Anda di halaman 1dari 4

IKHTISAR MODUL PENYUSUNAN ANALISIS JABATAN

OLEH:

12. SAHRIL RAMADHAN-BKPSDM KOTA BIMA

TAHUN 2021
Analisis jabatan merupakan proses yang di awali dengan proses pengumpulan
data, penyusunan data dan penyajian data agar menjadi sebuah informasi jabatan
dengan menggunakan metode tertentu. Analisis jabatan bertujuan untuk menjadi dasar
informasi jabatan yang dapat digunakan untuk program manajemen kepegawaian,
kelembagaan, ketatalaksanaan, dan pengawasan.

Metode-metode yang digunakan dalam pengumpulan data jabatan yaitu: metode


observasi dan interview yaitu metode pengumpulan data jabatan dengan cara
melakukan pengamatan pada orang yang sedang bekerja, menginterview pemegang
jabatan, atasan langsung atau orang lain yang dapat dijadikan sumber informasi;
metode daftar pertanyaan dibagikan pada pegawai setelah mendapatkan persetujuan;
metode studi referensi, data jabatan disusun dengan menafsirkan, merumuskan,
menjabarkan fungsi dan tugas organisasi, laporan kerja harian, publikasi teknik dalam
pekerjaan pegawai; metode kombinasi digunakan untuk memperoleh data yang
reliabilitas, validitas, lengkap, cermat dan representative.

Tahapan pelaksanaan analisis jabatan berdasarkan Peraturan Kepala Badan


Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2011 yaitu: prosedur pembentukan Tim
Pelaksana Analisis Jabatan (TPAJ), kegiatan analisis jabatan yang diawali dengan
pengumpulan data, tahapan analisis jabatan meliputi pengumpulan data, penyusunan
informasi jabatan, tahap verifikasi/pra konvensi, seminar kelompok, dan laporan akhir.

Fokus utama manajemen sumber daya manusia adalah peningkatan kinerja


organisasi baik produktivitas, pelayanan maupun kualitas untuk mencapai tujuan
organisasi. Prinsip-prinsip analisis jabatan yaitu proses analisis untuk mendapatkan
informasi jabatan, objek kegiatan adalah jabatan pemegang jabatan, jabatan dalam
uraian jabatan adalah jabatan yang sesuai dengan struktur organisasi pada saat
pengambilan data.

Dasar dalam MSDM adalah uraian jabatan dan spesifikasi jabatan yang akan
digunakan untuk evaluasi jabatan, rekruitmen, seleksi, pelatihan, promosi, penempatan
pegawai baru, dan standar hasil kerja serta perencanaan perubahan dalam organisasi.
Untuk menempatkan PNS sesuai dengan keahlian, perlu menyajikan butir-butir
informasi jabatan yaitu identitas jabatan, uraian jabatan dan syarat jabatan. Identitas
jabatan akan menggambarkan tentang suatu jabatan, mencakup nama jabatan, kode
jabatan, unit kerja, kedudukan dalam struktur dan ikhtisar jabatan. Uraian jabatan
menggambarkan suatu jabatan, mencakup uraian tugas, bahan kerja, alat kerja, hasil
kerja, tanggung jawab, wewenang, korelasi jabatan, kondisi lingkungan kerja, keadaan
resiko bahaya. Syarat jabatan menggambarkan bagaimana jabatan harus dikerjakan
dengan memperhatikan syarat-syarat.

Definisi beban kerja dari beberapa ahli berarti perbedaan antara tuntutan
pekerjaan dan kemampuan pekerja dengan usaha/biaya untuk memenuhi tujuan yang
diharapkan. Beban kerja dibedakan menjadi beban fisik dan beban mental. Beban kerja
merupakan usaha seseorang untuk memenuhi tuntutan pekerjaan, sedangkan kapasitas
yaitu kemampuan manusia. Analisis beban kerja merupakan kegiatang menghitung
perkiraan beban kerja dari masing-masing organisasi. Analisis beban kerja digunakan
untuk mengetahui jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan
dalam suatu organisasi dan optimalisasi hasil kerja.

Aspek-aspek dalam menghitung beban kerja antara lain waktu kerja yang telah
ditentukan oleh pimpinan organisasi; beban kerja merupakan rata-rata jumlah satuan
hasil dalam bentuk angka yang berhubungan dengan standar waktu kerja; uraian tugas
jenis kegiatan yang menjadi tugas jabatan pemegang jabatan dalam memproses bahan
kerja hingga memperoleh hasil yang memenuhi kualifikasi sistematis, jelas, ringkas,
tepat, taat azas dan akurat.

Evaluasi jabatan dilakukan untuk menentukan nilai jabatan yang kemudian


digunakan dalam peringkatan jabatan untuk menghitung tunjangan, penempatan dan
penataan jabatan. Pertimbangan-pertimbangan yang dapat dilakukan untuk melakukan
evaluasi jabatan yaitu system penggajian pada waktu itu masih didasarkan pada
pendidikan formal, makin berkembangnya jabatan yang ada dan dengan variasi beban
kerja yang ada, sistem yang ada kurang fleksibel disbanding dengan perkembangan
jabatan, dan sistem penggajian tidak mendapat dukungan dari karyawan. Prinsip
penilaian jabatan yaitu obyek yang dievaluasi, jabatan yang dievaluasi, evaluasi jabatan,
dan penetapan nilai jabatan. Dalam melaksanakan proses evaluasi jabatan, ada faktor
jabatan yang harus diketahui yaitu faktor jabatan struktural, dan faktor jabatan
fungsional.
Tahapan pelaksanaan evaluasi jabatan diawali dengan persiapan dengan
melakukan kegiatan pembentukan tim evaluasi jabatan, kemudian melakukan
inventarisasi informasi jabatan yang ada, dilanjutkan dengan klasifikasi jabatan.
Kemudian tahapan kedua adalah pelaksanaan evaluasi jabatan dengan melakukan
penilaian jabatan, penyusunan peta jabatan, penyusunan informasi faktor jabatan.
Tahapan ketiga yaitu penetapan hasil evaluasi jabatan PNS, dimana didalan tahapan ini
harus dilakukan validasi nilai dan kelas jabatan, penyusunan berita acara hasil validasi
nilai dan kelas jabatan hingga penetapan hasil evaluasi jabatan. Tahapan terakhir yaitu
evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai