Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang potensial dalam
memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan ekonomi dan memegang peranan
penting dalam sumber pendapatan petani, perdagangan, maupun penyerapan tenaga kerja.
Komoditas tanaman hortikultura di Indonesia dapat dibagi menjadi empat kelompok besar,
yaitu tanaman buah-buahan, tanaman sayuran, tanaman biofarmaka, dan tanaman hias.
Produksi sayuran di Sumatera Barat didominasi oleh kol/kubis, tomat, cabe, kentang, dan
bawang LAS merah, bila dibandingkan dengan produksi tahun 2012, kelima komoditi
tersebut. mengalami kenaikan produksi. Peningkatan terbesar dialami oleh kentang yaitu
sebesar 42.71 persen, kemudian oleh tomat sebesar 19,82 persen, dan selanjutnya bawang
merah kol, cabe dengan peningkatan produksi masing-masing sebesar 19,40 persen, 16.66
persen dan 5.74 persen.
Hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus (tanaman kebun) dan
cultura/colere (budidaya), dan dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Hortikultura
merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis
tanaman yang dibudidayakan dalam hortikultura meliputi buah-buahan, sayur-sayuran, bunga
dan tanaman hias. Pada penelitian ini dibatasi tanaman hortikultura pada jenis sayuran saja.
Hortikultura merupakan salah satu metode budidaya pertanian modern. Hortikultura
merupakan cabang dari agronomi. Berbeda dengan agronomi, hortikultura memfokuskan
pada budidaya tanaman buah (pomologi/frutikultur), tanaman. bunga (florikultura), tanaman
sayuran (olerikultura), tanaman obat-obatan (biofarmaka). dan taman (lansekap). Salah satu
ciri khas produk hortikultura adalah perisabel atau mudah rusak karena segar.
Budidaya hortikultura merupakan suatu rangkaian kegiatan pertanian dari awal
penanaman hingga penanganan pasca panen. Secara umum budidaya hortikultura meliputi:
tanaman sayuran (vegetable crops); tanaman buah (fruit crops); dan tanaman hias
(ornamental crops). Kegiatan hortikultura mencakup aspek produksi dan penanganan pasca
panen yaitu: teknologi perbanyakan, penanaman, pemeliharaan, panen serta pasca panen.
Luas lahan pertanian untuk lahan tanaman hortikultura di dunia adalah sangat kecil bila
dibandingkan dengan luas lahan tanaman lain seperti serealia (biji-bijian) yaitu kurang dari
10%. Hal tersebut. disebabkan oleh banyak faktor yang menjadi kendala dalam
pengembangan komoditas hortikultura yaitu: 1) lemahnya modal usaha, 2) rendahnya
pengetahuan, 3) harga produk hortikultura sangat berfluktuasi, sehingga resiko besar, 4)
umumnya prasarana transportasi kurang mendukung, 5) belum berkembangnya agroindustri
yang memanfaatkan hasil tanaman hortikultura sebagai bahan baku. Sistem produksi tanaman
hortikultura dapat dikelompokkan atas tujuh sistem produksi. Ketujuh sistem produksi
tersebut dari sistem yang hampir tanpa pengelolaan sampai sistem dikelola dengan intensif,
masih terdapat di Indonesia, yang meliputi: sistem pekarangan, sistem agroforesty, sistem
monokultur skala kecil, sistem tumpang sari, sistem perkebunan, sistem produksi hortikultura
semusim, sistem produksi intensif, dan sistem produksi hortikultura organik.
Tanaman hortikultura memiliki prospek pengembangan yang baik karena memiliki nilai
ekonomi yang tinggi dan potensi pasar yang terbuka lebar, baik didalam negri maupun di luar
negri. Fungsi sayuran sebagai penyedia vitamin, mineral serat dan senyawa lain untuk
pemenuhan gizi. Fungsi ekonomi, tanaman hortikultura menjadi sumber pendapatan petani,
pedagang, kalangan industri. Dengan banyaknya fungsi tanaman hortikultura seperti yang
dijabarkan diatas maka ada pula faktor penghambat yang menyebabkan tanaman hortikultura
tidak tumbuh secara maksimal, hal tersebut disebabkan salah satunya adalah dari faktor
penyakit.
Buah-buahan merupakan salah satu sumber bahan pangan yang potensial dan banyak
mengandung zat gizi terutama vitamin. Selain sebagai sumber vitamin, buah-buahan juga
mengandung mineral dan pada jenis buah-buahan tertentu juga menghasilkan cukup banyak
energi. Buah adalah jenis makanan yang memeiliki kandungan gizi, vitamin dan mineral yang
pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari. Dibandingkan dengan suplemen.
obat-obatan kimia yang dijual di toko-toko, buah jauh lebih aman tanpa efek samping yang
berbahaya, serat dari sisi harga umumnya jauh lebih murah dibanding suplemen yang
memiliki fungsi yang sama. Buah-buahan diartikan sebagai buah-buahan dari pohon atau
berri.
Sayur atau sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan nabati yang biasanya
mengandung kadar air yang tinggi, yang dapat dikonsumsi setelah dimasak atau diolah
dengan teknik tertentu, atau dalam keadaan segar. Istilah untuk kumpulan berbagai jenis
sayur adalah sayur-sayuran atau sayur-mayur. Pengolahan sayur-mayur dapat dilakukan
dengan cara beragam. Sayur merupakan makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Sayuran
berperan penting bagi manusia karena memiliki kandungan lemak dan karbohidrat yang
rendah, tetapi tinggi vitamin, mineral dan serat makanan yang penting bagi kesehatan,
Banyak ahli gizi mendorong orang untuk mengkonsumsi banyak buah dan sayuran dengan
merekomendasikan konsumsi lima porsi atau lebih dalam sehari. Awalnya, manusia
mengumpulkan sayuran dari alam liar oleh pemburu-pengumpul sebelum adanya sistem
pertanian. Sayuran mulai dibudidayakan di beberapa bagian dunia, selama periode 10.000
SM sampai 7.000 SM. Banyak petani pedesaan. di Afrika, Asia, Amerika Selatan, dan di
tempat lain mempraktikkan sistem pertanian ini untuk menghasilkan makanan yang cukup
dan menukar hasil panen yang dipertukarkan dengan burang lain. Hal ini diiringi cara hidup
mereka dengan mengembangkan pertanian baru. Pada awalnya, sistem pertanian dengan
mengidentifikasi tumbuhan yang berguna diupayakan untuk tumbuh dan tumbuhan yang
tidak diinginkan disingkirkan.Cina adalah produsen sayuran terbesar, dan perdagangan global
produk pertanian memungkinkan konsumen untuk membeli sayuran yang ditanam di negara-
negara yang jauh. Skala produksi bervariasi dari petani subsisten yang memasok kebutuhan
pangan keluarga mereka, hingga agribisnis dengan areal luas tanaman produk tunggal.
Tanaman obat adalah jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan berkhasiat sebagai
obat dan dipergunakan untuk penyembuhan ataupun maupun mencegah berbagai penyakit.
Tanaman obat mengandung zat aktif yang bisa mengobati penyakit tertentu atau jika tidak
memiliki kandungan zat aktif tertentu tapi memiliki kandungan efek resultan / sinergi dari
berbagai zat yang mempunyai efek mengobati. Penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa
dengan cara diminum, ditempel, dihirup sehingga kegunaannya dapat memenuhi konsep kerja
reseptor sel dalam menerima senyawa kimia atau rangsangan. Tanaman obat yang dapat
digunakan sebagai obat, baik yang sengaja ditanam maupun tumbuh secara liar. Tumbuhan
tersebut digunakan oleh masyarakat untuk diracik dan disajikan sebagai obat guna.
penyembuhan penyakit. Tumbuhan obat merupakan salah satu ramuan paling utama produk-
produk obat herbal. Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tumbuhan
tersebut dipakai sebagai obat

Anda mungkin juga menyukai