2. PENJADWALAN PROYEK
Jadwalproyekadalahmenentukanaktivitasaktivitasproyekdalamurutanwaktutertentu,
dimanamerekaharusdimunculkan.pendekatanpenjadwalan yang popular
adalahbagangantt.Baganinimenunjukkanhubunganantaraaktivitasproyekdanbatasanwaktu.Keung
gulanbaganganttadalahsederhanadanmudahditafsirkandanefektifdigunakandalamproyek yang
mempunyaiaktivitasataukegiatan relative sedikitatauproyek yang masihsederhana.
Penjadwalanproyekdigunakanuntukbeberapatujuanberikut :
1. Menggambarkanhubungandarisetiapaktivitasdarikeseluruhanproyek.
2. Mengedintifikasihubungan yang yangharusdidahulukanantaraaktivitas-aktivitas yang ada.
3. Memperkirakanwaktu, biaya yang realitasuntuksetiapaktivitas.
4. Membantupenggunaanuang, orang dansumberdayaperalatan yang
lebihbaikdenganmengidentifikasijalurkritisdankemacetandalamproyek.
5. Memperbaikidanmemperbaharuirencanaataujadwalsemula.
3. PENGAWASAN PROYEK
Mengawasaidanmengendalikanproyekmerupakanhal yang pentinguntukmenjaga agar
proyekselesaitepatpadawaktunya.Mengawasisuatuproyekmeliputi monitoring
terhadapsumberdaya, biaya,
kualitasdananggaran.Pengawasanjugaberartimenyimpulkanumpanbalikuntukmemperbaikirencan
aproyekdanmemindahkansumberdayaketempatdimana yang paling dibutuhkan.
Alat-alat yang seringdigunakanuntukmaksudtersebutadalah PERT dan CPM, laporan yang
menjelaskantentanganggaranuntuksetiapbidangkegiatan, aktivitas yang ditunda, aktivitas yang
longgar, aktivitasproyekkeseluruhan.
Adapun spesifikasi jabatan atau persyaratan jabatan memuat syarat-syarat minimum yang harus
dipenuhi oleh seseorang agar dapat melaksanakan jabatan tertentu dengan baik.
Persyaratan jabatan memuat antara lain:
1. Persyaratan pendidikan
2. Persyaratan pelatihan
3. Persyaratan pengalaman
4. Persyaratan psikologi, dan
5. Persyaratan khusus
Informasi analisis jabatan bisa berguna bagi perencanaan sumber daya manusia, penarikan
tenaga kerja, orientasi, pelatihan, dan pengembangan, penilaina pelaksanaan pekerjaan,
perencanaan karier, kompensasi, keselamatan, dan kesehatan pegawai, serta hubungan ketenaga
kerjaan, restrukturasi organisasi/perusahaan, desain pekerjaan, program pengembangan kualitas.
Pada umumnya pendekatan jabatan didasarkan pada pendekatan sbb:
Analisis Jabatan
1. Uraian jabatan memuat hal sebagai berikut: Identitas jabatan, fungsi jabatan, uraian tugas,
wewenang, tanggung jawab, hubungan kerja, alat dan mesin yang digunakan serta kondisi kerja.
2. Persyaratan jabatan memuat hal sebagai berikut: Persyaratan pendidikan, pelatihan,
pengalaman, psikologi, dan persyaratan khusus.
Perencanaan SDM
Perencanan sumber daya manusia adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk meramalkan
atau memperkirakan kebutuhan sumber daya manusia dalam suatu bisnis.
Perkiraan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan didasarkan pertimbangan rencana produksi
atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan jenis investasi yang dijalankan.
Setelah struktur organisasi dibentuk, uraian jabatan serta jumlah sumber daya manusia telah
direncanakan langkah selanjutnya:
Pengadaan Tenaga Kerja
Pengadaan tenaga kerja (procurement) merupakan upaya untuk memperoleh tenaga kerja yang
tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pengadaan tenaga kerja meliputi :
1. Penarikan (recruitment) adalah upaya untuk mencari calon karyawan yang memenuhi syarat
sehingga dapat diperoleh orang-orang yang paling tepat mengisi lowongan yang ada.
2. Seleksi adalah suatu proses untuk memilih atau mendapatkan tenaga yang memenuhi syarat
yang telah ditentukan.
3. Penempatan (placement) adalah pencocokan seseorang dengan jabatan yang akan dijabatnya
berdasarkan pada kebutuhan jabatan.
Kompensasi
Kompensasi adalah penghargaan atau imbalan yang diterima para tenaga kerja atau karyawan
atas kontribusinya dalam mewujudkan tujuan perusahaan.
Kompensasi terdiri dari:
1. Kompensasi finansial terdiri dari: upah, gaji, komisi dan bonus
2. Kompensasi nonfinansial terdiri dari: rasa aman, pengembangan diri, peluang kenaikan gaji,
simbol status, pujian dan pengakuan, kenyamanan tugas, dll.
Langkah Selanjutnya…
Pengembangan
◦ Pengembangan adalah suatu kegiatan dalam rangka meningkatkan mutu tenaga kerja agar selalu
dapat mengikuti perkembangan perusahaan maupun meningkatkan kemampuan
kerja misalnya dalam bentuk pelatihan dan pengembangan.
Integrasi
◦ Integrasi adalah kegiatan rutin perusahaan untuk selalu menyesuaikan program-programnya
dengan kepentingan organisasi, pribadi, dan masyarakat seperti serikat pekerja.
Langkah Selanjutnya…
Pemeliharaan
◦ Pemeliharaan adalah fungsi untuk mempertahankan dan meningkatkan tenaga kerja yang ada
dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
◦ PHK adalah fungsi untuk melaksanakan pemutusan hubungan kerja dengan karyawan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
◦ Bentuk PHK seperti pensiun muda, pensiun sesuai batas umur, mengundurkan diri, dan dipecat.
D. PENGERTIAN ORGANISASI
Istilah organisasi berasal dari kata organon/bahasa yunani. Yang berarti alat,
tools. Organisasi didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut :
• Menurut Prof. Dr. Sondang Siagian, Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan dua
orang atau lebih yang bekerja sama untuk suatu tujuan bersama dan terikat secara formal.
• Menurut Chester I. Barnard, Organisasi adalah suatu system aktivitas kerjasama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih.Menurut Stoner, Organisasi adalah suatu pola hubungan-
hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan
bersama.
Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga
merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa
Indonesia). Jadi, paling tidak definisi organisasi terdiri dari :
1. orang orang/sekumpulan orang
2. kerjasama
3. tujuan bersama
Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan hubungan-
hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan hubungan formal
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri
dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu
aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung
pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Organisasi Lini
Adalah bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang yang berhubungan
langsung secara vertikal antara atasan dengan bawahan. Setiap kepala unit mempunyai tanggung
jawab untuk melaporkan kepada kepala unit satu tingkat diatasnya. Disebut sebagai organisasi
lini (line/command organization) jika dalam pembagian tugas serta wewenang terdapat
perbedaan yang nyata antara satuan organisasi pimpinan dengan satuan organisasi pelaksana.
Ciri-cirinya antara lain :
• Jumlah karyawannya sedikit,
• Pimpinan dan karyawan saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja.
• Sarana dan prasarananya terbatas,
• Hubungan atasan dan bawahan bersifat langsung,
• Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer.
Kebaikan / keuntungan organisasi lini antara lain :
• Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando,
• Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar,
• Proses decision making (pengambilan keputusan) berjalan cepat,
• Disiplin dan loyalitas tinggi, biaya rendah
• Rasa saling pengertian antar anggota tinggi,
• Kesatuan arah dan perintah lebih terjamin serta pengawasan dan koordinasi lebih
mudah.
• Kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
Organisasi Fungsional
Adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada
kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang
mempunyai keahlian khusus. Dengan kata lain, organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan
macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang
menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang
jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan,
sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas
lebih dari satu orang atasan yang berbeda-beda. Didalam lembaga pendidikan khususnya di
Indonesia, pada umumnya menggunakan struktur organisasi fungsional Struktur organisasi ini
sangat cocok diterapkan karena dapat memudahkan melakukan pengawasan.
Ciri-cirinya yaitu :
• Organisasi kecil,
• Didalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli,
• Spesialisasi dalam pelaksaan tugas,
• Target yang hendak dicapai jelas dan pasti,
• Pengawasan dilakukan secara ketat.
• Tidak menjamin adanya kesatuan perintah
• Hemat waktu karena mengerjakan pekerjaan yang sama