Mata Pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Jenjang SMP/M.TS Fase D Kelas VII
Penulis
Muhajir, M.Pd
Penulis
A. Latar Belakang
Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini dikembangkan berdasarkan
budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan di masa yang akan datang. Mempersiapkan peserta
didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum. Hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.
Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi
tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan
masa depan peserta didik, Kurikulum perlu dikembangkan dan dapat
memberikan pengalaman belajar dan kesempatan yang seluas-luasnya bagi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di
masa kini dan masa depan. Pada waktu yang bersamaan tetap mengembangkan
kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli
terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu
pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan
ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi
pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan akan
memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan mata pelajaran di
dalam struktur kurikulum SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Mata
pelajaran PJOK di dalam kerangka Kurikulum penyederhanaan diintegrasikan
dengan pengembangan budaya lokal. Hal ini berarti budaya lokal yang berkaitan
dengan konteks gerak dapat dimasukkan ke dalam lingkup materi mata pelajaran
PJOK.
PJOK pada penjelasan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal
37 UU dituliskan, bahwa bahan kajian pendidikan jasmani, dan olahraga
dimaksudkan untuk membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan
rohani, dan menumbuhkan rasa sportivitas. PJOK ditekankan untuk mendorong
pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan
dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap mental, emosional, sportivitas,
B. Tujuan
Pengembangan panduan ini bertujuan untuk memberikan inspirasi guru dalam
melakukan pengelolaan dan penyelenggaraan pembelajaran PJOK dalam:
1. Memahami dan mampu mempraktikkan konsep Pendidikan Jasmani.
2. Memahami dan mampu mengimplementasikan konsep Kurikulum
penyederhanaan.
3. Memahami dan mampu mengembangkan alur tujuan pembelajaran pada
fase setiap jenjang pendidikan.
4. Memahami lingkup materi pembelajaran di setiap jenjang pendidikan.
5. Memahami dan mampu mengelola kegiatan belajar mengajar yang memuat
pengembangan profil pelajar Pancasila, keterampilan, dan pengetahuan.
6. Mengintegrasikan muatan lokal ke mata pelajaran pendidikan jasmani,
olahraga, dan kesehatan.
C. Ruang Lingkup
Buku ini memuat empat Bab yang saling berkaitan, yakni:
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan.
Bab III : Profil Pelajar Pancasila, Capaian Pembelajaran, dan Alur Tujuan
Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
Bab IV : Pemetaan Learning Progression pada Elemen Capaian
Pembelajaran Fase D (Jenjang SMP Kelas VII, VIII, dan IX).
A. Rasional
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun
2019-2024 salah satu visi Pemerintah Republik Indonesia berfokus pada
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peningkatan kualitas
pendidikan dan manajemen talenta. Visi ini berkesesuaian dengan kesiapsiagaan
insan pendidikan nasional dalam menghadapi tantangan global Abad ke-21,
dimana sudah tidak ada lagi sekat-sekat antar negara diberbagai bidang
kehidupan. Risiko dari kondisi ini adalah perlu dipersiapkan peserta didik yang
memiliki daya saing untuk menghadapinya.
Peningkatan kualitas pendidikan merupakan cara utama untuk
mewujudkan hal tersebut. Layanan pendidikan diselenggarakan dalam rangka
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar senyaman mungkin
dalam suasana bahagia, menanantang, bermakna, namun menyenangkan dan
tanpa adanya rasa tertekan.
Kondisi ini yang memungkinkan peserta didik dapat belajar untuk
mendapatkan kecakapan umum (general capabilities) berupa kemampuan
berpikir ke tingkat yang lebih tinggi atau higher order thinking skills (HOTS),
kemampuan berpikir kritis (critical thinking), kreativitas (creativity), kolabaratif
(coolaborative), dan memiliki keterampilan berkomunikasi (communication
skills) atau yang biasa dikenal sebagai 4 C, pelajar yang berkarakter baik, dan
terliterasi. Kemampuan penguasaan pengetahuan dan keterampilan pada setiap
mata pelajaran sebagai area pembelajaran (learning area) juga akan terfasilitasi
dengan baik.
Kondisi saat ini yang terjadi adalah tersedianya berbagai kemudahan akses
dan layanan berbagai kebutuhan kehidupan, sehingga selain berdampak positif
pada sisi tertentu juga adanya risiko negatif pada sisi lain. Anak-anak yang
malas bergerak dan melakukan aktivitas jasmani merupakan salah satu contoh
sisi negatif ini. Padahal disadari bahwa kekurangan gerak dan aktivitas jasmani
(tuna gerak) berakibat munculnya penyakit degeneratif pada tubuh yang pada
akhirnya mengurangi produktivitas dan daya saing seseorang.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) merupakan bagian
integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Sebagai sebuah mata
pelajaran di sekolah, PJOK menjamin tersedianya aktivitas jasmani bagi peserta
didik. Pelaksanaan PJOK bukan hanya merupakan aktivitas jasmani dan
bertujuan untuk itu saja, akan tetapi untuk mengembangkan seluruh potensi
peserta didik secara utuh melalui aktivitas jasmani.
Hal krusial dan mendasar dalam menyelenggarakan pembelajaran PJOK
dengan tujuan sebagaimana uraian di atas adalah tersedianya guru PJOK
profesional yang berdaya dan memberdayakan. Guru PJOK sesuai harapan
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi mata pelajaran PJOK SMP/M.Ts berdasarkan elemen-
elemen adalah sebagai berikut:
Istilah “Pelajar” atau learner digunakan dalam penamaan profil ini merupakan
representasi seluruh individu yang belajar. Istilah ini lebih inklusif daripada
“Peserta didik” ataupun “Peserta Didik” yang hanya mewakili individu yang
tengah menempuh program pendidikan yang terorganisir. Menjadi pelajar
sepanjang hayat (lifelong learner) adalah salah satu atribut yang dinyatakan
dalam Profil Pelajar Pancasila, sehingga harapannya meskipun sudah tidak
menjadi peserta didik lagi, sudah menamatkan pendidikannya, seseorang dapat
senantiasa menjadi pelajar.
Profil ini juga tidak menggunakan istilah “Profil Lulusan” (graduate
profile). Selain karena seorang pelajar sepanjang hayat tidak mengenal akhir
atau ujung dari proses belajar, profil lulusan memberi kesan bahwa karakter
serta kemampuan yang dituju baru akan dicapai saat seseorang lulus.
Dengan demikian, Profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan
kemampuan yang sehari-hari dibangun dan dihidupkan dalam diri setiap
individu pelajar. Karakter dan kemampuan ini adalah perwujudan dari nilai-nilai
Pancasila. Dengan adanya Profil Pelajar Pancasila, sistem pendidikan nasional
menempatkan Pancasila tidak saja sebagai dasar, tetapi juga ditempatkan sebagai
tujuan yang utama. Dalam kerangka kurikulum, misalnya, Profil ini berada di
paling atas, menjadi luaran (learning outcomes) yang dicapai melalui berbagai
program dan kegiatan pembelajaran.
Profil Pelajar Pancasila, yaitu tujuan besar (atau bahkan misi) yang ingin
diwujudkan melalui sistem pendidikan. Profil lulusan, dalam konteks ini adalah
Profil Pelajar Pancasila, merupakan jawaban dari pertanyaan penting: “karakter
serta kemampuan esensial apa yang perlu dipelajari dan dikembangkan terus-
menerus oleh setiap individu warga negara Indonesia, sejak pendidikan anak
usia dini hingga mereka menamatkan sekolah menengah atas?” Kemampuan
esensial yang dimaksud adalah kemampuan yang tidak lagi melekat pada mata
pelajaran, yang bertahan lama (dibandingkan pengetahuan yang diingat) bahkan
hingga individu sudah bertahun-tahun menyelesaikan sekolah (Posner, 2004).
Jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah rangkaian kemampuan yang
lintas batas ruang lingkup disiplin ilmu (transversal skills). Sebagian pihak
menyebutnya sebagai kompetensi atau keterampilan umum (general skills atau
Gambar 3.1.
Keterkaitan antar empat komponen budaya sekolah, pembelajaran intra
kurikuler, ko-kurikuler maupun ektra kurikuler
Keterangan:
Untuk mengetahui indikator alur perkembangan setiap dimensi profil
pelajar pancasila pada semua fase, guru dapat mempelajari dokumen
profil pelajar Pancasila.
Tabel 3.1
Indikator Alur Perkembangan Dimensi Mandiri dan Gotong Royong
pada Fase D
Dimensi Mandiri
Elemen Kolaborasi
Kerja sama Menyelaraskan tindakan sendiri dengan tindakan
orang lain untuk melaksanakan kegiatan dan
mencapai tujuan kelompok di lingkungan sekitar,
serta memberi semangat kepada orang lain untuk
bekerja efektif dan mencapai tujuan bersama.
Komunikasi untuk Memahami informasi, gagasan, emosi, keterampilan
mencapai tujuan dan keprihatinan yang diungkap-kan oleh orang lain
bersama menggunakan berbagai simbol dan media secara
efektif, serta memanfaatkannya untuk meningkatkan
kualitas hubungan interpersonal guna mencapai
tujuan bersama.
Saling ketergantung- Mendemonstrasikan kegiatan kelompok yang
an positif menunjukkan bahwa anggota kelompok dengan
kelebihan dan kekurangannya masing-masing perlu
dan dapat saling membantu memenuhi kebutuhan.
Koordinasi sosial Membagi peran dan menyelaraskan tindakan dalam
kelompok serta menjaga tindakan agar selaras untuk
mencapai tujuan bersama.
Elemen Kepedulian
Tanggap terhadap Tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan
lingkungan sosial tuntutan peran sosialnya dan berkontribusi sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
Persepsi sosial • Menggunakan pengetahuan tentang sebab dan
alasan orang lain menampilkan reaksi tertentu
untuk menentukan tindakan yang tepat agar orang
lain menampilkan respon yang diharapkan.
• Mengupayakan memberi hal yang dianggap
penting dan berharga kepada masyarakat yang
membutuhkan bantuan di sekitar tempat tinggal.
Pada buku panduan guru PJOK ini indikator alur perkembangan yang
akan dijadikan poin pembelajaran dan indikator penilaian, seperti terlihat pada
tabel 3.2 berikut ini.
B. Capaian Pembelajaran ( CP )
1. Capaian Pembelajaran Umum Mata Pelajaran PJOK
Capaian pembelajaran PJOK adalah menyiapkan individu yang terliterasi secara
jasmani, yang memiliki motivasi, kepercayaan diri, pengetahuan, pemahaman,
dan kompetensi jasmani agar dapat menghargai serta mengambil tanggung
jawab untuk terlibat dalam aktivitas jasmani secara reguler.
Tabel 3.2
Fase D (Umumnya Kelas VII, VIII, dan IX) Mata Pelajaran PJOK
Tabel 3.3
Indikator Alur Perkembangan yang Dijadikan Poin Pembelajaran
dan Indikator Penilaian
Tabel 3.4
Elemen-Elemen Mata Pelajaran PJOK serta Deskripsinya
No Elemen Deskripsi
1. Keterampilan Elemen ini berupa kekhasan dari pembelajaran PJOK
Gerak yang merupakan proses pendidikan tentang dan
melalui aktivitas jasmani, terdiri dari sub elemen: 1)
Aktivitas Pola Gerak Dasar, 2) Aktivitas Senam, 3)
Aktivitas Gerak Berirama, 4) Aktivitas Pilihan
Permainan dan Olahraga sederhana dan/atau
tradisional, serta 5) Aktivitas Permainan dan aktivitas
olahraga air (kondisional).
2. Pengetahuan Gerak Elemen ini berupa penerapan pengetahuan (konsep,
prinsip, prosedur, taktik, dan strategi) sebagai
landasan dalam melakukan keterampilan gerak,
kinerja, dan budaya hidup aktif pada setiap sub
elemen: 1) Aktivitas Pola Gerak Dasar, 2) Aktivitas
Senam, 3) Aktivitas Gerak Berirama, 4) Aktivitas
Pilihan Permainan dan Olahraga sederhana dan/atau
tradisional, serta 5) Aktivitas Permainan dan aktivitas
olahraga air (kondisional).
3. Pemanfaatan Gerak Elemen ini berupa pemanfaatan gerak di dalam
kehidupan sehari-hari yang terdiri dari sub elemen: 1)
Aktivitas Kebugaran Jasmani untuk Kesehatan, dan
2) Pola Hidup Sehat.
4. Pengembangan Elemen ini berupa pengembangan karakter secara
Karakter dan gradual yang dirancang melalui berbagai aktivitas
Internalisasi Nilai- jasmani, terdiri dari: 1) Pengembangan Tanggung
Nilai Gerak Jawab Personal (jujur, disiplin, patuh dan taat pada
aturan, menghormati diri sendiri, dll.) dan 2)
Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (kerja sama,
toleran, peduli, empati, menghormati orang lain,
gotong-royong, dan lain-lain).
• Lapangan permainan bola basket atau lapangan sejenisnya (lapangan bola voli atau
halaman sekolah).
• Bola basket atau bola sejenisnya (bola terbuat dari plastik, karet, dll).
• Rintangan (corong) atau sejenisnya (kursi atau bilah bambu).
• Peluit dan stopwatch.
Ketersediaan Materi
o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
29
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3) Aktivitas gerak spesifik menggiring bola basket (sambil berjalan, sambil berlari,
maju-mundur, zig-zag, dan melewati rintangan).
4) Aktivitas gerak spesifik menembak bola basket ke ring dengan (satu tangan dari
atas kepala, dua tangan dari atas kepala, dari depan dada dengan dua tangan,
loncatan di tempat, tembakan kaitan, meloncat setelah menggiring atau
menerima bola/lay-up, dan meloncat setelah menerima bola/pivot).
5) Konsep peraturan permainan dan modifikasi aktivitas permainan bola basket,
serta mempraktikkan bermain bola basket dengan berbagai modifikasi.
2. Media Pembelajaran
a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas gerak spesifik
melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola permainan bola basket.
b. Gambar aktivitas gerak spesifik melempar, menangkap, menggiring, dan menembak
bola permainan bola basket.
c. Vidio pembelajaran aktivitas gerak spesifik melempar, menangkap, menggiring, dan
menembak bola permainan bola basket.
Moda Pembelajaran
o Daring.
o Luring.
o Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning).
30
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Pengaturan Pembelajaran
Asesmen Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan menganalisis gerak
spesifik dan fungsional permainan dan olahraga (mengoper, menangkap, menggiring, dan
menembak bola) permainan bola basket sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki serta
mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi
nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang
dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari.
Pemahaman Bermakna
Setelah peserta didik melakukan pembelajaran aktivitas gerak spesifik permainan bola basket,
manfaat apakah yang dirasakan olehnya? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini diterapkan
ke dalam kehidupan sehari-hari?
Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai gerak spesifik permainan bola
basket?
2. Bagaimana perasaan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran gerak spesifik
permainan bola basket.
3. Jika ada hal-hal yang tidak peserta didik sukai terjadi dalam men
1. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara
lain sebagai berikut:
31
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
32
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
9) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi yang
akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk game
antara lain:
a) Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok besar (peserta didik putera dan
puteri dibagi sama banyak). Kalau jumlah peserta didik 32 orang, maka satu
kelompok terdiri dari 8 peserta didik.
b) Cara bermain: (1) Bola dioperkan secara beranting dari belakang ke depan
melalui samping kiri/kanan, (2) Bola dioperkan secara beranting dari belakang
ke depan melalui atas kepala, (3) Bola dioperkan secara beranting dari belakang
ke depan melalui bawah/selangkangan. Apabila bola tersebut terjatuh atau
kelompok yang paling terakhir menyelesaikan operan, dinyatakan sebagai
kelompok yang kalah dan diberi hukuman berjoget atau bernyanyi.
c) Berdasarkan pengamatan guru pada game, dipilih sejumlah peserta didik yang
dianggap cukup mampu untuk menjadi tutor bagi temannya dalam aktivitas
berikutnya. Mereka akan mendapat anggota kelompok dari peserta didik yang
tersisa dengan cara berhitung sampai angka sejumlah peserta didik yang terpilih
(misalnya 8 orang). Maka jika terdapat 32 peserta didik, setiap kelompok akan
memiliki anggota 8 orang.
d) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen keterampilan
gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan dapat
mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila pada eleman Gotong Royong
dan Mandiri dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti:
berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi,
dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari.
Aktivitas 1
Mengoper/melempar bola adalah salah satu usaha dari seorang pemain untuk membagi
atau memberi bola kepada temannya agar dapat memasukkan bola ke keranjang lawan.
Mengoper/melempar bola dapat dilakukan dengan dua tangan dan satu tangan yang sering
dilakukan dalam suatu pertandingan bola basket. Mengoper/melempar ini berguna untuk
operan jarak pendek, sedang, dan jarak jauh. Pembelajaran mengoper/melempar bola
dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut:
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
mengoper/melempar dari depan dada permainan bola basket.
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang faktar, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik mengoper/melempar dari
depan dada permainan bola basket.
Cara melakukannya:
33
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
(1) Sikap kaki berdiri seenaknya (wajar) dengan otot sedikit ditekuk dan badan
sedikit condong ke depan, pandangan ke arah lemparan. Kaki boleh sejajar
atau salah satu kaki di depan.
(2) Bola dipegang dengan kedua telapak tangan dan jari-jari terbuka menutupi
bagian samping dan belakang dari bola. Ibu jari hampir mendekat, semua
telapak tangan dan jari menyentuh bola.
(3) Tekuk kedua siku dengan mendekati badan, dan aturlah bola setinggi dada.
(4) Mengoper/melempar dimulai dengan melangkahkan satu kaki ke depan ke
arah sasaran (penerima). Bersamaan dengan itu, langkahkan kaki, kedua
lengan menolak lurus ke depan disertai dengan lekukan pergelangan tangan
dan diakhiri dengan jentikan jari-jari.
(5) Mengoper/melempar diarahkan setinggi dada (penerima) secara mendatar
dan bola sedikit berputar.
(6) Bersamaan dengan irama gerak pelepasan bola, berat badan dipindahkan ke
depan, langkahkan kaki belakang setelah bola lepas dari tangan (sebagai
gerak lanjutan/follow throught).
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
mengoper/melempar dari pantulan permainan bola basket.
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang faktar, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik mengoper/melempar bola
basket dari pantulan.
Cara melakukannya:
(1) Sikap permulaan dilakukan seperti pada posisi operan dengan dua tangan.
(2) Bola dilepaskan dengan tolakan dua tangan menyerong ke bawah dari letak
badan kawan.
(3) Bola dilepaskan setinggi pinggang dan harus diarahkan pada suatu tempat
(titik) kira-kira 1 meter di depan penerima (disesuaikan dengan jarak dan
kekuatan lemparan). Arah bola agar dapat diterima pada daerah antara lutut
dan perut.
(4) Bila berhadapan dengan lawan, maka sasaran pantulan bola berada di
samping kanan/kiri kaki lawan.
34
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
mengoper/melempar dari atas kepala permainan bola basket.
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang faktar, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik melempar bola basket dari
atas kepala.
Cara melakukannya:
(1) Posisi bola berada di atas kepala dengan dipegang oleh dua tangan dan
cenderung agak di belakang kepala.
(2) Bola dilemparkan dengan lekukan pergelangan tangan arahnya agak
menyerong ke bawah disertai dengan meluruskan lengan.
(3) Lepasnya bola dari tangan juga menggunakan jentikan ujung jari tangan.
(4) Posisi kaki berdiri tegak, tetapi tidak kaku. Bila berhadapan dengan lawan,
untuk mengamankan bolanya dapat dilakukan dengan meninggikan badan,
yaitu mengangkat kedua tumit.
4) Materi 4: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
mengoper/melempar dari samping permainan bola basket.
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang faktar, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik melempar bola basket dari
samping.
Cara melakukannya:
(1) Sikap berdiri seenaknya dengan posisi kaki kanan di belakang.
(2) Bola dipegang dengan tangan kanan, dan bawa ke samping telinga kanan.
Namun tangan kiri tetap ikut menjaga supaya bola tidak jatuh dan
keseimbangan bola terjaga.
(3) Sikap tangan kanan dengan siku ditekuk dan telapak tangan menghadap ke
atas.
(4) Lemparkan bola ke depan melambung sesuai dengan sasarannya gerakan
terakhir melepas bola dengan lecutan jari-jari tangan.
(5) Setelah bola lepas dari tangan, langkahkan kaki kiri ke depan bersamaan
dengan gerakan lanjutan (follow throught).
35
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
5) Materi 5: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
mengoper/melempar bola melengkung (kaitan) permainan bola basket.
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang faktar, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik mengoper/melempar bola
melengkung/kaitan permainan bola basket.
Cara melakukannya:
(1) Posisi berdiri sama dengan operan setinggi dada, perbedaannya pada operan
setinggi dada sasarannya berada di depan, sedangkan operan kaitan
sasarannya diarahkan ke samping.
(2) Bola dipegang dengan tangan kanan dengan rileks (lentur) ke bawah, mulai
dari jari kelingking sampai dengan ibu jari hampir seluruh telapak tangan
ikut aktif memegang bola.
(3) Kaki kiri lebih di depan dari kaki kanan dan berdiri dalam jarak yang enak
dan jaga keseimbangan.
(4) Saat bola masih berada di bawah, tangan kiri membantu secukupnya
(sekedar membantu agar bola tidak jatuh dan mengantarkannya sesaat
sebelum bola meninggalkan tangan kanan).
(5) Ayunkan lengan yang memegang bola dengan rileks lurus dari samping
kanan agak ke belakang.
(6) Setelah bola hampir sampai di atas sisi kanan kepala, lengan agak ditekuk
dan digerakkan ke arah kiri.
(7) Pada saat itu pergelangan tangan dan jari dilekukkan, sehingga
mengakibatkan bola meninggalkan tangan menuju ke samping sebaliknya.
6) Materi 6: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
mengoper/melempar bola dari bawah permainan bola basket.
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang faktar, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik mengoper/melempar bola
dari bawah permainan bola basket.
Lemparan ini sangat baik dilakukan untuk operan jarak dekat terutama sekali bila
lawan melakukan penjagaan satu lawan satu.
Cara melakukannya:
(1) Cara memegang bola dengan telapak tangan memenuhi bagian kedua
samping bola, jari tercerai lentuk, ibu jari menghadap ke bawah agak ke
dalam.
(2) Bola ditarik sedikit ke samping pinggang kiri bila kaki kanan ada di depan
dan di samping pinggang kanan bila kaki kiri di depan.
(3) Kaki yang berlawanan dengan letak bola diletakkan didepan dan digunakan
untuk menutup lawan agar tidak mudah merebut bola.
(4) Operan dilakukan dengan ayunan kedua lengan bawah.
(5) Bola terlepas setinggi antara pinggang dan sekat rongga dada.
36
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
7) Materi 7: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
menangkap bola setinggi dada tanpa pantulan permainan bola basket.
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang faktar, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik menangkap bola setinggi
dada tanpa pantulan permainan bola basket.
Cara melakukannya:
(1) Dilakukan secara berpasangan atu kelompok saling berhadapan.
(2) Jika dilakukan secara berpasangan, dapat dilakukan di tempat, bergerak
maju, mundur dan menyamping.
(3) Jika dilakukan dalam bentuk kelompok dan formasi berbanjar, maka yang
telah melakukan gerakan berpindah tempat.
(4) Pembelajaran dilakukan secara berulang-ulang selama 5 menit.
8) Materi 8: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
menangkap bola setinggi dada dengan pantulan permainan bola basket.
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang faktar, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik menangkap bola setinggi
dada dengan pantulan permainan bola basket.
Cara melakukannya:
(1) Dilakukan secara berpasangan atau kelompok saling berhadapan.
(2) Jika dilakukan secara berpasangan, dapat dilakukan di tempat, bergerak
maju, mundur dan menyamping.
(3) Jika dilakukan dalam bentuk kelompok dan formasi berbanjar, maka yang
telah melakukan gerakan berpindah tempat.
(4) Pembelajaran dilakukan secara berulang-ulang selama 5 menit.
37
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik mengoper, menangkap, menggiring,
dan menembak permainan bola basket. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan
gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik mengoper
dan menangkap bola dengan berbagai formasi
yang dilakukan secara berpasangan atau
berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses pembelajaran gerak
spesifik mengoper dan menangkap bola.
38
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik mengoper dan menangkap bola
permainan bola basket yang ditentukan oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik mengoper dan menangkap bola
permainan bola basket yang ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran
pada materi yang lebih komplek dan bervariasi dan kombinasi dalam bentuk
pengayaan.
No Pernyataan Ya Tidak
39
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
40
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 2
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik mengoper dan
menangkap bola permainan bola basket, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas
pembelajaran gerak spesifik menggiring bola permainan bola basket.
Menggiring bola basket merupakan salah satu gerakan atau teknik dasar agar bermain
bola basket menjadi lebih mudah dan lancar. Teknik dasar bola basket dalam menggiring
bola basket ini merupakan gerakan untuk dapat melakukan gerakan penyerangan yang
lebih efektif sehingga pertahanan lawan dapat ditembus dan bola dapat ditembakkan
masuk ke dalam ring keranajng lawan sehingga poin dapat diperoleh.
Gerak spesifik menggiring bola basket ini dilakukan untuk menghindari lawan yang
ingin menghalangi dan merebut bola, dan waktu melakukan teknik ini membutuhkan
tempo yang cepat/lambat sambil mencari selah-selah untuk mendapatkan jalan atau arah
untuk menghindarinya. Biasanya juga dribble rendah ini dilakukan dengan tujuan untuk
melakukan terobosan ke arah pertahanan lawan.
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
memantul-mantul bola permainan bola basket.
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang faktar, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik memantul-mantul bola
permainan bola basket.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri dengan sikap melangkah.
(2) Badan agak condong ke depan.
(3) Berat badan tertumpu pada kaki depan.
(4) Doronglah menggunakan telapak tangan ke lantai dengan sumber gerakan
dari sikut dibantu pergelangan tangan diaktifkan.
(5) Ketinggian bola memantul adalah sebatas atau di bawah pinggang.
(6) Pandangan mata ketika menggiring bola tertuju bebas ke arah depan.
(7) Gerakan akhir, kedua tangan rileks dan badan ditegakkan kembali.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
menggiring bola di tempat permainan bola basket.
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang faktar, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik menggiring bola di tempat
permainan bola basket.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri dengan sikap melangkah.
(2) Badan agak condong ke depan.
(3) Berat badan tertumpu pada kaki depan.
41
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik menangkap permainan bola basket.
Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses)
dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik
menggiring bola dengan berbagai posisi yang
dilakukan secara berpasangan atau berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses pembelajaran gerak
spesifik menggiring bola permainan bola basket.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik menggiring bola
permainan bola basket, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan,
kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas
pembelajaran gerak spesifik menggiring bola permainan bola basket. Kemudian laporkan
hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
42
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik menggiring bola permainan bola
basket yang ditentukan oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik menggiring bola permainan bola
basket yang ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada materi yang
lebih komplek dan bervariasi dan kombinasi dalam bentuk pengayaan.
No Pernyataan Ya Tidak
43
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
Aktivitas 3
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik menggiring bola
permainan bola basket, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas pembelajaran
menembak bola ke ring basket permainan bola basket.
Menembak merupakan sasaran akhir setiap bermain. Keberhasilan suatu regu dalam
permainan selalu ditentukan oleh keberhasilan dalam menembak. Dasar-dasar teknik
menembak sebenarnya sama dengan teknik lemparan. Jadi jika pemain menguasai teknik
mengoper (passing), maka pelaksanaan teknik menembak bagi pemain tersebut akan
sangat mudah dan cepat dilakukan. Di samping itu, tepat tidaknya “mekanik gerakan”
dalam menembak akan menentukan pula berhasil tidaknya tembakan.
44
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Teknik tembakan harus dikuasai oleh para pemain bola basket terutama saat melakukan
pola penyerangan terhadap jantung pertahanan lawan.
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
menembak bola dengan dua tangan di atas kepala permainan bola basket.
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang faktar, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik menembak bola dengan
dua tangan di atas kepala permainan bola basket.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri tegak menghadap arah gerakan dalam sikap melangkah, posisi kaki
lurus ke depan.
(2) Kedua lutut agak direndahkan.
(3) Bola dipegang pada bagian samping bawah dengan kedua telapak tangan
dan jari-jari terbuka.
(4) Pandangan ke arah tembakan sasaran.
(5) Dorong bola ke depan atas hingga lengan lurus, bersamaan dengan itu
pinggul, lutut, dan tumit naik.
(6) Lepaskan bola dari pegangan tangan saat lengan lurus dan gerakan
pelepasan bola dibantu dengan mengaktifkan pergelangan tangan serta jari-
jarinya.
(7) Bentuk arah bola yang benar adalah menyerupai parabola atas melengkung.
(8) Gerakan akhir, kedua lengan lurus ke depan rileks dan arah pandangan
mengikuti arah gerak bola.
(9) Pembelajaran ini dilakukan berulang-ulang 15 – 20 tembakan.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
menembak bola dengan satu tangan di atas kepala permainan bola basket.
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang faktar, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik menembak bola dengan
satua tangan di atas kepala permainan bola basket.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri tegak, sikap melangkah menghadap arah gerakan bola dan kedua
lutut agak rendah.
(2) Bola dipegang pada bagian bawahnya dengan telapak tangan dan jari-jari.
(3) Satu terbuka sedangkan tangan yang lainnya membantu menahan bagian
samping bola.
(4) Pandangan ke arah tembakan sasaran.
(5) Dorong bola ke depan atas dengan menggunakan satu lengan hingga lengan
lurus. Bersama dengan itu pinggul, lutut dan tumit naik.
(6) Lepaskan bola dari pegangan tangan saat lengan lurus.
45
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
menembak bola sambil melompat dengan dua tangan permainan bola basket.
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang faktar, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik menembak bola sambil
melompat dengan dua tangan permainan bola basket.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri kedua kaki dibuka selebar bahu.
(2) Kedua lengan memegang bola di depan badan.
(3) Pandangan ke depan atas (ke arah tembakan).
(4) Rendahkan kedua lutut dengan membawa bola ke depan atas dahi.
(5) Tolakkan kedua kaki ke atas tegak lurus bersamaan kedua lengan diluruskan
ke atas.
(6) Lepaskan tembakan pada sasaran saat lompatan berada pada titik tertinggi
atau saat akan turun menggunakan kedua tangan.
(7) Gerakan akhir, mendarat menggunakan kedua ujung telapak kaki bersamaan
kedua lutut mengeper, kedua lengan di depan samping badan dengan kedua
sikut ditekuk, pandangan ke arah bola.
(8) Pembelajaran ini dilakukan berulang-ulang 15 – 20 tembakan.
46
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
4) Materi 4: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
menembak bola dari depan dada dengan dua tangan permainan bola basket.
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang faktar, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik menembak bola dari
depan dada dengan dua tangan permainan bola basket.
Cara melakukannya:
(1) Sikap awal sama dengan menembak dari atas kepala, dengan sikap jongkok
badan tegak.
(2) Pelaksanaannya, kedua tungkai diluruskan dengan kedua lengan tetap lurus,
bola dilemparkan ke atas menuju ring basket. Palannya bola membentuk
parabola.
(3) Sikap akhir, yaitu badan tegak, lengan lurus ke atas dan pandangan ke arah
ring.
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran menembak bola ke ring basket permainan bola
basket. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian
proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran menembak bola ke ring
basket permainan bola basket.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses aktivitas pembelajaran
menembak bola ke ring basket permainan bola
basket.
47
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran menembak bola ke ring basket
permainan bola basket, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan,
kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas
pembelajaran menembak bola ke ring basket permainan bola basket. Kemudian laporkan
hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran menembak bola ke ring basket permainan bola
basket yang ditentukan oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran menembak bola ke ring basket permainan bola
basket yang ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada materi yang
lebih komplek yaitu variasi menembak bola ke ring basket permainan bola basket
dalam bentuk pengayaan.
No Pernyataan Ya Tidak
No Pernyataan Ya Tidak
4) Guru menugaskan peserta didik yang terkait dengan pembelajaran yang telah
dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan tentang aktivitas gerak spesifik
melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola, hasilnya dijadikan sebagai tugas
penilaian penugasan.
5) Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan salam.
6) Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib, dan bagi peserta didik
yang bertugas mengembalikan peralatan ke tempat semula.
Asesmen
1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran
di setiap aktivitas pembelajaran.
2. Asesmen Pengetahuan
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di
atas, gerakan tersebut merupakan gerak
spesifik . . . .
A. melempar bola dari atas kepala
B. melempar bola dari samping
C. melempar bola lengkung (kaitan)
D. melempar bola dari bawah
50
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3. Penilaian Keterampilan
a. Tes kinerja aktivitas gerak spesifik mengoper dan menangkap bola permainan bola
basket
1) Butir Tes
Lakukan aktivitas gerak spesifik mengoper dan menangkap bola permainan bola basket.
Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses)
dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan gerak spesifik yang diharapkan.
3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar penilaian).
Nama :____________________________ Kelas: __________
Indikator Ya Tidak
No Uraian Gerak
Esensial (1) (0)
1. Posisi dan Sikap a. Kaki
Awal b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
Gerak b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
51
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
4) Pedoman penskoran
a) Penskoran
o Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerakan sikap
awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
o Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen gerakan
sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
(1) Sikap awalan melakukan gerakan
(a) pandangan mata ke arah datangnya bola.
(b) badan sedikit dicondongkan ke depan dan berat badan terletak di
antara kedua kaki.
(c) lutut ditekuk, badan condong ke depan dan jaga keseimbangan.
(2) Sikap pelaksanaan melakukan gerakan
(a) bola didorong dari depan.
