Visi
Membentuk tamatan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang beriman dan bertaqwa
pada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki budi pekerti yang luhur, berdaya saing tinggi dan
berwawasan lingkungan
Misi
1. Mengembangkan disiplin diri, etos kerja yang tinggi, kreatif, inovatif dan budaya santu
2. Mengembangkan pola kemitraan industry yang berorientasi pada keseimbangan
lingkungan hidup.
3. Mengembangkan system nilai sekolah yang berorientasi pada nilai industri.
4. Memahami peran dan fungsi masing-masing dalam pergaulan sesama warga sekolah
dalam suasana kekeluargaan.
5. Mampu memanfaatkan potensi wilayah untuk pengembangan sekolah sebagai pusat :
Budaya Pelatihan Pengembangan Jaringan Perawatan dan Perbaikan.
6. Produksi dan Jasa.
7. Pendidikan lingkungan Hidup
A. Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) merupakan bidang kejuruan di SMK
Negeri 1 Amfoang Barat laut dalam kaitannya dengan tanaman pangan dan hortikultura.
Apa itu Agribisnis ?
Pengertian agribisnis adalah istilah berasal dari kata “Agri” singkatan dari Agrikultur
berarti pertanian, dan “bisnis” artinya usaha. Jadi apa itu agribisnis adalah usaha yang bergerak
di bidang pertanian, terutama dalam hal penyediaan pangan.
Objek agribisnis dapat berupa tumbuhan, hewan, ataupun organisme lainnya. Kegiatan
budidaya merupakan inti agribisnis, meskipun suatu perusahaan agribisnis tidak harus
melakukan sendiri kegiatan ini. Apabila produk budidaya (hasil panen) dimanfaatkan oleh
pengelola sendiri, kegiatan ini disebut pertanian subsisten, dan merupakan kegiatan agribisnis
paling primitif. Pemanfaatan sendiri dapat berarti juga menjual atau menukar untuk memenuhi
kebutuhan kita sehari-hari.
Peluang usaha agribisnis memiliki banyak manfaat, baik bagi pebisnis maupun lingkungan.
Selengkapnya tentang manfaat membuka agribisnis adalah sebagai berikut.
Tanaman Pangan
Tanaman pangan yaitu segala jenis tanaman yang dapat menghasilkan karbohidrat dan
protein. Tamanan pangan pada umumnya merupakan tanaman semusim, namun ada beberapa
tanaman pangan yang merupakan tanaman tahunan misalnya tanaman sukun dan sagu. Tanaman
pangan ini dapat digolong atas,
1. Serealia (padi, jagung dan gandum);
2. Legum (kacang tanah, kedelai, kacang hijau);
3. Umbi (ubi kayu dan ubi jalar);
1. Penyediaan Pangan
Budidaya hortikultura menghasilkan berbagai produk sayuran dan buah-buahan yang
dibutuhkan oleh masyarakat luas. Baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan membutuhkan
sayur dan buah untuk konsumsi sehari-hari. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa metode
pertanian modern ini bermanfaat dalam rangka mengadakan penyediaan pangan. Sehingga Anda
dapat menikmati sayur-mayur untuk lauk-pauk serta buah-buahan segar.
2. Menunjang Perekonomian
Hortikultura menghasilkan beragam tanaman dalam jumlah besar untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Peluang pasar tersebut membuat para petani dapat menjual hasil cocok
tanam mereka ke target konsumen yang luas.
Berkat penjualan tersebut, petani memperoleh penghasilan sehingga mampu
meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Ini juga bisa dilakukan dalam skala rumah
tangga. Anda bisa berbisnis menjual hasil tanam kecil-kecilan untuk memperoleh pendapatan
tambahan.
3. Fungsi Kesehatan
Komoditas hortikultura berupa tanaman obat (biofarmaka) dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Obat-obatan herbal dinilai memiliki efek samping
minimal dan aman dikonsumsi.
Misalnya mengobati batuk dengan kencur, jahe mampu menghangatkan tubuh, daun
jambu biji mengatasi diare, dan sebagainya. Selain itu, kandungan vitamin, mineral dalam sayur
dan buah juga membuat kita semakin sehat.
4. Fungsi Sosial Budaya
Salah satu jenis tumbuhan yang dibudidayakan melalui hortikultura yaitu flora atau
bunga. Tumbuhan ini memuat fungsi sosial serta budaya yang dapat diaplikasikan melalui
penanaman di taman-taman terbuka hijau.
Sambil belajar/praktik dapat hasil, setelah modal kembali itulah peluang yang
diberikan di jurusan ini. Siswa dipinjami modal usaha untuk bertani sambil belajar dan
dibimbing, hasil praktik berupa hasil pertanian dipasarkan sendiri oleh siswa, keuntungannya
dapat diambil oleh siswa; dengan demikian siswa sejak dini sudah diajarkan bagaimana
bertani dan bisnis. Untuk kemantapan pengetahuannya di bidangnya; setiap siswa ATPH
dituntut melakukan magang di perusahaan atau dunia kerja industry (DUDI).