Anda di halaman 1dari 15

ADAT SIMALUNGUN

TATA RIAS PENGANTIN INDONESIA

Nama kelompok :

1. Agus feni lase (5192444005)


2. Sari arrizqi (5191144010)
3. Lettysia fernandita manurung (5193344023)
4. Laila sukhriah (5193344031)
5. Putria ningsih (5193344033)
6. Betaria purba (5191144003)

Dosen Pengampuh :

1. Irmiah Nurul Rangkuti,M.Pd


2. Vita Pujawanti Dhana,M.Pd

Mata Kuliah : tata rias pengantin indonesia

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA RIAS

FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah desain pembelajaran .tugas ini tentang adat simalungun

kami berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat dan memberikan inspirasi untuk
senantiasa membaca. kami menyadari bahwa tugas ini terdapat banyak kekurangan, untuk itu
kami mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang tepat dalam pembahasan.

Medan, 22 februari 2021

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang...............................................................................................................1
Tujuan............................................................................................................................1
Manfaat..........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
Pengertian tata rias…..................................................................... .......................................2
Pengertian adat simalungun..........................................................................................3
Sistem perkawinan adat simalungun………………………………………………….4
Tahapan penyelenggaraan simalungun………………………………………………..5
Busana dan perlengkapan pengertian simalungun…………………………………….6
Make up dan alat kosmetik ……………………………………………………………7
Sanggul pada rambut………………………………………………………………….8

BAB III PENUTUP


Kesimpulan……..........................................................................................................15
Saran…………….........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................................17


BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Suku simalungun adalah salah satu dari suku batak yang terdapat di wilayah kabupaten
simalungun provinsi sumatera utara.suku simalungun ini berada diantara dua kebudayaan,yaitu
suku batak toba dan suku batak karo.karena wilayah kediaman suku batak simalungun ini berada
diantara wilayah kedua suku batak tersebut,maka bahasa simalungun hampir mirip dengan
bahasa toba dan karo.suku ini memiliki garis keturunan patrilineal.(Erond damanik,2007 : 54)

Penduduk asli yang mendiami kabupaten simalungun adalah suku batak simalungun yang
kehidupan masyarakatnya masih sangat kental dengan adat istiadat.pada masyarakat simalungun,
tari disebut dengan tortor.tortor mempunyai peranan penting dalam aktivitas kehidupan
masyarakat yang berkaitan dengan kehidupan spiritual dan sosial kemasyarakatannya.selain
tortor masyarakat simalungun juga mempunyai kesenian dibidang musik, yang sering disebut
gonrang/margonrang (memainkan alat music tradisional batak simalungun).suku ini memiliki
macam-macam kesenian,kesenian tersebut adalah seni tari (tortor), seni lukis,seni musik, dan
seni teater.kesenian tersebut sering hadir dalam upacara adat ataupun kegiatan masyarakat, tetapi
dalam pelaksanaannya bebepa cabang,kesenian tersebut diikat oleh sistem kekerabatan yang ada
seperti tortor.

Kesenian merupakan salah satu bagian dari budaya serta yang dapat digunakan sebagai cara
untuk menuangkan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia.(Bastomi 1992 :10) menjelaskan
bahwa seni adalah perwujudan rasa indah yang terkandung dalam jiwa seseorang,dilahirkan
dengan perantauan alat-alat komunikasi dalam bentuk yang di tangkap dengan indra.salah satu
seni yang dapat ditangkap dengan indra adalah tari.

2. TUJUAN

Mengetahui pengertian tata rias pengantin adat simalungun

Mengetahui alat dan bahan serta kosmetik yang digunakan untuk adat simalungun

Serta mampu menerapkan rias pengantin simalungun pada klien yang sudah diajarkan
diperkuliahan

3. MANFAAT

Menambah pengetahuan tentang tata rias pengantin simalungun

Membuat mahasiswa mampu menerapkan proses kerja rias pengantin simalungun


BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian tata rias

Tata rias secara umum dapat diartikan sebagai seni mengubah penampilan wajah menjadi
lebih sempurna.tata rias dalam teater mempunyai arti lebih spesifik,yaitu seni mengubah wajah
untuk menggambarkan karakter tokoh (eko santoso,2008: 273).contohnya,teater yunani yang
memakai topeng lebih besar dari wajah pemain dengan garis tegas agar ekspresinya dapat dilihat
oleh penonton.

Pada dasarnya,tat arias bukan sesuatu yang asing bagi semua orang,khususnya kaum
wanita sebab tata rias merupakan aspek untuk mendukung penampilan dan telah menjadi
kebiasaan sehari-hari.tata rias untuk koregrafi merupakan kelengkapan penampilan yang bersifat
mutlak.disamping itu,tata rias juga bertujuan untuk membuat penampilan penari berbeda dengan
kondisi sehari-hari, terlebih jika tarian yang dibawakan menghendaki penampilan wajah yang
berbeda,apakah menjadi lebih tua,lebih muda atau digambarkan menyerupai wajah
tertentu.dengan demikian,tat arias untuk koreografi mempunyai perbedaan tertentu dengan tata
rias sehari-hari.perbedaan tersebut bisa terletak pada aspek bentuk,bahan,atau
tekniknya.semuanya akan sangat tergantung pada konsep koreografinya.

Pengantin adat simalungun

Pernikahan adat batak simalungun adalah salah satu upacara adat yang dilaksanakan
dalam suku batak simalungun.

pemahaman tentang Adat Perkawinan menurut bagi orang Simalungun. Yang dimaksud
‘diharapkan’ dapat menjadi semacam pedoman (semacam Standard Operasional Prosedur) bagi
orang Simalungun yang akan menikah. Tidak mungkin lagi berharap pada yang lazim terjadi
selama ini, ataupun belajar dan mengalami dari dalam berdasarkan kebiasaan-kebiasaan umum
sewaktu kerja adat (horja adat). Tentulah, terdapat kesulitan luar biasa apabila hanya ikut-ikutan
saja sewaktu terdapat kerja adat sebab menimbulkan rasa sungkan untuk bertanya pada sesuatu
hal yang tidak dimengerti sama sekali. Demikian pula terasa sulit menentukan yang semestinya
dan yang mana pula yang bukan semestinya.Seringkali, pekerjaan adat dilakukan tanpa ada
pembeda (mardosdos) yang tampak.

Pra Nikah

Mangarisika

adalah kunjungan utusan pria yang tidak resmi ke tempat wanita dalam rangka
penjajakan, jika pintu terbuka untuk mengadakan peminangan maka pihak orang tua pria
memberikan tanda terima (tanda holong pihak wanita memberikan tanda mata ). Jenis barang-
barang pemberian itu dapat berupa kain, cincin emas, dan lain-lain.

Marhori-hori Dinding

Marhori-hori dinding yaitu pembicaraan antara kedua belah pihak yang melamar dan
yang dilamar terbatas dalam hubungan keluarga kedua pihak dan belum diketahui oleh umum.
Serta membicarakan perihal pernikahan, tanggal pernikahan, tempat, dan sinamot.

Marhusip

Marhusip ialah Marbisik atau keputusan yang akan dihasilkan di tahap selanjutnya sudah
ditentukan sekarang. Marhusip kelanjutan dari marhori-hori dinding, umumnya dilakukan 3
bulan sebelum hari H. Marhusip dihadiri lebih banyak kerabat.Rombongan hula-hula
untukmasuk ke tempat acara dengan urutan uduran (rombongan ) yaitu Hula-hula lah yang
pertama masuk diikuti tulang dan seterusnya sesuai dengan urutan adat. Tanda makanan adat
yang pokok adalah kepala utuh, leher (tanggalan),rusuk melingkar (somba-somba), pangkal paha
(soit), punggung dengan ekor (upasira) hati dan jantung ditempatkan dalam baskom / ember
besar. Makanan adat tersebut diserahkan kepada pihak perempuan yang intinya menunjukkan
kerendahan hati dengan mengatakan walaupun makanan yang kami bawa ini sedikit semoga
membawa manfaat dan berkatjasmani dan rohani bagi semua yang menyantapnya, sambil
menyebut bahasa adat : Sitiktikma si gompa, golang – golang pangarahutna, tung so sadia otik pe
naung pinatupai, sai godangma pinasuna manjalo tumpak ( sumbangan tanda kasih

Pihak kerabat pria (dalam jumlah yang terbatas) datang kepada kerabat wanita untuk
melakukan marhata sinamot / membicarakan masalah uang jujur (tuhor).Marhata sinamot lebih
marhusip tetapi terkadang marhusip dan marhata sinamot digabung.

Pudun Sauta

Adalah pihak kerabat pria tanpa hula-hula mengantarkan wadah sumpit berisi nasi dan
lauk pauknya (ternak yang sudah disembelih ) yang diterima oleh pihak parboru dan setelah
makan bersama dilanjutkan dengan pembagian jambar juhut (daging)kepada anggota kerabat
yang terdiri dari : kerabat marga i bu (hula-hula),Kerabat marga ayah (dongan tubu),Anggota
marga menantu(boru),Pengetuai(orang-orang tua/pariban)

Diakhir kegiatan pudun sauta maka pihak keluaraga wanita dan pria bersepakat
menentukan waktu martumpol dan pamasu – masuon.

Martumpol

Ialah Sebuah acara perjanjian pernikahan di Gereja dimana calon mempelai harus
membacakan janji akan menikah, menandatangani surat perjanjian dan sekaligus sebagai
pengumuman kepada jemaat gereja kalau ada yang mau di protes. Penanda-tanganan persetujuan
pernikahan oleh orang tua kedua belah pihak atas rencana perkawinan anak-anak mereka
dihadapan pejabat gereja.

Tata cara partumpolon dilaksanakan oleh pejabat gereja sesuai dengan ketentuan yang
berlaku selanjutnya pejabat gereja mewartakan rencana pernikahan dari kedua mempelai melalui
warta jemaat di GKPS, yang disebut dengan Tingting. Tingting harus dilakukan dua kali hari
minggu berturut-turut, apabila setelah dua kali tingting tidak ada gugatan dari pihak lain baru
dapat dilanjutkan dengan pemberkatan nikah (pamasu-masuon)

Martonggo Raja

Adalah suatu kegiatan pra pesta/acara yang bersifat seremonial yang mutlak
diselenggarakan oleh penyelenggara pesta/acara yang bertujuan untuk mempersiapkan
kepentingan pesta/acara yang bersifat teknis dan non-teknis. Pemberitahuan pada masyarakat
bahwa pada waktu yang telah ditentukan ada pesta/acara pernikahan dan berkenaan dengan itu
agar pihak lain tidak mengadakan pesta/acara dalam waktu yang bersamaan, memohon izin pada
masyarakat sekitar terutama dongan sahuta atau penggunaan fasilitas umum pada pesta yang
telah direncanakan.

Pesta Pernikahan

Di Gereja

Hal ini terjadi setelah masuknya budaya dan agama kristen ke tanah simalungun, sebelum
masuknya agama kristen proses ini dilakukan di rumah adat dengan tradisi yang sedikit berbeda
dan telah mengalami perubahan disesuaikan dengan hukum agama kristen Manjalo Pasu-
Pasbagason (Pemberkatan Pernikahan)

Pengesahan pernikahan kedua mempelai menurut tata cara gereja (Pemberkatan


pernikahan oleh pejabat gereja), setelah pemberkatan pernikahan selesai maka kedua mempelai
sudah sah menjadi suami-istri menurut gereja, setelah selesai seluruh acara pamasu-masuo,
Kedua belah pihak yang turut serta dalam acara pamasu-masuon maupun yang tidak pergi
menuju tempat kediaman orang tua atau kerabat, orang tua wanita mengadakan pesta unjuk .
pesta unjuk oleh kerabat pria disebut pesta mangalop parumaen.

Di Gedung

a.Prosesi masuk tempat acara adat

acara di tempat perempuan

* Raja parhata /protokol pihak perempuan

* Raja parhata/protokol pihak laki=laki


* Suhut pihak wanita

* Suhut pihak laki-laki

Raja parhata/protokol pihak wanita meminta semua dongan tubu/semarganya bersiap


untuk menyambut dan menerima kedatangan rombongan hula-hula dan tulang. Raja
parhata/protokol pihak perempuan memberi tahu kepada Hula-hula, bahwa Suhut pihak laki-laki
sudah siap menyambut dan menerima kedatangan Hula-hula. Setelah Hula-hula mengatakan
mereka sudah siap untuk masuk , Raja parhata/protokol pihak wanita mempersilakan masuk
dengan menyebut satu persatu secara berurutan:

Hula-hula

Tulang

Bona Tulang

Bonaniari

Hula-hula namarhamaranggi

Hula-hula anak manjae, dengan permintaan agar mereka bersama-sama masuk dan menyerahkan
pengaturan selamjutmya kepada hula-hula.

Menerima kedatangan suhut paranak pihak pria

Setelah seluruh rombongan hula-hula dan tulag dari suhut pihak wanita duduk
rombongan paranak/suhut pihak laki-laki dipersilakan memasuki ruangan Raja parhata/protokol
pihak wanita. Memberi tahu bahwa tempat untuk suhut pihak laki-laki dan
uduran/rombongannya sudah disediakan dan suhut pihak wanita sudah siap menerima
kedatangan mereka beserta hula-hula, Tulang suhut pihak laki-laki dan uduran/rombongannya
yaitu

Hula-hula

Tulang

Bona tulang

Tulang rorrobot

Bonaniari

Hula – hula namarhamaranggi

Hula – hula anak manjae


Alat dan bahan make up

1. Spon foundation
2. Powder puff
3. Sponge puff
4. Kuas aplikator
5. Scott
6. Lem bulu mata
7. Mixing pallete
8. Tissue
9. Cotton buds
10. Bulu mata atas dan bawah
11. Kapas
12. Hairbando
13. Cap make up
14. Baju kerja

Kosmetik yang digunakan

1. Micerall water
2. Primer
3. Foundation
4. Concealer
5. Bedak tabor
6. Bedak padat
7. Pensil alis
8. Cream contour
9. Contour powder
10. Cream blush
11. Blush on powder
12. Eye shadow
13. Highlighter
14. Eyeliner
15. Lipliner
16. Lipstick
17. Base eyeshadow
18. Setting spray

Kami melakukan Penelitian melalui meet karna jarak yang sangat jauh

Identitas yang di wawancara I :


 Nama : ferolika
 Umur : 23 tahun
 Pekerjaan : MUA
 Status : belum menikah
 Tempat tinggal : dumai
 Sejak tahun : 2017

Pertanyaan :

 Udah pernah make up pengantin adat simalungun ?


 Sudah berapa lama make up pengantin adat simalungun?
 Ciri khas make up pengantin adat simalungun ?
 Warna eyeshadow yang biasa di pakai untuk pengantin adat simalungun ?
 Apa makna dari warna eyeshadow tersebut ?
 Apa warna foundation yang digunakan ?
 Mengapa menggunakan warna foundation itu ?
 Apa warna lipstick yang digunakan untuk adat simalungun ?
 Dan apa warna blush on yang digunakan ?
 Gimana busana yang digunakan untuk adat simalungun ?
 Dan bagaimana menggunakan sanggul untuk adat simalungun ?

Bukti melakukan wawancara melalui meet :

BUSANA YANG AKAN DIGUNAKAN

Pengantin wanita

Hiou dalam pakaian pengantin Simalungun juga melambangkan kekerabatan Simalungun


yang disebut Tolu Sahundulan, yang terdiri dari tutup kepala (ikat kepala), tutup dada (pakaian)
dan tutup bagian bawah (abit). Hiou penutup kepala wanita disebut Bulang, kain yang disandang
disebut Suri-suri. Pengantin wanita mengenakan kebaya dengan bahan brokat merah atau
disesuaikan dengan selera.

Pengantin pria

mengenakan jas yang dipadu dengan celana panjang dengan warna sama. Hiou yang
disandang ataupun kain samping disebut Suri-suri.

CARA MAKE UP WANITA

1. Tuangkan cleansing pembersih dalam cawan yang kecil,lalu bersihkan wajah klien dengan
cleansing pembersih tersebut di seluruh wajah,kemudian dihapus atau dibersihkan dengan
kapas pembersih.
2. Memberi penyegar.tuangkan face tonik pada kapas,lalu ditepuk-tepukkan dengan pelan-pelan
keseluruh wajah.
3. Mengoleskan pelembab(moisturizer) keseluruh wajah dan leher.
4. Aplikasikan serum kewajah.
5. Aplikasikan primer make up pada wajah klien.
6. Selanjutnya semprotkan setting spray pada wajah klien.
7. Mengoleskan alas bedak (liquid foundation) keseluruhan wajah,leher,telinga,dan kaki.
8. Memberikan contur/concelear pada wajah klien,untuk menutupi kekurangan wajah atau
menonjolkan bagian wajah.
9. Mengaplikasikan blush on cair ke wajah klien dengan merah samar-samar.
10. Memberikan bedak tabur(fase fouder)dengan cara ditepuk,ditekan-tekan selanjutnya sisa bedak
yang masih kelihatan kurang rata, di rapikan dengan sikat wajah dengan arah kebawah dan
kesamping
11. Membuat asli dengan pensil alis dengan warna coklat, ditambah dengan warna hitam agar
kelihatan alis tidak terlalu pekat, bentuk alis sesuai dengan bentuk wajah, warna sesuai dengan
warna rambut dengan dirapikan dengan kuas alis
12. Mengamplikasikan eye shadow untuk memperindah bentuk mata dengan memberikan
bayangan mata warna merah pada kelopak mata, warna hitam pada sudut mata luar, warna
kuning dibawah alis
13. Garis mata (eyeliner) ditebalkan dengan celak, pensil alis warna hitam
14. Pemakian bulu mata palsu, oleskan lem bulu mata palsu persis pada pertumbuhan bulu mata
palsu, kemudian beri lem bulu mata pada garis pertumbuhan bulu mata asli,setengah kering lem
bulu mata kemudian diletakkan kebulu mata asli
15. Bulu mata palsu diolesi dengan mascara
16. Aplikasikan shed and tin pada wajah klien, seperti pada hidung, pada tulang alis dan dagu
17. Mengaplikasikan blush on berwarna merah bersamar-samar
18. Pemerah bibir (lipstick atau lip gloos), pewarna merah cerah, mengeloskan dengan kuas
bibir
19. Aplikasikan highliter
20. Semprotkan seeting spray agar make up tahan lama

PENATAAN PADA RAMBUT


1. Rambut disisir kearah belakang untuk menghilangkan kekusutan rambut dan membagi
rambut
2. Rambut bagian depan dibagi dari telinga kiri ke telinga kanan, disasak lalu dirapikan,di
sisir miring kesebelah kanan, rambut bagian belakang diikat atau dikonde, kemudian
diikatkan cemara sepanjang lebih kurang 120 cm
3. Rambut bagian depan disisir miring, 2 bagian disamping dikiri dan kanan dan 1 bagian di
tengah. Rambut bagian tengah disisir bagian belakang disatukan diikatkan ke konde
4. Pasang bulang persisis diatas klien dengan posisi sedikit agar miring kesebelah kanan
5. Ukur bulang persis ditengah-tengah kepala, posisi bulang sedikit agar miring kesebelah
kanan. Setelah itu jepit bulang dengan keep agar berdiri tegak diatas kepala
6. Tempelkan cemara pada konde lalu disisir dengan rapi agar serat rambut keliat searah
lalu cemara sedikit dipilin supaya kelihatan sanggul senyawa
7. Tangan kiri berada dibawah ikatan cemara lalu rambut ditekuk kearah atas, sisa rambut
dililitkan ke ikatan konde, ditarik ketengah dan bentuknya agak menjolsedikit keatas,
kemudian sanggul dirapikan dibentukkan bulat, besar sanggul disesuaikan bentuk wajah
8. Setelah sanggul dirapikan kemudian diberi hair spray, lalu diketatkan dengan jepit harnal
atau jepit lidih
9. Setelah sanggul rapi dan ketat lalu dipasang omamen selengkapnya

A. Gambar aksesoris
1. Suri-suri / ulos simalungun

2. Rocea melati
Tudung bulang simalungun

Sanggul

B. Gambar busana
DAFTAR PUSTAKA

1. http://girsangvision.blogspot.co.id/2012/0/suku-batak-simalungun-dalam-sejarah-
dan.html
2. https://www.dearkoleksi.com/busana-adat-simalungun-seminar-budaya-simalungun-
pematangraya-2014/
3. https://www.dearkoleksi.com/kelengkapan-busana-adat-simalungun/
4. https://www.kompasiana.com/janroipurba/penutup-kepala-pria-simalungun-
gotong_55283eaaf17e61e72f8b456f
5. http://www.pmsbatam.com/batak-simalungun/kain-adat-simalungun/
6. https://www.google.co.id/search?
biw=1858&bih=940&tbm=isch&sa=1&ei=kDH6WeSsKov_8QWu0abYCw&q=pakaian
+pengantin+simalungun&oq=pakaian+pengantin+simalungun&gs_l=psy-
ab.3..0j0i8i30k1.145816.154846.0.155437.43.34.0.0.0.0.521.4440.0j23j1j1j0j1.27.0....0...
1.1.64.psy-
ab..16.26.4438.0..0i24k1j0i67k1.203.zOU3MEjWw78#imgrc=sBDJ1QcYXDcj6M:

Anda mungkin juga menyukai