Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

EKMA4214/MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

NAMA : SITI ALVILIA LUSIANA AZIZAH


NIM : 043905772

1. Keberhasilan proses manajemen strategik sangat ditentukan oleh sejauhmana fungsi-fungsi


manajemen SDM diikutsertakan dalam proses perencanaan startegik organisasi. Dalam proses
perencanaan strategik tersebut, ada 4 level keterkaitan/ integrasi antara fungsi manajemen SDM
dengan fungsi manajemen strategik. Gambarkan dan jelaskan masing-masing keempat level
integrasi tersebut!

1. Keterkaitan Administratif

Ini Merupakan level integrasi paling rendah. Pada level ini perhatian fungsi
sumber daya manusua difokuskan pada aktivitas sehari-hari. Eksekutif SDM tidak
memiliki waktu ataukesemoatan menganbul strategi isu isu SDM keluar
organisasi. Meskipun disini ada masikkan apapun dari departemen SDM. Dengan
demikian, pasa lever integrasi ini, departemen SDM terpisah secara sempurna dari
kompenen proses manajemen strategim apapun, baik pada formulasi strategik
mapunnpasa implementasu strategim. Departemen SDM hanyak melakukan
pekerjaan- pekerjaan administratif yang tidak ada kaitannya dengan kebutuhan
bisnis inti perusahaan.

2. Keterkaitan satu arah (One-Way).

Pada pertalian level ini, fungsi perencanaa bisnis startegik perusahaan


mengembangkan rencana strategik dan kemudian mereka infromasikan
mengenai rencana tersebut kepadafungsi SDM. Pada level ini organisasi
melaksanakan manajemen SDM strategim, yaitu peran fungsi SDM mendesain
sistem dan program yang mengimplementasikan rencana strategik. Walaupun
pada keterkaitan satu arah ini mengakui pentingnya SDM dalam
mengimplementasikan rencana strategik, Namun integrasi ini menghindarkan
perusahaan untuk mempertimbangkan isu SDM ketika menyusun formulasi
rencana strategik. Pada level integrasi ini sering menghasilkan rencana strategik
tetapi tidak bisa diimplementasikan oleh perusahaan secara berhasil.

3. Keterkaitan dua arah (Two-Way).

Pada keterkaitan dua arah ini memungkinkan pertimbangan adanya isu isu SDM
selama proses formulasi strategi. Integrasi ini terjadi pada 3 langkah berurutan.
Pertama, tim perencana strategik menginformasikan kepada fungsi SDM
mengenai berbagai macam strategi yang sedang dipertimbangkan oleh
perusahaan. Kemudian eksekutif SDM menganalisis implikasi SDM dari berbagai
macam strategi tersebut dan mengemukakan hasil analisis tersebut kepada tim
perencana strategik. Akhirnya setelah keputusan strategik diambil perencana
strategik mengirimkan kepada eksekutif SDM yang akan mengembangkan
programnya untuk mengimplementasikan putusan strategik tersebut. Fungsi
perencana startegik dan fungsi SDM yang sering ketergantungan dalam
keterkaitan dua arah ini.

4. Keterkaitan Integratif

adalah pertalian dinamis dan banyak segi berbasis pada kontinyuitas daripada
interaksi sekuensial. Dalam banyak kasus, eksekutif SDM merupakan integral dari
tim manajemen senior. Perusahaan dengan keterkaitan integratif memiliki fungsi
SDM yang telah menyatu dengan proses formulasi dan implementasi strategi.
Dengan demikian dalam manajemen SDM strategik, fungsi SDM terlibat baik
dalam proses formulasi maupun implementasi strategi. Eksekutif SDM memberi
informasi mengenai kapabilitas SDM perusahaan kepada perencana strategi dan
kapabilitas tersebut biasanya merupakan fungsi langsung dari praktik- praktik
SDM. Informasi tentang kapabilitas SDM tersebut membantu manajer puncak
dalam memilih strategik terbaik, karena mereka dapat mempertimbangkan
mengenai seberapa baik masing-masing alternatif strategik akan dapat
diimplementasikan. Sekali pilihan strategik ditentuka, maka peran SDM berubah
ke pengembangan dan penyelarasan praktek-praktek SDM yang akan memberi
perusahaan karyawan-kartawan memiliki keahlian yang diperlukan untuk
mengimplementasikan strategik.

Sumber Jawaban : BMP EKMA4214/Modul 2/Halaman 2.42-2.44

2. Mathis dan Jackson (2001) mendefinisikan analisis jabatan sebagai suatu cara sistematis untuk
mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang isi pekerjaan dan kebutuhan tenaga
manusia, serta konteks pelaksanaan pekerjaan. Selanjutnya, mereka membagi analisis jabatan
menjadi dua jenis, yaitu analisis jabatan berbasis tugas dan analisis jabatan berbasis kompetensi.
Tolong sebut dan jelaskan langkah-langkah analisis jabatan berbasis tugas!

Langkah-langkah analisis jabatan berbasis tugas : Proses analisis jabatan berdarakan


pendekatan tugas dikemukan oleh Dessles dalam Iswanto dengan langkah-langkah
sebagai berikut :

 Langkah 1 : Mengidentifikasi untuk apa informasi yang akan disampaikan dalam


suatu jabatan menentukan apa dan bagaimana data akan dikumpulkan. Beberapa
metode pengumpulan data seperti wawancara, kuesioner dan penilaian jabatan akan
bermanfaat untuk menyusun data jabatan baik secara kuantitatif maupun secara
kualitatif.

 Langkah 2 : Mengkaji informasi dasar yang relevan seperti bagan organisasi, bagan
proses dan dekripsi jabatan. Bagan organisasi, bagan proses dan deskripsi jabatan.
Bagan organisasi menunjukkan pembaguan tugas secara unum, hubungan antara
satu tugas dengan tugas yang lain serta kesesuaian suatu tugas dalam struktur
organisasi secara keselurahan. Bagan tersebut mengidentifikasi judul dari setiap
posisi, garis hubungan kerja, pelapor serta komunikasi dalam organisasi. Bagan
proses memberikan gambaran lebih rinci tentang alur kerja dibandingkan dengan
bagan organisasi secara umum serta menunjukkan arus masukkan dan keluaran dari
jabatan yang sedang dianalisis.

 Langkah 3 : Memilih tugas-tugas yang mewakili jabatan dalam organisasi untuk


dianalisis. Hal ini dilakukan apabila terdapat banyak jabatan yang serupa untuk
dianalisis dan tentu membutuhjan waktu yang relatif lebih lama.

 Langkah 4 : Menganalisis jabatan yang sebenarnya melalui lengumpulan data pada


tugas-tugas tertentu, persyaratan perilaku, kondisi kerja, sifat manusia dan
kemampuan yang diperkukan untuk melakukantugas

 Langkah 5 : Mengkaji informasi dengan pemegang jabatan, informasi analisis jabatan


perlu diverifikasi dengan pelaksana tugas termasuk supervisinya. Hal ini akan
membantu memperjelas kebenaran dan kelengkapan informasi.

 Langkah 6 : Mengembangkan deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan sebagai tindak


lanjut dari proses analisis jabatan. Informasi yang diperoleh dari hasil analisis jabatan,
selanjutnya dimanfaatkan sebagai dasar aktifitas manajemen sumber daya manusia
yang meliputi rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja,
pengembangan jalur karier, dan kompensasi. Informasi dari analisis jabatan juga
dapat digunakan untuk mendesain ulang jabatan dan evaluasi produktivitas
organisasi serta kepuasan kerjakaryawan.

Sumber Jawaban : BMP EKMA4214/Modul 4/Halaman 4.6-4.7

Anda mungkin juga menyukai