A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Arus revolusi industri 4.0 yang serba digital yang mempengaruhi
berbagai aspek kehidupan yang mana memberikan kemudahan dalam
melakukan segala hal, dengan teknologi digital birokrasi pemerintah dapat
bertransformasi ke arah yang lebih smart dan menjadi sebuah sistem
birokrasi yang melek digital. Penguasaan teknologi dalam sistem
pemerintahan ini, memiliki tujuan untuk menciptakan Smart ASN yang searah
dengan dinamisnya pemerintahan di era digital. Puncak peradaban masa
depan dimana nasib Bangsa Indonesia sangat ditentukan oleh generasi
Milenial juga generasi Gen Z sekarang ini, dan upaya untuk mewujudkanya
adalah dengan diberlakukan beberapa sistem untuk meningkatkan minat
generasi sekarang ini menjadi pelaksana dalam memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat. Melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) menargetkan separuh dari
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah generasi milenial maupun gen z pada
tahun 2024 yang diharapkan mempunyai kompetensi memadai.
Undang-undang No. 05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
menyebutkan pegawai ASN diserahi tugas untuk melaksanakan tugas
pelayanan publik, tugas pemerintahan dan tugas pembangunan tertentu.
Oleh karena itu perlu dibangun ASN yang memiliki integritas, profesional,
netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme.
ASN juga memegang peran penting dalam mewujudkan pelayanan publik
yang efektif dan efisien di era digital. Meski dihadapkan dengan berbagai
tantangan, ASN diharapkan dapat terus beradaptasi dan memaksimalkan
pemanfaatan teknologi digital juga memiliki karakter BerAkhlak dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga dapat mendukung
pemerintahan yang cerdas dan transparan.
Membangun budaya integritas sebagai salah satu upaya dalam
memperkuat pelayanan prima dan berkualitas. Sebuah sistem yang memiliki
integritas yang baik akan mendorong terciptanya akuntabilitas, integritas itu
sendiri dan transparansi. Integritas bisa diartikan sebagai bersatunya antara
ucapan dan perbuatan. Integritas menjadi hal yang pertama harus dimiliki
oleh seorang pemimpin atau pegawai negara (Matsiliza, 2013).
Dengan pembentukkan dan penerapan karakter atau sikap yang berintegritas
tinggi dan memiliki kinerja yang bermutu dalam penyelenggaraan program
pemerintah khususnya dalam bidang pelayanan publik diharapkan generasi
ASN Milenial dan Gen Z di era industri 4.0 ini dapat menghadapi perubahan-
perubahan yang ada dalam kehidupan bersosial dan dunia kerja.
2. TUJUAN
Tujuan dari Penerapan ASN Berintegritas dalam Pelayanan Publik di
Era Industri 4.0 ini adalah sebagai berikut;
a. Memberikan pelayanan prima yang dapat memenuhi dan memuaskan
masyarakat
b. Peningkatan kualitas pelayanan pemerintah kepada publik/masyarakat
c. Membentuk karakter ASN yang berintegritas dan bertanggung jawab
d. Mendorong komunikasi dan kerjasama yang baik antar rekan kerja
e. Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan publik/masyarakat dalam hal
jasa (pelayanan)
3. SASARAN
Sasaran dari Penerapan ASN Berintegritas dalam Pelayanan Publik di
Era Industri 4.0 ini yaitu;
a. Pegawai ASN
b. Publik/Masyarakat
B. PEMBAHASAN
1. ANALISIS MASALAH
Fenomena ASN yang kurang memiliki integritas masih kita temui dalam
lingkup kerja ASN, hal tersebut dapat dilihat dari penurunan kesadaran ASN
untuk melakukan kewajiban seperti, disiplin waktu dalam bekerja dan
semangat kerja yang cenderung menurun. Penurunan tersebut dapat
disebabkan dari berbagai aspek dan tidak menutup kemungkinan aspek yang
bersifat pemenuhan kebutuhan ASN tersebut, dan hal ini secara tidak
langsung dapat berpengaruh pada pelayanan publik. Selain itu, tidak bisa
kita pungkiri bahwa kenyataan layanan publik di negeri ini juga kerap
dimanfaatkan oleh ‘oknum’ pemberi layanan untuk mendapatkan keuntungan
pribadi ataupun kelompok. Banyak oknum memberikan layanan spesial bagi
mereka yang memerlukan waktu layanan yang lebih cepat dari biasanya atau
tidak perlu melakukan antrian. Dan waktu berlalu semua pihak sepakat,
menjadikan hal tersebut sebagai kebiasaan dan dipahami dan menjadi
rahasia umum oleh hampir semua pihak selama puluhan tahun bahkan
sampai di era industri 4.0 saat ini.
Untuk itu diperlukan perubahan mindset perilaku pelayanan publik
diantaranya, mengubah perilaku dari ‘penguasa’ menjadi pelayan
masyarakat. Dengan mindset seperti itu Setiap ASN dituntut harus memiliki
integritas agar tertanam komitmen juga loyalitas. Seorang yang loyal yaitu
yang patuh terhadap ketentuan yang mengatur sikap, perilaku dan
perbuatannya, dan komitmen menuntut seseorang menepati janji walaupun
dalam keadaan sulit. Faktor pemicu kegagalan dalam melaksanakan
komitmen antara lain yaitu, keyakinan yang goyah, gaya hidup yang salah,
pengaruh lingkungan dan keliru memaknai loyalitas itu sendiri. Dan ketika
seorang ASN tidak memiliki sikap integritas yang baik maka akan
berpengaruh bahkan merugikan diri sendiri, keluarga dan lingkungannya.
Harus disadari pula bahwa tidak ada orang yang tiba-tiba menjadi
berintegritas, semua butuh proses dan peran lingkungan dalam membentuk
pola pikir dan prinsip memegang teguh kebenaran.
Dengan demikian ASN dapat memberikan pelayanan yang berkualitas
dengan menerapkan pelayanan yang cepat, menyenangkan, tidak
mengandung kesalahan, serta mengikuti proses dan prosedur yang telah
ditetapkan. ASN juga dapat menerapkan excellent service (pelayanan prima)
dimana memberikan pelayanan terbaik dan memenuhi harapan juga
kebutuhan masyarakat. Pelayanan prima bukanlah pelayanan yang mewah,
sebaliknya definisi konsep ini justru sederhana yaitu, secara konsisten
memberikan pelayanan yang sesuai atau bahkan melebihi ekspetasi
pengguna layanan. Sebagaimana kita tahu bahwa terwujudnya pelayanan
publik yang berkualitas atau prima merupakan salah satu ciri tata kelola
pemerintah yang baik (Good Governance).