasuki garis finish adalah sebagai
berikut:
(a) Berlari secepat mungkin, jika perlu ditingkatkan kecepatannya seakan-akan
garis finish masih 10 m dibelakang garis sesungguhnya.
(b) Setelah sampai ± satu meter di depan garis finish merebahkan badan ke
depan tanpa mengurangi kecepatannya.
Gambar 5.24 Aktivitas pembelajaran gerak spesifik memasuki garis finish lari
jarak pendek
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik lari jarak pendek, sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik lari jarak pendek,
peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-
kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan
aktivitas pembelajaran gerak spesifik lari jarak pendek. Kemudian peserta
didik diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh
dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Aktivitas 1
(1) Aktivitas pembelajaran berlari jogging dengan mengangkat paha tinggi dan
pendaratan kaki menggunakan ujung telapak kaki
Cara melakukannya:
(10) Aktivitas pembelajaran keterampilan gerak lomba lari cepat beregu dengan
"Shutle Run
Cara melakukannya:
(a) Pelari pertama berusaha meletakkan benda pada 2 buah lingkaran yang
dipasang di garis lurus.
(b) Setelah selesai kembali pada garis start.
(c) Pelari kedua berusaha mengambil benda pada 2 buah lingkaran dan
kembali pada garis start dengan membawa benda tersebut dan
diberikan pada temannya.
(d) Lakukan gerakan berikutnya seperti pelari pertama dan kedua.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok dan menempuh jarak 20 – 30 meter.
Aktivitas 2
(1) Aktivitas pembelajaran lari dengan berlari jogging dengan mengangkat paha
tinggi dan pendaratan kaki menggunakan ujung telapak kaki
Cara melakukannya:
(a) Dilakukan perorangan atau kelompok.
(b) Lakukan gerakan ini sambil lari pelan/jogging dan saat ada aba-aba
“hop”, angkat salah satu kaki ke depan atas, hingga kaki yang satunya
terkedang lurus, sejauh ± 10-15 m, lakukan bergantian kanan dan kiri.
(c) Badan tegag dan pandangan lurus ke depan.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok dan menempuh jarak 20 – 30 meter.
(2) Aktivitas pembelajaran lari cepat dengan langkah kaki lebar, mengikuti garis
pada lintasan
Cara melakukannya:
(a) Dilakukan perorangan atau kelompok.
(b) Lakukan gerakan lari dengan dengan langkah mengikuti garis pada
lintasan.
(c) Badan condong ke depan dan pandangan lurus ke depan.
(3) Aktivitas pembelajaran lari cepat untuk menangkap bola yang dilambung
Cara melakukannya:
(a) Dilakukan berkelompok.
(b) Lakukan gerakan lari cepat setelah bola dilambungkan ke depan ke atas
oleh pelambung bersamaan aba-aba “hop”.
(c) Tangkap bola sebelum jatuh ke lantai, lakukan bergantian yang
melambung bola dan yang lari menangkap bola.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok dan menempuh jarak 20 – 30 meter.
(5) Aktivitas pembelajaran merebahkan badan diawali gerak dengan lari cepat
Cara melakukannya:
(a) Lakukan lari cepat menempuh jarak ± 20 m, dilakukan perorang atau
kelompok.
(b) Saat mencapi garis finish rebahkan badan ke depan bersamaan kedua
lengan diayun ke belakang berat badan dibawa ke depan dan salah satu
kaki dilangkahkan ke depan.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 3 – 5 kali
secara berkelompok dan menempuh jarak 20 – 30 meter.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak
spesifik lari jarak pendek, peserta didik diminta untuk menuliskan
kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan
kombinasi gerak spesifik lari jarak pendek. Kemudian peserta didik
diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam
buku catatan atau buku tugas kepada guru.
3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik permainan
bola basket.
F. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran gerak spesifik permainan bola basket.
2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Di bawah ini merupakan gerakan-gerakan yang sering dilakukan seorang pelari
jarak pendek dalam perlombaan lari jarak pendek antara lain:
a) mencuri start
b) kecondongan badan terlalu ke depan
2) Letakkan tangan lebih lebar sedikit dari lebar bahu, jari-jari dan ibu jari
membentuk huruf V terbalik. Gerakan ini merupakan start jongkok aba-aba . . . .
a. persiapan awal
b. bersedia
c. siaap
d. ya
3) Angkat panggul ke arah depan atas dengan tenang sampai sedikit lebih tinggi
dari bahu, jadi garis punggung sedikit menurun ke depan. Gerakan ini
merupakan start jongkok aba-aba . . . .
a. persiapan awal
b. bersedia
c. siaap
d. ya
3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Produk
1) Tes kinerja aktivitas gerak spesifik lari jarak pendek.
a) Butir tes
Lakukan aktivitas gerak spesifik lari jarak pendek menempuh jarak 100 meter.
Unsur-unsur yang dinilai adalah kesesuaian melakukan gerakan (penilaian
proses) meliputi: sikap awal, pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.
b) Petunjuk asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
(1) Isikan identitas peserta didik.
(2) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak,
sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
c) Rubrik asesmen keterampilan gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar asesmen).
Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.
Pelaksanaan Sikap
Nama Peserta Sikap Awal
No Gerakan Akhir Skor Akhir
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst
2) Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Gerak Spesifik Lari
Jarak Pendek Secara Terpisah untuk Seluruh Peserta Didik).
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Rangkaian gerakan dilakukan
Kesempatan didapat
Keterampilan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......
4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
G. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
A. Tujuan Pembelajaran
B. Deskripsi Materi
Pada unit pembelajaran 5 ini peserta didik dapat menganalisis fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan gerak spesifik awalan, tolakan, sikap
badan di udara, dan sikap mendarat lompat jauh. Kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas
pembelajaran gerak spesifik awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap
mendarat lompat jauh, guru menutup pelajaran dengan pendinginan, dan
menyampaikan simpulan serta berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, pembelajaran
dapat dilakukan dengan perlombaan lompat jauh dengan menggunakan
peraturan yang dimodifikasi dengan menekankan pada nilai-nilai mandiri dan
gotong royong.
Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas pembelajaran gerak
spesifik awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat lompat jauh
dapat dilakukan dengan memodifikasi gerakan.
C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini menganalisis dan
mempraktikkan gerak spesifik awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap
mendarat lompat jauh yang prinsip gerakannya berpusat pada gerak spesifik
awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat lompat jauh.
Tujuan dari aktivitas pembelajaran gerak spesifik awalan, tolakan, sikap
badan di udara, dan sikap mendarat lompat jauh adalah untuk meningkatkan
kemampuan gerak spesifik awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap
mendarat lompat jauh.
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan gerak
spesifik lompat jauh akan membantu peserta didik untuk melakukan lompat jauh
dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan demikian aktivitas jasmani yang
dilakukan dengan baik dapat menyumbang pada peningkatan kebugaran jasmani
peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai aktivitas
pembelajaran gerak spesifik awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan
sikap mendarat lompat jauh?
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
Aktivitas 1
(1) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik start awalan atau ancang-ancang (approach-
run)
Awalan atau ancang-ancang adalah gerakan permulaan dalam bentuk lari untuk
mendapatkan kecepatan pada waktu akan melakukan tolakan (lompatan). Guna
awalan adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya sebelum
mencapai balok tolakan.
Cara melakukannya:
(a) Tergantung tingkat prestasi, lari ancang-ancang beragam antara 10 sampai 20
langkah.
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat lompat jauh,
sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik awalan, tolakan,
sikap badan di udara, dan sikap mendarat lompat jauh, peserta didik
diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan
bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas
pembelajaran gerak spesifik lompat jauh. Kemudian peserta didik
melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.
Aktivitas 1
Gambar 5.51 Aktivitas pembelajaran awalan dan menolak melalui atas boxs
Gambar 5.52 Aktivitas pembelajaran gerakan langkah dan menolak melawati tali
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
kombinasi gerak spesifik lompat jauh, sesuai potensi dan kreativitas yang
dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran kombinasi gerak spesifik lompat
jauh, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan,
kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam
melakukan aktivitas pembelajaran kombinasi gerak spesifik lompat jauh.
Kemudian peserta didik dminta untuk melaporkan hasil capaian belajar
yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik permainan
bola basket.
2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Di bawah ini merupakan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan seorang
pelompat jauh dalam perlombaan lompat jauh antara lain:
a) Menolak dengan kedua kaki
b) Kecondongan badan terlalu ke depan
c) Pelompat melebihi waktu giliran lompatan
d) Pada saat bertumpu kaki melebihi papan tumpuan
e) Langkah terlalu panjang
3) Kecepatan yang diperoleh dari hasil awalan berguna untuk membantu kekuatan
pada waktu melakukan . . . .
a. tolakan ke depan
b. tolakan ke atas
c. tolakan yang maksimal
d. tolakan ke atas-depan
3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas gerak spesifik lompat jauh.
a) Butir tes
Lakukan aktivitas gerak spesifik awalan, tolakan/tumpuan, melayang di udara,
dan mendarat lompat jauh. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesesuaian
melakukan gerakan (penilaian proses) meliputi: sikap awal, pelaksanan gerakan,
dan sikap akhir.
b) Petunjuk asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
a) Isikan identitas peserta didik.
b) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak,
sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.
Pelaksanaan Sikap
Nama Peserta Sikap Awal
No Gerakan Akhir Skor Akhir
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Rangkaian gerakan dilakukan
Kesempatan didapat
Keterampilan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......
4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
G. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
A. Tujuan Pembelajaran
B. Deskripsi Materi
Pada unit pembelajaran 4 ini peserta didik dapat menganalisis fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan gerak spesifik cara pegang peluru,
awalan tolakan, menolak peluru, dan gerak ikutan tolak peluru. Kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas
pembelajaran gerak spesifik cara pegang peluru, awalan tolakan, menolak peluru,
dan gerak ikutan tolak peluru, guru menutup pelajaran dengan pendinginan, dan
menyampaikan simpulan serta berdoa.
Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya, pembelajaran
dapat dilakukan dengan perlombaan tolak peluru dengan menggunakan
peraturan yang dimodifikasi dengan menekankan pada nilai-nilai mandiri dan
gotong royong.
Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas pembelajaran gerak
spesifik cara pegang peluru, awalan tolakan, menolak peluru, dan gerak ikutan
tolak peluru dapat dilakukan dengan memodifikasi gerakan.
C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini menganalisis dan
mempraktikkan gerak spesifik tolak peluru akan membantu peserta didik untuk
melakukan tolak peluru yang prinsip gerakannya berpusat pada gerak spesifik
tolak peluru akan membantu peserta didik untuk melakukan tolak peluru.
Tujuan dari aktivitas pembelajaran gerak spesifik tolak peluru akan
membantu peserta didik untuk melakukan tolak peluru adalah untuk
meningkatkan kemampuan gerak spesifik tolak peluru akan membantu peserta
didik untuk melakukan tolak peluru.
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan gerak
spesifik tolak peluru akan membantu peserta didik untuk melakukan tolak peluru
dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan demikian aktivitas jasmani yang
dilakukan dengan baik dapat menyumbang pada peningkatan kebugaran jasmani
peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai aktivitas
pembelajaran gerak spesifik cara pegang peluru, awalan tolakan, menolak
peluru, dan gerak ikutan tolak peluru?
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
Aktivitas 1
(f) Setelah peluru tersebut dapat dipegang dengan baik, kemudian letakkan
pada bahu dan menempel (melekat) dileher. Siku diangkat ke samping
sedikit agak serong ke depan.
(g) Pada waktu memegang dan meletakkan peluru pada bahu, usahakan agar
keadaan seluruh badan dan tangan jangan sampai kaku. Akan tetapi harus
dalam keadaan lemas (rileks). Tangan dan lengan yang lain membantu
menjaga keseimbangan.
(h) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(i) Peserta didik diminta
untuk melakukan gerakan
ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana
yang mudah dilakukan.
Gambar 5.57 Aktivitas pembelajaran gerak spesifik
menempatkan peluru
(2) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik sikap badan saat akan menolak
Cara melakukannya:
(a) Berdiri tegak menyamping kearah tolakan, kedua kaki dibuka lebar
(kangkang).
(b) Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan
sedikit agak serong ke samping kanan.
(c) Berat badan berada pada kaki kanan, badan agak condong ke samping
kanan. Tangan kanan memegang peluru pada bahu (pundak), tangan kiri
dengan sikut dibengkokkan berada di depan sedikit agak serong ke atas
lemas.
Gambar 5.58 Aktivitas pembelajaran gerak spesifik sikap badan saat akan
menolak
(4) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik sikap badan setelah menolakkan peluru
Cara melakukannya:
(a) Setelah peluru yang ditolakkan atau didorong tersebut lepas dari tangan,
secepatnya kaki yang dipergunakan untuk menolak itu diturunkan atau
mendarat (kaki kanan) kira-kira menempati tempat bekas kaki kiri (kaki
depan), dengan lutut agak dibengkokkan.
(b) Kaki kiri (kaki depan) diangkat kebelakang lurus dan lemas untuk
membantu menjaga keseimbangan.
(c) Badan condong ke depan, dagu diangkat, badan agak miring kesamping kiri,
pandangan kearah jatuhnya peluru.
(d) Tangan kanan dengan sikut agak dibengkokkan berada di depan sedikit
agak di bawah badan, tangan/lengan kiri lemas lurus kebelakang untuk
membantu menjaga keseimbangan.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik memegang peluru, awalan tolakan, menolak peluru, dan gerak ikutan
tolak peluru, sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik memegang
peluru, awalan tolakan, menolak peluru, dan gerak ikutan tolak peluru,
peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-
kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan
aktivitas pembelajaran gerak spesifik tolak peluru. Kemudian peserta
didik dimnta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh
dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Aktivitas 1
(4) Aktivitas pembelajaran menolak bola basket dari sikap membelakangi arah
tolakan
Cara melakukannya:
(a) Lakukan sikap berdiri membelakangi arah tolakan.
(b) Rendahkan lutut kanan dan kaki kiri dijulurkan kebelakang.
(c) Putar badan kearah kiri ± 180◦ dan tolakan bola ke depan atas.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang 3 – 5 kali
tolakan.
(5) Aktivitas pembelajaran menolak bola basket dari gerak meluncur ke belakang
Cara melakukannya:
(a) Lakukan sikap berdiri membelakangi arah tolakan.
(b) Rendahkan lutut kaki kanan dan badan membungkuk ke depan, sedangkan
kaki kiri di belakang badan.
(c) Luncurkan kaki kiri ke belakang lurus bersamaan dengan kaki kanan
bergerak mundur.
(d) Pada saat kaki kiri mendarat pada tanah, putar badan kearah ± 180◦ dan
tolakan bola basket ke depan atas.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang 3 – 5 kali
tolakan.
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran tahapan-
tahapan gerak spesifik tolak peluru, sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran tahapan-tahapan gerak spesifik
tolak peluru, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan,
kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam
melakukan aktivitas pembelajaran tahapan-tahapan gerak spesifik tolak
peluru. Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan hasil capaian
belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik permainan
bola basket.
2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Di bawah ini merupakan gerakan yang harus dilakukan oleh penolak peluru.
1) Awalan menolak peluru
2) Menjaga keseimbangan
3) Gerakan menolak peluru
4) Gerakan melepaskan peluru
Dari pernyataan di atas, urutan gerakan yang harus dilakukan oleh penolak
peluru adalah . . . .
a. 1, 2, 3, 4
b. 1, 3, 4, 2
c. 2, 3, 4, 1
d. 3, 4, 2, 1
3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas gerak spesifik tolak peluru.
a) Butir tes
Lakukan aktivitas gerak spesifik menolak peluru. Unsur-unsur yang dinilai
adalah kesesuaian melakukan gerakan (penilaian proses) meliputi: sikap awal,
pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.
b) Petunjuk asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.
Pelaksanaan Sikap
Nama Peserta Sikap Awal
No Gerakan Akhir Skor Akhir
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Rangkaian gerakan dilakukan
Kesempatan didapat
Keterampilan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......
4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
G. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
A. Tujuan Pembelajaran
B. Deskripsi Materi
Pada unit pembelajaran 6 ini peserta didik dapat menganalisis fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan gerak dominan pada senam seperti
keseimbangan, guling depan, guling belakang, dan guling lenting. Kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas
pembelajaran gerak dominan pada senam seperti keseimbangan, guling depan,
C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini menganalisis dan
mempraktikkan gerak dominan pada senam seperti keseimbangan, guling depan,
guling belakang, dan guling lenting yang prinsip gerakannya berpusat pada
gerak dominan pada senam seperti keseimbangan, guling depan, guling
belakang, dan guling lenting.
Tujuan dari aktivitas pembelajaran gerak dominan keseimbangan, guling
depan, guling belakang, dan guling lenting senam adalah untuk meningkatkan
kemampuan gerak dominan pada senam seperti keseimbangan, guling depan,
guling belakang, dan guling lenting.
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan gerak
dominan senam akan membantu peserta didik untuk melakukan gerak dominan
senam dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan demikian aktivitas jasmani
yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang pada peningkatan kebugaran
jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai aktivitas
pembelajaran gerak dominan pada senam seperti keseimbangan, guling
depan, guling belakang, dan guling lenting?
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
a) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di
lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta
didik.
Aktivitas 1
Seimbang adalah suatu sikap yang menuntut daya keseimbangan yang besar
apakah sikap tersebut dilakukan dalam bentuk berdiri atau duduk/berjongkok.
Yang dikemukakan berikut ini adalah sikap keseimbangan ke belakang dan ke
samping, dua macam sikap keseimbangan yang lazim dipergunakan dalam
senam.
Pembelajaran keseimbangan tubuh dapat diartikan kemampuan seseorang
dalam memelihara posisi tubuh dalam keadaan statis (tidak bergerak) atau
keseimbangan dalam keadaan bergerak. Pembelajaran keseimbangan dapat
dilakukan dengan jalan mengurangi atau memperkecil bidang tumpuan.
Pembelajaran keseimbangan adalah keseimbangan baik dalam posisi berdiri,
duduk, maupun jongkok.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak dominan pada senam seperti
keseimbangan antara lain sebagai berikut:
Aktivitas 2
(1) Aktivitas pembelajaran 1 : Gerak guling ke depan (membulatkan badan dari sikap
duduk di lantai/matras)
Cara melakukannya:
(2) Aktivitas pembelajaran 2 : Gerak guling ke depan (membulatkan badan dari sikap
jongkok di lantai/matras)
Cara melakukannya:
(a) Sikap permulaan kedua kaki dan lutut rapat lalu dipeluk dan dirapatkan ke
dada.
(b) Jatuhkan badan ke belakang dengan tetap kedua kaki dipeluk dan dagu
dirapatkan ke dada.
(c) Angkat kembali badan ke depan dengan tetap memeluk kedua kaki hingga
kembali pada posisi jongkok.
(d) Pembelajaran ini dilakukan berpasangan atau kelompok.
(e) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini sesuai
dengan petunjuk dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk
melakukan gerakan ini berulang-
ulang sebanyak 3 – 5 kali.
(3) Aktivitas pembelajaran 3 : Gerak guling ke depan (membulatkan badan dari sikap
jongkok di lantai/matras)
Cara melakukannya:
(4) Aktivitas pembelajaran 4 : Gerak guling ke depan (membulatkan badan dari sikap
jongkok di lantai/matras)
Cara melakukannya:
(a) Bermain berguling berpasangan sambil berpegangan kedua pergelangan
kaki.
(b) Pembelajaran ini menekankan pada nilai-nilai pengembangan karakter:
mandiri dan gotong royong.
(c) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali.
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
dominan pada senam seperti keseimbangan, guling ke depan, dan guling ke
belakang, sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran gerak dominan pada senam
seperti guling ke depan dan guling ke belakang, peserta didik diminta
untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan
bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas
pembelajaran gerak dominan pada senam peserti keseimbangan, guling
ke depan, dan guling ke belakang. Kemudian peserta didik diminta untuk
melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.
Aktivitas 1
(2) Aktivitas pembelajaran 2 : Gerak melecutkan kedua kaki dari sikap tidur
telentang dan kedua tangan berpegangan pada pergelangan kaki teman
Cara melakukannya:
(a) Sikap permulaan tidur terlentang, badan, kaki, dan tangan lurus di samping
badan.
(b) Teman yang membantu berdiri di belakang dekat kepala yang akan di bantu.
(c) Pegang pergelangan kaki yang membantu.
(d) Angkat kedua kaki ke arah yang membantu dan lecutkan kedua kaki ke
depan atas, hingga kedua kaki mendarat pada matras dengan ujung telapak
kaki dan pinggang melenting, tahan 8 hitungan.
(e) Pembelajaran ini dilakukan berulang-ulang.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali.
(3) Aktivitas pembelajaran 3 : Gerak melecutkan kedua kaki dari sikap tidur
telentang dan kedua tangan berpegangan pada tangan tangan yang membantu
Cara melakukannya:
(a) Tidur terlentang, badan, kaki, dan tangan lurus di samping badan.
(b) Teman yang membantu berdiri di belakang dekat kepala yang akan di bantu.
(c) Pegang tangan yang membantu.
(d) Angkat kedua kaki ke arah yang membantu, dan lecutkan kedua kaki ke
depan atas, hingga kedua kaki mendarat pada matras dengan ujung telapak
kaki posisi berdiri dan pinggang melenting, tahan 8 hitungan.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali.
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
dominan pada senam seperti guling lenting, sesuai potensi dan kreativitas yang
dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran gerak dominan pada senam
seperti guling lenting, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-
kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya
dalam melakukan aktivitas pembelajaran gerak dominan pada senam
seperti guling lenting. Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan
hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas
kepada guru.
F. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran gerak spesifik permainan bola basket.
2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Gerakan mengguling atau menggelinding ke depan membulat dinamakan . . . .
a. guling ke depan
b. guling ke belakang
c. guling lenting
d. meroda
3. Asesmen Keterampilan
a. Tes kinerja aktivitas gerak dominan senam
1) Butir tes
Lakukan aktivitas gerak dominan pad senam seperti rangkaian gerakan guling ke
depan dan guling belakang. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesesuaian
melakukan gerakan (penilaian proses) meliputi: sikap awal, pelaksanan gerakan,
dan sikap akhir.
2) Petunjuk Asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan gerak yang diharapkan.
a) Isikan identitas peserta didik.
b) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak,
sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
4) Pedoman penskoran
a) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
b) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.
Pelaksanaan
Nama Peserta Sikap Awal Sikap Akhir Skor
No Gerakan
Didik Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Gerak rangkaian sederhana
Kesempatan didapat
Keterampilan dilakukan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......
4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
G. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
A. Tujuan Pembelajaran
B. Deskripsi Materi
Pada unit pembelajaran 7 ini peserta didik dapat menganalisis fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak berbentuk
rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan
musik sebagai pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak berirama.
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini menganalisis dan
mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik sebagai
pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak berirama yang prinsip
gerakannya berpusat pada variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian
langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik
sebagai pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak berirama.
Tujuan dari aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak berbentuk
rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan
musik sebagai pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak berirama
adalah untuk meningkatkan kemampuan variasi dan kombinasi gerak berbentuk
rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan
musik sebagai pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak berirama.
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan variasi
dan kombinasi aktivits gerak berirama akan membantu peserta didik untuk
melakukan aktivitas gerak berirama dengan lebih baik dan menyenangkan.
1) Membaca kembali Modul Ajar (MA) yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
2) Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan variasi dan
kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan.
3) Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
(2) Aktivitas pembelajaran gerak pola langkah rapat atau atau bijtrekpaas
Cara melakukannya:
(a) Pada gerakan langkah rapat, sikap awal berdiri tegak.
(b) Kedua tangan berada di pinggang.
(c) Pada hitungan pertama, kaki kanan langkahkan ke arah depan.
(d) Pada hitungan kedua, kaki kiri menyusul melangkah ke arah depan.
(e) Kaki kiri yang dilangkahkan ke arah depan kemudian sejajar dengan kaki
kanan.
(f) Kemudian kedua kaki dilangkahkan secara bergantian.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(h) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8 hitungan.
(7) Aktivitas pembelajaran gerak pola lompat dengan membuka dan menutup kaki
Cara melakukannya:
(a) Pada gerakan pola lompat dengan membuka dan menutup kaki, sikap awal
berdiri tegak.
(b) Posisi kedua tangan berada di pinggang.
(c) Pada hitungan pertama, bukalah kaki keduanya melebar ke arah samping.
(d) Pada hitungan kedua, tutup rapat kedua kaki secara bersamaan.
(e) Gerakan harus dilakukan secara berulang kali dan terus-menerus sesuai
dengan hitungan yang diterapkan (4 x 8 hitungan atau lebih).
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(g) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8 hitungan.
Aktivitas 2
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak pola langkah kaki
aktivitas gerak berirama, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas pembelajaran
gerak ayunan lengan aktivitas gerak berirama.
Gerak ayunan lengan merupakan salah satu bagian yang tidak kalah
pentingnya dengan langkah kaki. Gerakan ayunan lengan dalam aktivitas gerak
berirama terdiri dari ayunan satu lengan dan dua lengan. Ayunan lengan
bertujuan menyeimbangkan dan menyelaraskan badan saat bergerak.
Prinsip gerak ayunan lengan adalah mengayun-ayunkan atau menggerak-
gerakan satu atau dua lengan yang berpangkal pada sendi bahu ke depan, ke
belakang, ke samping kiri, ke samping kanan, dan memutar secara bergantian
dan terus-menerus
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak ayunan lengan antara lain
sebagai berikut:
(1) Aktivitas pembelajaran gerak ayunan satu lengan ke depan dan ke belakang
Cara melakukannya:
(a) Persiapan
Berdiri tegak melangkah ke kiri, kedua lengan lurus ke depan, dan
pandangan ke depan.
(2) Aktivitas pembelajaran gerak ayunan satu lengan dari depan ke samping
Cara melakukannya:
(a) Persiapan
Berdiri tegak, langkah ke kiri, kedua lengan lurus ke depan, dan pandangan
ke depan.
(b) Pelaksanaan gerakan
• Ayunkan tangan satu persatu ke samping.
• Saat mengayun diikuti kedua lutut mengeper.
• Gerakan dilakukan bergantian arah kiri kanan 6 x 8 hitungan dengan
irama 4/4 ketukan.
(c) Akhir gerakan
Berdiri tegak, kedua lengan lurus ke depan, dan pandangan ke depan.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8
hitungan.
(3) Aktivitas pembelajaran gerak ayunan satu lengan ke samping bersamaan dengan
memindahkan berat badan
Cara melakukannya:
(a) Persiapan
Berdiri tegak kedua kaki dibuka, kedua lengan terentang dan pandangan
ke depan.
(b) Pelaksanaan gerakan
• Mengayun kedua lengan ke arah kiri dan kanan.
• Saat mengayun diikuti kedua lutut mengeper dan berat badan
dipindahkan ke kanan dan kiri.
• Gerakan dilakukan 6 x 8 hitungan dengan irama 4/4 ketukan.
(c) Akhir gerakan
Berdiri tegak, kedua lengan terentang, dan pandangan ke depan.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8
hitungan.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran gerak pola langkah kaki
aktivitas gerak berirama, peserta didik diminta untuk menuliskan
kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran gerak pola
langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama. Kemudian
peserta didik diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang
diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Aktivitas 1
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak pola langkah kaki
dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama, dilanjutkan dengan mempelajari
aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak pola langkah kaki dan
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik aktivitas gerak
berirama.
Gerak berirama atau senam irama adalah salah satu jenis senam yang
gerakannya dilakukan dengan iringan musik. Musik yang digunakan utnuk
mengiringi gerakan senam adalah musik yang memiliki irama 4/4, 3/4, atau 2/4.
Senam irama atau gerak berirama dapat dilakukan dengan menggunakan alat
atau tanpa menggunakan alat.
Keduanya harus selaras baik gerakan tangan maupun kaki dan ayunan
lengan. Tujuan gerakan variasi dan kombinasi langkah kaki dan ayunan lengan
aktivitas gerak berirama adalah untuk mengombinasikan gerakan variasi langkah
kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama yang telah dipelajari. Rangkaian
gerakan kombinasi langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama
dapat dilakukan dengan cara: perorangan dan berpasangan.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi keterampilan
gerak langkah kaki ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan
musik dalam aktivitas gerak berirama, antara lain sebagai berikut:
(1) Aktivitas pembelajaran gerak ayunan satu lengan ke depan dan belakang
Cara melakukannya:
(2) Aktivitas pembelajaran gerak langkah biasa dengan ayunan satu lengan depan
belakang, lalu dilanjutkan dengan putaran
Cara melakukannya:
(a) Persiapan
Berdiri tegak, kedua lengan lurus ke depan, dan pandangan ke depan.
(b) Pelaksanaan gerakan
• Langkahkan kaki kanan ke depan dan tangan kiri diayun ke belakang,
lalu putar tangan kiri ke depan dan luruskan ke depan.
Gambar 7.12 Aktivitas pembelajaran gerakan langkah biasa dengan ayunan satu
lengan depan belakang, lalu dilanjutkan dengan putaran
(3) Aktivitas pembelajaran gerak langkah mundur maju, dengan ayunan dan putaran
dua lengan
Cara melakukannya:
(a) Persiapan
Berdiri tegak, kedua lengan lurus ke depan, dan pandangan ke depan.
(b) Pelaksanaan gerakan
• Ayun dan putar kedua lengan ke
• Belakang bersamaan kaki kiri bergerak mundur 2 langkah.
• Ayun dan putar kembali kedua lengan ke depan bersamaan kaki kanan
bergerak maju 2 langkah.
• Setiap gerakan diikuti gerak lutut mengeper. Lakukan 4 x 8 hitungan.
(c) Akhir gerakan
Berdiri tegak dan kedua lengan lurus ke depan.
(d) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8
hitungan.
(4) Aktivitas pembelajaran gerak langkah ke samping kiri, kanan dengan ayunan dan
putaran dua lengan
Cara melakukannya:
(a) Persiapan
Berdiri tegak menyamping arah gerakan, kedua lengan lurus kesamping
kanan, dan pandangan ke depan.
(b) Pelaksanaan gerakan
• Ayun dan putar kedua lengan ke samping kanan bersamaan kaki kiri
bergerak menyamping 2 langkah.
• Ayunkan dan putar kembali kedua lengan samping kiri bersamaan
kaki kanan bergerak menyamping 2 langkah.
• Lakukan 4 x 8 hitungan bergantian putar arah kiri dan kanan.
(c) Akhir gerakan
• Berdiri tegak menyamping arah gerakan.
• Kedua lengan lurus kesamping kanan.
• Pandangan ke depan.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan
petunjuk dari guru.
• Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sebanyak 4 x 8
hitungan.
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran variasi
dan kombinasi keterampilan gerak pola langkah kaki ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama, sesuai
potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak
pola langkah kaki ayunan lengan mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama, peserta didik
diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan
bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas
pembelajaran variasi dan kombinasi gerak pola langkah kaki ayunan
lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas
gerak berirama. Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan hasil
capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas
kepada guru.
3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik permainan
bola basket.
2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Berdiri dengan sikap tegak rileks, langkahkan kaki kiri ke depan dan kedua
lengan di samping badan, langkahkan kaki kanan ke depan dan jatuhkan pada
tumit, dan lanjutkan melangkah dengan kaki kiri secara bergantian. Gerakan
tersebut merupakan gerakan langkah . . . .
a. biasa
b. rapat
c. samping
d. ganti
2) Langkahkan kaki kanan di depan kaki kiri kemudian langkahkan kaki kiri di
depan kaki kanan dan kedua lengan di samping badan. Gerakan ini merupakan
bentuk langkah . . . .
a. biasa
b. rapat
c. depan
d. silang
3) Ketika tumit kaki kanan masih terangkat, kaki kiri menundur diikuti kaki kanan
mundur merapat. Gerakan ini merupakan bentuk langkah . . . .
a. biasa
b. rapat
c. keseimbangan
d. silang
4) Gerakan ayunan lengan dalam senam ritmik dapat dilakukan dengan berbagai
gerakan. Salah satu bentuk gerakan ayunan lengan dalam senam ritmik adalah . .
..
a. ayunan dua lengan ke belakang dan ke samping
b. ayunan dua lengan melingkar di atas kepala
5) Diawali dengan berdiri tegak, ayunkan kedua lengan ke samping kanan. Gerakan
tersebut merupakan sikap awal dari gerakan . . . .
a. ayunan satu lengan ke samping
b. ayunan dua lengan depan belakang
c. ayunan satu lengan depan belakang
d. ayunan dua lengan silang depan di depan badan
3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak rangkaian langkah
kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama
Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor
> 9 dalam 7 s.d 9 dalam 4 s.d 6 dalam < 4 dalam
keterampilan yang keterampilan yang keterampilan yang keterampilan yang
ditunjukan. ditunjukan. ditunjukan. ditunjukan.
Pelaksanaan Sikap
Nama Peserta Sikap Awal
No Gerakan Akhir Skor Akhir
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Rangkaian gerakan dilakukan
Kesempatan didapat
Keterampilan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......
G. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
A. Tujuan Pembelajaran
B. Deskripsi Materi
Pada unit pembelajaran 8 ini peserta didik dapat menganalisis fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan gerak spesifik gerakan kaki, gerakan
lengan, pengambilan napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada. Kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas
C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini menganalisis dan
mempraktikkan gerak spesifik gerakan kaki, gerakan lengan, pengambilan napas,
dan koordinasi gerakan renang gaya dada yang prinsip gerakannya berpusat
pada gerak spesifik gerakan kaki, gerakan lengan, pengambilan napas, dan
koordinasi gerakan renang gaya dada.
Tujuan dari aktivitas pembelajaran gerak spesifik gerakan kaki, gerakan
lengan, pengambilan napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada adalah
untuk meningkatkan kemampuan gerak spesifik gerakan kaki, gerakan lengan,
pengambilan napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada.
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan gerak
spesifik renang gaya dada akan membantu peserta didik untuk melakukan gerak
spesifik renang gaya dada dengan lebih baik dan menyenangkan. Dengan
demikian aktivitas jasmani yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang
pada peningkatan kebugaran jasmani peserta didik.
Pertanyaan pemantik:
• Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai aktivitas
pembelajaran gerak spesifik gerakan kaki, gerakan lengan, pengambilan
napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada?
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
Aktivitas 1
Gerakan kaki renang gaya dada saat ini cenderung membentuk gerakan kaki
dolphin (Whip kick). Dimana pada saat istirahat, yaitu: fase ketika kedua tungkai
kaki bagian bawah ditarik serentak mendekati pinggul dan kemudian setelah fase
itu dilakukan pergelangan kedua kaki diputar mengarah ke luar hingga
membentuk sudut ± 50°.
Kemudian dari posisi ini kedua kaki melakukan gerakan menginjak dan
diakhiri dengan menendang sehingga kedua kaki bertemu lurus dibelakang.
Cara melakukannya:
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik gerakan kaki
renang gaya dada, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-
kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya
dalam melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik gerakan kaki
renang gaya dada. Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan
hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas
kepada guru.
Aktivitas 2
Gambar 8.11 Aktivitas pembelajaran gerakan lengan renang gaya dada di darat
Gambar 8.12 Aktivitas pembelajaran gerakan lengan renang gaya dada di air
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik gerakan lengan renang gaya dada, sesuai potensi dan kreativitas yang
dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik gerakan lengan
renang gaya dada, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-
kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya
dalam melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik gerakan kaki dan
lengan renang gaya dada. Kemudian peserta didik diminta untuk
melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.
