Disusun oleh: Adhan Kurnia O. 101001045 Angkatan 2010 Nurmalasari 101011158 Angkatan 2010 Himmatuzzakiya 101011242 Angkatan 2010 Wahyu Wisnu W. 041011095 Angkatan 2010 Halim Putra W. 041112080 Angkatan 2011
UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012 2
BAB 1 LATAR BELAKANG
Nama Perusahaan : de JAMOER (Cornetto Mie Jamur Tiram) Bidang Usaha : Kuliner Jenis Produk : Makanan Basah Alamat Perusahaan : Jalan Sutorejo no. 26, Surabaya Jalan Simo Jawar 6/28, Surabaya Jalan Keputih no. 32, Keputih, Sukolilo, Surabaya Nomor Telepon : 085.730.637.509/089.676.033.299
1.1 Identifikasi Peluang Bisnis de JAMOER merupakan sebuah wirausaha kuliner jamur tiram dalam bentuk mie. Mie ini berbahan dasar jamur tiram yang nanti digunakan sebagai isi dalam produk Cornetto Mie Jamur Tiram. Ditinjau dari produk yang dihasilkan, Cornetto Mie Jamur Tiram merupakan produk inovasi yang masih baru di masyarakat. Dari namanya masyarakat pasti penasaran dengan produk Cornetto Mie Jamur Tiram ini karena biasanya Cornetto itu adalah produk ice cream. Namun, di sini cornettonya adalah Mie Jamur Tiram. Dengan begitu mereka akan tertarik lalu datang ke de JAMOER. Selain sangat praktis dari segi kemasannya, Cornetto Mie Jamur Tiram ini juga menyajikan beragam manfaat baik dari segi kesehatan dan ekonomi. Cornetto Mie Jamur Tiram ini dianjurkan bagi masyarakat yang menginginkan makanan siap saji namun murah, enak, dan tentunya sehat karena dari isi cornettonya (Mie Jamur Tiram) merupakan mie organik yang sekarang ini lagi marak dicari masyarakat. Selain itu, produk ini sangat baik untuk mereka yang ingin diet, namun sulit untuk meninggalkan camilan. Sehingga bisa dianggap, Cornetto Mie Jamur Tiram ini sebagai camilan sehat untuk masyarakat yang lagi diet. 1.2 Penjalasan Produk yang Dipilih Cornetto Mie Jamur Tiram merupakan inovasi produk dari Mie Jamur Tiram yang mengadopsi bentuk ice cream Cornetto yakni berbentuk cone yang isinya berselang-seling, mie-jamur-mie, serta di atasnya disiram saos jamur dengan taburan jamur goreng di atasnya. Untuk rasa jamurnya bervariasi bisa pedas, original, keju, dan lain-lain. Terkait variasi dari rasanya, konsumen bisa memilih sendiri dan bisa memesan rasa yang lain dengan menulisnya di Surat Cinta de JAMOER. Sehingga dari surat cinta ini bisa 3
diketahui keinginan dan ekspektasi pasar terhadap produk de JAMOER. Strategi inilah yang dipilih agar bisnis ini tetap stabil dan bisa bersaing dengan produk-produk berbahan dasar sejenis seperti Sego Jamur. Mutu dari produk de JAMOER cukup baik, hal ini dapat dilihat dari pemilihan bahan-bahannya yang menekankan pada segi kesehatan seperti memakai bahan organik tanpa bahan kimia. Dan untuk keberlanjutan usaha, de JAMOER akan menerapkan sistem dapur terbuka, di mana konsumen bisa melihat sendiri proses produksi Cornetto Mie Jamur Tiram, yang dari sini diharapkan menjadi value added yang bisa menjaga serta meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk de JAMOER. 1.3 Latar Belakang Bisnis Akhir-akhir ini, jamur tiram banyak dilirik oleh masyarakat. Jamur dengan rasa yang enak seperti daging ini semakin banyak digemari. Sehingga tidak heran jika prospek usaha budidaya jamur tiram ternyata mampu menciptakan peluang usaha di beberapa daerah. Mudahnya budidaya jamur tiram dan harga jual yang relatif stabil menjadi pemicu para petani untuk membudidayakan jamur tiram tersebut. Pertumbuhannya yang cukup cepat dan tingkat kegagalan yang minim terutama akibat serangan hama juga merupakan daya tarik tersendiri bagi petani jamur tiram. Apalagi cara membudidayakannya yang relatif mudah dengan menggunakan serbuk gergaji dan tanpa menggunakan bahan-bahan kimia menjadikan jamur tiram ini aman untuk dikonsumsi. Menurut survei yang telah dilakukan, rata-rata harga jamur tiram di pasaran Rp 10.000,00 per kg dan relatif stabil dari tahun ke tahun. Namun, harga ini sangat murah apabila dibandingkan dengan harga jamur tiram yang bisa mencapai Rp 150.000,00 per kg untuk yang sudah diolah menjadi snack. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai jual jamur tiram akan semakin meningkat jika diolah menjadi makanan daripada dijual dalam keadaan mentah. Dalam kenyataannya, konsumsi jamur tiram di masyarakat sebagian besar masih dimanfaatkan sebagai olahan pendamping nasi saja baik sayuran maupun lauk serta snack. Padahal dilihat dari kandungannya termasuk jamur pangan potensial yang mempunyai nilai gizi tinggi dengan kandungan senyawa aktif yang dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan manusia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pakar jamur di Departemen Sains Kementrian Industri Thailand, jamur tiram mengandung kalori, kalsium, besi, fosfor, vitamin B1 dan B2, serta vitamin C. Selain itu, jamur tiram juga bisa mengurangi resiko terkena kanker, anemia, dan diabetes karena dapat menurunkan kolesterol, serta mengandung serat yang tinggi sehingga baik untuk pencernaan. Hal ini sangat dianjurkan untuk pelaku diet. 4
