Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

MANAJEMEN SDM

NAMA : Ni Putu Elda Chintya Bella


NPM : 202232121349
KELAS : C6
MATA KULIAH : MANAJEMEN SDM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WARMADEWA
2024
Soal:
1. Mengapa Job Analisis dapat dipakai sebagai landasan / pedoman bagi penerimaan
atau penempatan karyawan ?
2. Mengapa Job Analysis dapat memberikan gambaran, syarat-syarat yang diperlukan
bagi jabatan tertentu ?

Jawaban:
1. JOB ANALYSIS / Analisis Jabatan merupakan sebuah proses yang sistematis dari
penghimpunan informasi dari tugas, kewajiban dan tanggung jawab dari pekerjaan
tertentu.
JOB ANALYSIS / Analisis Jabatan Jabatan merupakan kegiatan untuk menciptakan
landasan atau pedoman bagi penerimaan dan penempatan karyawan. JOB ANALYSIS
/ Analisis Jabatan secara sistematik meliputi kegiatan-kegiatan mengumpulkan,
mengevaluasi dan mengorganisasikan pekerjaan/jabatan. Informasi yang dikumpulkan
melalui analisis jabatan berperan penting dalam perencanaan SDM kerena
menyediakan data tentang kondisi kepegawaian dan lingkungan kerja. Contoh hasil
informasi yang didapat dari kegiatan Job Analysis / analisis jabatan antara lain uraian
jabatan, syarat jabatan, berat ringannya pekerjaan, besar kecilnya risiko pekerjaan, sulit
tidaknya pekerjaan, besar kecilnya tanggung jawab, banyak sedikitnya pengalaman,
tinggi rendahnya tingkat pendidikan dan JOB ANALYSIS / Analisis Jabatan
pertimbangan-pertimbangan lain.
Metode Penghimpunan informasi dan data pada JOB ANALYSIS / Analisis Jabatan
yang paling sesuai adalah tergantung pada tujuan dari pada JOB ANALYSIS / Analisis
Jabatan, jenis-jenis informasi yang akan dikumpulkan, sumber informasi, cara
pengumpulan informasi dan cara dimana data tersebut akan dianalisis dan dilaporkan.
namun metode yang paling umum dan banyak digunakan dalam melakukan JOB
ANALYSIS / Analisis Jabatan adalah dengan beberapa metode sebagai berikut :
1. Metode Observasi
2. Metode Wawancara
3. Metode Kuesioner
4. Metode catatan harian karyawan
1. Metode Observasi
Dengan menganalisa pekerjaan funsional yaitu mengobservasi orang yang
melaksanakan pekerjaan, tujuannya untuk menganalisis persyaratan dari pekerjaan
bukan menilai. Dalam melakukan analisa pekerjaan fungsional diperlukan banyak
informasi, dimana informasi ini terbagi menjadi 3 kategori yaitu Data, Orang dan
Barang. Informasi data meliputi Koordinasi, analisis, pengumpulanm komputasi,
penyalinan dan pembandingan. Informasi kategori Orang meliputi Negosiasi, Instruksi,
Penyeliaan/ Supervisi, peragaman, pembujukan, pembicaraan dan pelayanan.
Sedangkan kategori barang meliputi pengendalian, dorongan, manipulasi,
pemeliharaan, pemberian dan penanganan.
2. Metode Wawancara
Dalam melakukan JOB ANALYSIS / Analisis Jabatan data dapat diperoleh dengan
metode wawancara yaitu mewawancarai pemegang pekerjaan dan atasan mereka.
Dalam metode wawancara ini bisa dibagi menjadi 3 jenis yaitu individu, wawancara
kelompok karyawan dan kelompok supervisor, dalam metode wawancara ini mengenai
validitasnya tergantung pada pengunaan metode sistematik dan sampel yang diambil.
Namun metode ini ada kelemahan yaitu bisa terjadi distorsi informasi sehingga
diperlukan informasi tambahan. Dalam Job analysis dengan mengunakan metode
wawancara ini biasanya pertanyaan-pertanyaan yang umum digunakan adalah seperti:
a. Apa saja yang dilakukan oleh jabatan?
b. Apa yang merupakan tugas utama dari posisi anda? Apa persisnya yang anda
lakukan
c. Dalam lokasi fisik apakah anda bekerja?
d. Pendidikan, pengalaman, keterampilan, dan (bila perlu) sertifikat dan surat ijin
apakah yang merupakan persyaratan?
e. Dalam kegiatan apakah anda berperan serta?
f. Apakah yang merupakan tanggungjawab dan kewajiban bekerja?
g. Apa yang merupakan tanggunggugat dasar atau standar kinerja yang menjadi
ciri khas kerja anda?
h. Apa yang merupakan tanggungjawab anda? Lingkungan dan kondisi kerja
apakah yang tercakup?
i. Apa yang merupakan tuntutan fisik jabatan? Tuntutan emosional dan mental?
j. Apa yang merupakan persyaratan kesehatan dan keamanan?
k. Apakah anda terekspose ke kondisi kerja yanfg berbahaya atau tidak biasa?
3. Metode Kuesioner
Yaitu dengan memberikan kuesioner kepada karyawan dan meminta kryawan untuk
mengisi kuesioner tersebut dengan menjelaskan tugas dan tanggung jawab mereka
sesuai jabatan yang di embannya. Jenis kuesioner ini terbagi menjadi 3 jenis yaitu
Kuesioner Informasi JOB ANALYSIS Kuesioner lengkap, Kuesioner analisis posisi.
Kelebihan dari metode kuesioner dalam JOB ANALYSIS ni adalah informasi pada
sejumlah pekerjaan dapat dikumpulkan dalam waktu yang cepat serta memungkinkan
analis pekerjaan untuk mengajukan pertanyaan standar untuk semua peserta. Namun
kendalanya biasanya bisa saja karyawan tidak dapat menyelesaikan kuesioner sesuai
yang ditargetkan hal ini mungkin karyawan salah menafsirkan atau mungkin
mengambil waktu terlalu lama untuk mengembalikannya.
4. Metode catatan harian karyawan
Informasi pekerjaan dalam melakukan JOB ANALYSIS dapat diperoleh dari catatan
yang dibuat oleh karyawan yang isinya apasaja yang dilakukan dalam menjalankan
pekerjaannya. Buku catatan ini akan sangat berguna dan berharga dalam mencari
sumber informasi ketika dibuat secara akurat dan update serta catatan harian ini pula
dapat mengidentifikasi tugas-tugas karyawan yang tidak teratur jika dikemudian hari di
butuhkan data kegiatan karyawan tersebut.
Namun terkadang karna kurangnya kedisiplinan karyawan dengan berbagai alasan
mereka kurang konsisten dalam menuliskan aktifitas pekerjaan kesehariannya sehingga
data kurang lengkap
Selanjutnya Hasil dari JOB ANALYSIS / analisis jabatan tersebut dapat digunakan
dalam penyusunan program perencanaan tenaga kerja antara lain untuk :
a. Perekrutan dan seleksi karyawan.
b. Pemberian kompensasi.
c. Standar penilaian kinerja atau prestasi kerja.
d. Penentuan kebutuhan.
e. Program promosi dan mutasi karyawan.
f. Penyempurnaan organisasi dan jenjang jabatan.
g. Pemerkayaan pekerjaan.
2. Job Analysis dapat memberikan gambaran dan syarat-syarat yang diperlukan bagi
jabatan tertentu karena ia adalah proses sistematik untuk mengumpulkan dan
menganalisis informasi tentang isi, personal, dan context dalam pekerjaan. Job Analysis
mencakup tugas-tugas, proses-proses, tanggung jawab, kondisi-kondisi kerja, dan
syarat-syarat perseorangan yang berhubungan dengan jabatan dan syarat-syarat
mengenai orangnya untuk melakukan jabatan itu dengan sebaik-baiknya. Dilakukan
dengan cara wawancara karyawan dan memberikan kuesioner tentang analisis jabatan,
yang digunakan sebagai alat untuk mencari informasi pada tugas, tanggung jawab,
keterampilan, dan standar kinerja pada pekerjaan yang spesifik.
Analisis jabatan memiliki tujuan yang penting dalam perusahaan, antara lain:
• Untuk menganalisa dalam merekrut karyawan dan seleksi
• Untuk mengevaluasi kerja seperti menetapkan kompensasi yang adil
• Untuk menganalisa dalam desain pekerjaan
• Untuk menganalisa pekerjaan dalam kompensasi dan manfaat
• Untuk meninjau pentingnya analisis jabatan dalam hal penilaian kinerja
• Untuk penilaian kebutuhan pelatihan dan pengembangan
• Untuk meningkatkan produktivitas- Untuk mematuhi hukum perburuhan
Analisis jabatan merupakan persyaratan yang diperlukan seseorang agar dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan baik sesuai dengan jabatan yang dipegangnya. Dengan
analisis jabatan, perusahaan dapat memperoleh informasi yang diperlukan untuk
menentukan tugas, tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja, pendidikan, keterampilan,
kemampuan, pengalaman kerja, dan hubungannya dengan posisi lain dalam organisasi,
serta persyaratan pekerjaan (spesifikasi pekerjaan) yang dibutuhkan oleh seorang karyawan
untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
REFRENSI

Muafi. 2018. “Pemaparan Dalam Kegiatan Focus Group Discussion; Analisis Jabatan Dan
Manfaatnya Bagi Organisasi Pemerintah” dalam Asian Journal of Innovation and
Entrepreneurship Vol 3, (halaman 50-52). Dosen Manajemen FE Universitas Islam
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai