1 FEBRUARI 2016
ABSTRAK
ABSTRACT
DOI : https;//dx.doi.org/10.24853/jisi.4.1.pp-pp 29
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN ; 2355-2085
Based on research results obtained a reduction in the mileage of the flow of material
the layout of facilities 229,5 meters and saving the cost of materials handling facilities
(OMH) the layout of facilities of 2.243.570,52/product or about 54,69 % of the layout early
facilities.
Keyword : re-layout, design of facility layout, SLP, material handling cost
I. PENDAHULUAN
Dalam perkembangan dunia industri II. Kajian Pustaka
bidang farmasi, permintaan akan produk 2.1 Produktivitas
obat dengan berbagai latar belakang fungsi Produktivitas adalah satu ukuran
terus meningkat, namun kualitas terbaik umum suatu negara, industri, atau unit
dan tepat waktu mengharuskan sistem usaha yang menggunakan sumber
produksi yang dijalankan memiliki dayanya atau faktor produksi. Ukuran
kemampuan fleksibel, produktif, efektif keberhasilan produksi dipandang dari sisi
dan efisien. Hal ini dapat dilakukan output, maka produktivitas dipandang
dengan merencanakan fasilitas produksi, dari dua sisi sekaligus, yaitu sisi output
menata urutan aliran proses atau dengan dan input.
menata ulang fasilitas produksi yang sudah 2.2 Perencanaan tata letak fasilitas
ada (re-layout). Pengaturan tata letak di PT Perencanaan tata letak fasilitas
IKP saat ini belum mengikuti kaidah tata merupakan susunan dari fasilitas-fasilitas
letak area produksi yang sesuai dengan dan operasional yang dibutuhkan untuk
proses produksinya. Hal ini dapat dilihat proses pengolahan suatu produk. Tata
dari jarak suatu ruang produksi yang masih letak (plant layout) didefinisikan sebagai
berjauhan serta tidak sesuai aliran perencanaan dan integrasi daripada aliran
materialnya, sehingga terjadi suatu arus komponen – komponen suatu produksi
bolak-balik yang berdampak pada ongkos untuk mendapatkan interelasi yang paling
Material Handling, serta dikhawatirkan efektif dan efisien antara pekerja
terjadinya pencemaran dari lingkungan di peralatan dan pemindahan dari material
luar lingkungan produksi yang berakibat mulai dari penerimaan melalui pabrikasi
pada kondisi produk antara dan produk menuju pengiriman produk jadi (Apple,
jadi dalam distribusinya antara ruangan 1990).
satu ke ruangan lainnya. Menurut Sritomo (1992, p53), secara
Analisis layout produksi yang garis besar tujuan utama dari tata letak
dilakukan berdasarkan hasil jarak pabrik ialah mengatur area kerja dan
perpindahan material terpendek dan segala fasilitas produksi yang paling
ongkos material handling terkecil. Tujuan ekonomis untuk operasi produksi, aman,
dari penelitian ini selain mempelajari dan nyaman sehingga akan dapat
berbagai aktivitas, fasilitas-fasilitas digunakan untuk menaikkan moral kerja
pendukung dan tata letak produksi yang dan performansi kerja dari operator.
ada pada bagian produksi produk OT cair 2.3 Perencanaan layout dengan metode
serta dapat merekomendasikan suatu Systematic Layout Planning (SLP)
rancangan tata letak area produksi yang Terdapat 5 elemen utama yang harus
baru terkait dengan optimalisasi yang diperhatikan dalam SLP yaitu
diperoleh dari segi jarak tempuh aliran
material dan ongkos material handling Produk (Product/P) ; Kuantitas
dengan menggunakan metode SLP (Quantity/Q) ; Proses (Routing/R) ;
(Systematic Layout Planning). Sistem Pendukung (Supporting
System/S) ; Waktu (Time/T).
30
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 3 NO. 1 FEBRUARI 2016
Maka :
α^ = (55).(1520328) – (15).(4092602)
6(55) – (15)²
= 211704.86
b^ = 6 (4092602) – (15).(1520328)
6(55) – (15)²
= 16673.26
Persamaan regresinya adalah :
Keterangan : ƒ^(t) = 211704.86 + 16673.26(t)
Aliran Bahan Baku Minyak GDR
Aliran Bahan Pengemas Primer
Aliran Produk Antara
Aliran Produk Jadi
Maka, permintaan untuk periode
Gambar 4. Aliran Material Tata Letak mendatang yaitu :
Fasilitas Awal Bagian Produk OT Cair 1 periode ke depan: (t) = 6
ƒ^(t) = 211704.86 +
Frekuensi perpindahan material 16673.26 (6) = 311744.40
digunakan untuk mengetahuI berapa kali 2 periode ke depan = 211704.86 +
proses pengangkutan selama proses 1 16673.26 (7) = 328415,86
batch produk. Berikut tabel keterangan
32
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 3 NO. 1 FEBRUARI 2016
33
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN ; 2355-2085
4,5,7,8,10,
2 Ruang staging bahan baku 3 1 - 6 11,12,13
-
1,2,3,4,5,6,
1,2,3,4,5,6,
12 Ruang pengemasan sekunder - 11,13 - - -
maupun cemaran mikroorganisme 7,8,9,10,11
1,2,3,4,5,6,
13 Gudang obat jadi - 12 - - -
yang dapat mencemari produk 7,8,9,10,11
34
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 3 NO. 1 FEBRUARI 2016
Keterangan :
Aliran Bahan Baku Minyak GDR
Tabel 11. Perbandingan tata letak fasilitas
Aliran Bahan Pengemas Primer
Aliran Produk Antara
awal dan usulan secara teori
Aliran Produk Jadi
Atribut Awal Usulan
Gambar 8. Aliran Material Tata Letak Area kerja
proses proses
Fasilitas Awal Bagian Produk OT Area kerja proses
proses filling cair
filling cair
berdekatan
berdekatan
dengan area
dengan area kerja
kerja proses
Jarak Tempuh Material Handling Tata proses
pengemasan
pengemasan
sekunder dibantu
Letak Fasilitas Awal sekunder namun
Penempatan Area terhalang oleh
dengan alat
material
Kerja tembok pembatas
handling
conveyor
Tabel 9. Jarak Tempuh Material Handling Area kerja
Area kerja proses proses
Tata Letak Fasilitas Awal pengemasan
sekunder
pengemasan
sekunder
Metode Kapasitas sekali Target material berjauhan dengan berdekatan
gudang obat jadi dengan gudang
Dari Ruang - Ke Ruang - Material angkut (per yang harus Frekuensi obat jadi
Proses produksi
Handling pallet) diangkut Terjadi proses berlangsung
A B Hand Pallet 15 jerrycan 30 jerrycan 2 menunggu secara continue
dan lancar
A E Hand Pallet 30 pack botol 52 pack botol 2 Cukup teratur,
B C Hand Pallet 15 jerrycan 30 jerrycan 2 namun terpotong
Pola aliran
di salah satu aliran
material bentuk
C D Hand Pallet 15 jerrycan 30 jerrycan 2 Pola Aliran proses. Yaitu
garis lurus
Material proses filling cair
D F Hand Pallet 15 jerrycan 30 jerrycan 2 ke proses
(straight line )
dan U shape
E F Manual 3 tray 52 tray 17 pengemasan
sekunder
F G Manual - - - Handpallette,
G H Manual 1 tray 52 tray 52 Material handling
Handpallette dan Fork lift dan
Fork lift Mesin
H I Conveyor 7939 botol 7939 botol - Conveyor
I J Forklift ± 110 karton 329 karton 3 Jarak tempuh
427 m 197,5 m
aliran material
Total 82
OMH Rp 4.102.423,92 Rp 1.858.853,40
Untuk
Ongkos Material Handling Usulan penambahan alat
material handling
Total OMH untuk tata letak fasilitas mesin conveyor
akan segera
35
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN ; 2355-2085
Dari tata letak fasilitas usulan yang ada mampu memberikan hasil yang optimal,
dihasilkan tata letak fasilitas yang optimal dimana :
dilihat dari berbagai aspek pengolahan • Perlu perubahan layout dengan
data yang ada. Pengoptimalan tata letak mendekatkan ruang pengemasan
fasilitas dan area kerja pada tata letak sekunder dengan gudang obat jadi ,
usulan diakukan dengan menyusun ulang sehingga tidak ada lagi arus bolak-balik
pengiriman produk obat jadi dan
tata letak area kerja dan dengan
menjamin keamanan produk jadi dari
penambahan alat material handling mesin berbagi pencemaran lingkungan di luar
conveyor sehingga tata letak area kerjanya departemen produksi serta berdampak
menjadi lebih efektif dan efisien. Sehingga pada pola aliran material yang lebih
jarak antar departemen menjadi lebih dekat teratur.
dan berdampak pada jarak tempuh aliran • Didapat pengurangan jarak tempuh
material yang lebih pendek. aliran material tata letak fasilitas sebesar
Dari jarak tempuh aliran material, 229,5 meter.
dilakukan perhitungan ongkos material • Didapat penghematan ongkos material
handlingnya. Hasil perhitungan ongkos handling (OMH) tata letak fasilitas
material handling (OMH) tata letak sebesar Rp 2.243.570,52/produk atau
fasilitas usulan menghasilkan nilai OMH sekitar 54,69% dari tata letak fasilitas
awal.
lebih kecil dari tata letak fasilitas awal
yaitu dengan selisih OMH mencapai
setengah lebih kecil dari OMH tata letak
fasilitas awal, yaitu sebesar Rp VI. DAFTAR PUSTAKA
1.858.853,40. Dengan demikian tata letak Aditya, Erick. Perancangan Ulang Tata Letak
fasilitas usulan layak untuk dipilih dan Fasilitas pada PT. XYZ. Jurnal Skripsi
diimplementasikan. Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT
UGM. 2009.
Apple, James M. Tata Letak Pabrik dan
Pemindahan Bahan. Penerbit Institut
V. KESIMPULAN Teknologi Bandung. Bandung. 1990.
a. Departemen produksi bagian produk OT
cair PT IKP mempunyai luas area 336 Conveyor Equipment Manufacturers
m2. Dari kondisi aktual yang ada, area Association. Belt Konveyor for Bulk
kerja di departemen produksi bagian Material. USA. 1979.
produk OT cair belum memenuhi pola Wahyudi Eko Sri. Perancangan Ulang Tata
aliran proses/material yang teratur serta Letak Fasilitas Produksi Di CV.
beberapa jarak antar area kerjanya Dimas Rotan Gatak Sukoharjo. Skripsi
cukup jauh sehingga menyebabkan arus Jurusan Teknik Industri FT
bolak-balik material tinggi. Universitas Sebelas Maret. 2010.
b. Aspek aliran material merupakan aspek Erinofiardi. Analisa Kerja Belt Conveyor
yang mempengaruhi untuk menyusun 5857-V Kapasitas 600 Ton/Jam.
tata letak area kerja. Sementara aspek Jurnal Rekayasa Mesin Vol.3, No.3
jarak tempuh perpindahan aliran Tahun 2012 : 450-458. Jurusan Teknik
material merupakan aspek yang Mesin FT Universitas Bengkulu. 2010.
mempengaruhi tingkat efisiensi dan
produktivitas proses produksi. Qoriyana Farieza, Fifi Herni Mustofa, Susy
c. Dari hasil perancangan tata letak Susanty. Rancangan Tata Letak
fasilitas usulan, di peroleh usulan untuk Fasilitas Bagian Produksi Pada CV.
menambah alat material handling tetap VISA INSAN MADANI. Jurnal
di ruang filling cair yaitu mesin Online Jurusan Teknik Industri Institut
conveyor serta re-layout departemen Teknologi Nasional. 2014.
produksi bagian produk OT Cair. Tata Huang, H. and Irani, S.A. ìDesign of facility
letak fasilitas usulan ini terpilih karena layout using layout modules: A
numerical clustering approachî,
36
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 3 NO. 1 FEBRUARI 2016
37
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN ; 2355-2085
38