ESSAY
AGENDA 2
I. PENDAHULUAN
Saat ini Reformasi Birokrasi telah masuk kepada periode terakhir dari Grand Design
Reformasi Birokrasi Nasional. Reformasi Birokrasi diharapkan menghasilkan karakter
birokrasi yang berkelas dunia (world class bureaucracy) yaitu pelayanan publik yang
semakin berkualitas dan tata kelola yang semakin efektif dan efisien. Periodisasi perjalanan
Reformasi Birokrasi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan paradigma ilmu
administrasi dan tata kelola pemerintahan yang berkembang di dunia.
Semakin baik tata kelola pemerintahan suatu negara, semakin cepat pula perputaran
roda pembangunan nasional. Dalam rangka memastikan pengelolaan Reformasi Birokrasi
yang efektif, pemerintah perlu untuk menetapkan perencanaan dan tata kelola Reformasi
Birokrasi dalam sebuah dokumen perencanaan yang dapat dipahami dan dilaksanakan oleh
seluruh pihak dan stakeholder yang berkepentingan.
II . ANALISA MASALAH
Menjadi pemimpin “zaman now” sangat berbeda dengan memimpin pada era tahun
1970-2000 an. Seorang pemimpin tidak hanya menggunakan otoritas (power) yang dimiliki,
tetapi juga menggunakan pengaruh untuk menggerakkan orang lain. Dalam menjalankan
perannya, seorang pemimpin akan berhadapan dengan segala macam karakter, perilaku dan
tingkat kematangan kepribadian bawahannya.
Kepemimpinan yang melayani (Servant Leadership) berkelas dunia merupakan suatu
tipe atau model kepemimpinan yang dikembangkan untuk mengatasi krisis kepemimpinan
Para pemimpin-pelayan (Servant Leader) mempunyai kecenderungan lebih mengutamakan
kebutuhan, kepentingan dan aspirasi orang yang dipimpinnya diatas dirinya. Orientasinya
untuk melayani, cara pandangnya holistik dan beroperasi dengan standar moral spiritual. Pada
tataran pejabat pengawas (eselon 4) yang langsung berhadapan dengan pelanggan
(pemustaka) dan pemangku kepentingan diharapkan mampu memberikan pelayanan prima
sehingga dapat menjamin kepuasan pelanggan (pemustaka).
Setiap instansi akan memprioritas perbaikan tata kelola pemerintahan sesuai dengan
karakteristik sumber daya dan tantangan yang dihadapi. Indikator implementasi bagi pejabat
pengawas/subkoordinator yang berkelas dunia sebagai berikut:
Pelayanan yang baik harus cepat, tepat, dapat diandalkan, tidak berbelit belit
(bertele- tele), dan tidak ditunda-tunda. Sehingga kode etik ramah, cepat, solutif, dan
dapat diandalkan sebagai penjabaran dari nilai yang diterapkan Berorientasi pelayanan
sangat diharapkan dapat tercermin dari perilaku ASN yang bertanggung jawab di garis
depan (front liner) dan menjadi tanggung jawab semua pegawai ASN pada setiap level
organisasi.
Citra positif ASN sebagai pelayan publik terlihat dengan perilaku melayani dengan
senyum, menyapa dan memberi salam, serta berpenampilan rapih; melayani dengan cepat
dan tepat waktu; melayani dengan memberikan kemudahan bagi warga memilih layanan
yang tersedia; serta melayani dengan dengan kemampuan, keinginan dan tekad
memberikan pelayanan yang prima.Yang dimaksud dengan berorientasi pelayanan
adalah: