Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

A. Latar Belakang
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bentuk pengakuan
pentingnya anggota organisasi (personil) sebagai sumber daya yang dapat mendukung
tercapainya tujuan organisasi, pelaksanaan fungsi dan kegiatan-kegiatan organisasi untuk
menjamin bahwa mereka dipergunakan secara efektif dan adil demi kepentingan
organisasi, individu, dan masyarakat.
Aktivitas mendasar yang berkenaan dengan semua personil atau sumber daya manusia
di dalam orgnisasi harus dikelola secara efektif. Apabila aspek sumber daya manusia ini
dianggap sepele dan tidak ditangani dengan baik, maka akan sulit bagi sebuah organisasi
untuk dapat berjalan dengan baik, dan akan mengalami kegagalan. Kehadiran sumber
daya manusia menjadi lebih penting karena organisasi itu sendiri diciptakan oleh
manusia, dan sumber daya inilah yang dapat membuat organisasi tersebut bisa survive
dan sukses. Hal ini menggambarkan sumber daya manusia sebagai faktor penting bagi
keberhasilan suatu organisasi. Untuk itu, sumber daya manusia perlu dikelola dengan
sebaik-baiknya agar benar-benar dapat didayagunakan untuk kepentingan organisasi.

B. Fungsi – Fungsi
Manajemen sumber daya manusia secara garis besar memiliki fungsi dan aktivitas
pokok yang diterapkan oleh kebanyakan Departemen Personalia di segenap organisasi
(Schuler, Dowling, dan Smart, 1989) adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
2. Pengadaan Sumber Daya Manusia atau Staf
3. Penilaian dan Kompensasi
4. Pelatihan dan Pengembangan
5. Penciptaan dan Pembinaan Hubungan Kerja yang Efektif

C. Aktivitas MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia


1. Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia merupakan salah satu fungsi yang menjadi
dasar efektivitasnya penyelenggaraan MSDM. Secara spesifik perencanaan sumber
daya manusia melibatkan kegiatan memperkiraan (forecasting) kebutuhan sumber
daya manusia atau anggota organisasi, sekaligus merencanakan langkah-langkah
pemenuhannya. Kegiatan fungsi ini terdiri dari pengembangan dan penerapan rencana
dan program-program untuk menjamin agar jumlah maupun tipe personil yang
diperlukan dapat terpenuhi sesuai dengan waktu dan tempat di mana mereka akan
bekerja, memenuhi prinsip the right man on the right place. Fungsi erencanaan
sumber daya manusia memiliki keterkaitan dan berpengaruh langsung pada hampir
semua fungsi manajemen sumber daya manusia.
2. Pengadaan Sumber Daya Manusia atau Staf
Begitu perencanaan kebutuhan tenaga telah dilaksanakan, maka tiba saatnya
organisasi berusaha memenuhi kebutuhan tenaga sesuai dengan tipe pekerjaan, jumlah
dan karakteristik tenaga yang diperlukan. Terdapat sejumlah aktivitas pokok fungsi
pengadaan, antara lain:
a. Pelaksanaan rekrutmen atau penarikan calon tenaga atau sumber daya manusia (job
applicants).
b. Pelaksanaan seleksi terhadap calon tenaga sesuai dengan jenis pekerjaan dan
karakterisktik tenaga yang diperlukan.
c. Penempatan/penugasan staf.
Rekrutmen secara umum didefinisikan sebagai usaha mencari dan mendapatkan
calon-calon tenaga kerja yang potensial dengan jumlah dan mutu yang memadai
sehingga organisasi dapat memilih tenaga yang benar-benar cocok dengan kebutuhan
jabatan yang tersedia. Kegiatan rekrutmen dilakukan dengan memperhatikan aspek
legalitas yang berlaku dalam rangka memperoleh sejumlah tenaga yang diperlukan.
Seleksi dan penempatan. Seleksi adalah proses pengumpulan data guna menilai
dan memutuskan secara legal siapa yang dapat diangkat sebagai pegawai atau anggota
organisasi berdasarkan kepentingan individu dan organisasi untuk jangka pendek dan
panjang. Penempatan berhubungan dengan upaya untuk menjamin bahwa
kebutuhankebutuhan jabatan dan karakteristik organisasi sangat cocok dengan
ketrampilanketrampilan, pengetahuan, kemampuan dan preferensi, minat dan
kepribadian yang dimiliki oleh calon pegawai.
3. Penilaian dan Kompensasi
Penilaian prestasi kerja atau di literatur-literatur manajemen sumber daya
manusia dikenal dengan istilah performance appraisal yang didefinisikan sebagai
suatu sistem pengukuran formal, terstruktur, untuk menilai dan mempengaruhi sifat-
sifat karyawan dalam bekerja, tingkah laku dan hasil pekerjaan, tingkat
ketidakhadiran, untuk menemukan seberapa jauh karyawan tersebut melaksanakan
tugas pekerjaannya.
Maksud dilaksanakannya penilaian prestasi kerja ini adalah:
a. Pengembangan manajemen.
b. Pengukuran prestasi.
c. Peningkatan prestasi.
d. Membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi kompensasi (remuneration and
benefits)
e. Mengidentifikasi pegawai yang akan dipromosikan.
f. Menyediakan bahan balikan terhadap tindakan yang perlu diambil terhadap kinerja
pegawai tertentu.
g. Membantu fungsi perencanaan manajemen sumber daya manusia ke depan
terutama dalam kaitannya dengan persediaan tenaga dan kebutuhan sekarang.
h. Komunikasi
Pada penilaian prestasi kerja tersebut memiliki keterkaitan langsung dengan
aktivitas manajemen sumber daya manusia lainnya seperti analisis jabatan, seleksi,
sistem pembayaran upah dan insentif, pelatihan, dan bahkan dengan aspek internal
organisasi lainnya.
4. Pelatihan dan Pengembangan
Fungsi ini merupakan suatu usaha peningkatan prestasi belajar untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bekerja. Tujuan utama
fungsi ini adalah untuk mengatasi kekurangan-kekurangan pada karyawan dalam
bekerja. Tujuan utama fungsi pelatihan dan pengembangan ini adalah untuk
mengatasi kekurangan-kekurangan para karyawan dalam bekerja yang disebabkan
oleh kemungkinan ketidakmampuan dalam pelaksanaan pekerjaan, dan sekaligus
berupaya membina mereka agar menjadi lebih produktif.
Program pelatihan dan pengembangan dapat dilaksanakan dalam model (1) on the
job programs yakni pelatihan yang dilaksanakan berdasarkan pengalaman langsung
dalam bekerja di organisasi tertentu. Segenap pengalaman yang diberikan difokuskan
kepada jenis pekerjaan atau jabatan yang ditangani. Model ini bisa dilaksanakan
secara formal maupun informal oleh organisasi dalam rangka membina stafnya; (2)
off the job programs adalah model pelatihan di luar jabatan yang dilaksanakan secara
formal misalnya melalui kursuskursus, pendidikan dan pelatihan.
5. Penciptaan dan Pembinaan Hubungan Kerja yang Efektif
Begitu organisasi telah mendapat sejumlah karyawan atau anggota yang
diperlukan, maka tiba saatnya untuk memelihara mereka, memberikan penghargaan,
dan berusaha menyediakan kondisi kerja yang menarik sehingga dapat membuat
mereka betah di tempat kerja. Sebagai bagian dari usaha-usaha tersebut, organisasi
harus menciptakan dan mempertahankan hubungan-hubungan kerja yang efektif
dengan para karyawan. Fungsi penciptaan dan pembinaan hubungan kerja ini, yakni:
a. Mengakui dan menghargai hak-hak pegawai
b. Memahami alasan-alasan dan metode yang digunakan para pegawai di dalam
berorganisasi
c. Melakukan bargaining dan penyelesaian komplain dengan para pegawai maupun
organisasi yang mewakili mereka.
Aktivitas manajemen sumber daya ini hendaknya dipandang sebagai suatu
kesatuan dan memiliki tujuan-tujuan pokok yaitu (1) menarik perhatian calon tenaga
kerja yang potensial dan bermutu, (2) mempertahankan karyawan yang diinginkan,
dan (3) memotivasi para karywan dalam bekerja. Sebagai pelengkap dan pembanding,
penulis menyisipkan sebuah tabel rincian kegiatan msdm yang masih tertulis dalam
bahasa inggeris sebagaimana terlampir.

D. Langkah-Langkah Teknis Seleksi Penyelenggaraan Organisasi


1. Penyerahan berkas lamaran oleh calon pegawai
2. Interview awal
3. Tes-tes calon pegawai
4. Pengecekan latar belakang calon dan referensi
5. Interview lanjutan (follow-up interview)
6. Tes-tes fisik dan medis
7. Analisis dan keputusan
 Penolakan
 Penangguhan
 Pengangkatan dan penempatan
8. Memberitahukan keputusan seleksi kepada calon pegawai
9. Follow-up untuk meyakinkan bahwa calon pegawai benar-benar menerima tawaran

Anda mungkin juga menyukai