Penjelasan di atas melatar belakangi diperlukannya suatu terobosan, inovasi, dan kreasi baru dalam hal pengolahan jamur tiram yang selain mengenyangkan tapi juga sehat dan bergizi dalam bentuk mie. Produk mie terutama mie instan sebagaimana diketahui merupakan salah satu produk makanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena kemudahan dalam hal penyajiannya. Demikian juga bagi kalangan mahasiswa yang sebagian besar berdomisli jauh dari orang tua. Dan hampir semua penduduk Indonesia, baik dari anak kecil, remaja, dewasa, bahkan tua suka mengonsumsi mie. Namun seperti yang kita ketahui, sesuatu yang instan pastinya menggunakan bahan- bahan kimia untuk mengawetkannya. Apabila terlalu banyak dikonsumsi, maka dapat membahayakan tubuh. Oleh karena itu, de JAMOER ini diharapkan mampu menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Selain tanpa menggunakan bahan-bahan pengawet kimia, de JAMOER ini juga hadir untuk membuat nilai jual jamur tiram menjadi lebih tinggi. 1.4 Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan usaha de JAMOER ini terbagai menjadi tujuan umum dan khusus. a. Tujuan Umum 1) Membentuk masyarakat sehat yang meskipun masih suka jajan atau beli makanan dari luar, tapi tetap sehat dan higienis serta halal. 2) Membuat sebuah produk baru yang inovatif yang nantinya bisa menjadi sebuah usaha yang mempunyai brand dan tentu saja menghasilkan profit yang sangat besar serta bisa berkembang menjadi produk yang sukses dan bisa menciptakan lapangan kerja baru. 3) Merangsang daya kreatifitas mahasiswa dalam bidang kewirausahaan sehingga mahasiswa tidak hanya bersifat study oriented dan berpolitik saja, tetapi juga dapat melakukan hal lain yang dapat bermanfaat dan berguna bagi masyarakat luas. Hal ini dikarenakan produk de JAMOER ini merupakan pengembangan produk baru yang membutuhkan kreatifitas tinggi agar rasanya menjadi unik dan berbeda dari produk mie yang biasanya. b. Tujuan Khusus 1) Mengembangkan kreasi baru olahan jamur tiram yang kaya akan gizi dalam bentuk mie yang bernutrisi tinggi serta dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan. 5
2) Menciptakan produk olahan de JAMOER dalam bentuk Cornetto Mie Jamur Tiram yang dapat meningkatkan daya jual dan nilai ekonomis jamur tiram. 3) Memasarkan produk olahan de JAMOER kepada semua kalangan masyarakat terutama mahasiswa untuk menarik minat mereka dengan inovasi baru yang menguntungkan. 1.5 Potensi Bisnis Usaha di bidang kuliner jamur tiram memang sudah menjamur di masyarakat seperti jamur krispi, sate jamur, nughet jamur, sup jamur, keripik jamur, dan yang lain. Namun, usaha ini masih sebatas memanfaatkan jamur tiram sebagai sayuran atau snack. Sedangkan untuk yang memanfaatkannya sebagai bahan dasar mie jamur tiram masih belum ada. Kalaupun ada, mie jamur tiram itu masih sebatas mie biasa yang ditaburi jamur tiram. de JAMOER memiliki keunggulan terutama dalam kandungan gizinya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pakar jamur di Departemen Sains Kementrian Industri Thailand, bebarapa zat yang terkandung dalam jamur tiram adalah karbohidrat 50,59%, protein 5,94%, serat 1,56%, lemak 0,17% (72% dari total asam lemak tersebut adalah asam lemak tidak jenuh), dan abu 1,14 %. Jamur tiram mengandung sembilan asam amino esensial yaitu lisin, metionin, triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin. Selain itu, juga mengandung vitamin B, vitamin C, dan provitamin D. Kandungan vitamin B1, B2, niasin, dan provitamin D2-nya cukup tinggi. Jamur tiram juga merupakan sumber mineral yang baik dengan kandungannya yang tertinggi adalah kalium (K), kemudian fosfor (P), natrium (Na), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Serta mengandung sumber mineral minor seperti seng, besi, mangan, molibdenum, kadmium, dan tembaga. Dan dari hasil penelitian kedokteran secara klinis, diketahui bahwa kandungan senyawa kimia jamur tiram berkhasiat mengobati berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kelebihan kolesterol, anemia, kanker, tumor, AIDS, kekurangan gizi, serta dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan polio dan influenza. Senyawa aktif jamur yang terkandung di dalamnya diketahui berfungsi sebagai antijamur, antibakteri, dan antivirus yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta dapat membunuh serangga dan nematoda. Di samping itu, jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena berserat tinggi dan membantu pencernaan. Sehingga baik dikonsumsi oleh pelaku diet. Ditambah lagi, anak-anak zaman sekarang lebih senang mengkonsumsi mie dibandingkan dengan nasi. Menurut hasil pemeriksaan kimia yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya 6
Nomor L007644/1020/AB/V/2011 terhadap Mie Jamur Tiram diketahui bahwa Mie Jamur Tiram memiliki kandungan karbohidrat 37,59%, lemak 9,88%, dan protein 5,64%. Sehingga produk de JAMOER bisa dijadikan makanan pokok yang bernutrisi tinggi dengan kandungan gizi ganda dari jamur tiram dan bahan campuran. Selain itu, keunggulan lain yang kami tawarkan untuk produk de JAMOER ini di antaranya: a. Cukup praktis dan mengenyangkan. Tidak perlu menambahkan nasi karena satu porsi produk de JAMOER ini sudah cukup mengenyangkan. Hal ini berdasarkan hasil survei yang sudah dilakukan. b. Bahan baku yang digunakan juga cukup murah dan mudah didapat. c. Dapat sebagai alternative pengganti nasi. d. Memiliki kemasan yang cukup unik, imut, kecil, tetapi cukup mengenyangkan. e. Produk Cornetto Mie Jamur Tiram adalah makanan cepat saji yang dikemas dalam wadah unik menyerupai kerucut berbahan dasar semacam kertas kardus. Penyajian dalam wadah yang unik ini bertujuan untuk menarik minat konsumen untuk membeli. Selain itu, wadahnya yang kecil (porsi kecil) cocok untuk mengganjal perut atau sebagai camilan yang mengenyangkan, karena mienya sendiri cukup mengenyangkan. Kemudian dari kemasan, kita juga akan memberikan desain logo dan gambar-gambar menarik yang bisa menarik minat pembeli. f. Dari segi isi, kami akan menonjolkan cita rasa jamur yang beraneka ragam (seperti keju, pedas, asin, dan lain-lain). Di mana jamur tersebut akan diisikan pada tumpukan mie (mie, jamur, mie).
7
BAB 2 ANALISIS SWOT
2.1 Faktor Internal a. Strength (Kekuatan) 1) Keunggulan Produk Produk ini merupakan produk inovatif dari produk mie dan jamur yang menonjolkan segi kesehatan dan ekonomi sama seperti produk mie organik lain. Namun, yang membuat produk ini berbeda adalah tampilannya yang menyerupai produk ice cream Cornetto dengan kemasan unik dan cita rasa yang mampu menggoyang lidah konsumen. 2) Bahan Produksi Bahan produksi mudah didapat dan harganya cukup murah, sehingga bisa meminimalisir harga pokok penjualan. 3) Sistem Pemasaran Sistem pemasaran dilakukan melalui 2 metode yaitu metode promosi dan distribusi yang semuanya berlandaskan teknologi internet dan keterampilan mencuri hati konsumen melalui kata-kata pada media cetak serta direct selling yang terdiri dari 3 strategi marketing, yaitu Customer Relationship Marketing, Community Based Marketing, dan Viral Marketing. Selain itu, pemilihan tempat yang strategis seperti di depan indomaret, alfamart, dan swalayan sehingga membuat produk ini mudah dijangkau. Serta adanya referensi mitra kerja untuk menunjang keberlanjutan usaha. 4) Reputasi dan Citra Usaha Pergeseran pola hidup masyarakat yang menginginkan makanan instan namun tidak membahayakan tubuh, membuat kehadiran mie organik mudah diterima oleh masyarakat ditambah dengan label tanpa tambahan bahan kimia yang membahayakan tubuh membuat pencitraan mie organik semakin baik di masyarakat. Sehingga, kehadiran mie jamur tiram ini dengan tampilan menyerupai ice cream Cornetto yang banyak digandrungi kawula muda menjadikan posisi produk de JAMOER semakin kokoh di pasaran. b. Weakness (Kelemahan) 1) Kemampuan SDM Sebagai pendiri usaha baru dengan status mahasiswa yang notabene memiliki jadwal kuliah dan organisasi yang cukup padat, membuat pendiri terkadang kurang bisa 8
menyeimbangkan waktu antara menjadi wirausahawan, kuliah, dan berorganisasi. Sehingga hal ini tentu akan mempengaruhi kuantitas hasil produksi. 2) Sumber Daya Keuangan Karena ini merupakan usaha mandiri sehingga pengadaan modal untuk proses produksi, pemasaran, dan lain-lainnya menjadi kurang bisa maksimal. 3) Ketersediaan Teknologi Tuntutan dari produk siap saji de JAMOER adalah bagaimana bisa membuat produk ini awet dan instant sehingga bisa dipasarkan secara luas dengan tanpa bahan pengawet sehingga aman dikonsumsi. Namun, untuk harga teknologi pengolahannya masih cukup mahal. 2.2 Faktor Eksternal a. Opportunities (Peluang) 1) Selera, Kebiasaan, dan Budaya Pasar Mie instan yang sangat digemari masyarakat banyak mengandung bahan-bahan yang membahayakan tubuh jika terlalu banyak dikonsumsi. Sehingga ada kecenderungan untuk beralih mengonsumsi mie sehat organik. 2) Demografi Masyarakat dari anak kecil sampai tua suka mengonsumsi mie begitu juga dengan mahasiswa yang lebih suka makanan yang instan seperti mie daripada memasak sendiri. Ditambah ketertarikan yang tinggi terhadap produk inovatif dari olahan mie yang berbeda dari biasanya (mie goring dan mie pangsit). 3) Kemauan dan Kemampuan Membayar Kemampuan dan kemauan membayar dari konsumen (mahasiswa, anak kos, dan masyarakat kelas menengah, ke atas) cukup tinggi karena harga yang dipatok adalah harga pasaran (Kurang lebih Rp 5.000,00 per porsi). 4) Perubahan dan Perkembangan Teknologi Perubahan dan perkembangan teknologi yang ada terutama yang berkaitan dengan dunia internet dan akses informasi membuat kegiatan pemasaran semakin efektif dan mudah. Kemudahan akses informasi mengenai usaha ini tentunya akan menjadikannya peluang untuk mendukung kemajuan bisnis. 5) Belum ada usaha yang sejenis (Cornetto Mie Jamur Tiram)
9
b. Threats (Ancaman) 1) Kebijakan Politik Adanya kebijakan pemerintah bahwa usaha kecil rumahan harus memiliki SP (Surat Penyuluhan) yang diterbitkan melalui Dinas Kesehatan Daerah untuk menjamin kelayakan dan keamanan produk dikonsumsi oleh masyarakat. Namun, syarat- syaratnya cukup sulit untuk tingkat bisnis pemula dengan modal dana yang terbatas ini. Selain itu, juga berkaitan dengan domisli pendiri yang berasal dari luar Surabaya dan tempat produksi yang dilakukan di tempat kos yang notabene bukan milik sendiri. Sehingga cukup sulit memenuhi persyaratannya. 2) Pesaing dan Tingkat Kompetisi Pesaing terdekat dan terkuat saat ini adalah Sego Jamur untuk kuliner olahan jamur tiram dan produk-produk olahan jamur tiram lain serta mie yang sudah berbentuk instan dan familiar di masyarakat. Selain itu, produk baru biasanya rawan ditiru oleh pesaing-pesaing lain terutama yang belum punya brand besar. 3) Harga Produksi Alat produksi cukup mahal sehingga hal ini akan mempengaruhi harga pokok penjualan.
10
2.3 Matrik SWOT Tabel 1. Matrik SWOT
STRATEGI TOWS Strength a. Keunggulan produk b. Bahan mudah didapat c. Sistem pemasaran yang termanajemen dengan baik d. Citra dan reputasi usaha yang sudah baik Weakness a. Kemampuan SDM yang terbatas b. Modal terbatas c. Teknologi pengawetan yang mahal. Opportunity a. Selera, budaya, dan kebiasaan masyarakat yang sangat mendukung. b. Sebagian besar masyarakat menyukai. c. Kemauan dan kemampuan membayar yang tinggi. d. Perubahan dan perkembangan teknologi yang mendukung. e. Belum ada usaha sejenis. SO a. Meningkatkan kuantitas produk. b. Menggencarkan promosi untuk memenuhi target konsumen yang luas. c. Menambah variasi produk. OW a. Mengangkat SDM yang berkompetensi. b. Pemberian motivasi untuk peningkatan usaha produksi. c. Mencari mitra kerja sama terutama untuk pengadaan alat dan bahan baku produksi (Jamur Tiram). d. Mencari modal atau pinjaman modal dengan mengikuti event-event kewirausahaan. Threats a. Tingkat kompetisi dan Pesaing. b. Kebijakan Politik c. Alat produksi mahal. ST a. Memanfaatkan motivasi tim untuk menghadapi persaingan pasar. b. Menambah produk baru. c. Pemasaran ke tempat/daerah yang belum dijangkau. d. Meningkatkan kekuatan produk supaya tidak ditiru. WT a. Memperbaiki sistem manajemen untuk mengatasi ancaman. b. Meningkatkan promosi. c. Mendaftarkan ke Dinas kesehatan Daerah untuk menghindari kekhawatiran konsumen akan kelayakan konsumsi.
