Anda di halaman 1dari 27

Sistem Perekonomian Dalam Agribisnis &

Pronsip Dasar Ekonomi Mikro Dalam


Agribisnis

Oleh:
Nurul Fadillah
(L1A12138)
D
PENGERTIAN AGRIBISNIS
secara sederhana Agribisnis berasal dari dua kata yaitu Agriculture
(pertanian) dan Business (bisnis) jadi, agribisnis adalah kegiatan
bisnis dengan basi usaha di sektor pertanian; (sub sektor tanaman
pangan, hortikultura, perikanan, peternakan, kehutanan).
agribisnis adalah bisnis berbasi usaha pertanian atau bidan lain
yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun hilir sektor
pangan. Dengan kata lain agribisnis adalah cara pandang ekonomi
bagi usaha penyediaan pangan.
 Sistem Perekonomian Dalam Agribisnis
Sistem Agribisnis
Sistem Agribisnis terdiri atas empat subsistem antara lain :
 Subsisten Agribisnis Hulu ( Uptrean agribusiness) di sebut
juga subsistem faktor input yaitu subsistem pengadaan sarana
produksi pertanian. Kegiatan ini berhubungan dengan
pengadaan saana reproduksi pertanian yaitu memproduksi dan
mendistribusikan bahan, alat dan mesin yang dibutuhkan usaha
tani seprti pembibitan ( Semen beku, DOC, Final Stock, dan
Benih unggul).
 Subsistem Agribisnis usaha peternakan ( On form
agribusinees) di sebut juga produksi pertanian peternakan.
Kegiatan subsistem ini adalah melakukan kegiatan usahatani
atau budidaya pertanian peternakan dalam arti luas. Kegiatan
subsistem ini menghasilkan berbagai komoditas primer.
 Subsistem Agribisnis Hilir ( Downstream Agribusinees).
Subsistem ini terdiri dari dua macam kegiatan yaitu pengolahan
komoditas primer dan pemasaran komoditas primer atau produk
olahan. Kegiatan pengolahan komoditas primer adalah
memproduksi produk baik produk setengah jadi maupun produk
barang jadi yang siap di konsumsi oleh konsumen dengan
menggunakan bahan baku komoditas primer. Kegiatan industri
yang mengolah produk hasil ternak primer menjadi produk
olahan seteri : susu, yougurt, keju, mentega, bakso. Kegiaatan ini
sering juga di sebut dengan agro industri.
 Subsistem Jasa Layanan Pendukung Agribisnis( Supporting
Institution) adalah semua jenis kegiatan yang berfungsi
mendukung dan melayani serta mengembangkan kegiatan-
kegiatan subsistem agribisnis yang lain.
 Subsistem Agribisnis Penunjang Peternak
Dalam usaha ternak itik lokal peternak membutuhkan hubungan
yang terjalin baik demi mengembangkan usaha ternak itik,
peternak berharap pihak pemerintah desa dapat membantu
peternak dalam pengembangan usaha ternak itik di Desa Slorok,
yang nantinya akan meningkatkan nilai produktivitas peternak
dan meningkatkan ekonomi desa. Beberapa peternak berharap
akan adanya bantuan seperti pakan ataupun bibit DOD,
mengingat biaya pakan dalam usaha itik selama masa produksi
sekitar 60-70%.
Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar
dan terpenting dalam perekonomian. Sektor agribisnis
menyerap lebih dari 75% angkatan kerja. Peranan
sektor agribisnis yang demikian besar dalam
perekonomian memiliki implikasi penting dalam
pembangunan pertanian dan pelaksanaannya dikelolah
dengan baik, pembangunan pertanian yang
dilaksanakan dengan seksama dapat memperbaiki
pendapatan penduduk secara merata dan
berkelanjutan.
Secara umum, sistem agribisnis usaha ternak itik Desa Slorok
cukup baik dimana terdiri dari:
 Sub sistem Hulu:
o Pakan tersedia di toko sapronak yang terdiri dari bahan pakan
jadi dan pakan racikan. Pakan racikan dilakukan dengan
menambahkan konsentrat, kulit kepala udang, atau limbah
pasar. Kelemahan ketersediaan pakan akibat kelangkaan dedak
terjadi saat belum panen padi sehingga harga dedak naik dan
peternak mengganti pakan dengan pakan yang lebih murah
seperti nasi aking atau gaplek.
 Sub Sistem Hilir: Produksi telur dibeli pengepul telur per minggu dan
sebagian dijual kepada tim Program Usaha Mikro telur asin asap Desa
Slorok. Harga di tingkat pengepul adalah Rp. 2.000,00 dan harga
pedagang pengecer Rp. 2700,00. Harga di tingkat konsumen akhir
adalah 1 papan (30 butir) adalah Rp. 2700,00.
 Sub sistem Penunjang:
o Sumber modal berasal dari dana pribadi hasil budidaya pertanian.
o Kegiatan penyuluhan dari pemerintah desa, Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Blitar dan akademisi dari Universitas Brawijaya.
o Kelompok peternak itik sudah berdiri namun tidak terlalu
berkontribusi terhadap keseluruhan peternak.
 Subsistem Manajemen Agribisnis (System Of Agribusiness)
Merupakan Kegiatan dari sistem agribisnis ( Pengadaan saprodi,
Proses Produksi, Pengolahan Hasil peternakan, Pemasaran, dan
penunjang serta teknologi yang kegiatan penerapan dikerjakan
agribisnis.
Pada hakikatnya, menurut kegiatan dari sistem manajemen
agribisnis terdiri dari beberapa bagian yairu:
Up-Stream Agribusiness (Hulu/Input) merupakan sistem
kegiatan industri dan perdagangan yang menghasilkan saprodi
(sarana produksi) pertanian primer, berupa industri agro-kimia
(pupuk dan pestisida), industri agro-otomotif (mesin traktor,
kapal/perahu motor, dan peralatan pertanian lainnya), dan
industri pembenihan dan pembibitan.
On-Farm Agribusiness (Proses Produksi/Production Process)
merupakan kegiatan yang terdiri dari usahatani dan melaut.
Usahatani merupakan sistem kegiatan yang menggunakan
saprodi (sarana produksi) yang dihasilkan dari agribisnis hulu
untuk menghasilkan komoditas pertanian primer (bahan
baku/raw material) dengan cara manajemen; melaut adalah
kegiatan yang menggunakan sapropan (sarana penangkapan)
yang dihasilkan untuk menghasilkan komoditas pertanian
primer; sedangkan beternak merupakan kegiatan pemeliharaan
hewan yang dapat dikomersilkan dengan menggunakan
sapronak (sarana produksi ternak) untuk menghasilkan produk
primer (ayam, itik, sapi, kambing, dsb)
Down-Stream Agribusiness (Hilir/Output) merupakan kegiatan
yang terdiri atas agroindustri dan pemasaran agribisnis.
o Agrifood industry/ agroindustri merupakan sistem pengolahan
hasil-hasil pertanian, baik berupa bentuk setengah jadi (work in
process) dan bentuk akhir (finished product) dengan cara
teknologi dan manajemen.
o Marketing agribusiness (pemasaran agribisnis) meliputi
marketing management dan market.

 Supporting Institution (jasa layanan pendukung) terdiri atas


Financial Industry (Perbankan), Infrastruktur (prasarana dan
sarana), Research and Development, human resources dan human
natural, pendidikan dan konsultan penyuluhan pertanian, layanan
informasi agribisnis, dan kebijakan pemerintah (micro, macro,
regional, dan international).

 Management; penerapan fungsi-fungsi manajemen (management


function) yang terdiri atas planning, organizing, directing,
controlling, dan evaluation.
Technology aplication; mencakup penggunaan teknologi pada seluruh
subsistem yang ada pada aktivitas agribisnis, mulai dari subsistem input
(pengadaan dan penyaluran saprodi), subsistem process produksi (usahatani,
melaut, dan beternak), subsitem output (pengolahan/agroindustri dan
pemasaran), dan subsistem jasa penunjang (supporting institution).
Penerapan bioteknologi dapat diterapkan pada pengadaan input dan proses
produksi seperti teknologi benih dan bibit serta kultur jaringan; rekayasa
bioproses pada pengolahan hasil/agroindustri seperti pendesainan produk
melalui peningkatan value added; dan teknologi informasi pada pemasaran
seperti pemasaran produk melaui internet (e-commerce) dan jasa penunjang
seperti teknologi informasi pertanian (penyuluhan).
 Outcome, merupakan hasil yang diperoleh dari konsumen yang dapat
dijadikan sebagai feedback, hal tersebut dapat berupa kepuasan konsumen
(costumer satisfaction) berdasarkan need dan wants konsumen serta
customer value berdasarkan manfaat atau nilai yang diperoleh konsumen .
besar dan lauasnya peranan agribisnis dalam perekonomian tidak terlepas dari
fungsi agribisnis yaitu:

1. Menghasilkan bahan mentah atau komuditas primer baik bahan


pangan, serat, bangunan, atau bahan lainnya
2. Mengasilkan produk atau barang jadi baik pangan, bahan pembuat
tekstil, bahan bangunan, obat-obatan dan bahan lainnya
3. Menyerap tenaga kerja dari yang unskilled sampai yang skilled

4. Menyumbang pada pendapatan dan pertumbuhan ekonomi, dan

5. Mengasilkan devisa negara melalui kegiatan ekspor maupun


periwisata
 Pronsip Dasar Ekonomi Mikro Dalam Agribisnis
 Prinsip Dasar Ekonomi Makro
 Masalah utama ekonom
Menurut Sukirno, ada lima masalah utama di setiap negara dalam
makroekonomi yaitu:
 Masalah pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan tolok ukur
keberhasilan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi nasional
dapat diukur dari tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto
(PDB) dan untuk lingkup wilayah diukur dengan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB). Selain dipengaruhi faktor
internal, pertumbuhan ekonomi di suatu negara dapat juga
dipengaruhi oleh faktor eksternal, terutama setelah era ekonomi
yang semakin mengglobal.
Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi.
Dalam sistem ekonomi bebas atau sistem ekonomi pasar,
kegiatan ekonomi sering mengalami pasang surut. Adakalanya
pada suatu periode pertumbuhan ekonomi maju pesat sehingga
menimbulkan kenaikan harga-harga. Pada periode lainnya,
perekonomian berjalan lambat, bahkan kadang-kadang merosot,
berada di tingkat yang lebih rendah dari periode sebelumnya.
Pergerakan naik turun kegiatan perusahaanperusahaan di dalam
jangka panjang disebut Konjungtor atau siklus kegiatan
perusahaan. Siklus dalam suatu periode konjungtor berbeda
dengan keadaan konjungtor pada periode lain. Tetapi sifat-sifat
dasar setiap siklus sama. Kurva konjungtur ekonomi terdiri dari
masa pertumbuhan, masa puncak kemakmuran (peak of wealth),
masa kemunduran, masa keterpurukan (peak of crises). Setelah
krisis dapat teratasi, akan terjadi masa pemulihan (recovery),
pertumbuhan, dan seterusnya.
 Masalah pengangguran.
Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang
tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan
tetapi belum dapat memperolehnya. Terdapat hubungan yang erat
di antara tingkat pendapatan nasional yang dicapai dengan
penggunaan tenaga kerja yang dilakukan; semakin tinggi
pendapatan nasional, semakin banyak penggunaan tenaga kerja
dalam perekonomian. Para pengusaha memproduksi barang dan
jasa dengan maksud untuk mencari keuntungan. Keuntungan
tersebut hanya akan dapat diperoleh apabila para pengusaha
dapat menjual barang yang mereka produksikan. Semakin besar
permintaan, semakin banyak barang dan jasa yang akan mereka
wujudkan. Kenaikan produksi yang dilakukan akan menambah
penggunaan tenaga kerja.
Salah satu faktor penting yang menentukan kemakmuran suatu
masyarakat adalah tingkat pendapatannya. Pendapatan masyarakat
mencapai maksimum apabila tingkat penggunaan tenaga kerja penuh
dapat diwujudkan. Pengangguran mengurangi pendapatan masyarakat,
dan ini mengurangi tingkat kemakmuran yang dicapai.

 Masalah kenaikan harga (inflasi).


Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga
yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi (persentasi
pertambahan kenaikan harga) berbeda dari satu periode ke periode
lainnya, dan berbeda pula dari satu negara ke negara lain. Adakalanya
tingkat inflasi adalah rendah-yaitu mencapai di bawah 2 atau 3 persen.
Akibat buruk inflasi yaitu menurunkan taraf kemakmuran
segolongan besar masyarakat. Sebagian besar pelaku-pelaku
kegiatan ekonomi terdiri dari pekerjapekerja yang bergaji tetap.
Inflasi biasanya berlaku lebih cepat dari kenaikan upah para
pekerja. Oleh sebab itu, upah riil para pekerja akan merosot
disebabkan oleh inflasi dan keadaan ini berarti tingkat
kemakmuran segolongan besar masyarakat mengalami
kemerosotan.
 Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
Dua neraca penting dalam suatu neraca pembayaran adalah
neraca perdagangan dan neraca keseluruhan. Neraca perdagangan
menunjukkan perimbangan di antara ekspor dan impor.
Sedangkan neraca keseluruhan menunjukkan perimbangan di
antara keseluruhan aliran pembayaran ke luar negeri dan
keseluruhan aliran penerimaan dari luar negeri.
Defisit neraca pembayaran berarti pembayaran ke luar negeri
melebihi penerimaan dari luar negeri. Salah satu faktor penting
yang menimbulkan masalah ini adalah impor melebihi ekspor.
Pengaliran modal yang terlalu banyak ke luar negeri adalah
faktor lain yang menimbulkan defisit tersebut.
Defisit dalam neraca pembayaran menimbulkan beberapa efek
buruk terhadap kegiatan dan kestabilan ekonomi negara
 Pendekatan Makro
 Unsur-unsur pendekatan yang menjadi sasaran analisis dalam
perusahaan agribisnis, yaitu aktivitas yang meliputi kegiatan
pengadaan input, pengolahan dan pemasaran.
 Selain itu, pada lingkup manajemen terdapat divisi riset
dan pengembangan, administrasi, dan personalia serta
keuangan.
Diluar lingkup manajemen ada tenaga kerja/ serikat pekerja,
sumber-sumber pembiayaan, pelanggan atau konsumen,
distributor, pemasok, serta karakteristik bahan baku dan
lingkungan tugas lainya.
 Lingkungan yang paling luar dan tidak dapat di kuasai
aktivitas manajemen adalah lingkungan jauh (Lingkungan
ekonomi, dan politik, soaoal, budaya, teknologi, dan sumber
daya alam).
 Pedekatan mikro memberikan kerangaka analisis untuk tujuan
pengembbangan agribisnis nasional
 Sistem agribisnis secara mikro yand dapat di pengaruhi oleh
lingkungan ekonomi, politik, sosial budaya, hankam dan
tekologi, baik nasional ragional maupun internasional
 Untuk membangun agribisnis nasional yang tangguh peran
kebijakan pemerintah adalah menjadi penunutun, pendorong,
pengawas dan pengendali sistem.
Perbedaan Ekonomi Makro & Ekonomi Mikro
o Ekonomi Mikro
 Mempelajari tentang unit0unit individu seperti perusahaan dan
rumah tangga.
Mempelajari tentang penentuan tingkat produksi suatu
perusahaan agar memperoleh keuntungan yang diperoleh pada
tingkat yang maksimal.
Yang paling luas dibicarakan adalah tentang industry
merupakan kumpulan dari beberapa perusahaan.
Kajian utama ilmu ini adalah tentang perilaku konsumen
(Rumah tangga) dan produsen (perusahaan)
 Ekonomi Makro
o Mempelajari perekonomian sebagai suatu keseluruhan dan
mengabaikan unit-unit individu dan masalah-masalah yang
dihadapinya.
o Mempelajari tentang produksi secara keseluruhan (total
ouput) dan tingkat harga umum.
o Membahas isu-isu ekonomi utama dan masalah-masalah
dalam kehidupan seharihari.
o Kajian utama ilmu ini adalah tentang pendapatan nasional,
inflasi, pengangguran, investasi dan pertumbuhan ekonomi.
 Masalah Ekonomi Makro
Pokok permasalahan ekonomi yang dihadapi suatu negara
karena persoalan keterbatasan sumber daya ekonomi
(scarcity) dan untuk mewujudkan tujuan ekonomi yaitu
masyarakat yang makmur, sejahtera, adil dan makmur.
Interaksi antara permasalahan ekonomi yang dihadapi dan
tujuan pembangunan yang diharapkan akan menentukan
rumusan kebijakan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Downey WD dan SP Erickson, 1992, Manajemen Agribisnis
(edisi Kedua) (terjemahan: Alfonsus Sirait), Erlangga, Jakarta
 Yayat RH. 2020. Manajemen Agribisnis. Program Studi
Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Swadaya
Gunung Jati.
TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai