Anda di halaman 1dari 10

PELUANG PERUSAHAAN PERTANIAN HORTIKULTURA

TERBUKA LEBAR PADA MASA YANG AKAN DATANG

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Tugas Mata


Praktikum Pengantar Ilmu Pertanian Program Studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Jember

Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Evita Soliha Hani,
MP Ahmad Zainuddin, S.P., M.Si.

Oleh :
Kelompok 3/ Golongan B
1. Annisa Lailatus Sufiaah 211510501042
2. Ghevira Nur Afifah 211510501043
3. Husnul Khowatini 211510501044
4. Rifki Fahrisal R. 211510501041
5. Romadhona Destria P. 211510501045

LABORATORIUM EKONOMI DAN PEMBANGUNAN PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER 2021
PELUANG PERUSAHAAN PERTANIAN HORTIKULTURA
TERBUKA LEBAR PADA MASA YANG AKAN DATANG

PENDAHULUAN

Hortikultura adalah budidaya tanaman kebun. Hortikultura memfokuskan


budidaya pada tanaman sayur, buah, bunga, dan obat-obatan. Tanaman
hortikultura berbeda dengan tanaman perkebunan. Perbedaan tanaman
hortikultura dan tanaman perkebunan yaitu, hasil panen dari tanaman hortikultura
dapat langsung dimanfaatkan atau dikonsumsi, sementara itu hasil panen dari
tanaman perkebunan harus melalui proses pengolahan supaya bisa dimanfaatkan
dan dikonsumsi, contoh tanaman perkebunan kopi, teh, sawit, dan sebagainya.
Tanaman hortikultura memiliki peluang yang besar baik di dalam negeri
maupun luar negeri karena hasil panen dari tanaman hortikultura dibutuhkan
setiap hari oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan vitamin, serat, mineral, dan
lainnya yang berasal dari sayur dan buah. Harga jual hasil dari tanaman
hortikultura yang tergolong bagus dapat meningkatkan perekonomian negara.
Produksi untuk tanaman hortikultura ada yang ditanam secara musiman dan
tahunan. Tidak semua tanaman hortikultura bisa dibudidayakan di lahan yang
sama. Beberapa tanaman memiliki kriteria khusus untuk daerah penanamannya
agar tanaman tersebut bisa mendapat hasil yang maksimal, seperti daerah yang
memiliki suhu panas atau dingin.
Budidaya dan pemasaran tanaman hortikultura dengan menggunakan sistem
yang tepat dan efisien akan menghasilkan keuntungan yang besar. Untuk itu perlu
adanya inovasi-inovasi untuk membudidayakan tanaman hortikultura secara
efisien dan mendapatkan hasil yang maksimal. Serta mempelajari bagaimana
strategi pemasaran yang tepat karena tanaman hortikultura memiliki peluang yang
besar baik di luar maupun di dalam negeri.
Produk hortikultura merupakan salah satu komoditas pertanian yang
mempunyai peluang yang besar untuk dikembangkan, sehingga bisa menjadi
produk yang unggul dan bisa meningkatkan kesejahteraan perusahaan hortikultura
di Indonesia. Namun di Indonesia masih jarang perusahaan yang bergerak di
bidang hortikultura. Perusahaan hortikultura di Indonesia perlu di kembangkan
agar bisa menjadi perusahaan yang menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
Penduduk Indonesia yang besar sesungguhnya bisa menjadi peluang bagi
pasar domestik yang potensial apabila dilakukan promosi kepada masyarakat akan
pentingnya mengonsumsi produk hortikultura. Namun pada kenyataannya pasar
domestik yang besar belum ter-manfaatkan secara optimal. Hal tersebut dapat
dilihat dari rendahnya tingkat konsumsi produk hortikultura di Indonesia.
Banyaknya produk hortikultura impor juga menyebabkan daya saing produk lokal
menurun. Padahal kita tahu bahwa Indonesia merupakan negara produsen
hortikultura tropis di kalangan internasional.
Pelaksanaan pengembangan produk hortikultura di Indonesia di samping
mempunyai potensi untuk dikembangkan juga masih mengalami banyak sekali
kendala antara lain, pembinaan teknis yang belum optimal, kapasitas SDM yang
belum memadai, kelembagaan hortikultura yang masih lemah, serta penerapan
teknologi yang belum optimal.
Dalam rangka pengoptimalan potensi hortikultura perlu adanya sarana dan

prasarana pendukung. Pengembangan hortikultura memiliki prospek yang bagus,

oleh karena itu perusahaan hortikultura perlu lebih giat berupaya dalam

pengembangan hortikultura agar dapat bersaing dengan produk luar dan dapat

memenuh kebutuhan masyarakat Indonesia.

PEMBAHASAN

A. Peluang dan Potensi Pasar bagi Perusahaan Hortikultura pada Masa


yang Akan Datang
Produk hortikultura merupakan salah satu komoditi pertanian yang
mempunyai potensi serta peluang yang besar untuk dikembangkan
sehingga menjadi produk unggulan yang mampu meningkatkan
kesejahteraan petani di Indonesia, baik produk hortikultura yang tergolong
produk buah-buahan, sayur sayuran, obat-obatan maupun tanaman hias.
Produk-produk tersebut merupakan produk yang dibutuhkan secara
berkelanjutan oleh masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia. Apalagi
melihat jumlah penduduk Indonesia yang begitu besar sekitar 250 juta jiwa
dan merupakan terbesar ke-4 di dunia serta tingkat konsumsi produk
hortikultura masyarakat Indonesia yang masih rendah di bawah
rekomendasi Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agricultur
Organization/FAO) yaitu sekitar 45% menjadikan peluang bagi para
pengusaha-pengusaha Indonesia untuk mencoba merintis usaha dan bisnis
dalam bidang hortikultura.
Karena kurang terpenuhinya pasar Indonesia dengan produk
hortikultura, Indonesia sering mengimpor produk hortikultura, sedangkan
membanjirnya produk impor dapat menyebabkan daya saing bagi produk
lokal serta menurunnya citra Indonesia sebagai Negara produsen
hortikultura tropis di kalangan Internasional. Hal ini dapat menjadi
pertimbangan untuk mendirikan bisnis di bidang hortikultura agar dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat serta mengurangi impor untuk
meningkatkan produktivitas dalam negeri.
Daya beli masyarakat juga semakin meningkat belakangan ini. Hal
ini dikarenakan masyarakat mulai menyadari pentingnya mengonsumsi
produk hortikultura seperti sayur-sayuran serta buah-buahan untuk
meningkatkan kesehatan. Permintaan pasar terhadap hasil tanaman seperti
sayur dan buah juga akan selalu ada, bahkan cenderung melonjak apabila
sedang menjelang momen-momen perayaan seperti Hari Raya Idul Fitri
dan Natal. Maka dari itu, tidak heran jika bisnis hortikultura disebut
sebagai bisnis yang berkelanjutan.
Adanya Undang-undang Peraturan Pemerintah (PP) maupun
Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) serta adanya program
pemerintah yang mendorong usaha pertanian (perizinan) dan produk lokal
khususnya hortikultura dan pangan juga dapat membuka peluang yang
lebih lebar untuk mendirikan suatu perusahaan yang bergerak di bidang
pertanian hortikultura.
Kemajuan teknologi informasi (media sosial) terhadap perluasan
pemasaran dan teknologi budidaya juga sangat menguntungkan untuk
membuka peluang pemasaran bagi perusahaan serta dapat meningkatkan
kualitas produk hortikultura dengan memanfaatkan teknologi yang
semakin canggih. Dukungan berbagai inovasi teknologi telah banyak
ditemukan untuk mempermudah proses produksi.
Kondisi geologis serta iklim di Indonesia sangat mendukung
produksi tanaman hortikultura yang berkualitas tinggi. Selain itu, industri
hortikultura dengan konsep green house, bertani dalam gedung, atau urban
agrikultur juga mendorong perusahaan yang bergerak di pertanian
perusahaan hortikultura semakin berkembang.
B. Tantangan dalam Membangun Perusahaan Pertanian Hortikultura
a. Daya saing, baik itu dalam hal produktivitas, efisiensi proses produksi,
kualitas produk, harga, ketersediaan pasokan, dan lain-lain
dibandingkan dengan perusahaan lain yang sama-sama bergerak di
bidang hortikultura.
b. Produk hortikultura merupakan produk yang harus selalu dijaga
kualitasnya hingga sampai ke tangan konsumen, oleh itu harus selalu
dijamin kualitasnya dengan penerapan Good Handling Practices /
GHP.
c. Jasa kargo dan biaya pengangkutan. Perusahaan perlu menyiapkan
anggaran transportasi untuk mendistribusikan produk dengan cepat dan
tepat sampai di tujuan dengan meminimalkan tingkat kerusakan.
d. Penurunan ketersediaan sumber daya dan akses modal investasi.
e. Krisis global finansial yang menyebabkan permintaan menurun. Hal
ini dapat menyebabkan menurunnya keuntungan perusahaan bahkan
parahnya dapat menimbulkan kerugian apabila produk yang telah
diproduksi tidak diserap oleh pasar.
C. Kelebihan dan Kekurangan Mendirikan Perusahaan Hortikultura
Meskipun memiliki peluang dan potensi yang besar, tentu suatu
usaha pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, begitu pun
dengan perusahaan hortikultura.
Kelebihan yang dimiliki antara lain, pertama merupakan bisnis
yang berkelanjutan karena selama seseorang hidup pasti memerlukan
produk hortikultura apalagi seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
Kedua, dapat dengan mudah menemukan pasar karena memang pesaing di
bidang ini tidak terlalu banyak. Ketiga, peluang bisnis sektor hortikultura
dalam negeri sangat besar. Potensi pasarnya dapat mencapai Rp 200 triliun
per tahun.
Sedangkan kekurangan yang dimiliki antara lain, pertama
memerlukan modal yang cukup besar untuk membeli alat-alat produksi,
bahan baku, dan lain-lain. Kedua, memerlukan keahlian karena
memproduksi produk hortikultura tidak boleh asal-asalan atau produk akan
mengalami kecacatan dan tidak layak jual. Ketiga, sedikit sulit untuk
menarik minat para pemuda untuk bekerja di bidang ini. Seperti yang kita
tahu, bahwa kini minat pemuda untuk bekerja di bidang pertanian sangat
kurang.
D. Strategi Pengembangan Bisnis Hortikultura
Pengembangan bisnis hortikultura di Indonesia masih menghadapi
berbagai macam kendala. Namun, kita tetap dapat menemukan solusi
untuk pengembangan agribisnis hortikultura, seperti penyempurnaan
model kelembagaan kemitraan agribisnis hortikultura, agar efisien dan
memiliki daya saing tinggi, pemasaran yang memanfaatkan media sosial,
pengaturan pola tanam sesuai permintaan pasar, dan lain-lain.
Strategi pengembangan agribisnis di bidang hortikultura dapat
ditentukan dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman terutama di tingkat pertanian. Dapat disebut juga dengan analisis
SWOT.
Strategi agresif (S-O) digunakan untuk memaksimalkan kekuatan
untuk meraih peluang secara optimal. Strategi diversifikasi (W-O)
digunakan untuk meminimalkan kelemahan atau untuk meraih peluang
semaksimal mungkin. Strategi divestasi (S-T)  digunakan untuk
memaksimalkan kekuatan atau mengurangi ancaman yang ada. Serta
strategi bertahan (W-T) digunakan untuk meminimalkan ancaman.
1. Strategi S-O :  penataan organisasi dan kelembagaan petani yang sudah
ada, meningkatkan peran kelompok tani sebagai pelaku produksi untuk
menjamin keberlanjutan dalam kemitraan pemasaran, peningkatan
pengetahuan dan keterampilan Petani dalam berwirausaha agrowisata.
2. Strategi W-O : mengembangkan kemitraan pemasaran, mengembang-
kan sumber air di lahan usaha tani secara berkelanjutan, meningkatkan
layanan penyuluhan pertanian.
3. Strategi S-T : peningkatan kualitas produk hortikultura melalui per-
tanian yang ramah lingkungan, peran kelembagaan petani untuk
memperkuat posisi tawar petani
4. Strategi W-T : mengembangkan komoditas secara selektif dan dalam
skala yang kecil, subsidi yang berasal dari pemerintah, mengutamakan
hanya pasar lokal dan pasar tradisional.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan data-data yang telah dijabarkan di atas, dapat disimpulkan
bahwa kebutuhan masyarakat akan tanaman hortikultura semakin meningkat
setiap stahunnya. Namun, jumlah produk tanaman hortikultura masih kurang
diproduksi di dalam negeri. Untuk itu, peluang bagi perusahaan hortikultura
terbuka sangat lebar.

Selain demi memenuhi kebutuhan masyarakat, perusahaan hortikultura


juga memiliki banyak peluang dan potensi yang lain antara lain merupakan
komoditas yang sangat prospektif untuk dikembangkan mengingat potensi sumber
daya alam, sumber daya manusia, ketersediaan teknologi, serta potensi serapan
pasar di dalam negeri dan pasar internasional yang terus meningkat.

Namun, walau memiliki potensi dan peluang yang besar, membuka bisnis
dibidang hortikultura tetap memiliki tantangan tersendiri, antara lain memerlukan
modal yang besar, memerlukan keahlian dalam bidang ini, memerlukan modal
yang besar, harus bisa bersaing dengan perusahaan hortikultura yang lain, sedikit
sulit menarik minat para pemuda untuk bekerja di bidang pertanian.

Dengan adanya peluang dan potensi yang besar, maka diharapkan para
pelaku usaha untuk tidak takut dalam terjun dalam bisnis di bidang hortikultura.
Selain itu, hendaknya pelaku usaha hortikultura yang memegang perusahaan dapat
memberikan dan mengajarkan keterampilan dan kemampuannya terhadap
masyarakat sekitar khususnya para pemuda agar adanya dorongan alami untuk
menambah pengusaha-pengusaha baru di bidang hortikultura.

Kita harus memiliki semangat tinggi sebagai petani muda karena memiliki
peluang yang sangat besar, mengingat kebutuhan pasar untuk tanaman
hortikultura di Indonesia sangat tinggi sedangkan minat pemuda untuk bekerja di
bidang pertanian sangat kurang
DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka Jurnal

Sastrawan Udin dkk. 2016. Strategi Pengembangan Hortikultura pada Waaida


Farm. Jurnal Sains Terapan. Vol. 6(1): 75-76

Pitaloka Dyah. 2017. Hortikultura: Potensi, Pengembangan dan Tantangan.


Jurnal Agroteknologi. Vol. 1(1): 2-3

Mukti, Gema Wibawa dkk. 2020. Hubungan Karakteristik Wirausaha Dengan


Keberhasilan Usaha tani Hortikultura. Jurnal Agribisnis. Vol. 6(2): 6633-
634

Saragih, Jef Rudiantho. 2016. Strategi Pengembangan Bisnis Hortikultura Di


Wilayah Pedesaan. Jurnal Agribisnis. Vol. 1(1): 64-68

Daftar Pustaka Artikel

Dedddy Agussalim. 2017. Bab II Potensi, Permasalahan, dan Tantangan


Pembangunan Hortikultura. https://docplayer.info/31331933-Bab-ii-
potensi-permasalahan-dan-tantangan-pembangunan-hortikultura.html.
Diakses pada tanggal 25 Agustus 2021

Info Kabinet. 2021. Potensi Pasar Hortikultura Bisa Capai Rp 200 T Per Tahun.
http://infokabinet.id/2021/02/11/ajieb-potensi-pasar-hortikultura-bisa-
capai-rp-200-t-per-tahun/. Diakses pada tanggal 24 Agustus 2021

Petani Digital. 2021. Hortikultura : Pengertian & Contoh Tanaman Hortikultura.


https://petanidigital.id/hortikultura/ . Diakses pada tanggal 24 Agustus
2021

Pendidikan.co.id. 2021. Pengertian Hortikultura.


https://pendidikan.co.id/pengertian-hortikultura/ . Diakses pada tanggal
24 Agustus 2021.
Daftar Pustaka Buku

Poerwanto Roedhy, dan Anas D. Susila. 2021. Teknologi Hortikultura. Bogor: PT


Penerbit IPB Press

Anda mungkin juga menyukai