11
BAB 3 PERENCANAAN BISNIS
3.1 Sasaran dan Target Pasar Sasaran awal produk ini adalah semua lapisan masyarakat Surabaya mulai dari anak usia sekolah SD sampai tua. Untuk penjualan di kampus, sasarannya adalah mahasiswa terutama mahasiswa UNAIR. a. Masyarakat Umum Di masyarakat umum, sasaran de JAMOER mencakup menengah ke atas. Hal ini dikarenakan de JAMOER memenuhi kriteria dari tiap kelas masyarakat tersebut. Untuk masyarakat kelompok atas memerlukan rasa yang enak, sanitasi yang higienis, bermanfaat bagi kesehatan, sehingga tidak memerdulikan harga. Untuk kelompok menengah menekankan pada pengemasan dan rasa yang enak. b. Mahasiswa Untuk karakteristik sasaran ini sebenarnya kriteria atau tuntutannya tidak jauh berbeda seperti pada masyarakat umum. Namun, yang jelas gaya hidup mahasiswa yang kebanyakan serba instant dan banyak membeli makanan dari luar membuat de JAMOER memiliki peluang besar untuk bisa meraih pangsa pasar di sini. 3.2 Pembiayaan a. Biaya Bahan Baku (per 3 bulan) Tabel 2. Biaya Bahan Baku (per 3 bulan) No Keperluan Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp) 1. Tepung Terigu 54 kg 7000 378.000 2. Jamur Tiram 90 kg 6.500 292.500 3. Air 90 lt 200 18.000 4. Garam 6 kg 2.000 12.000 5. Minyak Sayur 10 lt 12.000 120.000 6. Bawang Goreng 25 bnks 1.000 25.000 7. Sawi Hijau 100 ikt 500 50.000 8. Mentimun 50 bh 500 25.000 9 Daun Bawang 40 ikt 500 20.000 10. Cabe 10 kg 4.000 40.000 11. Bawang Merah 7 kg 8.500 59.500 12. Bawang Putih 5 kg 6.500 32.500 13. Seledri 50 ikt 500 25.000 14. Kecap asin 10 btl 2.500 25.000 15. Kecap manis 15 btl 3.000 45.000 17. Saos 10 btl 5.000 50.000 12
18. Merica bubuk 10 bks 1.000 10.000 19. Gula 4 kg 12.000 48.000 20. Kulit Kebab 2.000 1.000 2.000.000 Jumlah Rp 3.275.000,00
b. Biaya Kompensasi Karyawan Untuk 1 orang koki dan 1 orang penjaga stand = Rp 1.000.000,00 c. Biaya Overhead Biaya Overhead Tetap (per 1 tahun) Tabel 3. Biaya Overhead Tetap (per 1 tahun) No Keperluan Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp) 1. Sewa Tempat 12 bln 300.000 3.600.000 2. Gerobak 1 buah 2.000.000 2.000.000 3. Blender 1 buah 350.000 350.000 4. Markatto Mesin 1 buah 1.550.000 1.550.000 5. Kompor Gas 2 buah 175.000 350.000 6. Tabung LPG 1 buah 100.000 100.000 7. Microwave 1 buah 750.000 750.000 Jumlah Rp 8.700.000,00
No Keperluan Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp) 1. X-Banner 1 150.000 150.000 2. Stiker 1000 250 250.000 3. Brosur 500 500 250.000 4. Poster 100 1.000 100.000 Jumlah Rp 750.000,00
Biaya Overhead Campuran Biaya Administrasi 1) Komunikasi 4 orang @ Rp 50.000,00 Rp 200.000,00 2) Pembelian alat pembuatan laporan produksi dan keuangan Rp 50.000,00 3) Buku nota dan kwitansi Rp 10.000,00+ Rp 260.000,00 Biaya Operasional 1) Biaya listrik per bulan Rp 100.000,00 2) Transportasi Rp 200.000,00 + Rp 300.000,00
d. Biaya Total Biaya Total = Rp 17.023.000,00
e. Biaya dan Harga per Unit Rencana harga jual/porsi = Rp 5.000,00 sebanyak 1.000 porsi per bulan. Biaya produksi per bulan = Rp 512.500,00+Rp 725.000,00+Rp 456.333,33+ Rp 250.000,00 + Rp 310.000,00+Rp 220.000,00+Rp 1.000.000,00 = Rp 3.473.833,33
f. Modal Awal Modal awal = Rp 17.023.000,00
14
g. Analisis Titik Impas (Break Even Point) Dalam 1 bulan diperkirakan terjual Produk de JAMOER sebanyak 1000 porsi dengan harga Rp 5.000,00 BEP HARGA = Total biaya/produksi = Rp 3.473.333,33/1000 = Rp 3.4733,33 BEP PRODUKSI = Total biaya/harga jual = Rp 3.473.333,33/Rp 5.000,00 = 694,67. Artinya, usaha de JAMOER ini akan mengalami titik impas dengan jumlah cornetto mie yang terjual sebanyak 694,67 buah apabila harga per buah Rp 5.000,00. Apabila harga Rp 3.4733,33 per/buah, cornetto mie harus terjual sebanyak 1000 buah selama 1 bulan dalam 1 tahun.
h. Analisis Keuntungan Keuntungan = Pendapatan-Total biaya = Rp 5.000.000,00-Rp 3.473.333,33 = Rp 1.526.666,67 % Keuntungan = Keuntungan/Pendapatan x 100% = Rp 1.526.666,67/ Rp 5.000.000,00 x 100% = 30,53% Benefit Cost Ratio = Pendapatan/Total Biaya = Rp 5.000.000,00/ Rp 3.473.333,33 = 1,44 Karena benefit cost ratio lebih dari satu, maka usaha boleh dilanjutkan.
i. Pengembalian Modal (Return on Investment) ROI = Laba usaha/Total biaya x 100% = Rp 1.526.666,67/ Rp 3.473.333,33x100% = 43,95% Artinya dengan modal Rp 1,00 yang dikeluarkan akan diperoleh kembali Rp 0,44. 15
Pengembalian Modal = Total biaya produksi/laba usaha = Rp 3.473.333,33/ Rp 1.526.666,67 = 2.28 bulan Cornetto Mie yang harus dijual per hari = 1000 bungkus : 30 hari = 33,33 buah Cornetto Mie Maka, Pay Back Period = BEP Produksi : Penjualan per hari = 694,67 : 33,33 = 20,84 hari Jadi, modal akan kembali dalam jangka waktu 20,84 hari dengan penjualan 33,33 Cornetto Mie tiap harinya.
