Anda di halaman 1dari 7

BUDAYA ORGANISASI SAMSAT TONDANO PADA PELAYANAN SURAT TANDA

NOMOR KENDARAAN BERMOTOR

DAVIS TOMPODUNG
VERY Y. LONDA
RULLY MAMBO

Abstrak: Budaya Organisasi merupakan proses meleburkan gaya budaya dan atau perilaku tiap
anggota/individu yang dibawa sebelumnya kedalam sebuah norma-norma dan kehidupan yang baru,
yang memiliki kekuatan serta kebanggan kelompok dalam menghadapi sesuatu dan tujuan tertentu,
Sedangkan kekuatan dari budaya organisasi itu sendiri sangat bergantung pada nilai-nilai yang di
bangun dan memengaruhi cara mereka bertindak. penelitihan ini bertujuan untuk mengetahui
budaya organisasi Samsat Tondano dalam Pelayanan Surat tanda nomor kendaraan bermotor.
Penelitian ini menggunakan metode penelitihan kualitatif. Penelitian ini mendeskripsikan data yang
diperoleh dari informan, observasi, dan penelusuran dokumen di bantu dengan instrumen tambahan
berupa pedoman wawancara, alat perekam, dan alat tulis menulis. Berdasarkan indikator dari
Kreitner dan Angelo Kinicki yang digunakan dalam penerlitian ini, Disiplin, kesiapan/keterbukaan,
kerjasama, maka diketahui bahwa Budaya Organisasi Samsat Tondano pada Pelayanan Surat Tanda
Nomor Kendaraan Bermotor (STNKB) sudah cukup baik meskipun masih ada beberapa hal yang
perlu diperbaiki seperti Kedisiplinan pegawai sehingga pelayanan kedepannya menjadi lebih baik.
Kedisiplinan pegawai Samsat Tondano hendaknya lebih ditingkatkan lagi dengan cara memberikan
sanksi – sanksi yang tegas seperti memberikan surat peringatan, penurunan jabatan, denda, atau
pemotongan gaji kepada pegawai yang melanggar peraturan yang berlaku.
Kata kunci : Budaya Organisasi, Pelayanan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor

Abstract: Organizational Culture is the process of fusing the style of culture and / or behavior of each
member / individual brought before into a new norm and life, which has the strength and pride of the
group in facing certain things and goals, while the strength of the organizational culture itself is very
dependent on values that are built up and influence the way they act. This research aims to find out the
organizational culture of Tondano Samsat in the service of vehicle number certificate. This research uses
qualitative research methods. This research describes the data obtained from informants, observation, and
document tracing is assisted with additional instruments in the form of interview guidelines, recording
devices, and writing instruments. Based on indicators from Kreitner and Angelo Kinicki that is used in
this research, Discipline, readiness / openness, cooperation, it is known that the Tondano Samsat
Organizational Culture in the Service of Vehicle Number Certificate (STNKB) is good enough that need
to be improved like employee discipline so that future services will be better. The discipline of Tondano
Samsat employees should be further enhanced by providing strict sanctions such as giving warning letters,
demotion, fines, or salary deductions to employees who violate the applicable regulations.

Keywords: The Organization Culture, service of motor vehicle number sign

PENDAHULUAN lama, tapi juga harus diterima dan


Budaya Organisasi merupakan proses diperkenalkan pada saat rekrutmen atau
meleburkan gaya budaya dan atau perilaku penerimaan anggota baru. Sehingga calon
tiap anggota/individu yang dibawa anggota/pegawai menyadari bahwa ia akan
sebelumnya kedalam sebuah norma-norma memasuki suatu suasana yang berbeda
dan kehidupan yang baru, yang memiliki dengan segala tantangan yang baru.
kekuatan serta kebanggan kelompok dalam Tapi Budaya yang ada di dalam suatu
menghadapi sesuatu dan tujuan tertentu, organisasi ada yang kuat juga ada yang
Sedangkan kekuatan dari budaya organisasi lemah, budaya organisasi yang lemah
itu sendiri sangat bergantung pada nilai-nilai mempunyai ketidak jelasan aturan yang akan
yang di bangun dan memengaruhi cara mengakibatkan pegawai bertindak semaunya
mereka bertindak. Bahkan budaya ini tidak tanpa aturan. Tindakan tersebut merupakan
hanya harus dipahami oleh anggota yang indikasi bahwa pegawai mempunyai sikap

36
indisipliner atau sikap tidak patuh pada beban kerja sedikit. Karena anggapan inilah
peraturan. Sikap tidak disiplin dalam kerja mengapa kinerja pemerintahan sering
maupun dalam menerapkan nilai-nilai inti mendapatkan kritik dari masyarakat karena
suatu organisasi, dan menimbulkan sikap kinerjanya yang masih rendah namun sangat
yang tidak baik seperti selalu berprasangka kebal terhadap sanksi maupun hukuman.
buruk terhadap pegawai yang lain, sehingga Oleh karena itu budaya organisasi pada
terjadi komunikasi yang kurang baik, tidak instansi pemerintah perlu di tingkatkan,
adanya kekompakan tidak saling mendukung, dengan harapan aparatur pemerintahan lebih
dan mengisi kekurangan antara pegawai yang memperhatikan nilai-nilai yang menjadi
lain dan pegawai yang lainnya. Sehingga dasar dalam organisasi. Dengan penghayatan
kinerja dalam organisasi itupun tidak sesuai nilai-nilai tersebut akan tercermin perilaku
dengan keinginan. aparatur sehari-hari.
Seperti yang di kemukakan Malayu (2003) Dalam rangka memenuhi tugas akhir
budaya-budaya yang ada di dalam organisasi mengenai Budaya Organisasi instansi
itu haruslah kuat karena budaya organisasi pemerintah (Samsat) Di Tondano, penulis
yang kuat akan menumbuhkembangkan rasa memilih untuk mengamati variabel budaya
tanggung jawab yang besar dalam diri organisasi, dengan asumsi bahwa budaya
anggota organisasi sehingga mampu organisasi sangat berperan besar terhadap
menampilkan kinerja yang memuaskan serta kinerja organisasi dalam hal peningkatan
dapat membantu untuk mengarahkan kualitas pemberian layanan kepada
karyawan/pegawai untuk melakukan masyarakat pemakai layanan.
pekerjaannya dengan baik. Berdasarkan pra survey di Sistem
Dalam kenyataannya budaya organisasi yang Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat)
ada pada aparatur pemerintahan saat ini di Tondano, ditemukan beberapa masalah
masih begitu lemah sehingga perlu di dalam kaitannya dengan budaya organisasi
perbaiki karena, daya kerja dalam yaitu:
memberikan pelayanan di instansi 1. Dalam hal kerjasama terlihat bahwa
pemerintahan terlihat masih sangat rendah masih ada kurangnya respon antara
dan belum menunjukan perubahan yang pegawai sebagai mitra kerja contohnya
signifikan, hal ini dapat dilihat dari jumlah dalam menanggapi permohonan
jam kerja dan jam istirahat yang tidak sesuai masyarakat, pegawai yang di tempatkan
dengan ketentuan. Penerapan jam kerja yang untuk memberikan pelayanan terlihat
tidak teratur itulah yang menyebabkan begitu sibuk karena banyaknya
kinerja seorang pegawai dalam memberikan permintaan dari masyarakat, tetapi tidak
pelayanan publik tidak bisa optimal. Serta adanya inisiatif dari pegawai yang lain
masih ada saja aparatur pemerintah yang yang telah selesai melakukan pekerjaan
melanggar aturan yang telah di sepakati dan untuk membantu rekan kerjanya itu,
tidak memenuhi SOP seperti penyalahgunaan sehingga pekerjaan yang dilakukan
wewenang, melalaikan kewajiban, dan kurang optimal, hal ini menunjukan
bertindak tidak adil contohnya dalam proses bahwa masih kurangnya kerjasama
pemberian pelayanan, seorang penyelenggara antara pegawai yang lain dengan
layanan melakukan tindakan memihak, pegawai yang lainnya.
melebihi atau mengurangi dari yang 2. Masih adanya petugas pemberi
sewajarnya, sehingga masyarakat pelayanan yang datang terlambat,
memperoleh pelayanan tidak sebagaimana bahkan tidak masuk kerja tanpa
mestinya, adapun anggapan dari masyarakat keterangan yang jelas, ini bisa
bahwa bekerja di perusahaan pemerintah menyebabkan terganggunya pemberian
terkesan lebih banyak waktu luang, dan

37
pelayanan kepada masyarakat selaku dan kebiasaan lainnya yang didapat
pemakai layanan. sebagai anggota masyarakat.
3. Adanya keluhan masyarakat selaku b) Culture is the set of important
penerima layanan yang masih belum assumption (opten unstated) that
puas dengan pelayanan yang di berikan, members of a community share in
serta masih ada perbedaan tingkat common. Budaya adalah seperangkat
pelayanan dengan kata lain “pandang asumsi penting yang dimiliki bersama
bulu” terhadap masyarakat sebagai anggota masyarakat.
penerima pelayanan. c) Budaya adalah suatu pola asumsi dasar
4. Masih adanya penyalahgunaan yang diciptakan, ditemukan atau
wewenang terkait pengurusan dikembangkan oleh kelompok tertentu
pembayaran pajak bermotor karena, sebagai pembelajaran untuk mengatasi
adanya oknum - oknum yang tidak masalah adaptasi ekstrenal dan integrasi
bertanggungjawab dalam menggunakan internal yang resmi dan terlaksana
wewenang mereka untuk keuntungan dengan baik dan oleh karena itu
pribadi dengan membuat jalur sendiri diajarkan/diwariskan kepada angota-
untuk pengurusan pembayaran pajak anggota baru sebagai cara yang tepat
tanpa melewati prosedur, sebagai memahami, memikirkan dan merasakan
imbalannya masyarakat harus membayar terkait degan masalah-masalah tersebut.
lagi kepada oknum yang bersangkutan. Konsep Organisasi
meskipun sudah ada sanksi yang jelas Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani
namun hal ini masih cukup sering yaitu organon yang berarti alat, bagian,
terjadi. anggota atau bagian badan. Kata organisasi
Konsep Budaya mempunyai dua pengertian umum.
Pengertian Budaya Pengertian pertama menandakan suatu
Budaya berasal dari kata Buddayah (bahasa lembaga atau kelompok fungsional, seperti
sansekerta) yang artinya budi (hati nurani) organisasi perusahaan, rumah sakit,
dan akal (intelegensi). Suatu bangsa perwakilan pemerintah atau suatu
dikatakan berbudaya tinggi, dapat dilihat dari perkumpulan olahraga. Pengertian kedua
tingginya budi dan akal para warganya, berkenaan dengan proses pengorganisasian,
dalam bentuk keanekaragaman hasil sebagai suatu cara dalam mana kegiatan
budayanya (keindahan seni tari, seni patung, organisasi dialokasikan dan ditugaskan di
seni bangunan, serta kemajuan ilmu dan antara para anggotanya agar tujuan organisasi
teknologi). dapat tercapai dengan efisien.
Berikut ini adalah pengertian budaya dari
para ahli sebagaimana dalam Ndraha (2003) : Berikut ini adalah pengertian organisasi dari
para ahli dalam Ndraha (2003) sebagai
a) Culture or civilization, take in its wide
berikut:
technografhic sensde, is that complex
a) Organization is a collection of people
whole which includes knowledge, bilief,
working together in a division of labor
art, morals, law, custom and any other
to achieve a common purpose.
capabilities and habits acquired by men
Organisasi adalah kumpulan orang yang
as a member of society. Budaya
bekerjasama untuk mencapai tujuan
mempunyai pengertian teknografis yang
bersama.
luas meliputi ilmu pengetahuan,
b) Organisasi adalah pengaturan personil
keyakinan/percaya, seni, moral, hukum,
guna memudahkan pencapaian beberapa
adat istiadat, dan berbagai kemampuan
tujuan yang telah ditetapkan melalui
alokasi fungsi dan tanggung jawab.

38
c) Organisasi adalah pola keadaan dimana lingkungan eksternal dan proses
sejumlah orang banyak, sangat banyak integrasi internal.”
mempunyai teman berhubungan d. Susanto (2011) mengemukakan bahwa,
langsung dengan yang lain, dan “budaya organisasi merupakan pola dan
menagani tugas-tugas kompleks, keyakinan, perilaku, asumsi, dan nilai-
menghubungkan mereka sendiri satu nilai yang dimiliki bersama. Budaya
sama lain dengan sadar, penentuan dan organisasi membentuk cara berperilaku
pencapaian yang sistematis dari tujuan- dan berinteraksi anggota organisasi dan
tujuan yang saling disetujui. mempengaruhi cara kerja mereka. Pada
Konsep Budaya Organisasi gilirannya, budaya organisasi ini di
Afiff & Abdullah (2015) mengemukakan harapkan akan mampu menciptakan
pendapat Edgar Schein mengenai budaya lingkungan yang kondusif bagi
organisasi: bahwa budaya organisasi dengan perbaikan kinerja individu dan
runtunan kata-kata yang lain, berupa: suatu organisasi.”
kumpulan ide-ide, anggapan-anggapan, dan METODOLOGI PENELITIAN
keyakinan, baik yang disadari maupun yang Penelitian ini menggunakan metode
di bahwa sadar, yang menjadi bagian deskriptif pendekatan kualitatif. Penelitian ini
integral, juga relevan, bagi suatu organisasi. mendeskripsikan data yang diperoleh dari
Bagi Schein, pada dasarnya budaya hasil penelitian mengenai Budaya Organisasi
organisasi tak lain sebuah proses belajar yang Samsat Tondano dalam pelayanan (STNKB)
memberi arahan terhadap perilaku dari para di Kantor Samsat Tondano. Data dihimpun
mitra kerja dan yang membingkai tingka laku dengan pengamatan yang seksama,
manakah yang dikehendaki, dibenarkan, mencakup deskripsi dalam konteks yang
ataupun dianjurkan. Kesemuanya itu mendetail serta wawancara yang mendalam,
menyangkut mengenai apa yang tampak juga hasil analisis dokumen dan catatan serta
kasat mata (elemen budaya yang eksplisit) menggunakan pengukuran penelitian melalui
maupun nilai-nilai apa yang dianut yang teori Robert, dan Angelo, (2003) dengan
melatarbelakanginya (elemen budaya yang indikator - indikator sebagai berikut :
implisit). Berikut ini pengertian budaya Disiplin, Kesiapan/Keterbukaan, Kerjasama
organisasi dari para ahli :
HASIL PENELITIAN DAN
a. Ivancevich, dkk (2007) mengemukakan PEMBAHASAN
bahwa, “budaya organisasi adalah apa 1. Budaya Organisai Samsat Tondano pada
yang dipersepsikan karyawan dan cara pelayanan Surat Tanda Nomor
persepsi itu menciptakan suatu pola Kendaraan Bermotor
keyakinan, nilai, dan ekspektasi.” a. Disiplin
b. Robbins, dkk (2007) mengemukakan Disipilin adalah perilaku yang senantiasa
bahwa, ”budaya organisasi merupakan berpijak pada peraturan dan norma yang
nilai – nilai bersama, prinsip, tradisi, dan berlaku didalam atau diluar organisasi.
cara melakukan hal – hal yang Disiplin merupakan kata yang sering kita
mempengaruhi cara anggota organisasi dengar yang mencangkup tentang peraturan –
bertindak peraturan dimana di dalam peraturan itu ada
c. Poerwanto (2008) mengemukakan sangsi – sangsi yang akan diterima apabila
bahwa, “budaya organisasi adalah ada pelanggaran terhadap ketentuan –
seperangkat asumsi yang dibangun dan ketentuan yang telah ditetapkan, disiplin juga
dianut bersama oleh organisasi sebagai adalah suatu kondisi yang tercipta dan
moral dalam beradaptasi dengan terbentuk melalui proses dari serangkaian
perilaku yang menunjukan nilai – nilai

39
ketaatan terhadap waktu kerja, kepatuhan, memberikan pelayanan kepada masyarakat,
keteraturan, dan ketertiban, dan juga sering Keterbukaan adalah prinsip menciptakan
dikaitkan dengan suatu sikap menghormati kepercayaan timbal – balik antara pemerintah
dan menghargai terhadap peraturan – dan masyarakat melalui penyediaan infomasi
peraturan yang berlaku baik yang tertulis dan menjamin kemudahan didalam
maupun yang tidak tertulis serta sanggup memperoleh infomasi adalah suatu
menjalankannya dan tidak mengelak kebutuhan penting masyarakat untuk
menerima sangsi – sangsi apabila melanggar berpartisipasi dalam pengelolaan daerah,
tugas dan wewenang yang diberikan, dengan Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah
demikian disiplin pada dasarnya merupakan daerah perlu proaktif memberikan informasi
tindakan manajemen untuk mendorong agar lengkap tentang kebijakan dan layanan yang
para anggota organisasi dapat memenuhi disediakannya kepada masyarakat.
berbagai ketentuan dan peraturan yang Pemerintah daerah seharusnya perlu
berlaku dalam suatu organisasi, yang di menyiapkan kebijakan yang jelas tentang
dalamnya mencakup, tata tertip atau cara memberikan dan mendapatkan
ketentuan – ketentuan, kepatuhan, terhadap informasi. Kebijakan ini akan memperjelas
jam kerja serta kepatuhan terhadap peraturan. bentuk informasi yang dapat diakses
Berdasarkan hasil penelitihan dan wawancara masyarakat ataupun bentuk informasi yang
yang dilakukan dengan beberapa narasumber bersifat rahasia, bagaimana cara
dapat disimpulkan bahwa disiplin pegawai mendapatkan informasi, lama waktu
yang ada di kantor Samsat Tondano perlu mendapatkan informasi serta prosedur
ditingkatkan lagi karena disiplin merupakan pengaduan apabila informasi tidak sampai
bentuk pengendalian diri pegawai dan kepada masyarakat. Dari hasil penelitihan
pelaksanaan yang teratur dan juga dan wawancara yang dilakukan dengan
menunjukan tingkat kesungguhan pegawai beberapa narasumber secara keseluruhan
dalam bekerja didalam organisasi, disiplin keterbukaan pegawai Samsat yang berkaitan
memiliki arti penting dan fungsi operatif dari dengan kesiapan untuk memberikan
manajemen sumber daya manusia yang informasi kepada masyarakat selaku
paling penting, karena semakin baik disiplin penerima layanan di kantor Samsat Tondano
pegawai yang ada di dalam organisasi, sudah dilakukan dengan cukup baik, namun
semakin tinggi kinerja kerja yang di capai, masih harus ditingkatkan lagi karena
tanpa disiplin pegawai yang baik, sulit bagi banyaknya kritikan dari masyarakat yang
organisasi untuk mencapai hasil yang masih belum merasa puas dengan pelayanan
optimal, karena disiplin yang baik yang di dapat.
mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab c. Kerjasama
seseorang terhadap tugas yang diberikan Seperti yang kita ketahui bahwa kerjasama
kepadanya. (Team Work) adalah bentuk melakukan
b. Keterbukaan pekerjaan bersama dengan orang lain secara
Keterbukaan atau kesiapan adalah untuk kooperatif dan menjadi bagian dari
memberi dan menerima informasi yang benar kelompok, bukan bekerja secara terpisah atau
dari dan kepada sesama mitra kerja maupun saling berkompetisi, kompetensi kerjasama
kepada masyarakat. Keterbukaan menekankan peran sebagai anggota
memungkinkan ketersediaan informasi yang kelompok, bukan sebagai pemimpin.
dapat diberikan dan didapat oleh masyarakat Kelompok disini dalam arti yang luas, yaitu
luas. Keterbukaan merupakan kondisi yang sekelompok individu yang menyelesaikan
memungkinkan partisipasi masyarakat dalam suatu tugas atau tanggung jawab secara
kehidupan bernegara, yang menjadi salah bersama – sama karena tidak dapat
satu aspek penting didalam organisasi dalam dipungkiri bahwa manusia sebagai makhluk

