Anda di halaman 1dari 26

SUBSISTEM AGRIBISNIS HULU

(UPSTREAM AGRIBUSINESS)
DAN
SUBSISTEM PERTANIAN PRIMER
(ONFARM AGRIBUSINESS)

Oleh:
Riva Hendriani, SP, M.Si
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami subsistem agribisnis hulu
(upstream agribusiness) dan subsistem pertanian
primer (onfarm agribusiness):
1.Mampu menjelaskan definisi subsistem agribisnis hulu
(upstream agribusiness)
2.Mampu menjelaskan pelaku subsistem agribisnis hulu
(upstream agribusiness)
3.Mampu menjelaskan definisi subsistem pertanian
primer (onfarm agribusiness)
4.Mampu menjelaskan pelaku subsistem pertanian primer
(onfarm agribusiness)
Pengertian dan Ruang Lingkup
Agribisnis
• Fase perkembangan pertanian (usahatani) yang dijalankan
oleh manusia:
1. Pertanian dengan sistem pengumpulan makanan (food
gathering)
2. Pertanian dengan sistem perladangan berpindah-pindah
(nomaden)
3. Pertanian dengan sistem perladangan yang mulai menetap
(subsisten-barter)
4. Pertanian dengan sistem perladangan menetap (semi
komersil atau mengarah ke agribisnis)
5. Pertanian dengan sistem perladangan menetap
(komersil/agribisnis)
Definisi Agribisnis
• K. Goldberg dan J. Davis (1957). “Agribusiness is
the sum total of all operations involved in the
manufacturing and distribution of farm supplies,
production activities, storage, processing and
distribution on the farm commodities and items
made from them” (agribisnis adalah semua kegiatan
yang dimulai dari pengadaan sampai pada
distribusi/tataniaga sarana produksi pertanian ,
kegiatan-kegiatan produksi pertanian, penyimpanan,
pengolahan dan distribusi komoditi pertanian dan
hasil olahannya).
Menurut Prof. Dr. Bungaran Saragih :
Sektor Agribisnis sebagai bentuk modern dari pertanian
primer paling sedikit mencakup empat sub sistem:
•sub sistem agribisnis hulu, seperti industri pupuk, obat-
obatan, bibit/benih, alat dan mesin pertanian, dll
•sub sistem usahatani/produksi primer;
•sub sistem agribisnis hilir, yaitu mengolah hasil pertanian
primer menjadi produk olahan, beserta kegiatan
perdagangannya di pasar domestik dan internasional;
•subsistem jasa layanan pendukung seperti lembaga
keuangan dan pembiayaan, transportasi, penyuluhan dan
layanan informasi agribisnis, penelitian dan
pengembangan, kebijakan pemerintah, asuransi agribisnis,
dan lain-lain
• Secara sederhana, agribisnis adalah suatu
usaha atau kegiatan di bidang pertanian yang
berorientasi profit
• Agribisnis dalam pengertian modern,
mencakup keseluruhan usaha pertanian
yang terkait dengan kegiatan penyediaan
input dan sarana produksi, usahatani,
pemrosesan/pengolahan, dan pemasaran
• Agribisnis merupakan suatu sistem yang
terdiri dari 5 (lima) subsistem utama, yaitu :
1. Subsistem I : pengadaan dan penyaluran sarana
produksi (subsistem agribisnis hulu/ upstream
agribusiness)
2. Subsistem II : produksi primer (onfarm
/budidaya/usahatani);
3. Subsistem III : pengolahan hasil (agroindustry/
subsistem agribisnis hilir/ down stream
agribusiness);
4. Subsistem IV : pemasaran/distribusi (marketing/
down stream agribusiness).
5. Subsistem V : Penunjang (supporting institution)
Agribisnis sebagai suatu “Sistem”
• Adanya kaitan antar subsistem yang menjadi
bagian dari Agribisnis yang saling mendukung
satu sama lain
• Apabila terjadi kendala pada satu subsistem
akan mempengaruhi kinerja subsistem yang
lain
Kaitan-Kaitan (Linkage)
1. Backward Linkage (Kaitan ke belakang)
Berupa peningkatan kegiatan pengadaan dan
penyediaan sarana produksi (tepat waktu,tepat
tempat, tepat jumlah, tepat kualitas)
Kaitan ke belakang ini disebut juga
agroindustri Hulu (Up stream)
2. Forward Linkage (Kaitan ke depan)
Penanganan pasca panen & pengolahan sangat
diperlukan mengingat produk pertanian yang
bersifat musiman, tergantung kepada cuaca,
