“MANAJEMEN PELAYANAN”
Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
FAKULTAS TEKNIK
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas critical book
review dimata kuliah Pelayanan Prima. Critical book review ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pelayanan Prima. Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Dra.Siti
wahidah M.Pd & bapak Nur basuki S.Pd.,M.Pd.,T
Kami menyadari bahwa dalam menyusun critical book review ini masih banyak
kekurangan, untuk itu saya memohon maaf dan dengan senang hati menerima kritik dan saran
sebagai bekal acuan untuk lebih dihari kemudian. Harapan saya semoga critical book review
ini dapat memberi bekal pengetahuan dan manfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................................................2
C. Manfaat.....................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Identitas Buku............................................................................................................................3
B. Review Buku.............................................................................................................................4
C. Kelebihan dan Kekurangan......................................................................................................27
BAB III................................................................................................................................................28
PENUTUP...........................................................................................................................................28
A. Kesimpulan..............................................................................................................................28
B. Saran........................................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan prima adalah suatu pola layanan terbaik dalam manajemen modern yang
mengutamakan kepedulian terhadap pelanggan. Layanan prima di dalam dunia bisnis disebut
juga sebagai excellent service. Excellent service, customer service, dan customer care pada
dasarnya adalah sama, hanya berbeda pada konsep pendekatannya saja. Namun yang paling
penting dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, minimal harus ada tiga hal pokok,
yakni: peduli pada pelanggan, melayani dengan tindakan terbaik, dan memuaskan pelanggan
dengan berorientasi pada standar layanan tertentu. Jadi, keberhasilan program pelayanan
prima tergantung pada penyelarasan kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan
tanggungjawab dalam pelaksanaannya.Sederhananya, pelayanan prima (excellent service)
adalah pelayanan yang memenuhi standar kualitas yang sesuai dengan harapan dan kepuasan
pelanggan. Sehingga dalam pelayanan prima terdapat dua elemen penting yang saling
berkaitan yaitu pelayanan dan kualitas.
1
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pelayanan prima
2. Untuk mengetahui apa itu manajemen pelayanan
3. Untuk mengetahui bagaimana pelayanan yang baik
C. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu memahami
tentang pelayanan prima dalam manajemen modern yang mengutamakan kepedulian terhadap
pelanggan dan mampu meningkatkan kemampuan dalam mengkonstrusikan ilmu tentang
konsep pelayanan prima.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identitas Buku
Judul : Manajemen pelayanan
Penulis : Ratminto & Atik Septi Winarsih
Penerbit : Pustaka Pelajar
Tahun terbit : 2010
ISBN : 979-372-169-3
Deskripsi Fisik : xxi + 399 halaman
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia
B. Review Buku
BAB I
Segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah (pusat/ daerah)
dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/jasa, baik dalam rangka upaya
pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
1. Barang/jasa Privat:
Barang/jasa yang derajat eksklusivitas dan derajat keterhabisannya sangat tinggi.
2. Barang/jasa Publik:
Barang/jasa yang derajat eksklusivitas dan derajat keterhabisannya sangat rendah.
a. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan Mutu Pelayanan Aparatur
Pemerintah Kepada Masyarakat.
b. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003
tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
c. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25/KEP/M.PAN/2/2004
tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan
Instansi Pemerintah.
d. Keputusan Menteri Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
26/KEP/M.PAN/2/2004 tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas Dalam
Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
e. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 118/KEP/M.PAN/8/2004
tentang Pedoman Umum Penanganan Pengaduan
c. Instansi Pemerintah adalah sebutan kolektif meliputi satuan unit kerja/satuan organisasi
Kementerian, Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, Kesekretariatan
Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara,
dan instansi Pemerintah lainnya, baik pusat maupun daerah termasuk Badan Usaha Milik
Negara, Badan Hukum Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah.
d. Unit Penyelenggara pelayanan publik adalah unit kerja pada instansi pemerintah yang
secara langsung memberikan pelayanan kepada penerima pelayanan publik.
f. Penerima Pelayanan publik adalah orang, masyarakat, instansi pemerintah dan badan
hokum.
g. Biaya pelayanan publik adalah segala biaya (dengan nama atau sebutan apapun ) sebagai
imbal jasa atas pemberian pelayanan publik yang besaran dan tata cara pembayaran
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Pelayanan Jasa
Pelayanan jasa adalah pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan publik, misalnya : Pendidikan tinggi dan menengah, Pemeliharaan kesehatan,
Penyelenggaraan transportasi, Jasa pos, Sanitasi lingkungan, Persampahan, Drainase, Jalan
dan trotoar, Penanggulangan bencana: banjir, gempa, gunung meletus, dan kebakaran,
Pelayanan sosial (asuransi atau jaminan sosial/social security).
b. Kejelasan: jelas dalam hal: persyaratan teknis dan administratif; unit kerja/pejabat
yang berwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan dan
penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik; serta rincian
biaya dan tata cara pembayarannya.
c. Kepastian waktu: dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
e. Keamanan: proses dan produknya memberikan rasa aman dan kepastian hukum.
g. Kelengkapan sarana dan prasarana: tersedia sarana dan prasarana kerja, peralatan
kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi
telekomunikasi dan informatika.
h. Kemudahan akses: tempat, lokasi dan sarana pelayanan yang memadai, mudah
dijangkau dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika.
i. Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan: pemberi layanan harus bersikap disiplin,
santun, serta ikhlas.
j. Kenyamanan: lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, nyaman, bersih, rapi, serta
dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung pelayanan.
Pola pelayanan terpusat adalah pelayanan publik diberikan secara tunggal oleh
penyelenggara pelayanan berdasarkan pelimpahan wewenang dari penyelenggara
pelayanan terkait lainnya yang bersangkutan.
Pola pelayanan terpadu satu atap diselenggarakan dalam satu tempat yang meliputi
berbagai jenis pelayanan yang tidak mempunyai keterkaitan proses dan dilayani
melalui beberapa pintu. Terhadap jenis pelayanan yang sudah dekat dengan
masyarakat tidak perlu disatuatapkan.
Pola pelayanan terpadu satu pintu diselenggarakan pada satu tempat yang meliputi
berbagai jenis pelayanan yang memiliki keterkaitan proses dan dilayani melalui satu
pintu.
3. Rincian biaya harus jelas untuk jenis pelayanan publik yang memerlukan tindakan
seperti penelitian, pemeriksaan, pengukuran dan pengajuan.
J. Keputusan Menpan No.63 Tahun 2004
1. Penyelenggara wajib memberikan pelayanan kepada penyandang cacat, lansia, wanita
hamil dan balita.
2. Selain itu pelayanan pada transportasi
3. Berkoordinasi dengan biro. Biro harus membantu penyelenggaraan pelayanan
4. Tingkat kepuasan masyarakat
5. Pengawasan Penyelenggaraan pelayanan publik
6. Penyelesaian Pengaduan
Setiap pimpinan unit penyelenggara pelayanan publik wajib menyelesaikan setiap
laporan/pengaduan masyarakat mengenai ketidakpuasaan masyarakat dalam
pemberian pelayanan sesuai dengan kewenangannya.
7. Penyelesaian Sengketa
Bila pengaduan tidak dapat diselesaikan oleh unit penyelenggara pelayanan publik
yang bersangkutan dan terjadi sengketa, maka Kep. MENPAN No. 63/2004 mengatur
bahwa penyelesaiannya dapat dilakukan melalui jalur hukum.
BAB III
BAB IV
BUDAYA PELAYANAN
A. Budaya Pelayanan
Tentang nilai dan budaya yang dianut dalam melakukan pelayanan yang berkualitas
guna kepentingan pelanggan dan pengguna jasa, dikalangan pemerintah
B. Budaya Organisasi
4 Tipe Budaya Organisasi (Collins & Mc Laughlin,1996):
1. Apathetic Culture (AC)
- perhatian antara hubungan manusia dan juga kinerja rendah
a. Mementingkan pimpinan
b. Lebih merasa sebagai abdi negara
c. Meminimalkan resiko
d. Menghindari tanggungjawab
e. Menolak tantangan
f. Tidak suka berkreasi dan berinovasi
Budaya ini tidak cocok dalam pemberian pelayanan yang berkualitas kepada
masyarakat. Harus memilih budaya organisasi baru yang lebih sesuai dan kondusif dalam
pelayanan masyarakat
D. Budaya Kinerja
Situasi kerja yang memungkinkan semua pegawai dpt melaksanakan pekerjaan dgn
cara terbaik.
Budaya yang diterapkan yaitu Integrative Culture dan mengadopsi 10 semangat
KWU (Osborne & Gaebler, 1993).
SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN :
BAB V
a. Standarisasi
b. Spesialisasi
c. Simplifikasi
Model menurut Levitt :
D. Pemberdayaan Karyawan
Melakukan pendekatan kepada karyawan dengan cara memberikan pelayanan terbaik
terlebih dahulu kepada karyawan. Hal ini agar para pekerja juga merasa nyaman, sehingga
mereka juga melayani atau bekerja dengan baik.
Mencakup : a. Perencanaan
b. Pengadaan
c. Pengembangan Kualitas
d. Penempatan
e. Promosi
f Penggajian
g. Kesejahteraan
h. Pemberhentian
F. Evaluasi Kebijakan Manajemen SDM
Setelah melaksanakan segala kebijakan yang tercakup pada pokok pokok pegawaian
penyelenggara melakukan proses evaluasi. Penyelenggara jasa perlu memanaj,
mengedepankan kepentingan pengguna jasa.
BAB VI
A. Review Literatur
Beberapa indikator penyusun kinerja antara lain adalah sebagai berikut :
b. Effectivity/efektivitas : tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, baik dalam bentuk
target, sasaran jangka panjang maupun misi organisasi.
3. Lenvinne (1990)
d. Keadaptasian : ukuran yang menunjukkan daya tanggap organisasi terhadap tuntutan
perubahan yang terjadi dilingkungannya
e. Pengembangan : ukuran yang mencerminkan kemampuan dan tanggung jawab organisasi
dalam memperbesar kapasitas dan potensinya untuk berkembang
Untuk mengukur kinerja harus dipergunakan dua jenis ukuran yaitu ukuran yang
berorientasi pada proses dan ukuran yang berorientasi pada hasil.
4. Kepuasan,
2. Responsibilitas,
3. Akuntabilitas,
4. Keadaptasian,
6. Keterbukaan/transparansi,
7. Empati.
BAB VII
Akan tetapi bahwa pelaksanaan otonomi daerah di beberapa daerah dan kota
pelaksanaan otonomi daerah tidak dapat meningkatkan kualitas pelayanan
BAB VIII
Selain itu, untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas, transparan dan akuntabel
antara lain telah ditetapkan Keputusan Men.PAN Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Namun demikian transparansi dan
akuntabilitas yang merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan secara utuh oleh setiap
instansi dan unit pelayanan instansi pemerintah sesuai dengan tugas dan fungsinya belum
juga dapat dilaksanakan secara menyeluruh.
2. Prosedur Pelayanan
Prosedur pelayanan adalah rangkaian proses atau tata kerja yang berkaitan satu sama lain,
sehingga menunjukkan adanya tahapan secara jelas dan pasti serta cara-cara yang harus
ditempuh dalam rangka penyelesaian sesuatu pelayanan harus sederhana, tidak berbelit-
belit, mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan
Biaya pelayanan adalah segala biaya dan rinciannya dengan nama atau sebutan apapun
sebagai imbalan atas pemberian pelayanan umum yang besaran dan tata cara
pembayarannya ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
8. Janji Pelayanan
Akta atau janji pelayanan merupakan komitmen tertulis unit kerja pelayanan instansi
pemerintah dalam menyediakan pelayanan kepada masyarakat.
Setiap unit pelayanan instansi pemerintah wajib menyusun Standar Pelayanan masing-
masing sesuai dengan tugas dan kewenangannya, dan dipublikasikan kepada masyarakat
sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan.
b. Prosedur dan mekanisme kerja harus sederhana dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan;
Kelebihan
Dalam Materi yang ada dalam buku tersebut juga ada ilustrasi dan penyertaan gambar
yang menarik, sehingga siswa dapat lebih mengerti dan memahami konsep
penyampaian materinya. Gambar yang digunakan dalam buku tersebut juga sudah
relevan dengan kajian materi yang dibahas sehingga ilustrasi gambar dengan materi
saling berhubungan dengan baik
Materi yang disajikan sangat lengkap
Basahanya mudah dimengerti sehingga bagi pembaca sekali membaca langsung dapat
dipahami
Kekurangan
Materi-materi yang dibahas memang sudah lengkap cuman ada beberapa materi yang
dibahas tidak persatu-satu
Cover kurang menarik sehingga membuat pembaca kurang berminat untuk
membaca/membelinya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
http://ciputrauceo.net/blog/2015/7/7/pengertian-pelayanan-prima