Syariah
Dosen Pembimbing :
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam bidang
besar penduduk Indonesia. Keadaan geografis Negara Indonesia yang merupakan wilayah
tropis, beriklim basah, serta berada di wilayah khatulistiwa yang sangat cocok dan
hortikultura mencakup tanaman sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman obat-
obatan. Sayur-mayur banyak mengandung vitamin, mineral, dan serat yang sangat
diperlukan oleh tubuh. Kesadaran konsumen atau masyarakat luas tentang pentingnya
kualitas bahan makanan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pendidikan, daya
beli, dan kesadaran gizi. Adanya pergeseran pradigma terhadap kesehatan, yaitu mengurangi
bahan-bahan kimia atau pestisida dalam bahan makanan yang menimbulkan residu atau
mayur yang bermutu baik (aman untuk dikonsumsi), segar dan tersedia secara kontinyu.
Menurut Satyanaraya (2006), cabai merah (capsicum annum L) merupakan salah satu
jenis sayuran komersial yang sejak lama telah dibudidayakan di Indonesia. Cabai banyak
digunakan sebagai bahan baku industri pangan, meskipun cabai bukan bahan pangan utama
masyarakat Indonesia, namun komoditi ini tidak dapat ditinggalkan. Berdasarkan catatan
Ditjen Hortikultura, Departemen Pertanian (2004), cabai merah mengandung banyak zat gizi
yang sangat diperlukan untuk kesehatan tubuh manusia, cabai merah mengandung protein,
Dalam kaitannya dengan proses produksi pangan dan bahan mentah, kawasan produsen
adalah konsumen bagi produk sarana produksi pertanian, produk investasi dan jasa produksi
1
NI NYOMAN TISNA DEWI, I NYOMAN GEDE USTRIYANA,A.A.A WULANDIRA SAWITRI
DJELANTIK, Strategi pemasaran cabai merah pada sub terminal agribisnis manik mekar nadi, universitas
udayana, 2007 hlm 191
dan sekaligus sebagai pemasok bahan mentah untuk industri pengolah atau penghasil produk
akhir. Cabang kegiatan ekonomi lain di depan (sektor hilir) dan dibelakangnya (sektor hulu),
sektor pertanian produsen seharusnya terikat erat dalam apa yang disebut sebagai sistem
agribisnis. Dalam perspektif agribisnis, sektor hulu seharusnya terdiri dari perusahaan jasa
penelitian, perusahaan benih dan pemuliaan, industri pakan, mesin pertanian, bahan
pengendali hama dan penyakit, industri pupuk, lembaga penyewaan mesin dan alat-alat
peningkatan jumlah produksi pada periode 20102013 dan menempati urutan pertama
selama tiga tahun terakhir dengan jumlah produksi tertinggi. Namun, peningkatan
jumlah produksi cabai domestik ini tidak diiringi dengan penurunan impor cabai.
Sebaliknya, impor cabai pada periode 20102013 memiliki pertumbuhan impor yang
paling tinggi sehingga terdapat kesenjangan antara volume impor dan ekspor (Dirjen
PPHP, 2014). Menurut Saptana et al. (2012) kesenjangan antara ekspor dan impor dari
tahun ke tahun yang semakin besar mengindikasikan bahwa pasar domestik semakin
dipenuhi oleh produk cabai impor terutama untuk industri pengolahan berbahan baku
cabai. Hal ini menunjukkan bahwa cabai domestik memiliki daya saing yang rendah
sehingga tidak mampu bersaing baik di pasar ekspor maupun pasar domestik.3
Permasalahan yang dihadapi Industri Pangan Rumah Tangga Satrio Buwono adalah
dengan kapasitas produksi alat pengering sederhana yang diberikan kepada PIRT oleh Tim
Pengabdi PPM pada tahun 2005 hanya mampu mengolah sebagian kecil cabai merah hasil
panen cabai anggota kelompok tani sehingga kemampuan untuk memenuhi permintaan
Christophorus Columbus pada tahun 1490. Saat itu tanaman ini sudah dibudidayakan oleh
suku Indian untuk keperluan memasak sejak tahun 7000 SM. Semenjak tahun 1502 tanaman
cabai mulai diperkenalkan ke benua lain, dan kini sudah menyebar ke seluruh dunia sebagai
cabai diperkirakan memiliki 20 spesies. Di negara tropis tanaman cabai dapat tumbuh baik.
Antara lain di Indonesia, dikenal spesies capsicum annum atau cabai merah dan capsicum
frutescens atau cabai rawit. Cabai merah sendiri terdiri dari tiga jenis yaitu cabai merah
besar ( Hot Beauty ), cabai merah semi (Hot Chilli), dan cabai merah keriting ( TM-99,
Buah cabai dimanfaatkan untuk keperluan masak memasak dan pengobatan. Untuk
keperluan memasak, cabai dapat dikonsumsi langsung dalam bentuk sambal, maupun olahan
dalam bentuk bubuk kering dan pasta. Dalam industri makanan, cabai juga digunakan
sebagai bahan tambahan untuk penyedap dan bumbu, seperti untuk mi instan dan saus, serta
untuk menggantikan fungsi lada. Cabai dipercaya dapat memancing selera makan
konsumen. Selain untuk makanan, cabai juga digunakan dalam pembuatan minuman ginger
Rasa pedas buah cabai karena adanya kandungan capsaicin. Jika cabai diberikan pada
burung kicauan, capsaicin yang berada pada placenta ( tembolok) akan mampu
mempertajam lidah burung sehingga kicauannya semakin bagus. Untuk burung hias, zat ini
dapat mengakibatkan warna bulu semakin cerah dan menarik. Sedangkan pemberian bubuk
cabai kering pada campuran pakan ayam dapat merangsang ayam untuk bertelur.4
4
Mutiara nugraheni dan titin hera W.H, artikel peningkatan kapasitas dan kualitas produksi cabai merah kering
dengan alat pengering sederhana diindustri pangan dan rumah tangga (IPRT) satrio buwono kecamatan sanden
bantul, 2007 hlm 3
Cabai juga mengandung minyak atsiri yang disebut capsicol. Dalam dunia pengobatan zat
ini digunakan untuk menggantikan fungsi minyak kayu putih atau obat gosok lain untuk
mengurangi rasa pegal, rematik, sesak nafas dan gatal-gatal. Bahkan kandungan
bioflavanoid yang ada dalam buah cabai dimanfaatkan untuk penyembuhan radang, penyakit
Cabai sebagai salah satu produk agribisnis mempunyai sifat yang sangat mudah rusak dan
bersifat musiman, sehingga petani yang sudah menerapkan teknologi budidaya yang
dianjurkan akan menghasilkan jumlah cabai yang banyak pada saat panen raya. Inilah yang
kemudian menimbulkan suatu masalah, dimana harga cabai menjadi turun dan cabai mudah
Pengeringan adalah cara penanganan pasca panen yang umum dilakukan adalah cabai
merah. Mengeringkan cabai ada dua cara yaitu dengan bantuan sinar matahari atau dengan
alat pengering. Pengeringan dengan bantuan sinar matahari disebut juga cara alamiah karena
sepenuhnya bergantung pada panas matahari, sedangkan pengeringan dengan alat pengering
sumber panasnya sepenuhnya diperoleh dari panas buatan. Cara buatan terdiri dari dua cara
sesuai dengan jenis alat yang digunakan, yaitu dengan alat modern dan dengan alat
sedangkan dengan alat sederhana menuntut kita ikut campur tangan menangani perlakuan
Macam produk cabe merah kering yang beredar di pasaran yaitu cabai merah kering utuh,
cabai merah bubuk dan cabai merah kering keping. (OdiliaWinneke, 2001)
Diperoleh dengan cara memblancing cabai dan mengeringkannya hingga kadar air ±12%.
Cabai merah kering mempunyai rasa pedas yang lembut. Apabila akan digunakan : pilih
cabai merah kering yang utuh, tidak beraroma apek, dan berwarna merah gelap. Rendam
cabai kering dalam air panas secukupnya hingga lunak sebelum dipakai agar aroma dan cita
Diperoleh dengan cara menggiling cabai kering yang sudah dibuang bijinya hingga halus
kemudian diayak dengan ayakan ukuran 80 mesh. Berwarna merah terang sampai merah tua.
Diperoleh dari cabai merah kering yang dipanggang dalam oven hingga kering lalu
ditumbuk kasar. Cocok digunakan untuk taburan hidangan panggang, saus salad, pizza,
hingga sup.5
Pengemasan merupakan salah satu cara untuk melindungi atau mengawetkan produk
pangan maupun non panagn. Kemasan adalah suatu wadah atau tempat yang digunakan
untuk mengemas suatu produk yang dilengkapi dengan label atau keterangan-keterangan
termasuk beberapa manfaat dari isi kemasan. Menurut K.A. Buckle (1987), Fungsi suatu
kemasan adalah : harus dapat mempertahankan produk agar bersih dan memberikan
perlindungan terhdap kotoran dan pencemaran lainnya; harus memberi perlindungan pada
bahan pangan terhadapkerusakan sisik, air, oksigen dan sinar; harus berfungsi secara benar,
efisien dan ekonomis dalam proses pengepakan; harus mempunyai suatu tingkat kemudahan
untuk dibentuk menurut rancangan; harus memberi pengenalan, keterangan dan daya tarik
penjualan.6
5
Mutiara nugraheni dan titin hera W.H, artikel peningkatan kapasitas dan kualitas produksi cabai merah kering
dengan alat pengering sederhana diindustri pangan dan rumah tangga (IPRT) satrio buwono kecamatan sanden
bantul, 2007 hlm 4
6
Mutiara nugraheni dan titin hera W.H, artikel peningkatan kapasitas dan kualitas produksi cabai merah kering
dengan alat pengering sederhana diindustri pangan dan rumah tangga (IPRT) satrio buwono kecamatan sanden
bantul, 2007 hlm 4
Cabai merupakan komoditas sayuran potensial yang mempunyai nilai ekonomi tinggi
dan memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Cabai menduduki posisi penting dalam
menu pangan. Walaupun diperlukannya dalam jumlah kecil, namun setiap hari dikonsumsi
oleh hampir seluruh penduduk Indonesia. Cabai merupakan komoditas sayuran unggulan
nasional dan daerah. Komoditas unggulan merupakan komoditas yang layak diusahakan
karena memberikan keuntungan kepada petani, baik secara biosik, sosial maupun
sesuai dengan zona agroekologinya, mampu memberi peluang berusaha, serta dapat
dilakukan dan diterima masyarakat setempat sehingga berdampak pada penyerapan tenaga
Dalam pengembangannya tanaman Cabai Merah dibagi menjadi 3 jenis cabai merah yang
terdiri dari cabai merah tanjung, cabai merah tw, dan cabai merah lokal. Kawasan yang
sangat mendukung kegiatan pertanian cabai merah berada pada daerah pegunungan dan
memilki kualitas lahan yang baik. Tanaman cabai merah ini dikembangkan karena dari segi
financial sangat menguntungkan, harga cabai yang selalu fluktuaktif sering kali
menguntungkan para petani. Kemudian dari hasil produksinya tanaman cabai merah ini
memiliki kualitas prima dalam seminggu dapat 2 kali panen dengan hasil produksi cabai 5
6 ton. Tanaman cabai merah banyak diminati masyarakat lokal maupun luar daerah,
walaupun harganya mengalami perubahan tetapi permintaan akan cabai semakin meningkat
dan banyak diminati terutama untuk pasar induk yang ada di Pasar Induk Kramat Jati
B. Rumusan masalah
7
Silmi tsurayya dan lindawati Kartika, kelembagaan dan strategi peningkatan daya saing komoditas cabai
kabupaten garut, 2015 hlm 2
8
Muhammad tito apriyanto dan ivan chofyan, strategi pengembangan agribisnis cabai merah di kawasan
agropolitan kabupaten ciamis, 2019 hlm 10
Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan diatas, maka yang menjadi
permasalahnnya adalah:
petani cabai dalam meningkatkan pendapatan? Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Petani
Sebagai informasi ilmiah dan pertimbangan bagi petani dalam mengelola usaha tani yang
efisien.
b. Bagi Penulis
Menambah wawasan pengetahuan penulis dan untuk melengkapi salah satu syarat
a. Jenis Penelitian
Dilihat dari jenisnya ini termasuk penelitian lapangan (field research). Field Research
digunakan dengan cara menggali data yang bersumber dari lokasi atau penelitian lapangan.
Yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan dalam kancah yang sebenarnya.Penelitian ini
selain berjenis penelitian lapangan juga berjenis penelitian pustaka (libarary research), yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi dengan bantuan macam-
macam matrial yang terdapat diruang perpustakaan seperti buku-buku, majalah, jurnal,
menyimpulkan bahwa penelitian ini bersifat kualitatif yang menggambarkan suatu kata-kata
lisan atau tulisan dimana manusia berperan penting dalam instrument penelitian.
b. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang bersifat memaparkan dan bertujuan
yang diungkapan oleh Mardalis, bahwa pendekatan deskriptif adalah penelitian yang
BAB II
LANDASAN TEORI
9
Umi saadah,skripsi analisis strategi pemasaran dalam upaya meningkatkan pendapatan petani dalam perspektif
ekonomi islam,2017 hlm 30
berorientasi pada masa depan perusahaan. Terdapat banyak pakar yang telah
bertujuan untuk membangun dan memberikan proposisi nilai yang konsisten dan
membangun citra yang berbeda kepada pasar sasaran. Definisi lain, Boyd (2000:29)
menyebutkan bahwa strategi adalah pola fundamental dari tujuan sekarang dan yang
direncanakan, pengerahan, sumber daya, dan interaksi dari organisasi dengan pasar,
Andrews, dan Guth sebagaimana dikutip Rangkuti (2006:3) bahwa strategi merupakan
alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi
1. Distinctive Competence: yaitu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat
agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya dengan cara cost leadership,
Tjiptono (1997:3) bahwa konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif
yang berbeda, yaitu (1) Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan
(intends to do), dan (2) Dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan
(eventually does).
strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan
organisasi dan mengimplementasikan misinya. Dalam hal ini manajer yang berperan
aktif dalam merumuskan strategi organisasi. Sedangkan perspektif yang kedua, strategi
sepanjang waktu. Dalam hal ini setiap perusahaan pasti memiliki strategi meskipun
strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara eksplisit. Hal ini diterapkan bagi para
manajer yang bersifat reaktif yaitu hanya menaggapi dan menyesuaikan diri pada
lingkungan.
Dalam konsteks Islam, konsep strategi berkaitan erat dengan peristiwa yang
pernah dialami Rasulullah. Riwayat menyebutkan bahwa dalam banyak hal Rasulullah
melakukan strategi yang dirancang dengan matang dalam mencapai sebuah tujuan,
diantaraya adalah (1) peristiwa perang / jihad; (2) peristiwa fathu Mekkah; (3) strategi
bermuamalah Rasulullah.
Strategi yang efektif adalah strategi yang mendorong terciptanya keselarasan yang
baik jika proses pembuatannya juga baik dan hanya proses yang baik yang
Menurut Chan (2005:65) menyatakan bahwa terdapat tiga ciri-ciri strategi yang baik,
1. Fokus, setiap strategi hebat memiliki fokus, dan suatu profil strategis atau
perusahaan harus dengan jelas menunjukan fokus tersebut. Contoh dari profil
Southwest, kita bisa melihat seketika bahwa perusahaan maskapai ini hanya
berfokus pada tiga faktor : pelayanan yang ramah, kecepatan, dan keberangkatan
point to point (langsung dari kota-ke-kota) secara berkala. Dengan berfokus seperti
ini, Southwest mampu bersaing dalam soal harga dengan transportasi mobil.
keunikannya. Lihat saja kemiripan pada makanan dan restorasi kelas bisnis.
Karena itu pada kanvas strategi, para pakar strategi yang reaktif cenderung
(menghubungkan antara ibu kota negara sebagai hub dan kota-kota lain yang masih
3. Moto yang memikat, sebuah strategi yang baik memiliki moto yang jelas dan
menjadi moto-nya. apa yang bisa dikatakan para pesaing Southwest? Bahkan,
siang, pilihan kursi duduk, restorasi, dan hub link (menghubungkan ke ibu kota
lebih lambat, dan harga yang lebih mahal. Sebuah moto yang bagus tidak hanya
Menurut Kotler dan Amstrong (2003) kualitas adalah karaketeristik dari produk dalam
pasti. Menurut Garvin dan A. Dale Timpe (Dalam Alma, 2011) kualitas adalah keunggulan
yang dimiliki oleh produk tersebut. Kualitas dalam pandangan konsumen adalah hal yang
mempunyai ruang lingkup tersendiri yang berbeda dengan kualitas dalam pandangan
produsen saat mengeluarkan suatu produk yang biasa dikenal kualitas sebenarnya.
Menurut Kotler (2009), kualitas didefinisikan sebagai keseluruhan ciri serta sifat barang dan
jasa yang berperngaruh pada kemampuan memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun
tersirat. Menurut Tjiptono (2008), kualitas merupakan perpaduan antara sifat dan
kebutuhan pelanggan atau menilai sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik itu
memenuhi kebutuhannya.
Untuk mencapai kualitas produk yang diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi
kualitas. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan memenuhi
standar yang telah ditetapkan sehingga konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan
terhadap produk yang bersangkutan. Pemasar yang tidak memperhatikan kualitas produk
produknya pun akan cenderung menurun. Jika pemasar memperhatikan kualitas, bahkan
diperkuat dengan priklanan dan harga yang wajar maka konsumen tidak akan berpikir
panjang untuk emlakukan pembelian terhadap produk (Kotler dan Amstrong, 2003).
14
Zeithmal dalam Kotler (2009) menyatakan bahwa persepsi konsumen terhadap kualitas
produk merupakan hasil penambahan informasi, kompetisi dalam kategori produk dan
Persepsi konsumen akan kualitas produk ditentukan oleh kinerja produk tersebut seperti
yang dilakukan konsumen dan masing-masing dimensi kualitas. Zeithaml dalam Kotler
mengembnagkan keyakinan dan penilaian akan produk. Dalam evaluasi kualitas para
direspon dengan melakukan pilihan atau evaluasi. Persepsi konsumen akan kualitas
tersebut menurut Zeithaml (Kotler, 2009) merupakan faktor penentu utama dalam
Dari telaah etrsebut konsumen merasakan kualitas suatu produk sehingga hasil dari penilaian
atas keunggulan atau keistimewaan produk tersebut. Kualitas produk akhirnya mendasari
proses pembelian sehingga akhirnya muncul suatu kebutuhan, disini konsumen akan
sudah jelas mka konsumen akan mencari produk yang dimaksud, yang kemudian akn
berlanjut pada evaluasi prpduk dan akhirnya konsumen akan mengabil suatu keputusan
15
untuk membeli atau tidak disebabkan produk tidak sesuaiatau menunda pembelian pada
Menurut Tjiptono (2008), kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang
menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan. Kualitas suatu produk baik ebrupa barang
atau jasa ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Demnsi persepsi kualitas produk menurt
produk.
2. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang
karakteristik dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen
memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan
Apabila terdengar kata pemasaran seringkali dikaitkan oleh banyak pihak dengan
penjualan (sales), sales promotion girl, iklan, promosi, atau produk. Bahkan seringkali
orang menyamakan profesi marketer dengan sales. Namun sebenarnya pemasaran tidaklah
sesempit yang diidentikkan banyak orang. Pemasaran lebih merupakan “suatu seni menjual
produk”, sehingga pemasaran merupakan proses penjualan yang dimulai dari perancangan
Definisi pemasaran menurut Kotler & Amstrong (2001:7) adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang
sebagai proses yang terus menerus dan menguntungkan dengan memuaskan kebutuhan,
Adapun definisi dari American Marketing Association yang dikutip oleh Lamb (2001:6)
bahwa pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga,
promosi, distribusi, ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu
memuaskan tujuan individu dan organisasi. Sementara menurut Wiliam J. Stanton (dalam
perdagangan yang dirancang untuk membuat rencana, harga, promosi dan distribusi untuk
memuaskan kebutuhan akan barang-barang dan jasa-jasa dari para langganan yang sudah
Sedangkan pemasaran dalam sudut pandang fiqih Islam disebut dengan wakalah atau
perwakilan. Wakalah atau wikalah yang berarti penyerahan, pendelegasian, atau pemberian
17
mandat. Dalam hal ini Allah SWT mengingatkan agar senantiasa menghindari perbuatan
zalim dalam berbisnis termasuk dalam proses penciptaan, penawaran, dan proses
Berdasarkan dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah salah
satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa
kebutuhan barang dan jasa kepada pelanggan dalam rangka memberikan kepuasan yang
(bermuamalah) tidak diharamkan selama hal tersebut tidak bertentangan dengan norma dan
ajaran Islam.
