Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tata letak fasilitas pada proses produksi pada PT. MK Prima menentukan kualitas
produk. Tata letak pabrik atau tata letak fasilitas merupakan cara pengaturan fasilitas-fasilitas
pabrik untuk menunjang kelancaran proses produksi. Dengan perancangan fasilitas yang tepat
maka penanganan bahan dan perpindahan barang pada PT. MK Prima dapat berjalan efisien
dan efektif.
PT. MK Prima merupakan salah satu pabrik di bidang otomotif terbesar di gresik terbukti
dengan ikut dalam member indoprima grup. PT. MK Prima memproduksi kampas rem mobil
atau Brake Pad. Order di PT. MK Prima sudah menjangkau sampai international, salah satu
perusahaan mobil terbesar asal amerika yaitu Chevrolet menjadi pelanggan tetap dari PT. MK
Prima.
PT. MK Prima saat ini mempunyai plant baru yang jaraknya tidak jauh dari plant lama,
yang dimana plant baru tersebut bekas pabrik furnitur yang mungkin tata letaknya tidak pas
atau tidak sesuai dengan aliran produk PT. MK Prima. Adanya usulan terkait tataletak
fasilitas di plant baru tersebut menjadi sangat berguna agar penanganan bahan dan
perpindahan barang dapat berjalan efisien dan efektif.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana usulan tataletak fasilitas di plant baru PT. MK Prima.
2. Bagaimana membuat usulan tata letak fasilitas dengan metode grafik.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dari Penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hanya membuat layout departement saja secara global dan tidak mendetail untuk
lokasi mesin-mesin yang ada.
1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan peneliannta adalah sebagai berikut :

1. Membuat usulan tataletak fasilitas di plant baru PT. MK Prima.


2. Membuat usulan tata letak fasilitas dengan metode grafik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Perancangan Tata Letak


Pengaturan tata letak fasilitas-fasilitas operasi dengan memanfaatkan area yang tersedia
untuk penempatan mesin-mesin, bahan-bahan, perlengkapan untuk operasi,personalia dan
semua peralatan/fasilitas dalam produksi. Perancangan tata letak hendaknya fleksibel untuk
mengantisipasi adanya perubahan permintaan, penemuan produk baru, proses baru, dsb yang
akan mengubah tata letak; perubahan tata letak yang memerlukan biaya minimum

2.2 Tujuan Perancangan Tata Letak


Tujuan utama dari tata letak fasilitas ialah mengatur area kerja dan segala fasilitas
produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi yang aman dan nyaman sehingga
akan dapat menaikkan kinerja dari operator. Lebih spesifik lagi suatu tata letak yang baik
akan dapat memberikan keuntungan keuntungan dalam sistem produksi, yaitu antara lain
sebagai berikut (Wignjosoebroto,2000) :
a. Menaikkan output produksi.
Biasanya tata letak yang baik akan memberikan keluaran yang lebih besar dengan
ongkos yang sama atau lebih sedikit, man hours yang lebih kecil, dan atau mengurangi jam
kerja mesin.
b. Mengurangi waktu tunggu
Mengatur keseimbangan antara waktu operasi produksi dan beban dari masing masing
departemen atau mesin adalah bagian kerja dari mereka yang bertanggung jawab terhadap
desain tata letak pabrik, sehingga dapat mengurangi waktu tunggu yang berlebihan.
c. Mengurangi proses pemindahan material.
Pada beberapa kasus proses pemindahan bahan bisa mencapai 30% sampai 90% dari
total biaya produksi, makan diperlukan usaha untuk mengatur tata letak fasilitas pabrik
sehingga aktivitas pemindahan material dapat diminimumkan.
d. Penghematan areal produksi, gudang, dan service.
Perancangan tata letak fasilitas dapat mengatasi pemborosan area yang disebabkan oleh
jalan lintas, material yang menumpuk, jarak antar mesin yang berlebihan, dan lain lain.
e. Penggunaan yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan atau fasilitas
produksi lainnya.
Faktor faktor pemanfaatan mesin, tenaga kerja dan lain lain erat kaitannya dengan
biaya produksi. Suatu tata letak yang terencana dengan baik, akan banyak membantu
penggunaan elemen elemen produksi yang lebih efektif dan efisien.
f. Mengurangi inventory in process.
Sistem produksi pada dasarnya menghendaki sedapat mungkin bahan baku untuk
berpindah dari suatu operasi ke operasi berikutnya secepat cepatnya dan berusaha
mengurangi bertumpuknya barang setengah jadi.
g. Mengurangi risiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator.
Perencanaan tata letak pabrik adalah juga ditujukan untuk membuat suasana kerja yang
nyaman dan aman bagi mereka yang bekerja di dalamnya. Hal hal yang bisa dianggap
membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator harus dihindari.
h. Mengurangi faktor faktor yang biasa merugikan dan memengaruhi kualitas dari bahan
baku ataupun produk jadi.
Tata letak yang direncanakan secara baik akan dapat mengurangi kerusakan kerusakan
yang bisa terjadi pada bahan baku ataupun produk jadi. Getaran getaran, debu, panas, dan
lain- lain dapat secara mudah merusak kualitas material ataupun produk yang dihasilkan.

2.3 Prinsip Dasar Perancangan Tata Letak


Berdasarkan tujuan, keuntungan dan aspek dasar dalam tata letak pabrik yang terencana
dengan baik, dapat disimpulkan 6 prinsip dasar sebagai berikut:
1. Prinsip Integrasi Secara Total. Tata letak pabrik merupakan integrasi secara total dari
seluruh elemen produksi yang menjadi satu unit operasi yang lebih besar.
2. Prinsip Perpindahan jarak Yang Minimal. Dalam proses pemindahan bahan dari satu
operasi ke operasi berikutnya, waktu dapat dihemat dengan mengurangi jarak
perpindahan tersebut.
3. Prinsip Aliran Dari Suatu Proses Kerja. Aliran kerja yang baik adalah aliran konstan
dengan minimum interupsi, kesimpangsiuran, dan kemacetan dalam proses produksi.
4. Prinsip Pemanfaatan Ruangan. Pengaturan ruangan yang akan dipakai ssecara optimum
dengan memanfaatkan tiga dimensi ruang (cubic space).
5. Prinsip Kepuasan dan Keselamatan Kerja
6. Tata letak yang baik akan dapat membuat suasana kerja menjadi menyenangkan dan
memuaskan sehingga dapat meningkatkan moral karyawan.
7. Prinsip Fleksibilitas.

Dengan kemajuan IPTEK mengakibatkan dunia industry berpacu untuk mengimbanginya.


Perubahan yang mungkin terjadi pada desain produk, peralatan produksi, delivery, dan
sebagainya akan dapat berakibat pengaturan kembali (re-layout) tata letak pabrik yang sudah
ada. Untuk hal ini bila tata letak direncanakan cukup fleksibel maka penyesuaian kembali
dapat dilakukan dengan lebih cepat dan murah.

2.4 Definisi Metode Grafik


Metode grafik merupakan metode perancangan tata letak yang menggunakan grafik
kedekatan (adjacency graph) sebagai penghubung antara departemen-departemen atau
fasilitas-fasilitas yang ada dengan tujuan memperoleh bobot terbesar.Bobot terbesar diperoleh
dengan menjumlahkan masing-masing nilai dari busur-busur yang dibuat, pembuatan busur
berdasarkan data-data atau angka-angka dari metode Activity Relationship Chart (ARC) atau
dari metode from tho chart
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian


Obyek penelitian pada penelitian ini adalah PT. MK Prima plant 2 yang berada pada
Jalan Mayjensungkono nomor 21 Kebomas Gresik.

3.2 Gambaran Umum Perusahaan


PT. MK Prima adalah perusahaan yang bergerak dibidang otomotif dengan produk
kampas rem mobil. PT. MK Prima tergabunng dalam indoprima grup yang beranggotakan
beberapa perusahaan yang bergerak dibidang otomotif. Ekspor perusahaan ini sudah
menjangkau sampai international, salah satu perusahaan mobil terbesar asal amerika yaitu
Chevrolet menjadi pelanggan tetap dari PT. MK Prima.
Aliran proses dari produksi kampas rem yaitu pertama dari gudang bahan baku berupa
plat yang sudah dipotong menjadi bentuk kampas rem. Setelah itu plat dicuci dengan mesin
washing dengan menggunakan bahan kimia untuk menghilangkan oli yang melekat pada plat.
Setelah ituplat yang sudah dicuci di masukan dalam mesin shootblasting untuk melapisi plat
dengan agar lebih awet. Setelah itu plat masuk kedalam mesin coating untuk di semprot
bahan kimia perekat karena nantinya plat akan direkatkan dengan forming kampas rem.
Setelah itu plat masuk ke mesin hotpress bersama dengan forming dengan tekanan hingga 3
ton dan panas sekitar +- 200 deratat celcius. Setelah itu plat dimasukan oven untuk
menguatkan struktur plat dan forming. Kemudian plat dimasukan kedalam mesin gerinding
untuk membentuk pola pada forming kemudian plat di painting setelah itu di packing untuk
dikirim digudang produk jadi sebelum di kirim ke customer.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data pada Penelitian ini yaitu menggunakan metode waawancara langsung
dengan karyawan perusahaan dan pihak yang berkepentingan dalam proses produksi dan
fasilitas.
3.4 Diagram Alir Tahapan Penelitian

Identifikasi dan Perumusan


Masalah

Study Literatur

Penetapan Tujuan

Pengumpulan Data :

1.Data tata letak fasilitas perusahaan

2. Data hasil wawancara tingkat kepentingan antar


hhdepartemen

Pengolahan Data dengan metode Grafik :

1.Membuat diagram ARC dari hasil wawancara

2. Menentukan bobot dan menganalisa hubungan


ooterbesar antar departemen

3. Membuat layout usulan

intrepretasi Hasil

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3.1 Alur Penyelesaian Masalah


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Proses Dan Aliran Produksi

Aliran proses dari produksi kampas rem yaitu pertama dari gudang bahan baku berupa
plat yang sudah dipotong menjadi bentuk kampas rem. Setelah itu plat dicuci dengan mesin
washing dengan menggunakan bahan kimia untuk menghilangkan oli yang melekat pada plat.
Setelah ituplat yang sudah dicuci di masukan dalam mesin shootblasting untuk melapisi plat
dengan agar lebih awet. Setelah itu plat masuk kedalam mesin coating untuk di semprot
bahan kimia perekat karena nantinya plat akan direkatkan dengan forming kampas rem.
Setelah itu plat masuk ke mesin hotpress bersama dengan forming dengan tekanan hingga 3
ton dan panas sekitar +- 200 deratat celcius. Setelah itu plat dimasukan oven untuk
menguatkan struktur plat dan forming. Kemudian plat dimasukan kedalam mesin gerinding
untuk membentuk pola pada forming kemudian plat di painting setelah itu di packaging untuk
dikirim digudang produk jadi sebelum di kirim ke customer.

Mulai

Gudang Bahan Baku

Washing

Shootblasting

Coating

Hotpress

Oven

Gerinding

Painting

Packaging

Selesai
Gambar 4.1 Diagram Alir Proses Produksi
4.2 Tata Letak Fasilitas Awal

Kantin

Gudang

Bahan Baku

Gudang Maintenance
Produk Jadi Produksi

Kantor

Toilet

4.3 Evaluasi Tata Letak Awal

Hasil evaluasi dari tata letak fasilitas awal yaitu kantin berada di paling belakang dan
berdekatan dengan gudang bahan baku sehingga tidak nyaman karena ada bau besi yang
sangat menyengat digudang bahan baku, dan kantor berada di depan produksi langsung yang
menyebabkan ketidaknyamanan di ruangan kantor.

4.4 Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas

Usulan Perbaikan Dengan Metode Grafik

Metode grafik merupakan metode perancangan tata letak yang menggunakan grafik
kedekatan (adjacency graph) sebagai penghubung antara departemen-departemen atau
fasilitas-fasilitas yang ada dengan tujuan memperoleh bobot terbesar.Bobot terbesar diperoleh
dengan menjumlahkan masing-masing nilai dari busur-busur yang dibuat, pembuatan busur
berdasarkan data-data atau angka-angka dari metode Activity Relationship Chart (ARC) atau
dari metode from tho chart.

Berikut ini adalah departemen-departemen dari PT. MK Prima :

1. dept (1) = gudang bahan baku


2. dept (2) = produksi
3. dept (3) = kantor
4. dept (4) = maintenace
5. dept (5) = kantin
6. dept (6) = gudang produk jadi
7. dept (7) = toilet

Berikut ini adalah nilai bobt dan simbol hasil dari wawancara terkait hubungan tata letak
fasilitas setiap departement :

No Simbol Nilai Bobot


1 A (Mutlak dekat) 6
2 E (Sangat dekat) 5
3 I (Penting dekat) 4
4 O (Cukup dekat) 3
5 U (Tidak penting dekat) 2
6 X (harus jauh) 1

Berikut ini adalah diagram ARC dari hasil wawancara terkait hubungan setiap departement :

Berikut ini adalah langkah-langkah penyelesaian :

1. Tentukan hubungan kedekatan yang mempunyai nilai bobot derajat kedekatan tertinggi
(A). jika banyak yang sama (A nya Banyak), maka ditentukan departemen/fasilitas utama
yang paling penting mempunyai kedekatan dengan
fasilitas yang lainnya. Maka dari data diatas diperoleh nilai derajat kedekatan tertinggi
yaitu Dept 1 dan Dept 2.
1 2

2. Perhitungan bobot keterkaitan semua departement dengan departement 1 dan departemen


2, kemudian dipilih nilai terbesar :
Departement 12 Nilai Keterangan
3 2+3 5
4 2+3 5
5 1+1 2
6 2+4 6 Terbesar
7 2+1 3

3. Masukan departement yang memiliki nilai hubungan terbesar dengan departement 1 dan
2, dari data diatas diperoleh departemen 6 yang mempunyai nilai hubungan terbesar.
Maka masukan departemen 6 ke departemen 1 dan 2 sehingga membentuk segitiga.

1 2

4. Perhitungan bobot keterkaitan departement lainnya dengan departemen 1, 2, dan 3


kemudian dipilih nilai terbesar.
Departement 126 Nilai Keterangan
3 2+3+2 7 Terbesar
4 2+3+2 7 Terbesar
5 1+1+2 4
7 2+1+2 5

5. Tentukan hubungan kedekatan yang mempunyai nilai bobot derajat kedekatan tertinggi.
jika ada yang mempunyai nilai terbesar sama, maka ditentukan departemen/fasilitas
utama yang paling penting mempunyai kedekatan dengan fasilitas yang lainnya. Dari
data diatas diperoleh departement 3 yang mempunyai nilai hubungan terbesar dengan
departemen 1,2, dan 6 dan penting untuk didekatkan dengan fasilitas lainnya.
6

1 2

6. Perhitungan bobot keterkaitan departement lainnya dengan departemen 1, 2, dan 3


kemudian dipilih nilai terbesar.
Departement 123 136 236
4 2+3+2=7 2+2+2=6 3+2+2=7
5 1+1+3=5 1+3+2=6 1+2+2=5
7 2+1+4=7 2+4+2=8 1+4+2=7
(Terbesar)

7. Masukan departement 7 kedalam bidang 1 3 6, karena memiliki hubungan kedekatan


yang paling besar.
6

7
3

1 2

8. Perhitungan bobot departement 4 dan 5 dengan bidang : 123, 137, 167, 236, 367. jika
ada yang mempunyai nilai terbesar sama, maka ditentukan departemen/fasilitas utama
yang paling penting mempunyai kedekatan dengan fasilitas yang lainnya

Segitiga/ Departement Departement


bidang 4 5
123 2+3+2=7 1+1+3=5
(terbesar)
137 2+2+2=6 1+3+1=5
167 2+2+2=6 1+2+1=4
236 3+2+2=7 1+3+2=6
367 2+2+2=6 3+2+1=6

9. Masukan departement 4 kedalam bidang 1 2 3.

7
3

4
1 2

10. Perhitungan bobot departement 5 dengan bidang : 123, 137, 167, 236, 367. jika ada yang
mempunyai nilai terbesar sama, maka ditentukan departemen/fasilitas utama yang paling
penting mempunyai kedekatan dengan fasilitas yang lainnya

segitiga/ departement 5 keterangan


bidang
124 1+1+2=4
134 1+3+2=6 Terbesar
137 1+3+1=5
167 1+2+1=4
234 1+3+2=6
236 1+3+2=6
367 3+2+1=6
11. Masukan departement 5 kedalam bidang 1 3 4

7
3

5
4
1 2

4.5 Hasil Perbaikan Tata Letak Fasilitas

Setelah ditentukan block diagram untuk setiap departemen maka langkah selanjutnya
adalah membuat rancangan tata letak, rancangannya adalah sebagai berikut :

Produksi

4.6 Analisis

Hasil dari perbaikan tata letak fasilitas yaitu dimana kantor berada ditengah sebagai
central dan berdekatan dengan kantin dan toilet, sedangkan maintenance tetap berada diantara
gudang bahan baku dan produksi guna mempermudah bila ada kerusakan mesin di
departemen tersebut. Sedangkan gudang produk jadi berada belakang tapi tetap
mempermudah delivery produk karena menggunakan fourklif untuk memindahkan produk
jadi nya.
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Usulan tata letak fasilitas di plant baru PT. MK Prima adalah sebagai berikut :
Gudang bahan baku berada di barat ruang maintenance dan departement produksi
berada di timur maintenance, dan kantor berada di tengah-tengah kantin dan toilet
untuk mempermudah akses karyawan kantor ke toilet dan kantin serta gudang produk
jadi berada di ujung utara.
2. Hasil dari interaksi pertama yaitu departemen 6 yang mempunyai nilai hubungan
paling besar dengan departemen 1 dan 2, lalu di interaksi ke 2 yaitu departemen ke 3
yang mempunyai nilai hubungan paling besar dan paling penting dengan departemen
1 2 6. lalu interaksi ke 3 yaitu departemen ke 7 yang mempunyai nilai hubungan
paling besar dan paling penting dengan departemen 1 3 6. lalu interaksi ke 4 yaitu
departemen ke 4 yang mempunyai nilai hubungan paling besar dan paling penting
dengan departemen 1 2 3. lalu interaksi ke 5 departemen ke 5 yang mempunyai
nilai hubungan paling besar dan paling penting dengan departemen 1 4 3.

5.2 SARAN

Dari hasil pembahasan diatas untuk layou usulan juga harus dipertimbangan dengan
perhitungan perspektif yang lain, misalnya finansial. Karena membutuhkan biaya insvestasi
tambahan untuk meredisgn tata letak fasilitas.
1.

Anda mungkin juga menyukai