Abstrak
Abstract
This study aims to analyze the influence of Employee Engagement and Social Capital
on Employee Performance through Organizational Citizenship Behaviour (OCB), a Case
Study of Head Office Bank Jateng. The population in this study was employees of Head
Office of Bank Jateng as many as 293 employees. The samples of this research are 130
employees using which carried out with Proportionale Stratified Random Sampling method.
The tools used to obtain data related to this study is a list of question or questionnaires.
Measurements of the results showed that (1) Employee engagement had significant and
positive effect on OCB, (2) Social Capital had significant and positive effect on OCB, (3)
Employee engagement had significant and positive effect on Employee Performance, (4)
Social Capital had significant and positive effect on Employee Performance, (5) OCB had
significant and positive effect on Employee Performance.
Keywords : Employee Engagement, Social Capital, OCB, Employee Performance
sebagaimana dikutip Dimas (2012) ada memiliki modal sosial yang kuat, akan
lima faktor dalam penilaian kerja yang lebih mudah untuk mendapatkan informasi
popular yaitu prestasi pekerjaa, kuantitas yang dibutuhkan dan juga bantuan dari
pekerjaan, kepemimpinan, kedisiplin dan rekan kerjanya. Hubungan harmonis
komunikasi. tersebut akan mampu membuat para
karyawan memiliki keterikatan yang kuat
Hubungan Employee Enggement dengan dengan perusahaan, sehingga mereka akan
OCB dengan suka rela memenuhi peraturan
Dalam terminologi "employee yang berlaku yang merupakan sifat dari
engagement" yang diperkenalkan oleh OCB. Penelitian sebelumnya yang
Gallup, engagement diartikan sebagai dilakukan oleh Fadli (2012) menemukan
status "keterikatan" (dalam arti positif) bahwa Modal Sosial berpengaruh positif
seorang karyawan terhadap lingkungan terhadap OCB. Sehingga dapat dirumuskan
kerja atau perusahaan tempatnya bekerja. hipotesis 2.
Menurut Organ (1988) OCB adalah H2 : Modal Sosial berpengaruh positif dan
sebagai perilaku individu yang bebas, tidak signifikan terhadap OCB
secara langsung atau eksplisit mendapat
penghargaan dari sistem imbalan formal, Hubungan Employee Engagement dan
dan yang secara keseluruhan Kinerja Karyawan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas Keterlibatan adalah membangun
fungsi-fungsi organisasi.Keterlibatan motivasi yang dapat diberikan oleh
karyawan (Employee Engagement) karyawan di tempat kerja. Keterlibatan
merupakan sikap positif yang dimilikioleh karyawanpada dasarnya merupakan
karyawan terhadap organisasi dan nilai konsep motivasi yang mewakili alokasi
organisasi. Ketika karyawan terlibat dalam aktif sumber daya pribadi terhadap tugas
pekerjaan mereka, mereka meningkatkan yang terkait dengan peran kerja (Christian
terjadinya perilaku yang mempromosikan et al., 2011). Ketika karyawan terlibat
fungsi efisien dan efektif organisasi. dalam pekerjaan mereka, mereka
Perilaku ini dikenal sebagaiOrganizational meningkatkan terjadinya perilaku yang
Citizenship Behaviour (OCB). Hasil mempromosikan fungsi efisien dan efektif
penelitian yang dilakukan oleh Ariani organisasi serta kinerja karyawan.
(2013) menunjukkan bahwa Employee Penelitian sebelumnya yang dilakukan
Engagement berpengaruh positif oleh Markos & Sridevi (2010) menemukan
terhadap OCB. Sehingga dapat bahwa Employee Engagement berpengaruh
dirumuskan hipotesis 1. positif terhadap kinerja karyawan.
H1 : Employee Engagement berpengaruh Sehingga dapat dirumuskan hipotesis 3.
positif dan signifikan terhadap OCB H3 : Employee Engangement berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Kinerja
Hubungan Modal Sosial dan OCB karyawan
Fukuyama (1995) dalam Supriyono (2010)
mendefinisikan modal sosial sebagai Hubungan Modal Sosial terhadap
serangkaian nilai-nilai atau norma-norma Kinerja Karyawan
informal yang dimiliki bersama di antara Menurut Cohen dan Prusak L (2001),
para anggota suatu kelompok yang modal sosial adalah sebagai setiap
memungkinkan terjalinnya kerja sama di hubungan yang terjadi dan diikat oleh
antara mereka.Sumber daya manusia yang suatu kepercayaan (trust), ke saling
ada dalam suatu perusahaan memiliki pengertian (mutual understanding), dan
keanekaragaman yang cukup tinggi nilai-nilai bersama (shared value) yang
menjadi salah satu bentuk modal yaitu mengikat anggota kelompok untuk
modal sosial. Individu karyawan yang membuat kemungkinan aksi bersama dapat
Employee Engagement
(X1)
Modal Sosial
(X2)
semakin tinggi pula kinerja karyawan atau sebaliknya. Jadi hipotesis 5 diterima.
PENUTUP
Simpulan Saran
Penelitian ini menunjukkan bahwa Bagi perusahaan yakni Bank Jateng Kantor
Employee engagement berpengaruh Pusat diharapkan karyawannya dapat
signifikan dan positif terhadap OCB. mempertahankan tingkat employee
Artinya semakin tinggi employee enggement dan modal sosial agar tetap
engagement maka akan semakin tinggi tinggi supaya kinerja karyawan juga
pula OCB.Modal Sosial berpengaruh meningkat.Berdasarkan uji statistik,
signifikan dan positif terhadap OCB. diketahui bahwa employee engagement
Artinya semakin tinggi modal sosial maka yang paling mempengaruhi kinerja
akan semakin tinggi pula OCB. Employee karyawan, sehingga diperlukan
engagement berpengaruh signifikan dan ketersediaan dukungan di tempat kerja,
positif terhadap Kinerja Karyawan. rasa aman dan bermakna di tempat kerja.
Artinya semakin tinggi employee Dengan adanya hal tersebut maka
engagement maka akan semakin tinggi karyawan dapat merasa engaged dengan
pula Kinerja Karyawan. Modal Sosial perusahaan dan dapat meningkatkan
berpengaruh signifikan dan positif kinerjanya. Kemudian ditemukan nilai
terhadap Kinerja Karyawan. Artinya mean terendah pada indikator dengan
semakin tinggi modal sosial maka akan pernyataan : ada pengakuan atas kinerja
semakin tinggi pula Kinerja Karyawan. dalam perusahaan. Oleh karena itu
OCB berpengaruh signifikan dan positif diperlukan adanya pengakuan atau reward
terhadap Kinerja Karyawan. Artinya bagi karyawan/karyawati Bank Jateng
semakin tinggi OCB maka akan semakin yang telah melakukan kemajuan atau
tinggi pula Kinerja Karyawan. pekerjaan yang memuaskan.