Anda di halaman 1dari 5

Tanaman Hortikultura

Hortikultura merupakan budidaya tanaman kebun atau taman. Hortikultural merupakan dari
bahasa latin yang memiliki arti hartus “kebun” dan culture “cocok tanam”. Tanaman hortikulturan
dapat memberi banyak keuntungan bagi para penanamnya baik untuk di jual maupun untuk
pribadi. Ada berbagai jenis tanaman hortikultura yang terbagi menjadi 5 bagian yakni tanaman
buah (frutikultur/pomologi), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman bunga (florikultura),
tanaman obat (biofarmaka) dan taman (lansekap).
Berikut ini macam tanaman hortikultura dan penjelasannya :

1. Tanaman buah (frutikultur/pomologi)


Tanaman buah di muka bumi ini sangatlah beragam begitu juga dengan rasa yang dihasilkan.
Secara umum, buah-buahan dapat diartikan yaitu sebagai bagian tumbuhan yang tumbuh
membesar, berdaging dan mengandung banyak air.
 Buah musiman
Buah musiman yaitu tanaman yang buahnya akan muncul pada saat musimnya saja dan tidak
berbuah sepanjang tahun.
Contoh buah musiman antara lain : Stroberi, melon, semangka, blewah, jagung dll.
 Buah tahunan
Buah tahunan adalah tanaman yang berbuah tidak mengenal musim. Apabila telah berbuah, maka
buahnya akan muncul secara susul-menyusul tanpa mengenal musim.
Contoh buah tahunan yaitu : Nanas, salak, pisang, apel, anggur, jambu, pepaya, langsat, sukun,
rambutan, manggis dll.

2. Tanaman sayuran (olerikultura)


Sayur yaitu bagian pada tumbuhan yang biasanya berupa daun dan tangkai, batang muda, atau
berupa bonggol seperti umbi. Beberapa sayuran bisa dimakan langsung atau dengan mentah-
mentah, pada umunya disebut dengan lalapan. Sementara itu yang lainnya bida diolah dengan cara
ditumis, direbus, digoreng ataupun dikukus. Sama halnya dengan buah, sayuran juga dibagi
menjadi 2, yaitu:
 Sayuran musiman
Contoh tanaman sayuran musiman antara lain : Wortel, kentang, tomat, cabe, lobak, paprika,
ketimun, kangkung dll.
 Sayuran tahunan
Contoh tanaman sayuran tahunan yaitu : Jengkol, pete, dan melinjo.

3. Tanaman hias bunga (florikultura)


Tanaman hias atau dalam bahasa latin ornamental plant merupakan tanaman yang sengaja ditanam
atau dibudidayakan untuk satu tujuan yakni agar dapat menjadi hiasan. Tanaman bunga dapat
menghasilkan beberapa yang berwarna cerah, indah dan memiliki aroma khas yang dapat
mengundang hewan untuk melakukan penyerbukan. Tanaman hias ini hadir biasanya sebagai
penghias taman, halaman rumah, kebun, hingga ruangan.
Contoh tanaman bunga antara lain : Agapanthus, anggrek, bunga matahari, dahlia, mawar, melati
dll.
4. Tanaman obat (biofarmaka)
Toga atau disebut juga dengan tanman obat keluarga tak kalah penting dengan tanaman hias lainya.
Tak hanya memberikan kesan yang hidup pada taman, namun toga juga bisa menjadi bahan
ramuan obat tradisional.
Tanaman obat adalah tumbuhan yang mengandung senyawa yang bermanfaat untuk
menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tanaman obat telah diyakini kegunaannya oleh
berabad-abad tahun oleh nenek moyang kita.
Tanaman obat sendiri dibedakan atas dua, yakni:
 Tanaman obat non rimpang
Yaitu tanaman yang sering digunakan sebagai bahan obat kesehatan dan juga sebagai kosmetik
yang berasal dari bagian buah, bunga, daun dan juga akar. Contoh dari tanaman non rimpang yaitu
seperti lidah buaya, mahakota dewa, kayu manis, kulit manggis dan seterusnya.
 Tanaman obat rimpang
Yaitu tanaman yang sering digunakan sebagai bahan obat kesehatan dan juga sebagi kosmetik
yang berasal dari rimpang atau umbi tanaman. Contoh dari tanaman obat rimpang yaitu berbagai
jenis temu( temu kunci, temu putih, tmu ireng, temu lawak, temu mangga), Jahe ( jahe merah, jahe
wulung, jahe emprit, jahe kebo), lengkuas, kencur, kunyit dan seterusnya.

5. Taman (lanskap)
Taman biasa dikenal dengan lanskap adalah tanaman yang ditanam pada lahan secara yang
menghasilkan nilai keindahan dan tempat penyegaran.
Berikut ada beberapa contoh taman yakni taman bergaya Bali, taman gaya Jawa, taman gaya
Prancis, taman gaya Jepang dan lain sebagainya.
Fungsi Tanaman Hortikultura
Ada beberapa fungsi dari tanaman hortikultura, yaitu :
 Tanaman hortikultura mempunyai prospek yang sangat bagus karena mempunyai nilai
ekonomi yang sangat tinggi dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi di pasaran baik di
dalam maupun luar negeri.
 Meningkatkan apresiasi terhadap komoditas pangan dan obat-obatan.
Selain fungsi tersebut, terdapat beberapa fungsi sederhana tanaman hortikultura, yaitu:
 Sebagai penyedia pangan, hasil yang diperoleh dari tanaman hortikultura sangat
bermanfaat bagi manusia.
 Tanaman hortikultura merupakan sumber pangan kedua dalam kehidupan manusia.
 Sebagai fungsi ekonomi, karena tanaman hortikultura merupakan sumber pangan kedua,
banyak orang yang menjual hasil bumi dari tanaman tersebut. Target penjualan tanaman
hortikultura sedang memasuki pasar yang besar, sehingga pendapatan yang diterima juga
besar.
 Sebagai fungsi kesehatan, salah satu jenis tanaman hortikultura adalah jenis tanaman obat,
artinya tanaman hortikultura mempunyai fungsi untuk pengobatan suatu penyakit.
 Fungsi sosial budaya, yaitu berperan sebagai komoditas hortikultural sebagai salah satu
tanaman keindahan dan kenyamanan pada lingkungan. Terutama pada tanaman
hortikultural yang berjenis bunga memiliki keindahan tersendiri.
Konsepsi tentang tanaman hortikultura seringkali berbeda dengan realitasnya. Berikut adalah
beberapa perbedaan antara konsepsi dan realitas dalam budidaya tanaman hortikultura:

1. Konsepsi: Tanaman hortikultura hanya termasuk bunga-bunga indah.


Realitas: Tanaman hortikultura mencakup berbagai jenis tanaman seperti sayuran, buah-
buahan, bunga hias, dan tanaman hias lainnya.

2. Konsepsi: Tanaman hortikultura selalu ditanam di kebun atau taman besar.


Realitas: Tanaman hortikultura dapat ditanam di berbagai tempat, termasuk taman kecil,
balkon, pot, rumah kaca, dan bahkan dalam ruangan.

3. Konsepsi: Budidaya tanaman hortikultura hanya dilakukan oleh petani profesional.


Realitas: Siapa pun, baik pemula maupun penggemar taman, dapat belajar dan berhasil dalam
budidaya tanaman hortikultura di tingkat rumah tangga.

4. Konsepsi: Tanaman hortikultura tidak memerlukan perawatan khusus.


Realitas: Tanaman hortikultura memerlukan perhatian dan perawatan yang serius, termasuk
penyiraman teratur, pemupukan, pengendalian hama, dan pemangkasan sesuai kebutuhan.

5. Konsepsi: Semua tanaman hortikultura akan tumbuh dengan cepat dan selalu subur.
Realitas: Kondisi tumbuh tanaman hortikultura bisa berbeda-beda tergantung pada jenis
tanaman, lingkungan, dan perawatan yang diberikan. Beberapa tanaman memerlukan waktu
lebih lama untuk tumbuh dan berbuah.

6. Konsepsi: Tanaman hortikultura tidak memiliki manfaat ekonomis.


Realitas: Banyak tanaman hortikultura, seperti sayuran dan buah-buahan, memiliki nilai
ekonomis yang tinggi dan dapat menjadi sumber pendapatan bagi petani dan produsen.

7. Konsepsi: Tanaman hortikultura tidak berkontribusi pada pelestarian lingkungan.


Realitas: Budidaya tanaman hortikultura secara berkelanjutan dapat mendukung pelestarian
lingkungan, terutama jika menggunakan praktik organik dan teknik pengendalian hama yang
bijak.
Dengan memahami perbedaan antara konsepsi dan realitas dalam budidaya tanaman hortikultura,
kita dapat lebih siap dan sukses dalam menjalankan kegiatan tersebut sesuai dengan tujuan dan
kebutuhan kita.
Bertanam hortikultura di lingkungan sekolah dapat memberikan berbagai manfaat yang penting,
tidak hanya untuk siswa dan guru, tetapi juga untuk lingkungan sekitar dan masyarakat secara
umum. Berikut beberapa manfaatnya:

1. Pendidikan dan Pembelajaran:


- Pembelajaran Praktis: Bertanam hortikultura memberikan pengalaman langsung kepada siswa
dalam hal pertanian, biologi, dan ilmu alam. Mereka dapat melihat proses tumbuh kembang
tanaman dari dekat.
- Pengetahuan Lingkungan: Siswa dapat memahami peran penting tanaman dalam menjaga
keseimbangan ekosistem dan lingkungan.
- Keterampilan Hidup: Mempelajari cara menanam dan merawat tanaman juga mengajarkan
keterampilan penting seperti perencanaan, pengelolaan waktu, dan tanggung jawab.

2. Peningkatan Kesehatan dan Gizi:


- Memasok Sayuran Segar: Sekolah dapat memanfaatkan hasil panen untuk memasok sayuran
segar dalam program makanan sekolah, yang dapat meningkatkan gizi siswa.
- Kesadaran Gizi: Aktivitas berkebun dapat membantu siswa lebih memahami pentingnya
makanan sehat dan menghargai hasil-hasil pertanian.

3. Meningkatkan Keterlibatan Siswa:


- Keterlibatan Aktif: Bertanam hortikultura dapat membuat siswa merasa lebih terlibat dalam
kegiatan sekolah dan merasa memiliki tanggung jawab terhadap tanaman yang mereka tanam.
- Meningkatkan Disiplin: Menjaga tanaman membutuhkan disiplin dan perawatan teratur, yang
dapat menjadi pelajaran penting bagi siswa.

4. Lingkungan Sekolah yang Lebih Hijau:


- Estetika yang Meningkat: Kehadiran tanaman hortikultura dapat membuat lingkungan
sekolah menjadi lebih hijau dan menarik secara visual.
- Peningkatan Udara: Tanaman berperan penting dalam membersihkan udara dengan menyerap
karbon dioksida dan melepaskan oksigen.

5. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial:


- Pengabdian kepada Komunitas: Sekolah yang aktif dalam budidaya hortikultura dapat
berkontribusi pada masyarakat dengan menyumbangkan hasil panen kepada keluarga yang
membutuhkan atau melalui program-program sosial.

6. Pembentukan Keterampilan Sosial:


- Kerja Sama: Bertanam hortikultura dapat mendorong kerja sama antara siswa, guru, dan staf
sekolah dalam merencanakan, menanam, dan merawat tanaman.

7. Pembelajaran Berkelanjutan:
- Konservasi Sumber Daya: Sekolah dapat mengajarkan tentang pentingnya pengelolaan
sumber daya alam yang berkelanjutan melalui praktik pertanian yang bijak.

Bertanam hortikultura di lingkungan sekolah bukan hanya tentang pertanian, tetapi juga
merupakan peluang untuk mendidik siswa tentang lingkungan, kesehatan, tanggung jawab sosial,
dan keterampilan hidup yang akan berguna bagi mereka di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai