Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS KINERJA PEGAWAI PADA

KANTOR CAMAT SAPE KABUPATEN BIMA

OLEH:
INDAH SUSILAWATI
NIM: 1601130

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI


PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
(STISIP) MBOJO BIMA
2020

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Kinerja Pegawai Kantor


Kecamatan Sape dalam menjalankan Tugas Kepegawaiannya serta menganalisis kinerja
pegawai Kantor Kecamatan Sape Kabupaten Bima menggunakan teori Robbins
(2006:206) dengan mengukur Kualitas, Kuantitas, Efektifitas, Ketetapan Waktu dan
Kemandirian pegawai.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Pegawa iKantor Camat Sape melakukan
tugas dan fungsinya dengan sangat memperhatikan kualitas pelayanan dengan baik serta
siap menerima saran masyarakat atas kinerjanya, berusaha memberikan pelayanan terbaik
pada masayarakat dengan mengerjakan pekerjaan dengan cermat dan teliti, meneliti
setiap hasil pekerjaan dan berusaha mengerjakan pekerjaan pada tepat waktu, pegawai
Kantor Kecamatan Sape diberikan tugas sesuai dengan kemampuannya masing-masing
agar tidak lalai dan mandiri dalam bekerja. Meskipun dalam melakukan tugasnya masih
ada saja beberapa pegawai yang lalai dalam mengerjakan tugas, tidak teliti, tidak tepat
waktu, kurang disiplin, dan tidak kompeten sehingga masih dibutuhkan pelatihan khusus
dalam hal peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) Kantor Camat Sape
Penelitian ini diharapkan bias menjadi masukan untuk seluruh Pegawai Kantor
Kecamatan Sape agar lebih bisa lagi meningkatkan kualitas kerjanya dan diharapkan agar
PegawaidiberikansaranadanprasaranasertapendidikandanPelatihanuntukpeningkatan
kemampuan pegawai, dibutuhkan kotak nilai hasil pelayanan pada kantor kecamatan sape
agar pegawai dapat mengevaluasi kualitas kinerjanya setiap bulan. Sehingga mampu
lebih mengoptimalkan pelayanannya.

Kata Kunci:Kinerja, Pegawai, camat


BAB I meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
PENDAHULUAN mengelola dan memobilisasikan sumber-
sumber yang terdapat di komunitas untuk
Pembangunan daerah dalam pelaksanaannya memenuhi kebutuhan mereka. Pendekatan ini
mentoleransi variabel lokal dan karena
adalah merupakan bagian integral dari sifatnya amat fleksibel menyesuaikan dengan
kondisi lokal. Didalam pelaksanaan
pembangunan nasional. Pembangunan pembangunan / pendekatan ini menekankan
pada proses “Social Learning” yang di
Daerah dilaksanakan salah satunya melaui dalamnya terdapat interaksi kolaboratif
antara birokrasi dan komunitas mulai proses
otonomi daerah dan pengaturan sumber daya perencanan sampai evaluasi proyek dengan
mendasarkan diri saling belajar”
nasional yang memberi kesempatan bagi
Pendekatan “Social Learning” yang
peningkatan demokrasi dan kinerja yang dikemukakan Luthans dalam Toha, (1992 :
295) merupakan suatu teori yang
berdaya guna dan berhasil guna dalam memberikan suatu model yang menjamin
kelangsungan interaksi timbal balik antara
penyelenggaraan pemerintahan/ pemimpin, lingkungan
(termasuk bawahan) dan perilakunya sendiri
pembangunan dan pelayanan kepada
pendekatan ini memberikan dasar bagi model
1
masyarakat.
yang menunjukan terjadinya kelangsungan
Dengan menetapkan strategi pembangunan
interaksi timbal balik antara pemimpin,
yang berpangkal pada manusia, maka
lingkungan dan para bawahan pengikutnya.
pendekatan pengembangan sumber daya
Dengan menerapkan pendekatan ini, baik
manusia yang berbasis masyarakat
pemimpin maupun pengikut dapat secara
(Community base resource management)
bersama-sama berada dalam pola interaksi
merupakan salah satu pilarnya. Ciri-ciri
yang intensif, memusyawarahkan setiap
pendekatan ini menurut Korten (Dalam
permasalahan yang dihadapi baik pada
Djokowinoto, 1987:26) adalah :
dirinya masing-masing maupun pada
“Prakarsa dan proses pengambilan keputusan
untuk memenuhi kebutuahan masyarakat permasalahan-permasalahan lingkungannya.
tahap demi tahap harus diletakan pada
masyarakat sendiri. Fokus utamanya adalah Pemimpin dan pengikut akan menemukan
suatu yang disepakati bersama dalam mencari dikelola dengan baik oleh pemerintah agar

jalan terbaik untuk mengatasi semua dapat memberikan kontribusi yang optimal.

persoalan yang ada melalui suatu organisasi. Pemerintah bukan hanya sebagai abdi negara

Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan saja, tetapi juga sebagai abdi masyarakat

akan gagal sebagian besar ditentukan oleh yang mengayomi dan memberikan pelayanan

Sumber Daya Manusia yang kompeten. kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya.

