DISUSUN OLEH :
DIKI HERMAWAN
RYAN ADI KUSUMA
PRADYA PARAMITHA
PUTU EKA YUDA AGUSTIN LONG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah
tentang
kepamongprajaan
sebagai
profesi
dan
kinerja
dan
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Ndraha, Taliziduhu. 2003. Kybernologi (Ilmu Pemerintahan Baru). Jakarta: Rineka
Cipta.
Ndraha, Taliziduhu, 2009, GBPP Kybernologi dan Kepamongprajaan, Sirao
Credentia Center, Tangerang.
Visser,Leontine dkk, 2008, Bakti Pamong Praja di Era Transisi Kekuasaan
Belanda ke Indonesia, Kompas, Jakarta
Ndraha Taliziduhu, 2006, Kybernologi Sebuah Scientific Enteprise,SCC, Tanggerang
Ndraha, Taliziduhu, 2007,
SSC,Tanggerang
http://kybernologi.org/Pemikiran_/GBPP_DAN_SAP_PENGANTAR_ILMU_PEME
RINTAHAN.pdf
http://kbbi.web.id/bangsa
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1
1
2
3
9
10
12
14
15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pengertian Pamong Praja Asal kata "pamong" berasal dari bahasa Jawa
"among" atau emong. Dari kata among atau emong kemudian menjadi
pangamong atau pangemong artinya orang yang mengasuh atau orang yang
membimbing atau orang yang mendidik. Adapun istilah praja" berasai dari
bahasa Jawa kuno yang diartikan kerajaan atau negara
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pamong Praja berarti pegawai Negeri yang mengurus pemerintahan Negara. Dalam Kamus Indonesia-Inggris
diterjemahkan Pamong Praja sebagai Civil Service. Jadi Pamong Praja dapat
diartikan sebagai pengasuh pemerintahan, atau abdi mayarakat.
1.3 TUJUAN
Agar pembaca mengetahui dan memahami ilmu kepamongprajaan khususnya
dalam hal kepamongprajaan sebagai profesi, kinerja ,dan wawasan kesebangsaan
BAB II
PEMBAHASAN
tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan
akhir yang berlawanan.
Kualitas dan nilai pamong praja dinilai dari kinerja pemerintahan. Kinerja
pemerintahan dapat memberikan dampak bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat
dengan kata lain bahwa kinerja pemerintah dapat dikatakan berkualitas, jika kehidupan
masyarakat menunjukan kehidupan yang lebih baik dan kinerja pemerintahan dikatakan
buruk apabila kehidupan masyarakat mengalami perlambatan peningkatan kesejahteraan.
pelayanan public dapat diartikan sebagai standar yang harus di capai oleh lembaga
pemerintahan.
Pemerintahan adalah semua badan yang memproduksi,mendistribusi, atau
menjual alat pemenuh kebutuhan rakyat berbentuk jasa-publik dan layanan civil.
Kegiatan pelayanan public dalam prosesnya menunjukan hubungan dan
intraksi
antara
pemberi
pelayanan
(pemerintahan)
dan
penerima
pelayanan(masyarakat)
Baik buruknya pelayanan,menurut Kotler dimulai dari kebutuhan
masyarakat dan berakhir pada persepsi masyarahat.Dengan demikian,kualitas
pelayanan ditentukan sejauh mana pesepsi masyarakat sebagai pengguna layanan
dari pelayanan yang diterimanya. Dengan kata lain,kualitas selalu berfokus pada
persepsi masyarakat.
Setiap pelayanan public memiliki standar kualitas.Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara (MENPAN) melalui surat keputusan Nomor 81/1993 telah
memberikan pedoman yang menjadi acuan umum bagi instansi pemerintah baik di
pusat maupun di daerah. Dalam pedoman tersebut dijelaskan bahwa pelayanan
public harus diatur dalam tata laksana yang mengandung unsur-unsur sebagai
berikut :
1. Kesederhanaan dalam arti prosedur pelayanan public terserlenggara secara
mudah,lancer, dan cepat, serta mudah dipahami.
2. Kejelasan dan kepastian dalam arti adanya kejelasan dan kepastian
mengenai :
- Prosedur/ tata cara pelayanan
- Pesyaratan pelayanan baik teknis maupun administrative
- Unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam
memberikan pelayanan
3. Keamanan dalam arti proses dan hasil pelayanan umum dapat memberikan
keamanan dan kenyamanan serta memberikan kepastian hokum yakni berupa
sanksi bagi pihak yang tidak mentaati ketentuan yang berlaku.
4. Keterbukaan dalam arti prosedur atau tata cara pelayanan dan segala hal-hal
yang berkaitan dengan proses pelayanan umum wajib diinformasikan secara
terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat baik diminta
maupun tidak diminta.
5. Efisiensi dalam arti :
- Persyaratan pelayanan umum hanya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan
langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap memerhatikan
keterpaduan antara persyaratan dengna produk pelayanan yang diberikan
- Dicegah adanya pengulangan pemenuhan kelengkapan persyaratan, dalam
proses
pelayanannyamenyertakan
kelengkapan
dari
satuan
kerja/instansi
Pusat.
Pamongpraja
tidak
boleh
diombang-ambingkan
oleh
pergolakan politik di daerah karena korps ini membina atau mendukung ideology
negara. Sehubungan dengan itu maka alat pemerintah pusat di daerah harus
diperkuat. Pemilihan kepala daerah dan pengangkatan pegawai-pegawai
pamongpraja sedikit-banyaknya harus ditekankan pada faktor pendidikan karena
proses dan para pejabat yang memerintahkan serta bagaimana cara atau metode
dimana keseluruhan tujuan tadi dapat diwujudkan. Akhirnya, kepemimpinan
pemerintahan Indonesia merupakan refleksi dari keseluruhan indikasi di atas
dalam rangka mewujudkan tujuan sebagaimana termuat dalam konstitusinya.
nationaslism diartikan
sebagai kesebangsaan
Kualitas
tertinggi
kepamongprajaan
adalah
kenegarawanan.
Seorang
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kualitas dan nilai pamong praja dinilai dari kinerja pemerintahan. Kinerja
pemerintahan dapat memberikan dampak bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat
dengan kata lain bahwa kinerja pemerintah dapat dikatakan berkualitas, jika kehidupan
masyarakat menunjukan kehidupan yang lebih baik dan kinerja pemerintahan dikatakan
buruk apabila kehidupan masyarakat mengalami perlambatan peningkatan kesejahteraan.
Pada intinya pamong praja merupakan profesi yang kinerja dan pelayanannya kepada
masyarakat dijadikan indicator kualitas pelayanan.
Seorang pamong praja memiliki makna strategis bahwa dalam suasana
demokrasi Pancasila maka fungsi Pamong praja di daerah jangan dianggap remeh
sebab korps inilah yang harus mendukung kepentingan Pemerintah Pusat.
Pamongpraja tidak boleh diombang-ambingkan oleh pergolakan politik di daerah
karena korps ini membina atau mendukung ideology negara. Kemudian pamong
praja memiliki posisi strategis di tengah masyarakat maka penting untuk
3.2 SARAN
IPDN ditetapkan bahwa IPDN merupakan komponen Kementrian Dalam
Negeri yang menyelenggarakan pendidikan kedinasan Kader Pamong Praja.
istilah "Pamong Praja":
Oleh karena itu Sebagai lembaga di lingkungan Departemen Dalam
Negeri. Kualitas lembaga diharapkan profesional agar kinerjanya dapat lebih baik
dan berkualitas tinggi. Sebagai kekuatan visioner yang mengatasi waktu dan
tempat, yaitu membaca tanda-tanda zaman, bersikap dalam ketidak- pastian, dan
mengantisipasi sejauh mungkin masa depan, sehingga proses kesebangsaan dari
kebhinekaan menuju ketunggal-ikaan terus-menerus berjalan. Berdasarkan
kekuatan itu, kepamong-prajaan mengemban misi suci (mission sacre) bangsa dan
negara, yaitu mengelola keunikan tiap masyarakat menjadi kekuatan mata-rantai
nusantara, mengurangi kesenjangan vertikal dan horizontal antar masyarakat
secepatnya dan memproses kesebangsaan guna mewujudkan Bhineka Tunggal
Ika.