Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Gusti Ayu Made Intan Meitriya Dewi

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043449855

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4214/Manajemen Sumber Daya Manusia

Kode/Nama UPBJJ : 21/Jakarta

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Keberhasilan proses manajemen strategik sangat ditentukan oleh sejauhmana fungsi-
fungsi Manajemen SDM diikutsertakan dalam proses perencanaan startegik organisasi.
Dalam proses perencanaan strategik tersebut, ada 4 level keterkaitan/ integrasi antara
fungsi Manajemen SDM dengan fungsi manajemen strategik. Gambarkan dan jelaskan
masing-masing keempat level integrasi tersebut!
Jawaban :

4 level integritas yaitu :


a. Keterkaitan Administratif
Keterkaitan administratif merupakan level integrasi paling rendah. Pada level ini
perhatianfungsi sumber daya manusia difokuskan pada aktivitas sehari-hari. Eksekutif
SDM tidakmemiliki waktu atau kesempatan mengambil strategi isu-isu SDM keluar
organisasi.Meskipun di sini ada fungsi perencanaan bisnis strategik perusahaan, namun
tanpa adamasukan apapun dari departemen SDM. Dengan demikian, pada level
integrasi ini,departemen SDM terpisah secara sempurna dari komponen proses
manajemen strategikapa pun, baik pada formulasi strategik maupun pada
implementasi strategik. DepartemenSDM hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan
adminsitratif yang tidak ada kaitannya dengankebutuhan bisnis inti perusahaan.
b. Keterkaitan Satu Arah (One-Way)
Pada pertalian level ini, fungsi perencanaan bisnis strategik perusahaan
mengembangkanrencana strategik dan kemudian mereka informasikan
mengenai rencana tersebutkepadafungsi SDM. Pada level ini organisasi
melaksanakan manajemen SDM strategik,
yaitu peran fungsi SDM mendesain sistem dan/atau program yang
mengimplementasikanrencana strategik. Walaupun pada keterkaitan satu arah ini
mengakui pentingnya SDMdalam mengimplementasikan rencana strategik, namun
integrasi ini menghindarkanperusahaan untuk mempertimbangkan isu-isu SDM
ketika menyusun formulasi rencanastrategik. Pada level integrasi ini sering
menghasilkan rencana strategik tetapi tidak bisadiimplementasikan oleh perusahaan
secara berhasil.
c. Keterkaitan Dua Arah (Two-Way)
Pada keterkaitan dua arah ini memungkinkan adanya pertimbangan isu-isu SDM
selama proses formulasi strategi. Integrasi ini terjadi dalam tiga langkah berurutan.
Pertama, tim perencana strategik menginformasikan kepada fungsi SDM mengenai
berbagai macam strategi yang sedang dipertimbangkan oleh perusahaan. Kemudian
eksekutif SDM menganalisis implikasi SDM dari berbagai macam strategi tersebut dan
mengemukakan hasil analisis tersebut kepada tim perencana strategik. Akhirnya,
setelah keputusan strategik diambil perencana strategik mengirimkannya kepada
eksekutif SDM yang akan mengembangkan programnya untuk mengimplementasikan
putusan strategik tersebut. Fungsi perencana strategik dan fungsi SDM saling
ketergantungan dalam keterkaitan dua arah ini.
d. Keterkaitan Integratif
Keterkaitan integratif adalah pertalian yang dinamis dan banyak segi dan berbasis pada
kontinyuitas daripada interaksi sekuensial. Dalam banyak kasus, eksekutif SDM
merupakan anggota integral dari tim manajemen senior. Perusahaan dengan
keterkaitan integratif memiliki fungsi SDM yang telah menyatu dengan proses
formulasi dan implementasi strategi. Dengan demikian dalam manajemen SDM
strategik, fungsi SDM terlibat baik dalam proses formulasi maupun implemetasi
strategi. Eksekutif SDM memberi informasi mengenai kapabilitas SDM perusahaan
kepada perencana strategik dan kapabilitas tersebut biasanya merupakan fungsi
langsung dari praktik-praktik SDM. Informasi tentang kapabilitas SDM tersebut
membantu manajer puncak dalam memilih strategi terbaik, karena mereka dapat
mempertimbangkan mengenai seberapa baik masingmasing alternatif strategik akan
dapat diimplementasikan. Sekali pilihan strategik ditentukan, maka peran SDM
berubah ke pengembangan dan penyelarasan praktek-praktek SDM yang akan
memberi perusahaan karyawan-karyawan yang memiliki keahlian yang diperlukan
untuk mengimplementasikan strategi.

