Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Ringkasan Eksekutif


Usaha Keripik Jamur ALARASA merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan ringan. Jamur
yang biasanya disajikan sebagai sayur-sayuran atau lebih terkenal
dengan sop, sekarang saya mencoba menjadikan jamur sebagai
makanan ringan yang diperkirakan memiliki penggemar yang
cukup banyak jika pemasarannya diperluas. Jika dilihat dari animo
masyarakat belakangan ini yang menyukai makanan-makanan
ringan alternatif, maka usaha Keripik Jamur ALARASA ini memiliki
prospek yang baik.
Usaha ini didirikan dengan modal berupa produk yang relatif
baru di pasaran luas dan variasi produk yang beraneka ragam,
maka diperkirakan tingkat penerimaan masyarakat terhadap
produk ini cukup tinggi.
Dengan teknik pemasaran yang menggunakan media online,
diharapkan agar daya jangkau iklan dapat lebih maksimal.
Perusahaan juga dapat memperoleh kesepakatan harga yang
lebih baik apabila melakukan negosiasi dengan pihak pemasok
dan distributor.

1.2 Latar Belakang


Keberadaan jamur tiram ( Pleurotus Sp ) pada awalnya
banyak ditemukan tumbuh liar di hutan, kebun, bahakan tumbuh
di kayu yang sudah lapuk. Sejalan dengan permintaan pasar yang
terus meningkat, maka beberapa jamur dibudidayakan di
Indonesia. Sebagai bahan makanan, jamur memiliki kelebihan
dibandingkan dengan bahan makanan lainnya. Kelebihan jamur
terletak pada kandungan gizinya yang tinggi dan cita rasanya
yang lezat .
Ketersediaan bahan baku dan kandungan gizi didalamnya
membuat prospek pengolahan jamur mendapat respon yang baik
dari masyarakat. Agroindustri keripik jamur tiram di masyarakat
cukup cerah dan pasar menerima hasil produksi juga terbuka
lebar. Hal ini didukung juga pola konsumsi masyarakat yang mulai
memperhatikan kandungan gizi makanan dan back to nature
gaya hidup vegetarian maka dilakukan kegiatan diversifikasi
pengolahan jamur tersebut sebagai alternatif makanan ringan
yang menyehatkan.
Segmentasi pasar khususnya makanan erat kaitannya
dengan penilaian konsumen terhadap keamanan produk dan nilai
fungsionalnya untuk kesehatan. Kripik jamur tiram merupakan
salah satu alternatif olahan pangan yang menyehatkan (healthy
foods). Selain itu kripik jamur tiram memiliki umur simpan yang
relatif lama sampai berbulan-bulan, sehingga mempunyai prospek
ekonomi yang bagus untuk memproduksi hasil olahan jamur akan
lebih hemat jika mempunyai budidaya jamur sendiri. Budidaya
jamur tiram ini sangat mudah karena iklim di Indonesia juga
mendukung pertumbuhan jamur, yaitu suhu yang cukup hangat,
dan didukung juga cara mendapatkan bibit dan media tanamnya
juga sangat mudah dengan harga murah. Biasanya produksi
jamur tersebut hanya dijual dalam bentuk segar. Padahal jamur
mudah menjadi layu atau membusuk dalam beberapa hari saja
sehingga perlu diolah agar tahan lama, maka kripik jamur tiram
ini sebagai alternatif diversifikasi pengolahan jamur tersebut

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di
atas, maka
peluang usaha yang akan dicapai adalah:
1. Menjadikan jamur tiram sebagai alternatif makanan ringan
yang menyehatkan dan berkhasiat obat bagi individu.
2. Diversifikasi produk sayuran yang mempunyai nilai lebih
dibanding hanya dijual dalam bentuk segar.
3. Terciptanya pasar baru untuk makanan ringan.

1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari program kegiatan ini adalah:
1. Meningkatkan nilai ekonomi dan manfaat jamur tiram.
2. Menambah keragaman produk pangan olahan vegetarian
yang dapat
disimpan lama.
3. Memasyarakatkan makanan vegetarian dalam bentuk
kripik dari jamur.
4. Menciptakan lapangan pekerjaan.