(b) kedua lengan lurus ke depan.
(c) badan dicondongkan ke depan.
(d) pandangan mata tertuju pada lepasnya bola.
(3) Sikap akhir melakukan gerakan
(a) badan tetap condong ke depan.
(b) pandangan mata tertuju pada lepasnya bola.
(c) kaki kiri ke depan dan kaki kanan di belakang.
b) Pengolahan skor
Skor maksimum: 10
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/10.
c) Konversi jumlah ulangan dengan skor
Perolehan Nilai
Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
…… > 20 kali …… > 15 kali Sangat Baik
17 – 19 kali 12 – 14 kali Baik
14 – 16 kali 9 – 11 kali Cukup
........ < 14 kali ........ < 9 kali Kurang
b. Tes kinerja aktivitas gerak spesifik menggiring bola permainan bola basket
1) Butir Tes
Lakukan aktivitas gerak spesifik menggiring bola permainan bola basket. Unsur-unsur
yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan
melakukan gerakan (penilaian produk).
52
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan gerak spesifik yang diharapkan.
3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Sama dengan rubrik mengoper dan menangkap bola permainan bola basket.
4) Pedoman Pensekoran
a) Penskoran
o Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerakan sikap
awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
o Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen gerakan sikap
awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
(1) Sikap awalan melakukan gerakan
(a) Berdiri dengan sikap melangkah.
(b) Badan agak condong ke depan.
(c) Berat badan tertumpu pada kaki depan.
(2) Sikap pelaksanaan melakukan gerakan
(a) Doronglah menggunakan telapak tangan ke lantai dengan sumber
gerakan dari sikut dibantu pergelangan tangan diaktifkan.
(b) Ketinggian bola memantul adalah sebatas atau di bawah pinggang.
(c) Pandangan mata ketika menggiring bola tertuju bebas ke arah depan.
(3) Sikap akhir melakukan gerakan
Kedua tangan rileks dan badan ditegakkan kembali.
b) Pengolahan skor
Skor maksimum: 10
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/10.
c) Konversi jumlah ulangan dengan skor
Perolehan Nilai
Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
…… > 17 rintangan …… > 15 rintangan Sangat Baik
14 – 16 rintangan 12 – 14 rintangan Baik
11 – 13 rintangan 9 – 11 rintangan Cukup
....... < 11 rintangan ....... < 9 rintangan Kurang
c. Tes kinerja aktivitas gerak spesifik menembak bola permainan bola basket
1) Butir Tes
Lakukan aktivitas gerak spesifik menembak bola ke ring basket (shooting) permainan
bola basket. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan
(penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan gerak spesifik yang diharapkan.
3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Sama dengan rubrik mengoper dan menangkap bola permainan bola basket.
53
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
4) Pedoman penskoran
a) Penskoran
o Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerakan sikap
awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
o Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen gerakan
sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
(1) Sikap awalan melakukan gerakan
(a) pandangan mata ke arah datangnya bola.
(b) badan sedikit dicondongkan ke depan dan berat badan terletak di
antara kedua kaki.
(c) lutut ditekuk, badan condong ke depan dan jaga keseimbangan.
(2) Sikap pelaksanaan melakukan gerakan
(a) bola didorong dari depan.
(b) kedua lengan lurus ke depan.
(c) badan dicondongkan ke depan.
(d) pandangan mata tertuju pada lepasnya bola.
(3) Sikap akhir melakukan gerakan
(a) badan tetap condong ke depan.
(b) pandangan mata tertuju pada lepasnya bola.
(c) kaki kiri ke depan dan kaki kanan di belakang.
b) Pengolahan skor
Skor maksimum: 10
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/10.
c) Konversi jumlah tembakan yang masuk ke ring basket dengan skor.
Perolehan Nilai
Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
……. > 15 masuk ……. > 12 masuk Sangat Baik
12 – 14 masuk 9 – 11 masuk Baik
9 – 11 masuk 6 – 8 masuk Cukup
…… < 9 masuk …… < 6 masuk Kurang
1. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian
pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh
guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan permainan dengan
cara mengubah jumlah pemain, memperketat peraturan, menambah alat yang
digunakan, serta menambah tingkat kesulitan tugas keterampilan yang diberikan.
54
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana
guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari
refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara
menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.
2. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan
perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan. Remedial dan
pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:
a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses aktivitas
pembelajaran spesifik permainan bola basket.
c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas
pembelajaran gerak spesifik permainan bola basket tersebut.
d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas pembelajaran gerak
spesifik permainan bola basket tersebut.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
a. Pastikan peserta didik dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas
pembelajaran.
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru
untuk menghindari cidera.
55
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Glosarium
• Bola basket merupakan permainan yang gerakannya sangat kompleks, yaitu gabungan
dari jalan, lari, lompat, serta unsur kekuatan, kecepatan, ketepatan, kelentukan, dan
lain-lain. Untuk melakukan gerakan-gerakan bola basket secara baik diperlukan
kemampuan dasar fisik yang memadai. Dengan kondisi fisik yang baik akan
memudahkan melakukan gerakan-gerakan yang lebih sulit (kompleks).
• Dribbling = gerakan menggiring bola.
• Menembak merupakan sasaran akhir setiap bermain. Keberhasilan suatu regu dalam
permainan selalu ditentukan oleh keberhasilan dalam menembak. Dasar-dasar teknik
menembak sebenarnya sama dengan teknik lemparan.
56
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
• Menggiring bola adalah upaya membawa bola dengan cara memantulkan bola di
tempat, memantulkan bola sambil berjalan dan memantulkan bola sambil berlari.
Menggiring bola merupakan suatu usaha untuk membawa bola menuju ke depan/ke
lapangan lawan.
• Mengoper bola adalah salah satu usaha dari seorang pemain untuk membagi atau
memberi bola kepada temannya agar dapat memasukkan bola ke keranjang lawan.
• Operan bola dengan dua tangan dari depan dada adalah operan yang sering dilakukan
dalam suatu pertandingan bola basket.
• Operan pantulan adalah operan yang dilakukan dengan dua tangan dalam posisi bola di
depan dada. Operan pantulan sangat baik dilakukan untuk menerobos lawan yang
tinggi. Bola dipantulkan di samping kiri/kanan lawan, dan teman sudah siap
menjemputnya di belakang lawan.
• Operan dari atas kepala adalah operan yang dilakukan dengan dua tangan dan bola
berada di atas kepala agak ke belakang. Terutama dilakukan oleh pemain jangkung
(tinggi) untuk menghindari bola dari raihan (serobotan) lawan.
• Operan samping adalah operan yang dilakukan dengan satu tangan. Namun sebelum
mengoperkan, bola tetap dipegang dengan dua tangan. Operan ini gerakannya lebih
wajar (rileks) sebab dapat lebih kuat dan lebih jauh.
• Operan kaitan adalah senjata yang ampuh untuk pemain berpostur pendek, tetapi ingin
mencoba mengoperkan bola melewati di atas pemain lawan yang jauh lebih tinggi.
• Passing = lemparan bola atau operan.
• Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan
tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
• Shooting = melakukan lemparan ke keranjang.
• Teknik adalah cara melakukan atau melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan
tertentu secara efisien dan efektif. Teknik dalam permainan bola basket dapat diartikan
sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan
permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal.
Referensi
Muhajir. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, untuk SMP/M.Ts Kelas VII. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat
dan Pendidikan Khusus Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Kemendikbud.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Permainan Bola Basket. Bandung: Sahara Multi
Trading.
Tim Direktorat SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Direktorat SMP. 2016. Panduan Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
57
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.
58
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
o Bola voli atau bola sejenisnya (bola terbuat dari plastik, karet, dll).
o Lapangan permainan bola voli atau lapangan sejenisnya (lapangan bola basket atau
halaman sekolah).
o Net/rintangan (seutas tali).
o Peluit dan stopwatch.
Ketersediaan Materi
o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
59
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Media Pembelajaran
a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas gerak spesifik
passing bawah, passing atas, servis bawah, dan servis atas permainan bola voli.
b. Gambar yang terdapat dalam buku teks pelajaran PJOK aktivitas gerak spesifik
passing bawah, passing atas, servis bawah, dan servis atas permainan bola voli.
c. Video pembelajaran aktivitas gerak spesifik passing bawah, passing atas, servis
bawah, dan servis atas permainan bola voli.
60
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Moda Pembelajaran
o Daring.
o Luring.
o Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning).
Pengaturan Pembelajaran
Asesmen Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan menganalisis gerak
spesifik dan fungsional permainan dan olahraga (passing bawah, passing atas, servis bawah,
dan servis atas) permainan bola voli sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki serta
mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi
nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang
dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari.
Pemahaman Bermakna
Setelah peserta didik melakukan pembelajaran aktivitas gerak spesifik permainan bola voli,
manfaat apakah yang dirasakan olehnya? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini diterapkan
ke dalam kehidupan sehari-hari?
Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai gerak spesifik permainan bola
voli?
2. Bagaimana perasaan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran gerak spesifik
permainan bola voli.
3. Jika ada hal-hal yang tidak peserta didik sukai terjadi dalam mengikuti pembelajaran
gerak spesifik permainan bola voli, apa yang akan guru lakukan.
61
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
9) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi yang
akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk
game. Nama permainannya adalah permainan kucing-tikus:
a) Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok besar (peserta didik putera dan
puteri dibagi sama banyak). Kalau jumlah peserta didik 32 orang, maka satu
kelompok terdiri dari 8 peserta didik.
b) Cara bermain: (1) Masing-masing kelompok peserta didik membentuk lingkaran,
(2) Salah seorang peserta didik bertugas sebagai tikus dan peserta didik yang lain
sebagai kucing, (3) Bola dioperkan dan ditangkap oleh peserta didik yang
menjadi kucing, (4) Kemudian peserta didik yang menjadi tikus berusaha
merebut/meraih bola tersebut. Apabila bola tersebut dapat direbut/diraih oleh
peserta didik yang sebagai tikus, maka tugasnya berganti sebagai kucing. Begitu
juga sebaliknya.
c) Berdasarkan pengamatan guru pada game, dipilih sejumlah peserta didik yang
dianggap cukup mampu untuk menjadi tutor bagi temannya dalam aktivitas
berikutnya. Mereka akan mendapat anggota kelompok dari peserta didik yang
tersisa dengan cara berhitung sampai angka sejumlah peserta didik yang terpilih
(misalnya 8 orang). Maka jika terdapat 32 peserta didik, setiap kelompok akan
memiliki anggota 8 orang.
d) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen keterampilan
gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan dapat
mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila pada eleman Gotong Royong
dan Mandiri dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti:
berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi,
dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari.
Aktivitas 1
Passing bola voli adalah usaha yang dilakukan oleh suatu pemain untuk mengoper bola ke
teman timnya untuk dimainkan di daerah sendiri. Passing bawah merupakan gerakan
untuk mengoper bola ke teman yang dilakukan dengan kedua tangan dikepal dan dipukul
dari bawah ke atas. Perkenaan bola di tangan ada di bagian pergelangan tangan. Hasil
bola dari passing ini adalah melambung.
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
passing bawah permainan bola voli
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik passing bawah permainan
bola voli.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu dan kedua lutut direndahkan
hingga berat badan tertumpu pada kedua ujung kaki di bagian depan.
(2) Rapatkan dan luruskan kedua lengan did epan badan hingga kedua ibu jari
sejajar.
63
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
passing bawah dengan melambungkan bola dan membiarkan bola jatuh pada lengan
yang dirapatkan dan diluruskan permainan bola voli
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik passing bawah dengan
melambungkan bola dan membiarkan bola jatuh pada lengan yang dirapatkan
dan diluruskan permainan bola voli.
Cara melakukannya:
(1) Passing bawah dengan melambungkan bola dan membiarkan bola jatuh
pada lengan yang dirapatkan dan diluruskan.
(2) Lakukan gerakan sambil berjalan maju, mundur, dan menyamping.
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
passing bawah melalui atas net/tali yang dipasang melintang secara berpasangan
permainan bola voli
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik passing bawah melalui
atas net/tali yang dipasang melintang secara berpasangan permainan bola voli.
Cara melakukannya:
(1) Melakukan passing bawah melalui atas net/tali yang dipasang melintang
secara berpasangan atau formasi berbanjar ke belakang.
64
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
(2) Bola dilambung teman dilanjutkan dengan passing langsung (bola tanpa
dilambung teman), yang telah melakukan gerak melambung pindah tempat.
Aktivitas 2
Passing atas atau disebut set up adalah usaha pemain untuk mengoper bola yang
dilakukan saat bola di atas kepala dengan menggunakan kedua tangan secara bersamaan.
Passing atas, merupakan teknik untuk mengoper bola ke teman yang dilakukan dengan
kedua tangan tepatnya mengenai jari-jari tangan. Passing ini sangat baik untuk mengoper
sebagai umpan smash. Hasil bola dari passing ini adalah melambung ke atas.
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
passing atas dengan melambungkan dan menangkap bola permainan bola voli
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik passing atas dengan
melambungkan dan menangkap bola permainan bola voli.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu, kedua lutut direndahkan
hingga berat badan bertumpu pada ujung kaki bagian depan.
(2) Posisi lengan di depan badan dengan kedua telapak tangan dan jari-jari
renggang sehingga membentuk seperti mangkuk di depan atas muka
(wajah).
(3) Dorongkan kedua lengan menyongsong arah datangnya bola bersamaan
kedua lutut dan pinggul naik serta tumit terangkat.
(4) Usahakan arah datangnya bola tepat di tengah-tengah atas wajah.
(5) Perkenaan bola yang baik adalah tepat mengenai jari-jari tangan.
(6) Gerakan akhir: Tumit terangkat dari lantai, pinggul dan lutut naik serta
kedua lengan lurus, dan pandangan mengikuti arah gerakan bola.
65
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
passing atas dengan melambungkan dan menangkap bola dilakukan di tempat, sambil
berjalan (maju-mundur dan menyamping) permainan bola voli
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik passing atas dengan
melambungkan dan menangkap bola dilakukan di tempat, sambil berjalan (maju-
mundur dan menyamping) permainan bola voli.
Cara melakukannya:
(1) Melambungkan dan menangkap bola kembali dengan sikap jari-jari tangan
membentuk sikap passing atas.
(2) Pembelajaran dilakukan di tempat, sambil berjalan (maju-mundur, dan
menyamping), dilakukan secara perorangan atau kelompok.
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
passing atas dengan melambungkan dan menangkap bola sambil berjalan maju dan
mundur permainan bola voli
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik passing atas dengan
melambungkan dan menangkap bola sambil berjalan maju dan mundur
permainan bola voli.
Cara melakukannya:
(1) Melakukan passing atas yang dilambungkan teman (berpasangan/
berkelompok) sambil berjalan maju dan mundur.
(2) Pembelajaran dilanjutkan dengan gerak menyamping, yang melambung dan
passing bergantian.
66
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 3
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
passing bawah dan passing atas secara perorangan atau berkelompok permainan bola
voli
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik passing bawah dan
passing atas secara perorangan atau berkelompok permainan bola voli.
Cara melakukannya:
(1) Aktivitas pembelajaran dilakukan secara perorangan atau berkelompok.
(2) Pembelajaran dimulai dengan melakukan passing atas tegak lurus setelah
bola turun lakukan pula passing bawah, dan setelah bola naik/melambung ke
atas, lakukan lagi passing atas, dan seterusnya.
(3) Aktivitas pembelajaran pertama mempassing bola dilakukan di tempat, dan
kemudian dilakukan sambil berjalan.
67
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
passing atas dan bawah bergerak maju, mundur, dan menyamping diawali dengan
melambungkan bola oleh teman dari depan permainan bola voli
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik passing atas dan bawah
bergerak maju, mundur, dan menyamping diawali dengan melambungkan bola
oleh teman dari depan permainan bola voli.
Cara melakukannya:
(1) Aktivitas pembelajaran diawali dengan melambungkan bola oleh teman dari
depan.
(2) Pembelajaran dilakukan secara berpasangan atau berkelompok.
(3) Lakukan aktivitas pembelajaran ini 5 – 10 menit.
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
passing atas dan bawah menggunakan dua bola diawali dengan melambungkan bola
oleh teman permainan bola voli
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik passing atas dan bawah
menggunakan dua bola diawali dengan melambungkan bola oleh teman
permainan bola voli.
Cara melakukannya:
(1) Aktivitas pembelajaran diawali dengan melambungkan bola oleh teman.
(2) Kemudian dilakukan secara bergantian dan berpasangan.
(3) Selanjutnya dilakukan di tempat, dilanjutkan maju-mundur dan
menyamping.
68
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
4) Materi 4: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
passing atas dan bawah secara langsung dalam formasi lingkaran diawali dengan
melambungkan bola oleh teman yang berada ditengah-tengah lingkaran permainan
bola voli
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik passing atas dan bawah
secara langsung dalam formasi lingkaran diawali dengan melambungkan bola
oleh teman yang berada ditengah-tengah lingkaran permainan bola voli.
Cara melakukannya:
(1) Aktivitas pembelajaran diawali dengan melambungkan bola oleh teman
yang berada ditengah-tengah lingkaran.
(2) Setelah melakukan passing bergerak berpindah, dari pinggir lingkaran
berpindah ke tengah lingkaran.
(3) Kemudian dari tengah lingkaran berpindah ke pinggir lingkaran.
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik passing bawah dan passing atas
permainan bola voli. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan
gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik passing
bawah dan passing atas permainan bola voli
dengan berbagai formasi yang dilakukan secara
berpasangan atau berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
69
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik passing bawah
dan passing atas permainan bola voli, peserta didik diminta untuk merasakan otot-otot
apa saja yang dapat teregang dan berkontraksi. Peserta didik diminta menuliskan
kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik passing bawah dan passing atas
permainan bola voli. Kemudian laporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam
buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik passing bawah dan passing atas
permainan bola voli yang ditentukan oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik passing bawah dan passing atas
permainan bola voli yang ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada
materi yang lebih komplek dan bervariasi dalam bentuk pengayaan.
No Pernyataan Ya Tidak
70
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
Aktivitas 3
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik passing bawah
dan passing atas permainan bola voli, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas
pembelajaran gerak spesifik servis bawah dan servis atas permainan bola voli.
Servis merupakan teknik dasar untuk memulai permainan bola voli. Selain itu, servis
juga ikut menentukan suatu regu untuk memenangkan permainan atau pertandingan,
karena suatu regu hanya akan mendapatkan angka apabila servisnya tidak gagal.
Servis tangan bawah adalah servis yang sangat sederhana dan diajarkan terutama untuk
pemain pemula. Servis tangan bawah adalah cara servis dengan mengayunkan lengan
dari arah bawah kemudian memukul bola dengan genggaman tangan. Gerakannya lebih
alamiah dan tenaga yang dibutuhkan tidak terlalu besar.
Bentuk-bentuk aktivitas gerak spesifik servis bawah permainan bola voli, antara lain
sebagai berikut:
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
servis bawah permainan bola voli
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik servis bawah permainan
bola voli.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri dengan kedua kaki dalam posisi melangkah.
(2) Berat badan bertumpu pada kedua kaki dan sikap badan agak condong ke
depan.
(3) Pegang bola setinggi pinggang atau lebih rendah di depan badan.
(4) Jari-jari yang akan digunakan memukul (servis) dirapatkan.
(5) Ayunkan lengan yang digunakan memukul bola ke belakang bersama berat
badan dipindahkan ke belakang
(6) Ayunkan kembali lengan yang digunakan memukul bola ke depan
bersamaan berat badan dipindahkan pada kaki depan dan bola sedikit
dilambungkan.
(7) Pukul bola dengan telapak tangan pada bagian tengah belakang saat pada
posisi setinggi pinggang.
(8) Gerakan akhir, yaitu: ikuti gerakan badan ke depan dengan melangkahkan
kaki belakang ke depan.
72
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
memukul-mukul bola ke lantai dengan telapak tangan rapat permainan bola voli
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik memukul-mukul bola ke
lantai dengan telapak tangan rapat permainan bola voli.
Cara melakukannya:
(1) Memukul-mukul bola ke lantai dengan telapak tangan rapat.
(2) Pembelajaran dilakukan di tempat dilanjutkan dengan gerak maju-mundur
dan menyamping, perorangan/kelompok.
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
servis bawah melalui atas net atau tali yang dipasang melintang dari jarak 3 meter
(garis serang) permainan bola voli
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik servis bawah melalui atas
net atau tali yang dipasang melintang dari jarak 3 meter (garis serang) permainan
bola voli.
Cara melakukannya:
(1) Melakaukan servis bawah melalui atas net atau tali yang dipasang melintang,
pertama dari jarak 3 meter (garis serang).
(2) Kedua dari jarak 6 meter dan terakhir dari belakang garis lapangan.
(3) Pembelajaran dilakukan secara berkelompok.
73
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 4
Servis tangan atas adalah tindakan memukul bola dengan cara melemparkan bola ke atas
lalu memukulnya dengan mengayukan tanga dari atas sambil diikuti dengan lompatan
untuk memaksimalkan tenaga dan pukulan sehingga bola melucur dengan cepat mengenai
lapangan tim lawan. Servis atas (floating service) adalah jenis servis dimana jalannya bola
tidak mengandung putaran (bola bergerak mengapung atau mengambang). Saat ini servis
atas sangat populer, jika dibandingkan dengan servis yang lainnya.
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
servis atas permainan bola voli
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik servis atas permainan bola
voli.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri tegak.
(2) Kedua kaki sikap melangkah (kaki kiri di depan, kanan di belakang).
(3) Tangan kiri memegang bola di depan badan.
(4) Pandangan ke arah bola (depan).
(5) Lambungkan bola ke atas agak ke belakang menggunakan tangan kiri,
(6) Lentingkan badan ke belakang.
(7) Bersamaan dengan gerakan badan ke depan, bola dipukul menggunakan
tangan kanan yang dibantu dengan mengaktifkan pergelangan tangan.
(8) Gerakan akhir, berat badan dibawa ke depan dengan melangkahkan kaki
belakang (kanan) ke depan, dan pandangan mengikuti arah gerakan bola.
74
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
memukul bola ke depan bawah secara berpasangan permainan bola voli
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik memukul bola ke depan
bawah secara berpasangan permainan bola voli.
Cara melakukannya:
(1) Dilakukan berkelompok dan berhadapan, ada kelompok servis dan penerima
servis dengan passing bawah.
(2) Bola dipukul servis mengarah pada penerima servis.
(3) Setelah melakukan gerakan, pindah tempat.
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
memukul bola melewati atas net/tali dalam formasi berbanjar permainan bola voli
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik memukul bola melewati
atas net/tali dalam formasi berbanjar permainan bola voli.
Cara melakukannya:
(1) Dilakukan berpasangan atau kelompok, bila dilakukan dalam formasi
berbanjar, yang sudah melakukan pukulan servis dan menerima servis
(dengan passing atas/bawah), bergerak berpindah tempat.
(2) Berdiri sikap melangkah menghadap net/tali.
(3) Lambungkan bola dengan tangan kiri dan pukul dengan tangan kanan
melewati atas net/tali.
(4) Bila memukul bola sudah dilakukan dari garis serang lapangan, pindah ke
belakang garis lapangan untuk siap memukul lagi dan sebaliknya.
75
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik servis bawah dan servis atas
permainan bola voli. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan
gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik servis
bawah dan servis atas permainan bola voli
dengan berbagai formasi yang dilakukan secara
berpasangan atau berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses pembelajaran gerak
spesifik servis bawah dan servis atas permainan
bola voli.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik servis bawah dan
servis atas permainan bola voli, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-
kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan
aktivitas pembelajaran gerak spesifik servis bawah dan servis atas permainan bola voli.
Kemudian laporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku
tugas kepada guru.
76
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik servis bawah dan servis atas
permainan bola voli yang ditentukan oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik servis bawah dan servis atas
permainan bola voli yang ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada
materi yang lebih komplek dan bervariasi dalam bentuk pengayaan.
No Pernyataan Ya Tidak
77
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
78
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 5
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik servis bawah dan
servis atas permainan bola voli, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas bermain bola
voli dengan menggunakan peraturan dimodifikasi.
Tujuan bermain bola voli menggunakan peraturan dimodifikasi adalah memperagakan
gerak spesifik dan taktik memainkan bola di lapangan untuk meraih kemenangan dalam
setiap pertandingan. Variasi rangkaian pembelajaran mengandung empat unsur dasar
antara lain: passing bawah, passing atas, servis, smash dan blocking.
Pembelajaran dimulai dengan gerakan-gerakan yang sederhana. Kemudian dilanjutkan
dengan bentuk-bentuk yang lebih rumit dan berakhir pada penerapan gerak spesifik yang
dipelajari dalam jenis permainan dari rangkaian permainan yang sesuai.
1) Materi: konsep peraturan permainan dan modifikasi aktivitas permainan bola voli,
serta mempraktikkan bermain bola voli dengan berbagai modifikasi
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang konsep peraturan
permainan dan modifikasi aktivitas permainan bola voli, serta mempraktikkan
bermain bola voli dengan berbagai modifikasi.
Cara melakukannya:
(1) Pemain 1 melakukan servis ke pemain 2.
(2) Pemain 2 menahan bola dengan passing bawah ke pemain 3.
(3) Pemain 3 mengumpan bola pada pemain 4 dengan passing atas.
(4) Pemain 4 melakukan pukulan smash yang didepannya pemain 5.
(5) Setiap pemain yang telah melakukan teknik gerak, berpindah tempat, yakni:
(a) Pemain 1 pindah ke posisi 5
(b) Pemain 2 pindah ke posisi 3
(c) Pemain 3 pindah ke posisi 4
(d) Pemain 4 pindah ke posisi 2
(e) Pemain 5 pindah ke posisi 1
79
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran konsep peraturan permainan dan modifikasi aktivitas
permainan bola voli, serta mempraktikkan bermain bola voli dengan berbagai
modifikasi. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan
(penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran konsep peraturan
permainan dan modifikasi aktivitas permainan
bola voli, serta mempraktikkan bermain bola voli
dengan berbagai modifikasi.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses pembelajaran bermain
bola voli menggunakan peraturan yang
dimodifikasi.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran konsep peraturan permainan dan
modifikasi aktivitas permainan bola voli, serta mempraktikkan bermain bola voli dengan
berbagai modifikasi, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan,
kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas
pembelajaran konsep peraturan permainan dan modifikasi aktivitas permainan bola voli,
serta mempraktikkan bermain bola voli dengan berbagai modifikasi. Kemudian laporkan
hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran konsep peraturan permainan dan modifikasi
aktivitas permainan bola voli, serta mempraktikkan bermain bola voli dengan
berbagai modifikasi yang ditentukan oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran konsep peraturan permainan dan modifikasi
aktivitas permainan bola voli, serta mempraktikkan bermain bola voli dengan
berbagai modifikasi yang ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada
materi yang lebih komplek dengan menggunakan peraturan yang sesungguhnya
dalam bentuk pengayaan.
80
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
81
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
Asesmen
1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran
di setiap aktivitas pembelajaran.
2. Asesmen Pengetahuan
3. Penilaian Keterampilan
a. Tes kinerja aktivitas variasi dan kombinasi gerak spesifik passing bawah dan passing
atas permainan bola voli.
83
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
1) Butir Tes
Lakukan aktivitas gerak spesifik passing bawah dan passing atas permainan bola voli.
Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses)
dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan variasi dan kombinasi gerak spesifik yang diharapkan.
3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar penilaian).
Indikator Ya Tidak
No Uraian Gerak
Esensial (1) (0)
1. Posisi dan Sikap a. Kaki
Awal b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
Gerak b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap a. Kaki
Akhir b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir
4) Pedoman penskoran
a) Penskoran
(1) Sikap awalan melakukan gerakan
Skor 3 jika:
(a) ambil posisi sikap siap normal.
(b) pada saat tangan akan dikenakan pada bola, segera tangan dan juga lengan
diturunkan.
(c) tangan dan lengan dalam keadaan terjulur ke bawah depan dan lurus.
Skor 2 jika : hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika : hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
(2) Sikap pelaksanaan melakukan gerakan
Skor 4 jika:
(a) berdiri tegak dengan kedua kaki dibuka selebar bahu dan lutut
direndahkan.
(b) rapatkan dan luruskan kedua lengan di depan badan.
(c) dorongkan kedua lengan ke arah datangnya bola.
(d) perkenaan bola yang baik tepat pada pergelangan tangan.
Skor 3 jika : hanya tiga kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 2 jika : hanya dua sampai dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika : hanya satu sampai dua kriteria yang dilakukan secara benar.
84
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Perolehan Nilai
Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
…… > 17 kali …… > 15 kali Sangat Baik
14 – 16 kali 12 – 14 kali Baik
11 – 13 kali 9 – 11 kali Cukup
……. < 11 kali ……. < 9 kali Kurang
1. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian
pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh
guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan permainan dengan
cara mengubah jumlah pemain, memperketat peraturan, menambah alat yang
digunakan, serta menambah tingkat kesulitan tugas keterampilan yang diberikan.
2. Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana
guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari
refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara
menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.
85
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan
perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan. Remedial dan
pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:
a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses aktivitas
pembelajaran gerak spesifik permainan bola voli.
c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas
pembelajaran gerak spesifik permainan bola voli tersebut.
d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas pembelajaran gerak
spesifik permainan bola voli tersebut.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
a. Pastikan Kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas
pembelajaran.
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru
untuk menghindari cidera.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.
86
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Glosarium
• Passing bawah merupakan teknik untuk mengoper bola ke teman yg di lakukan dengan
kedua tangan di kepal dan dipukul dari bawah ke atas. Perkenaan bola di tangan ada di
bagian pergelangan tangan. Hasil bola dari passing ini adalah melambung.
• Passing atas atau disebut set up adalah usaha pemain untuk mengoper bola yang
dilakukan saat bola di atas kepala dengan menggunakan kedua tangan secara
bersamaan.
• Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan
tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
87
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
• Permainan bola voli merupakan suatu cabang olah raga berbentuk memvoli bola di
udara bolak-balik diatas jaring/net, dengan maksud menjatuhkan bola di dalam petak
lapangan lawan untuk mencari kemenangan.
• Servis adalah pukulan awal untuk melakukan permainan dan dapat juga dijadikan
serangan awal terhadap lawan.
• Servis tangan bawah adalah servis yang sangat sederhana dan diajarkan terutama untuk
pemain pemula. Servis tangan bawah adalah cara servis dengan mengayunkan lengan
dari arah bawah kemudian memukul bola dengan genggaman tangan.
• Servis tangan atas adalah tindakan memukul bola dengan cara melemparkan bola ke
atas lalu memukulnya dengan mengayukan tanga dari atas sambil diikuti dengan
lompatan untuk memaksimalkan tenaga dan pukulan sehingga bola melucur dengan
cepat mengenai lapangan tim lawan.
• Tujuan dari variasi gerakan tersebut adalah supaya para pemain mampu
memperkirakan efek gerakan servis, blocking, smash dan passing. Dengan mengetahui,
mengenal, mempelajari dan menguasai variasi tersebut, akan lebih mudah bagi seorang
pemain untuk berusaha memenangkan pertandingan voli.
Referensi
Muhajir. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, untuk SMP/M.Ts Kelas VII. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat
dan Pendidikan Khusus Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Kemendikbud.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Permainan Bola Voli. Bandung: Sahara Multi Trading.
Tim Direktorat SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Direktorat SMP. 2016. Panduan Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.
88
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
o Lapangan permainan kasti atau lapangan sejenisnya (lapangan atau halaman sekolah).
o Bola kasti atau bola sejenisnya (bola terbuat dari gulungan kertas/plastik, karet, dll).
o Pemukul/stick.
o Tiang hinggap atau sejenisnya.
o Peluit dan stopwatch.
Ketersediaan Materi
o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
89
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3) Aktivitas gerak spesifik memukul bola lurus dan memukul bola melambung.
4) Konsep peraturan permainan dan modifikasi aktivitas permainan kasti, serta
mempraktikkan bermain kasti dengan berbagai modifikasi.
2. Media Pembelajaran
a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas gerak spesifik
melempar, menangkap bola, memukul bola menggunakan pemukul, berlari ke tiang
hinggap, dan mematikan lawan permainan kasti.
b. Gambar gerak spesifik melempar, menangkap bola, memukul bola menggunakan
pemukul, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan permainan kasti.
c. Vidio pembelajaran gerak spesifik melempar, menangkap bola, memukul bola
menggunakan pemukul, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan permainan
kasti.
Moda Pembelajaran
o Daring.
o Luring.
o Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning).
Pengaturan Pembelajaran
90
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Asesmen Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan menganalisis gerak
spesifik melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan
mematikan lawan permainan kasti sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki serta
mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi
nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang
dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari.
Pemahaman Bermakna
Setelah peserta didik melakukan pembelajaran aktivitas gerak spesifik permainan kasti,
manfaat apakah yang dirasakan olehnya? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini diterapkan
ke dalam kehidupan sehari-hari?
Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai gerak spesifik permainan kasti?
2. Bagaimana perasaan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran gerak spesifik
permainan kasti.
3. Jika ada hal-hal yang tidak peserta didik sukai terjadi dalam mengikuti pembelajaran
gerak spesifik permainan kasti, apa yang akan guru lakukan.
91
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
1. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara
lain sebagai berikut:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan permainan kasti.
c. Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
1) Lapangan permainan kasti atau lapangan sejenisnya (lapangan atau halaman sekolah).
2) Bola kasti atau bola sejenisnya (bola terbuat dari gulungan kertas/plastik, karet, dll).
3) Tiang hinggap atau sejenisnya.
4) Peluit dan stopwatch.
5) Gambar dan vidio pembelajaran permainan kasti.
