Abstract: Competition in the industrial world forcing every company to have a strategy in their
production process. Layout arrangement is one of the strategy that can be done so that the
production process can run more efficiently. Two strategies that can be used in the layout
arrangement are product layout and process layout. The initial layout, product layout,
and process layout will be simulated by using Promodel software. Research in this final
project will determine the best layout through the comparison of the four factors which
are output of products, transportation time, operator utility, and moment. These results
indicate that the process layout is better when compared with the initial layout and
product layout of the four factors above. Comparison with the initial layout show that
the product output from process layout can be increased by 37.49% for can product and
55.22% for lid product. Average transport time on the process layout can be decreased by
88.97%. The average operator utility on the process layout can be increased by 41.81%.
Moment of the process layout can be decreased by 53.80%.
Pendahuluan
barang untuk proses produksi dan pengiriman
PT. Alpha Metal Color Printing (Almicos Pratama) serta mengganggu transportasi operator.
merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang pembuatan kaleng. Lokasi perusahaan PT. Almicos Pratama menginginkan adanya
terletak pada daerah industri SIER Surabaya. perbaikan terhadap tata letak area produksi kaleng
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan dibagi sehingga menjadi lebih efisien dalam hal waktu
menjadi dua yaitu produk kaleng dan tutup kaleng transportasi, biaya, dan utilitas tenaga kerja.
dengan ukuran 1/4 kg sampai 5 kg. Kedua produk Tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengurangi
ini dijual secara terpisah oleh perusahaan sesuai biaya produksi perusahaan dan meningkatkan
dengan permintaan konsumen. jumlah produk yang dihasilkan apabila memung-
kinkan.
Permasalahan yang terjadi pada PT. Almicos
Pratama adalah pengaturan tata letak yang Metode Penelitian
kurang baik sehingga banyak terjadi backtrack.
Contohnya pada proses penyimpanan bahan Perancangan tata letak adalah tata cara pengaturan
baku dan proses produksi pada mesin pounding fasilitas-fasilitas fisik pabrik untuk menunjang
besar, aliran material dan operator tidak ber- kelancaran proses produksi (Wignjosoebroto, 2009).
jalan searah dan berulang-ulang. Kerugian Tujuan utama dalam perancangan tata letak adalah
yang ditimbulkan dengan adanya backtrack meminimalkan total biaya yang dikeluarkan yang
adalah waktu transportasi yang besar dan meliputi biaya pemindahan bahan, biaya produksi,
adanya kemungkinan tabrakan ketika operator biaya maintenance, dan biaya penyimpanan barang
membawa barang. Permasalahan lain yang di- setengah jadi. Perhitungan biaya-biaya tersebut
hadapi oleh perusahaan adalah peletakan dapat dihitung dengan mempertimbangkan freku-
bahan baku dan barang jadi yang tidak mem- ensi, jarak, dan biaya transportasi antar fasilitas.
punyai tempat khusus. Akibatnya adalah per-
usahaan mengalami kesulitan dalam mencari Metode Pengukuran Jarak Fasilitas
33
Setiawan, et al. / Perbandingan Product Layout dan Process Layout dalam Perbaikan Tata Letak PT. Almicos Pratama dengan Metode
Simulasi / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 1, Januari 2016, pp. 33-38
metode aisle distance. Metode yang dipakai dalam Perhitungan Jumlah Mesin
pengamatan ini adalah aisle distance karena dapat
menggambarkan jarak sebenarnya yang ditempuh Perhitungan jumlah mesin adalah suatu usaha
operator dalam melakukan kegiatan transportasi. untuk menyeimbangkan jumlah mesin yang
ada. Tujuan dari perhitungan jumlah mesin ini
Tipe Pengaturan Tata Letak adalah meminimalkan delay yang terjadi agar
proses produksi dapat berjalan dengan lancar.
