Kelompok I
Alan Himawan F1318003
Arry Dwi Wahyu Rahmasari F1318011
Bryan Nuga Pinasthika F1318016
Dewi Saraswati Adya P. F1318003
Inez Novindriastuti F1318011
Deskripsi Pekerjaan
Informasi ang diperoleh mealui analisis pekerjaan penting untuk penyusunan deskripsi
pekerjaan. Deskripsi pekerjaan didefinisikan sebagai dokumen yang menyatakan tugas-tugas,
kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab dari suatu pekerjaan. Deskripsi pekerjaan memuat:
Tugas utama yang dikerjakan
Persentase waktu yang dialokasikan setiap tugas
Standar kinerja yang harus dicapai
Kondisi kerja dan bahaya yang mungkin terjadi
Jumlah karyawan yang menjalankan pekerjaan dan kepada siapa mereka melapor
Mesin dan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan
Identifikasi Pekerjaan
Identifikasi pekerjaan mencakup nama pekerjaan, departemen, hubungan pelaporan, dan
nomor atau kode pekerjaan. Occupational Information Network (O*NET) adalah basis
komprehensif yang dikembangkan pemerintah mengenai atribut-atribut karyawan dan
karakteristik pekerjaan.
Tanggal Analisis Pekerjaan
Tanggal analisis pekerjaan dicantumkan pada deskripsi pekerjaan untuk mengidentifikasi
perubahan-perubahan pekerjaan yang akan membuat deskripsi tersebut usang. Penggunaan
tanggal analisis memastikan adanya peninjauan berkala terhadap muatan pekerjaan dan
meminimalkan jumlah deskripsi pekerjaan yang sudah usang.
Ringkasan Pekerjaan
Ringkasan pekerjaan memberikan tinjauan singkat pekerjaan. Ringkasan pekerjaan biasanya
berupa paragraf pendek yang menguraikan muatan pekerjaan.
Tugas yang Dikerjakan
Bagian utama deskripsi pekerjaan menguraikan tugas-tugas utama yang harus dikerjakan.
Satu kalimat yang dimulai dengan kata kerja akan secara efektif menjelaskan setiap tugas.
Fungsi-fungsi penting bisa disajikan pada bagian terpisah.
Spesifikasi Pekerjaan
Spesifikasi pekerjan didefinisikan sebagai dokumen yang berisi kualifikasi minimum yang
harus dimiliki seseorang untuk dapat menjalankan pekerjaan tertentu. Menentukan kualifikasi
memerlukan penelitian yang sangat mendalam oleh analis pekerjan beserta pemahaman yang
luas mengenai keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan berbagai pekerjaan.
Perampingan
Perampingan pada dasarnya adalah kebalikan dari pertumbuhan
perusahaan dan merupakan perubahan sekali waktu dalam organisasi dan
dalam jumlah karyawan yang dipekerjakan. Biasanya, baik struktur
organisasi maupun jumlah karyawan dalam organisasi tersebut menyusut.
a. Aspek Negative Perampingan
Biaya yang terkait dengan penurunan moril para karyawan
yang bertahan.
Seringkali tingkatan hierarki dihapuskan dari suatu
perusahaan, membuat kemajuan karier dalam organisasi
menjadi lebih sulit.
Bisa jadi para karyawan mulai mencari peluang yang lebih
baik karena mereka yakin bahwa mereka tinggal menunggu
giliran untuk diberhentikan.
Loyalitas karyawan seringkali berkurang secara signifikan.
Memori institusional (bagaimana organisasi menampilkan
dirinya kepada para pelanggan dalam semua bisnis mereka)
atau budaya peruahaan telah hilang.
Para karyawan yang bertahan akan dituntu melakukan lebih
banyak hal.
b. Outplacement
Sebuah prosedur di mana para karyawan yang
diberhentikan diberi bantuan untuk menemukan pekerjaan di
tempat lain. Melalui outplacement,perusahaan mencoba
meringankan dampak dari pemberhentian. Beberapa layanan
yang diberikan dalam outplacement mencakup hal hal berikut:
Bagian kuangan yang menangani opsi pensiun, tunjangan
kemanan sosial, biaya wawancara, dan negosiasi upah/gaji.
Panduan karier, mungkin menggunkan tes dan perangkat
lunak bakat/minat da profil kepribadian.
Instruksi dalam teknik teknik penilaian diri, yang membantu
dalam pengenalan keterampilan, pengetahuan, pengalaman,
dan kualitas kualitas lain yang mungkin dipersyaratkan oleh
perekrut.
Bimbingan dalam teknik teknik promosi pribadi, riset, dan
mendapatkan jalur masuk ke para pmberi kerja potensial.
Membantu memahami teknik teknik yang menghasilkan
wawancara yang sukses.
Pengembangan rencana tindakan pribadi dan dukungan
berkelanjutan.
Program Suksesi
Program suksesi (succession planning) adalah proses untuk
memastikan bahwa orang-orang yang memenuhi syarat telah tersedia
untuk mengisi posisi-posisi manajerial kunci begitu posisi-posisi tersebut
lowong. Definisi ini mencakup kematian, pengunduran diri, pemberhentian
yang tidak direncanakan, atau pensiun yang telah tiba saatnya dari para
pejabat perusahaan. Tujuan program suksesi:
Membantu memastikan transisi yang lancar,
Efisiensi operasi.
Employee Self-Service
Employee self-service (ESS) terdiri atas proses-proses yang
mengotomatiskan transaksi-transaksi yang sebelumnya bersifat padat
karya baik bagi para karyawan maupun para profesional SDM. Aplikasi ESS
sendiri dapat menghemat waktu bagi para staf SDM dengan mengurangi
waktu dan biaya-biaya administrasi.
Sistem ESS juga dapat secara pasti membantu departemen payroll,
terutama dalam tabungan karyawan. Namun, proses keseluruhannya
harus direncanakan dan diimplementasikan secara cermat agar efektif
dalam pengeluaran biaya dan mudah digunakan.
Manager Self-Service
Manager self-service merupakan penggunaan perangkat lunak dan
jaringan perusahaan untuk mengotomatiskan proses-proses sumber daya
manusia berbasis kertas yang memerlukan persetujuan manajer,
penyimpanan atau input dokumen, dan proses-proses yang menunjang
pekerjaan manajer.
Beberapa tingkatan self-service mulai dari tugas-tugas administratif
dasar sampai MSS stratejik. MSS bisa membantu para manajer
mengembangkan dan menumbuhkan staf serta membantu para karyawan
menentukan jalur karier mereka dan mengembangkan kompetensi-
kompetensi yang diperlukan.
Konsep Perancangan Pekerjaan
Perancangan pekerjaan (job design) adalah proses menentukan
tugas-tugas spesifik untuk dikerjakan, metode-metode yang dipakai dalam
menjalankan tugas-tugas tersebut, dan cara pekerjaan yang bersangkutan
berhubungan dengan pekerjaan lain dalam organisasi. Beberapa konsep
yang berhubungan dengan perancangan pekerjaan:
a. Pemerkayaan Pekerjaan (Job Enrichment)
Pemerkayaan pekerjaan (job enrichment) adalah perubahan-
perubahan dalam muatan dan tingkat tanggung jawab dari suatu
pekerjaan sehingga memberikan tantangan yang lebih besar
bagi karyawan. Lima prinsip yang harus diikuti perusahaan
ketika mengimplementasikan job enrichment, antara lain:
Meningkatkan tuntutan pekerjaan
Meningkatkan akuntabilitas karyawan
Memberikan kebebasan penjadwalan kerja
Memberikan umpan balik
Memberikan pengalaman pelatihan yang baru
Dewasa ini, pemerkayaan pekerjaan diarahkan ke level tim,
seiring dengan lebih banyaknya tim yang memiliki otonomi atau
dikelola sendiri (self-managed).
b. Perluasan Pekerjaan (Job Enlargement)
Perluasan pekerjaan (job enlargement) adalah peningkatan
jumlah tugas yang harus dijalankan karyawan, dimana semua
tugas tersebut berada pada level tanggung jawab yang sama.
Perluasan pekerjaan melibatkan pemberian variasi yang lebih
banyak kepada karyawan.
c. Rekayasa Ulang (Reengineering)
Rekayasa ulang (reengineering) adalah pemikiran ulang
yang mendasar dan perancangan ulang yang radikal dari proses-
proses bisnis untuk mencapai peningkatan dramatis dalam
ukuran-ukuran kinerja kontemporer seperti biaya, kualitas,
layanan, dan kecepatan. Rekayasa ulang secara mendasar
melibatkan perusahaan untuk memikirkan ulang dan merancang
ulang system bisnis agar menjadi lebih kompetitif. Rekayasa
ulang menekankan perancangan ulang pekerjaan secara radikal
dimana perusahaan-perusahaan diorganisasikan berdasarkan
proses alih-alih berdasarkan departemen fungsional. Rekayasa
ulang berfokus pada keseluruhan aspek rancangan pekerjaan,
struktur organisasi, dan sistem manajemen.