CHAPTER
6
MANAJEMEN OPERASIONAL
Hal. 1 dari 17
6 Manajemen Operasional
CHAPTER 6
STRATEGI LAYOUT
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami,
menjelaskan, dan menerapkan tentang strategi layout.
A. Pendahuluan
Tata letak adalah mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang
membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Perencanaan
tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk
mengembangkan suatu sistem produksi yang efisien dan efektif sehingga dapat
tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis, sehingga
desain tata letak merupakan suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi
operasi secara jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena
tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas,
biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak dengan pelanggan dan citra perusahaan. Tata
letak yang efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah
ditetapkan perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respons yang cepat. Hal
yang harus dipertimbangkan dalam menentukan desain tata letak adalah:
1. Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi
2. Aliran informasi, barang atau orang yang lebih baik
3. Modal karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman
4. Interaksi dengan pelanggan/klien yang lebih baik
5. Fleksibilitas, untuk mendapatkan fleksibilitas dalam tata letak, para manajer melatih
silang karyawan, merawat peralatan, menjaga investasi tetap rendah, menempatkan
sel kerja berdekatan, dan menggunakan peralatan kecil yg mudah dipindahkan.
Hal. 2 dari 17
6 Manajemen Operasional
Hal. 3 dari 17
6 Manajemen Operasional
Hal. 4 dari 17
6 Manajemen Operasional
Hal. 5 dari 17
6 Manajemen Operasional
Dengan layout dengan tipe ini, suatu produk akan dikerjakan sampai selesai di
dalam departemen tanpa perlu dipindah-pindah ke departemen lain. Di sini
bahan baku akan dipindahkan dari satu operasi ke operasi berikutnya secara
langsung sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan utama dari layout ini
adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan
pengawasan dalam aktifitas produksi.
2) Tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap (Fixed Position Layout).
Merupakan metode pengaturan suatu fasilitas produksi seperti mesin, manusia,
dan komponen lainnya yang bergerak menuju komponen produk utama yang
berada pada posisi tetap. Biasanya tata letak ini digunakan untuk kegiatan
produksi yang menghasilkan produk-produk dengan skala ukuran yang besar
seperti pesawat terbang, kapal laut, dan lainnya.
Hal. 6 dari 17
6 Manajemen Operasional
4) Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses (Process Layout).
Merupakan metode pengaturan dan penempatan segala mesin dan peralatan
produksi yang memiliki tipe / jenis sama ke dalam satu departemen. Jadi,
mesin dikelompokkan sesuai dengan kesamaan proses atau fungsi kerjanya.
Tata letak ini cocok untuk produksi produk dengan variasi produknya tinggi dan
volume produksinya rendah. Tata letak tipe ini dapat ditunjukkan dalam contoh
berikut:
Hal. 7 dari 17
6 Manajemen Operasional
Hal. 8 dari 17
6 Manajemen Operasional
Servicescape
Tujuan utama dari layout ini adalah “memaksimalkan keuntungan luas lantai per
kaki persegi”. Di samping itu ada juga konsep yang masih diperdebatkan yaitu:
Biaya Penempatan (Slotting Fees) yaitu biaya yang dibayar produsen untuk
menempatkan produk mereka pada rak di lantai ritel atau supermarket. Di
samping itu ada juga pertimbangan-pertimbangan lain yang disebut dengan
“servicescapes” yang terdiri dari tiga elemen yaitu:
1) Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan, yaitu karakteristik latar belakang
seperti tingkat kebisingan, musik, pencahayaan, suhu, dan aroma.
2) Tata letak yang luas dan mempunyai fungsi, meliputi rencana bagian
penerimaan tamu, sirkulasi jalan karyawan dan pelanggan, dan titik fokus.
3) Tanda-tanda, simbol dan patung yang merupakan karakteristik desain
bangunan yang memiliki arti sosial.
Hal. 9 dari 17
6 Manajemen Operasional
Hal. 10 dari 17
6 Manajemen Operasional
Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik
optimal antara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan
luas ruang dalam gedung. Sebagai konsekuansinya adalah memaksimalkan
penggunaan sumber daya (ruang) dalam gudang, yaitu memanfaatkan kapasitas
secara penuh dengan biaya perawatan material rendah. Biaya penanganan bahan
adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan tranformasi material masuk,
penyimpanan, dan transformasi bahan keluar untuk dimasukkan dalam gudang.
Biaya-biaya ini meliputi peralatan, orang, bahan, biaya pengawasan, asuransi,
dan penyusutan. Tata letak gudang yang efektif juga meminimalkan kerusakan
material dalam gudang.
Jenis Inventory
• Raw material (Bahan baku)
Hal. 11 dari 17
6 Manajemen Operasional
• Maintenance/repair/operating supply
Fungsi Penerimaan
Untuk kelancaran proses penerimaan maka beberapa fasilitas diperlukan
departemen penerimaan yaitu:
• Area yang cukup untuk penempatan angkutan.
• Dock door atau pintu dermaga sesuai dengan alat angkut yang keluar masuk
pabrik.
• Dockboard: suatu alat sebagai jembatan penghubung antara lantai dock dan
Hal. 12 dari 17
6 Manajemen Operasional
Fungsi Pengiriman
Terdapat beberapa faktor yang harus diperhitungkan dalam proses pengiriman:
1) Kondisi material yang akan didistribusikan.
2) Sifat fisik dari material tersebut.
3) Metode penanganan / pemindahan material termasuk alat pengangkutannya.
4) Beban kerja: jumlah pengiriman per satuan waktu, volume yang dibawa tiap kali
pengiriman, jumlah dan jadwal kedatangan alat angkut. Terakhir adalah lokasi
daerah pengiriman, dll.
Departemen Pengiriman
Area pengiriman meliputi area untuk pengepakan, penimbangan, pelabelan, gang
tempat parkir trailer, jalan masuk dan kantor serta area istirahat untuk pengemudi
trailer. Bila area pengiriman dan penerimaan satu lokasi, maka luas area yang
digunakan sama ditambah area pengepakan dan aktivitas pengiriman lainnya.
Cross – Docking
Cross-docking adalah menghindari penempatan material atau barang-barang
dalam gudang dengan langsung memprosesnya saat diterima. Artinya bahan
dipindahkan langsung dari penerima untuk pengiriman dan tidak ditempatkan
dalam penyimpanan di gudang. Dalam sebuah fasilitas manufaktur, produk
diterima langsung pada lini perakitan. Pada sebuah pusat distribusi, muatan yang
telah diberi label dan disusun sebelumya tiba pada dok pengiriman untuk dirute
ulang sehingga menghindari aktivitas penerimaan secara formal, perhitungan
stok/penyimpanan, dan pemilihan pesanan. Karena aktivitas ini tidak menambah
nilai pada produk, jika dihapuskan, penghematan biayanya akan sebesar 100%.
Walaupun Cross-Docking mengurangi biaya penanganan bahan, persediaan, dan
fasilitas, namun hal ini memerlukan penjadwalan yang ketat dan juga identifikasi
produk yang datang secara akurat dengan sistem barcode.
Hal. 13 dari 17
6 Manajemen Operasional
Random Stocking
Automatic Identification System (AIS) biasanya berbentuk barcode, mengerjakan
identifikasi barang secara akurat dan cepat. Jika AIS dipadukan dengan sistem
informasi manajemen yang efektif, maka manajer operasi dapat mengetahui
jumlah dan lokasi setiap unit yang ada. Informasi ini dapat digunakan dengan
operator manusia atau dengan ASRS untuk memuat unit di mana pun di dalam
gudang-secara acak. Jumlah dan lokasi persediaan yang akurat berarti
pemanfaatan fasilitas keseluruhan secara potensial karena ruang tidak perlu
dipersiapkan untuk unit penjaga persediaan (stock-keeping unit-SKU) atau
keluarga komponen. Sistem random stocking yang terkomputasi meliputi tugas-
tugas berikut:
1) Membuat daftar lokasi “terbuka” atau yang tersedia.
2) Membuat catatan persediaan sekarang secara akurat dan juga lokasinya.
3) Mengurutkan barang-barang dalam urutan tertentu untuk meminimalkan waktu
perjalanan yang dibutuhkan untuk “mengambil” pesanan.
4) Menggabungkan pesanan untuk mengurangi waktu penjemputan.
5) Menugaskan barang atau sekumpulan barang tertentu, seperti barang-barang
yang sering digunakan pada wilayah gudang tertentu sehingga jarak tempuh
total dalam gudang dapat diminimalkan.
Customizing
Walaupun gudang diharapkan dapat menyimpan produk sekecil mungkin dan
menyimpannya dalam waktu sesingkat mungkin, sekarang, permintaan yang ada
adalah bagaimana gudang dapat mengustomisasikan produk. Gudang dapat
menjadi tempat di mana nilai produk ditambahkan melalui kustomisasi.
Kustomisasi gudang biasanya merupakan cara yang baik dalam menghasilkan
keunggulan bersaing pada pasar di mana terdapat perubahan produknya terjadi
sangat cepat. Sebagai contoh, gudang dapat menjadi tempat di mana komponen
Hal. 14 dari 17
6 Manajemen Operasional
Jika tidak dikembangkan dengan baik, tata letak ini akan bertambah kerumitannya
dikarenakan tiga faktor. Pertama, terbatasnya tempat pada semua lokasi produksi.
Kedua, setiap tahapan yang berbeda pada proses konstruksi membutuhkan
bahan yang berbeda. Oleh karena itu, banyak hal menjadi penting sejalan dengan
perkembangan proyek. Ketiga, volume bahan yang dibutuhkan bersifat dinamis
sesuai perkembangan proyek.
Karena permasalahan tata letak dengan posisi tetap sulit dipecahkan di lokasi,
strategi alternatif yang ada adalah melengkapi proyeknya sedapat mungkin di luar
lokasi atau berubah menjadi strategi yang lebih berorientasi pada produk.
Hal. 15 dari 17
6 Manajemen Operasional
tetap diam di meja, serta personel medis dan peralatan dibawa ke lokasi.
• Dalam pembuatan kapal, terdapat ruang terbatas di sebelah tata letak dengan
posisi tetap yang disebut loading area platen. Ruang ini digunakan selama
berbagai periode waktu bagi setiap kontraktor.
• Sebuah rumah yang dibangun dengan tata letak posisi tetap akan dikerjakan di
tempat dengan peralatan, bahan, dan pekerja yang dibawa ke lokasi untuk
“rapat para pedagang” untuk menentukan ruang untuk berbagai periode waktu.
Namun, foto rumah ini dibangun dalam dua modul yang bergerak dalam
sebuah pabrik. Rangka tempat berpijak (scaffolding) dan alat pengangkat
barang berat (hoist) membuat pekerjaan menjadi lebih mudah, cepat, mudah,
dan lingkungan kerja yang berada dalam ruangan juga menambah
produktivitas.
• Mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses pabrikasi atau untuk melayani
konsumen.
Hal. 16 dari 17
6 Manajemen Operasional
BAHAN REVIEW
Mahasiswa diharapkan melakukan review terkait modul chapter di atas!
https://video.search.yahoo.com/search/video?fr=tightropetb&p=youtube+manajeme
n+pabrik#id=12&vid=b3c4f2d1b10302b074f1b3ce72ad265b&action=view
Hal. 17 dari 17