6) Peluit dan stopwatch.
7) Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak.
2. Kegiatan Pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (15 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di lapangan
sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik.
2) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
3) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di kelas.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga bagi
kesehatan dan kebugaran.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan bermain kasti: misalnya bahwa
bermain kasti adalah salah satu aktivitas yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani
dan prestasi cabang olahraga kasti.
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas gerak
spesifik melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang
hinggap, dan mematikan lawan permainan kasti.
8) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas gerak spesifik
permainan kasti, baik kompetensi sikap (profil Pelajar Pancasila) dengan observasi
dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter gotong royong dan
mandiri, kompetensi pengetahuan: menganalisis gerak spesifik melempar/mengoper
bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan
permainan kasti menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu:
mempraktikkan aktivitas gerak spesifik melempar/mengoper bola, menangkap,
memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan permainan kasti, serta
bermain kasti dalam bentuk yang sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi
dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain: gotong
royong dan mandiri.
92
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
9) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi yang
akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk
game. Nama permainannya melempar dan menangkap kasti.
10) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen keterampilan
gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan dapat mengembangkan
nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai
gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang
dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Kegiatan Inti (90 Menit)
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti dengan prosedur sebagai berikut:
Aktivitas 1
Melempar bola adalah tugas dari Pitcher (pelempar). Pemain ini berdiri disekitar
lingkaran daerah pitcher sampai daerah dekat home plate. Tugas pitcher antara lain
melempar bola kepada pemukul (batter) dengan baik, menjaga tiang hinggap pertama
ketika pemain first baseman memungut bola, dan membantu pemain di belakang tiang
hinggap.
Seorang pelempar harus menguasai gerak spesifik lemparan dengan cara yang berbeda.
Setiap lemparan memiliki efek yang berbeda. Ada lemparan bola yang melesat cepat, ada
lemparan bawah yang lambat, ada pula lemparan melintir. Upayakan lemparan supaya
susah ditebak oleh lawan.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak spesifik melempar bola permainan kasti,
antara lain sebagai berikut:
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
lemparan bola lambung permainan kasti
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik lemparan bola lambung
permainan kasti.
Cara melakukannya:
(1) Arahkan bola dengan lemparan dari belakang bawah ke depan atas.
(2) Pandangan ditujukan pada arah sasaran lempar.
(3) Sikap badan sedikit ke belakang.
(4) Ayunkan bola dari belakang bawah menuju ke depan atas hingga bola lepas
dan melambung jauh.
93
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
lemparan bola datar permainan kasti
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik lemparan bola datar
permainan kasti.
Cara melakukannya:
(1) Bola dipegang dengan tangan kanan.
(2) Menghadap ke arah sasaran lempar.
(3) Pandangan tertuju pada sasaran lempar.
(4) Kedua kaki dibuka silang depan, lutut agak ditekuk.
(5) Rentangkan tangan lempar ke belakang dengan bola diarahkan ke sasaran.
(6) Lengan kiri lurus ke depan sejajar dengan bahu.
(7) Sikap badan sedikit ke belakang.
(8) Dengan melangkahkan kaki satu langkah, lemparkan bola lurus ke arah
depan.
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
lemparan bola rendah permainan kasti
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik lemparan bola rendah
permainan kasti.
Cara melakukannya:
(1) Melangkahkan satu kaki ke depan.
(2) Bola diayunkan dari belakang atas menuju ke depan bawah hingga bola itu
meluncur setinggi lutut penerima.
(3) Pandangan selalu tertuju pada bola.
4) Materi 4: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
lemparan bola menggelundung permainan kasti
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik lemparan bola
menggelundung permainan kasti.
94
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Cara melakukannya:
(1) Melangkahkan satu kaki ke depan.
(2) Bola diayunkan dari belakang atas menuju ke depan bawah hingga bola itu
meluncur setinggi lutut penerima.
(3) Tangan lempar diayunkan dari atas menuju bawah lutut.
(4) Pandangan selalu tertuju pada bola.
5) Materi 5: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
melempar bola bagi pelambung permainan kasti
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik melempar bola bagi
pelambung permainan kasti.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri tegak, kaki kanan berada di depan.
(2) Bola dipegang dengan tangan kanan di depan paha kaki kanan.
(3) Condongkan badan ke depan.
(4) Putar lengan tangan kanan yang memegang bola 360°.
(5) Bersamaan dengan itu langkahkan kaki kiri ke depan dan lepaskan bola saat
bola berada di samping paha kaki kanan yang disertai lecutan pergelangan
tangan.
95
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 2
Menangkap adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pemain untuk dapat menguasai bola
dengan tangan dan hasil pukulan ataupun lemparan teman. Pembelajaran menangkap bola
harus dimiliki dan dilatih oleh pemain agar dapat bermain kasti dengan baik.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak spesifik menangkap bola permainan kasti,
antara lain sebagai berikut:
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
menangkap bola lambung permainan kasti
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik menangkap bola lambung
permainan kasti.
Cara melakukannya:
(1) Perhatikan arah lambungan bola.
(2) Lari menuju bola dan berhenti di bawah lambungan bola.
(3) Arahkan kedua tangan pada bola.
(4) Telapak tangan membentuk corong menghadap ke atas.
(5) Pandangan ke arah bola datang.
(6) Tangkap bola dengan kedua tangan.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
menangkap bola datar permainan kasti
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik menangkap bola datar
permainan kasti.
Cara melakukannya:
(1) Menghadap ke arah bola datang.
(2) Kedua kaki dibuka dan lutut ditekuk.
(3) Sikap badan agak condong ke depan.
(4) Pandangan ke arah bola.
(5) Kedua tangan lurus ke depan.
(6) Telapak tangan menghadap bola dengan membentuk mangkuk.
(7) Tangkap bola dengan kedua tangan. Lalu genggam dengan jari.
(8) Setelah bola tertangkap, tarik ke arah dada dengan menekuk siku.
96
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 3
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
melempar dan menangkap bola di tempat secara individu permainan kasti
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik melempar dan menangkap
bola di tempat secara individu permainan kasti.
Cara melakukannya:
(1) Bola dilambungkan dari arahkan bola dengan lemparan dari bawah ke atas.
(2) Pandangan ditujukan pada arah lambungan bola ke atas.
(3) Sikap badan sedikit ke depan.
(4) Ayunkan bola dari belakang bawah menuju ke depan atas hingga bola lepas
dan melambung ke atas.
(5) Setelah itu bola ditangkap dengan dua tangan.
(6) Pembelajaran lempar tangkap bola di tempat dan dilanjutkan sambil
bergerak maju dengan bola dilambungkan sendiri.
97
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
melempar dan menangkap bola di tempat secara berpasangan permainan kasti
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik melempar dan menangkap
bola di tempat secara berpasangan permainan kasti.
Cara melakukannya:
(1) Saling berhadapan dengan jarak 3 – 5 meter.
(2) Bola dilemparkan secara bergantian dengan lemparan setinggi dada.
(3) Pandangan ditujukan pada arah lemparan bola.
(4) Sikap badan sedikit ke depan.
(5) Ayunkan bola dari belakang bawah menuju ke depan atas hingga bola lepas
dan melambung ke depan.
(6) Pembelajaran gerakan lempar tangkap bola dengan lecutan tangan
berpasangan di tempat, dilanjutkan dengan gerak maju mundur.
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
melempar dan menangkap bola di tempat secara berpasangan dengan berbagai
lemparan permainan kasti
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik melempar dan menangkap
bola di tempat secara berpasangan dengan berbagai lemparan permainan kasti.
Cara melakukannya:
(1) Saling berhadapan dengan jarak 6 – 7 meter.
(2) Bola dilemparkan secara bergantian dengan lemparan ayunan atas, ayunan
samping, dan bawah.
(3) Menangkap dengan gerakan menangkap bola lurus serta bola guling tanah,
dilakukan ditempat dilanjutkan dengan gerak maju mundur jalan atau lari
jogging secara berpasangan.
(4) Pandangan ditujukan pada arah lemparan bola.
(5) Sikap badan sedikit ke depan.
(6) Ayunkan bola dari belakang bawah menuju ke depan atas hingga bola lepas
dan melambung ke depan.
98
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik melempar dan menangkap bola
permainan kasti. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan
(penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik melempar
dan menangkap bola permainan kasti yang
dilakukan secara berpasangan atau berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses pembelajaran gerak
spesifik melempar dan menangkap bola
permainan kasti.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik melempar dan
menangkap bola permainan kasti, peserta didik diminta untuk merasakan otot-otot apa
saja yang dapat teregang dan berkontraksi. Peserta didik diminta menuliskan kesulitan-
kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan
aktivitas pembelajaran gerak spesifik melempar dan menangkap bola permainan kasti.
Kemudian laporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku
tugas kepada guru.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik melempar dan menangkap bola
permainan kasti yang ditentukan oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik melempar dan menangkap bola
permainan kasti yang ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada
materi yang lebih komplek dan bervariasi dan kombinasi dalam bentuk pengayaan.
99
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
100
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
Aktivitas 4
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik melempar dan
menangkap bola permainan kasti, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas
pembelajaran gerak spesifik memukul bola permainan kasti.
Memukul bola kasti adalah tugas dari seorang pemukul, pemain pemukul atau
penyerang (batter) bertugas memukul bola untuk mencetak angka (run). Untuk itu,
batter harus dapat memukul dengan baik dan lari ke tiang hinggap, kemudian
menyentuh semua tiang hinggap secara berurutan untuk kembali ke home plate.
Bentuk-bentuk aktivitas gerak spesifik memukul bola permainan kasti, antara lain
sebagai berikut:
101
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
memegang stick (pemukul) permainan kasti
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik memegang stick
(pemukul) permainan kasti.
Cara melakukannya:
(1) Saat menunggu lemparan pitcher, buka kedua kaki selebar bahu, lutut sedikit
ditekuk.
(2) Pusatkan Pandangan pada bola yang akan meluncur.
(3) Posisikan badan agak condong ke depan untuk menjaga keseimbangan.
(4) Pegangan agak ke belakang, siku bengkok, bahu sejajar dan sedikit agak ke
bawah.
(5) Saat akan memukul posisi badan tegak lurus di depan bahu kanan.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
posisi kepala dan mata permainan kasti
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik posisi kepala dan mata
permainan kasti.
Cara melakukannya:
(1) Berdirilah kira-kira seluas bidang pinggang sejajar dengan plate.
(2) Berdirilah agak jauh dari home plate, walaupun demikian pemukul dapat
menyentuh bagian sudut yang terjauh dari home plate.
(3) Berdirilah pada bagian belakang batter`s box, dengan kaki bagian depan
berada lurus dengan bagian belakang sudut home plate.
(4) Posisi bahu sejajar dan lengan dibawa ke belakang dengan sewajarnya.
(5) Pandangan selalu tertuju pada bola.
102
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
pukulan ayunan (swing) permainan kasti
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik pukulan ayunan (swing)
permainan kasti.
Cara melakukannya:
(1) Posisi badan berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu dan sedikit ditekuk.
(2) Pegang stick/pemukul ke belakang bahu. Posisikan ujung stick/pemukul
lebih tinggi dibandingkan bahu, sedangkan siku agak jauh dari badan.
(3) Pandangan mata menatap pada gerakan pitcher.
(4) Saat pitcher melempar bola, langkahkan kaki ke arah pitcher. Ayunkan
stick/pemukul mengenai bola dengan cepat memakai kekuatan lengan.
(5) Selesaikan gerakan ayunan lengan sampai bola melambung ke udara.
4) Materi 4: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
memukul bola dengan bola dilambungkan sendiri permainan kasti
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik memukul bola dengan
bola dilambungkan sendiri permainan kasti.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri menyamping arah gerakan.
(2) Tangan kanan memegang bola dan tangan kiri memegang stick/ pemukul.
(3) Lambungkan bola dengan tangan kanan di depan badan.
(4) Dengan cepat pegang pemukul dengan dua tangan bersamaan kaki kiri
dilangkahkan ke depan.
(5) Pada saat yang tepat ayunkan bat ke depan ke arah bola hingga stick/
pemukul mengenai bola.
103
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
5) Materi 5: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
memukul bola dengan stick/pemukul bola dilambungkan teman permainan kasti
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik memukul bola dengan
stick/pemukul bola dilambungkan teman permainan kasti.
Cara melakukannya:
(1) Pemain berdiri berhadapan A dan B berjarak ± 3-4 meter, A sebagai
pemukul, dan B sebagai pelambung.
(2) Satu pasangan satu buah bola kasti dipegang oleh B.
(3) Pemain B melambungkan bola ke A, dan A memukul bola, fokuskan prinsip
dasar gerakan memegang stick/pemukul, ayunan lengan, dan fokus terhadap
sasaran bola.
6) Materi 6: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
pukulan bunt (menahan bola) permainan kasti
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik pukulan bunt (menahan
bola) permainan kasti.
Cara melakukannya:
(1) Putar posisi badan dari posisi siap memukul, untuk melakukan bunt
menghadap pelambung (posisi kaki tetap berada pada batter box).
(2) Pegang stick dengan ujung tangan di antara jari telunjuk dan ibu jari,
sedangkan jari-jari lain dilipat disekitar pemukul.
(3) Tempatkan pemukul sama tinggi/datar di depan berhadapan dengan
pelambung.
104
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik memukul bola permainan kasti.
Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses)
dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik memukul
bola yang dilakukan secara berpasangan atau
berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses pembelajaran gerak
spesifik memukul bola permainan kasti.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik memukul bola
permainan kasti, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-
kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran
gerak spesifik memukul bola permainan kasti. Kemudian laporkan hasil capaian belajar
yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik memukul bola permainan kasti
yang ditentukan oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik memukul bola permainan kasti
yang ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada materi yang lebih
komplek dan bervariasi dan kombinasi dalam bentuk pengayaan.
105
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
106
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
Aktivitas 4
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik memukul bola
permainan kasti, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas bermain kasti dengan
menggunakan peraturan dimodifikasi.
Tujuan bermain kasti menggunakan peraturan dimodifikasi adalah memperagakan gerak
spesifik dan taktik bermain di lapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap
pertandingan. Pembelajaran mengandung empat unsur dasar antara lain: melempar,
menangkap, memukul bola, berlari menuju tiang hinggap, dan mematikan lawan.
Pembelajaran dimulai dengan gerakan-gerakan yang sederhana. Kemudian dilanjutkan
dengan bentuk-bentuk yang lebih rumit dan berakhir pada penerapan gerak spesifik yang
dipelajari dalam jenis permainan dari rangkaian permainan yang sesuai.
Aktivitas pembelajaran bermain kasti menggunakan peraturan yang dimodifikasi dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Materi 1: Konsep bermain kasti dengan peraturan yang dimodifikasi dengan gerakan
melempar, menangkap bola, dan berlari permainan kasti
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang konsep bermain kasti
dengan peraturan yang dimodifikasi, dengan gerakan melempar, menangkap
bola, dan berlari permainan kasti.
107
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Cara melakukannya:
(1) Pemainan dibagi berkelompok (A sampai F) empat orang (pemain)
perkelompok, masing-masing menempati posisinya.
(2) Pemain kelompok A menangkap dan melempar, pemain kelompok B
pelambung (pitcher atau lambungan biasa) juga penangkap bola.
(3) Pemainan kelompok C D, E sebagai pelari, dan pemainan kelompok F
penangkap dan pelempar.
(4) Permainan dilakukan ± 2 - 3 menit.
(5) Pemain B melambungkan bola pada pemain A, dan pemain A menangkap
lalu dilempar ke pemain kelompok F, maka pemain A berlari ke pemain C,
C ke D, D ke E, dan E ke B.
(6) Lakukan seterusnya seperti gerakan pertama. Untuk pemain kelompok F,
mendapat giliran setelah permainan berakhir ± 2 - 3 menit.
2) Materi 2: Konsep bermain kasti dengan peraturan yang dimodifikasi, dengan bermain
melempar, memegang stick, memukul, menangkap bola, dan berlari cepat permainan
kasti
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang konsep bermain kasti
dengan peraturan yang dimodifikasi, dengan bermain melempar, memegang
stick, memukul, menangkap bola, dan berlari cepat permainan kasti.
Cara melakukannya:
(1) Pemain dibagi berkelompok (pemain A sampai pemain pemain F ).
(2) Empat pemain perkelompok, masing-masing menempati posisinya, pemain
kelompok A pemukul, pemain kelompok B pelambung (pitcher atau
lambungan biasa), pemain kelompok C, D, E pelari, dan kelompok F
penangkap dan pelempar.
(3) Permainan dilakukan ± 2-3 menit, pemain B melambungkan bola pada
pemain A, dan pemain A memukul, maka setelah bola dipukul pemain A lari
ke C, D ke E, dan pemain E ke pemain B, sedangkan pemain B ke pemain
A.
(4) Perpindahan lari dilakukan dengan cepat sebelum bola dilempar ke O.
(5) Lakukan seterusnya seperti gerakan pertama. Untuk pemain kelompok F dan
O, mendapat giliran setelah permainan berakhir ± 2 - 3 menit.
108
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran bermain kasti menggunakan peraturan yang
dimodifikasi. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan
(penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran konsep peraturan
permainan dan modifikasi aktivitas permainan
kasti, serta mempraktikkan bermain kasti dengan
berbagai modifikasi.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses pembelajaran bermain
kasti menggunakan peraturan yang dimodifikasi.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran konsep peraturan permainan dan
modifikasi aktivitas permainan kasti, serta mempraktikkan bermain kasti dengan
berbagai modifikasi, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan,
kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas
pembelajaran konsep peraturan permainan dan modifikasi aktivitas permainan kasti,
serta mempraktikkan bermain kasti dengan berbagai modifikasi. Kemudian laporkan
hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
109
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran konsep peraturan permainan dan modifikasi
aktivitas permainan kasti, serta mempraktikkan bermain kasti dengan berbagai
modifikasi yang ditentukan oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran konsep peraturan permainan dan modifikasi
aktivitas permainan kasti, serta mempraktikkan bermain kasti dengan berbagai
modifikasi yang ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih komplek dengan menggunakan peraturan yang sesungguhnya dalam
bentuk pengayaan.
No Pernyataan Ya Tidak
110
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
111
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
4) Guru menugaskan peserta didik yang terkait dengan pembelajaran yang telah
dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan tentang aktivitas gerak spesifik
melempar, menangkap, dan memukul bola permainan kasti, hasilnya dijadikan
sebagai tugas penilaian penugasan.
5) Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan salam.
6) Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib, dan bagi peserta didik
yang bertugas mengembalikan peralatan ke tempat semula.
Asesmen
1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran
di setiap aktivitas pembelajaran.
2. Asesmen Pengetahuan
3. Penilaian Keterampilan
a. Tes kinerja aktivitas gerak spesifik passing bawah dan passing atas permainan kasti.
1) Butir Tes
Lakukan aktivitas gerak gerak spesifik melempar dan menangkap bola permainan kasti.
Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses)
dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan gerak spesifik yang diharapkan.
3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar penilaian).
Indikator Ya Tidak
No Uraian Gerak
Esensial (1) (0)
1. Posisi dan Sikap a. Kaki
Awal b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
Gerak b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap a. Kaki
Akhir b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir
4) Pedoman penskoran
a) Penskoran
(1) Sikap awalan melakukan gerakan
Skor 3 jika:
113
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Perolehan Nilai
Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
……. > 32 kali ……. > 27 kali Sangat Baik
27 – 31 kali 22 – 26 kali Baik
22 – 26 kali 17 – 21 kali Cukup
…… < 22 kali …… < 17 kali Kurang
1. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian
pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh
guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan permainan dengan
cara mengubah jumlah pemain, memperketat peraturan, menambah alat yang
digunakan, serta menambah tingkat kesulitan tugas keterampilan yang diberikan.
114
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana
guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari
refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara
menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.
2. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan
perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan. Remedial dan
pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:
a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses aktivitas
pembelajaran gerak spesifik permainan kasti.
c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas
pembelajaran gerak spesifik permainan kasti tersebut.
d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas pembelajaran gerak
spesifik permainan kasti tersebut.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
a. Pastikan Kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas
pembelajaran.
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru
untuk menghindari cidera.
115
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Glosarium
• Kasti merupakan salah satu jenis permainan bola kecil beregu. Kasti merupakan
bentuk permainan tradisional yang mengutamakan beberapa unsur yaitu kekompakan,
ketangkasan, dan kegembiraan.
• Lemparan datar merupakan teknik dasar permainan kasti yang dilakukan dengan cara
melempar bola kearah mendatar setinggi dada atau horizontal.
• Lemparan menyusur tanah merupakan teknik dasar melempar bola kasti dengan laju
bola yang menyusur ketanah atau menggelinding.
• Lemparan bola menggelundung gerakannya sama dengan melempar bola rendah.
Tangan lempar diayunkan dari atas menuju bawah lutut.
• Lemparan melambung merupakan teknik dasar permainan kasti berupa teknik
melempar bola. Teknik ini merupakan sebuah teknik melempar bola yang
menggunakan ayunan kebelakang kepala atas agar boa dapat melambung jauh.
• Menangkap adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pemain untuk dapat menguasai
bola dengan tangan yang mengenakan glove, dan hasil pukulan ataupun lemparan
teman.
116
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
• Memukul bola kasti adalah tugas dari seorang pemukul, pemain pemukul atau
penyerang (batter) bertugas memukul bola untuk mencetak angka (run).
• Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan
tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
• Pitcher adalah pemain yang pertama dapat mematikan lawan. Lemparannya yang keras
dan cepat akan menyulitkan bagi pemukul, sehingga ia dengan mudah dapat
mematikan regu pemukul.
• Strike : Bola yang dilemparkan seorang benar yaitu berada tepat diatas tempat
pemukul antara lutut dan bahu pemukul.
Referensi
Muhajir. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, untuk SMP/M.Ts Kelas VII. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat
dan Pendidikan Khusus Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Kemendikbud.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Permainan Kasti. Bandung: Sahara Multi Trading.
Tim Direktorat SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Direktorat SMP. 2016. Panduan Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.
117
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
118
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
• Lapangan olahraga (lapangan bola voli, halaman sekolah, atau ruang kelas).
• Goong atau sejenisnya.
• Peluit dan stopwatch.
Ketersediaan Materi
o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
119
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Media Pembelajaran
a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas gerak spesifik
pencak silat (kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan
hindaran).
b. Gambar aktivitas gerak spesifik pencak silat (kuda-kuda, pola langkah, pukulan,
tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran).
c. Vidio pembelajaran aktivitas gerak spesifik pencak silat (kuda-kuda, pola langkah,
pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran).
Moda Pembelajaran
o Daring.
o Luring.
o Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning).
Pengaturan Pembelajaran
Asesmen Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan menganalisis gerak
spesifik dan fungsional kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan
hindaran beladiri pencak silat sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki serta
mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi
nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang
dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari.
Pemahaman Bermakna
Setelah peserta didik melakukan pembelajaran aktivitas gerak spesifik beladiri pencak silat,
manfaat apakah yang dirasakan olehnya? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini diterapkan
ke dalam kehidupan sehari-hari?
Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai gerak spesifik beladiri pencak
silat?
2. Bagaimana perasaan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran gerak spesifik beladiri
pencak silat.
3. Jika ada hal-hal yang tidak peserta didik sukai terjadi dalam mengikuti pembelajaran
gerak spesifik beladiri pencak silat, apa yang akan guru lakukan.
121
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
1. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara
lain sebagai berikut:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan beladiri pencak silat.
c. Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
1) Lapangan olahraga (lapangan bola voli, halaman sekolah, atau ruang kelas).
2) Goong atau sejenisnya.
3) Peluit dan stopwatch.
4) Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak.
2. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (15 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di lapangan
sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik.
2) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
3) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di kelas.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga bagi
kesehatan dan kebugaran.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan aktivitas gerak spesifik dan
fungsional kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan
hindaran beladiri pencak silat adalah salah satu aktivitas yang dapat meningkatkan
kebugaran jasmani dan prestasi cabang olahraga beladiri pencak silat.
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas gerak
spesifik dan fungsional kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan,
elakan, dan hindaran beladiri pencak silat.
8) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas gerak spesifik dan
fungsional beladiri pencak silat, baik kompetensi sikap (profil Pelajar Pancasila)
dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter
gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan: menganalisis aktivitas gerak
spesifik dan fungsional kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan,
elakan, dan hindaran beladiri pencak silat menggunakan tes tertulis, dan kompetensi
terkait keterampilan yaitu: mempraktikkan aktivitas gerak spesifik dan fungsional
kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran
beladiri pencak silat, dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter
antara lain: gotong royong dan mandiri.
9) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi yang
akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk
game. Nama permainannya adalah permainan mencari pasangan.
122
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 1
Dalam pencak silat dikenal adanya sikap kuda-kuda. Fungsi dari kuda-kuda dalam pencak
silat diantaranya adalah untuk memperkokoh atau memperkuat posisi berdiri kaki di saat
melakukan penyerangan maupun tangkisan terhadap lawan.
Merupakan posisi kaki sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan bela
serang, terdiri dari: kuda-kuda depan, kuda-kuda belakang, kuda-kuda tengah, kuda-kuda
samping, dan kuda-kuda silang: silang depan, dan silang belakang.
Bentuk-bentuk pembelajaran aktivitas gerak spesifik kuda-kuda beladiri pencak silat
adalah sebagai berikut:
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
sikap berdiri tegak beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik sikap berdiri tegak
beladiri pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Tangan lurus di samping, pandangan ke depan.
(2) Badan tegak, kedua kaki rapat, kedua tumit rapat.
(3) Kedua telapak kaki membentuk sudut 900.
(4) Digunakan untuk berbaris, melakukan pemusatan diri, berdoa, sikap awal
melakukan gerákan, dilakukan secara perorangan atau kelompok.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
sikap salam dan sikap berdoa beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik sikap salam dan sikap
berdoa beladiri pencak silat.
123
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Cara melakukannya:
(1) Dimulai dengan sikap awal. Yaitu: berdiri tegak dengan telapak kaki
membentuk sudut 900, dan kedua telapak tangan dirapatkan di depan dada.
(2) Kedua tangan direntangkan ke atas sambil mengucapkan: Tuhan Yang Maha
Esa.
(3) Kedua tangan diturunkan dan dirapatkan di depan dada sambit
mengucapkan, menciptakan saya sebagai manusia.
(4) Meluruskan tangan kanan ke depan dengan limajari terbuka sambil
mengucapkan Pancasila.
(5) Tarik kembali tangan kanan ke depan dada dan kembali kedua tangan
dikepalkan di dada kemudian bersiap untuk metakukan gerakan jurus.
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
sikap kuda-kuda depan beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik sikap kuda-kuda depan
beladiri pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Sikap tegak/sikap awal.
(2) Kedua lengan di samping pinggang.
(3) Kaki kiri ditarik ke belakang lurus.
(4) Lutut kaki depan tertekuk, badan tegak.
(5) Pandangan ke depan, kedua lengan di samping pinggang.
4) Materi 4: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
sikap kuda-kuda belakang beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik sikap kuda-kuda belakang
beladiri pencak silat.
124
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Cara melakukannya:
(1) Sikap tegak/sikap awal.
(2) Kedua lengan di samping pinggang.
(3) Kaki kiri ditarik ke belakang dengan lutut direndahkan.
(4) Lutut kaki depan lurus.
(5) Badan tegak.
(6) Pandangan ke depan, kedua lengan di samping pinggang.
5) Materi 5: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
sikap kuda-kuda samping beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik sikap kuda-kuda samping
beladiri pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Sikap tegak/sikap awal.
(2) Kedua lengan di samping pinggang.
(3) Kaki kiri ditarik ke samping dengan lutut tertekuk.
(4) Lutut kaki kanan lurus.
(5) Badan tegak.
(6) Pandangan ke depan, kedua lengan di samping pinggang.
125
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 2
Langkah adalah perubahan injakan kaki dari satu tempat ke tempat lain, yang dapat
dilakukan dengan posisi segaris, tegak lurus, dan serong. Pola langkah adalah perubahan
injakan kaki dari suatu tempat ke tempat lainnya. Langkah dapat dilakukan lurus,
silang/serong. Cara melakukannya bisa dengan cara diangkat, geseran, ingutan, lompatan
dan loncatan. Dimaksud dengan langkah adalah perubahan injakan kaki dari satu tempat
ke tempat lain, yang dapat dilakukan dengan posisi segaris, tegak lurus, dan serong.
Bentuk-bentuk pembelajaran aktivitas gerak spesifik pola langkah beladiri pencak silat
adalah sebagai berikut:
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
pola langkah segaris beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik pola langkah segaris
beladiri pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Sikap tegak/sikap awal.
(2) Kedua lengan di samping pinggang.
(3) Tarik kaki kiri ke belakang segaris dengan kaki depan.
(4) Tumpuan pada kaki depan.
(5) Pandangan ke depan, kedua lengan di samping pinggang.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
pola langkah tegak lurus beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik pola langkah tegak lurus
beladiri pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Sikap tegak/sikap awal.
(2) Kedua lengan di samping pinggang.
(3) Tarik kaki kiri ke samping.
(4) Tumpuan pada kedua kaki pandangan ke depan.
(5) Kedua lengan sikap pasang/waspada.
126
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
pola langkah serong beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik pola langkah serong
beladiri pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Sikap tegak/sikap awal.
(2) Kedua lengan di samping pinggang.
(3) Tarik kaki kiri ke samping.
(4) Tumpuan pada kaki kiri pandangan ke depan.
(5) Kedua lengan sikap pasang/waspada.
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik kuda-kuda dan pola langkah beladiri
pencak silat. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan
(penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
127
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik kuda-kuda
dan pola langkah beladiri pencak silat dengan
berbagai formasi yang dilakukan secara
berpasangan atau berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses pembelajaran gerak
spesifik beladiri pencak silat.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik kuda-kuda dan
pola langkah beladiri pencak silat, peserta didik diminta untuk merasakan otot-otot apa
saja yang dapat teregang dan berkontraksi. Peserta didik diminta menuliskan kesulitan-
kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan
aktivitas pembelajaran gerak spesifik kuda-kuda dan pola langkah beladiri pencak silat.
Kemudian laporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku
tugas kepada guru.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik kuda-kuda dan pola langkah
beladiri pencak silat yang ditentukan oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik kuda-kuda dan pola langkah
beladiri pencak silat yang ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada
materi yang lebih komplek dan bervariasi dan kombinasi dalam bentuk pengayaan.
No Pernyataan Ya Tidak
No Pernyataan Ya Tidak
129
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 3
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik kuda-kuda dan
pola langkah beladiri pencak silat, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas pembelajaran
gerak spesifik pukulan beladiri pencak silat.
Pukulan adalah berbagai macam gerak serangan yang dilakukan dengan menggunakan
tangan sebagai komponennya. Dalam pertandingan pencak silat olahraga, gerakan
pukulan yang sering digunakan adalah pukulan depan, pukulan sengkol/bandul, pukulan
tegak, pukulan samping dan pukulan lingkar.
Bentuk-bentuk aktivitas gerak spesifik pukulan beladiri pencak silat, antara lain sebagai
berikut:
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
pukulan tebak beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik pukulan tebak beladiri
pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Sikap tegak/sikap awal.
(2) Kedua lengan di samping pinggang.
(3) Langkahkan kaki kanan ke depan bersamaan tangan kanan memukul ke arah
depan.
(4) Sikap telapak tangan menghadap arah pukulan, sedangkan tangan yang kiri
menempel depan dada.
(5) Tumpuan berat badan pada kaki kanan/depan.
(6) Lakukan kebalikannya dengan pukulan tangan kiri.
(7) Lakukan di tempat dan lanjutkan dengan bergerak maju.
130
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
pukulan dorong beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik pukulan dorong beladiri
pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Sikap tegak/sikap awal, kedua lengan di samping pinggang.
(2) Langkahkan kaki kanan ke depan bersamaan kedua lengan mendorong ke
arah depan.
(3) Kedua telapak tangan menghadap arah sasaran tumpuan berat badan pada
kaki kanan/depan.
(4) Lakukan kebalikannya dengan melangkahkan kaki kiri.
(5) Lakukan di tempat dan lanjutkan dengan bergerak maju.
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
pukulan sodok beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik pukulan sodok beladiri
pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Sikap tegak/sikap awal, kedua lengan di samping pinggang.
(2) Langkahkan kaki kiri ke depan bersamaan lengan keri menyodok ke arah
depan.
(3) Telapak tangan menghadap arah samping dalam tumpuan berat badan pada
kaki kiri/depan.
(4) Lakukan kebalikannya dengan melangkahkan kaki kiri dan tangan kiri.
(5) Lakukan di tempat dan lanjutkan dengan bergerak maju.
131
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
4) Materi 4: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
pukulan colok beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik pukulan colok beladiri
pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Sikap tegak/sikap awal, kedua lengan di samping pinggang.
(2) Langkahkan kaki kanan ke depan bersamaan tangan kanan mencolok ke arah
depan atas.
(3) Sikap telapak tangan menghadap arah samping dalam, sedangkan tangan
yang kiri menempel depan dada.
(4) Tumpuan berat badan pada kaki kanan/depan.
(5) Lakukan kebalikannya dengan pukulan tangan kiri.
(6) Lakukan di tempat dan lanjutkan dengan bergerak maju.
5) Materi 5: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
pukulan sanggah beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik pukulan sanggah beladiri
pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Sikap tegak/sikap awal.
(2) Kedua lengan di samping pinggang.
(3) Langkahkan kaki kiri ke depan bersamaan tangan kiri menyanggah ke arah
depan atas.
(4) Sikap telapak tangan menghadap arah depan, sedangkan tangan yang kanan
menempel depan dada.
(5) Tumpuan berat badan pada kaki kiri/depan.
(6) Lakukan kebalikannya dengan pukulan tangan kanan.
(7) Lakukan di tempat dan lanjutkan dengan bergerak maju.
132
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
6) Materi 6: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
pukulan bantul beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik pukulan bantul beladiri
pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Sikap tegak/sikap awal.
(2) Kedua lengan di samping pinggang.
(3) Langkahkan kaki kiri ke depan bersamaan tangan kiri memukul dari arah
bawah ke atas.
(4) Sikap telapak tangan mengepal, sedangkan tangan yang kanan menempel
depan dada.
(5) Tumpuan berat badan pada kaki kiri/depan.
(6) Lakukan kebalikannya dengan pukulan tangan kanan.
(7) Lakukan di tempat dan lanjutkan dengan bergerak maju.
Aktivitas 4
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik pokolan beladiri
pencak silat, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas pembelajaran gerak spesifik
tangkisan beladiri pencak silat.
Tangkisan merupakan cara pembelaan dengan mengadakan kontak langsung dengan
lawan. Hal ini dapat dilakukan dengan satu tangan atau lengan, dua lengan, siku dan kaki.
Tangkisan dalam pencak silat merupakan usaha pembelaan dengan cara mengadakan
kontak langsung dengan serangan, yang bertujuan: mengalihkan serangan dan
lintasannya, membendung atau menahan serangan, jika terpaksa.
Bentuk-bentuk aktivitas gerak spesifik tangkisan beladiri pencak silat, antara lain sebagai
berikut:
133
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
tangkisan luar beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik tangkisan luar beladiri
pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri tegak.
(2) Kedua kaki rapat, kedua tumit membentuk sudut ± 900.
(3) Kedua tangan mengepal di depan dada, dan pandangan ke depan.
(4) Geser kaki kiri ke samping bersamaan tangkiskan tangan kanan ke arah luar.
(5) Posisi sikut tertekuk dan telapak tangan menghadap dalam, serta kuda-kuda
pada kaki depan.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
tangkisan dalam beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik tangkisan dalam beladiri
pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri tegak.
(2) Kedua kaki rapat, kedua tumit membentuk sudut ± 900.
(3) Kedua tangan mengepal di depan dada, dan pandangan ke depan.
(4) Geser kaki kiri ke samping kanan bersamaan tangkiskan tangan kanan ke
arah dalam.
(5) Posisi sikut tertekuk dan telapak tangan mengepal menghadap dalam, serta
kuda-kuda pada kaki depan.
134
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
tangkisan atas beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik tangkisan atas beladiri
pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri tegak.
(2) Kedua kaki rapat, kedua tumit membentuk sudut ± 900.
(3) Kedua tangan mengepal di depan dada, dan pandangan ke depan.
(4) Geser kaki kanan ke depan bersamaan tangkiskan tangan kanan ke arah atas.
(5) Posisi sikut tertekuk dan telapak tangan menghadap depan, serta kuda-kuda
pada kaki depan.
4) Materi 4: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
tangkisan bawah beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik tangkisan bawah beladiri
pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri tegak.
(2) Kedua kaki rapat, kedua tumit membentuk sudut ± 900.
(3) Kedua tangan mengepal di depan dada, dan pandangan ke depan.
(4) Geser kaki kiri ke samping kiri bersamaan tangkiskan tangan kanan ke
bawah.
(5) Posisi sikut tertekuk dan telapak tangan mengepal menghadap bawah, serta
kuda-kuda pada kaki kiri.
135
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik pukulan dan tangkisan beladiri pencak
silat. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian
proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik pukulan
dn tangkisan beladiri pencak silat dengan
berbagai formasi yang dilakukan secara
berpasangan atau berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses pembelajaran gerak
spesifik beladiri pencak silat.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik pukulan dan
tangkisan beladiri pencak silat, peserta didik diminta untuk merasakan otot-otot apa saja
yang dapat teregang dan berkontraksi. Peserta didik diminta menuliskan kesulitan-
kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan
aktivitas pembelajaran gerak spesifik pukulan dan tangkisan beladiri pencak silat.
Kemudian laporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku
tugas kepada guru.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik pukulan dan tangkisan beladiri
pencak silat yang ditentukan oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik pukulan dan tangkisan beladiri
pencak silat yang ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih komplek dan bervariasi dan kombinasi dalam bentuk pengayaan.
136
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
137
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
Aktivitas 5
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik pukulan dan
tangkisan beladiri pencak silat, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas pembelajaran
gerak spesifik tendangan dan elakan beladiri pencak silat.
Dalam beladiri pencak silat, tendangan merupakan salah satu gerakan yang digunakan
ketika berhadapan dengan lawan dengan situasi jarak yang jauh. Dimana pesilat
menggunakan tungkai kaki dalam serangannya. Di dalam pertandingan pencak silat,
apabila pesilat berhasil melakukan gerakan tendangan dan serangan dengan menggunakan
gerakan tendangan tersebut masuk, maka pesilat tersebut akan memperoleh point 2.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak spesifik tendangan beladiri pencak silat,
antara lain sebagai berikut:
138
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
tendangan depan beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik tendangan depan beladiri
pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Sikap tegak.
(2) Angkatan kaki dan salah satu kaki ditendangkan ke depan dengan gerak
menyentakan kaki hingga lurus.
(3) Telapak kaki menghadap arah sasaran.
(4) Kedua tangan sikap waspada di depan badan.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
tendangan samping beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik tendangan samping
beladiri pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Diawali dengan sikap tegak.
(2) Angkatan kaki dan salah satu kaki ditendangkan ke samping dengan gerak
menyentakan kaki hingga lurus dengan posisi badan menyamping.
(3) Telapak kaki menghadap arah sasaran.
(4) Kedua tangan sikap waspada di depan badan.
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
tendangan belakang beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik tendangan belakang
beladiri pencak silat.
Cara melakukannya:
139
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
4) Materi 4: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
tendangan busur beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik tendangan busur beladiri
pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Diawali dengan sikap tegak.
(2) Angkatan kaki dan salah satu kaki ditendangkan ke depan dengan gerak
membusur hingga lurus.
(3) Posisi badan menghadapi sasaran.
(4) Telapak kaki menghadap arah sasaran.
(5) Kedua tangan sikap waspada di depan badan.
5) Materi 5: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
tendangan belakang beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik tendangan belakang
beladiri pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Diawali dengan sikap tegak.
(2) Angkatan kaki, dan salah satu kaki ditendangkan ke samping dengan gerak
membusur hingga lurus.
(3) Posisi badan menyamping sasaran.
140
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 6
Elakan dilakukan dengan cara memindahkan sasaran dari arah serangan. Arah elakan
dilakukan sesuai dengan arah delapan penjuru mata angina. Elakan dapat dilakukan
dengan cara: Elak hadap yaitu mengelak dengan memindahkan kaki belakang sehingga
badan menghadap lawan, Elak samping, yaitu mengelak dengan cara memindahkan kaki
ke samping dan posisi badan dimiringkan.
Elak angkat kaki, yaitu dilakukan dengan mengangkat salah satu kaki kiri dari sasaran
penyerangan, dan Elak kaki silang, yaitu dilakukan dengan menyilangkan kaki ke
samping atau serong.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak spesifik tendangan beladiri pencak silat,
antara lain sebagai berikut:
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
elakan bawah beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik elakan bawah beladiri
pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Mengelakan diri dari serangan pada bagian badan sebelah atas.
(2) Merendahkan diri dengan sikap tungkai ditekuk tanpa memindahkan letak
telapak kaki.
(3) Disertai dengan sikap tubuh dan sikap tangan waspada.
141
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
elakan atas beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik elakan atas beladiri
pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Mengelakkan diri dari serangan pada bagian badan sebelah bawah.
(2) Mengangkat kedua kaki dengan sikap tungkai ditekuk.
(3) Disertai dengan sikap tubuh dan sikap tangan waspada.
(4) Mendarat dengan kaki saling menyusul atau dengan kedua kaki.
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
elakan samping beladiri pencak silat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik elakan samping beladiri
pencak silat.
Cara melakukannya:
(1) Mengelakkan diri dari serangan lurus depan dan atas.
(2) Dari sikap kangkang, memindahkan badan kesamping dengan merubah sikap
tungkai (kuda-kuda).
(3) Disertai dengan sikap tubuh dan sikap tangan waspada.
142
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik tendangan dan elakan beladiri pencak
silat. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian
proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik tendangan
dan elakan beladiri pencak silat dengan berbagai
formasi yang dilakukan secara berpasangan atau
berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses aktivitas pembelajaran
gerak spesifik tendangan dan elakan beladiri
pencak silat.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik tendangan dan
elakan beladiri pencak silat, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan,
kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas
pembelajaran gerak spesifik tendangan dan elakan beladiri pencak silat. Kemudian
laporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada
guru.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik tendangan dan elakan beladiri
pencak silat yang ditentukan oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik tendangan dan elakan beladiri
pencak silat yang ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih komplek dan bervariasi dalam bentuk pengayaan.
143
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
144
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
Asesmen
1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran
di setiap aktivitas pembelajaran.
2. Asesmen Pengetahuan
146
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
benar.
1, jika urutan
dituliskan salah
dan sebagian
besar isi salah.
3. Penilaian Keterampilan
a. Tes kinerja aktivitas gerak spesifik beladiri pencak silat.
1) Butir Tes
Lakukan aktivitas gerak spesifik sikap kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tangkisan,
tendangan, dan elakan dalam pencak silat. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan
(penilaian produk).
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan gerak spesifik yang diharapkan.
3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar penilaian).
Indikator Ya Tidak
No Uraian Gerak
Esensial (1) (0)
1. Posisi dan Sikap a. Kaki
Awal b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
Gerak b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap a. Kaki
Akhir b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir
4) Pedoman penskoran
a) Pedoman penskoran
(1) Penskoran
(a) Sikap awalan melakukan gerakan
Skor 3 jika:
• posisi kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang
• lutut ditekuk secara wajar agar mudah memindahkan kaki
• sikap kuda-kuda berdiri tegak
Skor 2 jika : hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika : hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
147
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Kriteria
No. Jenis Gerakan
Pengskoran
1. Ketepatan melakukan pukulan 3
2. Ketepatan melakukan tangkisan 3
3. Ketepatan melakukan tendangan 3
4. Ketepatan melakukan elakan 3
5. Keserasian gerakan 3
Jumlah Skor Maksimal 15
1. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian
pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh
guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan permainan dengan
cara mengubah jumlah pemain, memperketat peraturan, menambah alat yang
digunakan, serta menambah tingkat kesulitan tugas keterampilan yang diberikan.
148
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana
guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari
refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara
menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.
2. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan
perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan. Remedial dan
pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:
a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses aktivitas
pembelajaran gerak spesifik beladiri pencak silat.
c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas
pembelajaran gerak spesifik beladiri pencak silat tersebut.
d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas pembelajaran gerak
spesifik beladiri pencak silat tersebut.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
a. Pastikan Kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas
pembelajaran.
149
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru
untuk menghindari cidera.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.
Glosarium
• Langkah adalah perubahan kaki untuk merubah posisi tubuh, baik dalam usaha
mendekati lawan, menghindar, menyerang atau sekedar untuk mencari
posisi/kedudukan yang paling tepat terhadap lawan.
• Kuda-kuda: adalah posisi menapak kaki untuk memperkukuh posisi tubuh. Kuda-kuda
yang kuat dan kukuh penting untuk mempertahankan posisi tubuh agar tidak mudah
dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau menjadi dasar titik
tolak serangan (tendangan atau pukulan).
150
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
• Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan
tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
• Pencak artinya gerak dasar beladiri yang terikat pada peraturan dan digunakan dalam
belajar, latihan dan pertunjukan. Sedangkan silat diartikan sebagai gerak beladiri yang
sempurna, yang bersumber pada kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri
atau kesejahteraan bersama, menghindarkan diri/manusia dari bala atau bencana
(perampok, penyakit, tenung dan segala sesuatu yang jahat atau merugikan
masyarakat).
• Pembentukan sikap merupakan dasar dari pembentukan gerak yang meliputi sikap
jasmaniah dan rohaniah. Sikap jasmaniah ialah kesiapan fisik tubuh untuk melakukan
gerakan-gerakan dengan kemahiran teknik yang baik. Sikap rohaniah ialah kesiapan
mental dan pikiran untuk melakukan tujuan dengan waspada, siaga, praktis dan efisien.
• Pola langkah adalah perubahan injakan kaki dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Langkah dapat dilakukan lurus, silang/serong. Cara melakukannya bisa dengan cara
diangkat, geseran, ingutan, lompatan dan loncatan.
• Pukulan adalah berbagai macam gerak serangan yang dilakukan dengan menggunakan
tangan sebagai komponennya. Dalam pertandingan pencak silat olahraga, gerakan
pukulan yang sering digunakan adalah pukulan depan, pukulan sengkol/bandul,
pukulan tegak, pukulan samping dan pukulan lingkar.
• Sikap adalah posisi badan dan anggota badan pada saat akan mengawali atau memulai
gerakan pencak silat. Pembentukan sikap yang benar merupakan hal yang sangat
penting, karena akan menjadi dasar daripada pembentukan gerak yang benar.
• Sikap pasang adalah suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan yang
berpola, dilakukan pada awal dan akhir rangkaian gerakan. Sikap pasang memiliki
unsur: sikap kuda-kuda, sikap tubuh, dan sikap tangan.
• Tangkisan dalam pencak silat merupakan usaha pembelaan dengan cara mengadakan
kontak langsung dengan serangan, yang bertujuan: mengalihkan serangan dan
lintasannya membendung atau menahan serangan, jika terpaksa.
• Tendangan merupakan salah satu gerakan yang digunakan ketika berhadapan dengan
lawan dengan situasi jarak yang jauh. Dimana pesilat menggunakan tungkai kaki dalam
serangannya. Di dalam pertandingan pencak silat, apabila pesilat berhasil melakukan
gerakan tendangan dan serangan dengan menggunakan gerakan tendangan tersebut
masuk, maka pesilat tersebut akan memperoleh point 2.
Referensi
Muhajir. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, untuk SMP/M.Ts Kelas VII. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat
dan Pendidikan Khusus Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Kemendikbud.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Beladiri Pencak Silat. Bandung: Sahara Multi Trading.
Tim Direktorat SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
151
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Tim Direktorat SMP. 2016. Panduan Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.
152
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Ketersediaan Materi
o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
153
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3) Aktivitas gerak spesifik jalan cepat dalam bentuk perlombaan menempuh jarak
2.000 meter menggunakan peraturan yang dimodifikasikan.
b. Materi Pembelajaran Remidial
Materi pembelajaran untuk remedial sama dengan materi reguler. Akan tetapi
penekanan materinya hanya pada materi yang belum dikuasai (berdasarkan
identifikasi) yang akan dipelajari peserta didik kembali. Materi dapat dimodifikasi
dengan menambah pengulangan, intensitas, dan kesempatan/frekuensi melakukan
bagi peserta didik. Setelah dilakukan identifikasi kelemahan peserta didik, guru dapat
mengubah strategi dengan memasangkan peserta didik dan belajar dalam kelompok
agar bisa saling membantu, serta berbagai strategi lain sesuai kebutuhan peserta
didik.
2. Media Pembelajaran
a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas gerak spesifik
start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, dan finish jalan cepat.
b. Gambar aktivitas gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh,
dan finish jalan cepat.
c. Vidio pembelajaran aktivitas gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan,
kemiringan tubuh, dan finish jalan cepat.
Moda Pembelajaran
o Daring.
o Luring.
o Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning).
Pengaturan Pembelajaran
o Ceramah
o Simulasi
Asesmen Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan menganalisis gerak
spesifik dan fungsional start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis jalan cepat sesuai
potensi dan kreativitas yang dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila
dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian,
berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat
menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Pemahaman Bermakna
Setelah peserta didik melakukan pembelajaran aktivitas gerak spesifik jalan cepat, manfaat
apakah yang dirasakan olehnya? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini diterapkan ke dalam
kehidupan sehari-hari?
Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai gerak spesifik jalan cepat?
2. Bagaimana perasaan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran gerak spesifik jalan
cepat.
3. Jika ada hal-hal yang tidak peserta didik sukai terjadi dalam mengikuti pembelajaran
gerak spesifik jalan cepat, apa yang akan guru lakukan.
155
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
1. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara
lain sebagai berikut:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan jalan cepat.
c. Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
1) Lapangan atletik atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).
2) Startblock atau sejenisnya.
3) Tali pembatas
4) Bendera start
5) Peluit dan stopwatch.
6) Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak.
2. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (15 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di lapangan
sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik.
2) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
3) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di kelas.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga bagi
kesehatan dan kebugaran.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan aktivitas gerak spesifik dan
fungsional start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis jalan cepat adalah
salah satu aktivitas yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan prestasi cabang
olahraga jalan cepat.
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas gerak
spesifik dan fungsional start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis jalan
cepat.
8) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas gerak spesifik dan
fungsional jalan cepat, baik kompetensi sikap (profil Pelajar Pancasila) dengan
observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter gotong
royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan: menganalisis aktivitas gerak spesifik
dan fungsional start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis jalan cepat
menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu: mempraktikkan
aktivitas gerak spesifik dan fungsional start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis
finis jalan cepat, dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara
lain: gotong royong dan mandiri.
9) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi yang
akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk
game. Nama permainannya adalah berkumpul dengan berjalan ke suatu sasaran.
156
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 1
Jalan cepat adalah gerak maju langkah kaki yang dilakukan sedemikian rupa sehingga
kontak dengan tanah tetap terpelihara dan tidak terputus. Selama saat setiap langkah, kaki
yang bergerak maju pejalan kaki harus berhubungan/menyentuh tanah sebelum kaki
belakang meninggalkan tanah. Kaki penyangga harus diluruskan (tidak bengkok di lutut)
untuk sekurang-kurangnya sesaat dalam posisi tegak/vertikal.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak spesifik start, gerakan jalan cepat, dan
memasuki garis finish jalan cepat antara lain sebagai berikut:
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
start jalan cepat
Start perlombaan jalan cepat dilakukan dengan start berdiri. Karena start pada jalan
cepat ini kurang berpengaruh terhadap hasil perlombaan, maka tidak ada teknik
khusus yang harus dipelajari atau dilatih.
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik start jalan cepat.
Cara melakukannya:
(1) Posisi badan Berdiri beberapa meter dibelakang garis start.
(2) Setelah mendengar aba-aba "Bersedia" dari petugas start, maka segeralah
maju dan tempatkan salah satu kaki dibelakang garis start dengan lutut yang
sedikit ditekuk, sedangkan kaki yang satunya berada dibelakang dengan
lurus dan rileks.
(3) Badan agak condong ke depan tumpuan badan berada di kaki bagian depan,
dengan kedua lengan bergantung lemas dan menempel pada samping badan.
(4) Pandangan mata lurus ke depan.
(5) Pada saat mendengar aba-aba "Ya" atau bunyi pistol dari panitia, segera
langkahkan kaki ke depan, dan selanjutnya jalan terus secepat-cepatnya
sampai melewati garis finish.
157
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
langkah kaki dan ayunan lengan jalan cepat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik langkah kaki dan ayunan
lengan jalan cepat.
Cara melakukannya:
(1) Pada saat melangkah, kaki yang satunya harus selalu kontak dengan tanah
dan kaki harus selalu lurus sebelum kaki yang satunya melangkah dan
mendarat di tanah.
(2) Bersamaan dengan menganggat paha tangan diayunkan ke depan seperti
orang berjalan pada umumnya akan tetapi tangan diayunkan ke atas seperti
posisi ketika berlari.
(3) Pada saat kaki mendarat dan kontak dengan tanah, dengan segera paha
tungkai kaki yang berada di belakang diangkat kedepan, bersamaan dengan
itu tungkai bawah kaki kiri dan tangan kanan diayunkan ke depan diikuti
dengan badan dicondongkan ke depan, dengan pandangan tetap lurus ke
depan.
(4) Sewaktu mendaratkan kaki yang melangkah, diawali dengan bagian tumit
dan kemudian ke ujung kaki dengan posisi lutut tetap lurus.
(5) Diusahakan gerakan lengan dan bahu tidak terlalu tinggi.
(6) Selama berjalan diusahakan posisi pinggul tetap rendah dan berada dibawah.
gerakan ini diusahakan agar tetap konsisten dan hindari gerakan ke arah
samping yang berlebihan.
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
memasuki garis finish jalan cepat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik memasuki garis finish
jalan cepat.
158
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Cara melakukannya:
(1) Tidak ada teknik khusus untuk finish ini. Umumnya jalan terus hingga
melewati garis finish, baru dikendorkan keceppatan jalannya setelah
melewati jarak lima meter.
(2) Untuk memperoleh langkah-langkah yang tidak sampai terangkat sehingga
melayang, maka pemindahan berat badan dari satu kaki ke kaki lain harus
nampak jelas pada gerak panggul.
Aktivitas 2
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak jalan
cepat permainan (hitam-hijau), dilakukan berpasangan dan berkelompok
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak jalan cepat permainan (hitam-
hijau), dilakukan berpasangan dan berkelompok.
Cara melakukannya:
(1) Pemain kelompok A diberi nama Hitam.
(2) Pemain kelompok B diberi nama Hijau.
(3) Setiap pemain berhadapan sikap melangkah.
(4) Nama kelompok yang disebut lari berbalik ke belakang dan yang tidak
disebut mengejar.
(5) Cara penyebutan nama kelompok (Hi.......tam/jau).
(6) Yang tidak dapat mengejar atau dapat dikejar menggendong.
159
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan jalan
cepat menangkap bola yang dilambung
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerakan jalan cepat menangkap bola
yang dilambung.
Cara melakukannya:
(1) Aktivitas pembelajaran dilakukan secara berkelompok.
(2) Pembelajaran dilakukan gerakan jalan cepat setelah bola dilambungkan ke
depan ke atas oleh pelambung bersamaan aba-aba “Ya”.
(3) Kemudian bola ditangkap sebelum jatuh ke lantai.
(4) Pembelajaran ini dilakukan bergantian yang melambung bola dan yang
berjalan menangkap bola.
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas lomba jalan
cepat mengambil bola dilakukan berpasangan dan berhadapan
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas lomba jalan cepat mengambil bola
dilakukan berpasangan dan berhadapan.
Cara melakukannya:
(1) Aktivitas pembelajaran diawali dengan diletakkan bola pada garis tengah
lapangan basket/voli atau halaman sekolah.
(2) Peserta didik berdiri dan melakukan gerakan start berdiri pada garis start,
menghadap arah bola.
(3) Selanjutnya setelah ada aba-aba ”ya”, lakukan jalan cepat ke arah bola dan
mengambilnya.
(4) Peserta didik yang lebih awal menyentuh bola dinyatakan sebagai
pemenang.
160
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
4) Materi 4: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan jalan
cepat dengan langkah kaki lebar, mengikuti garis pada lintasan
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerakan jalan cepat dengan langkah kaki
lebar, mengikuti garis pada lintasan.
Cara melakukannya:
(1) Aktivitas pembelajaran dilakukan secara perorangan atau berkelompok.
(2) Pembelajaran dilakukan menggunakan gerakan jalan cepat dengan langkah
mengikuti garis pada lintasan.
(3) Badan dicondongkan ke depan dan pandangan lurus ke depan.
(4) Pembelajaran ini dilakukan 4 – 5 menit.
5) Materi 5: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan jalan
cepat pada garis lurus melewati tanda titik-titik untuk mengatur lebar langkah
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerakan jalan cepat pada garis lurus
melewati tanda titik-titik untuk mengatur lebar langkah.
Cara melakukannya:
(1) Aktivitas pembelajaran dilakukan secara perorangan, berpasangan atau
berkelompok.
(2) Aktivitas pembelajaran dilakukan menggunakan gerakan jalan cepat dengan
mengitari lapangan basket/voli/sepak bola atau halaman sekolah.
(3) Pembelajaran dilakukan ± 2 - 3 menit.
161
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
6) Materi 6: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan jalan
cepat berkelompok 4 - 7 orang dalam satu formasi berbanjar
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerakan jalan cepat berkelompok 4 - 7
orang dalam satu formasi berbanjar.
Cara melakukannya:
(1) Aktivitas pembelajaran dilakukan secara berkelompok.
(2) Peserta didik yang paling depan memberikan aba-aba "ya".
(3) Peserta didik yang berada di belakang berjalan ke depan melewati samping
formasi barisan dengan gerakan jalan cepat, dan seterusnya.
(4) Pembelajaran ini dilakukan ± 2 - 3 menit.
7) Materi 7: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan jalan
cepat berkelompok 4 - 7 orang dalam satu formasi berbanjar menggunakan tongkat
estafet
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerakan jalan cepat berkelompok 4 - 7
orang dalam satu formasi berbanjar menggunakan tongkat estafet.
Cara melakukannya:
(1) Aktivitas pembelajaran diawali dengan salah seorang peserta didik
mengoper tongkat ke belakang dengan cara dijulurkan ke belakang.
(2) Kemudian peserta didik yang berada di belakang mengambilnya, dan yang
terakhir menerima tongkat berlari ke barisan depan sambil membawa
tongkat, dan kembali memberikan pada yang di belakangnya.
(3) Pembelajaran ini dilakukan selama ± 3 - 4 menit.
162
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik start, langkah kaki, ayunan lengan,
dan memasuki garis finish jalan cepat. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan
gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik jalan cepat
dengan berbagai formasi yang dilakukan secara
berpasangan atau berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses pembelajaran gerak
spesifik jalan cepat.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik start, langkah kaki,
ayunan lengan, dan memasuki garis finish jalan cepat, peserta didik diminta untuk
merasakan otot-otot apa saja yang dapat teregang dan berkontraksi. Peserta didik diminta
menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik start, langkah
kaki, ayunan lengan, dan memasuki garis finish jalan cepat. Kemudian laporkan hasil
capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
163
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik start, langkah kaki, ayunan
lengan, dan memasuki garis finish jalan cepat yang ditentukan oleh guru, maka
minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik start, langkah kaki, ayunan
lengan, dan memasuki garis finish jalan cepat yang ditentukan oleh guru, maka
lanjutkan pembelajaran pada materi yang lebih komplek dan bervariasi dan
kombinasi dalam bentuk pengayaan.
No Pernyataan Ya Tidak
164
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
165
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 3
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik start, langkah kaki,
ayunan lengan, dan memasuki garis finish jalan cepat, dilanjutkan dengan mempelajari
aktivitas pembelajaran perlombaan jalan menempuh jarak 1.000 m atau 2.000 m dengan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran perlombaan jalan menempuh jarak 1.000 m atau
2.000 m dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi, antara lain sebagai berikut:
166
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran perlombaan jalan menempuh jarak 1.000 m atau
2.000 m dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi. Unsur-unsur yang dinilai
adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan
melakukan gerakan (penilaian produk).
167
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran perlombaan jalan
menempuh jarak 1.000 m atau 2.000 m dengan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi
dengan berbagai formasi yang dilakukan secara
berpasangan atau berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses aktivitas pembelajaran
perlombaan jalan menempuh jarak 1.000 m atau
2.000 m dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran perlombaan jalan menempuh jarak 1.000 m atau
2.000 m dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi yang ditentukan oleh
guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran perlombaan jalan menempuh jarak 1.000 m atau
2.000 m dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi yang ditentukan oleh
guru, maka lanjutkan pembelajaran pada materi yang lebih komplek dan bervariasi
dan kombinasi dalam bentuk pengayaan.
168
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
169
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
Asesmen
1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran
di setiap aktivitas pembelajaran.
170
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Asesmen Pengetahuan
3. Penilaian Keterampilan
a. Tes kinerja aktivitas gerak spesifik jalan cepat.
171
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
1) Butir Tes
Lakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik start, langkah kaki, ayunan lengan, dan
memasuki garis finish jalan cepat. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan
melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian
produk).
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan gerak spesifik yang diharapkan.
3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar penilaian).
Indikator Ya Tidak
No Uraian Gerak
Esensial (1) (0)
1. Posisi dan Sikap a. Kaki
Awal b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
Gerak b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap a. Kaki
Akhir b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir
4) Pedoman penskoran
a) Pedoman penskoran
(1) Sikap gerakan kaki
Skor 3 jika:
(a) kaki melangkah selebar dan secepat mungkin.
(b) kaki belakang saat menolak dari tanah harus tertendang lurus dengan
cepat.
(c) lutut ditekuk secara wajar agar paha mudah terayun ke depan.
(d) lutut agak bengkok.
Skor 2 jika : hanya tiga kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika: hanya satu sampai dua kriteria yang dilakukan secara benar.
(2) Sikap gerakan lengan
Skor 4 jika:
(a) lengan diayun ke depan atas sebatas hidung.
(b) sikut ditekuk kurang lebih membentuk sudut 90 derajat.
(c) lengan diayunkan secara bergantian secara konsisten.
(d) lengan diayunkan ke depan dan ke belakang.
Skor 3 jika: hanya tiga kriteria yang dilakukan secara benar.
172
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Skor 2 jika: hanya dua sampai dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika: hanya satu sampai dua kriteria yang dilakukan secara benar.
(3) Sikap posisi badan
Skor 3 jika:
(a) saat berlari badan rileks.
(b) kepala segaris punggung.
(c) pandangan ke depan.
(d) badan condong ke depan.
Skor 2 jika: hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika: hanya satu sampai dua kriteria yang dilakukan secara benar.
b) Pengolahan skor
Skor maksimum: 10.
Skor perolehan peserta didik: SP.
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/10.
c) Lembar pengamatan penilaian hasil gerak spesifik start, langkah kaki, ayunan
lengan, dan memasuki garis finish jalan cepat.
(1) Penilaian hasil gerak spesifik jalan cepat menempuh jarak 2.000 m
(a) Tahap pelaksanaan pengukuran
Penilaian hasil/produk kombinasi gerak jalan cepat yang dilakukan
peserta didik menempuh jarak 2.000 m dengan dengan cara:
• Mula-mula peserta didik berdiri di belakang garis start.
• Setelah petugas pengukuran memberi aba-aba “mulai” peserta didik
mulai melakukan jalan cepat menempuh jarak 2.000 m.
• Petugas menghitung waktu tempuh yang dapat dilakukan oleh
peserta didik.
• Jumlah waktu tempuh yang dilakukan dengan benar memenuhi
persyaratan dihitung untuk diberikan skor.
Perolehan Nilai
Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
….. < 12 menit ….. < 17 menit Sangat Baik
13 – 14 menit 18 – 19 menit Baik
15 – 16 menit 20 – 21 menit Cukup
…… > 16 menit …… > 21 menit Kurang
1. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian
pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh
guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan permainan dengan
cara mengubah jumlah pemain, memperketat peraturan, menambah alat yang
digunakan, serta menambah tingkat kesulitan tugas keterampilan yang diberikan.
173
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana
guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari
refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara
menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.
2. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan
perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan. Remedial dan
pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:
a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses aktivitas
pembelajaran gerak spesifik jalan cepat.
c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas
pembelajaran gerak spesifik jalan cepat tersebut.
d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas pembelajaran gerak
spesifik jalan cepat tersebut.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
a. Pastikan Kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas
pembelajaran.
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru
untuk menghindari cidera.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.
174
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Glosarium
• Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Athlon atau Athlum” artinya pertandingan,
perlombaan, pergulatan, atau perjuangan. Orang yang melakukannya dinamakan
“Athleta (atlet).
• Jalan cepat: gerak maju langkah kaki yang dilakukan sedemikian rupa sehingga kontak
dengan tanah tetap terpelihara dan tidak terputus.
• Koordinasi adalah melakukan beberapa teknik gerakan dengan berbagai cara dalam
satu rangkaian gerak.
• Kombinasi adalah melakukan beberapa teknik gerakan dengan berbagai cara dalam
satu rangkaian gerak.
• Start jalan cepat: gerakan permulaan sebelum pejalan cepat melakukan perlombaan
jalan cepat yang dilakukan dengan start berdiri.
Referensi
Muhajir. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
175
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Muhajir. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, untuk SMP/M.Ts Kelas VII. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat
dan Pendidikan Khusus Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Kemendikbud.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Atletik Jalan cepat. Bandung: Sahara Multi Trading.
Tim Direktorat SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Direktorat SMP. 2016. Panduan Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.
176
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Ketersediaan Materi
o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
177
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3) Aktivitas gerak spesifik lari jarak pendek dalam bentuk perlombaan menempuh
jarak 100 meter menggunakan peraturan yang dimodifikasikan.
2. Media Pembelajaran
a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas gerak spesifik
start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, finish lari jarak pendek.
b. Gambar aktivitas gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh,
finish lari jarak pendek.
c. Vidio pembelajaran aktivitas gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan,
kemiringan tubuh, finish lari jarak pendek.
Moda Pembelajaran
o Daring.
o Luring.
o Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning).
Pengaturan Pembelajaran
o Eksplorasi
o Permainan
o Ceramah
o Simulasi
Asesmen Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan menganalisis gerak
spesifik dan fungsional start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, finish lari jarak
pendek sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai Profil
Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti:
berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan
meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari.
Pemahaman Bermakna
Setelah peserta didik melakukan pembelajaran aktivitas gerak spesifik lari jarak pendek,
manfaat apakah yang dirasakan olehnya? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini diterapkan
ke dalam kehidupan sehari-hari?
Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai gerak spesifik lari jarak pendek?
2. Bagaimana perasaan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran gerak spesifik lari jarak
pendek.
3. Jika ada hal-hal yang tidak peserta didik sukai terjadi dalam mengikuti pembelajaran
gerak spesifik lari jarak pendek, apa yang akan guru lakukan.
