PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
telah diterima secara luas di hampir seluruh Negara di dunia. Menurut
World Health Organization (WHO), negara-negara di Afrika, Asia dan
Amerika Latin menggunakan obat tradisional (herbal) sebagai
pelengkap pengobatan primer yang mereka terima. Bahkan di Afrika,
sebanyak 80% dari populasi menggunakan obat herbal untuk
pengobatan primer (WHO, 2003). Faktor pendorong terjadinya
peningkatan penggunaan obat tradisional di negara maju adalah usia
harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi penyakit kronik
meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit
tertentu diantaranya kanker, serta semakin luas akses informasi
mengenai obat tradisional di seluruh dunia.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Distribusi
4
jasa. Batasan yang di kembangkan oleh the american marketing
association adalah sebagai berikut: saluran merupakan suatu struktur
unit organisasi dalam perusahaan yang terdiri atas agen, pedagang
besar dan pengencer yang dilalui dengan komoditi, produk atau jasa
untuk di pasarkan. Bentuk penyaluran obat tradisional antara lain:
Distribusi obat tradisional agen pengecer konsumen
Setelah menentukan saluran distribusi yang di pakai,
selanjutnya menentukan jumbla perantara untuk ditempatkan sebagai
pedagang besar atau pengencer dalam hal ini produsen mempunyai tiga
altrnatif, yaitu:
1. Distribusi intensif
Perusahaan menggunakan penyalur terutama pengecer sebanyak-
banyaknya, untuk mendekati dan mencapai konsumen, untuk
mempercepat pemenuhan kebutuhan konsumen.
2. Distribusi selektif
Perusahaan menggunakan pedagang / pengencer yang terbatas
dalam suatu daerah geografi tujuannya untuk menaidakan
pengecer/ penyalur yang tidak menguntungkan, biasanya distribusi
selektif untuk barang baru dan barang shopping.
3. Distribusi eksklusif
Perusahaan hanya menggunakan satu pengecer dalam daerah pasar
tertentu, dengan tujuan agar produsen lebih mudah dalam
melakukan pengawasan pada tingkat harga eceran dan kerja sama
dengan penyalur terutama di bidang perikanan. Barang-barang
yang didistribusikan eksklusif barang-barang spesial antara lain
instalasi dan konstruksi bangunan.
1. Produsen – Konsumen
5
Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan
sederhana karena tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat
menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung
mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah).Oleh
karena itu saluran ini disebut saluran distribusi langsung.
6
distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan
kepada para pengecer besar.
7
tidak terdaftar atau tidak memenuhi syarat , ditempuh berbagai langkah
strategis, antara lain penyebaran informasi yang cukup kepada
masyarakat dan pengusaha, termasuk informasi mengenai peraturan
perundangan-undangan yang berlaku di bidang obat tradisional (Ditjen
POM, 1999).
Sesuai amanat yang tertulis dalam UU RI No.23 tahun
1992, pengamanan terhadap obat tradisional bertujuan untuk
melindungi masyarakat dari obat tradisional yang tidak memenuhi
syarat, baik persyaratan kesehatan maupun persyaratan standar.Dalam
hal ini pemerintah, mewujudkan tujuan tersebut dengan melakukan
pengawasan terhadap produksi dan peredaran obat-obat tradisional
dengan membuat peraturan yang mengatur tentang Izin Usaha Industri
Obat Tradisional dan Pendaftaran ObatTradisional yaitu Permenkes RI
No.246/Menkes/Per/V/1990. Di dalam Permenkes RI
No.246/Menkes/Per/V/1990 dijelaskan beberapa istilah yang berkaitan
dengan obat tradisional sebagai berikut :
1. Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik
atau campuran dari bahan - bahan tersebut, yang secara tradisional
telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
2. Industri Obat Tradisional (IOT) adalah industri yang memproduksi
obat tradisional dengan total aset di atas Rp.600.000.000,- ( Enam
ratus juta rupiah), tidak termasuk harga tanah dan bangunan.
3. Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) adalah industri obat
tradisional dengan total aset tidak lebih dari Rp.600.000.000,-
(Enam ratus juta rupiah), tidak termasuk harga tanah dan
bangunan.
4. Usaha Jamu Racikan adalah suatu usaha peracikan, pencampuran
dan atau pengolahan obat tradisional dalam bentuk rajangan,
serbuk, cairan, pilis, tapel atau parem dengan skala kecil, dijual di
satu tempat tanpa penandaan dan atau merk dagang.
8
5. Usaha Jamu Gendong adalah usaha peracikan, pencampuran,
pengolahan dan pengedaran obat tradisional dalam bentuk cairan,
pilis, tapel, tanpa penandaan dan atau merk dagang serta dijajakan
untuk langsung digunakan.
6. Memproduksi adalah membuat, mencampur, mengolah, mengubah
bentuk, mengisi, membungkus dan atau memberi penandaan obat
tradisional untuk diedarkan.
7. Mengedarkan adalah menyajikan, menyerahkan, memiliki atau
menguasai persediaan di tempat penjualan dalam Industri Obat
Tradisional atau di tempat lain, termasuk dikendaraan dengan
tujuan untuk dijual kecuali jika persediaan di tempat tersebut patut
diduga untuk dipergunakan sendiri.
8. Obat Tradisional Lisensi adalah obat tradisional asing yang
diproduksi oleh suatu Industri Obat Tradisional atas persetujuan
dari perusahaan yang bersangkutan dengan memakai merk dan
nama dagang perusahaan tersebut.
9. Penandaan adalah tulisan atau gambar yang dicantumkan pada
pembungkus, wadah atau etiket dan brosur yang disertakan pada
obat radisional yang memberikan informsi tentang obat tradisional
tersebut.
10. Pilis adalah obat tradisional dalam bentuk padat atau pasta yang
digunakan dengan cara mencoletkan pada dahi.
11. Parem adalah obat tradisional dalam bentuk padat, pasta atau
seperti bubur yang digunakan dengan cara melumurkan pada kaki
dan tangan atau pada bagian tubuh lain.
12. Tapel adalah obat tradisional dalam bentuk padat, pasta atau seperti
bubur yang digunakan dengan cara melumurkan pada seluruh
permukaan perut.
13. Sediaan Galenik adalah hasil ekrtaksi bahan atau campuran bahan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan.
14. Bahan Tambahan adalah zat yang tidak berkhasiat sebagai obat
yang ditambahkan pada obat tradisional untuk meningkatkan mutu,
9
termasuk mengawetkan, memberi warna, menyedapkan rasa dan
bau serta memantapkan warna, rasa, bau ataupun konsistensi.
15. Izin edar adalah bentuk persetujuan registrasi obat tradisional
untukdapat diedarkan di wilayah Indonesia.
16. Registrasi adalah prosedur pendaftaran dan evaluasi obat
tradisional untuk mendapatkan izin edar.
17. Importir adalah badan hukum yang bergerak di bidang
perdagangan obat tradisional yang memiliki izin importir sesuai
peraturan perundang-undangan.
10
Harus memiliki Harus memiliki Nomor
Nomor Pokok Pokok Wajib Pajak
Wajib Pajak
11
Dikecualikan dari ketentuan kewajiban memiliki izin edar di
berlakukan terhadap:
a. obat tradisional yang dibuat oleh usaha jamu racikan dan usaha
jamu gendong
b. simplisia dan sediaan galenik untuk keperluan industri dan
keperluan layanan pengobatan tradisional
c. obat tradisional yang digunakan untuk penelitian, sampel untuk
registrasi dan pameran dalam jumlah terbatas dan tidak diperjual
belikan.
13
Tradisional
14
1. Ketentuan Umum yang terdiri dari Landasan Umum dan definisi
2. Personalia
3. Bangunan
4. Peralatan
5. Sanitasi dan Hygiene
6. Pengolahan dan Pengemasan
7. Pengawasan mutu
8. Inspeksi Diri
9. Dokumentasi
10. Penangan terhadap hasil pengamatan produk di peredaran.
15
b. Dengan informasi yang menyimpang dari informasi yang
disetujui dalam pendaftaran.
5. Dilarang memproduksi dan mengedarkan obat tradisional yang
digunakan sebagai pelancar haid dan sejenisnya yang mengandung
simplisia Angelicae sinensis Radix dan Lingustici Rhizoma sesuai
SK Menkes RI No.1147/D/SK/IV/1981.
16
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18