Pengaturan tata letak fasilitas harus dianalisa Jumlah mesin yang sesuai dengan kebutuhan
dengan baik dan disesuaikan dengan sistem yang akan mengurangi terjadinya bottleneck dan
berlaku di perusahaan. Hal ini dikarenakan memaksimalkan utilitas dari mesin yang
pengaturan tata letak merupakan investasi jangka tersedia. Rumus yang digunakan dalam
panjang karena memakan biaya yang cukup besar perhitungan jumlah mesin yang digunakan
dan mengganggu proses produksi. adalah sebagai berikut:
34
Setiawan, et al. / Perbandingan Product Layout dan Process Layout dalam Perbaikan Tata Letak PT. Almicos Pratama dengan Metode
Simulasi / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 1, Januari 2016, pp. 33-38
diameter kaleng yang diproduksi yaitu 1/4 kg untuk Gambar 3 menunjukkan layout awal PT. Almicos
diameter 10 cm, 1 kg untuk diameter 11 cm, dan 5 Pratama. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
kg untuk diameter 17,5 cm. Data jumlah produksi momen layout awal selama satu bulan sebesar
diperoleh dengan melakukan rata-rata data 1.050.303,25 meter. Momen yang cukup besar ini
produksi pada periode Mei, Juni, dan Agustus 2015. disebabkan karena permasalahan tata letak kurang
Data tersebut akan digunakan sebagai patokan baik.
pembuatan simulasi dan perhitungan momen pada
layout awal perusahaan. Penggolongan jenis dan Hasil simulasi sebanyak 10 replikasi menunjukkan
ukuran kaleng yang diproduksi serta data jumlah bahwa rata-rata output kaleng dan tutup yang
produksi dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. dapat diproduksi selama satu bulan sebesar 442.854
dan 442.864 buah. Perhitungan dengan confidence
Tabel 1. Penggolongan jenis dan ukuran kaleng interval sebesar 95% menunjukkan bahwa hasil
simulasi tersebut telah valid apabila dibandingkan
dengan output aktual perusahaan.
Product Layout
Tabel 2. Data jumlah produksi
Jenis Kaleng Tutup
0,25 kg 35.424 44.757
5 kg 5.775 5.305
1 kg 400.919 394.996
Total 442.118 445.058
Layout Awal
35
Setiawan, et al. / Perbandingan Product Layout dan Process Layout dalam Perbaikan Tata Letak PT. Almicos Pratama dengan Metode
Simulasi / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 1, Januari 2016, pp. 33-38
Hasil simulasi sebanyak 10 replikasi menunjukkan layout awal. Hal ini disebabkan karena setiap mesin
bahwa rata-rata output kaleng dan tutup yang dapat digunakan untuk memproduksi semua jenis
dapat diproduksi selama satu bulan sebesar 508.968 yang ada sehingga proses produksi tidak terbatas
dan 608.701 buah. Output tersebut mengalami pada jumlah mesin.
kenaikan apabila dibandingkan dengan output pada
layout awal. Hal ini disebabkan karena adanya Hasil simulasi juga menunjukkan persentase rata-
penyesuaian jumlah mesin yang dibutuhkan rata waktu transportasi sebesar 0,23% dari total
sehingga proses produksi menjadi lancar dan jarak waktu produksi. Penurunan waktu transportasi ini
antar mesin yang lebih berdekatan. disebabkan jarak antar mesin yang lebih
berdekatan. Rata-rata utilitas operator pada process
Hasil simulasi juga menunjukkan persentase rata- layout sebesar 63,41%. Utilitas operator pada process
rata waktu transportasi sebesar 0,26% dari total layout telah mengalami peningkatan apabila
waktu produksi. Penurunan waktu transportasi ini dibandingkan dengan layout awal
disebabkan jarak antar mesin yang lebih
berdekatan. Rata-rata utilitas operator pada product Analisa Perbandingan Layout Awal, Product
layout sebesar 54,07%. Utilitas operator pada Layout, dan Process Layout
product layout telah mengalami peningkatan
apabila dibandingkan dengan layout awal. Hasil dari perubahan layout akan dibandingkan
melalui empat faktor. Faktor-faktor tersebut
Process Layout antara lain output produk, waktu transportasi
produk, utilitas operator, dan momen. Keempat
faktor tersebut akan diuji signifikansi dengan
menggunakan paired t-test untuk mengetahui
perbedaan yang ada berbeda secara signifikan
atau tidak.
Faktor Output
36
Setiawan, et al. / Perbandingan Product Layout dan Process Layout dalam Perbaikan Tata Letak PT. Almicos Pratama dengan Metode
Simulasi / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 1, Januari 2016, pp. 33-38
37
Setiawan, et al. / Perbandingan Product Layout dan Process Layout dalam Perbaikan Tata Letak PT. Almicos Pratama dengan Metode
Simulasi / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 1, Januari 2016, pp. 33-38
38