Anda di halaman 1dari 6

“KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ANALISIS JABATAN”

TUGAS ESAI MATA KULIAH ANALISIS JABATAN

OTNIEL DHAMARA PUTRA

10520777

4PA13

PENDAHULUAN

Dalam dunia kerja organisasi adalah dua orang yang berkumpul atau lebih dan
berkumpul dalam satu lingkup atau wadah untuk mencapai tujuan dan hasil yang sama
dalam suatu proses. Efektifitas dari organisasi ini dalam mencapai tujuan dan hasil yang
sempurna memerlukan dukungan dari berbagai aspek seperti metode, materi atau uang,
sarana dan prasarana serta yang terpenting adalah sumber daya dari organisasi itu
sendiri. Semua aspek tersebut akan sangat berguna dan menaikan tingkat kesuksesan
suatu rencana apabila berjalan secara seiringan dan berdampingan.

Dalam organisasi pula diperlukan analisis jabatan, analisis jabatan adalah proses,
metode, dan teknik untuk mendapatkan data jabatan, mengolahnya menjadi informasi
jabatan, dan menyajikannya untuk program-program kelembagaan, kepegawaian serta
ketatalaksanaan, dan memberikan layanan pemanfaatannya bagi pihak-pihak yang
menggunakannya atau memberikan gambaran spesifikasi jabatan tertentu.

Jadi analisis jabatan terdiri atas tiga kegiatan pokok, yaitu: pengumpulan data
jabatan, pengolahan data jabatan, dan penyajian informasi jabatan untuk berbagai
program. Untuk membantu organisasi mencapai tujuannya, diperlukan sumber
dayamanusia yang tepat, yang memiliki kemampuan sesuai dengan beban tugas yang
harus dilaksanakan supaya tugasnya dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Jabatan berkaitan dengan serangkaian pekerjaan yang akan dilakukan dan


persyaratan yang diperlukan untuk melakukan tugas tersebut dan kondisi lingkungan di
mana pekerjaan tersebut dilakukan. Data yang dikumpulkan secara lebih rinci meliputi
tugas-tugas, tanggung jawab, kemampuan manusia, dan standar unjuk kerja .Istilah
analisis adalah terjemahan dari kata to analyze yang berarti ”menguraikan”. Jadi analisis
jabatan berarti menguraikan suatu jabatan menjadibeberapa tugas.

Menurut (Wahjono, 2015: 27) pengertian analisis pekerjaan menyatakan


“Analisis jabatan adalah serangkaian kegiatan berupa mengumpulkan, mengevaluasi,
dan mengorganisasi informasi tentang pekerjaan-pekerjaan secara sistematik. Analisis
jabatan adalah suatu kegiatan pengumpulan data dan informasi yang berhubungan
dengan suatu pekerjaan atau jabatan tertentu. Keluaran dari kegiatan analisis jabatan
adalah berupa uraian jabatan, syarat jabatan, dan standar kinerja jabatan.”

PEMBAHASAN

Analisis jabatan sebenarnya adalah usaha untuk mengungkap informasi terkait


berbagai aspek pekerjaan. Aspek-aspek ini diidentifikasi melalui pengamatan
pelaksanaan tugas oleh individu yang memegang jabatan, yang pada dasarnya
melibatkan proses pengolahan bahan kerja.

Dalam memenuhi jabatan, elemen informasi kunci terkait dengan hasil kerja
yang dihasilkan. Eksistensi suatu jabatan bergantung pada hasil kerja yang
dihasilkannya, karena pekerjaan tersebut memerlukan proses pengolahan bahan kerja
menjadi hasil kerja dengan menggunakan alat kerja tertentu dalam situasi pekerjaan
tertentu. Untuk dapat melakukan transformasi bahan kerja menjadi hasil kerja dengan
alat kerja dan melalui proses kerja tertentu dalam konteks jabatan yang spesifik,
diperlukan individu yang mengemban jabatan dengan kualifikasi tertentu, seperti
pendidikan, pengalaman, bakat, minat, dan karakteristik kerja tertentu. Kualifikasi ini
sering disebut sebagai persyaratan jabatan.

Dengan mempertimbangkan informasi mengenai hasil kerja, alat kerja yang


digunakan, proses pelaksanaan kerja, kondisi pekerjaan, serta persyaratan jabatan, kita
dapat menyusun identifikasi jabatan, yang mencakup nama jabatan dan ringkasan tugas
jabatan tersebut.
Adapun manfaat dari analisis jabatan yaitu menyediakan informasi di lapangan
untuk manajer dapat menentukan tanngung jawab dan tugas dari suatu pekerjaan,
sumber daya yang seperti apa yang harus dicari dalam menentukan keterampilan dan
kemampuan, beserta resiko dan bahaya dalam pekerjaan yang telah ditentukan tersebut.
Analisis jabatan juga akan menempatkan karyawan yang tepat pada pekerjaan yang
tepat pula, dilihat dan diseleksi melalui cara para karyawan memahami suatu tugas dan
menggunakan keterampilanya sebaik mungkin. Evaluasi pun dilakukan dalam suatu
pekerjaan untuk menentukan apakah hasilnya sudah mencapai standarnya atau belum,
sehingga dengan terlihatnya hasil dari evaluasi itu para manajer dapat menentukan
karyawan mana yang harus dipromosikan. Dari situ pula manajer dapat menentukan
pelatihan dan pengembangan seperti apa yang harus mereka berikan pada karyawannya
agar mereka dapat berkembang lebih pesat dan menguasai pekerjaanya sesuai apa yang
diinginkan perusahaan. Keputusan juga akan ditentukan oleh manajer pula untuk
memberikan tunjangan serta kompensasi yang sesuai pada resiko kerja atau bahaya
yang diterima pada setiap jabatan-jabatan yang mereka emban di perusahaan.

Keunggulan analisis kerja juga mencakup berbagai metode dan prosedur yang
digunakan dalam pelaksanaan analisis ini, seperti teknik observasi, pemeriksaan data
pekerjaan yang ada, teknik wawancara, dan survei. Setiap metode menghasilkan jenis
informasi yang berbeda, serta memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.

Salah satu keuntungan analisis jabatan juga terlihat dalam peranannya dalam
memberikan dan menempatkan pekerjaan kepada karyawan yang sesuai untuk
menjalankan tugas-tugas tersebut. Jika sebuah perusahaan perlu menggantikan seorang
karyawan, namun tidak memiliki analisis jabatan yang terkini untuk posisi tersebut,
kemungkinan besar perusahaan akan kesulitan menemukan individu yang memenuhi
semua persyaratan berupa pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan karakteristik
lain yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan tersebut dengan konsistensi yang
dibutuhkan.

Data yang terdapat dalam analisis jabatan sangat berharga untuk merencanakan
peran masa depan bagi karyawan berdasarkan kompetensi, pengetahuan, dan bakat yang
dimiliki oleh masing-masing karyawan. Memungkinkan karyawan untuk memahami
tugas dan tanggung jawab mereka akan membantu menghindari potensi kerugian bagi
perusahaan. Memberikan orientasi khusus kepada karyawan baru mengenai deskripsi
pekerjaan mereka adalah langkah yang penting, sehingga karyawan dapat memahami
apa yang diharapkan dari mereka. Analisis jabatan juga dapat meningkatkan efisiensi
dalam alur kerja, karena karyawan dapat mengenali kekuatan mereka dan menggunakan
pengetahuan ini untuk mempersiapkan diri untuk masa depan.

Selain analisis jabatan ini memiliki banyak manfaat, adapun beberapa yang tidak
sempurna dan memiliki kekurangan seperti analisis jabatan ini membutuhkan banyak
waktu untuk dalam penggunaanya apalagi jabatan orang sering berganti-ganti. Bersifat
subjektif apabila berada di departemen yang sama dikarenakan dapat dipengaruhi oleh
rasa suka antar individu dalam pribadi mereka masing-masing dan berefek samping
pada keakuratan data yang akan dikumpulkan. Masih diperlukanya standarisasi serta
cek dan ricek dikarenakan ukuran sampel yang sangat kecil, berefek samping pada
pemborosan waktu karena perlu adanya standarisasi tadi. Selain itu kemampuan mental
seperti emosi, psikis, bakat dan pengetahuan, karakter serta kecerdasan tidak dapat
diukur secara langsung dalam situasi-situasi yang berbeda-beda dikarenakan tidak
berwujud dan tak dapat diamati.

Subjektivitas dan ketidakadilan dalam analisis jabatan dapat menimbulkan


dampak negatif bagi organisasi dan karyawan. Contohnya, dalam hal penggajian, jika
analisis jabatan cenderung subjektif, maka bisa muncul ketidakadilan dalam
pembayaran gaji, dengan beberapa karyawan yang memiliki tanggung jawab dan
kontribusi serupa menerima bayaran yang tidak sebanding. Ini dapat menyebabkan
ketidakpuasan dan rendahnya motivasi. Selain itu, kesenjangan dalam kesempatan karir
dan penilaian jabatan yang tidak adil dapat menghambat perkembangan karyawan yang
seharusnya mendapatkan promosi atau peluang pengembangan lebih lanjut, yang pada
gilirannya dapat merugikan motivasi dan retensi karyawan.

Selain itu, ketidakadilan dalam penilaian jabatan juga dapat berdampak negatif
pada kualitas kerja, karena analisis jabatan yang subjektif dapat mengarah pada
penempatan yang tidak sesuai dengan kemampuan karyawan, yang pada akhirnya
berdampak pada kualitas pekerjaan yang buruk. Ketidakpuasan karyawan yang merasa
diperlakukan tidak adil dalam analisis jabatan dapat mempengaruhi produktivitas,
loyalitas, dan menciptakan budaya organisasi yang tidak sehat. Oleh karena itu, penting
untuk menjalankan analisis jabatan dengan objektivitas dan keadilan, sehingga penilaian
dan peluang yang diberikan kepada karyawan didasarkan pada kompetensi dan
kontribusi mereka, dan bukan dipengaruhi oleh faktor subjektif atau bias.

KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis jabatan memiliki peranan yang sangat penting dalam


manajemen sumber daya manusia. Oleh karena itu, perlu dilakukan proses analisis yang
komprehensif. Tahap-tahap dalam analisis jabatan meliputi perencanaan sumber daya
manusia, rekrutmen, seleksi, penilaian kinerja, pelatihan, dan pengembangan karyawan.
Data yang dihasilkan dari analisis jabatan menjadi dasar dalam menjalankan semua
tahap ini. Sebagai contoh, penilaian kinerja seseorang sering kali bergantung pada
sistem penilaian yang didasarkan pada informasi dari analisis jabatan.

Selain itu, analisis jabatan juga membantu mengarahkan pelatihan dan


pengembangan karyawan. Analisis jabatan memungkinkan perusahaan menentukan
kebutuhan pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan dan
karyawan. Meskipun analisis jabatan memiliki kelebihan dan kekurangan, ia tetap
menjadi alat berharga dalam manajemen sumber daya manusia dan pengelolaan
organisasi.

Keberhasilan perusahaan sangat tergantung pada cara mereka menjalankan


proses analisis jabatan dan memastikan bahwa analisis tersebut relevan dan akurat.
Selain itu, perusahaan sebaiknya menggabungkan seleksi dengan metode lain, seperti
tes yang menilai sikap dan keterampilan komunikasi karyawan. Pelatihan yang
diberikan kepada karyawan dan manajer juga penting dalam memastikan bahwa analisis
jabatan dijalankan dengan benar dan efektif.

Dalam mengelola sumber daya manusia, perusahaan harus bersaing secara sehat
dengan melibatkan proses analisis yang baik. Analisis jabatan membantu perusahaan
memilih karyawan yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Hasil analisis jabatan
yang komprehensif memberikan informasi tentang tugas, tanggung jawab, karakteristik
karyawan, dan kondisi kerja yang diperlukan untuk sukses dalam suatu posisi. Dengan
demikian, analisis jabatan berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan kinerja
karyawan dalam perusahaan.

Disiplin kerja yang kuat memiliki dampak positif terhadap kinerja dan dapat
mempercepat pencapaian tujuan perusahaan. Sebaliknya, jika disiplin kerja karyawan
lemah, maka hasil kerja tidak akan optimal, dan tujuan perusahaan tidak akan tercapai.
Karyawan yang disiplin adalah individu yang berperilaku tertib, menjalankan tugasnya
dengan baik, patuh terhadap aturan perusahaan, dan mengikuti norma sosial yang
berlaku. Tingkat disiplin yang tinggi pada karyawan dapat meningkatkan efektivitas
kerja perusahaan.

Pengukuran beban kerja, pada dasarnya, adalah teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi tentang efisiensi dan efektivitas kerja dalam unit organisasi
atau oleh individu yang mengemban suatu jabatan. Ini dilakukan secara sistematis
dengan menggunakan teknik analisis jabatan. Pengukuran beban kerja adalah salah satu
alat manajemen yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang jabatan melalui
proses penelitian dan analisis yang dilakukan secara cermat.

DAFTAR PUSTAKA

Wahjono. (2015). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta : Salemba Empat.


Taggala, M. (2015). Analisis Jabatan. Sleman : Kurnia Global Publishing.
Moekijat. (1998). Analisis Jabatan. Bandung : Penerbit Mandar Maju.

Anda mungkin juga menyukai