Anda di halaman 1dari 12

JIMBis : Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis ISSN : 2962-6331

DOI : 10.24034/jimbis.v1i2.5416

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI


TERHADAP KINERJA PEGAWAI

Rully Alfiana Sabilila


Dewi Urip Wahyuni
dewiuripwahyuni@stiesia.ac.id
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

ABSTRACT

This research aimed to analyze and find out the effect of work environment and organization culture on the
employees performance at Social Service at city of Surabaya. The independent variables in this research are work
environment and organizational culture. While the dependent variable in this study is employee performance. The
population used in this study were employees of the Surabaya City Social Service. While the research population
was employees at Social Services at city of Surabaya. Moreover, the research was quantitative research. The
sampling technique used in this study is the saturated sampling method which is a sampling technique that takes
all members of the population in the object as a sample, data collection is carried out by distributing questionnaires
with a sample of 45 respondents. Moreover, the research analysis method used multiple linear regressions.
Moreover, the data analysis technique used SPSS (Statistical Product and Service Solution) 20 version. The
research result concluted that the work environment had positive and significant effect on the employees’
performance at Social Service at city of Surabaya. Likewise, the organization culture had a positive and significant
effect on the employees’ performance at Social Service at city of Surabaya.

Keywords: work environment, organizational culture, employees’ performance

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan budaya
organisasi terhadap kinerja pegawai di Dinas Sosial Kota Surabaya. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah lingkungan kerja dan budaya organisasi. Sementara variabel terikat dalam penelitian ini adalah
kinerja pegawai. Populasi yang digunakan pada penelitian ini ialah pegawai Dinas Sosial Kota
Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode sampling jenuh yang
merupakan teknik pengambilan sampel yang mengambil seluruh anggota populasi di dalam objeknya
sebagai sampel, pengumpulan data dilakukan dengan peyebaran kuesioner dengan jumlah sampel
sebanyak 45 responden. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linier berganda. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai di Dinas Sosial Kota Surabaya, dan Budaya Organisasi
berpengaruh positif dan signifikn terhadap kinerja pegawai di Dinas Sosial Kota Surabaya.

Kata kunci: lingkungan kerja, budaya organisasi, kinerja pegawai

PENDAHULUAN kemajuan dan perkembangan perusahaan.


Sumber Daya Manusia merupakan salah Pada dasarnya, Sumber Daya Manusia
satu faktor penting bagi sebuah organisasi, (SDM) yang di pekerjakan di sebuah
institusi, dan perusahaan. Sumber Daya perusahaan sebagai penggerak, pemikir, dan
Manusia adalah kunci untuk menentukan perencana untuk mencapai tujuan organisasi

226
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi...– Sabilila, Wahyuni 227

itu. SDM bukan hanya sebagai suatu asset berdasarkan ketentuan dan kesepakatan
yang utama melainkan asset yang bernilai yang telah ditetapkan. Sunyoto (2015:38)
dan tidak dapat di gandakan. SDM dapat menyatakan lingkungan kerja merupakan
dibagi menjadi dua, yaitu mikro dan makro, faktor utama yang sangat penting bagi
secara mikro adalah individu yang bekerja di pegawai saat sedang melakukan pekerjaan
suatu perusahaan dan secara makro pendu- dan aktivitas di dalam organisasi. Tobari
duk pada suatu negara yang telah memasuki (2015:12) menyatakan budaya organisasi
usia Angkatan kerja, baik yang sudah pernah ialah sesuatu yang dapat dijiwai, di pahami
bekerja maupun belum bekerja. atau dapat dikatakan sebagai perilaku yang
Berdasarkan fenomena yang ada dari memberikan nilai tersendiri dan menjadi
tahun 2020 hingga tahun 2021 terus meng- pola dalam suatu organisasi. Motivasi kerja,
alami penurunan pada penilaian pelaksana- Kepemimpinan, Budaya Organisasi berpe-
an pekerjaan pegawai di Dinas Sosial Kota ngaruh positif signifikan terhadap kinerja
Surabaya yaitu prestasi kerja, kerjasama, dan karyawan. Lingkungan kerja, Budaya orga-
kepemimpinan sebesar 7,92%. Hal ini terjadi nisasi, Gaya kepemimpinan berpengaruh
karena ada beberapa pegawai yang tidak positif terhadap kinerja karyawan. Gaya
menyelesaikan tugas yang diberikan tepat kepemimpinan, komunikasi, Budaya Orga-
waktu dan hasil pekerjaan pegawai yang nisasi berpengaruh positif dan signifikan
kurang optimal. Pada nilai unsur kerjasama terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja,
dari tahun 2020 hingga 2021 terjadi penuru- Disiplin kerja, Lingkungan kerja berpenga-
nan sebesar 9,61%. Adapun masalah kerjasa- ruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
ma pegawai di Dinas Sosial Kota Surabaya Motivasi dan Lingkungan kerja berpengaruh
yaitu pegawai yang kurang saling memban- positif dan signifikan terhadap kinerja
tu antar pegawai. Sedangkan unsur kepe- pegawai. Gambar 1 menunjukkan model
mimpinan juga mengalami penurunan dari penelitian.
tahun 2020 hingga tahun 2021 hal ini
disebabkan kurangnya komunikasi antara
pimpinan dan bawahannya serta pemimpin LK
kurang cepat tangggap atas persoalan- KP
persoalan factual.
Berdasarkan fenomena maka rumusan
BO
masalah adalah sebagai berikut : (1) apakah
lingkungan kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial Kota Gambar 1
Surabaya. (2) apakah budaya organisasi Model Penelitian
Sumber: data diolah, 2021
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai Dinas Sosial Kota Surabaya. Tujuan Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
penelitian adalah sebagai berikut: (1) untuk Kinerja Pegawai
mengetahui dan menganalisis lingkungan Lingkungan kerja yang sangat baik
kerja berpengaruh signifikan terhadap ter- dapat mempengaruhi kinerja pegawai yang
hadap kinerja pegawai Dinas Sosial Kota akan memberikan rasa nyaman dan rasa
Surabaya dan (2) apakah budaya organisasi semangat dalam bekerja jika perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja memiliki lingkungan kerja yang baik.
pegawai Dinas Sosial Kota Surabaya Sedarmayanti (2014:20) Lingkungan kerja
adalah suatu area yang terdapat sebuah
TINJAUAN TEORITIS populasi dimana didalamnya terdapat bebe-
Mangkunegara (2016:67) kinerja pega- rapa fasilitas pendukung untuk mencapai
wai merupakan proses di mana mengacu
dan diukur selama periode waktu tertentu
228 JIMBIS: Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis – Volume 1, Nomor 2, Agustus 2022 : 226 – 237

tujuan organisasi sesuai dengan visi dan misi pel dalam penelitian ini adalah 45 responden
organisasi yang merupakan pegawai Dinas Sosial Kota
H1: Lingkungan kerja berpengaruh signifi- Surabaya.
kan terhadap kinerja karyawan.
Teknik Pengumpulan Data
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Jenis Data
Kinerja Pegawai Jenis sumber data yang digunakan
Budaya organisasi dapat mensosialisasi- dalam penelitian ini ialah data subjek (self-
kan dan menginternalisasi para anggota report data). Data subjek yang dimaksud
organisasi. Budaya yang kuat dan positif berupa sikap, pengalaman, opini, dan
sangat berpengaruh terhadap tingkah laku karakteristik dari responden.
dan efektivitas kinerja organisasi. Tobari
(2015:12) Budaya organisasi adalah suatu hal Sumber Data
yang dapat dijiwai, di pahami atau dapat Sumber data yang diperlukan dalam
dikatakan sebagai perilaku yang memberi- penelitian ini merupakan data primer. Data
kan nilai tersendiri dan menjadi pola dalam primer adalah data yang diperoleh langsung
suatu organisasi oleh peneliti didalam objek atau di lapangan
H2: Budaya organisasi berpengaruh signifi- yang bersumber dari para responden
kan terhadap kinerja karyawan. (Sugiyono, 2017:137).