(terpadu) dalam mempertajam pasar sasaran, dapat mencapai tujuan perusahaan melalui
pemuasan kebutuhan konsumen dengan sesuatu yang bernilai lebih. Konsep integritas
finansialnya.
3. Konsep penjualan, konsep ini mengacu pada konsep good selling service, yaitu
kemampuan melayani pelanggan dengan baik saat dan purnajual, seller semacam
ini membuka kesempatan menjual dimasa depan. Konsumen hanya akan membeli
produk dari perusahaan yang menyediakan waktu dan tenaga untuk melayani
guna mempertahankan prefensi dan bisnis jangka panjang. Hasil pemasaran hubungan
yang utama adalah pengembangan jaringan pemasaran. Jaringan pemasaran terdiri atas
perusahaan dan semua pihak pendukung yang berkepentingan, yaitu pelanggan, pekerja,
pemasok, penyalur, pengecer, biro iklan, dan pihak lain yang bersama- sama dengan
tujuan perusahaan yang ditetapkan adalah dengan upaya perusahaan untuk menjadi lebih
Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran ada hal-hal yang dapat dikendalikan dan ada
juga yang tidak. Yang tidak dapat dikendalikan adalah hal- hal yang berada diluar
19
kekuasaan perusahaan, seperti kegiatan pesaing, kebijakan pemerintah, bencana alam, dan
lain-lain. Sedangkan yang dapat dikendalikan adalah alat-alat yang digunakan dalam
(marketing mix) (Wardana, 2008:12). Hal tersebut senada dengan Arif (2010:14) bahwa
mix) sebagai seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh
pemasaran yang dapat dikendalikan oleh manajer untuk menjalankan strategi pemasaran
dalam upaya mencapai tujuan perusahaan di pasar tertentu. Adapun bauran pemasaran
menurut Fuad dkk. (2000:128) adalah kegiatan pemasaran yang terpadu dan saling
menunjang satu sama lain. Keberhasilan perusahaan dibidang pemasaran didukung oleh
keberhasilan dalam memilih produk yang tepat, harga yang layak, saluran distribusi yang
Konsep bauran pemasaran (marketing mix) yang kembangkan oleh McCarthy tahun
1981, yang dikenal dengan 4P yaitu product, price, promotion, dan place, telah diakui
manfaat dan efektifitasnya oleh para peneliti pemasaran. Namun karena marketing mix
tersebut dikembangkan atas dasar studi pada industri manufaktur, maka terdapat
20
kelemahan jika diaplikasikan pada insdustri jasa. Keterbatasan 4P ini mendorong para
peneliti yaitu Kent (1986), Brookes (1991), Wind (1986), Booms dan Bitner (1981), dan
Christopher (1991) untuk mengembangkan agar dapat diaplikasikan secara lebih general,
sehingga ditambahkan elemen people, process, dan physical evidence (Arief, 2007:88).
Syariah dari segi bahasa berarti madzhab, sumber air, menerangkan, dan jalan lurus.
Dan menurut istilah berarti agama dan berbagai hukum yang ditetapkan Allah untuk
seperangkat norma yang mengatur sesuatu yang diperboleh dan dan sesuatu yang
didunia dan akhirat yang berpedoman pada kebenaran wahyu Allah SWT (Hasan,
2009:4).
