Jawab :
Menurut Noe, et al. manajemen strategik merupakan sebuah proses dan pendekatan
untuk mengatasi tantangan kompetitif yang dihadapi organisasi. Strategi dapat juga
berupa pendekatan umum untuk bersaing atau penyesuaian-penyesuaian khusus serta
tindakan-tindakan yang diambil untuk mengatasi situasi tertentu. Manajemen strategik
adalah lebih pada proses untuk menganalisis situasi kompetitif perusahaan,
mengembangkan sasaran strategik perusahaan, dan memikirkan rencana tindakan
serta alokasi sumber daya (orang, organisasional, dan fisik) yang memungkinkan
tercapainya sasaran organisasi. Jenis pendekatan strategik ini harus ditekankan ke
dalam manajemen SDM.
Dengan demikian, manajemen SDM strategik dapat digambarkan sebagai “pola
penyebaran SDM dan aktivitas-aktivitasnya secara terencana yang ditujukan untuk
memungkinkan organisasi mencapai sasarannya”.
Contoh, perusahaan dapat mengembangkan sistem manufaktur secara terintegrasi,
seperti penerapan teknologi pabrikan tingkat lanjut, pengendalian persediaan dengan
just in time, dan manajemen kualitas total dalam usahanya untuk meningkatkan posisi
kompetitifnya. Dalam konteks ini manajemen SDM strategik menjalankan penilaian
terhadap persyaratan keterampilan karyawan untuk menjalankan sistem dan
menggunakan praktek-praktek SDM, seperti seleksi dan pelatihan untuk
mengembangkanketerampilan karyawan tersebut.
Menurut Noe, et al. (2000), ada empat level keterkaitan/integrasi antara
fungsi sumber daya manusia dengan fungsi manajemen stratejik, sebagai
berikut :
1) Keterkaitan Administratif
Pada Level integrasi ini, departemen sumber daya manusia terpisah
secara sempurna dari komponen proses manajemen stratejik apapun
baik pada formulasi stratejik maupun pada implementasi stratejik.
Departemen sumber daya manusia hanya melakukan pekerjaan-
pekerjaan adminitratif yang tidak ada kaitannya dengan kebutuhan
bisnis inti perusahan. Level ini merupakan level integrasi yang paling
rendah. Disini manajer puncak dan manajer fungsional yang lainnya
menganggap fungsi SDM relatif tidak penting dan memandang
manusia bukan sebagai keterbatasan maupun aset perusahaan
dalam pengambilan keputusan bisnis.
4) Keterkaitan Integratif
Keterkaitan integratif adalah pertalian yang dinamis dan banyak segi
dan berbasis pada kontinyuitas daripada interaksi sekuensial. Dalam
banyak kasus, eksekutif sumber daya manusia merupakan anggota
integral dan tim manajemen senior. Perusahaan dengan keterkaitan
integratif memiliki fungsi sumber daya manusia yang telah menyatu
dengan proses formulasi dan implementasi strategi.
2. Mathis dan Jackson (2001) mendefinisikan analisis jabatan sebagai suatu cara
sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang isi pekerjaan
dan kebutuhan tenaga manusia, serta konteks pelaksanaan pekerjaan.
Selanjutnya, mereka membagi analisis jabatan menjadi dua jenis, yaitu analisis
jabatan berbasis tugas dan analisis jabatan berbasis kompetensi. Tolong sebut
dan jelaskan langkah- langkah analisis jabatan berbasis tugas!