Anda di halaman 1dari 24

Budi daya tanaman adalah kegiatan untuk memproduksi tanaman atau bagian

tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia


melalui pengololaan tanaman dan lingkungan tumbuhnya, seperti tanah, air,
udara ,dan cahaya matahari. Hasil budidaya tanaman pangan ini dapat dicapai
dengan maksimal jika tanaman dipelihara dan lingkungan hidup tanaman
dapat dikendalikan dengan baik.

↣ Permintaan masyarakat terhadap produk budi daya tanaman pangan lebih


stabil karena pangan adalah kebutuhan pokok bagi manusia. Selain itu, sifat
tanaman hias merupakan kebutuhan tersier bagi masyarakat. Secara umum,
di Indonesia permintaan akan tanaman hias lebih tinggi pada bulan Juli -
Desember. Namun, di luar bulan - bulan tersebut, permintaan tanaman hias
tetap ada.

↣ Produk tanaman hias dapat dikelompokkan sebagai tanaman hias pot ( pot
plant) dan tanaman hias potong (cut flower).

A.Proses Produksi Budi Daya Tanaman


Hias
Sarana produksi yang diperlukan dalam budi daya tanaman hias hampir
sama dengan tanaman pangan. Tanaman pangan umumnya di
budidayakan dalam lahan yang terhampar, sedangkan tanaman hias
dapat juga dibudidayakan dalam pot atau polibag di tempat terbuka atau
ternaungi di pekarangan. Media tanam pot dapat berupa tanah yang
dicampur dengan pupuk kandang atau berbagai media tanam ,berikut
adalah bahan untuk budi daya tanaman hias:

 Benih atau bibit


 Media tanam
 Pupuk
 Zat pengatur tumbuh
 Pestisida
 Mulsa plastik (plastik penutup media tanam)
 Sungkup (plastik penutup bunga / daun)
 Polybag atau pot
Dan berikut ini adalah teknik budi daya untuk tanaman hias :

1.Persiapan Lahan / Media Tanam

Persiapan ini dilakukan untuk menyediakan media tumbuh yang sesuai


untuk setiap tanaman agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Kondisi tanah yang gembur sangat dibutuhkan untuk budi daya tanaman.
Jika diperlukan ,lahan tanam dapat diberi dengan tambahan pupuk
kandang.
2.Pembibitan
Perbanyakan bahan tanaman hias dapat dilakukan melalui perbanyakan
sexual dengan menggunakan biji dan perbanyakan vegetatif dengan
menggunakan organ vegetatif. Perbanyakan sexual dilakukan melalui biji yang
merupakan hasil pembuahan gamer betina oleh gamet jantan yang didahului
oleh penyerbukan.
Biji yang dijadikan benih sebaiknya dipanen dari induk yang sehat,
sebelum ditanam, biji disemai terlebih dahulu. Penyemaian dilakukann di
lahan yang berbentuk bedengan, lahan untuk persemaian juga harus gembur
sehingga memudahkan perkecambahan benih. Persemaian benih dilakukan di
tempat yang agak terlindung dari panas matahari atau dapat diberikan
naungan paranet.
Persemaian benih juga dilakukan di bak plastik, tray atau pot plastik.
Media semai yang digunakan adalah tanah yang dicampur dengan pupuk
kandang dengan perbandingan 2:1 atau dua bagian tanah dan satu bagin
pupuk kandang. Selama persemaian, media semai dijaga kelembabannya
dengan melakukan penyiraman. Contoh tanaman hias yang diperbanyak
dengan benih adalah Anthurium dan Adenium.

3.Penanaman
Penanaman dilakukan jika lahan tanam sudah gembur. Jika terlalu
kering, lahan dapat disiram terlebih dahulu. Penanaman sebaiknya dilakukan
pada pagi hari atau sore hari.

4.Pemupukan
Pemupukan adalah penambahan unsur hara untuk mencukupi
kebutuhan tanaman. Pupuk dapat diberikan ke media atau disemprot
langsung ke tanaman, jenis pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk organik
atau anorganik

5.Pemeliharaan

Pemeliharaan meliputi:
 Penyulaman (menanam kembali tanaman yang mati, rusak, atau
pertumbuhan tidak normal)
 Penyiraman (dilakukan pada pagi atau sore hari, jika cuaca panas
penyiraman dilakukan setiap hari)
 Pembubuhan (untuk memperbaiki aerasi tanah, yaitu udara dalam tanah
bergantian dengan udara di atmosfer. Serta menutup pangkal tanaman atau
bagian tanaman yang berada di dalam tanah)
 Penyiangan (membersihkan gulma yang mengganggu pertumbuhan
tanaman)
6.Pengendalian OPT
Pengendalian OPT ini dilakukan untuk mencegah mengendalikan
organisme yang mengganggu pertumbuhan, produksi, dan kualitas hasil
tanaman. Pengendalian ini dapat dilkukan dengan menggunakan tanaman
yang terserang serta memungut hama pengganggu tanaman.

7.Panen dan Pascapanen


Panen dan Pascapanen harus dilakukan dengan hati - hati agar tidak
kehilangan hasil dan penurunan kualitas hasil panen. Panen dilakukan pada
pagi atau sore hari, pascapanen tanaman hias disesuaikan dengan produk
budi dayanya (Tanaman hias daun ,bungan potong ,tanaman dalam pot).

B.Perhitungan Harga Budi Daya


Tanaman Hias
Biaya yang harus dimasukkan ke dalam perhitungan penentuan harga pokok
produksi yaitu biaya investasi, biaya tetap (listrik, air, penyusutan alat /
gedung), serta biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja, dan overhead).
Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku
utama ,bahan tambahan maupun bahan tambahan.

Semua biaya tersebut adalah komponen yang akan menentukan harga pokok
produksi suatu produk. Kuantitas produk sangat mempengaruhu harga
produk. Harga Pokok Produksi (HPP) dihitung dari jumlah biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah produk. Penetapan Harga Jual
Produk (HJP) diawali dengan penetapan HPP/unit dari setiap produk yang
dibuat. HPP/unit adalah HPP dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan.

C.Pemasaran Langsung Budi Daya


Tanaman Hias
Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai
tujuan usaha dalam rangka mendapatkan laba yang direncanakan. Strategi
yang perlu dilakukan saat melakukan pemasaran langsung adalah 4P
(Product, Price, Place, Promotion)

D.Perumusan Hasil Kegiatan


Usaha Untuk Budi Daya Tanaman
Hias
Saluran distribusi menjadi bagian penting dalam proses
penyampaian produk dari produsen ke konsumen akhir. Sebagus apa
pun produknya dan segencar apa pun promosinya, tanpa pemilihan
saluran distribusi yang tepat maka tidak akan membuat prduk
tersebut bisa sampai pada konsumen dan diterima dengan baik oleh
konsumen.
Saluran distribusi terdiri atas beberapa rantai yang saling terkait
dan memengaruhi, beeberapa rantai tersebut antara lain
adalah supplier, manufacturer, dustributor, dan retailer serta
pelanggan. Rantai distribusi juga merupakan suatu jaringan dari
organisasi value chain yang menjalankan fungsi menghubungkan
produsen dan konsumen. Kegiatan yang dilakukann oleh para
penyalur ini pada prinsipnya akan mengurangi hubungan langsung
antara produsen dan konsummmen, yang secara tidak langsung juga
membagi tugas sehingga masing - masing fokus pada tugasnya.

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN BUDI DAYA


TANAMAN HIAS (PENGERTIAN, JENIS, DAN PELUANG
USAHA)
Aris Agustus 15, 2017 Prakarya Tidak ada Komentar

Pada Artikel Pandai kali ini kita akan membahas pelajaran prakarya mengenai “Budi
Daya Tanaman Hias”. Untuk Anda yang ingin mempelajari atau bahkan ingin terjun
langsung dalam salah satu kewirausahaan ini, artikel dibawah ini wajib Anda baca
dan pelajari.

Tanaman Hias, Prakarya dan


Kewirausahaan Budi Daya
Tanaman Hias (Pengertian, Jenis,
dan Peluang Usaha)
Anggrek, mawar, melati, aglaonema, dan sebagainya merupakan contoh tanaman
hias yang tumbuh subur di Indonesia. Keadaan iklim Indonesia membuat banyak
tanaman cocok untuk hidup di Indonesia. Hal ini seharusnya menjadikan motivasi
bagi para usahawan untuk menciptakan ladang agrobisnis.

Contents [show]
1. PENGERTIAN TANAMAN HIAS
Pengertian tanaman hias adalah semua jenis tanaman yang bermanfaat untuk
menambah keindahan dan kecantikan baik itu tanaman hias bunga, daun, batang,
maupun akar. Dari penjelasan ini jelas tanaman hias adalah segala tanaman yang
ditanam untuk estetika keindahan sehingga jenis-jenisnya pun ada beraneka ragam.
Bisa berupa tanaman bunga, pohon, bahkan buah-buahan dan sayuran pun dapat
digolongkan sebagai tanaman hias selama mereka memberikan unsur keindahan.

Tanaman hias umumnya sengaja ditanam dengan tujuan memberikan kesan


indah baik untuk dalam ruangan maupun untuk di luar ruangan. Tanaman hias tidak
hanya memberikan unsur keindahan saja, tetapi juga memberikan berbagai manfaat.
Manfaat yang didapatkan ini akan bergantung dari jenis tanaman yang dipilih.

Tanaman hias ada yang dapat dijadikan sebagai pengusir serangga terutama
nyamuk. Adapun beberapa tanaman hias yang dapat dipilih sebagai pengusir
nyamuk antara lain sebagai berikut.
a. Lavender
Bunga lavender memiliki kandungan linalool dan lynalyl acetat yang
membuatnya tidak disukai oleh nyamuk.
b. Zodia
Tanaman zodia mengandung zat evodiamine dan rutaecarpine yang membuat
nyamuk tidak mau mendekat.
c. Tanaman Dara
tanaman tapak dara ini mengandung zat yang disebut geraniol dan sitroneol yang
ampuh digunakan untuk mengusir nyamuk.
d. Rosemary
Tanaman ini baunya mirip dengan minyak telon yang sangat tidak disukai
nyamuk. Tanaman ini dapat Anda tanam di luar rumah karena mampu tumbuh subur
di bawah sinar matahari.

e. Serai
Serai memiliki kandungan zat geranjol dan sitroneol sehingga banyak digunakan
untuk mengusir nyamuk. Saat ini tanaman ini juga banyak digunakan sebagai lotion
pengusir nyamuk.
f. Citrosa Mosquito
Citrosa moaquito berasal dari Belanda, dengan aroma lemon yang kuat sehingga
serangga tidak menyukai akan baunya.
g. Marigold Flower
Bunga dari tanaman ini sangat tidak sedap yang membuat nyamuk bahkan
manusia pun tidak mau mendekat saat Anda mengoleskan tanaan ini ke tubuh
Anda.
h. Akar Wangi
Tanaman akar wangi memiliki bau yang kuat dan menyengat sehingga tidak
disukai oleh nyamuk dan bahkan ekstrak tanaman ini mampu membunuh
nyamuk Aedes aegypti.

Selain beberapa tanaman hias sebagai pengusir nyamuk, terdapat tanaman hias
yang dapat Anda gunakan sebagai sayur, contohnya tomat dan cabai. Tanaman
tomat dapat mempercantik taman Anda karena buahnya yang merah menarik
sehingga akan semakin memperindah taman Anda, begitu juga dengan buah cabai
lombok, merah hijau dari tanaman ini akan menambah suasana asri.
Selain keindahan, tanaman hias sayuran akan memberikan manfaat bagi Anda.
Anda tidak perlu berbelanja di pasar karena telah memiliki sayuran di rumah Anda.
Beberapa buaah juga sering dijadikan pilihan sebagai tanaman hias. Beberapa buah
yang sering dijadikan sebagai tanaman hias antara lain jambu air, sawo, kedondong,
jambu biji, mangga, dan masih banyak lagi jenis tanaman buah lainnya yang sering
dijadikan sebagai tanaman hias untukmenghias taman rumah.

2. JENIS TANAMAN HIAS


Ada banyak sekali macam dan nama jenis tanaman hias di dunia ini. Sangat
banyak ragamnya dan jenis tumbuhan akan berbeda sesuai cuaca di suatu negara.
Di negara Indonesia kurang lebih ada ratusan nama tanaman hias dan mungkin bisa
muncul baru kapan saja jika seseorang menganggap bisa dijadikan hiasan.

A. JENIS TANAMAN HIAS BUNGA


Bunga adalah yang paling populer dan sangat identik dengan hiasan, tetapi tidak
semua bunga masuk kategori hiasan. Tanaman bunga bisa ditanam di pot, taman,
atau di teras rumah. Biasanya kurang cocok di taruh di dalam ruangan, kaena bunga
butuh sinar matahari untuk mekar. Contoh bunga hias adenium, melati, bugenvil,
kenanga, alamanda, mawar, dan amarilis.

B. JENIS TANAMAN HIAS DAUN


Tidak hanya bunga, jenis daun bahkan lebih disukai menjadi hiasan karena
bentuknya yang unik dan lebih awet atau tidak gugur. Ini cocok jika ingin hiasan di
dalam rumah karena daun tidak adai mudah layu, mudah dibersihkan, dan awet.
Yang paling disukai adalah jenis Aglaonema, puring, dan pakis.

C. JENIS TANAMAN HIAS POHON


Jenis tanamn hias ini biasanya ditaruh di pot atau di tanah di halaman rumah.
Contoh jenis tanaman ini adalah bonsai. Bonsai merupakan salah satu jenis tanaman
hias yang sangat populer. Bentuk bonsai beraneka ragam.

D. JENIS TANAMAN HIAS GANTUNG


Tanaman hias gantung adalah tanaman hias yang diletakan dengan cara
digantung. Tanaman hias jenis ini biasanya tanaman yang bagian tubuhnya menjalar
panjang sehingga sangat bagus jika di gantung. Contoh : begonia, lantana,
pelargonium, atau geranium.

BUDI DAYA TANAMAN MAWAR


Mawar merupakan tanaman hias berupa herba dengan batang berduri. Mawar
yang dikenal nama bunga rose atau ratu bunga merupakan simbol atau lambang
kehidupan religi dalam peradaban manusia. Bunga ini banyak ditanam di halaman
rumah. Bunga yang berwarna merah yang menghiasi rumah menjadi lebih indah ini
mudah untuk ditanam.

Di Indonesia berkembang aneka jenis mawar hibrida yang berasal dari Holand
(Belanda). Mawar yang banyak peminatnya dalah tipe hybrid tea dan
meium,memiliki varisasi warna bunga cukup banyak, mulai putih sampai merah
padam dan tingkat produkstivitas tinngi :120-280 kuntum bunga/tahun.

1. SYARAT TUMBUH
a. Iklim
 Angin tidak memengaruhi dalam pertumbuhan bunga mawar.
 Curah hujan bagi pertumbuhan bunga mawar yang baik adalah 1500-3000
mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 5-6 jan perhari.
 tanaman mawar mempunyai daya adaptasi sangat luas terhadap lingkungan
tumbuh dapat ditanam di daerah beriklim dingin/subtropis maupun di daerah
panas/tropis.
b. Media Tanam

 Penanaman dilakukan secara langsung pada tanah secara permanen di kebun


atau di dalam pot. Tanaman mawar cocok pada tanah liat berpasir, subur,
gembur, banyak bahan organik, aerasi, dan drainase baik.
 Pada tanah laatosol dan andosol yang memiliki sifat fisik dan kesuburan tanah
yang cukup baik.
 Derajat keasaman tanah yang ideal adalah pH = 5,5-7,0. Pada tanah asam
(pH 5,0) perlu pengapuran kapur dolomit, calcit, ataupun zeagro dosis 4-5
ton/hektare.
 Pemberian kapur bertujuan menaikkan pH tanah, menambah unsur-unsur Ca
dan Mg, memperbaiki kehidupan mikroorganisme, memperbaiki bintil-bintil
akar, mengurangi keracunan Fe, Mn, dan al, serta menambah ketersediaan
unsur-unsur P dan Mo. tanah berpori-pori sangat dibutuhkan oleh akar mawar.
2. PEMBIBITAN
a. Persyaratan Bibit

Supaya bibit tumbuh dengan baik, pilih biji yang sehat dengan memasukan ke
dalam air (yang baik akan teggelam, yang mengapun dibuang).

b. Penyiapan Benih

 Pemilihan buah
 Pilih buah mawar dari tanaman induk yang sudah produktif berbunga dan
jenis unggul sesuai keinginan.
 Petih buah mawar terpilih yang sudah matang (masuk) di pohon
c. Teknik Penyemaian Benih

 Ambil (angkat) biji-biji mawar dari buah yang telah mambusuk dalam media
semai.
 Pilih biji-biji mawar yang bai, yaitu yang tengggelam bila dimasukan ke dalam
air
 Cuci biji mawar dengan air bersih
 Tiriskan biji-biji mawar terpilih di tempat teduh untuk segera disemaikan pada
bak persemaian.
 Semaikan biji mawar secara merata menurut barisan pada jarak anatarbaris
5-10 cm. Biji akan berkecambah pada umur empat minggu setelah semai.
3. PEMELIHARAAN PEMBIBITAN/PENYEMAIAN
 Siram media persemaian mawar secara kontinue 1-2 kali sehari.
 Sapih (perjarang) bibit mawar yang sudah cukup besar ke dalam polybag kecil
yang sudah diisi media campuran tanah, pasir, dan pupuk organik (1 : 1 : 1)
4. PEMINDAHAN BIBIT
Pindahkan bibit mawar yang sudah berumur 22 bulan ke kebun atau tempat
penanaman yang tetap (permanen).

5. PENGOLAHAN MEDIA TANAM


Tempat penanaman mawar dapat dilakukan di lahan kebun, taman, dan dalam
pot. Tata cara penyiapan lahan untuk kebun mawar agak berbeda dengan dalam
pot/polybag.

a. Penyiapan Lahan Kebun/Taman

1. Lahan untuk kebun/taman mawar dipilih tanah gembur, subur, dan mendapat
sinar matahari langsung (terbuka)
2. Bersihkan lokasi kebun dari rumput-rumput liar/batu kerikil
b. Penyiapan Media dalam Pot

1. Siapkan media tanam berupa tanah suur, pupuk organik (pupuk kandang,
kompos, super TW plus) dan pasir. Komposisi media campuran adalah tanah,
pupuk kandang, kompos dan pasir. Campuran tanah dengan super TW plus
perbandingan 6 : 1
2. Sediakan pot yang ukurannya disesuaikan dengan besar kecilnya tanaman
mawar! Pot yang paling baik adalah pot yang terbuat dari bahan tanah dan
tidak dicat.
3. Siapkan bahan-bahan penunjang lainnya seperti pecahan bata merah,
genting, atau arang! Bahan tersebut dapat berfungsi sebagai pengisap
kelebihan air (drainase) dan memudahkan sewaktu memindahkan tanaman ke
pot atau tempat tanam yang baru.
c. Pengisian Media Tanam ke Dalam Pot

1. Dasar pot dilubangi untuk kelebihan air.


2. Basahi pot dengan air hingga cukup basah.
3. Isikan pecahan bata merah, genting, atau arang pada dasar pot setebal 1 cm
sampai sepertiga bagian pot, lubang pembuangan air di dasar pot jangan
tersumbat.
4. Isikan serasah (humus) secara merata setebal 1 cm di atas lapisan bata
merah atau genting.
5. Isikan media tanam campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang/kompos ( 1;
1; 1)
6. atau campuran tanah dengan produk organik super TW plus (6 :1) ditambah
sedikit abu dapur. Pengisian media sampai 90% penuh atau 0,5-1,0 cm
dibawah batas permukaan pot sebelah atas. Pot siap ditanami bibit (tanaman)
mawar.
d. Pembukaan lahan

1. Tanah dicangkul/dibajak sedalam -+30 cm hingga gembur.


2. Biarkan tanah dikeringkan selama 15-30 hari agar matang dan bebeas dari
gas-gas beracun.
e. Pembentukan Bedengan

Buat bedengan-bedengan dengan ukuran lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm, jarak
antar-bedengan 30-40 cm, dan panjanganya bergantung padakeadaan lahan. Bila
akan dirancang taman mawar yang asimetris, penyiapan lahannya dibuat betnuk-
bentuk yang diinginkan, misalnya lingkaran atau guludan-guludan yang serasi
dengan lingkungan sekitarnya.

f. Pemupukan

Pupuk organik (pupuk kandang/kompos) 20-30 ton/hektar atau super TW plus 4-5
ton/hektar diberikan secara disebar dan dicampur merata bersama tanah sambil
merapikan lahan. Pemberian pupuk organik dengan dimasukan ke dalam lubang
tanam rata-rata 1-2 kg/tanaman.

6. TEKNIK PENANAMAN
a. Penentuan Pola Tanam

Buat lubang pada jarak 60 x 60 cm atau 70 x 70 cm, bergantung jenis warna dan
kesuburan tanahnya.

b. Pembuatan Lubang Tanam

Untuk membuat lubang diperlukan sekop melengkung supaya diperoleh lubang


berbentuk silindris. Ukuran lubang 45 x 45 x45 cm. Kedalaman yang baik yaitu bila
tanaman diletakan dalam lubang , kedudukan bagian percabangan utama (bud
union) letaknya sejajar dengan permukaan tanah. Akar mawar tidak dapat
menembus tanah terlalu dalam, maka tidak perlu mencangkul tanah terlalu dalam,
cukup 45055 cm.

Pada saat membuat lubang, tanah di permukaan (top soil), subsoil dikumpulkan
terpisah, karena akan digunakan untuk menutup lubang kembali. Bila daerah itu
tertutup rumput, harus diambil dalam bentuk lempengan-lempengan dan diletakan
di tempat teduh, untuk digunakan sebagai pupuk, dengan memasukannya ke dalam
lubang

7. CARA PENANAMAN
Waktu tanam mawar adalah pada awal musim hujan (bila airnya memadai dapat
dilakukan sepanjang usim/tahun). Tanaman mawar yang ditanam berupa bibit
cabutan (tanpa tanah) dan bibit berasal dari polybag.

Cara penanaman bibt mawar dari kebun pembibitan secara cabutan.


 Potong sebagian batang dan cabang-cabangnya, sisakan 20-25 cm agar
habitus tanaman menjadi perdu (pendek).
 Potong sebagian akar-akarnya dengan gunting pangkas tajam dan steril.
 rendam bibit mawar dalam air atau larutan zat pengatur tumbuh (ZPT) seperti
dekamon 1-2 cc/liter selama 15-30 menit.
 Tanam bibit mawar di tengah-tengah lubang tanam dan akarnya diatur
menyebar ke semua arah. Timbun (uruk) dengan tanah hingga batas pangkal
leher batang.
 Padatkan tanah di sekeliling batang tanaman mawar pelan-pelan agar akar-
akarnya dapat kontak langsung dengan air tanah.
 Siram tanah di sekelliling perakaran tanaman hiingga basah.
 Pasang naungan sementara d
 ]ari anyaman bambu atau bahan lain untuk melindungi tanaman mawar dari
teriknya sinar matahari sore.
Penanaman bibit mawar dari polybag berbeda dengan penanaman bibit mawar
cabutan. Bibit mawar dari polybag dipindahtanamkan secara lengkap bersama tanah
dan akar-akarnya. tatacara penanaman bibit mawar dari polybag adalah sebagai
berikut.

 Siram media dalam polybag yang berisi bibit mawar hingga cukup basah.
 Angkat polybag kemudian balikan posisinya sambil ditekuk-tekuk bagian
dasarnya agar bibit mawar bersama tanah dan akar-akarnya terlepas (keluar)
dari polybag. Bila polybag berukuran besar, pengeluaran bibit mawar dapat
dengan cara menyobek atau menyayat polybag tersebut.
 Tanamkan bibit mawar ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan jauh hari
sebelumnya. Letak bibit mawar tepat di tengah-tengah lubang tanam,
kemudian uruk dengan tanah sampai penuh sambil dipadatkan pelan-pelan.
 Siram tanah di sekeliling perakaran tanaman mawar hingga cukup basah.
Bibit mawar akan langsung segar dan tumbuh tanpa melalui pelayunan atau
istirahat dahulu.
8. PEMELIHARAAN TANAMAN
a. Penyiangan

kegiatan penyiangan biasanya bersamaan dengan pemupukan agar dapat


menghemat biaya dan tenaga kerja. Rumput liar yang tumbuh pada selokan/parit
dibersihkan agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit. Penyiangan sebulan
sekali (bergantung pertumbuhan gulma), dengan mencabut rumput-rumput liar
(gulma) secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman atau membersihkan
dengan alat bantu kored/cangkul.

b. Pemupukan

Jenis dan dosis (takaran) pupuk yang dianjurkan untuk tanaman mawar adalah
pupuk NPK (5-10-5) sebanyak 5 gram/tanaman. Bila pertumbuhan tunas lambat
dipupuk NPK pada perbandingan 10 : 10 : 5. Bila tangkainya lemah perbandingan
pupuk NPK ditambah 400 kg P2O5, ditambah 120 kg K2O/ha/tahun. Berdasarkan
hasil penelitian Balai Penelitian Hortikultura (Balitro), tanaman mawar perlu dipupuk
dengan NPK 5 gram/pohon pada saat tanam atau 7-15 hari setelah tanam.
pemupukan berikutnya secara continue tiap 3-4 bulan sekali, bergantung keadaan
pertumbuhan tanaman.

c. Pengairan dan Penyiraman

Berikut peraturan pada saat pengairan dan penyiraman.


1. Pada fase awal pertumbuhan (sekitar umur 1-2 bulan setelah tanam),
dilakukan secara kontinue setiap hari 1-2 kali. Pengairan berikutnya berangsur-
angsur dikurangi atau bergantung keadaan cuaca dan jenis tanah (media).
2. Waktu pemberian air yang baik pada pagi dan sore hari, saat suhu udara dan
penguapan air dari tanah tidak terlalu tinggi.
3. Cara pengairan adalah dengan disiram secara merata menggunakan alat
bantu emrat (gembor)
9. PANEN
a. Ciri dan Umur Tanaman Berbunga

Ciri-ciri bunga mawar siap dipetik (dipanen) untuk tujuan sebagai bunga potong
adalah kuntum bunganya belum mekar penuh dan berukuran normal. Untuk tujuan
bunga tabur pemetikan bunga pada stadium setelah mekar penuh.

Waktu panen yang ideal adalah pagi atau sore hari (saat suhu udara dan
penguapan air tidak terlalu tinggi). Di beberapa sentra produsen bunga potong
melakukan pemetikan bunga mawar pada malam hari.

b. Cara Pemetikan Bunga

Cara panen bunga mawar adalah dengan memotong tangkai bunga pada bagian
dasar (pangkal) atau disertakan dengan beberapa tangkai daun. Alat pemotong
bunga mawar dapat berupa pisau ataupun gunting pangkas yang tajam, bersih dan
steril.

c. Periode Panen

Tanaman mawar yang bibitnya berasal dari stek ataupun okulasi dapat dipanen
pada umur 4-5 bulan setelah tanam atau bergantung varietas dan kesuburan
pertumbuhannya. Pembungaan ini akan produktif bertahun-tahun berkisar 3-5 tahun.

10. PASCAPANEN
a. Pengumpulan

1) Pengumpulan pascapanen bunga potong mawar

 Kumpulkan bunga segera seusai panen dan masukan ke dalam wadah


(ember) yang berisi air bersih. Posisi tangkai bunga diatur berada di bawah
terendam air.
 Angkut seluruh hasil panen ke tempat pengumpulan hasil untuk memudahkan
penanganan berikutnya.
2)Pengumpulan pascapanen bunga mawar tidur

Kumpulkan kuntum bunga mawar yang baru dipetik ke dalam satu wadah
(keranjang plastik, tampah, atau ember berisi air bersih).

b. Penyortiran dan Penggolongan

 Sortir bunga yang rusak, layu, dan busuk, pisahkan secara tersendiri.
 Klasifikasikan bunga berdasarkan jenis, ukuran bunga, panjang tangkai bunga
warna yang seragam. Pengklasifikasian berdasarkan panjang tangkai bunga
dipisahkan ke dalam dua grade. Grade A bunga dengan panjang tangkai lebih
dari 60 cm dan grade B panjang tangkai kurang dari 60 cm.
c. Penyimpanan
 Untuk bunga potong mawar, simpan bunga yang telah dikemas ke dalam
ruang penyimpanan bersuhu dingin (cold storage) dengan kelembapan relatif
stabil 90%.
 Untuk bunga mawar tabur, simpan di tempat/ruang teduh, dingin, lembap,
dan sirkulasi udara baik.
d. Pengemasan dan Pengangkutan

 Ikat bunga yang telah diklasifikasikan dan disatukan menjadi sutau ikatan-
ikatan. Tiap ikatan berisi 20 tangkai bunga.
 Kemas ikatan-ikatan bunga tadi ke dalam keranjang/dus karton dan sirkulasi
udara baik.
 Angkut bunga mawar ke tempat sasaran pasar.
 Alasi tangkai bunga dengan kapas basah atau masukan ke dalam botol plastik
berisi air, terutama untuk tujuan pengiriman jarak jauh.
 Tambahkan remukan es di sekitar wadah (kontainer) bunga mawar agar
kondisi ruanganalat angkut cukup dingin dan lembap.

e. Pengemasan

Bunga mawar segar dikemas dengan kotak karton yang baru dan kukuh, bik,
bersih dan kering, serta berventilasi. Jumlah tangkai sebanya 15-20 tangkai diikat
dan dibungkus, kemudian dimasukan ke dalam kemasan karton. Kemasan lain
dengan bobot dan jumlah tangkai tertentu dapat digunakan atas dasar kesepakatan
antara pihak penjual dan pihak pembeli. Ujung tangkai bunga dimasukan ke dalam
kantong plastik berisi kapas basah mengandung bahan pengawet.

PELUANG USAHA BUDI DAYA TANAMAN MAWAR


1. PELUANG PASAR
Jenis tanaman hias bukan hanya mawar, bunga lainnya seperti Anthurium,
aglaonema, anggrek , dan soka dapat dibeli dalam bentuk bibit yang relatif murah.
Usahawan harus rajin, tekun, dan bersabar dalam merawat baik-baik bibit tanaman
hias tersebut tumbuh sampai besar dan berharga jual tinggi.

a. Memulai Bisnis
1. Tentukan lokasi usaha yang agak luas dan strategis. Anda dapat
memanfaatkan halaman rumah Anda atau menyewa lahan di pinggi jalan besar
yang ramai.
2. Pikirkan jenis-jenis tanaman hias yang akan Anda koleksi untuk dijual. Selain
itu, perhitungkan secara matang biaya operasional dalam merawat bibit
tanaman hias tersebut, mulai dari pupuk, tanah, atau sekam, dan keperluan
lainnya.
3. Terampil merawat tanaman hias dan memahami seluk-beluk tentang tanaman
hias. Ada salah satu cara merawat dan membudidayakan tanaman hias dengan
baik, yaitu mednggunakan media daun bambu dan sekam sebagai media
tanam tanaman hias. Daun bambunya pun bukan sembarang daun bambu,
melainkan daun bambu yang biasa dipakai untuk anyaman. Hal tersebut
bermanfaaat agar tanaman tidak rontok.
4. Matangkan konsep berpromosi Anda, baikmelalui brosur ataupun kartu nama,
ikut pameran-pameran tanaman hias, maupun iklan-iklan di media cetak atau
radio.
b. Hambatan Bisnis
Merintis usaha tanaman hias bukan tanpa resiko atau hambatan. Berikut
hambatan yang ada dalam bisnis tanaman hias.
1. Tanaman hias Anda mati karena perawatan yang salah atau terbengkalai
kaena kesibukan yang lain.
2. Pasaran pembeli yang sepi sehingga penjualan pun merosot.
3. Harga tanaman hias yang fluktuatif, disesuaikan dengan kondisi pasar,
persaingan usaha, dari jumlah bibit yang tersedia pada petani.
4. Cuaca yang tidak bersahabat, baik musim kering atau panas yang
berkepanjangan maupun musim hujan yang tidak bisa dikompromi.
5. Persaingan ketat antar sesama pengusaha tanaman hias. Hal ini dapat terjadi
melaui perang harga jual.
c. Strategi Bisnis
Beberapa strategi berikut dapat Anda gunakan untuk meningkatkan usaha
tanaman hias Anda.
1. Semakin baik perawatan yang dilakukan, semakin bagus pula penampilan
tanaman hias sehingga dapat mendongkrak harga penjualan.
2. Ingatlah bahwa lokasi atau lingkungan tempat Anda merawat tanaman hias
harus diperhatikan. Karena jika kualitas tanaman Anda terjaga, pembelipun
akan puas dan semakin tertarik untuk membeli tanaman hias yang Anda rawat.
3. Mengikuti perkembangan informasi mengenai tanaman hias dengan
membaca majalah khusus tentang tanaman hias dan seluk-beluknya, bahkan
Anda juga dapat ikut dengan komunitas atau perkumpulan tanaman hias yang
disebut Perhimpunan Holtikultura Indonesia.
4. Mampu menghimpun informasi mengenai pameran-pameran tanaman hias
yang kini banyak diselenggarakan. Hal ini dapat menjadi ajang promosi
tanaman hias sekaligus menambah wawasan Anda mengenai tanaman-
tanaman hias baru atau yang sedang tren.
5. Berikan layanan antar atau delivery bagi pembeli yang tidak memiliki alat
transportasi.
6. Berikan bonus pupuk atau bahan lain kepada pembeli jika membeli suatu jenis
tanaman hias tertentu dengan kisaran harga yang wah.
BAB 5 TANAMAN HIAS
Tanaman Hias

A. Konsep Budidaya Tanaman Hias


Tanaman hias mencakup semua tumbuhan, baik
berbentuk terna, merambat, semak, perdu, ataupun pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai
komponen taman, kebun rumah, penghias ruangan, upacara, komponen riasan/busana, atau
sebagai komponen karangan bunga. Bunga potong pun dapat dimasukkan sebagai tanaman hias.
Dalam konteks umum, tanaman hias adalah salah satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi
dari tanaman hortikultura. Bagian yang dimanfaatkan orang tidak semata bunga, tetapi kesan
keindahan yang dimunculkan oleh tanaman ini.

Budidaya tanaman hias adalah semua kegiatan proses produksi yang meliputi kegiatan

pratanam, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemanenan dan pasca panen tanaman hias.

1.

Pengertian Produksi dan Proses Produksi Budidaya Tanaman Hias

Produksi dalam budidaya tanaman hias adalah kegiatan mengolah atau meningkatkan mutu
sebuah tanaman hias agar menjadi lebih baik lagi.Proses produksi merupakan suatu cara atau
metode yang digunakan dalam mengolah atau meningkatkan mutu sebuah tanaman hias dengan
menggunakan faktor-faktor yang ada seperti teknik, bahan, dan alat.

o Teknik Perawatan

Untuk perawatannya sendiri biasanya tidak begitu sulit. Yang penting, jangan ekspos tanaman
pada cahaya matahari yang terlalu sering. Buatlah semacam penyaring atau peneduh tidak
langsung atau letakkan pot-pot tanaman hias pada lingkungan yang agak teduh. Untuk perawatan
lain seperti penyiraman dan pemupukan, sebaiknya siram tanaman secukupnya dan jangan
berlebihan untuk menghindari pembusukan akar. Waktu penyiraman biasanya pada pagi atau sore
hari.
Untuk pemupukan sendiri, biasanya tanaman diberikan pupuk kompos atau pupuk tambahan
buatan pabrik bila diperlukan. Selain itu, tanaman bisa disemprot cairan insektisida untuk
menghindarkannya dari gangguan serangga-serangga perusak tanaman atau dengan
penyemprotan cairan pengkilap daun (untuk jenis-jenis tanaman hias yang mengandalkan
keindahan daunnya).

o Bahan

Wadah tanaman

Karena tanaman hias biasanya tidak memakan tempat yang cukup luas,

maka pot biasanya dipilih sebagai wadah. Pilihlah pot yang sekiranya sesuai dengan jenis

tanamna yang hendak ditanam. Semisal tanaman hias yang ditanam adalah jenis bunga

bungaan kecil atau suplir

Media penanaman

Diperlukan kesesuaian antara jenis tanaman hias yang hendak ditanam dengan media
tanamyang digunakan. hal ini sangat penting untuk menentukan keberhasilan tumbuh
kembangtanaman hias yang dibudidayakan. Sejauh ini, ada 2 macam media tanam yang
digunakanyakni media berbahan organik serta anorganik.

• Bahan organik

Bahan yang tergolong dalam kategori organik biasanya berasal dari makhluk hidup,
sepertibatang-batang pohon, buah, daun, dan lain sebagainya. Keunggulan bahan organik
terletakpada komposisinya yang memiliki banyak kandungan unsur hara sebagai unsur
yangdibutuhkan tanaman.Beberapa jenis bahan organik yang dapat dijadikan sebagai
mediatanam, diantara nya arang, arang sekam, cacahan pakis, kompos, moss, sabut kelepa

(cocopeat), pupuk kandang, dan humus.

• Bahan anorganik

Bahan anorganik merupakan bahan yang memiliki kandungan mineral cukup media
tanammisalnya pasir, kerikil, gel, batu, pecahan batuan, spons, dan sebagainya.

Pemilihan tanaman

Untuk pemilihan tanaman, bagi pemula sebaiknya memilih jenis tanaman yang tak terlalu
sulit. Jangan memilih jenis tanaman yang sensitif dan membutuhkan perawatan khusus.

2. Proses Budidaya Tanaman Hias


Pertama anda harus benar-benar menyiapkan lahan yang sudah kosong atau disiangi dari
rumput, perhatikan kegemburan tanah, ciri-ciri tanah yang gembur bila dia diangkat dengan jari
yang renggang maka tanah itu akan berjatuhan kembali. dalam budidaya tanaman di tahap awal
sebainya jangan terlalu banyak menggunakan pestisida.

Langkah berikutnya dalam budidaya tanaman ini siapakan bibit yang akan disemai, pilihlah
bibit yang baik, gunakan air dalam wadah untuk menguji tingkat mutu bibit, semakin sedikit bibit
yang mengapung maka semakin baik kualitas benih/ bibit tanaman itu. itu kunci kedua dalam
budidaya tanaman.

Selanjutnya dalam budidaya tanaman juga harus diperhatikan jarak tanam, tumbuhan muda
memiliki jarak taam yang lebih rapat dibandingkan dengan tumbuhan tua, seperti sawi akan lebih
rapat jarak tanamnya dibandingkan dengan cabai. Inagat dalam cara budidaya tanaman bukan
mengutamakan kuantitas tapi utamakanlah kualitas.

Bila kita ingin melakukan budidaya tanaman bunga atau tanaman hias maka sebaiknya pilih
bibit bunga yang dijual dalam kemasan aluminium foil, ini jauh lebih terbukti menjaga kualitas
bibit bunga tersebut. Benih/ bibit merupakan faktor utama dalam keberhasilan budidaya tanaman.

Tahap berikutya yang paling penting dalam budidaya tanaman ini adalah mencegah hama/
pencegahan hama tanaman. Mencegah timbulnya hama akan lebih baik daripada harus mengatasi
hama yang datang. Budidaya tanaman yang baik sanagt mengutamakan kesehatan lingkunagan,
jadi gunakanlah pestisida secukupnya saja, dan perhatikan label pestisida ang anda beli, pastikan
memiliki logo ramah lingkingan dan mudah didaur ulang. ini sangat penting dalam menciptakan
budidaya tanaman modern.

Budidaya tanaman penangan pasca panen sering kali mengalami kegagalan karen kesalahan
dalam memilih jenis tanaman yang akan ditanam, banyak sekali masyarakat rugi karena
menanam tanaman yang harganya tidak stabil. sehingga mengalamai kerugian total pada kegiatan
budidaya tanaman ini.

3. Langkah keselamatan kerja

 Menyiapkan kotak P3K

 Mengenakan pakaian dan peralatan pelindung

- Berhati-hati dalam penggunaan bahan-bahan kimia, seprti pestisida

4. Keberhasilan dan Kegagalan Budidaya Tanaman Hias

Kegagalan dalam budidaya tanaman hias dapat disebabkan oleh keadaan cuaca. jika
kemarau, tanaman bias saja menjadi stress dan mati karena telatnya perawatan atau
penanganannya. Jika musim hujan, tanaman yang tidak boleh terkena banyak air bias saja mati
karena kurangnya penanganan. Selain itu, kurangnya pengetahuan dari si pembudidaya tentang
tanaman yang dibudidayakannya dan hama bias juga menjadi penyebab dari keghagalan budiaya
tanman hias.

Keberhasilan dari suatu budidaya tanaman hias dapat dilihat dari keindahan dan
kesegaran tanaman yang dibudidayakan. Faktor yang menyebabkan keberhasilan dalam budidaya
tanaman hias antaralain, cuaca yang mendukung, penanganan yang tepat pada tiap tanaman
terhadap cuaca, pengetahuan dan kemampuan yang cukup dalam merawat tanaman yang dipilih
untuk dibudidayakan, dan penggunaan pestisida yang baik dalam mengusir hama.

B. Cara mengembangbiakkan Tanaman Hias

SYARAT TUMBUH
1. Iklim
 . Angin tidak mempengaruhi dalam pertumbuhan bunga mawar.

. Curah hujan bagi pertumbuhan bunga mawar yang baik adalah 1500-3000 mm/tahun. Memerlukan
sinar matahari 5-6 jam per hari. Di daerah cukup sinar matahari, mawar akan rajin dan lebih cepat
berbunga serta berbatang kokoh. Sinar matahari pagi lebih baik dari pada sinar matahari sore, yang
menyebabkan pengeringan tanaman.

 Tanaman mawar mempunyai daya adaptasi sangat luas terhadap lingkungan tumbuh, dapat ditanam
di daerah beriklim dingin/sub-tropis maupun di daerah panas/tropis. Suhu udara sejuk 18-26 derajat
C dan kelembaban 70-80 %.

2. Media Tanam
 Penanaman dilakukan secara langsung pada tanah secara permanen di kebun atau di dalam pot.
Tanaman mawar cocok pada tanah liat berpasir (kandungan liat 20-30 %), subur, gembur, banyak
bahan organik, aerasi dan drainase baik.

 Pada tanah latosol, andosol yang memiliki sifat fisik dan kesuburan tanah yang cukup baik.

 Derajat keasaman tanah yang ideal adalah PH=5,5-7,0. Pada tanah asam (pH 5,0) perlu pengapuran
kapur Dolomit, Calcit atupun Zeagro dosis 4-5 ton/hektar.
Pemberian kapur bertujuan untuk menaikan pH tanah, menambah unsur-unsur Ca dan Mg,
memperbaiki kehidupan mikroorganisme, memperbaiki bintil-bintil akar, mengurangi keracunan Fe,
Mn, dan Al, serta menambah ketersediaan unsurunsur P dan Mo. Tanah berpori-pori sangat
dibutuhkan oleh akar mawar.

Pembibitan
1. Persyaratan Bibit
Supaya biji tumbuh dengan baik, pilih biji yang sehat dengan memasukan ke dalam air (yang baik
akan tenggelam, yang mengapung dibuang).

2. Penyiapan Benih
Tahap-tahap penyiapan benih tanaman dari biji:
a) Pemilihan buah
- Pilih buah mawar dari tanaman induk yang sudah produktif berbunga dan jenis unggul sesuai
keinginan.
- Petik buah mawar terpilih yang sudah matang (masak) di pohon.

3. Teknik Penyemaian Benih

a) Ambil (angkat) biji-biji mawar dari buah yang telah membusuk dalam media semai.

b) Pilih biji-biji mawar yang baik, yaitu bernas yang tenggelam bila dimasukkan ke dalam air

c) Cuci biji mawar dengan air bersih.

d) Tiriskan biji-biji mawar terpilih ditempat teduh untuk segera disemaikan pada bak persemaian.

e) Semaikan biji mawar secara merata menurut barisan pada jarak antar-baris 5- 10 cm. Biji akan
berkecambah pada umur empat minggu setelah semai.

4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

a) Siram media persemaian mawar secara kontinu 1-2 kali sehari.

b) Sapih (perjarang) bibit mawar yang sudah cukup besar ke dalam polybag kecil yang sudah diisi media
campuran tanah, pasir dan pupuk organik (1:1:1).

5. Pemindahan Bibit

Pindahkan tanam bibit mawar yang sudah berumur 22 bulan ke kebun/tempat penanaman yang tetap
(permanen).
Pengolahan Media Tanam
Tempat penanaman mawar dapat dilakukan di lahan kebun, taman dan dalam pot. Tata cara
penyiapan lahan untuk kebun mawar agak berbeda dengan dalam pot/polybag.
Persiapan:

a. Penyiapan lahan kebun/taman


- Lahan untuk kebun/taman mawar dipilih tanah gembur, subur dan mendapat sinar matahari
langsung (terbuka).
- Bersihkan lokasi kebun dari rumput-rumput liar/batu kerikil.

b. Penyiapan media dalam pot


- Siapakan media tanam berupa tanah subur, pupuk organik (pupuk kandang, kompos, Super TW
Plus) dan pasir. Komposisi media campuran tanah, pupuk kandang, kompos dan pasir, 1:1:1.
Campuran tanah dengan Super TW Plus perbandingan 6:1.
- Sediakan pot yang ukurannya disesuaikan dengan besar kecilnya tanaman mawar. Pot yang paling
baik adalah pot yang terbuat dari bahan tanah dan tidak dicat.
- Siapkan bahan-bahan penunjang lainnya seperti pecahan bata merah atau genteng atau arang.
Bahan tersebut dapat berfungsi sebagai pengisap kelebihan air (drainase) dan memudahkan sewaktu
pemindahan tanaman ke pot atau tempat tanam yang baru.

c. Pengisian media tanam ke dalam pot


- Dasar pot dilubangi untuk kelebihan air.
- Basahi pot dengan air hingga cukup basah.
- Isikan pecahan bata merah/genting/arang pada dasar pot setebal ±1 cm sampai sepertiga bagian
pot, lubang pembuangan air di dasar pot jangan tersumbat.
- Isikan serasah (humus) secara merata setebal ± 1cm di atas lapisan bata merah/genting.
- Isikan media tanam campuran tanah, pasir dan pupuk kandang/ kompos (1:1:1) atau campuran
tanah dengan pupuk organik Super TW Plus (6:1) ditambah sedikit abu dapur. Pengisian media
sampai 90 % penuh atau 0,5- 1,0 cm di bawah batas permukaan pot sebelah atas. Pot siap ditanami
bibit (tanaman) mawar.
d. Pembukaan Lahan
a)Tanah dicangkul/dibajak sedalam ± 30 cm hingga gembur.
b) Biarkan tanah dikeringanginkan selama 15–30 hari agar matang dan bebas dari gas-gas beracun.

e. Pembentukan Bedengan
Buat bedengan-bedengan dengan ukuran lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm, jarak antar bedengan 30-
40 cm, dan panjangnya tergantung keadaan lahan. Bila akan dirancang taman mawar yang asimetris,
maka penyiapan lahannya dibuat bentukbentuk yang diinginkan, misalnya lingkaran (bulat) atau
guludan-guludan yang serasi dengan lingkungan sekitarnya.

f. Pemupukan
Pupuk organik (pupuk kandang/kompos) 20-30 ton/hektar atau Super TW Plus 4-5 ton/hektar
diberikan secara disebar dan dicampur merata bersama tanah sambil merapikan lahan (bedengan).
Pemberian pupuk organik dengan dimasukkan (diisikan) ke dalam lubang tanam rata-rata 1-2
kg/tanaman.

Teknik Penanaman

a. Penentuan Pola Tanam

Buat lubang tanam pada jarak 60×60 cm atau 70×70 cm, tergantung jenis mawar dan kesuburan
tanahnya.

b. Pembuatan Lubang Tanam


Untuk membuat lubang diperlukan sekop melengkung supaya diperoleh lubang berbentuk silindris.
Ukuran lubang 45×45×45 cm. Kedalaman yang baik yaitu bila tanaman diletakkan dalam lubang,
kedudukan bagian percabangan utama (bud union) letaknya sejajar dengan permukaan tanah. Akar
mawar tidak dapat menembus tanah terlalu dalam, maka tidak perlu mencangkul tanah terlalu
dalam, cukup 45–55 cm.

Pada saat membuat lubang, tanah di permukaan (top soil), sub-soil dikumpulkan terpisah, karena
akan digunakan untuk menutup lubang kembali. Bila daerah itu tertutup rumput, harus diambil
dalam bentuk lempengan-lempengan dan diletakkan di tempat teduh, untuk digunakan sebagai
pupuk, dengan memasukkannya ke dalam lubang. Lempengan rumput diletakkan terbalik. Top soil
dicampur dengan bahan organik (seperti kompos, pupuk hijau, pupuk kandang dan sebagainya)
perbandingan 4 bagian tanah dan 1 bagian bahan organik. Lubang ditimbuni sub-soil dicampur
dengan bahan organik (dalam jumlah lebih banyak dari pada campuran untuk top soil) dan super
fosfat (dapat juga dipakai tepung tulang) 20%. Jumlah super fosfat 1,5-2 kg per 10 m2 tanah, tepung
tulang 1,5-3 kg per 10 m2. Lubang diisi top soil dan bahan organik sampai membentuk gundukan.
Cara Penanaman
Waktu tanam mawar adalah pada awal musim hujan (bila keadaan airnya memadai dapat dilakukan
sepanjang musim/tahun. Tanaman mawar yang ditanam berupa bibit cabutan (tanpa tanah), dan
bibit yang berasal dari polybag.

Cara penanaman bibit mawar cabutan :

a. Bongkar bibit tanaman mawar dari kebun pembibitan secara cabutan.

b. Potong sebagian batang dan cabang-cabangnya, sisakan 20–25 cm agar habitus tanaman menjadi
perdu (pendek).

c. Potong sebagian akar-akarnya dengan gunting pangkas tajam dan steril.

d. Rendam bibit mawar dalam air atu larutan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) seperti Dekamon 1–2 cc/liter
selama 15–30 menit.

e. Tanam bibit mawar di tengah-tengah lubang tanam dan akarnya diatur menyebar ke semua arah.
Timbun (urug) dengan tanah hingga batas pangkal leher batang.

f. Padatkan tanah di sekeliling batang tanaman mawar pelan-pelan agar akarakarnya dapat kontak
langsung dengan air tanah.

g. Siram tanah di sekeliling perakaran tanaman hingga basah.

h. Pasang naungan sementara dari anyaman bambu/bahan lain untuk melindugi tanaman mawar dari
teriknya sinar matahari sore hari.

Penanaman bibit mawar dari polybag berbeda dengan penanaman bibit mawar cabutan. Bibit
mawar dari polybag dipindahtanamkan secara lengkap bersama tanah dan akar-akarnya.
Tata cara penanaman bibit mawar dari polybag adalah sebagai berikut:

a. Siram media dalam polybag yang berisi bibit mawar hingga cukup basah.

b. Angkat polybag kemudian balikkan posisinya sambil ditekuk-tekuk bagian dasarnya agar bibit mawar
bersama tanah dan akar-akarnya terlepas (keluar) dari polybag. Bila polybag berukuran besar, maka
pengeluaran bibit mawar dapat dengan cara menyobek atau menyayat polybag tersebut.

c. Tanamkan bibit mawar ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan jauh hari sebelumnya. Letak
bibit mawar tepat di tengah-tengah lubang tanam, kemudian urug dengan tanah sampai penuh
sambil dipadatkan pelan-pelan

d. Siram tanah di sekeliling perakaran tanaman mawar hingga cukup basah. Bibit mawar akan langsung
segar dan tumbuh tanpa melalui pelayuan atau istirahat dulu.

Pemeliharaan Tanaman
a. Penyiangan
Kegiatan penyiangan biasanya bersamaan dengan pemupukan agar dapat menghemat biaya dan
tenaga kerja. Rumput liar yang tumbuh pada selokan/parit antar bedengan dibersihkan agar tidak
menjadi sarang hama dan penyakit. Penyiangan sebulan sekali (tergantung pertumbuhan gulma),
dengan mencabut rumput-rumput liar (gulma) secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman atau
membersihkan dengan alat bantu kored/cangkul.

b. Pemupukan
Jenis dan dosis (takaran) pupuk yang dianjurkan untuk tanaman mawar adalah pupuk NPK (5-10-5)
sebanyak 5 gram/tanaman. Bila pertumbuhan tunas lambat dipupuk NPK pada perbandingan
10:10:5, bila tangkainya lemah perbandingan pupuk NPK 5:15:5. Jenis dan dosis pupuk lain adalah
campuran pupuk yang terdiri atas: 90–135 kg N ditambah 400 kg P2O5 ditambah 120 kg
K2O/ha/tahun atau setara dengan 200– 300 kg Urea ditambah 840 kg TSP ditambah 250 kg
KCL/ha/tahun. Berdasarkan hasil penelitian Balai Penelitian Hortikultura (Balitro), tanaman mawar
perlu dipupuk pupuk NPK 5 gram/pohon pada saat tanam atau 7–15 hari setelah tanam.

Pemupukan berikutnya secara kontinu tiap 3–4 bulan sekali, tergantung keadaan pertumbuhan
tanaman. Dosis dan jenis pupuk yang dianjurkan adalah campuran pupuk Nitrogen 600 kg N
ditambah Fosfat 1000 kg P2O5 ditambah Kalium 400 kg K2O/ha/tahun atau setara dengan urea ±
1350 kg ditambah TSP 2100 kg ditambah KCL 800 kg/ha/tahun. Tiap kali pemupukan diberikan 1/4 -
1/3 dosis pupuk 337,5–450 kg Urea ditambah 525–700 kg TSP ditambah 100–133 kg KCl per hektar.
Pemberian pupuk sebaiknya pada saat sebelum berbunga, sedang berbunga, dan setelah kuntum
bunga layu. Cara pemberian pupuk dengan ditabur dalam paritparit kecil dan dangkal diantara
barisan tanaman atau di sekeliling tajuk tanaman, kemudian ditutup dengan tanah tipis dan segera
disiram hingga cukup basah.
c. Pengairan dan Penyiraman
Pengairan dan penyiraman dilakukan:

 Pada fase awal pertumbuhan (sekitar umur 1-2 bulan setelah tanam), dilakukan secara kontinu tiap
hari 1-2 kali. Pengairan berikutnya berangsur-angsur dikurangi atau tergantung keadaan cuaca dan
jenis tanah (media).

 Waktu pemberian air yang baik pada pagi dan sore hari, saat suhu udara dan penguapan air dari
tanah tidak terlalu tinggi.

 Cara pengairan adalah dengan disiram secara merata menggunakan alat bantu emrat (gembor).

Panen
1. Ciri dan Umur Tanaman Berbunga
Ciri-ciri bunga mawar siap dipetik (dipanen) untuk tujuan sebagai bunga potong : kuntum bunganya
belum mekar penuh dan berukuran normal. Untuk tujuan bunga tabur pemetikan bunga pada
stadium setelah mekar penuh.
Waktu panen yang ideal adalah pagi atau sore hari (saat suhu udara dan penguapan air tidak terlalu
tinggi). Di beberapa sentra produsen bunga potong melakukan pemetikan bunga mawar pada malam
hari.

2. Cara Pemetikan Bunga


Cara panen bunga mawar adalah dengan memotong tangkai bunga pada bagian dasar (pangkal) atau
disertakan dengan beberapa tangkai daun. Alat pemotong bunga mawar dapat berupa pisau ataupun
gunting pangkas yang tajam, bersih dan steril.

3. Periode Panen
Tanaman mawar yang bibitnya berasal dari stek ataupun okulasi dapat dipanen pada umur 4-5 bulan
setelah tanam atau tergantung varietas dan kesuburan pertumbuhannya. Pembuangan ini akan
produktif bertahun-tahun berkisar 3-5 tahun.

Pasca Panen

1. Pengumpulan
1) Pengumpulan pascapanen bunga potong mawar:
a)Kumpulkan bunga segera seusai panen dan masukkan ke dalam wadah (ember) yang berisi air
bersih. Posisi tangkai bunga diatur sebelah bawah terendam air.
b) Angkut seluruh hasil panen ke tempat pengumpulan hasil untuk memudahkan penanganan
berikutnya.
2) Pengumpulan pascapanen bunga mawar tabur:

Kumpulkan kuntum bunga mawar yang baru dipetik ke dalam suatu wadah (keranjang plastik,
tampah/ember berisi air bersih).
2. Penyortiran dan Penggolongan
1)Sortir bunga yang rusak, layu dan busuk pisahkan secara tersendiri.
2) Klasifikasikan bunga berdasarkan jenis, ukuran bunga, panjang tangkai bunga dan warna bunga
yang seragam. Pengklasifikasian berdasarkan panjang tangkai bunga dipisahkan ke dalam dua grade.
Grade A bunga dengan panjang tangkai lebih dari 60 cm, grade B panjang tangkai kurang dari 60 cm.

3. Penyimpanan
1)Untuk bunga potong mawar, simpan bunga yang telah dikemas ke dalam ruang penyimpanan
bersuhu dingin (cold storage) dengan kelembaban relatif stabil 90 %.
2) Untuk bunga mawar tabur, simpan di tempat/ruangan teduh, dingin, lembab, dan sirkulasi udara
baik.

4. Pengemasan dan Pengangkutan


1) Ikat bunga yang telah diklasifikasikan dan disatukan menjadi suatu ikatan-ikatan. Tiap ikatan berisi
20 tangkai bunga.
2) Kemas ikatan-ikatan bunga tadi ke dalam keranjang/dos karton dan sirkulasi udara baik.
3) Angkut bunga mawar ke tempat sasaran pasar.
4) Alasi pangkai tangkai bunga dengan kapas basah atau masukkan ke dalam botol plastik berisi air,
terutama untuk tujuan pengiriman jarak jauh.
5) Tambahkan remukan es di sekitar wadah (kontainer) bunga mawar agar kondisi ruangan alat
angkut cukup dingin dan lembab.

5. Pengemasan
Bunga mawar segar dikemas dengan kotak karton yang baru dan kokoh, baik, bersih dan kering serta
berventilasi. Jumlah tangkai sebanyak 15-20 tangkai diikat dan dibungkus. Kemudian dimasukkan ke
dalam kemasan karton. Kemasan lain dengan bobot dan jumlah tangkai tertentu dapat digunakan
atasdasar kesepakatan antara pihak penjual dan pihak pembeli. Ujung tangkai bunga dimasukkan ke
dalam kantong plastik berisi kapas basah mengandung bahan pengawet.

Anda mungkin juga menyukai