Aktivitas 3
Gambar 8.15 Aktivitas pembelajaran gerakan posisi tubuh renang gaya dada
Gambar 8.16 Bentuk aktivitas pembelajaran gerakan posisi tubuh (meluncur dari
pinggir kolam dangkal) renang gaya dada
Aktivitas 4
(1) Aktivitas pembelajaran gerak mengambil napas berpegang pada parit kolam
Cara melakukannya:
(a) Berdiri di pinggir kolam.
(b) Kedua lengan berpegangan pada parit kolam.
(c) Hirup udara di atas permukaan air dan direndahkan kedua lutut kaki
sehingga kepala masuk ke permukaan air lalu buang udara di dalam air
melalui mulut.
(d) Angkat kembali kepala ke atas permukaan air bersamaan kedua lutut
dinaikkan.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang sampai
merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.
(2) Aktivitas pembelajaran gerak mengambil napas kedua kaki dipegang teman
Cara melakukannya:
(a) Berdiri pada kolam dangkal.
(b) Kedua kaki dipegang teman, hingga badan terapung pada permukaan air,
lakukan gerakan tangan gaya dada.
(c) Pada saat kedua tangan melakukan putaran depan dada, dan dada terangkat
ke permukaan air, hirup udara.
(d) Pada saat kepal masuk permukaan air, kedua lengan lurus ke depan.
(e) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini sesuai dengan petunjuk
dari guru.
(f) Peserta didik diminta untuk melakukan gerakan ini berulang-ulang
sebanyak 3 – 5 kali dengan menempuh jarak 10 – 15 meter.
Catatan:
• Setelah melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik gerakan posisi
badan dan mengambil napas renang gaya dada, peserta didik diminta
untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan
bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas
pembelajaran gerak spesifik gerakan posisi badan dan mengambil napas
renang gaya dada. Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan
hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas
kepada guru.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti (70 menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
Aktivitas 5
Catatan:
• Setelah melakukan bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak spesifik
gerakan koordinasi keterampilan gerakan kaki, tangan, dan mengambil
napas renang gaya dada, peserta didik diminta untuk menuliskan
kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
gerak spesifik gerakan koordinasi kaki, tangan, dan mengambil napas
renang gaya dada. Kemudian peserta didik melaporkan hasil capaian
belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik permainan
bola basket.
H. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran gerak spesifik permainan bola basket.
2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban
paling benar.
3) Berikut ini yang tidak termasuk gerakan renang gaya dada adalah . . . .
a. gerakan kaki
b. gerakan mengapung
c. gerakan lengan
d. pengambilan nafas
5) Gerakan yang lebih dominan digunakan dalam renang gaya dada adalah . . . .
a. gerakan kaki
b. gerakan lengan
c. pengambilan nafas
d. gerakan kaki dan lengan
3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas gerak spesifik renang gaya dada
a) Butir tes
Lakukan gerak spesifik renang gaya dada. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesesuaian melakukan gerakan (penilaian proses) meliputi: sikap awal,
pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.
b) Petunjuk asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
(1) Isikan identitas peserta didik.
(2) Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak,
sesuai dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau
ditunjukkan peserta didik.
c) Rubrik asesmen keterampilan gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar asesmen).
Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.
Pelaksanaan Sikap
Nama Peserta Sikap Awal
No Gerakan Akhir Skor Akhir
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Rangkaian gerakan dilakukan
Kesempatan didapat
Keterampilan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......
4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
I. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
A. Tujuan Pembelajaran
B. Deskripsi Materi
Pada unit pembelajaran 9 ini peserta didik dapat menganalisis fakta, konsep, dan
prosedur serta mampu mempraktikkan aktivitas latihan peningkatan derajat
kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan diantaranya: daya tahan,
kekuatan, komposisi tubuh, kelenturan, dan pengukuran hasilnya. Kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti menjelaskan materi aktivitas latihan
C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini menganalisis dan
mempraktikkan aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang
terkait dengan kesehatan diantaranya: daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh,
kelenturan, dan pengukuran hasilnya yang prinsip gerakannya berpusat pada
aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan
kesehatan diantaranya: daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, kelenturan, dan
pengukuran hasilnya.
Tujuan dari aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang
terkait dengan kesehatan diantaranya: daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh,
kelenturan, dan pengukuran hasilnya adalah untuk meningkatkan kemampuan
latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan
diantaranya: daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, kelenturan, dan
pengukuran hasilnya.
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan aktivitas
latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan
dan pengukuran hasilnya akan membantu peserta didik untuk melakukan
1) Membaca kembali Modul Ajar (MA) yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
2) Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan aktivitas latihan
peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan.
3) Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
a) Lembar kerja siswa (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator
tugas gerak.
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
Aktivitas 1
Gambar 9.6 Aktivitas latihan daya tahan otot lengan dan bahu
Aktivitas 3
Setelah peserta didik melakukan aktivitas latihan daya tahan otot dalam
meningkatkan kebugaran jasmani, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas
latihan kelenturan dalam meningkatkan kebugaran jasmani.
Kelenturan (Fleksibiliy) adalah luas gerak persendian atau kemampuan
seseorang untuk menggerakkan anggota badan pada luas gerak tertentu pada
suatu persendian. Kelenturan dapat ditingkatkan dengan bentuk latihan
mengayun, memutar, dan memantul-mantulkan atau menggerak-gerakan
anggota tubuh.
Kelenturan adalah keleluasaan atau kemudahan gerakan, terutama pada
otot-otot persendian. Latihan kelentukan atau fleksibilitas bertujuan agar otot-otot
Aktivitas 4
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran latihan
kekuatan otot, daya tahan otot, kelenturan, dan daya tahan jantung dan paru-
paru dalam meningkatkan kebugaran jasmani, sesuai potensi dan kreativitas yang
dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan komando. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan dengan baik, maka
perlu didahului dengan demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media
lain yang sesuai.
(2) Tes angkat tubuh (30 detik untuk puteri dan 60 detik untuk putera)
(a) Tujuan : Mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan otot
bahu.
(b) Alat/fasilitas : Lantai, palang tunggal, stopwatch dan formulir pencatat hasil.
(c) Pelaksanaan:
• Peserta didik bergantung pada palang tunggal, sehingga kepala, badan
dan tungkai lurus.
• Kedua lengan dibuka selebar bahu dan keduanya lurus.
• Kemudian peserta didik mengangkat tubuhnya dengan
membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau
melewati palang tunggal, lalu kembali ke sikap semula.
• Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang, tanpa istirahat selama
(30 detik untuk puteri dan 60 detik untuk putera).
(d) Cara memberi skor:
Skor hasil tes yaitu jumlah angkatan tubuh yang dilakukan dengan benar
selama (30 detik untuk puteri dan 60 detik untuk putera). Setiap gerakan
angkat tubuh yang tidak benar diberi nilai 0 (nol).
(5) Tes lari jauh (800 meter untuk puteri dan 1.000 meter untuk putera)
(a) Tujuan : Mengukur daya tahan (cardio repiratory endurance)
(b) Alat/fasilitas : Lapangan, bendera start, peluit, stopwatch, nomor dada,
tanda/garis start dan finish, dan formulir pencatat hasil.
(c) Pelaksanaan :
• Peserta didik berdiri di belakang garis start. Pada aba-aba “siap”
peserta didik mengambil sikap start berdiri untuk siap berlari.
• Pada aba-aba “ya” peserta didik berlari menuju garis finish, dengan
menempuh jarak (800 meter untuk puteri dan 1.000 meter untuk
putera).
Gambar 9.16 Aktivitas tes lari jauh (800 meter untuk puteri dan 1.000
meter untuk putera)
Aktivitas 2
Penilaian produk/capaian Hasil Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (untuk Siswa Putera
SMP/13 s.d 15 Tahun).
Gantung/
Lari 60 m Baring duduk Loncat tegak Lari 1.200 m Klasifikasi Nilai
Angkat tubuh
Penilaian produk/capaian Hasil Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (untuk Siswa Puteri
SMP/13 s.d 15 Tahun).
Gantung/Siku
Lari 60 m Baring duduk Loncat tegak Lari 1.000 m Klasifikasi Nilai
tekuk
Catatan:
• Setelah melakukan hasil rancangan aktivitas pengukuran kebugaran
jasmani siswa SMP Usia 13 s.d 15 Tahun, peserta didik diminta untuk
untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan
bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan hasil evaluasi
aktivitas pengukuran kebugaran jasmani siswa SMP Usia 13 s.d 15 Tahun.
Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar
yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
3. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik permainan
bola basket.
F. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran gerak spesifik permainan bola basket.
2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban
paling benar.
4) Daya tahan otot adalah kemampuan otot-otot untuk melakukan tugas gerak yang
membebani otot dalam waktu yang cukup lama. Salah satu bentuk latihan daya
tahan otot adalah . . . .
a. push up dalam waktu lama
b. sit up dalam waktu lama
5) Interval training adalah suatu sistem latihan yang diselingi oleh interval-interval
yang berupa masa-masa intirahat. Interval training adalah acara latihan yang
penting dimasukan dalam program latihan keseluruhan. Bentuk latihan dalam
interval training dapat berupa lari (interval running) atau renang (interval
swimming). Faktor-faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun program interval
training antara lain . . . .
a. lama latihan, intensitas, pengulangan, masa istirahat
b. lama latihan, intensitas, pengulangan, bentuk latihan
c. lama latihan, pengulangan, masa istirahat, bentuk latihan
d. lama latihan, pengulangan, masa istirahat, metode latihan
3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak
1) Tes kinerja aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan.
a) Butir tes
Lakukan aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan seperti daya
tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan. Unsur-unsur yang dinilai
adalah kesesuaian melakukan gerakan (penilaian proses) meliputi: sikap awal,
pelaksanan gerakan, dan sikap akhir.
Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
gerakan b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.
Pelaksanaan Sikap
Nama Peserta Sikap Awal
No Gerakan Akhir Skor Akhir
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Muhajir
2. Gilang
3. Rasyad
dst
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Gerak rangkaian sirkuit
Kesempatan didapat
Keterampilan dilakukan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......
G. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
A. Tujuan Pembelajaran
B. Deskripsi Materi
Pada unit pembelajaran 10 ini peserta didik dapat menganalisis fakta, konsep,
dan prosedur serta mampu menerapkan hakikat bahaya pergaulan bebas;
dampak bahaya pergaulan bebas bagi diri sendiri, dan lingkungan; langkah-
langkah pencegahan terhadap bahaya pergaulan bebas. Kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan teori dan praktik.
Kegiatan guru melakukan merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
asesmen pembelajaran. Dalam tahap pendahuluan, guru bersama-sama peserta
didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan asesmen
C. Apersepsi
Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun
peserta didik terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini menganalisis dan
menerapkan hakikat bahaya pergaulan bebas; dampak bahaya pergaulan bebas
bagi diri sendiri, dan lingkungan; langkah-langkah pencegahan terhadap bahaya
pergaulan bebas yang prinsip gerakannya berpusat pada penerapan hakikat
bahaya pergaulan bebas; dampak bahaya pergaulan bebas bagi diri sendiri, dan
lingkungan; langkah-langkah pencegahan terhadap bahaya pergaulan bebas.
Tujuan dari aktivitas pembelajaran menerapkan hakikat bahaya pergaulan
bebas; dampak bahaya pergaulan bebas bagi diri sendiri, dan lingkungan;
langkah-langkah pencegahan terhadap bahaya pergaulan bebas adalah untuk
meningkatkan kemampuan dalam pencegahan bahaya pergaulan bebas remaja
sesuai dengan budaya hidup sehat.
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mempraktikkan
pencegahan bahaya pergaulan bebas remaja sesuai dengan budaya hidup sehat
b. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
Peserta didik diminta untuk membaca dan menimak teks dan diskusikan materi
berikut ini tentang pengertian bahaya pergaulan bebas; dampak bahaya
pergaulan bebas bagi diri sendiri, dan lingkungan; langkah-langkah pencegahan
terhadap bahaya pergaulan bebas.
Uraian lebih lengkap materi pembelajaran pergaulan bebas antara lain
sebagai berikut:
Materi Pembelajaran 2
Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari
segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga
memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang
wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion
Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam
”Psychological Reactions Reported After Abortion ” di dalam penerbitan The
Post-Abortion Review.
Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini
adanya perhatian khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat
memberikan pendidikan seks yang baik dan benar. Dan memberikan kepada
remaja tersebut penekanan yang cukup berarti dengan cara meyampaikan;
jika mau berhubungan seksual, mereka harus siap menanggung segala
risikonya yakni hamil dan penyakit kelamin.
Materi Pembelajaran 3
Setelah peserta didik membaca dan menyimak materi tentang dampak pergaulan
bebas, dilanjutkan dengan mempelajari pencegahan pergaulan bebas. Coba
Peserta didik amati dan kaji materi tentang pencegahan pergaulan bebas, seperti
bacaan berikut ini atau Peserta didik dapat juga memperkaya dengan bacaan-
bacaan dari sumber-sumber yang lain.
(a) Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup
dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar
tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya
sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mapu
menanggapinya dengan positif.
(b) Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin
dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan
bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta
mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
(c) Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu
ingin yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas
tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan
diri mereka sendiri.
(d) Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina
hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap
kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang
baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
(e) Perlunya remaja berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan
masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa
yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun
langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi
dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan
itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal
menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV &
AIDS nantinya.
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi materi tentang hakikat bahaya pergaulan
bebas; dampak bahaya pergaulan bebas bagi diri sendiri, dan lingkungan;
langkah-langkah pencegahan terhadap bahaya pergaulan bebas, sesuai potensi
dan kreativitas yang dimiliki.
Catatan:
• Setelah melakukan diskusi dan mempresentasikan materi tentang
hakikat bahaya pergaulan bebas; dampak bahaya pergaulan bebas bagi
diri sendiri, dan lingkungan; langkah-langkah pencegahan terhadap
bahaya pergaulan bebas; peserta didik diminta untuk menuliskan
kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan diskusi dan mempresentasikan
materi tentang hakikat bahaya pergaulan bebas; dampak bahaya
pergaulan bebas bagi diri sendiri, dan lingkungan; langkah-langkah
pencegahan terhadap bahaya pergaulan bebas. Kemudian peserta didik
diminta untuk melaporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam
buku catatan atau buku tugas kepada guru.
2. Refleksi guru
Sama dengan refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik permainan
bola basket.
E. Asesmen Kompetensi
1. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Sama dengan lembar refleksi penilaian (sikap) diri sendiri peserta didik dan
lembar refleksi penilaian (sikap) antarteman peserta didik pada aktivitas
pembelajaran gerak spesifik permainan bola basket.
2. Asesmen Pengetahuan
a. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban
paling benar.
1) Salah bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas dari kewajiban,
tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu dinamkan . . . .
a. pergaulan bebas
b. pergaulan remaja
2) Segala bentuk perilaku yang muncul berkaitan dengan dorongan seksual disebut
....
a. pelecehan seksual
b. perilaku seksual
c. penyimpangan seksual
d. kelainan seksual
5) Dua orang yang berhubungan suami istri tanpa ikatan pernikahan sampai dengan
kehamilan diluar nikah yang tentu saja memalukan diri sendiri, orang tua,
masyarakat, dan Indonesia dengan adat ketimuran dinamakan . . . .
a. pergaulan antarteman
b. pergaulan sehat
c. pergaulan remaja
d. sek bebas
7) Seks secara bebas merupakan akibat pertama dari pergaulan bebas yang
merupakan lingkaran setan yang tidak ada putusnya dengan berbagai akibat di
berbagai bidang antara lain di bidang . . . .
a. sosial, agama, dan kesusilaan
b. sosial, agama dan kesehatan
c. agama, kesehatan, kesusilaan
d. agama, kesusilaan, dan kekeluargaan
c. mental
d. keluarga
9) Suatu kebiasaan buruk berupa manipulasi terhadap alat genital dalam rangka
menyalurkan hasrat seksual untuk pemenuhan kenikmatan yang seringkali
menimbulkan goncangan pribadi dan emosi dinamakan . . . .
a. masturbasi atau onani
b. berpacaran
c. penyimpangan seksual
d. mentuasi
10) Untuk mengantisipasi agar tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak baik atau
sehat merupakan cara pergaulan sehat dengan cara . . . .
a. memiliki rasa setia kawan
b. memilih teman
c. kesadaran beragama bagi remaja
d. mengisi waktu dengan kegiatan yang positif
3. Asesmen Keterampilan
a. Instrumen untuk Penilaian Proses
1) Presentasi bersama teman materi tentang bahaya pergaulan bebas remaja.
Indikator Ya Tidak
No Uraian Pembelajaran
Esensial (1) (0)
1. Persiapan awal a. Menyiapkan buku tulis dan
pembelajaran pensil/pulpen.
b. Menyiapkan buku paket.
c. Duduk dengan tertib di kelas.
d. Berdoa sesuai dengan agama
masing-masing.
2. Pelaksanaan a. Membaca buku paket pelajaran
pembelajaran tentang materi yang akan
diajarkan.
b. Menjelaskan pengalaman dalam
belajar.
c. Menjelaskan kesulitan-kesulitan
dalam memahami materi
pelajaran.
d. Menanyakan kepada guru
apabila ada hal-hal yang tidak
dimengerti.
3. Refleksi hasil a. Tanya jawab antara guru
pembelajaran dengan peserta didik.
d) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan I
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Diskusi materi pembelajaran
Kesempatan didapat
Keterampilan dilakukan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Diskusi Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......
4. Umpan Balik
Sama dengan konsep umpan balik pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
F. Refleksi Guru
Sama dengan konsep refleksi guru pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
2. Pengayaan
Sama dengan konsep pengayaan pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
Sama dengan konsep panduan umum pada aktivitas pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
PENUTUP
Bagian 3 ini merupakan penutup dari buku panduan guru PJOK SMP/M.Ts kelas VII. Pada
bagian penutup ini, guru PJOK diharapkan dapat mempraktikkan kegiatan pembelajaran yang
dimulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran ini, adalah awal
bagi seorang guru untuk dapat melaksanakan pembelajaran secara baik, sehingga sangat
penting artinya.
Namun demikian menerapkannya dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
sebuah pembelajaran di sekolah merupakan hal yang jauh lebih penting. Untuk itu kemauan
guru PJOK agar membawa pengetahuan dan keterampilan ini dalam kehidupan nyata pada
perencanaan pembelajaran sebelum melakukan pembelajaran, bahkan mampu
mengembangkannya dengan berbagai bentuk dan memvariasikan isi sesuai dengan landasan
keilmuan yang diyakini benar merupakan harapan yang perlu dilakukan.
Kesuksesan sebuah pembelajaran akan sangat tergantung dengan persiapan yang
dilakukan oleh seorang guru. Dengan persiapan yang matang, sesungguhnya pembelajaran
dalam PJOK akan mendapat hasil yang maksimal, untuk itu perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian pembelajaran perlu secara terus-menerus untuk dikembangkan.
Penutup 497
A. Simpulan
Penjelasan secara rinci mengenai pemahaman konsep dasar pembelajaran dan
panduan praktik dari setiap materi pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga,
dan kesehatan dijabarkan ke dalam bagian umum dan khusus pada setiap unit
dan sub unit materi pembelajaran. Uraian tentang konsep kepenjasan berupa
pengertian, karakteristik, tujuan, dan manfaat PJOK, serta ruang lingkup
pembelajaran yang disajikan dalam unit dan sub unit berupa aktivitas pola
gerak dasar lokomotor, aktivitas pola gerak dasar non-lokomotor, aktivitas pola
gerak dasar manipulatif, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, aktivitas air,
aktivitas pengembangan kebugaran jasmani, dan kebersihan dan kesehatan alat
reproduksi pada buku ini bukan merupakan satu-satunya rujukan yang dapat
digunakan, untuk itu perlu pengetahuan tambahan dari berbagai sumber lain.
Berbagai deskripsi materi yang telah dijabarkan secara terinci di dalam
buku ini, diharapkan dapat diaplikasikanan oleh guru PJOK ke dalam proses
pembelajaran PJOK di sekolah. Wujud dari aplikasi dari sajian materi pada
buku ini adalah guru mampu mengelola pembelajaran yang dimulai dari
merencanakan, melaksanakan, dan melakukan penilaian. Kehadiran buku
panduan guru ini semoga mampu meningkatkan kompetensi profesional dan
pedagogik guru dan berefek pada peningkatan kompetensi peserta didik dalam
memenuhi capaian pembelajaran serta profil pelajar pancasila.
Buku panduan ini adalah buku panduan bagi guru PJOK yang akan
melaksanakan pembelajaran secara regular. Pada kondisi-kondisi tertentu, guru
PJOK dapat melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta
didik, tugas gerak yang akan dipelajari, serta ketersediaan sarana dan
prasarana atau secara umum kondisi sekolah masing-masing. Pada kondisi
tertentu ini guru PJOK diharapkan mampu melakukan modifikasi
pembelajaran, sehingga capaian pembelajaran tetap dapat dipenuhi oleh
peserta didik.
Penutup 498
belajar dipertahankan dan ditingkatkan, sedangkan yang tidak sesuai dengan
ekspektasi segera dilakukan perbaikan.
Tindak lanjut secara umum yang perlu dilakukan setelah mempelajari dan
berusaha menerapkan contoh-contoh pembelajaran yang ada di dalam buku
panduan ini adalah terus menggali informasi dari berbagai sumber, memadu-
padankan hal-hal yang baik, mencoba mengaplikasikan dan melakukan
refleksi, serta melakukan perbaikan proses pembelajaran secara terus-menerus.
Harapan penulis semoga guru PJOK tidak puas dengan isi buku panduan
ini. Oleh karena itu, ingin mengeksplorasi lagi lebih jauh, baik melalui sumber
media cetak atau elektronik lainnya yang relevan. Selamat belajar dan teruslah
belajar, demi terwujudnya tujuan PJOK dalam mencapai tujuan pendidikan
nasional seutuhnya yang bermanfaat sepanjang hayat bagi peserta didik.
Penutup 499
Penutup 500
Glosarium
a
Aktivitas air Rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam air atau segala
kegiatan yang berhubungan dengan air. Contohnya: Olahraga
renang, polo air, loncat indah, berselancar, arung jeram,
keselamatan dan penyelamatan di air, dan sebagainya.
Alur Pembelajaran Rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara logis
menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu
fase. Alur pembelajaran disusun secara linear sebagaimana
urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.
Aktivitas gerak Bentuk gerakan senam yang menekankan pada mat dan irama,
berirama kelentukan tubuh dalam gerakan dan kontinuitas gerakan.
Asupan gizi Suatu kegiatan pelayanan gizi kepada seseorang pasien, yang
melibatkan berbagai bidang keahlian yang didalam terdapat
kegiatan: membuat diagnosa masalah gizi, menentukan
kebutuhan gizim, memilih alternatif bentuk zat gizi, dan
memilih cara pemberian zat gizi.
b
Berjalan biasa Berjalan dengan menggunakan tumit terlebih dahulu.
Berjalan cepat Berjalan dengan tumit dan seluruh telapak kaki.
Berjinjit Berdiri atau berjalan dengan ujung jari kaki saja yang berjejak;
berjengket.
c
Capaian Suatu ungkapan tujuan pendidikan, yang merupakan suatu
Pembelajaran pernyataan tentang apa yang diharapkan diketahui, dipahami,
(learning outcomes) dan dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah menyelesaikan
suatu periode belajar.
Capaian Menyiapkan individu yang terliterasi secara jasmani, yang
Pembelajaran memiliki motivasi, kepercayaan diri, pengetahuan, pemahaman,
(learning outcomes) dan kompetensi jasmani agar dapat menghargai serta
PJOK mengambil tanggung jawab untuk terlibat dalam aktivitas
jasmani secara reguler.
g
Gerak dasar Suatu pola gerakan yang mendasari suatu gerakan mulai dari
kemampuan gerak yang sederhana hingga kemampuan gerak
yang komplek, seperti: gerak dasar manusia (berjalan, berlari,
melompat, dan melempar).
Glosarium 501
Gizi (nutrition) Suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolism, dan pengeluaran zat –
zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energi.
i
Intensitas latihan Kualitas latihan yang dilakukan dalam satu sesi latihan secara
terus menerus”.
k
Kesehatan keadaan sehat (normal) secara fisik, mental, spiritual, dan sosial
yang memungkinkan setiap individu dapat hidup secara
produktif.
Keterampilan Gerakan-gerakan dasar dalam olahraga yang dilakukan dengan
gerak satu teknik, kemudian gerakan yang dilakukan secara efektif
dan efisien untuk dapat menghasilkan hasil yang maksimal.
Untuk menjadi seorang olahragawan diperlukan keterampilan
gerak yang baik agar dapat mencapai prestasi.
Keterampilan Cara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan agar
pengetahuan gerak bermanfaat bagi semua makhluk hidup. Selain itu keterampilan
ilmu pengetahuan tersebut berfungi untuk menyempurnakan
atau memperbaiki serta mengembangkan ilmu pengtahuan
yang sudah diteliti maupun ditemukan sebelumnya.
Kombinasi Melakukan beberapa teknik gerakan dalam satu rangkaian
gerak.
Kompetensi global Kapasitas untuk mempelajari isu-isu lokal, global, dan
interkultural, memahami dan menghargai perspektif dan
pandangan orang/kelompok lain, terlibat dalam interaksi yang
terbuka, pantas, dan efektif bersama orang-orang dari budaya
yang berbeda, serta bertindak untuk kesejahteraan bersama dan
pembangunan yang berkelanjutan.
Kurang Energi Kurang Energi Protein (KEP) adalah Seseorang yang kekurang
Protein (KEP) gizi, yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan
protein dalam makanan sehari-hari dan atau gangguan
penyakit tertentu. Anak disebut KEP apabila berat badannya
kurang dari 80% indeks berat badan menurut umur
(BB/U) baku WHO-NCHS. KEP merupakan defisiensi gizi
(energi dan protein) yang paling berat dan meluas terutama
pada Balita.
i
Langkah Perubahan injakan kaki dari satu tempat ke tempat lain, yang
dapat dilakukan dengan posisi segaris, tegak lurus, dan serang.
Lompat jauh Salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik. Tujuan lompat
Glosarium 502
jauh ialah melakukan lompatan sejauh mungkin dengan teknik
dan prosedur yang telah ditetapkan.
m
Makanan Bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau
unsur-unsur atau ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat
gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
Masa remaja Masa yang penuh emosi dan masa seseorang labil akan
mengambil keputusan. Adakalahnya muncul pertentangan
nilai-nilai emosi yang mengebu-gebu dan menyulitkan orang
tua ketika keingian remaja tersebut tidaak terpenuhi.
Melempar Gerakan yang dilakukan tangan jauh dari pusat berat badan,
seperti lempar cakram, lembing dan lontar martil.
Melompat Bentuk gerakan yang dapat memindahkan tubuh dengan cepat.
Menangkap bola Suatu usaha yang dilakukan oleh pemain untukdapat
menguasai bola dengan tangan dan hasil pukulanataupun
lemparan teman.
