Anda di halaman 1dari 5

Laporan Hasil Kajian dari Pengajian

Nama : Yuliani Farikha

NIM : 1708086019

Kelas : Pendidikan Biologi 1.A

Mata Kuliah : Ulumul Qur’an

Dosen : Bapak Rusmadi

Kegiatan : Ngaji Tafsir Al Qur’an

Pembicara : Abah Prof. Dr. H. Imam Taufiq M.Ag (Wakil Rektor 2 &
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Be-Songo Semarang)

Tempat : Pondok Pesantren Darul Falah Be-Songo

Materi : Komitmen Serta Karakter Seorang Pemuda menurut Surah Al


Kahfi ayat 13-14

Substansi Materi :

Surah Al Kahfi ayat 13-14 :

Artinya:”Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) ceritta ini dengan benar.


Sesungguhnya mereka adalah pemuda - pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka,
dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. Dan kami meneguhkan kalbu mereka
diwaktu mereka berdiri, lalu merekka pun berkata, “Tuhan kami adalah tuhan seluruh
langit dan bumi, kami sekali - kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya
kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran”.
(Q.S Al Kahfi :13-14).
Abah Imam menjelaskan bahwa Dari sini lah Allah mengawali penuturan
sekaligus penjelasan tentang kisah Ashabul Kahfi, Allah menceritakan bahwa mereka
adalah golongan amak - anak muda. Mereka mau menerima kebenaran dan lebih lurus
jalannya daripada generasi tua yang terjerumus dan tenggelam dalam agama yang
bathil. Oleh karena itu, kebanyakan orang - orang yang memenuhi seruan Allah dan
Rasulnya adalah kaum muda. Sedangan golongan tua dari kalangan kaum Quraisy
secara umum lebih memilih untuk tetap memilih dan memeluk agam mereka dan
tidak ada dari mereka yang memeluk islam melainkan hanya sedikit saja.

Para pemuda yang termasuk dalam kelompok Ashabul Kahfi adalah orang - orang
yang berjuang untuk mempertahankan keimanan mereka. Ada yang mengatakan bawa
mereka adalah pengikut Nabi Isa AS yang mengikuti petunjuk kitab Injil, tetapi ada
pula yang mengatakan pengikut Nabi lain. Tetapi seperti yang diterangkan dalam Al
Qur’an bahwa Ashabul Kahfi adalah termasuk sekelompok pemuda yang sengaja
diadakan untuk menampilkan adanya kebangkitan dan kehidupan kembali pada hari
kiamat. Karena semua gerak - gerik kebangkitan dan kehidupan kembali terjadi dalam
waktu yang sempit dan ditempat yang sempit, maksutnya didalam tanah dan kejadian
tersebut akan berulang kembali pada waktu yang akan datang.

Jika menghitung jumlah mereka, maka Al Qu’an menolak bahwa jumlah mereka
hanya 3 orang. Demikian pula, Al Qur’an tidak menyebutkan secara pasti jumlah
mereka apakah lima orang ataukah tujuh orang yang dengan anjingnya menjadi
delapan. Yang perlu diperhatikan dalam ayat tersebut adalah penyebutan jumlah
Ashabul Kahfi sebanyak tujuh orang, kemudian disebutkan bahwa ‘ Athaf ‘ yang
mempunyai arti delapan dengan anjing mereka. Sebagai isyarat bahwa manusia dan
anjing tidak bisa dikumpulkan menjadi satu. Andaikata anjing milik Ashabul Kahfi
dapat dimasukkan ke dalam surga, seperti yang disebutkan dalam sebuah riwayat,
tetapi manusia akan dimasukkan ke dalam surganya sendiri dan anjingnya akan
dimasukkan kedalam surganya sendiri.
Artinya:“ Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar.
Sesungguhnya mereka adalah pemuda - pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka,
dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.” (QS Al Kahfi : 13).

Firman Allah diatas mengisyaratkan bahwa para pemuda Ashabul Kahfi adalah
termasuk para pemuda pemberani untuk mempertahankan keimanan merreka,
pemikiran mereka, dan kepribadian mereka. Mereka adalah orang - orang yang terguh
imannya, sehingga mereka berani melanggar aturan pemerintah yang melarang
mereka meyakini agama tauhid.

Meskipun jumlah mereka sedikit, tetapi keimanan mereka tetap teguh kepada
Allah, sehingga Allah menambah petunjuk kepada mereka atas petunjuk yang sudah
ada di kalbu mereka masing - masing dan mereka dijadikan sebagai pemuda - pemuda
yang teguh keimanannya, seperti yang disebutkan dalam Firman Allah :

Artinya: Dan kami meneguhkan kalbu mereka diwaktu mereka berdiri, lalu merekka
pun berkata, “Tuhan kami adalah tuhan seluruh langit dan bumi, kami sekali - kali
tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah
mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran”. (Q.S Al Kahfi :13-14).

Mereka diberi keteguhan iman kepada Allah, sehingga mereka dapat mengingat
Allah dalam setiap saatnya dengan memperbanyak dzikir demi untuk mencari ridho
Allah.

Abah Imam memberi kesimpulan bahwa seorang pemuda harus mempunyai


karakter :

1. Seorang pemuda harus memiliki iman yang kuat dan selalu tetap teguh kepada
Allah

2. Seorang pemuda senantiasa memberi petunjuk, yakni memberi masukan dan


solusi dalam urusan apapun termasuk dalam berbangsa dan bernegara.

3. Seorang pemuda harus selalu berinovasi serta selalu berkarya.


“ Kesuksesan seseorang itu tidak datang dengan “ujug - ujug” tiba - tiba. Kesuksesan
seseorang dimulai disaat masa muda mereka ”, tutur Abah Imam. Wallohu A’lam
Bisshowab.

Pertanyaan dan Jawaban :

1. Dimanakah letak gua Ashabul Kahfi?

Jawab : Terdapat beragam pendapat mengenai letak goa yang dijadikan tempat
berlindung Ashabul Kahfi dan tempat mereka ghaib dari pandangan mata.
Namun ada beberapa pendapat lain, seperti : Goa Ephesus di Turki, Goa
Rajib di Yordania, Goa di pegunungan Qasiyyun.

2. Apakah kisah Ashabul Kahfi sesuai dengan sains modern?

Jawab : Tidurnya Ashabul Kahfi bukanlah sebuah tidur biasa yang wajar
sebagaimana tidur yang kita lakukan setiap hari. Melainkan sebuah
tidur yang mempunyai keunikan dan pengecualian. Oleh karena itu,
bukan tempatnya untuk takjub bahwa mereka (dengan kehendak Allah)
telah tidur dalam waktu yang amat panjang dan tidak mengalami
kesulitan dalam masalah kekurangan makanan dan tidak juga terdapat
organisme yang merusak tubuh mereka. Hal ini menunjukan bahwa
mereka tidak berada dalam kondidi monoton. Terdapat faktor - faktor
rahasia yang hingga sekarang belum kita kenali. Mungkin dalam
setahunn sekali Allah membolak balikkan mereka ke kanan dan kekiri
sehingga tidak akan merusak organisme badan

3. Kapankah kisah Ashabul Kahfi terjadi?

Jawab : Pada pemerintahan Raja Diyaknus yang kejam tahun 112 M. kemudian
Ashabul Kahfi bangun pada masa Raja Theodosius II tahun 421 M

Tanggapan :

Dari Surah Al Kahfi ayat 13-14, disini terdapat banyak sekali pelajaran yang dapat di
ambil, seperti sebagai seorang pemuda yang baik harus mencerminkan sikap
senantiasa memberikan petunjuk yang baik dalam urusan apapun di dalam bernegara
dan berbangsa, memiliki iman yang kuat dan tetap teguh kepada Allah, dan seorang
pemuda harus mempunyai sikap inovasi dan selalu berkarya. Seperti yang di tuturkan
oleh Abah Imam,” Kesuksesan seseorang itu tidak datang dengan “ujug - ujug” tiba -
tiba. Kesuksesan seseorang dimulai disaat masa muda mereka”.

Anda mungkin juga menyukai