Anda di halaman 1dari 17

6 Manajemen Operasional

CHAPTER

6
MANAJEMEN OPERASIONAL
Hal. 1 dari 17
6 Manajemen Operasional

CHAPTER 6
STRATEGI LAYOUT

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami,
menjelaskan, dan menerapkan tentang strategi layout.

A. Pendahuluan
Tata letak adalah mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang
membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Perencanaan
tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk
mengembangkan suatu sistem produksi yang efisien dan efektif sehingga dapat
tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis, sehingga
desain tata letak merupakan suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi
operasi secara jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena
tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas,
biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak dengan pelanggan dan citra perusahaan. Tata
letak yang efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah
ditetapkan perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respons yang cepat. Hal
yang harus dipertimbangkan dalam menentukan desain tata letak adalah:
1. Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi
2. Aliran informasi, barang atau orang yang lebih baik
3. Modal karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman
4. Interaksi dengan pelanggan/klien yang lebih baik
5. Fleksibilitas, untuk mendapatkan fleksibilitas dalam tata letak, para manajer melatih
silang karyawan, merawat peralatan, menjaga investasi tetap rendah, menempatkan
sel kerja berdekatan, dan menggunakan peralatan kecil yg mudah dipindahkan.

B. Jenis-jenis Tata Letak


Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi terjadinya: aliran bahan, manusia, dan
informasi di dalam-atau-antarwilayah. Sebuah tata letak yang baik perlu menetapkan
hal-hal berikut:

Hal. 2 dari 17
6 Manajemen Operasional

1. Peralatan penangan bahan. Manajer harus memutuskan peralatan yang akan


digunakan, seperti ban berjalan, cranes, automated storage and retrieval
system, juga kereta otomatis untuk mengirim dan menyimpan bahan.
2. Kapasitas dan persyaratan luas ruang. Desain tata letak dan penyediaan ruang
hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah pekerja, mesin, dan perakitan
diketahui. Seperti persyaratan ruangan persegi empat minimal berukuran 6 x 6 kaki,
ditambah toilet, kantin, tangga, lift, juga pencegahan masalah keamanan,
kebisingan, debu, temperatur, dan ruangan peralatan dan mesin.
3. Lingkungan hidup dan estetika. Penentuan tata letak juga membutuhkan keputusan
mengenai jendela, penghijauan, dan tinggu atap untuk menyediakan aliran udara,
mengurangi kebisingan, dan menyediakan keleluasaan pribadi.
4. Aliran informasi. Penentuan tata letak harus memperhatikan kelancaran komunikasi
antardivisi, misalnya jarak antarruang, pembatas setengah badan, atau ruang kantor
terpisah.
5. Biaya pergerakan antarwilayah kerja. Pertimbangkan hal hal yang berkaitan dengan
pemindahan bahan dan kepentingan beberapa wilayah tertentununtuk didekatkan
satu sama lain. Terdapat enam pendekatan biasa digunakan oleh para manajer
dalam menyelesaikan permasalahan tata letak, yaitu:
a. Tata Letak Pabrik
Tata letak pabrik merupakan suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata
letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan
efektivitas kegiatan produksi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga
kelangsungan hidup atau keberhasilan suatu perusahaan. Peralatan produksi
yang canggih dan mahal harganya akan tidak berarti apa-apa akibat perencanaan
tata letak yang sembarangan saja. Karena aktivitas produksi suatu industri secara
normal harus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dengan tata letak
yang tidak berubah-rubah, maka kekeliruan yang dibuat dalam perencanaan tata
letak ini akan menyebabkan kerugian yang tidak kecil.

Hal. 3 dari 17
6 Manajemen Operasional

Pengertian Tata Letak (Layout) Fasilitas/Pabrik


Tata letak fasilitas adalah suatu perencanaan yang terintegrasi dari aliran atau
arus komponen-komponen suatu produk (barang dan atau jasa) di dalam sebuah
sistem operasi (manufaktur dan atau nonmanufaktur) guna memperoleh interelasi
yang paling efektif dan efisien antara pekerja, bahan, mesin dan peralatan serta
penanganan dan pemindahan bahan, barang setengah jadi, dari bagian yang satu
ke bagian yang lainnya.