Mengayun Menggerakkan lengan dan/atau tungkai ke depan, belakang,
dan/atau ke samping.
Merdeka Belajar Bukan semata-mata kebebasan tetapi juga kemampuan,
keberdayaan untuk mencapai kebahagiaan. Keselamatan dan
kebahagiaan ini pun tidak saja diperoleh dan dirasakan oleh
individu, akan tetapi juga secara kolektif. Inilah visi Pendidikan
Indonesia yang sudah lama dicanangkan, dan dihidupkan
kembali dalam semangat Merdeka Belajar.
n
Nilai Gerak Keindahan yang ditampilkan seorang dalam gerak berolahraga,
nilai estetis ini bisa dilihat dari seseorang gerak yaitu:
kelincahannya, keluwesannya, dan kelentikannya.
p
Pembelajaran Proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan
tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar.
Pendidikan Suatu proses pembelajaran melalui aktivitias jasmani yang
jasmani didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan
prilaku hidup sehat dan aktif, dan sikap sportif, kecerdasan
emosi.
Pendinginan Menurunkan suhu tubuh secara perlahan, mempersiapkan
tubuh untuk melakukan aktifitas lain.
Pengembangan Unsur pokok dalam diri manusia yang dengannya membentuk
Karakter karakter psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku
sesuai dengan dirinya dan nilai-nilai yang yang cocok dengan
dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda.
Glosarium 503
Permainan Permainan tim dimana skor diperoleh jika pemain secara
Invasi/Serangan beregu mampu memanipulasi bola atau proyektil sejenis untuk
(Invasion Games) dimasukkan ke gawang lawan atau ke daerah tertentu lebih
banyak dari lawan dan mampu mempertahankan daerah
gawangnya atau lapangannya dari kemasukan oleh lawan.
Permainan ini mensyaratkan penguasan bola atau proyektil
sejenis serta menciptakan ruang sehingga memudahkan bola
mendekat ke gawang lawan untuk menghasilkan gol.
Permainan yang termasuk invasion games antara lain: sepak
bola, rugby, bola basket, bola tangan, hoki, dll.
Permainan Permainan tim yang cara mendapatkan skornya dengan cara
Lapangan memukul sebuah bola atau proyektil sejenis untuk ditempatkan
(Striking/Ffielding pada tempat tertentu atau agar tidak tertangkap oleh pemain
Games) jaga, sehingga si pemukul dapat berlari menuju pada daerah
aman atau bahkan mampu melewati keliling ke beberapa
daerah aman dan kembali ke tempat semula. Permainan ini
mensyaratkan kemampuan kecepatan reaksi memukul bola
yang bergerak dari pelempar untuk dipukul dalam.
Permainan Net Permainan tim atau indvidu dimana skor didapat apabila
(Net/Wall Games) mampu memberikan bola atau proyektil sejenis jatuh pada
lapangan lawan agar tidak bisa dikembalikan dengan jalan
melewatkan bola melalui net dengan tinggi tertentu. Permainan
ini mensyaratkan untuk memanupulasi bola atau proyektil
sejenis untuk ditempatkan pada lapangan kosong lawan
menggunakan kekuatan dan akurasi yang baik disamping harus
mampu menjaga lapangannya sendiri dari datangnya bola dari
lawan.
Permainan Target Permainan dimana pemain akan mendapatkan skor apabila bola
(Target Games) atau proyektil lain sejenis baik dilempar atau dipukul dengan
terarah mencapai sebuah sasaran yang sudah ditentukan dan
semakin sedikit untuk menuju pukulan/ perlakuan menuju
sasaran semakin baik. Permainan ini sangat mengandalkan
akurasi dan konsentarasi yang tinggi. Permainan yang termasuk
dalam target games antara lain adalah Golf, Woodball, Bowling,
Snooker, dan lain-lain.
Permainan Permainan olahraga yang disederhanakan, penyederhanaan
sederhana aturan main, jumlah pemain, lapangan permainan atau alat.
Pola gerak Seri aksi gerak yang memiliki fungsi luas yang ditampilkan
dominan dengan tuntutan ketepatan yang rendah dalam keadaan
dinamis bergerak atau seimbang, misalnya berguling atau berputar.
Profil Pelajar Tujuan besar (atau bahkan misi) yang ingin diwujudkan melalui
Pancasila sistem pendidikan. Profil lulusan, dalam konteks ini adalah
Profil Pelajar Pancasila, merupakan jawaban dari pertanyaan
Glosarium 504
penting: “Karakter serta kemampuan esensial apa yang perlu
dipelajari dan dikembangkan terus-menerus oleh setiap
individu warga negara Indonesia, sejak pendidikan anak usia
dini hingga mereka menamatkan sekolah menengah atas?”
r
Remaja Generasi penerus yang akan membangun bangsa kearah yang
lebih baik yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan
kegiatannya yang dapat menguntungkan diri sendiri, keluarga,
dan lingkungan sekitar.
s
Sehat Suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan
bekerja sesuai fungsinya dan sebagaimana mestinya. Secara
sederhana, sehat sinonim dengan kondisi tidak sakit.
Senam irama Rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan pola
irama, disesuaikan dengan perubahan tempo, atau semat-mata
gerak ekspresi tubuh mengikuti iringan musik atau ketukan di
luar musik.
v
Variasi Melakukan satu teknik gerakan dengan berbagai cara.
Volume latihan Lamanya waktu yang digunakan berlatih untuk mencapai
tingkat kebugaran jasmani, misalnya lama waktu yang
digunakan untuk berlatih bukan atlit minimal 20 menit.
Glosarium 505
Daftar Pustaka
Anderson, L.W., Krathwohl, D.R., Airasian, P.W., Cruikshank, K.A., Mayer, R.E.,
Pintrich, P.R., Raths, J., Wittrock, M.C. 2000. A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assessing: A revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New York:
Pearson, Allyn & Bacon.
Freeman, Diana Larsen. 2001. Tehniques and Principle in Language Teaching and Jack
Richards and Theodore Rogers, 2nd Edition. Scellenbasch University : Library and
Information Service.
Kemendikbud. 2020. Naskah Akademik Profil Pelajar Pancasila. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud.
Kemendikbud. 2020. Modul Ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta:
Pusat Kurikulum, Kemendikbud.
Lutan, Rusli. 2005. Pendidikan Jasmani dan Olahraga Sekolah: Penguasaan Kompetensi
Dalam Konteks Budaya Gerak. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Perguruan
Tinggi.
Marilyn, M. Buck, et.all. 2007. Instructional Strategies for Secondary School Physical
Education. United States : Mc. Graw Hill Publisher.
Muhajir. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk SMP/M.Ts
Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk SMP/M.Ts
Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
untuk SMP/M.Ts Kelas VII. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat dan
Pendidikan Khusus Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Kemendikbud.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Atletik Nomor Jalan dan Lari. Bandung : Sahara Multi
Trading.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Atletik Nomor Lompat. Bandung : Sahara Multi
Trading.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Atletik Nomor Lempar. Bandung : Sahara Multi
Trading.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Aktivitas Gerak Berirama. Bandung : Sahara Multi
Trading.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Aktivitas Renang Gaya Dada. Bandung : Sahara Multi
Trading.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Permainan Bola Basket. Bandung : Sahara Multi
Trading.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Permainan Bola Voli. Bandung : Sahara Multi Trading.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Permainan Bulu Tangkis. Bandung : Sahara Multi
Trading.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Beladiri Pencak Silat. Bandung : Sahara Multi Trading.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Senam Lantai. Bandung : Sahara Multi Trading.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Permainan Sepak Bola. Bandung : Sahara Multi
Trading.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Permainan Kasti. Bandung : Sahara Multi Trading.
Muhajir. 2020. Latihan Peningkatan Kebugaran Jasmani. Bandung : Sahara Multi Trading.
Muhajir. 2020. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja. Bandung: Sahara Multi Trading.
Tim Direktorat SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Sekolah
Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
William, H. Freeman. 2007. Physical Education, Exercise and Sport Science, Eight Edition.
Burlington, United States : Janes & Bartlett Publishers.
Indeks 508
Indeks 509
Biodata Penulis
Buku yang Pernah ditelaah, Direviu, dibuat Ilustrasi dan/atau Dinilai (10 Tahun
Terakhir):
1. Modul PJJ PJOK, SMP/M.Ts Kelas VII, VIII, IX Semester Ganjil & Genap Kurikulum 2013
(Penerbit Direktorat Pembinaan SMP Kemendikbud, 2020).
2. Modul PJOK SLB Kurikulum 2013 (Penerbit Kemendikbud, 2020).
3. Modul Inspirasi PJOK Mas Pandemi Kurikulum 2013 (Penerbit Kemendikbud, 2020).
4. Buku Perencanaan Pendidikan Jasmani (Penerbit Cakrawala Cendikia, 2020).
5. Buku Kurikulum Pendidikan Jasmani Dari Teori Hingga Evaluasi Kurikulum (Penerbit
UNY Press, 2018).
6. Buku Panduan Pelaksanaan Ekstrakurikuler (Penerbit Kemendikbud, 2017).
7. Buku Panduan Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SD/MI Kelas I Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud tahun 2022.