menyita banyak ruang untuk menyimpan
(bulky/voluminous), tidak tahan lama
(perishable), harga fluktuatif,dan
kecenderungan perkembangan permintaan
masyarakat akan produk olahan
Kaitan ke depan disebut agroindustri hilir
(Down stream).
3. Outside Linkage (kaitan ke luar)
•Semakin dalam peranan teknologi masuk ke
dalam Agribisnis, semakin kompleks sifat
kegiatan dalam tiap subsistem sehingga
diperlukan adanya diferensiasi tugas yang
dilakukan oleh kelompok pelaku yang berbeda
•Kaitan ke luar ini berupa lembaga penunjang
kelancaran antar subsistem.
Pertanian mencakup :
Pertanian Tanaman Pangan
Perkebunan
Kehutanan
Perikanan
Peternakan
Suatu usaha Agribisnis dapat berjalan dengan
baik apabila di dukung lembaga-lembaga
penunjang agribisnis seperti :
•lembaga pembiayaan
•lembaga pertanahan
•lembaga penelitian
•lembaga pendidikan
•Lembaga transportasi
•Lembaga pemerintah
•dsb
SUBSISTEM AGRIBISNIS HULU
• Beberapa pendapat mengenai subsistem agribisnis
hulu:
1. Menurut Departemen Pertanian (2001), subsistem
hulu merupakan industri yang menghasilkan barang-
barang sebagai modal bagi kegiatan pertanian yang
mencakup industri pembibitan tumbuhan dan hewan,
industri agrokimia (pupuk,pestisida,obat-obatan), dan
industri agro otomotif (mesin dan peralatan pertanian)
seta industri pendukungnya.
2. Subsistem agribisnis hulu adalah subsistem yang
mencakup semua kegiatan untuk memproduksi dan
menyalurkan input-input pertanian dalam arti luas
(Purnomo, 2009)
3. Saragih dalam Suryanto (2004) mengatakan bahwa
subsistem agribisnis hulu (upstream off-farm
agribusiness), mencakup kegiatan ekonomi industri
yang menghasilkan sarana produksi seperti
pembibitan, usaha industri pupuk, industri obat-
obatan, industri pestisida dan lain-lain beserta
kegiatan perdagangannya.
4. Subsistem agribisnis hulu disebut juga subsistem
faktor input (input factor subsystem), yaitu
subsistem pengadaan sarana produksi pertanian.
Kegiatan subsistem ini berhubungan dengan
pengadaan sarana produksi pertanian, yaitu
memproduksi dan mendistribusikan bahan, alat, dan
mesin yang dibutuhkan usahatani atau budidaya
pertanian (on-farm agribusiness). (Saragih: 1998)
5. Kegiatan ekonomi yang menyediakan sarana
produksi bagi pertanian, seperti industri dan
perdagangan agrokimia (pupuk, pestisida, dll),
industri agrootomotif (mesin dan peralatan),
dan industri benih/bibit (Hanafi, 2012).
1. Definisi Subsistem Pengadaan
dan Penyaluran Sarana Produksi
(Subsistem Agribisnis Hulu/ Upstream Agribusiness)
• Yaitu : Subsistem yang berperan menyediakan dan
menyalurkan sarana produksi pertanian kepada
para pengusaha pertanian.
• Kegiatan ini mencakup perencanaan, pengelolaan
dari sarana produksi, teknologi dan sumberdaya
agar penyediaan sarana produksi atau input
usahatani memenuhi kriteria tepat waktu, tepat
jumlah, tepat jenis, tepat mutu dan tepat produk.
2. Pelaku Subsistem Agribisnis Hulu
(upstream agribusiness)
.
• Industri pembibitan tanaman, ternak dan ikan
• Industri agrokimia (pupuk, pestisida, dan
obat-obatan)
• Industri agro otomotif (alsintan)
baik berstatus Perorangan, Perusahaan swasta,
Pemerintah, atau Koperasi.
Fungsi Subsistem Agribisnis Hulu:
1.Menghasilkan dan menyediakan sarana produksi pertanian
terbaik agar mampu menghasilkan produk usahatani yang
berkualitas.
2.Memberikan pelayanan yang bermutu kepada usahatani.
3.Memberikan bimbingan teknis produksi.
4.Memberikan bimbingan manajemen dan hubungan sistem
agribisnis.
5.Memfasilitasi proses pembelajaran atau pelatihan bagi
petani
6.Menyaring dan mensintesis informasi agribisnis praktis
untuk petani
7.Mengembangkan kerjasama bisnis (kemitraan) untuk
dapat memberikan keuntungan bagi para pihak.
Permasalahan yang dihadapi dalam Subsistem
Agribisnis Hulu

a. Keterbatasan modal yang dimiliki perusahaan-perusahaan


bibit dan benih di Indonesia, berdampak pada keterbatasan
peralatan produksi canggih. Hal ini tentu saja akan
memberikan pengaruh pada benih atau bibit yang
diproduksi.
b. Perusahaan benih lokal dan pemerintah belum mengadakan
penelitian atau riset lebih lanjut mengenai benih-benih yang
diproduksi.
c. Benih dan bibit yang dihasilkan oleh perusahaan lokal juga
masih memiliki kualitas yang berada dibawah bibit dan benih
dari luar negeri.  Hal tersebut salah satunya dikarenakan
kurangnya perhatian pemerintah terhadap perlindungan
hukum bagi perusahaan benih lokal.
d. Permodalan petani yang terbatas
e. Alih fungsi lahan, Penguasaan lahan
yang sempit
f. Kelangkaan saprodi
3. Definisi Subsistem Pertanian
Primer (Onfarm Agribusiness)
• Yaitu: kegiatan yang menggunakan barang-
barang modal dan sumberdaya alam untuk
menghasilkan komoditas pertanian primer
• Subsistem ini meliputi kegiatan menghasilkan
produk pertanian berupa bahan pangan, hasil
perkebunan, buah-buahan, bunga dan tanaman
hias, hasil ternak, hewan dan ikan.
• Termasuk ke dalam kegiatan ini adalah
perencanaan pemilihan lokasi,komoditas,
teknologi, dan pola usahatani dalam rangka
meningkatkan produksi primer.
• Disini ditekankan pada usahatani yang intensif
dan sustainable (lestari), artinya meningkatkan
produktivitas lahan semaksimal mungkin
dengan cara intensifikasi tanpa meninggalkan
kaidah-kaidah pelestarian sumberdaya alam
yaitu tanah dan air.
• Disamping itu juga ditekankan usahatani yang
berbentuk komersial bukan usahatani yang
subsisten
.
4. Pelaku Subsistem Pertanian
Primer (Onfarm Agribusiness)
•Usaha tanaman pangan. dan hortikultura
• Usaha tanaman perkebunan
• Usaha tanaman obat-obatan
• Usaha tanaman hias
• Usaha Peternakan
• Usaha Perikanan
• Usaha Kehutanan
baik bersatus perorangan, perusahaan swasta,
pemerintah, atau koperasi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai