Anda di halaman 1dari 3

PERANAN KEPEMIMPINAN SERVANT LEADERSHIP DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

TUGAS AGENDA II

DISUSUN OLEH :
DEDY KRIHASTONI, Amd. IP., S.H
NIP 198412172007011004

PESERTA PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWASAN


ANGKATAN V PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


(BKPSDM) KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN

Servant leadership (kepemimpinan yang melayani) dimulai dengan


perasaan alamiah bahwa kita ingin melayani lebih dulu. Kemudian pilihan yang
dilakukan secara sadar membawa seseorang berkeinginan untuk memimpin.
Perbedaan muncul dengan sendirinya dalam perhatian yang diberikan oleh
pelayan: pertama memastikan bahwa kebutuhan prioritas tertinggi dari orang lain
telah terpenuhi, Tes terbaik, dan sulit dijalankan, adalah: apakah mereka yang
dilayani tumbuh sebagai manusia yang baik; apakah mereka saat dilayani
menjadi lebih sehat, bijak, bebas, otonom, dan lebih mungkin menjadi pelayan?
Dan, apakah dampaknya pada kelompok yang paling tidak beruntung di
masyarakat; akankah mereka untung, atau setidaknya, akankah mereka tidak
akan semakin kekurangan? (Greenleaf, 1977).

Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh


pemerintah dan badan usaha milik pemerintah dalam bentuk barang dan jasa
baik untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun untuk pelaksanaan
ketentuan perundangundangan. Pelayanan yang diberikan oleh pemerintah
tentunya memiliki suatu standar tertentu. Hal tersebut perlu untuk tetap mengatur
dan menjaga agar organisasi publik memiliki kualitas dalam melaksanakan
pelayanan. Pelayanan yang baik tersebut diharapkan dapat meningkatkan
kepuasan pengguna jasa. Kualitas pelayanan adalah perbandingan antara
kenyataan pelayanan yang didapatkan dengan harapan atas pelayanan yang
diinginkan. Dalam meningkatkan sebuah kualitas pelayanan publik, pemerintah
telah menerbitkan aturan dalam Undang-Undang tentang Pelayanan Publik
Nomor 25 Tahun 2009 dan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 yang mengatur tentang asas, prinsip, dan standar
pelayanan publik.

Peranan Kepemimpinan sangat dibutuhkan dalam upaya memberiakan


jaminan mutu pelayanan yang dirasakan oleh publik, pada prinsipnya pelayanan
publik di era digital ini menghendaki adanya sebuah terobosan-terobasan baru
yang dapat dilahirkan oleh para pemimpin-pemimpin organisasi dengan kata lain
adanya inovasi yang memberikan kemudahan, efektivitas dan efisiensi bagi
pengguna layanan. Dalam menjalankan perannya, seorang pemimpin akan
berhadapan dengan segala macam karakter, perilaku dan tingkat kematangan
kepribadian bawahannya. Sikap kepemimpinan penting untuk dimiliki setiap
pemimpin karena dengan sikap tersebut maka sebuah tujuan organisasi dapat
tercapai. Dalam organisasi pastinya memiliki tantangan dan hambatan dalam
mencapai tujuan, namun dengan adanya kepemimpinan yang kuat dan visioner
maka organisasi dapat terus bertahan dan berkembang.

Peranan pemimpin untuk menetukan inovasi dalam organisasi sangat


dominan. Oleh karena itu para pimpinan organisasi perlu menciptakan suasana
yang mendukung tumbuhnya kreativitas dan inovasi di lingkungan organisasinya
agar berkinerja tinggi. Salah satu caranya dengan menetapkan kebijakan yang
memberikan dukungan kepada tumbuhnya pemikiran yang kreatif dan inovatif
dari para ASN dan didorong untuk dapat diimplementasikan. Berdasakan
penelitian Liden, Wayne, Zhao dan Henderson (2008), Northouse
(2013) merumuskan sebuah model kepemimpinan yang melayani. Bagan model di
atas bersumber dari Northouse (2013), yang mengambarkan bagaimana
model kepemimpinan yang melayani berawal dari kondisi yang ada, mencakup
konteks budaya, sifat pemimpin dan tingkat penerimaan pengikut. Kemudian
menggambarkan perilaku “pemimpin yang melayani”, dan akhirnya menggambarkan
hasil yang dicapai.

B. PEMBAHASAN

Dewasa ini sebagai instansi pemerintah yang memberikan pelayanan


publik harus mampu memberikan pelayanan yang prima, oleh karenanya seluruh
instansi pemerintahan diberikan kewajiban untuk mewujudkan instansinya
meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani.
Dalam upaya untuk mewujudkan semua itu peranan seorang pemimpin sangat
dibutuhkan menentukan arah, strategi dan inovasi yang tepat untuk dapat
diterapkan oleh seluruh jajaran pada instansi pemerintahan tersebut. Dalam hal
ini ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh pemimpin diantaranya konteks
dan budaya. Pada dasarnya konteks dan budaya ini memberikan peranan
penting dalam sebuah organisasi karena seluruh petugas dituntut untuk
menyesuaikan dengan hal kebiasan yang baru, perubahan dan pemahaman
akan kebutuhan dalam memberikan pelayanan.
Jika memperhatikan pelayan di era digital ini banyak terjadi sebuah
kesalahpahaman antara penerima pelayanan dengan yang memberikan layanan.
Oleh karena itu seorang pemimpin dituntut untuk mampu merumuskan
pelayanan publik selayaknya sebuah Komunikasi. Karean dalam menentukan
komunikasi yang baik ada beberapa unsur yang harus terpenuhi mulai dari usur
penerima layanan, obyek layanan dan pemberi layanan. Biasanya
kesalahpahaman itu muncul karena kurangnya informasi atas syarat-syarat
untuk memperoleh obyek layanan tersebut.

C. PENUTUP

Untuk mewujudkan kualitas pelayan publik yang prima maka seorang


pemimpin memiliki peranan pentung dalam mewujudkan hal tersebut seperti :
a. Membentuk konsep artinya seorang pemimpin harus mampu menyusun
perencaan yang baik dalam memberikan Pelayanan Publik yang baik;
b. Memberdayakan, maksudnya bahwa pemimpin yang melayani harus
memberikan keleluasaan kepada bawahan untuk mandiri, membuat
keputusan sendiri dan otonom namun tidak menyalahi peraturan perundangan
yang berlaku. Selain itu, pemimpin yang melayani juga harus membangun
kepercayaan diri bawahan dalam kapasitas mereka untuk berpikir dan
bertindak sendiri karena mereka diberi kebebasan untuk mengatasi situasi
sulitnya dengan cara mereka sendiri;
c. Kinerja Organisasi, artinya pemimpin harus membangun hubungan positif
antara pemimpin dengan bawahan sehingga adanya satu kesatuan
pemahaman yang muncul dalam memberikan layanan yang baik kepada
publik.
d. Dampak kepada Publik, artinya seorang pemimpin harus mampu memberikan
komitment kepada seluruh jajarannya agar dapat memberikan layan yang baik
kepada masyarakat, sehingga masyarakatan merasakan kemudahan,
keadilan dan keseragaman dalam memperoleh layanan yang di butuhkan.

Anda mungkin juga menyukai