Anda di halaman 1dari 4

Nama Lengkap : Eka Lidiawati

NIM : C1011181140

Makul : Manajemen Produksi (A)

Sistem Agribisnis Usahatani Cabai Merah (Capsicum annum)

Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu
atau keseluruhan dari sebuah sistem yang terdiri dari unsur-unsur kegiatan: (1)
pra-produksi, (2) panen, (3) pengolahan, (4) pemasaran, dan (5) penunjang
(Soekartawi, 1991). Pengembangan agribisnis ini ditujukan untuk meningkatkan
hasil produksi pertanian (on-farm), kemudian mendukung tumbuhnya industri
agro-processing skala kecil dan menengah, dan juga mendorong keberagaman
aktivitas ekonomi dari pusat agropolitan (kawasan produksi pertanian).

Salah satu jenis tanaman hortikultura yang sudah lama dikenal dan
dibudidayakan oleh petani adalah cabai merah. Cabai merah merupakan
komoditas hortikultura penting di Indonesia, cabai ini dikonsumsi sebagian besar
penduduk tanpa memperhatikan tingkat status social.Komoditas ini berprospek
cerah,mempunyai kemampuan meningkatkan pendapatan petani, nilai
ekonominya tinggi sebagai bahan baku industri,dibutuhkan setiap hari sebagai
bumbu masak, dan merupakan sumber vitamin C. Komoditas ini dapat
dikonsumsi dalam bentuk segar maupun olahan.

Dalam mengembangkan konsep agribisnis, sebaiknya produsen atau petani


mampu untuk mengusahakan sendiri produksi pertaniannya, mengolah hasilnya
dan sekaligus memasarkannya pada kondisi harga yang mengutungkan. Agar
konsep agribisnis menguntungkan harus ada kerjasamayang baik antara masing-
masing subsistem.

1. Sub-Sistem Pra-Produksi
Subsistem praproduksi agribisnis cabai merah adalah penyediaan dan
pengadaan berbagai sarana produksi cabai merah. Adapun kegiatan
subsistem praproduksi ini terdiri dari:
a. Lahan pertanian yang digunakan pertanian hortikultura khususnya
cabai merah lebih cocok di dataran tinggi dengan udara yang dingin
dapat menghasilkan produksi yang cukup baik.
b. Alat produksi, diantaranya: cultivator, mesin pompa compressor,
kayu, mulsa, selang, paralon, dan gembor.
c. Bibit. Dalam pembibitan awal bibit disimpan bersamaan selama 25
hari dengan penyiraman rutin sehari 2 kali untuk melihat pertumbuhan
bibit sebelum di tanam pada lahan yang telah disiapkan.
d. Pupuk. Pupuk yang digunakan di oleh petani pupuk kandang ayam
dan pupuk toko dengan jenis poska.
e. Obat Hama. Obat hama yang digunakan berbagai macam hama
penyakit yang sering menyerang seperti hama patek/ jamur, hama ulat
buah, trip, hama virus kuning, dan layu.
f. Tenaga Kerja. Tenaga kerja yang dimaksud merupakan para petani
cabai merah yang berperan dalam agribisnis cabai merah.
2. Sub-Sistem Produksi
Subsistem produksi merupakan suatu kegiatan atau proses yang mengubah
faktor-faktor produksi menjadi produk. Cabai merah dapat diproduksi
atau panen dalam jangka waktu 4 bulan hasil panen dipengaruhi oleh
factor-faktor perawatan, misalnya setelah penanaman pada bulan ke 4
untuk 1 Ha dapat menghasilkan 5-6 ton per Ha. Tetapi dalam 5 tahun
terakhir dilaporkan luas panen dan produksi cabe merah terus menurun
namun berbanding dengan permintaan pasar yang terus meningkat.
Penurunan hasil produksi cabai merah dapat dipengaruhi faktor cuaca
yang tidak menentu seringkali dapat rentan terhadap hama dan penyakit
sehingga setiap panen cenderung tidak akan tetap, kemudian adanya
pergiliran pola tanam karena lahan akan jenuh apabila ditanami 1 jenis
tumbuhan yang sama.
3. Sub-Sistem Pengolahan
Pada subsistem pengolahan hasil pertanian dapat diolah menjadi berbagai
olahan makanan. Agroindustri adalah kegiatan industri yang
memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku serta merancang dan
menyediakan peralatan dan jasa untuk kegiatan tersebut . Namun
pengolahan hasil produksi oleh petani cabai merah masih minim karena
petani memilih menjualnya secara langsung ada pula yang diolah dengan
dijemur menjadi cabe kering yang hanya digunakan untuk memasak
makanan.
4. Sub-Sistem Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu dan
kelompoknya mendapatkan apa yang mereka butuhkan atau inginkan
dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan
kelompok yang lain. Sistem pemasaran ini merupakan salah satu factor
pendukung daya saing produk. Dimana pemasaran untuk komoditi cabai
merah dikawasan agropolitan (kawasan produksi pertanian) terdiri dari :
a. Petani→ pasar daerah (lokal)
b. Petani → pasar induk seperti pasar Flamboyan, Supermarket.
c. Petani→ Tengkulak → pasar induk
d. Petani→ pengusaha UKM pengolahan cabai merah

Dalam pelaksanaan pemasaran harga cabai merah cenderung fuktuatif,


sehingga menjalin kerjasama dengan pihak swasta untuk pemasaran hasil
produksi dimana mitra dengan perusahaan ataupun pengusaha UMKM
dapat membantu pendapatan petani.

5. Sub-Sistem Penunjang
a. Kelembagaan. Dalam mendukung dan meningkatkan agribisnis cabai
merah, terdapat lembaga pemerintah turut berperan serta, seperti Balai
Penyuluhan Pertanian yang ada ditiap daerah kawasan Agropolitan dan
UPTD Pemasaran kehususan dalam pertanian Hotrikultura dengan
adanya sarana Sub Terminal Agribisnis yang ada di berbagai daerah.
Lembaga keuangan seperti bank yang tersebar di pusat kecamatan dan
KUD yang terebar di setiap pusat desa lembaga pelaksana kegiatan
pertanian terdapatnya gapoktan di tiap desa dengan didalamnya
terdapat kelompok – kelompok tani yang berperan serta. Lembaga
pemasaran terdiri dari pasar agropolitan, pedagang pengumpul,
pedagang grosir dan pedagang besar.
b. Transportasi. Transportasi yang biasa digunakan dalam mengangkut
cabai merah adalah truk, colt bak, mobil box dan mobil angkutan antar
daerah. Dengan adanya sarana transportasi maka memperlancar untuk
mendistribusikan hasil pertanian sangat sulit dan biayanya cukup
mahal tidak sebanding dengan harga produksi ini menyebabkan petani
banyak yang menjual langsung ke tengkulak daerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai