Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN AGRIBISNIS, AGROINDUSTRI,

RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KOMODITAS


CABAI MERAH
Oleh : Kelompok 8
Nur Khoirun Nissa’ (201510101005)
Rifda Syahrani (201510101009)
Rifqi Nurhasna (201510101011)
Raihan Hidayatullah (201510101044)
Nurvitta Prakasa Agustin I (201510101060)
Pendahuluan
Cabai merah merupakan salah satu jenis komoditas dari
sub sektor tanaman hortikulturayang digemari oleh
masyarakat. Harga cabai merah yang cenderung fluktuatif
merupakan salah satu tantangan ketika membudidayakan
cabai merah. sistem agribisnis, agroindustri, rantai pasok,
nilai tambah dan harga komoditas cabai merah dari waktu
ke waktu selalu mengalami perubahan dan perkembangan.
Agribisnis Cabai Merah
Subsistem Hulu Off Farm Subsistem Hilir Off Farm
Penyediaan sarana produksi pertanian 1. Pengolahan (agroindustri) : kegiatan
seperti bibit, pupuk, pestisida dan alat penanganan pasca panen.
mesin pertanian. 2. Pemasaran : saluran pemasaran dari
petani hingga sampai konsumen
Subsistem Hulu On Farm Subsistem Penunjang
Kegiatan budidaya tanaman dari
persiapan lahan sampai tanaman 1. Prasarana seperti infrastruktur
menghasilkan produk pertanian yang siap 2. Pembinaan
di pasarkan atau diolah.
Agroindustri Cabai Merah
1. Penanganan Pasca Panen
Sortasi Penyimpanan Pengemasan
Pemisahan produk Refrigerator dengan Keranjang bambu, peti
berdasarkan kualitas suhu 4oC kayu, dan plastik

2. Pengolahan
Bubuk Cabai Saus Cabai
Pohon Industri Cabai Merah
Saluran Pemasaran

Petani Pedagang Pengumpul Pedagang Pengecer Konsumen

Petani Pedagang Pengumpul Pedagang Besar Konsumen


Pelaku-pelaku dalam rantai pasok

1. petani persemaian benih


2. petani cabai merah
3. kelompok tani
4. koperasi
5. pembeli
Nilai Tambah Ekonomi Produktivitas
Kondisi dimana produksi cabai mempengaruhi inflasi nasional merupakan masalah yang
menjadi perhatian serius dari pemerintah karena cabai memiliki nilai tambah ekonomi
Permasalahan yang ada di tingkat petani saat ini yaitu petani belum menerapkan penanganan
pascapanen sehingga susut hasil cabai merah masih cukup tinggi yaitu sekitar 40%. Hal ini
terjadi karena fasilitas dan pengetahuan petani tentang penanganan pascapanen masih terbatas.
Usaha penyimpanan masih terbatas dengan menggiling cabai merah dalam bentuk basah
dimana hasil olahan cabai merah giling yang masih belum memenuhi standar mutu dan dijual
dalam bentuk curah, sehingga daya simpan produk menjadi singkat. Petani belum menerapkan
penanganan penyimpanan dan pengeringan pada suhu rendah.
Maka dari itu perlu penerapan inovasi teknologi penyimpanan dan
pengeringan guna meningkatkan nilai tambah komoditas cabai.

- Penyimpanan dan Pengeringan Cabai


Merah.
- Teknologi Penyimpanan dan Pengeringan
Cabai Merah
-
- Meningkatnya Pendapatan Sebesar 15–20%
Berdasarkan grafik, harga cabai
di Jawa Timur mengalami naik
dan turunnya harga. Harga cabai
menurun pada tahun 2018
menjadi sekitar Rp 47.000/kg.
Meningkat pesat pada akhir
tahun 2019 berkisar di angka Rp
69.000/kg dan diakhir tahun
2020 sekitar Rp 73.000/kg.
KESIMPULAN
Agroindustri ini memanfaatkan produk pertanian sebagai bahan baku
utama seperti cabai merah. untuk meningkatkan kualitas produksi
cabai merah diperlukan keseimbangan dalam pelaksanaan dan
pengembangan antara satu subsistem dengan subsistem lainnya
dalam agribisnis cabai merah. Salah satu komponen pengembangan
klaster agribisnis cabai merah di Indonesia adalah komponen atau
aliran uang merupakan salah satu dari empat aliran dalam manajemen
rantai pasok pertanian. Hal itu, perlu dikembangkan suatu model
pembiayaan rantai pasok pertanian. Teknologi pascapanen atau
pengolahan cabai menjadi andalan dalam mempertahankan dan
meningkatkan nilai jual produk yang dituntut prima oleh konsumen.
Untuk harga cabai merah dari tahun ke tahun semakin naik pesat.

Anda mungkin juga menyukai