5. Membangun semangat enterprenuer / berwirausaha.

6. Menbangun kemandirian mahasiswa dalam menghadapi tantangan global.

7. Terciptanya ekonomi bersama yang mandiri.

8. Terbentuknya usaha sampingan terbaik yang mengedepankan pelayanan,


kenikmatan dan keberkahan
BAB II
PEMBAHASAN

Kripik jamur tiram (Pleurotus Sp) sebagai alternatif makanan


ringan yang menyehatkan dalam berbagai rasa.
2.1 Rencana Usaha
Produk yang dihasilkan adalah makanan ringan Keripik jamur
dengan aneka rasa:
Rasa pedas balado
Rasa original
Rasa ayam bakar
Rasa sapi barbeque
Rasa ekstra pedas
Rasa cabe ijo
Rasa jagung bakar

2.2 Keunggulan Usaha


Keunggulan dari produk Keripik Jamur ALARASA adalah:
Jenis rasanya yang bervariasi
Daya tahan keripik untuk disimpan dalam jangka waktu
lama
Tidak mengandung bahan pengawet kimiawi
Terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas
Dapat melayani pemesanan mendadak

2.3 Kendala Usaha


Munculnya usaha yang sama pasca usaha ini.
Modal yang selalu berubah pada waktu-waktu tertentu akibat kebijakan
ekonomi pemerintah, menyebabkan harga berubah.
Perubahan selera konsumen.
Pelanggan yang tidak tetap (khusus mahasiswa) yang setiap tahunnya
selalu berganti.
Keadaan alam yang tidak dapat diperkirakan.
Harga bahan pokok sering berubah, sehingga laba atau keuntungan
yang didapat tidak tetap.

2.4 Proses Produksi


Aliran proses produksi kripik vegetarian dari jamur pada unit
industri ini dimulai dari bahan baku jamur tiram putih yang
diperoleh dari petani jamur. Sedangkan bahan pengisi dan bahan
pembantu lain banyak tersedia di pasar-pasar tradisional.
Pengendalian kualitas bahan baku dilakukan dengan melakukan
sortasi terhadap jamur tiram putih dan bahan pengisi serta bahan
pembantu lainnya sesuai persyaratan yang telah ditetapkan.
Jamur tiram harus dalam keadaan segar (tidak layu) dan
warnanya putih serta tidak terdapat kotoran-kotoran yang
menempel. Setelah jamur disortasi dan ditimbang sesuai resep
dan dicuci. Selanjutnya jamur dikukus selama 5 menit diperas
sampai airnya habis. Setelah ditiriskan di campur dengan bumbu
yang telah dihaluskan (bawang putih, telur ayam, garam dan
penyedap rasa) ditunggu kurang lebih 10 menit agar meresap.
Disamping menunggu proses peresapan bumbu, menyiapkan
campuran tepung terigu, tepung beras dan tepung maizena.
Kemudian melumuri jamur dengan campuran tepung sampai rata.
Kemudian digoreng dengan minyak goreng setengah matang,
dengan tujuan jamur yang dihasilakn akan lebih renyah dalam
waktu penyimpanan yang relative lama, setelah agak dingin
dilakukan penggorengan yang kedua sampai warna kuning agak
kecoklatan
Untuk mengeluarkan sisa-sisa minyak, abon hasil
penggorengan dipres manual selama 10 menit. Kripik jamur tiram
diangin-anginkan sampai mencapai suhu kamar lalu siap untuk
dikemas dan diperdagangkan.

2.5 Alat dan Bahan yang digunakan


a).Alat
Baskom
Timbangan
Pisau
Wajan
Nampan
Kompor gas
Tabung gas
Cobek
Toples

b).Bahan
Jamur tiram
Tepung beras
Tepung terigu
Meizena
Telur
Ketumbar
Bawang putih
Gula
Garam
Minyak goreng
Aneka rasa
BAB III
ASPEK PEMASARAN DAN KEUANGAN

3.1 Aspek Pemasaran


Dalam gambaran umum rencana usaha ini akan dilakukan
analisa target pasar produk, asumsi-asumsi yang digunakan,
strategi pemasaran yang diterapkan untuk melakukan penetrasi
pasar, dan studi kelayakan usaha.
a. Segmentasi pasar
Produsen yang akan menjadi sasaran yang akan membeli
produk ini, adalah semua kalangan masyarakat yang suka
dengan cemilan dan memperhatikan kadungan gizi.