179
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
1. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara
lain sebagai berikut:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan lari jarak pendek.
c. Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
1) Lapangan atletik atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).
2) Start block atau sejenisnya.
3) Tali pembatas
4) Bendera start
5) Peluit dan stopwatch.
6) Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak.
2. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (15 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di lapangan
sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik.
2) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
3) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di kelas.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga bagi
kesehatan dan kebugaran.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan aktivitas gerak spesifik start, posisi
kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, finish lari jarak pendek adalah salah satu
aktivitas yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan prestasi cabang olahraga
lari jarak pendek.
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas gerak
spesifik start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, finish lari jarak pendek.
8) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas gerak spesifik dan
fungsional lari jarak pendek, baik kompetensi sikap (profil Pelajar Pancasila) dengan
observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter gotong
royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan: menganalisis aktivitas gerak spesifik
start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, finish lari jarak pendek
menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu: mempraktikkan
aktivitas gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, finish lari
jarak pendek, dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara
lain: gotong royong dan mandiri.
9) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi yang
akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk
game. Nama permainannya berkumpul dengan berlari ke suatu sasaran.
180
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 1
Lari cepat dapat dilakukan baik oleh pelari putra maupun putri. Di dalam lomba lari cepat
setiap pelari tidak diperbolehkan keluar lintasannya masing-masing. Kunci pertama yang
harus dikuasai oleh pelari jarak pendek/sprint adalah start atau pertolakan. Karena
keterlambatan atau ketidak-telitian pada waktu melakukan start sangat merugikan pelari
jarak pendek (sprinter). Oleh sebab itu, cara melakukan start yang baik harus benar-benar
diperhatikan dan dipelajari serta dilatih secermat mungkin.
Secara rinci bentuk-bentuk pembelajaran aktivitas gerak spesifik lari jarak pendek adalah sebagai
berikut:
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
start lari jarak pendek
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik start lari jarak pendek.
Macam-macam pembelajaran gerak spesifik start lari jarak pendek antara lain
sebagai berikut:
(1) Start panjang (Long start)
(2) Start menengah (Medium start)
(3) Start pendek (Short start)
Tahap-tahap aktivitas pembelajaran gerak spesifik start lari jarak pendek antara
lain sebagai berikut:
(1) Aba-aba “Bersedia”
Apabila mendengar aba-aba “Bersedia”, sikap badan seorang pelari adalah
sebagai berikut:
(a) Salah satu lutut diletakkan di tanah dengan jarak ± satu jengkal dari
garis start. Kaki satunya diletakkan tepat disamping lutut yang
menempel tanah ± satu kepal.
181
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
182
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
lari jarak pendek
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik lari jarak pendek.
Cara melakukannya:
(1) Prinsip lari cepat yaitu: lari pada ujung kaki, tumpuan kuat agar mendapat
dorongan yang kuat.
(2) Sikap badan condong ke depan ± 60º, sehingga titik berat badan selalu di
depan.
(3) Ayunan lengan kuat dan cepat, siku dilipat, kedua tangan menggenggam
lemas, agar gerakan langkah kaki juga cepat dan kuat.
(4) Setelah ± 20 m dari garis start, langkah diperlebar dan sikap badan
dicondongkan ke depan tetap dipertahan-kan serta ayunan lengan dan
gerakan langkah juga dipertahankan kecepatan serta kekuatan bahkan harus
ditingkatkan.
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
memasuki garis finish lari jarak pendek
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik memasuki garis finish lari
jarak pendek.
Cara melakukannya:
(1) Berlari secepat mungkin, jika perlu ditingkatkan kecepatannya seakan-akan
garis finish masih 10 m dibelakang garis sesungguhnya.
(2) Setelah sampai ± satu meter di depan garis finish merebahkan badan ke
depan tanpa mengurangi kecepatannya.
(3) Sampai garis finish membusungkan dada, tangan ditarik ke belakang atau
putar salah satu bahu ke depan.
183
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 2
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas berlari jogging
dengan mengangkat paha tinggi dan pendaratan kaki menggunakan ujung telapak
kaki
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas berlari jogging dengan mengangkat paha
tinggi dan pendaratan kaki menggunakan ujung telapak kaki.
Cara melakukannya:
(1) Dilakukan secara perorangan atau kelompok.
(2) Pembelajaean ini dilakukan berlari jogging/pelan saat ada aba-aba “Hop”
angkat salah satu paha ke depan atas (bergantian kanan dan kiri), badan
tegak dan pandangan ke depan, hingga kaki yang di belakang terkedang
lurus.
(3) Lakukan pada jarak ± 8-10 m.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas lari cepat
dengan langkah kaki lebar
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas lari cepat dengan langkah kaki lebar.
Cara melakukannya:
(1) Dilakukan secara perorangan atau kelompok, berdiri pada garis start posisi
kaki melangkah.
(2) Lakukan lari dari garis start dengan langkah lebar, menempuh jarak ± 15-20
m, setelah ada aba-aba “Go”.
(3) Saat lari badan rileks atau tidak kaku, pendaratan kaki menggunakan ujung
telapak kaki.
184
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
185
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik start, gerakan lari jarak pendek, dan
memasuki garis finish lari jarak pendek. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan
gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik lari jarak
pendek dengan berbagai formasi yang dilakukan
secara berpasangan atau berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses pembelajaran gerak
spesifik lari jarak pendek.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik start, gerakan lari
jarak pendek, dan memasuki garis finish lari jarak pendek, peserta didik diminta untuk
merasakan otot-otot apa saja yang dapat teregang dan berkontraksi. Peserta didik diminta
menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaiki-
nya dalam melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik start, gerakan lari jarak
pendek, dan memasuki garis finish lari jarak pendek. Kemudian laporkan hasil capaian
belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik start, gerakan lari jarak pendek,
dan memasuki garis finish lari jarak pendek yang ditentukan oleh guru, maka minta
remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik start, gerakan lari jarak pendek,
dan memasuki garis finish lari jarak pendek yang ditentukan oleh guru, maka
lanjutkan pembelajaran pada materi yang lebih komplek dan bervariasi dan
kombinasi dalam bentuk pengayaan.
186
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
187
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
Aktivitas 3
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik start, gerakan lari
jarak pendek, dan memasuki garis finish lari jarak pendek, dilanjutkan dengan
mempelajari aktivitas pembelajaran perlombaan perlombaan lari jarak pendek dengan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran perlombaan lari jarak pendek dengan menggunakan
peraturan yang dimodifikasi, antara lain sebagai berikut:
188
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas lomba lari
cepat mengambil bola dilakukan berpasangan dan berhadapan
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas lomba lari cepat mengambil bola
dilakukan berpasangan dan berhadapan.
Cara melakukannya:
(1) Bola diletakkan pada garis tengah lapangan basket/voli.
(2) Pelari berdiri/melakukan teknik start jongkok pada garis start, menghadap
arah bola.
(3) Setelah ada aba-aba ”Ya”, lakukan lari cepat ke arah bola dan
mengambilnya.
(4) Pelari yang lebih awal menyentuh bola dinyatakan menang.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas lomba lari
cepat beregu dengan "Shutle Run
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas lomba lari cepat beregu dengan "Shutle
Run.
Cara melakukannya:
(1) Pelari pertama berusaha meletakkan benda pada 2 buah lingkaran yang
dipasang di garis lurus.
(2) Setelah selesai kembali pada garis start.
(3) Pelari kedua berusaha mengambil benda pada 2 buah lingkaran dan kembali
pada garis start dengan membawa benda tersebut dan diberikan pada
temannya.
(4) Lakukan gerakan berikutnya seperti pelari pertama dan kedua.
189
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas lomba lari
cepat beregu mengambil bola dan meletakan bola pada lingkaran
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas lomba lari cepat beregu mengambil bola
dan meletakan bola pada lingkaran.
Cara melakukannya:
(1) Pelari pertama berusaha meletakkan bola pada lingkaran yang dipasang di
garis lurus.
(2) Setelah selesai kembali pada garis start.
(3) Pelari kedua berusaha mengambil bola dilingkaran dan kembali pada garis
start dengan membawa bola tersebut dan diberikan pada temannya.
(4) Lakukan gerakan berikutnya seperti pelari pertama dan kedua.
(5) Regu dinyatakan menang, apabila dapat menyelesaikan tugas dengan cepat
(meletakan dan mengambil bola).
4) Materi 4: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas perlombaan lari
jarak pendek meempuh jarak 50 meter
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas perlombaan lari jarak pendek meempuh
jarak 50 meter.
Cara melakukannya:
(1) Dilakukan perorangan atau kelompok.
(2) Lakukan gerakan lari dengan dengan langkah mengikuti garis pada lintasan.
(3) Badan condong ke depan dan pandangan lurus ke depan.
190
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran perlombaan lari jarak pendek dengan menggunakan
peraturan yang dimodifikasi. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan
melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian
produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran perlombaan lari jarak
pendek dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi dengan berbagai formasi yang
dilakukan secara berpasangan atau berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses aktivitas pembelajaran
perlombaan lari jarak pendek dengan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran perlombaan lari jarak pendek
dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi, peserta didik diminta untuk
menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaiki-
nya dalam melakukan aktivitas pembelajaran perlombaan lari jarak pendek dengan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi. Kemudian laporkan hasil capaian belajar yang
diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran perlombaan lari jarak pendek dengan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi yang ditentukan oleh guru, maka minta
remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran perlombaan lari jarak pendek dengan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi yang ditentukan oleh guru, maka
lanjutkan pembelajaran pada materi yang lebih komplek dan bervariasi dan
kombinasi dalam bentuk pengayaan.
191
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
192
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
193
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Asesmen
1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran
di setiap aktivitas pembelajaran.
2. Asesmen Pengetahuan
A. persiapan awal
B. bersedia
C. siaap
D. ya
Kunci: C. siaap.
3. Penilaian Keterampilan
a. Tes kinerja aktivitas gerak spesifik lari jarak pendek.
194
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
1) Butir Tes
Lakukan aktivitas gerak spesifik lari jarak pendek menempuh jarak 100 meter. Unsur-
unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan
kecepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan gerak spesifik yang diharapkan.
3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar penilaian).
Indikator Ya Tidak
No Uraian Gerak
Esensial (1) (0)
1. Posisi dan Sikap a. Kaki
Awal b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
Gerak b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap a. Kaki
Akhir b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir
4) Pedoman penskoran
a) Pedoman penskoran
(1) Sikap gerakan kaki
Skor 3 jika:
(a) kaki melangkah selebar dan secepat mungkin.
(b) kaki belakang saat menolak dari tanah harus tertendang lurus dengan
cepat.
(c) lutut ditekuk secara wajar agar paha mudah terayun ke depan.
(d) lutut agak bengkok.
Skor 2 jika : hanya tiga kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika : hanya satu sampai dua kriteria yang dilakukan secara benar.
(2) Sikap gerakan lengan
Skor 4 jika:
(a) lengan diayun ke depan atas sebatas hidung.
(b) sikut ditekuk kurang lebih membentuk sudut 90 derajat.
(c) lengan diayunkan secara bergantian secara konsisten.
(d) lengan diayunkan ke depan dan ke belakang.
Skor 3 jika : hanya tiga kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 2 jika : hanya dua sampai dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika : hanya satu sampai dua kriteria yang dilakukan secara benar.
195
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
5) Lembar pengamatan penilaian hasil gerak spesifik start, langkah kaki, ayunan lengan,
dan memasuki garis finish lari jarak pendek.
a) Penilaian hasil gerak spesifik lari jarak pendek menempuh jarak 100 m.
(1) Tahap pelaksanaan pengukuran
Penilaian hasil/produk gerak spesifik lari jarak pendek yang dilakukan peserta
didik menempuh jarak 100 m dengan dengan cara:
(a) Mula-mula peserta didik berdiri di belakang garis start.
(b) Setelah petugas pengukuran memberi aba-aba “mulai” peserta didik
mulai melakukan lari jarak pendek menempuh jarak 100 m.
(c) Petugas menghitung waktu tempuh yang dapat dilakukan oleh peserta
didik.
(d) Jumlah waktu tempuh yang dilakukan dengan benar memenuhi
persyaratan dihitung untuk diberikan skor.
Perolehan Nilai
Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
….. < 17 detik ….. < 20 detik Sangat Baik
17.01 – 18.00 detik 20.01 – 21.00 detik Baik
18.01 – 19.00 detik 21.01 – 22.00 detik Cukup
….. > 19.00 detik ….. > 22.00 detik Kurang
1. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian
pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh
guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan permainan dengan
cara mengubah jumlah pemain, memperketat peraturan, menambah alat yang
digunakan, serta menambah tingkat kesulitan tugas keterampilan yang diberikan.
196
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana
guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari
refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara
menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.
2. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan
perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan. Remedial dan
pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:
a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses aktivitas
pembelajaran gerak spesifik lari jarak pendek.
c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas
pembelajaran gerak spesifik lari jarak pendek tersebut.
d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas pembelajaran gerak
spesifik lari jarak pendek tersebut.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
a. Pastikan Kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas
pembelajaran.
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru
untuk menghindari cidera.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.
197
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Glosarium
• Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Athlon atau Athlum” artinya pertandingan,
perlombaan, pergulatan, atau perjuangan. Orang yang melakukannya dinamakan
“Athleta (atlet).
• Gerak spesifik lari jarak pendek adalah mengombinasikan teknik gerakan-gerakan
teknik dasar lari jarak pendek yang telah dipelajari.
• Lari jarak pendek: gerak maju langkah kaki yang dilakukan sedemikian rupa sehingga
kontak dengan tanah tetap terpelihara dan tidak terputus.
• Lari cepat adalah lari yang diperlombakan dengan cara berlari secepat-cepatnya
(sprint) yang dilaksanakan di dalam lintasan lari menempuh jarak 100 m, 200 m dan
400 m.
• Start lari jarak pendek: gerakan permulaan sebelum pelari jarak pendek melakukan
perlombaan lari jarak pendek yang dilakukan dengan start berdiri.
Referensi
Muhajir. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
198
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Muhajir. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, untuk SMP/M.Ts Kelas VII. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat
dan Pendidikan Khusus Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Kemendikbud.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Atletik Lari Jarak Pendek. Bandung: Sahara Multi
Trading.
Tim Direktorat SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Direktorat SMP. 2016. Panduan Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
…………………………………................. ……………….............................
NIP. NIP.
199
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
200
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Ketersediaan Materi
o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
201
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Media Pembelajaran
a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan gerak spesifik awalan,
tolakan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat lompat jauh.
b. Gambar gerak spesifik awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat
lompat jauh.
c. Vidio pembelajaran gerak spesifik awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap
mendarat lompat jauh.
Moda Pembelajaran
o Daring.
o Luring.
o Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning).
Pengaturan Pembelajaran
202
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
o Ceramah
o Simulasi
Asesmen Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Pemahaman Bermakna
Setelah peserta didik melakukan pembelajaran aktivitas gerak spesifik lompat jauh, manfaat
apakah yang dirasakan olehnya? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini diterapkan ke dalam
kehidupan sehari-hari?
Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai gerak spesifik lompat jauh?
2. Bagaimana perasaan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran gerak spesifik lompat
jauh.
3. Jika ada hal-hal yang tidak peserta didik sukai terjadi dalam mengikuti pembelajaran
gerak spesifik lompat jauh, apa yang akan guru lakukan.
203
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (15 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di lapangan
sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik.
2) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
3) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di kelas.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga bagi
kesehatan dan kebugaran.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan aktivitas gerak spesifik dan
fungsional awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat lompat jauh
adalah salah satu aktivitas yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan prestasi
cabang olahraga lompat jauh.
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas gerak
spesifik dan fungsional awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat
lompat jauh.
8) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas gerak spesifik dan
fungsional lompat jauh, baik kompetensi sikap (profil Pelajar Pancasila) dengan
observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter gotong
royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan: menganalisis aktivitas gerak spesifik
dan fungsional awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat lompat
jauh menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu:
mempraktikkan aktivitas gerak spesifik dan fungsional awalan, tolakan, sikap badan
di udara, dan sikap mendarat lompat jauh, dengan menekankan pada pengembangan
nilai-nilai karakter antara lain: gotong royong dan mandiri.
9) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi yang
akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk
game. Nama permainannya melompat-lompat tali yang direntangkan.
10) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen keterampilan
gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan dapat mengembangkan
nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai
gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang
dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari.
204
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 1
Lompat jauh merupakan salah satu nomor yang terdapat pada nomor lompat cabang
olahraga atletik. Lompat adalah istilah yang digunakan dalam cabang olahraga atletik,
yaitu: melakukan tolakan dengan satu kaki. Baik untuk nomor lompat jauh, lompat tinggi,
lompat jangkit, maupun lompat tinggi galah.
Secara rinci bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak spesifik lompat jauh adalah
sebagai berikut:
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
awalan atau ancang-ancang (Approach-Run)
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik awalan atau ancang-
ancang (Approach-Run).
Cara melakukannya:
(1) Tergantung tingkat prestasi, lari ancang-ancang beragam antara 10 sampai
20 langkah.
(2) Tambah kecepatan lari ancang-ancang sedikit demi sedikit sebelum
bertolak/bertumpu.
(3) Kecepatan ancang-ancang dipertahankan tetap maksimal sampai mencapai
papan bertolak.
(4) Pinggang turun sedikit pada satu langkah akhir ancang-ancang.
(5) Jarak awalan 30 – 45 meter.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
tumpuan/tolakan (Take-off)
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan prosedur serta
mempraktikkan aktivitas gerak spesifik tumpuan/tolakan (Take-off).
Cara melakukannya:
(1) Pada waktu akan melakukan tolakan, badan agak dikendangkan ke belakang,
kaki tumpu/kaki yang akan digunakan untuk menolak lurus, kaki ayun (kaki
belakang) agak dibengkokkan.
(2) Berat badan berada pada kaki belakang.
(3) Kedua tangan atau lengan ke belakang, dan kepala agak ditengadahkan
(dagu agak diangkat).
(4) Pandangan ke depan.
205
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
melayang di udara
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik melayang di udara.
Cara melakukannya:
(1) Angkatlah paha kaki bebas cepat ke posisi horizontal pada waktu bertolak.
(2) Kaki bebas diturunkan pada waktu melayang (1).
(3) Angkat posisi lengan pada waktu melayang (2).
4) Materi 4: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
mendarat
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik mendarat.
Cara melakukannya:
(1) Tariklah lengan dan tubuh ke depan-bawah.
(2) Tariklah kaki mendekati badan.
(3) Luruskan kaki dan tekuk lagi sedikit sesaat sebelum menyentuh tanah.
(4) Bila kedua kaki telah mendarat di bak pasir, duduklah atas kedua kaki.
206
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 2
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas variasi gerak
spesifik lompat jauh dengan melompati seutas tali
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas variasi gerak spesifik lompat jauh
dengan melompati seutas tali.
Cara melakukannya:
(1) Pancangkan seutas tali yang dipasang dengan ketinggian ± 50 cm.
(2) Kemudian kamu berdiri ± 4 – 5 meter di depan seutas tali tersebut.
(3) Lalu berlari, menolak, sikap di udara, dan mendarat, melalui tali yang
dipasang melintang.
(4) Lakukan pembelajaran tersebut secara berkelompok.
(5) Lakukan pembelajaran tersebut berulang-ulang sampai dapat merasakan
gerakan mana yang mudah dilakukan.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas variasi gerak
spesifik lompat jauh dengan melompati tali
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas variasi gerak spesifik lompat jauh
dengan melompati tali.
Cara melakukannya:
(1) Tempatkan 2 buah bangku senam (jarak antarbangku 1,5 m) dan seutas tali
yang dipasang melintang.
(2) Kemudian kamu berdiri ± 1 meter di depan tanda-tanda tersebut.
207
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
(3) Laku lakukan gerakan melangkah melalui atas bangku senam, dan akhiri
gerakan melangkah, dengan tolakan melalui atas tali yang dipasang
melintang lalu mendarat.
(4) Setelah itu berpindah tempat (posisi).
(5) Lakukan pembelajaran tersebut secara berkelompok.
(6) Lakukan pembelajaran tersebut berulang-ulang sampai dapat merasakan
gerakan mana yang mudah dilakukan.
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas variasi gerak
spesifik lompat jauh dengan awalan
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas variasi gerak spesifik lompat jauh
dengan awalan.
Cara melakukannya:
(1) Bediri kurang lebih 5 – 6 meter dari papan tolakan.
(2) Kemudian melakukan lomba lompat jauh yang diawali dengan posisi
melangkah menghadap bak lompat.
(3) Lalu menolak dengan kaki depan/terkuat ke depan atas.
(4) Lakukan pembelajaran tersebut secara berkelompok.
(5) Lakukan pembelajaran tersebut berulang-ulang sampai dapat merasakan
gerakan mana yang mudah dilakukan.
208
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik awalan, tolakan/tumpuan, melayang
di udara, dan mendarat lompat jauh. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan
melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian
produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik lompat
jauh dengan berbagai formasi yang dilakukan
secara berpasangan atau berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses pembelajaran gerak
spesifik lompat jauh.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik awalan, tolakan/tumpuan,
melayang di udara, dan mendarat lompat jauh yang ditentukan oleh guru, maka
minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik awalan, tolakan/tumpuan,
melayang di udara, dan mendarat lompat jauh yang ditentukan oleh guru, maka
lanjutkan pembelajaran pada materi yang lebih komplek dan bervariasi dan
kombinasi dalam bentuk pengayaan.
209
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
210
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
Aktivitas 3
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas awalan dan
menolak melalui atas boxs
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas awalan dan menolak melalui atas boxs.
Cara melakukannya:
(1) Pembelajaran dilakukan secara perorangan atau berkelompok.
(2) Aktivitas pembelajaran diawali dengan menolak melalui atas boks dan
mendarat menggunakan satu kaki, dilanjutkan dengan dua kaki.
(3) Kemudian setelah melakukan gerakan berpindah tempat (posisi).
211
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
212
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran kombinasi gerak spesifik awalan, tolakan/ tumpuan,
melayang di udara, dan mendarat lompat jauh. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan
gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran kombinasi gerak spesifik
awalan, tolakan/tumpuan, melayang di udara,
dan mendarat lompat jauh dengan berbagai
formasi yang dilakukan secara berpasangan atau
berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses aktivitas pembelajaran
kombinasi gerak spesifik awalan, tolakan/
tumpuan, melayang di udara, dan mendarat
lompat jauh.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran kombinasi gerak spesifik awalan,
tolakan/ tumpuan, melayang di udara, dan mendarat lompat jauh, peserta didik diminta
untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran kombinasi gerak spesifik
awalan, tolakan/ tumpuan, melayang di udara, dan mendarat lompat jauh. Kemudian
laporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada
guru.
213
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran kombinasi gerak spesifik awalan, tolakan/
tumpuan, melayang di udara, dan mendarat lompat jauh yang ditentukan oleh guru,
maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran kombinasi gerak spesifik awalan, tolakan/
tumpuan, melayang di udara, dan mendarat lompat jauh yang ditentukan oleh guru,
maka lanjutkan pembelajaran pada materi yang lebih komplek dan bervariasi dalam
bentuk pengayaan.
No Pernyataan Ya Tidak
No Pernyataan Ya Tidak
5) Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan salam.
6) Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib, dan bagi peserta didik
yang bertugas mengembalikan peralatan ke tempat semula.
Asesmen
1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran
di setiap aktivitas pembelajaran.
2. Asesmen Pengetahuan
A. melayang di udara
B. awalan/ancang-ancang
C. tumpuan/tolakan
D. mendarat di bak lompat
Kunci: B awalan/ancang-ancang.
Uraian 1. Jelaskan cara melakukan kombinasi Mendapatkan
tertutup gerak spesifik langkah dan menolak skor;
melewati tali. 4, jika seluruh
urutan
Kunci: dituliskan
1) Pembelajaran dilakukan secara dengan benar
perorangan atau berkelompok. dan isi benar.
2) Aktivitas pembelajaran diawali 3, jika urutan
dengan gerak langkah melalui atas dituliskan salah
bangku senam dari akhir gerakan tetapi isi benar.
melangkah, melakukan tolakan 2, jika sebagian
melalui atas tali yang dipasang urutan
melintang lalu mendarat. dituliskan
3) Peserta didik yang telah melakukan dengan benar
gerakan, lalu berpindah tempat dan sebagian isi
(posisi). benar.
4) Setelah melakukan gerakan 1, jika urutan
berpindah tempat (posisi). dituliskan salah
dan sebagian
besar isi salah.
216
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3. Penilaian Keterampilan
a. Tes kinerja aktivitas gerak spesifik lompat jauh.
1) Butir Tes
Lakukan aktivitas gerak spesifik awalan, tolakan/tumpuan, melayang di udara, dan
mendarat lompat jauh. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan
gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan gerak spesifik yang diharapkan.
3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar penilaian).
Indikator Ya Tidak
No Uraian Gerak
Esensial (1) (0)
1. Posisi dan Sikap a. Kaki
Awal b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
Gerak b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap a. Kaki
Akhir b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir
4) Pedoman penskoran
a) Pedoman penskoran
(1) Sikap gerakan kaki
Skor 3 jika:
(a) kaki melangkah selebar dan secepat mungkin.
(b) kaki belakang saat menolak dari tanah harus tertendang lurus dengan
cepat.
(c) lutut ditekuk secara wajar agar paha mudah terayun ke depan.
(d) lutut agak bengkok.
Skor 2 jika : hanya tiga kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika : hanya satu sampai dua kriteria yang dilakukan secara benar.
(2) Sikap gerakan lengan
Skor 4 jika:
(a) lengan diayun ke depan atas sebatas hidung.
(b) sikut ditekuk kurang lebih membentuk sudut 90 derajat.
(c) lengan diayunkan secara bergantian secara konsisten.
(d) lengan diayunkan ke depan dan ke belakang.
Skor 3 jika : hanya tiga kriteria yang dilakukan secara benar.
217
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Skor 2 jika : hanya dua sampai dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika : hanya satu sampai dua kriteria yang dilakukan secara benar.
(3) Sikap posisi badan
Skor 3 jika:
(a) saat berlari badan rileks.
(b) kepala segaris punggung.
(c) pandangan ke depan.
(d) badan condong ke depan.
Skor 2 jika : hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika : hanya satu sampai dua kriteria yang dilakukan secara benar.
b) Pengolahan skor
Skor maksimum: 10
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/10
Perolehan Nilai
Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
….. > 4.00 meter ….. > 3.50 meter Sangat Baik
3.50 – 3.99 meter 3.00 – 3.49 meter Baik
3.00 – 3.49 meter 2.50 – 2.99 meter Cukup
…… < 3.00 meter …… < 2.50 meter Kurang
1. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian
pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh
guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan permainan dengan
cara mengubah jumlah pemain, memperketat peraturan, menambah alat yang
digunakan, serta menambah tingkat kesulitan tugas keterampilan yang diberikan.
218
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana
guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari
refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara
menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.
2. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan
perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan. Remedial dan
pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:
a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses aktivitas
pembelajaran gerak spesifik lompat jauh.
c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas
pembelajaran gerak spesifik lompat jauh tersebut.
d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas pembelajaran gerak
spesifik lompat jauh tersebut.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
a. Pastikan Kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas
pembelajaran.
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru
untuk menghindari cidera.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.
219
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Glosarium
• Awalan atau ancang-ancang adalah gerakan permulaan dalam bentuk lari untuk
mendapatkan kecepatan pada waktu akan melakukan tolakan (lompatan). Kecepatan
yang diperoleh dari hasil awalan itu disebut dengan kecepatan horizontal berguna untuk
membantu kekuatan pada waktu melakukan tolakan ke atas-depan.
• Kombinasi adalah melakukan beberapa teknik gerakan dengan berbagai cara dalam
satu rangkaian gerak.
• Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat ke depan atas dengan usaha agar badan
melayang di udara yang dilakukan dengan cepat dan dengan cara melakukan tolakan
satu kaki untuk memperoleh jarak sejauh-jauhnya.
• Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan
tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
• Sikap badan melayang di udara yaitu: sikap setelah kaki tolak menolakkan kaki pada
balok tumpuan, badan akan dapat terangkat melayang di udara, bersamaan dengan
ayunan kedua lengan ke depan atas.
• Sikap mendarat pada lompat jauh, baik gaya jongkok, gaya menggantung, maupun
gaya berjalan di udara adalah sama. Pada waktu akan mendarat kedua kaki dibawah ke
depan lurus dengan jalan mengangkat paha ke atas, badan dibungkukkan ke depan,
kedua tangan ke depan.
• Tolakan atau tumpuan adalah perubahan atau perpindahan gerakan dari gerakan
horizontal ke gerakan vertikal yang dilakukan secara cepat. Dimana sebelumnya
pelompat sudah mempersiapkan diri untuk melakukan gerakan sekuat-kuatnya pada
langkah yang terakhir, sehingga seluruh tubuh terangkat ke atas melayang di udara.
220
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Referensi
Muhajir. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, untuk SMP/M.Ts Kelas VII. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat
dan Pendidikan Khusus Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Kemendikbud.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Atletik Lompat Jauh. Bandung: Sahara Multi Trading.
Tim Direktorat SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Direktorat SMP. 2016. Panduan Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.
221
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
222
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Ketersediaan Materi
o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
2. Media Pembelajaran
a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan gerak spesifik cara
pegang peluru, awalan tolakan, menolak peluru, dan gerak ikutan tolak peluru.
b. Gambar gerak spesifik cara pegang peluru, awalan tolakan, menolak peluru, dan
gerak ikutan tolak peluru.
c. Vidio pembelajaran gerak spesifik cara pegang peluru, awalan tolakan, menolak
peluru, dan gerak ikutan tolak peluru.
Moda Pembelajaran
o Daring.
o Luring.
o Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning).
Pengaturan Pembelajaran
o Ceramah
o Simulasi
Asesmen Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Pemahaman Bermakna
Setelah peserta didik melakukan pembelajaran aktivitas gerak spesifik tolak peluru, manfaat
apakah yang dirasakan olehnya? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini diterapkan ke dalam
kehidupan sehari-hari?
Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai gerak spesifik tolak peluru?
2. Bagaimana perasaan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran gerak spesifik tolak
peluru.
3. Jika ada hal-hal yang tidak peserta didik sukai terjadi dalam mengikuti pembelajaran
gerak spesifik tolak peluru, apa yang akan guru lakukan.
2. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (15 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di lapangan
sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik.
2) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
3) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di kelas.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga bagi
kesehatan dan kebugaran.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan aktivitas gerak spesifik dan
fungsional cara pegang peluru, awalan tolakan, menolak peluru, dan gerak ikutan
tolak peluru adalah salah satu aktivitas yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani
dan prestasi cabang olahraga tolak peluru.
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas gerak
spesifik dan fungsional cara pegang peluru, awalan tolakan, menolak peluru, dan
gerak ikutan tolak peluru.
8) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas gerak spesifik dan
fungsional tolak peluru, baik kompetensi sikap (profil Pelajar Pancasila) dengan
observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter gotong
royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan: menganalisis aktivitas gerak spesifik
dan fungsional cara pegang peluru, awalan tolakan, menolak peluru, dan gerak ikutan
tolak peluru menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu:
mempraktikkan aktivitas gerak spesifik dan fungsional cara pegang peluru, awalan
tolakan, menolak peluru, dan gerak ikutan tolak peluru, dengan menekankan pada
pengembangan nilai-nilai karakter antara lain: gotong royong dan mandiri.
9) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi yang
akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk
game. Nama permainannya berlomba melempar-lempar benda sejauh-jauhnya.
10) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen keterampilan
gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan dapat mengembangkan
nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai
gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang
dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari.
226
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2) Peserta didik mencoba aktivitas gerak spesifik memegang peluru, awalan, menolak
peluru, dan gerak lanjutan tolak peluru, yang telah diperlihatkan melalui vidio
pembelajaran, gambar, atau diperagakan oleh guru atau peserta didik.
3) Peserta didik melakukan hasil analisis secara berulang-ulang aktivitas gerak spesifik
memegang peluru, awalan, menolak peluru, dan gerak lanjutan tolak peluru sesuai
dengan komando dan giliran yang diberikan oleh guru, sesuai dengan koreksi yang
diberikan oleh guru.
Secara rinci bentuk-bentuk pembelajaran aktivitas gerak spesifik tolak peluru adalah
sebagai berikut:
Aktivitas 1
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga melempar dalam atletik dimana atlet akan
melemparkan sebuah bola besi sejauh mungkin dari titik lempar menuju titik pendaratan
dengan menggunakan teknik tertentu dan aturan main yang telah ditetapkan.
Gaya tolak peluru yang sering digunakan pada tolak peluru, yaitu: gaya lama atau gaya
Ortodoks dan gaya baru atau gaya O`Brian. Kalau ada gaya lain hanyalah merupakan
variasi dari kedua gaya tersebut. Tujuan tolak peluru adalah menolak sejauh-jauhnya
untuk memperoleh prestasi yang optimal. Untuk mencapai tolakan yang jauh, seorang
atlet harus memahami dan menguasai teknik tolak peluru.
Gerak spesifik tolak peluru ada empat macam, yaitu: memegang peluru, sikap badan saat
akan menolakkan peluru, cara menolakkan peluru, dan sikap badan setelah menolakkan
peluru. Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak spesifik tolak peluru antara lain
sebagai berikut:
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
memegang peluru
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik memegang peluru.
Cara melakukannya:
(1) Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak
tangan yang dekat dengan jari-jari tangan.