Arti syari‟at adalah ketentuan-ketentuan yang membuat batasan-batasan bagi para makallaf
baik mengenai peruatan, perkataan, dan i‟tiqad mereka. Itulah kandungan syari‟at
islam.
syar‟i”, yang berarti bahwa hukum asal suatu perbuatan adalah terikat dengan hukum
syara’ yaitu: wajib, sunnah, mubah, makruh, atau haram, maka pelaksanaan bisnis atau
pemasaran harus tetap berpegang pada ketentuan syariat. Dengan kata lain, syari’at
merupakan nilai utama yang menjadi payung strategis maupun taktis organisasi bisnis
21
(Yusanto, 2002:18).
suatu pemahaman akan pentingnya nilai-nilai etika dan moralitas pada pemasaran,
keuntungan pribadi saja perusahaan pula harus berusaha untuk menciptakan dan
perusahaan dapat menjaga keseimbangan laju bisnis yang stabil dan berkelanjutan (Arif,
2010:21). Hal tersebut sesuai dengan tujuan utama syariat adalah memelihara
pemasaran syariah (syariah marketing) adalah sebuah disiplin ilmu bisnis strategi yang
mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan values dari satu inisiator
kepada stakeholder-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan
mendefinisikan pemasaran syariah adalah penerapan suatu disiplin bisnis strategis yang
sesuai dengan nilai dan prinsip syariah dan dijalankan berdasarkan konspe keIslaman
yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW. Dijelaskan pula oleh Sari (2012:203) bahwa
marketing syariah tidak hanya sebatas etika bermarketing saja, marketing syariah tidak
hanya bersifat spiritual saja, marketing syariah adalah marketing yang universal diterima
semua pihak karena Islam dengan syariahnya adalah rahmatan lil alamin.
22
sesuai dengan proses yang berperinsip pada akad bermuamalah secara Islami (Amrin,
2007:1).
fiqih Islam adalah “Almuslimuuna „alaa syuruuthihim illa syarthan harroma halaalan
mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram. Kemudian merujuk pula
kepada kaidah fiqih yang paling dasar tentang konsep muamalah, yaitu “Al-ashlu fil-
muamalah al-ibahah illa ayyadulla dalilun „ala tahrimiha” yang artinya pada dasarnya
semua bentuk muamalah adalah diperbolehkan kecuali ada dalil yang mengharamkan.
Ini artinya bahwa pemasaran sendiri adalah bentuk muamalah yang dibenarkan
dalam Islam, sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari hal-hal yang
bermartabat.
pemasaran syariah (syariah marketing) yang dapat menjadi panduan bagi para
23
1. Teistis (Rabbaniyah), salah satu ciri khas syariah marketing yang tidak dimiliki
dalam pemasaran konvensional yang dikenal selama ini adalah sifatnya yang
hukum-hukum syariat yang teistis atau bersifat ketuhanan ini adalah yang paling
adil, paling sempurna, paling selaras dengan segala bentuk kebaikan, paling dapat
2. Etis (Akhlaqiyyah), keistimewaan lain dari syariah marketing selain karena teistis
dalam seluruh aspek kegiatannya, karena nilai-nilai moral dan etika adalah nilai
penampilan yang bersih, rapi dan bersahaja, apapun model atau gaya berpakaian
sifatnya yang humanistis universal, yaitu bahwa syariah diciptakan untuk manusia
agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya terjaga dan terpelihara, serta sifat-
24
jenis kelamin, warna kulit, kebangsaan dan status. Hal inilah yang membuat syariah
Dengan berpedoman pada keriteria syariah marketing, seluruh proses tidak boleh
ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang Islami. Dan selama proses bisnis
ini dapat dijamin, atau tidak terjadi penyimpangan terhadap prinsip syariah, maka setiap
bisnis pada umumnya perusahaan bermaksud dan bertujuan untuk memperoleh: (a)
Keuntungan finansial (profit); (b) Menciptakan barang dan jasa yang dibutuhkan; (c)
Kesejahteraan; (d) Eksistensi; (e) Pertumbuhan (growth); (f) Prestise. (Muslich, 2007:4).
Sedangkan pada pemasaran syariah, terdapat tujuan yang akan dicapai dengan tetap
berpegang pada ketentuan syariat. Dengan kata lain, syariah merupakan nilai utama yang
menjadi payung strategis maupun taktis suatu kegiatan bisnis dan pemasaran (Yusanto,
2002:18).
2. Membangun citra yang baik, yaitu membangun nama baik dan kehormatan
perusahaan dimasyarakat.
25
dengan dunia yang penuh janji dan produk yang dihasilkan cenderung tidak
paling tinggi dalam pemasaran, yaitu spiritual marketing, dimana etika dan
8. Dari tujuan dan maksud yang ditimbulkan dengan kegiatan bisnis dan
perusahaan syariah ini akan banyak manfaat yang dapat diraih oleh
BAB III
METODE PENELITIAN
kontruktif. Data yang utama terkumpul adalah data kualitatif . Metode kualitatif yang
dikembangkan dalam buku ini adalah tipe yang kedua, Yang merupakan metode kualitatif
yang benar. Dalam metode ini penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah, penelitian
(Sugiono,2017:423)
pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang bekonteks khusus.
Pengertian ini hanya mempersoalkan dua aspek yaitu pendekatan penelitian yang
digunakan adalah naturalistic sedang upaya dan tujuannya adalah memahami sesuatu
fenomena dalam suatu konteks khusus. Hal itu berarti bahwa tidak seluruh konteks
27
dapatlah diteliti tetapi penelitian kualitatif itu harus dilakukan dalam suatu konterks yang
khusus.
Jawa Timur 62111 Adapun tahapan penelitian dilakukan menjadi tiga tahapan sebagai
berikut :
1. Pengajuan judul
2. Permohonan pembimbing
b. Tahap pelaksanaan
1. Pada tahap ini, peneliti akan melaksanakan pada bulan Desember 2019
-Januari 2020.
1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi
akhirnya akan dipastikan suatu peneliti sudah berada diarena atau lapangan penelitian.
Dengan demikian kepastian tentang fokus dan masalah itu yang menentukan adalah
Fokus dalam penelitian ini ialah Strategi Peningkatan Kualitas Produk Cabai
28
29
informan dalam pemilihan ini menggunakan Purposive sampling yang mana menurut
yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai
penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi social
yang diteliti.
Usia :53
paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Secara umum terdapat
1. Observasi
Observasi adalah dasarsemua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja
observasi.Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat
29
30
canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron)maupun yang
Observasi dalam penelitain ini menggunakan observasi terusterang yang mana ketika
2. Wawancara
topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang utnuk bertukan informasi
dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topic
tertentu.
data telah mengetahui dengan pasti tentang informs yang akan diperoleh.
3. Dokumentasi
30
31
analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema
untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis kerja itu. Jika dikasj, pada dasarnya
menekankan maksud dan tujuan analisis data.Dengan demikian definisi tersebut dapat
data ke dalampola,kategori,dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
mencari dan merencanakan secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi denga cara menyususn bagian data ke
dalam pola, memilih mana yang penting danyang dapat dipelajari, dan membuat simpulan
sehingga bisamudahuntuk dipahami oleh diri sendiri ataupun orang lain. Teknik analisis
data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah dengan reduksi, penyajian data dengan
1. Mebaca
2. Memahami
31
32
secara terus menerus sampai tuntas. Aktivitas dalamanalisis data, yaitu reduction data,
a. Reduksi data
pokok,memusatkan pada hal yang penting, mencari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2017 : 338) penelitian ini berfokus untuk
SYARIAH.
berupa adanya temuan baruyang sebelumnya belum ada. Baik berupa deskripsi
teks yang naratif. Langkah-langkah analisis ditunjukkan pada gambar dibawah ini
32
33
Periode pengumpulan
Reduksi data
Display data
Selama Setelah
ANALISIS
Kesimpulan/verifikasi
Selama Setelah
yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
33
34
sebagai pembanding terhadap data itu.Teknik yang paling banyak digunakan adalah
membedaan tiga macam triangulasi yaitu penggunaan sumber, metode penyidik, dan
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
kredibilitas data dilakukan dengan cek mengecek data yang diperoleh melalui berbagai
sumber.Dalam penelitian ini yang menjadi triangulator adalah Anggraini putri sebagai
34