Dalam masa kompetitif saat ini, perusahaan- perusahaan telah menyadari bahwa hanya
dengan mengembangkan sumber daya manusia, perusahaan bisa tetap tumbuh karena sisi
inovasi suatu produk berada pada manusia itu sendiri. Aset kunci yang sangat penting untuk
pengembangan dan pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan adalah sumber daya
manusia. Untuk itu, perusahaan memerlukan partisipasi para karyawan untuk melakukan yang
terbaik bagi organisasi.
Organisasi yang sukses membutuhkan karyawan yang akan melakukan lebih dari
sekedar tugas formal mereka dan mau memberikan kinerja yang melibihi harapan. Diantara
berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan, SDM menempati posisi strategis diantara
sumber daya lainnya. Tanpa SDM, sumber daya lain yang dimiliki oleh organisasi tidak dapat
dimanfaatkan apalagi untuk menjadi suatu produk.
Sifat yang dimiliki oleh pegawai yang demikian itu dinamakan dengan organizational
citizenship behavior (OCB).Menurut Aldag & Resckhe (1997), Organizational Citizenship
Behavior merupakan kontribusi individu dalam melebihi tuntutan peran di tempat kerja. OCB
ini melibatkan beberapa perilaku meliputi perilaku suka menolong orang lain, menjadi
volunteer untuk tugas-tugas ekstra, patuh terhadap aturan-aturan dan prosedur-prosedur di
tempat kerja.
Dikemukakan oleh Organ dan Ryan ( dalam Soegandhi,2013 ) bahwa kepuasan kerja
secara jelas berhubungan dengan OCB. Maksudnya adalah kepuasan kerja harus menjadi faktor
penentu utama karyawan untuk lebih cenderung berbicara positif tentang organisasi, membantu
orang lain, dan melampaui harapan normal dalam pekerjaan mereka. Di lain itu apabila
karyawan bersikap positif pada pekerjaan yang dikerjakannya, maka akan merasakan puas pada
pekerjaan yang dikerjakannya, sebaliknya apabila karyawan bersikap negatif maka
karyawanpun akan merasakan ketidakpuasan pada pekerjaan yang dikerjakannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2010) yang menunjukkan adanya hubungan
antara iklim organisasi, dan OCB pada subjek 60 guru SD Negeri di Kecamatan Mojolaban
Sukoharjo hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara
variabel iklim organisasi dan OCB. Hubungan ini dapat dijelaskan bahwa perilaku karyawan
yang menunjukkan OCB ditentukan apabila karyawan mempersepsi iklim organisasi yang
kondusif pada organisasi. Semakin karyawan mempersepsikan iklim organisasi di
perusahaanya semakin kondusif, semakin tinggi pula OCB para karyawan tersebut. Sebaliknya,
jika iklim organisasi dipersepsikan tidak kondusif maka semakin rendah pula OCB karyawan
tersebut.
Berdasarkan pemaparan latar belakang yang dijelaskan, maka peneliti tertarik untuk
meneliti pengaruh kepuasan kerja dan iklim organisasi terhadap organizational citizenship
behavior (OCB) pada karyawan .
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Untuk melakukan studi dan analisis mengenai aspek psikologis dari OCB pada
karyawan. Penelitian ini akan berkontribusi secara signifikan untuk disiplin ilmu
industri dan organisasi, psikologi dan sosial.
D. Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif, melakukan wawancara mendalam sebagai
data awal di lapangan pada karyawan, dan analisis menggunakan uji statistik.