Choirul Anam
Faculty of Economics and Business Universitas Brawijaya
cranam21@gmail.com
Supervisor:
Bayu Ilham Pradana, SE., MM., CMA.
ABSTRACT
This research is motivated by the author's observations of the production flow at CV.
Damai Jaya. Based on the observations of several materials handling inefficiencies, which
is the distance between the interconnected divisions located far apart and the occurrence
of a backtracking operation process. The purpose of this research is to find alternative
layout changes that can be proposed using the Systematic Layout Planning (SLP) method
and continue to determine the most efficient alternative. In this study, three (3) alternative
layouts were proposed to improve material handling on the CV. Damai Jaya. Of the three
alternative layouts generated, the third alternative layout has the highest efficiency. The
application of the 3rd alternative layout will reduce the daily material handling distance
by 177.66m from the initial distance of 648.60m to 470.95m. In addition, the 3rd layout
alternative reduces the percentage backward from 53.43% to 46.85%.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengamatan penulis terhadap alur produksi pada CV.
Damai Jaya. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan beberapa inefisiensi material
handling, yaitu jarak ruangan antar divisi yang saling berhubungan terletak berjauhan
serta adanya proses operasi yang bersifat backtracking. Tujuan dari penelitian ini adalah
mencari alternatif perubahan tata letak yang dapat diusulkan dengan menggunakan
metode Systematic Layout Planning (SLP) dan dilanjutkan dengan menentukan alternatif
paling efisien. Pada menelitian ini didapatkan tiga (3) alternatif tata letak yang diusulkan
untuk memperbaiki material handling pada CV. Damai Jaya. Dari ketiga alternatif tata
letak yang dihasilkan, alternatif tata letak ke-3 memiliki efisiensi paling tinggi. Penerapan
alternatif tata letak ke-3 akan mengurangi jarak material handling harian sebesar 177.66m
dari jarak awal 648.60m menjadi 470.95m. Selain itu alternatif tata letak ke-3
menurunkan persentasi backward dari 53.43% menjadi 46.85%.
METODE PENELITIAN
Sumber: Tompkins, 2010
Jenis Penelitian
Dalam pelaksanaannya data yang
Penelitian yang dilakukan dalam
dibutuhkan dapat diklasifilasikan ke
perencanaan ulang tata letak pada CV.
dalam 5 kategori yaitu Produk (Product),
Damai Jaya ini termasuk dalam jenis Metode Analisis Data
penelitian terapan dengan pendekatan Pada penelitian ini proses yang
deskriptif. Di mana penelitian memiliki dilakukan dalam analisis data adalah
tujuan mendeskripsikan atau sebagai berikut:
menggambarkan secara sistematis, 1. Evaluasi tata letak awal
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, Dilakukan evaluasi terhadap tata
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena letak awal, meliputi proses idetifikasi
yang diselidiki dengan tujuan aliran material, perhitungan jarak
menghasilkan solusi bagi permasalahan antar divisi, hingga perhitungan total
tersebut. momen jarak perpindahan bahan.
Tempat dan Waktu Penelitian 2. Perancanaan tata letak usulan
Penelitian ini dilaksanakan di CV. Proses perancangan tata letak usulan
Damai Jaya yang berlokasi di Jl. Kolonel meliputi pengumpulan data sebagai
Sugiono VII No.7 RT.08/RW.02 Kec. input metode Systematic Layout
Kedungkandang Kota Malang. Penelitian Planning (SLP), analisis aliran
ini dimulai pada 21 Desember 2020. material, analisis hubungan aktivitas,
Sumber Data diagram hubungan ruangan, hingga
Sumber data pada penelitian ini terdiri penetapan modifying consideration
dari data primer dan sekunder. Data dan practical limitation.
primer didapatkan melalui observasi dan 3. Pembuatan alternatif tata letak
wawancara secara langsung. Data primer dengan metode Systematic Layout
pada penelitian ini meliputi tata letak Planning (SLP)
awal perusahaan, gambaran umum 4. Langkah berikutnya adalah membuat
perusahaan, alur produksi, detail proses rancangan alternatif tata letak
dan waktu produksi. Pada penelitian ini berdasarkan data yang telah di olah
data sekunder didapatkan melalui sebelumnya dengan menggunakan
dokumen perusahaan. Data sekunder block layout pada skala tertentu dan
pada penelitian ini meliputi company batasan-batasan ruangan yang
profile perusahaan, data fasilitas dimiliki. Setelah dilakukan olah data
produksi, data kapasitas produksi, dan berdasarkan sistematika SLP, maka
data pesanan selama tiga tahun terakhir tata letak usulan dibuat berdasarkan
(2018-2020). hubungan kedekatan pada ARC
dengan Batasan-batasan tertentu.
Diagram hubungan ruangan menjadi
dasar dalam pembuatan alternatif tata
letak.
5. Perbandingan tata letak awal dengan
tata letak usulan
Berikutnya akan dilakukan
perbandigan antara tata letak awal
dengan alternatif tata letak yang ada. Sumber: Data primer, 2021
dari alternatif tata letak yang ada Adapun ukuran dari ruangan setiap
akan dipilih alternatif tata letak yang divisi yang ada beserta fasilitasnya pada
memiliki tota momen perpindahan CV. Damai Jaya.
jarak paling minimal serta memiliki
aliran bahan yang lebih baik
berdasarkan aliran proses produksi.
U
Skala 1:200
Lantai 3
R. Sablon 2
Musholla
R. Sablon 1
Keterangan:
Up
Polos (Model 1)
Sublim (Model 2) 4 Up
6
proses dan membutuhkan waktu 111,5
4
6
Sablon (Model 3) 4 1
6
1
3
5
4
1 4
1
Operasi
4
Lantai 2 R. Persiapan
Inskepsi 3
5
3
3
5
3
3
5
Gabungan
Up
2
4
Up R. Jahit
R. Potong Up R. Bordir
1
2
R. Manajer
1
1 3
1
R. Printing
Lantai 1 2
Up
2
2
R. Rapat
R. Penyimpanan
R. Kantor
2
R. Display
1
1
1
R. Sublim
2
Up
Up
1 + 2.65
= = 1.83
2
𝑌𝑌1 + 𝑌𝑌2
𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 𝑌𝑌 =
2
1+4
= = 2.5
2
Berikut koordinat centroid dari setiap
ruangan produksi.
= |1.83 − 7.05|
+ |2.5 − 5.5| = 8.22𝑐𝑐𝑐𝑐
2
rute untuk ke ruangan lain dengan jarak
+ ��1.502𝐵𝐵 + 2.002𝐵𝐵 � = 6.40𝑚𝑚
yang berbeda. Maka dari itu semua rute
Berikut ilustrasi tangga lantai 1-2
yang dapat dilalui antar setiap ruangan
sebelahh timur, tangga lantai 1-2 sebelah
perlu dihitung dan rute dengan jarak
barat, dan tangga lantai 2-3.
terdekat akan digunakan
Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa
total jarak antar ruangan secara
keseluruhan sebesar 5222,70 meter. Berdasarkan perhitungan pada tabel
Penghitungan Momen Perpindahan analisis momen, alternatif tata letak
Jarak ketiga memiliki jumlah momen jarak
CV. Damai Jaya Menerapkan 6 hari total sebesar 2361.03 dengan momen
kerja dalam seminggu, sehingga dalam forward sebesar 1254.78 atau sebesar
satu bulan terdapat 26 hari kerja efektif 53.15% dan momen backward sebesar
1106.25 atau sebesar 46.85%.
Activity Relationship Chart (ARC)
Activity Relationship Chart (ARC)
digunakan untuk mengetahui tingkat
kedekatan dari setiap ruangan yang ada
pada gedung CV. Damai Jaya. Melalui
ARC nilai yang menunjukkan derajat
hubungan pada setiap ruangan dicatat
pada segitiga bagian atas pada Tabel
ARC. Pada metode ini terdapat 5 nilai
Selanjutnya dibuat tabel from to chart yang digunakan dalam menentukan
dengan nilai momen jarak harian untuk derajat hubungan antar ruangan dengan
menganalisis jumlah forward dan kode garis yang berbedaa-beda. Kode
backward yang terjadi selama proses derajat hubungan dan kode garis dapat
produksi berlangsung. dilihat sebagai berikut.
Dalam penentuan nilai derajat memiliki jumlah paling banyak yaitu 142
hubungan pada ARC perlu disertakan atau 83% ruangan yang tidak penting
alasan yang mendasari penilaian tersebut. untuk didekatkan. Sementara nilai X atau
Adapun alasannya sebagai berikut. ruangan yang tidak boleh didekatkan
berjumlah 5 atau setara 3%.
Activity Reationship Diagram (ARD)
Activity Relationship Diagram (ARD)
merupakan diagram yang meng-
Berdasarkan alasan tersebut,
gambarkan hubungan aktivitas
hubungan kedekatan setiap ruangan pada
berdasarkan tingkat prioritas kedekatan.
CV. Damai Jaya dapat dilihat sebagai
Berikut ini adalah Activity Relationship
berikut.
Diagram pada setiap ruang yang ada pada
R. Penyimpanan U
14
16
55
11
11
11
77
12
14
13
15
44 16
18
88
18
21
99
22
10
10
19
22
15
17 17
20
33 66
Modifying Consideration
Berdasarkan kondisi tata letak pada
CV. Damai Jaya aspek yang perlu
dipertimbangkan adalah letak beberapa d. Ruang Display harus berada di
ruangan yang terkait dengan proses bagian depan lantai 1 untuk
produksi dan aliran materialnya. Tata kemudahan akses konsumen.
letak pada CV. Damai Jaya belum e. Ruang Sublim dan ruang printing
mempertimbangkan aliran material dan dijadikan satu ruangan untuk
jarak antar ruangan, sehingga nilai memudahkan proses sublim.
backtracking pada tata letak awal sangat f. Ruang sablon yang sebelumnya ada
besar dan juga jarak antar beberapa divisi 2 dijadikan 1 ruangan.
sangat jauh. Oleh karena itu letak ruangan serta aliran bahan yang dihasilkan.
divisi yang berjauhan ini perlu Usulan Alternatif Tata letak 1
dimodifikasi sehingga meminimalisir Berikut merupakan Analisa alternatif
backtracking dan jarak perpindahan tata letak pertama:
material sehingga perusahaan dapat Diperoleh penurunan total momen
melakukan efisiensi pada waktu, tenaga, jarak perpindahan bahan sebesar 109.63
dan biaya. m, di mana total momen jarak perpin-
Practical Limitation dahan tata letak awal adalah sebesar
Dalam penelitian ini yang menjadi 684.60 m. Sedangkan alternatif tata letak
Batasan utama adalah ketersediaan lahan. 1 memiliki totel momen perpindahan
Selain itu ada beberapa Batasan lain bahan sebesar 538.97 m atau terjadi
terkait dengan proses produksi. Batasan- penurunan sebesar 17%.
batasan yang ada dalam pembuatan 1. Terjadi pengurangan jumlah operasi
alternatif tata letak CV. Damai Jaya yang mengalami backward dari
antara lain adalah sebagai berikut: jumlah awal 4 operasi menjadi 3
a. Luas lahan yang tersedia adalah 225 operasi. Namun secara persentase
m2 untuk lantai 1, 192 m2 untuk jarak aktivitas backward lebih besar
lantai 2, dan 129 m2 untuk lantai 3. 0.25% dari pada tata letak awal.
b. Ruang Sublim harus berada di lantai 2. Perubahan ruang sablon ke lantai 1
1 karena mesin terlalu berat untuk memangkas jarak produksi cukup
dipindahkan ke lantai lain. besar, jarak dari ruang potong ke
c. Ruang Bordir harus berada di laintai ruang sablon yang awalnya berjarak
1 karena mesin terlalu berat untuk 21.5 m pada alternatif 1 menjadi 5.94
dipindahkan ke laintai lain. m, sementara jarak dari ruang sablon
ke persiapan jahit yang awalnya dari yang awalnya sebesar 53.43%
sebesar 17.13 m pada alternatif tata menjadi 50.38%.
letak 1 berkurang menjadi 14.05 m. 3. Sama seperti alternatif tata letak 1,
Pada salah satu perpindahan dengan alternatif tata letak 2 juga
frekuensi harian terbesar yaitu dari memindahkan ruang sablon ke lantai
ruang persiapan jahit menuju ruang 1 karena terbukti dapat mengurangi
jahit alternatif tata letak 1 memiliki jarak produksi. ruang jahit yang pada
jarak paling pendek dibandingkan tata letak awal memanjang ke
alternatif tata letak lain, namun pada belakang, pada alternatif ini dibuat
perpindahan dengan frekuensi harian memaksimalkan lebar ruangan hal
terbesar lainnya yaitu dari ruang jahit ini membuat total jarak dari dan
ke ruang packing, alternatif tata letak menuju ruang jahit menjadi lebih
1 memiliki jarak paling jauh karena pendek.
ruang packing berada di lantai 1. Usulan Alternatif Tata letak 3
Usulan Alternatif Tata letak 2 Berikut merupakan Analisa alternatif
Berikut merupakan Analisa alternatif tata letak 3:
tata letak kedua: 1. Diperoleh penurunan total momen
1. Diperoleh penurunan total momen jarak perpindahan bahan sebesar
jarak perpindahan bahan sebesar 177.66 m, di mana total momen jarak
158.50 m, di mana total momen jarak perpindahan tata letak awal adalah
perpindahan tata letak awal adalah sebesar 684.60 m. Sedangkan
sebesar 684.60 m. Sedangkan alternatif tata letak 3 memiliki totel
alternatif tata letak 2 memiliki totel momen perpindahan bahan sebesar
momen perpindahan bahan sebesar 470.95 m atau terjadi penurunan
490.11 m atau terjadi penurunan sebesar 27%.
sebesar 24%. 2. Terjadi pengurangan jumlah operasi
2. Terjadi pengurangan jumlah operasi yang mengalami backward dari
yang mengalami backward dari jumlah awal 4 operasi menjadi 2
jumlah awal 4 operasi menjadi 2 operasi. Secara keseluruhan tingkat
operasi. Secara keseluruhan tingkat backward juga mengalami menuruna
backward juga mengalami menuruna dari yang awalnya sebesar 53.43%
menjadi 46.85%.
3. Perbedaan antara alternatif tata letak tata letak, alternatif tata letak nomor
2 dan alternatif tata letak 3 ada pada 3 merupakan alternatif terbaik yang
penempatan ruang sublim yang direkomendasikan untuk diterapkan.
menggantikan ruang manajer dan Alternatif tata letak 3 mengurangi
menggeser ruang penyimpanan serta total momen perpindahan bahan
ruang potong lebih kedepan . sebesar 177.66 m atau sebesar 27%
Langkah ini membuat jarak ruang dari total momen perpindahan bahan
packing ke ruang penyimpanan awal yaitu 648.60 m menjadi 470.95
menjadi lebih dekat. m. Selain itu alternatif tata letak 3
mengurangi jumlah operasi yang
KESIMPULAN DAN SARAN bersifat backward dari jumlah awal 4
Kesimpulan operasi menjadi 2 operasi dan
Berdasarkan penelitian yang telah memiliki persentase backward
dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai sebesar 46,58% atau berkurang
berikut: sebesar 6,85% dari persentase
1. Pada penelitian ini, peneliti berfokus backward pada tata letak awal. Jarak
untuk mengurangi jarak material perpindahan bahan yang semakin
handling dalam proses produksi CV. pendek dan aliran bahan yang lebih
Damai Jaya melalui perancangan baik akan berdampak pada waktu
ulang tata letak. Dalam penelitian ini produksi yang semakin cepat.
pula ditemukan bahwa perpindahan Dengan demikian hal ini juga akan
bahan baku yang terjadipada proses berdampak pada meningkatnya
produksi CV. Damai Jaya belum produktifitas perusahaan, sehingga
berjalan dengan efisien. Hal tersebut tenaga kerja memiliki peluang untuk
dibuktikan dengan adanya backward mendapatkan pemasukan tambahan
pada 4 dari 11 operasi yang ada atau lebih besar karena proses yang lebih
sebesar 53,43%. efisien dihitung berdasarkan waktu
2. Pengolahan data yang telah dan jarak tempuh.
dilakukan sebelumnya menghasilkan Saran
3 alternatif tata letak bagi CV. Damai Adapun saran yang dapat disampaikan
Jaya. Dari analisis yang telah oleh peneliti:
dilakukan terhadap ketiga alternatif
1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan Perbedaannya Yang Perlu Kamu
sebagai rekomendasi perbaikan tata Ketahui. di akses pada 15 Januari
2021:
letak pada CV. Damai Jaya dengan https://kumparan.com/ahmad-
aliran bahan yang lebih baik dan debi/pengertian-garmen-dan-
konveksi-inilah-perbedaannya-
mampu meminimalisir total momen
yang-perlu-kamu-ketahui
perpindahan bahan.
Nazir, 2017. Metode Penelitian. Bogor:
2. Penelitian yang telah dilakukan Penerbit Ghalia Indonesia.
belum mempertimbangkan waktu Sekaran, Uma., 2017. Metode Penelitian
pergerakan bahan antar proses Untuk Bisnis (Pendekatan
PengembanganKeahlian) Edisi 6
produksi. Perlu adanya penelitian
Buku 1. Jakarta: Salemba Empat
lebih lanjut mengenai waktu yang
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian
diperlukan dalam perpindahan bahan Kuantitatif Kualitatif dan R&B.
agar perusahaan dapat mengetahui Bandung: Alfabeta.
lebih pasti berapa lama waktu yang Sutalaksana, Iftikar Z., 1979. Teknik Tata
dibutuhkan untuk memproduksi Cara Kerja. Institut Teknologi
Bandung: MTI-ITB.
suatu produk.
Tampubolon, M. P., 2018. Manajemen
DAFTAR PUSTAKA Operasi dan Rantai Pemasok.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Gulo W., 2002. Metodologi Penelitian.
Jakarta: Gramedia Widiasarana Tompkins J.A., White J.A., Bozer,
Indonesia. Tanchoco J.M.A. 2010. Facilities
Planning, Fourth Edition.
Heizer, J., Render, B., & Munson, C.,
California: John Willey & Sons,
2018. Operations Management-
Inc.
Sustainability and supply chain
management (Twelfth Edition). Wignjosoebroto, Sritomo., 2009. Tata
Essex: Pearson. Letak Pabrik dan Pemindahan
Bahan. Edisi Empat. Surabaya:
Heragu, Sunderesh S., 2016. Facilities
Penerbit Guna Widya.
Design Fourth Edition. New
York: CRC Press
Indriantoro, Nur & Bambang Supomo,
2002. Metodologi Penelitian
Bisnis Untuk Akuntansi dan
Manajemen. Edisi Pertama.
Yogyakarta: BPFE
Kumparan.com, 2018. Pengertian
Garmen dan Konveksi, Inilah