Anda di halaman 1dari 8

116

Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri


Volume 7 Nomor 2: 116-123 (2018)

Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri


http://www.industria.ub.ac.id
ISSN 2252-7877 (Print) ISSN 2548-3582 (Online)
https://doi.org/10.21776/ub.industria.2018.007.02.6

Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap


Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan

The Influence of Organizational Citizenship Behavior (OCB) on


Employee’s Job Satisfaction and Performance
Endah Rahayu Lestari*, Nur Kholifatul Fithriyah Ghaby
Department of Agro-industrial Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Brawijaya,
Jl. Veteran, Malang 65145, Indonesia
*
endahlestari24@yahoo.com
Received: 02nd April, 2018; 1st Revision: 05th July, 2018; 2nd Revision: 17th July, 2018; Accepted: 17th July, 2018

Abstrak
Keberhasilan organisasi tergantung pada kinerja karyawan sebagai sumber daya manusia yang merupakan
elemen penting dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan sebuah perusahaan. Kinerja karyawan dipengaruhi oleh
banyak faktor, antara lain Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan kepuasan kerja. OCB merupakan
perilaku karyawan di luar tugas yang tercantum pada deskripsi pekerjaannya. Lima dimensi OCB adalah altruism,
conscuentiousness, sportmanship, courtessy, dan civic virtue. Kepuasan kerja merupakan keadaan emosi seseorang
yang menyenangkan atas hasil pencapaian karya, lingkungan kerja, maupun kehidupan kerja. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh OCB dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Responden penelitian
adalah karyawan PG Krebet Baru Malang. Teknik pengambilan sampel adalah stratified random sampling.
Pengembangan model menggunakan pemodelan struktural. Pengolahan data menggunakan Partial Least Square
(PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa OCB berpengaruh positif signifikan baik terhadap kepuasan kerja
maupun kinerja karyawan. Makin tinggi kepuasan kerja akan meningkatkan kinerja karyawan. Kepuasan kerja
memediasi sebagian (partly mediation) hubungan antara OCB dengan kinerja karyawan.
Kata kunci: kepuasan kerja, kinerja karyawan, organizational citizenship behavior (OCB)

Abstract
The success of the organization depends on the performance of employees as human resources which is an
essential element in realizing the vision, mission, and goals of a company. Employee performance is influenced by
many factors, including Organizational Citizenship Behavior (OCB) and job satisfaction. OCB is the behavior of
employees outside of the job description. The five dimensions of OCB are altruism, conscientiousness,
sportsmanship, courtesy, and civic virtue. Job satisfaction is the emotion of a person who enjoys the results of the
work, work environment, and work life. This study aims to determine the effect of OCB on job satisfaction and
employee performance. Respondents are employees of PG Krebet Baru Malang. The sampling technique is stratified
random sampling. Model development uses structural modeling. Data were analyzed using Partial Least Square
(PLS). The results showed that OCB has a significant positive effect both on job satisfaction and employee
performance. Higher job satisfaction will improve employee performance. Thus, job satisfaction as partly mediation
of the relationship between OCB and employee performance.
Keywords: job satisfaction, performance, organizational citizenship behavior (OCB)

PENDAHULUAN kerja, tingkat kegigihan kerja, tingkat kehadiran,


kerjasama antar rekan kerja, tingkat kepedulian
Karyawan sebagai sumber daya strategis me- terhadap keselamatan kerja, tanggung jawab ter-
rupakan tulang punggung organisasi, sehingga hadap hasil kerjanya, dan kreativitas yang dimi-
dalam melaksanakan tugas-tugasnya akan meme- liki. Kesuksesan dan keberlanjutan suatu organi-
ngaruhi kinerjanya. Menurut Fauth, Bevan, dan sasi akan sangat ditentukan oleh kesediaan karya-
Mills (2009) keberhasilan organisasi tergantung wan untuk berperilaku tidak hanya mengerjakan
pada masukan yang berasal dari ide-ide, inovasi, tugas-tugas pokok mereka, tetapi juga memiliki
dan kreativitas dari karyawan. Indikator-indikator keinginan untuk menjadi karyawan yang baik
kinerja karyawan dapat dicerminkan dari kualitas (good ziticen) dalam organisasi (Mark´oczy &
117
Pengaruh Organizational Citizenship Behavior …
Xin, 2004). gah konflik supaya terhindar dari masa-
Selama tiga dekade terakhir, perhatian dari lah interpersonal
para akademisi dan praktisi untuk menelaah lebih 5. Civic Virtue, perilaku yang mencerminkan
lanjut gagasan perilaku organizational citizenship turut serta bertanggung jawab dan berpar-
behaviour (OCB) semakin meningkat, khususnya tisipasi pada keberlangsungan organisasi.
di bidang perilaku organisasi (Takeuchi, Bolino, Faktor lain yang menentukan keberhasilan
& Lin, 2015). Dalam literatur perilaku organisasi organisasi dan menarik untuk dikaji adalah kepu-
menyatakan bahwa OCB merupakan alat manaje- asan kerja, karena karyawan yang puas akan lebih
rial yang berharga untuk organisasi, memiliki efek produktif, begitu juga sebaliknya karyawan yang
positif pada kinerja individu, kelompok, maupun tidak puas terhadap pekerjaannya cenderung un-
organisasi jika dikelola dengan benar (Chiaburu, tuk berperilaku tidak maksimal dan tidak mencoba
Oh, Berry, Li, & Gardner, 2011). Menurut Organ, untuk melakukan hal-hal yang terbaik. Golbasi,
Podsakoff, dan MacKenzie (2006), OCB sebagai Kelleci, dan Dogan (2008) menyatakan bahwa
kesediaan karyawan untuk mengambil peran kepuasan kerja merupakan reaksi emosional dan
(role) yang melebihi peran utamanya dalam suatu ekspresi perilaku seseorang terhadap pekerjaan
organisasi, sehingga disebut sebagai perilaku pe- yang merupakan hasil penilaian yang berkaitan
ran ekstra (extra-role). dengan pencapaian karya, lingkungan kerja, serta
Keberhasilan suatu organisasi apabila ang- kehidupan kerja. Robbins dan Judge (2013) me-
gotanya tidak hanya mengerjakan tugas utamanya nambahkan bahwa karyawan yang puas kemung-
saja, akan tetapi juga mau melakukan tugas ekstra, kinan lebih besar untuk berbicara positif tentang
seperti kemauan untuk bekerjasama, saling mem- organisasi, saling bantu-membantu, dan kinerja-
bantu, memberi masukan, berperan aktif, memberi nya lebih maksimal. Selanjutnya Weiss dan Merlo
pelayanan ekstra, serta mau memanfaatkan waktu (2015) menegaskan bahwa kepuasan kerja sebagai
kerjanya secara efektif (Robbins & Judge, 2013). hasil evaluasi positif atau negatif pekerjaan atau
Lebih lanjut, Turnipseed dan Rassuli (2005) situasi pekerjaan seseorang.
mengungkapkan bahwa OCB sebagai perilaku Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini ber-
ekstra dari seseorang yang menguntungkan bagi tujuan untuk mengkaji hubungan antara OCB, ke-
organisasi. OCB juga merupakan aspek yang unik puasan kerja, dan kinerja karyawan di PG Krebet
dari aktivitas individu dalam bekerja (Hui, Lam, Baru Malang.
& Law, 2000) dan merupakan kebiasaan atau
perilaku yang dilakukan secara sukarela, tidak Pengembangan Hipotesis
merupakan bagian dari pekerjaan formal, serta Organizational Citizenship Behaviour (OCB) de-
secara tidak langsung dikenali oleh sistem reward. ngan Kepuasan Kerja
Oleh karena itu, OCB dikenal dapat meningkatkan OCB merupakan perilaku karyawan yang
efektivitas, efisiensi, dan performa suatu orga- berkontribusi melebihi dari tuntutan pekerjaan-
nisasi (Podsakoff, MacKenzie, Paine, & Bachrah, nya, sedangkan kepuasan kerja adalah keadaan
2000). emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan
Terdapat lima dimensi OCB yaitu (Organ & atau pengalaman kerja seseorang (Kaswan, 2012).
Lingl, 1995; Organ, 2015): OCB penting untuk keberhasilan dan kelangsung-
1. Altruism, perilaku membantu rekan kerja an perusahaan, sehingga OCB perlu dimunculkan
yang menghadapi kesulitan yang berkait- dan ditingkatkan. Kepuasan kerja merupakan se-
an erat dengan tugas operasional organi- buah persepsi pegawai tentang pekerjaan mereka,
sasi tanpa ada paksaan. oleh karena itu kepuasan kerja seseorang akan
2. Conscuentiousness, perilaku yang ditun- berbeda dengan lainnya. Kepuasan kerja dapat
jukkan melebihi syarat minimal yang di- digambarkan dengan banyak indikator, seperti ke-
kehendaki perusahaan, seperti hadir lebih sesuaian gaji, fasilitas kerja, hubungan dengan re-
awal, memanfaatkan waktu kerja dengan kan kerja, kesempatan karyawan untuk maju, pe-
maksimal ngawasan oleh pimpinan dan juga pekerjaan itu
3. Sportmanship, perilaku positif terhadap sendiri ((Belo, Riana, & Priartini (2014);
organisasi, dengan memberikan toleransi Nurbahar (2015); Pratama & Sriathi (2015); Weiss
atau tidak mengeluh ataupun menuntut & Merlo (2015)). Beberapa penelitian terdahulu
terhadap kondisi yang kurang ideal da- mengindikasi bahwa OCB merupakan variabel
lam organisasi. yang penting terhadap kepuasan kerja (Cohen &
4. Courtessy, perilaku menjaga hubungan Vigoda (2000); Todd (2003)). Berdasarkan hasil-
baik dengan sesama rekan kerja, mence- hasil penelitian di atas maka:

Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 7(2): 116-123(2018)


118
Pengaruh Organizational Citizenship Behavior …
H1 Organizational Citizenship Behaviour (2003), bahwa OCB harus memiliki dampak ter-
(OCB) berpengaruh positif terhadap hadap efektivitas organisasi dengan menambah
kepuasan kerja kerangka sosial dalam lingkungan kerja. Hal ter-
sebut diperkuat oleh hasil penelitian Gu dan Chi
Organizational Citizenship Behavior (OCB) de- Sen Siu (2009) yang mengungkapkan bahwa ki-
ngan Kinerja Karyawan nerja karyawan dipengaruhi oleh kepuasan kerja.
Keberhasilan suatu industri tidak hanya di- Penelitian yang dilakukan oleh Zoghbi‐Manrique‐
tentukan oleh perilaku karyawan yang ditetapkan de‐Lara (2011) memberikan pemahaman baru ba-
sesuai deskripsi pekerjaannya (in role behavior), gaimana meningkatkan kinerja karyawan, menya-
namun juga perilaku karyawan yang terdapat di takan bahwa meningkatnya OCB akan mening-
luar deskripsi kerjanya (extra-role behavior). katkan kinerja karyawan, apalagi jika kepuasan
OCB adalah perilaku individu yang bersifat bebas kerja meningkat maka akan berkontribusi besar
dan eksplisit mendapat penghargaan dari sistem dalam peningkatan kinerja karyawan. Asiedu,
imbalan formal, serta secara keseluruhan mendo- Sarfo, dan Adjei (2014) berpendapat sama bahwa
rong efektivitas fungsi organisasi (Organ & Lingl, karyawan yang memiliki OCB akan mendapatkan
1995; Organ, 2015). Penelitian Hui et al. (2000) apresiasi dan penghargaan serta kepuasan emosio-
menyimpulkan bahwa organisasi yang mengingin- nal, sehingga karyawan tersebut akan meningkat-
kan karyawan untuk melakukan hal-hal atau pe- kan kinerjanya. Bertitik tolak dari uraian di atas,
kerjaan melebihi job description, terbukti memili- maka:
ki keunggulan dibanding perusahaan lain. Oleh H3 Kepuasan kerja berpengaruh positif ter-
karena itu, banyak perusahaan yang menginginkan hadap kinerja karyawan
para karyawannya memiliki OCB. H4 Kepuasan kerja memediasi hubungan an-
Purba dan Seniati (2004) berpendapat bahwa tara Organizational Citizenship Behavior
manfaat dari OCB adalah dapat meningkatkan (OCB) dengan kinerja karyawan.
produktivitas kerja. Pernyataan tersebut diperkuat
oleh Podsakoff et al. (2000) yang mengungkapkan METODE PENELITIAN
bahwa OCB dapat memengaruhi performa orga-
nisasi. Beberapa penelitian tentang pengaruh hu- Penelitian dilaksanakan di PG Krebet Baru
bungan antara OCB dengan kinerja karyawan me- Malang. Populasi penelitian ini adalah karyawan
miliki hubungan yang positif signifikan (Chien tetap dengan masa kerja lebih besar sama dengan
(2003); Alhamda & Sanusi (2006); Bachrach, 3 tahun berjumlah 417 karyawan, dengan pendi-
Powell, Bendoly, & Richey (2006)) akan tetapi dikan minimal SMA/SMK/Sederajat. Teknik pe-
hasil penelitian Buentelo, Jung, dan Sun (2008) ngambilan sampel yang digunakan adalah teknik
membuktikan pengaruh tidak signifikan. Walau- stratified random sampling. Penentuan jumlah
pun terdapat inkonsistensi hasil penelitian, namun responden menggunakan teori Gay, yaitu 20% da-
secara umum menunjukkan bahwa terdapat hu- ri populasi, sehingga jumlah responden 83 orang,
bungan positif signifikan antara OCB dengan ki- dengan rincian tertera dalam Tabel 1. Model pene-
nerja karyawan, sehingga: litian yang digunakan adalah pemodelan struktural
H2 Organizational Citizenship Behaviour berbasis varian. Pengolahan data menggunakan
(OCB) berpengaruh positif terhadap kinerja Partial Least Square (PLS).
karyawan
Tabel 1. Responden penelitian
Kepuasan Kerja dengan Kinerja Karyawan Jumlah Sampel Per
Bagian
Kinerja karyawan merupakan hasil kerja baik Karyawan Tetap Bagian
secara kualitas maupun kuantitas, yang dicapai Pabrikasi 88 17
Instalasi 136 27
oleh seseorang, sesuai dengan tanggung jawab
Quality 9 2
yang dibebankan kepadanya. Sutanto dan Patty Control (QC)
(2014) mengidentifikasikan sebagai tingkat absen- Akuntansi dan 46 9
si atau kehadiran, kemampuan memenuhi target, Keuangan
dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas. SDM dan 55 11
Hariandja (2008) menambahkan bahwa kinerja Umum
merupakan perilaku karyawan yang sesuai dengan Tanaman 83 17
peranannya atau pekerjaannya. Gu dan Chi Sen Jumlah Sampel 83
Siu (2009) menyatakan bahwa kinerja karyawan
dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Menurut Todd

Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 7(2): 116-123(2018)


119
Pengaruh Organizational Citizenship Behavior …
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini validitas diskriminan (loading factor > cross load-
adalah Organizational Citizenship Behavior ing) dan nilai composite reliability > 0,6. Secara
(OCB) (X1), kepuasan kerja (Y1), dan kinerja ringkas hasil evaluasi model pengukuran dirang-
karyawan (Y2). Instrumen yang digunakan dalam kum dalam Tabel 2 dan Tabel 3.
penelitian adalah kuesioner terstruktur, dengan Evaluasi model pengukuran formatif meng-
skala pengukuran 1 – 5 (sangat tidak setuju sampai gunakan outer weight dan multikolinieritas. Me-
dengan sangat setuju). Indikator Organizational nurut Ningsi (2012), suatu indikator formatif
Citizenship Behaviour (OCB) mengadopsi dari dikatakan valid apabila memiliki nilai weight >
penelitian Ristiana M (2013) dan Darto (2014). 0,1, sedangkan Trujillo (2009) menyatakan suatu
Indikator kepuasan kerja mengacu pada penelitian indikator dikatakan valid apabila nilai VIF < 5.
Belo et al. (2014); Nurbahar (2015); Pratama dan Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai outer
Sriathi (2015). Selanjutnya indikator kinerja kar- weight pada setiap indikator bernilai > 0.1 dan VIF
yawan mengadopsi penelitian Sutanto dan Patty setiap indikator < 5, sehingga indikator pada kons-
(2014). truk OCB telah memenuhi syarat dan dianggap
valid (Tabel 3).
HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Goodness of fit model struktural
(inner model) menggunakan nilai koefisien de-
Hasil Penelitian terminasi (R2) untuk konstruk dependen. Makin
Analisis meliputi reliabilitas data, loading tinggi nilai R2 berarti makin baik model prediksi
factor, dan pengujian hipotesis. Pengujian relia- dari model penelitian yang dikembangkan. Gam-
bilitas data menggunakan acuan nilai Cronbach bar 1 menunjukkan hasil analisi model struktural.
Alpha dengan pedoman > 0,6. Pengujian meng- Nilai R-square dapat ditentukan dengan nilai Q2
gunakan SPSS 17. Hasil pengujian reliabilitas data predictive relevance sebagai berikut:
menunjukkan bahwa variabel OCB, kepuasan ker- Q2 = 1 – (1 – R12) (1 – R22)
ja, dan kinerja karyawan berturut-turut memiliki Q2 = 1 – (1 – 0,49) (1 – 0,42) = 0,704
nilai Cronbach Alpha 0,742; 0,729; dan 0,679, Hasil perhitungan diperoleh nilai Q-square
2
artinya bahwa kuesioner memiliki kemampuan (Q ) adalah 0,704, hal ini menujukkan bahwa
untuk memberikan hasil pengukuran yang konsis- konstruk yang digunakan dalam penelitian memi-
ten. Evaluasi Goodness of fit model pengukuran liki relevansi prediksi baik dan layak digunakan
(outer model) meliputi validitas konvergen, validi- dalam penelitian. Menurut Antara, Kencana, dan
tas diskriminan, dan composite reliability. Hasil Jayanegara (2013) nilai Q2 berada pada rentang 0
pengukuran menunjukkan bahwa seluruh konstruk sampai 1, makin mendekati 1 maka model yang
pada model pengukuran telah memenuhi kriteria dibentuk makin baik.

Tabel 2. Hasil pengujian reliabilitas data variabel reflektif


Konstruk/Item Loading Factor Cronbach Alpha Composite Reliability
Kepuasan kerja (Y1) 0,729 0,782
- Fasilitas kerja 0,674
- Supervisi oleh pimpinan 0,649
- Hubungan dengan rekan kerja 0,519
- Kesempatan untuk maju 0,616
- Kesesuaian gaji 0,557
- Pekerjaan itu sendiri 0,648
Kinerja karyawan (Y2) 0,679 0,612
- Tingkat kehadiran 0,501
- Kemampuan memenuhi target 0,688
- Ketepatan waktu menyelesaikan tugas 0,567

Tabel 3. Hasil pengujian reliabilitas data variabel formatif


Konstruk/Item Outer Weight VIF
Organizational Citizenship Behavior (OCB) (X1)
- Altruism 0,264 1,475
- Courtesy 0,294 1,658
- Sportmanship 0,301 1,558
- Civic virtue 0,362 1,234
- Conscientiousness 0,200 1,372

Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 7(2): 116-123(2018)


120
Pengaruh Organizational Citizenship Behavior …

Gambar 1. Hasil analisis model struktural

Tabel 4. Hasil pengujian hipotesis pengaruh langsung


Hipotesis Hubungan antar Variabel Koefisien Jalur p-value Keterangan
Hipotesis 1 X1  Y1 0,700 < 0,01 Signifikan
Hipotesis 2 X1  Y2 0,400 < 0,01 Signifikan
Hipotesis 3 Y1  Y2 0,300 < 0,01 Signifikan

Tabel 5. Hasil pengujian hipotesis pengaruh tidak langsung


Pengaruh Tidak Total
Hipotesis Koefisien Jalur Keterangan
Langsung Pengaruh
X1  Y1 Y1  Y2 X1  Y2
Hipotesis 4 X1  Y1  Y2 0,520 Signifikan
0,700 0,300 0,400

Hasil pengujian hipotesis secara ringkas


dapat dilihat pada Tabel 4, Tabel 5, dan Gambar 1. Pembahasan
Tabel 4 memperlihatkan bahwa OCB (X1) berpe- Hasil pengujian hipotesis (Tabel 4) menun-
ngaruh positif terhadap kepuasan kerja (Y1). Hal jukkan OCB memiliki pengaruh signifikan terha-
tersebut ditunjukkan dengan nilai koefisien jalur dap kepuasan kerja. Perilaku OCB yang ditunjuk-
0,700 dan p value < 0,01, sehingga H1 diterima. kan oleh karyawan di PG Krebet Baru Malang
Koefisien determinasi (R12) menunjukkan 0,49 antara lain perilaku mementingkan orang lain
bahwa 49% variansi kepuasan kerja dijelaskan (altruism), mencegah timbulnya masalah dengan
oleh OCB. Selanjutnya pengujian H2 memper- rekan kerja (courtesy), kemauan bertoleransi
lihatkan bahwa OCB (X1) berpengaruh positif (sportmanship), peduli terhadap kelangsungan hi-
terhadap kinerja karyawan (Y2), dengan ditun- dup organisasi (civic virtue) dan perilaku melebihi
jukkan oleh nilai koefisien jalur 0,40 dan p-value syarat minimal (conscientiousness) yang makin
< 0,01, sehingga H2 diterima. Kemudian kepuasan baik akan meningkatkan kepuasan kerja karya-
kerja (Y1) berpengaruh positif terhadap kinerja wan. Karyawan PG Krebet Baru Malang mela-
karyawan (Y2), dengan nilai koefisien jalur 0,30 kukan pekerjaan di luar deskripsi pekerjaannya
dan dan p-value < 0,01, sehingga H3 diterima. (OCB) demi kemajuan karyawan itu sendiri serta
Kooefisien determinasi (R22) sebesar 0,42 yang loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Hal ini
mengindikasikan bahwa 42% variansi kinerja sesuai dengan pendapat Price & Mueller (1981)
karyawan dijelaskan oleh OCB dan kepuasan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh tidak
kerja. langsung pada turnover karyawan. Hasil peneli-
Pengaruh mediasi kepuasan kerja terhadap tian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
hubungan antara OCB dengan kinerja karyawan oleh Itiola, Odebiyi, dan Alabi (2014) pada staf
menyatakan bahwa H4 diterima dengan nilai total akademik Osun State di Nigeria menunjukkan
koefisien jalur 0,520 yang lebih tinggi daripada ni- bahwa 89,6% kepuasan kerja dipengaruhi oleh
lai koefisien jalur hubungan antara OCB (X1) de- variabel OCB.
ngan kinerja karyawan (Y2) yaitu 0,400. Dengan Selanjutnya hasil pengujian statistik (Tabel
demikian kepuasan kerja memediasi sebagian 4) menyatakan bahwa OCB berpengaruh signi-
(partly mediation) hubungan antara OCB dengan fikan positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini
kinerja karyawan. menggambarkan bahwa makin baik perilaku OCB
maka karyawan akan menunjukkan kinerja terba-

Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 7(2): 116-123(2018)


121
Pengaruh Organizational Citizenship Behavior …
iknya. Karyawan PG Krebet Baru Kota Malang wan. Hasil ini mendukung penelitian Zoghbi‐
memiliki kesadaran untuk melakukan pekerjaan di Manrique‐de‐Lara (2011) dan Asiedu et al. (2014)
luar deskripsi pekerjaannya dengan alasan demi bahwa keberadan OCB pada karyawan akan men-
melancarkan produksi dan performa perusahaan jadikan karyawan merasa puas sehingga dapat
dimana kelancaran pekerjaan tersebut tidak cukup mencapai kinerja yang maksimal. Dengan demi-
hanya melakukan pekerjaan sesuai tugas-tugas- kian temuan empiris dalam penelitian ini adalah
nya, namun mereka dengan sukarela melakukan OCB memiliki peran starategis dalam kepuasan
peran ekstra sebagai salah satu bentuk loyalitas kerja maupun peningkatan kinerja karyawan. Pe-
karyawan terhadap perusahaan. Hasil penelitian ran mediasi kepuasan kerja juga telah dibuktikan
ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dalam penelitian ini.
dilakukan oleh Tehran, Abtahi, dan Esmaeili
(2013), bahwa dimensi yang terdapat dalam OCB KESIMPULAN
dapat meningkatkan kinerja karyawan, antara lain
altruism, sportsmanship dan civic virtue. Pene- Hasil penelitian disimpulkan bahwa makin
litian sebelumnya yang mendukung hasil ini baik Organizational Citizenship Behavior (OCB)
antara lain dilakukan oleh Podsakoff et al. (2000) karyawan PG Krebet Baru Malang maka akan
serta Alhamda dan Sanusi (2006) bahwa OCB dapat meningkatkan kepuasan kerja maupun ki-
mempengaruhi kinerja karyawan, sehingga ada- nerja karyawan, sehingga makin tinggi kepuasan
nya perilaku ini mengakibatkan interaksi sosial kerja yang dirasakan oleh karyawan akan mampu
para anggota organisasi menjadi lebih lancar, meningkatkan kinerja. Organizational Citizenship
mengurangi terjadinya konflik, dan meningkatkan Behavior (OCB) tidak hanya mampu meningkat-
efisiensi. kan kepuasan kerja, namun dengan makin me-
Tabel 3 memperlihatkan bahwa kepuasan ningkatnya kepuasan kerja seseorang, maka kiner-
kerja berpengaruh signifikan positif terhadap ki- ja karyawan juga makin baik. Dengan demikian
nerja karyawan. Apabila perusahaan senantiasa untuk mencapai kinerja yang tinggi, perusahaan
merancang pekerjaan sesuai dengan kemampuan perlu meningkatkan pembentukan perilaku OCB
karyawan, supervisi oleh pimpinan yang senan- kepada karyawannya, yaitu perilaku yang mele-
tiasa mendukung dan memotivasi karyawan, bihi tugas-tugasnya yang telah diatur dalam job
memberikan kesempatan untuk maju yang sama description dan pembentukan sistem kerja yang
antar karyawan, adanya hubungan yang baik antar kolektif.
rekan kerja, fasilitas kerja yang membuat kar-
yawan nyaman serta kesesuaian gaji akan menga- Daftar Pustaka
kibatkan karyawan merasa aman dan nyaman
dalam bekerja. Dampaknya yaitu karyawan akan Alhamda, S., & Sanusi, R. (2006). Persepsi perilaku
bekerja secara maksimal dan berusaha membe- kepemimpinan, perilaku sebagai warga
rikan kinerja yang terbaik. Hal ini mengindikasi- organisasi dan kinerja dosen Politeknik
kan bahwa karyawan dengan tingkat kepuasan Kesehatan Padang Sumatera Barat. Tesis. Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Universitas Gadjah
kerja yang tinggi akan menunjukkan kinerja ter-
Mada. Yogyakarta.
baiknya. Hasil penelitian ini sejalan dengan pene-
litian Indrawati (2013) bahwa faktor kepuasan Antara, I. K. G., Kencana, I. P. E. N., & Jayanegara, K.
kerja yang meliputi sikap atasan, hubungan rekan (2013). Variabel laten sebagai moderator dan
kerja, sistem kompensasi, sistem karir dan ling- mediator dalam hubungan kausal. E-Jurnal
kungan kerja memiliki pengaruh signifikan terha- Matematika, 2(4), 33–39.
dap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini juga Asiedu, M., Sarfo, J. O., & Adjei, D. (2014).
memperkuat penelitian Baskoro, Hidayat, dan Organisational commitment and citizenship
Djoko (2013) bahwa makin tinggi kepuasan kerja behaviour: Tools to improve employee
akan mengakibatkan makin tinggi pula kinerja performance; An internal marketing approach.
karyawan. European Scientific Journal, 10(4), 288–305.
Hasil pengujian statistik (Tabel 4) membuk- https://doi.org/10.13140/2.1.3661.7923
tikan bahwa kepuasan kerja memediasi sebagian Bachrach, D. G., Powell, B. C., Bendoly, E., & Richey,
(partly mediation) hubungan antara OCB dan R. G. (2006). Organizational citizenship behavior
kinerja karyawan (Tabel 4). Artinya, meningkat- and performance evaluations: Exploring the
nya perilaku OCB yang disertai dengan mening- impact of task interdependence. Journal of
katnya kepuasan kerja akan mampu memberikan Applied Psychology, 91(1), 193–201.
pengaruh yang lebih baik terhadap kinerja karya- https://doi.org/10.1037/0021-9010.91.1.193

Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 7(2): 116-123(2018)


122
Pengaruh Organizational Citizenship Behavior …
Baskoro, B. S., Hidayat, W., & Djoko, H. (2013). Gu, Z., & Chi Sen Siu, R. (2009). Drivers of job
Pengaruh budaya organisasi, motivasi, melalui satisfaction as related to work performance in
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada Macao casino hotels. International Journal of
PT Janur Kuning Kudus. Jurnal Ilmu Contemporary Hospitality Management, 21(5),
Administrasi Bisnis, 2(3), 1–9. 561–578. https://doi.org/10.1108/09596110910
967809
Belo, E. G. L. D. S., Riana, G., & Priartini, P. S. (2014).
Pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja Hariandja, M. T. E. (2008). Manajemen Sumber Daya
terhadap komitmen organisasional dan kinerja Manusia: Pengadaan, Pengembangan,
karyawan di Kantor Palang Merah Timor Leste. Pengkompensasian dan Peningkatan
E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Produktivitas Pegawai. Jakarta: Grasindo.
Udayana, 3(12), 718–737.
Hui, C., Lam, S. S. K., & Law, K. K. S. (2000).
Buentelo, O., Jung, J., & Sun, J. (2008). Exploring the Instrumental values of organizational citizenship
Casual Relationship Between Organizational behavior for promotion: A field quasi-
Citizenship Behaviour, Total Quality experiment. Journal of Applied Psychology,
Management, and Performance. In 2008 SWDSI 85(5), 822–828. https://doi.org/10.1037/0021-
Proceedings. Oklahoma: SouthWest Decision 9010.85.5.822
Sciences Institute.
Indrawati, A. D. (2013). Pengaruh kepuasan kerja
Chiaburu, D. S., Oh, I. S., Berry, C. M., Li, N., & terhadap kinerja karyawan dan kepuasan
Gardner, R. G. (2011). The five-factor model of pelanggan pada rumah sakit swasta di Kota
personality traits and organizational citizenship Denpasar. Matrik: Jurnal Manajemen, Strategi
behaviors: a meta-analysis. Journal of Applied Bisnis Dan Kewirausahaan, 7(2), 135–142.
Psychology, 96(6), 1140–1160. https://doi.org/
10.1037/a0024004 Itiola, K. O., Odebiyi, I. I., & Alabi, E. (2014).
Empirical study of impact of organizational
Chien, M. (2003). A study to improve organizational citizenship behaviour dimensions on job
citizenship behaviors. In MODSIM 2003 satisfaction among administrative staff of Osun
International Congress on Modelling and State owned Tertiary Institutions, Nigeria.
Simulation. Integrative Modelling of International Journal of Academic Research in
Biophysical, Social, and Economic Systems for Business and Social Sciences, 4(8), 264–274.
Resource Management Solutions. Townsville.
Retrieved from https://www.mssanz.org.au/ Kaswan. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia
MODSIM03/Volume_03/B14/03_Chien_Behavi untuk Keunggulan Bersaing Organisasi.
ours.pdf Yogyakarta: Graha Ilmu.

Cohen, A., & Vigoda, E. (2000). Do good citizens make Mark´oczy, L., & Xin, K. (2004). The virtues of
good organizational citizens? An empirical omission in Organizational Citizenship
examination of the relationship between general Behavior. Retrieved from http://www.goldmark.
citizenship and organizational citizenship org/livia/papers/ocb/ocb.pdf
behavior in Israel. Administration & Society, Ningsi, B. A. W. (2012). Pemodelan Ketahanan
32(5), 596–624. https://doi.org/10.1177/ Pangan Indonesia dengan Menggunakan Partial
00953990022019597 least Square Path Modelling (PLS-PM). Tesis.
Darto, M. (2014). Peran organizational citizenship Program Studi Statistika. Institut Pertanian
behavior (OCB) dalam peningkatan kinerja Bogor.
individu di sektor publik: Sebuah analisis teoritis Nurbahar, R. (2015). Kepuasan Kerja Karyawan di PT
dan empiris. Jurnal Borneo Administrator, 10(1), Pos Indonesia (Persero) Cabang Kebumen.
10–34. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri
Fauth, R., Bevan, S., & Mills, P. (2009). Employee Yogyakarta.
performance in the knowledge economy: Organ, D. W. (2015). Organizational Citizenship
Capturing the keys to success. Psychology Behavior. In International Encyclopedia of the
Reseacrh and Behaviour Management, (2), 1–12. Social & Behavioral Sciences (2nd ed., pp. 317–
Golbasi, Z., Kelleci, M., & Dogan, S. (2008). 321). Elsevier Ltd.
Relationships between coping strategies, Organ, D. W., & Lingl, A. (1995). Personality,
individual characteristics and job satisfaction in a satisfaction, and organizational citizenship
sample of hospital nurses: Cross-sectional behavior. The Journal of Social Psychology,
questionnaire survey. International Journal of 135(3), 339–350. https://doi.org/10.1080/0022
Nursing Studies, 45, 1800–1806. https://doi.org/ 4545.1995.9713963
10.1016/j.ijnurstu.2008.06.009

Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 7(2): 116-123(2018)


123
Pengaruh Organizational Citizenship Behavior …
Organ, D. W., Podsakoff, P. M., & MacKenzie, S. B. Takeuchi, R., Bolino, M. C., & Lin, C.-C. (2015). Too
(2006). Organizational Citizenship Behavior: Its many motives? The interactive effects of multiple
Nature, Antecedents, and Consequences. motives on organizational citizenship behavior.
California: SAGE Publications, Inc. Journal of Applied Psychology, 100(4), 1239–
https://doi.org/10.4135/9781452231082 1248. https://doi.org/10.1037/apl0000001
Podsakoff, P., MacKenzie, S. B., Paine, J. B., & Tehran, G. M., Abtahi, M. S., & Esmaeili, S. (2013).
Bachrah, D. G. (2000). Organizational The relationship between organizational
citizenship behaviors: a critical review of the citizenship behavior and performance of the staff
theoretical and empirical literature and of Qazvin University of Medical Sciences and
suggestions for future research. Journal of Health Services. International Journal of
Management, 26(3), 513–563. https://doi.org/ Academic Research in Business and Social
10.1016/S0149-2063(00)00047-7 Sciences, 3(9), 534–542. https://doi.org/10.6007/
IJARBSS/v3-i9/239
Pratama, I. B. W., & Sriathi, A. A. A. (2015). Pengaruh
stres kerja dan pemberdayaan terhadap kepuasan Todd, S. Y. (2003). A Causal Model Depicting the
kerja karyawan di Prama Hotel. E-Jurnal Influence of Selected Task and Employee
Manajemen, 4(1), 3565–3591. Variables On Organizational Citizenship
Behavior. Florida State University.
Price, J. L., & Mueller, C. W. (1981). A causal model
of turnover for nurses. Academy of Management Trujillo, G. S. (2009). Pathmox approach:
Journal, 24(3), 543–565. https://doi.org/10.2307 Segmentation trees in partial least squares path
/255574 modeling. Universitat Politècnica de Catalunya
(UPC).
Purba, D. E., & Seniati, A. N. L. (2004). Pengaruh
kepribadian dan komitmen organisasi terhadap Turnipseed, D. L., & Rassuli, A. (2005). Performance
organizational citizenship behaviour. Makara perceptions of organizational citizenship
Seri Sosial Humaniora, 8(3), 105–111. behaviours at work: a Bi-level study among
https://doi.org/10.7454/mssh.v8i3.98 managers and employees. British Journal of
Management, 16(3), 231–244. https://doi.org/
Ristiana M, M. (2013). Pengaruh komitmen organisasi 10.1111/j.1467-8551.2005.00456.x
dan kepuasan kerja terhadap organizational
citizenship behaviour (OCB) dan kinerja Weiss, H. M., & Merlo, K. L. (2015). Job Satisfaction.
karyawan Rumah Sakit Bhayangkara Trijata In International Encyclopedia of the Social &
Denpasar. Die, 9(1), 56–70. Behavioral Sciences (2nd ed., pp. 833–838).
Elsevier Ltd.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2013). Organizational
Behavior (15th ed.). New Jersey: Pearson Zoghbi‐Manrique‐de‐Lara, P. (2011). Whether task
Prentice Hall: Upper Saddle River. satisfaction mediates the effect of fair procedures
on citizenship. International Journal of
Sutanto, E. M., & Patty, F. M. (2014). Persepsi akan Organizational Analysis, 19(3), 222–234.
gaji, motivasi kerja, dan kinerja karyawan PT https://doi.org/10.1108/19348831111149187
Amita Bara Sejahtera. Journal of Business and
Banking, 4(1), 1. https://doi.org/10.14414/jbb.
v4i1.289

Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 7(2): 116-123(2018)

Anda mungkin juga menyukai