b. Position
Ini berguna untuk menempatkan posisi kripik jamur itu
sebagai makanan ringan yang bukan hanya sekedar
cemilan tapi sarat akan gizi dan banyak kandungan yang
bermanfaat.

c. Strategi pasar
Dalam strategi pemasaran kita menerapkan marketing mix
yang dikenalkan oleh Jerome McCarthy. Marketing mix yang
dikenal dengan konsep product, price, place, dan promotion
(4P) sering dijadikan rujukan dalam membahas pemasaran.
Marketing mix dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu
penawaran berupa product dan price, serta akses yang
berupa place dan promotion.
Penawaran
1. Product
Produk yang ditawarkan merupakan produk kripik jamur
tiram yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi
yang tinggi dan menyehatkan dan sekaligus berkhasiat
obat. Sebagai makanan vegetarian, jamur ini memberi
manfaat kesehatan karena jamur tiram mengandung
asam amino essensial, protein tinggi (19-35%), lemak
tidak jenuh (unsaturated) yang aman bila dikonsumsi
karena tidak menyebabkan timbulnya kolesterol darah,
vitamin, mineral dan serat yang cukup tinggi (7,4-
27,6%). Dan juga berkhasiat mencegah tekanan darah
tinggi, diabetes, kelebihan kolesterol, anemia,
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan
polio dan influenza serta kekurangan gizi.

2. Price
Pricing menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai
yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra
yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan
produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang
menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata
biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan
yang akan kita ambil. Melainkan sebuah nilai yang
mencerminkan value proposition. Dalam menentukan
harga kripik jamur tiram, kita mempertimbangkan hal-
hal yang telah disebutkan oleh Raymond Corey. Harga
yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara
pembeli dan produsen.

Akses
1. Place
Apa yang telah kita tawarkan diatas tidak akan sampai
ke konsumen jika produknya tidak berada pada tempat
yang tepat. Saluran distribusi yang tepat merupakan
salah satu kunci kesuksesan pemasaran produk. Kita
memilih saluran distribusi berupa kantin sekolah
(SD,SMP,SMA), Universitas, Kantin Kantor, online, toko
kecil, toko pusat oleh-oleh, dan melayani delivery order
dengan pembelian minimum. Dimana tempat dan cara
tersebut sudah memiliki image yang kuat sebagai
tempat membeli aneka makanan ringan.

2. Promotion
Pemasaran yang baik tidak hanya sekedar memasarkan
produk yang bagus, menetapkan harga yang menarik
dan membuat produk itu terjangkau oleh konsumen
sasaran. Produsen juga harus berkomunikasi dengan
konsumen mereka. Setiap produsen tidak bisa
melepaskan diri sebagai komunikator dan promotor.
Dengan komunikasi yang efektif maka pesan yang akan
disampaikan kepada konsumen tentang sebuah produk
akan mudah dimengerti dan dipahami oleh mereka.
Komunikasi yang akan dibangun untuk meningkatkan
citra produk kripik jamur tiram yaitu dengan
mengangkat tema-tema kesehatan yang aman. Selama
ini banyak yang mengkonsumsi aneka camilan dengan
alasan untuk diet guna menghindari kegemukan namun
masih menginginkan cita rasa yang sama seperti
menkonsumsi aneka camilan yang berasal dari daging,
maka jamur tiram alternatifnya. Hal ini disebabkan kripik
jamur tiram mengandung lemak tidak jenuh
(unsaturated) yang aman bila dikonsumsi karena tidak
menyebabkan timbulnya kolesterol darah yang memicu
kegemukan.
Proses komunikasi juga terus berjalan untuk
memperkuat positioning yang telah dibangun dengan
publisitas. Komunikasi yang selanjutnya dilakukan
dengan memanfaatkan media iklan radio ,koran lokal,
dan online (melalui sosial media).

3.2 Metode Pelaksanaan Program


Survei Pasar
Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap kondisi pasar
kripik jamur tiram. Dengan observasi tersebut akan
diperoleh berbagai data yang bermanfaat untuk dijadikan
masukan dalam menyusun studi kelayakan usaha. Survei
dilakukan dengan melakukan pengamatan di lapangan
dan wawancara dengan konsumen dan penjual. Dari hasil
pengamatan tersebut akan diperoleh banyak masukan
dari para konsumen dan penjual.
Studi Kelayakan Usaha
Setelah dilakukan survei pasar maka diperoleh data-data
pendukung untuk menyusun studi kelayakan usaha.
Mitra Usaha
Ketika usaha produksi kripik jamur tiram untuk didirikan
maka selanjutnya mencari mitra usaha yang telah
banyak berpengalaman dalam dunia agroindustri olahan
pangan. Dengan bermitra dengan mereka maka akan
diperoleh banyak masukan dan ilmu dalam
mengembangkan usaha produksi kripik jamur tiram.
kelayakan usaha dapat diketahui apakah produksi kripik
jamur tiram layak maupun tidak layak untuk didirikan
Penetrasi Pasar
Ketika produksi kripik jamur tiram sudah diproduksi
maka langkah selanjutnya yaitu melakukan pemasaran
terhadap produk tersebut. Penetrasi pasar dilakukan
dengan cara melakukan publisitas, diikuti komunikasi
pemasaran yang intensif untuk melakukan edukasi
pasar.
Pangsa Pasar
Setelah melakukan penetrasi pasar, langkah selanjutnya
yaitu memiliki pangsa pasar yang lebih besar. Pangsa
pasar dapat diperoleh dengan melakukan strategi
pemasaran yang tepat.

3.3 Analisis Biaya


Periode perhitungan = 1 bulan (20 hari kerja)
Dalam 1 hari dilakukan 1 kali proses produksi 5 kg jamur tiram
putih basah.
Kapasitas produksi / bulan = 5 kg x 20 = 100 kg
1.Biaya Produksi
Biaya tidak tetap (VC) Bahan Baku dan Pembantu

No Uraian/hari Rp/kg Rp/hari Rp/bulan

1 Jamur tiram(5 kg) 11.000 55.000 1.100.000

2 Tepung Beras(1 kg) 7.000 7.000 140.000

3 Tepung Terigu(1 kg) 7.000 7.000 140.000

4 Maizena(1 kg) 4.500 4.500 90.000

5 Telur - 3.000 60.000


6 Ketumbar - - -
secukupnya

7 Bawang Putih(3 kg) 4.000 12.000 240.000

8 Gula secukupnya - - -

9 Garam secukupnya - - -

10 Minyak Goreng(3 kg) 12.500 37.500 750.000

11 Toples/Pengemas 55.000 55.000 1.100.000

Jumlah / bulan 3.620.000

2. Energi ( bahan bakar)

No Nama Rp/bulan

1 Gas (LPG) 120.000

2 Air dan Listrik 60.000

Jumlah 180.000
Kapasitas Produksi = 5 kg x 20 hari = 100 kg /
bulan
Harga pokok penjualan = Rp. 38.000/ (1kg kripik) =Rp.
3.800.000/bulan

2. Harga Jual
Adapun harga jual keripik (50 bungkus )
Harga @bungkus = Rp. 10.000
Total = 50 x Rp. 5.000
= Rp. 500.000 /hari

Perhitungan keuntungan
a. Laba / hari = hasil penjualan biaya produksi
= Rp. 500.000 Rp. 190.000
= Rp 310.000/hari
b. Laba / bulan = hasil penjualan biaya produksi
= Rp. 6.200.000 Rp. 3.800.000
= Rp. 2.400.000

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kripik jamur alarasa ini dapat di kosumsi masyarakat sebagai
makanan ringan yang menyehatkan karna banyak manfaat bagi
tubuh manusia seperti kalori,protein,lemak, kandungan senyawa
kimia khas jamur tiram berkhasiat mencegah tekanan darah
tinggi, diabetes, kelebihan kolesterol, anemia, meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap serangan polio dan influenza serta
kekurangangizi.
Keunggulan dari produk Keripik Jamur ALARASA adalah Jenis
rasanya yang bervariasi ,Daya tahan keripik untuk disimpan
dalam jangka waktu lama Tidak mengandung bahan pengawet
kimiawi ,Terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas ,Dapat
melayani pemesanan mendadak .
Dari hal ini juga penulis membuktikan bahwa berbisnis dapat
kita lakukan atau kita produksi di mana saja dan dengan berbisnis
apa saja, kita juga dapat membuka peluang usaha bagi
masyarakat untuk berwirausaha. Kritik dan saran dalam
penyusunan proposal ini kami harapkan dari para pembaca.
Penyusun banyak mengalami kendala, maka penyusun sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran demi penyempurnaan
proposal ini.

Anda mungkin juga menyukai