(2) Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka (jari manis, jari tengah, dan jari
telunjuk) dipergunakan untuk menahan dan memegang peluru bagian
belakang.
(3) Jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk memegang/ menahan peluru
bagian samping, yaitu agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar.
227
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
(4) Setelah peluru tersebut dapat dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada
bahu dan menempel (melekat) dileher. Siku diangkat ke samping sedikit
agak serong ke depan.
(5) Pada waktu memegang dan meletakkan peluru pada bahu, usahakan agar
keadaan seluruh badan dan tangan jangan sampai kaku. Akan tetapi harus
dalam keadaan lemas (rileks). Tangan dan lengan yang lain membantu
menjaga keseimbangan.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
sikap badan saat akan menolak
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik sikap badan saat akan
menolak.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri tegak menyamping kearah tolakan, kedua kaki dibuka lebar
(kangkang).
(2) Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan
sedikit agak serong ke samping kanan.
(3) Berat badan berada pada kaki kanan, badan agak condong ke samping
kanan. Tangan kanan memegang peluru pada bahu (pundak), tangan kiri
dengan sikut dibengkokkan berada di depan sedikit agak serong ke atas
lemas.
(4) Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan.
Pandangan tertuju ke arah tolakan.
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
menolakkan peluru
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik menolakkan peluru.
Cara melakukannya:
228
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Bersamaan dengan memutar badan kearah tolakan, siku ditarik serong ke atas
kebelakang (kearah samping kiri), pinggul dan pinggang serta perut didorong ke
depan agak ke atas hingga dada terbuka menghadap ke depan serong ke atas ke
arah tolakan. Dagu diangkat atau agak ditengadahkan, pandangan tertuju ke arah
tolakan.
Saat seluruh badan (dada) menghadap kearah tolakan, secepatnya peluru tersebut
ditolakkan sekuat-kuatnya ke atas ke depan ke arah tolakan (parabola) bersamaan
dengan bantuan menolakkan kaki kanan dan melonjakkan seluruh badan ke atas
serong ke depan.
4) Materi 4: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
sikap badan setelah menolakkan peluru
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik sikap badan setelah
menolakkan peluru.
Cara melakukannya:
(1) Setelah peluru yang ditolakkan atau didorong tersebut lepas dari tangan,
secepatnya kaki yang dipergunakan untuk menolak itu diturunkan atau
mendarat (kaki kanan) kira-kira menempati tempat bekas kaki kiri (kaki
depan), dengan lutut agak dibengkokkan.
(2) Kaki kiri (kaki depan) diangkat kebelakang lurus dan lemas untuk
membantu menjaga keseimbangan.
(3) Badan condong ke depan, dagu diangkat, badan agak miring kesamping kiri,
pandangan kearah jatuhnya peluru.
(4) Tangan kanan dengan sikut agak dibengkokkan berada di depan sedikit agak
di bawah badan, tangan/lengan kiri lemas lurus kebelakang untuk membantu
menjaga keseimbangan.
229
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
b) Peserta didik menerima umpan balik secara langsung maupun tertunda dari guru
secara klasikal, tentang berbagai gerak spesifik memegang peluru, sikap badan
saat akan menolakkan peluru, cara menolakkan peluru, dan sikap badan setelah
menolakkan peluru.
c) Seluruh berbagai gerak spesifik memegang peluru, sikap badan saat akan
menolakkan peluru, cara menolakkan peluru, dan sikap badan setelah
menolakkan peluru, yang dilakukan oleh peserta didik diawasi dan diberikan
koreksi oleh guru apabila ada kesalahan dalam melakukan gerakan.
d) Guru mengamati seluruh gerakan peserta didik secara individu maupun
kelompok.
Guru mengamati seluruh aktivitas peserta didik dalam melakukan berbagai gerak
spesifik memegang peluru, sikap badan saat akan menolakkan peluru, cara
menolakkan peluru, dan sikap badan setelah menolakkan peluru secara seksama.
Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran.
Aktivitas 2
230
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
231
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
232
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
233
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
(1) Berdiri membelakangi arah tolakan dengan kaki kiri diluruskan kearah
tolakan. Tariklah kaki kiri ke dalam terhadap kaki belakang dan segera
kembalikan ke posisi semula, dengan tetap memelihara badan menghadap
kebelakang.
(2) Tolakan dapat dibuat dari posisi ini dengan tujuan mempelajari luncuran
secara lengkap tanpa mengikutkan fase melayang.
10) Materi 10: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan
menolak peluru dengan awalan
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerakan menolak peluru dengan awalan.
Cara melakukannya:
(1) Melakukan tolakan peluru selengkapnya, gerakan terkontrol dengan gerak
luncur pendek dan rendah.
(2) Gerakan akhir dalam posisi tegak dengan mengombinasikan berbagai fase
tolakan.
234
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
b) Peserta didik menerima umpan balik secara langsung maupun tertunda dari guru
secara klasikal, tentang aktivitas gerak spesifik memegang peluru, awalan,
menolak peluru, dan gerak lanjutan tolak peluru.
c) Seluruh aktivitas gerak spesifik memegang peluru, awalan, menolak peluru, dan
gerak lanjutan tolak peluru, yang dilakukan oleh peserta didik diawasi dan
diberikan koreksi oleh guru apabila ada kesalahan dalam melakukan gerakan.
d) Guru mengamati seluruh gerakan peserta didik secara individu maupun
kelompok.
e) Guru mengamati seluruh aktifitas peserta didik dalam melakukan aktivitas gerak
spesifik memegang peluru, awalan, menolak peluru, dan gerak lanjutan tolak
peluru secara seksama. Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di
akhir pembelajaran.
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik memegang peluru, awalan, menolak
peluru, dan gerak lanjutan tolak peluru. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan
gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik memegang
peluru, awalan, menolak peluru, dan gerak
lanjutan tolak peluru dengan berbagai formasi
yang dilakukan secara berpasangan atau
berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses aktivitas pembelajaran
gerak spesifik memegang peluru, awalan,
menolak peluru, dan gerak lanjutan tolak peluru.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik memegang peluru,
awalan, menolak peluru, dan gerak lanjutan tolak peluru, peserta didik diminta untuk
menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaiki-
nya dalam melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik memegang peluru, awalan,
menolak peluru, dan gerak lanjutan tolak peluru. Kemudian laporkan hasil capaian belajar
yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
235
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik memegang peluru, awalan,
menolak peluru, dan gerak lanjutan tolak peluru yang ditentukan oleh guru, maka
minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak spesifik memegang peluru, awalan,
menolak peluru, dan gerak lanjutan tolak peluru yang ditentukan oleh guru, maka
lanjutkan pembelajaran pada materi yang lebih komplek dan bervariasi dalam
bentuk pengayaan.
No Pernyataan Ya Tidak
236
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
237
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Asesmen
1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran
di setiap aktivitas pembelajaran.
2. Asesmen Pengetahuan
Kunci: B. 1, 3, 4, 2.
Uraian 1. Jelaskan cara melakukan tahapan- Mendapatkan
tertutup tahapan sikap menolak peluru. skor;
4, jika seluruh
urutan
238
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Kunci: dituliskan
1) Bersamaan dengan memutar badan dengan benar
kearah tolakan. dan isi benar.
2) Siku ditarik serong ke atas 3, jika urutan
kebelakang (kearah samping kiri). dituliskan salah
3) Pinggul dan pinggang serta perut tetapi isi benar.
didorong ke depan agak ke atas 2, jika sebagian
hingga dada terbuka menghadap ke urutan
depan serong ke atas ke arah dituliskan
tolakan. dengan benar
4) Dagu diangkat atau agak dan sebagian isi
ditengadahkan, pandangan tertuju benar.
ke arah tolakan. 1, jika urutan
dituliskan salah
dan sebagian
besar isi salah.
3. Penilaian Keterampilan
a. Tes kinerja aktivitas gerak spesifik tolak peluru.
1) Butir Tes
Lakukan aktivitas gerak spesifik menolak peluru. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan
(penilaian produk).
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan gerak spesifik yang diharapkan.
3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar penilaian).
Indikator Ya Tidak
No Uraian Gerak
Esensial (1) (0)
1. Posisi dan Sikap a. Kaki
Awal b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
Gerak b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap a. Kaki
Akhir b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir
239
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
4) Pedoman penskoran
a) Pedoman penskoran
(1) Sikap awal
Nilai 3 jika:
(1) berdiri tegak kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang.
(2) badan condongkan ke depan.
(3) pandangan ke depan.
Nilai 2: jika hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Nilai 1: jika hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
(2) Sikap gerakan menolak peluru
Nilai 4 jika:
(1) peluru dilemparkan dengan mengayunkan lengan dari belakang ke
depan.
(2) kaki yang berada di depan (kaki kiri) sebagai tumpuan.
(3) badan dicondongkan ke depan.
(4) pandangan ke depan, ke arah lepasnya peluru.
Nilai 3: jika hanya tiga kriteria yang dilakukan secara benar.
Nilai 2: jika hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Nilai 1: jika hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
(3) Sikap posisi badan
Nilai 3 jika:
(1) setelah melempar jaga keseimbangan badan.
(2) badan dicondongkan ke depan.
(3) tangan yang digunakan untuk menolak peluru ikut menjaga
keseimbangan.
Nilai 2: jika hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar
Nilai 1: jika hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar
b) Pengolahan skor
Skor maksimum: 10
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/10
5) Lembar pengamatan penilaian hasil gerak spesifik memegang peluru, menolak peluru,
melepaskan peluru, dan menjaga keseimbangan tolak peluru.
a) Penilaian hasil keterampilan gerak tolak peluru
(1) Tahap pelaksanaan pengukuran
Penilaian hasil/produk gerak spesifik tolak peluru dengan cara:
(a) Mula-mula peserta didik berdiri mengambil awalan/ancang-ancang (di
dalam sektor tolak peluru).
(b) Setelah petugas pengukuran memberi aba-aba “mulai” peserta didik
mulai melakukan menolak peluru.
(c) Petugas menghitung jauhnya hasil tolakan yang dapat dilakukan oleh
peserta didik.
(d) Jumlah hasil tolakan yang dilakukan dengan benar memenuhi
persyaratan dihitung untuk diberikan skor.
240
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Perolehan Nilai
Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
….. > 11 meter ….. > 10 meter Sangat Baik
10.00 – 10.99 meter 09.00 – 09.99 meter Baik
9.00 – 9.99 meter 08.00 – 08.99 meter Cukup
…… < 9.00 meter …… < 08.00 meter Kurang
1. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian
pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh
guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan permainan dengan
cara mengubah jumlah pemain, memperketat peraturan, menambah alat yang
digunakan, serta menambah tingkat kesulitan tugas keterampilan yang diberikan.
2. Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana
guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari
refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara
menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.
2. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan
perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan. Remedial dan
pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:
241
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
a. Pastikan Kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas
pembelajaran.
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru
untuk menghindari cidera.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.
242
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Glosarium
• Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Athlon atau Athlum” artinya pertandingan,
perlombaan, pergulatan, atau perjuangan. Orang yang melakukannya dinamakan
“Athleta (atlet).
• Tolak pelurru: melemparkan bola besi yang berat (peluru) sejauh mungkin,Tolak
peluru : melempar peluru sambil memutar badan sebanyak 3 kali baru dilempar sejauh
mungkin.
• Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan
tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Referensi
Muhajir. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, untuk SMP/M.Ts Kelas VII. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat
dan Pendidikan Khusus Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Kemendikbud.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Atletik Tolak Peluru. Bandung: Sahara Multi Trading.
Tim Direktorat SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Direktorat SMP. 2016. Panduan Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.
243
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
244
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Sarana Prasarana
Ketersediaan Materi
o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
245
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Media Pembelajaran
a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas permainan
tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan egrang, balap karung, mendorong
ban, bakiak atau sandal raksasa.
b. Gambar aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan
egrang, balap karung, mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa.
c. Vidio pembelajaran aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui
permainan egrang, balap karung, mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa.
246
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Moda Pembelajaran
o Daring.
o Luring.
o Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning).
Pengaturan Pembelajaran
Asesmen Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Pemahaman Bermakna
Pertanyaan Pemantik
247
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
1. Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai permainan tradisional anak-anak
Indonesia melalui permainan egrang, balap karung, mendorong ban, bakiak atau sandal
raksasa?
2. Bagaimana perasaan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran permainan tradisional
anak-anak Indonesia melalui permainan egrang, balap karung, mendorong ban, bakiak
atau sandal raksasa.
3. Jika ada hal-hal yang tidak peserta didik sukai terjadi dalam mengikuti pembelajaran
permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan egrang, balap karung,
mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa, apa yang akan guru lakukan.
1. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara
lain sebagai berikut:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan permainan tradisional anak-
anak Indonesia melalui permainan egrang, balap karung, mendorong ban, bakiak atau
sandal raksasa.
c. Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
1) Lapangan olahraga atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).
2) Engrang.
3) Karung goni atau bahan sejenisnya.
4) Ban motor bekas atau sejenisnya.
5) Bakiak atau sejenisnya.
6) Tali pembatas
7) Peluit dan stopwatch.
8) Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak.
2. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (15 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di lapangan
sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik.
2) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
3) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di kelas.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga bagi
kesehatan dan kebugaran.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan aktivitas permainan tradisional
anak-anak Indonesia adalah salah satu aktivitas yang dapat meningkatkan kebugaran
jasmani dan prestasi cabang olahraga tradisional.
248
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas permainan
tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan egrang, balap karung, mendorong
ban, bakiak atau sandal raksasa.
8) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas permainan tradisional
anak-anak Indonesia, baik kompetensi sikap (profil Pelajar Pancasila) dengan
observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter gotong
royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan: menganalisis aktivitas permainan
tradisional anak-anak Indonesia menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait
keterampilan yaitu: mempraktikkan aktivitas permainan tradisional anak-anak
Indonesia, dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain:
gotong royong dan mandiri.
9) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi yang
akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk
game. Nama permainannya bermain kejar-kejaran.
10) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen keterampilan
gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan dapat mengembangkan
nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai
gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang
dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari.
Aktivitas 1
Olahraga tradisional merupakan permainan asli rakyat sebagai aset budaya bangsa yang
memiliki unsur olah fisik tradisional. Permainan rakyat yang berkembang cukup lama ini
perlu dilestarikan. Karena selain sebagai olahraga hiburan, kesenangan, dan kebutuhan
interaksi sosial, olahraga ini juga mempunyai potensi untuk meningkatkan kualitas
jasmani bagi pelakunya.
Olahraga tradisional semula tercipta dari permainan rakyat sebagai pengisi waktu luang.
Karena permainan tersebut sangat menyenangkan dan tidak membutuhkan biaya yang
sangat besar, maka permainan tersebut semakin berkembang dan digemari oleh
masyarakat sekitar.
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan egrang
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik permainan tradisional
anak-anak Indonesia melalui permainan egrang.
Enggrang merupakan permainan olahraga tradisional yang berasal dari daerah
Jawa. Enggrang Jajangkungan (Bahasa Sunda) sering dimainkan oleh anak-anak,
karena untuk melakukan permainan Enggrang ini hanya dibutuhkan sebatang
bambu yang berukuran kecil dan pembuatannya pun relatif mudah. Cukup
dengan menempelkan kayu pada sebatang bambu dengan ketinggian 0,5 m dari
tanah. Penempelan kayu tersebut berguna sebagai pijakan kaki.
249
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Cara melakukannya:
(1) Menyiapkan egrang.
(2) Menegakkan egrang dan sedikit condong ke depan.
(3) Posisikan egrang tidak sejajar. Salah satu kaki egrang harus di depan dan
satunya dibelakang.
(4) Mulai menginjakkan salah satu kaki pada pijakan egrang diikuti kaki
satunya.
(5) Mulai berjalan di tempat dan jangan berhenti jika tidak yakin pada posisi
seimbang.
(6) Jika merasa akan terjatuh, jatuhkan kaki diantara egrang.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik
permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan balap karung
Pada saat itu, karung (lebih tepatnya karung goni), merupakan satu-satunya bahan
yang dapat digunakan untuk membuat pakaian. Pakaian yang terbuat dari kain
merupakan suatu hal yang sangat langkah dan termasuk dalam kategori mewah.
Sehingga pakaian karung goni merupakan pakaian yang biasa dijumpai pada zaman
itu. Setelah merdeka, untuk memperingati masa-masa kelam berpakaian karung goni,
masyarakat Indonesia menciptakan olahraga balap karung.
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik permainan tradisional
anak-anak Indonesia melalui permainan balap karung.
Cara melakukannya:
(1) Para peserta yang mengikuti lomba balap karung harus bersiap-siap
dibelakang karung dan garis start.
(2) Selanjutnya para peserta diwajibkan menggunakan karung didepannya yang
telah disediakan oleh panitia.
(3) Sebelum aba-aba start maka semua karung harus sudah dipakai.
(4) Semua peserta harus berdiri sejajar dibelakang garis start.
(5) Saat aba-aba start di mulai, para peserta berlomba-lomba mencapai garis
finish terlebih dahulu.
(6) Peserta yang mencapai garis finish terlebih dahulu maka itulah
pemenangnya.
250
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui
permainan egrang dan balap karung. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan
melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian
produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas permainan tradisional anak-anak
Indonesia melalui permainan egrang dan balap
karung yang dilakukan secara berpasangan atau
berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses pembelajaran aktivitas
permainan tradisional anak-anak Indonesia.
251
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan
egrang dan balap karung yang ditentukan oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan
egrang dan balap karung yang ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran
pada materi yang lebih komplek dan bervariasi dalam bentuk pengayaan.
252
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
Aktivitas 2
253
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
254
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Cara melakukannya:
(1) Carilah teman sebanyak 3 ata 4 orang.
(2) Kemudian secara berurutan teman dibelakang sambil memegang bahu teman
yang lain.
(3) Letakkan masing-masing kaki dibawah tali.
(4) Kemudian tali yang panjang dijadikan pegangan (seperti naik kuda).
(5) Ketika ingin berjalan lakukan kerja sama seperti langkah kanan/kiri terlebih
dahulu agar sama.
(6) Untuk dapat melangkah, tali di bagian tangan kiri dan kaki kiri harus secara
bersamaan diangkat untuk bisa melangkahkan kaki kiri.
(7) Begitu juga sebaliknya dengan melangkahkan kaki kanan.
(8) Pemain/regu yang paling cepat sampai ke garis finish, maka dinyatakan
sebagai pemenangnya.
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui
permainan mendorong ban dan bakiak atau sandal raksasa. Unsur-unsur yang dinilai
adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan
melakukan gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran permainan tradisional
anak-anak Indonesia melalui permainan
mendorong ban dan bakiak atau sandal raksasa
yang dilakukan secara berpasangan atau
berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
255
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran permainan tradisional anak-anak Indonesia
melalui permainan mendorong ban dan bakiak atau sandal raksasa yang ditentukan
oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran permainan tradisional anak-anak Indonesia
melalui permainan mendorong ban dan bakiak atau sandal raksasa yang ditentukan
oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada materi yang lebih komplek dan
bervariasi dalam bentuk pengayaan.
No Pernyataan Ya Tidak
256
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
Asesmen
1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran
di setiap aktivitas pembelajaran.
2. Asesmen Pengetahuan
3. Penilaian Keterampilan
a. Tes kinerja aktivitas gerak spesifik tolak peluru.
1) Butir Tes
Lakukan aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan bakiak
atau sandal raksasa. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan
(penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan gerak permainan yang diharapkan.
3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar penilaian).
Indikator Ya Tidak
No Uraian Gerak
Esensial (1) (0)
1. Posisi dan Sikap a. Kaki
Awal b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
Gerak b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap a. Kaki
Akhir b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
259
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
4) Pedoman penskoran
a) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerakan sikap
awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen gerakan
permainan egrang dengan benar.
(a) Carilah teman sebanyak 3 ata 4 orang. Kemudian secara berurutan teman
dibelakang sambil memegang bahu teman yang lain.
(b) Letakkan masing-masing kaki dibawah tali. Kemudian tali yang panjang
dijadikan pegangan (seperti naik kuda).
(c) Ketika ingin berjalan lakukan kerja sama seperti langkah kanan/kiri
terlebih dahulu agar sama.
(d) Untuk dapat melangkah, tali di bagian tangan kiri dan kaki kiri harus
secara bersamaan diangkat untuk bisa melangkahkan kaki kiri.
(e) Begitu juga sebaliknya dengan melangkahkan kaki kanan.
(f) Pemain/regu yang paling cepat sampai ke garis finish, maka dinyatakan
sebagai pemenangnya.
b) Pengolahan skor
Skor maksimum: 10
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/10.
1. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian
pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh
guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan permainan dengan
cara mengubah jumlah pemain, memperketat peraturan, menambah alat yang
digunakan, serta menambah tingkat kesulitan tugas keterampilan yang diberikan.
2. Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana
guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari
refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara
menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.
260
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan
perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan. Remedial dan
pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:
a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses aktivitas
permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan egrang, balap
karung, mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa.
c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas
permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan egrang, balap
karung, mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa tersebut.
d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas permainan tradisional
anak-anak Indonesia melalui permainan egrang, balap karung, mendorong ban,
bakiak atau sandal raksasa tersebut.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
a. Pastikan Kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas
pembelajaran.
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru
untuk menghindari cidera.
261
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Glosarium
• Bakiak adalah permainan tradisional yang dimainkan sebanyak kurang lebih empat
orang. Cara menggunakannya adalah sepasang kaki dipakai ke dalam sepasang bakiak.
Cara memainkannya adalah kaki berjalan seperti biasa tapi memainkan bakiak itu
kompak.
• Balap karung merupakan salah satu olahraga tradisional yang masih sering
diperlombakan ketika memperingati hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus setiap
tahun.
• Dalam pertandingan egrang, masing-masing peserta akan menggunakan sepasang
enggrang untuk dinaiki, mulai dari titik start hingga garis finish. Pemenangnya adalah
peserta yang tiba terlebih dahulu digaris finish.
262
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
• Egrang adalah permainan yang menggunakan alat dari 2 batang bambu. Masing-masing
bambu berukuran 4-5 meter, dengan pijakan yang terdapat di bawah bambu, sekitar 50
cm dari ujung bambu.
• Enggrang merupakan permainan olahraga tradisional yang berasal dari daerah Jawa.
Enggrang Jajangkungan (Bahasa Sunda) sering dimainkan oleh anak-anak, karena
untuk melakukan permainan Enggrang ini hanya dibutuhkan sebatang bambu yang
berukuran kecil dan pembuatannya pun relatif mudah.
• Permainan ogor ban atau dorong ban adalah permainan balap dorong ban dengan
mendorong ban menggunakan kayu. Mirip seperti balap lari pada umumnya.
Referensi
Muhajir. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, untuk SMP/M.Ts Kelas VII. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat
dan Pendidikan Khusus Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Kemendikbud.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Olahraga Tradisional Anak Indonesia. Bandung:
Sahara Multi Trading.
Tim Direktorat SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Direktorat SMP. 2016. Panduan Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.
263
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
264
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Ketersediaan Materi
o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
2. Media Pembelajaran
a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas pembelajaran
variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan
mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik sebagai pembentuk gerak pemanasan
dalam aktivitas gerak berirama.
b. Gambar aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian
langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik sebagai
pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak berirama.
c. Vidio pembelajaran aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak berbentuk
rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik
sebagai pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak berirama.
Moda Pembelajaran
o Daring.
o Luring.
o Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning).
Pengaturan Pembelajaran
266
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
o Eksplorasi
o Permainan
o Ceramah
o Simulasi
Asesmen Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Pemahaman Bermakna
Setelah peserta didik melakukan pembelajaran aktivitas gerak berirama, manfaat apakah yang
dirasakan olehnya? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini diterapkan ke dalam kehidupan
sehari-hari?
Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai aktivitas gerak berirama?
2. Bagaimana perasaan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran aktivitas gerak
berirama.
3. Jika ada hal-hal yang tidak peserta didik sukai terjadi dalam mengikuti pembelajaran
aktivitas gerak berirama, apa yang akan guru lakukan.
267
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
1. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara
lain sebagai berikut:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan aktivitas gerak berirama.
c. Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
1) Lapangan olahraga atau halaman sekolah (ruangan kelas).
2) Tipe recorder.
3) Kaset senam ritmik/aktivitas gerak berirama.
4) Peluit dan stopwatch.
5) Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak.
2. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (15 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di lapangan
sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik.
2) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
3) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di kelas.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga bagi
kesehatan dan kebugaran.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan aktivitas pembelajaran variasi dan
kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama
(ketukan) tanpa/dengan musik sebagai pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas
gerak berirama adalah salah satu aktivitas yang dapat meningkatkan kebugaran
jasmani dan prestasi cabang olahraga senam ritmik.
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas
pembelajaran variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan
lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik sebagai pembentuk gerak
pemanasan dalam aktivitas gerak berirama.
8) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas gerak berirama, baik
kompetensi sikap (profil Pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal,
yaitu pengembangan nilai-nilai karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi
pengetahuan: menganalisis aktivitas gerak berirama menggunakan tes tertulis, dan
kompetensi terkait keterampilan yaitu: mempraktikkan aktivitas gerak berirama,
dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain: gotong
royong dan mandiri.
9) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi yang
akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk
game. Nama permainannya adalah bermain bergerak bereaksi mengikuti perintah
guru.
268
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 1
Langkah kaki aktivitas gerak berirama adalah salah satu hal yang paling penting dalam
senam irama ini. Ada beberapa macam langkah kaki dalam senam irama ini, misalnya:
langkah biasa atau loopas dan langkah rapat atau by trek pas.
Prinsip gerak langkah kaki adalah berpindahnya badan dari satu titik ke titik yang lain
dengan cara memindahkan kaki ke depan, ke belakang, ke kiri, dan ke kanan. Bentuk-
bentuk aktivitas pembelajaran gerak pola langkah kaki antara lain sebagai berikut:
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan pola
langkah biasa atau loopaas
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerakan pola langkah biasa atau loopaas.
Cara melakukannya:
(1) Pada gerakan langkah biasa, sikap awal berdiri tegak.
(2) Pada waktu berdiri tegak, kedua tangan berada dipinggang.
(3) Pada hitungan pertama, kaki kanan dilangkahkan dari mulai tumit, telapak
dan disusul dengan ujung jari.
(4) Pada hitungan kedua, kaki kiri dilangkahkan sama seperti ketika
melangkahkah kaki kanan.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan pola
langkah rapat atau atau bijtrekpaas
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerakan pola langkah rapat atau atau
bijtrekpaas.
Cara melakukannya:
269
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan pola
langkah depan atau galopaas
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerakan pola langkah depan atau
galopaas.
Cara melakukannya:
(1) Pada gerakan pola langkah depan, sikap awal berdiri tegak.
(2) Pastikan kedua tangan tepat berada di pinggang.
(3) Pada hitungan 1: kaki kanan harus dilangkahkan ke arah depan.
(4) Pada hitungan 2: kaki kiri dilangkahkan ke depan dan diakhiri dengan
melangkah kaki kanan bersama-sama.
(5) Kedua kaki kemudian melangkah secara bergantian dan lanjutkan untuk
beberapa hitungan ke depan secara berulang.
(6) Hitungan tergantung dari pemimpin senam irama atau ketukan irama musik.
4) Materi 4: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan pola
silang
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerakan pola langkah silang.
Cara melakukannya:
270
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
(1) Pada gerakan pola langkah silang, sikap awal berdiri tegak.
(2) Kedua tangan tepat berada di pinggang.
(3) Hitungan 1: Silangkan kaki kiri ke samping kaki kanan melalui depan.
(4) Hitungan 2: Langkahkan kaki kanan ke samping kiri.
(5) Demikian seterusnya, kemudian kebalikannya dengan irama 2/4. Lakukan
4x 8 hitungan.
5) Materi 5: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan pola
langkah samping atau zijpas
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerakan pola langkah samping atau
zijpas.
Cara melakukannya:
(1) Pada gerakan pola langkah samping, sikap awal berdiri tegak.
(2) Kedua tangan berada di pinggang.
(3) Pada hitungan pertama, kaki kanan langkahkan ke arah samping kanan.
(4) Pada hitungan kedua, kaki kiri kemudian menyusul melangkah ke samping
kanan juga dan dirapatkan dengan kaki kanan tadi.
(5) Lanjutkan dengan gerakan mengarah ke kiri.
(6) Lakukan berulang-ulang 4 x 8 hitungan.
6) Materi 6: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan pola
lompat ke depan
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerakan pola lompat ke depan.
Cara melakukannya:
(1) Pada gerakan pola lompat ke depan, sikap awal berdiri tegak.
(2) Kedua tangan sebaiknya berada di pinggang.
(3) Pada hitungan pertama, ambil gerakan lompatan kaki kanan, sambil juga
mengayunkan kaki kiri.
271
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
(4) Pada hitungan kedua, ambil gerakan lompatan kaki kiri sambil
mengayunkan kaki kanan.
(5) Gerakan tersebut bisa dilakukan secara berulang kali 4 x 8 hitungan.
7) Materi 7: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan pola
lompat dengan membuka dan menutup kaki
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerakan pola lompat dengan membuka
dan menutup kaki.
Cara melakukannya:
(1) Pada gerakan pola lompat dengan membuka dan menutup kaki, sikap awal
berdiri tegak.
(2) Posisi kedua tangan berada di pinggang.
(3) Pada hitungan pertama, bukalah kaki keduanya melebar ke arah samping.
(4) Pada hitungan kedua, tutup rapat kedua kaki secara bersamaan.
(5) Gerakan harus dilakukan secara berulang kali dan terus-menerus sesuai
dengan hitungan yang diterapkan (4 x 8 hitungan atau lebih).
272
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 2
Gerak ayunan lengan merupakan salah satu bagian yang tidak kalah pentingnya dengan
langkah kaki. Gerakan ayunan lengan dalam aktivitas gerak berirama terdiri dari ayunan
satu lengan dan dua lengan. Ayunan lengan bertujuan menyeimbangkan dan
menyelaraskan badan saat bergerak.
Gerakan ayunan lengan dalam aktivitas gerak berirama dapat dilakukan dengan berbagai
gerakan. Salah satu bentuk koordinasi gerakan ayunan lengan dalam aktivitas gerak
beriramak adalah: ayunan dua lengan ke belakang dan ke samping, ayunan satu lengan ke
belakang dan ke muka, ayunan lengan silang dan ke muka, dan ayunan dua lengan
melingkar di atas kepala. Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak pola langkah kaki
antara lain sebagai berikut:
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas ayunan satu
lengan ke depan dan ke belakang
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas ayunan satu lengan ke depan dan ke
belakang.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri tegak melangkah ke kiri. Kedua lengan lurus ke depan. Pandangan
ke depan.
(2) Ayunkan tangan satu persatu ke belakang dan depan.
(3) Saat mengayun diikuti kedua lutut mengeper.
(1) Gerakan dilakukan 6x 4 hitungan dengan irama 4/4 ketukan.
(4) Sikap akhir: berdiri tegak, langkah kiri, kedua lengan lurus ke depan, dan
pandangan ke depan.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas ayunan satu
lengan dari depan ke samping
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas ayunan satu lengan dari depan ke
samping.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri tegak, langkah ke kiri. Kedua lengan lurus ke depan. Pandangan ke
depan.
(2) Ayunkan tangan satu persatu ke samping.
(3) Saat mengayun diikuti kedua lutut mengeper.
273
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
(4) Gerakan dilakukan bergantian arah kiri kanan 6 x 8 hitungan dengan irama
4/4 ketukan.
(5) Sikap akhir: berdiri tegak, kedua lengan lurus ke depan, dan pandangan ke
depan.
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas ayunan satu
lengan ke samping bersamaan dengan memindahkan berat badan
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas ayunan satu lengan ke samping
bersamaan dengan memindahkan berat badan.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri tegak kedua kaki dibuka, kedua lengan terentang.
(2) Pandangan ke depan.
(3) Mengayun kedua lengan ke arah kiri dan kanan.
(4) Saat mengayun diikuti kedua lutut mengeper dan berat badan dipindahkan
ke kanan dan kiri.
(5) Gerakan dilakukan 6 x 8 hitungan dengan irama 4/4 ketukan.
(6) Gerakan akhir: berdiri tegak, kedua lengan terentang, dan pandangan ke
depan.
274
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran gerak langkah kaki dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan
gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran gerak langkah kaki dan
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) dalam
aktivitas gerak berirama yang dilakukan secara
berpasangan atau berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses pembelajaran gerak
langkah kaki dan ayunan lengan mengikuti irama
(ketukan) dalam aktivitas gerak berirama.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak langkah kaki dan ayunan
lengan mengikuti irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama, peserta didik diminta
untuk merasakan otot-otot apa saja yang dapat teregang dan berkontraksi. Peserta didik
diminta menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran gerak langkah kaki dan ayunan
lengan mengikuti irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama. Kemudian laporkan
hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak langkah kaki dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama yang ditentukan oleh guru, maka
minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak langkah kaki dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama yang ditentukan oleh guru, maka
lanjutkan pembelajaran pada materi yang lebih komplek dan bervariasi dalam
bentuk pengayaan.
275
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
276
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
Aktivitas 3
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak langkah kaki dan ayunan
lengan mengikuti irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama, dilanjutkan dengan
mempelajari aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak langkah kaki dan ayunan
lengan mengikuti irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak langkah kaki dan
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama, antara lain
sebagai berikut:
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan ayunan
satu lengan ke depan dan belakang
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerakan ayunan satu lengan ke depan
dan belakang.
Cara melakukannya:
(1) Persiapan: Berdiri tegak, kedua lengan lurus ke depan, dan pandangan ke
depan.
(2) Langkahkan kaki kiri ke depan.
(3) Ayunkan lengan kiri ke belakang dan lengan kanan ke depan.
(4) Lakukan gerakan ini dilanjutkan dengan melangkah kaki kanan ke depan
dan mengayunkan lengan kanan ke belakang serta lengan kiri ke depan.
277
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
(5) Setiap gerakan mengayun dan melangkah diikuti gerak lutut mengeper.
Lakukan 4 x 8 hitungan.
(6) Akhir gerakan: Jatuh pada hitungan keempat kaki kiri merapat pada kaki
kanan, berdiri tegak, kedua lengan lurus ke depan, dan pandangan ke
depan.
278
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
(4) Ayun dan putar kembali kedua lengan ke depan bersamaan kaki kanan
bergerak maju 2 langkah.
(5) Setiap gerakan diikuti gerak lutut mengeper. Lakukan 4 x 8 hitungan.
(6) Gerakan akhir: Berdiri tegak, kedua lengan lurus ke depan.
279
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak langkah kaki dan
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama. Unsur-
unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan
ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi
gerak langkah kaki dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama
yang dilakukan secara berpasangan atau
berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses aktivitas pembelajaran
variasi dan kombinasi gerak langkah kaki dan
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) dalam
aktivitas gerak berirama.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak
langkah kaki dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) dalam aktivitas gerak
berirama, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-
kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran
variasi dan kombinasi gerak langkah kaki dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan)
dalam aktivitas gerak berirama. Kemudian laporkan hasil capaian belajar yang diperoleh
dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak langkah kaki dan
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama yang
ditentukan oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak langkah kaki dan
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama yang
ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada materi yang lebih komplek
dan bervariasi dalam bentuk pengayaan.
280
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
281
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
Asesmen
1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran
di setiap aktivitas pembelajaran.
282
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Asesmen Pengetahuan
3. Penilaian Keterampilan
a. Tes kinerja aktivitas gerak spesifik tolak peluru.
1) Butir Tes
Lakukan aktivitas variasi dan kombinasi gerak rangkaian langkah kaki ayunan lengan
mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama. Unsur-
unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan
ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan gerak spesifik yang diharapkan.
283
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Indikator Ya Tidak
No Uraian Gerak
Esensial (1) (0)
1. Posisi dan Sikap a. Kaki
Awal b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
Gerak b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap a. Kaki
Akhir b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir
4) Pedoman penskoran
a) Pedoman penskoran
1) Sikap awal
Skor 3 jika:
a) berdiri tegak kedua kaki sejajar.
b) kedua tangan di samping paha.
c) siku ditekuk sikap berdiri tegak.
Skor 2 jika : hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika : hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
2) Sikap pelaksanaan
Skor 4 jika:
a) langkahkan kaki kiri ke depan.
b) berat badan pada kaki kiri.
c) kaki kanan terlepas dari lantai.
d) tangan kanan diayunkan ke depan.
Skor 3 jika : hanya tiga kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 2 jika : hanya dua sampai dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika : hanya satu sampai dua kriteria yang dilakukan secara benar.
3) Sikap akhir
Skor 3 jika:
a) badan condong ke depan.
b) kedua tangan dilipat di depan.
c) berdiri sikap sempurna.
Skor 2 jika : hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika : hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
b) Pengolahan skor
Skor maksimum: 10
284
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
1. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian
pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh
guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan permainan dengan
cara mengubah jumlah pemain, memperketat peraturan, menambah alat yang
digunakan, serta menambah tingkat kesulitan tugas keterampilan yang diberikan.
2. Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana
guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari
refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara
menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.
285
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan
perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan. Remedial dan
pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:
a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses aktivitas variasi
dan kombinasi gerak rangkaian langkah kaki ayunan lengan mengikuti irama
(ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama.
c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas variasi
dan kombinasi gerak rangkaian langkah kaki ayunan lengan mengikuti irama
(ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama tersebut.
d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas variasi dan kombinasi
gerak rangkaian langkah kaki ayunan lengan mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama tersebut.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
a. Pastikan Kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas
pembelajaran.
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru
untuk menghindari cidera.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.
286
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Glosarium
• Aktivitas gerak berirama: Bentuk gerakan senam yang menekankan pada mat dan
irama, kelentukan tubuh dalam gerakan dan kontinuitas gerakan.
• Aktivitas gerak ritmik: Rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan pola
irama, disesuaikan dengan perubahan tempo, atau semata-mata gerak ekspresi tubuh
mengikuti iringan musik atau ketukan di luar musik.
• Mengayun: Menggerakkan lengan dan/atau tungkai ke depan, belakang, dan/atau ke
samping.
• Senam irama: Rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan pola irama,
disesuaikan dengan perubahan tempo, atau semat-mata gerak ekspresi tubuh mengikuti
iringan musik atau ketukan di luar musik.
287
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Referensi
Muhajir. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, untuk SMP/M.Ts Kelas VII. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat
dan Pendidikan Khusus Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Kemendikbud.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Aktivitas Gerak Berirama. Bandung: Sahara Multi
Trading.
Tim Direktorat SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Direktorat SMP. 2016. Panduan Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.
288
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Ketersediaan Materi
o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
289
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Media Pembelajaran
a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan rangkaian gerak senam
(gerak keseimbangan menggunakan kaki, keseimbangan menggunakan lengan,
keseimbangan menggunakan kepala, guling ke depan, dan guling ke belakang).
b. Gambar aktivitas pembelajaran gerak senam (gerak keseimbangan menggunakan
kaki, keseimbangan menggunakan lengan, keseimbangan menggunakan kepala,
guling ke depan, dan guling ke belakang).
c. Vidio pembelajaran aktivitas gerak senam (gerak keseimbangan menggunakan kaki,
keseimbangan menggunakan lengan, keseimbangan menggunakan kepala, guling ke
depan, dan guling ke belakang).
Moda Pembelajaran
o Daring.
o Luring.
o Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning).
Pengaturan Pembelajaran
o Simulasi
Asesmen Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Pemahaman Bermakna
Setelah peserta didik melakukan pembelajaran aktivitas gerak senam, manfaat apakah yang
dirasakan olehnya? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini diterapkan ke dalam kehidupan
sehari-hari?
Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai aktivitas gerak senam?
2. Bagaimana perasaan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran aktivitas gerak senam.
3. Jika ada hal-hal yang tidak peserta didik sukai terjadi dalam mengikuti pembelajaran
aktivitas gerak senam, apa yang akan guru lakukan.
2. Kegiatan pengajaran
291
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 1
Seimbang adalah suatu sikap yang menuntut daya keseimbangan yang besar apakah sikap
tersebut dilakukan dalam bentuk berdiri atau duduk/berjongkok. Yang dikemukakan
berikut ini adalah sikap keseimbangan ke belakang dan ke samping, dua macam sikap
keseimbangan yang lazim dipergunakan dalam senam.
Sikap seimbang sebenarnya tidak sukar melakukannya, demikian pula melatihnya. Di
samping rasa keseimbangan yang baik yang harus dimiliki peserta didik, maka kekuatan
otot kaki dan kelentukan panggul akan sangat menentukan dalam mencapai hasil yang
baik.
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak dominan
keseimbangan dengan kaki sikap melayang
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak dominan keseimbangan dengan
kaki sikap melayang.
Cara melakukannya:
(1) Sikap awal berdiri tegak kedua lengan di samping badan dan pandangan ke
depan.
(2) Kedua lengan direntangkan ke samping.
(3) Salah satu kaki diangkat dari lantai dan diluruskan ke belakang hingga
sejajar kepala.
(4) Berat badan tertumpu pada kaki yang satunya.
(5) Turunkan kembali kaki yang diluruskan ke belakang secara perlahan hingga
posisi berdiri, seperti posisi awal.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak dominan
293
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak dominan
keseimbangan dengan kaki sikap melayang tanpa bantuan teman
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak dominan keseimbangan dengan
kaki sikap melayang tanpa bantuan teman.
Cara melakukannya:
(1) Sikap awal melakukan sikap melayang tanpa bantuan teman.
(2) Angkat dan luruskan salah satu kaki ke belakang.
(3) Pembelajaran ini dilakukan berpasangan atau kelompok.
4) Materi 4: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak dominan
keseimbangan sikap lilin
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak dominan keseimbangan sikap lilin.
Cara melakukannya:
(1) Sikap permulaan tidur telentang kaki dan badan lurus.
(2) Kedua tangan di samping badan lurus.
(3) Kedua kaki diangkat lurus ke atas, rapat dan lurus.
(4) Kedua tangan menopang bagian belakang pinggul.
(5) Turunkan kembali kedua kaki ke matras secara perlahan diawali menekuk
kedua lutut hingga kembali pada posisi awal.
294
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
5) Materi 5: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak dominan
keseimbangan sikap lilin
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak dominan keseimbangan sikap lilin.
Cara melakukannya:
(1) Sikap permulaan mengangkat kedua kaki rapat dan lurus ke atas dengan
bantuan teman dan dilanjutkan dengan tanpa bantuan.
(2) Posisi yang membantu berada di belakang yang dibantu.
(3) Untuk membantu meluruskan dan merapatkan kedua kaki, serta pinggu.
(4) Pembelajaran ini dilakukan berpasangan atau kelompok.
6) Materi 6: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak dominan
keseimbangan berdiri dengan kepala
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak dominan keseimbangan berdiri
dengan kepala
Cara melakukannya:
(1) Sikap permulaan berjongkok kedua kaki rapat.
(2) Kedua telapak tangan diletakkan pada matras dilanjutkan dengan
meletakkan dahi di depan kedua tangan, hingga dahi dan kedua telapak
tangan membentuk segi tiga sama sisi.
(3) Angkat pinggul ke atas hingga kedua kaki lurus dan terangkat dari
matras/lantai.
(4) Luruskan kedua kaki ke atas dan rapatkan serta badan dikeraskan.
(5) turunkan kembali kedua kaki ke matras/lantai secara perlahan satu persatu
dan kembali pada posisi awal/tahap persiapan.
295
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
b) Peserta didik menerima umpan balik secara langsung maupun tertunda dari guru
secara klasikal, tentang berbagai gerak keseimbangan senam.
c) Seluruh berbagai gerak keseimbangan yang dilakukan oleh peserta didik diawasi
dan diberikan koreksi oleh guru apabila ada kesalahan dalam melakukan
gerakan.
d) Guru mengamati seluruh gerakan peserta didik secara individu maupun
kelompok.
Guru mengamati seluruh aktivitas peserta didik dalam melakukan berbagai gerak
keseimbangan senam secara seksama. Hasil belajar peserta didik dinilai selama
proses dan di akhir pembelajaran.
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran gerak dominan keseimbangan senam. Unsur-unsur
yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan
ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran gerak dominan
keseimbangan senam dengan berbagai formasi
yang dilakukan secara berpasangan atau
berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses aktivitas pembelajaran
gerak dominan keseimbangan senam.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam296
melakukan aktivitas pembelajaran gerak dominan keseimbangan senam yang
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
No Pernyataan Ya Tidak
No Pernyataan Ya Tidak
Aktivitas 2
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak guling ke
depan
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak guling ke depan.
Pembelajaran guling depan dapat terbagi atas dua bagian yaitu: guling depan
dengan sikap awal jongkok dan guling depan dengan sikap awal berdiri.
Cara melakukannya:
(1) Sikap permulaan berjongkok menghadap arah gerakan.
(2) Kedua telapak tangan diletakkan di atas matras.
(3) Angkat pinggul ke atas hingga kedua kaki lurus.
(4) Masukkan kepala di antara kedua lengan hingga pundak menempel matras.
(5) Gulingkan badan ke depan hingga bagian badan mulai dari tengkuk,
punggung, pinggang dan panggul bagian belakang menyentuh matras.
(6) Kembali pada sikap jongkok.
(7) Kedua lengan lurus ke depan dan pandangan ke arah depan.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak guling ke
belakang
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak guling ke belakang.
Guling kebelakang adalah menggelundung kebelakang, posisi badan tetap harus
membulat yaitu: kaki dilipat, lutut tetap melekat di dada, kepala ditundukkan
sampai dagu melekat di dada. Gerakan guling kebelakang dapat dilakukan
dengan cara guling kebelakang dengan sikap jongkok.
Cara melakukannya:
(1) Sikap awal dalam posisi jongkok, kedua tangan di depan dan kaki sedikit
rapat.
(2) Kepala ditundukkan kemudian kaki menolak kebelakang.
(3) Pada saat panggul mengenai matras, kedua tangan segera dilipat kesamping
telinga dan telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak.
(4) Kaki segera diayunkan kebelakang melewati kepala, dengan dibantu oleh
kedua tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat
mendarat di atas matras, ke sikap jongkok.
b) Peserta didik menerima umpan balik secara langsung maupun tertunda dari guru
secara klasikal, tentang berbagai gerak keseimbangan, guling ke depan, guling ke
299
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran gerak dominan guling ke depan dan guling ke
belakang. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan
(penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran gerak dominan guling ke
depan dan guling ke belakang yang dilakukan
secara berpasangan atau berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses pembelajaran gerak
dominan guling ke depan dan guling ke
belakang.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak dominan guling ke depan
dan guling ke belakang, peserta didik diminta untuk merasakan otot-otot apa saja yang
dapat teregang dan berkontraksi. Peserta didik diminta menuliskan kesulitan-kesulitan,
kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas
pembelajaran gerak dominan guling ke depan dan guling ke belakang Kemudian laporkan
hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak dominan guling ke depan dan guling ke
belakang yang ditentukan oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak dominan guling ke depan dan guling ke
belakangyang ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada materi yang
lebih komplek dan bervariasi dalam bentuk pengayaan.
300
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
301
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
Aktivitas 3
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak dominan guling ke depan
dan guling ke belakang, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas pembelajaran gerak
guling lenting.
Guling lenting adalah suatu gerakan lenting badan ke atas depan yang disebabkan oleh
lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan, dari sikap setengah guling kebelakang
atau setengah guling ke depan dengan kedua kaki rapat dan lutut lurus. Bentuk-bentuk
aktivitas pembelajaran gerak guling lenting, antara lain sebagai berikut:
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan guling
lenting
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerakan guling lenting.
Cara melakukannya:
(1) Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus.
Dengan melambungkan badan, letakkan kedua tangan di lantai kira-kira satu
302
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak dominan
guling lenting dari sikap tidur
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak dominan guling lenting dari sikap
tidur.
Cara melakukannya:
(1) Sikap permulaan tidur terlentang, badan, kaki, dan tangan lurus di samping
badan.
(2) Letakkan telapak tangan di samping kepala, tarik tumit mendekati pinggul.
(3) Dorongkan kedua kaki dan tangan ke lantai hingga badan terangkat dari
lantai dengan posisi melenting, tahan 8 hitungan lalu turunkan kembali.
(4) Pembelajaran ini dilakukan berulang-ulang.
(5) Pembelajaran ini dilakukan berpasangan atau kelompok.
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak dominan
melecutkan kedua kaki dari sikap tidur telentang dan kedua tangan berpegangan pada
pergelangan kaki teman
303
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak dominan melecutkan kedua kaki
dari sikap tidur telentang dan kedua tangan berpegangan pada pergelangan kaki
teman.
Cara melakukannya:
(1) Sikap permulaan tidur terlentang, badan, kaki, dan tangan lurus di samping
badan.
(2) Teman yang membantu berdiri di belakang dekat kepala yang akan di bantu.
(3) Pegang pergelangan kaki yang membantu.
(4) Angkat kedua kaki ke arah yang membantu dan lecutkan kedua kaki ke
depan atas, hingga kedua kaki mendarat pada matras dengan ujung telapak
kaki dan pinggang melenting, tahan 8 hitungan.
(5) Pembelajaran ini dilakukan berulang-ulang.
4) Materi 4: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak dominan
melecutkan kedua kaki dari sikap tidur telentang dan kedua tangan berpegangan pada
tangan tangan yang membantu
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak dominan melecutkan kedua kaki
dari sikap tidur telentang dan kedua tangan berpegangan pada tangan tangan
yang membantu.
Cara melakukannya:
(1) Tidur terlentang, badan, kaki, dan tangan lurus di samping badan.
(2) Teman yang membantu berdiri di belakang dekat kepala yang akan di bantu.
(3) Pegang tangan yang membantu.
(4) Angkat kedua kaki ke arah yang membantu, dan lecutkan kedua kaki ke
depan atas, hingga kedua kaki mendarat pada matras dengan ujung telapak
kaki posisi berdiri dan pinggang melenting, tahan 8 hitungan.
(5) Pembelajaran ini dilakukan berulang-ulang.
5) Materi 5: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak dominan
guling lenting dari sikap jongkok
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
304
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak dominan guling lenting dari sikap
jongkok.
Cara melakukannya:
(1) Sikap permulaan posisi jongkok mengahadap arah gerakan.
(2) Kedua telapak tangan diletakan pada matras.
(3) Angkat pinggul dan masukan kepala diantara kedua lengan.
(4) Gulingkan badan ke depan.
(5) Pada saat pundak menempel matras, lecutkan kedua kaki ke depan atas
hingga posisi berdiri.
(6) Pembelajaran ini dilakukan berulang-ulang.
b) Peserta didik menerima umpan balik secara langsung maupun tertunda dari guru
secara klasikal, tentang berbagai gerak keseimbangan, guling ke depan, guling ke
belakang, dan guling lenting senam.
c) Seluruh berbagai gerak keseimbangan, guling ke depan, guling ke belakang, dan
guling lenting senam, yang dilakukan oleh peserta didik diawasi dan diberikan
koreksi oleh guru apabila ada kesalahan dalam melakukan gerakan.
d) Guru mengamati seluruh gerakan peserta didik secara individu maupun
kelompok.
Guru mengamati seluruh aktivitas peserta didik dalam melakukan berbagai gerak
keseimbangan, guling ke depan, guling ke belakang, dan guling lenting senam
secara seksama. Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir
pembelajaran.
Refleksi:
• Lakukan aktivitas pembelajaran gerak dominan guling lenting. Unsur-unsur yang
dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan
melakukan gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas pembelajaran gerak dominan guling
lenting yang dilakukan secara berpasangan atau
berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses pembelajaran gerak
dominan guling lenting.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak dominan guling lenting,
peserta didik diminta untuk merasakan otot-otot apa saja yang dapat teregang dan
berkontraksi. Peserta didik diminta menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan,
305
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak dominan guling lenting yang ditentukan
oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran gerak dominan guling lenting yang ditentukan
oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada materi yang lebih komplek dan
bervariasi dalam bentuk pengayaan.
No Pernyataan Ya Tidak
306
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
keseimbangan, guling ke depan, guling ke belakang, dan guling lenting senam, hasilnya
dijadikan sebagai tugas penilaian penugasan.
5) Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan salam.
6) Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib, dan bagi peserta didik
yang bertugas mengembalikan peralatan ke tempat semula.
Asesmen
1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran
di setiap aktivitas pembelajaran.
2. Asesmen Pengetahuan
Bentuk Contoh Instrumen Kriteria Penilaian
Teknik
Tes Tulis Pilihan 1. Menggelundung ke belakang, posisi Jawaban benar
ganda badan tetap harus membulat yaitu mendapatkan skor
dengan 4 kaki dilipat, lutut tetap melekat di 1 dan salah 0.
opsi dada, kepala ditundukkan sampai
dagu menempel di dada dinamakan
....
A. guling lenting
B. meroda
C. guling ke depan
D. guling ke belakang
308
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3. Penilaian Keterampilan
a. Tes kinerja aktivitas gerak senam lantai.
1) Butir Tes
Lakukan aktivitas gerak rangkaian gerakan guling ke depan dan guling belakang senam
lantai senam. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan
(penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan gerak yang diharapkan.
3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar penilaian).
Indikator Ya Tidak
No Uraian Gerak
Esensial (1) (0)
1. Posisi dan Sikap a. Kaki
Awal b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
Gerak b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap a. Kaki
Akhir b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir
4) Pedoman penskoran
a) Pedoman penskoran
(1) Sikap gerakan awal
Skor Baik jika:
(a) sikap berdiri tegak.
(b) kedua lengan lurus.
(c) tumpukan kedua tangan di lantai selebar bahu.
Skor Sedang jika : hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor Kurang jika : hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
(2) Sikap gerakan pelaksanaan
Skor Baik jika:
(a) dari sikap jongkok masukkan kepala diantara dua tangan.
(b) dorong bahu hingga menyentuh lantai.
(c) dilanjutkan dengan berguling ke depan.
(d) pada saat kaki berada di atas, kedua tangan memeluk lutut.
Skor Sedang jika : hanya tiga kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor Kurang jika : hanya satu sampai dua kriteria yang dilakukan secara
benar.
309
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
1. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian
pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh
310
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat menambah tingkat kesulitan
tugas keterampilan yang diberikan.
2. Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana
guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari
refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara
menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.
2. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan
perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan. Remedial dan
pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:
a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses aktivitas berbagai
gerak keseimbangan, guling ke depan, guling ke belakang, dan guling lenting
senam.
c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas
berbagai gerak keseimbangan, guling ke depan, guling ke belakang, dan guling
lenting senam tersebut.
d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas berbagai gerak
keseimbangan, guling ke depan, guling ke belakang, dan guling lenting senam
tersebut.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
311
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
1. Panduan umum
a. Pastikan Kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas
pembelajaran.
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru
untuk menghindari cidera.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.
Glosarium
• Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri
maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya.
• Seimbang adalah suatu sikap yang menuntut daya keseimbangan yang besar apakah
sikap tersebut dilakukan dalam bentuk berdiri atau duduk/berjongkok.
• Sikap kapan terbang: mengangkat salah satu kaki sambil mencondongkan badan ke
depan diikuti tangan lurus ke samping sebagai penyeinbang.
• Sikap lilin: merupakan salah satu bentuk latihan keseimbangan pada senam dasar
dengan posisi bada lurus dan kedua kaki rapat dan lurus ke atas dengan bertumpu pada
pundak (seperti lilin pada posisi berdiri).
• Sikap melayang: merupakan salah satu bentuk latihan keseimbangan pada senam dasar
dengan posisi badan dan kaki lurus ke belakang sedangkan kedua lengan terentang ke
samping dan tumpuan menggunakan salah satu kaki.
Referensi
Muhajir. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Aktivitas Gerak Senam. Bandung: Sahara Multi
Trading.
Tim Direktorat SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Direktorat SMP. 2016. Panduan Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.
313
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
314
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Ketersediaan Materi
o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
2. Media Pembelajaran
a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas latihan
peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan,
kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan) dan pengukuran hasilnya.
b. Gambar aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan
kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan) dan pengukuran
hasilnya.
c. Vidio pembelajaran aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang
terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan)
dan pengukuran hasilnya.
Moda Pembelajaran
o Daring.
o Luring.
o Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning).
Pengaturan Pembelajaran
o Ceramah
o Simulasi
Asesmen Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Pemahaman Bermakna
Setelah peserta didik melakukan pembelajaran aktivitas kebugaran jasmani, manfaat apakah
yang dirasakan olehnya? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini diterapkan ke dalam
kehidupan sehari-hari?
Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai peningkatan derajat kebugaran
jasmani yang terkait dengan kesehatan?
2. Bagaimana perasaan peserta didik dalam mengikuti latihan peningkatan derajat kebugaran
jasmani yang terkait dengan kesehatan.
3. Jika ada hal-hal yang tidak peserta didik sukai terjadi dalam mengikuti latihan
peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan, apa yang akan
guru lakukan.
2. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (15 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di lapangan
sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik.
2) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
3) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di kelas.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga bagi
kesehatan dan kebugaran.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan aktivitas kebugaran jasmani:
misalnya: bahwa aktivitas kebugaran jasmani adalah salah satu aktivitas yang dapat
meningkatkan kebugaran jasmani dan prestasi cabang olahraga.
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas latihan
peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan,
kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan) dan pengukuran hasilnya.
8) Guru menjelaskan tehnik penilaian untuk kompetensi aktivitas kebugaran jasmani,
baik kompetensi sikap spiritual dengan observasi dalam bentuk jurnal: yaitu perilaku
keseriusan dalam berdoa dan berusaha secara maksimal, kompetensi sikap sosial:
nilai-nilai karakter antara lain: gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan:
mengidentifikasi aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait
dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan) dan
pengukuran hasilnya menggunakan penugasan atau tes lisan dan tertulis, dan
kompetensi terkait keterampilan yaitu: melakukan aktivitas latihan peningkatan
derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan,
komposisi tubuh, dan kelenturan) dan pengukuran hasilnya.
9) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi yang
akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk
game. Nama permainannya adalah bermain gerobak dorong.
10) serta mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan
menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai,
pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat
menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
318
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 1
319
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
320
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 2
Daya tahan otot adalah kemampuan otot-otot untuk melakukan tugas gerak yang
membebani otot dalam waktu yang cukup lama. Salah satu bentuk latihan daya tahan otot
adalah latihan weight training (latihan beban). Bentuk-bentuk latihan daya tahan otot
antara lain sebagai berikut:
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas latihan daya
tahan melalui latihan daya tahan otot lengan dan bahu
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas latihan daya tahan melalui latihan daya
tahan otot lengan dan bahu.
Cara melakukannya:
(1) Latihan dilakukan dengan cara berjalan dengan menggunakan kedua lengan
dan kedua kaki dipegang oleh salah seorang teman.
(2) Lakukan Latihan ini berulang-ulang secara bergantian dengan teman.
(3) Jarak yang ditempuh 15 – 20 meter.
(4) Latihan dilakukan berulang-ulang sebanyak 3 – 5 kali.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas latihan daya
tahan melalui latihan daya tahan otot lengan berpasangan
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas latihan daya tahan melalui latihan daya
tahan melalui latihan daya tahan otot lengan berpasangan.
Cara melakukannya:
(1) Duduk terlunjur berpasangan dan saling berhadapan.
(2) Kaki sedikit dibuka, telapak kaki saling dirapatkan dan kedua tangan saling
berpegangan.
(3) Salah seorang teman menarik ke belakang sambil berbaring, sedangkan
teman lain membungkukkan badan sambil mendorong ke depan.
321
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas latihan daya
tahan melalui latihan daya tahan otot lengan (naik palang tunggal)
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas latihan daya tahan melalui latihan daya
tahan otot lengan (naik palang tunggal).
Cara melakukannya:
(1) Naik ke atas bangku yang telah disiapkan. Pegang palang tunggal dengan
telapak tangan menghadap ke depan.
(2) Jarak kedua tangan yang memegang palang tunggal adalah selebar bahu.
(3) Singkirkan bangku agar yang memegang palang tunggal bergantung.
Tangan dalam posisi lurus.
(4) Setelah ada aba-aba “Mulai” angkat badan hingga dagu melewati palang
tunggal (kepala tidak boleh ditengadahkan).
(5) Selanjutnya turunkan badan hingga kedua tangan betul-betul lurus dan badan
tetap bergantung.
(6) Latihan dilakukan berulang-ulang selama 30 detik.
322
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 3
Kelenturan (Fleksibiliy) adalah luas gerak persendian atau kemampuan seseorang untuk
menggerakkan anggota badan pada luas gerak tertentu pada suatu persendian. Kelenturan
dapat ditingkatkan dengan bentuk latihan mengayun, memutar, dan memantul-mantulkan
atau menggerak-gerakan anggota tubuh.
Kelenturan adalah keleluasaan atau kemudahan gerakan, terutama pada otot-otot
persendian. Latihan kelentukan atau fleksibilitas bertujuan agar otot-otot pada sendi tidak
kaku dan dapat bergerak dengan leluasa, tanpa ada gangguan yang berarti. Bentuk-bentuk
latihan kelenturan antara lain sebagai berikut:
323
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas latihan kebugaran jasmani yang terkait kesehatan (daya tahan,
kekuatan, dan kelenturan). Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan
melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian
produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas latihan kebugaran jasmani yang terkait
kesehatan (daya tahan, kekuatan, dan kelenturan)
yang dilakukan secara berpasangan atau
berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses latihan kebugaran jasmani
yang terkait kesehatan (daya tahan, kekuatan,
dan kelenturan).
Setelah peserta didik melakukan aktivitas latihan kebugaran jasmani yang terkait
kesehatan (daya tahan, kekuatan, dan kelenturan), peserta didik diminta untuk merasakan
otot-otot apa saja yang dapat teregang dan berkontraksi. Peserta didik diminta menuliskan
kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam
melakukan aktivitas latihan kebugaran jasmani yang terkait kesehatan (daya tahan,
kekuatan, dan kelenturan). Kemudian laporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam
buku catatan atau buku tugas kepada guru.
324
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas latihan kebugaran jasmani yang terkait kesehatan (daya tahan,
kekuatan, dan kelenturan) yang ditentukan oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas latihan kebugaran jasmani yang terkait kesehatan (daya tahan,
kekuatan, dan kelenturan) yang ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran
pada materi yang lebih komplek dan bervariasi dalam bentuk pengayaan.
No Pernyataan Ya Tidak
Aktivitas 4
Setelah peserta didik melakukan aktivitas latihan kebugaran jasmani yang terkait
kesehatan (daya tahan, kekuatan, dan kelenturan), dilanjutkan dengan mempelajari
aktivitas pembelajaran tes kebugaran jasmani siswa SMP usia 13 s.d 15 tahun.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran tes kebugaran jasmani siswa SMP usia 13 s.d 15
tahun, antara lain sebagai berikut:
326
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas tes lari cepat 50
meter
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas tes lari cepat 50 meter.
Cara melakukannya:
(1) Tujuan : Mengukur kecepatan lari seseorang.
(2) Alat/fasilitas: Lintasan lari, peluit, stopwatch, bendera start dan tiang
pancang.
(3) Pelaksanaan:
(a) Peserta didik berdiri di belakang garis start dengan sikap berdiri.
(b) Apabila ada aba-aba “ya” peserta didik lari ke depan secepat mungkin
menempuh jarak 50 meter.
(c) Pada saat peserta didik menyentuh/melewati garis finish stopwatch
dihentikan.
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas tes angkat
tubuh (30 detik untuk puteri dan 60 detik untuk putera)
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas tes angkat tubuh (30 detik untuk puteri
dan 60 detik untuk putera).
(1) Tujuan : Mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan otot bahu.
(2) Alat/fasilitas: Lantai, palang tunggal, stopwatch dan formulir pencatat hasil.
(3) Pelaksanaan:
(a) Peserta didik bergantung pada palang tunggal, sehingga kepala, badan
dan tungkai lurus.
(b) Kedua lengan dibuka selebar bahu dan keduanya lurus.
(c) Kemudian peserta didik mengangkat tubuhnya dengan membengkokkan
kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau melewati palang tunggal,
lalu kembali ke sikap semula.
(d) Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang, tanpa istirahat selama
(30 detik untuk puteri dan 60 detik untuk putera).
327
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas tes baring
duduk 60 detik
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas tes baring duduk 60 detik.
(1) Tujuan : Mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut.
(2) Alat/fasilitas: Lantai, palang tunggal, stopwatch dan formulir pencatat hasil.
(3) Pelaksanaan:
(a) Peserta didik berbaring di atas lantai/rumput, kedua lutut ditekuk kurang
lebih 90 derajat.
(b) Kedua tangan dilipat dan diletakkan di belakang kepala dengan jari
tangan saling berkaitan dan kedua lengan menyentuh lantai.
(c) Salah seorang teman membantu memegang dan menekan kedua
pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat.
(d) Apabila ada aba-aba “ya”, peserta didik bergerak mengambil sikap
duduk, sehingga kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke
sikap semula.
(e) Lakukan gerakan itu berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat dalam
waktu 60 detik.
4) Materi 4: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas tes loncat tegak
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas tes loncat tegak.
(1) Tujuan : Mengukur daya ledak (tenaga eksplosif) otot tungkai.
(2) Alat/fasilitas: Dinding, papan berwarna gelap berukuran (30 x 150 cm)
berskala satuan ukuran sentimeter yang digantung pada dinding dengan
ketinggian jarak antara lantai dengan nol pada papan skala ukuran 150
cm, serbuk kapur dan alat penghapus, dan formulir pencatat hasil.
(3) Pelaksanaan:
(a) Peserta didik berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki berada dekat papan
dinding di samping tangan kiri atau kanannya.
(b) Kemudian tangan yang berada dekat dinding diangkat lurus ke atas,
telapak tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga
meninggalkan bekas raihan jarinya.
(c) Kedua tangan lurus berada di samping badan kemudian peserta didik
mengambil sikap awalan dengan membengkokkan kedua lutut dan
kedua tangan diayun ke belakang.
(d) Seterusnya peserta didik meloncat setinggi mungkin sambil menepuk
papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga
meninggalkan bekas raihan pada papan berskala. Tanda ini
menampilkan tinggi raihan loncatan peserta didik tersebut.
328
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
5) Materi 5: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas tes lari jauh
(800 meter untuk puteri dan 1.000 meter untuk putera)
a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan
prosedur serta mempraktikkan aktivitas tes lari jauh (800 meter untuk puteri dan
1.000 meter untuk putera).
(1) Tujuan : Mengukur daya tahan (cardio repiratory endurance)
(2) Alat/fasilitas: Lapangan, bendera start, peluit, stopwatch, nomor dada,
tanda/garis start dan finish, dan formulir pencatat hasil.
(3) Pelaksanaan:
(a) Peserta didik berdiri di belakang garis start. Pada aba-aba “siap” peserta
didik mengambil sikap start berdiri untuk siap berlari.
(b) Pada aba-aba “ya” peserta didik berlari menuju garis finish, dengan
menempuh jarak (800 meter untuk puteri dan 1.000 meter untuk putera).
(c) Bila ada peserta didik yang mencuri start, maka peserta didik tersebut
dapat mengulangi tes tersebut.
329
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Lakukan aktivitas Tes kebugaran jasmani siswa SMP usia 13 s.d 15 tahun. Unsur-
unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan
ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Aktivitas Tes kebugaran jasmani siswa SMP usia
13 s.d 15 tahun yang dilakukan secara
berpasangan atau berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses aktivitas Tes kebugaran
jasmani siswa SMP usia 13 s.d 15 tahun.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas Tes kebugaran jasmani siswa SMP usia 13 s.d
15 tahun, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-
kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas Tes
kebugaran jasmani siswa SMP usia 13 s.d 15 tahun. Kemudian laporkan hasil capaian
belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas Tes kebugaran jasmani siswa SMP usia 13 s.d 15 tahun yang
ditentukan oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas Tes kebugaran jasmani siswa SMP usia 13 s.d 15 tahun yang
ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada materi yang lebih komplek
dan bervariasi dalam bentuk pengayaan.
No Pernyataan Ya Tidak
Asesmen
1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran
di setiap aktivitas pembelajaran.
2. Asesmen Pengetahuan
332
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3. Penilaian Keterampilan
a. Tes kinerja aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan.
1) Butir Tes
Lakukan aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan,
kekuatan, dan kelenturan). Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan
gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan gerak yang diharapkan.
3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar penilaian).
4) Pedoman penskoran
a) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerakan sikap
awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen gerakan
sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
(a) Sikap awal
• sikap baring terlentang.
• kedua lutut ditekuk dan dirapatkan.
• kedua tangan menopang leher bagian belakang.
(b) Sikap pelaksanaan.
• angkat badan ke atas sampai mencium lutut.
• kemudian turunkan lagi badan sampai posisi berbaring.
• kedua tangan tetap memegang leher.
• pandangan mata tetap ke atas.
(c) Sikap akhir
• posisi badan tidur terlentang dan tetap rileks.
• kedua tangan tetap memegang leher bagian belakang.
• kedua tungkai diluruskan dan dibuka selebar bahu.
b) Pengolahan skor
Skor maksimum: 10
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/10
5) Lembar pengamatan penilaian hasil keterampilan gerak latihan daya tahan, kekuatan,
dan kelenturan, untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
a) Penilaian hasil keterampilan gerak latihan kekuatan
(1) Tahap pelaksanaan pengukuran
Penilaian hasil/produk aktivitas latihan daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh,
dan kelenturan yang dilakukan peserta didik selama 30 detik setiap butir tes
dengan cara:
(a) Mula-mula peserta didik tidur terlentang dengan kedua tangan menempel
pada leher.
(b) Setelah petugas pengukuran memberi aba-aba “mulai” peserta didik mulai
melakukan latihan daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan
yang dilakukan selama 30 detik per butir tes.
(c) Petugas menghitung ulangan yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
(d) Jumlah ulangan yang dilakukan dengan benar memenuhi persyaratan
dihitung untuk diberikan skor.
334
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Gantung/ Klasifikasi
Lari 50 m Baring duduk Loncat tegak Lari 1.000 m
Angkat tubuh Nilai
….. < 7.2 dtk ….. > 19 kali ….. > 41 kali ….. > 73 ….. < 3.14 mnt Sangat Baik
7.3 – 8.3 dtk 14 – 18 kali 30 – 40 kali 60 – 72 3.15 – 4.25 mnt Baik
8.4 – 9.6 dtk 9 – 13 kali 21 – 29 kali 50 – 59 4.26 – 5.12 mnt Cukup
….. > 9.6 dtk ….. < 9 kali ….. < 21 kali ….. < 50 ….. > 5.12 mnt Kurang
Penilaian produk/prestasi tes kebugaran jasmani siswa Puteri SMP
Gantung/Siku Klasifikasi
Lari 50 m Baring duduk Loncat tegak Lari 800 m
tekuk Nilai
….. < 8.4 dtk ….. > 41 kali ….. > 28 kali ….. > 50 ….. < 3.52 mnt Sangat Baik
8.5 – 9.8 dtk 22 – 40 kali 20 – 28 kali 39 – 49 3.53 – 4.56 mnt Baik
9.9 – 11.4 dtk 10 – 21 kali 10 – 19 kali 31 – 38 4.57 – 5.58 mnt Cukup
….. > 13.4 dtk ….. < 10 kali ….. < 10 kali ….. < 31 ….. > 5.58 mnt Kurang
1. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian
pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh
guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan aktivitas
kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan dengan cara menambah tingkat
kesulitan tugas keterampilan yang diberikan.
2. Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana
guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari
refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara
menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.
2. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan
perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan. Remedial dan
pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:
a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses aktivitas
kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, dan
kelenturan).
c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas
kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, dan
kelenturan) tersebut.
d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas kebugaran jasmani
yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, dan kelenturan) tersebut.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
a. Pastikan Kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas
pembelajaran.
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru
untuk menghindari cidera.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.
336
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Glosarium
337
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Referensi
Muhajir. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, untuk SMP/M.Ts Kelas VII. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat
dan Pendidikan Khusus Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Kemendikbud.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Aktivitas Kebugaran Jasmani. Bandung: Sahara Multi
Trading.
Tim Direktorat SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Direktorat SMP. 2016. Panduan Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.
338
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Ketersediaan Materi
o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
2. Media Pembelajaran
a. Peserta didik sebagai model atau guru yang menjelaskan tentang pertumbuhan,
perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental.
b. Gambar atau poster tentang pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan fisik sekunder, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan mental.
c. Vidio pembelajaran tentang pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan fisik sekunder, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan mental.
Moda Pembelajaran
o Daring.
o Luring.
o Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning).
Pengaturan Pembelajaran
340
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
o Ceramah
o Simulasi
Asesmen Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam memahami dan dapat menerapkan
pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder,
dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai potensi dan kreativitas yang
dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan
menginternalisasi nilai-nilai karakter seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman
diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku
hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Pemahaman Bermakna
Pertanyaan Pemantik
341
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
1. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara
lain sebagai berikut:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan pertumbuhan,
perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, dan faktor-
faktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup sehat.
c. Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
1) Ruangan kelas atau sejenisnya.
2) Alat peraga peraga perkembangan dan pertumbuhan tubuh remaja.
3) Poster peraga perkembangan dan pertumbuhan tubuh remaja.
4) Vidio pembelajaran peraga perkembangan dan pertumbuhan tubuh remaja.
5) Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak.
2. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (15 Menit)
1) Guru menyiapkan peserta didik di dalam kelas dan mengucapkan salam atau selamat
pagi kepada peserta didik.
2) Guru memerintahkan salah seorang peserta didik untuk memimpin doa.
3) Guru harus memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan menjelaskan manfaat mempelajari dan memahami
pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik
sekunder, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan
pola perilaku hidup sehat.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan manfaat dari mempelajari tentang pertumbuhan,
perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola perilaku
hidup sehat.
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: pertumbuhan,
perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola perilaku
hidup sehat.
8) Guru menjelaskan tehnik penilaian untuk kompetensi pertumbuhan, perkembangan,
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup sehat, baik
kompetensi sikap dengan observasi dalam bentuk jurnal: yaitu nilai-nilai karakter
profil Pelajar Pancasila: dimensi Gotong royong dan Mandiri, kompetensi
pengetahuan: mengidentifikasi pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan fisik sekunder, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup sehat menggunakan penugasan
atau tes lisan dan tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu: berdiskusi atau
mempresentasikan di depan kelas materi tentang pertumbuhan, perkembangan,
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup sehat.
342
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
343
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
344
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
(2) Perkembangan jiwa, emosi, sosial dan intelek masa adolesensia (Masa Remaja)
(a) Faktor yang penting ialah perhatian terhadap sex, yang mempengaruhi
hubungan dengan kawan dari jenis kelamin yang lain.
(b) Pemikiran sudah kritis, juga terhadap kewibawaan orang tuanya.
(c) Emosi belum mencapai suatu stabilisasi tertentu dan perlu adanya simpati
dan nasehat-nasehat.
(d) Mulai memisahkan diri dari orang tua dan mencari pergaulan dengan
teman-teman sebayanya.
(e) Ada aktivitas dan experinuuntaui sosial.
(f) Melalui proses identifikasi dan imitasi dibangkitkan dan dikembangkan
cita-cita muluk dan aspirasi-aspirasi yang tinggi, perlu adanya
"identification figure" yang baik.
e) Materi 5: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mendiskusikan materi tentang ciri-
ciri pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia
(1) Ciri-ciri pertumbuhan tubuh manusia
(a) Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal
bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar
kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain-lain.
(b) Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat
terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari
masa konsepsi hingga dewasa.
(c) Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama
yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus,
lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
(d) Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti
proses kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis,
atau dada.
(2) Ciri-ciri perkembangan tubuh manusia
(a) Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari
perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti
perubahan pada fungsi alat kelamin.
(b) Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu:
perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal
atau dari bagian proksimal ke bagian distal.
(c) Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan
melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang
sempurna.
(d) Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian
perkembangan yang berbeda.
(e) Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di
mana tahapan perkembangan harus melewati tahap demi tahap.
7) Guru mengamati seluruh diskusi yang dilakukan oleh peserta didik secara individu
maupun kelompok.
8) Guru mengamati seluruh aktivitas pembelajaran peserta didik dalam
mempresentasikan tentang perkembangan tubuh remaja secara seksama. Hasil belajar
peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran.
345
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Presentasi dan diskusikan pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan mental. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan
presentasi atau diskusi (penilaian proses) dan ketepatan melakukan presentasi
materi (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Presentasi dan diskusikan pertumbuhan,
perkembangan, faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-
faktor yang mempengaruhi perubahan mental
yang dilakukan secara berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses pembelajaran
pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-
faktor yang mempengaruhi perubahan mental.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan presentasi dan diskusikan pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor
yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup sehat yang ditentukan oleh
guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan presentasi dan diskusikan pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor
yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup sehat yang ditentukan oleh
guru, maka lanjutkan pembelajaran pada materi yang lebih komplek dan bervariasi
dalam bentuk pengayaan.
346
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
347
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
348
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Asesmen
1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran
di setiap aktivitas pembelajaran.
2. Asesmen Pengetahuan
349
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
3. Penilaian Keterampilan
a. Presentasi bersama teman materi tentang perkembangan tubuh remaja.
1) Butir Tes
Diskusi materi tentang perkembangan tubuh remaja bersama temanmu. Unsur-unsur
yang dinilai adalah kesempurnaan mempresentasikan materi tentang perkembangan
tubuh remaja (penilaian proses) dan ketepatan melakukan presentasi (penilaian produk).
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan mempresentasikan materi perkembangan tubuh remaja yang
diharapkan.
3) Rubrik Penilaian Keterampilan Presentasi/diskusi
Contoh lembar penilaian proses presentasi/diskusi untuk perorangan (setiap peserta
didik satu lembar penilaian).
Nama :____________________________ Kelas: __________
Penilaian Presentasi/Diskusi
Penilaian Proses Penilaian Skor
Persiapan awal Sikap pelaksanaan Menyimpulkan Keterangan
Produk Akhir
menyiapkan materi melakukan diskusi hasil diskusi
(Berdiskusi)
diskusi (Skor 3) (Skor 4) (Skor 3)
4) Pedoman penskoran
a) Pedoman penskoran
(1) Persiapan awal menyiapkan materi diskusi
Skor 3 jika:
(a) mempersiapkan bahan diskusi.
(b) melengkapi materi materi diskusi.
(c) sistimatika penyusunan materi diskusi.
Skor 2 jika: hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika: hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
(2) Pelaksanaan melakukan diskusi
Skor 4 jika:
(a) membuka diskusi
(b) menyampaikan materi dengan sistimatis.
(c) ketepatan menyampaikan materi dengan runtun.
(d) ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan runtun.
Skor 3 jika: hanya tiga kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 2 jika: hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika: hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
(3) Menyimpulkan hasil diskusi
Skor 3 jika:
(a) menyimpulkan hasil diskusi.
(b) menyusun laporan secara sistimatis.
(c) kelengkapan laporan hasil diskusi.
Skor 2 jika: hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika: hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
350
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
b) Pengolahan skor
Skor maksimum: 10
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/10
5) Lembar pengamatan penilaian hasil penyajian tentang hakikat pertumbuhan,
perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-
faktor yang mempengaruhi perubahan mental.
a) Penilaian hasil penyajian tentang hakikat pertumbuhan, perkembangan, faktor-
faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan mental.
(1) Tahap pelaksanaan pengukuran
Penilaian hasil/produk penyajian/diskusi hakikat pertumbuhan, perkembangan,
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan mental dengan cara:
(a) Peserta didik diminta untuk membuat makalah tentang hakikat
pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan fisik sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
mental.
(b) Kemudian makalah tersebut dipresentasikan oleh peserta didik di depan
teman secara berkelompok.
(c) Petugas menilai kelengkapan materi, sistematika materi, dan kerapihan
materi, dan ketepatan melakukan diskusi yang dilakukan oleh peserta
didik.
(d) Ketepatan diskusi yang dilakukan dengan benar memenuhi persyaratan
dihitung untuk diberikan skor.
(2) Konversi ketepatan melakukan diskusi dengan skor
Kriteria
No. Jenis Materi
Pengskoran
1. Kelengkapan materi 3
2. Sistematika penyusunan materi 3
3. Ketepatan dalam penyusunan materi 3
4. Ketepatan dalam menyampaikan materi 3
5. Ketepatan dalam menyusun laporan diskusi 3
Jumlah Skor Maksimal 15
1. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian
pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh
guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan materi dengan cara
mengubah menambah materi yang dibelajarkan, serta menambah tingkat kesulitan tugas
yang diberikan.
351
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana
guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari
refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara
menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.
2. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan
perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan. Remedial dan
pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:
a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses pembelajaran
pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik
sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola
perilaku hidup sehat.
c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses pembelajaran
pertumbuhan, perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik
sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola
perilaku hidup sehat tersebut.
d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran pertumbuhan,
perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-
faktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup
sehat tersebut.
352
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
a. Pastikan Kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas
pembelajaran.
b. Ikuti prosedur dalam melakukan presentasi/diskusi pembelajaran pertumbuhan,
perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik sekunder, faktor-
faktor yang mempengaruhi perubahan mental sesuai dengan pola perilaku hidup
sehat, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.
353
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Glosarium
• Masa remaja adalah masa yang penuh emosi dan masa seseorang labil akan mengambil
keputusan. Adakalahnya muncul pertentangan nilai-nilai emosi yang mengebu-gebu
dan menyulitkan orang tua ketika keingian remaja tersebut tidaak terpenuhi.
• Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan
tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
• Pertumbuhan adalah merupakan suatu proses sepanjang kehidupan dari pertumbuh dan
perubahan fisik, prilaku, kognitif, dan emosional sepanjang proses tiap indivindu
mengembangakan sikap dan nilai yang mengarahkan pilihan, hubungan dan pengertian.
• Perkembangan merupakan perubahan individu kearah yang lebih sempurna yang terjadi
dari proses terbentuknya individu sampai ahir hayat dan berlangsung secara terus
menerus.
Referensi
Muhajir. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, untuk SMP/M.Ts Kelas VII. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat
dan Pendidikan Khusus Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Kemendikbud.
Muhajir. 2020. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja. Bandung: Sahara Multi Trading.
Tim Direktorat SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Direktorat SMP. 2016. Panduan Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.
354
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Ketersediaan Materi
o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
2. Media Pembelajaran
a. Peserta didik sebagai model atau guru yang menjelaskan tentang pola makan sehat,
zat gizi makanan, gizi seimbang, pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan.
b. Gambar atau poster tentang pola makan sehat, zat gizi makanan, gizi seimbang,
pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan.
c. Vidio pembelajaran tentang pola makan sehat, zat gizi makanan, gizi seimbang,
pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan.
Moda Pembelajaran
o Daring.
o Luring.
o Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning).
Pengaturan Pembelajaran
356
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Asesmen Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam memahami dan dapat menerapkan pola
makan sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan sesuai potensi dan
kreativitas yang dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan
meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai karakter seperti: berkolaborasi, kepedulian,
berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat
menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Pemahaman Bermakna
Setelah peserta didik mempelajari materi pola makan sehat, bergizi dan seimbang serta
pengaruhnya terhadap kesehatan sesuai dengan pola perilaku hidup sehat; manfaat apakah
yang dirasakan olehnya? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini diterapkan ke dalam
kehidupan sehari-hari?
Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik perlu memahami dan menerapkan pola makan sehat, bergizi dan
seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan sesuai dengan pola perilaku hidup sehat?
2. Bagaimana perasaan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran pola makan sehat,
bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan sesuai dengan pola perilaku
hidup sehat.
3. Jika ada hal-hal yang tidak peserta didik sukai terjadi dalam mengikuti pembelajaran pola
makan sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan sesuai dengan
pola perilaku hidup sehat, apa yang akan guru lakukan.
2. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (15 Menit)
1) Guru menyiapkan peserta didik di dalam kelas dan mengucapkan salam atau selamat
pagi kepada peserta didik.
2) Guru memerintahkan salah seorang peserta didik untuk memimpin doa.
3) Guru harus memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan menjelaskan manfaat mempelajari dan memahami pola
makan sehat, zat gizi makanan, gizi seimbang, pengaruh zat gizi makanan terhadap
kesehatan untuk mewujudkan budaya hidup sehat.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan manfaat dari mempelajari tentang pola makan sehat, zat
gizi makanan, gizi seimbang, pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan untuk
mewujudkan budaya hidup sehat.
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: pola makan sehat,
zat gizi makanan, gizi seimbang, pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan
untuk mewujudkan budaya hidup sehat.
8) Guru menjelaskan tehnik penilaian untuk kompetensi pola makan sehat, zat gizi
makanan, gizi seimbang, pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan untuk
mewujudkan budaya hidup sehat, baik kompetensi sikap spiritual dengan observasi
dalam bentuk jurnal: yaitu perilaku keseriusan dalam berdoa dan berusaha secara
maksimal, kompetensi sikap sosial: perilaku disiplin, kerja sama, percaya diri, dan
kerja keras, kompetensi pengetahuan: mengidentifikasi pola makan sehat, zat gizi
makanan, gizi seimbang, pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan untuk
mewujudkan budaya hidup sehat menggunakan penugasan atau tes lisan dan tertulis,
dan kompetensi terkait keterampilan yaitu: berdiskusi atau mempresentasikan di
depan kelas materi tentang pola makan sehat, zat gizi makanan, gizi seimbang,
pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan untuk mewujudkan budaya hidup
sehat.
9) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen pengetahuan
gerak, peserta didik juga diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar
Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai karakter seperti:
berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan
meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari.
358
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
4) Peserta didik dalam kelompok mengklasifikasi apa yang diketahui, apa yang perlu
diketahui, apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah, dengan menyusun
pertanyaan seperti:
Aktivitas 1
(Hadi, 2004).
Setelah peserta didik membaca dan menyimak teks di atas, peserta didik diminta
untuk mendeskripsikan latar belakang kekurangan dan kelebihan gizi.
Aktivitas 2
Tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam bentuk makanan, baik yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan maupun dari hewan. Kebutuhan tubuh akan zat-zat
gizi tidak dapat dipenuhi hanya dengan satu atau dua macam bahan
makanan saja, karena pada umumnya tidak ada satu bahan makananpun
yang mengandung zat-zat gizi secara lengkap. Tiap-tiap bahan makanan
mengandung zat-zat gizi yang berlainan, baik dalam jumlah maupun
macamnya.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat-zat gizi, kita
harus makan berbagai macam bahan makanan setiap hari. Dalam hal ini,
variasi makanan sangat memegang peranan penting. Makin beraneka
ragam bahan makanan yang dimakan, makin sehat pula tubuh kita. Selain
enam macam zat-zat gizi tersebut, manusia memerlukan pula oksigen (zat
asam). Zat ini diperoleh pada waktu bernapas.
Dilihat dari sudut ilmu gizi, makanan mempunyai tiga kegunaan, antara
lain sebagai berikut:
(a) Membangun dan memelihara tubuh
Pertumbuhan manusia terjadi sejak dalam kandungan sampai dengan
masa remaja. Pada saat ini terjadi pembentukan sel-sel baru secara
besar-besaran, lebih-lebih pada usia di bawah lima tahun. Pada saat
inilah terjadi pertumbuhan yang paling cepat. Pembentukan sel-sel
baru tersebut diperlukan guna membangun bagian-bagian tubuh,
misalnya: otot, tulang, darah, otak, dan organ-organ tubuh lainnya.
Selain untuk pertumbuhan, pembentukan sel-sel baru diperlukan pula
untuk mengganti bagian-bagian tubuh yang rusak atau hilang. Agar
tubuh tetap sehat, tubuh harus dipelihara. Misalnya, bila kehilangan
darah akibat luka, kuku dan rambut yang aus, sel-sel tubuh yang rusak
361
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
362
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 3
• Susunan protein
Berlainan dengan hidrat arang dan lemak, selain mengandung unsur
Karbon, Hidrogen dan Oksigen, protein mengandung pula unsur
Nitrogen (N). Ada beberapa jenis protein yang mengandung Sulfur
(S), Fosfor (P), dan kadang-kadang unsur-unsur lain. Unsur-unsur
trsebut membentuk unit-unit yang disebut asam amino. Asam amino
inilah yang merupakan bahan dasar pembentuk protein.
Asam amino yang tidak dapat dibuat oleh tubuh disebut asam amino
esensial. Kedelapan asam amino esensial bagi manusia antara lain
sebagai berikut.
o lysine
o leusine
o isoleucine
o theonine
o methione
o valine
o phenilalanine
o tryptophane
• Klasifikasi protein
Sesuai dengan macam asam amino yang membentuknya, maka
protein dapat digolongkan antara lain sebagai berikut:
o Protein sempurna
Protein sempurna ialah protein yang mengandung semua asam
amino esensial dalam jumlah yang cukup banyak. Protein inilah
yang termasuk golongan yang mampu menjalin pertumbuhan
dan mampu mempertahankan jaringan-jaringan tubuh.
o Protein kurang sempurna
Golongan ini mengandung asam-asam amino yang essensial,
akan tetapi ada beberapa yang jumlahnya hanya sedikit. Protein
yang termasuk golongan kurang sempurna ini masih dapat untuk
mempertahankan jaringan-jaringan tubuh, akan tetapi tidak
menjamin pertumbuhan.
o Protein tidak sempurna
Protein golongan ini mengandung sedikit sekali asam amino
essensial. Protein ini tidak dapat untuk mempertahankan, baik
jaringan-jaringan tubuh maupun untuk menjamin pertumbuhan.
• Fungsi protein
Fungsi protein terdiri dari dari tiga macam antara lain sebagai
berikut.
o Protein sebagai zat pembangun
Pada masa pertumbuhan, kebutuhan tubuh akan protein relatif
lebih besar. Pada masa dewasa, dalam keadaan-keadaan tertentu,
tubuh memerlukan pula protein dalam jumlah yang lebih besar
dari biasanya, antara lain sebagai berikut:
Pada waktu latihan-latihan olahraga.
Setelah menderita sakit keras atau sakit yang menahun.
Pada waktu hamil, protein dibutuhkan antara lain untuk
pertumbuhan janin dalam kandungan.
365
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Aktivitas 4
Akibat yang sangat merugikan dari Kurang Kalori Protein ialah anak
menjadi kurang lincah, lemah dan malas, tidak cerdas dan sering jatuh
sakit. Tanda khas yang mendahului gejala-gejala KKP ialah terganggunya
pertumbuhan anak.
Pada tingkat berat kita mengenal dua bentuk KKP, yaitu “Kwashiorkor”
dan Marasmus”. Kwashiorkor terutama disebabkan oleh kekurangan
protein, sedangkan Marasmus terutama akibat kekurangan kalori.
(a) Kwashiorkor
• Tanda-tanda yang khas
o bengkak, terutama kaki dan tangan,
o berat badan kurang bila dilihat dari umurnya,
o muka sembab,
o otot-otot kendor.
• Tanda-tanda yang biasanya menyertai
o rambut tipis, kulit kusam,
o pucat karena kurang darah (anemia),
o berak encer,
o kulit pecah mengelupas,
o gejala kurang vitamin A,
o pembesaran hati.
(b) Marasmus
• Tanda-tanda yang khas
o sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit,
o wajahnya seperti orang tua,
o kulitnya keriput.
368
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
369
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
370
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Refleksi:
• Presentasi dan diskusikan pola makan sehat, bergizi dan seimbang serta
pengaruhnya terhadap kesehatan sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. Unsur-
unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan presentasi atau diskusi
(penilaian proses) dan ketepatan melakukan presentasi materi (penilaian produk).
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum Perlu
Tercapai
Tercapai Pendampingan
1. Presentasi dan diskusikan pola makan sehat,
bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap
kesehatan sesuai dengan pola perilaku hidup
sehat yang dilakukan secara berpasangan atau
berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses pembelajaran pola makan
sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya
terhadap kesehatan sesuai dengan pola perilaku
hidup sehat.
Setelah melakukan presentasi dan diskusikan pola makan sehat, bergizi dan seimbang
serta pengaruhnya terhadap kesehatan sesuai dengan pola perilaku hidup sehat, peserta
didik diminta menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya yang terkait pola makan sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya
terhadap kesehatan sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. Kemudian laporkan hasil
capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan presentasi dan diskusikan pola makan sehat, bergizi dan seimbang serta
pengaruhnya terhadap kesehatan sesuai dengan pola perilaku hidup sehat yang
ditentukan oleh guru, maka minta remidial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan presentasi dan diskusikan pola makan sehat, bergizi dan seimbang serta
pengaruhnya terhadap kesehatan sesuai dengan pola perilaku hidup sehat yang
ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada materi yang lebih komplek
dan bervariasi dalam bentuk pengayaan.
371
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
372
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
Asesmen
1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran
di setiap aktivitas pembelajaran.
2. Asesmen Pengetahuan
3. Penilaian Keterampilan
a. Presentasi bersama teman materi tentang makanan sehat, bergizi, dan seimbang.
1) Butir Tes
Diskusi materi tentang makanan sehat, bergizi, dan seimbang bersama teman Ananda.
Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan mempresentasikan materi tentang
makanan sehat, bergizi, dan seimbang (penilaian proses) dan ketepatan melakukan
presentasi (penilaian produk).
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan mempresentasikan materi bahaya pergaulan bebas yang diharapkan.
3) Rubrik Penilaian Keterampilan Presentasi/diskusi
Contoh lembar penilaian proses presentasi/diskusi untuk perorangan (setiap peserta
didik satu lembar penilaian).
374
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Penilaian Presentasi/Diskusi
Penilaian Proses Penilaian Skor
Persiapan awal Sikap pelaksanaan Menyimpulkan Keterangan
Produk Akhir
menyiapkan materi melakukan diskusi hasil diskusi
(Berdiskusi)
diskusi (Skor 3) (Skor 4) (Skor 3)
4) Pedoman penskoran
a) Pedoman penskoran
(1) Persiapan awal menyiapkan materi diskusi
Skor 3 jika:
(a) mempersiapkan bahan diskusi.
(b) melengkapi materi materi diskusi.
(c) sistimatika penyusunan materi diskusi.
Skor 2 jika: hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika: hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
(2) Pelaksanaan melakukan diskusi
Skor 4 jika:
(a) membuka diskusi
(b) menyampaikan materi dengan sistimatis.
(c) ketepatan menyampaikan materi dengan runtun.
(d) ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan runtun.
Skor 3 jika: hanya tiga kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 2 jika: hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika: hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
(3) Menyimpulkan hasil diskusi
Skor 3 jika:
(a) menyimpulkan hasil diskusi.
(b) menyusun laporan secara sistimatis.
(c) kelengkapan laporan hasil diskusi.
Skor 2 jika: hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika: hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
b) Pengolahan skor
Skor maksimum: 10
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/10
5) Lembar pengamatan penilaian hasil penyajian tentang makanan sehat, bergizi, dan
seimbang.
a) Penilaian hasil penyajian tentang makanan sehat, bergizi, dan seimbang.
(1) Tahap pelaksanaan pengukuran
Penilaian hasil/produk penyajian/diskusi makanan sehat, bergizi, dan seimbang
dengan cara:
(a) Peserta didik diminta untuk membuat makalah tentang makanan sehat,
bergizi, dan seimbang.
(b) Kemudian makalah tersebut dipresentasikan oleh peserta didik di depan
teman secara berkelompok.
375
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Kriteria
No. Jenis Materi
Pengskoran
1. Kelengkapan materi 3
2. Sistematika penyusunan materi 3
3. Ketepatan dalam penyusunan materi 3
4. Ketepatan dalam menyampaikan materi 3
5. Ketepatan dalam menyusun laporan diskusi 3
Jumlah Skor Maksimal 15
1. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian
pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh
guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan materi dengan cara
mengubah menambah materi yang dibelajarkan, serta menambah tingkat kesulitan tugas
yang diberikan.
2. Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana
guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari
refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara
menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.
376
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan
perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan. Remedial dan
pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:
a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses pembelajaran pola
makan sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan.
c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses pembelajaran
pola makan sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan
tersebut.
d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran pola makan sehat,
bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan tersebut.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
a. Pastikan Kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas
pembelajaran.
b. Ikuti prosedur dalam melakukan presentasi/diskusi pembelajaran pola makan sehat,
bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan dengan baik, sesuai
dengan instruksi yang diberikan guru.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.
Glosarium
• Asuhan gizi adalah suatu kegiatan pelayanan gizi kepada seseorang pasien, yang
melibatkan berbagai bidang keahlian yang didalam terdapat kegiatan: membuat
diagnosa masalah gizi, menentukan kebutuhan gizim, memilih alternatif bentuk zat
gizi, dan memilih cara pemberian zat gizi.
• Diet adalah kecukupan makanan dan minuman seseorang yang dimakan sehari-hari.
• Gizi (nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolism, dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi.
• Kesehatan adalah keadaan sehat (normal) secara fisik, mental, spiritual, dan sosial yang
memungkinkan setiap individu dapat hidup secara produktif.
• Kurang Energi Protein (KEP), adalah Kurang Energi Protein (KEP) adalah Seseorang
yang kekurang gizi, yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein
dalam makanan sehari-hari dan atau gangguan penyakit tertentu. Anak disebut KEP
apabila berat badannya kurang dari 80% indeks berat badan menurut umur
(BB/U) baku WHO-NCHS. KEP merupakan defisiensi gizi (energi dan protein) yang
paling berat dan meluas terutama pada Balita.
• Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur
atau ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila
dimasukkan ke dalam tubuh.
• Operan kaitan adalah senjata yang ampuh untuk pemain berpostur pendek,
• Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan
tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
• Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan
zat-zat gizi.
• Status Gizi (Nutrition Status), Ekspresi dari keadaan keseimbangan dlm bentuk
variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu.
Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu menghasilka energi, membangun dan memelihara jaringan serta
mengatur proses-proses kehidupan.
378
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Referensi
Muhajir. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, untuk SMP/M.Ts Kelas VII. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat
dan Pendidikan Khusus Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Kemendikbud.
Muhajir. 2020. Zat Gizi Makanan untuk AsumsinTubuh Manusia. Bandung: Sahara Multi
Trading.
Tim Direktorat SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Direktorat SMP. 2016. Panduan Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.
379
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
380
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
DAFTAR PUSTAKA
Buck, Marilyn M., Jacalyn L, Lund., Joyce M. Harrison, dan Connie Blakemotr
Cook, 2007. Instructional Strategies: For Secondary School Physical
Education, New Tork: McGraw Hill.
Freeman, H. William. 2007. Physical Education, Exercise and Sport Science in a
Changing Society. Amazone: Jones & Bartlett Learning.
Kemendikbud. 2020. Naskah Akademik Profil Pelajar Pancasila. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud.
Kemendikbud. 2020. Capaian Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan. Jakarta: Pusat Kurikulum, Kemendikbud.
Mahendra, Agus, dkk. 2006. Implementasi Movement-Problem-Based Learning
Sebagai Pengembangan Paradigma Reflective Teaching Dalam Pendidikan
Jasmani: Sebuah Community-Based Action Research Di Sekolah Menengah Di
Kota Bandung.
Muhajir. 2007. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk
SMP Kelas VII. Bogor : Yudhistira.
.............. 2007. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk
SMP Kelas VII. Bogor : Yudhistira.
Muhajir. 2019. Perspektif Guru PJOK Indonesia di Abad 21. Bandung : Sahara Multi
Trading.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Permainan Bola Basket. Bandung: Sahara Multi
Trading.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Permainan Bola Voli. Bandung: Sahara Multi
Trading.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Permainan Kasti. Bandung: Sahara Multi
Trading.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Beladiri Pencak Silat. Bandung: Sahara Multi
Trading.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Atletik (Jalan Cepat, Lari, Lompat, dan Lempar.
Bandung: Sahara Multi Trading.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Permainan Tradisional Anak Indonesia.
Bandung: Sahara Multi Trading.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Aktivitas Gerak Berirama. Bandung: Sahara
Multi Trading.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Aktivitas Senam. Bandung: Sahara Multi
Trading.
Modul Ajar (MA) PJOK Jenjang SMP/M.Ts Fase D Kelas VII 381
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani dan
Pengukurannya. Bandung: Sahara Multi Trading.
Muhajir. 2020. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja. Bandung: Sahara Multi
Trading.
Muhajir. 2020. Zat Gizi Makanan untuk AsumsinTubuh Manusia. Bandung: Sahara
Multi Trading.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun
2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran Pada kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
Soekarno, Wuryati. 1985. Teori dan Praktik Senam Dasar. Yogyakarta : PT. Intan.
Tim Direktorat SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Modul Ajar (MA) PJOK Jenjang SMP/M.Ts Fase D Kelas VII 382