Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MINI RESEARCH

MK. PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PRODI S1 PEND. TATARIAS

Skor Nilai :

KARAKTERISTIK DAN STRATEGI INOVASI PENDIDIKAN

Nama Mahasiswa :
Windy Zulmayrani (5191144006)

Jihan Fadhila (5193144016 )

Laila Sukhriah (5193344031)

Sari Arrizqi (5191144010)

Kelas : Reguler A

Dosen Pengampu : -Suri Handayani DMK, S.Psi., M.Psi

Matakuliah : Psikologi Pendidikan

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATARIAS


PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirat-
Nya, yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada kita semua,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas matakuliah Psikologi pendidikan yaitu
TUGAS MINI RESEARCH. Tugas ini adalah tugas Kelompok yang mengkaji sebuah
artikel psikolog dalam mengajar yang bertujuan berpikir secara kritis.

Saya berharap semoga tugas MINI RESEARCH ini dapat bermanfaat dan
memberikan inspirasi untuk senantiasa membaca. Saya menyadari bahwa tugas ini
terdapat banyak kekurangan, untuk itu saya mohon maaf apabila terdapat kata-
kata yang kurang tepat dalam pembahasan.

Medan, 23 Mei 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya MR..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Metode pembelajaran PAUD inspiratif............................................................................................2
B. Metode pembelajaran make a match....................................................................................3
C. Metode Pembelajaran Two STtay Two Stray (TSTS).........................................................4
D. Metode Pembelajaran Jigsaw..............................................................................................5
E. Pembelajaran konstruktivisme.............................................................................................6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya MR
Dalam menjalankan perkuliahan, mahasiswa program studi Pendidikan Tata Rias
harus memiliki kreativitas. Mata kuliah Psikologi Pendidikan adalah mata kuliah yang
umum dan hanya dipelajari pada mahasiswa yang jurusan pendidikan. Dengan
mempelajari Psikologi Pendidikan, kita dapat mengetahui dan memahami berbagai
macam cara mengajar secara psikologi.

Banyak hal yang dipelajari dalam mata kuliah ini. Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Tata Rias sudah seharusnya memiliki panduan tentang Psikologi Pendidikan
agar mahasiswa dapat memahami berbagai macam cara mengajar secara psikologi.

B.Tujuan

Tugas Mini Research ini bertujuan untuk:

●Untuk mengulas isi dan materi yang terdapat dari journal

●Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam journal tersebut

●Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan

●Membandikan isi journal pada keadaan nyata

C.Manfaat

Tugas Mini Research ini mempunyai beberapa manfaat:

●Terpenuhnya tugas MR pada mata kuliah Psikologi Pendidikan

●Untuk memahami tentang Psikologi dalam mengajar

●Menambah wawasan tentang Psikolog-psikolog dalam mengajar

1
BAB II
PEMBAHASAN

ANALISIS VIDEO METODE PEMBELAJARAN

1. Metode pembelajaran PAUD inspiratif


Inspirati fmerupakan proses pembelajaran yang mendorong perkembangan daya imajinasi
anak ,berpusat pada anak merupakan proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan
karakteristik, minat, potensi, tingkat perkembangan dan kebutuhan anak.
(permendikbud,nomor 137 tahun 2014 )
Pada kegiatan pembelajaran, parapendidik PAUD harus mendorong anak didik untuk
berpartisipasi aktif serta memberikan keluasan bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian. pembelajaranitu pun wajib disesuaikan dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis anak. Hal tersebut tercantum dalam peraturan
menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 137 tahun 2014 tentang standar PAUD
peraturan tersebut menguraikan bahwa interaktif merupakan proses pembelajaran yang
mengutamakan interaksi antara anak didik, anak dan pendidik, serta anak dan
lingkungannya.
Sedangkan yang dimaksud dengan inspiratif merupakan proses pembelajaran yang
mendorong perkembangan daya imajinasi anak. Sementara meneyenangkan adalah
proses pembelajaran yang dilakukan dalam suasana bebas dan nyaman untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Peraturan yang ditandatangani oleh mendikbud pada akhir tahun
pembelajaran yang terkait dengan tuntutan lingkungan alam dan social budaya
,sedangkan maksud berpusat pada anak adalah proses pembelajaran yang dilakukan
sesuai dengan karakteristik, minat, potensi, tingkat perkembangan, dan kebutuhananak.
Standar pelaksanaan pembelajran di lembaga PAUD harus mencakup kegiatan
pembukaan ,inti ,dan penutup. Kegiatan pembukaan pembelajaran bertujuan untuk
mempersiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk melakukan berbagai aktivitas
belajar.
Sedangkan kegiatan inti merupakan pokok pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan
bermain yang memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada anak. Kegiatan
penutup adalah upaya menggalikembali pengalaman bermain anak yang telah dilakukan
dalam suatu hari, serta mendorong anak mengikuti kegiatan pembelajaran berikutnya.

Di Dalam video terdapat seorang guru sedang melakukan atau mengajarkan anak didik
a) Baris - Berbaris agar terbiasa disiplin, serta menggunakan yel-yel dan membaca doa
yang membuat anakpaud mengikutinya,
b) Melakukan pembelajaran motorik dengan menirukan cara berjalan semut

2
c) Melakukan pembelajaran di dalam kelas,dengan mengajarkan bakat dan minat yang
di didik. Dengan cara lebih banyak bertanyak kepada anakpaud, dan banyak bercerita
tentang kehidupan makhluk hidup dan menunjukkan video.
d) Menggunakan nyanyian dan permainan
e) Menebalkan dan menulis
f) Menyampaikan rencana materi pembelajaran
g) Pembiasaan doa sebagai pembentukan karakter
h) Persiapan makan siang
i) Pembiasaan doa sebagai pembentukan karakter
j) Pembiasaan menyimpan alat makan sebagai pembentukan karakter
k) Pembiasaan membantu guru merapikan media pembelajaran diakhir kegiatan belajar
mengajar.

2. Metode pembelajaran make a match


Adalah system pembelajaran yang mengutamakan penanaman kemampuan social
terutama kemampuan bekerjasama, kemampuan berinteraksi disamping kemampuan
berpikir cepat melalui permainan mencari pasangan dengan dibantu kartu( wahan,2007 :
59). Model make a match atau mencari pasangan merupakan salah satu alternative yang
dapat diterapkan kepadasiswa. Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa
disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya
diberi poin. Teknik metode pembelajaran make a match atau mencari pasangan
dikembangkan oleh curran (1994). Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari
pasangan sambil belajaar mengenai suatu konsep atau topic dalam suasana yang
menyenangkan
Langkah-langkah dan cara pembelajaran make a match
a) Guru menyiapkan bebrapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topic yang cocok
untuk sesi review satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
b) Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.
c) Tiap siswa memikirkan jabawan/soal dari kartu yang dipegang
d) Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya
pemegang kartu yang bertulisan bela Negara akan berpasangan dengan kartu yang
bertulskan soal’’ sikap dan perilaku warga Negara dalam menjamin kelangsungan
hidpbangsa dn negara’’
e) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberipoin
f) Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat
menemukan kartu saol atau kartu jawaban )akan mendapatkan hukuman, yang telah
disepakati bersama
g) Setelah satu babk, kartu coco lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari
sebelumnnya, demekian seterusnya

3
h) Siswa juga bs abergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang
cocok
i) Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi
pembelajaran.

Kelebihan metode pembelajaran make a match


 Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran (let them move)
 Kerjasama antara sesame murid terwujud secaradinamis
 Munculnya dinamika gotong royong yang merata diseluruh murid
 Murid mencari paangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic dalam
suasana menyenangkan

Kekurangan metode pembelajaran make a match


 Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan
 Waktu yang tersedi perlu dibatasi jangan sampai murid terlalu banyak bermain-main
dalam proses pembelajaran
 Guru perlu persiapan alat dan bahan yang memadai
 Jika kelas anda termasuk kelas gemuk atau lebih dari 30 orang / kelas berhati-hatilah
 Memakan waktu yang banyak karna sebelum masuk kelas terlebih dahulu kita
mempersiapkan kartu-kartu.

3. METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

Video pembelajaran dengan Metode TSTS ini mendukung pendekatan pembelajaran


Student-Centered Learning dimana pembelajaran berpusat pada peserta didik.
Pembuatan video pembelajaran dengan metode TSTS ini dapat meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam merancang dan mendemonstrasikan pembelajaran dikelas
menggunakan metode two stay two stray. Selain itu, video ini dapat dijadikan sumber
referensi bagi guru dan mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan
metode TSTS.

video pembelajaran ini dikembangkan sebagai salah satu contoh bagi guru dalam
memberikan pemahaman kepada siswa terkait materi dengan metode yang berbeda.
Salah satu yang menonjol dari metode Two Stay Two Stray ini, siswa diharapkan
mampu bekerjasama dan memiliki kemampuan mengkomunikasikan hasil karya dengan
baik.

4
“Metode pembelajaran tersebut dikemas dalam sebuah video sehingga dapat
mempermudah guru memahami bagaimana langkah-langkah penggunaan metode
pembelajaran Two Stay Two Stray.” langkah-langkah menggunakan metode
pembelajaran Two Stay Two Stray.

1. guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari
empat siswa.

2. memberikan sub pokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama
dengan anggota kelompok masing-masing.

3. diskusi kelompok selesai, tiap kelompok mempersiapkan dua orang dari masing-
masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu kekelompok lain. Kemudian
2 lainnya tetap tinggal untuk menyampaikan hasil diskusi kepada kelompok yang
berkunjung.

4. tamu mohon diri dan kembali kekelompok mereka sendiri untuk melaporkan hasil
temuan mereka dari kelompok lain.

5. mencocokan dan membahas hasil kerjam ereka.

4. METODE PEMBELAJARAN JIGSAW

Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-
teman di Universitas Texas, dan kemudiandiadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di
Universitas John Hopkins (Lie, 2007). Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan sebagai
metode Cooperative Learning. Teknik ini dapat digunakan dalam pengajaran membaca,
menulis, mendengarkan, ataupunberbicara.

Dalam teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latarbelakang pengalaman siswa
dan membantu siswa mengaktifkan schemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih
bermakna. Selain itu, siswa bekerjasama dengan sesame siswa dalam suasana gotong
royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan
meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

5
Pembelajaran kooperatiftipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang
terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggungjawab atas
penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada
anggota lain dalam kelompoknya (Lie, 2007).

Model pembelajaran kooperatiftipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif


dimana siswa belajar dalam kelompok kecil dengan anggota heterogen dan bekerjasama
saling ketergantungan yang positif dan bertanggungjawab atas ketuntasan bagian materi
pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota
kelompok yang lain (Lie, 2007).

Dalam video guru melakukan pembelajaran sebagaiberikut :

1. Guru memberikan materi kepada murid nya

2. Kemudian guru membagi menjadi beberapa kelompok

3. Masing-masing anak diberi soal berbeda sesuai dengan kajian yang akan dibahas.

4.kemudian kelompok berdiskusi sesuai materi yang diberikan

5.Guru secara acak meminta salah satu kelompok untuk memprsetasikan hasil kerja
kelompoknya

5. pembelajaran konstruktivisme

Objek yang kami amati adalah siswakelas X MIA 3 SMAN 1 Setu, Kabupaten
Bekasi saat jam pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung. Pengelolaan pembelajaran yang
berlangsung disini adalah secara klasikal yang dilanjutkan secarakelompok. Saat guru
masuk, beliau membuka dengan memberisalam, bertanya tentang kabar siswanya,
memimpin doa, bertanya siapa yang tidak masuk pada hari itu, dan kemudian mendata
kehadiran siswa. Selanjutnya, beliau menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari hari
itu. Saat proses pembelajaran berlangsung, guru menunjuk siswa secara acak dan
bergantian untuk membaca materi tentang struktur teks anekdot yang disajikan melaui

6
power point. Setelah itu guru member kesempatan bagi siswa yang ingin bertanya. Guru
juga memberikan kesempatan siswa lain untuk menjawab pertanyaan temannya sebelum
akhirnya dikoreksi, dilengkapi, dan disimpulkan oleh beliau. Kemudian beliau menyuruh
siswa untuk membentuk kelompok yang berisikan 3-4 orang dalam satu kelompok dan
masing-masing kelompok dibagikan lembar kerja. Selama mengerjakan lembar kerja
struktur tes anekdot tersebut, beliau berjalan menghampiri setiap kelompok dan
menanyakan apakah ada kesulitan atau tidak. Siswa pun aktif bertanya jika ada yang
kurang dimengerti. Setelah selesai mengerjakan, satu per satu perwakilan dari tiap
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya sambil dinilai oleh guru. Kemudian guru
menutup proses pembelajaran dengan mereview kembali materi yang sebelumnya
dibahas.

Strategi pembelajaran yang diterapkan disini adalah pendekatan saintifik, yaitu


pendekatan ilmiah yang digunakan dalam pembelajaran untuk semua mata pelajaran
meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan kemudian
mengolah data atau informasi dilanjutkan dengan menganalisis, menalar kemudian
menyimpulkan dan mencipta. Di awal, guru secara tidak langsung mengarahkan siswa
untuk mengamati materi yang telah disajikan di power point kemudian memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan memberikan kesempatan siswa lain untuk
menjawab pertanyaan temannya sebelum akhirnya nanti disimpulkan oleh guru.
Selanjutnya siswa dibentuk berkelompok dan diberi lembar kerja berupa struktur teks
anekdot. Disini siswa diarahkan untuk menyusun kerangka dari anekdot yang telah
disediakan. Pada saat proses menyusun struktur tersebut, siswa diarahkan untuk
menganalisis kalimat demi kalimat agar menjadi satu paragraf yang padu. Setelah itu
siswa menyimpulkan struktur dari anekdot yang telah merekasusun. Agar mudah untuk
mengingat langkah-langkah pendekatan tersebut dapat diakronimkan menjadi OQAEN
(Observing, Questioning, Associating, Experimenting, Networking)ataudisingkatdengan
5M (Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba, Mengkomunikasikan).

Berikut deskripsilangkah-langkahpendekatansaintifik :

1 Mengamati: membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpaataudenganalat)


untukmengidentifikasihal-hal yang ingindiketahui, mengamatidenganindra

7
(membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau
tanpa alat.
2 Menanya: mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang tidak dipahami dari apa
yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati, membuat dan mengajukan pertanyaan, tanyajawab, berdiskusi tentang
informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diketahui, atau
sebagai klarifikasi.
3 Mencoba/mengumpulkan data (informasi): melakukan eksperimen, membaca
sumber lain dan bukuteks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan
narasumber ,mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan,
menirubentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain bukuteks,
mengumpulkan data dari narasumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/
menambahi/mengembangkan.
4 Mengasosiasikan/mengolahinformasi: siswa mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun
hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi, mengolah
informasi yang sudahdikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat
kategori, mengasosiasi atau  menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam
rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan.
5 Mengkomunikasikan: siswa menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secaralisan, tertulis, atau media lainnya, menyajikan
laporan dalam bentuk bagan, diagram, ataugrafik, menyusun laporan tertulis, dan
menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan.

Keunggulan dalam penerapan metode tersebut siswa menjadi lebih aktif bertanya
untuk mencari pembuktian, meningkatkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta
didik, menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran
yang diberikan, membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan
pertanyaan, dan member jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang
baik dan benar, siswa lebih tertarik terhadap pelajaran dalam menemukan atau melakukan
sesuatu, member kesempatan siswa untuk membuktikan kebenaran atas penalarannya,

8
dan masih banyak lagi. Sedangkan kekurangan dari metode ini ialah memerlukan waktu
persiapan yang lama dan memakan biaya yang tidak sedikit. Selain itu tidak sedikit siswa
yang masih takut untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya.

Kurikulum yang digunakan pada proses pembelajaran ini adalah kurikulum 2013. Dapat
dikatakan bahwa SMAN 1 Setu sudah menerapkan kurikulum 2013. Hal ini dapat dilihat dari
metode pembelajaran yang digunakan, yaitu metode saintifik dimana metode tersebut merupakan
salah satu cirri khas kurikulum 2013. Selain itu guru juga sudah memainkan perannya sebagai
fasilitator dilihat saat guru memberikan materi berupa power point serta lembar kerja struktur
anekdot yang tinggal dikerjakan oleh siswa. Pada daftar penilaian otentik yang telah dibuat oleh
guru, aspek yang dinilai adalah keterampilan, sikap, dan pengetahuan. Hal ini sesuai dengan
ketentuan kurikulum 2013 bahwa standar penilaian mengarahkan kepada penilaian berbasis
kompetensi seperti sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara proporsional.

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Metode saintifik dimana metode tersebut merupakan salah satu cirri khas
kurikulum 2013. Selain itu guru juga sudah memainkan perannya sebagai fasilitator
dilihat saat guru memberikan materi berupa power point serta lembar kerja struktur
anekdot yang tinggal dikerjakan oleh siswa. Pada daftar penilaian otentik yang telah
dibuat oleh guru, aspek yang dinilai adalah keterampilan, sikap, dan pengetahuan. Hal ini
sesuai dengan ketentuan kurikulum 2013 bahwa standar penilaian mengarahkan kepada
penilaian berbasis kompetensi seperti sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara
proporsional.

10

Anda mungkin juga menyukai