Sumber daya manusia (SDM) di dalam suatu PNS merupakan salah satu sumber daya

organisasi atau perusahaan merupakan manusia yang dimiliki oleh pemerintah dalam

komponen yang esensial untuk menjalankan menjalankan tugas-tugas pemerintahan (UU

roda organisasi atau perusahaan atau No. 25 Tahun 2009).Salah satu hal yang

lembaga untuk mencapai tujuannya. menjadi perhatian utama pemerintah

Pada umumnya, kehidupan di dalam mengenai sumber daya manusianya adalah

organisasi, apa pun bentuk dan sifatnya, baik kinerja pelayanan yang diberikan kepada

yang bergerak masyarakat.

mempengaruhi sikap-sikapnya terhadap Mangkunegara (2005) mengemukakan

pekerjaan. Keberhasilan suatu perusahaan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara

sangat dipengaruhi oleh kinerja individu kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

karyawan. Setiap perusahaan akan selalu seorang pegawai dalam melaksanakan

berusaha untuk mendapatkan kinerja terbaik tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

karyawan, dengan harapan apa yang menjadi diberikan kepadanya, sedangkan kinerja

tujuan perusahaan akan tercapai. menurut Hasibuan (2012) adalah suatu hasil

Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan aset kerja yang dicapai seseorang dalam

pemerintah yang sangat berharga yang harus


melaksanakan tugas-tugasnya atas pegawai terhadap kualitas pekerjaan

kecakapan, usaha, dan kesempatan. yang dihasilkan serta kesempurnaan

Berdasarkan paparan tersebut di atas, tugas terhadap ketrampilan dan

kinerja adalah suatu hasil yang dicapai kemampuan pegawai.

seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas b) Kuantitas

yang didasarkan atas kecakapan, Merupakan jumlah yang dihasilkan

pengalaman, dan kesungguhan serta waktu dinyatakan dalam istilah seperti

menurut standar dan kriteria yang telah jumlah unit, jumlah siklus aktivitas

ditetapkan sebelumnya.di bidang yang diselesaikan. Kuantitas yang

perdagangan maupun bidang jasa, akan diukur dari persepsi pegawai terhadap

selalu berusaha mencapai tujuan yang telah jumlah aktivitas yang ditugaskan

ditetapkan sebelumnya secara efektif dan beserta hasilnya.

efisien. Karyawan atau pegawai atau pekerja c) Ketepatan Waktu

atau buruh Menurut Robbin (2006:260) Tingkat suatu aktivitas diselesaikan

indikator kinerja adalah pada awal yang dinyatakan, dilihat

a) Kualitas dari sudut koordinasi dengan hasil

Tingkat dimana hasil aktivitas yang output serta memaksimalkan waktu

dikehendaki mendekati sempurna yang tersedia untuk aktivitas lain.

dalam arti menyesuaikan beberapa Ketepatan waktu diukur dari persepsi

cara ideal dari penampilan aktivitas, pegawai terhadap suatu aktivitas yang

maupun memenuhi tujuan-tujuan diselesaikan di awal waktu sampai

yang diharapkan dari suatu aktivitas. menjadi output.

Kualitas kerja diukur dari persepsi d) Efektivitas


Tingkat penggunaan sumber daya instansi dan tanggung jawab pegawai

organisasi (tenaga, uang, teknologi, terhadap kantor. Pengukuran dengan

bahan baku) dimaksimalkan dengan menggunakan persepsi pegawai

maksud menaikkan hasil dari setiap dalam membina hubungan dengan

unit dalam penggunaan sumber daya. instansi serta tanggung jawab dan

Efektivitas kerja persepsi pegawai loyalitas pegawai.

dalam menilai pemanfaatan waktu Organisasi memasuki era

dalam menjalankan tugas, efektivitas perbaikan terus-menerus

penyelesaian tugas yang dibebankan yangkelangsungan hidupnya ditentukan

organisasi. oleh kemampuan organisasi

e) Kemandirian menyebabkan potensi sumber daya

Adalah tingkat seorang pegawai dapat manusianya semakin disadari bahwa

melakukan fungsi kerjanya tanpa karyawan menjadi sumber daya

minta bantuan, bimbingan dari orang terpenting organisasi.Kinerja pemimpin

lain atau pengawas. Kemandirian sangat menentukan kinerja organisasi

dapat diukur dari persepsi pegawai secara keseluruhan, karena tanpa

terhadap tugas dalam melakukan pemimpin yang berkinerja tinggi dengan

fungsi kerjanya masing-masing didukung oleh pegawai, maka suatu

pegawai sesuai dengan tanggung organisasi akan gagal mencapai

jawab pegawai itu sendiri. tujuannya serta mengembanngkan

f) Komitmen kerja usahanya. Oleh karena itu, untuk

Merupakan tingkat dimana pegawai menunjang pelaksanaan suatu organisasi

mempunyai komitmen kerja dengan maka para pemimpin perlu


memperhatikan gaya/style yang mereka mengkoordinasikan kegiatan

terapkan. Apakah gaya tersebut cocok pemberdayaan masyarakat; (2)

dengan apa yang dikehendaki oleh para mengkordinasikan upaya

bawahannya karena perilaku pemimpin penyelenggaraan ketentraman dan

dapat mempengaruhi kinerja bawahan. ketertiban umum; (c) mengkoordinasikan

Pemimpin yang berhasil adalah penerapan dan penegakkan peraturan

mereka yang memandang karyawan perundang-undangan; (d)