16
BAB 4 STUDI KELAYAKAN
4.1 Lokasi Proses produksi de JAMOER dilakukan di Jalan Sutorejo no. 26 Surabaya dan Jalan Simo Jawar 6/28, Surabayayang terdiri dari produksi mie mentah dan produksi Cornetto Mie Jamur Tiram. Selanjutnya, untuk pemasarannya dilakukan di beberapa tempat. Namun, untuk pemasaran secara outlet akan bekerja sama dengan Toko Swalayan Sakinah di Jalan Keputih no. 32, Keputih, Sukolilo, Surabaya dengan sistem sewa tempat per bulan kepada manajemen Sakinah. Outletnya menggunakan boot atau gerobak yang didesain secara unik dan menarik sebagai representasi produk kami. Lokasi pemasaran de JAMOER di Sakinah cukup strategis, karena menurut survey Sakinah merupakan toko swalayan yang banyak dikunjugi oleh berbagai macam kalangan masyarakat yang terdiri dari masyarakat kelas bawah ke atas dan mahasiswa. Selain itu, ide untuk menyewa tempat di toko swalayan karena lokasi gedung swalayan biasanya dibangun di tempat strategis, sehingga kami sebagai pendiri bermaksud memanfaatkan kestrategisan lokasi tersebut untuk memasarkan produk de JAMOER. 4.2 Sarana, Pra Sarana, Fasilitas, dan Teknologi Sarana dan pra sarana untuk memperlancar pemasaran de JAMOER ini antara lain boot dan stand penjualan yang diletakkan di depan toko swalayan Sakinah. Selain itu, juga didukung dengan adanya stand banner dan pamphlet yang merepresentasikan produk sehingga menarik pengunjung untuk mengunjungi stand de JAMOER. Untuk menjaga agar konsumen tidak bosan dengan produk de JAMOER, maka disediakan Surat Cinta sebagai wadah saran, kritik, dan ekspektasi serta keinginan masyarakat terhadap produk de JAMOER misalnya terkait rasa, packaging, dan lain-lain. Selain itu, ada microwave yang berfungsi agar Cornetto Mie Jamur Tiram tetap hangat tidak dingin, sehingga tetap enak untuk dikonsumsi. Untuk promosi digunakan e- channel dan teknologi cetak yang akan membantu memperluas area promosi sehingga diharapkan banyak pengunjung yang datang atau memesan produk de JAMOER. 4.3 Sumber Daya Manusia Dalam usaha de JAMOER ini, sumber daya yang dibutuhkan, di antaranya 1 orang direktur, 4 orang manajer, yakni manajer keuangan, quality control manager, manajer produksi, dan manajer pemasaran. Untuk permulaan, semua proses pra-produksi sampai proses pemasaran akan dilakukan oleh tim sendiri. Ketika dirasa usaha ini berkembang, 17
maka kami akan merekrut 2 orang karyawan untuk dipekerjakan sesuai dengan kebutuhan. Karyawan yang dipekerjakan baik dalam proses produksi maupun pemasaran akan mendapatkan kompensasi setiap bulannya.
18
BAB 5 OPERASI RENCANA BISNIS
5.1 Rencana Manajemen a. Strategi Pemasaran Tahap pemasaran adalah tahapan paling penting dalam suatu proses penjualan produk. Adapun strategi pemasaran yang digunakan, yaitu: 1) Customer Relationship Marketing adalah strategi pemasaran dengan menitikberatkan aspek hubungan kedekatan antara penulis dan calon konsumen untuk dapat membeli produk mie yang dijual oleh produsen. Diharapkan dengan menjaga hubungan tersebut, konsumen akan loyal dan menjadikan produk de JAMOER ini sebagai preferensi terhadap produk mie sejenis. 2) Community Based Marketing adalah strategi pemasaran dengan sasaran komunitas tertentu. Berhubung bisnis nantinya akan dijalankan oleh mahasiswa, maka diharapkan akan lebih mudah untuk melakukan strategi marketing ini karena terdapat komunitas antar mahasiswa. Ini dapat menjadi peluang potensial jika memanfaatkannya dengan benar. Komunitas yang menjadi sasaran tidak hanya komunitas antar mahasiswa, namun lebih luas lagi komunitas-komunitas di sosial masyarakat. 3) Viral Marketing adalah strategi marketing dengan cara mengajak orang lain untuk menjadi member dari de JAMOER kemudian bersama-sama menikmati berbagai fasilitas dan kemudahan yang diberikan oleh pihak de JAMOER khusus kepada member. Tujuan dari viral marketing adalah melipat gandakan jumlah konsumen dengan memanfaatkan konsumen itu sendiri. Keunggulan dari strategi ini adalah mengurangi biaya promosi yang sebagian dikonversikan sebagai insentif kepada member, namun hasil akhir lebih menonjol. Untuk mengimplementasikan strategi pemasaran di atas, maka kegiatan pemasaran yang dilakukan meliputi: 1) Personal Selling Personal Selling dilakukan dengan membuka outlet, direct selling, catering, dan promo. a) Outlet de JAMOER Outlet ditempatkan di tempat-tempat strategis seperti di depan indomaret, alfamart, toko swalayan, supermarket, mall, dan lain-lain karena biasanya tempat-tempat seperti itu memang didirikan di tempat yang benar-benar strategis. Outletnya 19
menggunakan gerobak yang didesain secara unik dan menarik sebagai representasi produk de JAMOER. b) Direct Selling Direct selling dilakukan dengan menjajakan keliling kampus dan Student Center (UKM) Universitas Airlangga yang dipastikan ramai oleh mahasiswa karena UKM notabene adalah tempat berkumpulnya mahasiswa. Selain itu, berdasarkan hasil survei sebagian besar anak-anak UKM membeli makanan dari luar. Sehingga diharapkan akan banyak konsumen yang membeli de JAMOER. c) Pesanan (Catering) Kami juga menerima pesanan yang langsung kami antar ke tempat tujuan. Untuk pesanan ini, kami sangat menonjolkan pada rasa dan penampilan. d) Promo Untuk menjaring calon pembeli, tim pelaksana akan mengadakan pekan promo yang dilakukan selama kurun waktu 1-3 hari pada awal pembukaan de JAMOER. Selama promo berlangsung, pembeli akan dimanjakan dengan harga special (mendapatkan potongan harga). Dan bagi 1 konsumen yang bisa mengajak 10 pelanggan selama masa promo akan mendapatkan 1 produk de JAMOER secara gratis. 2) Pameran Kami mencoba memerkenalkan de JAMOER melalui event yang berhubungan dengan makanan, seperti bazaar atau pada peringatan hari-hari besar tertentu. Tim pelaksana akan aktif mencari info-info tentang adanya event-event atau bazar untuk mempromosikan produk kami. 3) Iklan Iklan bisa dilakukan baik melalui media cetak maupun media elektronik. 1. Media Cetak Adapun beberapa media cetak yang digunakan dalam promosi antara lain x-banner, poster, dan pamflet atau brosur yang dibagikan dan atau ditempel di tempat-tempat strategis di dekat pasar, di lampu merah, di dekat sekolahan, dan lain-lain. Selain itu, juga ada stiker logo dan stiker produk yang selain ditempel di kemasan juga dibagikan ke konsumen nantinya. 2. E-Channel Tim pelaksana juga menggunakan media internet dalam melakukan promosi, yang meliputi: 20
a) Blog : http://miejamurtiram.tumblr.com b) Facebook : Mie Jamur Tiram c) Twitter : miejamurtiram Untuk nama-nama tersebut bisa diganti menjadi de JAMOER karena alamat tersebut masih mengikuti alamat website usaha Mie Jamur Tiram sebelumnya. Selain itu, juga melalui media e-channel seperti kompasiana.com, kaskus, dan lain sejenisnya karena website-website seperti itu sangat ramai dikunjungi atau dibaca orang. Juga, bisa melalui iklan-iklan baris gratis yang banyak sekali di internet. 4) Tester dan M2M (Mouth to Mouth) Setelah promosi melalui media media cetak dan e-channel, kami akan membuat sampel produk kami dan memberikannya kepada beberapa orang agar mereka menikmatinya. Setelah mereka mengetahui rasa lezat, unik, dan enak dari produk kami, maka mulailah mereka mempromosikan produk kami melalui mulut ke mulut. Karena memang promosi melalui cara seperti ini cukup efektif. Selain melalui strategi di atas, kami juga memiliki strategi lain untuk memanjakan konsumen, yakni: 1) Kartu Nama. Pemberian kartu nama pada konsumen memungkinkan mereka untuk menyimpannya karena bentuknya yang kecil dan mudah untuk penyimpandalam penyimpanannya sehingga alamat atau nomer telefon yang tertera di kartu nama tersebut otomatis juga disimpan. 2) Untuk moment-moment khusus seperti bulan Ramadhan, Idul Fitri, Hari Kartini dan hari besar lainnya, kami akan memberikan menu spesial serta potongan harga bagi produk kami. 3) Setiap pembelian di atas Rp 50.000 akan mendapatkan voucher makan gratis di outlet yang akan diundi tiap 1 bulan sekali. b. Strategi Produksi Untuk strategi produksi, kami menggunakan sistem dapur terbuka, di mana konsumen akan melihat sendiri proses produksi, yang nantinya ini diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk kami. Strategi ini merupakan ekspektasi de JAMOER untuk keberlanjutan usaha. Selain itu, tim juga akan merumuskan SOP sehingga nanti bisa digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan semua proses produksi. Terkait strategi produksi, manajemen kualitas diterapkan dalam rangka pengendalian mutu produk dengan mendaftarkan produk terbaru de JAMOER di 21
LABKESDA Surabaya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kandungan gizi de JAMOER yang juga bekerja sama dengan konsultan gizi yaitu Dosen di Departemen gizi FKM Universitas Airlangga. Konsultan gizi ini berperan dalam pengawasan pengelolaan produk. Selain itu, pemberian standar serta pemilihan bahan baku yang berkualitas dan sesuai standar juga merupakan metode penting yang digunakan untuk menjaga kualitas produk mie ini. Upaya ini dilakukan untuk membangun kepercayaan konsumen terhadap kandungan dan kelayakan konsumsi produk de JAMOER. c. Strategi Organisasi dan SDM Pengelolaan SDM merupakan hal yang karus dilakukan oleh suatu perusahaan sehingga produktivitas dapat semakin berkembang dan kualitas karyawan pun semakin baik. Tahap-tahap pengembangan SDM tersebut antara lain: 1) Pelatihan Karyawan Sebagai langkah keberlanjutan usaha, rencananya tim pelaksana akan mempekerjakan karyawan yang bertugas membantu tim pelaksana dalam proses produksi dan pengelolaan outlet nantinya. Untuk memberikan bekal keterampilan, karyawan akan diberikan pelatihan terlebih dahulu sebelum bekerja. Pelatihan ini meliputi menjaga kebersihan dan mutu pengolahan makanan, hal-hal yang perlu diterapkan dalam memberikan pelayanan, serta tata laksana pelaporan. Selain itu, pelatihan karyawan dilakukan untuk memberikan motivasi kepada karyawan dan meningkatkan kemampuan karyawan untuk membuat inovasi resep sehingga produk bisa disesuaikan dengan tuntutan perkembangan zaman atau up to date. Baik rasa maupun tampilan produk menjadi tidak monoton. Selain itu, karyawan diharapkan untuk memiliki kemampuan dalam membuat sentuhan yang khas yang menjadi ciri dari perusahaan agar produk mampu bertahan dalam persaingan pasar. 2) Sistem Kompensasi yang Seimbang dan Adil Dalam sistem pemberian kompensasi, perusahaan membuat sistem kompensasiyang sesuai dengan ketenagakerjaan. Namun, untuk meningkatkan kinerja karyawan, motivasinya serta untuk produktivitas perusahaan memberikan bonus khusus untuk karyawan yang memiliki kinerja bagus tanpa adanya diskriminasi jabatan maupun pekerjaan. d. Strategi Penetapan Harga Salah satu strategi yang jitu untuk menarik minat konsumen adalah dengan penetepan harga yang jitu. Konsumen menginginkan harga yang semiring mungkin namun dengan kualitas yang baik. Sedangkan perusahaan mengharapkan keuntungan 22
yang cukup besar dengan mengupayakan kualitas produk yang baik. Oleh karena itu, penetapan harga dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan survei di pasar terkait harga mie organik. Setelah itu, disesuaikan dengan perhitungan keuangan produk de JAMOER melalui analisis laba dan BEP sehingga didapatkan harga jual sebesar Rp 5.000,00 per porsi. Untuk itu harga yang telah ditetapkan dirasa telah sesuai dengan jaminan mutu dan keterterjangkauan. Selain itu perusahaan juga akan memberikan diskon pada saat-saat tertentu untuk meningkatkan minat konsumen. Dengan demikian tercipta win-win solution yang menguntungkan kedua belah pihak. e. Rencana Pengembangan Produksi Untuk menjaga agar bisnis de JAMOER tetap bertahan dalam jangka waktu yang lama, maka tim pelaksana melakukan inovasi-inovasi pada usaha de JAMOER terutama pada produk Cornetto Mie Jamur Tiram dengan inovasi rasa dan isi. Jika pasar jenuh, maka kami akan membuat promo-promo khusus seperti gratis 1 produk de JAMOER setelah pembelian ke-10. Untuk jangka panjang, outlet kami memiliki ciri khas tertentu di mana akan terus berkembang seiring berjalannya waktu, karena tim pelaksana berkeinginan besar agar 10 tahun lagi outlet ini akan berkembang menjadi de JAMOER House atau Rumah Jamur di mana di situ akan disediakan beragam menu olahan jamur dengan masternya yaitu Cornetto Mie Jamur Tiram tentunya. Adapun proyek-proyek keberlanjutan usaha kami, yaitu: 1) Tahun 1 dan 2, mengembangkan menu terbaru Cornetto Mie Jamur Tiram dengan berbagai rasa jamur dan saos dan mempekerjakan karyawan untuk menjaga outlet atau delivery serta menyertakan mereka dalam proses produksi. 2) Tahun 2 dan 3, mengembangkan de JAMOER Instant dengan bahan pengawet tradisional yang tidak membahayakan tubuh dan menggunakan mesin pengawet. 3) Tahun 3 dan 4, membuka cabang baru de JAMOER yang masih di wilayah Surabaya serta mempersiapkan pembangunan Njamoer House. 4) Tahun 4 dan 5, membuka cabang baru de JAMOER di luar wilayah Surabaya. 5) Tahun 5 sampai 10, proses pembangunan de JAMOER House di mana nantinya di situ akan disediakan berbagai macam menu olahan jamur dengan mascot Cornetto Mie Jamur Tiram. Di situ kami menerapkan system dapur terbuka yang artinya konsumen yang datang ke de JAMOER House bisa melihat langsung proses pembuatan mie jamur mentah sampai proses pengolahannya. Hal ini merupakan nilai plus yang kami tonjolkan untuk membangun kepercayaan konsumen. 23
f. Analisis Resiko Usaha dan Antisipasinya Adanya usaha de JAMOER ini tentu memiliki risiko-risiko. Kami mencoba menganalisis risiko-risiko tersebut agar hal tersebut dapat diantisipasi. Hal-hal yang menjadi risiko dari usaha kami, di antaranya: 1) Produk Ditiru dan Kalah Bersaing Produk kami bisa dibilang adalah produk baru dipasaran. Sehingga, harus memiliki produk yang benar-benar kuat. Hal ini dikarenakan de JAMOER belum memiliki hak paten sehingga kemungkinan untuk ditiru produsen lain lumayan besar mengingat produk ini idenya sangat bagus dan prospek. Terutama jika produsen lain itu memiliki pengaruh yang kuat dan modal yang lebih besar. 2) Konsumen Bosan Kebosanan adalah hal manusiawi yang dimiliki oleh manusia. Tidak menutup kamungkinan apabila konsumen akan bosan dengan produk yang kami tawarkan. Sehingga produk kami dapat hilang di pasaran. 3) Kompentensi Karyawan Untuk memberikan kualitas produk yang baik kepada konsumen, perusahaan juga harus mempunyai karyawan yang kompeten di bidangnya. Selain itu, pembagian tugas harus jelas agar karyawan tak terbengkalai dan proses produksi hingga sampai ke tangan konsumen berjalan dengan baik dan teratur. 4) Modal Usaha Hal terpenting dari suatu usaha adalah permodalan. Tanpa adanya modal yang cukup, perusahaan tersebut tidak akan dapat berjalan. Modal tersebut dibutuhkan untuk membeli bahan-bahan baku setengah jadi, promosi, dan alat-alat perlengakapan yang lainnya. Berdasarkan paparan dari risiko-risiko yang mungkin bisa menghambat jalannya produksi bahkan pengembangan usaha, maka berikut ini adalah solusi yang bisa diterapkan. 1) Produk Ditiru dan Kalah Bersaing Agar bisa meminimalisir risiko produk ditiru, maka produk kami harus kuat. Kuat di sini artinya bahwa dari segi rasa, packaging, prosedur produksi harus diperhatikan. Agar produk kami dapat bersaing dengan produk-produk makanan yang lain, kami senantiasa menjaga kualitas produk kami dengan cara memperhatikan bahan-bahan baku maupun bahan setengah jadi yang dipakai. Selain itu, kepuasan konsumen juga 24
sangat kami perhatikan dengan cara memenuhi permintaan ataupun keinginan konsumen terkait dengan rasa maupun inovasi resep kami. 2) Konsumen Bosan Untuk mengantisipasi kebosanan kami selalu melakukan inovasi-inovasi, baik dalam resep maupun pemasaran agar masyarakat tidak jenuh dengan produk kami. Tentunya inovasi ini kami dasarkan pada hasil analisis keinginan pasar yang didapat melalui Surat Cinta de JAMOER di mana pada surat tersebut dapat diketahui kritikan, saran, dan ekspektasi konsumen terhadap produk-produk de JAMOER. Selain itu, pengembangan produk ini juga menyesuaikan dengan omset yang di dapat terkait tingkat penjualan dan permintaan pasar. 3) Kompetensi Karyawan Untuk memenuhi kompetensi karyawan kami memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berlatih dan selalu mencoba ide/resep yang baru sehingga produk senantiasa dinamis, namun tentunya tetap mengacu pada SOP yang sudah ditetapkan agar bisa mengontrol kualitas dan mutu produk. 4) Modal usaha Modal usaha adalah hal terpenting dalam melakukan suatu bisnis. Untuk memenuhi modal usaha kami mencari mitra untuk diajak kerja sehingga bisa meringankan beban keuangan. Selain itu, kami juga mengikuti event-event kewirausahaan mahasiswa untuk mendapatkan modal maupun pinjaman modal, seperti Kompetisi Business Plan, PKMK, PMW, dan lain-lain.