METODE PENELITIAN Teknik Pengumpulan Data


Jenis Penelitian Teknik pengumpulan data pada peneli-
Jenis penelitian yang digunakan dalam tian ini ialah dengan cara menyebarkan
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif daftar pernyataan yang telah disiapkan da-
dengan metode kausal komporatif. Kausal lam kuesioner dan ditujukan kepada respon-
komporatif merupakan salah satu metode den. Pengukuran bobot nilai kuesioner
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui menggunakan skala Likert. Skala Likert untuk
kemungkinan hubungan sebab dan akibat mengembangkan instrument yang diguna-
dengan melalui pengamatan terhadap akibat kan untuk mengukur presepsi, sikap, dan
yang ada. pendapat seseorang atau kelompok orang
terhadap potensi dan permasalahan suatu
Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian objek, rancangan suatu produk, proses
Populasi ialah wilayah generalisasi yang membuat produk dan produk yang telah
terdiri dari objek maupun subjek yang mem- dikembangkan (Sugiyono, 2017:93). Pada
punyai kualitas dan karakteristik tertentu setiap pertanyaan diukur dalam 5 skala
yang dapat diterapkan oleh peneliti untuk Likert dan setiap mempunyai bobot sebagai
dapat dipelajari dan di tarik kesimpulannya berikut: sangat tidak setuju skor 1, tidak
(Sugiyono, 2017:80). setuju dengan skor 2, netral skor 3, setuju
skor 2, sangat setuju skor 1.
Teknik Pengambilan Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah Variabel dan Definisi Operasional
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Variabel
dan bersifat representative (Sugiyono, 2017: Variabel adalah segala sesuatu yang
81). Teknik pengambilan sampel yang digu- ditentukan oleh peneliti untuk dapat dipela-
nakan adalah teknik pengambilan dengan jari sehingga memperoleh berbagai informa-
sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2017:68) si tentang hal-hal tersebut yang kemudian
sampling jenuh ialah Teknik pengambilan ditarik menjadi kesimpulan (Sugiyono,
sampel yang menggunakan seluruh anggota 2017:63).
populasinya sebagai sampel, sehingga sam-
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi...– Sabilila, Wahyuni 229

Definisi Operasional Variabel jika nilai signifikansi (2-tailed) > 0,05 maka
Kinerja Pegawai dikatakan tidak valid.
Kinerja Pegawai merupakan pencapaian
hasil dari pegawai Dinas Sosial Kota Uji Reliabilitas
Surabaya dalam melaksanakan tugasnya Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji
sesuai tanggung jawab yang diberikan. konsistensi pada jawaban dari responden
Setiawan dan Kartika (2014) ialah: (1) melalui pertanyaan yang telah diberikan.
kesesuaian jam kerja (2) tingkat kehadiran (3) Sebuah kuesioner dapat dikatakan reliabel
ketepatan dalam penyelesaian tugas (4) atau handal jika masing-masing jawaban
kepuasan kerja (5) kerjasama antar pegawai. dari responden terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Lingkungan Kerja Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai
Lingkungan kerja non fisik seperti yang diberikan cronbach alpha > 0,60 (Ghozali
hubungan rekan kerja setingkat, hubungan 2016:43).
antara atasan dan bawahan serta kerjasama
antar pegawai yang dapat mendukung Uji Asumsi Klasik
pegawai dalam melakukan pekerjaannya. Uji Normalitas
Indikator lingkungan kerja menurut Siagian Uji normalitas bertujuan agar mengeta-
(2014:59) ialah sebagai berikut : (1) bangunan hui apakah variabel penelitian memiliki
tempat kerja (2) peralatan kerja yang mema- distribusi normal atau tidak. Uji normalitas
dai (3) fasilitas (4) tersedianya sarana ang- dalam penelitian ini dikerjakan dengan
kutan (5) hubungan rekan kerja setingkat (6) menggunakan analisis grafik. Analisis grafik
hubungan atasan dengan karyawan (7) yang andal dalam menguji normalitas data
kerjasama antar karyawan. ialah dengan melihat histogram dan normal
probability plot (Ghozali, 2016:156). Dasar
Budaya Organisasi pengambilan keputusan (1) jika data menye-
Budaya organisasi merupakan sebuah bar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
entitas yang melekat dan dianut bersama arah garis diagonal atau grafik histogram
oleh pegawai yang ada di Dinas Sosial Kota menunjukkan pola distribusi normal, maka
Surabaya. Indikator budaya organisasi model regresi memenuhi asumsi normalitas.
menurut Jamaluddin et al., (2017) yaitu: (1) (2) Jika data menyebar jauh dari diagonal
inovasi dan keberanian pengambilan resiko dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau
(2) perhatian terhadap detail (3) berorientasi grafik histogram dan tidak menunjukkan
pada hasil (4) berorientasi pada manusia (5) pola distribusi normal, maka model regresi
berorientasi pada tim (6) agresif (7) stabil. tidak memenuhi asumsi normalitas.

Teknik Analisis Data Uji Multikolinieritas


Uji Instrumen Uji multikolinieritas digunakan untuk
Uji Validitas mengetahui apakah di dalam persamaan
Uji validitas digunakan sebagai alat regresi ditemukan adanya korelasi antar
ukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. variabel bebas. Model yang baik juga
Kuesioner dapat dikatakan valid jika perta- seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
nyaan yang ada pada kuesioner mampu variabel bebas. Uji multikolinieritas dapat
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan dipakai dengan melihat nilai tolerance dan
diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, Variance Inflation Factor (VIP). Jika nilai
2016:53). Masing-masing indikator pertanya- tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 10 maka tidak
an dikatakan valid (1) jika nilai signifikansi ada multikolinieritas di antara variabel
(2-tailed) < 0,05 maka dikatakan valid. (2) independen (Ghozali, 2016:104).
230 JIMBIS: Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis – Volume 1, Nomor 2, Agustus 2022 : 226 – 237

Uji Heteroskedastisitas uji model ini layak untuk digunakan pada


Uji heteroskedastisitas tujuannya untuk penelitian. (2) Jika nilai signifikansi > 0,05
mengetahui apakah di dalam model regresi menunjukkan bahwa uji model ini tidak
terdapat ketidaksamaan varian dari residual layak untuk digunakan pada penelitian.
satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika varian dari residual satu pengamatan ke Uji Koefisien Determinasi Berganda (R2)
pengamatan lain sama, maka disebut homos- Koefisien determinan (R2) pada dasar-
kedatisitas. Sebaliknya, jika varian dari resi- nya mengukur seberapa jauh kemampuan
dual satu pengamatan ke pengamatan lain model dalam menerangkan variasi variabel
tidak sama maka disebut heteroskedastisitas dependen. Nilai koefisien determinasi ber-
Dasar Pengambilan keputusannya ialah (1) ganda yaitu antara nol dan satu. Nilai yang
jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik mendekati satu berarti variabel independen
yang ada membentuk pola tertentu yang memberikan hampir semua informasi yang
teratur (bergelombang, melebar setelah itu dibutuhkan untuk memprediksi variasi
menyempit), maka mengindikasikan telah variabel dependen (Ghozali, 2016:95).
terjadi heteroskedastisitas. (2) jika tidak ter-
dapat pola yang jelas, serta titik-titik menye- Pengujian Hipotesis (Uji t)
bar di atas dan di bawah angka 0 pada sum- Uji t digunakan agar mengetahui pe-
bu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. ngaruh variabel independen yang teridiri
dari lingkungan kerja dan budaya organisasi
Analisis Regresi Linear Berganda secara individu terhadap variabel dependen
Menurut Ghozali (2016:13) regresi linear yaitu kinerja karyawan. Adapun kriteria
berganda menguji pengaruh dua atau lebih pengambilan keputusan yaitu (1) Jika nilai
variabel independen terhadap satu variabel signifikansi > 0,05 maka tidak ada pengaruh
dependen. Pada penelitian ini analisis regre- secara parsial variabel lingkungan kerja dan
si linier berganda digunakan untuk menguji budaya organisasi terhadap kinerja karya-
seberapa tinggi pengaruh antara lingkungan wan. (2) Jika nilai signifikansinya ≤ 0,05
kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja maka ada pengaruh secara parsial variabel
pegawai. Adapun persamaan regresi linear lingkungan kerja dan budaya organisasi
berganda dalam penelitian ini yaitu: terhadap kinerja karyawan.
KP = α + β1LK + β2BO + e
Keterangan: ANALISIS DAN PEMBAHASAN
KP = Kinerja Pegawai Karakteristik Responden
α = Konstanta Populasi dalam penelitian ini adalah 45
β1 dan β2 = Koefisien Regresi pegawai PNS Dinas Sosial Kota Surabaya.
LK = Lingkungan Kerja Adapun deskripsi karakeristik responden
BO = Budaya Organisasi dalam penelitian ini di lihat dari: jenis kela-
e = Standart error min, usia, pendidikan, lama bekerja sebagai
berikut: responden dalam penelitian ini me-
Uji Kelayakan Model miliki mayoritas wanita sebanyak 25 orang
Uji F (56%) dan pria sebanyak 20 orang (44%).
Uji F digunakan untuk menunjukkan Responden dalam penelitian ini yang ber-
apakah semua variabel independen yang di usia kurang dari 25 tahun sebanyak 11 orang
maksudkan dalam model secara bersama- (24%), lebih dari 35 tahun sebanyak 11 orang
sama mempunyai pengaruh terhadap varia- (24%), 25 tahun sampai 35 tahun sebanyak 23
bel dependen. Untuk menguji hipotesis ini orang (51%). Pendidikan SLTA sebanyak 8
digunakan statistik F dengan kriteria peng- orang (18%), D3 sebanyak 32 orang (71%), S1
ambilan keputusan sebagai berikut (1) jika sebanyak 5 orang (11%). Lama bekerja
nilai signifikansi ≤ 0,05 menunjukkan bahwa kurang dari 3 tahun sebanyak 12 orang
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi...– Sabilila, Wahyuni 231