Peranan Perancangan Tata Letak Fasilitas


Menurut Apple (1990, 23), perancangan tata letak fasilitas berperan penting
sebagai berikut:
1) Suatu perencanaan aliran barang yang efisien merupakan prasyarat untuk
mendapatkan produksi yang ekonomis.
2) Pola aliran barang yang merupakan dasar bagi perencanaan fasilitas fisik yang
efektif.
3) Perpindahan barang merubah pola aliran statis menjadi suatu kenyataan yang
dinamis, menunjukkan cara bagaimana suatu barang dipindahkan.
4) Susunan fasilitas yang efektif di sekitar pola aliran barang dapat menghasilkan
pelaksanaan yang efisien dapat meminimumkan biaya produksi.
5) Biaya produksi minimum dapat memberikan keuntungan maksimum.

Tujuan Perencanaan dan Pengaturan Tata Letak Fasilitas


Menurut Sritomo (1992, p53), secara garis besar tujuan utama dari tata letak
pabrik ialah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling
ekonomis untuk operasi produksi, aman, dan nyaman sehingga akan dapat
digunakan untuk menaikkan moral kerja dan performansi kerja dari operator.
Lebih spesifik lagi suatu tata letak yang baik akan memberikan beberapa
keuntungan-keuntungan dalam sistem produksi, yaitu antara lain sebagai berikut:
1) Menaikkan Output Produksi. Biasanya tata letak yang baik akan memberikan
keluaran (output) yang lebih besar dengan ongkos yang sama atau lebih
sedikit, man hour yang lebih kecil, dan mengurangi jam kerja mesin.

Hal. 4 dari 17
6 Manajemen Operasional

2) Mengurangi Waktu Tunggu (Delay). Mengatur keseimbangan antara waktu


untuk operasi produksi dan beban dari masing-masing departemen atau mesin
sehingga akan mengurangi delay yang berlebihan.
3) Mengurangi Proses Pemindahan Bahan (Material Handling). Tata letak yang
baik akan lebih menekankan untuk meminimalkan aktivitas-aktivitas
pemindahan bahan pada saat proses produksi berlangsung. Hal ini akan
mendapatkan penghematan akan biaya perpindahan bahan, pendayagunaan
yang lebih baik akan pemakaian mesin, tenaga kerja atau fasilitas produksi,
mengurangi work in process, meningkatkan proses manufaktur, mengurangi
kemacetan, dan lainnya.

Prinsip-Prinsip Dasar dalam Perencanaan Tata Letak Pabrik


Dalam perencanaan tata letak pabrik ada enam prinsip dasar yang bisa dipakai,
yaitu:
1) Integrasi secara menyeluruh semua faktor yang memengaruhi faktor produksi.
2) Jarak perpindahan bahan diusahakan seminimal mungkin.
3) Aliran kerja berlangsung secara normal.
4) Semua area yang ada dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
5) Kepuasan kerja dan rasa aman bagi pekerja dijaga sebaik-baiknya.
6) Pengaturan tata letak harus fleksibel.

Secara singkat langkah-langkah untuk merencanakan tata letak pabrik adalah


sebagai berikut:
1) Analisis produk, yaitu aktivitas untuk menganalisis macam dan jumlah produk
yang harus dibuat.
2) Analisis proses, adalah langkah untuk menganalisis macam dan urutan proses
pengerjaan produk komponen.
3) Analisis macam dan jumlah mesin / peralatan serta luas area yang dibutuhkan.
4) Perancangan tata letak mesin dan departemen dalam pabrik.

Hal. 5 dari 17
6 Manajemen Operasional

Langkah berikutnya adalah menetapkan prosedur atau metode pengaturan tata


letak/ peralatan. Di sini ada 4 macam tata letak, yaitu:
1) Tata letak fasilitas berdasarkan aliran produksi (Product Layout).
Produk layout pada umumnya digunakan untuk pabrik yang memproduksi satu
macam atau kelompok produk dalam jumlah yang besar dan dalam waktu yang
lama. Dengan layout berdasarkan aliran produksi maka mesin dan fasilitas
produksi lainnya akan diatur menurut prinsip mesin after mesin. Mesin disusun
menurut urutan proses yang ditentukan pada pengurutan produksi, tidak peduli
macam/ jenis mesin yang digunakan. Tiap komponen berjalan dari satu mesin
ke mesin berikutnya melewati seluruh daur operasi yang dibutuhkan.

Dengan layout dengan tipe ini, suatu produk akan dikerjakan sampai selesai di
dalam departemen tanpa perlu dipindah-pindah ke departemen lain. Di sini
bahan baku akan dipindahkan dari satu operasi ke operasi berikutnya secara
langsung sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan utama dari layout ini
adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan
pengawasan dalam aktifitas produksi.

2) Tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap (Fixed Position Layout).
Merupakan metode pengaturan suatu fasilitas produksi seperti mesin, manusia,
dan komponen lainnya yang bergerak menuju komponen produk utama yang
berada pada posisi tetap. Biasanya tata letak ini digunakan untuk kegiatan
produksi yang menghasilkan produk-produk dengan skala ukuran yang besar
seperti pesawat terbang, kapal laut, dan lainnya.

3) Tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produk.


Merupakan tata letak yang didasarkan pada pengelompokan produk atau
komponen yang akan dibuat. Dalam hal ini pengelompokan tidak didasarkan
pada kesamaan jenis produk akhir, tetapi dikelompokkan berdasarkan langkah
pemprosesan, bentuk, mesin, atau peralatan yang dipakai.

Hal. 6 dari 17
6 Manajemen Operasional

4) Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses (Process Layout).
Merupakan metode pengaturan dan penempatan segala mesin dan peralatan
produksi yang memiliki tipe / jenis sama ke dalam satu departemen. Jadi,
mesin dikelompokkan sesuai dengan kesamaan proses atau fungsi kerjanya.
Tata letak ini cocok untuk produksi produk dengan variasi produknya tinggi dan
volume produksinya rendah. Tata letak tipe ini dapat ditunjukkan dalam contoh
berikut:

b. Tata Letak Kantor


Adalah cara mengelompokkan pekerja, perlengkapan pekerja, dan ruang dengan
mempertimbangkan kenyamanan, keamanan, dan pergerakan informasi. Hal yang
membedakan antara layout kantor dan pabrik adalah pada kepentingan informasi.
Tata letak dan fungsi kantor terus berubah akibat perubahan teknologi. Walaupun
begitu, analisis tata letak kantor masih memerlukan pendekatan berbasis tugas,
korespondensi lewat kertas, kontrak, dokumen hukum, dokumen klien, naskah
cetak, gambar, dan desain masih memegang peranan besar di banyak kantor.
Cara penyelesaian layout kantor adalah menggunakan analisis diagram hubungan
(relationship chart). Diagram yang disiapkan untuk sebuah kantor desainer
produk menyatakan kepala bidang pemasaran haruslah (1) dekat dengan wilayah
desainer, (2) kurang dekat dengan sekretaris pusat, (3) tidak dekat sama sekali
dengan ruang fotokopi atau departemen keuangan. Pada layout ini ada dua
kecenderungan yang perlu diperhatikan. Pertama, teknologi seperti telepon
seluler, pager, fax, internet, laptop PDA menyebabkan layout perkantoran
menjadi makin fleksibel dengan memindahkan informasi secara
elektronik. Kedua, perusahaan modern menciptakan kebutuhan dinamis akan
ruang dan jasa. Kedua macam kecenderungan ini mengakibatkan kebutuhan
karyawan lebih sedikit berada di kantor.

Hal. 7 dari 17
6 Manajemen Operasional

c. Tata Letak Toko Eceran


Merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan aliran pengalokasian
ruang dan merespons pada perilaku konsumen. Layout ini didasarkan pada ide
bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi kepada produk yang menarik
perhatian konsumen. Sehingga banyak manajer ritel mencoba untuk
mempertontonkan produk kepada konsumen sebanyak mungkin. Penelitian
membuktikan bahwa semakin besar produk terlihat oleh konsumen maka
penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengembalian investasi semakin tinggi.
Untuk itu manajer operasional perusahaan ritel dapat melakukan pengubahan
pengaturan toko secara keseluruhan atau alokasi tempat bagi beragam produk
dalam toko. Ada lima ide yang dapat dimanfaatkan dalam pengaturan toko yaitu:
1) Tempatkan barang-barang yang sering dibeli di sekitar batas luar toko.
2) Gunakan lokasi yang strategis untuk produk yang menarik dan mempunyai nilai
keuntungan besar seperti kosmetika, aksesori.
3) Distribusikan “produk kuat” yaitu yang menjadi alasan utama para pengunjung
berbelanja, pada kedua sisi lorong dan letakkan secara tersebar untuk bisa
dilihat lebih banyak konsumen.
4) Gunakan lokasi ujung lorong karena memiliki tingkat pertontonan yang tinggi.

Hal. 8 dari 17
6 Manajemen Operasional

5) Sampaikan misi toko dengan memilih posisi yang menjadi


penghentian pertama bagi konsumen.

Servicescape
Tujuan utama dari layout ini adalah “memaksimalkan keuntungan luas lantai per
kaki persegi”. Di samping itu ada juga konsep yang masih diperdebatkan yaitu:
Biaya Penempatan (Slotting Fees) yaitu biaya yang dibayar produsen untuk
menempatkan produk mereka pada rak di lantai ritel atau supermarket. Di
samping itu ada juga pertimbangan-pertimbangan lain yang disebut dengan
“servicescapes” yang terdiri dari tiga elemen yaitu:
1) Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan, yaitu karakteristik latar belakang
seperti tingkat kebisingan, musik, pencahayaan, suhu, dan aroma.
2) Tata letak yang luas dan mempunyai fungsi, meliputi rencana bagian
penerimaan tamu, sirkulasi jalan karyawan dan pelanggan, dan titik fokus.
3) Tanda-tanda, simbol dan patung yang merupakan karakteristik desain
bangunan yang memiliki arti sosial.

Servicescape adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh Booming dan


Bitner untuk menekankan dampak lingkungan fisik di mana suatu proses
pelayanan berlangsung. Jika Anda mencoba untuk menggambarkan perbedaan

Hal. 9 dari 17
6 Manajemen Operasional

pelanggan ditemui ketika memasuki cabang mengatakan seperti McDonald’s


dibandingkan dengan restoran keluarga kecil, konsep servicescapes mungkin
terbukti bermanfaat. Booming dan Bitner menetapkan servicescape sebagai
“lingkungan di mana layanan ini berkumpul dan di mana penjual dan pelanggan
berinteraksi, dikombinasikan dengan komoditas nyata bahwa kinerja atau
memfasilitasi komunikasi layanan”.

Servicescape mungkin bisa disamakan dengan ‘pemandangan’. Hal ini termasuk


fasilitas eksterior (lanskap, desain eksterior, signage, parkir, sekitar lingkungan)
dan fasilitas interior (interior desain & dekorasi, peralatan, signage, tata letak,
kualitas udara, suhu, dan suasana). Servicescape bersama dengan bukti fisik
lainnya seperti kartu nama, alat tulis, laporan penagihan, laporan, karyawan gaun,
seragam, brosur, halaman web, dan bentuk servicescape virtual yang ‘bukti fisik’
dalam pemasaran jasa.

d. Tata Letak Gudang


Storage atau warehouse atau inventory adalah gudang penyimpanan untuk
tempat menyimpan material baik bahan baku, barang setengah jadi maupun
barang jadi yang siap dikirim ke pelanggan. Sebagian besar material disimpan di
gudang di lokasi tertentu sampai material tadi diperlukan dalam proses produksi.
Bentuk gudang tergantung ukuran dan kuantitas komponen dalam persediaan dan
karakter sistem penanganan bahan dari produk atau kontainer yang digunakan.
Fungsi inventory:
• Memisahkan berbagai material untuk proses produksi

• Menyediakan material untuk pilihan pelanggan

• Mengambil keuntungan diskon

• Menjaga pengaruh inflasi.

Receiving dan Shipping


Penempatan departemen penerimaan (Receiving) dan pengiriman (Shipping)
berpengaruh besar terhadap aliran material. Departemen penerimaan tempat

Hal. 10 dari 17
6 Manajemen Operasional

dimulainya aliran material, sedang departemen pengiriman merupakan akhir dari


aliran material.

Sentralisasi departemen penerimaan dan pengiriman mempunyai beberapa


keuntungan, yaitu: memaksimalakan penggunaan peralatan, memaksimalkan
penggunaan personal, efisiensi ruangan, dan pengurangan biaya fasilitas.

Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik
optimal antara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan
luas ruang dalam gedung. Sebagai konsekuansinya adalah memaksimalkan
penggunaan sumber daya (ruang) dalam gudang, yaitu memanfaatkan kapasitas
secara penuh dengan biaya perawatan material rendah. Biaya penanganan bahan
adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan tranformasi material masuk,
penyimpanan, dan transformasi bahan keluar untuk dimasukkan dalam gudang.
Biaya-biaya ini meliputi peralatan, orang, bahan, biaya pengawasan, asuransi,
dan penyusutan. Tata letak gudang yang efektif juga meminimalkan kerusakan
material dalam gudang.

Intinya gudang diharapkan berfungsi untuk memaksimalkan penggunaan sumber


daya dan memaksimalkan pelayanaan terhadap pelanggan dengan sumber yang
terbatas. Maka dalam perencanaan gudang dan sistem pergudangan diperlukan
hal-hal berikut ini:
• Memaksimalkan penggunaan ruangan

• Memaksimalkan penggunaan peralatan

• Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja

• Memaksimalkan kemudahan dalam penerimaan seluruh material dan


pengiriman material
• Memaksimalkan perlindungan terhadap material.

Jenis Inventory
• Raw material (Bahan baku)

• Work-in-progress (Setengah Jadi)

Hal. 11 dari 17
6 Manajemen Operasional

• Maintenance/repair/operating supply

• Finished goods (Barang Jadi)

Dari beberapa jenis gudang di atas, penyimpanannya dilakukan dengan beberapa


cara, antara lain dengan masa waktu penyimpanan, yang dibedakan menjadi dua
yaitu gudang temporare yang berarti material yang disimpan hanya untuk
sementara, dan gudang semi permanent yaitu tempat untuk penyimpanan
material yang kemudian siap untuk dilakukan pengiriman material.
• Penyimpanan Sementara. Suatu proses produksi yang dilakukan dengan

melewati beberapa proses akan menghasilkan material setengah jadi, yaitu


material yang harus menunggu dilakukan proses berikutnya. Barang setengah
jadi ini yang telah diproses pada suatu proses harus disimpan dahulu untuk
melaksanakan proses berikutnya. Untuk material setengah jadi proses
penyimpanan dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, material tersebut
disimpan dalam tempat tertentu yang agak lama untuk proses berikutnya
sampai material tersebut diperlukan kembali. Kedua, menaruh barang
setengah jadi tersebut dengan berada dekat mesin atau tempat kerja.

• Penyimpanan Semi Permanen. Penyimpanan semi permanent merupakan

penyimpanan untuk material-material menunggu perintah untuk dikeluarkan.


Yang termasuk dalam penyimpanan ini adalah material produk jadi, material
sisa, skrap, dan barang buangan yang masih sering dibutuhkan.

Fungsi Penerimaan
Untuk kelancaran proses penerimaan maka beberapa fasilitas diperlukan
departemen penerimaan yaitu:
• Area yang cukup untuk penempatan angkutan.

• Dock door atau pintu dermaga sesuai dengan alat angkut yang keluar masuk

pabrik.
• Dockboard: suatu alat sebagai jembatan penghubung antara lantai dock dan

lantai trailer, untuk memudahkan perpindahan material dari trailer ke dock.


• Area untuk pallet atau peti kemas material produk.

Hal. 12 dari 17
6 Manajemen Operasional

• Area untuk penempatan produk sebelum dilakukan pengiriman.

• Suatu kantor untuk kegiatan administrasi.

• Fasilitas lain: area untuk gang, jalan masuk, dan sebagainya.

Fungsi Pengiriman
Terdapat beberapa faktor yang harus diperhitungkan dalam proses pengiriman:
1) Kondisi material yang akan didistribusikan.
2) Sifat fisik dari material tersebut.
3) Metode penanganan / pemindahan material termasuk alat pengangkutannya.
4) Beban kerja: jumlah pengiriman per satuan waktu, volume yang dibawa tiap kali
pengiriman, jumlah dan jadwal kedatangan alat angkut. Terakhir adalah lokasi
daerah pengiriman, dll.

Departemen Pengiriman
Area pengiriman meliputi area untuk pengepakan, penimbangan, pelabelan, gang
tempat parkir trailer, jalan masuk dan kantor serta area istirahat untuk pengemudi
trailer. Bila area pengiriman dan penerimaan satu lokasi, maka luas area yang
digunakan sama ditambah area pengepakan dan aktivitas pengiriman lainnya.

Cross – Docking
Cross-docking adalah menghindari penempatan material atau barang-barang
dalam gudang dengan langsung memprosesnya saat diterima. Artinya bahan
dipindahkan langsung dari penerima untuk pengiriman dan tidak ditempatkan
dalam penyimpanan di gudang. Dalam sebuah fasilitas manufaktur, produk
diterima langsung pada lini perakitan. Pada sebuah pusat distribusi, muatan yang
telah diberi label dan disusun sebelumya tiba pada dok pengiriman untuk dirute
ulang sehingga menghindari aktivitas penerimaan secara formal, perhitungan
stok/penyimpanan, dan pemilihan pesanan. Karena aktivitas ini tidak menambah
nilai pada produk, jika dihapuskan, penghematan biayanya akan sebesar 100%.
Walaupun Cross-Docking mengurangi biaya penanganan bahan, persediaan, dan
fasilitas, namun hal ini memerlukan penjadwalan yang ketat dan juga identifikasi
produk yang datang secara akurat dengan sistem barcode.

Hal. 13 dari 17
6 Manajemen Operasional

Random Stocking
Automatic Identification System (AIS) biasanya berbentuk barcode, mengerjakan
identifikasi barang secara akurat dan cepat. Jika AIS dipadukan dengan sistem
informasi manajemen yang efektif, maka manajer operasi dapat mengetahui
jumlah dan lokasi setiap unit yang ada. Informasi ini dapat digunakan dengan
operator manusia atau dengan ASRS untuk memuat unit di mana pun di dalam
gudang-secara acak. Jumlah dan lokasi persediaan yang akurat berarti
pemanfaatan fasilitas keseluruhan secara potensial karena ruang tidak perlu
dipersiapkan untuk unit penjaga persediaan (stock-keeping unit-SKU) atau
keluarga komponen. Sistem random stocking yang terkomputasi meliputi tugas-
tugas berikut:
1) Membuat daftar lokasi “terbuka” atau yang tersedia.
2) Membuat catatan persediaan sekarang secara akurat dan juga lokasinya.
3) Mengurutkan barang-barang dalam urutan tertentu untuk meminimalkan waktu
perjalanan yang dibutuhkan untuk “mengambil” pesanan.
4) Menggabungkan pesanan untuk mengurangi waktu penjemputan.
5) Menugaskan barang atau sekumpulan barang tertentu, seperti barang-barang
yang sering digunakan pada wilayah gudang tertentu sehingga jarak tempuh
total dalam gudang dapat diminimalkan.

Secara acak, sistem perhitungan persedian dapat meningkatkan pemanfaatan


fasilitas dan menurunkan biaya, tenaga kerja, tetapi membutuhkan catatan yang
akurat.

Customizing
Walaupun gudang diharapkan dapat menyimpan produk sekecil mungkin dan
menyimpannya dalam waktu sesingkat mungkin, sekarang, permintaan yang ada
adalah bagaimana gudang dapat mengustomisasikan produk. Gudang dapat
menjadi tempat di mana nilai produk ditambahkan melalui kustomisasi.
Kustomisasi gudang biasanya merupakan cara yang baik dalam menghasilkan
keunggulan bersaing pada pasar di mana terdapat perubahan produknya terjadi
sangat cepat. Sebagai contoh, gudang dapat menjadi tempat di mana komponen

Hal. 14 dari 17
6 Manajemen Operasional

komputer dipasang, peranti lunaknya dimuat, dan perbaikannya dilakukan.


Gudang juga menyediakan label dan pengemasan yang terkostumisasi untuk
pedagang eceran sehingga barang yang datang dapat langsung dipajang.

Saat ini, semakin banyak gudang yang ditempatkan bersebelahan dengan


bandara besar, seperti dalam fasilitas yang dimiliki oleh terminal Federal Express
di Memphis. Menambahkan nilai gudang yang bersebelahan dengan bandara
besar memungkinkan dilakukannya pengiriman dalam satu malam. Sebagai
contoh, jika terminal komputer Anda rusak, penggantinya dapat dikirimkan kepada
anda dari sebuah gudang untuk diantarkan keesokan paginya. Saat terminal lama
Anda tiba kembali ke gudang, terminal itu akan diperbaiki dan dikirim kepada
orang lain lagi. Aktivitas penambahan nilai seperti ini pada “gudang semu”
mengontribusikan strategi-strategi kustomisasi, biaya rendah, dan respons cepat.

e. Tata Letak dengan Posisi Tetap


Pada tata letak ini, proyek tetap berada di satu tempat, sementara para pekerja
dan peralatan datang ke tempat tersebut. Contoh jenis proyek seperti ini adalah
proyek pembuatan kapal, jalan layang, jembatan, rumah, dan meja operasi di
ruang operasi rumah sakit.

Jika tidak dikembangkan dengan baik, tata letak ini akan bertambah kerumitannya
dikarenakan tiga faktor. Pertama, terbatasnya tempat pada semua lokasi produksi.
Kedua, setiap tahapan yang berbeda pada proses konstruksi membutuhkan
bahan yang berbeda. Oleh karena itu, banyak hal menjadi penting sejalan dengan
perkembangan proyek. Ketiga, volume bahan yang dibutuhkan bersifat dinamis
sesuai perkembangan proyek.

Karena permasalahan tata letak dengan posisi tetap sulit dipecahkan di lokasi,
strategi alternatif yang ada adalah melengkapi proyeknya sedapat mungkin di luar
lokasi atau berubah menjadi strategi yang lebih berorientasi pada produk.

Hal. 15 dari 17
6 Manajemen Operasional

Contoh penerapan tata letak dengan posisi tetap:


• Pelayanan jasa dengan tata letak posisi tetap adalah ruang operasi, pasien

tetap diam di meja, serta personel medis dan peralatan dibawa ke lokasi.
• Dalam pembuatan kapal, terdapat ruang terbatas di sebelah tata letak dengan

posisi tetap yang disebut loading area platen. Ruang ini digunakan selama
berbagai periode waktu bagi setiap kontraktor.
• Sebuah rumah yang dibangun dengan tata letak posisi tetap akan dikerjakan di

tempat dengan peralatan, bahan, dan pekerja yang dibawa ke lokasi untuk
“rapat para pedagang” untuk menentukan ruang untuk berbagai periode waktu.
Namun, foto rumah ini dibangun dalam dua modul yang bergerak dalam
sebuah pabrik. Rangka tempat berpijak (scaffolding) dan alat pengangkat
barang berat (hoist) membuat pekerjaan menjadi lebih mudah, cepat, mudah,
dan lingkungan kerja yang berada dalam ruangan juga menambah
produktivitas.

f. Tata Letak Berorientasi Proses


Tata letak yang berorientasi pada proses (process-oriented layout) dapat
menangani beragam barang atau jasa secara bersamaan. Ini merupakan cara
tradisional untuk mendukung sebuah strategi diferensiasi produk. Tata letak ini
paling efisien di saat produk yang memiliki persyaratan berbeda, atau di saat
penanganan pelanggan, pasien atau klien dengan kebutuhan yang berbeda. Tata
letak yang berorientasi pada proses biasanya memiliki strategi volume rendah
dengan variasi tinggi.

Dengan penataan lokasi departemen yang baik, diharapkan perusahaan


mendapat keuntungan, antara lain:
• Biaya penanganan bahan baku menjadi minimal.

• Penggunaan ruangan yang efisien.

• Mencegah terjadinya kemacetan aliran bahan.

• Penggunaan tenaga kerja yang efisien.

• Mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses pabrikasi atau untuk melayani

konsumen.

Hal. 16 dari 17
6 Manajemen Operasional

BAHAN REVIEW
Mahasiswa diharapkan melakukan review terkait modul chapter di atas!

https://video.search.yahoo.com/search/video?fr=tightropetb&p=youtube+manajeme
n+pabrik#id=12&vid=b3c4f2d1b10302b074f1b3ce72ad265b&action=view

Hal. 17 dari 17

Anda mungkin juga menyukai