PENDAHULUAN
1. Hanya membuat layout departement saja secara global dan tidak mendetail untuk
lokasi mesin-mesin yang ada.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan peneliannta adalah sebagai berikut :
Study Literatur
Penetapan Tujuan
Pengumpulan Data :
intrepretasi Hasil
PEMBAHASAN
Aliran proses dari produksi kampas rem yaitu pertama dari gudang bahan baku berupa
plat yang sudah dipotong menjadi bentuk kampas rem. Setelah itu plat dicuci dengan mesin
washing dengan menggunakan bahan kimia untuk menghilangkan oli yang melekat pada plat.
Setelah ituplat yang sudah dicuci di masukan dalam mesin shootblasting untuk melapisi plat
dengan agar lebih awet. Setelah itu plat masuk kedalam mesin coating untuk di semprot
bahan kimia perekat karena nantinya plat akan direkatkan dengan forming kampas rem.
Setelah itu plat masuk ke mesin hotpress bersama dengan forming dengan tekanan hingga 3
ton dan panas sekitar +- 200 deratat celcius. Setelah itu plat dimasukan oven untuk
menguatkan struktur plat dan forming. Kemudian plat dimasukan kedalam mesin gerinding
untuk membentuk pola pada forming kemudian plat di painting setelah itu di packaging untuk
dikirim digudang produk jadi sebelum di kirim ke customer.
Mulai
Washing
Shootblasting
Coating
Hotpress
Oven
Gerinding
Painting
Packaging
Selesai
Gambar 4.1 Diagram Alir Proses Produksi
4.2 Tata Letak Fasilitas Awal
Kantin
Gudang
Bahan Baku
Gudang Maintenance
Produk Jadi Produksi
Kantor
Toilet
Hasil evaluasi dari tata letak fasilitas awal yaitu kantin berada di paling belakang dan
berdekatan dengan gudang bahan baku sehingga tidak nyaman karena ada bau besi yang
sangat menyengat digudang bahan baku, dan kantor berada di depan produksi langsung yang
menyebabkan ketidaknyamanan di ruangan kantor.
Metode grafik merupakan metode perancangan tata letak yang menggunakan grafik
kedekatan (adjacency graph) sebagai penghubung antara departemen-departemen atau
fasilitas-fasilitas yang ada dengan tujuan memperoleh bobot terbesar.Bobot terbesar diperoleh
dengan menjumlahkan masing-masing nilai dari busur-busur yang dibuat, pembuatan busur
berdasarkan data-data atau angka-angka dari metode Activity Relationship Chart (ARC) atau
dari metode from tho chart.
Berikut ini adalah nilai bobt dan simbol hasil dari wawancara terkait hubungan tata letak
fasilitas setiap departement :
Berikut ini adalah diagram ARC dari hasil wawancara terkait hubungan setiap departement :
1. Tentukan hubungan kedekatan yang mempunyai nilai bobot derajat kedekatan tertinggi
(A). jika banyak yang sama (A nya Banyak), maka ditentukan departemen/fasilitas utama
yang paling penting mempunyai kedekatan dengan
fasilitas yang lainnya. Maka dari data diatas diperoleh nilai derajat kedekatan tertinggi
yaitu Dept 1 dan Dept 2.
1 2
3. Masukan departement yang memiliki nilai hubungan terbesar dengan departement 1 dan
2, dari data diatas diperoleh departemen 6 yang mempunyai nilai hubungan terbesar.
Maka masukan departemen 6 ke departemen 1 dan 2 sehingga membentuk segitiga.
1 2
5. Tentukan hubungan kedekatan yang mempunyai nilai bobot derajat kedekatan tertinggi.
jika ada yang mempunyai nilai terbesar sama, maka ditentukan departemen/fasilitas
utama yang paling penting mempunyai kedekatan dengan fasilitas yang lainnya. Dari
data diatas diperoleh departement 3 yang mempunyai nilai hubungan terbesar dengan
departemen 1,2, dan 6 dan penting untuk didekatkan dengan fasilitas lainnya.
6
1 2
7
3
1 2
8. Perhitungan bobot departement 4 dan 5 dengan bidang : 123, 137, 167, 236, 367. jika
ada yang mempunyai nilai terbesar sama, maka ditentukan departemen/fasilitas utama
yang paling penting mempunyai kedekatan dengan fasilitas yang lainnya
7
3
4
1 2
10. Perhitungan bobot departement 5 dengan bidang : 123, 137, 167, 236, 367. jika ada yang
mempunyai nilai terbesar sama, maka ditentukan departemen/fasilitas utama yang paling
penting mempunyai kedekatan dengan fasilitas yang lainnya
7
3
5
4
1 2
Setelah ditentukan block diagram untuk setiap departemen maka langkah selanjutnya
adalah membuat rancangan tata letak, rancangannya adalah sebagai berikut :
Produksi
4.6 Analisis
Hasil dari perbaikan tata letak fasilitas yaitu dimana kantor berada ditengah sebagai
central dan berdekatan dengan kantin dan toilet, sedangkan maintenance tetap berada diantara
gudang bahan baku dan produksi guna mempermudah bila ada kerusakan mesin di
departemen tersebut. Sedangkan gudang produk jadi berada belakang tapi tetap
mempermudah delivery produk karena menggunakan fourklif untuk memindahkan produk
jadi nya.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
1. Usulan tata letak fasilitas di plant baru PT. MK Prima adalah sebagai berikut :
Gudang bahan baku berada di barat ruang maintenance dan departement produksi
berada di timur maintenance, dan kantor berada di tengah-tengah kantin dan toilet
untuk mempermudah akses karyawan kantor ke toilet dan kantin serta gudang produk
jadi berada di ujung utara.
2. Hasil dari interaksi pertama yaitu departemen 6 yang mempunyai nilai hubungan
paling besar dengan departemen 1 dan 2, lalu di interaksi ke 2 yaitu departemen ke 3
yang mempunyai nilai hubungan paling besar dan paling penting dengan departemen
1 2 6. lalu interaksi ke 3 yaitu departemen ke 7 yang mempunyai nilai hubungan
paling besar dan paling penting dengan departemen 1 3 6. lalu interaksi ke 4 yaitu
departemen ke 4 yang mempunyai nilai hubungan paling besar dan paling penting
dengan departemen 1 2 3. lalu interaksi ke 5 departemen ke 5 yang mempunyai
nilai hubungan paling besar dan paling penting dengan departemen 1 4 3.
5.2 SARAN
Dari hasil pembahasan diatas untuk layou usulan juga harus dipertimbangan dengan
perhitungan perspektif yang lain, misalnya finansial. Karena membutuhkan biaya insvestasi
tambahan untuk meredisgn tata letak fasilitas.
1.