Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA

KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG PEMATANGSIANTAR

Oleh:
Bonar Sahala Situmeang
S1 Manajemen
Darwin Lie, Marisi Butarbutar, Sudung Simatupang

Abstraksi
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pengaruh disiplin kerja dan komitmen
organisasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar.
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh Pegawai Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar
yang berjumlah 24 orang. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuatitatif, dan teknik
pengumpulan data dengan cara kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Kemudian teknik analisa data
menggunakan metode deskriptif kualitatif dan metode deskriptif kuantitatif.
Hasil analisis dari regresi linier berganda yaitu Ŷ = 25,667 + 0,723 X1 + 0,682 X2, artinya terdapat
pengaruh yang positif antara disiplin kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai. Hasil analisis
koefisien korelasi diperoleh nilai r = 0,778, artinya terdapat hubungan yang sangat kuat dan positif antara disiplin
kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai. Kemudian diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar
0,606, baik tidaknya kinerja pegawai dapat dijelaskan sebesar 60,6% oleh disiplin kerja dan komitmen organisasi,
sedangkan 39,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Dari hasil
pengolahan dan perhitungan kuesioner penulis mendapatkan kesimpulan bahwa disiplin kerja dan komitmen
organisasi yang diterapkan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini dibuktikan melalui uji hipotesis secara simultan, dimana hasil uji
fhitung (16,124) > Ftabel (3,47) dengan taraf signifikansi 0,000 < alpha 0,05.

Kata kunci: Disiplin Kerja, Komitmen Organisasi, dan Kinerja Pegawai.

Abstraction
The formulation of this research is how the influence of work discipline and organizational commitment to
employee performance at the Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar. The method used
in this paper is literature research and field research. Its population is all employees of Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar amounting to 24 people. The data used are qualitative and
qualitative data, and data collection techniques used are questionnaire method, interview method and
documentation method. Then the technique of data analysis using qualitative descriptive method and quantitative
descriptive method.
The result of analysis from multiple linear regression is Ŷ = 25,667 + 0,723 X1 + 0,682 X2, means that
work discipline and organizational commitment has a positive effect to employee performance. The result of
analysis coefficient correlation is r = 0.778 means that there is a moderately high and positive correlation
between work discipline and high organizational commitment and employee performance. Then obtained the
value of coefficient of determination is 0,606, The level of employee performance can be explaned by work
discipline and organizational commitment as big as 60.6%., while 39,4% explained by other factors not discussed
in this study. From the results of processing and calculation of the questionnaire, the authors get the conclusion
that the leadership style and organizational culture applied by Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
Pematangsiantar have a positive and significant impact on employee performance. This is proven by hypothesis
testing simultaneously, where the test result fhitung (16,124) > ftabel (3,47) with significance level 0,000 < alpha
0,05
Keywords: Work Discipline, Organizational Commitment and Employee Performance

A. PENDAHULUAN bergerak pada pelayanan jasa publik seperti


A. Latar Belakang Masalah melaksanakan pelayanan di bidang Pengelolaan
Sumber daya manusia merupakan peranan Kekayaan Negara, Penilaian, Piutang Negara, dan
penting sumber daya yang senantiasa berkembang Lelang bagi masyarakat di beberapa wilayah yang
setiap saat. Salah satu bagian terpenting yang dinaungi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
berperan dalam menentukan keberhasilan perusahaan Lelang Pematangsiantar. Dalam memenuhi tuntutan
adalah dengan pembinaan tenaga kerja yang masyarakat, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
potensial. Perusahaan berusaha mencari dan Lelang Pematangsiantar perlu memperhatikan
membina pegawai dengan semangat yang tinggi, berbagai faktor yang dapat mendorong kinerja
menciptakan dan memelihara keunggulan sumber pegawai.
daya manusia yang mampu bersaing. Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan dicapai pegawai sesuai dengan tugas dan wewenang
Lelang Pematangsiantar merupakan instansi yang masing-masing. Kinerja pegawai secara umum

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 4, No.1, JUNI 2018 64


mempengaruhi dua faktor yaitu komitmen organisasi Adapun Desain penelitian yang digunakan
dan disiplin kerja. Dimensi kinerja pada Kantor dalam penulisan skripsi ini adalah Penelitian
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Kepustakaan (Library Research) dan Penelitian
Pematangsiantar berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai Lapangan (Field Research). Teknik pengumpulan
(SKP) yang terdiri dari kuantitas, kualitas, waktu dan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini
biaya. Sedangkan pada Perilaku Kerja (PK) yang adalah berupa Kuesioner, Wawancara dan
terdiri dari orientasi pelayanan, integritas, komitmen, Dokumentasi. Adapun jenis data yang digunakan
disiplin, kerjasama, dan kepemimpinan. dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif dan
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja data kuantitatif. Hasil data yang diperoleh dari
adalah disiplin kerja. Disiplin kerja merupakan suatu lapangan akan dianalisis secara deskriptif baik
kesediaan diri dan kesadaran pegawai dalam bersifat kualitatif dan kuantitatif.
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta
menaati peraturan dan norma yang berlaku di dalam B. LANDASAN TEORI
organisasi. Disiplin kerja memiliki dimensi seperti 1. Manajemen Sumber Daya Manusia
menjalankan kewajiban dan menjauhi larangan. Menurut Mathis dan John (2006:3),
Selain disiplin kerja, komitmen organisasi manajemen sumber daya manusia adalah rancangan
merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk
pegawai. Komitmen organisasi merupakan suatu memastikan penggunaan bakat manusia secara
sikap atau bentuk loyalitas yang ditunjukkan oleh efektif guna mencapai tujuan-tujuan organisasional.
seorang pegawai dengan memihak pada organisasi Menurut Sutrisno (2009:5), manajemen sumber daya
dan berniat memelihara keanggotaan dalam manusia (MSDM) merupakan bidang strategis dari
organisasi. Komitmen organisasi yang ada pada organisasi. Manajemen sumber daya manusia harus
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang dipandang sebagai perluasan dan pandangan
Pematangsiantar terdiri dari komitmen afektif, tradisional untuk mengelola orang secara efektif dan
komitmen berkelanjutan dan komitmen normatif. untuk itu membutuhkan pengetahuan tentang
perilaku manusia dan kemampuan mengelolanya.
2. Rumusan Masalah Menurut Mangkunegara (2017:2), manajemen
a. Bagaimana gambaran disiplin kerja dan sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan,
komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai pengorganisasian, pengkordinasian, pelaksanaan, dan
pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,
Lelang Pematangsiantar . pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan,
b. Bagaimana pengaruh disiplin kerja dan komitmen dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai
organisasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor tujuan organisasi.
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Berdasarkan pendapat para ahli di atas,
Pematangsiantar baik secara simultan maupun penulis menyimpulkan manajemen sumber daya
parsial. manusia adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pemberian kompensasi,
3. Tujuan Penelitian pengendalian dan pengawasan terhadap pengadaan
a. Untuk mengetahui gambaran disiplin kerja, dan pengembangan bakat manusia untuk mencapai
komitmen organisasi, dan kinerja pegawai pada tujuan organisasi secara efektif dan efisisen.
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
Pematangsiantar. 2. Disiplin Kerja
b. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja, Menurut Sutrisno (2009:86), kedisiplinan
komitmen organisasi, dan kinerja pegawai pada adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang
Pematangsiantar baik secara simultan maupun berlaku disekitarnya. Menurut Mangkunegara
parsial. (2017:129), disiplin kerja dapat diartikan sebagai
4. Metode Penelitian pelaksanaan manajemen untuk memperteguh
Yang menjadi objek penelitian dalam hal ini pedoman-pedoman organisasi. Sedangkan menurut
adalah Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Siagian (2013:305), kedisiplinan adalah tindakan
Lelang Pematangsiantar. Yang terletak di Jalan manajemen untuk mendorong para anggota
Sisingamangaraja Nomor. 79 Kelurahan Kahean, organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan
Kecamatan Siantar Utara Pematangsiantar. Pada atau suatu bentuk pelatihan yang berusaha
penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap
pegawai pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan karakter karyawan sehingga para karyawan
dan Lelang Pematangsiantar yang berjumlah 24 tersebut secara tulus dan ikhlas bekerja secara
orang. Seluruh pegawai yang berjumlah 24 orang kooperatif.
akan menjadi sampel sebagai responden untuk Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka
menjawab kuesioner yang penulis sebarkan, dapat disimpulkan bahwa pengertian disiplin kerja
mengingat jumlahnya yang kurang dari 100 orang adalah suatu kesediaan diri dan kesadaran pegawai
dan ketersediaan waktu penulis serta untuk dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
keakuratan hasil penelitian. serta menaati peraturan dan norma yang berlaku di
dalam perusahaan.

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 4, No.1, JUNI 2018 65


Menurut Rivai (2015:599), jenis-jenis disiplin c. Komitmen Normatif (Normative Commitment)
kerja adalah: Yaitu keterlibatan perasaan pekerja dengan tugas-
a. Disiplin Retributif (Retributive Dicipline) tugas yang ada di organisasi. Komitmen normatif
Yaitu berusaha menghukum orang yang berbuat dipengaruhi dan dikembangkan sebagai hasil dari
salah. internalisasi tekanan normatif untuk melakukan
b. Disiplin Korektif (Corretive Dicipline) tindakan tertentu, dan menerima keuntungan
Yaitu berupaya membantu karyawan yang menimbulkan perasaan akan kewajiban
menngevaluasi perilakunya yang tidak tepat. yang harus dibalas.
c. Perspektif Hak-hak Individu (Individual Rights
Perspektive) 4. Kinerja Pegawai
Yaitu berusaha melindungi hak-hak dasar Menurut Sutrisno (2010:170), mengemukakan
individu selama tindakan disipliner. kinerja adalah kesuksesan seseorang dalam
d. Perspektif Utilitarian (Utilitarium Perspektive) melaksanakan tugas. Menurut Mangkunegara
Yaitu konsentrasi pada penggunaan disiplin (2017:67), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas
hanya pada moment efek-efek tindakan disiplin dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
melebihi dampak-dampak negatifnya. dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
3. Komitmen Organisasi Sedangkan menurut Mathis dan John (2006:113),
Menurut Menurut Robbins dan Timothy kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai
(2008:100), komitmen didefinisikan sebagai suatu seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
keadaan dimana seorang karyawan memihak dibebankan kepadanya yang disarankan atas
organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan pengalaman, kesungguhan, dan kecakapan serta
keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan waktu.
dalam organisasi tersebut. Menurut Sutrisno Berdasarkan uraian di atas penulis
(2011:296), komitmen organisasi merupakan sikap menyimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja
loyalitas pekerja terhadap organisasinya dan juga yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
merupakan suatu proses mengekspresikan perhatian seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dan partisipasinya terhadap organisasi. Menurut dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Panggabean (2004:135), komitmen organisasi adalah Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif
kuatnya pengenalan dan keterlibatan seseorang atau kualitatif yang menggambarkan tingkat
dalam suatu organisasi tertentu. Sedangkan menurut pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
Wibowo (2016:187), komitmen organisasi sebagai diharapkan. Menurut Mathis dan John (2006:378),
suatu tingkatan dimana individu mengidentifikasikan mengemukakan bahwa indikator-indikator yang
dan terlibat dengan organisasinya dan / atau tidak berhubungan dengan kinerja adalah sebagai berikut:
ingin meninggalkannya. Menurut Luthans a. Kuantitas dari hasil
(2006:249), komitmen organisasi merupakan sikap Kuantitas dari hasil dapat diartikan sebagai hasil
yang merefleksikan loyalitas karyawan pada dari jumlah pekerjaan yang dihasilkan oleh
organisasi dan proses berkelanjutan dimana anggota karyawan. Kuantitas dapat dikukur dengan
organisasi mengekspreksikan perhatiannya terhadap rupiah, unit, dan lain-lain.
organisasi dan keberhasilan serta kemauan yang b. Kualitas dari hasil.
berkelanjutan. Kualitas dari hasil dapat diartikan sebagai
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka kesempurnaan hasil pekerjaan yang dihasilkan
dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi oleh karyawan .
adalah sikap loyalitas karyawan terhadap organisasi c. Ketepatan waktu dari hasil
dengan menunjukkan perhatiannya terhadap Ketepatan di sini dapat diartikan sebagai
organisasi dan mementingkan keberhasilan dan kesesuaian penyelesaian pekerjaan karyawan
kemajuan yang berkelanjutan. dengan tenggat waktu yang disediakan.
Menurut Robbins dan Timothy (2008:101), d. Kehadiran
ada tiga dimensi dalam komitmen, yaitu: Yaitu ketepatan dari para karyawan untuk hadir
a. Komitmen Afektif (Affective Commitment) di tempat kerja sesuai atau lebih awal dari waktu
Yaitu keterlibatan emosi pekerja terhadap yang ditentukan.
organisasi. Komitmen ini akan berpengaruh e. Kemampuan bekerja sama
apabila keterlibatan dalam organisasi menjadii Yaitu kesediaan dari karyawan untuk bekerja
bukti pengalaman yang memuaskan. sama dalam satu tim dalam menyelesaikan
b. Komitmen Berkelanjutan (Continue pekerjaan.
Commitment) Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Yaitu keterlibatan komitmen berdasarkan pada Indonesia Nomor 46 tahun 2011, penilaian prestasi
biaya yang dikeluarkan karena berhentinya kerja PNS dibagi dua unsur yaitu:
pekerja dari organisasi. Komitmen ini akan a. Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
berpengaruh pada saat individu tersebut Sasaran kerja pegawai (SKP) merupakan konsep
melakukan investasi. Jika individu beralih dari kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang
organisasinya, maka ivenstasi tersebut akan PNS dan dilakukan berdasarkan kurun waktu.
hilang atau berkurang nilainya. Sasaran kerja pegawai meliputi unsur:

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 4, No.1, JUNI 2018 66


1) Kuantitas merupakan ukuran jumlah atau Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
banyaknya hasil kerja yang dicapai oleh Indonesia, dan Pemerintah, bersikap disiplin, adil,
seorang pegawai. jujur, transparan dan akuntabel dalam melaksanakan
2) Kualitas merupakan ukuran mutu setiap hasil tugas. Untuk mewujudkan PNS yang handal,
kerja yang dicapai oleh seorang pegawai. profesional dan bermoral, diperlukan peraturan
3) Waktu merupakan ukuran lamanya proses disiplin PNS yang dapat dijadikan pedoman dalam
setiap hasil kerja yang dicapai oleh seorang menegakkan disiplin, sehingga dapat menjamin
pegawai. terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan
4) Biaya merupakan besaran jumlah anggaran tugas serta dapat mendorong PNS untuk lebih
yang digunakan setiap hasil kerja yang produktif berdasarkan sistem karir dan sistem
dicapai oleh seorang pegawai. prestasi kerja.
b. Perilaku Kerja (PK) Sedangkan untuk mengetahui pengaruh
Perilaku kerja (PK) merupakan setiap tingkah disiplin kerja terhadap kinerja maka menurut Rivai
laku, sikap atau tindakan yang dilakukan seorang (2004:190), menjelaskan bahwa kekurangan disiplin
PNS yang seharusnya dilakukan atau tidak dalam sebuah manajemen instansi dapat
dilakukan sesuai dengan ketetntuan peraturan mengakibatkan kerugian bahkan jatuhnya instansi itu
perundang-undangan yang berlaku. Adapun sendiri. Disiplin yang baik merefleksikan ukuran
unsur perilaku kerja meliputi: tindakan tanggung jawab seseorang terhadap tugas-
1) Orientasi pelayanan merupakan sikap dan tugas yang diberikan kepadanya. Semakin baik
perilaku kerja PNS dalam memberikan disiplin pegawai pada instansi, kinerja pegawai juga
pelayanan kepada yang dilayani antara lain akan semakin baik.
meliputi masyarakat, atasan, rekan kerja, unit Menurut Luthans (2006:236), sebagai suatu
kerja terkait, dan instansi lain. sikap, komitmen organisasi merupakan suatu hasrat
2) Integritas merupakan kemampuan seoarang atau motif yang kuat untuk tetap menjadi anggota
PNS untuk bertindak sesuai nilai, norma dana organisasi, suatu keinginan untuk menunjukkan
etika dalam organisasi. usaha tingkat tinggi atas nama organisasi, dan
3) Komitmen merupakan kemauan dan keyakinan yang kuat dalam menerima nilai-nilai
kemampuan seorang PNS untuk dapat organisasi, agar tercipta kinerja pegawai yang baik
menyeimbangkan antara sikap dan tindakan bagi perusahaan.
untuk mewujudkan tujuan organisasi dengan
mengutamakan kepentingan dinas daripada C. PEMBAHASAN
kepentingan diri sendiri seseorang dan 1. Analisis
golongan. a. Deskriptif Kualitatif
4) Disiplin merupakan kesanggupan seorang Analisis deskriptif dimaksudkan untuk
PNS untuk menaati kewajiban dan mendapatkan gambaran atau deskripsi mengenai
menghindari larangan yang ditentukan dalam tanggapan dari pegawai mengenai Pengaruh Disiplin
peraturan perundang-undangaan atau Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja
peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati Pegawai pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
atau dilanggar dijatuhkan sanksi. dan Lelang Pematangsiantar. Setelah pengujian data,
5) Kerjasama merupakan kemauan dan maka langkah selanjutnya adalah peneliti melakukan
kemampuan seorang PNS untuk bekerjasama pengkajian analisis kualitatif sebagai gambaran
dengan rekan kerja, atasan, bawahan baik fenomena dari variabel penelitian pada saat sekarang
dalam unit kerjaanya maupun instansi lain ini. Adapun penetapan kriteria nilai data-data
dalam menyelesaikan suatu tugas dan jawaban dari responden tersebut dimasukkan ke
tanggung jawab yang di embannya. dalam kelas-kelas interval, dimana penentuan
6) Kepemimpinan merupakan kemauan dan intervalnya menggunakan rumus sebagai berikut:
kemampuan PNS untuk memotivasi dan
mempengaruhi bawahan atau orang lain yang
berkaitan dengan bidang tugasnya demi
mencapai tujuan organisasi.

5. Pengaruh Disiplin Kerja dan Komitmen


Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai
Kinerja pegawai dalam organisasi atau Dari rumus di atas, diperoleh nilai interval kelas =
perusahaan dapat dipengaruhi oleh disiplin kerja dan 0,8, sehingga berlaku ketentuan kategori dengan
komitmen organisasi. Menurut PP Nomor 53 Tahun hasil sebagai berikut:
2010 tentang disiplin PNS, dalam rangka
mewujudkan PNS yang handal, profesional, dan
bermoral sebagai penyelenggara pemerintahan yang
menerapkan prinsip-prinsip kepemerintahan yang
baik (good govermance), maka PNS sebagai unsur
aparatur negara dituntut untuk setia kepada Tabel 1
Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Nilai Interval dan Kategori Jawaban Responden.

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 4, No.1, JUNI 2018 67


Nilai
Kategori
Pada dimensi komitmen afektif, dapat dilihat
Interval dari pegawai memiliki rasa kebahagiaan saat
Sangat Tidak Baik (STB) / Sangat melaksanakan tugas, pegawai bangga menjadi bagian
1,00 – 1,80
Lemah (SL) dari organisasi dan pegawai rela mengorbankan
1,81 – 2,60 Tidak Baik (TB) / Lemah (L) kepentingan pribadinya demi kemajuan organisasi.
2,61 – 3,40 Cukup Baik (CB) / Cukup Kuat (CK)
Pada dimensi komitmen berkelanjutan, dapat dilihat
3,41 – 4,20 Baik (B) / Kuat (K)
dari pegawai yang tidak meninggalkan organisasi
4,21 – 5,00 Sangat Baik (SB) / Sangat Kuat (SK)
Sumber: Data diolah
saat jam kerja, pimpinan memperhatikan
kesejahteraan pegawainya dan pegawai memiliki
1) Gambaran Disiplin Kerja pada Kantor komitmen yang tinggi untuk bertahan pada
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang organisasi. Sedangkan pada dimensi komitmen
Pematangsiantar normatif, dapat dilihat dari pegawai yang
Disiplin kerja merupakan salah satu aspek mempunyai loyalitas dan kesetiaannya pada
yang harus dimiliki setiap pegawai Kantor Pelayanan organisasi, pegawai selalu terlibat dalam organisasi
Kekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar. dan pegawai bertanggungjawab akan tugas dan
Penerapan disiplin kerja pegawai di organisasi akan kewajibannya terhadap organisasi.
menciptakan keteraturan dalam bekerja serta tertib Berdasarkan hasil analisis deskriptif kualitatif
dalam segala hal. Jika pegawai dalam organisasi mengenai komitmen organisasi dari dimensi
memiliki tingkat disiplin tinggi dalam bekerja, maka komitmen afektif, komitmen berkelanjutan dan
tugas-tugas dan kewajiban yang diberikan pada komitmen normatif mendapat nilai rata-rata sebesar
pegawai akan memiliki kualitas yang baik. Adapun 3,62 dengan kriteria jawaban tinggi. Kemudian nilai
dimensi disiplin kerja pada Kantor Pelayanan rata-rata tertinggi sebesar 4,04 dengan kriteria
Kekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar jawaban tinggi pada indikator kebanggaan dalam
adalah menjalankan kewajiban dan menjauhi menjadi bagian organisasi. Sedangkan nilai rata-rata
larangan. terendah sebesar 3,16 dengan kriteria jawaban tinggi
Pada dimensi menjalankan kewajiban, dapat pada indikator kesediaan untuk mengorbankan
dilihat dari pegawai yang menerapkan nilai-nilai kepentingan pribadi.
pancasila, mau dalam mengerjakan tugas kedinasan,
dapat mencapai sasaran kerja pegawai dan pegawai 3) Gambaran Kinerja Pegawai pada Kantor
mematuhi aturan-aturan sesuai perundang-undangan Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
yang diharuskan bagi pegawai negeri sipil. Pematangsiantar
Sedangkan pada dimensi menjauhi larangan, dapat Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang
dilihat dari pegawai yang tidak menyalahgunakan secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
wewenang dalam bekerja, pegawai tidak melakukan pegawai Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
hal-hal yang membahayakan negara, dan pegawai Lelang Pematangsiantar dalam melaksanakan
menghindari hal-hal yang tidak diperbolehkan oleh tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
instansi berdasarkan peraturan Pegawai Negeri Sipil. diberikan kepadanya. Dalam hal ini, pegawai
Berdasarkan hasil analisis deskriptif kualitatif pegawai Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
mengenai disiplin kerja dari dimensi menjalankan Lelang Pematangsiantar harus menyesuaikan kinerja
kewajiban dan menjauhi larangan mendapat nilai mereka sesuai Peraturan Pemerintah Republik
rata-rata sebesar 3,99 dengan kriteria jawaban baik. Indonesia Nomor 46 tahun 2011 Tentang Penilaian
Kemudian nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,29 Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Penilaian
dengan kriteria jawaban sangat baik pada indikator prestasi kerja pegawai terdiri dari dua dimensi yaitu
mengucapkan sumpah jabatan. Sedangkan nilai rata- Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja
rata terendah sebesar 3,25 dengan kriteria jawaban (PK) dengan bobot penilaian masing-masing unsur
cukup baik pada indikator menaati peraturan SKP sebesar 60% dan PK sebesar 40%.
kedinasan. Dimensi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) pada
pegawai Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
2) Gambaran Komitmen Organisasi pada Lelang Pematangsiantar meliputi kuantitas dapat
dilihat ketika pegawai mampu menyelesaikan
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
pekerjaan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang Pematangsiantar
Komitmen organisasi adalah sikap loyalitas Lelang Pematangsiantar sesuai waktu yang telah
pegawai terhadap organisasi dengan menunjukkan ditentukan. Kualitas dapat dilihat ketika pegawai
perhatiannya terhadap organisasi dan mementingkan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik sehingga
keberhasilan dan kemajuan yang berkelanjutan. tujuan organisasi dapat tercapai. Waktu dapat dilihat
Komitmen Organisasi sangat berpengaruh terhadap ketika pegawai dibagian kasubbag umum mampu
kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Kekayaan menyiapkan data dan berkas-berkas pegawai. Dan
Negara dan Lelang Pematangsiantar. Adapun biaya dapat dilihat ketika anggaran yang sudah
dimensi komitmen organisasi yang terjadi pada disediakan oleh bagian keuangan untuk setiap
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang perjalanan dinas pegawai dialokasikan dengan baik
Pematangsiantar adalah komitmen afektif, komitmen oleh pegawai yang melakukan perjalanan dinas.
berkelanjutan, komitmen normatif. Dimensi Perilaku Kerja (PK) pegawai pada
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 4, No.1, JUNI 2018 68


Pematangsiantar meliputi orientasi pelayanan dapat Untuk menghitung kekuatan hubungan
dilihat ketika pegawai melayani masyarakat dengan disiplin kerja, komitmen organisasi dan kinerja
ramah. Integritas dapat dilihat ketika pegawai pegawai, dilakukan melalui analisis korelasi dan
mampu bersikap sopan sesuai dengan norma dan koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut:
etika yang berlaku. Komitmen dapat dilihat ketika Tabel 3
banyak pegawai yang sudah lama bekerja di Kantor Korelasi dan Koefisien Determinasi
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Adjusted R Std. Error of the
Pematangsiantar sampai batas usia pensiun seorang Model R R Square
Square Estimate
Pegawai Negeri Sipil. Disiplin dapat dilihat ketika
pegawai mematuhi peraturan yang berlaku seperti 1 ,778a ,606 ,568 5,313
berseragam dinas yang rapi dan tidak terlambat a. Predictors: (Constant), Disiplin kerja, Komitmen organisasi
masuk jam jam kerja. Kerjasama dapat dilihat ketika b. Dependent Variabel: Kinerja Pegawai
pegawai dan pimpinan saling bekerja sama untuk Sumber: hasil pengolahan data menggunakan spss versi
kemajuan organisasi. Dan kepemimpinan dapat 21 (2017).
dilihat ketika pimpinan Kantor Pelayanan Kekayaan Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel
Negara dan Lelang Pematangsiantar mengawasi 18 di atas, diperoleh nilai r = 0,778 yang artinya
pekerjaan pegawai berdasarkan prestasi kerja terdapat hubungan yang kuat dan positif antara
pegawainya. disiplin kerja dan komitmen organisasi dengan
Berdasarkan hasil analisis deskriptif kualitatif kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Kekayaan
mengenai kinerja pegawai dari dimensi sasaran kerja Negara dan Lelang Pematangsiantar sesuai dengan
pegawai dan perilaku kerja mendapat nilai rata-rata kriteria tingkat hubungan antar variabel.
sebesar 3,81 dengan kriteria jawaban baik. Selanjutnya diperoleh koefisien determinasi R
Kemudian nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,33 square 0,606 artinya baik tidaknya kinerja pegawai
dengan kriteria jawaban sangat baik pada indikator dapat dijelaskan sebesar 60,6% oleh disiplin kerja
anggaran yang dibutuhkan pegawai. Sedangkan nilai dan komitmen organisasi, selebihnya 39,4%
rata-rata terendah sebesar 3,20 dengan kriteria dijelaskan oleh faktor-faktor lain seperti motivasi,
jawaban cukup baik pada indikator ketepatan waktu. kompensasi, lingkungan kerja, komunikasi dan
faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam
b. Deskriptif Kuantitatif penelitian ini.
1) Analisis Regresi Linear Berganda
Fungsi dari analisis regresi linear berganda 3) Uji Hipotesis
adalah untuk melihat pengaruh yang terjadi di antara a) Uji Simultan (Uji F)
ketiga variabel. Selain itu analisis regresi linear juga Uji F digunakan untuk mengetahui apakah
berfungsi sebagai petunjuk arah hubungan yang variabel bebas (disiplin kerja dan komitmen
terjadi antara variabel dependen dan variabel organisasi) berpengaruh terhadap variabel terikat
independen. Untuk melihat apakah ada pengaruh (kinerja Pegawai) secara bersama-sama atau
disiplin kerja dan komitmen organisasi terhadap simultan. Yaitu dilakukan untuk menentukan
kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Kekayaan diterima atau ditolaknya hipotesis. Jika tingkat
Negara dan Lelang Pematangsiantar digunakan signifikan dibawah 5% atau Fhitung > Ftabel maka H0
analisis regresi linear berganda. ditolak.
Tabel 4
Tabel 2 Perkiraan Nilai F hitung
Analisis Regresi Linier Berganda
Sum of Mean
Model Unstandardized Standardized Model df F Sig.
Squares Square
Coefficients Coefficients
1 Regression 910.443 2 455.221 16.124 .000b
B Std. Beta
Error Residual 592.891 21 28.233
1 (Constant) 25.67 9.33 Total 1503.333 23
Disiplin .72 .33 .392 a. Dependent Variabel: Kinerja Pegawai
Kerja b. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Komitmen
Komitmen .68 .26 .466 Organisasi
Organisasi Sumber: hasil perhitungan dengan SPSS versi 21
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (2017).
Sumber: hasil pengolahan data menggunakan spss versi 21 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel
(2017).
19 di atas, diperoleh nilai Fhitung dengan dk = n-k-1
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel
(24-2-1=21) sebesar 16,124 > Ftabel dengan (0,05 ; 2
17 di atas, diperoleh model persamaan yaitu Ŷ =
vs 21) sebesar 3,47 atau dengan signifikan 0,000 < ɑ
25,667 + 0,723X1 + 0,682X2, artinya terdapat
0,05, maka H0 ditolak, artinya disiplin kerja dan
pengaruh yang positif antara disiplin kerja dan
komitmen organisasi berpengaruh positif dan
komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai pada
signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
Pematangsiantar.
Pematangsiantar.
2) Korelasi dan Koefisien Determinasi
b) Uji Parsial (Uji t)

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 4, No.1, JUNI 2018 69


Untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang diberikan sebagai kewajiban yang perlu
valid, maka harus dilakukan uji hipotesis. Pengujian dilaksanakan, agar dapat mencapai tujuan organisasi.
ini dilakukan untuk menentukan diterima atau Pada indikator menjunjung tinggi kehormatan negara
ditolaknya hipotesis, pengujian hipotesis dilakukan diperoleh nilai rata-rata 3,83 dengan kriteria jawaban
untuk mengetahui apakah variabel disiplin kerja dan baik. Untuk mengoptimalkannya yaitu pegawai
komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja sebaiknya memiliki kesadaran untuk menjaga sikap
Pegawai, jika tingkat signifikan dibawa 5% atau dan perilaku sebagai pegawai negeri sipil supaya
thitung > ttabel maka H0 ditolak. semakin menjaga nama baik negara.
Tabel 5 Pada indikator melaporkan jika mengetahui
Perkiraan Nilai thitung apabila ada hal yang membahayakan negara
diperoleh nilai rata-rata 3,91 dengan kriteria jawaban
Model T Sig. baik. Upaya meningkatkannya yaitu pegawai
sebaiknya selalu mengingatkan pentingnya menjaga
1 (Constant) 2.751.012 negara dari segala masalah yang disebabkan orang-
Disiplin Kerja 2.188 .040 orang dilingkungan kerja. Pada indikator menaati
Komitmen Organisasi 2.603 .017 ketentuan jam kerja diperoleh nilai rata-rata 3,37
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai dengan kriteria jawaban cukup baik. Cara mengatasi
Sumber: hasil perhitungan dengan SPSS versi 21 (2017). hal tersebut, pegawai sebaiknya harus
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel memaksimalkan jam kerja yang ditentukan agar
20 di atas, diperoleh nilai thitung pada variabel X1 tugas yang diberikan bisa terselesaikan tepat waktu.
(disiplin kerja) sebesar 2,188 > dari ttabel dengan dk = Pada indikator mencapai sasaran kerja
n-k-1 (24-2-1=21) sebesar 2,079 atau taraf signifikan pegawai diperoleh nilai rata-rata 3,70 dengan kriteria
0,040 < ɑ 0,05, maka H0 ditolak, artinya disiplin jawaban baik. Upaya meningkatkannya yaitu
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pimpinan sebaiknya harus memberikan pengawasan
kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Kekayaan terhadap pegawai dan menegur pegawai yang
Negara dan Lelang Pematangsiantar. menunda-nunda pekerjaanya. Pada indikator
Kemudian nilai thitung pada variabel X2 memelihara barang-barang milik negara diperoleh
(komitmen organisasi) sebesar 2,603 > dari ttabel nilai rata-rata 3,37 dengan kriteria jawaban cukup
dengan df = n-k-1, (24-2-1=21) sebesar 2,079 atau baik. Cara mengatasi hal tersebut yaitu pegawai
taraf signifikan 0,017 < ɑ 0,05, maka H0 ditolak, sebaiknya lebih menjaga barang investaris kantor
artinya komitmen organisasi berpengaruh positif dan dengan optimal karena barang tersebut yang
signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor diberikan pemerintah kepada kantor.
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pada indikator memberikan kesempatan
Pematangsiantar. bawahan untuk mengembangkan karir diperoleh nilai
rata-rata 3,79 dengan kriteria jawaban baik. Untuk
2. Evaluasi meningkatkannya yaitu pimpinan sebaiknya
a. Disiplin Kerja pada Kantor Pelayanan memberikan kepercayaan pada bawahan dalam
Kekayaan Negara dan Lelang melakukan pekerjaan dengan pendampingan untuk
Pematangsiantar melihat kemampuan pegawai yang akan berguna
Dimensi disiplin kerja berdasarkan Peraturan untuk karirnya dimasa depan. Pada indikator menaati
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun peraturan kedinasan diperoleh nilai rata-rata 3,25
2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, terdiri dengan kriteria jawaban baik. Cara mengatasi hal ini
dari menjalankan kewajiban dan menjauhi larangan yaitu pimpinan sebaiknya memberikan sanksi yang
yang dalam penelitian ini memiliki nilai rata-rata tegas dan konsisten bagi pegawai yang melanggar
3,99 dengan kriteria jawaban baik. Namun masih peraturan kedinasan.
terdapat beberapa indikator yang masih berada Pada indikator menyalahgunakan wewenang
dibawah nilai rata-rata yaitu pada indikator diperoleh nilai rata-rata 3,79 dengan kriteria jawaban
mengucapkan sumpah PNS diperoleh nilai rata-rata baik. Upaya meningkatkannya yaitu pimpinan
3,70 dengan kriteria jawaban baik. Cara sebaiknya harus memperhatikan pegawai pada saat
mengoptimalkannya yaitu pegawai sebaiknya harus bekerja supaya tidak terjadi hal yang merugikan
memilki kesadaran mengucapkan sumpah PNS agar organisasi. Pada indikator tanpa izin pemerintah
pegawai bisa berpikir sebelum mengambil keputusan bekerja untuk negara lain diperoleh nilai rata-rata
ketika bekerja nanti. 3,70 dengan kriteria jawaban baik. Untuk
Pada indikator menaati peraturan perundang– mengoptimalkannya yaitu pimpinan sebaiknya harus
undangan diperoleh nilai rata-rata 3,75 dengan memperhatikan kesejahteraan para pegawai seperti
kriteria jawaban baik. Upaya meningkatkannya yaitu gaji pegawai berdasarkan tingkat golongan pegawai
pegawai sebaiknya memahami setiap aturan-aturan negeri sipil. Pada indikator memberikan hadiah pada
yang mengatur setiap tindakan pegawai agar pegawai seseorang untuk diangkat dalam jabatan diperoleh
tidak melanggar peraturan yang telah diberlakukan. nilai rata-rata 3,83 dengan kriteria jawaban baik.
Pada indikator melaksanakan tugas kedinasan Cara meningkatkannya yaitu pimpinan sebaiknya
diperoleh nilai rata-rata 3,75 dengan kriteria jawaban menindak tegas pegawai yang memberikan hadiah
baik. Cara meningkatkannya yaitu pegawai untuk jabatan karena perbuatan tersebut penyuapan
sebaiknya menganggap setiap pekerjaan yang yang tidak diperbolehkan.

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 4, No.1, JUNI 2018 70


Pada indikator menerima hadiah yang sebaiknya melibatkan pegawai dalam setiap
berhubungan dengan jabatan diperoleh nilai rata-rata pekerjaan yang ada berhubungan dengan organisasi
3,87 dengan kriteria jawaban baik. Upaya agar adanya rasa memiliki dalam diri pegawai.
meningkatkannya yaitu pimpinan sebaiknya harus
memberikan sanksi tegas kepada pegawai yang c. Kinerja Pegawai pada Kantor Pelayanan
menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan Kekayaan Negara dan Lelang
karena akan menimbulkan tindakan korupsi. Pada Pematangsiantar
indikator bertindak sewenang-wenang terhadap Kinerja merupakan salah satu hal penting
bawahan diperoleh nilai rata-rata 3,75 dengan dalam penilaian perusahaan karena sangat
kriteria jawaban baik. Untuk mengoptimalkannya menentukan keberhasilan suatu organisasi. Apabila
yaitu pimpinan sebaiknya mengadakan acara untuk kinerja pegawai dalam sebuah instansi sudah baik,
menciptakan rasa kebersamaan antar pegawai senior maka tujuan instansi dapat dengan mudah tercapai.
dengan pegawai junior dan untuk menjalin Indikator kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan
komunikasi yang baik antar pegawai. Pada indikator Kekayaan Negara dan lelang Pematangsiantar sudah
mendukung calon peserta pemilu menggunakan dalam kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari
fasilitas negara diperoleh nilai rata-rata 3,91 dengan jawaban responden dengan nilai keseluruhan rata-
kriteria jawaban baik. Cara meningkatkannya yaitu rata 3,81 dengan kriteria jawaban baik.
pegawai sebaiknya memiliki kesadaran ketika mau Pada indikator ketepatan waktu diperoleh
menggunakan fasilitas yang diberikan negara hanya nilai rata-rata 3,20 dengan kriteria jawaban cukup
boleh dipergunakan oleh pegawai yang menjalankan baik. Cara mengatasi hal ini yaitu pegawai sebaiknya
tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya. lebih fokus dalam bekerja dan jangan menunda-
nunda pekerjaan. Pada indikator kemampuan
b. Komitmen Organisasi pada Kantor Pelayanan mengalokasikan biaya diperoleh nilai rata-rata 3,41
Kekayaan Negara dan Lelang dengan kriteria jawaban baik. Untuk
Pematangsiantar mengoptimalkannya yaitu sebaiknya pimpinan harus
Komitmen Organisasi mengandung menyesuaikan setiap anggaran yang diberikan
pengertian tentang wujud kesetiaan pegawai untuk kepada pegawai sesuai kebutuhannya demi
tetap berada dalam organisasi apapun yang terjadi, kepentingan dan kemajuan organisasi. Pada indikator
kemudian juga identifikasi terhadap hal-hal berkaitan sikap dan perilaku saat memberikan pelayanan
erat dalam dunia organisasi demi mencapai tujuan diperoleh nilai rata-rata 3,29 dengan kriteria jawaban
dari organisasi, dan keterlibatan anggota untuk tetap cukup baik. Cara mengatasinya yaitu pegawai
tinggal dalam organisasi demi mencapai tujuan dari sebaiknya harus lebih ramah dan sopan dalam
organisasi. Komitmen organisasi pada Kantor memberikan pelayanan yang optimal kepada
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang masyarakat.
Pematangsiantar dapat dikatakan tinggi, hal ini dapat Pada indikator kesediaan melakukan
dilihat dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada pekerjaan tanpa diperintah atasan diperoleh nilai
responden yang secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata 3,70 dengan kriteria jawaban baik. Upaya
rata-rata 3,62 dengan kriteria jawaban tinggi. meningkatkannya yaitu pegawai sebaiknya harus
Namun masih terdapat beberapa indikator meningkatkan konsentrasinya dalam bekerja
yang masih berada dibawah nilai rata-rata yaitu pada sehingga pegawai mengetahui pekerjaan yang yang
indikator merasa bagian dari keluarga pada harus ia kerjakan tanpa diperintah atasan. Pada
organisasi diperoleh nilai rata-rata 3,41 dengan indikator kewajiban masuk kerja diperoleh nilai rata-
kriteria jawaban tinggi. Upaya meningkatkannya rata 3,62 dengan kriteria jawaban baik. Cara
yaitu pegawai sebaiknya lebih mencintai meningkatkannya yaitu pegawai sebaiknya harus
pekerjaannya agar pegawai merasa nyaman saat memiliki kesadaran bahwa kewajibannya sebagai
bekerja pada organisasi. Pada indikator kesediaan pegawai harus dilaksanakan dengan baik yang
diperoleh nilai rata-rata 3,16 dengan kriteria jawaban bertujuan untuk meningkatkan kinerjanya maupun
cukup tinggi. Cara mengatasi hal ini yaitu pegawai kinerja organisasi. Pada indikator pemberian sanksi
sebaiknya harus mengorbankan kepentingan diperoleh nilai rata-rata 3,66 dengan kriteria jawaban
pribadinya demi tercapainya tujuan organisasi. baik. Untuk mengoptimalkannya yaitu pimpinan
Pada indikator merasa rugi jika meninggalkan sebaiknya harus lebih tegas dalam memberi sanksi
organisasi diperoleh nilai rata-rata 3,54 dengan kepada pegawai sesuai dengan peraturan yang
jawaban tinggi. Untuk mengoptimalkannya yaitu berlaku tanpa pandang buluh.
pimpinan sebaiknya harus lebih memperhatikan Pada indikator kerja kelompok dengan rekan
kebutuhan pegawai dalam organisasi. Pada indikator kerja diperoleh nilai rata-rata 3,66 dengan kriteria
kepentingan untuk tetap bertahan dalam organisasi jawaban baik. Upaya meningkatkannya yaitu
diperoleh nilai rata-rata 3,45 dengan jawaban tinggi. pegawai sebaiknya harus menjaga hubungan baik
Upaya meningkatkannya yaitu pegawai sebaiknya dengan pegawai lain agar dapat terjalin kerjasama
harus menganggap pekerjaan mereka sebagai yang baik. Pada indikator hubungan dengan atasan
kewajiban dan kebutuhan mereka agar tercapai diperoleh nilai rata-rata 3,70. Untuk
tujuan organisasi. Pada indikator keterlibatan meningkatkannya yaitu pegawai dan pimpinan harus
diperoleh nilai rata-rata 3,58 dengan kriteria jawaban menjaga komunikasi yang baik dan menjalin
tinggi. Cara mengoptimalkannya yaitu pimpinan kerjasama yang baik. Pada indikator kepemimpinan

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 4, No.1, JUNI 2018 71


yang bijaksana dalam instansi diperoleh nilai rata- g. Hasil pengujian hipotesis secara parsial dengan
rata 3,75 dengan kriteria jawaban baik. Cara uji t diperoleh hasil disiplin kerja berpengaruh
mengoptimalkannya hal ini sebaiknya pemimpin positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
harus mempertahankan sikap dan kebijakannya pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
sebagai pemimpin juga harus dapat melihat keahlian Lelang Pematangsiantar. Kemudian dari hasil
yang dimiliki oleh pegawainya sehingga dapat pengujian yang sama diperoleh komitmen
ditempatkan pada posisi yang sesuai agar pekerjaan organisasi berpengaruh positif dan signifikan
dapat terselesaikan dengan baik. terhadap kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan 2. Saran
a. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentang disiplin a. Untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai,
kerja diperoleh nilai rata-rata keseluruhan sebesar pemimpin sebaiknya mengawasi, menegakkan
3,99 dengan kriteria baik. Kemudian nilai rata- peraturan dan memberikan sanksi yang tegas
rata tertinggi dengan kriteria sangat baik pada untuk pegawai, supaya pegawai dapat lebih
dimensi menjalankan kewajiban dengan indikator disiplin, rajin dan efektif menggunakan waktu
mengucapkan sumpah jabatan. Sedangkan nilai kerjanya untuk melakukan pekerjaannya.
rata-rata terendah dengan kriteria cukup baik b. Untuk meningkatkan komitmen organisasi
pada dimensi menjalankan kewajiban dengan pegawai, sebaiknya pimpinan memberikan
indikator menaati peraturan kedinasan. bimbingan dan menjalin komunikasi yang baik
b. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentang kepada pegawai, supaya pegawai sadar akan
komitmen organisasi diperoleh nilai rata-rata tanggung jawabnya akan pekerjaannya saat
keseluruhan sebesar 3,62 dengan kriteria baik. mengambil sumpah untuk bekerja di instansi agar
Kemudian nilai rata-rata tertinggi dengan kriteria pekerjaan yang dihasilkan dapat optimal dan
baik pada dimensi komitmen afektif dengan tujuan instasi dapat tercapai.
indikator kebanggaan dalam menjadi bagian dari c. Untuk lebih meningkatkan kinerja pegawai,
organisasi. Sedangkan nilai rata-rata terendah pimpinan harus mampu mempengaruhi pegawai
dengan kriteria cukup baik pada dimensi untuk memanfaatkan waktu bekerja dengan
komitmen afektif dengan indikator kesediaan sebaik mungkin dan pegawai harus memberikan
untuk mengorbankan kepentingan pribadi. pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai
c. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentang kinerja peraturan perundang-undangan agar tujuan
pegawai diperoleh nilai rata-rata keseluruhan instansi dapat tercapai dengan baik.
sebesar 3,81 dengan kriteria baik. Kemudian nilai d. Sehubung dengan keterbatasan-keterbatasan yang
rata-rata tertinggi dengan kriteria sangat baik ada pada penulis, penelitian ini masih terdapat
pada dimensi sasaran kerja pegawai dengan kelemahan– kelemahan dan belum dapat
indikator anggaran yang dibutuhkan pegawai. mengungkapkan seluruh variabel-variabel yang
Sedangkan nilai rata-rata terendah dengan kriteria mempengaruhi kinerja pegawai pada Kantor
cukup baik pada dimensi sasaran kerja pegawai Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
dengan indikator ketepatan waktu. Pematangsiantar. Sebagai bahan masukan
d. Hasil analisis regresi linear berganda diperoleh penelitian ini selanjutnya perlu memperbanyak
hasil bahwa terdapat pengaruh yang positif antara variabel penelitian seperti motivasi, kompensasi,
disiplin kerja dan komitmen organisasi terhadap lingkungan kerja, komunikasi, dan lain-lain.
kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar. E. DAFTAR PUSTAKA
e. Hasil analisis korelasi diperoleh hasil 0,778 Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Sepuluh.
terdapat hubungan yang kuat dan positif antara Yogyakarta: Andi.
disiplin kerja dan komitmen organisasi dengan Mangkunegara, Anwar Prabu. 2017. Manajemen Sumber
kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Kekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar. Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. 2006. Human
Kemudian diperoleh nilai koefisien determinasi Resource Management. Jakarta: Salemba Empat.
artinya baik tidaknya kinerja pegawai pada Panggabean, Mutiara S. 2004. Manajemen Sumber Daya
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Manusia. Cetakan kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.
Pematangsiantar sebesar 60,6% dapat dijelaskan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang
oleh disiplin kerja dan komitmen organisasi, Sasaran Kinerja Pegawai.
selebihnya 39,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini Disiplin PNS.
seperti motivasi, kompensasi, lingkungan kerja, Rivai, Veithzal, 2004. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Cetakan 1. Jakarta: PT Penerbit Raja
komunikasi dan sebagainya. Grafindo Persada.
f. Hasil pengujian hipotesis secara simultan .........., 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
diperoleh bahwa disiplin kerja dan komitmen Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Edisi 3.
organisasi berpengaruh positif dan signifikan Cetakan 7. Jakarta: PT Penerbit Raja Grafindo
terhadap kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Persada.
Kekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar.

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 4, No.1, JUNI 2018 72


Robbins Stephen. P dan Timothy A. Judge. 2008.
Organizational Behaviour. Edisi ke-13. USA :
Paerson Internasional Edition, Prentice-Hall .
Siagian, Sondang P. 2013. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Edisi 1, Cetakan 21. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sutrisno, H. Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Edisi Pertama. Jakarta: Prenada Media
Group.
.........., 2010. Budaya Organisasi. Edisi Pertama. Cetakan
1. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
.........., 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
Pertama. Cetakan 3. Jakarta: Kencana.
Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja. Edisi Revisi-4.
Jakarta: Rajawali Pers.

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 4, No.1, JUNI 2018 73

Anda mungkin juga menyukai