40
sosial tidak dapat dipisahkan dari pemotongan gaji kepada pegawai yang
komunitasnya dan setiap orang di dunia tidak melanggar peraturan yang berlaku.
ada yang dapat berdiri sendiri melakukan 2. Hendaknya petugas harus lebih cepat
segala aktivitas untuk memenuhi menginformasikan apabila ada perubahan
kebutuhannya, tanpa bantuan orang lain. sistem ataupun prosedur pengurusan yang
Berdasarkan hasil penelitihan yang dilakukan baru sehingga tidak terjadi kesalah pahaman
dapat disimpulkan bahwa bentuk kerjasama antara pegawai dan masyarakat, dan
antara pegawai/petugas di Samsat Tondano memberikan papan mekanisme pengurusan
masih harus di perhatikan. berkas dari tahap awal sampai tahap akhir
yang terbaru di depan gedung Samsat
PENUTUP
sehingga masyarakat lebih mudah untuk
Kesimpulan
mengurus atau melengkapi berkas
1. Disiplin
pengurusan.
Kedisiplinan pegawai Samsat dalam
3. Diperlukan kotak saran bagi
mengerjakan tugas dan tanggung jawab
masyarakat, sehingga dapat mengetahui
contohnya disiplin terhadap waktu bekereja,
sejauh mana kinerja dari Samsat Tondano
perlu di perbaiki karena dapat
dalam memberikan pelayanan kepada
memperhambat kinerja dalam memberikan
masyarakat, dan lebih mengetahui dengan
pelayanan kepada masyarakat.
jelas pada bagian mana yang harus
diperbaiki, serta memberikan Koran gratis
dan tv di ruang tunggu sehingga masyarakat
2. Keterbukaan
tidak mudah bosan menunggu apabila antrian
Untuk keterbukaan petugas/pegawai Samsat
panjang.
dalam memberikan informasi yang baru
kepada masyarakat selaku penerima layanan, DAFTAR PUSTAKA
masih harus ditingkatkan seperti kecepatan
memberikan infomasi, dan juga kejelasan
Afiff dan Abdullah. 2015, Manajemen
dalam memberikan informasi sehingga
Strategik Keorganisasian Publik.
masyarakat cepat memahami tentang apa Edisi Kedua, Cetakan Kedua,
yang telah diberitahukan oleh petugas Samsat Bandung: PT Refika Aditama.
supaya tidak terjadinya kesalahpahaman
Edison. Anwar dan Komariyah. 2016,
atara masyarakat sebagai penerima layanan Manajemen Sumber Daya Manusia
dan petugas/pegawai sebagai pemberi Strategi Dan Perubahan Dalam
layanan. Rangka Meningkatkan Kinerja
3. Kerjasama Pegawai Dan Organisasi. Edisi
Kerjasama tim antara pegawai Samsat, untuk Kesatu, Cetakan Kesatu, Bandung:
melaksanakan tugas perlu ada perbaikan dan Alfabeta CV.
peningkatan karena kurangnya kekompakan Ivancevich. Jhon. Konopaske dan Matteson.
antara pegawai dapat mengakibatkan proses 2007. perilaku dan manajemen
pemberian layanan kepada masyarakat dapat organisasi, Edisi Ketuju, Cetakan
terhambat, untuk itu diperlukan peningkatan Kesatu, Jakarta: Erlangga.
sehingga kinerja pegawai lebih baik lagi. Luthans. 2000. Perilaku Organisasi, Edisi
Saran Kesepuluh, Cetakan Kesatu,
1. Kedisiplinan pegawai Samsat Yogyakarta: PT Andi Offset.
Tondano hendaknya lebih ditingkatkan lagi Malayu. S.P dan Hasibuan. 2003. manajemen
dengan cara memberikan sanksi – sanksi dasar pengertian dan masalah. Edisi
yang tegas seperti memberikan surat Kedua, Cetakan Kesatu, Jakarta: PT
peringatan, penurunan jabatan, denda, atau Bumi Aksara.

41
Mukarom. H. Zaenal. L dan Muhibudin W. Robbin. S.P. Coulter dan Marry. 2007.
2016. Membangun Kinerja Manajemen, Edisi Kesepuluh,
Pelayanan Publik, Edisi Kesatu, Cetakan Kedua, Jakarta: PT Indeks.
Cetakan Kesatu, Bandung: Pustaka
Rohman. Ahmad A. 2010. Reformasi
Setia.
Pelayanan Publik. Malang: Program
Robert. K dan Angelo. K. 2003. Perilaku Sekolah Demokrasi.
Organisasi, Edisi Kedua, Cetakan
Susanto, 2011. Management for everyone 4
Pertama, Jakarta: PT Erlanggar.
Organisasi. Jakarta: PT Erlangga.
Nugroho. R. 2004. Kebijakan Publik
Safroni. L. M. 2012. Manajemen Reformasi
Formulasi, Implementasi, dan
Evaluasi. Jakarta: Elex Media Pelayanan Publik. Malang: Aditya
Komputindo. Media Publishing.

Poerwanto. 2008. Budaya Perusahaan, Edisi Sugiyono. 2013. Metode Penelitian


Kesatu, Cetakan Kesatu, Yokyakarta: Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Pustaka Pelajar. Bandung: Alfabeta CV.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitihan
Robbins. S.P. 2000. Perilaku organisasi
kualitatif. Bandung: alfabeta CV.
Konsep Kontroversi Aplikasi, Edisi
Kedelapan, Cetakan Kesatu, Jakarta: Sedarmayanti. 2014. Manajemen strategi.
PT Prenhalindo. Edisi Kesatu, Cetakan Kesatu,
Bandung: PT Refika Aditama.
Robbins. S.P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku
Organisasi, Edisi Kelima, Cetakan Taliziduhu. N. 2003. Budaya organisasi.
Kedua, Jakarta: PT Erlanggar. Edisi Ketiga, Cetakan Kedua,
Jakarta: PT Rineka Cipta.

42

Anda mungkin juga menyukai