(27%), lebih dari 5 tahun sebanyak 16 orang hasil pengujian reliabilitas yang disajikan
(36%), 3 tahun sampai 5 tahun sebanyak 17 pada Tabel 2.
orang (38%).
Tabel 2
Uji Validitas Hasil Uji Reliabilitas
Uji validitas dipakai sebagai alat ukur
sah atau tidaknya suatu kuesioner. Uji vali- Variabel Koefisien Keterangan
ditas dilakukan pada Pegawai Dinas Sosial Alpha
Kota Surabaya. Tabel 1 menunjukkan hasil Lingkungan Kerja 0,715 Reliabel
uji validitas. Dari tabel 1 dapat diketahui (LK)
bahwa semua item pernyataan yang meng- Budaya Organisasi 0,660 Reliabel
ukur variabel independent yaitu lingkungan (BO)
kerja dan budaya organisasi serta variabel Kinerja Pegawai 0,724 Reliabel
dependen yaitu kinerja pegawai memiliki (KP)
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hail ini Sumber: data primer, diolah (2021)
berarti bahwa seluruh item pertanyaan yang
ada pada penelitian ini adalah valid dan Tabel 2 menunjukkan variabel lingkung-
dapat digunakan dalam penelitian. an kerja, budaya organisasi, dan kinerja kar-
yawan mempunyai CronbachAlpha ≥ 0,60 de-
Uji Reliabilitas ngan demikian berarti item pertanyaan
Suatu konstruk atau variable dikatakan untuk semua variable tersebut dinyatakan
reliable jika variable tersebut memberikan reliabel.
nilai Cronbach Alpha ≥ 0,60. Berikut adalah

Tabel 1
Hasil Uji Validitas

Variabel Pernyataan Pearson Correlation sig ket


LK LK 1 0,42 0,006 Valid
LK2 0,620 0,000 Valid
LK3 0,518 0,000 Valid
LK4 0,735 0,000 Valid
LK5 0,704 0,000 Valid
LK6 0,795 0,000 Valid
LK7 0,478 0,001 Valid
BO BO1 0,512 0,000 Valid
BO2 0,633 0,000 Valid
BO3 0,381 0,010 Valid
BO4 0,603 0,000 Valid
BO5 0,575 0,000 Valid
BO6 0,677 0,000 Valid
BO7 0,640 0,000 Valid
KP KP1 0,551 0,000 Valid
KP2 0,765 0,000 Valid
KP3 0,719 0,000 Valid
KP4 0,837 0,000 Valid
KP5 0,578 0,000 Valid
Sumber: data primer, diolah (2021)
232 JIMBIS: Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis – Volume 1, Nomor 2, Agustus 2022 : 226 – 237

Tabel 3
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Unstandardized Standardized
Coefficients efficients
Model B Std. Error Beta t sig Tolerence VIF
1 Constant ,259 1,773 ,146 ,884
LK ,656 ,091 ,828 7,199 ,000 ,413 2,422
BO ,055 ,100 ,063 4,548 ,003 ,413 2,422
Sumber: data primer, diolah (2021)

Tabel 4
Kolmogorov-Smirnov

Unstandardized Residual
N 45
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,12768561
Most Extreme Differences Absolute ,083
Positive ,083
Negative -,063
Test Statistic ,083
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Sumber: data primer, diolah (2021)

Analisis Regresi Linier Berganda memiliki nilai koefisien regresi positif yang
Analisis Regresi Linier Berganda berarti jika Ligkungan Kerja meningkat
digunakan untuk mengetahui seberapa maka kinerja pegawai juga akan meningkan
besar pengaruh variabel bebas yaitu dan jika Budaya Organisasi memiliki nilai
Lingkungan Kerja (LK), Budaya Organisasi koefisien regresi positif yang berarti jika
(BO), terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Budaya Organisasi meningkat maka kinerja
Pegawai (KP). Berikut akan disajikan hasil pegawai juga akan meningkat.
dari pengolahan data dengan menggunakan
program SPSS versi 20 for windows yang Uji Asumsi Klasik
ditunjukkan oleh Tabel 3. Uji Normalitas
Dari tabel 3 diperoleh persamaan regresi Uji Statistik Pendekatan Kolmogorov-
linier berganda sebagai berikut: Smirnov
KP = 0,259 + 0,656 LK + 0,055 BO + e Hasil dari uji normalitas melalui pende-
Keterangan: katan Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada
KP : Kinerja Pegawai tabel 4. Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa
LK : Lingkungan Kerja nilai Asymp-Sig. (2-tailed) sebesar 0,200>0,05
BO : Budaya Organisasi nilai tersebut lebih besar dari yang telah
Hasil persamaan regresi linier berganda diten-tukan. Sehingga data yang digunakan
di atas, maka dapat diinterprestasikan seba- dalam penelitian ini berdistribusi normal,
gai berikut: Berdasarkan nilai Konstanta (a) maka persamaan model regresi linear ber-
sebesar 0,259 bahwa variabel bebas yaitu ganda belum memenuhi asumsi normalitas.
Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi
adalah bernilai konstan, Lingkungan Kerja
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi...– Sabilila, Wahyuni 233

Gambar 2
Hasil Uji Normalitas
Sumber : data primer, diolah (2021)

Tabel 5
Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Keterangan


LK 0,413 2,422 Non Multikolinieritas
BO 0,413 2,422 Non Multikolinieritas
Sumber: data primer, diolah (2021)

Analisis Grafik P-P Plot of Regression seluruh variabel bebas yang digunakan da-
Jika distribusi data residual normal, ma- lam penelitian ini mempunyai Tolerance di
ka garis yang menggambarkan data sesung- atas 0,1 dan VIF (Variance Inflation Factorr)
guhnya akan mengikuti garis diagonalnya. kurang dari 10, maka hal ini berarti persa-
Prinsipnya data normalitas dapat terdeteksi maan regresi tidak ditemukan adanya kore-
dengan melihat penyebaran data (titik) pada lasi antar variabel bebas atau bebas multiko-
sumbu diagonal dari grafik atau melihat linieritas, sehingga variabel bebas tersebut
histogram dari residualnya. Berikut adalah dapat digunakan dalam penelitian.
hasil pengujian normalitas dapat dilihat pa-
da gambar 2. Dari gambar 2 dapat diketahui Uji Heteroskedastisitas
bahwa distribusi data menyebar sekitar garis Uji Heteroskedastisitas adalah penguji-
diagonal dan mengikuti garis diagonal. Hal an ekonometrika yang digunakan untuk
ini menunjukkan model regresi memenuhi mengetahui apakah variabel pengganggu
asusmsi normalitas. dalam persamaan regresi mempunyai varian
yang sama atau tidak. Adapun cara lain
Uji Multikolinieritas untuk melihat uji heteroskedastisitas dengan
Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat metode grafik Scatterplot pada gambar 3.
pada Tabel 5. Tabel 5 menunjukkan bahwa
234 JIMBIS: Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis – Volume 1, Nomor 2, Agustus 2022 : 226 – 237

Gambar 3
Grafik Uji Heteroskedastisitas
Sumber: data primer , diolah (2021)

Tabel 6
Hasil Uji F

Model Sum of squares df Mean Square F sig


1 Regression 187,691 2 93,845 70,442 ,000b
Residual 55,954 42 1,332
Total 243,644 44
a) Dependent Variabel : KP
b) Predictors: (Constant), BO, LK
Sumber: data primer, diolah (2021)

Tabel 7
Hasil perhitungan Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


1 ,878a ,770 ,759 1,154
Sumber: data primer , diolah (2021)

Uji Kelayalan Model Uji Koefisien Determinasi (R2 )


Uji F Uji Koefisien determinasi dilakukan un-
Uji F digunakan untuk melihat model tuk mengetahui seberapa besar pengaruh
yang dianalisis memiliki tingkatan kelaya- lingkungan kerja dan budaya organisasi
kan model tinggi atau tidak. Dari hasil out- mampu untuk menjelaskan variasi peruba-
put pada program SPSS besarnya tingkat han kinerja karyawan. Tabel 7 menunjukkan
signifikan sebesar 0,000. bahwa nilai R Square sebesar 0,770. Hal ini
Dari tabel 6 didapatkan nilai signifikan menunjukkan bahwa variabel kinerja pega-
F 0,000 (lebih) kecil dari 0,5), maka dapat wai yang dijelaskan melalui variabel ling-
dikatakan bahwa model regresi layak kungan kerja dan budaya organisasi sebesar
digunakan untuk analisis selanjutnya. 70%.
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi...– Sabilila, Wahyuni 235

Pengujian Hipotesis Selain keadaan ruang kerja yang nyaman


Uji t pegawai juga diberikan fasilitas berupa lift
Hasil pengujian uji t dari masing-masing agar lebih mudah ketika membawa barang
variabel bebas menggunakan program SPSS besar dan berat. Di halaman depan terdapat
terlihat pada Tabel 8. lahan parkir kendaraan yang cukup luas
untuk pegawai dan juga tamu yang berkun-
Tabel 8 jung. Kebersihan di lingkungan kerja juga
Hasil Uji t selalu dibersihkan agar pegawai tetap mera-
sa nyaman dalam aktivitasnya. Dinas Sosial
Variabel t Signifikan Keterangan juga memberikan pembatas di setiap meja
Bebas yang di pakai sehingga setiap pegawai tetap
LK 7,199 0,000 Berpengaruh mendapatkan privasi untuk dirinya sendiri
Signifikan dan juga pekerjaan yang mereka jalani,
BO 4,548 0,003 Berpengaruh terdapat absen check lock di setiap ruangan
Signifikan agar pegawai lebih mudah untuk absen.
Sumber: data primer, diolah (2021) Hasil ini juga di dukung oleh teori
Sunyoto (2015:38) yang menyatakan bahwa
Pengaruh Lingkungan Kerja (LK) terhadap
lingkungan kerja merupakan faktor utama
Kinerja Pegawai (KP)
yang sangat penting bagi pegawai saat se-
Variabel lingkungan kerja memiliki nilai
dang melakukan pekerjaan dan aktivitas di
t sebesar 7,199 dengan nilai signifikan
dalam organisasi. Hasil penelitian ini sesuai
sebesar 0,000 berarti <0,05. Hal ini menan-
dengan penelitian sebelumnya yang menya-
dakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh
takan bahwa lingkungan kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai, sehing-
positif dan signifikan terhadap kinerja kar-
ga H1 diterima.
yawan. Dan sebaliknya Nabawi (2019)
menyatakan bahwa lingkungan kerja ber-
Pengaruh Budaya Organisasi (BO)
pengaruh namun tidak signifikan.
terhadap Kinerja Pegawai (KP)
Variabel budaya organisasi memiliki
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap
nilai t sebesar 4,548 dengan nilai signifikan
Kinerja Karyawan
sebesar 0,003 berarti <0,05. Hal ini menan-
Hasil pengujian menyatakan bahwa
dakan bahwa budaya organisasi berpenga-
Budaya Organisasi mempunyai pengaruh
ruh signifikan terhadap kinerja pegawai,
yang positif dan signifikan terhadap kinerja
sehingga H1 diterima.
pegawai Dinas Sosial Kota Surabaya. Hasil
ini membuktikan dengan adanya budaya
Pembahasan
organisasi maka kinerja yang dihasilkan
Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan pegawai semakin meningkat. Budaya Orga-
Hasil hipotesis menunjukkan bahwa nisasi memberikan kekuatan yang jarang
Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan terlihat tetapi dapat menggerakkan orang-
signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini orang untuk melakukan pekerjaannya.
dapat di artikan bahwa semakin baik ling- Para pegawai memiliki hubungan yang
kungan yang diberikan maka hasil kerja sangat baik ketika menjalani aktivitas di da-
akan maksimal. Kondisi lingkungan kerja lam ruangan dan di setiap ruang kerja ter-
yang diberikan Dinas Sosial Kota Surabaya dapat beberapa PNS dan pegawai honorer
sangat nyaman untuk pegawai beraktivitas, yang bekerja secara bersamaan dan tidak ada
setiap ruangan memiliki lebar yang cukup rasa canggung untuk saling meminta perto-
luas dan diberikan satu unit komputer dise- longan. Setiap senin pagi di adakan kegiatan
tiap meja untuk melakukan pekerjaannya. rutin melakukan senam pagi bersama untuk
mempererat kekeluargaan sesama pegawai.
236 JIMBIS: Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis – Volume 1, Nomor 2, Agustus 2022 : 226 – 237

Pelayanan untuk tamu di tangani dengan Berdasarkan dari hasil penelitian yang
baik dan ramah, satpam yang di bertugas di didapat maka dapat disampaikan beberapa
pintu utama selalu menyambut tamu dengan saran sebagai berikut: 1) Bagi Dinas Sosial
baik. Kota Surabaya sebaiknya dapat meningkat-
Pegawai juga memiliki rasa percaya diri kan lagi budaya organisasi yang ada pada
yang tinggi untuk melakukan sebuah hal organisasi dengan memberikan pengetahu-
baru di setiap pekerjaannya dan terlihat dari an dan wawasan kepada pegawai agar dapat
beberapa pegawai yang memiliki beberapa lebih detail dalam melakukan pekerjaan
piagam di meja kerjanya yang terpajang rapi. sehingga kinerja yang dihasilkan maksimal.
Kinerja yang mereka lakukan untuk Dinas 2) Bagi Dinas Sosial Kota Surabaya sebaik-
Sosial sangat baik sehingga organisasi mam- nya lebih meningkatkan lagi Lingkungan
pu mencapai target yang di rencanakan. Kerja yang ada pada lingkungan organisasi
Hasil ini juga didukung oleh teori Tobari dengan meningkatkan kenyamanan bagi pe-
(2015:12) yang menyatakan bahwa budaya gawai agar pegawai dapat saling bekerja
organisasi ialah sesuatu yang dapat dijiwai, sama antara satu dengan yang lain sehingga
di pahami atau dapat dikatakan sebagai peri- kinerja pegawai semakin baik untuk menca-
laku yang memberikan nilai tersendiri dan pai tujuan organisasi. 3) Bagi peneliti selan-
menjadi pola dalam suatu organisasi. Hasil jutnya, alangkah baiknya dapat mengem-
penelitian ini sesuai dengan penelitian Sea- bangkan penelitian ini dengan memperba-
lumnya yang menyatakan bahwa Budaya nyak variabel bebas yang dapat mempenga-
Organisasi berpengaruh positif dan signifi- ruhi kinerja pegawai dan juga memper-
kan terhadap kinerja Karyawan dan sebalik- banyak jumlah sampel.
nya Wahyudi dan Tupti (2019) menyatakan
bahwa budaya organisasi berpengaruh DAFTAR PUSTAKA
positif tidak signifikan terhadap kinerja Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multiva-
karyawan. riate dengan Program IBM SPSS 23. Edisi
Kedelapan. Cetakan Kesembilan.
SIMPULAN DAN SARAN Semarang: Badan Penerbit Universitas
Berdasarkan hasil dari pengujian dan Diponegoro.
pembahasan yang telah penulis lakukan Jamaluddin., S. Rudi., Y, Harisman., dan A,
mengenai “Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Haedar. (2017). Pengaruh budaya orga-
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pega- nisasi terhadap kinerja pegawai pada
wai di Dinas Sosial Kota Surabaya” maka dinas pendidikan provinsi sulawesi
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai selatan. Jurnal Ad'ministrare, 4(1): 25-34.
berikut: Lingkungan Kerja berpengaruh Mangkunegara, A. P. (2016). Manajemen
positif dan signifikan terhadap kinerja pega- Sumber Daya Manusia Perusahaan.
wai di Dinas Sosial Kota Surabaya. Semakin Bandung: Remaja Rosdakarya.
kondusif dan nyaman lingkungan kerja Nabawi, R. (2019). Pengaruh Lingkungan
maka kinerja yang dihasilkan pegawai juga Kerja, Kepuasan Kerja dan Beban Kerja
akan bagus, sehingga dapat dikatakan Terhadap Kinerja Pegawai. Maneggio:
bahwa lingkungan kerja sangat berpengaruh Jurnal Ilmiah Magister Manajemen (2)2:
pada kinerja pegawai Dinas Sosial Kota 170-183.
Surabaya. Budaya Organisasi berpengaruh Sedarmayanti. (2014). Sumber Daya Manusia
positif dan signifikan terhadap kinerja pega- dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Mandar
wai di Dinas Sosial Kota Surabaya. Hal ini Maju.
menunjukkan semakin tinggi budaya orga- Setiawan, F dan D, Kartika. (2014). Pengaruh
nisasi yang di miliki maka semakin tinggi Kompensasi Dan Lingkungan Kerja
kinerja pegawai Dinas Sosial Kota Surabaya. Terhadap Kinerja Karyawan pada CV.
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi...– Sabilila, Wahyuni 237

Berkat Anugrah. E-Jurnal Manajemen Tobari. (2015). Membangun Budaya Organisasi


Universitas Udayana, 3(5): 1471-1490. pada Instansi Pemerintah. Yogyakarta:
Siagian, S.P. (2014). Manajemen Sumber Daya Budi Utama.
Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Wahyudi, W. D. dan Z, Tupti. 2019.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi
Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D. dan Kepuasan Kerja Terhadap
Bandung: Alfabeta. Kinerja. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister
Sunyoto. D. (2015). Manajemen Sumber Daya Manajemen (2)1:31-44.
Manusia. Jakarta: Center for Academic
Publishing Service.

Anda mungkin juga menyukai