25
5.2 Struktur Organisasi
Gambar 1. Struktur Organisasi de JAMOER Dengan Job Description sebagai berikut: a. Chief Executive Officer (CEO) 1) Menjaga koordinasi aspek keuangan, produksi, pemasaran, dan kualitas produk serta menangani masalah administrasi dan kesekretariatan. 2) Memimpin dan mengambil keputusan tertinggi dalam rapat diskusi dan evalusi. b. Chief Finance Officer 1) Mengatur seluruh aktivitas kelompok yang berhubungan dengan keuangan serta mengaudit keuangan. 2) Membuat laporan keuangan. c. Chief Operation Officer 1) Mengatur dan mempersiapkan segala keperluan untuk produksi. 2) Melakukan pengecekan dan pemeliharaan alat-alat produksi. 3) Menentukan kapasitas produksi. d. Quality Control Manager 1) Menjaga kualitas produk. 2) Menangani masalah pendaftaran produk ke Dinas Kesehatan Daerah untuk mendapatkan SP. e. Marketing Manager 1) Melakukan survei pasar dan memperluas pasar CEO Adhan Kurnia O.
Chief Finance Officer Himmatuzzakiya Quality Control Manager Nurmalasari
Marketing Manager Wahyu Wisnu W. Chief Operation Officer Halim Putra W. Karyawan/Tenaga Kerja 26
2) Membuat grand strategy pemasaran dan desain publikasi 3) Penentuan harga jual produk 4) Melakukan koordinasi atas proses penjualan produk 5) Melakukan promosi dan distribusi produk 5.3 Proses Produksi a. Pembelian Alat dan Bahan Proses pembelian alat dan bahan ini bersifat fleksibel. Maksudnya bila dengan dana yang ada bisa dibeli maka akan dibeli, jika tidak maka akan dilakukan peminjaman. Pembelian alat-alat produksi dilakukan di awal usaha. Yang sebelumnya dilakukan pencarian referensi terkait harga dan tempat pembelian. Sedangkan untuk pembelian bahan-bahannya dilakukan pada beberapa hari menjelang produksi atau juga pada hari produksi. Hal ini tergantung jenis bahan dan daya tahannya. Tempat pembelian keduanya berada di daerah terdekat dengan lokasi produksi dan masih di daerah Surabaya agar dapat mempermudah proses produksi serta menjaga kontinuitas ketersediaan bahan- bahan bakunya. b. Proses Pembuatan Mie Mentah Tahap awal yang harus dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan yang sudah bersih dan higienis. Jamur tiram yang sudah dibersihkan lalu diperas sampai tidak ada airnya. Kemudian diiris kecil-kecil dan dimasukkan ke dalam blender. Blender sampai setengah halus kemudian memasukkan garam dan telur. Blender sampai halus lagi dan tercampur merata. Setelah itu, mencampurkan tepung terigu dan jamur yang sudah dihaluskan tadi dengan perbandingan 3 : 1. Tambah dengan sedikit air. Kemudian campur merata dan diadoni sampai kalis. Adonan didiamkan selama 10-20 menit di dalam plastik atau tempat tertutup kemudian diuleni lagi. Langkah terakhir yaitu dengan menipiskan adonan dengan markatto penipis dari ketebalan 9-2 kemudian merapikan dan menggilingnya dengan markatto penggiling. Dan ditaburi dengan tepung terigu. Dalam proses ini yang terpenting adalah ketelitian pada resep yang ada. Karena jika salah satu ada yang tidak cocok, maka tidak akan menghasilkan mie dengan kualitas yang baik. Menarik dan enak tidaknya, serta kuantitas produk sangat bergantung pada kualitas mi mentah ini. c. Proses Pemasakan Mie Bahan dan proses pemasakan mie ini tergantung pada jenis mie yang akan dimasak. Untuk produk Cornetto caranya dengan membuat cone dari kulit kebab yang 27
kemudian digoreng. Setelah itu, diisi dengan mie pangsit goreng dan di selingi dengan tumisan jamur yang kemudian disiram saus jamur tiram bertabur jamur tiram goring. d. Proses Pengemasan Produk akan dikemas dengan wadah berbentuk cone dengan bahan kertas karton atau kardus yang tentunya didesain semenarik mungkin untuk menarik perhatian masyarakat sehingga mau membelinya. Yang di situ terdapat ditempeli stiker logo perusahaan de JAMOER. Sedangkan untuk pemesanan tergantung permintaan. Dan kemasannya pun dibuat berbeda dari biasanya. Untuk stiker produknya dibuat semenarik mungkin. Ada tulisan nama produk, brand, contact person untuk pemesanan, logo produk, dan jargon.
Skema Proses Produksi
Gambar 2. Skema Proses Produksi
Distribusi Persiapan Alat dan Bahan Proses Pemasakan Promosi 1. Media Cetak 2. E-Channel 3. Tester Produk de JAMOER (Cornetto Mie Jamur Tiram Pembuatan Mie Mentah Pembuatan cone Pembuatan Campuran Cornetto dan Mie Proses Pemasaran 1. Pekan Promo 2. Event 3. Outlet Konsumen 28
5.4 Pengelolaan Karyawan Sistem penggajian atau kompensasi karyawan yang kami terapkan adalah penggajian yang sesuai dengan system kompensasi. Pengembangan kualitas diri karyawan dengan selalu tanggap dengan perubahan dan cepat untuk menyesuaikan diri. Dan kami harus selalu mencari inovasi-inovasi terbaru agar produk de JAMOER ini dapat bertahan dan bersaing di pasaran.
29
BAB 6 PENUTUP
6.1 Kesimpulan Usaha penjualan de JAMOER telah menjadi peluang usaha baru yang mampu memberi nilai tambah bagi bahan baku (jamur tiram). Munculnya produk makanan pokok baru berupa mie dari jamur tiram Cornetto Mie Jamur Tiram yang lezat, bergizi, mengenyangkan, dan tidak membahayakan tubuh karena tanpa bahan pengawet dan pewarna buatan ini memiliki daya jual yang tinggi dan berpeluang menjadi usaha yang menjanjikan di bidang kuliner jamur tiram dan mie.
6.2 Saran Program kewirausahaan diharapkan dapat terus dilanjutkan sehingga tercipta wirausahawan yang mandiri. Pengembangan produk mie berbahan dasar jamur tiram ini dapat menjadi peluang usaha yang potensial baik dari segi jamur tiram atau mienya. Oleh karena itu, diharapkan adanya pihak yang mau bekerja sama untuk pengembangan usaha ini sehingga nantinya bisa menjadi usaha baru yang padat karya dan menguntungkan serta dapat dipatenkan. Dan yang terpenting keseluruhan modal yang digunakan bisa tertutupi.