2. Mathis dan Jackson (2001) mendefinisikan analisis jabatan sebagai suatu cara sistematis
untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang isi pekerjaan dan kebutuhan
tenaga manusia, serta konteks pelaksanaan pekerjaan. Selanjutnya, Mathis dan Jackson
membagi analisis jabatan menjadi dua jenis, yaitu analisis jabatan berbasis tugas dan
analisis jabatan berbasis kompetensi. Tolong sebut dan jelaskan langkah-langkah analisis
jabatan berbasis tugas!
Jawaban :
langkah-langkah analisis jabatan berbasis tugas
1. Mengkaji informasi internal perusahaan yang berkaitan dengan jabatan perusahaan
Langkah pertama yang perlu dilakukan mengkaji informasi yang ada di dalam
perusahaan. Hal ini harus bisa dilakukan secara keseluruhan dan berdasarkan
kesesuaian jabatan dalam perusahaan. Artinya bila informasi internal mengenai
jabatan tidak benar, proses analisa belum bisa dianjurkan pada tahap selanjutnya.
2. Penentuan penggunaan informasi Bila perusahaan sudah mendapatkan informasi
lengkap mengenai jabatan dalam perusahaan secara keseluruhan, seperti job desc,
kualifikasi dan yang lainnya, maka saatnya perusahaan mulai menentukan pemakaian
informasinya. Perusahaan harus sudah memiliki tujuan yang jelas untuk informasi
tersebut, jangan sampai salah dalam penggunaannya, agar tidak keliru nantinya .
3. Memilih jabatan Proses pemilihan jabatan yang akan dilakukan analisis juga sangat
penting dilakukan. Bila memang Anda hanya membutuhkan divisi dan jabatan tertentu
untuk dilakukan analisis jabatan, tidak seharusnya semua divisi dalam perusahaan
diikut sertakan. Karena bila sudah jelas, akan lebih baik bila langsung menganalisis
pada divisinya tanpa melibatkan divisi lain
4. Pengumpulan data Bila ketiga langkah di atas sudah dilakukan, hal selanjutnya yang
harus perusahaan lakukan adalah mengumpulkan data. Dengan teknik analisis jabatan
yang sudah dilakukan, tentunya perusahaan akan mendapatkan data. Nah, kumpulkan
data-data tersebut jangan sampai tercampur oleh data perusahaan yang lain.
5. Siapkanlah uraian jabatan Dalam proses analisis jabatan juga sangat penting untuk
Anda untuk menyiapkan uraian yang jelas mengenai jabatan yang telah disediakan oleh
perusahaan. Ini akan membantu menjelaskan mengenai gambaran dari pekerjaan
tersebut. Uraian jabatan juga akan mempermudah perusahaan saat akan menjelaskan
mengenai tugas jabatan tertentu.
6. Siapkan spesifikasi jabatan Selain uraian dari jabatan yang sedang dilakukan analisis,
selanjutnya perusahaan juga harus menyiapkan spesifikasi jabatannya. Ini akan lebih
mempermudah dalam proses analisisnya, mengenai jobdesk dari jabatan tertentu serta
hal yang dibutuhkan lainnya
7. Memanfaatkan informasi Bila sudah mendapatkan informasi yang sesuai dengan
langkah 1 sampai 6, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah memanfaatkan informasi
tersebut. Ini sangat berguna terutama untuk melakukan perencanaan jabatan,
perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM), proses rekrutmen dan juga seleksi
karyawan dalam perusahaan, menetapkan pelatihan dan juga pengembangan
karyawan, melakukan penilaian kinerja pada karyawan, menetapkan besaran
kompensasi dan juga mematuhi apa yang telah ditetapkan oleh hukum.
Ditinjau dari pelaksanaan tugasnya, jabatan ini dapat dikelompokkan ke dalam dua
kelompok, berikut ini.
a. Jabatan Fungsional Umum Adalah jabatan yang ada atau mungkin ada pada setiap
instansi pemerintah. Jabatan ini bersifat fasilitatif, artinya menunjang pelaksanaan
tugas pokok instansi pemerintah yang bersangkutan, misalnya pengetik, pengonsep
surat, operator telepon, pengemudi dan sebagainya.
b. Jabatan Fungsional Khusus Adalah jabatan yang hanya ada pada instansi pemerintah
tertentu. Jabatan ini didasarkan atas keahlian substantif, artinya merupakan jabatan
teknis sebagai pelaksanaan tugas pokok suatu instansi pemerintah, misalnya Dokter,
Hakim, Peneliti, Penyuluh Pertanian, Juru Penerang, Widyaiswara dan sebagainya.

Sumber referensi:

EKMA4214/3sks/MODUL 1-9

Anda mungkin juga menyukai