INISIASI KEDUA:
ANALISIS & DESAIN JABATAN
Saudara mahasiswa, salah satu fungsi dan aktivitas manajemen sumber daya manusia
adalah kegiatan analisis dan desain jabatan. Analisis & desain jabatan merupakan suatu
studi tentang jabatan yang akan menghasilkan deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan.
Hasil analisis & desain jabatan ini (bersama-sama dengan hasil analisis beban kerja) akan
dimanfaatkan dalam melakukan perencanaan SDM. Selanjutnya, hasil dari perencanaan
SDM akan menjadi menjadi dasar bagi program perekrutan dan seleksi calon karyawan.
Pada inisiasi ke 2 ini kita akan membahas topik analisis dan desain jabatan.
Saudara mahasiswa, setelah mengikuti inisiasi ke 2 ini secara umum Anda diharapkan
dapat menjelaskan mengenai pengertian analisis &desain jabatan termasuk di dalamnya
langkah-langkah proses analisis jabatan. Secara khusus setelah mengikuti inisiasi ke 2
ini Anda diharapkan dapat menjelaskan:
1. pengertian analisis jabatan;
2. langkah-langkah analisis jabatan; dan
3. desain jabatan.
Analisis Jabatan
Apa itu analisis jabatan?
Menurut Ivancevich (1992) analisis jabatan adalah suatu proses pengumpulan,
penganalisisan, dan pensintesisan informasi mengenai jabatan. Sedangkan menurut Byars
dan Rue (1997), analisis jabatan adalah proses penentuan dan pelaporan sehubungan
dengan informasi yang berkaitan dengan sifat dasar suatu jabatan tertentu. Dari dua
definisi tersebut dapat dipahami sebagai berikut. Proses penentuan dan pelaporan,
sebagaimana dikemukakan oleh Byars dan Rue, pada dasarnya baru dapat dilakukan
setelah dilakukan proses pengumpulan, penganalisisan, dan pensintesisan informasi
mengenai jabatan, baik melalui observasi maupun kajian-kajian. Proses ini akan
menentukan tugas dan kewajiban pemegang jabatan yaitu terdiri dari pekerjaan, keahlian,
pengetahuan, kemampuan, dan tanggung jawab, yang harus dipenuhi agar dapat
melaksanakan jabatan secara sukses. Dengan kata lain, analisis jabatan adalah prosedur
menentukan tugas dan kewajiban suatu posisi serta karakteristik orang yang dapat
memegang posisi tersebut. Analisis ini akan menghasilkan informasi mengenai tuntutan
dari suatu jabatan. Informasi tersebut selanjutnya digunakan untuk mengembangkan
deskripsi jabatan (job description), yaitu suatu daftar mengenai apa yang harus dilakukan
oleh suatu jabatan dan spesifikasi jabatan (job specification), yaitu orang seperti apa yang
dapat memegang jabatan tersebut dengan sukses. Spesifikasi jabatan menetapkan
persyaratan minimal orang yang akan memangku jabatan agar dapat melaksanakan tugas
dengan sukses. Berdasarkan spesifikasi jabatan itu muncul persyaratan yang harus
dipenuhi oleh calon karyawan (pelamar).
2
Gambar 1
Desain Jabatan
Apa itu desain jabatan?
Menurut Byars dan Rue (1997) desain jabatan adalah proses penstrukturan pekerjaan dan
pendesainan aktivitas pekerjaan seorang individu atau sekelompok individu yang spesifik
untuk mencapai tujuan organisasional tertentu. Pendesainan jabatan meliputi pembuatan
keputusan, seperti untuk siapa, apa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana jabatan
akan dilaksanakan.
Secara umum proses desain jabatan dibagi dalam tiga fase:
Fase 1. Spesifikasi tugas individu: kenapa tugas yang berbeda harus dilaksanakan?
Fase 2. Spesifikasi metode pelaksanaan masing-masing tugas: khususnya, bagaimana
masing-masing tugas akan dilaksanakan?
Fase 3. Kombinasi tugas individu dalam jabatan khusus untuk diserahkan kepada
individu: bagaimana tugas-tugas yang berbeda akan dikelompokkan untuk
membentuk jabatan?
dan individu pemegang jabatan. Artinya, keberhasilan desain jabatan digunakan untuk
menyeimbangkan tuntutan organisasi dan kebutuhan individu pemegang jabatan.
Desain jabatan dilakukan setelah dilaksanakan deskripsi jabatan secara baik dan
tersedianya spesifikasi jabatan. Informasi yang diperoleh dari deskripsi jabatan dan
spesifikasi jabatan sangat bermanfaat untuk penstrukturan elemen-elemen jabatan,
kewajiban, dan tugas dalam suatu cara yang akan membantu mencapai kinerja dan
kepuasan yang optimal.
Menurut Ivancevich (1992), perspektif pada desain pekerjaan dapat diklasifikasikan
dalam empat kategori utama, yaitu pendekatan motorik/perseptual, pendekatan biologis,
pendekatan mekanistik, dan pendekatan motivasional. Baik pendekatan
motorik/perseptual maupun pendekatan biologis memiliki akar pada rekayasa faktor
manusia. Fokus utamanya pada integrasi sistem mesin-manusia, seperti menekankan pada
desain peralatan dan kesesuaian yang layak antara mesin dan operatornya. Sedangkan
pendekatan mekanistik dan pendekatan motivasional lebih menyoroti keseimbangan
potensial yang selalu harus dibuat oleh organisasi ketika membuat keputusan desain
jabatan. Pendekatan mekanistik telah dicontohkan dengan sangat bagus oleh manajemen
saintifik Taylor dan pendekatan motivasional oleh pengayaan jabatan.
Demikian sekilas, materi tutorial online minggu ke 2. Untuk lebih detailnya, silakan
Anda membaca buku materi pokok atau buku teks Manajemen SDM.
Salam
Tutor