Anda di halaman 1dari 13

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Dosen: Vita Vitisia, S.E, S.Pd, M.M


Pengertian Aspek Manajemen
Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang cukup penting dianalisis
untukkelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk
dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkin
akan mengalami kegagalan.
Baik menyangkut masalah SDM maupun menyangkut rencana perusahaan secara
keseluruhan haruslah disusun sesuai dengan tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan akan lebih
mudah tercapai jika memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses manajemen. Proses
manajemen atau kaidah ini tergambar dari masing-masing fungsi yang ada dalam manajemen.
Masing-masing fungsi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, akan tetapi harus dilaksanakan
secara berkesinambungan, karena kaitan antaraa satu fungsi dan fungsi lainnya sangat erat.
Apabila salah satu fungsi tidak dapat dijalankan secara baik, maka jangan diharapkan tujuan
perusahaan dapat tercapai. Untuk keperluan studi kelayakan bisnis yang perlu dianalisis adalah
bagaimana fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan diterapkan secara benar.
Adapun fungsi-fungsi manajemen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan ialah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian ialah proses mengelompokkan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-pekerjaan
dalam unit-unit.
3. Pelaksanaan (actuating)
Pelaksanaan ialah proses untuk menjalankan kegiatan/pekerjaan dalam organisasi
4. Pengawasan(controlling)
Pengawasan ialah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai
dengan rencana.

B. MANAJEMEN PEMBANGUNAN PROYEK


Manajemen proyek adalah system untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengawasai
pembagunanproyekdenganefesien.Manajemenproyeksisteminformasiditekankanpadatigafaktor,
yaitu :manusia, masalahdan proses. Dalam pekerjaans
isteminformasifaktormanusiasangatberperan pentingdalamsuksesnyamanajemenproyek.Pentingn
ya factor manusia dinyatakan dalam model pematangan kemampuan manajement manusia yang
berfungsi untuk meningkatkan kesiapanorganisasiperangkatlunak (sisteminformasi)
dalammenyelesaikanmasalahdenganmelakukankegiatanmenerima, memilih, kinerjamanajemen,
pelatihan, kompensasi, pengembangankarier,
organisasidanrancangankerjasertapengembangantim.
1. PERENCANAAN PROYEK
Dalammelaksanakaanproyekperludianalisisrencanakerja yang meliputi :
• Jenispekerjaan
• Waktupenyelesaian
• Tenagapelaksana
• Peralatan
• Anggaran
Dalamperencanaanproyekbiasanyadigunakanbantuantekniksepertibaganganttataudiperluasde
nganmenggunakananalisisjaringanseperti program PERT ( programevalution and review
technique) dan CPM ( critical path method ).
Tujuanutama ,menggunakanteknik-tekniktersebutadalahuntukmembantupihakperencana agar
lebihmudahdalammemperkirakankapansuatuproyekakanselesai, kalauharusdipercepat, aktivitas-
aktivitasmana yang harusdipercepat, danberapatambahanbiayanya.
Dengandemikianrencanaproyek yang baikakanmeliputiunsur-unsurberikut :
1. Menempatkantujuan
2. Mendefenisikanproyek
3. Mencantumkanlangkahutamauntukdilakukan
4. Jadwalwaktuuntukpenyelesaian
5. Analisisbiaya / manfaat
6. Uraianmegenaisumberdaya yang dibutuhkanuntukmelaksanakanproyek.

2. PENJADWALAN PROYEK
Jadwalproyekadalahmenentukanaktivitasaktivitasproyekdalamurutanwaktutertentu,
dimanamerekaharusdimunculkan.pendekatanpenjadwalan yang popular
adalahbagangantt.Baganinimenunjukkanhubunganantaraaktivitasproyekdanbatasanwaktu.Keung
gulanbaganganttadalahsederhanadanmudahditafsirkandanefektifdigunakandalamproyek yang
mempunyaiaktivitasataukegiatan relative sedikitatauproyek yang masihsederhana.
Penjadwalanproyekdigunakanuntukbeberapatujuanberikut :
1. Menggambarkanhubungandarisetiapaktivitasdarikeseluruhanproyek.
2. Mengedintifikasihubungan yang yangharusdidahulukanantaraaktivitas-aktivitas yang ada.
3. Memperkirakanwaktu, biaya yang realitasuntuksetiapaktivitas.
4. Membantupenggunaanuang, orang dansumberdayaperalatan yang
lebihbaikdenganmengidentifikasijalurkritisdankemacetandalamproyek.
5. Memperbaikidanmemperbaharuirencanaataujadwalsemula.

3. PENGAWASAN PROYEK
Mengawasaidanmengendalikanproyekmerupakanhal yang pentinguntukmenjaga agar
proyekselesaitepatpadawaktunya.Mengawasisuatuproyekmeliputi monitoring
terhadapsumberdaya, biaya,
kualitasdananggaran.Pengawasanjugaberartimenyimpulkanumpanbalikuntukmemperbaikirencan
aproyekdanmemindahkansumberdayaketempatdimana yang paling dibutuhkan.
Alat-alat yang seringdigunakanuntukmaksudtersebutadalah PERT dan CPM, laporan yang
menjelaskantentanganggaranuntuksetiapbidangkegiatan, aktivitas yang ditunda, aktivitas yang
longgar, aktivitasproyekkeseluruhan.

C. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


Selanjutnya perlu dianalisis adalah kesiapan perusahaan yang berkaitan dengan manajemen
sumber manusia mulai dari pengadaan sampai pada penempatan di jabatan tertentu untuk
menjalankan kegiatan perusahaan. Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu konsep
yang bertalian dengan kebijaksanaan, prosedur, dan praktik bagaimana mengelola atau mengatur
orang dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen sumber daya manusia dapat dijabarkan dalam fungsi manajerial yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, dan fungsi operatif yang meliputi
pengadaan, kompensasi, pengembangan, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan
kerja.
Analisis Jabatan
Komponen organisasi yang paling penting adalah pekerjaan atau jabatan. Untuk mencapai tujuan
organisasi perlu menetapkan jenis-jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan. Pihakj manajemen,
dan khususnya manajemen sumber daya manusia mutlak perlu mempunyai keterangan-
keterangan yang lengkap dan tepat mengenai semua jabatan untuk dapat melaksanakan tiap
fungsi operatif dengan baik. Keterangan-keterangan jabatan tersebut diperoleh dari analisis-
analisis jabatan.
Analisis jabatan merupakan suatu proses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai
informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan. Untuk itu kita perlu mengetahui pekerjaan-
pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan
itu harus dikejakan.
Jadi analisis jabatan dapat diartikan suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan menyintesiskan data jabatan akan diperoleh uraian jabatan dan spesifikasi
jabatan. Uraian jabatan memuat keterangan yang lengkap, singkat, jelas, dan konsisten mengenai
suatu jabatan.
Uraian jabatan memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Identitas jabatan
2. Fungsi jabatan
3. Uraian tugas
4. Wewenang
5. Tanggung jawab
6. Hubungan kerja
7. Bahan, alat, dan mesin yang digunakan, dan
8. Kondisi kerja

Adapun spesifikasi jabatan atau persyaratan jabatan memuat syarat-syarat minimum yang harus
dipenuhi oleh seseorang agar dapat melaksanakan jabatan tertentu dengan baik.
Persyaratan jabatan memuat antara lain:
1. Persyaratan pendidikan
2. Persyaratan pelatihan
3. Persyaratan pengalaman
4. Persyaratan psikologi, dan
5. Persyaratan khusus
Informasi analisis jabatan bisa berguna bagi perencanaan sumber daya manusia, penarikan
tenaga kerja, orientasi, pelatihan, dan pengembangan, penilaina pelaksanaan pekerjaan,
perencanaan karier, kompensasi, keselamatan, dan kesehatan pegawai, serta hubungan ketenaga
kerjaan, restrukturasi organisasi/perusahaan, desain pekerjaan, program pengembangan kualitas.
Pada umumnya pendekatan jabatan didasarkan pada pendekatan sbb:
 Analisis Jabatan
1. Uraian jabatan memuat hal sebagai berikut: Identitas jabatan, fungsi jabatan, uraian tugas,
wewenang, tanggung jawab, hubungan kerja, alat dan mesin yang digunakan serta kondisi kerja.
2. Persyaratan jabatan memuat hal sebagai berikut: Persyaratan pendidikan, pelatihan,
pengalaman, psikologi, dan persyaratan khusus.
 Perencanaan SDM
Perencanan sumber daya manusia adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk meramalkan
atau memperkirakan kebutuhan sumber daya manusia dalam suatu bisnis.
Perkiraan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan didasarkan pertimbangan rencana produksi
atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan jenis investasi yang dijalankan.
Setelah struktur organisasi dibentuk, uraian jabatan serta jumlah sumber daya manusia telah
direncanakan langkah selanjutnya:
 Pengadaan Tenaga Kerja
Pengadaan tenaga kerja (procurement) merupakan upaya untuk memperoleh tenaga kerja yang
tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pengadaan tenaga kerja meliputi :
1. Penarikan (recruitment) adalah upaya untuk mencari calon karyawan yang memenuhi syarat
sehingga dapat diperoleh orang-orang yang paling tepat mengisi lowongan yang ada.
2. Seleksi adalah suatu proses untuk memilih atau mendapatkan tenaga yang memenuhi syarat
yang telah ditentukan.
3. Penempatan (placement) adalah pencocokan seseorang dengan jabatan yang akan dijabatnya
berdasarkan pada kebutuhan jabatan.
 Kompensasi
Kompensasi adalah penghargaan atau imbalan yang diterima para tenaga kerja atau karyawan
atas kontribusinya dalam mewujudkan tujuan perusahaan.
Kompensasi terdiri dari:
1. Kompensasi finansial terdiri dari: upah, gaji, komisi dan bonus
2. Kompensasi nonfinansial terdiri dari: rasa aman, pengembangan diri, peluang kenaikan gaji,
simbol status, pujian dan pengakuan, kenyamanan tugas, dll.
Langkah Selanjutnya…
 Pengembangan
◦ Pengembangan adalah suatu kegiatan dalam rangka meningkatkan mutu tenaga kerja agar selalu
dapat mengikuti perkembangan perusahaan maupun meningkatkan kemampuan
kerja misalnya dalam bentuk pelatihan dan pengembangan.
 Integrasi
◦ Integrasi adalah kegiatan rutin perusahaan untuk selalu menyesuaikan program-programnya
dengan kepentingan organisasi, pribadi, dan masyarakat seperti serikat pekerja.
Langkah Selanjutnya…
 Pemeliharaan
◦ Pemeliharaan adalah fungsi untuk mempertahankan dan meningkatkan tenaga kerja yang ada
dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja.
 Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
◦ PHK adalah fungsi untuk melaksanakan pemutusan hubungan kerja dengan karyawan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
◦ Bentuk PHK seperti pensiun muda, pensiun sesuai batas umur, mengundurkan diri, dan dipecat.

D. PENGERTIAN ORGANISASI
Istilah organisasi berasal dari kata organon/bahasa yunani. Yang berarti alat,
tools. Organisasi didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut :
• Menurut Prof. Dr. Sondang Siagian, Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan dua
orang atau lebih yang bekerja sama untuk suatu tujuan bersama dan terikat secara formal.
• Menurut Chester I. Barnard, Organisasi adalah suatu system aktivitas kerjasama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih.Menurut Stoner, Organisasi adalah suatu pola hubungan-
hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan
bersama.
Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga
merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa
Indonesia). Jadi, paling tidak definisi organisasi terdiri dari :
1. orang orang/sekumpulan orang
2. kerjasama
3. tujuan bersama
Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan hubungan-
hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan hubungan formal
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri
dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu
aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung
pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.

