KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang maha esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“PENGEMBANGAN PELAYANAN KELEMBAGAAN ”, yang menurut kami dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari tentang bagaimana cara
meningkatkan kualitas suatu lembaga pendidikan.
Melalui kata pengantar ini penulis & penyusun lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang
tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Amiin…
BAB II
PEMBAHASAN
3. Sistem Pengukuran
a. Komponen dalam sistem pengukuran terdiri hal-hal berikut ini:
b. Menyusun standar proses dan produk
c. Mengidentifikasi ketidaksesuaian dan kesesuaiannya dengan keinginan pelanggan.
d. Mengoreksi penyimpangan dan meningkatkan kinerja.
4. Perbaikan Kesinambungan.
a. Memandang bahwa semua pekerjaan sebagai suatu proses
b. Mengantisipasi perubahan keinginan, kebutuhan dan harapan para pelanggan.
c. Mengurangi waktu siklus proses produksi dan distribusi.
d. Dengan senang hati menerima umpan balik dari pelanggan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
pelayanan adalah suatu kegiatan atau tindakan yang dilakukan oleh penyelenggara
pelayanan baik berupa barang ataupun jasa yang menghasilkan manfaat bagi penerima layanan.
pelayanan prima dapat diartikan sebagai suatu proses pelayanan kepada masyarakat, baik
berupa barang atau jasa melalui tahapan, prosedur, persyaratan-persyaratan, waktu dan
pembiayaan yang dilakukan secara transparan untuk mencapai kepuasan sebagaimana visi yang
telah ditetapkan dalam organisasi.
Menurut Peraturan Pemerintah nomor 65 tahun 2005 Standar Pelayanan Minimal yang
selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan
dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan sumbangsi pikiran dari
para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Darmadi, Hamid. 2007. Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung : Alfabeta.
Dewantoro, Ki Hajar. 1962. Bagian Pertama: Pendidikan. Jogjakarta : Taman Siswa.
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia..1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta
:Balai Pustaka
Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Kloang klede Putra Timur