BAB I
PENDAHULUAN
Karyawan merupakan salah satu sumber daya yang lebih berperan penting dan
aktif dalam sebuah organisasi, melalui karyawan organisasi dapat mewujudkan semua
rencana yang telah disusun hingga tujuan organisasi dapat tercapai. Organisasi sangat
melakukan sesuatu melebihi dari apa yang seharusnya mereka kerjakan di tempat
peningkatan keefektifan dan kelangsungan hidup organisasi, maka perilaku ini dapat
disebut sebagai perilaku kewargaan organisasi atau yang lebih dikenal dengan istilah
diakui secara langsung oleh system imbalan formal, dan secara keseluruhan
perilaku tidak menuntut deskripsi pekerjaan yang sifatnya memaksa, yaitu syarat-
syarat bekerja denga perusahaan yang secara terperinci. Pekerjaan tersebut lebih
bersifat personal, dan jika tidak dilakukan tidak mendapat hukuman, Organ (1988)
Pada umumnya, perilaku OCB dapat dijumpai pada berbagai organisasi, untuk
itu organisasi yang dipilih sebagai objek untuk meneliti perilaku OCB karyawan ialah
Apotik Palangkaraya.
1
2
terjadi pada Apotik Palangkaraya. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti ada yang
menjadi perhatian, misalnya masih ada karyawan yang berbicara tidak penting
(menggosip atau berbicara diluar hal pekerjaan), lebih aktif di media sosial,
melakukan aktivitas di luar pekerjaan, sering keluar masuk di jam kerja. Dan dari
kerja mereka yang terkesan acuh atau tidak peduli terhadap pekerjaan rekan kerja lain
meskipun berada satu bidang pekerjaan dengannya. Rekan kerja mereka lebih
karyawan lain. Selain itu, karyawan merasa mendapat perlakuan tidak adil dari rekan
kerjanya terutama apabila mereka harus mengerjakan pekerjaan secara tim. Misalkan
saja suatu tim terdiri dari lima orang karyawan, namun hanya 3-4 karyawan saja yang
jawab bersama. Hal lainnya terdapat persaingan antar karyawan seperti persaingan
untuk meraih suatu jabatan ataupun untuk meraih posisi tertentu dengan cara yang
tidak sehat.
Research gap yang mendasari penelitian ini adalah dari bukti empiris yang
mendukung adanya pengaruh antara kepuasan kerja terhadap OCB, antara lain adalah
penelitian (Darto, Setyadi, Riadi, & Hariyadi, 2015) menunjukkan bahwa variable
hubungan yang positif dan siginifikan antara kepuasan kerja terhadap organizational
Yuniarsih, & Ahman, 2017). Dari beberapa hasil penelitian tersebut dapat dilihat
masih terdapat kesenjangan hasil penelitian yang ditunjukkan oleh antara penelitian
yang satu dengan penelitian lainnya, sehingga hal inilah yang mendasari research gap
kerja terhadap organizational citizenship behaviour (OCB) yang mana penelitian ini
kerja, namun juga akan membahas mengenai peran kepuasan kerja sebagai variable
Behaviour (OCB) Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi.” (Studi Kasus
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini
sebagai berikut:
adalah:
Palangkaraya?
Palangkaraya?
5
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak perusahaan
Manusia.