ANALISIS PEKERJAAN
OLEH:
RENA SILVIANI (1907521167)
NI KADEK RENITA DAMAYANTI (1907521171)
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Analisis pekerjaan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Manajemen Sumber daya
Manusia. kegiatan analisis pekerjaan merupakan hal penting bagi suatu organisasi. Setelah
kebutuhan-kebutuhan sumber daya manusia dipikirkan dan direncanakan, maka langkah
berikutnya adalah melakukan analisis dan klasifikasi pekerjaan.
Analisis pekerjaan terdiri atas duakata, analisis dan pekerjaan. Analisis merupakan aktivitas
berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian, komponen, atau unsur,
sertakemungkinan keterkaitan fungsinya. Sedangkan pekerjaan adalah sekumpulan sekelompok
tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun
waktu tertentu. Analisis pekerjaan adalah usaha yang sistematik dalam mengumpulkan, menilai
dan mengorganisasikan semua jenis pekerjaan yang terdapat dalam suatu organisasi.
Dengan demikian analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk
mengkaji,mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu
pekerjaan secara sistematis dan sistemik. Dalam analisis pekerjaan langkah-langkah
mengumpulkan data harus dilakukan sebelum melakukan analisis pekerjaan. Setelah itu melalu
dideskripsikan kemudian diklasifikasi sesuai dengan hasil yang elah disimopulkan dari data dan
deskripsi. Untuk lebih jelasnya lagi, maka dibuat rigkasan mengenai analisis pekerjaan.
PEMBAHASAN
2.2 Metode yang dapat Digunakan untuk Mengumpulkan Data Analisis Pekerjaan
Ada beragam cara untuk mengumpulkan informasi mengenai kewajiban, tanggung jawab,
dan aktifitas dari pekerjaan, dan kita akan membahas hal yang paling penting dalam hagian
ini. Dalam praktiknya, dapat menggunakan salah satu dari teknik-teknik tersebut, atau dapat
menggabungkan teknik yang paling cocok dengan tujuan.
Melakukan analisis pekerjaan biasanya melibatkan gabungan dari seorang spesialis SDM,
pegawai yang bersangkutan, dan penyelia pegawai tersebut. Spesialis SDM (barangkali
seorang manajer SDM, analis pekerjaan, atau konsultan) dapat mengamati dan menganalisis
pekerjaan itu, kemudian membuat deskripsi dan spesifikasi pekerjaan. Penyelia dan pekerja
dapat menelaah dan mengesahkan kesimpulan analis pekerjaan mengenai aktifitas dan
kewajiban pekerjaan itu.
Dalam praktik, perusahaan biasanya mengumpulkan data analisis pekerjaan dari beragam
"ahli masalah subjek" (menggunakan kebanyakan pemegang jabatan) dengan menggunakan
kuesioner dan wawancara. Kemudian, mereka membuat data rata-rata dari beberapa
karyawan dari departemen yang berbeda untuk menentukan jumlah waktu yang dihabiskan
karyawan untuk masing-masing dari beberapa tugas tertentu. Masalahnya adalah karyawan
yang memiliki jabatan yang sama tetapi pekerjaannya berbeda. Karenanya, hanya dengan
menambahkan dan membuat rata-rata jumlah waktu yang, katakanlah, dibutuhkan asisten
SDM untuk "mewawancarai kandidat" dapat diakhiri dengan hasil yang menyesatkan.
Intinya adalah harus memahami konteks departemental pekerjaan itu. Cara seseorang
menghabiskan dengan jabatan pekerjaan tertentu tidaklah selalu sama dari departemen yang
satu dengan yang lain.Wawancara, kuesioner, observasi, dan diaryflog adalah metode yang
paling populer untuk mengumpulkan data analisis pekerjaan. Mereka memberikan informasi
realistis tentang apa yang sebenarnya dilakukan pemegang jabatan pekerjaan itu.
1. Wawancara
Para manajer menggunakan tiga jenis wawancara untuk mengumpulkan data analisis
pekerjaan-wawancara individu dengan seriap karyawan, wawancara dengan karyawan
yang memiliki pekerjaan yang sama, dan wawancara penyelia dengan satu atau banyak
penyelia yang mengetahui pekerjaan tersebut, mereka menggunakan wawancara
kelompok saat besar perusahaan melakukan pekerjaan yang serupa atau identik, karena
hal ini dapat menjadi cara yang cepat dan tidak mahal untuk mengumpulkan informasi.
Sebagian aturan penyelia langsung pekerja tersebut menghadiri sesi kelompok. Jika tidak,
bisa saja mewawancarainya untuk mendapatkan perspektif orang tersebut.
Pro dan kontra, wawancara barangkali adalah metode yang paling banyak digunakan
untuk mengenali kewajiban dan tanggung jawab pekerjaan, dan ini karena kelebihan yang
dimilikinya. Cara mudah dan cepat mengumpulkan informasi, termasuk informasi yang
mungkin tidak pernah muncul dalam bentuk tertulis. Sebuah pertemuan yang dapat
dilakukan hanya sekali-sekali, atau kontak informal yang tidak ditampilkan dalam bagan
organisasi. Wawancara juga memberikan kesempatan untuk menjelaskan kebutuhan dan
fungsi dari analisis pekerjaan. Dan karyawan dapat mengeluarkan rasa diskusi yang
mungkın tidak akan diperhatikan oleh manajemen.
Beberapa pertanyaan wawancara yang biasa diajukan meliputi:
- Pekerjaan apakah yang dilakukan?
- Apakah kewajiban utama dari posisi Anda?
- Apa yang berhasil Anda kerjakan?
Ada beberapa hal yang haus diperhatikan saat melakukan wawancara analisis
pekerjaan. Pertama, analis pekerjaan dan penyelia harus bekerja sama untuk
meningkatkan pekerja yang paling mengerti pekerjaan itu dan lebih membutuhkan
mereka yatıg dapat membantu objektif menjelaskan tentang pertanggungjawaban dan
tanggung jawab mereka.
Kedua, segeralah diadakan interaksi dengan orang yang diwawancarai. Ketahui
namanya, bicaralah dengan bahasa yang mudah dimengerti, tinjau wawancara singkat,
dan jelaskan bagaimana orang itu dipilih untuk wawancara.
Ketiga, ikutilah petunjuk atau daftar pertanyaan terstruktur, yang berisi daftar
pertanyaan dan berisi ruang untuk mengisi jawaban. Ini menjawab pertanyaan Anda
yang penting sebelum wawancara dan semua pewawancara (jika ada lebih dari satu)
Namun, bertanya juga apakah Anda memberikan waktu tambahan kepada pekerja untuk
menjawab pertanyaan tersebut, dan memberikan pertanyaan terbuka seperti, “Apakah ada
hal yang belum tercakup dalam pertanyaan kami?”.
Keempat, saat yang diminta tidak dapat digunakan dalam cara yang umum-misalnya,
saat pekerja tidak mengerjakan pekerjaan yang sama berulang kali dalam sehari,
mintalah pekerja yang menyusunnya berurutan dari yang paling penting dan frekuensi
yang ditransfer. Ini akan memastikan bahwa Anda tidak perlu melakukan aktivitas
penting, tetapi harus dilakukan jika diminta oleh seorang juru rawat saat-saat berada di
ruang gawat darurat.
Akhirnya, setelah menyelesaikan wawancara, periksa dan sahkan data tersebut.
Khususnya, periksa informasi tersebut bersama penyelia pekerja langsung dan orang
yang diwawancarai.
2. Kuesioner
Meminta karyawan mengisi kuesioner untuk menjelaskan pertanyaan dan
pertanggungjawaban yang terkait dengan pekerjaan adalah cara lain yang baik untuk
memperoleh informasi analisis pekerjaan.
Struktur pertanyaan yang akan digunakan dan pertanyaan apa yang harus ada hharus
ditentukan. Beberapa kuesioner adalah daftar yang sangat terstruktur. Setiap karyawan
mendapatkan bantuan barangkali dari "menyetujui dan menyambung kabel"). Orang
tersebut mengeluarkan untuk melakukan tugasnya, dan jika ya, berapa lama waktu yang
dihabiskan untuk melakukan masing-masing tugas. Pada ekstrem lainnya, kuesioner
dapat terbuka dan hanya meminta perusahaan untuk "menjelaskan permintaan utama dari
pekerjaannya". Dalam praktik, kuesioner terbaik sering ada di antara kedua ekstrem ini.
sebuah kuesioner analisis pekerjaan yang dapat dilakukan beberapa pertanyaan terbuka
seperti "sebutkan pertanyaan pekerjaan utama Anda") seperti juga pertanyaan terstruktur
(misalnya pertanyaan tentang pengalaman yang dibutuhkan).
Baik terstruktur juga tidak, kuesioner memiliki pro dan kontra. Kuesioner adalah cara
yang cepat dan efisien untuk memperoleh informasi dari sejumlah besar karyawan. Hal
ini dikarenakan kuisioner lebih murah daripada mewawancarai perbandingan pekeria
misalnya. Namun, mengembangkan pertanyaan dan mengujinya (pertanyaan tentang
pekerja dapat menjawab pertanyaan) dapat menjadi mahal dan membutuhkan waktu.
3. Observasi
Observasi langsung sangat berguna, terutama untuk pekerjaan yang terdiri dari
aktivitas fisik yang dapat dilakukan sebagai contoh, yaitu pekerja persetujuan dan petugas
akunting. DI sisilain, observasi umum tidak sesuai saat meminta banyak aktivitas mental
(meminta, insinyur perancangan). Juga tidak berguna saat karyawan hanya sekali-kali
terlibat dalam aktivitas penting, seperti seorang juru rawat yang mengelola gawat darurat.
Dan reaktivitas-pekerja mengubah apa yang biasanya dilakukan karena Anda mengubah-
juga dapat menjadi masalah. Para manajer sering menggunakan observasi langsung dan
mewawancarai juga. Satu yang disetujui adalah tentang pekerja yang mengerjakan
selama siklus kerja penuh. Siklus adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerja itu; dapat satu menit untuk pekerja lini-verifikasi atau satu jam, satu hari, atau
lebih lama untuk pekerjaan yang lebih rumit. Kemudian, setelah mengakumulasikan
sebanyak mungkin informasi, anda mewawancarai pekerjaan itu. Mintalah orang itu
menjelaskan hal yang tidak dipahami dan menjelaskan apa aktivitas lain yang dilakukan
nya.
SIMPULAN