sebagai pusat solusi kreatif, tidak hanya mengkoordinasikan pemeliharaan

sebagai anggota tim yang melaksanakan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

manajemen. Oleh karena itu setiap (e) mengkoordinasikan penyelenggaraan

pemimpin harus mampu melaksanakan kegiatan pemerintahan di tingkat

tugas-tugas pemerintahan maupun tugas- kecamatan; (f) membina penyelenggaraan

tugas kemasyarakatan apalagi pemimpin pemerintahan desa dan/atau kelurahan,

tersebut berkaitan langaung dengan serta (g) melaksanakan pelayanan

pelayanan kepentingan masyarakat. masyarakat yang menjadi ruang lingkup

Sejalan dengan itu Camat tugasnya dan/atau yang belum dapat

memiliki hak untuk mengatur urusan dilaksanakan pemerintahan desa atau

pemerintahan yang menjadi kewenangan kelurahan.

sebagaimana diatur dalam Undang- Berkaitan dengan itu Camat

Undang Nomor 32 tahun 2004. Yang dalam melaksanakan tugasnya harus

menjadi kewenangan dalam didukung oleh para pegawai yang dapat

menyelenggarakan urusan tugas umum bekerja tepat waktu, memiliki

dan pemerintahan meliputi : (1) produktivitas dan kinerja dalam


menyelesaikan pekerjaan yang telah atasan sering melakukan pendekatan Asal

diemban kepadanya. Untuk mewujudkan Bapak Senang (ABS).

hal itu Camat harus berusaha keras untuk Sejalan dengan uraian tersebut, maka

mencocokkan keterampilan pegawai dalam penulisan skripsi ini penulis akan

dengan tuntutan pekerjaan, menganalisis mengangkat persoalan tersebut dengan

pekerjaan, menetapkan standar kinerja mengetengahkan judul “Analisis Kinerja

dan melakukan seleksi untuk memperoleh Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor

pegawai yang tepat dengan pekerjaan Kecamatan Sape Kabupaten Bima.”

tersebut.
Bahan dan Metode
Namun kadang sering ditemui
Analisis data kualitatif
bahwa pegawai pada Kantor Camat Sape
dilakukan apabila data empiris yang
dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya
diperoleh adalah data kualitatif
sering dihadapkan pada permasalahan
berupa kumpulan berwujud kata –kata
seperti : kurangnya pemahaman SDM
dan bukan rangkain angka serta tidak
Kantor camat sape dalam hal meaknai
dapat disusun dalam kategori/struktur
tugas dan fungsinya secara keseluruhan,
klasifikasi. Data bisa saja
masih rendahnya komunikasi dengan
dikumpulkan dalam anka macam cara
bawahan terutama dalam hal pelaksanaan
(observasi, wawancara,
tugas-tugas kantor, intensitas kunjungan
intisaridokumen, pita rekaman) dan
ke masyarakat masih kurang kalau tidak
biasanya diproses Terlebih dahulu
ada hal-hal yang mendesak, pembinaan
sebelum digunakan (melalui
terhadap aparat desa masih kurang, serta
pencatatan, pengetikan, penyuntingan,
dalam melakukan koordinasi dengan
atau alih tulis), tetapi analisis
kualitatif tetap menggunakan kata- kulaitatif mencakup transkip gasil

kata yang biasanya disusun kedalam wawancara, redukasi data, analisis,

teks yang diperluas, dan tidak interpretasi data dan triangulasi.Dari

menggunakan perhitungan matematis hasil analisis data yang kemudian

atau statistika sebagai alat bantu dapat ditarik kesimpulan. Berikut ini

analisis. adalah tekhnik analisis data yang akan

Menurut miles daan digunakan oleh peneliti:

huberman, kegiatan analisis terdiri a. Reduksi data

dari tiga alur kegiatan yang terjadi Reduksi data bukanlah

secara bersamaan, yaitu redukasi data, suatu hal yang terpisah dari

penyajian data, dan penarikan analisis. Reduksi data diartikan

kesimpulan. Terjadi secara sebagai proses pemilihan,

bersamaan, berarti redukasi data, pemusatan perhatian pada

penyajian data, dan penarikan penyederhanaan, pengabstraksian,

kesimpuan/verifikasi sebagai sesuatu dan transformasi data kasar yang

yang saling jalin menjalin merupakan muncul dari catatan-catatan

proses siklus dan interaksi pada tertulis dilapangan.

saatsebelum, selama, dan sesudah Kegiatan reduksi data

pngumpulan data dalam bentuk berlangsung terus menerus, terutama

sejajar yang membangun wawasan selama proyek yang beroreantasi

umum yang disebut “analisis” (Ulber kualitatif berlangsung atau selama

Silalahi, 2009:339). Tekhnik analisis pengumpulan data.Selama

data yang digunakan dalam penelitian pengumpulan data berlangsung,


terjadi tahapan reduksi, yaitu

membuat ringkasan, menkode,

menelusuri tema, membuat gugus- b. Triangulasi

gugus, membuat partisi, dan menulis Selain menggunakan reduksi data,

memo.Reduksi data merupakan suatu peneliti juga menggunakan tekhnik

bentuk analisis yang menajamkan, triangulasi sebagai tekhnik untuk mengecek

menggolongkan, mengarahkan, keabsahan data. Dimana dalam

membuang yang tidak perlu, dan pengertiannya triangulasi adalah tkhnik

mengorganisasi data sedemikian rupa pemeriksaaan keabsahan data yang

sehingga kesimpulan-kesimpulan memanfaatkan sesuatu yang lain dalam

akhirnya dapat ditarik dan membandingkan hasil wawancara terhadap

diverifikasi. objek penelitian (Moleong, 2004;330)

Reduksi data atau proses triangulasi dapat dilakukan dengan

transformasi ini berlanjut terus menggunakan tekhnik yang berbeda

sesudah penelitian lapangan, sampai (Nasution, 2003:115) yaitu wawancara,

laporan akhir lengkap terususn. Jadi observasi dan dokumen. Triangulasi ini

dalam pnelitian kualitatif dapat selain digunakan untuk mengecek kebenaran

disederhanakan dan data juga dilakukan untuk memperkaya data.

ditransformasikan dalam aneka Menurut Nasution, selain itu

macam cara; melalui seleksi ketat, triangulasi juga dapat berguna untuk

melalui ringkasan atau uraian singkat, menyelidiki validitas tafsiran peneliti

menggolongkan dalam suatu pola terhadap data, karena itu triangulasi bersifat

yang lebih luas, dan sebagainya. reflektif. Denzin (Moleong, 2004),


membedakan emat macam triangulasi 4) Membandingkan keadaan dan

diantaranya dengan memanfaatkan perspektif seseorang dengan berbagai

penggunaan sumber, metode, penyidik, dan pendapat dan pandangan masyarakat

teori .dari kempat triangulasi tersebut, dari berbagai kelas

peneliti hanya menggunakan tekhnik 5) Membandingkan hasil wawancara

pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber. dengan isi dokumen yang berkaitan

Triangulasi dengan sumber artinya Sementar itu, dalam catatan

membandingkan dan mngecek balik derajat Cahyono Tedi di lengkapi bahwa

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dalam riset kualitatif triangulasi

melalui waktu dan alat yang berbeda dalam merupakan proses yang harus dilalui

penelitian kualitatif (Patton, 1987:331). oleh seorang peneliti disamping

Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, proses lainnya, dimana proses ini

maka ditempuh langkah sebagai berikut: menentukan aspek validitas informasi

1) Membandingkan data hasil yang diperoleh untuk kemudian

pengamatan dengan data hasil disusun dalam suatu penlitian.

wawancara Tekhnik keabsahan data yang

2) Membandingkan apa yang dikatakan memanfaatkan sesuatu yang lain

orang didepan umum dengan apa yang diluar data itu untuk keperluan

dikatakan secara pribadi pengecekan atau sebagai pembanding

3) Mebandingkan apa yang dikatakan teradap data itu.

orang-orang tentang situasi penelitian Tekhnik triangulasi yang

dengan apa yang dilakukannya paling banyak digunakan ialah

sepanjang waktu pemeriksaan memlalui sumber lain.


Model triangulasi diajukan untuk penarikan kesimpulan dan

menghilangkan dikotomi antara pengambilan tindakan.

pendekatan kualitatif dan kuantitatif Penyajian data yang sering

sehingga benar-benar ditemukan teori digunakan untuk data kualitatif pada

yang tepat.Murti, B 2006 menyatakan masa yang lalu adalah dalam bentuk

bahwa tujuan umum dilakukan teks naratif.Dalam puluhan, ratusan,

triangulasi adalah untuk atau bahakan ribuan halaman.Akan

meningkatkan kekuatan teoritis, tetapi teks naratif dalam jumlah yang

metodologid, mauun interpretative, besar yang melebihi beban

dari sebuah riset.Dengan demikian kemampuan manusia dalam

triangulasi memiliki arti penting memproses informasi.Manusia tidak

dalam mnjembatani dikotomi riset cukup mampu memproses informasi

kualitatif dan kuantitatif. yang besar jumlahnya; kecenderungan

Menurut Yin R.K, 2003 kognitifnya adalah menyederhanakan

menyatakan bahwa pengumpulan data informasi yang kompleks kedalam

triangulasi (triangulation) melibatkan kesatuan bentuk yang disederhanakan

observasi, wawancara dan dan selektif atau konfigurasi yang

dokumentasi. Pnyajian data mudah dipahami.

merupakan kegiatan terpenting yang Penyajian data dalam kualitatif sekarang ini
juga dapat dilakukan dalam berbagai jenis
kedua dalam penelitian
matriks, grafik, jaringan dan
kualitatif.Penyajian data yaitu sebagai
bagan.Semuanya dirancang untuk
sekumpulan informasi yang tersusun menggabungkan informasi yang tersusun
dalam suatu bentuk yang padu padan dan
memberi kemungkinan adanya
mudah diraih.Jadi penyajian data merupakan tetapi memang masih ada sebagian
bagian dari analisis.
pegawai yang ketika seharusya

memberikan pelayanan terhadap


Pembahasna Hasil Penelitian
masyarakat, malah keluar untuk
1. Kualitas Kinerja Pegawai kantor
istirahat sebentar dan lain sebagainya.
Camat Sape
Hal ini juga sejalan dengan
Menurut Robbins
wawancara saya dengan Masyarakat
(2006)Kualitas kerja adalah seberapa
Bapak Ahmad yang pernah mengurus
baik seorang karyawan mengerjakan
surat Pindahnya ke Kantor kecamatan
apa yang seharusnya dikerjakan.
Sape bawa sebenarnya kualitas
Kualitas kerja diukur dari persepsi
pelayanan atau sikap pegawai ke kita
karyawan terhadap kualitas pekerjaan
itu sudah cukup baik, cuman
yang dihasilkan serta kesempurnaan
terkadang kita duduk nunggu yang
tugas terhadap keterampilan dan
lama malah nggak disapa atau tidak
kemampuan karyawan dalam hal
diminta menunggu sebentar, malah
memberikan kualitas pelayanan.
kita dicuekin. (wawancara 3 Agustus
Menurut wawancara peneliti
2020)
dengan Bapak Sekertaris camat
2. Kuantitas Kinerja Pegawai Pada
ANWAR, S.Sos bahwa pegawai
Kantor Kecamatan Sape
Kecamata Sape sudah mengupayakn
Merupakan jumlah yang
kualitas Pelayan terbaik untuk
dihasilkan dinyatakan dalam istilah
masyarakat kecematan Sape, diusakan
seperti jumlah unit, jumlah siklus
dikerjakan oleh yang ahli dalam
aktivitas yang diselesaikan.Kuantitas
bidangnya dan dengan cepat, akan
kerja yang dimaksud adalah administrasi pada desa dan belum
optimalnya realisasi program dan
banyaknya pekerjaan yang dapat kegiatan pembangunan fisik dan non
fisik hasil musrenbang
diselesaikan oleh pegawai dalam kecamatan(wawancara tanggal 4
Agustus 2020)
kurun waktu yang telah
3. Ketepatan waktu Kinerja Pegawai
ditentukan.Jika jumlah pekerjaan
Pada Kantor Kecamatan Sape
yang dapat diselesaikan pegawai
Merupakan tingkat aktivitas
semakin banyak, maka semakin baik
diselesaikan pada awal waktu yang
pula kinerja yang dihasilkan.Pegawai
dinyatakan, dilihat dari sudut
yang senantiasa berusaha
koordinasi dengan hasil output serta
menyelesaikan pekerjaan yang
memaksimalkan waktu yang tersedia
diberikan, menunjukkan tanggung
untuk aktivitas lain.Strategi
jawab yang sangat besar.
mengelola waktu di kantor adalah
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pegawai pada Kantor Camat mengatur langkah-langkah tindakan
Sape Kabupaten Bima selalu
berusahan menghasilkan kuantitas menggunakan waktu yang sudah
kerja yang baik.Dimana pegawai
selalu berupaya menghasilkan disediakan seoptimal mungkin agar
banyakpekerjaan tepat. Tanggapan
Bapak Camat KAMARUDDIN, S.Sos tugas-tugas yang seharusnya
mengenai kuantitas kerja pegawai
pada Kantor Camat Sape Kabupaten diselesaikan tidak tertunda atau
Bima adalah sebagai berikut
“Pegawai memiliki kemampuan bahkan harus diselesaikan di rumah.
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
dengan kuantitas yang baik, sehingga Mengelola penggunaan waktu di
Para pegawai senantiasa berusaha
memberikan hasil kerja yang baik, kantor yang efisien, selainmembantu
akan tetapi pada implementasi
program dan kegiatan dilingkungan kelancaran kerja di kantor, juga
pemerintah pegawai kurang tepat dan
cepat dalam membuat aturan dan terbebas dan pekerjaan lembur yang
wewenangnya, sehingga mengabitkan
belum optimalnya pelaksanaan seharusnya tidak perlu. Demikian
pula dengan pekerjaan yang dapat pekerjaan yang diberikan kepadanya

diselesaikan tepat pada waktunya yang kemudian diselesaikan tepat

maka kepentingan orang lain yang waktu. Semakin tinggi kuantitas kerja

terkait dengan pekerjaan kita tidak seorang pegawai dalam

terganggu. menyelesaikan suatu pekerjaan maka

Orang yang berhasil akan baik pula kinerja dari pegawai

mengelola waktunya di kantor secara tersebut.

efisien, akan menjadi sebuah Hasil wawancara dengan


Sekretaris Camat Bapak Anwar,S.
keunggulan tersendiri bagi yang Sos pegawai pada Kantor Camat Sape
Kabupaten Bima selalu berusaha
bersangkutan dibanding orang lain. menghasilkan kuantitas kerja yang
baik. Dimana pegawai selalu
Dengan demikian ia memiliki waktu berupaya tepat waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan yang
luang yang lebih untuk melakukan diberikan dan serta menghasilkan
pekerjaan sesuai yang diberikan
hal- hal yang lebih bermanfaat bila atasan, tidak mengulur waktu dalam
mengerjakan pekerjaan seperti ketika
dibandingkan dengan teman- membuat surat atau memberi
pelayanan pada masyarakat
temannya yang masih berkutat dibutuhkan waktu sekitar 5 menit
untuk menyelesaikannya. Seperti
menyelesaikan tugasnya. Pegawai laporan bulanan biasanya selesai pada
1 (satu) samapai 2 (dua) hari sebelum
yang kinerjanya baik adalah pegawai deadline, akan tetapi dalam hal
ketetapan waktu berangkat kerja
yang dapat menyelesaikan pekerjaan SDM kantor Camat Sape masih
kurang efektif karena biasanya
dengan waktu yang sesingkat- beberapa Pegawai akan hadir kurang
lebih 15menit setelah jam masuk
singkatnya. Pegawai yang memiliki kantor, dan itu sangat disayangkan
karena tidak optimalnya pegawai
kecakapan pengetahuan dan dalam memaknai waktu. (wawancara
tanggal 3 Agustus 2020)
keterampilan kerja yang baik akan 4. Efektivitas.

dengan mudah mengorganisir setiap


Merupakan tingkat kuantitas yang baik dan tentu dnegan
tepat waktu agar pekerjaan tersebut
penggunaan sumber daya organisasi menjadi sangat efektif, masalahnya
adalah masih kurangnya sarana dan
(tenaga, uang, teknologi, bahan baku) Prasarana serta pendidikan dan
pelatihan untuk peningkatan
dimaksimalkan dengan maksud kemampuan pegawai menjadikan
Akuntabilitas Kinerja Kecamatan
menaikkan hasil dari setiap unit belum optimal, karena belum optimal
perencanaan Strategis tingkat SKPD,
dalam penggunaan sumber Tingkat koordinasi instasi pemerintah
dan desa di wilayah Kecamatan masih
daya.Efektifitas juga disebut sebagai rendah sehingga kinerja pegawai
menjadi tidak efisien.
suatu tingkat keberhasilan yang Lalu menurut Pegawai kantor
camat Sape pak Anas beliau
dihasilkan oleh seseorang atau mengakatakan bahwa untuk masalah
efektifnya pekerjaan kami para
organisasi dengan cara tertentu sesuai pegawai masih membutuhkan
pendidikan dan pelatihan untuk
dengan tujuan yang hendak dicapai. meningkatkan kemauan dan
kemampuan kami dalam memberikan
Dengan kata lain, semakin banyak kualitas, kuantitas dan ketetapan
waktu kami dalam pekerjaan sehingga
rencana yang berhasil dicapai maka pekerjaan kami menjadi lebih efektif,
tidak semua pegawai Kantor Camat
suatu kegiatan dianggap semakin Sape memahami apa itu tugas dan
fungsi pegawai camat sape sehingga
efektif.Efektifitas adalah suatu ukuran mungkin juga itu permalahan yang
membut kami tidak perfect dalam
yang menyatakan seberapa jauh target melakukan pekerjaan.
5. Kemandirian.
(kuantitas,kualitas dan waktu) telah
Merupakan tingkat seorang
tercapai. Dimana makin
karyawan yang nantinya akan dapat
besarpresentase target yang dicapai,
menjalankan fungsi kerjanya.
makin tinggi efektifitasnya.
Komitmen kerja merupakan
Menurut wawancara Peneliti
dengan Bapak Camat Kamaruddin suatutingkat dimana karyawan
S.Sos bahwa “dalam melakukan
tugasnya Pegawai pada kantor mempunyai komitmen kerja dengan
Kecamatan Sape tentu selalu ingin
dikerjakan dengan kualitas yang baik,
instansi dan tanggungjawab karyawan Aminah “bahwa pegawai pada kantor
camat Sape melakukan tanggung
terhadap pekerjaan. jawab padapekerjaannya dengan
benar, terlihat jelas bagaimana setiap
Kata kemandirian berasal dari sub bagian pada kantr camat sape
dibuat dengan ruangan terpisah,
kata dasar diri yang mendapat awalan sehingga kami bisa konsentrasi,
bekerja serta bertanggung jawab pada
ke dan akhiran an yang kemudian pekerjaan yang dilakukan masing
masing bidang, misalnya kami
membentuk suatu kata keadaan atau sebagai seksi Perkonomian, ya kami
menata mengkoordinir dan
kata benda. Karena kemandirian menyelesaikan masalah pada bagian
perekonomian saja karena itu adalah
berasal dari kata dasar diri, tanggung jawab kami, begitu pulang
dengan posisi dan tugas Bagian atau
pembahasan mengenai kemandirian Seksi yang lain”(wawancara 3
Agustus 2020)
tidak dapat dilepaskan dari

pembahasan diri itu sendiri, yang


KESIMPULAN DAN SARAN
dalam konsep Carl Rogers disebut

dengan istlah self karena diri itu


A. Kesimpuan
merupakan inti dari kemandirian (Ali
Berdasarkan uraian hasil
& Asrori, 2008:109). Dalam kamus
penelitian dan pembahasan yang
psikologi kemandirian berasal dari
telah dijelaskan pada bab
kata “independence” yang diartikan
sebelumnya, maka dalam
sebagai suatu kondisi dimana
penulisan dapat ditarik
seseorang tidak tergantung pada
kesimpulan bahwa:
orang lain dalam menentukan
1. Kualitas Kinerja Pegawai
keputusan dan adanya sikap percaya
Kantor Kecamatan Sape
diri (Chaplin, 2011:343).
Menurut Robbins
Menurut Wawancara peneliti
(2006) Kualitas kerja adalah
dengan Kasi Perkonomian Dra.
seberapa baik seorang Merupakan jumlah

karyawan mengerjakan apa yang dihasilkan dinyatakan

yang seharusnya dikerjakan. dalam istilah seperti jumlah

Kualitas kerja diukur dari unit, jumlah siklus aktivitas

persepsi karyawan terhadap yang diselesaikan.Kuantitas

kualitas pekerjaan yang kerja yang dimaksud adalah

dihasilkan serta kesempurnaan banyaknya pekerjaan yang

tugas terhadap keterampilan dapat diselesaikan oleh

dan kemampuan karyawan pegawai dalam kurun waktu

dalam hal memberikan yang telah ditentukan.Jika

kualitas pelayanan. Pegawai jumlah pekerjaan yang dapat

Kecamata Sape sudah diselesaikan pegawai semakin

mengupayakan kualitas banyak, maka semakin baik

Pelayan terbaik untuk pula kinerja yang

masyarakat kecematan Sape, dihasilkan.Pegawai yang

diusakan dikerjakan oleh yang senantiasa berusaha

ahli dalam bidangnya dan menyelesaikan pekerjaan yang

dengan cepat, akan tetapi diberikan, menunjukkan

memang masih ada sebagian tanggung jawab yang sangat

yang masih tidak kompeten besar. Pegawai memiliki

pada bidangnya. kemampuan menyelesaikan

2. Kuantitas Kinerja Pegawai pekerjaan tepat waktu dengan

Kantor Kecamatan Sape kuantitas yang baik, sehingga


Para pegawai senantiasa 3. Ketetapan Waktu Pegawai

berusaha memberikan hasil Kantor Kecamatan Sape

kerja yang baik, misalnya Merupakan tingkat

dalam satu bulan diberikan aktivitas diselesaikan pada

waktu untuk merancang awal waktu yang dinyatakan,

keiatan dan persiapan MTQ dilihat dari sudut koordinasi

makan akan sempurna dengan hasil output serta

sebelum deadline, akan tetapi memaksimalkan waktu yang

pada implementasi program tersedia untuk aktivitas lain.

dan kegiatan dilingkungan Strategi mengelola waktu di

pemerintah pegawai kurang kantor adalah mengatur

tepat dan cepat dalam langkah-langkah tindakan

membuat aturan dan menggunakan waktu yang

wewenangnya, sehingga sudah disediakan seoptimal

mengabitkan belum mungkin agar tugas-tugas

optimalnya pelaksanaan yang seharusnya diselesaikan

administrasi pada desa dan tidak tertunda atau bahkan

belum optimalnya realisasi harus diselesaikan di rumah.

program dan kegiatan Mengelola penggunaan waktu

pembangunan fisik dan non di kantor yang efisien, selain

fisik hasil musrenbang membantu kelancaran kerja di

kecamatan. kantor, juga terbebas dan

pekerjaan lembur yang


seharusnya tidak perlu. menyelesaikan pekerjaan

Demikian pula dengan dengan waktu yang sesingkat-

pekerjaan yang dapat singkatnya. Pegawai yang

diselesaikan tepat pada memiliki kecakapan

waktunya maka kepentingan pengetahuan dan keterampilan

orang lain yang terkait dengan kerja yang baik akan dengan

pekerjaan kita tidak mudah mengorganisir setiap

terganggu. pekerjaan yang diberikan

Orang yang berhasil kepadanya yang kemudian

mengelola waktunya di kantor diselesaikan tepat waktu.

secara efisien, akan menjadi Semakin tinggi kuantitas kerja

sebuah keunggulan tersendiri seorang pegawai dalam

bagi yang bersangkutan menyelesaikan suatu

dibanding orang lain. Dengan pekerjaan maka akan baik

demikian ia memiliki waktu pula kinerja dari pegawai

luang yang lebih untuk tersebut.

melakukan hal- hal yang lebih Pegawai pada Kantor

bermanfaat bila dibandingkan Camat Sape Kabupaten Bima

dengan teman-temannya yang selalu berusaha menghasilkan

masih berkutat menyelesaikan kuantitas kerja yang baik.

tugasnya. Pegawai yang Dimana pegawai selalu

kinerjanya baik adalah berupaya tepat waktu dalam

pegawai yang dapat menyelesaikan pekerjaan yang


diberikan dan serta optimalnya pegawai dalam

menghasilkan pekerjaan memaknai waktu.

sesuai yang diberikan atasan, 4. Efektifitas Kinerja Pegawai

tidak mengulur waktu dalam Kantor Kecamatan Sape

mengerjakan pekerjaan seperti Merupakan tingkat

ketika membuat surat atau penggunaan sumber daya

memberi pelayanan pada organisasi (tenaga, uang,

masyarakat dibutuhkan waktu teknologi, bahan baku)

sekitar 5 menit untuk dimaksimalkan dengan

menyelesaikannya. Seperti maksud menaikkan hasil dari

laporan bulanan biasanya setiap unit dalam penggunaan

selesai pada 1 (satu) samapai 2 sumber daya. Efektifitas juga

(dua) hari sebelum deadline, disebut sebagai suatu tingkat

akan tetapi dalam hal keberhasilan yang dihasilkan

ketetapan waktu berangkat oleh seseorang atau organisasi

kerja SDM kantor Camat Sape dengan cara tertentu sesuai

masih kurang efektif karena dengan tujuan yang hendak

biasanya beberapa Pegawai dicapai. Dengan kata lain,

akan hadir kurang lebih semakin banyak rencana yang

15menit setelah jam masuk berhasil dicapai maka suatu

kantor, dan itu sangat kegiatan dianggap semakin

disayangkan karena tidak efektif. Efektifitas adalah

suatu ukuran yang


menyatakan seberapa jauh suatu tingkat dimana

target (kuantitas,kualitas dan karyawan mempunyai

waktu) telah tercapai. Dimana komitmen kerja dengan

makin besar presentase target instansi dan tanggungjawab

yang dicapai, makin tinggi karyawan terhadap

efektifitasnya. pekerjaan.Kata kemandirian

Pegawai pada kantor berasal dari kata dasar diri

Kecamatan Sape melakukan yang mendapat awalan ke dan

tugas dengan sangat baik, akhiran an yang kemudian

dengan SDM yang cukup baik membentuk suatu kata

dan sedikit terhalang oleh keadaan atau kata benda.

sarana dan prasaran yang Karena kemandirian berasal

belum mumpuni, dari kata dasar diri,

mengakibatkan tidak pembahasan mengenai

efektifnya kinerja pegawai kemandirian tidak dapat

pada kantor camat Sape. dilepaskan dari pembahasan

5. Kemandirian Pegawai Kantor diri itu sendiri, yang dalam

Kecamatan Sape konsep Carl Rogers disebut

Merupakan tingkat dengan istlah self karena diri

seorang karyawan yang itu merupakan inti dari

nantinya akan dapat kemandirian (Ali & Asrori,

menjalankan fungsi kerjanya. 2008:109). Dalam kamus

Komitmen kerja merupakan psikologi kemandirian berasal


dari kata “independence” yang penelitian yang telah

diartikan sebagai suatu kondisi dikemukakan diatas, maka

dimana seseorang tidak peneliti memberikan sara-

tergantung pada orang lain saran yang nantinya

dalam menentukan keputusan diharapakan mampu

dan adanya sikap percaya diri memperbaiki maupun

(Chaplin, 2011:343). menyempurnakan Kinerja

Pegawai pada kantor Pegawai Pada Kantor Camat

camat Sape melakukan Sape Kabupaten Bima

tanggung jawab 1. Untuk peningkatan kinerja

padapekerjaannya dengan SDM KANTOR Kecamatan

benar, terlihat jelas bagaimana SAPE Kabupaten bima maka

setiap sub bagian pada kantor perlu dioptimalkannya

camat sape dibuat dengan pemanfaatan tekhnologi

ruangan terpisah, membuat informasi dalam membantu

para pegawai dapat focus pada kelancara pelaksaan tugas dan

pekerjaannya. Serta pelayanan serta

bertanggung jawab pada 2. Dibuatkan kotak saran untuk

pekerjaan yang dilakukan Masyarakat yang berkunjung

masing masing bidang. dalam rangka mengevaluasi

B. Saran kinerja tiap bagian pada

Berdasarkan Kantor Camat Sape

kesimpulan dari hasil


3. Perlunya Bimbingan dan Praktik.
Cetakan Kelimabelas. Jakarta: Rineka
Pembinaan SDM Kantor Cipta.

Camat Sape dalam rangka Bayu, Suryaningrat, 1981, Pemerintahan


Desa dan Administrasi Desa, Bina
memahami betul apa fungsi Aksara, Jakarta.

dan tugasnya dan cara kerja Bungin, Burhan, 2001, Metodelogi Penelitian
Kualitatif, PT. RajaGrafindo Persada,
agar lebih efektif Jakarta.

membangundaerah lebih maju. Djam'an Satori, 2011, Metode Penelitian


Kualitatif, Bandung,
4. Sosialisasi pada Tiap tiap desa Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human
Resource Management: Manajemen
tentang pentingnya Gotong Sumber Daya Manusia. Terjemahan
Dian Angelia. Jakarta: Salemba
royong antara masyarakat, Empat.

desa dan camat dalam Nawawi, Hadari, H, 1991, Metode Penelitian


Bidang Sosial, Gajah Mada
membangun daerah University Press.

kecamatan yang bertabat. Nurlaila, 2010. Manajemen Sumber Daya


Manusia I. Penerbit LepKhair.
5. Perlunya saling mengingatkan
Luthans, F. 2005. Organizational Behavior.
antara Pegawai camat agar New York: McGraw-hill.

terciptanya harmonisasi. Prawirosentono, Suryadi. 1999. Kebijakan


Kinerja Karyawan. Yogyakarta:
BPFE.

DAFTAR PUSTAKA Rivai, Vethzal & Basri. 2005. Peformance


Appraisal: Sistem yang tepat untuk
Ali, Farid, 1997, Metodologi Penelitian Menilai Kinerja Karyawan dan
Sosial dalam Bidang Ilmu Meningkatkan Daya Saing
Administrasi dan Pemerintahan, Perusahan. Jakarta: PT. RajaGrafindo
RajaGrafindo Persada, Jakarta. Persada.

Arikunto, Suharsimi, 2000, Manajemen Robbins, Stephen P., 2006. Perilaku


Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta. Organisasi, PT Indeks, Kelompok
Gramedia, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan
Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Pembentukan Susuna https//: w.w.w sape,bimakab.go.id
Daerah
Peraturan Bupati Bima Nomor 30 Tahun https:w.w.w BPS.Bimakab.go.id
2016 Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi,Tugas Dan Fungsi Serta
Tata Kerja Perngkat Daerah
Kabupaten Bima

Anda mungkin juga menyukai