10520777
4PA13
PENDAHULUAN
Dalam dunia kerja organisasi adalah dua orang yang berkumpul atau lebih dan
berkumpul dalam satu lingkup atau wadah untuk mencapai tujuan dan hasil yang sama
dalam suatu proses. Efektifitas dari organisasi ini dalam mencapai tujuan dan hasil yang
sempurna memerlukan dukungan dari berbagai aspek seperti metode, materi atau uang,
sarana dan prasarana serta yang terpenting adalah sumber daya dari organisasi itu
sendiri. Semua aspek tersebut akan sangat berguna dan menaikan tingkat kesuksesan
suatu rencana apabila berjalan secara seiringan dan berdampingan.
Dalam organisasi pula diperlukan analisis jabatan, analisis jabatan adalah proses,
metode, dan teknik untuk mendapatkan data jabatan, mengolahnya menjadi informasi
jabatan, dan menyajikannya untuk program-program kelembagaan, kepegawaian serta
ketatalaksanaan, dan memberikan layanan pemanfaatannya bagi pihak-pihak yang
menggunakannya atau memberikan gambaran spesifikasi jabatan tertentu.
Jadi analisis jabatan terdiri atas tiga kegiatan pokok, yaitu: pengumpulan data
jabatan, pengolahan data jabatan, dan penyajian informasi jabatan untuk berbagai
program. Untuk membantu organisasi mencapai tujuannya, diperlukan sumber
dayamanusia yang tepat, yang memiliki kemampuan sesuai dengan beban tugas yang
harus dilaksanakan supaya tugasnya dilaksanakan secara efektif dan efisien.
PEMBAHASAN
Dalam memenuhi jabatan, elemen informasi kunci terkait dengan hasil kerja
yang dihasilkan. Eksistensi suatu jabatan bergantung pada hasil kerja yang
dihasilkannya, karena pekerjaan tersebut memerlukan proses pengolahan bahan kerja
menjadi hasil kerja dengan menggunakan alat kerja tertentu dalam situasi pekerjaan
tertentu. Untuk dapat melakukan transformasi bahan kerja menjadi hasil kerja dengan
alat kerja dan melalui proses kerja tertentu dalam konteks jabatan yang spesifik,
diperlukan individu yang mengemban jabatan dengan kualifikasi tertentu, seperti
pendidikan, pengalaman, bakat, minat, dan karakteristik kerja tertentu. Kualifikasi ini
sering disebut sebagai persyaratan jabatan.
Keunggulan analisis kerja juga mencakup berbagai metode dan prosedur yang
digunakan dalam pelaksanaan analisis ini, seperti teknik observasi, pemeriksaan data
pekerjaan yang ada, teknik wawancara, dan survei. Setiap metode menghasilkan jenis
informasi yang berbeda, serta memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Salah satu keuntungan analisis jabatan juga terlihat dalam peranannya dalam
memberikan dan menempatkan pekerjaan kepada karyawan yang sesuai untuk
menjalankan tugas-tugas tersebut. Jika sebuah perusahaan perlu menggantikan seorang
karyawan, namun tidak memiliki analisis jabatan yang terkini untuk posisi tersebut,
kemungkinan besar perusahaan akan kesulitan menemukan individu yang memenuhi
semua persyaratan berupa pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan karakteristik
lain yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan tersebut dengan konsistensi yang
dibutuhkan.
Data yang terdapat dalam analisis jabatan sangat berharga untuk merencanakan
peran masa depan bagi karyawan berdasarkan kompetensi, pengetahuan, dan bakat yang
dimiliki oleh masing-masing karyawan. Memungkinkan karyawan untuk memahami
tugas dan tanggung jawab mereka akan membantu menghindari potensi kerugian bagi
perusahaan. Memberikan orientasi khusus kepada karyawan baru mengenai deskripsi
pekerjaan mereka adalah langkah yang penting, sehingga karyawan dapat memahami
apa yang diharapkan dari mereka. Analisis jabatan juga dapat meningkatkan efisiensi
dalam alur kerja, karena karyawan dapat mengenali kekuatan mereka dan menggunakan
pengetahuan ini untuk mempersiapkan diri untuk masa depan.
Selain analisis jabatan ini memiliki banyak manfaat, adapun beberapa yang tidak
sempurna dan memiliki kekurangan seperti analisis jabatan ini membutuhkan banyak
waktu untuk dalam penggunaanya apalagi jabatan orang sering berganti-ganti. Bersifat
subjektif apabila berada di departemen yang sama dikarenakan dapat dipengaruhi oleh
rasa suka antar individu dalam pribadi mereka masing-masing dan berefek samping
pada keakuratan data yang akan dikumpulkan. Masih diperlukanya standarisasi serta
cek dan ricek dikarenakan ukuran sampel yang sangat kecil, berefek samping pada
pemborosan waktu karena perlu adanya standarisasi tadi. Selain itu kemampuan mental
seperti emosi, psikis, bakat dan pengetahuan, karakter serta kecerdasan tidak dapat
diukur secara langsung dalam situasi-situasi yang berbeda-beda dikarenakan tidak
berwujud dan tak dapat diamati.
Selain itu, ketidakadilan dalam penilaian jabatan juga dapat berdampak negatif
pada kualitas kerja, karena analisis jabatan yang subjektif dapat mengarah pada
penempatan yang tidak sesuai dengan kemampuan karyawan, yang pada akhirnya
berdampak pada kualitas pekerjaan yang buruk. Ketidakpuasan karyawan yang merasa
diperlakukan tidak adil dalam analisis jabatan dapat mempengaruhi produktivitas,
loyalitas, dan menciptakan budaya organisasi yang tidak sehat. Oleh karena itu, penting
untuk menjalankan analisis jabatan dengan objektivitas dan keadilan, sehingga penilaian
dan peluang yang diberikan kepada karyawan didasarkan pada kompetensi dan
kontribusi mereka, dan bukan dipengaruhi oleh faktor subjektif atau bias.
Dalam mengelola sumber daya manusia, perusahaan harus bersaing secara sehat
dengan melibatkan proses analisis yang baik. Analisis jabatan membantu perusahaan
memilih karyawan yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Hasil analisis jabatan
yang komprehensif memberikan informasi tentang tugas, tanggung jawab, karakteristik
karyawan, dan kondisi kerja yang diperlukan untuk sukses dalam suatu posisi. Dengan
demikian, analisis jabatan berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan kinerja
karyawan dalam perusahaan.
Disiplin kerja yang kuat memiliki dampak positif terhadap kinerja dan dapat
mempercepat pencapaian tujuan perusahaan. Sebaliknya, jika disiplin kerja karyawan
lemah, maka hasil kerja tidak akan optimal, dan tujuan perusahaan tidak akan tercapai.
Karyawan yang disiplin adalah individu yang berperilaku tertib, menjalankan tugasnya
dengan baik, patuh terhadap aturan perusahaan, dan mengikuti norma sosial yang
berlaku. Tingkat disiplin yang tinggi pada karyawan dapat meningkatkan efektivitas
kerja perusahaan.
Pengukuran beban kerja, pada dasarnya, adalah teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi tentang efisiensi dan efektivitas kerja dalam unit organisasi
atau oleh individu yang mengemban suatu jabatan. Ini dilakukan secara sistematis
dengan menggunakan teknik analisis jabatan. Pengukuran beban kerja adalah salah satu
alat manajemen yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang jabatan melalui
proses penelitian dan analisis yang dilakukan secara cermat.
DAFTAR PUSTAKA