DESAIN STRUKTUR ORGANISASI FORMAL


Struktur organisasi formal disusun adalah untuk membantu pencapaian tujuan organisasi
dengan lebih efektif. Organisasi formal harus memiliki tujuan dan sasaran supaya tahu
bagaimana menjalankan organisasi untuk mencapainya. Tujuan organisasi akan menentukan
struktur organisasi organisasinya, yaitu dengan menentukan seluruh tugas pekerjaan, hubungan
antar tugas, batas wewenang, dan tanggung jawab untuk menjalankan masing-masing tugas
tersebut.
Strategi Organisasi
Hubungan erat antara strategi dan struktur organisasional pertama kali dijelaskan oleh
Chandler dalam studinya pada beberapa perusahaan besar. Dia menyatakan bahwa “struktur
mengikuti strategi”.
Dalam pemilihan suatu strategi dan struktur untuk mengiimplementasikan para manajer
harus mempertimbangkan pengaruh lingkungan eksternal terhadap organisasi. Hubungan antara
strategi, struktur, dan lingkungan dapat dipandang dari dua perspektif utama. Dalam pandangan
pertama, organisasi adalah reaktif terhadap lingkungan : proses perumusan strategi harus
memperhatikan lingkungan dimana organisasi beroperasi pada saat sekarang dan akan beroperasi
di waktu yang akan dating. Dalam pandangan kedua, organisasi proaktif karena proses
perumusan strategi mencakup pemilihan lingkungan dimana organisasi akan beroperasi dalam
jangka waktu yang lebih panjang.
Strategi pada gilirannya akan mempengaruhi struktur organisasi dengan penjelasan
sebagai berikut :
1. Strategi menentukan kegiatan-kegiatan organisasional, yang merupakan basis
pokok bagi desain organisasi.
2. Strategi mempengaruhi pemilihan teknologi dan orang-orang yang tepat untuk
pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut,
3. Strategi menentukan lingkungan spesifik di mana organisasi akan beroperasi ini
juga akan mempengaruhi struktur.
Lingkungan
Terdapat tiga tipe lingkungan sebagai berikut :
1. Lingkungan stabil, yaitu lingkungan dengan sedikit atau tanpa perubahan yang tidak
diperkirakan atau tiba-tiba.
2. Lingkungan berubah (changing environment), yaitu lingkungan dimana inovasi mungkin
terjadi dalam setiap atau semua bidang – produk, pasar, hokum, teknologi.
3. Lingkungan bergejolak (turbulent environment). Bila para pesaing melempar produk baru dan
tak terduga ke pasaran, hokum sering diganti, kemajuan teknologi merubah secara drastic desain
produk dan metoda-metoda produksi, organisasi ada dalam lingkungan bergejolak.
Setelah melakukan study terhadap berbagai macam perusahaan, Burns dan Salter
mengemukakan bahwa system mekanistik adalah paling sesuai untuk lingkungan stabil,
sedangkan system organic adalah paling sesuai untuk lingkungan bergejolak.
Sistem mekanistik berarti bahwa kegiatan-kegiatan organisasi diperinci menjadi tugas-
tugas yang terpisah dan terspesialisasi. Berbagai sasaran dan wewenang untuk setiap individu
dan sub unit ditentuka sepenuhnya oleh para manajer atas.
Dalam system organic, individu-individu lebih cenderung bekerja dalam suatu kelompok
daripada bekerja sendiri. Para anggota berkomunikasi dengan semua tingkatan organisasi untuk
mendapatkan informasi dan saran.
Teknologi
Menurut woodward, atas dasar haisl studinya, ada sejumlah hubungan antara proses
teknologi dan struktur organisasi, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Semakin kompleks teknologi semakin besar jumlah manajer dan tingkatan manajemen. Dengan
kata lain teknologi yang kompleks menyebabkan struktur organisasi berbentuk “tall” dan
memerlukan derajat supervise dan koordinasi yang lebih besar.
2. Rentang menajemen para manajer lini pertama meningkat dalam produksi unit ke massa dan
kemudian turun dari produksi massa ke proses.
3. Semakin tinggi kompleksitas teknologi perusahaan, semakin besar jumlah staf administrative
dan klerikal. Semakin besar jumlah para manajer dalam perusahaan yang kompleks secara
tekhnologis memerlukan jasa-jasa pendukung.

Proses Desain Organisasi


Dalam teori, proses desain organisasi dapat di mulai dari bawah ke atas (bottom up) atau
dari atas ke bawah (top down). Dengan prosedur ke atas ke bawah, tujuan organisasional umum
diterjemahkan menjadi tujuan khusus sebagai sarana pencapaian hasil akhir yang diinginkan.
Tujuan ini kemudian menjadi dasar dengan mana serangkaian departemen dapat diorganisasi.
Dengan pendekatan bawah ke atas, proses dasar organisasi akan ditetapkan terlebih dulu,
di mana hal ini berarti merumuskan dan menentukan secara simultan teknologi inti yang
digunakan. Setelah itu, posisi untuk mengoprasikan proses tersebut dirumuskan, dan kebutuhan
akan struktur awal mulai muncul posisi manajerial tingkatan bawah dibutuhkan, untuk
menkoordinasikan kegiatan, dan ini selanjutnya memerlukan koordinasi oleh tingkatan lebih atas
bila proses adalah kompleks.
Dimensi – Dimensi Dasar Struktur Organisasi
1. Pembagian kerja
Secara ringkas dapat dinyatakan bahwa pembagian kerja akan mempengaruhi tingakat
prestasi organiasasi melalui minimisasi ketergantungan pada individu tertentu atau keterampilan
khusus, dan gerakan atau perpindahan yang percuma komponen pekerja besar. Pembagian kerja
juga mengarahkan penanaman pada peralatan dan mesin mesin yang efisien untuk meningkatkan
produktifitas.
2. Berbagai fungsi yang melekat pada struktur organisasi
Kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan sebagai fungsi –fungsi struktural yang terjadi
secara garis besar dapat diperinci sebagai berikut :
✓ Wewenang (authority), arti wewenang adalah hak melakukan sesuatu atau memerintah orang lain
untuk melakukan sesuatu. Wewenang merupakan kunci jabatan manajerial.
✓ Kekuasaan (power), sering dicampur adukan dengan wewenang. Walaupun kekuasaan dan
wewenang sering ditemui bersama, tetapi keduanya berbeda. Bila wewenang adalah hak untuk
melakukan sesuatu, kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut.
✓ Tanggung jawab (responsibility), adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu. Dalam organiasisi,
tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk melaksanakan tugas atau fungsi organisasi.
✓ Akuntabilitas (accountability), tidak seperti tanggung jawab, adalah faktor di luar individu dan
perasaan priadinya. Bila seseorang manajer menghendaki pertanggungjawaban untuk suatu
kegiatan yang dilakukan bawahan dapat dikatakan akuntabilitas terjadi.
✓ Komunikasi dalam organisasi. Dalam organisasi formal, arus informasi mengalir secara khusus.
Struktur organisasi diharapkan dapat menjadi alat utama bagi komunikasi formal ini.
✓ Hubungan lini dan staff. Masih berhubugan dengan konsep wewenang dikenal apa yang
disebut lini dan staff. Keduanya ini merupakan pendekatan yang berbeda untuk menentukan
deskripsi wewenang dalam organisasi.
✓ Rentang kendali, yang dimaksud rentang kendali atau pengawasan (span of control) adalah
beberapa orang jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer
atau atasan.
✓ Struktur flat dan tall. Dalam analisis organisasi, istilah flat (datar) dan tall (tinggi) digunakan
untuk menggambarkan pola menyeluruh rentang kendali dan tingkatan manajemen.
✓ Sentralisasi dan desentralisasi. Bila wewenang didelegasikan atau dilimpahkan meluas dalam
suatu organiasasi, desentralisasi wewenang terjadi.
✓ Rantai wewenang skalar. Karena keseluruhan kegiatan organisasi dibagi-bagi dan dikelompokkan
atas dasar fungsi, produk, wilayah dan sebagainya, dan karena adanya saling ketergantungan
diantaranya, maka kegiatan tersebut harus diintegrasikan.
✓ Kesatuan perintah. Satu aspek dasar struktur organiasasi lainnya (implisit dalam rantai skalar)
adalah “satu orang, satu atasan”. Ini berarti bahwa seorang bawahan hendaknya hanya menerima
instruksi dari sumber tunggal.
3. Departementasi
Departementasi atau departementalisasi bersangkutan dengan proses penentuan cara
pengelompokan kegiatan organisasi. Departemenasi mencerminkan organisasi horizontal pada
setiap tingkat hirarki, dan hubungan erat dengan prinsip spesialisasi klasik.
✓ Departementasi Fungisional.
Pendekatan fungsional untuk mengelompokan kegiatan oraganisasi ini mungkin
merupakan tipe departementasi yang paling umum dan luas digunakan dalam merancang struktur
organisasi. Kebaikan utama departementasi fungsional adalah berkaitan dengan aspek positif
spesialisasi. Secara teoritis, fungsionalisme akan meningkatkan efisiensi dan memungkinkan
pemanfaatan karyawan dalam peralatan paling ekonomis.
✓ Departementasi produk.
Dengan berkembangnya organisasi formal departementasi fungsional menjadi semakin
sulit dan tidak praktis lagi. Dalam hal ini, manajemen dapat membentuk divisi-divisi setengah
otonom, yang masing-masing meran merancang, memproduksi dan memasarkan sendiri
produknya. Setiap produk atau lini produk dikelola oleh seorang manajer yang bertanggung
jawab kepada direktur organisasi.
✓ Departementasi wilayah.
Bila organisasi beroperasi di wilayah yang tesebar, maka departementasi atas dasar
wilayah akan diperlukan. Kegiatan pemasaran yang beroperasi di banyak daerah dalam suatu
negara sering dibagi menjadi kelompok wilayah dengan manajer pemasaran tersendiri (area
manajer) untuk setiap lokasi.
Tipe organisasi divisional ini mempunyai berbagai kebaikan dan kelemahan. Kebaikan
antara lain :
1. Pengambilan keputusan leih cepat dan dengan kemungkinan kualitas lebih baik.
2. Koordinasi tugas lebih mudah dilaksanakan, karena ada pemusatan kegiatan.
3. Beban manajemen pusat menjadi lebih ringan, karena ada pendelegasian wewenang.
4. Pertanggung jawaban lebih jelas.
Kelemahan antara lain :
1. Kepentingan seluruh organisasi kurang diperhatikan, karena kepentingan terpusat pada ukuran
prestasi divisi.
2. Meningkatnya biaya operasional organisasi, kerena cenderung terjadinya kelebihan staff,
duplikasi sumber daya dan peralatan.
3. Mempersulit alokasi sumber daya dan konsistensi kebijakan.
E. Bentuk-Bentuk Organisasi
Salah satu usaha untuk menjamin adanya fleksibilitas dalam rangka pengembangan
organisasi, maka bentuk organisasi harus diusahakan sesederhana mungkin. Dalam
perkembangannya sampai sekarang ini pada pokoknya ada beberapa macam bentuk organisasi
yang masing-masing mempunyai kebaikan dan keburukannya.
a) Organisasi Lini
b) Organisasi Lini dan Staf
c) Organisasi Fungsional
d) Organisasi Fungsional, Lini, dan Staf
e) Organisasi Flat

Organisasi Lini
Adalah bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang yang berhubungan
langsung secara vertikal antara atasan dengan bawahan. Setiap kepala unit mempunyai tanggung
jawab untuk melaporkan kepada kepala unit satu tingkat diatasnya. Disebut sebagai organisasi
lini (line/command organization) jika dalam pembagian tugas serta wewenang terdapat
perbedaan yang nyata antara satuan organisasi pimpinan dengan satuan organisasi pelaksana.
Ciri-cirinya antara lain :
• Jumlah karyawannya sedikit,
• Pimpinan dan karyawan saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja.
• Sarana dan prasarananya terbatas,
• Hubungan atasan dan bawahan bersifat langsung,
• Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer.
Kebaikan / keuntungan organisasi lini antara lain :
• Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando,
• Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar,
• Proses decision making (pengambilan keputusan) berjalan cepat,
• Disiplin dan loyalitas tinggi, biaya rendah
• Rasa saling pengertian antar anggota tinggi,
• Kesatuan arah dan perintah lebih terjamin serta pengawasan dan koordinasi lebih
mudah.
• Kesatuan dalam pimpinan dan perintah.

Keburukan / kelemahan organisasi lini antara lain :


• Ada tendensi gaya kepemimpinan otokratis,
• Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat,
• Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedaka dengan tujuan organisasi,
• Karyawan tegantung pada satu orang dalam organisasi,
• Keputusan diambil oleh satu orang maka keputusan tersebut sering kurang sempurna serta
dibutuhkan pemimpin yang berwibawa dan berpengetahuan luas, yang tidak mudah ditemukan.
Gambar Bagan Organisasi Lini

Organisasi Lini dan Staf


Adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara
vertical dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke kepala bagian dibawahnya serta masing-masing
pejabat, manajer ditempatkan satu atau lebih pejabat staf yang tidak mempunyai wewenang
memerintah tetapi hanya sebagai penasihat, misalnya mengenai masalah kearsipan, keuangan,
personel dan sebagainya. Pada bentuk organisasi ini peranan staf tidak hanya terbatas pada
pemberian nasehat tetapi juga diberikan tanggung jawab melaksanakan kegiatan tertentu.
Bantuan yang diharapkan dari staf tidak hanya berupa pemikiran saja, tetapi juga telah
menyangkut pelaksanaannya. Organisasi ini banyak digunakan oleh perusahaan besar yang
daerah operasionalnya luas serta memilki bidang tugas yang kompleks. Di sini kesatuan perintah
juga dipertahankan, atasan memiliki bawahan tertentu dan bawahan hanya menerima perintah
dari seorang atasan. Kepada atasan tersebut bawahan harus bertanggung-jawab atas pelaksanaan
pekerjaannya.
Dalam organisasi lini dan staf ini, wewenang staf dibagi kedalam dua kategori, yakni :
a. Staf Ahli (specialist staff)
- Staf Penasehat, tugasnya memberikan petunjuk dan bukan untuk mendapat petunjuk dari
atasannya mengenai suatu permasalahan.
- Staf Pelayan (service staff), melaksanakan suatu aktivitas/kegiatan yang terpisah dari kegiatan
lini.
- Staf Pengendali (control staff), memiliki wewenang melaksanakan kontrol baik secara langsung
maupun tidak langsung atas unit – unit pada struktur organisasi.
- Staf Fungsional (functional staff), memiliki fungsi – funsi tertentu dalam organisasi. Misal
wewenang staf pengendali hanya sebatas berhubungan dengan fungsi – fungsi tertentu saja.
b. Personal Staf, meliputi :
- Pembantu (assistant), terdiri dari seorang atau beberapa orang yang bertujuan untuk memperluas
kapasitas manajer lini untuk menyelesaikan pekerjaan yang banyak.
- Staf Umum (general staff), merupakan golongan yang dikoordinasikan dan bertindak melalui
atasannya. Staf umum merupakan penasehat, pelayan, pengendali, atau staf fungsional.

Ciri-cirin organisasi lini dan staf antara lain :


• Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung,
• Karyawan banyak, dimana pimpinan dan karyawan tidak saling mengenal.
• Organisasi besar, bersifat kompleks.
• Ada dua kelompok kerja dalam organisasi yaitu personel lini dan personel staf sehingga
ditekankan adanya spesialisasi. Personel lini membuat keputusan yang menghasilkan sasaran
bisnis spesifik. Sedangkan personel staf mendukung usaha-usaha dari jabatan lini.
• Adanya spesialisasi

Kebaikan organisasi lini dan staf :


• Ada pembagian tugas yang jelas,
• Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas,
• Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin, sehingga mendorong
disiplin dan tanggung jawab kerja yang tinggi,
• Staffing dilaksanakan sesuai dengan prinsip the right man on the right place,
• Organisasi ini fleksibel untuk diterapkan,
• Keputusan yang diambil lebih baik karena telah dipikirkan oleh sejumlah orang,
• Tanggung jawab pimpinan berkurang dan karena itu lebih memusatkan perhatian pada masalah
yang lebih penting,
Keburukan organisasi lini dan staf, yaitu :
• Tugas pokok orang-orang sering dinomorduakan,
• Proses decision making berliku-liku, lebih lama serta jika staf tidak mengetahui batas-batas
wewenangnya dapat menimbulkan kebingungan pelaksana,
• Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoil-system
patronage (persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat yang lainnya.)
• Organisainya rumit karena kompleksnya susunan organisasi serta membutuhkan biaya tinggi.
Solidaritas sesama karyawan berkurang karena jumlahnya yang banyak sehingga memungkinkan
mereka untuk tidak lagi saling mengenal.

Gambar Bagan Organisasi Lini dan Staf

Organisasi Fungsional
Adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada
kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang
mempunyai keahlian khusus. Dengan kata lain, organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan
macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang
menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang
jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan,
sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas
lebih dari satu orang atasan yang berbeda-beda. Didalam lembaga pendidikan khususnya di
Indonesia, pada umumnya menggunakan struktur organisasi fungsional Struktur organisasi ini
sangat cocok diterapkan karena dapat memudahkan melakukan pengawasan.
Ciri-cirinya yaitu :
• Organisasi kecil,
• Didalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli,
• Spesialisasi dalam pelaksaan tugas,
• Target yang hendak dicapai jelas dan pasti,
• Pengawasan dilakukan secara ketat.
• Tidak menjamin adanya kesatuan perintah
• Hemat waktu karena mengerjakan pekerjaan yang sama

Kebaikan organisasi fungsional :


• Program terarah, jelas, dan cepat,
• Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai,
• Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat.

Keburukan organisasi fungsional :


• Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi.
• Pekerjaan terkadang menjadi membosankan.
• Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit
dilaksanakan.
• Para karyawan terlalu mementingkkan bidangnya saja, sehingga koordinasi sulit dilaksanakan.

Gambar Bagan Organisasi Fungsional

Organisasi Fungsional, Lini dan Staf


Adalah merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini, staf dan fungsional.
Tipe ini biasanya diterapkan pada organisasi besar dan kompleks. Pada tingkat dewan direksi
diterapkan organisasi lini dan staf, sedangkan pada madya diterapkan tipe organisasi fungsional.
Ciri-ciri:
• Organisasi besar dan kadang sangat ruwet.
• Jumlah karyawan banyak.
• Mempunyai 3 unsur karyawan pokok.
• Karyawan dengan tugas pokok (line personal).
• Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal).
• Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group).

Gambar Bagan Organisasi Fungsional, Lini dan staf


Keterangan :
Wewenang Lini
Wewenang staf
Wewenang fungsional
Organisasi Flat
Organisasi jenis ini lebih fleksibel dalam menghadapi perkembangan dan perubahan
lingkungan, sehingga dewasa ini bentuk organisasi ini semakin banyak digunakan.
Ciri – ciri organisasi flat :
• Tingkat birokrasinya rendah, lincah, cepat dan fleksibel, berbeda dengan organisasi yang lebih
tradisional yang tingkat birokrasinya lebih tinggi, lamban, dan kaku.
• Orientasi bukan keatas, tetapi kebawah dan kesamping.
• Struktur organisasi hanya terdiri dari satu jenjang saja.
• Komunikasi antar anggota organisasi dilakukan melalui sistem teknologi informasi.
• Peranan middle manager sebagai saluran komunikasi dari atas kebawah dan sebaliknya relatif
tidak diperlukan lagi dan diganti dengan teknologi informasi yang berupa internat dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai