1. Keterkaitan Administratif
Ini Merupakan level integrasi paling rendah. Pada level ini perhatian fungsi
sumber daya manusua difokuskan pada aktivitas sehari-hari. Eksekutif SDM tidak
memiliki waktu ataukesemoatan menganbul strategi isu isu SDM keluar
organisasi. Meskipun disini ada masikkan apapun dari departemen SDM. Dengan
demikian, pasa lever integrasi ini, departemen SDM terpisah secara sempurna dari
kompenen proses manajemen strategim apapun, baik pada formulasi strategik
mapunnpasa implementasu strategim. Departemen SDM hanyak melakukan
pekerjaan- pekerjaan administratif yang tidak ada kaitannya dengan kebutuhan
bisnis inti perusahaan.
Pada keterkaitan dua arah ini memungkinkan pertimbangan adanya isu isu SDM
selama proses formulasi strategi. Integrasi ini terjadi pada 3 langkah berurutan.
Pertama, tim perencana strategik menginformasikan kepada fungsi SDM
mengenai berbagai macam strategi yang sedang dipertimbangkan oleh
perusahaan. Kemudian eksekutif SDM menganalisis implikasi SDM dari berbagai
macam strategi tersebut dan mengemukakan hasil analisis tersebut kepada tim
perencana strategik. Akhirnya setelah keputusan strategik diambil perencana
strategik mengirimkan kepada eksekutif SDM yang akan mengembangkan
programnya untuk mengimplementasikan putusan strategik tersebut. Fungsi
perencana startegik dan fungsi SDM yang sering ketergantungan dalam
keterkaitan dua arah ini.
4. Keterkaitan Integratif
adalah pertalian dinamis dan banyak segi berbasis pada kontinyuitas daripada
interaksi sekuensial. Dalam banyak kasus, eksekutif SDM merupakan integral dari
tim manajemen senior. Perusahaan dengan keterkaitan integratif memiliki fungsi
SDM yang telah menyatu dengan proses formulasi dan implementasi strategi.
Dengan demikian dalam manajemen SDM strategik, fungsi SDM terlibat baik
dalam proses formulasi maupun implementasi strategi. Eksekutif SDM memberi
informasi mengenai kapabilitas SDM perusahaan kepada perencana strategi dan
kapabilitas tersebut biasanya merupakan fungsi langsung dari praktik- praktik
SDM. Informasi tentang kapabilitas SDM tersebut membantu manajer puncak
dalam memilih strategik terbaik, karena mereka dapat mempertimbangkan
mengenai seberapa baik masing-masing alternatif strategik akan dapat
diimplementasikan. Sekali pilihan strategik ditentuka, maka peran SDM berubah
ke pengembangan dan penyelarasan praktek-praktek SDM yang akan memberi
perusahaan karyawan-kartawan memiliki keahlian yang diperlukan untuk
mengimplementasikan strategik.
2. Mathis dan Jackson (2001) mendefinisikan analisis jabatan sebagai suatu cara sistematis untuk
mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang isi pekerjaan dan kebutuhan tenaga
manusia, serta konteks pelaksanaan pekerjaan. Selanjutnya, mereka membagi analisis jabatan
menjadi dua jenis, yaitu analisis jabatan berbasis tugas dan analisis jabatan berbasis kompetensi.
Tolong sebut dan jelaskan langkah-langkah analisis jabatan berbasis tugas!
Langkah 2 : Mengkaji informasi dasar yang relevan seperti bagan organisasi, bagan
proses dan dekripsi jabatan. Bagan organisasi, bagan proses dan deskripsi jabatan.
Bagan organisasi menunjukkan pembaguan tugas secara unum, hubungan antara
satu tugas dengan tugas yang lain serta kesesuaian suatu tugas dalam struktur
organisasi secara keselurahan. Bagan tersebut mengidentifikasi judul dari setiap
posisi, garis hubungan kerja, pelapor serta komunikasi dalam organisasi. Bagan
proses memberikan gambaran lebih rinci tentang alur kerja dibandingkan dengan
bagan organisasi secara umum serta menunjukkan arus masukkan dan keluaran dari
jabatan yang sedang dianalisis.